Ahok Milik Indonesia!

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ahok Milik Indonesia!"

Transkripsi

1 Ahok Milik Indonesia! BY MELDEN PERDANA ON MAY 10, 2017 LUAR NEGERI Salah satu contoh komentar yang menganjurkan Ahok pindah negara saja (Sumber: Detik.com) Sesaat setelah vonis Ahok dibacakan dan akhirnya Ahok harus menjalani hukuman 2 tahun penjara, reaksi masyarakat terhadap kasus ahok seperti meledak. Tidak sedikit yang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap hakim, dan sistem peradilan Indonesia yang dianggap cacat dan takut terhadap tekanan sebagian publik yang menginginkan Ahok dipenjara. Dari sekian banyak respons yang saya perhatikan, ada sebuah respons yang sekalipun tidak sebesar ungkapan kekecewaan terhadap hakim tetapi cukup signifikan muncul di beberapa forum dan media sosial. Pendapat itu adalah sebuah ide kalau Ahok sebaiknya mencari negara lain saja untuk membaktikan dirinya. Sebagian merasa, pengorbanan Ahok untuk negeri ini adalah sia-sia. Setelah semua yang telah dilakukannya terhadap bangsa ini, sebagian orang merasa bahwa akan sulit bagi Ahok dan makin akan dipersulit bilamana ia ngotot mau berjuang di jalur politik. Hanya oleh karena latar belakang Tionghoanya, dan karena agama Nasraninya, sebagian orang mulai berpikir kalo negara ini tidak akan pernah memberikan ruang bagi Ahok untuk memberikan hidupnya untuk melayani bangsa. Ini diperkuat dengan kalimat Ahok sendiri yang memang mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk menjadi menteri atau duduk dalam kepemimpinan politik lagi sejak kalah di pilkada Jakarta. 1

2 Alasannya, sepertinya memang tidak ada tempat bagi minoritas seperti dirinya dalam percaturan politik Indonesia. Dalam pikiran saya, ungkapan agar Ahok pindah negara ini hanyalah ungkapan kekecewaan hati sebagian orang terhadap hasil vonis diatas tuntutan jaksa terhadap Ahok. Siapa yang tidak sedih, kecewa, dan marah saat melihat sebuah ketidakadilan seperti yang terjadi di persidangan Ahok masih harus terjadi sementara mereka yang makar dan menghina Pancasila sepertinya masih berleha-leha diluar sana. Bahkan tidak sedikit pandangan sinis yang mengatakan bahwa adalah kebodohan kalau mau kerja jujur dan benar di Indonesia. Dan kalau ungkapan ini kita dalami lebih dalam lagi, tidak menutup kemungkinan kalau ide ini akan digaungkan lebih keras lagi kalau keadaan tidak berubah. Ahok sendiri sering mengungkapkan dalam berbagai wawancara kalau pada awalnya, dia ingin pindah ke Kanada karena kekesalannya yang luar biasa terhadap kotornya pejabat di Indonesia. Hanya saja, ayahnya melarang dan meminta dia untuk mengabdikan dirinya sebagai pelayan masyarakat di Indonesia. Haruskan memang Ahok sebaiknya pindah negara saja? Apakah benar tidak ada ruang buat orang seperti Ahok di Indonesia? Akankah Ahok lebih berguna dan berjasa di negara lain? Saya tentu saja tidak bisa menjawab semua pertanyaan ini. Saya bukan Ahok, kenal aja tidak. Yang dapat saya lakukan hanyalah menyodorkan sebuah pandangan yang mungkin bisa dijadikan sebuah perenungan kecil, dan perenungan ini saya bawakan melalui kisah sejarah yang terjadi tidak jauh dari Indonesia. Pelajaran dari Sejarah Negara Tetangga Setelah Ahok menjadi terpidana, dan akhirnya harus masuk penjara, banyak orang segera mensetarakan Ahok dengan seorang pemimpin ternama lainnya bernama Nelson Mandela. 2

3 Memang ada kecocokan yang kentara diantara keduanya. Dipenjara oleh karena mereka dianggap sebagai minoritas yang perlu untuk dibungkam. Tetapi ada lagi seorang pemimpin negara yang juga memiliki sedikit banyak kesamaan seperti Ahok, dan beliau adalah pendiri negara Singapura, Lee Kuan Yew. Dua-duanya adalah dari keturunan Tionghoa, dan juga dari golongan dialek yang sama, Hakka. Lee Kuan Yew juga dikenal sebagai seorang yang cerdas, ulet, pekerja keras, dan percaya bahwa sistem pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi harus ada kalau sebuah negara ingin maju. Lee juga dikenal sebagai seorang yang berani menyampaikan pemikirannya tanpa basa basi. Saya bukanlah seorang ahli sejarah, tetapi tidak sulit sebetulnya mencari sejarah Singapura karena Lee Kuan Yew mendokumentasikannya dalam sebuah memoir yang dia tulis dengan judul The Singapore Story (Kisah Singapura). Di dalam buku yang tebalnya 680 halaman ini (mirip-mirip dengan disertasi dari seorang doktor yang rajin menulis di twitter), dengan panjang lebar diceritakan lika liku perjalanan negara Singapura mulai dari menjadi bagian koloni Inggris, memperoleh kesempatan untuk berdiri sendiri, hingga menjadi bagian dari Federasi Malaysia, sampai akhirnya Singapura kembali menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri. Tetapi artikel ini bukanlah ingin membahas sejarah Singapura secara mendalam. Fokus dari artikel hanyalah ingin menceritakan pergolakan yang terjadi sekitar tahun 60 an saat Singapura dan Malaysia masih berada di dalam negara yang sama di bawah nama Federasi Malaysia. Sebagaimana yang dituliskan di dalam buku the Singapore Story, ketegangan besar terjadi antara Singapura dan Malaysia disebabkan oleh ide yang dipelopori oleh Lee Kuan Yew, bahwa Federasi Malaysia harus mau untuk merubah ideologinya kepada apa yang disebut dengan Malaysian Malaysia. Usaha Perubahan Ideologi Federasi Malaysia Ideologi ini menekankan bahwa setiap warga negara Malaysia, entah apapun latar belakang ras-nya wajib menerima perlakuan yang sama. Ada pandangan di antara banyak warga non-melayu di dalam federasi Malaysia saat itu yang merasa bahwa ada perlakuan istimewa yang diberikan kepada rumpun melayu dan ini merupakan sebuah ketidakadilan. 3

4 Lee berharap bahwa tidak akan ada lagi sebuah dikotomi yang membeda-bedakan ras di dalam federasi Malaysia yang selama ini masih terjadi; Dimana sekalipun seseorang mungkin berkewarganegaraan sama tetapi oleh karena rasnya, maka harus mendapat perlakuan berbeda Konsep Malaysian Malaysia ini menjadi salah satu sumber ketegangan politik yang sangat besar oleh karena perlawanan yang sengit dari partai yang berseberangan dengan partai pimpinan Lee Kuan Yew. Ketegangan ini semakin meruncing dengan mulai dibawanya pemisahan antara kaum melayu yang disebut bumiputera (yang artinya sama dengan pribumi) dengan ras lain terutama ras tionghoa ke dalam politik. Paling tidak tercatat dua kerusuhan besar terjadi yang latar belakangnya diduga dimotori oleh konflik rasial antara rumpun melayu dengan rumpun tionghoa. Lee Kuan Yew mulai diserang dengan berbagai fitnah dan rumor, yang pada dasarnya menuduh bahwa Lee menekan dan mendiskriminasi kaum melayu di Singapura. Fitnah pun semakin menjadi dengan menuduh bahwa Lee merupakan agen komunis dan agen Jakarta (Indonesia saat itu sedang dalam konflik dengan Malaysia dibawah slogan Ganyang Malaysia ), dan merupakan ancaman bagi keutuhan federasi Malaysia. Partai pimpinan Lee Kuan Yew pun tidak luput dari serangan. Partai pimpinan Lee disebut sebagai partai pro-chinese, berorientasi komunis dan anti-melayu (hal.608) Akan terlalu panjang kalau saya tuliskan dengan lebih mendalam lagi apa saja yang terjadi di tahun 60 an tentang sepak terjang Lee Kuan Yew di politik federasi Malaysia. Bagi pembaca yang tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam, silahkan saja membeli buku The Singapore Story atau bisa juga men-google nya di Internet. (Tetapi tentu saja bacalah sumber internet dari sumber sejarah yang kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan.) Namun secara singkatnya, Lee yang kebetulan seorang tionghoa, menjadi duri dalam daging di dunia politik yang didominasi oleh kaum melayu. Ide dan gagasan Lee sebetulnya cerdas dan brilian. Lee ingin memajukan ekonomi dan kemakmuran Federasi Malaysia yang baginya dapat tercapai ketika dikotomi ras dikecilkan bahkan dihilangkan. 4

5 Lee juga ingin melihat Federasi Malaysia yang memiliki kebijakan yang tidak berpihak kepada ras tertentu khususnya memberikan perhatian khusus kepada bumiputera. Konsep Malaysians Malaysia ini menekankan nasionalisme yang tidak didasarkan oleh ras, melainkan berdasarkan keyakinan yang sama untuk kemakmuran bersama. Akhir Dari Perjuangan Pemisahan Malaysia dan Singapura Akan tetapi kondisi politik Federasi Malaysia saat itu tidak bisa menerima ide yang dimotori Lee Kuan Yew bahwa tidak boleh ada keberpihakan khusus pemerintah terhadap kaum pribumi/bumiputera. Sehingga tekanan demi tekanan terus terjadi, termasuk ide untuk memenjarakan Lee Kuan Yew melalui demonstrasi yang terjadi pada tanggal 16 Mei Demonstrasi ini juga diikuti dengan sebagian dari orang-orang muda dari partai yang menentang Lee Kuan Yew yang membawa spanduk bertuliskan Tangkap Lee Kuan Yew, dan Hancurkan Lee Kuan Yew Melihat keadaan yang semakin berbahaya ini, Parlemen Malaysia akhirnya mengadakan pertemuan untuk menentukan pendapat tentang masa depan Singapura di dalam Federasi Malaysia. Keputusan sangat bulat didapat (126 setuju, 0 tidak setuju) untuk menyatakan bahwa Singapura harus berpisah dari Federasi Malaysia dan menentukan nasibnya sendiri. Dan akhirnya, Lee Kuan Yew dan partainya harus disingkirkan dari politik federasi Malaysia dan selanjutnya Singapura menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri. Ketika Singapura berpisah dari Federasi Malaysia, Singapura hanyalah sebuah pulai kecil diantara dua negara besar. Singapura pun tidak memiliki sumber daya alam yang kaya dan melimpah. Singapura bahkan dalam keadaan melarat dan sangat lemah. Singapura seperti dicampakkan dan sepertinya memang tidak ada harapan. Akan tetapi melawan segala tantangan, di bawah pimpinan Lee Kuan Yew, negara kecil ini menjadi negara dengan kekuatan ekonomi kelas dunia. 5

6 Singapura: sebuah kota modern (Kredit Foto: Russel Gentapanan) Di dalam berbagai indeks pembangunan, kemakmuran, dan kesejahteraan, Singapura selalu berada jauh diatas Indonesia bahkan Malaysia. Selama bertahun-tahun lamanya Singapurapun selalu berada di ranking 10 besar dalam Indeks Persepsi Korupsi sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia. Dalam bidang keamanan, angka kriminalitas di Singapura sangatlah rendah, apalagi kalau mau dibandingkan dengan Indonesia. Apa Hubungannya Dengan Ahok? Saya tidak sedang berusaha menyamakan Lee Kuan Yew dan Ahok. Karena sekalipun ada persamaan di beberapa aspek kehidupan kedua orang ini, ada banyak perbedaan yang bisa juga dilihat. Merekapun hidup di dalam era berbeda, pengalaman hidup juga tidak selalu sama dan tidak ada niat saya untuk menyandingkan keduanya di dalam posisi yang sama. Sayapun tidak sedang membanggakan negara lain. Hanya saja saat kita kembali ke kisah Ahok, ide yang menggagas bahwa jalan terbaik bagi Ahok adalah untuk mencari negara lain untuk membaktikan dirinya, ada sesuatu yang saya lihat menarik. Ide agar Ahok pindah negara saja saya lihat memiliki kemiripan dengan ide bahwa adalah lebih baik kalau Singapura berpisah saja dari Federasi Malaysia di tahun 60 an. Dan kalau Ahok akhirnya harus angkat kaki dari Indonesia setelah menjalani masa tahanannya, yang akan mengalami kerugian paling besar adalah mereka yang ditinggalkan Ahok bukan Ahok sendiri. Karena sejarah telah membuktikan, tidak menutup kemungkinan kalau sebuah negara bahkan negara kecil yang dikelilingi negara besar; yang harus terpisahkan oleh karena perbedaan ideologi dan latar belakang etnis, bisa mencapai kemakmuran kalau pemimpinnya benar-benar memperhatikan rakyatnya, dan didukung oleh sistem pemerintahan yang bersih dan tidak korup. 6

7 Karena kemanapun Ahok akan mengabdikan dirinya maka keyakinan dirinya, ketulusannya, dan kejujurannya yang akan terus menjadi bagian dari mereka yang dipimpinnya. Karena sejak awal, Ahok adalah sebagian kecil dari pemimpin yang tidak bermuka dua, yang tidak perduli dengan pencitraan demi simpati masyarakat, dan yang terpenting, ucapannya telah juga dibuktikan melalui hasil yang nyata dan terukur. Karena itu saya tidak juga menyudutkan mereka yang berpikir kalau Ahok sebaiknya mencari tempat dimana orang-orang dapat menerima dia apa adanya. Yang bisa menerima beliau dalam segala kelebihannya, maupun kekurangannya. Karena memang sesuatu yang sangat pragmatis kalau orang seperti Ahok bisa memberikan kontribusi berharga dimanapun itu. Ahok akan lebih berguna untuk berkarya di tempat lain dibandingkan untuk tetap tinggal di tempat dimana masih banyak orang-orang yang terlalu naif akan dirinya. Yang berpikir bahwa dia telah memiliki dunia walaupun sebetulnya tidak punya banyak. Yang dengan tanpa malu menampilkan dirinya seolah-olah hebat sekalipun sebetulnya mereka miskin. Entah itu miskin dalam kekayaan ilmu, miskin dalam kecukupan dan kecakapan berpikir, bahkan miskin dalam penguasaan bahasa sampai tidak bisa membedakan apa itu etika (ethics) dan etiket (etiquette). Yang masih terkungkum dalam pemikiran bahwa suara keras lebih baik daripada kerja keras. Yang masih merasa punya hak khusus karena mereka pribumi tapi tidak mau membumi. Yang merasa suara mereka harus didengar karena mereka mayoritas sekalipun arti mayoritas itu sendiri sebetulnya sangat rancu karena itu sangat tergantung dimana anda berdiri. Karena bilamana anda seorang Kristen di Sulawesi Utara, maka anda adalah golongan mayoritas. Sementara itu bilamana anda berdiri sebagai seorang Jawa di Papua anda adalah seorang minoritas. Sebab itu satu-satunya golongan mayoritas di negara ini adalah warga negara Indonesia, bukan agama tertentu, bukan ras tertentu, dan bukan bahasa tertentu. 7

8 Tetapi sayangnya, masih banyak dari bagian bangsa ini yang menyudutkan sesama saudaranya hanya karena merasa mereka kekuatan terbesar. Untuk apa tinggal dan hidup bersama orang-orang seperti ini saat Ahok mampu memberikan kontribusi yang lebih besar kepada orang orang yang mau menerima beliau apa adanya. Akan tetapi di waktu yang sama, disinilah saya mulai mengerti mengapa ada ribuan bunga saat beliau dan pak Djarot kalah dalam Pilkada baru-baru ini. Saya mulai mengerti mengapa ada ribuan balon, mengapa ada ratusan bahkan ribuan orang rela untuk berdiri di samping pagar penjara kemarin ketika pak Ahok memulai babak baru sebagai narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Ini karena dibalik riuhnya pekik dan sorak gantung, bunuh, penjarakan, dan musnahkan penista agama, suara kecil ketulusan seorang Ahok untuk negeri ini masih sanggup untuk menyentuh hati dan sanubari dari orang orang di negeri ini. Rasa cinta beliau yang sangat besar terhadap bangsa yang belum bisa mengerti dan menghargai cinta itu, bukanlah sepenuhnya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Masih ada banyak hati dari orang-orang di dalam bangsa ini yang tersentuh oleh betapa besarnya cinta seorang Ahok bagi Indonesia. Oleh karena itu, sekalipun mungkin bapak Ahok tidak bisa membaca pesan saya karena keterbatasan jeruji penjara, saya hanya ingin katakan, jangan pernah berpikir untuk tinggalkan Indonesia Pak! anda adalah milik Indonesia, dan Indonesia bangga memilikimu! Masih banyak dari mereka yang memanggil diri mereka Indonesia yang mungkin tidak sekeras dan selantang mereka yang berteriak gantung, bakar, usir, atau bunuh yang benar-benar tahu betapa berharganya bapak bagi Indonesia. Ada banyak dari mereka yang tidak akan rela kalau orang seperti Pak Ahok harus dipisahkan dari Indonesia, dan diberikan kesempatan untuk memakmurkan negara lain hanya karena sebagian orang masih belum mau bangun dari delusi mereka. Sementara saya sedang menulis artikel ini, terngiang-ngiang dalam benak saya, lagu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki. Lagu yang membuat banyak orang menitikkan air mata terharu saat mendengarkannya. 8

9 Lagu yang bercerita tentang indahnya Indonesia dan betapa kayanya negeri ini. Saya tidak tahu apakah lagu ini merupakan lagu kegemaran pak Ahok. Tetapi satu hal yang saya percaya, pulau kelapa ini mencintai bapak sebagaimana bapak mencintainya. Dan oleh karena itu, biarlah pulau kelapa ini yang menjadi rumah bagi perjuangan bapak selama-lamanya. Referensi: Lee, Kuan Yew. (1998) The Singapore Story: Memoirs of Lee Kuan Yew. Singapore. Times Edition, Pte.Ltd 9

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR NOTA PEMBELAAN BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR TETAP MELAYANI WALAU DI FITNAH Bapak Ketua Majelis Hakim, dan Anggota Yang saya

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU

Lebih terperinci

Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98

Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98 11 May 2017 Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39871159 Hak atas fotoafp/bay ISMOYOImage captionseorang warga Indonesia etnis Cina menyatakan simpatinya

Lebih terperinci

Reaksi dan Komentar Pertama Megawati

Reaksi dan Komentar Pertama Megawati Reaksi dan Komentar Pertama Megawati Saat Tahu Ahok Dipenjara Kamis, 11 Mei 2017 14:49 WIB http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/05/11/reaksi-dan-komentar-pertama-megawati-saat-tahu-ahok-dipenjara?page=all

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b)

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) (Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) Kita tidak diminta Tuhan Yesus datang ke gereja dengan konsep 4 D. Apa maksudnya? 4 D itu adalah Datang, Duduk, Diam, Dengar, tetapi kita perlu 4 P, apa itu? Pikirkan baik-baik,

Lebih terperinci

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2017

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2017 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2017 JAKARTA, 19 DESEMBER 2017 0 Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam damai sejahtera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Tulisan ini bukanlah resensi buku. Melainkan seruan atau anjuran kepada orang-orang yang mempunyai hati nurani dan berperkemanusiaan, atau yang

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

1. Konsisten akan visi dan misi yang telah dia buat semenjak kampanye.

1. Konsisten akan visi dan misi yang telah dia buat semenjak kampanye. KOPI - Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kekuasaan yang sangat besar terhadap suatu kaum atau kelompoknya. Namun kekuasaan seorang pemimpin haruslah di imbangi dengan rasa tanggung jawab yang besar.

Lebih terperinci

Para Penghina Presiden Satu Per Satu Tercyduk,

Para Penghina Presiden Satu Per Satu Tercyduk, Para Penghina Presiden Satu Per Satu Tercyduk, Ada Apa Sih Sebenarnya? BY AVEN JAMAN ON SEPTEMBER 1, 2017SOSBUD https://seword.com/sosbud/para-penghina-presiden-satu-per-satu-tercyduk-ada-apa-sih-sebenarnya/

Lebih terperinci

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG DISUSUN OLEH : AMALIA GHASSANI W. ( 071211531031 ) ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metodologi guna mendapatkan data-data dari berbagai sumber sebagai bahan analisa. Menurut Kristi E. Kristi Poerwandari dalam bukunya yang berjudul Pendekatan

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: 02 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Latar Belakang Perlunya Negara B. Pengertian dan Definisi Negara C. Unsur-Unsur Negara D. Klasifikasi Negara E. Sifat Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan sebuah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA ACARA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI TAHUN 2014 Hari/tgl : Minggu, 17 Agustus 2014 Pukul : 07.30 WIB Tempat : Lapangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

Berpikir Benar, Berpikir Positif Oleh Elsa Sakina http://inspirasi-motivasi.blogspot.com

Berpikir Benar, Berpikir Positif Oleh Elsa Sakina http://inspirasi-motivasi.blogspot.com Berpikir Benar, Berpikir Positif Oleh Elsa Sakina http://inspirasi-motivasi.blogspot.com Hak Cipta 2008 oleh Elsa Sakina Produk ini boleh Anda sebar-luaskan secara cuma-cuma alias gratis. Dilarang keras

Lebih terperinci

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas

Lebih terperinci

TUGAS PPKN. BY : Deanty Chandra Pertiwi ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS PPKN. BY : Deanty Chandra Pertiwi ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA TUGAS PPKN Plagiarisme dan Korupsi yang berakibat buruk bagi Masa Depan Indonesia BY : Deanty Chandra Pertiwi 071211533004 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR (Analisis isi video untuk pembuatan media pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

Lebih terperinci

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Hari ini kita akan melihat mengapa kita harus memberitakan Injil Tuhan? Mengapa harus repot-repot mengadakan kebaktian penginjilan atau

Lebih terperinci

Oleh : Izza Akbarani*

Oleh : Izza Akbarani* Oleh : Izza Akbarani* Kita sebagai bangsa yang baru lahir kembali, kita harus dengan cepat sekali cepat check up mengejar keterbelakangan kita ini! Mengejar di segala lapangan. Lapangan politik kita kejar,

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May :50

Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May :50 Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May 2011 17:50 Kompas_21-Mei-2011 menulis: Inilah Alasan Agum Menutup Kongres JAKARTA, KOMPAS.com Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menilai

Lebih terperinci

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 MAIDS' RESISTANCE THROUGH THE BOOK TO EQUALIZE THE RIGHTS AS POTRAYED IN "THE HELP" MOVIE (2011)

Lebih terperinci

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah.

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah. Biksu Buddha Saydaw Wirathu, yang dikenal sebagai bin Laden dari Myanmar, telah menyerukan untuk memboikot secara nasional bisnis kaum Muslim di Myanmar Belum kering air mata warga Rohingya yang dianiaya

Lebih terperinci

Reaksi Cepat SMS Ahok

Reaksi Cepat SMS Ahok Jumat, 19/09/2014 17:42 WIB Reaksi Cepat SMS Ahok Mereka yang Puas dengan Layanan Aduan 'Gubernur' Ahok Ropesta Sitorus - detiknews Index Artikel Ini Klik "Next" untuk membaca artikel selanjutnya 1 dari

Lebih terperinci

DIALOG SEORANG EKSIL DAN PEREMPUAN TIONGHOA

DIALOG SEORANG EKSIL DAN PEREMPUAN TIONGHOA DIALOG SEORANG EKSIL DAN PEREMPUAN TIONGHOA 29th April 2016 cekinggita http://cekinggita.com/dialog-seorang-eksil-dan-perempuan-tionghoa/ Pada suatu siang yang tidak terlalu nyaman di Amsterdam, berangin

Lebih terperinci

Membuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY

Membuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY Membuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY Dalam suatu hubungan antar pribadi dimulai bila dua orang yang berhubungan mulai saling membuka tentang dirinya. Bila kedua pribadi sudah saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama Kristen Protestan merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia. Pada Agama Kristen biasanya memiliki suatu organisasi di gereja yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan

Lebih terperinci

Salam hormat Bapak Presiden dan Wakil Presiden,

Salam hormat Bapak Presiden dan Wakil Presiden, SURATKU BUAT RI 1-2: "Ungkapan Hatiku pada Anda" (40) Oleh : Cindy Novianti Winata Selasa, 28 Juli 2009 10:45 Salam hormat Bapak Presiden dan Wakil Presiden, Saya sungguh bahagia karena bisa mendapatkan

Lebih terperinci

Raihlah Keikhlasan. Panduan-1

Raihlah Keikhlasan. Panduan-1 Panduan-1 Raihlah Keikhlasan Keikhlasan untuk menerima keputusan Allah Swt adalah mutlak diperlukan untuk bisa mencari kerja sesuai keinginan kita. Allah Swt pasti tahu apa yang terbaik buat hamba-nya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Logo Kampanye Adaptasi Karya Grafis Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber : www.wikipedia.org. Pengembangan membuat Logo Kampanye

Lebih terperinci

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting?

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting? Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting? Penulis Abdillah Toha - Jumat, 14 April 2017 http://geotimes.co.id/mengapa-pilkada-jakarta-kali-ini-penting/ Dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI

Lebih terperinci

MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah

MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah 1506749552 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

1) Nasionalis. 2) Pemberani

1) Nasionalis. 2) Pemberani KOPI - Seorang presiden adalah sosok yang terpenting di Indonesia karena presiden di negara ini tak hanya berperan sebagai kepala negara, tetapi juga sebagai kepala pemerintahan. Negara ini dapat menjadi

Lebih terperinci

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Setting Sosial Tahun 1998, di Indonesia banyak terjadi demonstrasi hingga berujung pada

Lebih terperinci

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas Modul ke: Fakultas 13MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Makna Sila Persatuan Indonesia Persatuan

Lebih terperinci

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Sentralisme pemerintahan yang telah lama berlangsung di negeri ini, cenderung dianggap sebagai penghambat pembangunan daerah. Dari sekian banyak tuntutan yang diperhadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat terbuka. Bahasa ini mampu menerima unsur-unsur asing maupun daerah sehingga semakin memperkaya kosakata yang dimiliki

Lebih terperinci

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Kemerdekaan. Bisa juga dalam acara kepemudaan. Silahkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,

Lebih terperinci

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris Buku Defeating the New Caliphate menyerukan kepada orang Kristen dan Yahudi untuk bersama-sama membendung tegaknya khilafah. Seruan itu bukan basi-basi, tapi

Lebih terperinci

bentuk usaha pembelaan negara meliputi:

bentuk usaha pembelaan negara meliputi: BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA bentuk usaha pembelaan negara meliputi: 1. upaya bela Negara terhadap ancaman militer Persatuan dan kesatuan harus terus diperkuat dan dikobarkan, karena hanya dengan inilah

Lebih terperinci

5/31/2013. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI-KORUPSI. No impunity to corruptors. Bab.

5/31/2013. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI-KORUPSI. No impunity to corruptors. Bab. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti-korupsi 1 Bab 08 No impunity to corruptors PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI-KORUPSI

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIALOG PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si Oleh: Sincletica Margareth Unus Pasi NIM : 071211532026 DEPARTEMEN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan

Lebih terperinci

Moral Akhir Hidup Manusia

Moral Akhir Hidup Manusia Modul ke: 07Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik Moral Akhir Hidup Manusia Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Program Studi Psikologi Bagian Isi TINJAUAN MORAL KRISTIANI AKHIR HIDUP MANUSIA (HUKUMAN

Lebih terperinci

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI DINAMIKA HUBUNGAN indonesia - MALAYSIA DI MABES

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat

Lebih terperinci

Perayaan Dwiabad Agama Baha i: Pentingnya Persatuan Manusia. Musdah Mulia

Perayaan Dwiabad Agama Baha i: Pentingnya Persatuan Manusia. Musdah Mulia 1 Perayaan Dwiabad Agama Baha i: Pentingnya Persatuan Manusia Musdah Mulia Hari ini umat Baha i di seluruh dunia berada dalam suka cita merayakan dwiabad atau genap 200 tahun kelahiran Baha ullah. Untuk

Lebih terperinci

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) (Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) Para Ibu/Bapak, Suster/Bruder/Frater, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang yang terkasih dalam Kristus, 1. Bersama dengan

Lebih terperinci

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Banyak negara yang memiliki peribahasa seperti "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga." Suatu hal yang menarik tentang keluarga ialah kemiripan antara anggotaanggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya, agama, serta aliran kepercayaan menempatkan Indonesia sebagai negara besar di dunia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Buku merupakan jendela ilmu. Dengan membaca buku akan banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan yang dikuasai dengan menuliskannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya berkisar di lingkungan kekuasaan

Lebih terperinci

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH Oleh : Uci Sanusi, SH., MH PENGERTIAN BELA NEGARA Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh

Lebih terperinci

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Lesson 2 for October 8, 2016 Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Pertentangan dimulai. Pertentangan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari dokumentasi Film Tanah Surga Katanya mengenai representasi nasionalisme berdasarkan indikator-indikator yang telah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan BAB V PENUTUP Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan melakukan kesimpulan dan mengusulkan saran, sebagai berikut: A. KESIMPULAN Indonesia adalah sebuah kata yang dapat

Lebih terperinci

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02 Ini cerita seorang teman, sebut saja namanya Fifi. Setelah berpacaran bertahun-tahun, lima tahun lebih, akhirnya Fifi memutuskan untuk menikah. Senang? Yaaa, senang. Senang, karena akhirnya dia tiba sampai

Lebih terperinci

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia) menyatakan dalam Artikel Sastra

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci

BAB V PERJALANAN USAHA PERANTAU, SEBUAH CATATAN

BAB V PERJALANAN USAHA PERANTAU, SEBUAH CATATAN BAB V PERJALANAN USAHA PERANTAU, SEBUAH CATATAN 5.1 Kesimpulan Sebuah perjalanan waktu yang panjang bagi para pedagang etnis Buton yang merantau ke kota Ambon. Mengarungi lautan dan berlayar dari wilayah

Lebih terperinci

Review Roman "Anak Semua Bangsa" : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman

Review Roman Anak Semua Bangsa : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Review Roman "Anak Semua Bangsa" Judul : Anak Semua Bangsa Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Lentera Dipantara Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Dapatkah sebuah

Lebih terperinci

Menelisik Tumbangnya Koalisi Pemerintah di Malaysia

Menelisik Tumbangnya Koalisi Pemerintah di Malaysia Menelisik Tumbangnya Koalisi Pemerintah di Malaysia Penulis: Marlin Dinamikanto 11 Mei 2018 https://nusantara.news/menelisik-tumbangnya-koalisi-pemerintah-di-malaysia/ Mahathir Mohamad dan para pimpinan

Lebih terperinci

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi. BAB XI Modul ke: MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA A. PENDAHULUAN MEMAKNAI? -Memberi

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Hari Anak Nasional, 23 Juli 2010 Jumat, 23 Juli 2010

Sambutan Presiden RI pada Hari Anak Nasional, 23 Juli 2010 Jumat, 23 Juli 2010 Sambutan Presiden RI pada Hari Anak Nasional, 23 Juli 2010 Jumat, 23 Juli 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA HARI ANAK NASIONAL, TANGGAL 23 JULI 2010 DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII),

Lebih terperinci

6 tips untuk Anda lakukan di lingkungan kerja

6 tips untuk Anda lakukan di lingkungan kerja Kekecewaan adalah penderitaan yang dapat melemahkan iman, yang dialami oleh hampir setiap orang di dunia, di berbagai bidang kehidupan, termasuk di lingkungan kerja. Empat kekecewaan yang paling banyak

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan hingga pembahasan, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Gaya Kata (Diksi) Pada naskah film Kembang

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Rusuh Ambon 11 September lalu merupakan salah satu bukti gagalnya sistem sekuler kapitalisme melindungi umat Islam dan melakukan integrasi sosial. Lantas bila khilafah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan dari bab 1 sampai bab 4 peneliti dapat mengambil kesimpulan

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan dari bab 1 sampai bab 4 peneliti dapat mengambil kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan dari bab 1 sampai bab 4 peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Unsur Intrinsik dalam Novel Ipung a. Tema: tema dari novel Ipung tergolong ke

Lebih terperinci

Peran Mahasiswa Melalui Gerakan Indonesia Membaca untuk Mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Berkarakter Oleh : Ghoffar Albab Maarif

Peran Mahasiswa Melalui Gerakan Indonesia Membaca untuk Mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Berkarakter Oleh : Ghoffar Albab Maarif Peran Mahasiswa Melalui Gerakan Indonesia Membaca untuk Mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Berkarakter Oleh : Ghoffar Albab Maarif Tragedi nol buku, demikian sastrawan senior Taufiq Ismail sampaikan

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014 SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN 1 / 6 BANGSA KHUSUSNYA TENTANG PERLUNYA BERPARTISIPASI AKTIF PADA PEMILU 2014" Proses Demokratisasi

Lebih terperinci