BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Yanti Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Sosial Komunkasi pemasaran sosial, yang diungkap Philip Kotler, 1 adalah suatu proses untuk membuat rancangan, implementasi, dan pengawasan program yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada suatu kelompok sasaran. Kelompok sosial dalam proses diskusi kelompok atau komunikasi kelompok, peranan yang dimainkan tokoh masyarakat atau yang lazim disebut sebagai pemuka pendapat (opinion leader) biasanya sangat dominan Pemasaran sosial Pemasaran Sosial adalah suatu pemasaran yang menggunakan kombinasi konsep tradisional pemasaran dan teknik komunikasi budaya yang didorong untuk menjual kesadaran, sikap, dan pilihan gaya hidup untuk satu atau lebih sasaran. 2 Menurut Kotler dan Roberto 3 mengatakan bahwa pemasaran sosial adalah strategi untuk mengubah kebiasaan. Pemasaran sosial mengkombinasikan elemen terbaik dari pendekatan tradisional kedalam perubahan sosial dalam sebuah perencanaan dan aksi pola pikir serta menggunakan kemampuan komunikasi teknolgi dan skill pemasaran. 6 Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo.. Edisi 3, Jilid I hal Kotler, Philip and Eduardo L. Roberto. Social Marketing Strategies for Changing Public Behavior. New York,: The Free Press, a Division of Macmillan, Inc hal 25 8
2 9 Pemasaran sosial memiliki tujuan mengubah kebiasaan dari konsumen. Konsumen yang dimaksudkan adalah masyarakat secara umum. Pemasaran sosial mencoba untuk mengubah kebiasaan yang kurang menjadi positif. Oleh karena itu keberhasilan dari sebuah pemasaran sosial terlihat apabila telah berubahnya pola kebiasaan dari masyarakat yang kurang baik menjadi positif. Pemasaran sosial secara positif tentang bagaimana memanfaatkan pola atau kebiasaan makanan, minuman dan olahraga yang mengarah kepada kehidupan lebih baik demi bertujuan menjaga kesehatan, disamping itu mampu menghilangkan perilaku negatif yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, dan menggunakan obat-obatan terlarang. Sedangkan pengertian lainnya dari tersebut terfokus pada dampak yang ditimbulkan oleh praktik-praktik pemasaran pada masyarakat sebagai khalayak sasaran, yaitu bagaimana suatu produk yang dikonsumsi konsumen harus mampu membedakan antara pemuasan kebutuhan seseorang, dengan menyeimbangkan suatu hal yang negatif yang ditimbulkan baik terhadap dirinya maupun publik. Misalnya merokok dapat memenuhi kebutuhan untuk memuaskan selera keinginan seseorang, tetapi dilain pihak dapat merusak kesehatannya. Pemasaran sosial merupakan suatu yang didesain untuk memotivasi masyarakat sendiri, masyarakat dan lingkungan menuju kehidupan yang lebih baik tetap didasarkan pada penggunaan bauran pemasaran..
3 Desain Kemasan Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007) desain kemasan adalah bisnis kreatif yang meningkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Klimchuk dan Krasovec (2007) mengatakan bahwa unsur dari desain kemasan yang terpenting adalah: Gambar, Pesan/informasi, Warna, Ukuran. Desain kemasan memiliki elemen-elemen yang membentuk desain kemasan suatu produk. Menurut Wiria (2007), suatu desain kemasan yang menarik dibangun dari elemen visual dan elemen struktural yang didesain sedemikian rupa untuk menimbulkan suatu respon positif pada konsumennya. Elemen visual adalah bagian kemasan yang menarik perhatian konsumen pada saat melihat seperti warna kemasan, bentuk kemasan, dan desain grafis seperti ukuran, gambar dan slogan pada label kemasan. Sedangkan elemen struktural adalah bahan atau material yang digunakan pada kemasan. Desain kemasan merupakan alat komunikasi dari suatu produk. Hal yang dikomunikasikan berkaitan dengan karakter, sifat, struktur dan material dan kandungan produk itu sendiri. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi
4 11 secara unik. 4 Masyarakat secara keseluruhan beraksi dibawah kesadaran pada rangsangan tertentu dan massa yang besar dimotivasi dengan pertimbangan yang sama dan harus diperhitungkan dalam desain. Menurut Klimchuck & Krasovec 5 dalam buku Desain Kemasan ada Tiga penarik perhatian utama yaitu: a. Warna b. Struktur Fisik atau Material c. Tipografi Adapun Unsur penting dalam sebuah kemasan produk seperti warna, tipografi, struktur dan material. 1. Warna Warna adalah salah satu aspek yang paling berpengaruh dari desain kemasan. Konsumen lebih mengidentifikasi warna kemsan atau produk sebelum fitur visual lainnya. Warna membedakan kepribadian, menarik perhatian ke atributaribut lainnya, dan memungkinan untuk membuat perbedaan dari kompetitor dalam lingkungan ritel yang ramai. Keputusan pembelian sering dibuat berdasarkan hal tersebut. 4 Klimchuk, Marianne Rosner& Krasovec, Sandra A hal 33. Desain Kemasan. Terjemahan oleh: Bob Sabran Jakarta: Erlangga. 5 Ibid hal 82
5 12 2. Tipografi Dalam desain kemasan, tipografi adalah medium utama untuk mengkomunikasikan nama, fungsi, dan fakta produk bagi konsumen luas. Pemilihan tipografi, tata letak, dan penerapan huruf dan kata-kata mempengaruhi bagaimana cetakan dibaca. Akhirnya tipografi pada desain kemasan menjadi salah satu elemen paling penting dari ekspresi visual produk. Tipografi adalah penggunaan bentuk huruf untuk mengkomunikasikan secara visual suatu bahasa lisan. Huruf dibentuk oleh budaya kasikan secara visual suatu bahasa lisan. Huruf dapat dibentuk oleh budaya asal huruf, penggunaan huruf sebagai sarana tipografi adalah bagian dari bahasa visual suatu budaya. Bentuk tipografi bisa berupa huruf atau karakter individual, kata-kata, bentuk-bentuk, atau simbol-simbol. Kemudahan untuk dibaca, mudah dikenali, waktu bacaan, (berapa lama waktu yang diperlukan seseorang untuk membacanya), ukuran, bentuk, dan gaya, semuanya merupakan karakteristik tipografi yang mempengaruhi komunikasi. Secara khusus, baik mekanika cara pembacaan, maupun perspektif individual mempunyai peran penting pada komunikasi tipografi. Aturan tipografi yang dapat diaplikasikan pada medium cetak lainnya seperti ukuran huruf, penggunaan huruf besar, penggunaan tipe huruf dekoratif, urutan tipografi, spasi, kerning, dan tanda sambung bukan merupakan aturan yang diharuskan sama dalam kemasan. Karena tipografi dalam kemasan digunakan untuk mengkomunikasikan pesan pemasaran pada media tiga dimensi dan awalnya terlihat dari kejauhan oleh konsumen masyarakat dari berbagai latar budaya, sosial dan etnis yang berbeda,
6 13 dalam waktu yang singkat, aturan tipografi diarahkan oleh masing-masing individu. Tipografi untuk desain kemasan yang harus tepat: a. Dapat dibaca dan mudah dibaca dari jarak beberapa kaki jauhnya. b. Didesain pada skala dan bentuk struktur tiga dimensi. c. Dapat dimengerti oleh sejumlah pengamat yang berbeda-beda latar belakangnya. d. Dapat dipercaya dan informatif dalam mengkomunikasikan informasi. 3. Struktur dan material Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk. Bagi banyak produk, konfigurasi fisik mewujudkan identitas visual suatu merek. Struktur dan material yang digunakan sebagai tempat penyimpanan, perlindungan dan transportasi produk, dan menyediakan permukaan fisik bagi desain kemasan. Dalam lingkungan ritel struktur kemasan mendukung umur penyimpanan produk dan menyediakan kualitas nyata dan fitur protektif yang kesemuanya mempengaruhi ketertarikan awal konsumen terhadap produk. Pemilihan struktur pada akhirnya ditentukan oleh keputusan pengguna akhir, dimana stuktur melakukan tugas ergonomisnya termasuk membuka dan menutup dengan baik, mengeluarkan dan beberapa kasus menyimpan produk. Pertimbangan material dan keunggulan serta kelemahannya harus dipertimbangkan diawal setiap tugas desain kemasan. Desain kemasan memerlukan banyak pemikiran dan tentu saja bukan suatu hal yang mudah, tetapi yang terpenting, kemasan tersebut harus menunjukkan
7 14 identitas sebuah produk. Dalam banyak hal kemasan menggambarkan merek dimata konsumen, dan bila orang mengingat merek tersebut mereka menghayalkan kemasan tersebut, dalam hal seperti ini kemasan yang menghasilkan penjualan. 2.3 Label peringatan Bahaya Merokok Label Label biasanya terbuat dari kertas, laminasi kertas plastik flim dengan tanpa tambahan perekat (sensitif terhadap tekanan), label dapat mencakup keseluruhan kemasan atau hanya setempat saja, dapat dipotong dalam berbagai bentuk berbeda untuk melengkapi kontur suatu kemasan. 6 Label disetiap keterangan mengenai produk rokok, wajib mencantumkan peringatan bahaya merokok pada setiap kemasan atau bungkus tembakau yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada produk tembakau, dimasukkan ke dalam, di tempatkan pada atau merupakan bagian kemasan rokok. 7 Menurut Kotler 8 (2009:29) Label mempunyai fungsi yaitu: a. Identifies (mengidentifikasi): label dapat menujukan keterangan mengenai produk. b. Grade (nilai/kelas): label dapat menunjukan nilai/ kelas dari seatu produk. 6 Krasovec & Klimchuk, op. cit, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2013 [online] Internet Diakses tanggal18 Oktober 2014 dari 2Fdokumen%2Fpermenkes-no-28-tahun Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Erlangga 2009.Hal.29
8 15 c. Describe (memberikan keterangan): label menunjukan keterangan mengenai siapa produsen produk, keterangan mengenai dimana produk dibuat, keterangan mengenai up date & expire date, keterangan komposisi dari produk, keterangan mengenai cara penggunaan produk secara aman. d. Pomote (mempromosikan): label mempromosikan produk melalui disain atau gambar dan warna yang menarik Bahaya Rokok Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), 9 Rokok adalah gulungan sebesar tembakau ( kira-kira kelingking) yg dibungkus (daun nipah, kertas, dsb). Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 menjelaskan rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Menurut Aditama (1997), 10 mencantumkan bahaya merokok pada setiap bungkus rokok dianggap perlu untuk memberi kesempatan pada calon pembeli agar menimbang - nimbang, apakah akan membeli barang yang berbahaya. Tulisan dan gambar peringatan merokok bervariasi dari yang paling sederhana, yang hanya menuliskan merokok berbahaya bagi kesehatan sampai ke tulisan 9 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1989 Hal: 752 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 10 Aditama, Tjandra Yoga Rokok dan Kesehatan. Jakarta: UI Press
9 16 yang lebih spesifik, contohnya merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru, bronkitis kronik dan emfisema, penyakit jantung koroner dan gangguan pada janin dalam kandungan. Pemerintah menyempurnakan Peraturan Pemerintah melalui peraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2013 yang dikutip dalam Mahmudin (2014), semua produk rokok di Indonesia wajib mencantumkan peringatan bahaya merokok bagi kesehatan dengan gambar yang menyeramkan pada bungkus kemasan rokok, baik rokok luar negeri maupun rokok dalam negeri dan juga disosialisasikan beberapa hal seperti berikut: a. Peringatan Kesehatan bentuk gambar dan tulisan masing-masing sisi kemasan (depan-belakang) sebesar 40 persen. b. Ukuran iklan di media luar sebesar 72 meter persegi. c. Khusus bagi tempat umum, tempat kerja dan tempat lainnya menyediakan tempat khusus merokok. d. Pemberlakuan Peringatan Kesehatan perlu dibahas lebih lanjut masa transisinya. e. Perlu sosialisasi darft RPP sebelum ditandatangani Presiden. 2.4 Analisis resepsi ( Analysis Reception) Berdasarkan teori resepsi (Theory Reception) yang di gagas oleh Stuart Hall, analisis resepsi mengacu pada studi tentang makna, produksi pengalaman khalayak dalam hubungannya berinteraksi dengan teks media. Analisis resepsi adalah pendekatan alternatif untuk mempelajari khalayak menurut Jensen & Rosegren analisis resepsi yang menpertanyakan metodologi yang data di gunakan
10 17 yaitu penelitian social empiris dan studi humanic terhadap kekuatan audien dalam memberi makna atas pesan-pesan. Analisis resepsi mulai di perkenalkan oleh Stuart Hall, ketika menjelaskan proses decoding. Adapun fokus pada analisis resepsi ini adalah bagaimana khalayak yang berbeda-beda untuk memaknai teks media sehingga lebih mengambil perspektif pada khalayak dari pada media itu sendiri. Analisis ini juga melihat pengaruh kontektual dalam penggunaan interpretasi serta pemaknaan dari seluruh pengalaman khalayak. 11 Merupakan bagian penting dari resepsi pada penelitian khalayak dapat di gambarkan seperti: 12 a. Teks media dilihat, dibaca, melalui persepsi yang membentuk makna dan kesenangan dari teks media yang ditawarkan. b. Pengguna media adalah tahapan pada suatu situasi spesifik dan orientasi pada tugas sosial yang melibatkan partisipan dalam komunikasi interaktif. c. Khalayak untuk media genre tentu kadang terdiri komunitas interaktif terpisah dapat membagi bentuk sama dan discurse dan kerangka berpikir untuk membuat arti dari media. d. Khalayak tidak pasif karena terkadang bisa lebih konteks secara bersama. e. Metode yang digunakan kualitatif dan mendalam, melihat teks, resepsi dan konteks secara bersama. 11 Mc Quail,Denis.2000.Teori komunikasi massa, hal Arsyad.Khalayak dalam media.2008 hal 15-16
11 18 Dalam kekuatan teori resepsi adalah menfokuskan perhatian pada individual dalam proses komunikasi massa, menghargai kemampuan dari pengkonsumsi media dan menyadari makna, dari teks media yang berbeda-beda. 13 Reception studies atau Reception Analysis merupakan suatu studi yang melihat khalayak yang sebagai partisipan dalam membangun dan mengiterpetasikan makna, atas yang mereka baca, mereka dengar dan merka lihat dengen konteks budaya. Isi atau teks dipahami sebagai bagian dari sebuah proses dimana common sense, dikontruksi melalui pembaca yang diperoleh dari gambar dan teks bahasa. 14 Namun makna teks media bukanlah fitur yang transparan, tetapi porduk interpretasi oleh pembaca dan pemirsa. Menurut Eoin Devereux 15 analisis resepsi adalah tipe penelitian yang focus mengenai pemaknaan pesan dalam konteks media kemudian digeneralisaikan dalam kehidupan sehari-hari. Media merupakan sebagai alat untuk memberikan ter hadap khalayak. Pesan-pesan tersebut kemudian dapat di ketahui melalui analisis resepsi tentang bagaimana khalayak memaknai sebuah informasi yang di sampaikan oleh media. Dalam analisis resepsi mencoba memberikan sebuah makna atas pemahaman teks media (cetak, elektronik, internet) dengan memahami bagaimana karakter teks media dibaca, dilihat oleh khalyak. Individu yang menganalisis me- 13 Ibid 14 Hall,Stuart 1980 Cultural identitiy and diaspora; Sage Publication 15 Eoin Devereux, Understanding The media Industries, Images and Audiens, Sage Publication. London 2003 hal
12 19 dia melalui kajian resepsi memfokuskan pada pengalaman dan pemirsaan khalayak serta bagaimana makna diciptakan melalui pengalaman tersebut. 16 Analisis resepsi merujuk pada sebuah konperasi antara tekstual wacana media dan wacana khalayak, yang hasil interpretasinya merujuk pada konteks seperti cultural setting dan konteks atas teks media lain Proses Encoding dan Decoding Menurut Stuart Hall, ada tiga bentuk pembaca / hubungan antara penulis dan pembaca dan bagaimana pesan itu dibaca diantara keduanya memiliki tiga format pemaknaan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Stuart Hall. 18 a. Pemaknaan Dominan ( Dominant Code / Position), tidak ada perbedaan penafsiran antara konsumen pesan. b. Pemaknaan yang dinegosiasi ( Negotiation Code / Position) yang terjadi ketika kode yang disampaikan oleh produsen teks dibaca dan dimaknai konsumen teks, terkait dengan kerangka kepercayaan yang diberlakukan oleh konsumen teks, yang kemudian dinegosiasikan dengan kode yang disediakan oleh produsen teks. Pemakanan Oposisi ( Oppositional Code / Position) terjadi ketika konsumen teks memahami secara berbeda pesan, teks atau kode yang disamapaikan oleh produ- 16 Ido Prijana Hadi, Penelitian Khalayak dalam Perspektif Reception Analysis, dalam Jurnal Ilmiah SCRIPTUR FIKOM Universitas Kristen Petra Vol 3 No 1, 2009, hlm 2 17 Jensen, KlausbBruhn;Jankowski, Nichlas W 1993 A Handbook Qualitative Methodologies for Mass Communication research, London New York: Routledge 18 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar analisis teks Media, LKIS Pelangi Aksawa,Yogyakarta,2001,hal 94
13 20 sen dengan kerangka konsepsinya. Mereka adalah posisi dominan-hegemonik, posisi negosiasi dan posisi oposisi. 19 Program sebagai wacana yang bermakna Encoding Struktur-Struktur Makna 1 Decoding Struktur-Struktur Makna 2 Kerangka Pengetahuan Hubungan Produksi Infrastruktur Teknis Kerangka Pengetahuan Hubungan Produksi Infrastruktur Teknis Model Komunikasi Stuart Hall 19 Hall. Stuart., "Encoding/Decoding." S. During (ed.), The Cultural Studies Reader. London and NY: Routledge hal
14 Kerangka pemikiran terkait pada teori penerimaan Kondisi saat ini Tindakan Tujuan/ Hasil Bahaya merokok diketahui Konsumen rokok semakin meningkat dari tahun ke tahun Iklan-iklan rokok semakin kreatif dan atraktif Pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai kewajiban pencantuman tagline/label peringatan bahaya merokok pada setiap kemasan rokok. Penerimaan masingmasing label peringatan bahaya merokok oleh khalayak terutama perokok aktif Evaluasi proses pemaknaan label berlandaskan reception theory
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi adalah salah satu kebutuhan mendasar dari manusia, melalui informasi orang dapat memperoleh tentang berbagai hal, dari berbagai informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan konsumsi dalam masyarakat/ khalayak. yang menjual jasa pada pengusahan rokok.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Periklanan sejak abad ke-20 semakin berkembang pesat sejak penemuan teknologi mesin cetak. Iklan merupakan salah satu media komunikasi yang digunakan dalam
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.876, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Pengawasan. Iklan. Kemasan. Produk Tembakau. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN PRODUK TEMBAKAU YANG BEREDAR, PENCANTUMAN PERINGATAN KESEHATAN DALAM IKLAN DAN KEMASAN PRODUK TEMBAKAU, DAN PROMOSI
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN ( Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 81 Tahun 1999 tanggal 5 Oktober 1999 ) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila
Lebih terperinci[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN Pertimbangan disusunnya PP No.19 tahun 2003 : a. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran penting menggerakkan roda ekonomi secara nasional, hampir dari berbagai kalangan menggemari
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, organisasi maaupun masyarakat
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, organisasi maaupun masyarakat
Lebih terperinciMata Kuliah - Etika Periklanan-
Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: PP Terkait Periklanan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id HUKUM POSITIF KU Perdata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.591, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Peringatan. Informasi. Kesehatan. Kemasan Rokok. Pencantuman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setiap media, didalamnya mengandung sebuah pesan akan makna tertentu. Pesan tersebut digambarkan melalui isi dari media tersebut, bisa berupa lirik (lagu), alur cerita (film),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah telah membawa paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan merokok ini sudah menjadi kegiatan umum dan meluas dikalangan masyarakat.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciABSTRAK. Nama : Anike Puspita Yunita NIM : D2C Judul : Persepsi Khalayak tentang Aksi Demonstrasi FPI di Surat Kabar Suara Merdeka
ABSTRAK Nama : Anike Puspita Yunita NIM : D2C009002 Judul : Persepsi Khalayak tentang Aksi Demonstrasi FPI di Surat Kabar Suara Merdeka Pascareformasi, demonstrasi marak terjadi di berbagai daerah di tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan jaman saat ini perusahaan dituntut untuk selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman saat ini perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan berinovasi dengan produknya. Persaingan yang kompetitif tersebut menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya industri media saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mengomunikasikan produk mereka kepada khalayak, sehingga diperlukan komunikasi
Lebih terperinciRivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)
Rivansyah Wirahadiutama 16212496 ANALISA GAMBAR PERINGATAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk menunjang keberhasilan suatu program pemasaran. promosi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Sangat penting bagi konsumen untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap pemakai bahasa dalam suatu masyarakat bahasa saling mengerti. Bahasa dan masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 81 TAHUN 1999 (81/1999) TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 81 TAHUN 1999 (81/1999) TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENCANTUMAN PERINGATAN KESEHATAN DAN INFORMASI KESEHATAN PADA KEMASAN PRODUK TEMBAKAU 1 2 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERTEMBAKAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERTEMBAKAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tembakau merupakan salah satu kekayaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1805/SK/R/UI/2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK UNIVERSITAS INDONESIA (KTR UI)
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1805/SK/R/UI/2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK UNIVERSITAS INDONESIA (KTR UI) UNIVERSITAS INDONESIA 2013 BAGIAN I PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBAB V TEMUAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL. peringatan kesehatan pada kemasan rokok telah dilakukan. Hasil penelitian yang
132 BAB V TEMUAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1 Temuan dan Diskusi Penelitian tentang persepsi perokok terhadap inovasi, warna dan gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok telah dilakukan. Hasil penelitian
Lebih terperinciMATERI 2 KONSEP PRODUK
MATERI 2 KONSEP PRODUK Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembangan yang besar dibentuk.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk
11 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk lainnya. Kita menyimpan memori
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menganggap gagasan mereka mutlak benar atau sudah self evident.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara
Lebih terperinciTahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:
Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: 114-265 Learning Objective Mengkomunikasikan nilai pelanggan dan pemasaran terintegrasi Mendefinisikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara mengkonsumsinya), karena produk ini memberikan kepuasan kepada konsumen melalui asap (hasil pembakaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu menjual barang dan memberikan layanan dalam bentuk informasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam budaya modern, kita dapat melihat berkembangnya pengetahuan yang didukung oleh media, baik itu televisi maupun iklan. Iklan merupakan proses komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya
Lebih terperinciProduksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS
Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA
EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA Nama : Aldi Antono Purwanto NPM : 10212571 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ir. Titiek Irewati, MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi tantangan dari banyaknya produsen yang menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi
Lebih terperinciMODUL DASAR-DASAR PEMASARAN (3 SKS)
PERTEMUAN 13 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL DASAR-DASAR PEMASARAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian Pemasaran Sosial. DESKRIPSI Pembahasan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merek dagang yang dikomunikasikan melalui media. Pesan - pesan iklan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan sebuah alat untuk mengkomunikasikan sebuah pesan yang bertujuan untuk mempersuasi para pendengar, pemirsa, pembaca agar mereka memutuskan suatu tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air minum adalah salah satu kebutuhan utama manusia. Seiring dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air minum adalah salah satu kebutuhan utama manusia. Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, konsumen sering dibingungkan dengan pertanyaan tentang air minum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara penghasil tembakau terbesar didunia. Berdasarkan data tahun 2004, Indonesia merupakan negara ke-6 penghasil
Lebih terperinciPendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara
HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Pendekatan Perilaku Konsumen Pokok-Pokok Perkuliahan : Pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Rokok dalam perkembangannya telah menjadi salah satu komoditi dagang yang memiliki banyak konsumen. Rokok dengan mudah dapat dibeli oleh pelbagai kalangan
Lebih terperinciANALISIS RESEPSI PEMBACA RAMALAN ZODIAK DI ASK FM LIGHTGIVERS
ANALISIS RESEPSI PEMBACA RAMALAN ZODIAK DI ASK FM LIGHTGIVERS Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dewasa ini telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap persaingan dunia usaha dalam merebut pasar bagi hasil produksinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat yang pernah mereka hadapi, karena mereka beralih dari filosofi produk (produk masal)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia
51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Seperti menurut Nerbuka dan Achmadi di dalam buku Metodologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang Kuliner. Terdapat beberapa pesaing yang mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era modem saat ini, persaingan di dunia usaha sangat ketat terutama di bidang Kuliner. Terdapat beberapa pesaing yang mempengaruhi perilaku pembelian
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan produk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pada bidang teknologi informasi, membuat arus informasi semakin mudah diakses oleh setiap individu dan kelompok yang membutuhkannya. Dengan demikian, informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan meraup keuntungan dari kebiasaan buruk merokok di Indonesia. jumlah perokok 51,1 persen dari total penduduknya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Rokok memiliki kandungan bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan dan bisa menyebabkan kecanduan,serta berbagai macam penyakit seperti serangan jantung,
Lebih terperinciBab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1
Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1 PENTINGNYA PROMOSI Promosi merupakan teknik yang dirancang untuk menjual produk. Ada 2 nilai umum yang didapatkan dari setiap kegiatan promosi: 1) Mengkomunikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi
Lebih terperinciBAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.
BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Konsep Tema Perancangan Pada perancangan Desain Label Kemasan Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Susu Kacang Kedelai Milky Soya akan dirancang
Lebih terperinciMENGKOMUNIKASIKAN NILAI. By Swasta Priambada
MENGKOMUNIKASIKAN NILAI By Swasta Priambada Pemasaran Modern Mengembangkan produk yang baik Menetapkan harga yang menarik Membuat produk mudah diakses oleh pelanggan Komunikasi yang lancar dan baik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa di zaman ini telah menjadi bagian wajib dari kehidupan manusia. Sadar atau tidak, media massa telah menempati posisi penting untuk memuaskan kebutuhan manusia
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 52 Peraturan
Lebih terperinciPRAKTIK CERDAS PEMANFAATAN PAJAK ROKOK DIPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PRAKTIK CERDAS PEMANFAATAN PAJAK ROKOK DIPROVINSI KALIMANTAN SELATAN Disampaikan dalam rangka menjadi pembicara pada Diskusi Panel kenaikan cukai dan harga rokok sebagai Instumen pengendalian tembakau
Lebih terperinciPerlahan tapi pasti segala yang ada di muka bumi ini semakin berkembang. semakin maju dan berkembang, yang menimbulkan adanya perubahan dalam
BAB PENDAHULUAN I I BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perlahan tapi pasti segala yang ada di muka bumi ini semakin berkembang seiring dengan beijalannya waktu. Banyak ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. persaingan bisnis, perusahaan harus mampu memberikan nilai (value) yang lebih
BAB II LANDASAN TEORI Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses yang mendahului
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat karena memiliki daya tarik berupa program audio visualnya yang mampu menjangkau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen Perusahaan yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses utamanya, akan mengetahui adanya cara
Lebih terperinci2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran
BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap saat kita dapat melihat orang-orang menonton televisi, membaca koran atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi informasi di dunia. Media telah mengubah fungsi menjadi lebih praktis, dinamis dan mengglobal.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Ike Wijayanti dalam iklan Kehilangan Pita Suara
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Ike Wijayanti (37) membenahi posisi jilbabnya untuk menutup bagian lehernya yang berlubang. Lubang itu menganga cukup besar karena kanker pita suara yang dideritanya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis resepsi. Metode analisis resepsi menurut Street adalah
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial
II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang ketat pada era globalisasi saat ini membuat para produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada konsumen.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan dapat memuaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut Effendy (2003:255-256) teori Stimulus-organismresponses (S-O-R) adalah stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan. Stimulus dalam penelitian
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 31/BC/2010
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 31/BC/2010 TENTANG TATA CARA PERDAGANGAN DAN KEMASAN PENJUALAN ECERAN BARANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produsen (komunikator) kepada khalayak sasaran (komunikan). Beriklan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi karena di dalamnya terdapat elemen elemen komunikasi yang diantaranya terdapat komunikator sebagai pembuat dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Promosi Ada beberapa pengertian bauran promosi menurut para ahli. Menurut Kotler (2002:77), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan, pribadi, promosi
Lebih terperinciDesain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Maimunah 1), Yusuf Hadi 2), Sartim 3) STMIK Raharja Jl.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
Lebih terperinci