REDISTRIBUSI ASET UNTUK MENURUNKAN KETIMPANGAN DI INDONESIA

Transkripsi

1 REDISTRIBUSI ASET UNTUK MENURUNKAN KETIMPANGAN DI INDONESIA Oleh: Faishal Rahman Disampaikan pada Seri Diskusi Publik Megawati Institute "Politik Redistribusi Aset di Indonesia" Jakarta, 27 September 2017

2 "Saya tekankan agar proses penataan dan redistribusi aset ini betul-betul dikawal detail agar tepat sasaran serta mampu menyentuh 40 persen rakyat yang berada di lapisan ekonomi terbawah" -Presiden Joko Widodo- Dalam rapat terbatas Kabinet Kerja, Rabu, 22 Maret 2017

3 Meskipun ketimpangan selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan, namun kondisi saat ini dinilai masih relatif tinggi Perkembangan Rasio Gini di Indonesia Nilai rata-rata rasio gini pada periode adalah sebesar Sedangkan, ratarata rasio gini pada periode hanya sebesar Sumber : Bappenas (2001) dan BPS (2017)

4 Kekayaan masyarakat masih terkonsentrasi di beberapa rekening perbankan Kategori Nominal Simpanan (Rupiah) Jumlah Rekening Persen Jumlah (Miliar) Nominal Persen N 100 Jt 218,042, , Jt < N 2 M 4,174, ,487, N > 2 M 244, ,913, Sumber : Laporan Distribusi Simpanan Bank Umum, LPS Juli 2017 Data LPS Juli 2017 menunjukkan bahwa 56.87% total simpanan di perbankan di Indonesia dikuasai oleh sekitar 0.11% dari total jumlah rekening.

5 Ketimpangan kekayaan masih terkonsentrasi pada kelompok masyarakat tertentu Proporsi total kekayaan yang dikuasai 1% rumah tangga kerkaya (persen) Russia India Thailand Indonesia Brazil China Chile United States South Africa Czech Republic Korea Japan Belgium Hungary Laporan Credit Suise tahun 2016 menyatakan bahwa 1% penduduk terkaya Indonesia menguasai 49.3% kekayaan nasional, dan 10% penduduk terkaya menguasai 75.7% kekayaan nasional. Sumber : Global Wealth Databook, Credit Suise (2016)

6 Ketimpangan Penguasaan Lahan Yang Memburuk Rasio Gini Lahan di Indonesia Peningkatan angka rasio gini lahan menjadi 0.72 di tahun 2003 menunjukkan kondisi ketimpangan lahan yang buruk meskipun mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 0.68 karena rasio gini lahan tersebut lebih besar dari 0.5, yang berarti tergolong ketimpangan berat * Keterangan : *) perhitungan oleh Hermanto Siregar Ombudsman RI (2017) Sumber : BPS (diolah)

7 Lahan perkebunan kelapa sawit didominasi oleh swasta Persentase Luas Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman Tahun 2015 (%) Persentase Luas Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Kepemilikan Tahun 2015 (%) Kelapa Sawit Tebu Karet Perkebunan Rakyat Perkebunan Negara Perkebunan Swasta The Lainnya 6.92 Sumber : BPS (diolah) dan Kementan (2016)

8 Ketimpangan akses ditunjukkan dengan terpusatnya penyaluran kredit di Pulau Jawa Perkembangan Kontribusi Penyaluran Kredit Berdasarkan Spasial Persentase (%) * Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Bali dan Nusa Tenggara Maluku dan Irian Jaya Lainnya Sumber : Statistik Perbankan Indonesia OJK Juli 2017

9 Redistribusi Aset vs Ketimpangan Ketimpangan dapat diatasi melalui peningkatan pendapatan masyarakat miskin (Keith Griffin, 1988; Dreze dan Sen, 1989). 1. Meningkatkan akses terhadap aset produktif redistribusi aset 2. Meningkatkan permintaan tenaga kerja peningkatan keterampilan tenaga kerja 3. Meningkatkan arus sumber daya untuk masyarakat miskin program bantuan kesehatan dan pendidikan. Redistribusi aset dibutuhkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang cepat (Adelman dan Robinson, 1978) 1. Nilai aset masih rendah biaya finansial maupun politik masih rendah. 2. Mampu mendorong pemerataan pendapatan khususnya bagi masyarakat desa. Redistribusi aset penting karena tanah merupakan aset produktif bagi kebanyakan least developed countries (LDCs) (Adelman dan Robinson, 1978). Dampak ketimpangan aset lebih besar dibandingkan dengan ketimpangan pendapatan terhadap pertumbuhan ekonomi (Bank Dunia, 2000).

10 Pentingnya Redistribusi Aset pada Sektor Pertanian Perkembangan pertanian tanpa redistribusi aset menyebabkan pendapatan mengalir ke large farmers dan landlord (Adelman dan Robinson, 1978). Mampu meningkatan produktivitas pertanian Berkembangnya sektor pertanian Mendorong produksi barang ekspor Meningkatnya penggunaan teknologi dalam proses produksi Mampu meningkatkan permintaan produk manufaktur pendukung sektor pertanian Berkembangnya sektor industri pendukung sektor pertanian Mendorong munculnya industri padat karya yang mendukung sektor pertanian

11 Optimalisasi Redistribusi Aset dalam Menurunkan Ketimpangan Pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan membangun aset produktif milik orang miskin (Chenery et.al, 1974). Dapat dilakukan dengan pemberian edukasi, akses kredit, pembangunan fasilitas irigasi, ataupun pemberian subsidi barang input.

12 Pengalaman negara lain dalam melakukan kebijakan redistribusi aset Kriteria China Korea Taiwan Lahan yang dibagi Lahan negara yang ditujukan untuk kolektif pedesaan Lahan Perusahaan diakuisisi dan memberikan kompensasi kepada pemilik lahan Lahan negara difungsikan untuk lahan pertanian Siapa yang menerima Petani miskin Rumah tangga petani Petani Tata kelola pelaksanaan reforma agraria Lahan dikelola secara kolektif dengan izin berupa HGU dan lahannya tidak dapat diperjualbelikan Rumah tangga membeli lahan yang sudah diakuisisi oleh pemerintah Petani diberikan akses untuk memanfaatkan lahan dengan diberikan hak guna lahan dalam pencapaian sistem zona produksi Akses pembiayaan Pembiayaan dapat dilakukan dengan sistem berbasis pajak di mana pemerintah daerah dapat menerima pajak dari transaksi hak penggunaan lahan Lahan pertanian yang didistribusikan kepada rumah tangga petani harus memberikan pembayaran kepada pemerintah sebagai kompensasi kepada pemilik lahan Pemberian kredit pada petani kepada zona produksi pertanian dan adanya integrasi teknologi melalui modal investasi pertanian secara terpusat

13 Usaha pemerintah Indonesia dalam mengurangi ketimpangan dan fokusnya pada pemerataan ekonomi yang berkeadilan ditunjukkan melalui kebijakan reforma agraria, yang mencakup redistribusi aset dan akses.

14 Tantangan Pelaksanaan Redistribusi Aset. Potensi terjadinya pengalihan kepemilikan lahan dan penumpukan aset. Kemungkinan kondisi ketidaksiapan penerima redistribusi aset dalam mengelola aset yang diterima. Redistribusi aset mempunyai beberapa dampak, seperti: 1. Merusak fungsi pasar, 2. Menurunkan insentif untuk berinvestasi, dan 3. Berpotensi meningkatkan ketegangan/konflik sosial. Potensi menimbulkan tindakan korupsi jika tidak diimbangi sistem dan kinerja birokrasi yang lebih profesional. Potensi keterlambatan dalam memberikan kepastian hukum (sertifikasi) atas kepemilikan aset. Lemahnya ketepatan dan akurasi data dalam mendukung pelaksanaan redistribusi aset.

15 Syarat Pelaksanaan Redistribusi Aset Sosialisasi dan pendampingan oleh K/L dan institusi terkait dengan melibatkan seluruh stakeholders. Penetapan kriteria, proses, dan sarana prasarana infrastruktur harus jelas dan transparan, seperti penerapan e-governance. Sinkronisasi data antar K/L terkait dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan. Menetapkan fungsi pengelolaan aset dan memastikan aset tersebut tidak dialihfungsikan maupun dipindahtangankan. Memberikan kepastian atas kepemilikan aset yang diredistribusikan, seperti pemberian sertifkat atau hak milik aset.

16 Terima Kasih