BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan sub sistem atau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan sub sistem atau"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis Pengertian Teknologi Informasi Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan sub sistem atau bagian dari sistem informasi (Jogiyanto, 2000:3). Menurut information Technology Training Package ICA99 dalam Supriyanto (2005:6) teknologi informasi didefinisikan sebagai pengembang teknologi dan aplikasi dari komputer dan teknologi dan aplikasi dari komputer dan teknologi berbasis komunikasi untuk memproses, penyajian, mengolah data, dan informasi. Termasuk didalamnya pembuatan hardware komputer, dan komponen komputer, pengembangan software komputer dan berbagai jasa yang berhubungan dengan komputer dan bersama-sama dengan perlengkapan komunikasi pembuat komponen dan jasa. Menurut Turban dan Potter (2006:49), teknologi informasi didefinisikan sebagai kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan. Teknologi informasi digunakan sebagai alat bagi manager untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan perusahaannya, dimana lingkungan teknologi memungkinkan perusahaan untuk memajukan proses kinerjanya. Teknologi informasi dan kinerja memiliki hubungan simbiosis. Perkembangan teknologi informasi yang terjadi selama ini mencakup perkembangan infrastruktur teknologi informasi, yakni hardware, software, teknologi penyimpanan data (stroge) serta teknologi komunikasi (Naniek, 2007). 16

2 Perusahaan-perusahaan telah menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi telah meningkatkan kerjasama diantara kelompok kerja. Perkembangan sistem informasi telah banyak menggunakan komputer sebagai alat bantunya. Pemanfaatan teknologi komputer pada sistem informasi juga terus mengalami perkembangan yang luar biasa, hal ini berdampak pada perubahan-perubahan yeng terjadi di lingkungan perusahaan,salah satunya adalah karyawan dapat bekerja lebih efektif dan efisien Pengertian Sistem Menurut Moscove dan Mark (1989:17) dalam Jogiyanto (2000:1) sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut Nash dan Roberts (1924:20) dalam Jogiyanto (2000:2) sistem adalah suatu kumpulan komponen yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan dan keutuhan yang komplek didalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan yang umum. Widjajanto (2006:1) mendefinisikan sistem adalah suatu yang memiliki bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Sedangkan subsistem atau yang sering dikatakan prosedur adalah bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut Bodnar dan William (2004:1), sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Mulyadi (2001:1), mendefinisikan sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari sub sistem yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan. Dari 17

3 definisi mengenai sistem yang diberikan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Yang pertama lebih menekankan kepada elemen elemen dalam sistem. Elemen elemen atau komponen komponen dari suatu sistem dapat berupa sub sistem, dan yang kedua lebih menekankan pada prosedur Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu (Jogiyanto, 2000:7) 1) Komponen sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan, komponen-komponen sistem dapat berupa satu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. 2) Batas sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya dan memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 3) Lingkungan luar sistem (Environment) Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4) Penghubung sistem (Interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan satu subsistem lainnya. Melalui penghubungan antara satu subsistem dengan satu subsistem 18

4 lainnya ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5) Masukan sistem (Input) Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi masukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan output. 6) Keluaran sistem (Output) Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berupa sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsitem yang lain atau kepada supra sistem. 7) Pengolahan sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8) Sasaran sistem (Objectives) Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang akan dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 19

5 2.1.4 Pengertian Informasi. Informasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Tanpa adanya informasi kegiatan operasional dalam perusahaan tidak akan dapat berjalan dengan baik. Agar penyampaian informasi dari satu bagian lain dalam perusahaan dapat berlangsung dengan efektif, maka perlu dibuat adanya suatu sistem informasi. Bodnar dan William (2004:15), mendefinisikan informasi sebagai data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan yang tepat. Sedangkan Gordon (1984:24) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. Dari pengertian di atas tentang informasi, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Bodnar dan William (2004:1) mendefinisikan, sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti peralatan yang diatur untuk mengubah data elektronik menjadi informasi yang berguna. Widjajanto (2006:4) menyatakan sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapan serta alat komunikasi tenaga pelaksananya, dan laporan keuangan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi data informasi yang dibutuhkan manajemen. Wilkinson (2003) menyatakan, 20

6 melalui informasi yang dihasilkan, sistem informasi akuntansi mempunyai 3 tujuan utama sebagai berikut. 1. Mendukung operasi sehari-hari. Sistem informasi akuntansi mempunyai sistem kegiatan yang disebut dengan TPS (Transaction Processing System) yang mengolah data transaksi menjadi informasi yang berguna atau melakukan kegiatan-kegiatan operasi sehari-hari. 2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers). informasi dari sistem informasi akuntansi juga diperlukan untuk manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen menengah membutuhkan informasi akuntansi untuk melihat penyimpangan yang terjadi antara yang dianggarkan dengan nilai informasi yang dilaporkan untuk sistem informasi akuntansi. 3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban (to Fulfill Obligation Relating to Stewardshhip). Manajemen perusahaan perlu melaporkan kegiatannya kepada stakeholder dapat berupa pemilik, pemegeang saham, kreditor, serikat pekerja, pemerintah, pelaku pasar modal dan sebagainya. Informasi yang dibutuhkan untuk stakeholder adalah informasi tentang laporan keuangan yang terdiri dari neraca (posisi keuanganperusahaan pada periode tertentu). Laporan L/R (laba rugi yang diperoleh organisasi selama satu periode) dan laporan arus kas Sistem Informasi Berbasis Komputer Penerapan teknologi informasi, salah satunya komputer, dalam sebuah perusahaan banyak memberikan dampak positif dalam sebuah perusahaan bahkan dalam banyak kasus penerapan teknologi itu malah menjadi kunci sukses sebuah sebuah perusahaan, sebagai contoh perusahaan HA&W di Amerika Serikat yang menjadi sukses sejak penerapan teknologi 21

7 informasi di perusahaannya (Phelan, 2003:59), menurut Supriyanti (2006) teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM. Pengolahan informasi dalam penyajian laporan keuangan semakin banyak dipergunakan sebagai alat bantu dalam menyajikan informasi yang relevan. Dengan kemajuan teknologi di dunia usaha yang terus menerus, sistem Informasi Akuntansi yang dikerjakan secara manual sekarang dapat dilakukan dengan bantuan komputer yaitu sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Proses dalam akuntansi secara manual dan berbasis komputer tidak jauh beda, yang membedakan dalam sistem informasi berbasis komputer dapat dilakukan dengan sekali entry (input) data atau transaksi saja, hal ini dalam buku besar akan berubah dan secara langsung dapat merubah laporan keuangan juga (Firdaus, 2006:27). Sistem informasi akuntansi dan sistem informasi umum yang terkait menjadi pembicaraan utama di kalangan bisnis, terutama dalam mengukur nilai bisnis dari penerapan teknologi informasi dalam sebuah perusahaan, meskipun faktanya untuk mengukurnya merupakan hal yang tidak mudah. Selain itu menurut Heuer dan Travers (2010:42), dengan penggunaan perangkat elektronik dalam akuntansi maka perusahaan dapat melakukan penghematan sumber daya. Sebagai contoh, dalam sebuah rumah sakit yang menerapkan perangkat elektronik dalam akuntansi, maka rumah sakit tersebut dapat lebih efisien dalam melayani pasiennya, terutama saat pasien berurusan di meja administrasi untuk pendaftaran dan pembayaran biaya. Kecepatan pemrosesan data pada sistem yang terkomputerisasi pasti lebih cepat daripada sistem manual dan keluaran yang ada lebih rinci. Selain mempengaruhi cara pemrosesan dan 22

8 penyimpanan data, komputer juga mempengaruhi cara pengorganisasian perusahaan, cara pengambilan keputusan, serta pemanfaatan fungsi akuntansi perusahaan. Komputer juga mampu memproses data secara lebih efektif daripada manusia. Komputer tidak saja mampu menghitung dengan kecepatan yang sangat mengagumkan, melainkan juga sangat akurat dan ekspansif. Komputer juga mampu memproses ratusan transaksi dalam waktu yang sama, dimanahal ini tidak bisa dilakukan oleh manusia. Selaain itu komputer juga mampu memproses data tanpa istirahat, transaksi-transaksi atau persoalan-persoalan kompleks yang meliputi ratusan angka dan simbol-simbol lain. Menurut Ariyanto (2006:102), elemen-elemen yang menjadi pilhan utama dalam pengembangan sistem yang berbasis komputer adalah hardware dan software. Hardware mengacu pada bagian-bagian fisik dan software merupakan sekumpulan program (instruksi) yang mengontrol operasi sistem komputer. Menurut Widjajanto (2006:65) metode pemrosesan data pada sistem yang terkomputerisasi dapat dibagi menjadi beberapa metode. Metode tersebut antara lain: a. Batch system Prinsip dari sistem ini adalah menyimpan dan menumpuk semua data transaksi untuk diproses pada waktu yang telah ditentukan. Cara kerja sistem ini secara garis besar antara lain: 1) Semua dokumen dikumpulkan kemudian diserahkan ke komputer sentral. 2) Dokumen kemudian diubah menjadi bentuk dokumen yang dapat dibaca oleh mesin 3) Program untuk pemrosesan data dijalankan sesuai dengan waktu yang ditentukan untuk memproses dokumen-dokumen tersebut. 23

9 4) Hasilnya diberikan kepada pemakai. Hal ini terjadi karena data yang diperlukan tidak berada dalam komputer pemakai, melainkan di pusat komputer, sehingga pemakai tidak dapat memperoleh informasi melalui komputer. b. Real Time System Sistem ini berupa perbaikan dari batch yaitu berusaha memperbaiki informasi yang kurang up-to-date. Sistem ini memungkinkan setiap pemakai fasilitas komputer dapat mengintrogasi mesin setiap saat untuk memperoleh data yang paling aktual. Untuk menjelaskan sistem ini dibutuhkan perantara yang lebih banyak dan semua program serta data harus selalu tersedia dalam jalur komunikasi komputer. Sistem batch dan real time menyimpan data dalam bentuk file. Pada umumnya departemen-departemen memiliki file tersediir yang dianggap sebagai milik departemen masing-masing, sehingga dapat menimbulkan adanya duplikasi data. c. Database system Konsep dasar dari sistem database ini adalah data dipusatkan pada suatu departemen dimana departemen lain dapat mengakses datanya dengan demikian, departemen-departemen tidak lagi menyimpan datanya tersendiri dan semua pemakai komputer akan bekerja pada satu perangkat yang terpusat. Menurut Widjajanto (2006:73) menyatakan sistem akuntansi berbasis komputer memiliki beberapa kelebihan, yaitu: a) Dapat meningkatkan Throughput dan efisiensi, khususnya jika data yang diolah cukup besar. Throughput adalah ukuran kapasitas sistem mulai input sampai 24

10 output dalam suatu periode tertentu. Dengan menggunakan komputer, throughput akan semakin besar sehingga jika volume data yang diolah cukup besar, biaya pertransaksi akan semakin rendah. b) Pengolahan data dengan menggunakan komputer juga menjanjikan kemudahan karena komputer bisa melakukan verifikasi kecermatan angka-angka data transaksi input dan membandingkan data tersebut dengan data yang sah. Komputer juga mampu membuat ikhtisar sesuai dengan acuan yang digunakan. c) Komputer juga mampu menyajikan informasi secara tepat. Selain cepat, komputer juga mampu menyajikannya dengan kecermatan yang tinggi Walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, tetapi tetap saja komputer memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain: a. Komputer hanyalah alat Secepatnya apapun proses yang dikerjakan komputer, jika manusia yang merupakan komponan brainware bagi komputer tidak berperan didalamnya, maka komputer hanyalah sebagai alat mati yang tidak berfungsi apa-apa. b. Komputer memerlukan program aplikasi Untuk menjalankan dan memproses sesuatu, komputer membutuhkan program aplikasi. Setiap pekerjaan yang berbeda memerlukan aplikasi-aplikasi yang berbeda pula jika belum terdapat program-program tersebut, maka komputer belum dapat digunakan sebagai alat bantu siap pakai. 25

11 c. Komputer terbatas pada kemampuan alogaritma Komputer bekerja berdasarkan suatu alogaritma. Alogaritma yang dimaksudkan adalah suatu urutan langkah untuk melakukan proses dalam mendapatkan hasil pekerjaan. Komputer tidak bisa melakukan suatu pengambilan keputusaan di luar alogaritma yang telah diberikan. Dalam beberapa kasus, sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem aplikasi terkomputerisasi yang mampu melakukan pengolahan data transaksi keuangan perusahaan secara terintegrasi. Sistem yang dibangun dapat melakukan pengolahan data Hutang Dagang (Account Payable), Piutang Dagang (Account Receivable), penjurnalan, pengelolaan Buku Besar (General Ledger), dan pembuatan Laporan Keuangan (Financial Statement). Sistem yang dibangun juga dapat mengatasi permasalahan yang terkait dengan struktur tabel pada basis data, dimana tabel-tabel yang ada telah melalui proses normalisasi sehingga dapat meminimalkan terjadinya redundansi data. Pertumbuhan data pada tabel transaksi relatif kecil dan manajemen back-up dirancang dengan baik, sehingga jalannya sistem bisa stabil dalam waktu yang lama (Sudana, 2008:19) Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Informasi Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan teknologi yang semakin cepat, setiap perusahaan harus mempertimbangkan lagi apakah sistem informasi yang diterapkan telah cukup memadai atau tidak sehingga dalam hal ini perusahaan harus tetap melakukan pengembangan sistem. Pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau mengubah bagian-bagian atau keseluruhan system informasi akuntansi. Proses ini membutuhkan substansial mengenai waktu 26

12 dan sumber daya merupakan aktivitas kesinambungan. Widjajanto (2006:30) menyatakan bahwa proses pengembangan system informasi terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut. 1) Tahap Perencanaan Sistem Tahap ini idealnya pengembangan sistem dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana induk sistem yang mengkoordinasikan proyek-proyek pengembangan sistem ke dalam neraca. 2) Tahap Analisis Sistem Adalah proses untuk menguji sistem informasi yang ada berikut dengan lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh petunjuk mengenai berbagai kemampuan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan itu sendiri. 3) Tahap Desain Sistem Dalam tahap ini tim penyusun harus dapat menerjemahkan saran-saran yang dihasilkan dari analisis sistem ke dalam bentuk yang dapat di implementasikan. 4) Tahap Implementasi Sistem Pada tahap ini kegiatan yang paling banyak menyita waktu adalah kegiatan pengujian program komputer yang disebut juga proses pengujian persetujuan. Sedangkan proses akhir dalam tahap ini adalah proses konversi dimana semua data yang disimpan dalam file dengan format sistem yang baru. 5) Tahap Operasionalisasi Sistem Setelah berjalan dengan baik sistem baru perlu dipelihara dan terus dievaluasi untuk mengetahui adanya kelemahan-kelemahan tertentu yang mungkin belum terlihat pada tahap-tahap sebelumnya. 27

13 2.1.8 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus mampu menjalankan kegiatannya secara seimbang, jangan sampai kegiatan ekonominya tidak diisi dan hanya dilandasi oleh nilai-nilai kemasyarakatan saja. Jadi dapat disimpulkan koperasi adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang perekonomian beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang bergabung secara sukarela den gan azas kekeluargaan dan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, memegang peranan yang begitu penting dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional Landasan, Asas, Tujuan, dan Prinsip Koperasi 1) Landasan koperasi menurut UU no. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 2 adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran, serta kedudukan koperasi. Koperasi-koperasi di Indonesia mempunyai beberapa landasan sebagai berikut. (1) Landasan Idiil Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian, landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai landasan Koperasi Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia. 28

14 (2) Landasan Struktural Selain menempatkan Pancasila sebagai Landasan idiil Koperasi Indonesia, Bab II UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, menempatkan UUD 1945 sebagai mana diketahui, merupakan aturan pokok organisasi negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. 2) Asas Koperasi menurut UU No. 25/1992 pasal 2 tentang Perkoperasian, menetapkan kekeluargaan sebagai asas Koperasi. Di satu pihak, hal itu sejalan dengan penegasan ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya. Dengan diangkatnya semangat kekeluargaan sebagai asas Koperasi, maka ia diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pada masingmasing orng yang terlibat dalam organisasi Koperasi. 3) Tujuan Koperasi menurut UU No. 25/1992 pasal 3 tentang Perkoperasian, memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar ) prinsip koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 5 sebagai berikut. 1. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut. a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. c) Pembagian siasa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 29

15 Fungsi dan Peran Koperasi Fungsi peranan koperasi yang disebutkan dalam UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 4 fungsi dan peranan koperasi indonesia dalam garis besarnya adalah sebagai berikut. 1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka. 2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya. 4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Handoko (1999:7) mengemukakan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar. Menurut Yamit (1998:14) mendefinisikan efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai dengan baik secara kualitas maupun waktu, yang berorentasi pada keluaran (output) yang dihasilkan. Efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran mana terget dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi 30

16 sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu Penggunaan Teknologi Informasi Jumaili (2005) mengemukakan bahwa secara umum, penggunaan atau pengimplementasian teknologi sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan atau organisasi. Teknologi sistem informasi telah menjadi suatu komponen yang tidak terpisahkan dari mekanisme kantor. Penggunaan teknologi sistem informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personel yang mengoperasikan dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun kinerja individual yang bersangkutan. Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005:723) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai sehingga sistem teknologi yang diterapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan tugas dan kemampuan pemakai. Beberapa perusahaan menunjukkan pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan dapat meningkatkan produktifitas pekerjanya. Hal ini sebagian dapat dilihat dari pemakaian staff yang lebih lama waktu yang digunakan di depan komputer. Attaran (2002) dalam Santoso (2005) mengatakan bahwa dengan teknologi informasi juga termasuk di dalamnya pengguna internet dan komputer telah membuat kerjasama yang efektif yang memungkinkan dilakukan kapanpun, dan dengan siapapun. Demikian pula penelitian yang dilakukan Ahearne dan Schillewaerth 31

17 (2003) dalam Santoso (2005) mengungkapkan dampak dari teknologi informasi itu positif dan signifikan pada kinerja karyawan. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak dimanfaatkan dengan secara maksimal oleh pemakai sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan proses kinerja perusahaan atau organisasi. Penerapan dari suatu sistem informasi untuk saat ini tidak terlepas dari pemakaian teknologi informasi yaitu komputer dan networking, untuk mentransformasikan sumber data (data mentah) menjadi berbagai macam produk informasi. Teknologi sistem informasi sudah menjadi suatu unsur yang sangat diperlukan dalam kebanyakan strategi organisasi untuk pengimplementasikan sistem informasinya. Hal utama yang perlu dimengerti dan dijadikan sebagai pedoman dasar yakni terkait dengan pentinggnya penggunaan teknologi sistem informasi yang lebih efektif, tepat waktu serta konsisten dalam mentransformasikan data menjadi produk-produk informasi Kinerja Individual Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Fawzi, 2005). Menurut Kalbers dan Frgarty (1995) dalam Arsiwi (2008:25) kinerja merupakan sebagai evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan melalui atasan langsung, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung. Kinerja dapat maju dan mencapai tingkat yang paling baik dengan mengidentifikasikan dan menganalisis aktivitas kerja. 32

18 Pencapaian kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Pengukuran kinerja individual ini melihat dampak penerapan teknologi informasi terhadap efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja, dan menjadikan pemakai lebih kreatif dan produktif. Sumardiyani (2005) dalam Arsiwi (2008) mengungkapkan bahwa organisasi atau perusahaan menanamkan investasi yang besar untuk memperbaiki kinerja individual atau organisasi yang berkaitan dengan implementasi teknologi dalam suatu sistem informasi. Herpen (2003) Desain dan implementasi pengukuran kinerja dan sistem kompensasi sangat dapat mempengaruhi motivasi karyawan. pengaruh pengukuran kinerja dan kompensasi terhadap motivasi Pengukuran kinerja individual melihat dampak teknologi sistem informasi terhadap efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakainya lebih produktif dan kreatif. 2.3 Rumusan Hipotesis Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran X1 Efektivitas system informasi akuntansi H1 H2 Y Kinerja individual H3 X2 Penggunaan teknologi informasi 33

19 2.3.1 Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual Efektivitas dan penggunaan teknologi informasi di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efesiensi, tetapi juga untuk mendukung terjadinya proses kinerja yang lebih efektif. Jumaili (2005) yang menyatakan bahwa dengan memanfaatkan sistem informasi diharapkan suatu perusahaan mampu menggali potensi dirinya dan memanfaatkan secara maksimal dalam rangka meraih keunggulan dalam persaingan. Sistem informasi suatu perusahaan akan dapat berhasil tergantung bagaimana sistem itu dijalankan,kemudahan sistem itu bagi para pemakainya dan pemanfaat teknologi yang digunakan. melalui model teknik analisis regresi linear sederhana menemukan bahwa penggunaan teknologi informasi berhubungan positif dengan kinerja individual dalam sebuah organisasi. Hal serupa juga ditemukan oleh Maria (2007) bahwa efektivitas berpengaruh terhadap kinerja individu melalui penggunaan teknologi sistem informasi. Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan pembahasan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah. H1 : Efektivitas sistem informasi akuntansi dan penggunaan teknologi informasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual Menurut Jumaili (2005) efektivitas berpengaruh terhadap kinerja individu suatu organisasi melalui penggunaan teknologi informasi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Ariyanto (2008) bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi memiliki pengaruh 34

20 yang positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Selain itu kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Dan menurut Mcdemot () menyatakan bahwa informasi terutama mengenai akuntansi sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik pihak intern atau ekstern. Pihak intern meliputi manager maupun staff dalam perusahaan, sedangkan pihak ekstern meliputi pemegang saham, investor, kreditur, pemerintah, nasabah, dan masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan pembahasan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah. H2 : Efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Pengaruh Pengunaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual Suatu sistem informasi yang baik hendaknya memberikan kemudahan kepada para pemakai utamanya pada kegiatan pengidentifikasian data, mengakses data, maupun dalam menginterpretasikannya dalam kegiatan penyelesaian tugas. Apabila dalam tubuh organisasi atau perusahaan memiliki fasilitas pendukung dalam jumlah yang mencukupi, akan memberikan kemudahan bagi para pemakai sehingga diharapkan terjadi peningkatan kinerja. Sebenarnya dengan cara manual, suatu informasi sudah dapat disajikan, akan tetapi terdapat beragam kelemahan yang sifatnya krusial seperti tidak dapat diselesaikannya tugas atau pekerjaan tertentu maupun yang telah menjadi tanggung jawab secara tepat waktu akibat diperlukannya waktu penyelesaian yang cukup lama, ataupun dapat pula timbul rasa bosan yang mendera; timbulnya kesalahan atas laporan akibat ketidak telitian maupun ketidak rapian yang 35

21 dihasilkan; ketergantungan sumber daya manusia yang itu-itu saja yang dikhawatirkan dapat menghambat proses kegiatan apabila yang bersangkutan tidak dapat hadir di kantor, ataupun timbulnya suatu kecurangan yang orang lain tidak dapat mengidentifikasinya. Oleh sebab itu, diperlukan alat bantu sebagai pengolah data yang cepat dan akurat berupa komputer yang telah terbukti dapat meminimalisir kelemahan yang ada pada sistem manual. Dengan pemanfaatan yang tepat dan dimaksimalkan, otomatis kinerja tiap individu pengguna sistem informasi berbasis komputer akan dapat meningkat. Peningkatan kinerja sendiri akan memberikan keuntungan. Bagi pihak perusahaan, akan terjadi peningkatan efisien pekerjaan yang membawa dampak positif baik iklim kerja maupun dari segi pembiayaan. Bagi karyawan, dengan efisiensi, maka pekerjaan diharapkan dapat selesai tepat waktu dan dengan hasil yang lebih teliti. Bila kinerja individual ini baik, maka perusahaan tidak segan untuk memberikan penilaian yang baik atas kinerja, memberikan bonus, maupun dipromosikan untuk kenaikan jabatan bagi yang bersangkutan, sehingga dapat menimbulkan kompetisi yang sehat antar karyawan. Beberapa perusahaan menunjukkan pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan dapat meningkatkan produktifitas pekerjanya. Hal ini sebagian dapat dilihat dari pemakaian staff yang lebih lama waktu yang digunakan di depan komputer (Santoso, 2005). Attaran dan Attaran (2002) dalam Santoso (2005) mengatakan bahwa dengan teknologi informasi juga termasuk di dalamnya pengguna internet dan komputer telah membuat kerjasama yang efektif yang memungkinkan dilakukan kapanpun, dan dengan siapapun. Demikian pula penelitian yang dilakukan Ahearne dan Schillewaerth (2003) dalam Santoso (2005) mengungkapkan dampak dari teknologi informasi itu positif dan signifikan pada kinerja karyawan. Dengan kemajuan teknologi yang memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer 36

22 dalam pekerjaan sehari-hari, akan dapat mendorong para individu pekerja untuk dapat selalu memanfaatkannya dalam menunjang kinerja dan penampilan serta layanan kepada customers secara optimal. Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan pembahasan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah. H3 : Penggunaan teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi A. Pengertian Sistem Secara umum dalam arti sempit, sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, membuat semakin banyaknya inovasi yang muncul di bidang informasi. Inovasi yang baru disertai dengan kebijakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sistem Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teknologi Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005:724) mendefinisikan teknologi sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era globalisasi yang semakin melanda dunia usaha mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Koperasi Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan

Lebih terperinci

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi memiliki Terminologi sebagai berikut : Analisa Sistem Informasi : Suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005:2) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Abdul Kadir (2003:54) Sistem

Lebih terperinci

Sistem, Sub Sistem dan Supra Sistem

Sistem, Sub Sistem dan Supra Sistem Bab 2 Teguh Wahyono PPTI UKSW MEMAHAMI SISTEM INFORMASI Bab ini menjelaskan tentang : Pengertian Sistem. Parameter sebuah sistem. Klasifikasi sistem. Pengendalian sistem Pengertian Sistem Informasi. Manfaat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem 2.1.1.1 Definisi Sistem Berikut ini definisi sistem dari beberapa pandangan ahli adalah sebagai berikut: 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya (Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mardi (2011) pengertian sistem adalah suatu kesatuan komponen atau elemen yang di hubungkan bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu rumusan

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya persaingan usaha, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi, dan perkembangan yang luar biasa pada teknologi komputer jelas akan membawa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub system atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2010) Sistem adalah organisasi formulir,catatan,dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Efektivitas Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan pembangunan di Indonesia, partisipasi dari semua sektor sangat diperlukan termasuk sektor swasta dan

Lebih terperinci

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATA KULIAH BOBOT : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI : 4 SKS ABSENSI : 10% TUGAS/QUIS : 20% UTS : 30% UAS : 40% Rudianto, S.Kom Email1: rudianto.alfarisi@yahoo.co.id Email2 : kumpulin.tugas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1. Definisi Perancangan BAB II LANDASAN TEORI Perancangan adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang bukan milik perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya koperasi, perekonomian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. berkaitan (interlerated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. berkaitan (interlerated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sistem Pengertian sistem menurut James A Hall (2001:5) adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, membuat semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan cara penyampaian informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian terdahulu digunakan untuk memperlihatkan andil yang dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian bahwa koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Dengan semakin berkembangnya usaha yang telah dijalankan oleh PT. PLN (Persero), sehingga menuntut sistem pengolahan informasi yang semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini perlu melakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian-penelitian terkait, yang pernah dilakukan sebelumnya guna mendapatkan referensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi termasuk dalam ruang lingkup sistem informasi manajemen. Dalam sistem informasi akuntansi, aktivitas penjualan merupakan aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Tentang Perkoperasian Koperasi di Indonesia suatu wadah perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan serta merupakan ciri khas tata kehidupan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KSU HASANAH. operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KSU HASANAH. operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem I. Judul Tugas Akhir SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KSU HASANAH II. Latar Belakang Sistem informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

STEPHANIE BETHA R.H.

STEPHANIE BETHA R.H. STEPHANIE BETHA R.H. APAKAH SISTEM ITU???? Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama Contoh : 1. Sistem Tata surya 2. Sistem Pencernaan 3. Sistem Informasi Sekumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi

BAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komputer saat ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Teknologi ini pada prinsipnya adalah untuk melayani kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Romney dan Steinbart (2014:3) menyatakan bahwa sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN LANDASAN TEORI

LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN LANDASAN TEORI LATAR BELAKANG Permasalahan yang timbul dalam pengadaan alat kantor PT. Adira Dinamika Multi Finance Semarang 1 adalah : pengadaan alat-alat kantor masih menggunakan metode konvensional yaitu dicatat dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Raymond McLeod (2004 : 9) Sistem adalah sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto

Lebih terperinci

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Sistem Informasi [Kode Kelas] Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 1] Konsep Dasar Sistem Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai kalangan untuk selalu melakukan perubahan, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan akan informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem terbagi menjadi dua yaitu : pendekatan yang menekankan pada elemen / komponen.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem terbagi menjadi dua yaitu : pendekatan yang menekankan pada elemen / komponen. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan elemen yang dalam sebuah jaringan yang bekerja secara teratur dalam satu kesatuan yang bulat dan terpadu untuk mencapai sebuah tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

Nanang Prihatin Syawal Harianto Hari Toha Hidayat Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK

Nanang Prihatin Syawal Harianto Hari Toha Hidayat Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK POTENSI ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA OPTIMALISASI PENYUSUNAN LAPORAN DENGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MUTU PELAYANAN Nanang Prihatin anangoke@gmail.com Syawal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber informasi yang cepat dan tepat, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Menurut Jogiyanto (2005:638), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi BAB III LANDASAN TEORI 3.1.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Oleh : Teguh Wahyono

Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Oleh : Teguh Wahyono Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Oleh : Teguh Wahyono teguhw_skom@yahoo.com Dipublikasikan dan didedikasikan untuk perkembangan pendidikan di Indonesia melalui MateriKuliah.Com Lisensi

Lebih terperinci

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi CHAPTER 1 Pengertian Sistem - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi Ika Menarianti, M.Kom 08/03/2014 Pengertian Sistem -- Ika Menarianti,

Lebih terperinci

Electronic Data Processing

Electronic Data Processing Electronic Data Processing Pengertian Electronic Data Processing Pemrosesan data elektronik (electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan dunia industri semakin pesat saat ini harus didukung dengan perkembangan teknologi informasi, karena dengan adanya informasi, kebutuhan informasi dari dunia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang permasalahan dan landasan teori tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Tugas pengolahan data di dalam Lembaga Keuangan maupun perusahaan dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi ( SIA ) yang mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Dehghanzade et al. (2011) menyatakan bahwa system informasi akuntansi adalah elemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fungsi Untuk mengetahui bahwa fungsi suatu sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu definisi dari fungsi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepercayaan Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 856) kepercayaan memiliki beberapa arti, diantaranya : 1. Anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ANGGARAN KESEHATAN SWAKELOLA PEGAWAI DAN KELUARGA PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG

SISTEM INFORMASI ANGGARAN KESEHATAN SWAKELOLA PEGAWAI DAN KELUARGA PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG SISTEM INFORMASI ANGGARAN KESEHATAN SWAKELOLA PEGAWAI DAN KELUARGA PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG Edwin Rahmat Widodo, Dwi Agus Diartono, Rara Sri Artati R. ABSTRAK Dengan adanya peradaban dunia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber informasi yang cepat dan tepat, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan utama suatu perusahaan. Salah satunya adalah bank yang menyediakan jasa pelayanan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian suatu negara, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar selalu ingin mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu perusahaan agar dapat berjalan baik, membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai, sehingga dapat meminimalisir permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi memegang peran penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen. Kemajuan dalam bidang teknologi apabila dimanfaatkan dengan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber - sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pegertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu kesatuan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinterkasi, saling tergantung satu sama lain, dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA BAGIAN KEUANGAN DI STMIK JAKARTA STI&K. Ani Rachmaniar. Abstrak

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA BAGIAN KEUANGAN DI STMIK JAKARTA STI&K. Ani Rachmaniar. Abstrak PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA BAGIAN KEUANGAN DI STMIK JAKARTA STI&K Ani Rachmaniar 92103029 Abstrak Aktivitas kas merupakan salah satu bagian dari mata rantai siklus akuntansi, Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tinjauan Pustaka.1.1. Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah 1. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem pada dasarnya sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen suatu perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan, mengelola, dan memanfaatkan seluruh sumber daya yang mereka miliki. Perhatian terutama

Lebih terperinci

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat. Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SERVIS KOMPUTER PADA SAFRI AL AMIN COMPUTER JEPARA

SISTEM INFORMASI SERVIS KOMPUTER PADA SAFRI AL AMIN COMPUTER JEPARA SISTEM INFORMASI SERVIS KOMPUTER PADA SAFRI AL AMIN COMPUTER JEPARA Lia Lis Setyawati Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131

Lebih terperinci

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

( Word to PDF Converter - Unregistered )  BAB II LANDASAN TEORI ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jog [2] Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat tiga pelaku perekonomian nasional, yaitu swasta, pemerintah, dan koperasi. Koperasi mempunyai kedudukan dan peranan yang sama dengan badan-badan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Desain Sistem Mendesain sistem adalah sebuah proses menerjemahkan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lestari (2005:47) meneliti tentang: Pengaruh modal terhadap sisa hasil usaha KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah positif,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat suatu perusahaan

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat suatu perusahaan BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat suatu perusahaan harus mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi. Pada kenyataannya hampir semua kegiatan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA PERTEMUAN 1 KONSEP DATA DATA Beberapa definisi tentang data dari sudut pandang yang berbeda-beda: Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kusrini, Andri Koniyo (2007:5) Kata sistem mempunyai beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kusrini, Andri Koniyo (2007:5) Kata sistem mempunyai beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Menurut Kusrini, Andri Koniyo (2007:5) Kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci