I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. retensi. Alat ortodonsi lepasan merupakan alat yang dapat dilepas dan dibersihkan
|
|
- Erlin Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Perawatan ortodontik merupakan perawatan untuk menjaga atau mengembalikan gigi dan rahang ke posisi yang baik dan benar. Salah satu perawatan ortodontik yang dilakukan oleh dokter gigi adalah perawatan ortodontik dengan alat ortodonsi lepasan. Perawatan ortodontik dengan alat ortodonsi lepasan menggunakan alat yang tersusun dari plat dasar, alat aktif, dan retensi. Alat ortodonsi lepasan merupakan alat yang dapat dilepas dan dibersihkan sendiri oleh pasien yang digunakan oleh ortodontis untuk mengoreksi susunan gigi pasien (Alam, 2012). Plat dasar alat ortodonsi lepasan merupakan komponen dari alat ortodonsi lepasan yang memiliki porsi paling besar dibandingkan komponen-komponen lainnya. Resin akrilik self-cured merupakan bahan yang digunakan untuk membuat plat dasar alat ortodonsi lepasan. Plat dasar alat ortodonsi lepasan menggabungkan komponen aktif dan retentif menjadi satu unit fungsional (Phulari, 2013). Resin akrilik self-cured merupakan material kedokteran gigi yang proses polimerisasinya diaktivasi secara kimiawi tanpa perlu menggunakan energi panas dan berjalan dalam suhu ruangan, sehingga resin akrilik self-cured ini dikenal sebagai cold-cured, chemical activated, dan autopolymerization (Anusavice, 2003). Pemakaian cold-cured sebagai bahan plat dasar tidak hanya digunakan pada alat ortodonsi lepasan saja, namun juga dijadikan sebagai bahan plat dasar gigi tiruan lengkap bidang prostodonsi. Pada gigi tiruan lengkap, cold-cured digunakan sebagai plat dasar sementara sebelum akhirnya plat dasar tersebut 1
2 2 digantikan oleh heat-cured pada hasil akhir gigi tiruan lengkap (Nallaswamy, 2007). Pada alat ortodontik lepasan, cold-cured merupakan pilihan utama bahan plat dasar alat ortodonsi lepasan karena aplikasi yang lebih mudah dan tidak membutuhkan kekuatan fisik yang besar (Laura, 2013). Durasi pemakaian alat ortodonsi lepasan dan gigi tiruan menunjukkan perbedaan yaitu alat ortodonsi lepasan digunakan secara terus menerus sesuai periode waktu perawatan, sedangkan gigi tiruan butuh dilepas saat malam hari untuk melepaskan tekanan yang diterima dan memberikan istirahat pada jaringan pendukung (Sarandha, 2007; Phulari, 2011). Polimerisasi cold-cured terjadi ketika amina tersier yang terdapat pada sediaan likuid mengaktivasi benzoil peroksida yang terdapat pada sediaan serbuk. Hidrokuinon merupakan salah satu komponen pada cold-cured yang berfungsi menghambat terjadinya reaksi yang terlalu cepat sehingga waktu kerja untuk memanipulasi cold-cured menjadi lebih panjang. Secara umum, cold-cured memiliki sifat fisik yang lebih lemah dibandingkan heat-cured dan meninggalkan sisa monomer sampai dengan 5% dibandingkan heat-cured meninggalkan sisa monomer kurang dari 1% (Hatrick dkk., 2011). Reaksi kimia cold-cured yang tidak menggunakan tekanan dan panas merupakan alasan digunakannya bahan tersebut dibandingkan heat-cured seperti untuk reparasi plat dasar gigi tiruan dan alat ortodonsi lepasan sehingga tidak merusak alat tersebut (Darvell, 2009). Kekuatan transversal juga dikenal dengan istilah kekuatan fleksural merupakan kekuatan yang dimiliki oleh suatu objek yang ditopang pada kedua ujungnya untuk dapat menerima kekuatan pada bagian tengah dari objek tersebut.
3 3 Objek tersebut akan membengkok ataupun patah jika beban yang diterima melebihi kemampuan. Dalam dunia kedokteran gigi, kekuatan transversal dapat ditemukan pada dental bridge yang ditopang oleh kedua gigi abutment di kedua ujungnya, gigi tiruan lengkap yang ditopang oleh kedua sisi krista alveolar (Soratur, 2007). Pada alat ortodonsi lepasan yang ditopang oleh klamer di kedua sisi pada saat pemasangan dan pelepasan sehingga bisa menyebabkan patah di bagian tengah (Telles, dkk., 2009). Peracini dkk. (2010) menyebutkan denture cleanser sebagai suatu bahan yang digunakan untuk membersihkan alat kedokteran gigi berbasis resin akrilik. Menurut Anusavice (2003), cara pemakaian denture cleanser yang banyak beredar di pasaran adalah dengan cara perendaman dalam air yang sudah dicampur dengan denture cleanser dalam sediaan serbuk atau tablet effervescent. Pemakaian denture cleanser merupakan pembersihan secara kimiawi yang biasanya disertai dengan pembersihan secara mekanis atau disikat terhadap alat kedokteran gigi berbasis resin akrilik dan merupakan perawatan yang penting untuk dilakukan terutama untuk pemakai alat yang sudah tidak sanggup membersihkan secara mekanis sendiri (Peracini dkk., 2010). Pasien perawatan ortodontik dengan alat lepasan disarankan untuk membersihkan alat ortodonsi lepasan dengan merendam dalam cleanser (Grist, 2010). Pemakaian denture cleanser dapat menyebabkan penurunan kekuatan transversal pada heat-cured karena denture cleanser menyebabkan hilangnya plasticizer pada heat-cured yaitu residual monomer sehingga meningkatkan absorbsi air ke dalam heat-cured (Mese, 2014).
4 4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu: Bagaimana pengaruh denture cleanser terhadap kekuatan transversal plat dasar cold-cured alat ortodonsi lepasan? C. Keaslian Penelitian Penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan adalah penelitian Arici dan Ural (2013) yang meneliti pengaruh denture cleanser terhadap kekasaran permukaan heat-cured dan cold-cured sebagai bahan plat dasar alat ortodonsi lepasan menunjukkan hasil perubahan kekasaran permukaan pada cold-cured dan tidak terjadi perubahan kekasaran permukaan pada heat-cured. Peracini (2011) yang meneliti pengaruh denture cleanser terhadap kekuatan fisik heat-cured menunjukkan hasil denture cleanser menyebabkan penurunan kekuatan transversal dan perubahan warna heat-cured. Ural dkk. (2011) meneliti pengaruh berbagai macam denture cleanser terhadap kekasaran permukaan heat-cured yang menunjukkan hasil berbagai macam denture cleanser tidak mempengaruhi kekasaran permukaan heat-cured secara signifikan. Berdasarkan pencarian literatur sebelumnya, belum pernah ada penelitian mengenai pengaruh denture cleanser terhadap kekuatan transversal cold-cured. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh denture cleanser terhadap kekuatan transversal cold-cured sebagai plat dasar perawatan ortodontik lepasan.
5 5 E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan didapat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai referensi pengaruh denture cleanser terhadap kekuatan transversal plat dasar cold-cured alat ortodonsi lepasan. 2. Menambah wawasan mengenai efek pemakaian denture cleanser sebagai pembersih alat ortodonsi lepasan sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemakaian oleh dokter gigi dan pasien.
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perkembangan yang bervariasi dari wajah, rahang, gigi, dan abnormalitas dentofasial
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ortodonsi adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan yang bervariasi dari wajah, rahang, gigi, dan abnormalitas dentofasial serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan ini dapat meningkatkan resiko kehilangan gigi. Kehilangan gigi dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia seseorang akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu, keadaan ini dapat meningkatkan resiko kehilangan gigi. Kehilangan gigi dapat mempengaruhi perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang memiliki kasus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang memiliki kasus kehilangan gigi terjadi pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 1,8%, pada usia 55-64 tahun sebesar 5,9%,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia (patogen). Penyakit infeksi jamur bisa mengenai kulit dan selaput lendir sampai ke jaringan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehilangan gigi merupakan hal yang normal dari proses menua, dan dapat dianggap sebagai suatu penyakit biasa. Meningkatnya usia dengan penyakit gigi dan mulut serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perawatan kelainan oklusal yang akan berpengaruh pada fungsi oklusi yang stabil,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Ortodonsi merupakan cabang ilmu kedokteran gigi yang berkaitan dengan pertumbuhan wajah, dengan perkembangan gigi dan oklusi, dan perawatan kelainan oklusal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gigi tiruan lepasan adalah protesis yang menggantikan sebagian ataupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gigi tiruan lepasan adalah protesis yang menggantikan sebagian ataupun seluruh gigi asli yang hilang dan jaringan di sekitarnya. Tujuan dari pembuatan gigi tiruan
Lebih terperinciMAKALAH DISKUSIINTEGRASI MODUL 3.11 SEMINAR BAHAN KEDOKTERAN GIGI
E MAKALAH DISKUSIINTEGRASI MODUL 3.11 SEMINAR BAHAN KEDOKTERAN GIGI Disusun oleh: KELOMPOK E (040001500082) IgaEldita (040001500093) Jonathan Morgan (040001500083) Imammuddin (040001500094) Josephine Kartika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan struktur rongga mulut atau sebagian wajah yang hilang. 2, 3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resin akrilik digunakan di bidang kedokteran gigi mulai tahun 1946. Sebanyak 98% dari semua basis gigi tiruan dibuat dari polimer atau kopolimer metil metakrilat. Polimer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan perlekatan yang merupakan hubungan antara mukosa dan gigi tiruan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Retensi dan stabilisasi suatu gigi tiruan saling berkaitan. Retensi berkenaan dengan perlekatan yang merupakan hubungan antara mukosa dan gigi tiruan, sedangkan stabilisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam fungsi pengunyahan, berbicara, maupun segi estetik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat penting keberadaannya dalam fungsi pengunyahan, berbicara, maupun segi estetik. Dalam berbagai keadaan dan alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak diganti dapat menimbulkan gangguan pada fungsi sistem stomatognatik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehilangan gigi semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia yang terutama disebabkan oleh karies dan penyakit periodontal. Gigi yang hilang dan tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di atas. 3 Bahan yang paling umum digunakan untuk pembuatan basis gigitiruan adalah
di atas. 3 Bahan yang paling umum digunakan untuk pembuatan basis gigitiruan adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigitiruan adalah alat untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jaringan lunak dan juga sebagai tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Pada dasarnya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak dan juga sebagai tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Pada dasarnya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi tiruan cekat, gigi tiruan lepasan dibagi menjadi dua yaitu gigi tiruan sebagian
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehilangan gigi dapat diatasi dengan pembuatan gigi tiruan lepasan maupun gigi tiruan cekat, gigi tiruan lepasan dibagi menjadi dua yaitu gigi tiruan sebagian dan
Lebih terperinciABSTRAK PERBEDAAN KEKERASAN RESIN AKRILIK HEAT CURED SEBELUM DAN SESUDAH PERENDAMAN DALAM LARUTAN TABLET PEMBERSIH GIGI TIRUAN
ABSTRAK PERBEDAAN KEKERASAN RESIN AKRILIK HEAT CURED SEBELUM DAN SESUDAH PERENDAMAN DALAM LARUTAN TABLET PEMBERSIH GIGI TIRUAN Melissa K., 2014. Pembimbing I : Pembimbing II : Angela Evelyna, drg., M.Kes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gigi tiruan sebagian lepasan (removable partial denture) adalah gigi tiruan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gigi tiruan sebagian lepasan (removable partial denture) adalah gigi tiruan yang menggantikan sebagian gigi asli yang hilang dan dapat dilepas dan dipasang sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekompakan dengan jaringan mulut (Anusavice, 2004). banyak unit. Polimer ada dua jenis yaitu polimer alami dan polimer sintetik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gigi tiruan adalah sebagai protesa gigi lepasan yang berfungsi untuk mengantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang menyertai dari suatu lengkung rahang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan oklusi yang baik tanpa rotasi gigi dan diastema (Alawiyah dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawatan ortodontik merupakan prosedur jangka panjang yang bertujuan mendapatkan oklusi yang baik tanpa rotasi gigi dan diastema (Alawiyah dan Sianita, 2012).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang hilang serta jaringan sekitarnya (Zweemer, 1993). Penggunaan gigi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gigi tiruan merupakan suatu alat yang dibuat untuk menggantikan gigigigi yang hilang serta jaringan sekitarnya (Zweemer, 1993). Penggunaan gigi tiruan dapat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lunak dan merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Berbagai macam bahan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak dan merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 0,1%, usia tahun 0,4 %, usia tahun 1,8%, usia tahun 5,9%
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 menyatakan bahwa kehilangan seluruh gigi pada usia 25-34 tahun 0,1%, usia 35-44
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tiruan segera setelah pencabutan gigi (Watt dan MacGregor, 1992). Menurut Elias
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar masyarakat sulit menerima hilangnya gigi setelah pencabutan, khususnya gigi anterior apabila tanpa dilakukan penggantian gigi (Basker dkk., 1994). Keadaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut The Glossary of Prostodontics Term prostodonsia adalah cabang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut The Glossary of Prostodontics Term prostodonsia adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari tentang pemulihan, pemeliharaan fungsi mulut, kenyamanan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigitiruan yang menggantikan satu gigi atau lebih dan didukung oleh gigi dan atau jaringan di bawahnya, serta dapat dibuka
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resin Akrilik Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya. Resin akrilik yang dipakai di kedokteran gigi adalah jenis ester terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal 700 sebelum masehi, desain gigitiruan telah dibuat dengan menggunakan gading dan tulang. Hal ini membuktikan bahwa gigitiruan telah ada sejak ribuan tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Resin akrilik merupakan bahan yang paling banyak digunakan di Kedokteran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resin akrilik merupakan bahan yang paling banyak digunakan di Kedokteran Gigi terutama dalam pembuatan basis gigi tiruan. Salah satu jenis resin akrilik yang sering
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyebab utama terjadinya kehilangan gigi. Faktor bukan penyakit yaitu sosiodemografi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehilangan gigi merupakan keadaan satu atau lebih gigi yang hilang atau lepas dari soketnya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor penyakit dan bukan penyakit. Faktor
Lebih terperinciFakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia
1 Perendaman dalam larutan pembersih peroksida alkali menurunkan kekuatan transversa lempeng akrilik lempeng resin akrilik Immersing in alkalin peroxide solution decreased the transverse strength of acrylic
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lunak dan sebagai tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Daya tahan, penampilan dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak dan sebagai tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Daya tahan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. dan bersih menjadi tujuan utamanya. Bleaching merupakan salah satu perawatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan zaman, keinginan pasien untuk meningkatkan estetika semakin tinggi. Bagi kebanyakan orang, gigi yang putih dan bersih menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambahnya usia. Hilangnya gigi akan mengakibatkan perubahan-perubahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus kehilangan gigi semakin banyak terjadi pada seseorang seiring bertambahnya usia. Hilangnya gigi akan mengakibatkan perubahan-perubahan anatomis, fisiologis,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehilangan gigi menyebabkan pengaruh psikologis, resorpsi tulang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Gigi yang rusak, tidak teratur susunannya, ataupun yang hilang bisa berdampak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. langsung pada kavitas gigi dalam sekali kunjungan. Restorasi tidak langsung
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawatan restorasi gigi ada dua macam, yaitu restorasi langsung dan restorasi tidak langsung. Restorasi langsung adalah restorasi gigi yang dapat dibuat langsung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fungsional gigi dapat menyebabkan migrasi (tipping, rotasi, dan ekstrusi),
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehilangan satu gigi atau lebih dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan fungsional gigi yang masih ada. Hilangnya keseimbangan fungsional gigi dapat menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. terus meningkat. Perawatan ortodonsi bertujuan untuk memperbaiki oklusi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Prevalensi kasus maloklusi di Indonesia mencapai angka 80% (Harun, 2009). Hal ini menyebabkan kebutuhan akan perawatan ortodonsi di Indonesia terus meningkat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan basis gigi tiruan yang ideal memiliki karakteristik tidak iritan, toksik,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan basis gigi tiruan yang ideal memiliki karakteristik tidak iritan, toksik, terpengaruh oleh cairan oral, dan mengalami perubahan dimensi selama proses pembuatan dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resin Akrilik 2.1.1 Pengertian Resin akrilik merupakan suatu polimer dalam kedokteran gigi yang mempunyai peranan sangat penting dalam pembuatan gigitiruan lepasan, reparasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gigitiruan adalah alat untuk menggantikan fungsi jaringan rongga mulut yaitu dengan mempertahankan efisiensi pengunyahan, meningkatkan fungsi bicara dan estetis dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. stabil dan mudah dipoles (Nirwana, 2005). Sebagai bahan basis gigi tiruan, resin
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Resin akrilik saat ini masih merupakan pilihan untuk pembuatan basis gigi tiruan lepasan karena harganya relatif murah, mudah direparasi, proses pembuatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan protesa yang menggantikan gigi yang hilang. Pembuatan gigi tiruan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kebutuhan masyarakat terhadap perawatan kesehatan gigi dan mulut semakin meningkat, salah satunya adalah pembuatan gigi tiruan. Gigi tiruan merupakan protesa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berperan dalam interaksi sosial manusia (Tin-Oo dkk., 2011). Sebuah survei yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penampilan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh masyarakat di zaman modern ini. Penampilan gigi merupakan aspek penting yang berperan dalam interaksi sosial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Alat Ortodontik Lepasan Alat ortodontik lepasan merupakan alat ortodontik yang dapat dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien. Perangkat utama dalam alat ortodontik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penjangkaran, akrilik, dan pasien dapat memasang atau melepas alat tersebut
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawatan ortodontik dapat dilakukan dengan alat ortodontik lepasan maupun cekat. Perawatan dengan alat lepasan terdiri dari komponen aktif, retentif, penjangkaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehingga didapatkan fungsi dan estetik geligi yang baik maupun wajah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawatan orthodonti bertujuan untuk memperbaiki letak gigi yang tidak normal sehingga didapatkan fungsi dan estetik geligi yang baik maupun wajah yang proporsional
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis penelitian Analitik eksperimen laboratoris 4.2 Populasi Sampel yang dibuat sesuai kriteria 4.3 Sampel penelitian a. Bentuk dan ukuran Lempeng akrilik berbentuk persegi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem stomatognasi dalam kedokteran gigi merupakan ilmu yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem stomatognasi dalam kedokteran gigi merupakan ilmu yang di dalamnya mempertimbangkan hubungan antara gigi geligi, rahang, persendian temporomandibula, kraniofasial,
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEKUATAN TRANSVERSAL ANTARA RESIN AKRILIK TERAKTIVASI PANAS DAN RESIN AKRILIK TERAKTIVASI DINGIN YANG DIRENDAM PADA OBAT KUMUR
PERBANDINGAN KEKUATAN TRANSVERSAL ANTARA RESIN AKRILIK TERAKTIVASI PANAS DAN RESIN AKRILIK TERAKTIVASI DINGIN YANG DIRENDAM PADA OBAT KUMUR Firmansyah Satrio Adi Prayogo 1 Hastoro Pintadi 2 1Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resin Akrilik 2.1.1 Pengertian Resin akrilik adalah bahan termoplastik yang padat, keras dan transparan, dimana bahan ini mengandung resin poli(metil metakrilat). Resin akrilik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anatomis, fisiologis maupun fungsional, bahkan tidak jarang pula menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehilangan gigi pada seseorang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan anatomis, fisiologis maupun fungsional, bahkan tidak jarang pula menyebabkan trauma psikologis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. struktur-struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi atas dan bawah. Alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gigi tiruan adalah alat untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi atas dan bawah. Alat tersebut tersusun
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perawatan pendahuluan 4.2 Perawatan utama Rahang atas
BAB 4 PEMBAHASAN Penderita kehilangan gigi 17, 16, 14, 24, 26, 27 pada rahang atas dan 37, 36, 46, 47 pada rahang bawah. Penderita ini mengalami banyak kehilangan gigi pada daerah posterior sehingga penderita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagian besar pasien dengan kehilangan gigi sebagian. 3 Salah satu kelemahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigitiruan sebagian lepasan adalah gigitiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka pasang oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ortodonsia adalah cabang dari Ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ortodonsia adalah cabang dari Ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari tentang cara mencegah, melindungi, dan merawat maloklusi yang melibatkan gigi geligi, skeletal, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan basis gigi tiruan dalam dunia kedokteran gigi merupakan suatu hal yang sangat umum kita dengar, bahkan ada yang kita gunakan. Basis gigi tiruan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang buruk, kelainan berbicara apabila gigi yang hilang adalah gigi depan,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada beberapa orang kehilangan satu atau lebih gigi merupakan hal yang wajar seiring bertambahnya usia. Kehilangan gigi dan tidak digantikan maka akan muncul beberapa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi, salah satunya dengan perawatan ortodontik. Kebutuhan perawatan ortodontik
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya merawat kesehatan gigi, salah satunya dengan perawatan ortodontik. Kebutuhan perawatan ortodontik meningkat seiring
Lebih terperinciA. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman, perawatan ortodontik semakin
A. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perawatan ortodontik semakin dikenal masyarakat, bukan hanya sebagai kebutuhan kesehatan tetapi juga keperluan estetik. Perawatan ortodontik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. permukaan koronal mahkota klinis gigi asli, yang dapat memperbaiki morfologi,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahkota gigi tiruan cekat merupakan suatu restorasi tetap yang menutupi permukaan koronal mahkota klinis gigi asli, yang dapat memperbaiki morfologi, kontur, serta melindungi
Lebih terperinciThe Effect of Immersion Time in Denture Cleanser to The
The Effect of Immersion Time in Denture Cleanser to The Transverse Strength of Heat-Cured Acrylic Resin Marsha Anjani, Mia Damiyanti, Siti Triaminingsih Corresponding address : Department of Dental Material,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik restorasi indirek maupun pasak. Dibandingkan semen konvensional, semen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan semen resin semakin berkembang luas sebagai bahan sementasi baik restorasi indirek maupun pasak. Dibandingkan semen konvensional, semen resin mempunyai
Lebih terperinciI. Pendahuluan. A. Latar Belakang. terhadap restorasi estetik semakin banyak. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk
18 I. Pendahuluan A. Latar Belakang Perkembangan bidang kedokteran gigi bukan hanya mencakup tindakan preventif, kuratif dan promotif, melainkan juga estetik, menyebabkan kebutuhan terhadap restorasi estetik
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Gigi tiruan merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menggantikan
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gigi tiruan merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menggantikan sebagian atau seluruh gigi asli yang hilang dan digunakan pada rahang atas maupun rahang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gigitiruan dan sebagai pendukung jaringan lunak di sekitar gigi. 1,2 Basis gigitiruan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Basis gigitiruan merupakan bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak rongga mulut, sekaligus berperan sebagai tempat melekatnya anasir gigitiruan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak yang tidak meliputi anasir gigitiruan. 1 Resin akrilik sampai saat ini masih merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. di beberapa variasi dan bentuk yang terbagi atas 3 yaitu 2 : 1. Powder-Liquid.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resin Akrilik Akrilik merupakan derivat dari etilen dan mengandung grup vinyl (-C=C-) dalam formula strukturalnya 2,5,6. Akrilik resin atau resin akrilik telah tersedia di beberapa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggantikan gigi hilang. Restorasi ini dapat menggantikan satu atau lebih gigi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gigi tiruan cekat adalah restorasi yang kuat dan retentif berguna untuk menggantikan gigi hilang. Restorasi ini dapat menggantikan satu atau lebih gigi hilang dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dokter gigi sering merekomendasikan pembuatan gigitiruan sebagian lepasan, gigitiruan cekat, gigitiruan penuh, atau implan untuk kasus kehilangan gigi dalam perawatan
Lebih terperinciABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK KULIT LEMON (Citrus limon Linn.) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA LANDASAN GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK HEAT CURED
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK KULIT LEMON (Citrus limon Linn.) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA LANDASAN GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK HEAT CURED Maria Clara Angelina, 2014. Pembimbing I : Dahlia Sutanto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terutama resin akrilik kuring panas memenuhi syarat sebagai bahan basis gigi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resin akrilik telah banyak digunakan sebagai bahan basis gigi tiruan lepasan sejak pertengahan tahun 1940. Sampai saat ini resin akrilik masih menjadi pilihan untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. jaringan lunak mulut (McCabe & Walls, 2008). Mayoritas basis gigi tiruan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Resin Akrilik Bahan basis gigi tiruan yang ideal harus mampu menyamai jaringan lunak mulut (McCabe & Walls, 2008). Mayoritas basis gigi tiruan dibuat menggunakan
Lebih terperinciSTUDI PELEPASAN MONOMER SISA DARI RESIN AKRILIK HEAT CURED SETELAH PERENDAMAN DALAM AKUADES. Viona Diansari, Sri Fitriyani, Fazliyanda Maria Haridhi
STUDI PELEPASAN MONOMER SISA DARI RESIN AKRILIK HEAT CURED SETELAH PERENDAMAN DALAM AKUADES Viona Diansari, Sri Fitriyani, Fazliyanda Maria Haridhi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Daniati Tri Erikawati NIM
PERBANDINGAN DESINFEKTAN SODIUM HIPOKLORIT 0,5% DAN EKSTRAK JAHE MERAH 100% SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP PERUBAHAN WARNA PADA RESIN AKRILIK HEAT CURED SKRIPSI Oleh : Daniati Tri Erikawati
Lebih terperinciPERBEDAAN KEKUATAN TRANSVERSA RESIN AKRILIK YANG DIRENDAM DALAM DENTURE CLEANSER EKSTRAK DAUN JAMBU METE
PERBEDAAN KEKUATAN TRANSVERSA RESIN AKRILIK YANG DIRENDAM DALAM DENTURE CLEANSER EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale) 25% DAN SODIUM PERBORATE SKRIPSI Oleh Dewi Fitria Anugrahati NIM 091610101003
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Basis gigi tiruan merupakan bagian dari gigi tiruan yang berada di atas linggir sisa yang bersandar pada jaringan lunak rongga mulut, sekaligus berperan sebagai tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resin termoplastik merupakan material yang telahdigunakan pada kedokteran gigi selama lebih dari 50 tahun.resin termoplastik dapat secara berulang dilelehkan melalui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Resin akrilik polimerisasi panas berbahan polimetil metakrilat masih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resin akrilik polimerisasi panas berbahan polimetil metakrilat masih digunakan sebagai bahan basis gigi tiruan dibidang kedokteran gigi karena resin akrilik mempunyai sifat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ortodonsia adalah bagian dari Ilmu Kedokteran Gigi yang bertujuan memperbaiki keadaan gigi-gigi maupun rahang yang menyimpang dari kondisi normal (Graber dan Vanarsdall,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehilangan gigi memerlukan gigi tiruan untuk mengembalikan estetik dan fungsi menjadi salah satu yang paling penting bagi pasien untuk datang ke dokter gigi. Gigi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan bahan restorasi juga semakin meningkat. Bahan restorasi warna
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan bahan restorasi juga semakin meningkat. Bahan restorasi warna gigi terus mengalami perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. penampilan seseorang secara keseluruhan (Torres dkk., 2012). Salah satu aspek
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Estetik gigi geligi dewasa ini sangat diperhatikan dalam menunjang penampilan seseorang secara keseluruhan (Torres dkk., 2012). Salah satu aspek yang diperhatikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigitiruan Sebagian Lepasan 2.1.1 Definisi Gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigitiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. atas 65 tahun. Gigi tiruan yang paling banyak digunakan adalah jenis gigi tiruan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tahun 2007, jumlah pemakai gigi tiruan di Indonesia mencapai 4,5% dari jumlah penduduk dan mayoritas digunakan oleh penduduk yang berusia di atas 65 tahun.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kelainan oklusi dan posisi gigi-gigi dengan rencana perawatan yang cermat dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan ortodonti adalah perawatan yang bertujuan untuk memperbaiki kelainan oklusi dan posisi gigi-gigi dengan rencana perawatan yang cermat dan akurat (Foster, 1997).
Lebih terperinciDeskripsi KOMPOSISI EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L) DAN PENGGUNAANNYA
1 Deskripsi KOMPOSISI EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L) DAN PENGGUNAANNYA 5Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan komposisi ekstrak daun Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL 1. Penyusun:
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL 1 Topik : Manipulasi Resin Akrilik Aktivasi Panas (Heat Cured) Grup : A2a Tgl. Pratikum : Selasa, 20 Maret 2012 Pembimbing : Sri Yogyarti,drg., MS Penyusun: 1. Ivan Indra
Lebih terperinciWORKSHOP PERUBAHAN DAN INOVASI KURIKULUM PSPDG FKIK UMY BLOK 6 BASIC TECHNOLOGY AND BIOMATERIAL
WORKSHOP PERUBAHAN DAN INOVASI KURIKULUM PSPDG FKIK UMY BLOK 6 BASIC TECHNOLOGY AND BIOMATERIAL CP Umum (diambil dari KPT ) CP Khusus BLOK (Learning Objective) Bidang Ilmu Topik Pembelajaran Bentuk kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resin Akrilik Polimerisasi Panas Resin akrilik polimerisasi panas merupakan pilihan bahan basis gigi tiruan pada saat ini dan diperkenalkan di bidang kedokteran gigi sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. labialis, premature loss gigi decidui, prolonged retension gigi decidui,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maloklusi adalah ketidaknormalan oklusi yang biasa terjadi pada oklusi normal (Phulari, 2011). Maloklusi dapat disebabkan oleh beberapa kelainan seperti jumlah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perawatan ortodonti bertujuan memperbaiki susunan gigi-gigi dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawatan ortodonti bertujuan memperbaiki susunan gigi-gigi dan hubungan rahang yang tidak normal. Tujuan perawatan ortodonti tidak hanya memenuhi kebutuhan estetik
Lebih terperinciUji kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam larutan cuka aren
Uji kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam larutan cuka aren 1 Learny T. M. Sormin 2 Jimmy F. Rumampuk 3 Vonny N. S. Wowor 1 Kandidat skripsi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPERUBAHAN KEKERASAN RESIN AKRILIK HEAT- CURED SETELAH PERENDAMAN DALAM LARUTAN CUKA APEL
PERUBAHAN KEKERASAN RESIN AKRILIK HEAT- CURED SETELAH PERENDAMAN DALAM LARUTAN CUKA APEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh:
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang berada di antara gigi dan rahang serta merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Powers dan Sakaguchi (2006) resin komposit adalah salah satu
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Resin komposit merupakan salah satu material yang paling populer dalam dunia kedokteran gigi karena sifat estetisnya yang sangat baik, kekuatan yang adekuat, dan kemampuannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai perbedaan kekuatan geser antara self adhesif semen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penilitian Penelitian mengenai perbedaan kekuatan geser antara self adhesif semen dan semen ionomer kaca tipe 1 terhadap restorasi indirect veneer resin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ortodontik berdasarkan kebutuhan fungsional dan estetik. Penggunaan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya gaya hidup dan perubahan pandangan mengenai konsep estetika, masyarakat dewasa ini memilih perawatan ortodontik berdasarkan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi 4 jenis yaitu nikel titanium, kobalt-kromiun-nikel, stainless steel dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat mulai menyadari akan pentingnya merawat kesehatan gigi. Salah satu cara merawat kesehatan gigi yaitu dengan perawatan ortodonti. Salah satu komponen
Lebih terperinciUJI KEKUATAN TEKAN PLAT RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS YANG DIRENDAM DALAM MINUMAN BERKARBONASI
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. No. MEI 0 ISSN 0-9 UJI KEKUATAN TEKAN PLAT RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS YANG DIRENDAM DALAM MINUMAN BERKARBONASI Valentino James Rommy Rawung ), Vonny N.
Lebih terperinci