Beradaptasi dengan Audiens

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Beradaptasi dengan Audiens"

Transkripsi

1 FEB Manajemen B Kelompok 1 1. Endra Tri Rahajeng ( ) 2. Ninggar Resti Cahyani ( ) 3. Mega Kartika Puranama Sari ( ) 4. Devi Arianti ( ) 5. Afiah Pratiwi ( ) Beradaptasi dengan Audiens Menjadi sensitive terhadap kebutuhan audiens anda 1. Menggunakan sikap anda Sikap anda paling baik diterapkan dengan cara mengekspresikan pesan anda menurut minat dan kebutuhan audiens. anda yang dimaksud di sini adalah lebih mengutamakan penerima pesan (audiens). Sikap anda tidak dimaksudkan untuk manupulasi dan bersikap tidak jujur namun lebih ke memperlihatkan empati yang tulus terhadap posisi audiens dan dalam menggunakan sikap anda pastikan untuk mempertimbangkan sikap budaya lain dan kebijakan organisasi. 2. Mempertahankan standar etiket Untuk menunjukkan rasa hormat dan untuk memperoleh rasa hormat dari audiens kita dapat besikap lebih sopan kepada anggota audiens. Dalam hal ini, berarti kita telah menunjukkan perhatian kepada mereka dan membantu perkembangan lingkungan komunikasi agar lebih sukses. 3. Menekankan sikap positif Dalam menyampaikan suatu hal negatif, kita dapat mengkomunikasikannya dengan penyampaian yang menekankan bagian positif agar hubungan dengan audiens berjalan dengan baik. Dalam memberikan saran dan kritik, focus pada apa yang dapat dilakukan orang tersebut agar menjadi lebih baik. Selain itu hindari penggunaan kata yang berkonotasi negatif, namun gunakan istilah yang lebih halus. 4. Menggunakan bahasa yang bebas bias Menghindari penggunaan kata-kata dan frasa yang menggolongkan dan menodai orang lain secara tidak adil dan tidak etis secara gender, ras, etnis, umur atau kecacatan.

2 Membangun kredibilitas anda Respon para audiens sangat tergantung pada presepsi mereka pada kredibilitas anda, seberapa besar anda dapat di andalkan dan seberapa besar rasa percaya yang dapat anda timbulkan pada orang lain. Cara untuk mempertahankan atau meningkatkan kredibilitas antara lain dengan menekankan : Kejujuran Objektivitas Kesadaran akan kebutuhan audiens Kepercayaan, ilmu pengetahuan dan keahlian Dukungan Kinerja Kepercayaan diri Gaya komunikasi Ketulusan Orang-orang cenderung bereaksi positif ke pesan anda ketika mereka merasa percaya diri terhadap anda. Jangan menyombongkan diri namun juga jangan merendahkan diri. Percaya pada diri anda sendiri. Ketika kita telah berhasil membangun kredibilitas komunikasi akan menjadi lebih mudah. Memproyeksikan Citra Perusahaan Ketika berkomunikasi dengan pihak luar perusahaan, kita berfungsi sebagai juru bicara perusahaan. Kesan yang kita buat dapat mendorong atau merusak citra perusahaan. Dan kita harus mengutamakan gaya komunikasi perusahaan daripada gaya komunikasi pribadi. Mengendalikan Gaya dan Nada Anda Gaya adalah cara menggunakan kata-kata untuk mencapai nada tertentu atau kesan secara keseluruhan. Anda dapat membuat variasi gaya Anda, struktur kalimat dan perbendaharaan kata, untuk menciptakan nada yang penuh kekuatan atau objektif, pribadi atau formal, penuh warna atu kering. Mneggunakan Nada Percakapan Rentang nada pesan bisnis Anda dapat berkisar dari informal, percakapan, sampai formal. Bila Anda berada pada organisasi yang besar, nada Anda akan cenderung formal dan

3 penuh rasa hormat. Namun demikian, nada formal tersebut terdengar menimbulkan jarak dan dingin bila digunakan dengan kolega-kolega yang dekat. Anda dapat mencapai nada percakapan dalam pesan anda dengan mengikuti panduan sebagai berikut: Hindari penggunaan bahasa yang kuno dan muluk-muluk. Bahasa bisnis yang dulu bersifat jauh lebih formal dibanding dengan sekarang, namun beberapa frasa kuno masih tetap bertahan. Hindari menggunakan kata-kata bombastis, ekspresi basi dan kalimat yang terlalu rumit untuk mengesankan orang lain. Hindari menceramahi dan membual. Anda benar-benar perlu mengingatkan Anda tentang sesuatu yang sudah jelas, cobalah memberikan informasi dengan cara kasual, mungkin di tengah-tengah paragraf, dimana hal tersebut akan terdengar sebagai komentar sekunder daripada terdengar membuka rahasia besar. Juga hindari membual tentang pencapaian Anda atau pencapaian organisasi Anda. Hati-hati dengan keakraban. Sebagian besar pesan bisnis harus menghindari keakraban, seperti berbagai informasi detail pribadi atau mengadopsi nada kasual. Seperti berada di antara anggota-anggota tim yang mempunyai hubungan sangat erat, nada yang lebih akrab kadang-kadang pantas dan kadang diharapkan. Berhati-hatilah dengan humor. Humor harus dihubungkan dengan poin pembicaraan yang sedang coba anda buat. Pesan bisnis bukan forum untuk berbagi gurauan. Jangan pernah menggunakan gurauan dalam pesan formal atau ketika anda sedang melakukan komunikasi lintas budaya. Jumor dapat dengan mudah menjadi senjata makan tuan, dan mengalihkan perhatian orang dari pesan yang anda sampaikan. Menggunakan Bahasa yang Lugas Bahasa yang lugas adalah cara menyampaikan informasi dalam gaya sederhana dan tidak berkias, sehingga audiens dapat dengan mudah memahami maksud yang anda sampaikan, tanpa perlu berusaha keras untuk memahami bahasa yang spesial, teknis, atau bahasa yang berbelit-belit. Para audiens dapat memahami dan dapat bertindak berdasarkan Bahasa Inggris yang lugas tanpa perlu membacanya berulang-ulang. Pastikan dalam pikiran anda bahwa Bahasa Inggris lugas tidak harus sederhana, tumpul, atau tidak akurat. Intinya adalah jelas dan hidup. Juga pertimbangkan kebutuhan dan harapan audiens Anda.

4 Memilih Kalimat Aktif atau Kalimat Pasif Pilihan anda untuk mrnggunakan kalimat aktif atau pasif juga mempengaruhi nada pesan Anda. Anda menggunakan kalimat aktif ketika subjek melaksanakan tindakan, dan objek menerima tindakan. Anda menggunakan kalimat pasif ketika subjek menerima tindakan. Kalimat aktif biasanya lebih kuat dibanding kalimat pasif. Gunakan kalimat pasif untuk menghaluskan berita buruk, untuk menempatkan diri anda ke latar belakang, atau untuk menciptakan nada tak pribadi. Namun demikian, menggunakan kalimat pasif dapat membantu Anda mendemonstrasikan sikap Anda dalam berbagai situasi: Ketika Anda ingin bersikap diplomatis dalam menunjukkan massalah atau kesalahan tentang sesuatu. Ketika anda ingin menunjukkan apa yang telah dilakukan tanpa perlu menunjuk atau menghubungkan siapa yang berjasa atau siapa yang bersalah. Ketika Anda ingin menghindari kata ganti orang dalam rangka menciptakan nada yang objektif. Menyusun pesan anda Penyusunan pesan jauh lebih mudah bila anda telah mempertimbangkan apa yang akan dikatakan dan dalam urutan yang bagaimana. Jangan ragu untuk menata ulang, menghapus dan menambah ide outline anda. Memilih kata yang kuat Berikan perhatian penuh pada ketepatan kata. Aturan tata bahasa dan penggunaan kata berubah secara berkesinambungan yang mencerminkan perubahan cara orang berbicara. Membuat kesalahan tata bahasa atau kesalahan penggunaan kata, akan menghilangkan kredibilitas dari audiens sekalipun itu merupakan pesan yang benar. Hal yang sama pentingnya dengan memilih kata yang benar adalah memilih kata yang paling cocok dengan tugas yang ada Menggunakan Kata Fungsional dan Kata Isi dengan Benar Kata fungsional mengekspresikan hubungan dan hanya mempunyai satu arti yang tidak berubah dalam setiap konteks penggunaannya. Meliputi kat penghubung, kata depan, kata sandang dan kata ganti. Kata isi adalah kata yang bersifat multidimensi. Oleh karena itu

5 menjadi pokok bahasan bagi berbagai interpretasi. Keduanya memang perlu, tetapi evektivitas sebagai komunikator sangat tergantung pada memilih isi yang tepat untuk pesan anda. Kata isi memiliki arti denotatif (arti harfiah menurut kamus) dan konotatif (mencakup semua hubungan dan perasaan yang ditimbulkan oleh kata tersebut). Kata berbeda secara dramatis menurut derajad abstraksi dan konkretisai. Kata abstrak mengekspresikan konsep, kualitas dan karakteristik. Biasanya meliputi kategori ide yang luas kandungannya dan abstraksi ini sering bersifat intelektual, akademis atau filosofis. Konkret berarti sesuatu yang bisa disentuh atau dilihat (berwujud) Menemukan Kata yang dapat Dikomunikasikan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun pesan bisnis agar pesan bisa dikomunikasikan secara tepat: 1. Pilihlah kata yang kuat 2. Pilihlah kata yang dikenal 3. Hindari kata klise 4. Gunakan jargon dengan hati-hati Menciptakan kalimat efektif Menciptakan kalimat efektif dapat dilakukan dengan memilih dari empat jenis kalimat yaitu kalimat sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat majemuk kompleks. 1. Kalimat sederhana adalah kalimat yang hanya memiliki satu induk kalimat (satu objek dan satu predikat tunggal)walaupun kalimat tersebut dapat ditambah dengan kata benda dan kata ganti yang berfungsi sebagai objek tindakan dan dengan memodifikasi frasa. contoh: laba meningkat di tahun lalu subjek predikat 2. Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua induk kalimat yang mengekpresikan dua tau lebih pikiran yang setara pentingnya dan bersifat independent tetapi saling berhubungan dengan memakai kata dan, tetapi, atau.kalimat majemuk merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat sederhana (anak kalimat independent) yang saling berhubunga.

6 contoh: tingkat upah telah turun sebesar 5 persen, dan perputaran pegawai jadi tinggi 3. kalimat kompleks adalah kalimat yang mengekpresikan satu pikiran utama (anak kalimat independen ) dan satu atau lebih kalimat subordinat (anak kalimat dependen) yang berhubungan dengan pikiran utama dan biasanya dipisahkan oleh tanda koma. Contoh: walaupun anda mungkin mempertanyakan kesimpulan yang dibuat gerald, anda harus mengakui bahwa penelitiannya dilakukan dengan seksama. 4. Kalimat majemuk kompleks mempunyai dua induk kalimat, paling tidak satu diantaranya mengandung anak kalimat subordinat. Contoh: laba meningkat di tahun lalu, dan walaupun anda mungkin mempertanyakan kesimpulan yang di buat gerald, anda Harus mengakui bahwa penelitiannya dilakukan dengan seksama. Untuk membuat tulisan yang efektif kita harus berusaha menggunakan tipe kalimat secara berfariasi dan seimbang.dengan membuat pikiran pertama menjadi subordinat bagi yang kedua, sehingga membangun hubunga sebab akibat yang menyebabkan kalimat jauh lebih efektif Contoh : Karena divisi produk kimia adalah divisi terkuat dalam perusahaan ini, tehnik manajemennya seharusnya diadopsi oleh divisi-divisi yang lain. Menggunakan gaya kalimat untuk memberi tekanan pada pikiran utama Dalam setiap pesan beberapa ide lebih penting dibandingkan ide lainnya.kita dapat menekankan ide utama atau ide kunci melalui gaya kalimat.ada beberapa tehnik tekanan pada bagian kalimat yang di anjurkan agar mendapat perhatian dari pembaca yaitu: 1. Memberi porsi yang terbesar pada poin utama

7 2. Meningkatkan tekanan dengan menambahkan kalimat pendek yang terpisah untuk mendukung kalimat pertama 3. Menarik perhatian terhadap pikiran tertentu dengan menjadikannya subjek kalimat 4. Cara lain untuk menekankan ide tertentu adalah menempatkan ide tersebut di awal atau di akhir kalimat. Menciptakan paragraf yang menyatu dan konheren Paragraf mengorganisasi kalimat yang terkait ke topik umum yang sama.ada beberapa elemen paragraf yang perlu diperhatikan untuk menciptakan paragraf yang menyatu dan konheren yaitu: 1. Kalimat utama Kalimat utama adalah kalimat yang mengemukakan tentang subjek paragraf.kalimat utama memberikan pembaca rangkuman ide umum yang dibahas pada sisa paragraf tersebut. 2. Kalimat pendukung Kalimat pendukung adalah kalimat yang saling berkaitan yang mendukung dan mengembangkan topik. 3. Elemen elemen transisi Transisi adalah kata kata frasa yang mengikat ide menjadi satu dengan menunjukan bagaimana satu pikiran di hubungkan dengan pikiran lainnya. Elemen transisi adalah elemen yang membantu pembaca bergerak antar kalimat dan paragraf. Ada beberapa kata dalam elemen transisi yaitu: 1. Kata sambung 2. Kata atau frasa yang diulang 3. Kata ganti 4. Kata yang sering digunakan secara berpasangan selain kata dalam elemen transisi juga terdapat daftar transisi yang sering digunakan untuk membawa para pembaca beralih dengan halus dari satu kalimat dan paragraf ke kalimat atau paragraf lain. Daftar tersebut meliputi: 1. Detail tambahan 2. Perbandingan

8 3. Kontras 4. Kondisi 5. Ilustrasi 6. Urutan waktu 7. Intensifikasi/ penekanan 8. Rangkuman 9. Pengulangan Lima cara untuk menyusun paragraf 1. Ilustrasi = memberi contoh yang menyajikan ide umum 2. Perbandingan atau kontras = menggunakan kesamaan atau perbedaan untuk mengembangkan topik 3. Sebab dan akibat= berfokus pada alasan sesuatu. 4. Klasifikasi= menunjukkan bagaimana ide umum di pecahkan ke kategori kategori spesifik 5. Masalah dan solusi = menyajikan masalah dan kemudian mendiskusikan solusinya. Menggunakan teknologi untuk menyusun dan membentuk pesan anda Sofware saat ini ( termasuk word processor dan online publishing system untuk situs web dan blog ) menyediakan berbagai macam perangkat untuk membantu penulis menulis dokumen. Style sheet dan template Style sheet adalah master daftar gaya yang sudah didefinisikan sebelumnya ( typeface,typesize,dan sebagainya ) untuk judul utama, teks dalam paragraf,dan lain sebagainya. Autocompletion Sofware yang disebut autocompletion ( yang sejenis )akan memasukkan blog teks yang siap pakai ketika anda mengetik beberapa huruf pertama. Autocorrection Fitur otomatis lain yang ada dalam beberapa program secara instan memperbaiki kesalahan ejaan dan ketik serta mengubah teks kedalam simbol.

9 File merge dan mail merge Fitur mail merge memungkinkan anda membuat bentuk surat sesuai selera dengan memasukkan nama dan alamat dari basis data. Catatan akhir, catatan kaki, dan daftar isi Komputer anda juga membantu anda menelusuri catatan kaki dan catatan akhir, memberi nomor setiap kali anda menambah atau menghapus referansi. Wizard Banyak program yang menawarkan wizard yang memberi anda langkah langkah proses penulisan surat,resume, dan dokumen umum lainya.

Dan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

Dan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: Makalah Revisi Pesan Bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam usaha bisnis ada yang namanya etika bisnis dan cara penulisan pesan bisnis. kerap sekali pengusaha ataupun pembisnis tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Retorika adalah penggunaan bahasa dengan baik atau efektif yang harus dipelajari seseorang yang menggunakan bahasa dengan cara yang efektif untuk tujuan tertentu. Hal

Lebih terperinci

Writing business message

Writing business message Writing business message Writing merupakan tahapan kedua dari 3 tahap proses penulisan. 3 tahapan ini membantu meyakinkan anda menyampaikan pesan secara efektif dan efisien. Beradaptasi dengan audiens

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU Makalah Bahasa Indonesia KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah di limpahkannya. Sehingga penyusunan

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN DAN PEREVISIAN PESAN BISNIS. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi.

KOMUNIKASI BISNIS PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN DAN PEREVISIAN PESAN BISNIS. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi. KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN DAN PEREVISIAN PESAN BISNIS Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATERI

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keterampilan menulis menjadi keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa, baik selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah maupun dalam kehidupannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4

STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4 STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4 PERENCANAAN PESAN K E G I A T A N B E L A J A R 1 Poin-Poin Pokok Perencanaan Pesan A. Bagaimana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis Disusun oleh Kelompok 5 : Novaria Mahendri P. (105020107111010) Adi Kharis M. (115020200111089) Sansa Rizaldi Nur (115020200111100) Lilik Choirotul

Lebih terperinci

Bahasa Jurnalistik. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

Bahasa Jurnalistik. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom Bahasa Jurnalistik Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom Pengertian & Karakteristik Bahasa Jurnalistik BAHASA jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan oleh wartawan dalam menulis berita di media massa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses

Lebih terperinci

Bagaimana Cara Menulis Review Sebuah Artikel

Bagaimana Cara Menulis Review Sebuah Artikel Bagaimana Cara Menulis Review Sebuah Artikel Oleh : Sulfikar Sallu Associate Editor DOAJ Indonesia Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta Teknologi Pendidikan 2016 Dosen Tetap Fakultas Teknolog

Lebih terperinci

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. KOMPONEN DAN BUTIR Penilaian Kualitatif

Lebih terperinci

PENULISAN PESAN PESAN NEGATIF

PENULISAN PESAN PESAN NEGATIF PENULISAN PESAN PESAN NEGATIF Ujang Margiono. SE. MM. KOMUNIKASI BISNIS PESAN NEGATIF o Pesan negatif yang dikirimkan kepada orang lain atau lembaga merupakan fakta yang tidak dapat dihindari dalam komunikasi

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Modul ke: BAHASA INDONESIA Ragam Bahasa Fakultas FEB Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik

Lebih terperinci

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku. KODE UNIT : KOM.PR01.005.01 JUDUL UNIT : Menyampaikan Presentasi Lisan Dalam Bahasa Inggris DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan profesi humas

Lebih terperinci

11. Merevisi Gaya: Menceritakan dengan Jelas

11. Merevisi Gaya: Menceritakan dengan Jelas 11. Merevisi Gaya: Menceritakan dengan Jelas Presentasi Mahasiswa Pengantar Laporan penelitian yang baik memiliki alur cerita Mendukung sebuah pendapat (rumusan masalah) Menjawab permasalahan riset Setelah

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1

Lebih terperinci

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38% . Sesi Kelima Ketrampilan Dasar Menyampaikan dan Mengenali Isyarat Non-Verbal Handout Apa yang diingat pendengar: Teori Albert Mehrabian Efek visual 55% Katakata Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia diperlukan manusia yang lainnya, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Komunikasi merupakan jembatan untuk menjalin hubungan dengan

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 08 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Definisi Komunikasi Terapeutik Menurut Machfoedz, (2009) Komunikasi terapeutik ialah pengalaman interaktif bersama antara perawat dan pasien dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2014 KEMENSESNEG. Penerjemah. Fungsional. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik, pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

KEGIATAN AWAL PERTANYAAN TUJUAN KEGIATAN KOMPETENSI

KEGIATAN AWAL PERTANYAAN TUJUAN KEGIATAN KOMPETENSI KEGIATAN AWAL TUJUAN KEGIATAN KEGIATAN INTI PERTANYAAN KEGIATAN AKHIR KOMPETENSI Kegiatan Awal (15 ) 1. Menjelaskan tujuan kegiatan. 2. Menggali informasi tentang pengetahuan awal peserta mengenai SKL,

Lebih terperinci

PENULISAN BUKU AJAR: Penggunaan Bahasa. I Made Sujana & Herman Suhaeri LPMP2 UNRAM

PENULISAN BUKU AJAR: Penggunaan Bahasa. I Made Sujana & Herman Suhaeri LPMP2 UNRAM PENULISAN BUKU AJAR: Penggunaan Bahasa I Made Sujana & Herman Suhaeri LPMP2 UNRAM Standar Kompetensi Setelah mengikuti pemaparan ini, peserta pelatihan mampu menggunakan bahasa yang berterima dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, khususnya di Indonesia perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa, remaja, dan anak-anak telah

Lebih terperinci

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO Endang Sulistyaniningsih Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: esulistyaniningsih@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dalam bahasa Indonesia kita ini adalah PUEBI (pedoman umum ejaan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dalam bahasa Indonesia kita ini adalah PUEBI (pedoman umum ejaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa baku menjadi harapan bagi pecinta bahasa Indonesia. Salah satu wujud bahasa baku adalah penggunaan kata yang mengikuti kaidah yang sudah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tulisan, komunikasi

Lebih terperinci

Sumber Data. Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.

Sumber Data. Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapatdiperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden

Lebih terperinci

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING 1. Topic. Persiapan pertama untuk berbicara di depan umum adalah ter fokus kepada pemilihan topik yang tepat dan menarik. Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Menurut

Lebih terperinci

Modul ke: Public Speaking. Output / Hasil dari Pidato. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

Modul ke: Public Speaking. Output / Hasil dari Pidato. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Modul ke: 07 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Public Speaking Output / Hasil dari Pidato Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Public Speaking Output / Hasil dari Pidato 1. Tampil Percaya Diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. Ungkapan tersebut berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, semangat, dan keyakinan dalam suatu kehidupan, sehingga

Lebih terperinci

ONSCREENKEYS 5. Windows XP / Windows Vista / Windows 7 / Windows 8 / Windows 10

ONSCREENKEYS 5. Windows XP / Windows Vista / Windows 7 / Windows 8 / Windows 10 ONSCREENKEYS 5 Windows XP / Windows Vista / Windows 7 / Windows 8 / Windows 10 DESKRIPSI PRODUK Pintar ini keyboard pada layar dengan fitur klik mouse virtual dan keluaran suara memungkinkan untuk mengetik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang dipelajari oleh siswa, selain keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca di sekolah.

Lebih terperinci

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, 2009 3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep pacaran dan perilaku pacaran pada remaja awal. Dalam bab ini akan

Lebih terperinci

STUDI KETERBACAAN BUKU TEKS PELAJARAN SD BERSTANDAR NASIONAL. B. Identitas Buku Judul Buku :... Pengarang :... Penerbit :...

STUDI KETERBACAAN BUKU TEKS PELAJARAN SD BERSTANDAR NASIONAL. B. Identitas Buku Judul Buku :... Pengarang :... Penerbit :... STUDI KETERBACAAN BUKU TEKS PELAJARAN SD BERSTANDAR NASIONAL A. Petunjuk 1) Lengkapilah data buku teks pelajaran yang akan dikaji keterbacaannya; 2) Penilaian terhadap buku teks pelajaran dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Simpulan berikut merupakan jawaban atas pertanyaan terkait dengan penerapan pengembangan model pembelajaran Writing untuk mahasiswa Sastra Inggris di Unsoed

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Bahasa Indonesia Modul ke: Ragam Bahasa Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Hakikat Bahasa Kedudukan Bahasa Kedudukannya Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis karangan merupakan kompetensi dasar yang harus dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. Terdapat beberapa kompetensi dasar yang memiliki

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi? Bahasa Indonesia Modul ke: Berbicara Untuk Keperluan Akademik Fakultas Psikologi Koko Rustamaji, SE, MM. Program Studi Program Studi? www.mercubuana.ac.id Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

Komunikasi Engineering

Komunikasi Engineering Komunikasi Engineering Paul H. Wright 1 KOMUNIKASI DAN SUMBER INFORMASI Web Jurnal ilmiah Buku Referensi Komunitas dunia maya Rekan sejawat Database 1.1 Cara mencari & menemukan informasi Lima langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode analisis yang peneliti pakai pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 07 KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id Pentingnya Proposal Bisnis Penyusunan proposal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan proses dan hasil. Menulis merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan unik yang menuntut sejumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah metode yang menggambarkan individu secara menyeluruh dengan tidak menggolongkan individu ke dalam variabel atau hipotesis (Poerwandari,

Lebih terperinci

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna dan dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2004:1), sedangkan

Lebih terperinci

MENGIRIM E-mail DENGAN BAIK*) Oleh: Muhammad Isnaini

MENGIRIM E-mail DENGAN BAIK*) Oleh: Muhammad Isnaini MENGIRIM E-mail DENGAN BAIK*) Oleh: Muhammad Isnaini Sebagian besar dari Anda tentu sudah tidak asing lagi dalam melakukan komunikasi dengan fasilitas email. Walaupun e-mail (sebagian orang menerjemahkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan kelompok potensial dalam masyarakat yang perlu mendapat perhatian dan proritas khusus, baik para orang tua dan lembaga pendidikan. Keputusan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects Kiasan dalam Kelas Senior Bahasa Inggris Senior sekolah menengah atas dalam kelas Bahasa Inggris Cleo Barnes akan memulai unit 3-minggu pada kiasan, menjawab Pertanyaan Penting, Mengapa orang tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2014 KEMENSESNEG. Penerjemah. Fungsional. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001)

PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001) PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001) THEOFILLUS P SITANGGANG GIANFRANCO MARVIN GERALD ESTHY ANGELIA (M1A114005) (M1A114007) (M1A114023) P E N G E R T I A

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

Korespondensi Bisnis

Korespondensi Bisnis Korespondensi Bisnis Komunikasi Bisnis #4 Desi Harsanti Pinuji Korespondensi bisnis : Pengantar Berbagai macam aktivitas pertukaran informasi dan data melalui media surat menyurat dalam menunjang aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORETIK. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Komunikasi Matematis a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis Agus (2003) komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian makna

Lebih terperinci

Anda dapat mengirimkan video.

Anda dapat mengirimkan video. Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca

BAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Membaca Menurut Dechant (melalui Zuchdi, 2008:21), membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca pada hakikatnya

Lebih terperinci

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Elfina Sari Harahap Drs. H. Sigalingging, M.Pd Abstrak

Lebih terperinci

Pertemuan

Pertemuan Pertemuan 15-16 PROSES PENYAMPAIAN PESAN A.Pengertian Pesan Pesan adalah sesuatu yang dikirim atau diterima sewaktu tindakan komunikasi berlangsung. B. Tahapan Dalam Membuat Pesan Bisnis. 1.Perencanaan

Lebih terperinci

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Pengaruh keefektifan membaca cepat terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf yang diteliti di SMA Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lalu lintas informasi berada pada tingkat kecepatan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Demi memenuhi hasrat masyarakat akan informasi yang terus

Lebih terperinci

Memulai saluran dengan cepat

Memulai saluran dengan cepat Memulai saluran dengan cepat dalam kursus: Memulai Selamat datang di YouTube dan pusat pendidikan pembuat konten - Akademi Pembuat Konten! Pelajaran dan kursus yang akan kami sampaikan dibuat untuk membantu

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

Internet Marketing. Generate Traffic

Internet Marketing. Generate Traffic Internet Marketing Internet marketing itu adalah suatu proses pemasaran brand, produk, dan layanan secara online melalui internet. Pemasaran yang dimaksud bukan hanya penjualan tapi juga termasuk promosi,

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA LAYANAN INFORMASI YANG ADA DI INTERNET. Nama : Ilham Dimas K Kelas : IX-4 No : 15

MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA LAYANAN INFORMASI YANG ADA DI INTERNET. Nama : Ilham Dimas K Kelas : IX-4 No : 15 MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA LAYANAN INFORMASI YANG ADA DI INTERNET Nama : Ilham Dimas K Kelas : IX-4 No : 15 Standart Kompetensi 2. Menggunakan Internet untuk memperoleh informasi Kompetensi Dasar 2.2 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR

05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR Modul ke: Fakultas 05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR Psikologi Komunikator Faktor Efektivitas Atraksi Kekuasaan Komunikator Yang Baik Novi Erlita S.Sos.M.A Program Studi PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu model, strategi, metode, pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Adapun metode kuantitatif yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi

Lebih terperinci

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik Perancangan Visual Unsur Visual (Foto, gambar, grafik) TIM Media Pembelajaran FT Unsur teks/huruf 1.Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik a. Perataan b. Bentuk c.

Lebih terperinci

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A DAFTAR ISI Pengantar: Lomba Debat Nasional Indonesia 1. Lembar Penilaian hal.4 a. Isi hal. 4 b. Gaya hal.5 c. Strategi hal.5

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami peningkatan yang sesuai dengan perkembangan bisnis dan perubahan global. Keberadaan dan

Lebih terperinci

RINGKASAN * Pengertian Ringkasan * Tujuan Membuat Ringkasan * Cara Membuat Ringkasan

RINGKASAN * Pengertian Ringkasan * Tujuan Membuat Ringkasan * Cara Membuat Ringkasan RINGKASAN DAN ABSTRAK MEMBUAT RINGKASAN MEMBUAT ABSTRAK RINGKASAN * Pengertian Ringkasan * Tujuan Membuat Ringkasan * Cara Membuat Ringkasan ABSTRAK * Pengertian Abstrak * Manfaat Abstrak * Jenis Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surat kabar atau tabloid adalah lembaran-lembaran kertas yang tertuliskan berita (Alwi, 2007: 1109). Berita sendiri dapat diartikan sebagai laporan tercepat

Lebih terperinci

TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK

TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Seni Berbicara Kemampuan menggabungkan: Penguasaan Pesan

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Ragam Bahasa Ilmiah

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Ragam Bahasa Ilmiah Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Ragam Bahasa Ilmiah Pertemuan 07 Ragam Bahasa Ilmiah Pertemuan 7 Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Keribadian di Perguruan

Lebih terperinci