ANALISIS PREFERENSI HOBIIS TERHADAP ATRIBUT IKAN ARWANA SUPER RED DI KOTA BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PREFERENSI HOBIIS TERHADAP ATRIBUT IKAN ARWANA SUPER RED DI KOTA BOGOR"

Transkripsi

1 ANALISIS PREFERENSI HOBIIS TERHADAP ATRIBUT IKAN ARWANA SUPER RED DI KOTA BOGOR SKRIPSI BOBBY SANTANA H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 RINGKASAN BOBBY SANTANA Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Ikan Arwana Super Red di Kota Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan WAHYU BUDI PRIATNA) Salah satu kekayaan alam hayati perikanan asli Indonesia adalah ikan arwana. Ikan arwana merupakan ikan hias air tawar yang cukup populer, dan merupakan salah satu ikan kebanggaan negara Indonesia. Dari belasan jenis ikan arwana yang ada, hanya ikan arwana super red dan golden red yang paling populer. Kedua ikan tersebut digemari banyak hobiis karena daya tariknya yang luar biasa. Kelebihan lain dari arwana super red dan golden red antara lain warna tubuh yang indah, harga yang mahal, serta diyakini dapat membawa keberuntungan bagi pemeliharanya. Persaingan di dunia bisnis semakin ketat, begitu pula dengan persaingan di dunia bisnis perikanan yang semakin hari semakin bertambah para saingan. Harga jual ikan arwana yang sedikit mengalami penurunan dan banyaknya variasi ikan arwana super red di Kota Bogor maka bagi pengusaha ikan arwana khususnya penangkar ikan arwana super red, sangatlah penting untuk mengetahui preferensi hobiis terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi dalam pembelian ikan arwana. Karakteristik dari hobiis setiap produk sangatlah berbeda, karena itu penelitian ini akan mencoba mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik dari hobiis ikan arwana super red. Proses keputusan dalam pembelian ikan arwana juga akan berbeda karena karakteristik hobiis ikan arwana super red yang berbeda dengan karakteristik hobiis atau konsumen lain. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi dan mengkaji karakteristik dari hobiis yang memelihara ikan arwana super red, (2) Mengidentifikasi proses keputusan pembelian ikan arwana super red yang dilakukan oleh hobiis, dan (3) Menganalisis preferensi hobiis terhadap atributatribut ikan arwana super red. Pemilihan tempat objek penelitian dilakukan dangan sengaja (purposive) pada hobiis ikan arwana super red di sekitar Kota Bogor. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai Oktober Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode snowball, dimana salah satu hobiis akan di wawancarai dan dari hasil yang wawancara yang dilakukan akan memberikan atau merekomendasi orang-orang yang harus diwawancarai berikutnya. Metode analisis yang dugunakan dalam penelitian ini adalah analisis Konjoin.... Usia mayoritas dari responden merupakan responden yang berusia antara tahun yaitu sekitar 36,67 persen. Sebagian besar dari responden berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 96,67 persen. Latar belakang pendidikan dari total responden juga beraneka ragam, tetapi didominasi oleh responden yang lulus sarjana sebesar 50 persen diikuti oleh responden yang lulus SMA sebesar 33,34 persen. Mayoritas dari responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebesar 56,67 persen dan pegawai swasta sebesar 36,67 persen. Responden yang memiliki pendapatan antara Rp juta sebesar 40 persen dan yang lebih dari Rp 15 juta

3 sebesar 26,67 persen. Hampir dari separuh responden hanya memelihara satu ekor ikan arwana super red yaitu sebesar 46,66 persen. Pada tahap pengenalan kebutuhan, sebanyak 30 persen responden memiliki motivasi membeli ikan arwana super red karena ikan arwana super red dipercaya membawa keberuntungan. Sumber informasi yang paling sering didapat oleh responden adalah dari teman yang sebelumnya telah mengenal ikan arwana super red terlebih dahulu sebesar 30 persen. Pertimbangan utama dari responden dalam membeli ikan arwana super red adalah keindahan warna. Sebanyak 63,33 persen reponden dipengaruhi oleh keluarga pada proses pembelian. adanya promosi atau tidak, tidak terpengaruh kepada proses pembelian. Tetapi bila responden dihadapkan dengan pilihan promosi, maka pembelian kembali (buy back) merupakan pilihan promosi terfavorit yang diinginkan oleh reponden yaitu sebesar 43,33 persen. Sebanyak 73,33 persen dari responden telah memutuskan pembelian ikan arwana super red secara terencana. Seluruh dari responden menyatakan puas dalam memelihara ikan arwana super red. Preferensi hobiis terhadap atribut ikan arwana super red dengan mengunakan analisis Konjoin menunjukan bahwa hal yang diangap penting dalam memilih atribut ikan arwana super red adalah warna 40,21 persen. Atribut selanjutnya yang dianggap penting adalah harga sebesar 25,80 persen, selanjutnya yang dianggap penting oleh responden adalah bentuk mata ikan sebesar 18,83 persen. Dan atribut lainnya dianggap tidak terlalu penting karena hanya berkisar antara lima persen, untuk citra dari penangkar sebesar 5,17 persen, dan untuk bentuk ekor sebesar 5,02 persen dan sisanya adalah sertifikasi dari ikan arwana super red itu sendiri sebesar 4,97 persen. Responden sangat menyukai warna merah darah dan merah cabai. Nilai kegunaan (utilitas) merah darah dan merah cabai yang paling tinggi di banding dengan yang lain, yaitu sebesar 0,8291 untuk merah darah dan 0,7291. Responden lebih menyukai mata ikan arwana super red yang tidak turun (drop eyes) atau tidak juling dengan nilai kegunaan sebesar 0,4416. Bentuk ekor ikan arwana super red seperti kipas lebih disukai oleh responden dengan nilai taraf kegunaan dari atribut ekor kipas sebesar 0,1. Harga yang paling disukai oleh reponden dengan mendapat nilai sebesar 0,6375 adalah rupiah hingga rupiah. Nilai kegunaan taraf dari citra penangkar ikan arwana yang memiliki nilai nol untuk citra penangkar ikan arwana yang besar maupun yang kecil karena citra dari suatu penangkaran tidak akan memiliki pengaruh. Nilai kegunaan taraf atribut sertifikasi ikan arwana super red untuk ikan arwana super red yang bersertifikat sebesar 0,1167 yang berarti responden tetap lebih memilih ikan arwana super red yang memiliki sertifkiat dibanding ikan arwana super red yang tidak memiliki sertifikat.

4 ANALISIS PREFERENSI HOBIIS TERHADAP ATRIBUT IKAN ARWANA SUPER RED DI KOTA BOGOR BOBBY SANTANA H Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

5 Judul Skripsi : Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Ikan Arwana Super Red di Kota Bogor Nama : Bobby Santana NIM : H Disetujui, Pembimbing Ir. Wahyu Budi Priatna, M.Si NIP Diketahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP Tanggal Lulus :

6 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Ikan Arwana Super Red di Kota Bogor adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Januari 2011 Bobby Santana

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 30 November Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Suganda Widjaja dan Jenni Lim. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar SDK Tunas Harapan Bogor pada tahun 1999 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2002 di SMP Mardi Yuana 2 Bogor. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMA Mardi Yuana Bogor diselesaikan pada tahun Penulis di terima di Direktorat Program Diploma, Program Keahlian Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005, dan menyelesaikan pendidikan diploma pada tahun Setelah menyelesaikan pendidikan diploma, penulis melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008.

8 KATA PENGATAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan kasih dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Ikan Arwana Super Red di Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan menganalisis atribut yang diangap penting dan atribut yang diinginkan oleh hobiis terhadap ikan arwana super red di kota Bogor. Sangat disadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna, namun semoga bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Januari 2011 Bobby Santana

9 UCAPAN TERIMA KASIH Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Ir. Wahyu Budi Priatna, M.Si. selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 2. Ir. Burhanudin, MM selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini. 3. Rahmat Yanuar, SP, M.Si. selaku dosen evaluator kolokium proposal penelitian dan selaku dosen penguji akademik yang telah memberikan masukan dan saran dalam perencanaan penelitian ini. 4. Orangtua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, cinta kasih, dan doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik. 5. Seluruh staf pengajar dan staf sekertariat yang telah membantu kelancaran penulis dalam menyelsaikan skripsi. 6. Teman-teman mahasiswa/i Agribisnis angkatan lima atas semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuannya. Bogor, Januari 2011 Bobby Santana

10 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah... 5 I.3. Tujuan Penelitian... 7 I.4. Manfaat Penelitian... 7 I.5. Ruang Lingkup Penelitian... 8 II TINJAUAN PUSTAKA Arwana Super Red Ciri-Ciri Arwana Super Red yang Berkualitas Anatomi Arwana Super Red Pemeliharaan Arwana Super Red Cara Budidaya Ikan Arwana Super Red Budidaya Arwana Super Red di Alam Budidaya Arwana Super Red di Penangkaran Hasil Penelitian Terdahulu III KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Evaluasi Hasil Pembelian Atribut Produk Preferensi Konsumen Kerangka Pemikiran Operasional IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis Konjoin V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kota Bogor Letak Geografis Batas Wilayah i

11 Iklim, Topografi dan Geografi Keadaan Penduduk Karakteristik Umum Hobiis Ikan Hias Arwana Super Red Cara Pemeliharaan Ikan Arwana Super Red Oleh Hobiis VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Proses Pembelian Evaluasi Pasca Pembelian VII PREFERENSI HOBIIS TERHADAP ATRIBUT IKAN ARWANA SUPER RED l. Preferensi Hobiis Secara Umum Warna Ikan Arwana Super Red Mata Ikan Arwana Super Red Bentuk Ekor Ikan Arwana Super Red Harga Anakan Ikan Arwana Super Red Citra Penangkar Ikan Arwana Super Red Sertifikasi Ikan Arwana Super Red VIII PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ii

12 Nomor DAFTAR TABEL Halaman 1 Harga Ikan Arwana Super Red Ukuran cm Tahun Perbedaan dan Persamaan Antara Penelitian Terdahulu Atribut Ikan Arwana Super Red Stimuli Menggunakan Rancangan Faktorial Sebagian dengan Konsep Orthogonal Array Karakteristik Hobiis Ikan Arwana Super Red Secara Umum Motivasi Hobiis Membeli Ikan Arwana Super Red Sumber Informasi Hobiis Mengenai Ikan Arwana Super Red Pertimbangan dalam Pembelian Ikan Arwana Super Red Media yang Paling Mempengaruhi Hobiis dalam Membeli Ikan Arwana Super Red Pengaruh Promosi Terhadap Pembelian Ikan Arwana Super Red Promosi yang Paling Menarik Bagi Hobiis Cara Hobiis Memutuskan Pembelian Ikan Arwana Super Red Tingkat Kepuasan Hobiis Terhadap Ikan Arwana Super Red Niat Hobiis untuk Melakukan Pembelian Ulang Ikan Arwana Super Red iii

13 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1 Contoh Ikan Arwana Super Red Contoh Ikan Arwana Platinum Jumlah Ekspor Arwana Tahun (ekor) Diagram Penerimaan Devisa Negara dari Ekspor Fauna Tahun 2005 (US$) Kolam Penangkaran Ikan Arwana Super Red Proses Pemanenan Ikan Arwana Anakan Ikan Arwana yang Masih Membawa Telur Pemasangan Microchip Arwana Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian Bagan Kerangka Pemikiran Operasional Presentase Nilai Relatif Penting Atribut Ikan Arwana Super Red Nilai Kegunaan Taraf Atribut Warna Ikan Arwana Super Red Nilai Kegunaan Taraf Atribut Mata Ikan Arwana Super Red Nilai Kegunaan Taraf Atribut Bentuk Ekor Ikan Arwana Super Red Nilai Kegunaan Taraf Atribut Harga Ikan Arwana Super Red Nilai Kegunaan Taraf Atribut Sertifikasi Ikan Arwana Super Red iv

14 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1 Anatomi Ikan Arwana Super Red Ikan Arwana Super Red Ikan Arwana Red Tail Golden Ikan Arwana Malayan Blue Base Golden Ikan Arwana Banjar Red Ikan Arwana Hijau Ikan Arwana Irian / Jardini Daftar Penangkaran Ikan Arwana Super Red di Indonesia sampai dengan Tahun Contoh Kuesioner v

15 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mencapai 18 ribu pulau, yang berisi flora dan fauna dari dua tipe yang berbeda asal-usulnya yaitu bagian barat (Indo-Malayan) dan bagian timur termasuk kawasan Pasifik dan Australia. Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang unik dan menakjubkan. Sekitar 10 persen spesies berbunga, 12 persen spesies mamalia, 16 persen spesies reptil dan amphibia, 17 persen spesies burung serta 25 persen spesies ikan dunia yang dikenal manusia terdistribusi di perairan Indonesia, walaupun luas daratan hanya 1,3 persen dari seluruh daratan bumi. (Pandu, 2009). Salah satu kekayaan alam hayati perikanan asli Indonesia adalah ikan arwana. Ikan arwana merupakan ikan hias air tawar yang cukup populer, dan merupakan salah satu ikan kebanggaan negara Indonesia. Satwa air eksotik asli Indonesia ini mencuat diantara banyaknya ikan hias besutan manca negara seperti koi, mas koki, dan lohan. Boleh dibilang sampai saat ini hanya arwana satusatunya produk lokal yang mampu bersaing dengan ikan hias populer yang dikembangkan di luar negeri untuk jadi The Best Ornamental Fish. Sangat pantas kalau arwana dianggap menjadi Pride of Indonesia - ikan hias kebanggaan nasional. 1 Kepopuleran ikan arwana dikarenakan bentuk tubuhnya yang indah, gaya renang yang gagah tapi anggun, dan warna yang menarik perhatian. Itulah kelebihan ikan arwana dari ikan hias air tawar jenis lainnya. Sampai saat ini ikan arwana merupakan salah satu ikan hias yang kepopulerannya tidak pernah pudar, dan bahkan terus meningkat. Ikan arwana tetap merupakan ikan yang patut disegani di kalangan ikan hias air tawar karena harga dari ikan arwana yang jauh lebih tinggi dibanding dengan ikan hias air tawar yang lain. Ikan arwana super red dan golden red yang paling populer dari belasan jenis arwana yang ada. Kedua ikan tersebut digemari banyak hobiis karena daya tariknya yang luar biasa. Kelebihan lain dari arwana super red dan golden red antara lain warna tubuh yang indah, harga yang mahal, serta diyakini dapat membawa keberuntungan bagi pemeliharanya. 1 Gatra Edisi Khusus 100 Tahun Kebangkitan Nasional 21 Mei 2008 halaman 14

16 Arwana merah (super red) berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut, akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat. Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut (kumis). Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah. Ikan arwana super red dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Contoh Ikan Arwana Super Red Sumber: Ikan arwana super red merupakan ikan yang langka dan dilindungi, maka ketersediaan ikan arwana bisa dikatakan sedikit atau jarang. Harga akan naik karena menurut ilmu ekonomi bila ketersediaan barang menjadi langka dan permintaaan tetap, maka harga barang tersebut akan naik. Harga ikan arwana 2

17 super red ukuran cm berkisar antara 2-4 juta rupiah. Harga tersebut telah mengalami penurunan setelah terjadinya krisis global yang dialami oleh hampir seluruh negara di dunia. Sebelum krisis global melanda, harga ikan arwana dengan ukuran yang sama (10-15 cm) bisa mencapai antara 3-7 juta rupiah, tergantung dari citra sang penangkaran, karena penangkar-penangkar besar biasanya mematok harga yang lebih tinggi karena mereka percaya akan kualitas dari anakan arwana yang dijual oleh mereka. Ikan arwana super red yang bagus untuk dipajang di akuarium adalah berukuran cm, dan harga ikan arwana dengan ukuran tersebut lebih bervariatif, mulai dari tujuh juta rupiah, dan ada yang bisa mencapai 15 juta rupiah, sementara ukuran indukan, yang berkisar antara cm mencapai 20 juta rupiah keatas. Ikan arwana yang unik kadang bisa mencapai ratusan juta rupiah. Keunikan ini biasanya berdasarkan kecacatan gen yang membuat ikan arwana super red menjadi albino yang lebih sering disebut dengan platinum. Ciri-ciri arwana platinum adalah berwarna seperti perak yang memantulkan cahaya, untuk lebih jelas dapat dilihat di Gambar 2. Gambar 2. Contoh Ikan Arwana Platinum Sumber: aquarium-asia.over-blog.com, 2009 Pertumbuhan pembudidayaan ikan arwana tidaklah luput dari campur tangan pertumbuhan ekonomi. Semakin bertumbuhnya ekonomi maka kebutuhan dasar manusia akan terus meningkat. Memiliki ikan arwana akan menciptakan suatu gaya hidup yang berbeda, karena ikan arwana merupakan salah satu icon yang menunjukan seberapa prestige orang yang memelihara ikan tersebut, dan akan meningkatkan status sosialnya. Pertumbuhan penjualan ikan arwana juga 3

18 akan terus berkembang seiring berkembangnya tingat perekonomian, hal itu dapat kita lihat dari tingkat penjualan ekspor yang terus meningkat setiap tahunnya dari Gambar 3. Jumlah Ekspor Gambar Tahun Jumlah Ekspor Arwana Tahun (ekor) Sumber : Departemen Kehutanan, 2009 Ekspor Arwana Bila dilihat dari perkembangan ekspor ikan arwana secara keseluruhan dari tahun 2001 sampai 2005, dapat diketahui bahwa permintaan akan ikan arwana di luar negeri sangatlah tinggi dan memiliki tren yang meningkat dari tahun ke tahunnya. Gambar 3 dapat diketahui bahwa pertumbuhan penjualan ekspor ikan arwana dari tahun ke tahunnya hampir meningkat sebesar 40 persen. Belum lagi pasar ikan arwana yang sudah mulai menjajaki pasar Eropa. Selama ini pasar luar negeri ikan arwana umumnya berasal dari negara-negara di Asia seperti Jepang, China, Taiwan, Hongkong, Korea, dan Singapura, bila pasar arwana telah menembus pasar Eropa maka nilai ekspor ikan arwana akan semakin meningkat. Nilai ekspor ikan arwana juga cukup memberikan peranan dalam pendapatan devisa negara. Jumlah nilai penjualan ikan arwana untuk tahun 2005 mencapai sebesar tiga juta USD dan merupakan salah satu penghasil devisa negara dari ekspor fauna yang mencapai 19 persen, hal ini dapat dilihat pada Gambar 4. Penjualan ikan arwana menjadi tinggi juga terjadi karena arwana super red hanya bisa dibudidayakan di Indonesia sehingga mempunyai keungulan absolut di bandingkan dengan negara-negara lain. Prospek ikan arwana super red untuk kawasan domestik atau dalam negeri juga semakin berkembang, hal ini bisa dilihat dari munculnya toko-toko ikan hias khusus arwana super red yang mulai bermunculan di kota-kota besar seperti: Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Solo 4

19 (Toko Retail Shelook Red) yang berada dibawah PT. Inti Kapuas Internasional, selain toko retail yang dimiliki oleh perusahaan penangkar ikan arwana super red, toko-toko kecil lain yang menjual ikan hias juga semakin bertumbuh dari tahun ke tahunnya, oleh sebab itu prospek ikan arwana di Indonesia cukup baik di masa yang akan datang. Upaya untuk memperluas pemasaran ikan arwana kepada hobiis khususnya di dalam negeri, alangkah baiknya bila kita mengetahui atribut mana saja yang paling berperan penting dalam pengambilan keputusan hobiis dalam membeli ikan arwana, karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai analisis preferensi hobiis untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh hobiis. Arw ana 2,967, % Coral Lainnya 971, , % 4% Sarang Burung Walet 10,694, % Gambar 4. Diagram Penerimaan Devisa Negara dari Ekspor Fauna Tahun 2005 (US$) Sumber : Departemen Kehutanan, Perumusan Masalah Ada berbagai macam ikan hias air tawar yang disuguhkan oleh para produsen ikan hias, akan tetapi ikan arwana super red dapat dikategorikan sebagai masterpiece dari segala jenis ikan hias lainnya, karena ikan arwana super red merupakan ikan yang langka, dan harganya cukup mahal. Persaingan di dunia bisnis semakin ketat, begitu pula dengan persaingan di dunia bisnis perikanan yang semakin hari semakin bertambah para saingan, hal tersebut juga terjadi dalam ikan arwana super red yang mahal mulai disaingi dengan berbagai jenis ikan langka yang lainnya, seperti ikan pari air tawar (stingray) yang umumnya berasal dari Afrika, dan ikan legenda dari Jepang ikan koi. Persaingan yang terjadi 5

20 antara ikan hias membuat harga ikan arwana super red mengalamai penurunan harga dan harga terendah terjadi pada krisis global tahun Perubahaan harga ikan arwana super red dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Harga Ikan Arwana Super Red Ukuran cm Tahun Tahun Harga 2005 Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Sumber : Pasar Ikan Kartini, 2010 Ada banyak variasi atribut dalam ikan awana super red. Warna ikan arwana super red di Kota Bogor sendiri juga beraneka ragam, mulai dari warna merah darah, merah cabai, merah emas, dan merah oranye. Harga anakan ikan arwana super red juga beraneka ragam mulai dari Rp ,00 sampai Rp ,00. Perbedaan harga ini terjadi dikarenakan perbedaan kualitas dari setiap anakan. Bentuk ekor anakan ikan arwana super red juga ada dua jenis, kipas dan obor. Berdasarkan harga jual ikan arwana yang mengalami penurunan dan banyak variasi jenis ikan arwana di Kota Bogor, maka bagi pengusaha ikan arwana khususnya penangkar ikan arwana super red, sangatlah penting untuk mengetahui preferensi hobiis terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi dalam pembelian ikan arwana. Perusahaan atau penangkar ikan arwana dapat menetapkan strategi pemasaran yang cocok dengan mengetahui produk seperti apa yang diinginkan oleh hobiis. Karakteristik dari hobiis atau konsumen ikan arwana super red pasti berbeda dengan karakteristik konsumen produk lain. Ikan arwana super red tidak dikonsumsi secara langsung, melainkan dinikmati dengan cara dirawat dan dilihat. Ikan arwana ini merupakan ikan hias air tawar dengan harga yang mahal, yang membuat karakteristik konsumennya berbeda dengan konsumen lain. Oleh sebab 6

21 itu, penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik dari hobiis ikan arwana super red. Proses keputusan dalam pembelian ikan arwana juga akan berbeda dengan pembelian barang dalam bentuk lain, karena ikan arwana super red merupakan barang hidup dimana nilai kepuasan seseorang dibandingkan dengan kepuasan orang lain tidak bisa disamakan. Proses keputusan dalam pembelian ikan arwana ini unik karena berbeda dengan proses keputusan dalam pembelian dari produk lain yang dikarenakan karakteristik dari hobiis ikan arwana super red yang berbeda dari karakter konsumen produk lain. Permasalahan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atributatribut dari arwana yang mana yang paling mempengaruhi hobiis untuk membeli ikan arwana. Permasalahan khususnya antara lain : 1) Bagaimana karakteristik dari hobiis yang memelihara ikan arwana super red? 2) Bagaimana proses keputusan pembelian ikan arwana yang dilakukan oleh hobiis? 3) Bagaimana preferensi hobiis terhadap atribut-atribut yang diangap penting? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi dan mengkaji karakteristik dari hobiis yang memelihara ikan arwana super red. 2) Mengidentifikasi proses keputusan pembelian ikan arwana super red yang dilakukan oleh hobiis. 3) Menganalisis preferensi hobiis terhadap atribut-atribut ikan arwana super red Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran yang bermanfaat bagi pemasar ikan hias arwana super red mengenai preferensi hobiis. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai dasar penelitian lebih lanjut. 7

22 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini membatasi pada pembahasan selera hobiis ikan hias yang dibahas khusus pada jenis ikan hias arwana super red. Hobiis yang diambil adalah hobiis yang telah atau pernah memelihara ikan arwana super red. 8

23 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arwana Super Red Arwana termasuk famili ikan "karuhun", yaitu Osteoglasidae atau famili ikan "bony-tongue" (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, Platapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya. Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan "stream line", dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan. Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm. Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh bentuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air, maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik. Keberadaan ikan arwana super red di alam saat ini sangat sedikit bahkan terancam punah. Tingginya permintaan dan terbatasnya produksi budidaya membuat arwana super red ditangkap dari alam secara illegal. Sejak tahun 1969 arwana telah tercatat dalam Red Data Book yang di keluarkan oleh Organisasi Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dunia (International Union for Conservation of Nature) sebagai salah satu fauna langka di dunia. Konvesi internasional yang mengatur tentang perdagangan flora dan fauna langka, Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and

24 Flora (CITES), mengkategorikan arwana sebagai Apendix I yang berarti langka. Di Indonesia arwana juga telah dilindungi sejak tahun 1980 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.716/Kpts/Um/10/1980. Arwana merah dikelompokkan dalam empat varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Oranye (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Ke empat varietas ini secara umum diberi julukan Super red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Dua varietas warna arwana super red terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah Ciri-Ciri Arwana Super Red yang Berkualitas Secara fisik, kualitas arwana super red sebenarnya dapat ditentukan oleh tiga faktor, yaitu anatomi (kelengkapan tubuh), ukuran dan perilaku. Pada dasarnya, kelengkapan tubuh yang sempurna merupakan faktor utama memilih arwana, karena pada dasarnya perubahan fisik tidak dapat terjadi secara signifikan selama pemeliharaan. Selanjutnya adalah ukuran, dimana untuk mengetahui ikan arwana bagus atau tidaknya bisa dimulai pada saat ikan masih muda atau berukuran kecil, bila ikan masih muda atau berukuran kecil sudah mempunyai warna yang cukup terang dibanding ikan dengan ukuran yang sama, maka ikan tersebut akan memiliki peluang yang besar untuk menghasilkan warna yang baik pada dewasa nanti, tetapi hal tersebut tidak terlepas dari perawatan yang baik. Kemudian yang harus diperhatikan berikutnya adalah perilaku, ikan yang baik biasanya memiliki perilaku yang aktif (bila di beri makanan, langsung dimakan) bila ikan yang berperilaku pasif, akan ada dua kemungkinan yaitu ikan tersebut sakit atau naluri pemburunya tidak ada Anatomi Arwana Super Red Anatomi atau kelengkapan tubuh dari seekor ikan arwana super red merupakan salah satu unsur terpenting. Tanpa kelengkapan tubuh yang penting, arwana tidak akan tumbuh dengan baik. Ada beberapa kelengkapan tubuh yang perlu diperhatikan antara lain adalah sungut (kumis), mata, dan sirip. Sungut yang baik harus sepasang (dua buah) dan tidak panjang sebelah, umumnya panjang sunggut sekitar 1-1,5 cm. Sungut yang bagus harus tegak dan 10

25 sedikit mengarah ke atas. Sungut tidak boleh patah sampai ke pangkalnya, karena dengan demikian sungut tidak akan bisa tumbuh lagi, tetapi bila sungut patah pada bagian ujung yang paling depan, maka sungut dapat tumbuh kembali walau tidak akan normal seperti sebelumnya. Mata arwana cukup penting dalam pemilihan ikan arwana super red yang berkualitas. Mata arwana haruslah bening, terlihat segar dan berbentuk bulat sempurna. Mata arwana yang baik adalah mata yang tidak turun atau juling yang biasa disebut dalam dunia arwana drop eyes (DE), hal ini dapat ditanggulangi dengan cara operasi, tetapi operasi tidak akan memberikan mata yang sempurna. Mata yang bagus dan tidak memiliki kemungkian DE adalah mata yang sedikit muncul keluar, atau bisa di bayangkan seperti kancing pada celana jeans yang muncul keluar. Ikan arwana yang sempurna anatominya akan memiliki lima sirip, yaitu sirip dada (dayung), sirip perut, sirip punggung, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip dada ada sepasang, dan sirip dada yang bagus haruslah panjang dan lebar serta tidak bengkok. Sirip perut yang bagus juga ada sepasang dan harus tidak bengkok, serta meruncing dibagian ujung. Sirip punggung terletak dari punggung bagian belakang arwana, sirip yang bagus harus lebih pendek dari sirip anus dan tegak lurus dengan badan arwana. Sirip anus merupakan sirip dibagian bawah belakang arwana, sirip yang bagus adalah sirip yang bagian luarnya rata (tidak gerebesan). Sirip ekor merupakan salah satu kriteria penilaian ikan arwana super red yang baik atau tidak. Sirip ekor yang bagus harus berbentuk seperti kipas tangan dan tidak sobek Pemeliharaan Arwana Super Red Pemeliharaan ikan arwana tidak terlalu berbeda dengan pemeliharaan ikan hias lainnya. Pemeliharaan ikan arwana tetap harus dilakukan secara telaten dengan cara pembersihan akuarium dengan teratur, dan penggantian air secara teratur, akan tetapi karena ikan arwana super red merupakan hewan yang mahal, maka ada baiknya pemeliharaan dilakukan dengan lebih hati-hati. Air yang baik untuk pemeliharaan ikan arwana adalah dengan temperatur yang cukup hangat, yaitu antara o C tetapi bila ikan tersebut sakit maka suhu sebaiknya dinaikan sehingga mencapai o C. Ikan arwana merupakan ikan yang cukup tahan 11

26 banting karena dapat hidup di air dengan tingkat keasaman yang bervariatif dari ph 4,5-7,5 tetapi alangkah lebih baik bila ph air dalam akuarium berkisar antara ph 5-6 karena sesuai dengan habitat aslinya di Sungai Kapuas. Akuarium untuk memelihara ikan arwana sebaiknya dilengkapi dengan lampu ultra violet yang berguna sebagai pengganti sinar matahari dan juga sebagai alat untuk memunculkan warna dari ikan arwana, heater digunakan untuk memanaskan air bila suhu air didalam akuarium lebih rendah dari suhu yang norma. Aerator digunakan untuk memberikan oksigen dalam air, sehingga oksigen dalam air tetap ada. Filter yang berkualitas baik akan menghasilkan air yang baik juga. Penggunaan filter yang baik, amonia yang terkandung dalam feses dari ikan arwana akan terlarut sehingga air yang telah di filter akan bersih dari kandungan amonia. Pemberian pakan juga tidak kalah penting dalam pemeliharaan ikan arwana. Ikan arwana super red akan berkembang menjadi ikan yang berkualitas dengan pemberian pakan yang pas dan tepat. Pakan ikan arwana bisa berbagai macam mulai dari kodok sawah, sampai kelabang. Perbedaan pemberian pakan juga akan berpengaruh kepada tumbuh kembang arwana super red. Pemberian pakan seperti udang, kelabang, kecoa, dan jangkrik; warna dari ikan arwana akan lebih cepat muncul dan lebih cenderung ke warna merah, karena didalam ke empat pakan tersebut memiliki zat kitin yang tinggi di bandingkan dengan pakan yang lain, sedangkan kodok sawah, ikan guppy, ikan cere, dan ulat hongkong akan membuat arwana cepat besar Cara Budidaya Ikan Arwana Super Red Ikan arwana super red merupakan salah satu ikan purba yang sampai saat ini belum bisa dibudidayakan secara masal, karena ikan jenis ini hanya dapat kawin secara alami. Ikan arwana super red dapat dibudidaya dengan dua cara, yaitu dengan cara alami (benar-benar natural tanpa adanya interfensi dari pihak luar), dan pembudidayaan yang sudah dikenal pada saat ini sebagi penangkaran (adanya interfensi dari manusia). Perbedaan yang mendasar dari kedua cara ini adalah dari lokasi. Lokasi alami atau tempat asli habitat dari ikan arwana super red adalah sepanjang Sungai Kapuas dan Danau Sentarum, sedangkan lokasi dari 12

27 penangkaran sudah bukan tempat habitat asli yaitu kolam-kolam ikan yang tersebar di beberapa daerah Budidaya Arwana Super Red di Alam Ikan arwana super red yang dibudidayakan secara alami, asli dari habitatnya sudah semakin sulit ditemui karena banyak orang yang memburu arwana super red di Sungai Kapuas hingga Danau Sentarum. Ikan jenis ini pada umumnya baru matang gonad setelah berumur di atas lima tahun atau ukuran ikan arwana yang sudah mencapai sekitar cm. Ikan ini cukup berbeda dengan ikan hias air tawar lainnya, karena merupakan ikan purba yang menghasilkan keturunan dengan cara mouth breeding di mana telur dierami oleh sang jantan di dalam mulutnya. Proses pengeraman di mulut sang jantan bukanlah dalam waktu yang cepat, dibutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan. Selama proses pengeraman tersebut sang jantan tidak dapat memakan pakan yang tersedia di alam. Pengeraman tersebut dilakukan sampai anakan sudah lepas telur secara sempurna atau sekitar delapan centimeter. Ikan arwana super red tidak mudah untuk dibudidayakan karena mereka merupakan tipe yang cukup pemilih dalam memilih pasangan. Sebelum proses perkawinan, biasanya mereka harus melewati proses pengenalan terhadap calon pasangannya, hal ini berlangsung kurang lebih sekitar satu bulan sebelum terjadi proses perkawinan atau pada saat sang betina hamil (membawa telur di perut), akan tetapi proses pengenalan ini tidak berjalan dengan mudah karena terdapat kemungkinan di mana sang jantan dan betina tidak jadi kawin, sehingga telur yang sudah berada di dalam perut sang betina dimuntahkan ke air. Proses yang sulit inilah yang membuat ikan arwana super red memiliki nilai jual yang tinggi. Ikan arwana super red merupakan salah satu ikan yang monogami. Setelah proses perkawinan, mereka tidak akan berganti pasangan selama pasangan itu tetap hidup, walaupun merupakan ikan yang monogami, ketika pasangan dari ikan arwana super red ini mati atau hilang, maka mereka akan mencari pasangan yang baru tetapi harus melewati tahap pengenalan terlebih dahulu terhadap calon pasangannya. 13

28 Budidaya Arwana Super Red di Penangkaran Ikan arwana super red yang sering dilihat pada sekarang ini umumnya merupakan ikan yang sudah ditangkar. Proses penangkaran dimulai pada tahun 1980-an dan booming pada tahun 90-an. Penangkaran ikan arwana sudah mulai banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia karena sering muncul di televisi mengenai cara-cara penangkaran ikan arwana. Proses penangkaran ikan arwana super red membutuhkan modal yang tidak sedikit, selain dari harga indukan yang mahal, lahan yang dibutuhkan untuk proses penangkaran tidak sedikit. Ikan arwana super red yang sudah matang gonad atau yang siap kawin, dimasukan ke dalam suatu kolam yang berukuran minimal 10x30 meter. Semakin panjang ukuran kolam maka akan semakin bagus, karena ikan ini merupakan ikan yang dominan yang menguasai daerah tertentu. Kolam yang panjang berguna apabila terjadi perkelahian, karena yang tidak dominan memiliki daerah untuk melarikan diri dari yang dominan. Ukuruan kolam 10x30 meter umumnya memiliki kepadatan ikan maksimal 20 pasang atau 40 ekor. Ukuran kolam dan bentuk kolam ikan arwana super red dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 5. Kolam Penangkaran Ikan Arwana Super Red Sumber : shelookred.com, 2010 Proses perkawinan pada pembudidayaan secara penangkaran dengan secara alami pada umumnya sama, tetap harus melewati proses pengenalan selama satu bulan terlebih dahulu dan proses perkawinan biasanya terjadi pada malam 14

29 hari. Perbedaan antara proses budidaya secara ditangkar dan alami adalah pada saat pengeluaran anakan dari mulut sang jantan. Pada proses perkawinan alami, anak akan berusaha melarikan diri dari mulut bapaknya, sedangkan pada penangkaran mulut sang jantan dipaksa dibuka oleh manusia. Proses pembukaan mulut jantan ikan arwana super red dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 6. Proses Pemanenan Ikan Arwana Sumber : asian-arowanas.com, 2010 Proses pembukaan mulut jantan atau yang biasa disebut pemanenan dilakukan sekitar satu bulan setelah ikan arwana super red kawin. Proses perkawinan yang terjadi pada malam hari membuat penangkar kesulitan untuk mengetahui kapan tepatnya proses perkawinan, akan tetapi, pada umumnya setelah proses perkawinan sang jantan suka berada di atas permukaan air seperti ikan yang kekurangan oksigen. Setelah arwana super red jantan muncul di permukaan, para penangkar mencatat tanggal dan menentukan tanggal panen yaitu satu bulan setelah ikan mengambang di permukaan. Selama satu bulan itu, anakan akan berkembang mencapai sekitar 2-6 cm namun belum mengalami lepas telur, keadaan di mana mereka masih membawa telur di bawah tubuhnya. Anakan ikan arwana super red yang masih membawa telur dapat dilihat pada Gambar 9. 15

30 Gambar 7. Anakan Ikan Arwana yang Masih Membawa Telur Sumber : menggelinjang.multiply.com, 2010 Setelah anakan berukuran antara cm, maka pemberian microchip dilakukan. Pemberian chip ini dilakukan untuk menandakan atau membedakan antara ikan hasil penangkaran dan ikan hasil tangkap di sungai. Microchip ini merupakan pemberian dari Departemen Kehutanan bila penangkarannya telah tercatat secara resmi di Departemen Kehutanan. Ikan yang tidak diberikan microchip tidak bisa dijual di pasar luar negeri, karena microchip merupakan salah satu syarat dari badan karantina. Pemberian microchip kepada arwana super red dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 8. Pemasangan Microchip Arwana Sumber : shelookred.com,

31 2.4. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu tentang manajemen ikan hias arwana super red masih sulit ditemukan. Data-data yang lengkap tentang arus lalu lintas perdagangan ikan hias arwana super red lokal sangat sulit ditemukan, hal ini disebabkan kebiasaan para pelaku pasar ikan hias air tawar untuk tidak mendata secara rinci harga dan jumlah ikan yang di jual. Atribut-atribut yang dipakai dalam penelitian ini akan merujuk dari penelitian yang dilakukan oleh Anwar (2007) mengenai Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Ikan Hias Air Tawar (studi kasus di Kota Bogor). Penelitian ini menunjukan bahwa menurut responden, urutan atribut mulai dari yang terpenting berturut-turut adalah keindahan warna, keunikan bentuk, kemudahan cara merawat, biaya perawatan, kemampuan dinikmati tingkah lakunya, harga pembelian, kelangkaan, harga jual kembali, citra yang dibawa oleh ikan hias, kemudahan untuk diternak, dan kemampuan memberikan varietas baru. Atribut yang dihasilkan di dalam penelitian ini memiliki kesamaan, yaitu adalah ikan hias, akan tetapi ada sedikit perbedaan dalam pemilihan objeknya. Objek yang dalam penelitian ini adalah salah satu jenis ikan hias, yaitu arwana super red. Melihat dari penelitian-penelitian terdahulu baik produk konsumsi maupun produk yang digunakan sebagai hiasan, maka penelitian ini juga akan meneliti bagaimana proses pengambilan keputusan dalam pembelian ikan arwana super red. Penelitian terdahulu yang telah menerapkan hal ini antara lain adalah penelitian dari Anwar (2007), Maulana (2009) yang berjudul Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Tanaman Hias Anthurium (studi kasus di PT. Oasis Sentul Nursery, Kabupaten Bogor), Mulfida (2008) yang berjudul Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Buah Duku Prunggahan Tuban (kasus hobiis duku pruggahan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur), Widyandari (2007) yang berjudul Analisis Preferensi Pengunjung Terhadap Atribut Wisata Kusuma Agrowisata Kota Batu Jawa Timur, dan Januarti (2005) yang berjudul Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Buah Duku Di Kota Palembang 17

32 Tabel 2. Perbedaan dan Persamaan Antara Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu Perbedaan Persamaan Anwar (2007), Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Ikan - Objek yang diteliti - Metode analisis data - Tergolong dalam ikan hias - Atribut-atribut produk Hias Air Tawar (studi kasus di Kota Bogor) Maulana (2009), Analisis Preferensi - Objek yang diteliti - Metode analisis data - Bukan barang konsumsi Hobiis Terhadap Tanaman Hias Anthurium (studi kasus di PT. Oasis Sentul Nursery, Kabupaten Bogor) Mulfida (2008), - Objek yang di teliti - Metode analisis data Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Buah Duku Prunggahan Tuban (kasus hobiis duku pruggahan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur) - Jenis barang yang diteliti (barang konsumsi) Widyandari (2007) - Objek yang di teliti - Metode analisis data Analisis Preferensi Pengunjung Terhadap Atribut Wisata Kusuma Agrowisata Kota Batu Jawa Timur - Jenis barang yang diteliti (barang konsumsi) Januarti (2005), Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Buah Duku Di Kota Palembang - Objek yang di teliti - Jenis barang yang diteliti (barang konsumsi) - Metode analisis data 18

33 Sedangkan metode analisis yang akan dipakai adalah analisis Konjoin yang digunakan oleh Mulfida (2008), Widyandari (2007), dan Januarti (2005). Alat analisis yang akan digunakan adalah analisis Konjoin dimana dengan analisis ini akan dapat terlihat atribut mana yang paling dianggap penting oleh hobiis. Adapun perbedaan dan persamaan dari penelitan terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat secara ringkas di dalam Tabel 2. 19

34 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Menurut Engel et al. (1995) dalam proses pengambilan keputusan pembelian, setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : pengaruh lingkungan, proses psikologis, perbedaan individu dan strategi pemasaran. Sebelum setiap individu melakukan pembelian, terdapat lima tahap yang dilalui oleh hobiis sebelum melakukan pembelian. Tahap-tahap tersebut antara lain: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian Pengenalan Kebutuhan Pengenalan kebutuhan sebenarnya sangat dipengaruhi oleh pebedaan antara keinginan hobiis dengan keadaan saat ini. Pengenalan kebutuhan menurut Engel et al. (1995), didefinisikian sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pegenalan kebutuhan: informasi yang disimpan dalam ingatan, perbedaan individual, dan pengaruh lingkungan. Proses pengenalan kebutuhan dapat dilihat pada Gambar 5. Keadaan yang Diinginkan Keadaan Aktual Tingkat Ketidaksesuaian Dibawah Ambang Diatas Ambang Keadaan yang Diinginkan Pengenalan Kebutuhan Gambar 9. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian Sumber : Engel et al. (1995)

35 Pencarian Informasi Setelah tahap pengenalan kebutuhan, maka tahap selanjutnya dari proses pengambilan keputusan adalah pencarian informasi. Menurut Engel et al. (1995), pencarian informasi adalah suatu aktivitas dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan atau perolehan informasi dari lingkungan. Informasi dapat dicari dari internal dan eksternal. Pencarian informasi dari internal adalah pencarian informasi dari ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang tersimpan di dalam ingatan jangka panjang, sedangkan pencarian informasi secara eksternal merupakan pencarian informasi dari luar ingatan atau dari lingkungan sekitar. Pada umumnya pencarian informasi dilakukan dari internal terlebih dahulu dengan cara mencari informasi dari ingatan setiap individu, bila informasi tersebut tidak ada atau tidak jelas, maka biasanya individu akan mencari informasi dari eksternal. Menurut Kotler dan Keller (2009), sumber informasi eksternal dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu: sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber pengalaman Evaluasi Alternatif Setelah informasi didapatkan, tahap selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan pembelian adalah mencari alternatif. Evaluasi alternatif menurut Engel et al. (1995) adalah sebagai salah satu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan hobiis. Proses evaluasi alternatif ada empat komponen dasar yang mempengaruhinya, yaitu: menentukan kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi, menentukan alternatif pilihan, menilai kinerja alternatif, dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir. Kriteria evaluasi alternatif tidak lebih daripada dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria yang digunakan oleh hobiis selama pengambilan keputusan akan bergantung dengan pengaruh situasi, kesamaan alternatif pilihan, motivasi, keterlibatan dan pengetahuan Keputusan Pembelian Tahap terakhir dalam proses keputusan pembelian adalah tindakan pembelian. Pada tahap ini hobiis telah memikirkan apa yang akan hobiis beli, dan 21

36 sekarang merupakan proses pembelian barang itu sendiri. Menurut Engel et al. (1995) pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu niat dan pengaruh lingkungan, dan atau perbedaan individu. Determinan kedua, situasi memiliki pengaruh yang menonjol karena memiliki kepentingan khusus. Niat pembelian hobiis biasanya dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu : produk dan merek; kelas produk. Niat pembelian yang mencakup produk dan merek umumnya disebut sebagai pembelian yang terencana penuh dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil dari keterlibatan tinggi dan pemecahan masalah yang diperluas. Kategori kedua merupakan niat terencana walaupun pilihan merek dibuat di tempat penjualan Evaluasi Hasil Pembelian Setelah pembelian terjadi, hobiis akan mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya. Evaluasi lebih jauh terjadi dalam bentuk pembandingan kinerja produk atau jasa berdasarkan harapan, hasilnya adalah kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan berfungsi untuk mengokohan loyalitas pembeli, sementara ketidakpuasan menyebabkan keluhan, komunikasi lisan yang negatif dan upaya untuk menuntut ganti rugi melalui sarana hukum. Ini berarti bahwa upaya mempertahankan pelanggan menjadi bagian yang penting dalam strategi pemasaran umumnya dan strategi promosi khususnya. Memahami kebutuhan dan proses pembelian hobiis sangat penting dalam membuat strategi promosi yang efektif. Cara untuk memahami pembeli melalui tahap-tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian, para pemasar dapat memperoleh petunjuk tentang bagaimana memenuhi kebutuhan hobiis. Memahami berbagai faktor dalam proses pembelian, para pemasar dapat merancang program pemasaran yang efektif untuk pasar sasarannya Atribut Produk Bagian-bagian yang berada didalam suatu produk, ataupun sifat-sifat yang terkandung di dalam produk dan bentuk fisik dari produk bisa disebut sebagai karakteristik produk. Menurut Engel et al. (1995), karakteristik produk yang berfungsi sebagai atribut evaluatif selama pengambil keputusan disebut sebagai atribut produk. Penilaian kinerja terhadap setiap atribut produk dapat 22

37 menggambarkan sikap hobiis terhadap produk tersebut dan mencerminkan perilaku hobiis dalam membelanjakan dan mengkonsumsi suatu produk. Setiap hobiis memiliki pengetahuan berbeda tentang suatu atribut yang dimiliki dalam sebuah produk bergantung dengan informasi yang didapat oleh hobiis, tingkat ketertarikan hobiis terhadap produk, dan tingkat pendidikan dari hobiis. Penentuan atribut ikan arwana super red mengacu kepada konsep bauran pemasaran atau marketing mix (Kotler & Keller, 2009) yang merupakan kumpulan variabel produk, harga, tempat, dan promosi. Produk adalah tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan hobiis dalam bentuk fisik. Atribut produk dalam penelitian ini yaitu: keindahan warna, anatomi yang sempurna, keunikan bentuk, tingkah laku, kelangkaan, dan citra yang dibawa oleh ikan arwana super red. Harga harus sesuai dengan variabel-variabel produk yang dapat menjadi pertimbangan hobiis, hal ini dikarenakan harga yang dibayarkan hobiis terhadap produk yang dibeli merupakan apresiasi hobiis terhadap kepuasan yang diperoleh dari proses pembelian tersebut. Tempat merupakan salah satu atribut yang mungkin tidak terlalu dipikirkan oleh banyak orang, akan tetapi kenyamanan tempat pembelian akan menentukan proses pembelian. Promosi adalah cara yang dilakukan penjual dalam jangka pendek untuk menarik perhatian hobiis, berhasil tidaknya promosi dapat dilihat dari tingginya tingkat preferensi hobiis terhadap produk yang ditawarkan. Atribut dari ikan arwana dapat dibagi menjadi dua jenis yang given (tidak bisa dirubah) dan yang masih bisa dirubah. Atribut-atribut yang given dari ikan arwana adalah perilaku atau tingkah laku, kelangkaan, dan citra yang dibawa oleh ikan arwana, sedangkan atribut-atribut lain dari ikan arwana super red seperti keindahan warna, anatomi yang sempurna dapat dirubah dengan perlakuanperlakuan khusus. Keindahan warna dapat dipengaruhi oleh pemberian pakan yang kaya akan zat kitin seperti udang, kelabang, kecoa, dan jangkrik. Keindahan warna juga bisa dipengaruhi oleh tanning atau penjemuran dimana ikan tersebut dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan alternatif sinar UV. Anatomi yang sempurna juga bisa di lakukan. Terhadap sungut, dapat dilakukan pemotongan sungut sehingga sungut memiliki panjang yang sama, sirip dapat 23

38 diserit atau disobek, sehingga akan menjadi lebar, serta pemberian arus yang dapat menyebabkan dayung dari ikan arwana akan bertambah panjang. Mata dapat dilatih sehingga tidak drop eyes dengan cara dimasukan ke dalam kolam yang besar dan diberi warna gelap. Pemberian pakan yang berada di atas air seperti kodok, jangkrik, dan kecoa Preferensi Hobiis Preferensi hobiis dapat berarti kesukaan, pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai hobiis. Preferensi ini terbentuk dari persepsi terhadap produk. Preferensi hobiis berhubungan dengan harapan hobiis akan suatu produk yang disukainya. Harapan hobiis diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan pelanggan (Tjiptono, 2002). Setiap hobiis memiliki preferensi yang berbeda. Membandingkan antara suatu produk dengan produk yang lain lalu memilih satu yang lebih mereka sukai. Preferensi merupakan suatu keinginan hobiis yang membandingan antara satu produk dengan produk yang lainnya, tetapi pilihan itu belum tentu pilihan aktual mereka. Keinginan hobiis akan suatu produk akan berubah pada saat melakukan aktivitas belanja di pasar yang dikarenakan harga barang tersebut. Preferensi hobiis didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang dan jasa) yang dikonsumsi. Preferensi hobiis menunjukan kesukaan hobiis dari berbagai pilihan produk yang ada (Kotler, 2000). Studi seperti ini akan memberikan petunjuk untuk mengembangkan produk-produk baru, karakteristik atau ciri-ciri produk, harga dan bauran pemasaran lainnya. Tahap evaluasi alternatif, hobiis membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Preferensi pembeli untuk suatu merek akan meningkat, jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama Kerangka Pemikiran Operasional Penurunan harga anakan arwana super red yang terjadi, dan banyaknya variasi anakan ikan arwana super red membuat preferensi konsumen terhadap atribut perlu dianalisis. Analisis perilaku hobiis merupakan salah satu elemen penting bagi seluruh perusahaan. Perusahaan dapat memproduksi barang yang 24

39 benar-benar sesuai dengan keinginan hobiis apabila mengetahui keingginan dari hobiis terlebih dahulu, hal ini juga berlaku bagi bisnis ikan hias arwana super red, kalau perusahaan telah mengetahui apa yang diinginkan oleh hobiis, maka perusahaan dapat menetapkan kebijakan yang langsung mengena kepada hobiis, dengan demikian penjualan ikan arwana akan meningkat. Proses pengambilan keputusan pembelian ikan arwana super red, hobiis telah melewati berbagai tahapan, mulai dari pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, dan evaluasi hasil pembelian. Keseluruhan proses itu tidak lepas dari pengaruh lingkungan, individu, dan pengaruh psikologis. Atribut merupakan salah satu kriteria yang digunakan oleh hobiis ketika mengevaluasi alternatif penjual ikan yang akan dipilih. Karakteristik dari hobiis ikan arwana super red akan sangat berbeda dengan hobiis produk lainnya, karena ikan arwana merupakan ikan hias yang dikonsumsi dengan cara dilihat dan hidup. Penentuan kepentingan atribut untuk ikan arwana super red dibagi menjadi enam atribut, yaitu: harga beli anakan, warna ikan arwana super red, bentuk mata, bentuk ekor, sertifikasi, dan citra penangkar. Enam atribut tersebut telah mencakupi kriteria bauran pemasaran (Kotler & Keller, 2009). Atribut produk diwakilkan oleh warna, bentuk mata dan bentuk ekor. Atribut harga dicerminkan oleh harga beli anakan. Atribut tempat diwakilkan oleh citra penangkar, dan atribut promosi dicerminkan oleh sertifikasi. Pemilihan keenam atribut tersebut juga berdasarkan penelitian terdahulu oleh Anwar (2007) yang mengamabil atribut harga, dan warna ikan. Analisis Konjoin digunakan sebagai alat untuk menentukan atribut mana yang lebih disukai oleh hobiis. Analisis Konjoin meminta hobiis untuk memilih kriteria-kirteria yang diinginkan oleh hobiis. Kriteria-kirteria yang telah dipilih oleh hobiis dengan pemberian penilaian itu akan menghasilkan atribut apa yang paling disukai oleh hobiis. Hasil akhir dari penelitian ini adalah preferensi hobiis terhadap atribut apa saja yang diinginkan oleh hobiis, adapun kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 6. 25

40 Harga Ikan Arwana Super Red yang Mengalami Penurunan Banyaknya Variasi Anakan Ikan Arwana Super Red Karakteristik Konsumen Ikan Arwana Proses Keputusan Pembelian (Engel et al. 1995) : Pengenalan Kebutuhan Pengcarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian Hasil Analisis Tingkat Kepentingan Atribut (Simamora. 2005) : Warna Bentuk Mata Bentuk Ekor Harga Citra Penangkar Sertifikasi Analisis Konjoin Preferensi Terhadap Atribut Ikan Arwana Gambar 10. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional 26

41 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan tempat objek penelitian dilakukan dangan sengaja (purposive) pada hobiis ikan arwana super red di sekitar Kota Bogor. Penelitian mengenai preferensi hobiis terhadap ikan arwana super red dilakukan di sekitar Kota Bogor dikarenakan Kota Bogor merupakan salah satu kota besar yang berada di Jawa Barat dengan jumlah penduduk mencapai jiwa pada Tahun Kota Bogor merupakan salah satu kota perpanjangan dari Ibukota Jakarta selain Tanggerang dan Bekasi. Perpindahan penduduk dari Kota Jakarta ke Kota Bogor biasanya dilakukan oleh masyarakat menengah ke atas. Masyarakat menengah keatas berpindah kota dikarenakan mencari pemukiman yang lebih nyaman untuk ditingal dan tetap tercapai dalam waktu yang singkat, hal itu dapat terlihat dari tumbuhnya perumahan menengah keatas di Kota Bogor. Perpindahan masyarkat menengah keatas ke Kota Bogor, pasar dari ikan arwana super red di Kota Bogor semakin meningkat. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai Oktober Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer didapatkan dengan pengisian kuisioner oleh responden maupun wawancara dengan pihak yang terkait seperti, penangkar arwana, dan pelaku bisnis ikan arwana. Kuisioner yang diberikan kepada responden berupa pertanyaan terbuka dan tertutup, dimana alternatife jawaban telah disediakan sehingga responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, literatur buku dan internet Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode snowball sampling. Responden akan diwawancarai dan responden yang telah diwawancara akan merekomendasikan orang-orang yang harus diwawancara selanjutnya, hal ini dilakukan karena para responden memiliki hubungan yang cukup erat antara satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini jumlah sampel

42 yang diambil sebanyak 30 responden yang tersebar di Kota Bogor dengan kriteria responden harus memiliki ikan arwana super red dan mengetahui informasi tentang cara pemeliharaan ikan arwana super red yang baik. Atribut yang akan diteliti antara lain warna ikan arwana super red, harga beli anakan, bentuk mata, bentuk ekor, citra dari penangkar, dan sertifikasi. Karakteristik dari responden yang akan diteliti meliputi: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan status pernikahan. Proses keputusan pembelian juga akan diteliti dalam laporan ini Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Pengolahan data semua menggunakan Microsoft Excel untuk tabulasi deskriptif yang menjelaskan proses keputusan pembelian secara umum. Analisis Konjoin mengunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) Versi 11.5 for Windows Analisis Deskriptif Tabulasi Deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui karakteristik hobiis dan proses keputusan pembelian produk. Data mengenai karakteristik hobiis dan proses keputusan pembelian akan dikelompokan. Pengelompokan dilakukan sehingga dapat mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik pembeli serta proses keputusan pembelian yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan Analisis Konjoin Analisis Konjoin digunakan untuk mengukur nilai kegunaan dan nilai penting relatif dari tiap atribut ikan arwana super red. Nilai kegunaan ini menunjukan preferensi hobiis terhadap taraf suatu atribut dimana nilai kegunaan yang tertinggi dari suatu taraf tersebut cenderung disukai oleh hobiis. Nilai penting relatif menunjukan indikasi urutan atribut yang dapat mempengaruhi hobiis dalam membeli ikan arwana super red. Output yang dihasilkan analisis Konjoin berupa data urutan atribut dan taraf yang dinilai penting oleh hobiis. Analisis Konjoin meminta hobiis membuat trade of judgement, yaitu memilih suatu atribut yang disukai dengan mengorbankan atribut lain pada saat yang bersamaan, dengan demikian hobiis akan membuat urutan kombinasi dari 28

43 atribut, mulai dari yang paling disukai sampai yang paling tidak di sukai. Pemilihan atribut adalah atribut beserta taraf-tarafnya yang memungkinkan dan mudah dipahami oleh hobiis. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, dan studi kepustakaan, maka terdapat enam atribut yang dapat dievaluasi oleh hobiis. Atribut dan taraf-taraf atribut ikan arwana super red yang akan diuji selengkapnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Atribut Ikan Arwana Super Red Atribut Warna Bentuk Mata Bentuk Ekor Harga Citra Penangkar Sertifikasi Taraf Merah Darah Merah Cabai Merah Oranye Merah Emas Tidak Drop Eyes Drop Eyes Kipas Obor Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp keatas Penangkar Besar Penangkar Kecil Ada Sertifikat Tidak Ada Sertifikat Persoalan jumlah atribut dan taraf adalah tarik menarik dengan persoalan jumlah kombinasi yang tersedia. Semakin banyak atribut yang digunakan maka analisis Konjoin semakin akurat, namun semakin banyak kombinasi atribut dan taraf atribut, maka semakin sulit bagi responden dalam memberikan ranking yang tepat (Simamora, 2005). Pada gilirannya, akurasi data juga berkurang, oleh karena 29

44 itu diperlukan judgement untuk menentukan jumlah atribut dan taraf optimal. Atribut yang dimasukan ke dalam penelitian ini hanya yang dinilai paling penting. Atribut warna terdiri dari empat taraf, bentuk mata terdiri dari dua taraf, bentuk ekor terdiri dari dua taraf, harga terdiri dari empat taraf, citra penangkar terdiri dari dua taraf, dan sertifikasi terdiri dari dua taraf, dengan demikian, jumlah stimuli secara teoritis adalah 4 x 2 x 2 x 4 x 2 x 2 = 256 stimuli, hal itu berarti setiap responden secara teoritis harus memberi pendapat terhadap 256 stimuli. Tentu saja dalam pengumpulan data, responden akan mengalami kesulitan untuk memberikan pendapat, oleh karena itu perlu dilakukan pereduksian jumlah stimuli. Tujuan mengurangi kombinasi tersebut adalah untuk menghindari kombinasi yang bertolak belakang. Menurut Santoso (2004), untuk memudahkan responden dalam memberikan penilaian karena jumlah atribut dan tarafnya yang cukup banyak, maka setiap responden akan menilai kombinasi produk yang ada dengan angka satu sampai dengan lima, dengan urutan : 1) Sangat tidak suka dengan stimuli produk tersebut. 2) Tidak suka dengan stimuli produk tersebut. 3) Cukup suka dengan stimuli produk tersebut. 4) Suka dengan stimuli produk tersebut. 5) Sangat suka dengan stimuli produk tersebut. Secara umum model dasar analisis Konjoin dapat dituliskan dalam bentuk umum persamaan sebagai berikut (Simamora, 2005): m U ( X ) k i 1 j 1 i X j ij Keterangan : U(X) = utilitas total β ij k m X ij = Nilai Kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j = Taraf ke-j dari atribut ke-i = Jumlah atribut = Variabel dummy Atribut ke-i taraf ke-j Variabel dummy merupakan bilangan yang dibangkitkan dari taraf-taraf atribut, bernilai satu (1) bila taraf yang bersangkutan ada, dan bernilai nol (0) bila 30

45 taraf yang bersangkutan tidak ada. Jumlah variabel dummy dari suatu atribut sebanyak n-1, dimana n adalah banyaknya taraf dari suatu atribut. Pentingnya atribut dinyatakan dalam Ii = {max (β ij ) min (β ij )} untuk masing-masing i. Petingnya atribut ini jika diubah menjadi tingkat kepentingan relatif (bobot) memiliki rumus : Wi n Ii i 1 Ii Keterangan : Wi = Tingkat Kepentingan Relatif (bobot) Ii = Tingkat Kepentingan Atribut Menurut Hair (1998), ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data analisis Konjoin yaitu : 1) Pendekatan Full Profile Melalui pendekatan ini responden diminta untuk memeringkatkan atau memberi nilai (rating) sebagian atau seluruh kombinasi taraf-taraf dari atribut (stimuli) yang menggambarkan profil produk secara lengkap. 2) Pendekatan Pairwise Pendekatan ini membandingkan pasangan profil dua atribut. Pendekatan ini meminta responden untuk menilai (rating) profil mana yang lebih disukai dari setiap pasangan profil yang dibuat. Pendekatan yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan kombinasi lengkap (full profile). Pengacakan kombinasi atribut dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Versi 11.5 for Windows, sehingga didapat 16 kombinasi atribut produk ikan arwana super red yang ditawarkan kepada responden untuk diperingkatkan (ranking) dari nilai yang paling disukai sampai yang tidak disukai. Kombinasi kartu selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. 31

46 Tabel 4. Stimuli Menggunakan Rancangan Faktorial Sebagian dengan Konsep Orthogonal Array No Warna Ikan Merah Emas Merah Cabai Merah Oranye Merah Darah Merah Cabai Merah Oranye Merah Darah Merah Oranye Merah Darah Merah Oranye Merah Emas Merah Emas Merah Cabai Merah Cabai Merah Darah Merah Emas Bentuk Bentuk Harga Beli Citra Mata Ekor (Rp) Penangkar Sertifikasi Drop Eyes Kipas Kecil Ada Drop Eyes Kipas > Kecil Ada Tidak Drop Eyes Obor Kecil Ada Drop Eyes Kipas Besar Tidak Ada Tidak Drop Eyes Kipas Kecil Tidak Ada Drop Eyes Kipas > Besar Tidak Ada Tidak Drop Eyes Kipas Besar Ada Tidak Drop Eyes Kipas Besar Ada Drop Eyes Obor Kecil Tidak Ada Drop Eyes Obor Kecil Tidak Ada Tidak Drop Eyes Kipas Kecil Tidak Ada Tidak Drop Eyes Obor > Besar Tidak Ada Drop Eyes Obor Besar Ada Tidak Drop Eyes Obor Besar Tidak Ada Tidak Drop Eyes Obor > Kecil Ada Drop Eyes Obor Besar Ada 32

47 V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Kota Bogor Letak Geografis Secara umum, Kota Bogor terletak di antara BT BT dan LS LS. Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km² dan mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Sungai Ciliwung, Cisadane, Cipakancilan, Cidepit, Ciparigi, dan Cibalok. Letak Kota Bogor sangat strategis karena hanya 60km dari Ibukota Negara Indonesia, Jakarta Batas Wilayah Secara umum, Kota Bogor langsung berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Di Utara Kota Bogor langsung berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja, Bojonggede dan Kemang. Batas Selatan dari Kota Bogor langsung berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk dan Caringin. Batas Timur, Kota Bogor berbatasan dengan Kecamatan Ciawi, dan Sukaraja. Batas Barat, Kota Bogor berbatasan dengan Kecamatan Kemang dan Dramaga Iklim, Topografi dan Geografi Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata 26 C setiap bulannya dan kelembaban udaranya berkisar 70 persen. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 C, paling sering terjadi pada bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson timur. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi oleh angin muson barat. Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0 15 persen hanya sebagian kecil daerah yang mempunyai kemiringan antara persen. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm, tekstur tanah halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar

48 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini (70 persen) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang. Kedudukan Kota Bogor yang berada di tengahtengah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibukota negara, Jakarta, membuat kota ini strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi Keadaan Penduduk Jumlah penduduk Kota Bogor pada Tahun 2006 sebesar jiwa. Komposisi penduduk laki-laki sebesar jiwa (50,57 persen) dan penduduk wanita sebesar jiwa (49,43 persen). Pertumbuhan penduduk Kota Bogor pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 2,39 persen Karakteristik Umum Hobiis Ikan Hias Arwana Super Red Hobiis dipilih berdasarkan rekomendasi dari hobiis sebelumnya, karena mengingat hobiis ikan arwana saling mengenal satu sama lain. Hobiis diambil secara acak dari seluruh Kota Bogor berdasarkan referensi dari hobiis sebelumnya. Jumlah keseluruhan hobiis sebanyak 30 orang. Karakteristik dari hobiis secara umum dapat dilihat pada Tabel 5. Usia mayoritas hobiis antara tahun yaitu sekitar 36,67 persen sedangan golongan usia terbanyak setelahnya adalah hobiis yang berusia antara tahun, sekitar 33,33 persen, diikuti oleh kelompok hobiis yang berusia lebih dari 50 tahun yang seiktar 23,33 persen. Hobiis yang memiliki rentang usia antara tahun merupakan golongan terkecil, hanya sekitar 6,67 persen. Sebanyak 96,67 persen dari hobiis berjenis kelamin laki-laki sedangkan hobiis yang berjenis kelamin perempuan hanya sebesar 3,33 persen. Dari hasil survey, yang mengaku sudah menikah sebanyak 24 orang atau 80 persen, dan hobiis yang belum menikah sebesar 20 persen atau sebanyak enam orang. 34

49 Tabel 5. Karakteristik Hobiis Ikan Arwana Super Red Secara Umum Karakteristik Usia Jumlah (Orang) Persentase ( %) , , ,33 > ,33 Jenis Kelamin Laki laki 29 96,66 Perempuan 1 3,33 Status Pernikahan Menikah 24 80,00 Belum Menikah 6 20,00 SMP 1 3,33 SMA 10 33,33 Pendidikan Diploma 3 10,00 Sarjana 15 50,00 Pasca Sarjana 1 3,33 Wiraswasta 17 56,67 Pekerjaan Pegawai Swasta 11 36,67 Dokter 1 3,33 Mahasiswa / Pelajar 1 3,33 < Rp ,33 Rp Rp ,67 Pendapatan perbulan Rp Rp ,33 Rp Rp ,00 > Rp , ,66 Jumlah Ikan Arwana ,67 yang pernah dimiliki ,00 > ,67 35

50 Latar belakang pendidikan dari hobiis juga berragam, tetapi didominasi oleh hobiis yang lulus sarjana sebesar 50 persen. Hobiis yang lulus SMA sebesar 33,34 persen, lulus diploma sebesar 10 persen dan yang paling sedikit adalah lulus SMP dan pasca sarjana yaitu sebesar 3,33 persen masing-masing. Mayoritas dari hobiis bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar 56,67 persen dan pegawai swasta sebanyak 11 orang atau sebesar 36,67 persen. Selebihnya adalah dokter dan mahasiswa sebesar 3,33 persen masing-masing. Jumlah hobiis yang memiliki pendapatan di bawah tiga juta rupiah per bulannya sebanyak satu orang (3,33 persen) dan hobiis yang memiliki pendapatan antara 3-5 juta rupiah per bulannya sebanyak dua orang atau sebesar 6,67 persen. Hobiis yang memiliki pendapatan antara 5-10 juta rupiah sebanyak tujuh orang atau sebesar 23,33 persen. Hobiis yang memiliki pendapatan antara Rp juta sebanyak 12 orang atau sebesar 40 persen dan yang lebih dari Rp 15 juta sebesar 26,67 persen. Hampir dari separuh hobiis hanya memelihara satu ekor ikan arwana super red yaitu sebesar 46,66 persen. Sekitar 26,67 persen dari hobiis memelihara dua ekor ikan, sedangkan reponden yang memelihara tiga ekor ikan sebanyak tiga orang atau sebesar 10 persen. Hobiis yang memelihara lebih dari tiga ekor sebanyak lima orang atau sebesar 16,67 persen 5.3. Cara Pemeliharaan Ikan Arwana Super Red Oleh Hobiis Pada umumnya para hobiis ikan arwana super red ini membeli ikan dari ukuran kecil, sekitar cm, hal tersebut dilakukan karena menginginkan pertumbuhan ikan dikontrol sendiri oleh mereka. Kepuasan yang didapatkan pada saat membeli ikan yang berukuran besar atau panjang, tidak akan sepuas melihat ikan yang dari kecil sudah diurus sendiri. Hobiis dari penelitian ini sudah bisa memilih anakan yang berkualitas atau bakalan (ikan arwana yang ketika besar akan bagus dipajang di akuarium) walaupun tidak seratus persen peniliannya tepat. Hobiis sudah dapat mengetahuinya dari bentuk badan, dayung, dan ekor paling belakang ikan arwana, karena bentuk badan, dayung, dan ekor sulit untuk berubah walau ikan arwana bertambah besar. 36

51 Treatment memperbaiki bentuk ekor, biasanya mereka menyerit (menyobek ekor tetapi tanpa melukai tulang ekor ikan) untuk mendapatkan ekor yang lebih lebar. Hobiis juga sudah bisa menebak warna yang akan dihasilkan kelak. Warna dari anakan bisa terlihat dari warna merah bibir, warna ekor belakang, atas dan bawah, serta dari tulang pipi. Warna bibir anakan biasanya tidak akan berubah walaupun sudah bertambah besar atau tua. Biasanya warna bibir akan mencirikan warna yang akan keluar pada saat ikan berukuran 30-40cm. Warna merah dari anakan yang berukuran cm belum terlihat. Pada ukuran 10-25cm hanya terlihat warna silver dan warna dasar dari ikan arwananya itu sendiri, yaitu warna hitam dan hijau. Warna ekor dari anakan juga diperhatikan oleh hobiis. Semakin merah warna ekor anakan maka semakin besar kemungkinan ikan tersebut dapat menghasilkan warna yang bagus pula kelak. Penilaian hobiis terhadap mata juga tidak luput diperhatikan selain warna bibir dan ekor anakan. Ada beberapa ciri dari mata ikan arwana yang tidak mungkin juling, yaitu mata sedikit lebih keluar dari badannya atau seperti kancing dari celana jeans. Ikan dengan mata seperti itu tidak akan terkena penyakit juling karena mata tidak akan bisa menghadap ke bawah karena terhalang tulang pipi. Hobiis melakukan pemilihan anakan yang baik, pemeliharaan yang baik juga di terapkan oleh hobiis. Hanya dengan anakan yang baik tanpa perawatan yang sesuai, tidak akan menghasilkan ikan arwana yang baik, sama seperti halnya berlian yang belum diasah tidak akan menarik perhatian, tetapi bila anakan yang baik, dan dirawat dengan baik pula maka kelak ikan tersebut akan menarik perhatian banyak orang. Cara pemeliharaan ikan arwana super red yang berukuran kecil dan yang berukuran besar memiliki perbedaan. Perbedaan pertama dari ukuran akuarium. Akuarium untuk ikan yang berukuran antara cm biasanya berukuran 100x60x60 cm, hal ini dilakukan supaya ikan dapat berenang dengan leluasa. Pemberian arus akan merangsang ikan arwana untuk berenang terus menerus sehingga memungkinkan terjadinya dayung yang lebih panjang. Pada ukuran 10-30cm biasanya pemeliharaan ikan arwana lebih fokus pada pembesaran badan tanpa merusak bentuk badan. Pada umumnya, pakan untuk arwana kecil hanya 37

52 jangkrik, ikan kecil, dan ulat jerman. Pemberian pakan dilakukan hanya dua kali sehari, pagi dan sore. Arwana yang berukuran di atas 30 cm sebaiknya diberi akuarium yang berukuran 160x100x100cm karena ikan arwana akan merasa sesak bila tetap berada di dalam akuarium yang berukuran 100x60x60cm. Pada ukuran ini biasanya ikan mulai memunculkan warna tubuhnya, maka pemberian pakan juga berbeda pada saat ikan berukuran kecil, pada ukuran ini ikan arwana super red sebaiknya diberi pakan kodok, kelabang, udang, dan jangkrik. Treatment yang dilakukan untuk membantu ikan memunculkan warna yang lebih bagus tidak hanya dipengaruhi oleh pakan yang kaya akan zat kitin, tetapi diperlukan juga treatment khusus seperti tanning. Tanning yang diterapkan pada ikan arwana pada dasarnya sama seperti tanning yang dilakukan oleh manusia, yaitu berjemur, akan tetapi perbedaanya adalah tanning dilakukan di dalam akuarium dengan menggunakan lampu UV sebagai pengganti matahari. Proses tanning yang dilakukan oleh hobiis cukup variatif, mulai dari jumlah lampu UV sampai waktu tanning. Jumlah lampu UV yang digunakan sangat bervariatif, mulai dari satu lampu hingga lima lampu. Lama tanning juga bervariatif mulai dari delapan jam, hingga satu hari penuh. Perbedaan ini berdasarkan pemikiran yang berbeda dari setiap hobissnya. Treatment pemunculan warna, ada beberapa hobiis yang menggunakan teknik showering di mana inflow air dilakukan dengan cara disiram dari atas akuarium, seperti layaknya shower mandi. hobiis yang mengunakan teknik ini berpendapat bahwa dengan teknik showering, warna ikan arwana super red akan semakin cepat mencapai pungung. Pembersihan kotoran dilakukan secara berbeda di setiap hobiisnya. Ada yang melakukan pembersihan secara manual (pagi dan sore hari, kotoran dibuang dan terdapat penambahan air baru) dan ada yang secara otomatis yaitu mengunakan filter yang secara langsung membersihkan kotoran. Kedua cara di atas memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan dari pembersihan kotoran secara manual adalah membutuhkan waktu yang lebih lama, dan penambahan air baru beresiko akan adanya fluktuasi suhu dan ph air. Keuntungan dari pembersihan kotoran secara manual adalah lebih bersih dan ikan secara tak 38

53 langsung akan lebih terbiasa dengan keberadaan manusia di sekitarnya sehingga ikan arwana tidak mudah stress karena kaget. Kelemahan dari pembersihan secara otomatis adalah bila filter tidak berfungsi dengan baik, maka seluruh air di dalam akuarium akan tercampur dengan ammonia yang sangat berbahaya untuk ikan arwana super red. Ikan arwana akan lebih mudah stress karena jarang berkontak langsung dengan manusia. Keunggulan dari pembersihan secara otomatis adalah tidak adanya fluktuasi dari suhu dan ph, selain itu tidak membuang waktu untuk melakukan penyedotan feses. 39

54 VI. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN 6.1. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian suatu produk oleh hobiis dimulai ketika suatu kebutuhan mulai dirasakan dan dikenali. Adanya kebutuhan disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara keadaan yang nyata dengan keadaan yang diinginkan hobiis. Menurut Engel et al (1995) ketika ketidaksesuaian itu melebihi suatu tingkat tertentu, maka kebutuhan dikenali. Meningkatnya ketidaksesuaian tersebut, maka menimbulkan dorongan yang memotivasi hobiis untuk memuaskannya. Motivasi yang terdapat di dalam setiap individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemungkinan apakah suatu kebutuhan akan diaktifkan atau tidak. Kebutuhan hobiis dalam hal ini adalah kebutuhan akan ikan hias arwana super red. Motivasi hobiis dalam membeli ikan arwana super red dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Motivasi Hobiis Membeli Ikan Arwana Super Red Motivasi Pembelian Jumlah Persentase (Orang) (%) Memberikan Citra yang Positif 5 16,67 Membawa Keberuntungan 9 30,00 Memiliki Warna yang menarik 3 10,00 Memiliki Gaya Renang yang Anggun 3 10,00 Merupakan Ikan yang Unik 6 20,00 Mempunyai Harga Jual yang Tinggi 4 13,33 TOTAL ,00 Hasil analisis hobiis pada Tabel 6 terlihat bahwa sebanyak 30 persen hobiis memiliki motivasi membeli ikan arwana super red karena dianggap dapat membawa keberuntungan, hal ini tidak terlepas dari mitos yang hidup di dalam masyarakat hobiis. Hobiis membeli ikan arwana super red karena dianggap sebagai ikan yang unik sebesar 20 persen. Sedikit sekali ikan hias air tawar yang berukuran besar untuk mengisi akuarium sebagai dekorasi rumah. Jumlah hobiis

55 yang membeli ikan arwana super red untuk memberikan citra positif sebanyak lima orang atau sebesar 16,67 persen. Ikan arwana dapat menaikan citra dari pemiliknya karena merupakan ikan yang relatif mahal dibandingkan dengan ikan hias air tawar lainya. Kemudian alasan lain dari hobiis membeli ikan arwana super red adalah harga jual yang tinggi, yakni sebesar 13,33 persen. Warna yang menarik, dan gaya renang yang angun merupakan motivasi yang paling sedikit dipilih oleh hobiis yaitu masing-masing sebesar 10 persen Pencarian Informasi Setelah terjadi pengenalan kebutuhan, hobiis mungkin terlibat dalam pencarian pemuas kebutuhan yang potensial. Menurut Engel et al (1995) pencarian internal melibatkan pemerolehan kembali pengetahuan dari ingatan, sementara pencarian eksternal terdiri dari pengumpulan informasi dari pasar. Sumber informasi yang didapatkan oleh hobiis mengenai ikan arwana super red dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sumber Informasi Hobiis Mengenai Ikan Arwana Super Red Sumber Informasi Jumlah Persentase (Orang) (%) Keluarga 6 20,00 Teman 9 30,00 Majalah / Koran 4 13,33 Internet / Televisi 8 26,67 Toko Ikan Arwana 3 10,00 TOTAL ,00 Berdasarkan Tabel 7, maka diketahui bahwa sumber informasi yang paling sering didapat oleh hobiis adalah dari teman yang sebelumnya telah mengenal ikan arwana super red, yaitu sebesar 30 persen. Informasi didapat dari internet atau televisi yang sedang membahas mengenai ikan arwana super red sebesar 26,67 persen. Jenis informasi ini kemudian menstimulasi hobiis untuk mencari lebih lanjut tentang ikan arwana super red. Informasi juga didapat dari keluarga 41

56 sebesar 20 persen dan dari majalah atau koran sebesar 13,33 persen. Presentase terkecil adalah toko ikan hias arwana, yaitu sebesar 10 persen karena pada umumnya hobiis akan menuju toko ikan hias arwana apabila mereka telah memiliki pengetahuan yang cukup atau pada saat akan membeli ikan arwana super red tersebut Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan kemudian dipilih untuk memenuhi kebutuhan hobiis. Menurut Engel et al (1995), untuk memilih alternatif, hobiis menggunakan atribut tertentu yang disebut sebagai kriteria evaluasi. Pertimbangan hobiis dalam membeli ikan arwana super red dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Pertimbangan dalam Pembelian Ikan Arwana Super Red Atribut Produk Jumlah Persentase (Orang) (%) Keindahan Warna 8 26,67 Harga Beli 7 23,33 Citra yang Dihasilkan 6 20,00 Keunikan 4 13,33 Kelangkaan 3 10,00 Tingkah Laku 2 6,67 TOTAL ,00 Pertimbangan utama dari hobiis dalam membeli ikan arwana super red adalah keindahan warna, hobiis menginginkan warna yang menarik. Sebelum membeli ikan arwana super red, hobiis memperhatikan harga dari ikan arwana tersebut, apakah masih layak dibeli atau tidak. Citra yang dihasilkan oleh ikan arwana juga masuk dalam pertimbangan sebesar 20 persen dari hobiis. Hobiis memikirkan tentang keunikan tubuh dari ikan arwana super red, sementara kelangkaan dan tingkah laku merupakan pertimbangan terakhir dalam melakukan pembelian ikan arwana super red yaitu sebesar 10 persen untuk kelangkaan dan 6,67 persen untuk tingkah laku. 42

57 Hobiis dalam penelitian ini umumnya adalah hobiis ikan arwana. Apabila terjadi peningkatan harga dari ikan arwana, maka hobiis memilih untuk tidak membeli ikan hias lain, hal itu dikarenakan perilaku dari hobiis yang tidak dengan mudah berpindah pendirian, dalam hal ini beralih untuk memelihara ikan hias jenis lainnya Proses Pembelian Tahap keempat dalam proses keputusan pembelian adalah proses keputusan itu sendiri. Pada tahap ini hobiis memutuskan alternatif yang telah diperoleh untuk dapat diterima. Adapun hal yang dianalisis dalam hal ini adalah cara hobiis memutuskan pembelian, pengaruh promosi dalam pembelian, bentuk promosi yang diinginkan oleh hobiis, dan pengaruh dari pihak luar dalam melakukan proses pembelian. Tabel 9. Media yang Paling Mempengaruhi Hobiis dalam Membeli Ikan Arwana Super Red Media yang Mempengaruhi Pembelian Jumlah Persentase (Orang) (%) Keluarga 19 63,34 Teman 7 23,33 Sales 3 10,00 Lainnya 1 3,33 TOTAL ,00 Jumlah hobiis yang mengatakan bahwa keluarga yang paling berpengaruh dalam melakukan proses pembelian ikan arwana super red adalah sebesar 63,33 persen, hal ini merupakan hasil yang signifikan karena 80 persen dari hobiis telah menikah dan berkeluarga. Setelah keluarga, pengaruh besar lainnya berasal dari teman atau rekan. Pada umumnya, sebelum melakukan pembelian, hobiis akan meminta pendapat orang lain yang dianggap lebih mengerti sebagai suatu masukan (second opinion). Ternyata hal tersebut berdampak yang cukup besar dalam proses keputusan pembelian dengan bobot sebesar 23,33 persen. Setelah keluarga dan teman, pendapat dari sales toko arwana super red sendiri 43

58 berpengaruh relatif sedikit yaitu hanya 10 persen, sedangkan yang terakhir adalah tidak adanya pengaruh dari orang lain atau bisa dikatakan murni pilihan dari hobiis itu sendiri adalah sebesar 3,33 persen. Media yang paling mempengaruhi hobiis dalam melakukan pembelian keputusan dapat dilihat pada Tabel 9. Promosi biasanya merupakan salah satu daya tarik yang dibuat oleh penjual untuk menarik minat dari calon pembelinya. Promosi dalam penjualan ikan arwana super red ternyata tidak terlalu berdampak signifikan terhadap proses keputusan pembelian, hal itu dapat terlihat pada Tabel 10 yang menunjukan bahwa hanya sebesar 30 persen dari hobiis yang terpengaruh dari promosi yang dibuat oleh penjual. Sebesar 70 persen atau sebanyak 21 orang hobiis menyatakan tidak terpengaruh dengan adanya promosi. Tabel 10. Pengaruh Promosi Terhadap Pembelian Ikan Arwana Super Red Pengaruh Promosi Jumlah Persentase (Orang) (%) Berpengaruh 9 30,00 Tidak Berpengaruh 21 70,00 TOTAL ,00 Tetapi bila hobiis dihadapkan dengan pilihan promosi, maka pembelian kembali (buy back) merupakan pilihan promosi terfavorit yang diinginkan oleh reponden, yaitu sebesar 43,33 persen, hal ini dimungkinkan karena bila ikan arwana super red yang dipelihara oleh hobiis sudah mencapai ukuran tertentu, maka hobiis dapat menjual dengan harga yang telah diketahui sebelumnya. Hobiis dimungkinkan untuk menukar ikannya yang sudah besar dengan ikan yang lebih kecil untuk dipelihara lagi bila terjadi kebosanan. Potongan harga atau discount menempati posisi dua dari promosi yang diinginkan oleh reponden, dengan proporsi sebesar 30 persen. Sisanya adalah garansi ikan sehat dalam waktu tertentu, karena para hobiis akan selalu memperhatikan kesehatan dari ikan arwana super red yang dipeliharanya. Guarantee ini disukai oleh hobiis dengan bobot sebesar 23,33 persen, yang terakhir adalah hadiah langsung pada saat 44

59 pembelian dengan bobot sebesar 3,33 persen. Promosi yang paling menarik bagi hobiis dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Promosi yang Paling Menarik Bagi Hobiis Promosi Jumlah Persentase (Orang) (%) Potongan Harga (discount) 9 30,00 Pembelian Kembali (buy back) 13 43,34 Hadiah Langsung 1 3,33 Garansi Ikan Sehat Selama Waktu Tertentu 7 23,33 TOTAL ,00 Pada Tabel 12, kita dapat melihat bahwa sebanyak 73,33 persen dari hobiis telah merencanakan pembelian ikan arwana super red. Hobiis telah terlebih dahulu mengetahui apa yang diinginkan sebelum membeli. Sisanya sebesar 26,67 persen hobiis menyatakan bahwa pembelian dilakukan dengan cara mendadak, yaitu pada saat melihat display di toko ikan arwana. Tabel 12. Cara Hobiis Memutuskan Pembelian Ikan Arwana Super Red Cara Memutuskan Jumlah Persentase (Orang) (%) Terencana 22 73,33 Mendadak 8 26,67 TOTAL , Evaluasi Pasca Pembelian Evaluasi pasca pembelian adalah tahap terakhir dari proses keputusan pembelian. Evaluasi pasca pembelian mengevaluasi tingkat kepuasan dari hobiis terhadap alternatif yang dipilih, apakah telah memenuhi harapan atau tidak. Tahap ini juga mengevaluasi tingkat kepuasan hobiis setelah mengkonsumsi suatu produk. Adapun hal yang berkaitan dengan evaluasi pasca pembelian ikan arwana 45

60 super red adalah tingkat kepuasan dari hobiis terhadap pembelian, dan niat dari hobiis untuk membeli kembali ikan arwana super red. Hobiis ikan arwana super red merupakan hobiis yang cukup fanatik, maka pada Tabel 13 terlihat bahwa seluruh dari hobiis menyatakan puas dalam memelihara ikan arwana super red, hal itu tidak terlepas dari seluruh hobiis dalam penelitian ini adalah hobiis ikan arwana super red. Tabel 13. Tingkat Kepuasan Hobiis Terhadap Ikan Arwana Super Red Kepuasan Pembelian Jumlah Persentase (Orang) (%) Puas ,00 Tidak Puas 0 0 TOTAL ,00 Lebih dari setengah dari total keseluruhan hobiis akan melakukan pembelian ulang. Pembelian ulang ini terbagi menjadi dua, yaitu pembelian yang akan dilakukan dalam waktu dekat, dan pembelian yang baru direncanakan. Hobiis yang akan melakukan pembelian dalam waktu dekat hanya sebanyak empat orang atau sebesar 13,33 persen tetapi hobiis yang baru berencana melakukan pembelian ulang sebesar 12 orang atau sebesar 40 persen, sedangkan yang tidak mau membeli ikan arwana super red sebesar 46,67 persen. Hobiis tidak mau menambah jumlah ikan arwana yang telah dipeliharanya dengan alasan yang beragam di setiap hobiis seperti terbatasnya akuarium, cukup dengan memelihara satu ikan arwana saja, dan belum memiliki uang yang mencukupi. Tabel 14. Niat Hobiis untuk Melakukan Pembelian Ulang Ikan Arwana Super Red Niat Melakukan Pembelian Ulang Jumlah Persentase (Orang) (%) Iya, dalam waktu dekat 4 13,33 Iya, baru direncanakan 12 40,00 Tidak 14 46,67 TOTAL ,00 46

61 VII. PREFERENSI HOBIIS TERHADAP ATRIBUT ARWANA SUPER RED IKAN 7.1. Preferensi Hobiis Secara Umum Penelitian mengenai ikan hias air tawar secara umum dengan mengunakan analisis sikap multi atribut Fishbein yang dilakukan oleh Anwar (2007) mengatakan bahwa urutan sikap hobiis terhadap atribut ikan hias air tawar yang terpenting adalah keindahan warna, dan keunikan bentuk, dan yang paling tidak diangap penting adalah kemudahan untuk diternak, dan kemampuan menghasilkan varietas baru. Keterangan Warna : Warna ikan arwana super red Harga : Harga beli anakan ikan super red Mata : Bentuk mata dari ikan arwana super red Penangkar : Citra penangkar ikan arwana super red Ekor : Bentuk ekor ikan arwana super red Sertifikasi : Sertifikasi dari ikan arwana super red Gambar 11. Presentase Nilai Relatif Penting Atribut Ikan Arwana Super Red Penelitian preferensi hobiis terhadap atribut ikan arwana super red dengan mengunakan analisis Konjoin menunjukan bahwa hal yang dianggap paling penting adalah warna 40,21 persen. Atribut selanjutnya adalah harga sebesar 25,80 persen, kemudian bentuk mata ikan yakni sebesar 18,83 persen. Atribut lainnya yang dianggap tidak terlalu penting, berkisar antara lima persen. Citra dari

62 penangkar sebesar 5,17 persen, dan untuk bentuk ekor sebesar 5,02 persen dan sisanya adalah sertifikasi dari ikan arwana super red itu sendiri sebesar 4,97 persen. Hasil analisis Konjoin dapat dilihat secara umum pada Gambar Warna Ikan Arwana Super Red Warna ikan arwana super red merupakan atribut yang dianggap paling penting terbukti dengan mendapatkan nilai relatif penting terbesar dengan persentase sebesar 40,21 persen. Keindahan warna dari arwana super red merupakan hal yang paling terlihat dan warna merah juga dianggap beberapa suku sebagai warna yang menunjukan kebahagiaan dan kemakmuran. Gambar 12. Nilai Kegunaan Taraf Atribut Warna Ikan Arwana Super Red Hobiis sangat menyukai warna merah darah dan merah cabai. Nilai kegunaan (utilitas) merah darah dan merah cabai paling tinggi dibanding dengan warna lain, yaitu sebesar 0,8291 untuk merah darah dan 0,7291 untuk merah cabai. Sebesar -0,6708 untuk merah emas dan yang terkecil adalah merah oranye dengan nilai sebesar -0,8875. Menurut hobiis, ikan arwana super red yang terbaik harus memiliki warna merah yang mencolok, dan hal tersebut hanya bisa ditampilkan dalam warna merah darah atau merah cabai. Sebaliknya, untuk ikan arwana super red yang berwarna merah emas atau merah oranye dikategorikan sebagai arwana kelas dua yang memiliki penampilan yang kurang menarik. Nilai kegunaan 48

63 masing-masing taraf dari atribut warna dari ikan arwana super red dapat dilihat pada Gambar Mata Ikan Arwana Super Red Mata Mata dari ikan arwana super red merupakan atribut penting ketiga dari enam atribut lainnya. Atribut ini mendapatkan nilai relatif penting sebesar 18,83 persen, di bawah nilai relatif penting dari warna dan harga. Hobiis lebih menyukai mata ikan arwana super red yang tidak turun (drop eyes) atau tidak juling dengan nilai kegunaan sebesar 0,4416. Ikan arwana super red yang drop eyes atau juling mendapat nilai kegunaan sebesar -0,4416. Hobiis lebih memilih arwana super red yang tidak drop eyes (juling) karena keadaan mata dapat mengurangi nilai keindahan ketika dipajang di akuarium. Nilai kegunaan atribut dari mata ikan arwana super red, dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Nilai Kegunaan Taraf Atribut Mata Ikan Arwana Super Red 7.4. Bentuk Ekor Ikan Arwana Super Red Bentuk ekor ikan arwana super red seperti kipas lebih disukai oleh para hobiis atau hobiis. Bentuk ekor yang seperti kipas dan tidak bersudut lebih memiliki makna yang dalam bagi budaya Tionghoa, di mana pada umumnya pemelihara ikan arwana super red merupakan keturunan Tionghoa. Ekor yang tidak bersudut dipercaya dapat memberikan kesan yang damai dan tenang. Tidak 49

64 adanya sudut, dipercaya lebih kuat daripada benda yang bersudut. Pada benda yang tak bersudut, momen dari tekanan akan disebar ke seluruh bidang, berbeda dengan benda yang bersudut dimana momen akan bertumpu pada suatu titik. Nilai taraf kegunaan dari atribut ekor kipas sebesar 0,1 dan yang berbentuk obor memiliki taraf kegunaan sebesar -0,1. Nilai kegunaan taraf dari bentuk ekor ikan arwana super red dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Nilai Kegunaan Taraf Atribut Bentuk Ekor Ikan Arwana Super Red 7.5. Harga Anakan Ikan Arwana Super Red Harga dari anakan ikan arwana super red dianggap cukup penting oleh hobiis karena berada di tingkat ke dua setelah warna dalam nilai relatif penting atribut ikan arwana super red, yakni sebesar 25,79 persen. Harga anakan dianggap penting karena arwana super red merupakan ikan hias air tawar yang relatif mahal. Jadi faktor harga akan dipertimbangkan oleh hobiis. Nilai kegunaan taraf dari harga anakan ikan arwana super red yang berkisar antara rupiah hingga rupiah merupakan harga yang paling disukai oleh reponden, yakni sebesar 0,6375. Nilai kegunaan taraf untuk harga anakan ikan arwana super red yang berkisar antara rupiah sampai rupiah sebesar 0,2208. Anakan arwana super red yang berkisar antara rupiah hingga rupiah mendapatkan nilai kegunaan taraf 50

65 sebesar -0,3708. Nilai kegunaan taraf terkecil untuk atribut harga adalah harga anakan yang lebih dari rupiah dengan nilai kegunaan taraf sebesar - 0,4875, untuk dapat melihat nilai kegunaan taraf dari harga anakan ikan arwana super red dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 15. Nilai Kegunaan Taraf Atribut Harga Ikan Arwana Super Red 7.6. Citra Penangkar Ikan Arwana Super Red Citra dari penangkar ikan arwana super red dianggap sebagai salah satu atribut yang tidak terlalu penting dan tidak berpengaruh dalam proses pembelian, hal tersebut ditunjukan dalam nilai relatif penting yang kecil, yakni hanya sebesar 5,17 persen. Citra penangkar ikan arwana dibagi menjadi dua kelompok yaitu penangkar besar dan penangkar kecil, walaupun terdapat istilah penangkar besar dan penangkar kecil, hal itu tidak berpengaruh, hal itu terlihat dari nilai kegunaan taraf dari citra penangkar ikan arwana yang memiliki nilai nol untuk citra penangkar ikan arwana yang besar maupun yang kecil. Nilai kegunaan taraf atribut citra penangkar ikan arwana super red memiliki nilai nol, dimungkinkan karena hobiis merupakaan hobiis yang mengerti akan ikan arwana super red, dimana citra dari suatu penangkaran tidak akan memiliki pengaruh kepada hobiis. 51

66 7.7. Sertifikasi Ikan Arwana Super Red Ikan arwana super red pada umumnya memiliki sertifikat kelahiran. Sertifikat itu dibuat oleh penangkaran yang sudah terdaftar dalam perusahaan penangkaran di Indonesia tetapi di mata para hobiis atau reponden, sertifikasi tidak diangap penting, terlihat dalam hasil nilai relatif penting sebesar 4,96 persen yang menempati posisi nilai penting relatif terkecil dibandingkan dengan warna, harga, mata, citra penangkar, dan bentuk ekor. Nilai kegunaan taraf atribut sertifikasi ikan arwana super red untuk ikan arwana super red yang bersertifikat sebesar 0,1167. Nilai kegunaan taraf atribut ikan arwana super red yang tidak bersertifikat sebesar -0,1167, hal ini berarti hobiis tidak menilai sertifikasi sebagai hal yang penting, tetapi hobiis tetap lebih memilih ikan arwana super red yang bersertifikat, untuk dapat melihat nilai kegunaan taraf lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Nilai Kegunaan Taraf Atribut Sertifikasi Ikan Arwana Super Red 52

67 VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis preferensi hobiis terhadap atribut ikan arwana super red, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Karakteristik dari hobiis ikan arwana cukup bervariatif, dengan rentang usia 20 tahun hingga lebih dari 50 tahun, bila dilihat dari segi jenis kelamin dan status pernikahan, hobiis atau hobiis dari ikan arwana super red didominasi oleh laki-laki dan hobiis yang telah menikah. Segi tingkat pendidikan, hobiis dari penelitian ini juga cukup bervariatif dari tamat SMP sampai pasca sarjana, walau didominasi oleh hobiis yang tamat SMA dan sarjana. Tingkat pendapatan hobiis umumnya memiliki pendapatan yang tinggi (sepuluh juta rupiah keatas per bulan). Ikan arwana super red merupakan hewan peliharaan yang bernilai mahal, bila melihat dari segi pekerjaan, sebagian besar dari hobiis merupakan wiraswasta atau pegawai swasta. 2) Proses keputusan pembelian, motivasi terbesar yang mendorong hobiis adalah ikan arwana super red dipercaya dapat membawa keberuntungan. Hobiis biasanya mendapatkan informasi dari teman ataupun internet dan televisi. Ada tiga atribut yang paling dipertimbangkan oleh hobiis dalam pembelian yaitu, kecerahan warna, harga beli dan citra yang dihasilkan. Media yang paling mempengaruhi hobiis untuk membeli ikan arwana super red adalah keluarga, hal tersebut tidaklah aneh karena mayoritas dari hobiis telah berkeluarga. Pada umumnya, hobiis telah merencanakan terlebih dahulu pembelian ikan arwana super red. Hobiis dari penelitian ini adalah hobiishobiis yang cukup fanatik dengan ikan arwana super red, hal tersebut terlihat dari tingkat kepuasan hobiis dalam memelihara ikan arwana super red yang menyatakan puas, dan apabila terjadi kenaikan harga, hobiis tidak akan beralih untuk memelihara jenis ikan hias lain. 3) Berdasarkan hasil analisis Konjoin, dapat terlihat bahwa sebagian besar hobiis mementingkan warna dari ikan arwana super red, di samping itu terdapat hobiis yang lebih mementingkan harga dibanding warna, walau demikian secara rata-rata hobiis mementingkan warna, kemudian harga, bentuk mata, citra penangkar, bentuk ekor, dan sertifikasi. Warna yang

68 diinginkan adalah warna merah darah dan merah cabai. Harga yang paling disukai oleh hobiis adalah harga termurah. Hobiis memilih ikan arwana super red dengan mata yang tidak juling atau tidak drop eyes. Hobiis lebih memilih bentuk ekor yang seperti kipas dan yang memiliki sertifikat. Hobiis tidak memiliki preferensi khusus terhadap citra penangkar baik penangkar besar ataupun penangkar kecil Saran Setelah melakukan penelitian mengenai preferensi hobiis terhadap atribut ikan arwana super red, maka terdapat beberapa saran, yakni: 1) Bagi pemasar arwana super red, hendaknya menjual dengan kualitas dan harga yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh hobiis, yaitu ikan arwana super red dengan warna merah darah atau merah cabai seharga dua sampai dengan tiga juta rupiah, dengan kondisi mata yang tidak juling atau tidak drop eyes, bentuk ekor yang kipas, serta bersertifikat kelahiran. 2) Bagi penangkar arwana super red, hendaknya memperhatikan kualitas indukan terlebih dari segi warna, sesuai dengan keinginan hobiis yaitu warna merah darah dan merah cabai. Penangkar sebaiknya menyeleksi lagi indukanindukan dengan memisahkan antara indukan yang juling atau drop eyes dengan indukan yang tidak, karena warna dan bentuk mata dari anakan juga bergantung pada faktor genetik sang induk. 54

69 DAFTAR PUSTAKA Ant DKP-LIPI Kembangkan Ikan Hias. /2008/11/17/dkp-lipi-kembangkan-ikan-hias/. [13 februari 2010]. Anwar B Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Hias Air Tawar, Studi Kasus Di Kota Bogor [skripsi]. Bogor: Faklutas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dwi Permintaan Ikan Hias Tetap Stabil /11/30/news/agrohobi/a.html. [13 februari 2010]. Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW Perilaku Konsumen Jilid I. Edisi VII. Binarupa Aksara. Jakarta Perilaku Konsumen Jilid II. Edisi VII. Binarupa Aksara. Jakarta. Gunawan O Sarana Wisata Dan Budidaya Ikan Arwana Di Surabaya [skripsi]. Surabaya: Fakultas Teknik, Universitas Kristen Petra. Hair JF, Anderson RE, Tatham RI, Black WC Multivariative Data Analysis. Edisi V. Prentice-Hall International Inc. New Jersey. Januarti I Analisis preferensi konsumen terhadap atribut buah duku di kota palembang [skripsi]. Bogor. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. [KKRI] Kementerian Kehutanan Republik Indonesia Statistik Kehutanan Indonesia Jakarta: Kemenenterian Kehutanan Republik Indonesia. [KKRI] Kementerian Kehutanan Republik Indonesia Statistik Kehutanan Indonesia Jakarta: Kemenenterian Kehutanan Republik Indonesia. [KKRI] Kementerian Kehutanan Republik Indonesia Statistik Kehutanan Indonesia Jakarta: Kemenenterian Kehutanan Republik Indonesia. [KKRI] Kementerian Kehutanan Republik Indonesia Statistik Kehutanan Indonesia Jakarta: Kemenenterian Kehutanan Republik Indonesia. [KKRI] Kementerian Kehutanan Republik Indonesia Statistik Kehutanan Indonesia Jakarta: Kemenenterian Kehutanan Republik Indonesia. Kotler P Manajemen Pemasaran. Edisi Revisi. Jilid I. Intermedia. Jakarta. Kotler P, Keller KL Manajemen Pemasaran. Edisi XII. Jilid I. PT Indeks. Jakarta. Maulana H Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Tanaman Hias Anthurium, Studi Kasus Di PT Oasis Sentul Nursery Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Mufida I Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Buah Duku Prunggahan Tuban, Kasus Konsumen Duku Prunggahan Di Kabupaten Tuban Jawa Timur [skripsi]. Bogor. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Nazir M Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

70 Pandu Keanekaragaman Hayati Indonesia Dalam Era Globalisasi. id=105&itemid=102. [27 januari 2010]. Purwakusuma W Arwana Introduksi. arwana_ intro.php. [17 februari 2010]. Purwakusuma W Arwana. [17 februari 2010]. Santoso S SPSS Statistik Multivariat. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Simamora B Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Analisis Multivariat Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Tjiptono F Strategi Pemasaran. Edisi III. ANDI. Yogyakarta. Umar H Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama Bekerja Sama Dengan Jakarta Business Center (JBRC). Widyandari OO Analisis Preferensi Pengunjung Terhadap Atribut Wisata Kusuma Agrowisata Kota Batu Jawa Timur [skripsi]. Bogor. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

71 LAMPIRAN

72 Lampiran 1. Anatomi Ikan Arwana Super Red Sumber :Dokumentasi Pribadi (2010) Lampiran 2. Ikan Arwana Super Red Sumber : Dokumentasi Pribadi (2010)

73 Lampiran 3. Ikan Arwana Red Tail Golden Sumber : (2010) Lampiran 4. Ikan Arwana Malayan Blue Base Golden Sumber : (2010) Lampiran 5. Ikan Arwana Banjar Red Sumber : (2010)

74 Lampiran 6. Ikan Arwana Hijau Sumber : (2010) Lampiran 7. Ikan Arwana Irian / Jardini Sumber : www. monsterfishkeepers.com (2010)

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T No.714, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Larangan. Pengeluaran. Ikan. Ke Luar. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2014 TENTANG LARANGAN

Lebih terperinci

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa Panduan Ikan Louhan A. Jenis-jenis ikan louhan yang pernah populer di Indonesia. Mungkin, dari beberapa jenis ikan ini, ada jenis ikan louhan yang pernah kamu pelihara : 1. Ikan Louhan Cencu Ikan louhan

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus : Kelompok Wanita Tani Hanjuang, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus : Kelompok Wanita Tani Hanjuang, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus : Kelompok Wanita Tani Hanjuang, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) Skripsi SRI ROSMAYANTI H 34076143 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH SKRIPSI NOPE GROMIKORA H34076111 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN NOPE

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BUDIDAYA PERIKANAN. Arwana Merah

BUDIDAYA PERIKANAN. Arwana Merah BUDIDAYA PERIKANAN Arwana Merah Arwana termasuk famili ikan "karuhun", yaitu Osteoglasidae atau famili ikan "bony-tongue" (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai

Lebih terperinci

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp) IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp) MENGENAL IKAN LOUHAN -Nama lain : flower horn, flower louhan dan sungokong. -Tidak mengenal musim kawin. -Memiliki sifat gembira, cerdas dan cepat akrab dengan pemiliknya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR SKRIPSI OOM ROHMAWATI H34076115 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEFIETA H34066031 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEFIETA.

Lebih terperinci

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka Burung Jalak Bali Burung Jalak Bali Curik Bali atau yang lebih dikenal dengan nama Jalak Bali, merupakan salah satu spesies burung cantik endemis Indonesia. Burung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Usaha agribisnis tanaman hias saat ini sedang berkembang cukup pesat. Tanaman hias tidak hanya berperan dalam pembangunan sektor pertanian, akan tetapi juga

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI OBJEK WISATA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI OBJEK WISATA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI OBJEK WISATA SKRIPSI MUHAMMAD SALIM R H34076107 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor) Oleh: WAHYU PURBIANTORO A 14103605 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI DWIANA SILVI LEUNAWATI A14103669 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA (Studi Kasus pada Industri Kecil Olahan Carica di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo) SKRIPSI SHINTA KARTIKA DEWI H34050442 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian mencakup kegiatan usahatani perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan ragam. Dari sakala

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG

IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG SKRIPSI HESTI FANNY AULIA SIHALOHO H34066060 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PUJASEGA GARUT JAWA BARAT

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PUJASEGA GARUT JAWA BARAT ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PUJASEGA GARUT JAWA BARAT SKRIPSI MOHAMAD AMIR ELBANY H34066084 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

Lebih terperinci

KEPUASAN KONSUMEN WISATA PEMANCINGAN AJO KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT OLEH: ANDRO FRIEHANDHOKO H

KEPUASAN KONSUMEN WISATA PEMANCINGAN AJO KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT OLEH: ANDRO FRIEHANDHOKO H KEPUASAN KONSUMEN WISATA PEMANCINGAN AJO KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT OLEH: ANDRO FRIEHANDHOKO H34066014 PROGRAM SARJANA PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagian besar hutan yang ada di Indonesia adalah hutan hujan tropis, yang tidak saja mengandung kekayaan hayati flora yang beranekaragam, tetapi juga termasuk ekosistem terkaya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN PEMANFAATAN FLORA DAN FAUNA YANG TIDAK DILINDUNGI LINTAS KABUPATEN / KOTA DI PROPINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengakuan berbagai organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO

ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO SKRIPSI ARDIAN SURBAKTI H34076024 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN. Segmentasi: Variabel Indikator No Pertanyaan Demografis 1 Usia, Pekerjaan, Penghasilan, dan Kelas Sosial A1, A2, A3, A4

KISI-KISI INSTRUMEN. Segmentasi: Variabel Indikator No Pertanyaan Demografis 1 Usia, Pekerjaan, Penghasilan, dan Kelas Sosial A1, A2, A3, A4 KISI-KISI INSTRUMEN Segmentasi: Variabel Indikator No Pertanyaan Demografis 1 Usia, Pekerjaan, Penghasilan, dan Kelas Sosial A1, A2, A3, A4 Psikografis 1 Motivasi Pembelian A9 2 Informasi Pembelian A10

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 12/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 12/PERMEN-KP/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM BUDIDAYA IKAN HIAS AROWANA SUPER RED (Scleropages formosus)/siluk DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERAN KOPERASI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS BELIMBING DEWA (Studi Kasus Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok, Jawa Barat)

PERAN KOPERASI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS BELIMBING DEWA (Studi Kasus Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok, Jawa Barat) PERAN KOPERASI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS BELIMBING DEWA (Studi Kasus Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok, Jawa Barat) SKRIPSI ERNI SITI MUNIGAR H34066041 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP, PERSEPSI KONSUMEN DAN RENTANG HARGA PADA BERAS ORGANIK SAE (SEHAT AMAN ENAK)

ANALISIS SIKAP, PERSEPSI KONSUMEN DAN RENTANG HARGA PADA BERAS ORGANIK SAE (SEHAT AMAN ENAK) ANALISIS SIKAP, PERSEPSI KONSUMEN DAN RENTANG HARGA PADA BERAS ORGANIK SAE (SEHAT AMAN ENAK) PADA GAPOKTAN SILIH ASIH DESA CIBURUY KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI IPO MELANI SINAGA H34076081 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR Oleh : Topan Candra Negara A14105618 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus di Komunitas Petani Jamur Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus di Komunitas Petani Jamur Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor) ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus di Komunitas Petani Jamur Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor) SKRIPSI PUSPA HERAWATI NASUTION H 34076122 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor

Lebih terperinci

Koi merupakan salah satu ikan hias yang sejak dulu hingga saat ini sangat terkenal di masyarakat, khususnya pecinta ikan hias, hobiis, dan pebisnis

Koi merupakan salah satu ikan hias yang sejak dulu hingga saat ini sangat terkenal di masyarakat, khususnya pecinta ikan hias, hobiis, dan pebisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ikan hias merupakan salah satu komoditi perikanan yang prospektif untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dari meningkatnya minat terhadap komoditi ikan ini

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK (Kasus : Rumah Makan di Kota Bogor) EKO SUPRIYANA A.14101630 PROGRAM STUDI EKSTENSI

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU DAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM (TWA) TALAGA WARNA CISARUA - BOGOR

ANALISIS PERILAKU DAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM (TWA) TALAGA WARNA CISARUA - BOGOR ANALISIS PERILAKU DAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM (TWA) TALAGA WARNA CISARUA - BOGOR SKRIPSI SRI MULYANI H 34066118 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M : LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS NAMA KELAS : IMADUDIN ATHIF : S1-SI-02 N.I.M : 11.12.5452 KELOMPOK : G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A 14103696 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Memahami keinginan konsumen dan mempelajari perilaku konsumen sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.1.1 Perkembangan Industri Pariwisata Dunia Industri pariwisata dunia pada tahun 2015 mengalami perkembangan yang mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR Titik Hidayati A14102584 PROGRAM STUDI SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H

ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA Dhita Aditya Ayuningtyas H34066034 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Kasus Kemitraan Peternak Plasma Rudi Jaya PS Sawangan, Depok) Oleh : MAROJIE FIRWIYANTO A 14105683 PROGRAM

Lebih terperinci

HIU TERBESAR JINAK DAN BUKAN KARNIVORA, 9 Fakta Menarik Tentang Hiu Paus

HIU TERBESAR JINAK DAN BUKAN KARNIVORA, 9 Fakta Menarik Tentang Hiu Paus HIU TERBESAR JINAK DAN BUKAN KARNIVORA, 9 Fakta Menarik Tentang Hiu Paus Bertepatan dengan perayaan hari paus internasional yang jatuh pada Selasa (30/8/2016), masyarakat dunia ditantang untuk bisa menjaga

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR SKRIPSI INTAN AISYAH NASUTION H34066065 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Usaha Ikan Hias Di Pekanbaru 1. Profil CV. Arwana Fisher Pekanbaru Arwana Fisher berdiri sejak tahun 2011, awalnya usaha ini bergerak dalam bidang usaha

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR Oleh : DIKUD JATUALRIYANTI A14105531 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BUDIDAYA IKAN LELE Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh: Mada Mahatma 11.12.5828 Kelas 11.S1SI.07 Sistem Informasi Budidaya Ikan Lele Jenis Ikan Lele memang memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian secara potensial mampu memberikan kontribusi

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI PEPAYA (Carica papaya) DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. CIPTA DAYA AGRI JAYA DI BOGOR JAWA BARAT

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI PEPAYA (Carica papaya) DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. CIPTA DAYA AGRI JAYA DI BOGOR JAWA BARAT ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI PEPAYA (Carica papaya) DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. CIPTA DAYA AGRI JAYA DI BOGOR JAWA BARAT OLEH : EDWIN HAPOSAN A14102671 POGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

STRATEGI BAURAN PEMASARAN DENGAN PENERAPAN METODE PROSES HIERARKI ANALITIK DI AGROWISATA LITTLE FARMERS LEMBANG, BANDUNG

STRATEGI BAURAN PEMASARAN DENGAN PENERAPAN METODE PROSES HIERARKI ANALITIK DI AGROWISATA LITTLE FARMERS LEMBANG, BANDUNG STRATEGI BAURAN PEMASARAN DENGAN PENERAPAN METODE PROSES HIERARKI ANALITIK DI AGROWISATA LITTLE FARMERS LEMBANG, BANDUNG SKRIPSI IMAM WAHYUDI H34066064 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) Oleh : Zahakir Haris A14104638 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BISNIS DAN DAYA SAING IKAN HIAS INDONESIA. Peluang Bisnis Masyarakat Urban

PERKEMBANGAN BISNIS DAN DAYA SAING IKAN HIAS INDONESIA. Peluang Bisnis Masyarakat Urban PERKEMBANGAN BISNIS DAN DAYA SAING IKAN HIAS INDONESIA Peluang Bisnis Masyarakat Urban OLEH : SUHANA DOSEN MATA KULIAH EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM, PROGRAM STUDI EKONOMI DAN LINGKUNGAN IPB PENELITI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Sungai yang berhulu di Danau Kerinci dan bermuara di Sungai Batanghari

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H14084011 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Sumberdaya yang digunakan dalam pembangunan ekonomi harus dimiliki atau

1. PENDAHULUAN Sumberdaya yang digunakan dalam pembangunan ekonomi harus dimiliki atau 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arah pembangunan ekonohi nasional-sesuai dengan amanat konstitusi pasal 33 UUD 45 adalah pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan. Sumberdaya yang digunakan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA JUNCTO

Lebih terperinci

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid. TAMBAHAN PUSTAKA Distribution between terestrial and epiphyte orchid. Menurut Steeward (2000), distribusi antara anggrek terestrial dan epifit dipengaruhi oleh ada atau tidaknya vegetasi lain dan juga

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A.14102695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekor/tahun dan terdiri dari 240 jenis ikan hias air laut (marine ornamental fish)

BAB I PENDAHULUAN. ekor/tahun dan terdiri dari 240 jenis ikan hias air laut (marine ornamental fish) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia yang beriklim tropis memiliki potensi ikan hias mencapai 300 juta ekor/tahun dan terdiri dari 240 jenis ikan hias air laut (marine ornamental fish) dan 226

Lebih terperinci

PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR. Oleh : AMATU AS SAHEDA A

PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR. Oleh : AMATU AS SAHEDA A PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR Oleh : AMATU AS SAHEDA A14105511 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah) 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Sektor pertanian adalah salah satu

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis NAMA : BUNGA DWI CAHYANI NIM : 10.11.3820 KELAS : S1 TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus) BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus) 1. PENDAHULUAN Kata Belut merupakan kata yang sudah akrab bagi masyarakat. Jenis ikan ini dengan mudah dapat ditemukan dikawasan pesawahan. Ikan ini ada kesamaan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Lele dumbo merupakan ikan hasil perkawinan silang antara induk betina lele Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN RINGKASAN EKSEKUTIF Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan umum (waduk, rawa, sungai, dan danau) yang sangat luas. Perairan tersebut menyimpan sumber

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) Skripsi AHMAD MUNAWAR H 34066007 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Tapir asia dapat ditemukan dalam habitat alaminya di bagian selatan Burma, Peninsula Melayu, Asia Tenggara dan Sumatra. Berdasarkan Tapir International Studbook, saat ini keberadaan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Cara Sukses Bisnis Budidaya Lele Disusun oleh: Nama : Siti Mustikaningsih Nim : 10.11.3913 Kelas : S1T1-2E Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer AMIKOM

Lebih terperinci

- 2 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2013 MENTERl KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. SUTARDJO

- 2 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2013 MENTERl KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. SUTARDJO KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2013 TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH IKAN HIU PAUS (Rhincodon typus) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di Indonesia dan 24 spesies diantaranya endemik di Indonesia (Unggar,

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di Indonesia dan 24 spesies diantaranya endemik di Indonesia (Unggar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman primata yang tinggi, primata tersebut merupakan sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mendapat perhatian besar masyarakat di negara maju maupun negara berkembang seiring dengan perubahan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR SKRIPSI MAULANA YUSUP H34066080 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut Karya Ilmiah Di susun oleh : Nama : Didi Sapbandi NIM :10.11.3835 Kelas : S1-TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 Abstrak Belut merupakan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A 14104631 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *) Swamp Eels (Synbranchus sp.) Jenis... di Danau Matano Sulawesi Selatan (Makmur, S., et al.) SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara agraris, dimana penduduknya sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan sangat besar dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA. Oleh : AYU LESTARI A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA. Oleh : AYU LESTARI A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA Oleh : AYU LESTARI A14102659 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Burung merupakan salah satu jenis hewan yang banyak disukai oleh manusia, hal ini di karenakan burung memiliki beberapa nilai penting, seperti nilai estetika, ekologi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN DOMBA AGRIFARM DESA CIHIDEUNG UDIK KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN DOMBA AGRIFARM DESA CIHIDEUNG UDIK KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN DOMBA AGRIFARM DESA CIHIDEUNG UDIK KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI MOHAMAD IKHSAN H34054305 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1 1. Akar tumbuhan selalu tumbuh ke bawah. Hal ini dipengaruhi oleh... Cahaya matahari Tekanan udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki kawasan perairan yang hampir 1/3 dari seluruh kawasannya, baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa lobster merupakan udang besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa lobster merupakan udang besar yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa lobster merupakan udang besar yang berasal dari laut. Namun sebenarnya ada juga lobster yang hidup di habitat air tawar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat kebutuhan dan. keinginan manusia terhadap makanan semakin bervariasi.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat kebutuhan dan. keinginan manusia terhadap makanan semakin bervariasi. I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat kebutuhan dan keinginan manusia terhadap makanan semakin bervariasi. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS TATANIAGA TELUR AYAM KAMPUNG (Studi Kasus: Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) SKRIPSI BETTY SAFITRI H

ANALISIS TATANIAGA TELUR AYAM KAMPUNG (Studi Kasus: Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) SKRIPSI BETTY SAFITRI H ANALISIS TATANIAGA TELUR AYAM KAMPUNG (Studi Kasus: Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) SKRIPSI BETTY SAFITRI H34076035 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

PERAN KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PRODUK DS LABORATORIS DI SURABAYA

PERAN KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PRODUK DS LABORATORIS DI SURABAYA 1 PERAN KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PRODUK DS LABORATORIS DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Burung dalam ilmu biologi adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik. Persaingan dalam dunia bisnis antara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik. Persaingan dalam dunia bisnis antara perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti saat ini, untuk mendapakan informasi sangatlah mudah. Masyarakat dapat memperoleh informasi melalui media cetak maupun media

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN LARVA IKAN BAWAL AIR TAWAR BEN S FISH FARM CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN LARVA IKAN BAWAL AIR TAWAR BEN S FISH FARM CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN LARVA IKAN BAWAL AIR TAWAR BEN S FISH FARM CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR SKRIPSI SURAHMAT H34066119 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor perekonomian di Indonesia yang sangat pesat mempengaruhi munculnya berbagai pemasaran terhadap produk-produk yang bersaing secara ketat.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA SKRIPSI TIUR MARIANI SIHALOHO H34076150 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati dianggap sangat penting untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati dianggap sangat penting untuk kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati dianggap sangat penting untuk kehidupan masyarakat Indonesia, 40 juta orang Indonesia menggantungkan hidupnya secara langsung pada keanekaragaman

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI KOPI SUSU INSTAN SKRIPSI

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI KOPI SUSU INSTAN SKRIPSI ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI KOPI SUSU INSTAN (Studi Kasus Mahasiswa Fisip UPN Veteran Jatim). SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan yang cukup penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Salah satu peranan sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan. Pangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu laju kerusakan hutan tercatat

I. PENDAHULUAN. mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu laju kerusakan hutan tercatat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hutan sebagai habitat mamalia semakin berkurang dan terfragmentasi, sehingga semakin menekan kehidupan satwa yang membawa fauna ke arah kepunahan. Luas hutan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI POTONG DOMESTIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI POTONG DOMESTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI POTONG DOMESTIK SKRIPSI MARUDUT HUTABALIAN A14105571 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar 17.000 pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau menjadikan Indonesia berpotensi memiliki keanekaragaman habitat

Lebih terperinci