BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan, terdapat dua jenis data yang diperoleh dalam penelitian, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Datakuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas kontrol dan eksperimen, sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan angket siswa. A. Analisis Data Kuantitatif Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran dengan menggunakan teknik Probing-Prompting.Terdapat dua kelas yang digunakan dalam penelitian ini. Salah satu kelas berperan sebagai kelas eksperimen yang memperoleh perlakuan berupa pembelajaran dengan teknikprobingprompting, sedangkan kelas lainnya berperan sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Data kuantitatif yang diperoleh dari kedua kelas tersebut dianalisis dan diolah dengan teknik pengolahan data yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan software SPSS versi18.0 for window. Analisis data akan diuraikan sebagai berikut.

2 48 1. Kemampuan Awal Komunikasi Matematis Siswa Kemampuan awal komunikasi matematis siswa ini diperoleh dari hasil pretes kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. tujuan diberikannya pretespada masing-masing kelas ini adalah untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki kemampuan komunikasi matematis yang relatif sama atau berbeda. Setelah dilakukan pengolahan data hasil pretes, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, diperoleh skor terendah, skor tertinggi, rata-rata (mean), varians, dan standar deviasi. Berikut disajikan analisis deskriptif dan data hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Data Pretes Kelas Mean Std Deviasi Eksperimen Kontrol Berdasarkan data pada tabel 4.1 diketahui bahwa pada kelas eksperimen skor terendahnya 5, skor tertingginya 20, rata-rata 12,44, dan standar deviasi 3,793. Sedangkan pada kelas kontrol skor terendahnya 4, skor tertingginya 24, rata-rata 10,44, dan standar deviasi 4,310.Tabel statistik deskriptif data pretes disajikan secara lengkap dalam Lampiran D. Ket: SMI=36 Dengan deskripsi data tersebut, dapat dilihat bahwa rata-rata skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Akan tetapi

3 49 untuk melihat apakah perbedaan tersebut cukup signifikan atau tidak maka dilakukan uji statistik, dengan langkah-langkah berikut: a. Uji Normalitas Setelah mengetahui gambaran statistik deskriptif skor pretes dari masing-masing kelas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalitas terhadap skor pretes siswa di kedua kelas tersebut. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel-sampel yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Perumusan hipotesis pengujian normalitas skor pretes adalah sebagai berikut: H 0 : Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : Data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro- Wilk dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) H 0 diterima, apabila nilai sig. (signifikansi) lebih besar atu sama dengan 0,05. 2) H 0 ditolak, apabila nilai sig. (signifikansi) kurang dari 0,05. Hasil dari analisis uji normalitas Shapiro-Wilk disajikan dalam tabel 4.2.

4 50 Tabel 4.2 Hasil Test of Normality Data Pretes Shapiro-Wilk Kelas Signifikansi Eksperimen Kontrol Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh nilai signifikasi untuk uji normalitas Shapiro-Wilk data pretes siswa kelas eksperimen 0,728 dan data pretes siswa kelas kontrol 0,036. Nilai signifikansi untuk kelas eksperimen lebih dari 0,05 sehingga H 0 diterima, artinya populasi berdistribusi normal, sedangkan nilai signifikansi untuk kelas kontrol kurang dari 0,05 sehingga H 0 ditolak, artinya populasi berdistribusi tidak normal. Output dari analisis uji normalitas Shapiro-Wilk disajikan secara lengkap dalam Lampiran D. Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu sampel tidak berdistribusi normal. Selanjutnya karena salah satu sampel tidak berdistribusi normal, maka tidak dilakukan pengujian homogenitas varians, tetapi langsung dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji statistik non parametrikmann-whitney. b. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji kesamaan rata-rata dengan Mann-Whitney dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa

5 51 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak. Perumusan hipotesis uji kesamaan dua rata-rata skor pretes adalah sebagai berikut: : = : Keterangan: = rata-rata kemampuan awal komunikasi matematis siswa kelas eksperimen = rata-rata kemampuan awal komunikasi matematis siswa kelas kontrol Dengan taraf signifikansi 5%, kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) H 0 diterima, apabila nilai sig. 0,05 2) H 0 ditolak, apabila nilai sig. < 0,05 Berikut tabel hasil ujimann-whitney skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.3 Hasil Uji Mann-Whitney U Data Pretes Nilai Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Dari Tabel 4.3 terlihat bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,027. Nilai tersebut kurang dari 0,05,

6 52 berdasarkan kriteria pengujian diatas, H 0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata kemampuan awal komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berbeda. Hasil uji Mann-Whitney disajikan secara lengkap dalam Lampiran D. 2. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam penelitian ini yang akan dilihat adalah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa, sehingga untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dan mengingat kemampuan komunikasi matematis awalyang berbeda, maka data yang diolah adalah data skor indeks gain siswa. Berikut statistik deskriptif data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dalam Tabel 4.4. Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Data Indeks Gain Kelas Mean Std Deviasi Eksperimen Kontrol Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata indeks gain kelas eksperimen adalah 0,5972 dengan standar deviasi 0,17445, sedangkan rata-rata indeks gain kelas kontrol adalah 0,4463 dengan standar deviasi 0, Tabel deskriptif indeks gain secara lengkap disajikan dalam Lampiran D. Degan deskripsi data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata indeks gain kelas eksperimen kelas kontrol berbeda. Untuk melihat apakah

7 53 perbedaan tersebut cukup signifikan atau tidak maka dilakukan uji statistik sebagai berikut. a. Uji Normalitas Indeks Gain Setelah diketahui gambaran statistik deskriptif data indeks gain dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol, selanjutnya akan dilakukan uji normalitas terhadap data indeks gain kedua kelas tersebut. Perumusan hipotesis yang digunkan pada uji normalitas adalah sebagai berikut: H 0 : Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : Data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Digunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) H 0 diterima, apabila nilai sig. 0,05 2) H 0 ditolak, apabila nilai sig. < 0,05 Hasil dari analisis uji normalitas Shapiro-Wilk disajikan dalam tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Test of Normality Data Indeks Gain Kelas Shapiro-Wilk Signifikansi Eksperimen Kontrol 0.017

8 54 Berdasarkan Tabel 4.5 diatas diperoleh nilai signifikansi untuk uji normalitas Shapiro-Wilk data indeks gain siswa kelas eksperimen 0,019 dan siswa kelas kontrol 0,017. Nilai signifikansi untuk kelas eksperimen kurang dari 0,05 sehingga H 0 ditolak, artinya skor indeks gain kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi tidak normal, begitu juga nilai signifikansi untuk kelas kontrol kurang dari 0,05 sehingga H 0 ditolak, artinya skor indeks gain kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Output dari analisis uji normalitas Shapiro-Wilk disajikan secara lengkap dalam Lampiran D. Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk dapat diambil kesimpulan bahwa kedua sampel tidak berdistribusi normal. Selanjutnya karena kedua sampel tidak berdistribusi normal, maka tidak dilakukan pengujian homogenitas varians, tetapi langsung dilakukan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji statistik non parametrikmann-whitney. b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Indeks Gain Uji perbedaan dua rata-rata indeks gaindengan Mann- Whitney digunakan untuk menguji apakan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik atau tidak lebih baik dari kelas kontrol. hipotesis dalam pengujian ini adaah sebagai berikut:

9 55 : = : > Keterangan: = rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen =rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol Dengan taraf signifikansi 5%, kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) H 0 diterima, apabila nilai sig. 0,05 2) H 0 ditolak, apabila nilai sig. < 0,05 Berikut tabel hasil ujimann-whitney skor indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.6 Hasil Uji Mann-Whitney U Data Indeks Gain Nilai Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Dari Tabel 4.6 diketahui nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,003, karena yang digunakan adalah uji satu pihak maka digunakan nilai signifikansi 0,0015, nilai tersebut kurang dari 0,05,

10 56 sehingga dengan kriteria pengujian diatas H 0 ditolak. Hasil uji Mann- Whitney disajikan secara lengkap dalam Lampiran D. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan teknik Probing-Prompting lebih baik secara signifikan daripada peningkatan kemampuan komunikasi matematis dengan model pembelajaran konvensional. B. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini didapat dari angket dan lembar observasi. Berikut ini disajikan hasil analisis data angket dan observasi. 1. Analisis Data Angket Angket diberikan kepada siswa di kelas eksperimen pada saat pertemuan terakhir. Pemberian angket ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan teknik Probing-Prompting. Angket ini terdiri dari 30 peryataan yang memuat pernyataan positif dan negatif. Dalam setiap pernyataan terdapat empat pilihan yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Pengolahan data angket ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut.

11 57 a. Respon Siswa terhadap Pelajaran Matematika Respon siswa terhadap pelajaran matematika ini diungkapkan melalui empat buah pernyataan. Pernyataan ini terdiri dari dua pernyataan positif yaitu nomor 1 dan 2, serta dua pernyataan negatif yaitu nomor 3 dan 10. Hasil analisis pernyataanpernyataan tersebut disajikan dalam Tabel 4.7. Tabel 4.7 Respon Siswa terhadap Pelajaran Matematika Aspek Sikap siswa terhadap pelajaran matematika RatarataSkor Indikator Sifat No Item Menunjukan minat terhadap Positif 1 4,13 3 2,63 pelajaran matematika Negatif 10 3,78 Menunjukan manfaat pelajaran Positif 2 4,69 matematika Rata-rata Skor Aspek 3,8075 Berdasarkan Tabel 4.7 dari empat pernyataan yang diajukan terdapat satu pernyataan yang rata-ratanya kurang dari 3 yaitu pernyataan nomor 3. Pernyataan nomor 3 merupakan pernyataan negatif yang menyatakan bahwa pelajaran matematika sulit dimengerti. Artinya, kebanyakan siswa menyukai pelajaran matematika, sebagian besar dari siswa juga tidak malas untuk belajar matematika, dan seluruh siswa juga setuju bahwa matematika bermanfaat bagi masa depan mereka, namun sebagian besar dari siswa (62,5%) masih menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dimengerti.

12 58 Meskipun demikian rata-rata dari keempat pernyataan yang mewakili respon siswa terhadap pelajaran matematika lebih dari 3 yaitu 3,8075. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap pelajaran matematika adalah positif. Hasil perhitungan mengenai respon siswa terhadap pelajaran matematika selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran F. b. Respon Siswa terhadap Pembelajaran Matematika dengan Teknik Probing-prompting Terdapat dua puluh satu pernyataan yang menunjukan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting. Dua belas pernyataan bersifat positif, yaitu nomor 6, 8, 12, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, dan 26, serta 9 pernyataan negatif, yaitu nomor 4, 11, 13, 17,19, 24, 27, 28 dan 30. Berikut ini disajikan hasil analisis dari angket siswa sesuai indikatornya dalam Tabel 4.8, 4.9, dan Tabel 4.8 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Matematika dengan teknik Probing-prompting Aspek Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting Indikator Sifat No RatarataSkor Item Minat siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing- Prompting Positif 16 3, , ,13 Negatif 4 3,03 Rata-rata Skor Indikator 3,5075

13 59 Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa minat siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing- Promptingcukup baik. Hal ini ditunjukan dengan rata-rata setiap pernyataan yang diatas 3, baik untuk pernyataan positif maupun untuk pernyataannegatif. Hasil di atas menunjukan bahwa pembelajaran dengan teknik Probing-Promptingmembuat siswarajin belajar, selain itu pembelajaran dengan teknik Probing-Promptingjuga merupakan sesuatu yang berbeda dengan pembelajaran yang mereka biasa lakukan, sehingga mereka tidak jenuh. Rata-rata untuk minat siswa Promptingadalah 3,5075, nilai ini lebih dari 3. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Promptingmendapatkan respon positif. terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing- Tabel 4.9 Manfaat yang diperoleh dari pembelajaran matematika dengan teknik probing-prompting Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika Aspek dengan teknik Probing-Prompting RatarataSkor Indikator Sifat No Item 8 4,00 Manfaat yang diperoleh dari 12 3,88 pembelajaran matematika 14 4,09 Positif dengan teknik Probing- 15 4,09 Prompting 21 3, ,97

14 60 Negatif 27 2,75 Rata-rata Skor Indikator 3,8028 Tabel4.9 memperlihatkan sikap siswa terhadap manfaat yang diperoleh dari pembelajaran matematika dengan teknikprobing-prompting.dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata di atas 3 untuk setiap pernyataan positif, dan nilai rata-rata di bawah 3 untuk pernyataan negatif. Namun, rata-rata untuk semua pernyataan di atas 3, yaitu 3,802. Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap siswa terhadap manfaat yang diperoleh dari pembelajaran dengan teknik Probing-Promptingadalah positif. Aspek Respon siswa selama Tabel 4.10 Respon Siswa selama Pembelajaran Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting RatarataSkor Indikator Sifat No Item 6 3,81 pembelajaran matematika dengan teknik Probing- Prompting positif Negatif 18 3, , , , , , , , ,75 Rata-rata Skor Indikator 3,372

15 61 Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa respon siswa selama pembelajaran dengan teknik Probing-Prompting cukup baik. Ratarata indikatornya adalah 3,372, artinya respon siswa cukup positif. Tabel 4.11 Respon Siswa terhadap Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Probing-prompting Indikator Minat siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting Manfaat yang diperoleh dari pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting Respon siswa selama pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting Rata-rata Skor 3,5075 3,8028 3,372 Rata-rata 3,5606 Tabel 4.11 menunjukan respon siswa terhadap pembelajaran dengan teknik Probing-Promptinguntuk setiap indikatornya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa rata-rata untuk setiap indikator mempunyai nilai di atas 3. Hal tersebut sudah menunjukan bahwa respon siswa positif terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting. Hal tersebut diperkuat dengan rata-rata untuk semua indikator adalah 3,5606. Jadi dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting positif. c. Respon Siswa terhadap Peran Guru

16 62 Respon siswa terhadap peran guru diungkapkan dengan lima pernyataan yang terdiri dari tiga pernyataan positif yaitu nomor 5, 25, dan 29, serta dua pernyataan negatif yaitu nomor 7 dan 9. Hasil analisis dari pernyataan tersebut disajikan dalam Tabel Aspek Tabel 4.10 Respon Siswa terhadap Peran Guru Sikap siswa terhadapperan guru Indikator Sifat No RatarataSkor Item Peran guru dalam proses 5 4,63 pembelajaran matematika positif 25 4, ,44 dengan teknikprobing- 7 3,25 Prompting Negatif 9 2,13 Rata-rata Skor Indikator 3,84 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap peran guru tergolong baik dengan rata rata 3,84, walaupun ada satu pernyataan yang rata-ratanya hanya 2,13. Secara keseluruhan persentase dan penafsiran data angket secara lengkap disajikan dalam Lampiran F. 2. Analisis Lembar Observasi Kegiatan observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.data hasil observasi diperoleh dari lembar oservasi yang diisi oleh observer pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Secara umum kegiatan proses

17 63 pembelajaran dengan teknik Probing-Promptingberjalan dengan baik. Lembar hasil observasi disertakan dalam lampiran. Aktivitas gru dan siswa dapat rerlihat dari gambar dibawah ini. Gambar 4.1 Aktivitas Guru dan siswa dalam proses Pembelajaran sebagai berikut. Adapun penjelasan hasil observasi guru dan siswa adalah a. Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan hasil pengamatan pada lembar observasi ketika pembelajaran berlangsung, secara umun guru telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada pertemuan pertama,setiap tahapan pembelajaran dilakukan dengan baik, namun masih terdapat kekurangan dalam hal pengelolaan waktu. Hal ini dikarenakan banyaknya LKS yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga pada tahap penutup guru terburu-buru dalam menyampaikan hasil

18 64 pembelajaran dan kesimpulan.pada pertemuan kedua, guru sudah menjalankan tugasnya dengan cukup baik.pada pertemuan ketiga,tahapan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik, namun menurut catatan observer, guru kurang bisa mengkondisikan siswa karena banyaknya siswa yang bertanya, sehingga kelas cenderung berisik. Pertemuan keempat dan kelima sudah tidak ditemukan masalah lagi, baik pada pengelolaan waktu maupun pengelolaan kelas. Secara keselurukan dapat disimpulkan bahwa aktifitas guru selama pembelajaran sudah baik. b. Observasi Aktivitas Siswa Aktifitas siswa yang diamati disini adalah ketika siswa mampu mengikuti tahapan-tahapan teknik Probing-Promptingyang dilakukan oleh guru, seperti siswa menjawab pertanyaan, siswa mengajukan pertayaan, dan siswa memberikan pendapat.pada pertemuan pertama, siswa belum terbiasa dengan pembelajaran dengan teknik Probing-Prompting. Hal ini terlihat dari siswa yang belum berani mengeluarkan pendapatnya dan mengajukan pertanyaan. Pada pertemuan kedua, masalah yang dialami pada pertemuan pertama sudah berkurang, namun masih ada beberapa siswa yang malu-malu untuk mengeluarkan pendapatnya. Pertemuan

19 65 ketiga, keempat, dan kelima siswa sepertinya sudah terbiasa dengan teknik Probing-Prompting, sehingga kelas lebih ramai karena banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan. C. Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data diatas diperoleh hasil analisis data pretes dengan menggunakan uji Shapiro-wilk bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal sedangkan kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Karena salah satu kelas tidak berdistribusi normal maka tidak dilakukan uji homogenitas, melainkan uji non parametrikmann-whitney dengan taraf signifikansi 5%. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji Mann-whitney adalah 0,027, karena nilai ini kurang dari 0,05 maka H 0 ditolak. Artinya kemampuan awal komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Setelah analisis data pretes dilakukan, selanjutnya analisis data indeks gain. Data indeks gain ini diolah dan dianalisis untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan teknik Probing-Prompting dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. hasil uji normalitas data indeks gain dengan Shapiro-wilk pada kelas eksperimen adalah 0,019dan pada kelas kontrol adalah 0,017 yang artinya tidak berdistribusi normal. Karena kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji non parametrikmann-whitney pada data

20 66 indeks gain dengan taraf signifikansi 5%. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,0015. Nilai tersebut kurang dari 0,05, maka berdasarkan kriteria pengujian hipotesis H 0 ditolak. Artinya, Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan teknik Probing- Promptinglebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal diperkirakan karena pada kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan teknik Probing- Prompting siswa mengalami tahapan mengkontruksi sebuah konsep dan siswa juga terbiasa dengan mengungkapkan ide dan pendapatnya dari pertanyaan yang diberikan. Sehingga siswa dapat menyampaikan idenya tersebut dalam bentuk tulisan. Walaupun demikian teknik Probing-Promptingini masih terdapat kekurangan, diantaranya belum dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa secara maksimal. Hal ini terlihat dari rata-rata skor indeks gain pada kelas eksperimen yang tergolong dalam kriteria sedang, yaitu 0,60. Selain hasil analisis data di atas, ada pula data kualitatif yang berupa angket dan lembar observasi yang diberikan pada siswa kelas eksperimen. Pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika dengan teknik Probing-Prompting, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis angket secara keseluruhan dengan rata-rata 3,61.

21 67 Namun demikaan, masih terdapat beberapa penyataan yang rataratanya dibawah tiga, misalnya pernyataan nomor 3, yang menyatakan bahwa pelajaran matematika sulit dimengerti. Kemudian pernyataan nomor 27 yang menyatakan bahwa siswa malu mengungkapkan pendapatnya. Beberapa pernyataan lain seperti nomor 34, 38, dan 30 memperoleh skor di bawah tiga. Kemungkinan hal tersebut terjadi karena belum terbiasanya siswa berpendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Pada dasarnya pembelajaran matematika dengan teknik Probing- Prompting berjalan dengan baik meskipun masih ada beberapa siswa yang kesulitan dalam pembelajaran karena tidak terbiasa dengan menjawab ataupun memberikan pertanyaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket siswa dan lembar observasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SMP kelas VIII melalui metode Personalized System of Instruction (PSI).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SMP kelas VIII melalui metode Personalized System of Instruction (PSI). 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh 59 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DATA HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan pengolahan data skor pretes dan postes kemampuan pemahaman matematika dan disposisi matematika pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Treffinger dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data tersebut diperoleh dari hasil pretes

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data tersebut diperoleh dari hasil pretes BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data kemampuan koneksi matematis siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan Collaborative Problem Solving.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan diuraikan mengenai subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, metode dan desain penelitian, juga instrumen penelitian baik tes maupun non tes.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Baleendah Kabubaten Bandung yang terdiri atas 10 kelas dengan banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok kelas yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Kedua kelas tersebut mendapat perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini ada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok dipilih secara acak, walaupun hanya menurut kelas. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran aktif (active learning)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (2011: 68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemaparan mengenai hasil penelitian yang telah didapatkan dan pembahasan akan dipaparkan lebih rinci pada Bab ini, pemaparan ini berlandaskan pada tujuan penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang akan dibandingkan sudah ada,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan model reciprocal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35), penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan generalisasi matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian akan menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, diperlukan langkah-langkah penyelidikan yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan data hasil skala sikap siswa. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam penelitian yang akan dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi metode penelitian, desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pembelajaran matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh pembelajaran melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005:35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Berdasarkan masalah yang dikembangkan, penelitian yang dilaksanakan adalah untuk melihat peningkatan pemahaman matematis dan koneksi matematis

Lebih terperinci

Dimana, O : Pretes atau postes. X : Perlakuan berupa pembelajaran kontekstual dengan teknik mind map. : Subjek tidak dipilih secara acak.

Dimana, O : Pretes atau postes. X : Perlakuan berupa pembelajaran kontekstual dengan teknik mind map. : Subjek tidak dipilih secara acak. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasieksperimen, sebab dalam penelitian ini peneliti tidak memilih siswa secara acak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (percobaan). Dimana penelitian akan dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat. Perlakuan yang dilakukan terhadap variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v vii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005) penelitian eksperimen atau percobaan (experimental

Lebih terperinci

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA Ari Septian Universitas Suryakancana ariseptian@unsur.ac.id

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Menurut Arifin (2011: 74), Metode eksperimen kuasi disebut juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (experimental research). Menurut Ruseffendi (2005) menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain kuasieksperimen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk penguasaan konsep. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005, hlm. 35) menyatakan bahwa, Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat dimana perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN. benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat dimana perlakuan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005:35) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Karena pada penelitian ini dilakukan implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif, kemudian ingin dilihat dampaknya terhadap peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat dengan perlakuan terhadap variabel bebas untuk melihat hasilnya pada variabel terikat dengan pengambilan sampel tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep Penilaian penguasaan konsep siswa dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk tes pilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaaan metode eksperimen ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengukuran kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengukuran kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa melalui model pembelajaran ARIAS. Pengukuran kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam penelitian yang dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi metode penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Terlihat dari judul penelitian ini akan dilakukan secara experiment. Dimana penelitian eksperimen mengambil sampel secara acak murni, namun pada pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dari uraian metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini disebabkan tujuan penelitian adalah melihat hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodekuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodekuasi 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodekuasi eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur secara sengaja sehingga terdapat suatu kondisi yang dimanipulasi. Menurut Ruseffendi (2005

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Menurut Ruseffendi (Mahuda, 2012) Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Maka dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Dalam penelitian ini kelas eksperimen maupun kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut. 1. Di kelas eksperimen

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut. 1. Di kelas eksperimen BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut. 1. Di kelas eksperimen pembelajaran menggunakan pendekatan RME. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaraan dengan umpan balik dan tanpa umpan balik serta perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua unsur yang dimanipulasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Bandung. Adapun pertimbangan dan alasan dilakukan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 326-331 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Lokasi Penelitian Sumber.

Gambar 5.1 Lokasi Penelitian Sumber. BAB V TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini disampaikan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi deskripsi hasil penelitian dan analisis data yang terdiri atas peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh model Mind Mapping terhadap peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan

Lebih terperinci