keterbukaan di pasar modal sangat penting untuk membangkitkan kembali minat dan kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi. Kualitas keputusan investas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "keterbukaan di pasar modal sangat penting untuk membangkitkan kembali minat dan kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi. Kualitas keputusan investas"

Transkripsi

1 DISCLOSURE INDEX (DI) LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2008 DAN PENGARUHNYA TERHADAP ABNORMAL RETURN Erna Yuli Triaswati Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui disclosure index laporan tahunan pada sektor manufaktur di BEI tahun 2008, pengaruh disclosure index terhadap abnormal return pada sektor manufaktur di BEI tahun 2008, pengaruh segmentasi disclosure index (kinerja, manajemen, prospek, pasar dan lain-lain) terhadap abnormal return pada sektor manufaktur di BEI tahun Data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah data sekunder berupa annual report perusahaan manufaktur di BEI yang menyediakan informasi disclosure index, harga saham harian dan index harian IHSG ditanggal annual report diterbitkan. Alat yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah non parametric untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan penelitian, disclosure index perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008 hanya 3 perusahaan yang mengungkapkan secara penuh dengan rata-rata pengungkapan 78%. DI tidak mampengaruhi AAR secara signifikan, terlalu banyak informasi akan membahayakan karena penyajian rincian yang tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang signifikan. Segmentasi DI meliputi kinerja, manajemen, prospek, pasar dan lain-lain mempengaruhi AAR secara signifikan. Kesimpulan ini menujukkan bahwa kebutuhan untuk pengungkapan operasi dari segmen-segmen utama dari perusahaan merupakan informasi yang relevan bagi investor. Kata kunci: Disclosure Index, Abnormal Return PENDAHULUAN Informasi dalam pasar modal sangat dibutuhkan oleh para investor, untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut masyarakat atau investor dapat memperoleh dari berbagai sumber yang berupa data, opini, dan peristiwa. Informasi berupa laporan tahunan juga merupakan sumber informasi bagi investor walaupun bukan sumber yang utama karena belum mencukupi kebutuhan informasi (Djoko Susanto, 1992). Informasi salah satunya merupakan laporan tahunan. Perusahaan publik wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam. Laporan tahunan adalah laporan yang diterbitkan sekali setahun, berisi data keuangan (laporan keuangan) dan informasi non keuangan. Laporan tahunan merupakan media bagi manajemen perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak luar. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan tahunan perusahaan adalah investor, calon investor, kreditor, calon kreditor, serikat kerja, pemasok, pelanggan, dan masyarakat (Sudarmadji dan Sularto, 2007). Laporan tahunan yang informatif salah satunya pengungkapan. Pengungkapan (disclosure) laporan tahunan sangat berkaitan erat dengan kredibilitas, dan kepercayaan pihak luar terhadap pasar modal dan perannya mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia. Penyajian dan pengungkapan laporan tahunan emiten dalam rangka

2 keterbukaan di pasar modal sangat penting untuk membangkitkan kembali minat dan kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi. Kualitas keputusan investasi yang dibuat oleh investor dapat mempengaruhi tingkat kualitas dari pengungkapan perusahaan melalui laporan tahunan (Djoko Susanto, 1992). Dalam hal ini perusahaan berusaha sebaik mungkin untuk mengungkapkan gambaran perusahaan secara keseluruhan kepada investor, kualitas dari pengungkapan yang dilakukan perusahaan dapat diukur berdasarkan daftar item of disclosure. Sebagaimana telah dijelaskan diatas pengungkapan tersebut mempengaruhi kualitas keputusan investasi. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi hendaknya melakukan pencarian informasi mengenai emiten. Hal ini bertujuan untuk menemukan emiten yang memiliki prospek cerah, agar investasi yang ditanamkan tidak akan sia-sia. Oleh karena itu, emiten berlomba-lomba menarik investor dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah menyediakan informasi mengenai emiten yang dibutuhkan investor. Informasi lengkap emiten tersebut dapat diperoleh di BEI. Namun dengan mobilitas yang tinggi, emiten berlomba-lomba untuk mencapai efektifitas dan efisiensi bagi investor. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa (pasar sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya bergerak semakin turun. Perubahan harga tersebut akan mempengaruhi actual return, sehingga dapat menimbulkan selisih antara expected return dan return actual (abnormal return). Abnormal return diperoleh dari harga saham pada saat annual report terbit. Tujuannya apakah annual report yang didalamnya terdapat disclosure index mempengaruhi harga saham. TINJAUAN PUSTAKA Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi guna pengambilan keputusan. Hal ini memerlukan suatu pengungkapan yang layak mengenai data keuangan dan informasi relevan lainnya (Eldon S. Hendriksen, 1996, Hal 203). Sifat Pengungkapan 1. Cukup (adequate) Pengungkapan yang lazim digunakan, tetapi hal ini menyiratkan hanya pengungkapan yang minim yang serasi dengan tujuan negatif untuk membuat laporan tidak menyesatkan. 2. Wajar (fair) Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama bagi semua pembaca potensial. 3. Lengkap (full) Pengungkapan yang lengkap menyiratkan penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa pihak, pengungkapan yang lengkap ini diartikan sebagai penyajian informasi yang berlebihan dan karena itu tidak bisa dikatakan layak. Terlalu banyak informasi akan membahayakan karena penyajian rincian yang

3 tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang signifikan yang membuat laporan keuangan tersebut sulit ditafsirkan. Ikhtisar Metode-Metode Pengungkapan Pengungkapan (disclosure) merupakan suatu istilah yang relatif, akan tetapi merupakan tujuan dasar laporan keuangan setelah menentukan untuk siapa untuk tujuan apa informasi keuangan itu disajikan. Sesuai dengan postulat-postulat dasar akuntansi, data keuangan yang paling relevan harus di ikhtisarkan dalam bentuk kauntitatif dan disajikan sedalam dan sejauh mungkin dalam laporan yang formal dan selanjutnya dalam catatan kaki, skedul pelengkap dan ikhtisar pelengkap. Informasi deskriptif dalam batang tubuh laporan dalam bentuk yang ringkas. Uraian yang lebih terperinci harus tampak dalam catatan kaki atau tempat lain dalam laporan keuangan. Pengertian Disclosure Disclosure adalah pengungkapan atau penjelasan, pemberian informasi oleh perusahaan, baik yang positif maupun yang negatif, yang mungkin berpengaruh atas suatu keputusan investasi (Ahmad Antoni K. Muda, 2003, hal 113). Segmentasi Disclosure Index a. Kinerja Ikhtisar data keuangan penting. Laporan direksi mengenai kinerja perusahaan. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya. Ringkasan statistik keuangan unuk 3 5 tahun. b. Manajemen Laporan direksi mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan Visi dan misi perusahaan Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan komisaris. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota direksi Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya. Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase kepemilikan saham, bidang usaha dan status operasi perusahaan tersebut. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional ataupun internasional. Aspek pemasaran atas produk dan atau jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar Kebijakan deviden dan tanggal serta jumlah deviden. Tata kelola perusahaan (Corporate Governance). Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit. c. Prospek Laporan dewan komisaris mengenai penilaian terhadap kinerja direksi mengenai pengelolaan perusahaan.

4 Laporan dewan komisaris mengenai pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. Laporan direksi mengenai gambaran tentang prospek usaha. Tinjauan operasi per segmen usaha. Prospek usaha dari perusahaan. d. Pasar Informasi harga saham tertinggi, terendah dan penutupan. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan. e. Lain_lain Nama dan alamat perusahaan. Riwayat singkat perusahaan. Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan. Struktur organisasi dalam bentuk bagan. Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan). Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan. Tanda tangan anggota direksi dan anggoa dewan komisaris. Informasi tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan. Informasi tentang penelitian dan pengembangan. Pengertian Abnormal Return Menurut Jogiyanto (2000) langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung abnormal return adalah sebagai berikut : 1) Menurut Jogiyanto (2000) actual return merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Dihitung per hari per masing-masing saham. Pit Pit 1 R it = P it 1 Keterangan : R it = Actual return untuk saham i pada hari t P it = Harga saham i pada hari ke-t P it-1 = Harga saham i pada hari ke t-1 2) Return ekspektasi merupakan return yang diestimasi/return yang diharapkan investor, dengan model disesuaikan pasar (market adjusted model), menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar dan menganggap bahwa α = 0 dan β = 1 untuk semua saham.

5 Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Return pasar digunakan sebagai standar evaluasi kinerja secara umum. Besaran untuk menghitung return pasar digunakan index IHSG. R mt = indeks IHSG indeks IHSG ti Indeks IHSG ti Keterangan : R mt = Return pasar pada hari ke-t Indeks IHSG t = Indeks IHSG pada hari ke-t 3) Menurut Jogiyanto(2000:429) abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. AR it = R it E[R i,t ] Keterangan : AR it = return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. 4) Menurut Jogiyanto (2000:429) menghitung rata-rata abnormal return untuk 174 saham setiap hari pada periode peristiwa. Digunakan sebagai dasar untuk menghitung signifikasi abnormal return sehingga pasar dapat menentukan adanya reaksi pasar, kecepatan pasar terhadap kandungan informasi dan efisiensi pasar. AR = k i=1 ARit K Keterangan : AR it = Average abnormal return pada hari ke-t K = Jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa. METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah disclosure index dan abnormal return emiten-emiten sektor manufaktur yang terdaftar di BEI periode Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat (go public) di Bursa Efek Indonesia sebagaimana yang telah terdaftar dalam website Bursa Efek Indonesia ( Perusahaan-perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI digunakan sebagai objek penelitian, karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban utuk menyampaikan laporan tahunan kepada pihak luar perusahaan. Jumlah perusahaan

6 manufaktur yang terdaftar (go public) di BEI pada tahun 2008 adalah 174 perusahaan yang terbagi dalam 5 subsektor. Hasil dan Pembahasan 1. Deskripsi disclosure index laporan tahunan pada sektor manufaktur di BEI tahun 2008 Tabel 1 Deskriptif Statistik N Mean Minimum Maksimum Modus / % DI 65 0,7797 0,42 1 0,73 ; 9/65 Kinerja 65 0,8577 0, ; 38/65 Manajemen 65 0,8075 0,33 1 0,83 ; 17/65 Prospek 65 0,8800 0, ; 33/65 Pasar 65 0,5615 0,00 1 0,50 ; 37/65 Lain_lain 65 0,7015 0,40 1 0,80 ; 18/65 Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui statistik deskriptif dari masing-masing variabel 65 sampel perusahaan manufaktur rata-rata disclosure index 0,7797 dan jumlah modus 9 dengan nilai 1, yang berarti sebanyak 13,80% perusahaan manufaktur di BEI mengungkapkan penuh item disclosure index. Karena perusahaan manufaktur menganggap item-item disclosure index penting untuk diungkap. Ratarata kinerja 0,8577 dan jumlah modus 38 dengan nilai 1, yang berarti sebanyak 58,5% perusahaan di BEI mengungkapkan penuh item kinerja. Karena perusahaan manufaktur menganggap item-item kinerja penting untuk diungkap. Manajemen dengan nilai rata-rata 0,8075 dan jumlah modus sebanyak 17 dengan nilai 0,83 yang berarti sebanyak 26,2% perusahaan manufaktur di BEI belum sepenuhnya mengungkap item manajemen. Prospek dengan nilai rata-rata 0,8800 dan jumlah modus 33 dengan nilai 1, yang berarti sebanyak 50,8% perusahaan manufaktur di BEI mengungkapkan penuh item prospek. Karena perusahaan manufaktur menganggap item-item prospek penting untuk diungkap. Pasar dengan nilai rata-rata 0,5615 dan jumlah modus 37 dengan nilai 0,5, yang berarti sebanyak 56,9% perusahaan manufaktur di BEI belum sepenuhnya mengungkap item pasar karena hanya mengungkap 1 item pasar yang seharusnya diungkap 2 item. Perusahaan manufaktur di BEI menganggap item pasar tidak penting untuk diungkap. Tetapi item informasi harga saham tertinggi, terendah dan penutupan, dan kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan, sebenarnya sangat penting untuk diungkap sebagai informasi kepada investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Lain_lain dengan nilai rata-rata 0,7015 dan jumlah modus 18 dengan nilai 0,80, yang berarti sebanyak 27,7% perusahaan manufaktur di BEI belum sepenuhnya mengungkap item pasar karena hanya mengungkapkan 8 item lain_lain yang seharusnya diungkap 10 item. Hanya beberapa item yang diungkap penuh oleh perusahaan manufaktur di BEI, yaitu ikhtisar laporan keuangan penting, laporan direksi mengenai gambaran tentang

7 prospek usaha, visi dan misi perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan tanda tangan anggota dewan komisaris. Hai ini membuktikan ke enam item tersebut dianggap penting oleh perusahaan manufaktur di BEI sehingga diungkapkan penuh (full disclosure). Sedangkan informasi tentang penelitian dan pengembangan merupakan item yang paling sedikit diungkap oleh perusahaan manufaktur di BEI. Hal ini disebabkan masih kurangnya sumber daya manusia yang memadai dalam bidang penelitian dan pengembangan, jadi belum banyak dilakukan penelitian dan pengembangan oleh perusahaan manufaktur di BEI. 2. Uji Chi Square Tabel 2 Test Statistics AAR DI kinerja manajemen prospek pasar lain_lain Chi-Square a b c d c c e Df Asymp. Sig a. 57 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.1. b. 15 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 4.3. a. AAR DI (Ho diterima) Jadi, variabel DI tidak mempengaruhi AAR secara signifikan. b. AAR Kinerja (Ho ditolak) Jadi, variabel kinerja mempengaruhi AAR secara signifikan. d. AAR Manajemen ( Ho ditolak) Jadi, variabel manajemen mempengaruhi AAR secara signifikan. e. AAR Prospek (Ho ditolak) Jadi, variabel prospek mempengaruhi AAR secara signifikan. f. AAR Pasar (Ho ditolak) Jadi, variabel pasar mempengaruhi AAR secara signifikan. g. AAR Lain_lain (Ho ditolak) Jadi, variabel lain_lain mempengaruhi AARsecara signifikan. Pembahasan Disclosure Index AAR Abnormal return tidak dipengaruhi oleh kandungan informasi yang dimiliki oleh disclosure index. Pengungkapan yang lengkap (Full Disclosure) menyiratkan penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa pihak, pengungkapan yang lengkap ini diartikan sebagai penyajian informasi yang berlebihan dan karena itu tidak bisa dikatakan layak. Terlalu banyak informasi akan membahayakan karena penyajian rincian yang tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang signifikan yang membuat laporan keuangan tersebut sulit ditafsirkan (Eldon S. Hendriksen, 1996, Hal 203). Tetapi, pengungkapan yang layak mengenai informasi

8 yang signifikan bagi para investor dan pihak lainnya hendaknya cukup, wajar dan lengkap. Suatu tujuan yang positif adalah memberikan informasi yang sangat signifikan dan relevan kepada para pemakai laporan keuangan dan membantu mereka dalam cara terbaik yang mungkin bisa dilakukan dengan syarat bahwa manfaatnya harus melebihi biayanya. Hal ini menyiratkan bahwa informasi yang tidak material atau relevan bisa diabaikan agar penyajiannya ada manfaatnya dan dapat dipahami. Kinerja AAR Prestasi perusahaan yang dinilai dikaitkan dengan kondisi fundamental atau kinerja keuangan perusahaan. Pengungkapan faktor kinerja dalam pengungkapan laporan tahunan yang mencerminkan kinerja variabel-variabel keuangan yang dianggap mendasar atau penting dalam perubahan harga saham. Dengan asumsi bahwa apabila kinerja keuangan perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Secara umum, semakin baik kinerja suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga semakin besar kemungkinan harga saham akan naik. Meskipun demikian saham yang memiliki kinerja baik sekalipun, harganya bisa saja turun karena keadaan pasar. Saham yang memiliki kinerja baik meskipun harganya menurun keras karena keadaan pasar yang jelek (bearish) yang menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal terguncang, saham ini tidak akan sampai hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Dengan adanya pengungkapan faktor kinerja membuktikan bahwa terdapat kandungan informasi yang memberikan abnormal return, hal tersebut tercermin pada kenaikan maupun penurunan harga saham. Manajemen AAR Faktor manajemen dalam pengungkapan laporan tahunan berkaitan dengan tanggung jawab pihak internal perusahaan terhadap pengelolaan perusahaan. Dari perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil Simposium Nasional Akuntansi mengemukakan bahwa pengelolaan perusahaan (good corporate governance) juga mempengaruhi nilai perusahaan. Masalah corporate governance muncul karena terjadinya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan yang didasarkan pada Agency theory dimana manajemen terkadang akan meningkatkan keuntungan pribadi daripada tujuan perusahaan. Indikator yang digunakan dalam corporate governance adalah kepemilikan manajerial. Dengan tingginya kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan para pemegang saham. Selain memiliki kinerja keuangan yang baik, dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) diharapkan dapat memberikan posisi tawar (bargaining) yang baik bagi perusahaan. Sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi yang menciptakan permintaan saham dan pada akhirnya terjadi pergerakan harga saham yang menciptakan reaksi pasar. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor manajemen memiliki pengaruh terhadap abnormal return pada perusahaan.

9 Prospek - AAR Dalam pengungkapan laporan tahunan (Disclosure Index) faktor prospek berkaitan dengan gambaran dan tanggung jawab perusahaan tentang prospek serta tinjauan per segmen usaha yang dimiliki. Dari hasil pengujian diduga faktor prospek dalam Disclosure Index memliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi Avarege Abnormal Return. Kebutuhan untuk pengungkapan operasi dari segmen-segmen utama dari perusahaan yang didiversifikasi dan perusahaan dengan pasar-pasar bersegmen geografis dan risiko yang tidak dapat dievaluasi dengan cukup memadai dari data agregat (kumpulan). Pemisahan faktor di sini diperlukan untuk memungkinkan dilakukannya prediksi risiko dan arus kas di mana masa depan agar dapat dipergunakan dalam model-model keputusan investasi. Investor menggunakan prospek usaha dari perusahaan untuk melihat apakah modal yang ditanamkan dapat memberikan keuntungan pada masa selanjutnya. Selain itu proyeksi harga saham dilakukan dengan mempertimbangkan proyeksi prestasi perusahaan dimasa depan dan investor menggunakan hal tersebut untuk menentukan expected return. Perbedaan atau selisih antara antara return yang terjadi dan return yang diharapakan (expected return) yang menimbulkan abnormal return. Pasar AAR Faktor pasar dalam pengungkapan laporan tahun berkaitan dengan informasi tentang harga saham dan perubahan kronologi pencatatan saham. Informasi disini memiliki makna atau nilai jika keberadaan informasi dalam faktor pasar tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang tercermin dalam perubahan harga saham, volume perdagangan dan atau indikator atau karakteristik pasar lainnya. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa (pasar sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya bergerak semakin turun. Perubahan harga tersebut akan mempengaruhi return aktual saham melalui perubahan capital gain, sehingga dapat menimbulkan selisih antara expected return dan return actual (abnormal return). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan informasi yang terdapat dalam faktor pasar pada laporan tahunan memiliki pengaruh terhadap abnormal return. Lain-lain AAR Faktor lain-lain dalam pengungkapan laporan tahun berkaitan dengan riwayat perusahaan, penelitian dan pengembangan serta tangung jawabnya bukan hanya terhadap karyawan tetapi juga terhadap sosial perusahaan. Pertanggungjawaban sosial perusahaan (Social Responsibility Accounting) yang diungkapkan di dalam laporan disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan

10 mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Dalam stakeholder theory dinyatakan bahwa perusahaan harus melakukan pengungkapan sosial sebagai salah satu tanggung jawab kepada para stakeholder. Perusahaan melakukan pengungkapan informasi sosial dengan tujuan untuk membangun image pada perusahaan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat. Dengan adanya pengungkapan faktor lain-lain yang memiliki kandungan informasi berkaitan dengan tanggung jawab sosial yang dimiliki perusahaan diharapkan pasar akan memberikan apresiasi positif yang ditunjukkan dengan peningkatan harga saham. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan antara lain : 1. Disclosure index laporan tahunan sektor manufaktur di BEI tahun 2008, hanya 3 perusahaan yang mengungkapkan secara penuh (full disclosure) dengan rata-rata pengungkapan 78%. Di dinyatakan sempurna jika sernilai 1 (satu). Berdasarkan data diatas bahwa pengungkapan yang disajikan perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008 hanya sebesar 0,78 atau 78% (pembulatan) yang berarti perusahaan manufaktur hanya mengungkapkan 26 item of disclosure dari 33 ietm yang seharusnya diungkap. 2. DI tidak mempengaruhi AAR secara signifikan, pengungkapan yang lengkap (Full Disclosure) menyiratkan penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa pihak, pengungkapan yang lengkap ini diartikan sebagai penyajian informasi yang berlebihan dan karena itu tidak bisa dikatakan layak. 3. Segmentasi DI meliputi kinerja, manajemen, prospek, pasar dan lain-lain mempengaruhi AAR secara signifikan. Kesimpulan ini menujukkan bahwa kebutuhan untuk pengungkapan operasi dari segmen-segmen utama perusahaan merupakan informasi yang relevan bagi investor. Saran Peneliti menyarankan beberapa hal yang berkaitan dengan kelemahan yang terdapat dalam hasil perhitungan dan pembahasan, antara lain : 1. Sebaiknya perusahaan manufaktur lebih memperhatikan masalah pengungkapan penuh. Sebagai bentuk interaksi perusahaan kepada pihak ekstern. 2. Untuk penelitian topik yang sama dan berkaitan sebaiknya bukan hanya perusahaan manufaktur yang diteliti, tetapi juga perusahaan sektor lain. Sehingga dengan bertambahnya sampel perusahaan yang diteliti, maka semakin beragam jenis perusahaan. 3. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas mengingat variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini hanya terfokus kepada item of disclosure saja.

11 DAFTAR PUSTAKA Amelia, Kiki Analisis Disclosure Index Laporan Tahunan terhadap Abnormal Return (Studi Empiris Emiten Sektor Manufaktur di BEJ Periode Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Antoni K.Muda, Ahmad Kamus Lengkap ekonomi. Jakarta : Gita Media Press Fitriani, Lingga Disclosure Index Laporan Tahunan 2004 Emiten Di BEJ. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil). Auditorium Universitas Gunadarma, Vol.2 ISSN: , Agustus 2007 Hendriksen, Eldon S Teori akuntansi. Jakarta. Penerbit Erlangga Jogiyanto Teori Portofolio dan Analisia Investasi. Yogyakarta : BPFE Juliandi, Difa Pengaruh Tingkat Disclosure terhadap Biaya Ekuitas pada Sektor Usaha Properti dan Real Estate (Studi Kasus di BEI periode ). Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Kurniawati, Indah. Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal Return dan Tingkat Likuiditas Saham : Analisis Empiris pada Nonsynchronous Trading. JAAI Volume 10, No.2, Desember 2006 : Priyatno, Duwi Jam Blajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta : ANDI Spica Almilia, Luciana dan Ikka Retrinasari: Analisia Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kalengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ. Proceeding Seminar Nasional. Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis. Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti. Jakarta Sudarmadji, Adi Murdoko dan Sularto, Lana Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil). Auditorium Universitas Gunadarma, Vol.2 ISSN: , Agustus 2007 Susanto, Djoko An Emprical Investigation of The Extent of Corporate Disclosure in Annual Reports of Copanies Listed on The Jakarta Stock Exchange (Publikasi17).Jakarta : Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi Peraturan Nomor X.K.6 : Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, Bapepam,

DISCLOSURE INDEX LAPORAN TAHUNAN 2004 EMITEN DI BEJ

DISCLOSURE INDEX LAPORAN TAHUNAN 2004 EMITEN DI BEJ DISCLOSURE LAPORAN TAHUNAN 2004 EMITEN DI BEJ Lingga Fitriani Dharma Tintri Ediraras Sudarsono Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma lingga_f@student.gunadarma.ac.id dharmate@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pada era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang tidak menentu, suatu perusahaan dihadapkan pada kondisi yang mendorong mereka untuk lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas operasional usahanya. Sementara terdapat pihak yang memiliki kelebihan dana (investor-kreditor)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era global seperti sekarang ini telah mengalami banyak kemajuan yang cukup pesat disegala bidang tak terkecuali dalam dunia usaha. Tentu kondisi ini menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. website perusahaan biasanya adalah produk atau jasa yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. website perusahaan biasanya adalah produk atau jasa yang diberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan cepatnya kemajuan zaman, dimana seluruh perusahaan- perusahaan yang ada dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan media

Lebih terperinci

5.2 Keterbatasan Hasil dari penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur dengan

5.2 Keterbatasan Hasil dari penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur dengan BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public. Perusahaan yang terdaftar di

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public. Perusahaan yang terdaftar di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, dunia perekonomian mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan perekonomian akan menempatkan setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah go publik di pasar modal. Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. telah go publik di pasar modal. Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era persaingan yang semakin ketat serta kondisi yang tidak menentu menuntut keterbukaan bagi setiap perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang telah go publik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada berapa besar tingkat luas pengungkapan (disclosure) laporan keuangan. tahunan harus disertai dengan pengungkapan yang memadai.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada berapa besar tingkat luas pengungkapan (disclosure) laporan keuangan. tahunan harus disertai dengan pengungkapan yang memadai. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi pihak-pihak di luar manajemen suatu perusahaan, laporan tahunan merupakan jendela informasi yang memungkinkan bagi mereka untuk mengetahui kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan manufaktur di Indonesia wajib memiliki laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki posisi penting dalam perekonomian nasional karena pasar modal memberikan gambaran mengenai kondisi perekonomian sebuah negara kepada pihak

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari laporan neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari laporan neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Pemakai yang dimaksud dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapakn informasi perusahaannya. Salah satu media perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapakn informasi perusahaannya. Salah satu media perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam suatu perusahaan guna mengetahui kinerja dari sebuah perusahaan. Perusahaan dihadapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya kepada masyarakat (go public) melalui pasar modal. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya kepada masyarakat (go public) melalui pasar modal. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berubahnya kondisi lingkungan ekonomi di Indonesia banyak berpengaruh pada dunia usaha. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan publik dan didalamnya terdapat laporan

BAB II LANDASAN TEORI. laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan publik dan didalamnya terdapat laporan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Tahunan Laporan tahunan adalah suatu dokumen yang diterbitkan tiap tahun suatu perusahaan yang berisi laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan publik dan didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang tidak menentu, suatu perusahaan dihadapkan pada kondisi yang mendorong mereka untuk lebih transparan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perusahaan untuk menjadi perusahaan go public di. dikeluarkan perusahaan sebagai dasar pertimbangan investor.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perusahaan untuk menjadi perusahaan go public di. dikeluarkan perusahaan sebagai dasar pertimbangan investor. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan perusahaan untuk menjadi perusahaan go public di Indonesia sekarang ini menjadi semakin pesat. Untuk dapat lebih bersaing, perusahaan dihadapkan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen kepada pemegang saham dijelaskan dalam agency theory.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen kepada pemegang saham dijelaskan dalam agency theory. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengungkapan Laporan Keuangan Pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan merupakan penyajian informasi yang diperlukan untuk berlangsungnya Pasar Modal yang efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia telah memasuki tahapan baru yaitu tahap dimana peran pasar modal telah menjadi sangat penting sehingga pasar modal dijadikan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan risiko tersebut kepada pihak lain. terdiri dari pengungkapan kuantitatif dan kualitatif. Untuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan risiko tersebut kepada pihak lain. terdiri dari pengungkapan kuantitatif dan kualitatif. Untuk pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia bisnis selalu terdapat risiko yang timbul dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Risiko perusahaan adalah suatu kondisi dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investor sebagai pemilik modal yang berperan penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Investor sebagai pemilik modal yang berperan penting dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor sebagai pemilik modal yang berperan penting dalam suatu perusahaan terbuka memiliki hak atas transparansi kinerja perusahaan, baik dari segi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana atau media informasi bagi para stakeholders. Dengan diterbitkannya laporan keuangan dapat memberikan informasi tentang kinerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian laporan keuangan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004:2) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian

Lebih terperinci

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Rica Syafitri Sirait,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kegiatan operasi bisnis dan pertumbuhan investasi yang sangat pesat saat ini dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, sehingga investor memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan pihak investor luar yaitu publik di luar lingkup

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan pihak investor luar yaitu publik di luar lingkup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan merupakan mekanisme yang penting bagi manajer untuk berkomunikasi dengan pihak investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat di indonesia pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat di indonesia pada saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat di indonesia pada saat ini dan kondisi ekonomi yang tidak menentu banyak berpengaruh pada dunia usaha. saat ini sudah

Lebih terperinci

Novalita Laraswita 1 Emmy Indrayani 2

Novalita Laraswita 1 Emmy Indrayani 2 PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Novalita Laraswita 1 Emmy Indrayani 2 1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks kompas 100 diluncurkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan di seluruh dunia wajib menyusun dan menyajikan sebuah laporan yang menyajikan informasi baik kuantitatif maupun kualitatif mengenai usaha yang di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada perusahaan korporasi yang relatif besar umumnya terdapat pemisahan fungsi pemilikan dan pengelolaan perusahaan. Pemegang saham mengalami kesulitan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama satu tahun, dan dapat menjelaskan masa depan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. selama satu tahun, dan dapat menjelaskan masa depan perusahaan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan tahunan perusahaan dapat memberikan gambaran kinerja selama satu tahun, dan dapat menjelaskan masa depan perusahaan tersebut (Widiyastuti, 2002). Pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau dapat juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di Indonesia, wajib menyampaikan laporan perusahaannya kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang 1 BAB l PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang menguntungkan. Hal ini yang dimanfaatkan oleh perusahaan dalam hal pembentukan modal melalui

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: ERNA YULIASTI B

SKRIPSI. Disusun Oleh: ERNA YULIASTI B ANALISIS FAKTOF-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas, Komite Audit, dan Dewan Komisaris Independen berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, seperti untuk membeli bahan baku, peningkatan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, seperti untuk membeli bahan baku, peningkatan teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut perusahaan agar mampu menjaga eksistensinya sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang. Dalam upaya tumbuh

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 45 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 DISAIN PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian di dalam skripsi ini merupakan kombinasi antara penelitian menerangkan (explanatory research) dan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi bisnis yang diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan

BAB I PENDAHULUAN. informasi bisnis yang diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis saat ini semakin kompleks menyebabkan kebutuhan akan informasi yang lengkap dan berkualitas semakin dibutuhkan. Salah satu informasi bisnis yang diperlukan

Lebih terperinci

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume. Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah. Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting.

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume. Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah. Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting. Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) Rahmadella Sri Mulyani Herlin Tundjung Setijaningsih Jl. Kemanggisan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan 9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan kompeten,

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah demikian pesatnya di Indonesia. Hal ini di tandai dengan jumlah transaksi perusahaan yang go

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang telah go

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE 2008-2010 Renna Magdalena Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya-Indonesia renna.magdalena@uphsurabaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu tempat di mana para investor menanamkan dananya dalam berbagai bentuk investasi. Selain itu pasar modal juga alternatif yang sangat diminati

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2010 2014 mengalami peningkatan sekitar 6-7 persen. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Signaling Theory Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dari berbagai industri. Semua industri akan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dari berbagai industri. Semua industri akan berlomba-lomba untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi adalah era di mana semua hal dan segala industri di dunia akan mengikuti era globalisasi saat itu. Ini akan menimbulkan persaingan yang sangat ketat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan aktivitas bisnis, semua perusahaan memerlukan dana. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang cukup, akan sulit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan dana yang relatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham (Stock Splits) 2.1.1.1 Pengertian Pemecahan Saham Menurut Abdul Halim (2007 : 98), stock split (pemecahan saham) adalah perubahan nilai

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia menjadi negara yang sangat potensial bagi pengusaha baik dari luar negeri maupun para pengusaha dalam negeri yang ingin membuka peluang bisnis baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan pasar yang dibutuhkan oleh para investor yang inginmenginvestasikan dananya, baik dalam bentuk investasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana untuk pengembangan perusahaan. Karena di pasar modal dengan mudah dapat dipertemukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi investor di pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh melalui www.idx.co.id. Perusahaan yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE 2006-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi. BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) dan laba Konsep manajemen laba menggunakan pendekatan teori keagenan yang terkait dengan hubungan atau kontrak diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan tahunan (annual report) pada dasarnya adalah sumber informasi bagi investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memproses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi agar terhindar dari kebangkrutan dan unggul dalam persaingan. Untuk mengantisipasi persaingan

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis semakin pesat, mendorong persaingan bisnis yang ketat. Ketatnya persaingan binis ini, mau taidak mau mendorong perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan yang go public adalah untuk mengembangkan usaha dan mencari suatu alternatif dana selain dari kegiatan operasi, yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Semakin baik prestasi perusahaan akan meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Semakin baik prestasi perusahaan akan meningkatkan harga saham 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga saham merupakan indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Semakin baik prestasi perusahaan akan meningkatkan harga saham perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap investor yang membeli sejumlah saham saat ini memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari Bursa Efek Jakarta (yang dikenal dengan nama asingnya Jakarta Stock Exchange (JSX)).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehadiran pasar modal merupakan suatu hal yang penting dalam dunia perekonomian, karena pasar modal dapat berfungsi sebagai alternatif investasi bagi para investor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1. Tanggal

Lebih terperinci

PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE 1 PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC) (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia dan Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Harahap (2008:201), laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menjadi bahan

Lebih terperinci