PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK SIGN OUT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK SIGN OUT"

Transkripsi

1 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK SIGN OUT Jose Sutera Jelita Utama, no. 35, Alam Sutera, Tangerang Selatan, , Jose, Vicky, S.E., Tunjung Riyadi, S.Sn., M.Sn. ABSTRACT Communication media and social media are currently trending in Indonesia. Short Animation SIGN OUT is a humorous animation with LINE Messenger theme. LINE Messenger provides sticker feature which represents expression, movement, or gesture with unique characters. Keywords : Thesis, Short, Animation, Communication, Media, Social, Sticker, LINE, Messenger ABSTRAK Media komunikasi, maupun media sosial sedang marak di Indonesia, khususnya era sekarang ini. Animasi pendek SIGN OUT ini merupakan animasi humor bertema media sosial LINE Messenger. LINE Messenger memaparkan fitur stiker yang dapat mewakili ekspresi, gerak, atau gestur dengan representasi karakter yang unik. Kata Kunci : Skripsi, Sarjana, Animasi, Pendek, Komunikasi, Media, Sosial, Stiker, LINE, Messenger

2 PENDAHULUAN Peran media sosial saat ini menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari hari dalam menghubungi / berbincang bincang dengan orang lain. Namun terkadang, ketika kemudahan tersebut dicapai, maka kecanduan media sosial dapat terjadi. Kecanduan media sosial mengurangi tingkat kontrol diri seseorang. Selain hal tersebut, kecanduan media sosial juga mempunyai banyak dampak yang tidak baik bagi pribadi seseorang, seperti ketergantungan, penipuan secara online, masalah privasi, serta tidak semua pengguna jejaring sosial menggunakan kata kata yang sopan sehingga terkadang kebiasaan tersebut terbawa dalam kehidupan bermasyarakat, dan masih banyak lainnya. Penulis hendak membuat animasi pendek humoris berupa situasi yang menceritakan keadaan tersebut. Animasi yang akan dibuat adalah sebuah humor, lelucon dari situasi kecanduan media sosial. Seorang perempuan yang sedang chatting dengan kekasihnya melalui aplikasi. Namun sang kekasih hanya membalas pesannya secara singkat, padat, dan jelas. Sang kekasih marah dan mengirimkan sticker sticker melalui media sosial, hingga terjadilah perang sticker. Selain agar penonton merasa terhibur, penonton dapat menumbuhkan awareness terhadap isu kecanduan pada media sosial. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Maraknya fitur / aplikasi media sosial seperti BBM, LINE Messenger, Facebook, Instagram, Path, We Chat, Skype, dan beberapa aplikasi media sosial lainnya yang banyak digunakan oleh remaja / dewasa pada masa kini sebagai alternatif media komunikasi. 2. Aplikasi aplikasi media sosial ini mempermudah masyarakat untuk berkomunikasi jarak jauh, namun, menyebabkan kecanduan terhadap media sosial. 3. Beberapa contoh kecanduan media sosial seperti terus menerus melakukan pengecekan dengan timeline facebook, melakukan chat terus menerus dengan teman di aplikasi media sosial yang menyediakan fitur chatting (LINE, BBM, Whatsapp, We Chat, Kakao Talk, dan lain lain), mengunggah gambar / foto terus menerus di aplikasi media sosial, serta posting setiap kegiatan yang dilakukan melalui media sosial. 4. Kurangnya kesadaran serta rasa sosial masyarakat akibat pengaruh sosial media. 5. Munculnya orang orang yang pendiam jika bertatap langsung, namun cakap berbicara melalui media perantara (tidak langsung). RUMUSAN MASALAH Bagaimana membuat animasi pendek yang humoris, menghibur, mudah diterima masyarakat luas sekaligus dapat menumbuhkan awareness kepada masyarakat pengguna media sosial mengenai isu kecanduan berbicara dan kecanduan media sosial yang terkadang mengurangi rasa sosial, atau mungkin mengurangi konsentrasi pada sekitar, dan hanya fokus dengan dunia media sosial sendiri. TUJUAN DAN MANFAAT PERANCANGAN 1. Untuk membuat animasi pendek yang menjelaskan tentang situasi di atas, yakni seseorang yang kecanduan berbicara dan kecanduan media sosial, serta dampaknya bagi lawan bicaranya, yang menyebabkan perselisihan antara kedua tokoh utama tersebut. 2. Menciptakan mood yang humoris, slapstick, lucu, heboh, serta menghibur sekaligus mendapatkan pesan yang dimaksudkan oleh penulis. 3. Sebagai upaya untuk meningkatkan rasa sosial serta fokus pada orang orang yang kecanduan media sosial. 4. Animasi yang bertujuan sebagai media persuasif bagi masyarakat agar meningkatkan awareness mereka akan isu yang dihadapi sekarang ini. 5. Animasi yang bertujuan untuk ikut serta dalam XXI Short Film Festival 2015 kategori favorit penonton.

3 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode kualitatif maupun kuantitatif. Kualitatif yaitu melakukan wawancara langsung dengan beberapa narasumber yang menggunakan aplikasi media sosial LINE dan cukup aktif dalam menggunakannya. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara langsung dengan psikolog, dalam mengungkap pola psikologis para pecandu media sosial dan pengguna stiker LINE. Metode kuantitatif yang digunakan adalah survey, untuk mendapatkan trend / kecenderungan suatu aspek / faktor. Metode analisa yang digunakan yaitu analisa citra visual oleh Yongky Safanayong (2006), berdasarkan dua aspek, yaitu aspek personal dan aspek kultural. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, serta analisis yang telah penulis lakukan, maka terdapat beberapa poin agar animasi ini dapat memenuhi tujuan penulis yaitu : 1. Warna / style yang simpel dan mudah diterima target audiens. 2. Dalam aspek cerita, penulis memutuskan untuk membuat animasi yang berhubungan dengan LINE Messenger beserta fitur stikernya. 3. Semua karakter akan berkomunikasi jarak jauh melalui chatting / non verbal. 4. Tidak adanya karakter yang melakukan komunikasi verbal. 5. Animasi secara keseluruhan hanya akan merupakan chatting antar karakter. 6. Karakter yang kecanduan media sosial akan selalu menggenggam gadget-nya. 7. Karakter yang kecanduan media sosial akan selalu menatap layar-nya. 8. Karakter yang kecanduan media sosial akan tersenyum saat menggunakan gadget-nya. 9. Karakter yang kecanduan media sosial akan menggunakan stiker yang berbayar. 10. Karakter yang tidak kecanduan media sosial hanya melihat gadget-nya ketika ada pesan. 11. Karakter yang tidak kecanduan media sosial akan melakukan hal lain seperti minum kopi, diluar ia menggunakan gadget-nya. 12. Karakter yang tidak kecanduan media sosial akan menggunakan ekspresi datar saat menggunakan gadget-nya, 13. Karakter yang tidak kecanduan media sosial akan menggunakan stiker yang gratis. HASIL DAN BAHASAN Animasi ini mengedepankan style rendering yang unik, serta desain karakter yang lucu. Selain itu animasi mengedepankan adegan pertarungan antar dua ikon utama stiker LINE, yakni Brown dan Cony. Desain Judul Gambar 1 Judul Film Animasi Pendek Sign Out Desain judul animasi pendek Sign Out menggunakan font yang menyerupai font utama LINE Messenger, yakni Arial Rounded MT Bold. Dan pada sekeliling judulnya terdapat outline berwarna hijau khas LINE Messenger. Desain teks yang digunakan bertujuan agar menimbulkan brand awareness terhadap aplikasi media sosial LINE Messenger. Sementara warna yang digunakan yakni putih dan hijau juga berfungsi untuk mengingkatkan brand awareness terhadap LINE Messenger.

4 Visualisasi Karakter Dalam merancang karakter karakter, penulis membuat sketsa konsep dasar terlebih dahulu. Kemudian setelah sketsa dasar selesai, penulis membuat sketsa berwarna dengan 3 tampak. Dengan sketsa 3 tampak ini, dilanjutkan proses 3D modeling karakter karakter tersebut. Gambar 2 Sketsa Dasar Tomtom & Mimi Gambar 3 Pemilihan Warna dan Gambar Tiga Tampak Tomtom & Mimi

5 Gambar 4 Model 3D Karakter Tomtom & Mimi Mimi Perempuan yang periang, ceria, dan semangat. Ia kecanduan media sosial. Jika pesannya tidak dibalas / dibalasnya secara singkat, maka ia akan marah. Ia memiliki kecanduan pada komunikasi dan media sosial. Bentuk keseluruhannya kurus dan cenderung memiliki basic shape segitiga. Rambutnya sebahu, berwarna hitam dengan ombre berwarna pink. Pemilihan tone warna pada Mimi yaitu pink dan putih. Tampilan final (final look) dari karakter Mimi : Gambar 5 Final Look Mimi

6 Gestur / Perilaku Mimi Mimi merupakan pecandu media sosial, maka ia akan selalu menggenggam gadget dengan kedua tangannya. Dalam keseluruhan film, tidak akan ada adegan Mimi yang menaruh gadget nya di atas meja. Ia akan selalu menggunakan kedua tangannya ketika ia mengetik pesan pada gadget nya. Gambar 6 Perbandingan antara Referensi dengan Scene Mimi Mengetik Pesan Sumber Ekspresi Mimi Mimi, seorang pecandu media sosial, akan tersenyum saat menerima pesan dari Tomtom, namun ketika pesan yang dibalas semakin singkat, maka Mimi akan cemberut serta merasa sedih. Gambar 7 Perbandingan Ekspresi Referensi dengan Scene Mimi yang Senang Sumber 300x240.jpg Gambar 8 Perbandingan Ekspresi Referensi dengan Scene Mimi yang Cemberut Setelah Mendapatkan Pesan Sumber

7 Tomtom Anak muda yang tampan, cool, dan stylish. Tidak kecanduan media sosial. Ia kaku dan cuek, terkesan pendiam dan cool. Secara bentuk, ia kurus dan cenderung memiliki basic shape persegi. Rambutnya menggunakan poni lempar khas lelaki Korea Jepang. Tampilan final (final look) dari karakter Tomtom : Gambar 9 Final Look Tomtom Gestur / Perilaku Tomtom Tomtom tidak kecanduan media sosial, ia akan memiliki gestur gestur yang sangat berlawanan dari gestur Mimi. Tomtom tidak selalu memegang gadget nya. Ketika ada pesan masuk, baru ia akan membukanya. Hal ini menandakan bahwa Tomtom tidak kecanduan media sosial, karena ia tidak setiap saat melihat gadget nya. Terkecuali saat adegan klimaks, dimana Tomtom dan Mimi saling berbalas stiker LINE dengan amarah. Terkadang Tomtom mengetik hanya dengan satu tangan saja, bahkan dalam satu adegan akan diperlihat bahwa saking malas nya Tomtom mengetik pesan untuk Mimi, ia hanya mengetik pesan dengan satu tangan tanpa menggenggam gadget nya (gadget nya akan tetap tergeletak di meja saat ia mengetik pesan). Gambar 10 Perbandingan Gestur Referensi dengan Scene Tomtom yang Mengetik Pesan Sumber

8 Gambar 11 Gestur Tomtom Saat Mengetik Pesan Sambil Minum Kopi Gambar 12 Gestur Tomtom Saat Mengetik Tanpa Menggenggam Gadget Ekspresi Tomtom Sebaliknya Tomtom, pada awalnya saat ia menerima pesan dari Mimi, ia akan berekspresi datar datar saja, namun ketika Mimi terus mengirimkan pesan yang panjang secara terus menerus, Tomtom akan kesal dan menggerutu, meskipun ia tetap membalas pesan Mimi dengan normal. Gambar 13 Perbandingan Ekspresi Datar Referensi dengan Scene Tomtom Saat Menggunakan Gadget Sumber Gambar 14 Perbandingan Ekspresi Marah Referensi dengan Scene Tomtom Saat Menggunakan Gadget

9 Visualisasi Environment Animasi pendek ini berfokus di dua tempat yang berbeda, yakni Café 13 tempat Mimi berada, serta Café 31 tempat Tomtom berada. Masing masing café ini mempunyai setting / mood warna yang berbeda beda berdasarkan karakter masing masing tokoh. Seperti contoh, karakter Tomtom yang bersifat cool, cuek, serta tegas, maka Café 31 mempunyai tema kecokelat cokelatan. Karakter Mimi yang bersifat romantis, membutuhkan perhatian, feminin, maka Café 13 mempunyai warna perpaduan putih dan pink. Café 13 Gambar 15 Environment Mimi, Café 13 Café 31 Gambar 16 Environment Tomtom, Café 31

10 Animasi Stiker LINE Messenger Adegan klimaks dari film pendek ini merupakan perang stiker antar pasangan. Stiker yang digunakan adalah stiker LINE yaitu Brown dan Cony. Untuk karakter Mimi, seorang pecandu media sosial, stiker yang digunakan adalah stiker yang berbayar, khususnya paket stiker Cony Special Edition yang dapat dibeli di LINE Messenger seharga Rp ,00. Sementara untuk Tomtom, ia hanya menggunakan stiker gratis yang sudah disediakan oleh LINE Messenger. Gambar 17Beberapa Contoh Stiker Berbayar yang Digunakan Mimi untuk Menyerang Tomtom Gambar 19 Beberapa Contoh Stiker Gratis yang Digunakan Tomtom Visualisasi Scene Gambar 5.19 Visualisasi Scene Animasi Pendek Sign Out

11 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam melakukan perancangan animasi pendek berjudul Sign Out ini, penulis bermaksud untuk membuat film animasi pendek yang menyajikan humor serta sedikit memberikan pemaparan akan keadaan yang saat ini sedang terjadi di kalangan masyarakat. Munculnya media sosial memang membantu banyak pihak dalam melakukan komunikasi yang sangat efektif, tetapi segala yang berlebihan itu tidak baik. Terlalu banyak penggunaan media sosial dapat menghambat pertumbuhan karakter seseorang, karena pada dasarnya, perkembangan karakter seseorang dibentuk melalui interaksi langsung. Akan semakin banyak manusia yang kemampuan komunikasi verbal nya berkurang akibat terlalu lama di media sosial. Penulis berusaha menggodok cerita yang dapat membuat orang tertawa, penulis juga berusaha memasukkan elemen cerita yang dapat dibilang keseharian, karena terkadang orang orang melakukan hal tersebut, seperti mengungkapkan ekspresi dengan stiker LINE yang mempunyai gestur tertentu, kemudian seseorang yang suka mengetik panjang dalam media sosial, maupun yang sebaliknya. Saran Dalam melakukan perancangan ini, satu hal yang penting adalah manajemen waktu. Tanpa manajemen waktu, pekerjaan yang seharusnya cepat, dapat terlantar. Dengan manajemen waktu yang tepat, kita akan mempunyai waktu cadangan, sehingga kita dapat memperbaiki sesuatu ketika sewaktu waktu terjadi kesalahan. Selain manajemen waktu, dalam mengejar hal teknis, seperti pewarnaan, usahakan gunakan warna yang mempunyai kesinambungan, karena warna dapat memunculkan mood yang tepat. Selain itu, hal teknis yang perlu diperhatikan adalah waktu produksi / render. Usahakan mencari perpaduan hasil grafis dan waktu render yang sepadan, karena ketika hasil grafis memadai tapi waktu render tidak memadai, maka akan memakan waktu yang sangat lama. Aspek yang perlu dipikirkan adalah cerita. Cerita merupakan jantung dari sebuah film. Maka cerita harus memadai. Cerita yang baik adalah cerita yang mengena pada hati masyarakat, hal hal yang terjadi pada masyarakat. REFERENSI Buku Helly P. Soetjipto (2005). Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Diperoleh 23 Februari 2014 Joseph B. Walther (1999). Communication Addiction Disorder: Concern over Media, Behavior and Effects. Diperoleh 23 Februari 2014 Tim Litbank Swaranusa (2009). Dokumen Nasional dan Internasional tentang Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa. Diperoleh 23 Februari 2014 Pixar Animation Studios. Designing A Pixar Film. Diperoleh 26 Februari 2014 Robert McKee (2010). Story: Style, Structure, Substance, and the Principles of Screenwriting. Diperoleh 26 Februari 2014 Yongky Safanayong (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Diperoleh 16 Juli 2014 Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom (2010). 12 Prinsip Animasi. Diperoleh 27 Juni 2013 Donny Trihanondo, S.Ds, M.Ds; Freddy Yusanto, S.Sos., MDs. Teknik dan Komposisi Fotografi / Sinematografi. Diperoleh 27 Juni 2013 Preston Blair. Cartoon Animation. Diperoleh 26 Februari 2014 Brian Fairrington. Drawing Cartoons and Comics for Dummies. Diperoleh 26 Februari 2014 Anne Dameria (2007). Color Basic. Link & Match Graphic. Diperoleh 20 Februari 2014

12 Internet Davis, R.A. (2001). Cognitive Behavioral Model of Pathological Internet Use (PIU). Diperoleh 23 Februari 2014, dari Ichal Sindycate (2012, 27 Juli). Kecanduan Internet dan Pemalu Masuk dalam Kategori Sakit Jiwa. Diperoleh 23 Februari 2014, dari Pattersone (2010). Animation : The Story. Diperoleh 26 Februari 2014, dari Zakia Badrutamam (2014, 07 Januari). Anda Pecandu Media Sosial?. Diperoleh 14 Juli 2014, dari RIWAYAT PENULIS Jose lahir di kota Jakarta pada tanggal 7 Juni Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual Program Studi Animasi pada tahun 2014.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Gambar 5.1 Judul Film Animasi Pendek Sign Out Desain judul animasi pendek Sign Out menggunakan font yang menyerupai font utama LINE Messenger, yakni Arial

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Title Forgotten Untuk desain title, penulis menggunakan font "Appleberry" yang dimodifikasi agar memberikan kesan playfull namun tetap bold.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat.

BAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat. BAB 5 KONSEP DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " HaloHandletter" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang + kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

FILM ANIMASI PENDEK IMEJ WORKING PAPER

FILM ANIMASI PENDEK IMEJ WORKING PAPER FILM ANIMASI PENDEK IMEJ WORKING PAPER Rizki Amalia Octora Universitas Bina Nusantara Jl. K.H Syahdan no. 9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 rizkiamaliaoctora@gmail.com Arik Kurnianto, S.sn., M.T. Dermawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan hidup manusia telah mengalami berbagai perkembangan. Di antara perkembangan yang telah dilalui adalah di bidang teknologi dan sosial. Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEJARAH TERBENTUKNYA AKSARA DALAM MEDIA INTERAKTIF

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEJARAH TERBENTUKNYA AKSARA DALAM MEDIA INTERAKTIF PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEJARAH TERBENTUKNYA AKSARA DALAM MEDIA INTERAKTIF Andri Rukmana Andri, Jalan Kembangan Selatan rt. 007/01np. 52, 0856 8393 165, andrirukmanaa@gmail.com Andri Rukmana, Irwan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Visual IV.1.1 Tone and Maner Menarik, Lucu dan Edukatif IV.1.2 Strategi Visual Strategi visual dalam perancangan ingin menampilkan kesan yang menarik, dan kreatif sehingga

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK "THE OLD MAN WHO MADE THE DEAD TREES BLOSSOM"

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK THE OLD MAN WHO MADE THE DEAD TREES BLOSSOM PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK "THE OLD MAN WHO MADE THE DEAD TREES BLOSSOM" LILIANA Jln. Mangga Besar 4R no.75, Jakarta Barat 11150 08179874014, liliana.kirara@gmail.com Drs. Bambang Gunawan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti

Gambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia pada saaat ini telah banyak mengenal instant messenger sebagai salah satu media komunikasi yang digunakan. Kemunculan instant messenger pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang dianggap mencerminkan sebuah gambaran cerita fabel untuk anak-anak. Warna yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan animasi saat ini sudah merambat ke area produksi yang lebih baik dan dinikmati oleh segala kalangan. Acara televisi, bioskop, majalah dan radio juga sudah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Analisis melalu komponen-komponen visual yang ditemukan pada karakter sticker LINE messenger Chocolatos pada tataran denotatif dan konotatif telah selesai dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain Judul Untuk desain title serial animasi ini, penulis menggunakan font "Jungle Fever" yang memiliki visualisasi sesuai dengan mood dari

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI Ditulis oleh : Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi Pada 08 November 2015 publikasi film SMART? dalam screening mononton pada rangkaian acara Kampung Seni 2015 pukul 20.30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. Usia 4 6 tahun adalah masa di mana anak berada di periode peka atau sensitif. Oleh karena

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Didalam suatu perancangan diperlukan strategi yang dapat mendukung dan memenuhi tujuan dari perancangan tersebut. Dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Berylium" karena font ini memlikik style yang sesuai dengan style karakter yang penulis buat, yaitu style

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A14.17601/ Animasi 3D 2. Program Studi : Desain Komunikasi Visual-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot

Lebih terperinci

Aplikasi Instant Messenger

Aplikasi Instant Messenger Aplikasi Instant Messenger Semenjak distribusi jaringan internet dapat ditemukan di banyak tempat, bahkan di area yang paling pelosok di Indonesia, peranan aplikasi Instant Messenger mulai terlihat. Dulu,

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY George Martinus Utomo 08PFU/1301032883 Harapan Jaya 2 Blok E/5, Jl. Sungai Citarum Bekasi Utara icecreamsyndrom3@gmail.com Dibimbing

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud komunukasi daring sinkron dan asinkron? Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Daring Sinkron dan Asinkron

Apa yang dimaksud komunukasi daring sinkron dan asinkron? Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Daring Sinkron dan Asinkron Apa yang dimaksud komunukasi daring sinkron dan asinkron? Komunikasi daring sinkron merupakan komunikasi dalam jaringan yang berlangsung secara real time (Sinkron) dengan menggunakan komputer sebagai media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim  dan menjelajahi interenet, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Whatsapp adalah sebuah aplikasi chatting pada yang biasanya tersedia di bursa smartphone yang memungkinkan penggunanya berbagi gambar dan pesan. Whatsapp adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung dan data yang diperoleh adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang berkembang di era globalisasi saat ini berfungsi untuk mempermudah, mempercepat, atau memberikan alternatif lain bagi pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

Written by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22

Written by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22 By Daniel Ronda Sebagai orang tua, kita sering mengingatkan anak kita untuk membatasi dalam penggunaan games, komputer, hp, tablet dan smartphone lainnya. Kita sering menegur mereka untuk memperhatikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK PRESS OR BE PRESSED

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK PRESS OR BE PRESSED PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK PRESS OR BE PRESSED Markohan Alan Daniel Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no. 9, Kemanggisan, Jakarta barat 11480 markohanad@gmail.com Satrya Mahadhika,S.T.,M.Mult

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMIK FIKSI BERTEMA BULUTANGKIS DENGAN KARAKTER DAN SETTING INDONESIA

PERANCANGAN KOMIK FIKSI BERTEMA BULUTANGKIS DENGAN KARAKTER DAN SETTING INDONESIA PERANCANGAN KOMIK FIKSI BERTEMA BULUTANGKIS DENGAN KARAKTER DAN SETTING INDONESIA Latar Belakang PBSI mendukung adanya media yang bermanfaat seperti komik untuk menginspirasi dan memotivasi generasi generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai alat komunikasi telah berkembang menjadi sebuah media yang efektif dan bersifat global. Instant Messaging (pesan instan), Chatting, Facebook,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat. Saat ini dunia perfilman di Indonesia sudah mampu menunjukkan keberhasilannya

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Konsep Dasar Bubble Chat Bubble chat merupakan gambaran dari suatu kegiatan komunikasi antar sesama individu. Bubble chat membuat kesan pada suatu

Lebih terperinci

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Untuk desain title trailer game BombieBoxter, penulis menggunakan font Berlin Sans FB Bold yang digabungkan ke dalam box sehingga

Lebih terperinci

abcdefghijklmno pqrstuvwxyz

abcdefghijklmno pqrstuvwxyz 54 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul, penulis menggunakan font Remachine Script yang memiliki karakteristik seperti tulisan tangan. Akan tetapi penulis memodifikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA Christ Aditia Universitas Bina Nusantara, Jl. U3 no.64 Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat, 087885738804, christ.aditia@hotmail.co.id, Tunjung

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul The Grammar Gear, penulis menggunakan jenis huruf Optimus Princeps karena font tersebut mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman telah memberikan dampak yang besar bagi kemajuan teknologi komunikasi. Pada beberapa tahun yang lalu, penggunaan telepon genggam hanya sebatas

Lebih terperinci

Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain

Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain 5. 1 Konsep Desain 5.1. 1 Visual Penciptaan gambar karakter tokoh yang didasari dari bentuk bulat lonjong bertujuan untuk memberikan kesan distorsi kartun ilustrasi yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Bermula dari kekhawatiran anak muda di zaman sekarang yang beberapa kurang memperhatikan adab dalam kesehariannya dan bahkan ada sebagian yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Video animasi dokumenter yang akan dibuat merupakan dua buah episode dari satu serial video animasi yang sama. Serial video dipilih karena video animasi yang akan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : Film Animasi Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 4 SKS Tgl revisi : 1 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 2 x 100

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Visual Dalam buku Illustration, A Theoritical and Contextual Perspective karya Alan Male (2007) dikatakan bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Melalui media televisi, film telah menjadi salah satu media massa yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi adalah media komunikasi yang menghibur serta gampang di terima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Masyarakat Indonesia gemar menyaksikan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk Desain judul Penulis menggunakan font Caviar dreams dan pada huruf a di beri garis agar tampak seperti mata kucing dan, pemberian kuping kucing

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI "CARA SEDERHANA UNTUK PENGHEMATAN SUMBER ENERGI" WORKING PAPER

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA SEDERHANA UNTUK PENGHEMATAN SUMBER ENERGI WORKING PAPER PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI "CARA SEDERHANA UNTUK PENGHEMATAN SUMBER ENERGI" WORKING PAPER ALFREDO STEVANUS RUDY FABIANTO DKV-Animasi, Jl. Sriwijaya Blok A no 8, Lippo Cikarang, Bekasi,

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai bangunan bersejarah di kawasan Dago adalah dengan merancang buku sebagai media informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Masalah Penelitian Pada zaman mordernisasi ini, kemajuan dari fungsi telepon genggam semakin berkembang pesat. Tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah mengkampanyekan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Annabelle" yang dianggap mewakili memiliki cita rasa klasik yang diinginkan oleh penulis. Untuk huruf e

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 54 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Mood dan Warna Warna yang dipakai dalam film ini meliputi warna-warna cokelat, biru, kuning, merah, hitam dan putih. Warna cokelat, kuning,

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Gagasan Perancangan Pemilihan Media pada pengenalan komunitas kineforum ini menggunakan majalah sebagai media utama, media tersebut terbilang karena mudah untuk masuk ke golongan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi Perancangan dalam pembuatan media informasi snorkeling sebagai promosi wisata alam bawah laut Pantai Teluk Limau ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Kampanye sosial merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat melalui pengembangan

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY Adindha Miftania D4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya, email: dindambem@yahoo.com Film animasi adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER Reyhan Jl. Pasar no 22/24, Bogor 083819034579 reyhanwithsmile@yahoo.com ABSTRAK Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 7: Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui penerapan pengetahuan komunikasi dalam jaringan sinkron

Kegiatan Belajar 7: Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui penerapan pengetahuan komunikasi dalam jaringan sinkron Kelas X SMK Gondang Kegiatan Belajar 7: Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui penerapan pengetahuan komunikasi dalam jaringan sinkron A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis menggunakan jenis font untuk membuat desain judul dari animasi serial ini, yaitu Agent Orange dengan penulisan berwarna orange dan stroke berwarna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. Sitiha dan Sisiti sangat sayang kepada ibu mereka. mereka memberi makan seekor kucing dengan piring bagus.

BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. Sitiha dan Sisiti sangat sayang kepada ibu mereka. mereka memberi makan seekor kucing dengan piring bagus. 93 BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Storyline Dahulu kala di sebuah desa kecil di daerah Jambi, hiduplah dua kakak beradik bernama Sitiha dan Sisiti. Mereka tinggal bersama dengan ibunya di sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN 43 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba ini adalah untuk mengkomunikasikan suatu

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna Warna yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan 2 kategori warna yaitu warna pokok dan warna pendukung. Warna pokok yang digunakan

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi adalah siasat yang direncanakan dengan sebaik mungkin sehingga dalam sebuah pembuatan sesuatu akan berjalan dengan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Dalam melakukan suatu pemecahan masalah, dibutuhkan suatu tahapan strategi dan konsep yang tepat agar solusi yang nantinya diciptakan dapat terealisasikan

Lebih terperinci

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita 1, Dasim Budimansyah 2, Siti Nurbayani 3 1 SMA PGRI Bandung

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Bird of Paradise" yang dekoratif untuk memunculkan kesan melodi yang mengalir. Judul dibuat bergelombang

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI KREATIF. Gambar 4.1. Warna yang digunakan

BAB 4 STRATEGI KREATIF. Gambar 4.1. Warna yang digunakan BAB 4 STRATEGI KREATIF Potensi industri Indonesia yang besar saat ini namun belum didukung oleh kualitas daya saing yang merata, sehingga memunculkan sebuah ide perancangan media audio visual yang mengulas

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Title Design Untuk desain title, penulis menggunakan font OptimusPrinceps yang dianggap mencerminkan visualisasi cerita yang bertemakan tentang kerajaan dan memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Target audiens dalam publikasi buku ini difokuskan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun. Mengapa ditargetkan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun?

Lebih terperinci

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron)

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron) Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron) A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu : menjelaskan bentuk komunikasi daring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik Uno, H.B &

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik Uno, H.B & 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia ini kaya akan keberagaman (diversity) dan keragaman (multiplicity) tentang pandangan bahasa, agama, adat istiadat, budaya dan sebagainya yang menjadikan kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah zoon politicon artinya pada dasarnya manusia ingin selalu bergaul dan berkumpul dengan manusia lain; makhluk yang bermasyarakat dan sifat itulah

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL IM3 SEBAGAI PRODUK KARTU PERDANA INDOSAT TBK

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL IM3 SEBAGAI PRODUK KARTU PERDANA INDOSAT TBK BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL IM3 SEBAGAI PRODUK KARTU PERDANA INDOSAT TBK 3.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan IM3 sebagai produk kartu perdana

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HONEY BEES BE HAPPY

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HONEY BEES BE HAPPY PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HONEY BEES BE HAPPY MOCH ADIEL PERKASA Abstract RESEARCH GOAL is to provide information on how the production process results from the honey bee performed

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis merancang strategi komunikasi agar membantu mengetahui masalah, tujuan dan profil target yang akan dicapai dari perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

diciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki

diciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki ABSTRACT Wimba, Di dalam sebuah game karakter memiliki menjadi daya tarik utama dalam sebuah game, menjadi teman bagi pemain, juga dapat berperan sebagai atau dari sebuah game sekaligus menjadi elemen

Lebih terperinci

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini. 82 B A B 5 H A S I L D A N P E M B A H A S A N D E S A I N 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Castellar yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dan tidak pernah terlepas dari hubungan antar masyarakat. Masyarakat yang berbeda-beda menyebabkan setiap negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penting dan tidak pernah terlepas dari hubungan antar masyarakat. Masyarakat yang berbeda-beda menyebabkan setiap negara memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan alat komunikasi verbal manusia yang berwujud ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau tulisan sebagai ujaran tersebut (Wijaya, 2009: 1).

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE MENINGKATKAN AWARENESS WEBSITE IBU DAN MAMA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE MENINGKATKAN AWARENESS WEBSITE IBU DAN MAMA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE MENINGKATKAN AWARENESS WEBSITE IBU DAN MAMA DJOJOWAGONO, SARA MARGARETHA NIM : 1501183661 Telp : 08170071081 Email : sararetha@gmail.com Alamat : Jl Tatelu Jaga 3

Lebih terperinci

30 BAB 4 KONSEP DESIGN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Dalam edukasi terhadap anak-anak, ingin memperlihatkan kasih sayang orangtua tetapi sering tidak dimengerti oleh anak. Dari sisi orangtua terkadang

Lebih terperinci

KETENTUAN LOMBA VIDEO PENDEK DIES NATALIS STF DRIYARKARA KE-49

KETENTUAN LOMBA VIDEO PENDEK DIES NATALIS STF DRIYARKARA KE-49 KETENTUAN LOMBA VIDEO PENDEK DIES NATALIS STF DRIYARKARA KE-49 Syarat dan Peraturan Lomba Video Pendek Instagram 1. Tema Video adalah: sub tema: Komunikasi Digital Fenomena Hoaks di Era Digital Kecanduan

Lebih terperinci

vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii ABSTRAK... v ABSTRACT...vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4

Lebih terperinci