KONSEP DASAR METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEP DASAR METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 KONSEP DASAR METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian metode penelitian Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan dan mengolah data dengan tujuan memperoleh simpulan berdasarkan masalah yang dirumuskan. 2. Tujuan penelitian Menemukan prinsip-prinsip umum atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadiankejadian 3. Fungsi penelitian Sebagai sebuah kegiatan yang ilmiah, penelitian memiliki beberapa fungsi. Berikut ini fungsi penelitian menurut Syamsuddin dan Vismaia (2010: a. Menemukan sesuatu yang baru b. Mengembangkan ilmu pengetahuan c. Melakukan validasi terhadap teori lama d. Menemukan masalah penelitian e. Menambah khazanah pengayaan ilmiah baru

2 JENIS METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Sesuai dengan hakikatnya, yakni sebuah cara, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Sugiyono (2012:4) melakukan pengklasifikasian itu berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan, yakni berikut. 1. Metode penelitian berdasarkan tujuan penelitian a. Penelitian dasar b. Penelitian Pengembangan (R&D) c. Penelitian terapan 2. Metode penelitian berdasarkan kealamiahan tempat penelitian a. Penelitian eksperimen b. Penelitian survey c. Penelitian naturalistik B. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif 1. Pengertian penelitian kuantitatif dan kualitatif Seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya, payung penelitian dibedakan menjadi kuantitatif dan kualitatif. Pembedaan ini didasarkan pada paradigma berpikir dan pandangan cara penarikan simpulan. Metode kuantitatif atau sering juga disebut metode tradisional, metode positivistik, metode scientific, atau metode konfirmasi ini merupakan cara ilmiah yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Filasafat positivisme ini merupakan faham yang memandang suatu fenomena itu dapat dikalsifikasikan, relatif tetap, konkret, dapat teramati, terukur, dan hubungan gejalabersifat sebab akibat. Secara umum, Sugiyono (2012:8) mendefinisikan metode kuantitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivistime, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

3 penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sementara itu, metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut juga metode etnografi karena awalnya hanya digunakan pada penelitian bidang antopologi budaya. Pada akhirnya metode ini disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisis yang dilakukan bersifat kualitatif. Metode ini didasari oleh filsafat postpositivisme yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang bersifat holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gelaja bersifat interaktif. Secara umum, Sugiyono (2012:9) mendefinisikan metode kualiatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang digunakan pada kondisi objek yang alamiah dengan peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) dan analisis data bersifat induktif/kualitatif serta hasil penelitian lebih menekankan pada makna, bukan generalisasi. 2. Karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif Untuk dapat memahami dan membedakan penelitian kuantitatif dan kualitatif, berikut ini disajikan karakteristik setiap penelitian seperti apa yang dipetakan Sugiyono (2012:14). Tabel 1 Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif No. Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif 1. Desain a. Spesifik, jelas, terperinci b. Ditentukan secara mantap sejak awal c. Menjadi pegangan langkah demi langkah Desain a. Umum b. Fleksibel c. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian

4 2. Tujuan a. Menunjukkan hubungan antarvariabel b. Menguji hipotesis c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif 3. Teknik pengumpulan data a. Kuesioner b. Observasi dan wawancara terstruktur 4. Instrumen penelitian a. Tes, angkat, wawancara tertsruktur b. Instrumen yang telah terstruktur 5. Data a. Kuantitatif b. Hasil pengukuran variable yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen 6. Sampel a. Besar b. Representatif Tujuan a. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif b. Menemukan teori c. Menggambarkan realitas yang kompleks d. Memperoleh pemahaman makna Teknik pengumpulan data a. Observasi partisipan b. Wawancara tidak terstruktur c. Dokumentasi d. Triangulasi Instrumen penelitian a. Peneliti sebagai instrumen b. Catatan/jurnal harian Data a. Deskriptif kualitatif b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen, dan lain-lain Sampel a. Kecil b. Tidak representatif

5 c. Random d. Ditentukan sejak awal 7. Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data b. Deduktif c. Menggunakan statistic untuk menguji hipotesis c. Purposive d. Berkembang selama proses penelitian Analisis a. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian b. Induktif c. Mencari pola, model teori

6 LANGKAH-LANGKAH UMUM PENELITIAN Menemukan masalah Studi Pendahuluan Merumuskan Hipotesis Mengidentifikasi Variabel & Definisi Operasional Melaksanakan Penelitian Menentukan Subjek Penelitian Menentukan & Mengembangkan instrumen Penelitian Menentukan Rancangan/Desain Penelitian Menganalisis Data Merumuskan Hasil Penelitian & Membahasnya Menyusun Laporan Penelitian & Desiminasi

7 MASALAH PENELITIAN A. Hakikat Masalah Penelitian Masalah merupakan gap/kesenjangan antara yang seharusnya terjadi (harapan) dengan yang sebenarnya terjadi (kenyataan). HARAPAN MASALAH KENYATAAN B. Sumber Masalah Penelitian Masalah penelitian sesungguhnya dapat diperoleh dari mana saja. Yang perlu diperhatikan adalah penelitian merupakan kegiatan yang ilmiah. Maka dari itu, masalah yang diangkat tentu saja haruslah bersifat ilmiah. Masalah ilmiah ini dapat diperoleh dari berbagai sumber. Berikut ini di antaranya. 1. Bahan referensi Sesungguhhnya, ketika kita membaca suatu referensi, setiap kalimat di dalamnya dapat memunculkan masalah penelitian. Sebagai contoh, ketika membaca mengenai model pembelajaran Project Based Learning dan di dalamnya terkandung pernyataan bahwa teori ini memiliki kelebihankelebihan yang dapat mengoptimalkan pembelajaran maka sesungguhnya di sana terdapat masalah. Setidaknya masalah yang muncul diwakili oleh pertanyaan benarkah demikian?; Bagaimana jika model tersebut diterapkan dalam pembelajaran bahasa?; Apakah model tersebut akan efektif jika diterapkan dalam lingkungan belajar di SMA X?; Apakah model itu juga efektif untuk siswa yang berkarakter Y?; dan sebagainya. Ketika pertanyaan-pertanyaan muncul dalam benak kita maka di sana terdapat potensi masalah.

8 2. Kegiatan ilmiah Kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium atau bahkan sekadar diskusi perkuliahan di kelas merupakan forum yang sangat potensial memunculkan masalah penelitian. Sebagai contoh, ketika seminar nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi tahun 2015 mengenai peran bahasa dan sastra Indonesia dalam menghadapi MEA, salah seorang pemateri mengatakan bahwa ketercapaian kompetensi membaca siswa di Indonesia sangat rendah. Siswa sekolah menengah belum mampu mencapai kompetensi untuk dapat membaca minimal dua puluh lima buku di luar buku pelajaran. Pernyataan tersebut bisa menjadi salah satu masalah penelitian. Kita bisa mengembangkan pernyataan tersebut karena kemudian muncul pertanyaan benarkan?; Bagaimana dengan siswa di sekolah lingkungan kita?; bagaimana cara mengatasinya; dan sebagainya. 3. Observasi Masalah yang paling konkret dapat ditemukan melalui observasi awal. Sumber masalah ini dapat menuntun kita menemukan masalah penelitian yang nyata terjadi di lapangan. Biasanya, penelitian melalui sumber ini pada akhirnya akan mengarahkan kita untuk dapat mengatasi masalahmasalah yang teramati secara langsung. 4. Diskusi atau dialog dengan orang yang dianggap ahli Berdiskusi dengan orang yang dianggap ahli dapat menjadi sumber munculnya masalah. Sejalan dengan pengalaman dan ilmu pengetahuan orang yang dianggap ahli tersebut lebih banyak dibandingkan dengan pengalaman kita maka kita akan mendapat banyak informasi yang pada akhirnya menggiring kita berpikir dan menemukan masalah. Lebih praktisnya, orang yang dianggap ahli bahkan besar kemungkinan akan dengan mudah menuntun/memberikan masalah penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung.

9 C. Kriteria Masalah Penelitian Telah diuraikan sebelumnya apa dan bagaimana masalah penelitian. Meskipun demikian, informasi lebih lanjut mengenai masalah penelitian yang harus dipahami adalah mengenai masalah mana yang bisa diangkat ke dalam penelitian dan mana yang tidak bisa. Oleh karena itu, berikut ini kriteria masalah penelitian yang harus diperhatikan. 1. Original 2. Bermanfaat 3. Sesuai minat dan latar belakang 4. Tersedia data 5. Tersedia dana dan waktu D. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan pokok penelitian atau fokus penelitian. Variabel ini adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat dari fenomena lain. Variabel penelitian dapat berupa segala faktor, apakah itu kondisi, situasi, perlakuan ataupun tindakan. Secara umum, variabel ini dibedakan menjadi dua, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang bersifat dipengaruhi. Artinya, hasil penelitian terhadap variabel tersebut bergantung pada pengaruh variabel lainnya. Sementara itu, variabel bebas (independent) adalah variabel yang bersifat memengaruhi. Artinya, dia membawa pengaruh terhadap variabel lainnya. Sebagai contoh, ketika terdapat suatu masalah penelitian mengenai pembelajaran berbicara dengan menggunakan model pemrosesan informasi maka di dalamnya terdiri atas dua variabel: pembelajaran berbicara sebagai variabel terikat dan model pemrosesan informasi sebagai variabel bebas.

10 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam penelitian, seorang peneliti harus dengan cermat mengetahui apa yang menjadi latar belakang masalah penelitian. Latar belakang ini merupakan segala sesuatu yang mendorong peneliti tertarik dengan topik atau judul penelitian. Latar belakang masalah penelitian dapat dikuatkan dengan tiga pandangan/penelusuran, yakni konsep dan isi dokumen yang relevan dengan dengan topik; hasil pelacakan studi topik yang sama yang pernah dilakukan orang lain (penelitian serupa/penelitian sebelumnya); dan pernyataan para ahli. Dengan demikian, latar belakang bukan berisi kicauan atau pandangan peneliti semata, tetapi harus diperkuat dengan bukti. B. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dalam penelitian. Bisa dikatakan bahwa rumusan masalah adalah jantungnya penelitian. Semua hal yang dilakukan dalam penelitian akan mengacu pada rumusan masalah. Oleh karena itulah, rumusan masalah harus dirancang dengan matang dan jelas. Rumusan masalah ini sesungguhnya dapat berupa pernyataan maupun pertanyaan. Namun, bentuk pertanyaan diyakini lebih efektif karena akan lebih mudah mengarahkan jalannya penelitian sehingga akan lebih memperjelas apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan dalam penelitian. Maka dari itu, rumusan masalah juga dikenal dengan istilah pertanyaan penelitian. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitian. 1. Rumuskan dalam bentuk pertanyaan (agar memberikan kejelasan) 2. Rumuskan dalam kalimat sederhana (agar mudah dipahami) 3. Munculkan variable-variabel penelitian dan keterkaitannya (agar terarah) 4. Batasi masalah yang dirumuskan (karena mempengaruhi hasil penelitian)

11 Contoh rumusan masalah yang dapat diajukan dalam bidang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menyimak dongeng dengan menggunakan metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menyimak dongeng dengan menggunakan metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016? 3. Bagaimana hasil pembelajaran menyimak dongeng dengan menggunakan metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016? Ketiga rumusan masalah di atas telah disusun dengan memperhatikan empat hal yang telah diuraikan sebelumnya, yakni dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dengan menggunakan kata tanya bagaimana ; dirumuskan dalam kalimat sederhana, yakni langsung pada intinya; memunculkan variabel-variabel penelitian dan keterkaitannya, yakni pembelajaran menyimak sebagai variabel terikat (variable yang dipengaruhi) dan metode Hypnoteaching sebagai variabel bebas (variabel yang mempengaruhi); serta membatasi masalah yang dirumuskan, yakni bahwa penelitian ini dibatasi hanya dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016.

12 TEORI LANDASAN PENELITIAN A. Pengertian Teori Telah diuraikan dalam konsep dasar penelitian bahwa penelitian merupakan suatu kegiatan yang bersifat ilmiah. Merujuk pada hakikat tersebut, jelaslah bahwa dalam penelitian diperlukan landasan-landasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Landasan yang umumnya dan harus menjadi dasar penelitian adalah teori. Ini disebabkan karena penelitian tidak akan pernah lepas dari teori mengingat penelitian itu sendiri adalah kegiatan pembuktian, penguatan, atau bahkan pengembangan teori. Lantas apa yang dimaksud dengan teori? Sugiyono (2012:54) meramu berbagai hakikat teori sehingga pada akhirnya diperoleh simpulan bahwa teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. B. Kegunaan/Fungsi Teori dalam Penelitian Sugiyono (2012:54) menyebutkan tiga fungsi teori dalam penelitian, yakni untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan suatu gejala. 1. Menjelaskan Dalam melakukan penelitian, semua peneliti harus berbekal teori karena penelitian merupakan kegiatan yang ilmiah. Teori akan dapat memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variable yang akan diteliti. 2. Meramalkan Beberapa penelitian akan membutuhkan hipotesis maka di sini teori memiliki fungsi untuk merumuskan hipotesis karena pada dasarnya hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat prediktif. Selin itu, teori juga digunakan dalam merumuskan instrumen penelitian. 3. Mengendalikan suatu gejala

13 Dalam hal ini, teori digunakan dalam membahas hasil penelitian sejingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam pemecahan masalah. C. Anggapan Dasar Berkenaan dengan teori landasan, satu bagian penting dalam penelitian adalah anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan uraian, pernyataan, atau simpulan yang kebenarannya mutlak. Anggapan dasar ini menjadi landasan utama dalam melakukan penelitian sehingga tidak perlu diuji lagi kebenarannya dan tidak dipertanyakan. Anggapan dasar inilah yang kemudian menjadi pijakan rumusan hipotesis. D. Hipotesis Sempat disinggung sebelumnya mengenai hipotesis. Hipotesis ini merupakan pernyataan, jawaban atau dugaan sementara dalam penelitian yang sifatnya prediktif. Artinya, pernyataan tersebut masih harus dibuktikan kebenarannya. Sebagai sebuah jawaban sementara, hipotesis dirumuskan dengan mengacu pada pertanyaan penelitian (rumusan masalah) yang hendak dipecahkan. E. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan bagian penting dalam penyusunan rencana penelitian dan laporan penelitian. Definisi ini dirumuskan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperjelas dan menyamakan persepsi penulis dengan pihakpihak yang terkait dengan penelitian mengenai istilah atau variabel yang ada dalam penelitian. Sebagai contoh, istilah menulis memiliki definisi yang beragam, setiap ahli atau setiap orang pun dapat mendefinisikan menulis, apakah menulis itu suatu kegiatan menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk tulisan, mengorganisasikan dan meramu informasi ke dalam bentuk tulisan, atau hanya sekadar menggoreskan tinta ke atas kertas dan membentuk huruf/angka. Dalam penelitian, penelitian harus mendefinisikan istilah menulis sesuai dengan menulis yang dimaksud dalam penelitian tersebut.

14 Dengan demikian, idealnya definisi operasional menggunakan bahasa sendiri si peneliti dan bukan mengutip persis apa pernyataan ahli/teori.

15 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN A. Hakikat Populasi dan Sampel Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti dapat menentukan apakah penelitian tersebut akan dilakukan pada seluruh objek/subjek penelitian atau hanya pada wakil dari objek/subjek penelitian itu. Ketika peneliti melakukan penelitian pada seluruh objek/subjek penelitian maka keseluruhan objek/subjek penelitian tersebut disebut populasi penelitian. Namun, jika peneliti hanya melakukan penelitian pada wakil dari objek/subjek penelitian maka wakil objek/subjek penelitian itu disebut sampel penelitian. Lebih jelasnya, Sugiyono (2012:80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang perlu diperhatikan adalah populasi bukan hanya orang, melainkan juga objek dan benda-benda alam yang lain. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian pendidikan, khususnya yang dilakukan di kelas dalam hal penerapan/penggunaan model/metode/strategi pembelajaran dengan objek kemampuan siswa, yang menjadi populasi adalah kemampuan siswa itu sendiri. Kemampuan tersebut tercermin dari hasil belajar siswa. Sebagai contoh, ketika seorang mahasiswa hendak meneliti kemampuan menyimak dengan menggunakan metode Hypnoteaching di SMAN 1 Sumedang maka yang menjadi populasi adalah hasil menyimak pada siswa SMAN 1 Sumedang. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah keseluruhan yang diteliti, yakni seluruh siswa SMAN 1 Sumedang. Artinya, ketika berbicara populasi maka seluruh siswa diberikan perlakuan Hypnoteaching dalam pembelajaran menyimak. Yang sering menjadi pertimbangan adalah jumlah populasi terlalu besar sehingga menimbulkan berbagai pertimbangan khusus dalam melakukan penelitian. Jika hal tersebut terjadi, peneliti dapat meneliti perwakilan dari populasi tersebut. Inilah yang kemudian disebut sampel. Syaratnya adalah sampel yang diambil dapat betul-betul mewakili populasi.

16 Sugiyono (2012:81) secara jelas menguraikan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurutnya, sampel diambil jika peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Apa yang dipelajari/diteliti tersebut kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi dengan syarat sampel yang diambil harus representatif. Berkenaan dengan sampel dan populasi, Sanjaya (2014:227) memberikan dua ilustrasi. Pertama, ketika seseorang hendak membeli jeruk, untuk mengetahui apakah jeruk yang ada di dalam sebuah keranjang itu manis atau tidak, ia tidak harus memakan keseluruhan jeruk, tetapi cukup dengan mencicipi satu atau dua buah saja. Dari hasil mencicipi satu atau dua buah jeruk tersebut ia bias mengambil simpulan apakah jeruk dalam keranjang manis atau tidak. Kedua, ketika seorang ibu rumah ingin mengetahui rasa sayur asam yang ia masak, ia tidak harus menghabiskan seluruh sayur asam yang ada dipanci. Cukup mencicipi satu sendok saja ia akan dapat menyimpulkan apakah rasanya sudah pas atau belum. Kedua ilustrasi tersebut menjadi gambaran bagaimana hubungan antara populasi dan sampel. Begitupun dalam penelitian. Untuk dapat menarik simpulan yang terpercaya, kuncinya adalah sebagian dari keseluruhan yang diteliti harus bersifat representatif (mewakili). B. Manfaat Sampel Sampel biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel umumnya dilakukan karena jumlah populasi terlalu besar. Berikut ini manfaat sampel menurut Sanjaya (2014:229). 1. Pengambilan sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga. 2. Dengan menggunakan teknik sampling, hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. 3. Teknik sampling yang tepat akan mempermudah proses penelitian. C. Langkah-langkah dan Teknik Pengambilan Sampel

17 Seperti apa yang disinggung dalam manfaat sampel, dengan menggunakan teknik sampling, hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. Teknik sampling itu sendiri merupakan teknik atau cara untuk mengambil bagian dari populasi. Sanjaya (2012:228) mengemukakan bahwa dalam penelitian pendidikan, teknik sampling diartikan sebagai cara untuk memperoleh informasi yang mendalam, terperinci, dan efisien tentang kelompok individu atau bukan (populasi) dengan cara hanya mengambil sebagian kecil (sampel) dari populasi tersebut. Salah satu syarat dari penarikan sampel adalah bahwa sampel itu harus bersifat representatif. Artinya, sampel harus mewakili populasi karena sampel merupakan cerminan populasi. Populasi Sampel Dalam mengambil sampel penelitian, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Sanjaya (2012:231) menguraikan langkah-langkah tersebut sebagai berikut. 1. Menentukan target populasi 2. Mendaftar seluruh elemen unit populasi 3. Menentukan sumber informasi 4. Menentukan jumlah anggota sampel yang akan diambil 5. Menentukan teknik sampling yang akan digunakan

18 Teknik sampling yang akan digunakan sangat berhubungan erat dengan jenis sampel. Sanjaya (2014:234) menjelaskan bahwa secara umum, rancangan sampel dibagi menjadi dua, yaitu desain sampling tetap dan desain sampling tidak tetap (sekuensial). Dalam desain sampling tetap, anggota sampel ditarik menurut aturan-aturan tertentu secara tetap sampai peneliti mendapatkan sejumlah anggota sampel yang diinginkan. Dua jenis sampel dalam desain ini adalah sampel random terbatas dan sampel random tidak terbatas. Selanjutnya, Sanjaya (2014:234) menjelaskan bahwa sampel tidak tetap atau sekuensial adalah sampel yang anggotanya tidak ditarik dengan aturan-aturan tertentu, tetapi ditarik secara bertingkat dan secara pengamatan satu persatu dari populasi. Penggunaan istilah teknik sampling di atas bisa jadi berbeda tergantung pernyataan para ahli. Namun, hakikatnya tetap sama. Pembagian teknik sampling seperti yang diuraikan di atas, dalam Sugiyono (2012:81) diistilahkan dengan probability sampling dan nonprobability sampling. Berikut ini bagan pembagian teknik sampling menurut Sugiyono (2012:81). Teknik Sampling Probability Sampling Nonprobability Sampling 1. Simpel random sampling 2. Proportionate stratified random sampling 3. Disproportionate stratified random sampling 4. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah) 1. Sampling sistematis 2. Sampling kuota 3. Sampling insidensial 4. Sampling jenuh 5. Snowball sampling

19 PENELITIAN DESKRIPTIF A. Hakikat Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau memotret secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu. B. Langkah-langkah Penelitian Deskriptif Berikut ini langkah-langkah penelitian deskriptif. Mengidentifikasi masalah penelitian Merumukan dan membatasi masalah Melakukan studi pustaka Merumuskan hipotesis (apabila diperlukan) Menganalisi data (menguji hipotesis kalau dianggap perlu) Melaksanakan penelitian atau mengumpulkan data Menentukan subjek penelitian Mengembang-kan instrumen penelitian Membahas hasil penelitian dan menarik simpulan Menyusun laporan dan mempublikasikannya

20 PENELITIAN EKSPERIMEN A. Pengertian Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan dan meramalkan apa yang akan terjadi pada suatu variabel jika variabel tersebut diberikan suatu perlakuan tertentu. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai penelitian uji coba. Tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian ini adalah: 1. berhubungan dengan populasi dan sampel; 2. berkaitan dengan hipotesis; 3. diarahkan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh perlakuan. B. Desain Penelitian Eksperimen Sebagai sebuah metode penelitian, eksperimen memiliki desain sesuai dengan masalah yang hendak dipecahkan. Berikut ini beberapa di antaranya. 1. One group design posttest Desain ini hanya menggunakan satu kelompok random dengan satu kali tes, yakni setelah perlakuan. Berikut ini gambarannya. R X O Keterangan: R = kelompok yang dipilih secara acak X = perlakuan/treatment O 2 = observasi akhir (tes akhir) 2. One group design pretest-posttest Desain ini pun menggunakan satu kelompok saja, namun untuk lebih meyakinkan ada atau tidak adanya pengaruh, tes dilakukan dua kali, yakni sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Berikut ini gambarannya. R O 1 X O 2 Keterangan:

21 R X O 1 O 2 = kelompok yang dipilih secara acak = perlakuan/treatment = observasi awal (tes awal) = observasi akhir (tes akhir) 3. Control group design pretest-posttest Desain ini menggunakan dua kelompok, yakni satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan perlakuan yang menjadi formula uji coba, sementara kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberikan formula uji coba. Berikut ini gambarannya. R Eksperimen O 1 X O 2 R Kontrol O 3 O 4 Keterangan: R = kelompok yang dipilih secara acak X = perlakuan/treatment O 1 O 2 O 3 O 4 = observasi (tes awal di kelompok eksperimen) = observasi (tes akhir di kelompok eksperimen) = observasi (tes awal di kelompok kontrol) = observasi (tes akhir di kelompok kontrol)

22 TEKNIK PENELITIAN Teknik penelitian adalah cara atau langkah-langkah konkret yang dilakukan dalam mengumpulkan data penelitian. Oleh karena itu, teknik penelitian juga disebut sebagai teknik pengumpulan data. Terdapat beberapa macam teknik penelitian yang dapat digunakan, namun yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa teknik penelitian ini dipilih dan digunakan sesuai dengan jenis data yang hendak dikumpulkan. Jenis data itu yang diperlukan/hendak dikumpulkan itu sendiri sangat bergantung pada rumusan masalah yang telah ditetapkan. Berikut ini macam-macam teknik penelitian. 1. Tes Dalam penelitian pendidikan/pembelajaran, tes merupakan teknik penelitian yang digunakan untuk menjaring data berupa hasil belajar siswa. Melalui teknik ini peneliti dapat menjaring data kemampuan siswa dalam suatu kompetensi pembelajaran. Dalam penelitian yang membandingkan atau melihat pengaruh belajar sebelum dan setelah diterapkan suatu perlakuan, tes dilakukan dua kali, yakni tes awal (sebelum perlakuan) dan tes akhir (setelah perlakuan). 2. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan teknik penelitian yang dilakukan untuk menjaring data pelaksanaan pembelajaran selama proses penelitian. 3. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui interaksi langsung dengan responden. Data yang dapat diperoleh melalui teknik ini adalah pandangan responden terhadap sesuatu yang sedang kita teliti. 4. Penyebaran Angket Penyebaran angket merupakan teknik yang memiliki tujuan sama dengan wawancara, yakni mengumpulkan informasi mengenai sikap atau pendapat responden terhadap apa yang sedang diteliti. Namun, penyebaran angket

23 dilakukan ketika jumlah responden cukup banyak sehingga kurang atau tidak memungkinkan jika ditanyai secara lisan satu per satu.

24 INSTRUMEN PENELITIAN Penelitian adalah suatu kegiatan yang terencana, sistematis dan bermetodologis maka segala proses yang terjadi di dalamnya harus benar-benar terencana dengan matang, termasuk dalam mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, dalam penelitian diperlukan instrumen penelitian, yakni alat yang digunakan Instrumen penelitian ini disusun sesuai dengan teknik penelitian yang hendak dilakukan. Sebagai contoh, ketika peneliti hendak melakukan tes untuk menjaring hasil pembelajaran siswa maka instrumen yang diperlukan adalah soal dan pedoman penilaian. Begitu pula ketika akan melakukan observasi maka peneliti harus menyiapkan lembar observasi sebagai pedoman apa-apa saja yang hendak diamati. Penyusunan instrumen penelitian sangat bergantung pada pemahaman peneliti terhadap masalah dan teori sebagai landasan penelitian. Dengan demikian, dalam menyusun instrumen penelitian, peneliti harus sudah menguasai betul teori-teori yang melandasi penelitiannya.

25 TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data merupakan cara atau langkah-langkah nyata yang dilakukan dalam mengolah informasi/data yang terkumpul. Teknik analisis ini disesuaikan dengan metode penelitian yang digunakan dan jenis data yang terkumpul. 1. Teknik analisis data kuantitatif Dalam penelitian kuantitatif, kegiatan analisisdata dilakukan setelah data terkumpul. Langkah-langkah yang ditempuh adalah berikut. mengelompokkan data mentabulasi data melakukan perhitungan statistik menarik simpulan Perhitungan statistik merupakan ciri utama dalam penelitian kuantitatif. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh melalui penelitian kuantitatif berbetuk angka. Dengan demikian, pengolahan datanya berupa perhitungan statistik. Statistik sebagai bentuk pengolahan data penelitian dibedakan menjadi dua, yakni (1) statistik deskriptif dan (2) statistik inferensial yang kemudian dibagi lagi menjadi statistik parametris dan nonparamteris. Statistik deskriptif adalah model perhitungan yang tidak menarik simpulan secara general. Artinya, simpulan yang diperoleh melalui perhitungan tersebut hanya untuk sampel atau ketika sampel sama dengan populasi. Sementara itu, statistik inferensial adalah perhitungan yang dapat digeneralisasikan. Artinya, sekalipun perhitungan dilakukan pada sampel, simpulan tersebut berlaku untuk populasi. Langkah-langkah dalam perhitungan statistik deskriptif adalah berikut. menyajikan data melalui tabel/grafik menghitung modus, median, mean menghitung desil persentil, deviasi menghitung persentase

26 2. Teknik analisis data kualitatif Berbeda halnya dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian, yakni sebelumsedang-setelah proses penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah berikut. mereduksi data menyajikan data menarik simpulan verifikasi Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, dan fokus pada hal penting. Data yang dianggap tidak relevan dikesampingkan. Dalam kegiatan menyajikan data, hal yang dilakukan adalah menguraikan dan membuat bagan. Langkah terakhir, yakni menarik simpulan dan verifikasi. Yang perlu diingat, simpulan dalam penelitian kualitatif tidak untuk digeneralkan.

27 DAFTAR PUSTAKA Sanjaya, W Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sanjaya, W Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Syamsuddin, A.R. & Vismaia S. Damaianti Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

28 TUGAS Susunlah sebuah proposal penelitian dengan ketentuan sebagai berikut! 1. Masalah penelitian diangkat dari realitas yang terjadi di sekolah menengah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia 2. Tujuan penelitian disesuaikan dengan salah satu misi Program Studi PBS. Indonesia, yakni melaksanakan penelitian dalam menerapkan.. 3. Variabel penelitian minimal dua (bebas dan terikat) 4. Sistematika proposal sebagai berikut A. Latar Belakang Masalah Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional F. Anggapan Dasar Penelitian G. Hipotesis Penelitian H. Kajian Pustaka I. Metode dan Teknik Penelitian J. Populasi dan Sampel K. Prosedur Penelitian L. Instrumen Penelitian M. Teknik Analisis Data Penelitian N. Jadwal Penelitian O. Daftar Pustaka 5. Proposal penelitian ditik dalam ukuran kertas A4 menggunakan huruf Times New Roman 12pt dengan spasi 1,5; batas tepi atas, kanan, bawah, kiri masing-masing 4, 4, 3, 3 6. Proposal penelitian dikumpulkan via ke alamat dienasanf@gmail.com dengan subject: TA Metode Penelitian-BM-Nama-NIM paling lambat 9 Januari 2016 pukul 17.00

Tugas Individu Metodologi Penelitian II Resume Buku

Tugas Individu Metodologi Penelitian II Resume Buku Tugas Individu Metodologi Penelitian II Resume Buku Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Metodologi Penelitian II Disusun oleh: CINDY SANDOVA 11415203267 Dosen Pembimbing: Drs.Hartono,M.Pd

Lebih terperinci

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF Penelitian adalah suatu bentuk pengajuan atau penawaran sebuah gagasan atau pemikiran untuk menemukan jawaban suatu masalah secara sistematis, metodologis dan komprehensif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tingkat metodologi, sejak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial. Dalam konteks ini Sanapiah Faisal membaginya menjadi 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode dan pendekatan adalah satu diantara unsur yang harus ada dalam suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi deskriptif dengan pendakatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif dinamakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian harus menggunakan suatu metode penelitian.metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Dengan adanya metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengonstruksi resensi cerpen dengan menggunakan model inkuiri pada siswa kelas XI SMA 4 Pasundan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan penelitian adalah SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menceritakan kembali isi teks biografi dengan menggunakan model skemata-kritis di kelas

Lebih terperinci

1 Populasi dan Sampel

1 Populasi dan Sampel Populasi dan Sampel 1 2 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti hendaknya menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya, agar peneliti dapat mengatasi masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah penelitian. Dalam metode penelitian, dibutuhkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah penelitian. Dalam metode penelitian, dibutuhkan pendekatan 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah penelitian. Dalam metode penelitian, dibutuhkan

Lebih terperinci

FILSAFAT METODE PENELITIAN

FILSAFAT METODE PENELITIAN PAT S2 2017 Minat : Rekayasa Struktur Website: www.zacoeb.lecture.ub.ac.id e-mail : zacoebc93@gmail.com FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak adalah putera daerah dari Kalimantan Barat, khususnya dari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MAN I Surakarta yang beralamat di Jl. Sumpah Pemuda 25 Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF METODOLOGI PENELITIAN DR. ADI SETIAWAN, M. SC PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF A. Pengertian Metode Penelitian B. Jenis-jenis Penelitian C. Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Lebih terperinci

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON Buku Acuan McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001. Research in Education.New York: Logman. Creswell, John W. 1994. Research Design, Qualitative

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Syamsuddin dan Vismaia (2011, hlm. 14) mengatakan, Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III tentang Metodologi Penelitian ini penulis akan membahas tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) Prosedur Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan, yang harus disertai dengan jalan berikut kotanya. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan perbandingan efisiensi praktikum kimia skala besar dan praktikum kimia skala kecil sehingga penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitattif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pasaribu dan Simanjuntak (1982) mengemukakan bahwa yang dimaksud metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Berdasar pada teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah SD Negeri Layungsari yang terletak di Kecamatan Cihideung Kota

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penetilitan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA Dini Hardaningsih 1, Ika Krisdiana 2, dan Wasilatul Murtafiah 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sugiyono (2012:13) mengatakan, metode ini disebut sebagai metode positivistik karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum kita mengenal dua macam metode yakni metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm.35) metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif sebagai mana yang dijelaskan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN. sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus

PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN. sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai variabel, populasi, sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Syamsuddin dan Damaianti (2011, hlm. 14) mengatakan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian 54 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan guna mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang dikaji. Penelitian yang dilakukan memerlukan suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan uraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap desain penelitian harus memiliki metode atau prosedur tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa langkah sebagai pedoman di dalam melaksanakan penelitian. Selain sebagai pedoman yang bersifat fleksibel, metode penelitian berguna pula untuk menyusun biaya penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010 hlm.6) : Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

Selamat membaca, mempelajari dan memahami Selamat membaca, mempelajari dan memahami Materi kuliah elearning Metode Penelitian Kuantitatif POPULASI DAN SAMPEL Oleh Dr. Triana Noor Edwina D.S Fakultas Psikologi UMBY Populasi Adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu

Lebih terperinci

Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variabel satu terhadap yang lain. Fungsi :

Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variabel satu terhadap yang lain. Fungsi : Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variabel satu terhadap yang lain. Fungsi : a) Memberikan data kuantitatif yang dapat diolah dengan statistik, Pengumpulan data dapat melalui observasi, angket

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan peserta didik dalam pembelajaran mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME PERBANDINGAN TIGA FILSAFAT

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Musfiqon (2012, hlm. 1), penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang memiliki kontribusi dan kepentingan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Antara

Lebih terperinci

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong menyebutkan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong menyebutkan bahwa 105 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan, dan Model Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriprif kualitatif naratif. Menurut Bogdan dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan model thinktalk-write

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

MENULIS PROPOSAL PENELITIAN: METODE PENELITIAN KUANTITATIF (PART IV)

MENULIS PROPOSAL PENELITIAN: METODE PENELITIAN KUANTITATIF (PART IV) SMART WRITER MENULIS PROPOSAL PENELITIAN: METODE PENELITIAN KUANTITATIF (PART IV) MUFID, S.AG., SS., M.HUM Disampaikan pada kegiatan pelatihan Smart Writer: Penulisan Proposal Penelitian yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2013, hlm. 2) menyatakan bahwa, metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengembangkan isu dan argumen dalam berdebat di kelas X SMK ICB Cinta Wisata Bandung. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu cara yang digunakan dalam suatu penelitian atau bisa juga dikatakan bahwa metode penelitian ini sebagai usaha untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan dan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya apabila menggunakan suatu metode yang sesuai dengan kajian penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandasan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang mengikuti aturan atau prosedur tertentu. Ruseffendi mengemukakan bahwa: Penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena dengan menggunakan pendekatan ini akan mempermudah peneliti dalam mengungkap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran (Mix Design). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian metode campuran merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaanya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

Apa itu Penelitian Pendidikan?

Apa itu Penelitian Pendidikan? Apa itu Penelitian Pendidikan? Penelitian Pendidikan adalah kegiatan sistematis untuk mencari jawaban yang benar atau mendekati kebenaran tentang permasalahan pendidikan berdasarkan penalaran yang logis

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR Ledi Muh. Muttaqin 0810419 email: mh_ledy@yahoo.co.id PROGRAM STUDI PBS INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Metode penelitian merupakan hal yang harus diperhatikan dan ditetapkan dengan tepat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen (preexperimental) dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang harus dipersiapkan sebelum kita melakukan penelitian. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki. Sebelum melaksanakan sebuah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Metodologi penelitian adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan

Lebih terperinci

Bambang Avip Priatna M

Bambang Avip Priatna M Bambang Avip Priatna M METODE Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu RASIONAL Kegiatan penelitian dilakukan dengan caracara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian tentu memiliki tujuan. Guna mencapai tujuan tersebut maka diperlukan metode penelitian yang tepat. Karena pada dasarnya metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode analisis deskriptif. Metode kuantitatif dinamakan juga metode tradisional, karena metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga merupakan uraian dari metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian mengenai intervensi terhadap anak dengan hambatan komunikasi.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto) METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL (Dharminto) Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 89 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang ditempuh oleh peneliti dalam mengumpulkan sebuah data. Menurut Sugiyono (2011: 2) cara ilmiah merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode Penelitian kualitatif sering disebut juga metode penelitian naturalistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, terletak di Jalan Monginsidi nomor 40 Banjarsari, Surakarta. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci