Cerita Rakyat Seputar Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi (Dewi Kilisuci) 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Cerita Rakyat Seputar Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi (Dewi Kilisuci) 1"

Transkripsi

1 Cerita Rakyat Seputar Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi (Dewi Kilisuci) 1 Oleh : Drs.Yatmin,M.Pd Depy Tri Budi Siswanto Prodi Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Kota Kediri Jl. KH. Achmad Dahlan 76, Kota Kediri yatmin@unpkediri.ac.id depysiswanto@gmail.com Abstract Sri Sanggramawijaya was a famous princess as the daughter of King Airlangga (Resi Gentayu), a king from Kahuripan Kingdom who held the authority or hegemony in Java and the surrounding areas. Sri Sanggramawijaya was someone who phenomenal because her name was often associated to other names in the history of Kediri, such as Sekartaji, Rara Sucian, and Dewi Kilisuci. She was a woman who ever crowned as a crown princess (rakryan mahamantri i hino) and had strong relationship with the history of Selomangleng Cave, located in Kediri as the place of her hermitage. This script writing aims to: (1) find out the profile of Dewi Kilisuci as a historical figure in the town of Kediri; (2) find out the existence of Dewi Kilisuci to the historical events in the town of Kediri; (3) and find out the influence of Dewi Kilisuci in this modern-day to the society of Kediri and surrounding areas. This writing used historical research method which consists of four stages, they are: (1) Heuristics, i.e. the activity of collecting relevant sources to the history of Dewi Kilisuci; (2) Criticism of sources, i.e. the activity of selecting appropriate data both in terms of material (external) or contents (internal); (3) Interpretation, i.e. the process of interpreting or giving meaning to each historical evidence that has been discovered; (4) Historiography, i.e. the activity of writing history, obtained from a series of the previous activity process. Keywords: Dewi Kilisuci, Rara Sucian, Prabu Airlangga, Kediri City. Abstrak Sri Sanggramawijaya merupakan putri terkenal dari Prabu Airlangga (Resi Gentayu), seorang raja Kerajaan Kahuripan yang memegang hegemoni di Jawa dan sekitarnya. Sri Sanggramawijaya adalah seorang yang fenomenal karena sering namanya disangkut pautkan dengan sebutan-sebutan lain dalam kesejarahan Kediri, seperti Sekartaji, Rara Sucian, dan Dewi Kilisuci. Seorang yang pernah dinobatkan sebagai putri mahkota (rakryan mahamantri i hino) ini memiliki hubungan dengan kesejarahan Goa Selomangleng yang ada di Kota Kediri sebagai tempat pertapaannya. 1 Esai ini diikutsertakan pada Lomba Menulis Cerita Rakyat Kota Kediri 2016, yang bertema Cerita Rakyat yang ada di Kota Kediri. Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

2 Penulisan naskah ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui profil Dewi Kilisuci sebagai tokoh kesejarahan di Kota Kediri; (2) Mengetahui eksistensi Dewi Kilisuci terhadap peristiwa-peristiwa sejarah di Kota Kediri; (3) serta pengaruh Dewi Kilisuci dimasa kini terhadap masyarakat Kota Kediri dan sekitarnya. Penulisan ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Heuristik, yaitu kegiatan mengumpulkan sumber yang relevan dengan kesejarahan Dewi Kilisuci; (2) Kritik Sumber, yakni kegiatan penyeleksian data baik dari segi materi (ekstern) maupun isi (intern); (3) Interpretasi, yakni proses penafsiran atau pemberian makna kepada tiap-tiap bukti sejarah yang telah ditemukan; (4) Historiografi, yakni kegiatan penulisan sejarah yang didapat dari serangkaian proses kegiatan sebelumnya. Kata Kunci: Dewi Kilisuci, Rara Sucian, Prabu Airlangga, Kota Kediri. PENDAHULUAN Kota Kediri mempunyai keting gian rata-rata 67 meter di atas permukaan laut serta terletak pada 111 o 05 hingga 112 o 03 Bujur Timur dan 7 o 45 hingga 7 o 55 Lintang Selatan, terbelah oleh Sungai Brantas yang mengalir dari selatan ke utara menjadi dua wilayah, yaitu wilayah barat sungai dan timur sungai. Luas Wilayah Kota Kediri yang mencapai 63,40 km 2 terbagi menjadi tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren. 2 Secara historis wilayah Kota Kediri sekarang ini adalah bagian dari beberapa kerajaan bercorak Hindu- Buddha di masa lalu. Pada masa 2 Badan Pusat Statistik Kota Kediri, Kota Kediri dalam Angka 2014 (Kediri City in Figures 2014), (BPS Kota Kediri, 2014) yang diunduh dari tanggal 18 Oktober Kejayaan Mataram Kuno wilayah Kediri sudah teridentifikasi. Seperti yang dapat dilihat dari Prasasti Harinjing yang dibuat pada masa Raja Rakai Layang Dyah Tulodong (927 masehi) seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno yang kemudian tanggal yang ada dalam prasasti inipun dijadikan hari jadi Kota Kediri yaitu pada tanggal 25 Maret (804 masehi). Pada masa selanjutnya, terjadi suksesi antara Dyah Wawa kepada Mpu Sindok, kemudian berdirilah Kerajaan Mataram di Jawa Timur sebagai penerus hegemoni Kerajaan Mataram Kuno. 3 Masa akhir Kerajaan Mataram 3 Rakai Sumba Dyah Wawa adalah raja terakhir dari Kerajaan Mataram Kuno yang dapat teridentifikasi. Namun, apa alasan dibalik hancurnya Kerajaan Mataram Kuno pada saat dia menjabat sebagai raja, masih tanda tanya. Hal ini memunculkan berbagai teori seperti bencana alam, serangan Sriwijaya/ melayu, sampai kebangkrutan negara akibat Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

3 di Jawa Timur adalah pada masa Dharmawangsa Teguh. Saat itu Dharmawangsa sedang menikahkan anaknya dengan keponakan nya sendiri dari Bali yaitu Airlangga. Namun, disaat yang sama terjadi serangan oleh kerajaan bawahannya. Disana Darmawangsa dan keluarga istana tewas. Tapi, Airlanga berhasil menyelamatkan diri ke dalam hutan. Beberapa tahun kemudia ia dapat mengambil alih apa yang menjadi hak mantan calon mertuanya dulu. Setelah itu munculah Kerajaan Kahuripan yang dipimpin oleh Airlangga. Pada masa inilah tonggak sejarah mengenai Sri Sanggramawijaya (Dewi Kilisuci) mulai muncul. Dikisah kan Airlanga memiliki beberapa anak, yang salah satunya adalah Dewi Kilisuci. Seorang gadis cantik dari ibu permaisuri istri Airlangga. Sosok Kilisuci digambarkan sebagai orang yang religius, taat kepada agamanya, tidak memikirkan keduniawian dan dan memiliki jiwa kepahlawanan yang tinggi. Dia memilih meninggalkan urusan keduniawian dengan tidak pembangunan yang berlebih oleh kerajaan. Sedangkan apa hubungan antara Mpu Sindok dengan Dyah Wawa juga belum diketahui dengan pasti hingga sekarang. menjadi ratu pengganti Airlangga dan menyerahkan haknya kepada adiknya Samarawijaya dan Panji Garasakan. Kemudian dia pergi ke suatu tempat untuk menjadi seorang Resi dan bertapa. Selain itu, perlu dicatat bahwa didalam esai ini tidak membedakan antara Sanggramawijaya ataupun Kilisuci. Kedua sebutan ini akan digunakan secara bergantian untuk pengertian yang sama. Profil Sri Sanggramawijaya Nama Sri Sanggramawijaya sebagai putri raja besar di Jawa didokumentasikan pada beberapa peninggalan seperti, Prasasti Cane (1021 masehi) dan Prasasti Kamalagyan (1037 masehi). Kedua prasasti tersebut menyebutkan, yang duduk sebagai rakriyan mahamantri i hino 4 adalah Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadot- tunggadewi. 5 Jadi, jelas sekali putri dari Prabu Airlangga adalah Sri Sanggramawijaya. 4 Dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki status sebagai calon pengganti raja atau sebutan lainnya Putra Mahkota/ Putri Mahkota. Istilah lain yang hampir serupa adalah rakai hino atau rakaryan mapatih i hino, rakarayan i halu dan rakarayan i sirikan yang juga digunakan pada masa mataram kuno di Jawa Tengah. Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

4 Bagaimana dengan penyebutan Kilisuci? Menurut tradisi didalam Serat Kanda Resi Gentayu (Airlangga), raja Koripan (Kahuripan), mempunyai 5 orang anak, yang tertua ialah wanita, yang kemudian menjadi pertapa dan terkenal dengan nama Rara Sucian atau Dyah (Dewi) Kili Suci. 5 Dew Kilisuci (Sanggramawijaya) inilah yang menjadi putri mahkota, namun dia meninggalkan status tersebut dan menjadi seorang pertapa. Dalam penerapanya masyarakat Kediri lebih suka menyebut Kilisuci dari pada Sanggramawijaya, nama yang tidak mereka ketahui. 6 5 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), hlm Transliterasi wawancara dengan Karina Puspa, Diah Maulida, Suci Wulandari, Yumna, Nuri Astutik, pada tanggal 15 Oktober Foto 1.1 (Dokumen Pribadi) Patung Dewi Kilisuci di Kota Kediri Dewi Kilisuci dimungkinkan adalah anak tertua Airlangga dari permaisuri. Karena penunjukan seorang anak sebagai penganti kekuasaan raja di utamakan terlebih dahulu dari anak tertua permaisuri. Sedikit kasus mengenai anak selir menjadi raja. Hal ini pernah terjadi dimasa Dewi Kilisuci menolah menjadi Raja. Kemudian, terjadi perebutan kekuasaan olah para saudaranya, yang salah satunya dari selir. Kilisuci memiliki beberapa saudara, sumber-sumber seperti Prasasti Pucangan (1041), Prasasti Pandan Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

5 (1042), yang menyebut nama Sri Samarawijaya Dharmasuparnnawahana Teguh Uttunggadewa. 7 Serta, dari Prasasti Malenga yang menyebut, Sri Maharaja Haji Garasakan, yang dapat diduga adalah anak dari selir Airlangga. Di masa pengunduran diri Dewi Kilisuci sebagai putri mahkota. Mereka berdualah yang meneruskan hegemoni Kerajaan Kahuripan, walaupun wilayah nya harus dibagi dua (Kerajaan Panjalu dan Jenggala) dan malah sering terjadi konflik antar saudara ini. Penyebutan nama Sanggramawijaya atau Dewi Kilisuci atau Rakai Kapucangan tidak sama dengan Dewi Sekartaji. 8 Namun, ada tendensi pendapat masyarakat untuk menyama kan Dewi Kilisuci dengan Sekartaji. Nama Sekartaji terdapat pada cerita 7 Ada beberapa teori mengenai ketokohan Samarawijaya. Sekilas tampak Samarawijaya adalah anak dari Airlangga yang menggantikan kakaknya (Sanggramawijaya/ Kilisuci) menjadi putra mahkota. Namun, analisis lain seperti yang diungkap Suwardono, bahwa nama dari Samarawijaya memakai unsure Teguh. Apakah dapat diduga bahwa ia adalah anak Dharmawangsa Teguh yang juga selamat dari serangan Haji Wura?, (baca Suwardono, op, cit., hlm. 129). Sangat mungkin bahwa Samarawijaya adalah anak dari Dharmangsa Teguh. 8 Wawancara dengan Novi (Ketua PASAK) pada tanggal 19 Oktober rakyat Panji Kediri, dimana Sekartaji dikisahkan bersama dengan Panjiasmoro Bangun. Sanggramawijaya atau Kilisuci sangat dekat namanya dengan Goa Selomangleng. Dia memilih menjadi seorang Resi dan melakukan tapabrata di Goa Selomangleng dari pada naik tahta kerajaan dan terlalu mengurusi keduniawian. 9 Cerita rakyat tentang aktifitas Kilisuci di Goa Selomagleng yang sudah menjadi pengetahuan umum di Kota Kediri dibenarkan oleh N.J Krom: Goa Selomangleng merupakan peninggalan pada masa Shri Airlangga. Hal ini bisa dilihat dari huruf-huruf yang terdapat di dinding goa karang, selain itu Goa Selomangleng Kediri beraliran Budhisme, karena pada Goa Selomangleng terdapat relief yang menggambarkan penghormatan kepada Budha. 10 Adapula Relief di dalam Goa 9 Kisah dari Samarawijaya (Kili Suci) ini menjadi pesan moral berarti untuk para pemuda dimasa kini di era hedonism yang merajarela. 10 Balai Peninggalan Cagar Budaya. Selayang Pandang Kepurbakalaan Jawa Timur. Mojokerto: Balai Peninggalan Cagar Budaya. hlm. 8. Dalam Elva Novalia, Perkembangan Obyek Wisata Goa Selomangleng Di Kota Kediri Tahun J Avatara, 3(2), Juli 2015: Hlm Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

6 yang dipercayai sebagai relief Dewi Kilisuci: hedonis, dan melupakan kodrat ilahinya sebagai manusia. Foto 1.2 (Dokumen Pribadi) Dipercayai sebagai Dewi Kilisuci. Sosok Sanggramawijaya sangat patut diteladani. Berkarakter rendah hati, tidak mendaba harta dan tahta, suci karena perbuatannya, berperilaku positif. Meminjam kata-kata dari Daya Negeri Wijaya, tugas seorang bermoral adalah mengenali tujuan yang mulia dan setia pada tujuan tersebut. 11 Sikap mulia dari Dewi Kilisuci dapat dicontoh oleh generasi sekarang yang memiliki kecenderungan bersikap 11 Daya Negeri Hidayat, Teori dan Praktis: Sejarah Gagasan, (Yogyakarta: Kanisus, 2013), hlm. 88. Cerita Rakyat Seputar Sri Sanggramawijaya (Dewi Kilisuci) Kisahnya tidak terlepas dari sang ayah, raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan sebuah kerajaan besar yang pusat pemerintahannya pernah dipindahkan ke Dahanapura. 12 Sri Maharaja Rakai Halu Sri Lokeswara Dharmmawansa Airlangga Ananta wikramottunggadewi, merupakan putra Bali, saudara dari Darmawangsa Teguh, sekaligus calon mertuannya. Dalam acara pernikahan yang megah ternyata terjadi serangan besar di istana. Bagian prasasti Pucangan berbahasa sansekerta menyebutkan bahwa tidak lama sesudah perayaan pernikahan Airlangga dengan putri raja, ibu kota kerajaan diserbu oleh raja bawahan bernama Wurawari sehingga istana hancur Pemindahan pusat kerajaan dari yang sebelumnya di Kahuripan ke Dahnapura, disebutkan dalam prasasti Pamwatan yang berangka tahun 964 saka (1042 M), baca Poesponegoro dan Notosusanto, op, cit., hlm Ninie Susanti, Airlangga Biografi Raja Pembaharu Jawa Abad XI, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2010), hlm. 3. Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

7 Seluruh keluarga istana hancur, namun Airlangga berhasil meloloskan diri bersama ajudannya yakni Narrotama. Tiga tahun kemudian Airlangga berhasil melakukan konsolidasi kepada para pendeta dan rakyat yang percaya kepadannya. Selanjutnya pada 1019 Masehi, Airlangga menduduki tahta menjadi raja. Perjuangan hidup Airlangga diwarnai dengan penaklukan terhadap wilayah yang melepaskan diri dari kekuasaan Darmawangsa Teguh. Dimasa akhir pemerintahannya dia memilih menjadi seorang Resi, yang dikenal dengan nama Resi Gentayu, nama ini diidentifikasi sebagai Airlangga. Semasa hidupnya dia memiliki beberapa anak, salah satunya Sri Sanggrama Wijaya atau orang Kediri lebih suka menyebutnya Dewi Kilisuci. Sri Dharmmaprasadottunggadewi, Sanggramawijaya namanya pertama kali muncul pada tahun 1021 Masehi dalam Prasasti Cane yang dikeluarkan oleh Airlangga. Didalamnya disebutkan Sanggrama wijaya sebagai putri mahkota. Kemudian, tahun 1037 Masehi adalah tahun terakhir namanya di perbincang kan, yaitu dalam Prasasti Kamalagyan. Jadi, dari data tersebut, eksistensi Dewi Kilisuci hanya 16 tahun saja. Sebuah angka yang kecil sekali mengingat kisah-kisahnya yang sangat banyak dan berpengaruh sampai sekarang. Sanggramawijjaya atau Dewi Kilisuci adalah The Lady of Kediri City yang namanya sangat masyur di Jawa Timur. Dia dinobatkan oleh Airlangga sebagai putri mahkota Kerajaan Kahuripan yang wilayahnya sampai di wilayah Kota Kediri sekarang. Penobatannya sebagai putri mahkota didasari karena sikapnya yang baik, rendah hati dan disukai rakyat, selain itu juga karena statusnya sebagai putri tertua dari permaisuri. Masa Sanggramawijaya menjadi rakriyan mahamantri i hino (calon penngganti raja), sekitar empat tahun saja. Jabatannya digantikan oleh Sri Samarawijaya 14, yang dapat diidentifiasi sebagai putra dari Darmawangsa Teguh yang dapat selamat dari pralaya dan sekaligus 14 Dalam Prasasti Pucangan (1041 M) dan juga Prasasti Pandan (1042 M), yang menjabat sebgai rakryan mahamantri i hino ialah Sri Samarawijaya Dharmasuparnnawahana Teguh Uttunggadewa. Dengan demikian terjadi pergantian jabatan putra mahkota, lihat Suwardono, op, cit., hlm Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

8 keponakan dari Airlangga. Dewi Kilisuci merupakan orang yang sangat dihormati karena kerohaniannya. Dia meninggalkan kerajaan, harta, dan kemewahan yang sudah dimilikinya sejak kecil, untuk menjadi seorang Resi dan memasuki dunia tapabrata. Ketidak inginan Dewi Kilisuci menjadi Ratu, membuat Airlangga binggung. Setelah Sri Samarawijaya di nobatkan sebagai penggantinya Sanggramawijaya. Terjadi perdebatan karena seorang bernama Panji Garasakan juga meminta haknya menjadi raja. Panji Garasakan dimung kinkan sebagai anak Airlangga dari selir yang memiliki pengaruh di kerajaan Kahuripan. Airlangga dengan berat hati harus membagi kerajaannya menjadi dua. Dengan meminta bantuan Mpu Baradah yang dikatakan sakti mandra guna wilayah Kerajaan Kahuripan dibagi menjadi dua, dengan cara Mpu Baradah menyiramkan air dari kendi ajaib sehingga air yang sampai tanah akan membuat terbelahnya tanah dan menjadi sungai Brantas yang kita kenal sekarang ini. Maka Sri Samarawijaya memimpin sebagian wilayah Airlangga, dengan nama Kerajaan Panjalu (Barat Sungai) sementara Panji Garasakan mendapatkan separuhnya, yang kemudian disebut Kerajaan Jenggala. Selain itu, Dewi Kilisuci juga dikisahkan menjadi perantara kisah cinta Kudawarisrengga dengan Sekartaji dan pada saat seusai mempertemukan pengantin Dewi Sekartaji (putri kerajaan panjalu) dengan Raden Panji Kuda-warisrengga (putra kerajaan jenggala), kemudian Dewi Kilisuci beristirahat dan sekaligus melakukan tapabrata di Goa Selomangleng Kediri. 15 Nama Dewi Kilisuci juga memiliki korelasi dengan cerita Thothokkerot. Dikisahkan Dewi Kilisuci adalah kakak tertua para raja Janggala, Kadiri, Wurawan, dan Panaraga (Gelang-gelang 16 ). Munandar mengung kap bahwa Dewi Kilisuci adalah orang yang memberi saran untuk membunuh Dewi Angreni, diharapkan setelah Angreni meninggal Panji Jayakusuma akan mau menikahi Sekartaji. 17 Sepe ninggal Angraeni, 15 Novalia, op, cit., hlm Dimungkinkan wilayah Madiun, Jawa Timur sekarang. 17 Agus Aris Munandar, Kisah-kisah dan Kepercayaan Rakyat di Seputar Kepurbakalaan, J Paradigma, Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

9 Panji Jayakusuma mengasingkan diri. Sementara itu, Dewi Sekartaji selalu didatangi pangeran dari daerah lain untuk dilamar. Satu-satunya jalan adalah Sekartaji harus segera menikah dengan tunangannya yang sah, agar tidak menjadi rebutan para raja dan menimbulkan huru-hara. Kali ini pun yang tampil Dewi Kilisuci, ia diutus oleh para raja adik adiknya untuk menemui Raja Wurawan mertua Raden Panji, raja Wurawan menyerahkan masalah itu kepada Panji, lalu Panji juga menjawab bahwa yang bisa menyetujui atau tidak adalah istrinya Dewi Surengrana (Istri Panji yang lain). Maka Dewi Kili Suci bertemu berdua dengan Surengrana, setelah pembicaraan yang lama Dewi Surengrana menyetujuinya, sementara tafsiran apabila tidak setuju maka ia akan bernasib sama dengan Dewi Angreni, dibunuh, karena dianggap menghalangi cinta Panji. Walaupun setuju namun di hati kecilnya ia pasti tidak menerimanya, ia sangat benci kepada dewi Sekartaji madunya. 18 Walaupun Sekartaji saudara sepupunya, namun dalam pandangan Surengrana ia merebut suaminya, maka jika bertemu dengan Dewi Sekartaji alias Candrakirana, Dewi Surengrana selalu bersungut-sungut (methothok) dan membunyikan giginya (bahasa Jawa: kerot-kerot) sebagai tanda kebencian dan permusuhannya. Karena perilakunya itu, maka ia dijuluki Thothokkerot. Setelah meninggal, Dewi Surengrana diwujud kan sebagai arca raksasa besar yang sampai sekarang masih ada dinamakan Thothokkerot. 19 Pada cerita rakyat ini, Dewi Kilisuci berperan sebagai penasihat dan sebagai kakak tertua yang mengayomi adikadiknya, serta selalu tampil di depan setiap ada masalah. Terlihat pula, bahwa Kilisuci yang memberika saran untuk memunuh Dewi Angraeni, memang sering ditemui Cerita rakyat yang sangat kontradiktif antara satu dengan lainya yang juga perlu diuji faliditasnya. Banyak sekali cerita rakyat yang rticle/download/15/pdf pada tanggal 20 Oktober hlm Ibid., hlm Ibid. Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

10 berhubungan dengan nama Dewi Kilisuci, mulai dari di sekitar Kediri sampai dengan wilayah lain di luar kediri. Hal tersebut menandakan eksis tensi Dewi Kilisuci menjadi semacam hal umum yang dapat diterima masya rakat bahkan sampai di propinsi lain. Kisah dari Dewi Kilisuci sampai pula di Nganjuk, cerita rakyat ini sangat berhubungan dengan legenda Roro Kuning di Nganjuk. Dimana pada tradisi ini dikisahkan Dewi Kilisuci adalah anak dari penguasa Kediri. Kilisuci memiliki saudara bernama Sekartaji. Dalam kisah ini Dewi Kilisuci memiliki nama lain yaitu Ruting, dan Sekartaji bernama Roro Kuning. Foto 1.3 Patung Roro Kuning di Air Merambat, Nganjuk 20 Mirip sekali dengan patung Kilisuci di Kota Kediri Kedua putri raja itu sakit, dikerajaan tidak ada yang bisa menyembuhkan. Runting sakit kuning dan Roro Kuning sakit gondok dan kulit. Untuk mencari kesembuhan kedua putri raja mengembara masuk keluarhutan belantara, naik gunung turun gunung dan akhirnya singgah ke lereng Gunung Wilis Desa Banjula. Ketika sedang merenungi nasip putri bertemu dengan Resi Darmo dari Padepoan Ringin Putih desa Bajulan. Disinilah dua putri raja dirawat dan diberi obat ramuan tradisional oleh sang Resi yang sakti. Dengan ramuan dedaunan, sakit putri raja akhirnya bisa sembuh. Dalam proses penyembuhannya, Putri Runting dan Kuning sering mandi di air terjun yang kemudian diabadikan oleh Resi menjadi nama air terjun. 21 Namun, kisah lain menyebut- 20 Foto Roro Kuning diunduh dari pada tanggal 20 Oktober Wisata Air Terjun, Air Terjun Roro Kuning-Nganjuk, diunduh dari a-timur/air-terjun-roro-kuning---nganjuk pada 20 Oktober Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

11 kan bahwa Roro Kuning ini adalah seorang pendamping dari Kilisuci yang berasal dari Kediri. 22 Cerita rakyat Ponorogo juga menyebut nama Dewi Kilisuci. Kisah Dewi Kilisuci yang tidak menikah dan melakukan tapabrata di Goa Selomangkleng di bantah oleh cerita rakyat dari Ponorogo. Menurut cerita tutur (Cerita Rakyat) Dadak Merak dalam Reyog Ponorogo. Dadak Merak yang berkepala singa dan merak itu menurut legenda terjadi akibat Raja Lodoyo yang berkepala singa dikutuk oleh Raja Kelono Sewandono dari Kerajaan Atas Angin di Wengker (Atas Angin sekarang di daerah Sumoroto, Ponorogo). Kisah ini dihubungkan dengan Raja Airlangga ketika di akhir pemerintahannya pada 1042 putri mahkota Airlangga, Sangramawijaya Tunggadewi atau Dewi Kilisuci dipersunting Raja Wengker dan Raja Brang Kidul dari Lodoyo. Kisah rebutan putri mahkota ini diabadikan dalam kisah Reyog Ponorogo ini Wawancara dengan Dendi Trianto (Juru Pelihara di Museum Anjuk Ladang, Nganjuk) pada 18 Oktober Teguh Budiharso, Meluruskan Sejarah Trenggalek Kota Gaplek: Studi Heuristik Foklor Panembahan Batoro Katong, Joko Kisah ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dipercayai dalam Reyog Ponorogo. Secara langsung kisah ini sangat kontradiktif dengan cerita rakyat Dewi Kilisuci di kediri. Selain di Jawa Timur, Cerita Rakyat tentang Kilisuci juga sampai ke Daerah Istimewa Yogyakarta yang terekam dalam beberapa kesenian. Salah satu diantaranya adalah kesenian Incling Krumpyung Langen Bekso Wiromo yang merupakan salah satu kesenian rakyat tumbuh dan berkembang di Dusun Gunung Rega Kokap Kulon Progo. Cerita ini mengambil cerita Panji Asmara Bangun yang menceritakan perjalanan Prabu Tedjabaka dan Prabu Tedjakusuma yang diutus oleh Prabu Klana Sewandana dari Bantar Angin menuju Kediri untuk melamar Dewi Kilisuci. Saat tengah perjalanan Prabu Tedjabaka dan Prabu Tedjakusuma dihadang oleh Tumenggung Banthengwulung dan Tumenggung Singolodra. Kedua Tumenggung bermaksud untuk mencegah tujuan Prabu Tedjabaka dan Prabu Tedjakusuma menuju Kediri dalam misi pelamaran, dan mengatakan Lengkoro dan Menak Sopal, J Lingua, 12(1), Maret 2015: hlm Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

12 bahwa Dewi Kilisuci adalah seorang wanita wadat (Wanita yang diagungagungkan). Konflik ditengah perjalanan mereka menimbulkan sebuah peperangan antara kerajaan Bantar Angin dan Kediri. 24 Cerita rakyat tentang Kilisuci sangat banyak menyebar di beberapa bagian wilayah Indonesia, hal ini menunjukan bahwa seorang putri dari Kediri pernah menjadi The Lady of Java. Catatan Penutup Dewi Kilisuci atau Sanggramawijaya atau apapun sebutanya mengajarkan pesan moral yang sangat baik, bahwa keduniawian itu tidak selamanya utuh namun mendekatkan diri kepada pencipta merupakan hal yang lebih baik dari pada sekedar hedonis di dunia yang hanya sesaat ini. Dewi Kilisuci sebagai The Lady of Kediri City merupakan produk unggul Kediri dimasa lampau. Indonesia memiliki banyak perempuan- 24 Anggun Herliani, Analisis Semiotika Gerak Dasar Dan Properti Pada Kesenian Incling Krumpyung Langen Bekso Wiromo Di Gunung Rego, Hargorejo, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, hlm perempuan luarbiasa seperti Ratu Sima, Gayatri Rajapatni, Tribuana Tunggadewi, Sanggramawijaya (Dewi Kilisuci) dan masih banyak lagi. Tentunya yang diharapkan adalah prestasi yang lebih dari para pemuda pemudi Indonesia saat ini agar namanya selalu dikenal dalam sejarah. Mengulik kesejarahan tentang Dewi Kilisuci memang panjang sekali, hal yang perlu dicermati adalah banyaknya sumber-sumber yang berdasarkan tradisi atau foklor yang tentunya belum seratus persen kebenaranya. Belum lagi kisah-kisah yang berbau klenik. Namun, Sejarah, Adat Istiadat, dan tradisi adalah identitas suatu bangsa, jika salah satu komponennya rusak maka identitas suatu bangsa patut dipertanyakan. Tetap jaga wibawa nasional, wahai pemuda-pumudi Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Budiharso, Teguh. Meluruskan Sejarah Trenggalek Kota Gaplek: Studi Heuristik Foklor Panembahan Batoro Katong, Joko Lengkoro dan Menak Sopal, J Lingua, Maret 2015, 12(1), Maret 2015: Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

13 Hidayat, Daya Negeri Teori dan Praktis: Sejarah Gagasan. Kanisus, Yogyakarta. Novalia, Elva. Perkembangan Obyek Wisata Goa Selomangleng Di Kota Kediri Tahun , J Avatara, 3(2), Juli 2015: Poesponegoro, Marwati Djoened, dan Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Balai Pustaka, Jakarta. Susanti, Ninie Airlangga Biografi Raja Pembaharu Jawa Abad XI. Komunitas Bambu, Jakarta. Suwardono Sejarah Indonesia Masa Hindu-Budha. Penerbit Ombak, Yogyakarta. Herliani, Anggun Analisis Semiotika Gerak Dasar Dan Properti Pada Kesenian Incling Krumpyung Langen Bekso Wiromo Di Gunung Rego, Hargorejo, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Universitas Yogyakarta, hlm Negeri Website Badan Pusat Statistik Kota Kediri, Kota Kediri dalam Angka 2014 (Kediri City in Figures 2014), (BPS Kota Kediri, 2014) yang diunduh dari tanggal 18 Oktober Foto Roro Kuning diunduh dari pot.co.id pada tanggal 20 Oktober Munandar, Agus Aris. Kisah-kisah dan Kepercayaan Rakyat di Seputar Kepurbakalaan, a.ui.ac.id/index.php/paradigma /article/download/15/pdf, pada tanggal 20 Oktober Jurnal Paradifma. Wisata Air Terjun, Air Terjun Roro Kuning-Nganjuk, diunduh dari sataairterjun/jawa-timur/airterjun-roro-kuning---nganjuk pada 20 Oktober Wawancara Narasumber Nama Usia Pekerjaan Alamat Dendi Trianto, A.md, S. - Juru Pelihara di Museum Anjuk Nganjuk Pd Ladang, Nganjuk Novi, M. Hum - Ketua PASAK Kediri Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

14 Responden Nama Usia Pekerjaan Alamat Diah M 21 Mahasiswa Kediri Karina P 20 Mahasiswa Kediri Nuri Astuti 47 Ibu Rumah Tangga Kediri Suci W 20 Mahasiswa Kediri Yumna 22 Mahasiswa Kediri Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN e-issn

JURNAL PERAN MPU BHARADA DALAM BIDANG SOSIAL DAN POLITIK PADA MASA RAJA AIRLANGGA DI KERAJAAN KAHURIPAN

JURNAL PERAN MPU BHARADA DALAM BIDANG SOSIAL DAN POLITIK PADA MASA RAJA AIRLANGGA DI KERAJAAN KAHURIPAN JURNAL PERAN MPU BHARADA DALAM BIDANG SOSIAL DAN POLITIK PADA MASA RAJA AIRLANGGA DI KERAJAAN KAHURIPAN ROLE OF THE BHARAA MPU IN THE SOCIAL AND POLITICAL FIELD OF KING AIRLANGGA IN THE KAHURIPAN KINGDOM

Lebih terperinci

Pengantar. NAROTAMA Keberadaan, Perjuangan & Kesejarahannya

Pengantar. NAROTAMA Keberadaan, Perjuangan & Kesejarahannya 1 Pengantar Pada awal tahun 1981 beberapa orang dosen UNAIR dan ITS serta beberapa tokoh masyarakat tergabung dalam Yayasan Pawiyatan Gita Patria ingin mengabdikan diri di bidang pendidikan dengan mendirikan

Lebih terperinci

KAHURIPAN - JANGGALA& PANJALU

KAHURIPAN - JANGGALA& PANJALU KAHURIPAN - JANGGALA& PANJALU P. CUNGRANG (929) = RAKYAN SRI MAHAMANTRI DAN RAKYAN SRI PRAMESWARI SRI WARDHANI PU KBI MENETAPAKAN DESA CUNGGRANG SEBAGAI SIMA DENGAN PENGHASILAN PAJAK SENILAI 15 SUWARNA

Lebih terperinci

INTERAKSI KEBUDAYAAN

INTERAKSI KEBUDAYAAN Pengertian Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1 x pertemuan (2 x 35 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu : SDN Baciro : VA/1 : Ilmu Pengetahuan Sosial : 1 x pertemuan (2 x 35 menit) Hari/Tanggal : Selasa/02

Lebih terperinci

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno KELOMPOK 4 : ADI AYU RANI DEYDRA BELLA A. GHANA N.P. PUSAKHA S.W.Q (01) (Notulen) (08) (Moderator) (11) (Anggota) (20) (Ketua) Kerajaan Mataram (Hindu-Buddha), sering disebut dengan

Lebih terperinci

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT KERAJAAN MAJAPAHIT Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia,berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA STANDAR KOMPETENSI: 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya. BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Legenda Hanoman 2.1.1 Perang Wanara dan Raksasa Setelah lakon Hanoman Obong. Hanoman kembali bersama Sri Rama dan Laskmana beserta ribuan pasukan wanara untuk menyerang Alengka

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

Sekilas Sejarah Kerajaan Medang

Sekilas Sejarah Kerajaan Medang Sekilas Sejarah Kerajaan Medang Pendahuluan. Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang menggambarkan ciri khas daerah tersebut. Seperti halnya Indonesia yang banyak memiliki pulau,

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3 1. Hipotesis yang menyebutkan bahwa agama dan kebudayaan Hindu dibawa ke Indonesia oleh para pedagang adalah hipotesis...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang terdiri dari berbagai macam pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki kota-kota

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Tinjauan Historis Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan historis. Kata

Lebih terperinci

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA IPS Nama :... Kelas :... 1. Kerajaan Kutai KUTAI Prasasti Mulawarman dari Kutai Raja Kudungga Raja Aswawarman (pembentuk keluarga (dinasti)) Raja

Lebih terperinci

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno (Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan medang periode jawa tengah) merupakan kelanjutan dari kerajaan kalingga di jawa tengah sekitar abad ke 8 M, yang selanjutnya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Keluarga adalah institusi pertama yang dibangun, ditetapkan dan diberkati Allah. Di dalam institusi keluarga itulah ada suatu persekutuan yang hidup yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Jawa kaya akan peninggalan-peninggalan purbakala, di antaranya ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini tersebar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap provinsi di Indonesia memiliki cerita rakyat yang berbeda-beda. Sebagai salah satu dari keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia, cerita rakyat tentu patut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan dengan berbagai peninggalan yang tersebar diberbagai wilayah Lampung. Meskipun

Lebih terperinci

Kata Kunci: Punden Berundak, Sumber Belajar Sejarah. Dosen Pembimbing Artikel

Kata Kunci: Punden Berundak, Sumber Belajar Sejarah. Dosen Pembimbing Artikel Eksistensi Punden Berundak di Pura Candi Desa Pakraman Selulung, Kintamani, Bangli (Kajian Tentang Sejarah dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah) Oleh : I Wayan Pardi, (NIM 0914021066), (e-mail:

Lebih terperinci

BAB 7. Standar Kompetensi. Memahami kesamaan dan keberagaman Bahasa dan Dialek. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran

BAB 7. Standar Kompetensi. Memahami kesamaan dan keberagaman Bahasa dan Dialek. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran BAB 7 Standar Kompetensi Memahami kesamaan dan keberagaman Bahasa dan Dialek Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan keberadaan dan perkembangan tradisi lisan dalam masyarakat setempat. 2. Mengembangkan sikap

Lebih terperinci

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi Forum Bina Prestasi Anggota Ikapi Pendalaman Buku Teks Tematik Pahlawanku 4E Kelas IV SD Penyusun Forum Bina Prestasi Pramita Indriani Damarasih Sumiyono Untari Teguh Purwantari Sutarman Editor Indriani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmiah tentang peninggalan masa lalu manusia. Di dalam ilmu arkeologi terdapat subsub

BAB I PENDAHULUAN. ilmiah tentang peninggalan masa lalu manusia. Di dalam ilmu arkeologi terdapat subsub BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Rekonstruksi kehidupan masa lalu manusia merupakan pekerjaan yang tidak putus bagi akademisi dan peneliti dari disiplin arkeologi. Arkeologi melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kerajaan Jawa dipegang oleh raja baru dari Kerajaan Majapahit. Majapahit merupakan

I. PENDAHULUAN. kerajaan Jawa dipegang oleh raja baru dari Kerajaan Majapahit. Majapahit merupakan I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah era kerajaan Kediri mengakhiri kekuasaannya akibat penyerbuan dari Raden Wijaya sebagai aksi pembalasan karena telah menghancurkan Singhasari, praktis percaturan

Lebih terperinci

Kerajaan Kutai. A. Berdirinya Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai. A. Berdirinya Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai A. Berdirinya Kerajaan Kutai Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ditemukannya tujuh buah batu tulis yang

Lebih terperinci

Pupuh 1 (bait 1-5) : Manggala dipersembahkan kepada Dewa Wisnu yang menjelma menjadi manusia pada zaman Dwapara.

Pupuh 1 (bait 1-5) : Manggala dipersembahkan kepada Dewa Wisnu yang menjelma menjadi manusia pada zaman Dwapara. RINGKASAN KEKAWIN KRESNAYANA Pupuh 1 (bait 1-5) : Manggala dipersembahkan kepada Dewa Wisnu yang menjelma menjadi manusia pada zaman Dwapara. Pupuh 2 (bait 1-8) : Ada suatu kerajaan yang bernama Dwarawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan Indonesia memiliki ragam suku dan budaya, dalam proses pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah memiliki nilai sejarah. Pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. Manusia itu sendiri merupakan objek pelaku dalam peristiwa sejarah. Demikian juga

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data a. Survey Lapangan Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat rendahnya popularitas wayang di negeri kita sendiri. Tempatnya sangat

Lebih terperinci

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah merupakan hasil medium tulis yang digunakan pada sastra klasik. Isi naskah tersebut dapat meliputi semua aspek kehidupan budaya bangsa yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan kegiatan manusia untuk menguasai alam dan mengolahnya bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

PESAN MORAL DALAM CERITA RAKYAT RARA JONGGRANG

PESAN MORAL DALAM CERITA RAKYAT RARA JONGGRANG PESAN MORAL DALAM CERITA RAKYAT RARA JONGGRANG Ahmad Dwi Nugroho Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia Ahmaddwinugroho13@gmail.com

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 18 /KPTS/013/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 18 /KPTS/013/2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 18 /KPTS/013/2015 TENTANG PENETAPAN SATUAN RUANG GEOGRAFIS KAWASAN PENANGGUNGAN SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT PROVINSI GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian sebagai salah satu unsur dari perwujudan kebudayaan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian sebagai salah satu unsur dari perwujudan kebudayaan bangsa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian sebagai salah satu unsur dari perwujudan kebudayaan bangsa, memiliki nilai-nilai dan prinsip-prinsip luhur yang harus di junjung tinggi keberadaannya. Nilai-nilai

Lebih terperinci

BHISMA DEWABHARATA (BABAK I)

BHISMA DEWABHARATA (BABAK I) DESKRIPSI KARYA TARI ORATORIUM BHISMA DEWABHARATA (BABAK I) Oleh : I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn. Produksi ISI Denpasar dipergelarkan dalam rangka Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke 33 Di Art Centre

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kesusastraan Indonesia kuno terdapat epos besar, yaitu kisah Mahabharata, yang pada awalnya ditulis dalam bahasa Sansekerta dimana menurut Nyoman (2014) dalam

Lebih terperinci

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM Nama ; MUKHLISON HAKIM 1. Abstrak Pusat kebudayaan reog ponorogo merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk memamerkan,melatih dalam rangka melestarikan kebudayaan reog ponorogo adapun fasilitas yang

Lebih terperinci

Oleh: Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Menurut berita-berita Cina, pulau Bali dikenal dengan nama P oli.

Oleh: Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Menurut berita-berita Cina, pulau Bali dikenal dengan nama P oli. Alur Perkembangan Kebudayaan Bali III Oleh: Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar 3. P oli dari Berita-berita Cina a. Berita-berita Cina Tentang Bali Menurut berita-berita Cina, pulau Bali

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dan memerdekakan diri pada 17 Agustus 1945, bangsa ini pernah menemukan atau memiliki sebuah masa kejayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Pariwisata penting bagi negara karena menghasilkan devisa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Pariwisata penting bagi negara karena menghasilkan devisa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat baik dari jumlah wisatawan

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian mengenai novel Ken Arok Ken Dedes: Sebuah Roman Epik Cinta Penuh Darah dan legenda Gunung Kemukus serta implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMK telah selesai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai tokoh Sanjaya sebagai pendiri Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai tokoh Sanjaya sebagai pendiri Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengenai tokoh Sanjaya sebagai pendiri Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah sebenarnya masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini. Jati diri Sanjaya yang

Lebih terperinci

5. (775 M) M M M 9. (832 M) 10. (842 M) 11. (850 M) 12. (856 M) 13. (863 M) 14. (880 M) 15. (907 M) 16.

5. (775 M) M M M 9. (832 M) 10. (842 M) 11. (850 M) 12. (856 M) 13. (863 M) 14. (880 M) 15. (907 M) 16. MATARAM 1. Prasasti Tuk Mas 2. Prasasti Sojomerto (akhir abad 7) 3. Prasasti Canggal (732 M) 4. Prasasti Plumpungan 750 M 5. Prasasti Ligor B (775 M) 6. Prasasti Kalasan 778 M 7. Prasasti Kelurak 782 M

Lebih terperinci

SEKARTAJI. Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Sekartaji

SEKARTAJI. Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Sekartaji SEKARTAJI Arsyah Isnaini arsyahisnaini@gmail.com Dr. Anik Juwariyah, M. Si anik_ju1968@yahoo.com Program Studi S1 Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian sastra lisan sangat penting untuk dilakukan sebagai perlindungan dan pemeliharaan tradisi, pengembangan dan revitalisasi, melestarikan

Lebih terperinci

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) A. Latar Belakang Masalah Setiap agama bagi para pemeluknya merupakan

Lebih terperinci

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan manusia yang sedang berkembang menuju pribadi yang mandiri untuk membangun dirinya sendiri maupun masyarakatnya.

Lebih terperinci

lebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks

lebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks 3 Relief menjadi media penyampaian pesan karena merupakan media yang lebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks lebih sulit karena diperlukan pengetahuan tentang bahasa

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupannya manusia selalu membutuhkan interaksi dengan orang lain. Keluarga

Lebih terperinci

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau MATERI USBN SEJARAH INDONESIA PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH 1. PENGERTIAN SEJARAH Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam

Lebih terperinci

Kidung Sunda Pride, Sacrifice, Greed and Love

Kidung Sunda Pride, Sacrifice, Greed and Love BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Blackadder ITC" yang memiliki cita rasa klasik dan tradisional. Warna yang digunakan adalah Coklat tua.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KESENIAN REOG PONOROGO

PERKEMBANGAN KESENIAN REOG PONOROGO BAB II PERKEMBANGAN KESENIAN REOG PONOROGO 2.1. Kesenian Reog Ponorogo Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) Kesenian yang memiliki kata dasar seni dan memiliki arti kesanggupan akal untuk menciptakan

Lebih terperinci

KERAJAAN KEDIRI. Nama Kelompok : Hegel Prayoga Lola Yolanda Poni Safira Nurulita Agustina

KERAJAAN KEDIRI. Nama Kelompok : Hegel Prayoga Lola Yolanda Poni Safira Nurulita Agustina KERAJAAN KEDIRI SEJARAH, RAJA DAN PENINGGALAN BESERTA KEHIDUPAN POLITIK,EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA Nama Kelompok : Hegel Prayoga Lola Yolanda Poni Safira Nurulita Agustina Nama Kelompok Hegel Prayoga Lola

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR 1. Terbentuknya Suku Banjar Suku Banjar termasuk dalam kelompok orang Melayu yang hidup di Kalimantan Selatan. Suku ini diyakini, dan juga berdasar data sejarah, bukanlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai ilmu pengetahuan yang ada pada jaman sekarang dapat dikatakan merupakan buah pikir dari warisan leluhur. Warisan leluhur dapat berupa artefak yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan budaya Indonesia mengalami pasang surut, pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Agama Republik Indonesia (1975:2) menyatakan bahwa : maka dilakukan perkawinan melalui akad nikah, lambang kesucian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Agama Republik Indonesia (1975:2) menyatakan bahwa : maka dilakukan perkawinan melalui akad nikah, lambang kesucian dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkawinan merupakan peristiwa hukum yang terjadi didalam hidup bermasyarakat yang menyangkut nama baik keluarga ataupun masyarakat. Hal ini diterangkan dalam buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI TOKOH

BAB II DESKRIPSI TOKOH 18 BAB II DESKRIPSI TOKOH A. SEJARAH HIDUP 1. Masa Lalu Bagong Dari berbagai sumber literatur dan juga dari penuturan keluarga menejelaskan bahwa Bagong Kussudiardja adalah seorang maestro tari yang lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sudjiman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar dalam menjalankan tata hukum di Indonesia. Oleh sebab itu, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

Lebih terperinci

BAB IV WAWACAN RAWI MULUD

BAB IV WAWACAN RAWI MULUD BAB IV WAWACAN RAWI MULUD 4.2 Deskripsi Naskah Wawacan Rawi Mulud a. Judul naskah: Wawacan Rawi Mulud b. Pemilik naskah: Abidin Bin Haji Ghopur, kampung Cowal RT 04, RW 05, Desa Sindangmekar, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlawanan budaya merupakan perjuangan hak yang bertentangan agar terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan untuk melakukan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak keanekaragaman budaya tradisional termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang terdiri atas beberapa pulau dan kepulauan serta di pulau-pulau itu terdapat berbagai suku bangsa masing-masing mempunyai kehidupan sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum datangnya Islam masyarakat Indonesia masih percaya akan kekuatan roh nenek moyang yang merupakan sebuah kepercayaan lokal yaitu animisme dan dinamisme.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teori sastra modern membagi jenis sastra menjadi tiga, yaitu prosa, lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain novel, cerita pendek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia, dikenal sebagai bangunan bersejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia, dikenal sebagai bangunan bersejarah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, dikenal sebagai bangunan bersejarah yang merupakan istana

Lebih terperinci

Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5. > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng

Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5. > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5 > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng Definisi Dongeng Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN/Permana Adi Wijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ratusan peninggalan benda bersejarah yang berbedabeda. Masing masing daerah memiliki benda yang bersejarah tersendiri yang dapat diangkat

Lebih terperinci

Taman Wisata Sejarah dan Budaya Goa Selomangleng Kediri

Taman Wisata Sejarah dan Budaya Goa Selomangleng Kediri Taman Wisata Sejarah dan Budaya Goa Selomangleng Kediri Henly Fika Adrinda, Chairil Budiarto Amiuza, Nurachmad Sujudwijono Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Alamat Email penulis:ulet.bulu6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi merupakan kebiasaan dalam suatu masyarakat yang diwariskan secara turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 2. Data dan Analisa

BAB 2. Data dan Analisa BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber data 2.1.1 Literatur : 2.1.1.1 Buku : 1. Cerita rakyat Balingkang (Bali) Berisi kumpulan cerita rakyat dari Bali yang unik dan menarik. 2. Understanding comic, by Scout

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian merupakan suatu estafet

Lebih terperinci

Manusia dan Cinta Kasih

Manusia dan Cinta Kasih Manusia dan Cinta Kasih Cinta kasih Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan catatan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Muhammadiyah, KH. Abdul Fatah, Lamongan. vii

ABSTRAK. Kata kunci: Muhammadiyah, KH. Abdul Fatah, Lamongan. vii ABSTRAK Skripsi ini yang berjudul Peran KH. Abdul Fatah dalam perkembangan Muhammadiyah Lamongan 1990-2000. Fokus penelitian yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Siapakah KH. Abdul Fatah (2) Bagaimana

Lebih terperinci

RETNO DWI ASTUTI NPM:

RETNO DWI ASTUTI NPM: STUDI TENTANG GEMBLAKAN DALAM KESENIAN REOG DI DESA SUMOROTO KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang tertuang dalam bentuk naskah sejak abad IX 1. Berkaitan dengan tulisan dalam bentuk naskah, Saputra

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: Pencarian bahan melalui buku, artikel, dan literatur dari

Lebih terperinci

Di samping itu, Sultan HB VII juga menggunakan taktik dengan mengulur waktu dan mencegah penyerahan secara total semua yang diminta oleh pemerintah

Di samping itu, Sultan HB VII juga menggunakan taktik dengan mengulur waktu dan mencegah penyerahan secara total semua yang diminta oleh pemerintah BAB VI KESIMPULAN Dari pengungkapan sejumlah fakta dan rekonstruksi yang dilakukan, penelitian ini menarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut ini : Sultan Hamengku Buwono VII adalah seorang raja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam

BAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam kerajaan Mataram

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar

Lebih terperinci

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daftar

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi Tujuan dari perancangan desain buku cerita bergambar ini merupakan sebagai media informasi yang bertujuan

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo) JURNAL SKRIPSI MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI Oleh: DESI WIDYASTUTI K8409015 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG 2.1 Cerita Rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat atau legenda adalah cerita pada

Lebih terperinci

AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA. Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa

AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA. Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa CIPANAS PRESS 2014 Diterbitkan oleh Cipanas Press (STT Cipanas) Jl. Gadog I/36 Cipanas Cianjur 43253 Jawa Barat Indonesia Cetakan

Lebih terperinci