107 FAQ s DBKB FAQ s DBKB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "107 FAQ s DBKB FAQ s DBKB"

Transkripsi

1 107 FAQ s DBKB 2000 APLIKASI DBKB Apakah input jenis transaksi akan berpengaruh pada data yang dihasilkan? Tidak. 2. Ketika mengisi NOP terdapat pesan Kode wilayah tidak ditemukan mengapa demikian? Harus dilakukan entri wilayah terlebih dahulu melalui menu Edit,Entry wilayah, 3. Ketika mengisi NOP terdapat pesan DBKB tahun xxxx belum terbentuk mengapa demikian? Harus dilakukan running tabel DBKB di menu Edit, Entry harga resources, Tahun penilaian pada menu File, Seleksi wilayah tidak sesuai dengan tahun pada setup komputer. Cara merubah tahun komputer dengan meng-klik 2 x angka jam di pojok kanan bawah menu start window, kemudian sesuaikan tanggal dan tahunnya, 4. Lembar kerja tampilan perhitungan nilai DBKB seluruhnya bernilai 0 atau 1, mengapa demikian? Tahun pajak tidak sesuai dengan tahun setup komputer, akibatnya dianggap tabel DBKB tahun bersangkutan belum terbentuk, 5. Mengapa bangunan ke 0 tidak pernah ada ketika dicari? Pengisian jumlah bangunan selalu dimulai dari angka 1 tidak boleh dari 0! 6. Ketika entry harga resources pertama kali yang muncul harga wilayah mana dan tahun berapa? Pertama kali entry harga resources yang akan keluar adalah harga DKI Jakarta tahun Ketika akan entry harga resources pertama kali dilakukan tabel harga semuanya kosong? Tempatkan kursor pada angka tahun, kemudian tekan enter, ikuti perintah selanjutnya dengan menjawab Yes FAQ s DBKB

2 8. Apakah untuk penyesuaian harga resources setiap n tahun jika tidak ada kenaikan pada tahun sesudahnya (n+1) harus entry ulang? Tidak perlu, karena harga resources pada tahun selanjutnya (n+1) otomatis mengikuti harga resources pada tahun sebelumnya (n), 9. Apakah jika dilakukan perubahan harga resources setiap tahun otomatis harga bangunan yang sudah terdapat di dalam basis data akan berubah? Tidak. Karena aplikasi ini di desain untuk penilaian individu yang tidak setiap tahun harus dibuah, maka untuk melakukan perubahan nilai bangunan harus dipanggil dulu NOP bangunan yang akan disesuaikan kemudian hitung ulang DBKB-nya. 10. Ketika konversi dilakukan terdapat pesan NOP xx.xx.xxx.xxx.xxx-xxxx.x sudah terdapat dalam basis data? Data bangunan tersebut sudah terdapat di dalam basis data DBKB 2000, sehingga tidak perlu dikonversi lagi, cukup dibuka melalui menu Edit, Entry LSPOP baru. 11. Ketika melakukan login untuk koneksi jaringan ke basis data SISMIOP terdapat pesan Koneksi jaringan tidak berhasil? Salah memasukkan login, pada umumnya login : pbb, password : ungaran, source name : sismiop. Perlu ditanyakan ke OC login yang sudah ada, Salah memasukkan password. Perlu ditanyakan ke OC password yang biasa dipakai, Salah memasukkan nama basis data SISMIOP. Perlu ditanyakan ke OC nama basis data yang sudah ada, Belum dilakukan instalasi SQL Net Client 8i di PC DBKB 2000, Network PC DBKB 2000 belum di setup. : Buka menu Start, setting, control panel, network, add, protocol, add, microsoft, TCP/IP, ok Klik TCP/IP xxx, properties, specify an IP address, IP address xx (xx diisi IP yang belum ada mis: 55,50) atau harus sama dengan IP server sismiop, Subnet mask Ketika seleksi wilayah terdapat pesan kode wilayah belum ada? Belum dilakukan entry wilayah kerja untuk lokasi yang akan dinilai. Buka menu Edit, Entry wilayah. Cukup dientry wilayah yang akan dilakukan individual saja. FAQ s DBKB

3 13. Jika salah menuliskan data wilayah ketika entry wilayah, apakah bisa dibuah? Bisa. Melalui menu Edit, Entry wilayah, isi kode wilayah yang akan diubah, tekan tombol ubah. Hal ini merupakan salah satu penyempurnaan program DBKB 2000 Rilis Ketika akan mengisi data pada lembar LSPOP selanjutnya terdapat pesan Total material xx > jumlah lantai bangunan. Pengisian jumlah lantai material xx > dari jumlah lantai total, Pengisian material basemen tidak perlu ditulis jumlah lantainya, 15. Bagaimana mengisi PK pada AC? Setelah entri jumlah AC, enter, panah kanan, atau tekan F2 untuk menampilkan listing daya AC, 16. Bagaimana mengisi tinggi pagar? Setelah entri panjang pagar, enter, panah kanan atau tekan F2 untuk menampilkan listing tinggi pagar yang ada, 17. Mengapa nilai bangunan kadang-kadang menjadi sangat tinggi? Coba teliti form fasilitas, apakah item AC central teriisi, karena AC central untuk JPB 2,4,5,7 dan 13 di default ada. IDENTITAS OBJEK PAJAK 18. Apakah jumlah JPB ada perubahan? Jumlah JPB yang ada masih sama dengan yang lama yaitu 16 JPB, 19. Apakah pengertian JPB lebih ditekankan pada penggunaannya? JPB tidak lagi murni mengacu pada jenis penggunaan bangunan tetapi lebih penting dilihat pada struktur bangunan atau tipe konstruksi kemudian baru peruntukannya (lihat KEP-533/PJ.6/2000, lampiran halaman 3, point 11). Contoh : Sebuah konstruksi gudang (JPB 8) digunakan untuk toko (JPB 4), maka JPBnya adalah tetap JPB 8 meskipun penggunaannya berbeda, Sebuah rumah (JPB 1) digunakan untuk kantor, maka JPB-nya tetap 1, 20. Apakah DBKB 2000 sudah dapat digunakan untuk menghitung pos satpam dan bangunan tipe standar yang luasnya < 1000 m 2 atau jumlah lantai di bawah 4? Di dalam Aplikasi DBKB 2000 Rilis 3 ini sudah dapat digunakan untuk menilai bangunan JPB 1 (perumahan) dan bangunan dengan kriteria standar, 21. Apakah yang dimaksud dengan kondisi umum? Kondisi umum diisi sesuai dengan kondisi fisik bangunan saat dinilai, FAQ s DBKB

4 22. Dimanakah pengaruh pengisian kondisi umum terhadap nilai bangunan? Kondisi umum berpengaruh pada perhitungan penyusutan (lihat KEP-533/PJ.6/2000, lampiran 29), 23. Apakah perhitungan penyusutan yang dipakai sama dengan SISMIOP? Ya, karena peraturan yang dipakai sampai saat ini belum berubah. 24. Apakah yang dimaksud dengan tahun dibangun? Tahun selesai dibangun merupakan tahun dimana bangunan telah selesai masa pembangunan konstruksi atau pada saat tahun penilaian jika bangunan sedang dalam taraf pelaksanaan konstruksi (under construction), 25. Apakah yang dimaksud dengan tahun direnovasi? Tahun direnovasi merupakan tahun pada saat bangunan terakhir direnovasi, 26. Dimanakah pengaruh pengisian tahun dibangun dan tahun renovasi terhadap nilai bangunan? Akan berpengaruh pada perhitungan penyusutan (lihat KEP-533/PJ.6/2000, lampiran 29), DATA KOMPONEN UTAMA 27. Apakah yang dimaksud dengan komponen utama? Komponen utama menurut pengertian DBKB 2000 merupakan komponen rangka bangunan yang terdiri dari struktur atas (super structure) dan struktur bawah (sub structure). Komponen struktur atas terdiri dari antara lain kolom, balok, plat, tangga, shear (core) wall dan bracing, sedangkan komponen struktur bawah terdiri antara lain dari pondasi, sloof (tie beam) dan dinding penahan tanah (jika terdapat basemen). Super structure Sub structure FAQ s DBKB

5 28. Apakah bangunan di bawah tanah (basemen) merupakan satu kesatuan dengan komponen utama? Ya. Basemen sudah tidak dimasukkan lagi ke dalam JPB 12 (bangunan parkir) seperti di dalam KEP-04/PJ.6/1998 tipe 3 dan 4. Basemen merupakan satu kesatuan bangunan sub structure struktur utama jika bangunan tersebut terdapat basemen. 29. Apakah yang dimaksud luas bangunan lain? Yaitu luas ruangan bangunan selain kamar untuk JPB 5 (rumah sakit),7 (hotel) dan 13 (apartemen) seperti hall, koridor, teras dll. Pengisian luasan ini hanya akan berpengaruh jika bangunan tersebut terdapat AC central. Karena nilai AC central untuk bangunan beruang banyak berbeda dengan bangunan yang sedikit ruangannya, selama tidak ada AC central, maka pengisian luas ruangan lain tidak berpengaruh. 30. Luasan kanopi pompa bensin dimasukkan dimana? Dimasukkkan ke dalam luas bangunan point 11 baris pertama. 31. Apakah yang dimaksud dengan konstruksi baja? Yaitu konstruksi bangunan utama yang terbuat dari profil rangka baja. Konstruksi ini berlaku untuk bangunan standar dan non standar. 32. Apakah yang dimaksud dengan konstruksi batu bata? Yaitu konstruksi bangunan utama yang tanpa menggunakan unsur beton baik kolom praktis dan balok ringnya. Pada umumnya konstruksi ini digunakan untuk rumah tinggal 1 lantai. 33. Apakah yang dimaksud dengan konstruksi kayu? Yaitu konstruksi bangunan yang seluruh komponen utamanya menggunakan kayu seperti kolom, balok dan plat. Konstruksi ini digunakan untuk bangunan dengan maksimal jumlah lantai 4 (bangunan standar). DATA KOMPONEN MATERIAL 34. Apakah yang disebut dengan komponen material? Komponen material merupakan komponen penutup (kulit) rangka bangunan. 35. Apakah yang dimaksud dengan material dinding? Material dinding adalah komponen pembentuk dinding sebelum diberi finishing (pelapis). Misalnya dinding bata yang di cat, maka material dindingnya adalah bata sedangkan cat merupakan pelapis dinding. FAQ s DBKB

6 36. Apakah yang dimaksud dengan dinding dalam? Dinding dalam merupakan dinding pembatas/penyekat antar ruangan di dalam sebuah bangunan. 37. Apakah yang dimaksud dengan dinding luar? Dinding luar merupakan dinding penutup kulit luar bangunan. Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3 Dinding dalam Ruang 4 Dinding luar 38. Apakah yang dimaksud dengan MDL kaca? MDL kaca adalah bangunan yang seluruh dinding luarnya tertutup dengan kaca, contoh Mulia tower, GKBI, BRI tower dll. Dalam hal ini yang dimaksud dengan MDL kaca adalah rangka (frame) kacanya. Sedangkan PDL kaca adalah kacanya itu sendiri. Sehingga jika MDL kaca, maka PDL harus kaca tidak mungkin yang lain. 39. Apakah yang dimaksud dengan MDL kaca sama dengan bangunan yang memiliki banyak jendela kaca? Tidak. MDL kaca adalah dimana kaca digunakan sepenuhnya sebagai dinding. Dinding dengan jendela kaca bukan merupakan MDL kaca, tetapi dimasukkan saja dinding ½ bata atau batako, karena di dalam perhitungannya sudah diasumsikan terdapat jendela. 40. Apakah yang dimaksud dengan pasangan celcon? Pasangan celcon (cilicon blok) merupakan material pembentuk dinding, warnanya putih, berbentuk seperti batako hanya lebih ringan dan tahan api (lihat pada menu Lihat, database material. 41. Mengapa MDL untuk basemen tidak ada? Basemen tidak mempunyai MDL, karena dinding basemen merupakan dinding komponen utama yang disebut dengan dinding penahan tanah (retaining wall), dalam hal ini sudah masuk dalam perhitungan komponen utama. 42. Berapa kombinasi masing-masing yang dapat digunakan untuk setiap material dinding? MDD maksimal 1 untuk struktur dan 1 untuk basemen, FAQ s DBKB

7 MDL maksimal 2 untuk struktur (1 lobby dan 1 lantai tipikal), PDD maksimal 2 untuk struktur (1 lobby dan 1 lantai tipikal) dan 1 untuk basemen, PDL maksimal 2 untuk struktur (1 lobby dan 1 lantai tipikal), 43. Mengapa pengali luas dinding adalah luas lantai bukan luas dinding? Karena luas dinding dalam perhitungan modelnya sudah diproporsikan tidur terhadap luas lantai, sehingga nilai per m 2 dinding sudah merupakan proporsi terhadap luas lantai. 44. Bagaimana jika terdapat bermacam-macam dinding di dalam bangunan? Ditentukan saja yang dominan atau jika ingin lebih teliti dihitung secara manual menggunakan tabel dinding DBKB Apakah yang dimaksud langit-langit hanya merupakan penutupnya saja? Tidak. Yang dimaksud langit-langit sudah termasuk rangka plafond dari langit-langit tersebut. 46. Berapa kombinasi masing-masing yang dapat digunakan untuk setiap LL? Langit-langit maksimal diperbolehkan 3 kombinasi (1 lobby, 1 lantai tipikal dan 1 basemen). 47. Apakah yang dimaksud dengan penutup atap hanya merupakan penutupnya saja? Tidak. Yang dimaksud penutup atap sudah termasuk rangka atapnya. 48. Faktor pengali nilai penutup atap yang digunakan apakah luas lantai total atau luas atap? Yang digunakan sebagai pengali nilai penutup atap adalah luas atap atau luas lantai total dibagi dengan jumlah lantai (perubahan dari rilis sebelumnya). 49. Berapa kombinasi yang dapat digunakan untuk setiap penutup lantai? Penutup lantai diperbolehkan maksimal 3 kombinasi (1 untuk lobby, 1 untuk lantai tipikal dan 1 untuk basemen). 50. Apakah pengisian penutup lantai basemen perlu diisikan dengan jumlah lantai basemen? Tidak perlu, hanya di klik jenis dan peruntukannya saja. 51. Jika basemen digunakan untuk parkir, apakah perlu diisikan penutup lantainya? Jika PL terlihat jelas misalnya keramik, maka perlu diisikan. Tetapi jika selain itu maka cukup diisikan semen saja. FAQ s DBKB

8 KOMPONEN FASILITAS 52. Apakah yang dimaksud dengan komponen fasilitas? Komponen fasilitas merupakan komponen pendukung fungsi bangunan. 53. Bisakah jika di dalam suatu bangunan terdapat beberapa jenis AC? Bisa. 54. Apakah yang dimaksud dengan PK? PK merupakan daya yang terdapat di dalam AC. Cukup diisikan rata-ratanya saja tidak perlu dijumlah, atau tekan F2 untuk melihat listing data PK yang bisa dipakai. 55. Apakah yang disebut dengan AC floor? Adalah AC untuk unit ruangan besar, berbentuk seperlu lemari yang diletakkan di atas lantai, biasa digunakan untuk hall. 56. Apakah di dalam menentukan jumlah lift dipengaruhi oleh kapasitasnya? Tidak perlu. Karena lift yang diperhitungkan adalah jenis lift standar yang digunakan. 57. Mengapa di dalam DBKB 2000 tidak ada lift kapsul? Ya. Karena pada dasarnya lift kapsul hampir sama dengan lift penumpang, yang membedakan hanya dari segi estetikanya saja. 58. Berapa maksimal kombinasi penggunaan pagar? 3 jenis kombinasi. Misalnya dalam suatu kompleks bangunan terdapat 3 jenis yaitu pagar depan besi, pagar belakang bata dan sebagian BRC. 59. Bagaimanakah cara menentukan tinggi pagar? Cukup diisikan tinggi rata-ratanya saja jangan dijumlah. 60. Apakah yang dimaksud dengan MATV? MATV merupakan sistem pertelevisian di dalam sebuah bangunan, misalnya untuk kamar hotel. 61. Apakah yang dimaksud dengan CCTV? CCTV merupakan sistem pertelivisian untuk scurity system (keamanan), misalnya untuk bank, mall, apartemen, hotel dll. 62. Untuk pengisian MATV dan CCTV apa yang harus diisi? Bisa diisikan jumlah lantai yang jika seluruh lantai dipengaruhi oleh sistem tersebut, atau luas lantai jika hanya sebagian saja yang dipengaruhinya. 63. Apakah yang dimaksud dengan proteksi api? Merupakan sistem proteksi terhadap kebakaran. 64. Apakah yang dimaksud dengan hydrant? Adalah alat yang digunakan untuk menyiram air jika terjadi kebakaran. FAQ s DBKB

9 65. Apakah yang dimaksud dengan splinkler? Adalah alat yang menempel pada langit-langit yang berfungsi sebagai penyiram air jika terjadi kebakaran. Di dalam alat ini terdapat cairan yang dipengaruhi oleh panas. 66. Apakah yang dimaksud dengan alaram kebakaran? Adalah alat yang berfungsi sebagai pendeteksi atau peringatan terhadap terjadinya kebakaran. 67. Apakah yang dimaksud dengan interkom kebakaran? Adalah alat yang digunakan untuk komunikasi jika terjadi kebakaran. 68. Apakah yang dimaksud dengan sistem air panas? Sistem air panas yang dimaksud adalah sistem penghasil air panas secara massal (boiler) di dalam sebuah bangunan tinggi yang digunakan secara bersama-sama, jadi bukan water heater yang terdapat di dalam sebuah kamar mandi. 69. Apakah yang dimaksud dengan reservoir? Reservoir adalah penampung air yang terbuat dari beton bertulang, pada umumnya terdapat di lantai atas bangunan tinggi dengan luas sekitar ¼ s/d ½ dari luas lantai, jadi bukan merupakan tangki air. 70. Apakah yang dimaksud dengan jumlah saluran PABX? Jumlah saluran PABX yang dimaksud adalah jumlah saluran (extension/pecahan) yang dihasilkan oleh mesin PABX, bukan saluran masuknya atau saluran telkomnya. 71. Apakah yang dimaksud dengan daya listrik terpasang? Daya listrik yang dimaksud di sini adalah sistem kelistrikan yang terdapat di dalam suatu bangunan. Nilainya tergantung dari daya yang disalurkan ke dalam bangunan. Perlu diperhatikan bahwa listrik yang dimasukkan dalam proses perhitungan adalah hanya listrik yang digunakan untuk utilitas gedung, sedangkan listrik yang dipakai untuk proses produksi (keperluan mesin) atau untuk keperluan lain tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan. 72. Jika di dalam sebuah kompleks bangunan terdapat 2 daya listrik pensuplai yaitu PLN dan genset mana yang dipakai? Jika genset hanya digunakan sebagai cadangan, maka tidak perlu dipakai, cukup dipakai daya listrik PLN saja. Tetapi jika hanya satu genset sebagai pensuplai daya, maka daya listrik genset itulah yang dipakai. FAQ s DBKB

10 73. Apakah yang dimaksud dengan sistem pengolah limbah? Sistem pengolah limbah adalah sistem pengolahan air kotor (urinoir) yang terdapat di dalam setiap bangunan seperti saptictank dan peresapan, sehingga pada umumnya setiap bangunan pasti ada. 74. Apakah water treatment plant (WTP) di dalam suatu kompleks industri merupakan sistem pengolah limbah yang dimaksud dalam DBKB 2000? Tidak, WTP bukan yang dimaksud di dalam sistem pengolah limbah DBKB 2000, sehingga harus dihitung tersendiri, karena merupakan objek khusus. 75. Apakah yang dimaksud dengan video interkom? Yaitu sistem pemanggil yang pada umumya terdapat di apartemen mewah, digunakan untuk tamu memanggil penghuni di atasnya. 76. Apakah yang dimaksud dengan sistem tata suara? Yaitu sistem suara yang terdapat di dalam sebuah bangunan seperti di dalam mall, perkantoran, hotel dimana terdapat car call, 77. Jika kolam renang posisinya berada di lantai atas bangunan apakah perlu dihitung tersendiri? Sebaiknya tidak perlu, karena komponen utamanya menyatu di dalam komponen utama gedung. 78. Jika lapangan tenis terdapat di lantai atas gedung, apakah perlu dihitung juga? Sebaiknya tidak perlu, karena plat lantainya menyatu dengan komponen utama bangunan itu, hal ini untuk menghindari double counting. 79. Apakah yang disebut dengan perkerasan halaman? Yaitu perkerasan yang terdapat di dalam lingkungan bangunan, bukan merupakan jalan penghubung di dalam satu kompleks bangunan. Jika terdapat jalan maka tidak perlu dimasukkan ke dalam jenis perkerasan halaman, tetapi merupakan bangunan tersendiri yang nilainya sebanding dengan nilai perkerasan. 80. Apakah yang dimaksud dengan perkerasan ringan dan sedang? Perkerasan ringan dan sedang atau biasa disebut dengan flexible pavement, merupakan perkerasan yang digunakan untuk beban gandar yang tidak terlalu berat dengan struktur tanah keras. Untuk perkerasan ringan misalnya paving blok, aspal curah biasa. Untuk perkerasan sedang misalnya aspal hot mix. FAQ s DBKB

11 81. Apakah yang dimaksud dengan perkerasan keras? Perkerasan keras atau biasa disebut dengan rigid pavement, merupakan perkerasan yang terbuat dari unsur beton bertulang, digunakan untuk beban berat dengan struktur tanah lembek. 82. Jika di dalam sebuah kompleks industri terdapat jalan yang diperkeras atau lapangan penumpuk barang, maka dimasukkan dalam komponen fasilitas atau dipisahkan? Sebaiknya dipisahkan sebagai bangunan tersendiri dan sebagai unsur pembagi dalam SPPT, karena cukup luas agar tidak mengganggu nilai per meter persegi bangunan. 83. Fasilitas bangunan apakah perlu di tumpuk di dalam satu jenis bangunan saja? Sebaiknya fasilitas bangunan diproporsikan ke dalam setiap bangunan yang memiliki luasan, agar nilai per m 2 setiap bangunan mencerminkan kondisi asli bangunannya, jangan hanya ditumpuk di dalam satu bangunan utamanya saja. 84. Fasilitas mana saja yang perlu diproporsikan ke dalam setiap bangunan? Yaitu AC, lift, eskalator, pagar, PABX, daya listrik dan perkerasan halaman. DATA TAMBAHAN BANGUNAN SELAIN GEDUNG 85. Tinggi kolom dihitung dari mana? Dihitung dari atas tanah sampai ujung kolom bangunan sebelum atap. 86. Apakah yang dimaksud dengan lebar bentang? Lebar bentang merupakan jarak antar kolom di dalam satu atap bangunan. 87. Apakah setiap jenis gudang dan pabrik pasti perlu dimasukkan daya dukung lantai? Tidak selalu, jika gudang atau pabrik hanya berfungsi sebagai penumpuk barang saja tanpa adanya treatment fondasi untuk mesin, maka tidak perlu dimasukkan adanya daya dukung lantai, cukup lantai semen saja. Tetapi jika terdapat mesin didalamnya dimana terdapat fondasi untuk mesin, maka perlu diisikan daya dukung lantai. 88. Bagaimana cara membedakan jenis daya dukung lantai? Dilihat dari beban yang dihasilkan atau diprediksi beban mesin terhadap lantainya. 89. Apakah yang dimaksud dengan mezzanin? Mezzanin merupakan bangunan yang terdapat di setengah lantai kolom bangunan, biasanya digunakan untuk kantor bila terdapat di dalam gundang atau pabrik. FAQ s DBKB

12 90. Apakah luas mezzanin turut diperhitungkan dalam luasan SPPT? Ya. Karena mezzanin merupakan lantai bangunan, maka luasannya diperhitungkan sebagai faktor pembagi penentuan kelas dan pengali di dalam SPPT. 91. Apakah yang dimaksud dengan kanopi pompa bensin? Yaitu atap yang digunakan untuk menutup pompa pengisian bahan bakar. 92. Luasan kanopi dihitung dari mana? Dihitung dari luas atapnya. 93. Apakah yang dimaksud dengan jumlah kanopi? Yaitu jumlah tiang penyangga dalan satu penutup atap kanopi tersebut. 94. Apakah jika kanopi pompanya berbeda-beda luasnya perlu dijadikan satu LSPOP? Sebaiknya di pisahkan dengan luasan masing-masing kanopi. 95. Apakah yang dimaksud dengan tangki minyak di atas tanah? Yaitu tangki terbuat dari baja yang digunakan untuk menapung BBM yang posisinya terdapat di atas tanah, dimana tangki tersebut disangga oleh struktur pondasi tertentu, seperti tangki minyak Pertamina. 96. Apakah yang dimaksud dengan tangki minyak di bawah tanah? Yaitu tangki terbuat dari baja yang digunakan untuk menapung BBM yang posisinya terdapat di bawah tanah. Contoh tangki BBM untuk pompa bensin. 97. LSPOP penilaian pompa bensin apakah perlu disatukan antara tangki dan kanopi? Sebaiknya dipisah dengan LSPOP masing-masing bangunan. 98. Faktor pembagi luas untuk pompa bensin digunakan luas apa? Luas kantor, gudang (jika ada), kanopi pompa dan luas perkerasan di luar kanopi pompa. FAQ s DBKB

13 PERTANYAAN UMUM 99. Jika tinggi lantai bangunan berbeda meskipun bangunan tersebut menyatu apakah LSPOPnya perlu dipisahkan? Ya, dipisahkan sesuai dengan ketinggian lantai yang sama, agar nilainya lebih mencerminkan kondisi aslinya Jika di dalam bangunan terdapat teras/kanopi di depan bangunan bagaimana cara penilaiaannya? LSPOPnya dipisah menjadi JPB 1 dihitung dengan bangunan tanpa dinding Bagaimana menghitung bangunan under contruction? Hitung saja sesuai dengan kondisi aslinya, yang sudah selesai apakah komponen utama atau sudah sampai pada komponen materialnya. Kemudian sampai lantai berapa komponen yang sudah diselesaikan Bagaimana cara menilai bangunan dengan NOP bersama? Dihitung dahulu bangunan dalam satu bloknya termasuk fasilitas yang digunakan secara bersam-sama, sehingga diperoleh nilai per m 2 bangunan itu, kemudian klas bangunan yang diperoleh di kalikan terhadap luasan masing-masing yang dimiliki Apakah nilai per m 2 bangunan bersama sama dengan bangunan induk? Ya, jika bangunan bersama yang dimaksud merupakan komponen yang menjadi satu kesatuan dengan bangunan itu sendiri. Jika bangunannya lain, maka nilai mer m 2 nya juga lain dihitung tersendiri Apakah dengan adanya pemecahan NOP akan berpengaruh pada NJKP 40%? Ya, karena otomatis ada sebagian NOP yang nilainya menjadi dibawah 1 M Bagaimana hubungan antara data DBKB 2000 dengan SISMIOP? Data di dalam SISMIOP sebelum dilakukan integrasi tetap seperti sedia kala, kecuali diadakan individual, maka nilai bangunan di absolutkan ke dalam SISMIOP Apakah yang disebut dengan integrasi tahap I DBKB 2000 dengan SISMIOP? Yaitu database bangunan SISMIOP dapat dibaca secara searah oleh aplikasi DBKB 2000, namun demikian data hasil perhitungan tidak dapat dimasukkan secara otomatis ke dalam SISMIOP harus diabsolutkan seperti penilaian individu Apakah perlu dibuat LSPOP lama dalam melakukan penilaian individual? Selama bangunannya merupakan bangunan baru yang belum pernah diindividual, maka perlu dibuat LSPOP lama agar Seksi DAI dapat melakukan entry data ke dalam SISMIOP, tetapi jika individual ulang yang datanya sudah pernah dientry maka tidak diperlukan lagi LSPOP lama. FAQ s DBKB

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 106 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDATAAN DAN PELAPORAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 106 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDATAAN DAN PELAPORAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN SALINAN NOMOR 106, 2012 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 106 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDATAAN DAN PELAPORAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK LAMPIRAN 51 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK No. Formulir Selain yang diisi oleh Petugas (bagian yang diarsir), diisi oleh Wajib Pajak

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... Kantor Pelayanan Pajak...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... Kantor Pelayanan Pajak... LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER- 45/PJ/2013 Tanggal : 20 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

PT Cartenz Technology International

PT Cartenz Technology International 2015 i-tax - SISMIOP NG PT Cartenz Technology International Gedung Plaza Central Lt 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 1 www.cartenz.co.id Konsep High Level Gambaran konsep i-tax -

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK 16 II. A. PETUNJUK PENGISIAN SPOP PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK PERHATIAN : - Isilah formulir ini dengan

Lebih terperinci

FORMULIR LAPORAN PENILAIAN INDIVIDUAL OBJEK PAJAK RUMAH MEWAH DAN RUKO/RUKAN BERIKUT PENJELASANNYA & INFORMASI RINCI OBJEK PAJAK

FORMULIR LAPORAN PENILAIAN INDIVIDUAL OBJEK PAJAK RUMAH MEWAH DAN RUKO/RUKAN BERIKUT PENJELASANNYA & INFORMASI RINCI OBJEK PAJAK Lampiran Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-24/PJ.6/2002 Tanggal : 5 Agustus 2002 Perihal : Pendataan dan Penilaian Individual Objek Pajak Rumah Mewah dan Ruko/Rukan FORMULIR LAPORAN PENILAIAN

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENDATAAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PBB ONLINE KABUPATEN BANTUL DPPKAD KABUPATEN BANTUL Panduan Pengisian -- 8/10/2016

PBB ONLINE KABUPATEN BANTUL DPPKAD KABUPATEN BANTUL Panduan Pengisian -- 8/10/2016 PBB ONLINE 8/10/2016 KABUPATEN BANTUL -- Panduan Pengisian -- DPPKAD KABUPATEN BANTUL - 2016- PBB ONLINE KABUPATEN BANTUL HALAMAN MUKA SIM PBB Online dapat diakses secara daring melalui website dengan

Lebih terperinci

Manual Book SID-SEKOLAH Manual Book SID-SEKOLAH

Manual Book SID-SEKOLAH  Manual Book SID-SEKOLAH I. INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda. Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan dulu satu komputer yang akan digunakan untuk server atau sebagai Central

Lebih terperinci

Manual Book SID-KOPERASI Manual Book SID-KOPERASI

Manual Book SID-KOPERASI  Manual Book SID-KOPERASI Manual Book SIDKOPERASI wwwsoftwareidcom Manual Book SIDKOPERASI wwwsoftwareidcom I INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

Manual Book SID-RETAIL Pro Manual Book SID-RETAIL Pro

Manual Book SID-RETAIL Pro  Manual Book SID-RETAIL Pro Manual Book SID-RETAIL Pro wwwsoftware-idcom Manual Book SID-RETAIL Pro wwwsoftware-idcom I INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda Sebelum melakukan installasi anda

Lebih terperinci

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT Unknown Add Comment Arsitek, sipil Sistem struktur pada bangunan gedung secara garis besar menggunakan beberapa sistem utama seperti dibawah berikut ini

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-45/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE

PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE I. INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda. Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan dulu satu komputer yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

organisasi ruang pusat perbelanjaan kerajinan. Tata atur ruang pusat perbelanjaan

organisasi ruang pusat perbelanjaan kerajinan. Tata atur ruang pusat perbelanjaan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Tata Atur Ruang Pusat perbelanjaan kerajinan Konsep tata atur ruang pusat perbelanjaan kerajinan dihasilkan dan organisasi ruang pusat perbelanjaan kerajinan.

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE

PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE PETUNJUK PEMAKAIAN SOFTWARE I. INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda. Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan dulu satu komputer yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

MANUAL UNTUK MENJALANKAN PROGRAM

MANUAL UNTUK MENJALANKAN PROGRAM 1 MANUAL UNTUK MENJALANKAN PROGRAM Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan aplikasi php dan javascript sebagai rancangan interface, untuk tempat penyimpanan data (database) digunakan MySQL client version:

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

MANUAL UNTUK MENJALANKAN

MANUAL UNTUK MENJALANKAN MANUAL UNTUK MENJALANKAN Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan aplikasi php dan javascript sebagai rancangan interface, untuk tempat penyimpanan data (database) digunakan MySQL client version: 5.1.37.

Lebih terperinci

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA SULAWESI SELATAN DI YOGYAKARTA 5.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1.1. Penentuan Zoning Pembagian zone ruang pada

Lebih terperinci

A. INSTALLASI SOFTWARE

A. INSTALLASI SOFTWARE A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 4. Isikan username dan Organization, Next 2. Next untuk melanjutkan 5. Pilih Typical, Next 3. Pilih I accept the terms in the licence agrement,

Lebih terperinci

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan

Lebih terperinci

CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH:

CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: CONTOH: JUDUL IKLAN: RUMAH // RUMAH + TANAH // TANAH SAJA DI (PILIH SALAH SATU). COCOK UNTUK (JELASKAN, MISALNYA HANYA UNTUK TEMPAT TINGGAL ATAU BISA UNTUK USAHA KOST2AN // FOTO-COPY // WARNET // WARTEL // RESTORAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-42/PJ/2015 TENTANG TATA CARA PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERHUTANAN LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Hasil rancangan pada Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia di Malang ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

Lebih terperinci

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA SEDERHANA TIDAK SEDERHANA KHUSUS A PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Jarak Antar Bangunan minimal

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK 3.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan dalam pelaksaan pekerjaan inti

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, maka dibutuhkan tempat tinggal yang nyaman

Lebih terperinci

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I MADE DWIYANTA P. 3109 100 020 Dosen Pembimbing : Ir. I Putu Artama Wiguna, MT., Ph.D LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN Nasabah memerlukan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

I. INSTALLASI SOFTWARE

I. INSTALLASI SOFTWARE I. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 4. Isikan username dan Organization, Next 2. Next untuk melanjutkan 5. Pilih Typical, Next 3. Pilih I accept the terms in the licence agrement,

Lebih terperinci

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC WORKSHOP INTERNET PROTOCOL (IP) 1. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan antara lain : 1. Switch 1 buah 2. Kabel cross-over (2 meter) 1 buah 3. Kabel straight-through @ 2 meter 3 buah 4. Komputer

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 45/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN MASA TRANSISI PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN 2000 JANUARI

JADWAL KEGIATAN MASA TRANSISI PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN 2000 JANUARI Lampiran 1.1 JADWAL KEGIATAN MASA TRANSISI PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN 2000 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 1 2 3 4 1 2

Lebih terperinci

4. Pilih direktori tempat penyimpanan lalu klik Lanjut. A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM

4. Pilih direktori tempat penyimpanan lalu klik Lanjut. A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 4. Pilih direktori tempat penyimpanan lalu klik Lanjut 2. Lanjut untuk melanjutkan 5. Centangi 2 opsi seperti pada gambar, klik Lanjut 3. Pilih

Lebih terperinci

PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M

PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA Oleh : A.A.M LANTAI BANGUNAN Plat lantai yang ditinjau adalah pelat lantai yang tidak terletak diatas tanah langsung. Plat lantai tingkat pada bangunan pada umumnya ditumpu

Lebih terperinci

A. INSTALLASI SOFTWARE

A. INSTALLASI SOFTWARE A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 3. Pilih Next 4. Pilih direktori tempat penyimpanan lalu tekan, Lanjut 2. Next untuk melanjutkan 5. Pilih Typical, Next B. LOGIN PROGRAM 1.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Program ruang SMA Boarding Al-Adzkar kota Tangerang Selatan Ruang Jumlah (unit) Total (m 2 ) R.

Lebih terperinci

Perhitungan volume standar dan teknik

Perhitungan volume standar dan teknik Perhitungan volume standar dan teknik Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan.

Lebih terperinci

Manual Book SID RENTAL BUKU, by Manual Book SID RENTAL BUKU, by

Manual Book SID RENTAL BUKU, by  Manual Book SID RENTAL BUKU, by ! "# $%& & & ' (%& ") * +)& +)# &, ) - '. / + + / &,! ' )# * 0 ) 0 &, ' / 1 % # 2"" #!3! + ) /. & -+ # . ' +!. + +!.$$% /!. / /..!.. /& $ + 456 1&$% / 1$$%&,%! ( / -! ) + + $$%&$' +# 7 7 8 8 9 4*) ' :.1%

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

BUPATI INDRAGIRI HULU PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR : 72 TAHUN 2011

BUPATI INDRAGIRI HULU PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR : 72 TAHUN 2011 BUPATI INDRAGIRI HULU PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR : 72 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK PAJAK BARU PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN BUPATI INDRAGIRI HULU

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

A. INSTALLASI SOFTWARE

A. INSTALLASI SOFTWARE A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 4. Isikan username dan Organization, Next 2. Next untuk melanjutkan 5. Pilih Typical, Next 3. Pilih I accept the terms in the licence agrement,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi penerimaan hutang pajak pada KPP Pratama Medan Belawan. IV.1.1. Tampilan Form Login Tampilan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut: 128 BAB V KONSEP 5.1. Konsep Dasar Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut: Gambar 5.1 Konsep Dasar Sumber : Hasil Analisis,

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAAN BIAYA ( RAB )

RENCANA ANGGARAAN BIAYA ( RAB ) Nama Kegiatan : Ruang Periksa dan Ruang Administrasi I II III IV PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pengukuran /Uitzet Ls 1.00 500,000.00 500,000.00 2 Pembersihan Lokasi Ls 1.00 2,000,000.00 2,000,000.00 3 Pas. Bowplank

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

PAYMENT POINT ONLINE BANK BRI PANDUAN TEKNIS INSTALASI DAN PENGGUNAAN APLIKASI PAYMENT POINT

PAYMENT POINT ONLINE BANK BRI PANDUAN TEKNIS INSTALASI DAN PENGGUNAAN APLIKASI PAYMENT POINT PAYMENT POINT ONLINE BANK BRI PANDUAN TEKNIS INSTALASI DAN PENGGUNAAN APLIKASI PAYMENT POINT A. INSTALASI APLIKASIBARU LANGKAH 1 : Download Installer Aplikasi di website dengan alamat http://www.mitrapln.com/download/ppob_bri.exe

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Massa Bangunan Konsep massa bangunan di ambil dari axis terhadap site di Tapak dan lingkungan sekitar. 1. Letak site yang berdempetan dengan kawasan candi prambanan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Dasar dari perancangan Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat ini disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

Lebih terperinci

A. INSTALLASI SOFTWARE

A. INSTALLASI SOFTWARE A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 3. Centangi Buat Icon Di Desktop, Lanjut 2. Lanjuta untuk melanjutkan 4. Install untuk melanjutkan 5. Klik Install 7. Klik Launch The Program,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Pasar Ikan Higienis Rejomulyo ini didasarkan pada

Lebih terperinci

Gambar IV-1, Pondasi Menciptakan Kestabilan dan Kekokohan

Gambar IV-1, Pondasi Menciptakan Kestabilan dan Kekokohan PONDASI Pondasi Batu Belah Pondasi merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital, berfungsi sebagai penyangga konstruksi bangunan di atasnya. Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan gedung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian PEMBENTUKAN BASIS DATA

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian PEMBENTUKAN BASIS DATA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian II. PEMBENTUKAN BASIS DATA A. Pengumpulan Data Objek dan Subjek PBB 1. Persiapan a. Penelitian Pendahuluan b.

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 91 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 91 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 91 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENILAIAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEBAGAI DASAR PENGENAAN

Lebih terperinci

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983) 7 1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989) 2. Perencaaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung SNI-03-1726-2002 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU STRUKTUR DAN TARIF RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN NO Uraian Spesifikasi Bangunan Tarif Harga

Lebih terperinci

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR KONSEP EKSTERIOR Konsep wujud pada masa rancangan memiliki elemen yang sama antara satu dengan yang lainnya. Yaitu kesamaan warna, tekstur, masiv void, pola, dan juga material. Ini terlihat pada detail

Lebih terperinci

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG 1. Latar Belakang Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 gedung yaitu Gedung Modern dan Gedung Lake View dimana mobilitas sivitas pribadi Raharja pada dua bangunan ini

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN APRIL MEI JUNI JULI AGUST US

JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN APRIL MEI JUNI JULI AGUST US Lampiran 1.1 JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN N O KEGIATAN JANU ARI FEBRUA RI MARE T APRIL MEI JUNI JULI AGUST US SEPTEM BER OKTOB ER NOVEM BER DESEMB ER 1 2 3 4 1 2 3 4

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI 5.1. Pengembangan Desain Mengingat pengembangan sistem prefabrikasi ini ditujukan untuk pembangunan rumah secara massal, sistem ini akan lebih menguntungkan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada BAB III KONSEP 3.1. KONSEP EDUKASI PADA BANGUNAN Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada pengadaan space I ruang yang memungkinkan pengunjung memahami betul bagaimana sebuah

Lebih terperinci

PSD III D.Ars Undip TA 31

PSD III D.Ars Undip TA 31 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR REDESAIN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI SOKOSARI 1 TUBAN LUAS BANGUNAN LANTAI I : 338,85 m² LUAS BANGUNAN LANTAI II : 338,85 m² LUAS BANGUNAN TOTAL : 677,7 m² ESTIKA

Lebih terperinci

Departemen Pendidikan Nasional. Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Departemen Pendidikan Nasional. Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Paket Aplikasi Sekolah (PAS) Jenjang Pendidikan SMP Dokumentasi Sistem Instalasi PAS Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

EBOOK PROPERTI POPULER

EBOOK PROPERTI POPULER EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu

Lebih terperinci

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL:

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL: 113 Masukkan username dan password Gambar 4.45 Konfigurasi VoIP Gateway 3 Setting service DHCP untuk membagikan IP ke komputer yang terkoneksi ke port LAN VoIP Gateway Setting local IP address dan subnet

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP. ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM MATA KULIAH KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

RANCANGAN PROGRAM MATA KULIAH KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR RANCANGAN PROGRAM MATA KULIAH KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR 2006 2007 NO MATA KULIAH SEM SKS DOSEN CONTENT TUGAS 1. KONSTRUKSI 1 o Cornellia Rimba Definisi,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

DATABASE SQL SERVER. Database SQL Server Halaman 1

DATABASE SQL SERVER. Database SQL Server Halaman 1 1 DATABASE SQL SERVER Objektif: Mengetahui sejarah SQL Server 7.0 Mengengetahui perbedaan SQL Server dengan Microsoft Access Mengenal program bantu yang ada di SQL Server 7.0 Mengetahui cara membuat database

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan dari Apartemen di Kemanggisan, Jakarta Barat ini adalah All in One Place, dimana para penghuni bangunan merasa nyaman dan tidak perlu lagi mencari hiburan diluar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran 61 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, dengan basis data

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Pada penelitian ini, perencanaan struktur gedung bangunan bertingkat dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan perhitungan,

Lebih terperinci

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration

Lebih terperinci

Lampiran I SE-06/PJ.6/1997 Tanggal 19 Maret 1997

Lampiran I SE-06/PJ.6/1997 Tanggal 19 Maret 1997 Perekaman tanda terima SPPT : 1 Login sebagai user yang mempunyai otorisasi pada basisdata SISMIOP 2 Pilih Menu "EDIT" pada menu Utama SISMIOP 3 Pilih Menu "E Pendaftaran SPPT Ditrm WP" Lampiran I SE-06/PJ6/1997

Lebih terperinci