BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Widyawati Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Teori Umum Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Disamping berat molekul yang berbedabeda, protein mempunyai sifat yang berbeda-beda pula. Ada protein yang mudah larut dalam air, tetapi ada juga yang tidak larut dalam air. Rambut dan kuku adalah suatu jenis protein yan tidak larut dalam air dan tidak mudah bereaksi, sedangkan protein yang dalam bagian putih telur mudah larut dalam air dan mudah bereaksi (Anna P, 1994). Meskipun tidak ada sistem klasifikasi yang biasa diterima secara universal, protein dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan, bentuk, fungsi biologi serta struktur tiga dimensinya. Setelah system dengan pemakaian terbatas pada ilmu biokimia klinik membedakan albumin, globulin, histon, dan lain-lain. Berdasarkan kelarutannya dalam larutan garam akueso. Protein dapat pula diklasiikasikan berdasarkan bentuk keseluruhannya. Jadi, protein globular (missal, banyak enzim) mempunyai rantai polipeptida yang berpilin serta terlipat secara padat rasionya tidak lebih dari 3-4. Protein pibrosa memiliki rasio aksial lebih besar dari 10 (Robert K, ). Fungsi dari protein dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berikut ini, yaitu (Jan Koolman-Klaus,) : 1. Membentuk dan empertahankan struktur. Protein struktur bertanggung jawab terhadap stabilitas mekanik dari organ dan jaringan. 2. Transport. Protein transport yang terkenal adalah hemoglobin dari eritrosit yang sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida antara paru-paru dan jaringan. Di dalam plasma darah juga ditemukan sejumlah protein dengan fungsi transport. Albumin serum mengangkut asam lemak bebas dan bilirubin. Kanal ion dan protein membrane integral lainnya mengatur transport dari ion-ion dan metabolit melalui membran biologik. 3. Perlindungan dan pertahanan. Sistem imun melindungi organisme dari penyebab penyakit dan substansi yang asing bagi tubuh. Contohnya ialah imunoglobulin G sebagai komponen yang penting. 4. Pengendali dan pengatur. Pada rantai sinyal biokimiawi protein-protein bekerja sebagai pembawa sinyal maupun sebagai reseptor hormon. Sebagi contoh adalah kompleks antara hormon insulin dan reseptor insulin. Protein yang berikatan dengan DNA mempunyai
2 peranan yang menentukan pada regulasi metabolisme zat-zat antara diferensiasi suatu jaringan dan organ. 5. Katalisator. Enzim merupakan kelompok yang sangat besar dengan protein yang beribu-ribu. Enzim yan kecil mempunyai berat molekul sekitar kda, yang sedang sekitar 100 kda, dan yang terdiri dari 12 subunit mencapai ukuran lebih dari 500 kda. 6. Pergerakan. Aktin dan myosin bersama-sama bertanggung jawab pada kontraksi otot dan peristiwa gerak lainnya. 7.. Pada benih-benih tumbuh-tumbuhan dijumpai protein cadangan khusus yang juga penting untuk kebutuhan makanan manusia. Sangat luar biasa pula bahwa semua protein di dalam semua makhluk, tanpa memandang fungsi dan aktivitas biologinya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologi. Lalu apakah yang memberikan aktifitas enzimnya, protein lain aktivitas hormon, dan lain lagi aktivitas antibody? Bagaimana kimiawi protein-protein ini berbeda? Secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein, karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam jumlah deret yang hamper tidak terbatas, untuk membuat berbagai porotein dalam jumlah yang hamper tidak terbatas pula (Albert L, 1982). Berdasarkan fungsinya, protein dapat digolongkan dalam bentuk enzim (ribonuklease, tripsin), protein transport (hemoglobin, albumin serum, mioglobin, lipoprotein), protein nutrient dan penyimpanan (gliadin = gandum, ovalbumin = telur, kasein = susu, feritin), protein kontraktil (aktin, myosin, tubulin, dynein), protein structural (keratin, fibroin, kolagen, elastin, proteoglikan), protein pelindung (antibody, fibrinogen, trombin, toksin botuluni, toksin difteri, bias ular, risin), protein pengatur (insulin, hormone tumbuh, kortikotropin, repressor). Atas dasar kelarutannya dalam zat pelarut tertentu, protein dibagi : albumin, globulin, dan glutelin. Protein dapat juga dikelompokkan berdasarkan atas jenis utama konformasinya. Berdasarkan penggolongan ini terdapat 2 kelas utama protein, yaitu protein fibrosa (serat) dan protein globular. Protein serat mempunyai konformasi yang terikat saling secara lateral oleh beberapa jenis ikatan. Protein konformasi ini sering dimanfaatkan sebagai elemen struktural jaringan karena mempunyai sifat fisik yang kuat dan tidak larut dalam air. Contoh protein serat adalah kolagen, alfa-keratin, dan sutera. Protein globular merupakan protein biologis aktif yang umum dalam sistem kehidupan. Protein ini berbentuk bulat, kompak dan larut dalam air. Protein globular biasanya memiliki struktur tersier dan kuartener, contohnya enzim dan antibody ( Abdul H, 2001). Dilihat dari aspek kepentingannya di dalam tubuh, asam amino alfa diklasifikasikan ke dalam ( Panjita H, 2006) :
3 1. Asam amino alfa essensial, yaitu asam amino alfa yang sangat diperlukan keberadaanya dalam tubuh tetapi tubuh tidak dapat memsintesis asam amino alfa tersebut. 2. Asam amino alfa semi-essensial, yaitu asam amino alfa walau disentesis dalam tubuh namun jumlahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh terhadap asam amino alfa tersebut. 3. Asam amino alfa yang non-essensial, yaitu asam amino alfa yang diperlukan oleh tubuh serta disentesis dalam tubuh dalam jumlah yang cukup memenuhi kebutuhan tubuh terhadap asam amino alfa tersebut. 4. Pengadaan dan penyediaan asam amino menjadi sangat penting oleh karena senyawa tersebut dipergunakan sebagai satuan penyusun protein. Kemampuan jasad hidup untuk membentuk asam amino tidak sama. Misalnya tanaman tingkat tinggi mampu membentuk asam amino yang diperlukan bagi penyusun protein tubuhnya. Sebaliknya hewan tingkat tinggi kemampuannya terbatas. Golongan jasad hidup ini tidak dapat mensintesa asam amino essensial. Asam amino tersebut harus disediakan dari luar (Soeharsono M, 2000). II.2. Uraian Bahan. 1. (CH3COO)2Pb (Dirjen POM, 1979) : Plumbi Acetas : Timbal Asetat RM / BM : (CH3COO)2Pb / 379,33 : Hablur prisma monoklini, kecil putih, transparan atau massa hablur berat; bau cuka. : Larut dalam 2 bagian air, umumnya beropalesensi; dalam 63 bagian etanol (95 %) P dan dalam 2 bagian gliserol P. Khasiat : Dalam wadah tertutup rapat. : Adstringen 2. CuSO4 0,01 M (Dirjen POM, 1979) : Cuprum Sulfas : Tembaga (II) Sulfat RM / BM : CuSO4.5H20 / 249,6
4 : Serbuk hablur atau keabuan bebas dari sedikit warna biru. : Larut dalam air dan etanol (95 %) P. : Dalam wadah tertutup rapat. 3. Etanol (Dirjen POM, 1979) Nama lain : Aethanolum : Etanol RM / BM : C6H6O / 46 : Cairan tidak berwarna, jernih mudah menguap, rasa panas dan bau khas. : Mudah larut dalam air dan eter. : Dalam wadah tertutup rapat dan terindung dari cahaya.. 4. HCL 0,1 M (Dirjen POM, 1979) RM / BM : Acidum Hydrochloridum. : Asam Klorida : Cairan, tidak bewarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bau hilang. : Larut dalam air dan etanol (95 %) P. : Dalam wadah tertutup rapat.. 5. HgCl2 0,2 M (Dirjen POM, 1979)
5 : Hydrargyri Bichloridum : Raksa (II) Klorida RM / BM : HgCl2 / 271,52 : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau, berat. : Larut dalam 15 bagian air, dalam 2,1 bagian air Air mendidih,dalam 3 bagian etanol (95%)p,dalam 2 bagian etanol (95%) p,mendidih,dalam 20 bagian eter p dan dalam 15 bagian gliserol p : dalam wadah tertutup rapat : sebagai pereaksi 6. Ninhydrin ( Dirjen POM, 1979) Nama resmi Nama latin RM/BM : Ninhydrin : Ninhidrina : C9H4O3 : Serbuk hablur, putih atau kuning sangat pucat : Larut pada suhu 60º dalam 20 bagian air. 7. NaOH (Dirjen POM, 1979) : Natrii Hydroxydum : Natrium Hidroksida RM / BM : NaOH / 40,00 : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, keras, rapuh, dan menunjukkan susunan hablur, putih; mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif, segera menyerap CO2. : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95 %) P.
6 8. (NH 4 ) 2 SO 4 (Dirjen POM, 1979) : Ammoni Sulfat : Amonium Sulfat RM / BM : (NH 4 ) 2 SO 4 / 152,13 : Hablur tidak berwarna dan putih. : Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol 95 % P. 9. NH 3 (Dirjen POM, 1979) : Ammonia : Amonia RM / BM : NH 3 / 35,5 : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, menusuk kuat. : Mudah larut dalam air. 10. Natrium Nitroprussida (Dirjen POM, 1979) : Natrium Nitroprussida Ferrat III : Natrium Nitroprussida : Hablur warna merah delima : Mudah larut dalam air
7 11. Asam Trikloroasetat (Dirjen POM, 1979) RM / BM : Acidum Tricloroasetat : Asam Trikloroasetat : CClCOOH/163,39 : Hablur atau massa hablur : Sangat mudah larut dalam air. 12. Asam Nitrat (Dirjen POM, 1979) : Acidum Nitricum : Asam Nitrat RM / BM : HNO 3 /63,01 : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, rasa asam tajam : Dapat bercampur dengan air, etanol dan gliserol.
8 DAFTAR PUSTAKA Anonim, Penuntun Praktikum Biokimia, Universitas Muslim Indonesia : Makassar. Dirjen POM, Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI. Dirjen POM, Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI. Koolman Jan dan Klaus, Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Penerbit EGC: Jakarta. Lehninger, Albert L, Dasar-Dasar Biokimia Jilid I, Penerbit Erlangga : Jakarta. Martoharsono, Soeharsono Biokimia Jilid II. Penerbit Gadjah Mada University Press : Jakarta. Muray, Robert K, dkk, Biokimia Harper Edisi 2. Penerbit EGC: Jakarta.
BAB I. Prinsip dan Tujuan
1.1 Prinsip Percobaan Menentukan uji positif asam amino BAB I Prinsip dan Tujuan 1.2 Tujuan Percobaan 1. Diharapkan dapat memahami metode identifikasi protein secara kualitatif. 2. Mengetahui kandungan
Lebih terperinciPROTEIN. Rizqie Auliana
PROTEIN Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Sejarah Ditemukan pertama kali tahun 1838 oleh Jons Jakob Berzelius Diberi nama RNA dan DNA Berasal dari kata protos atau proteos: pertama atau utama Komponen
Lebih terperinciProtein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL ASISTEN DOSEN PEMBIMBING : : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) UJI PROTEIN DINDA FARRAH DIBA 1. Dr. rer.nat
Lebih terperinciR E A K S I U J I P R O T E I N
R E A K S I U J I P R O T E I N I. Tujuan Percobaan Memahami proses uji adanya protein (identifikasi protein) secara kualitatif. II. Teori Dasar Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul
Lebih terperinciI. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol.
Menentukan Kadar Protein Dengan Metode Titrasi Formol I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol. II. Tinjauan Pustaka Protein berasal dari bahasa
Lebih terperinciGb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)
Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Rumus Umum Asam Amino (Campbell, 1999: 73) H H O N C C H R OH GUGUS AMINO GUGUS KARBOKSIL Tabel 5.1 Gambaran Umum Fungsi Protein (Campbell, 1999: 74) JENIS
Lebih terperinciPROTEIN A. Pengertian Protein B. Terbentuknya Protein (Ikatan Peptida) C. Pemutusan Ikatan Peptida D. Macam-Macam Protein
PROTEIN A. Pengertian Protein Protein berasl dari kata proteos (bahasa Yunani) yang artinya paling utama dan ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Protein merupakan suatu polimer dengan
Lebih terperinciProtein. Struktur Protein. Sifat-sifat Protein. Reaksi-reaksi Khas Protein. Penggolongan Protein. Pengertian
1 PROTEIN Disususn oleh: 1. Aniqotul Khuroida 2. Dwi Listiani 3. Nurmira Lestari N. 4. Ratnawati 5. Susi Ikhmah 6. Murtisari Kusumawati 7. Mayke Ratna 8. Salsabila 9. Ida fitriana 10.Reny triyani 11.Dwi
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL
PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL 1. Tujuan Percobaan - Mahasiswa dapat melakukan analisis kadar protein dalam suatu bahan pangan - Mahasiswa dapat mengetahui kadar protein dalam bahan 2.
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL
PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL 1. Tujuan Percobaan - Mahasiswa dapat melakukan analisis kadar protein dalam suatu bahan pangan - Mahasiswa dapat mengetahui kadar protein dalam bahan 2.
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KADAR TOTAL PROTEIN
PEMERIKSAAN KADAR TOTAL PROTEIN Oleh: Nama : Nitami Sugiyati NIM : B1J014034 Rombongan : IV Kelompok : 2 Asisten : Suci Indah Rahmadani LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOBIOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah
Lebih terperinciPROTEIN. Sulistyani, M.Si
PROTEIN Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id KONSEP DASAR Kata protein berasal dari kata Yunani, proteios yang berarti pertama. Dalam kehidupan sehari-hari, protein terdapat dalam telur, kacangkacangan,
Lebih terperinciBIOMOLEKUL II PROTEIN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 22 Sesi NGAN BIOMOLEKUL II PROTEIN Protein dan peptida adalah molekul raksasa yang tersusun dari asam α-amino (disebut residu) yang terikat satu dengan lainnya
Lebih terperinciBAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.
BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. B. KOMPETENSI DASAR 1. Mahasiswa dapat membedakan komposisi kimia anorganik dan organik
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Uji Pembentukan Emulsi Lipid) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar dapat diperoleh suatu produk farmasi yang baik.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu zat ada yang dapat larut dalam dua pelarut yang berbeda, dalam pelarut polar dan pelarut non polar. Dalam praktikum ini akan diamati kelarutan suatu zat dalam
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS BAHAN MAKANAN ANALISIS KADAR ABU ABU TOTAL DAN ABU TIDAK LARUT ASAM
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS BAHAN MAKANAN ANALISIS KADAR ABU ABU TOTAL DAN ABU TIDAK LARUT ASAM Kelompok 10 Delis Saniatil H 31113062 Herlin Marlina 31113072 Ria Hardianti 31113096 Farmasi 4B PRODI
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA REAKSI UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA REAKSI UJI PROTEIN I. Nomor Percobaan : II II. Judul Perobaan : Reaksi Uji Potein ercobaan : Untuk menguji kandungan yang terdapat di dalam protein eori : Protein, yang namanya
Lebih terperinciPROTEIN. Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan
PROTEIN Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan 2-2015 Contents Definition Struktur Protein Asam amino Ikatan Peptida Klasifikasi protein Sifat fisikokimia Denaturasi protein Definition Protein adalah sumber asam-asam
Lebih terperinciANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE
ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE ANFIS HEMATOLOGI Darah Tempat produksi darah (sumsum tulang dan nodus limpa) DARAH Merupakan medium transport tubuh 7-10% BB normal Pada orang dewasa + 5 liter Keadaan
Lebih terperinciProtein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan
Lebih terperinciMAKALAH BIOKIMIA ASAM AMINO DAN PROTEIN DISUSUN OLEH: : Devi Andriani NPM : : Pendidikan Biologi
MAKALAH BIOKIMIA ASAM AMINO DAN PROTEIN DISUSUN OLEH: Nama : Devi Andriani NPM : 1413024023 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 DAFTAR ISI HALAMAN
Lebih terperinciSistem Transportasi Manusia L/O/G/O
Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O Apersepsi 1. Pernahkan bagian tubuhmu terluka, misalnya karena terjatuh atau terkena bagian tajam seperti pisau dan paku? 2. Apakah bagian tubuh yang terluka tersebut
Lebih terperinciJaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo
Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk
Lebih terperinciI. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein
I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein II. TUJUAN Tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Menganalisis unsur-unsur yang menyusun protein 2. Uji Biuret pada telur III. DASAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin.keratin sebagai besar dijumpai di otot rangka, tempat zat terlibat dalam penyimpanan energy sebagai keratin fosfat.dalam
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN Dosen Pengasuh : Drs. H. Hardiansyah, M. Si Dra. Noorhidayati, M. Si Asisten : Istiqamah Muhammad Robbi Febian Oleh: Widya Rizky Amalia A1C211018
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS
Lebih terperinciUJI PROTEIN. Muh. Junaidi Fitriawan T. UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI
UJI PROTEIN Muh. Junaidi Fitriawan T. 15030244025 BIO2015 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penentuan protein
Lebih terperinciPraktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN
Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN A. Tujuan Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin. B.
Lebih terperinciLAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN
LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN Nama : Ade Tria NIM : 10511094 Kelompok : 4 Shift : Selasa Siang Nama Asisten : Nelson Gaspersz (20512021) Tanggal Percobaan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1 (TIAMIN HCL) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam metode dapat dilakukan untuk dapat menentukan atau mengetahui kadar dari suatu senyawa dalam suatu sampel maupun sediaan. Dalam bidang farmasi dilakukan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilmu kimia. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu kimia juga merupakan ilmu
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciLOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION
LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume
Lebih terperinciAsam Amino dan Protein
Modul 1 Asam Amino dan Protein Dra. Susi Sulistiana, M.Si. M PENDAHULUAN odul 1 ini membahas 2 unit kegiatan praktikum, yaitu pemisahan asam amino dengan elektroforesis kertas dan uji kualitatif Buret
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm Pengaruh tingkat energi protein ransum terhadap total protein darah ayam lokal Jimmy
Lebih terperinciKEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial
PROTEIN KEGUNAAN 1. Zat pembangun dan pengatur 2. Sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N 3. Sumber energi Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino
Lebih terperinciSumber:
Sifat fisik dan kimia bahan 1. NaOH NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan
GIZI & PANGAN PENDAHULUAN Gizi seseorang tergantung pada kondisi pangan yang dikonsumsinya Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan
Lebih terperinciBIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)
BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciPROTEIN Proteins are the most abundant biological macromolecules, occurring in all cells and all parts of cells. Proteins also occur in great variety;
PROTEIN Proteins are the most abundant biological macromolecules, occurring in all cells and all parts of cells. Proteins also occur in great variety; thousands of different kinds, ranging in size from
Lebih terperinciBAB III GOLONGAN FENOL
BAB III GOLONGAN FENOL I. Dasar Teori Fenol adalah senyawa organic yang mempunyai gugus yang langsung berikatan dengan atom C dari inti aromatis baik tunggal maupun polivalen. Sifat-sifat umum : 1. Bersifat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK OLEH: NAMA : ISMAYANI STAMBUK : F1 F1 10 074 KELOMPOK : III KELAS : B ASISTEN : RIZA AULIA JURUSAN FARMASI FAKULTAS
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
28 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum Berbeda Terhadap Total Protein Darah Ayam KUB Rataan total protein darah ayam kampung unggul Balitbangnak (KUB) pada penelitian ini
Lebih terperinciUji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak
Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient
Lebih terperinciStruktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.
Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil 1. Golongan Alkohol Etanol + K2Cr 2 O 7 + H 2 SO 4 50 % Larutan warna kuning + H2SO4
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam lokal saat ini menjadi salah satu bahan pangan yang digemari masyarakat luas untuk dikonsumsi baik dalam bentuk telur maupun dagingnya. Tingkat keperluan terhadap
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1
ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH Tujuan Pembelajaran Menjelaskan komponen-komponen darah manusia Menjelaskan fungsi darah pada manusia Menjelaskan prinsip dasar-dasar penggolongan darah Menjelaskan golongan darah
Lebih terperinciPROTEIN. Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Maret 2010
PROTEIN Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Maret 2010 PROTEIN merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena disamping sebagai bahan bakar tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineral Mikro Organik Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makluk hidup. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu sebagai senyawa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter
Lebih terperinciREAKSI REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN : JULIAR NUR NIM : H HARI/ TGL PERC. : RABU/ 26 OKTOBER 2011
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN NAMA : JULIAR NUR NIM : H411 10 002 KELOMPOK : I (SATU) HARI/ TGL PERC. : RABU/ 26 OKTOBER 2011 ASISTEN : ARKIEMAH HAMDA LABORATORIUM BIOKIMIA
Lebih terperinciI. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif
I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif II. III. Prinsip Percobaan Berdasarkan sensitifitas panca indera Teori Dasar Analisa dapat diartikan sebagai usaha pemisahan
Lebih terperinci1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Biokimia I Jumlah SKS : 3 SKS Deskipsi singkat : Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiwa untuk mampu menjelaskan pengertian dan wawasan biokimia, peran
Lebih terperinciJaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.
Kelompok 2 : INDRIANA ARIYANTI (141810401016) MITA YUNI ADITIYA (161810401011) AYU DIAH ANGGRAINI (161810401014) NURIL NUZULIA (161810401021) FITRI AZHARI (161810401024) ANDINI KURNIA DEWI (161810401063)
Lebih terperinci1 Asimilasi nitrogen dan sulfur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
HANDOUT klik di sini LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina (4301414032) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 PENGERTIAN LARUTAN
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XVIII PENGUJIAN BAHAN SECARA KIMIAWI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU
Lebih terperinciAsal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan
PROTEIN Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan tubuh Fungsi khas: membangun & memlihara sel2 &
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN PROTEIN I UJI NINHYDRIN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN PROTEIN I UJI NINHYDRIN Diajuakan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Shinta Selviana NRP :123020011 Kel /Meja : A/5 (Lima) Asisten :Noorman
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Identitas Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cirebon Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program/Semester : XI IPA/1 Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4
1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran
Lebih terperinciBAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar
Kimia XI SMA 179 BAB 6 Larutan Penyangga Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga dan komponen penyusunnya. 2. Merumuskan persamaan
Lebih terperinciAg2SO4 SIFAT FISIKA. Warna dan bentuk: serbuk putih BM: Titik leleh (derajat C) : tidak ada. Titik didih: 1085 C. Tekanan uap: tidak berlaku
Ag2SO4 Warna dan bentuk: serbuk putih BM: 311.8 Titik leleh (derajat C) : tidak ada Titik didih: 1085 C Tekanan uap: tidak berlaku Specific gravity: 5.45 Kelarutan dalam air: 0.57g/100 cc (0 C) Bahaya
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... Energi kimia menjadi energi gerak Energi cahaya menjadi energi potensial
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 5, 6, 7, 8 ISOLASI DNA, ISOLASI PROTEIN DARAH, SERTA PEMERIKSAAN DENGAN TEKNIK PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS-PAGE
LAPORAN PRAKTIKUM 5, 6, 7, 8 ISOLASI DNA, ISOLASI PROTEIN DARAH, SERTA PEMERIKSAAN DENGAN TEKNIK PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS-PAGE Nama (NIM) : Debby Mirani Lubis (137008010) dan Melviana (137008011)
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2
1. Rhodamin-B termasuk bahan kimia yang bersifat... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2 Korosif Beracun Karsingenik Radioaktif Rhodamin B termasuk bahan kimia yang bersifat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF Disusun Oleh : Prima W. Subagja 41204720109035 UNIVERSITAS NUSA BANGSA MIPA KIMIA 2010 ANALISIS KATION A. TUJUAN Mengidentifikasi suatu unsur kimia dalam cuplikan
Lebih terperinciUPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009
BAB IV Darah Darah berfungsi sebagai : 1. Alat transport O 2 dari paruparu diangkut keseluruh tubuh. CO 2 diangkut dari seluruh tubuh ke paruparu. Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan
Lebih terperinciENZIM PADA METABOLISME LEMAK DI SISTEM PENCERNAAN DAN MEKANISME KERJANYA
ENZIM PADA METABOLISME LEMAK DI SISTEM PENCERNAAN DAN MEKANISME KERJANYA Pada umumnya lipid merupakan konduktor panas yang jelek, sehingga lipid dalam tubuh mempunyai fungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 21 April 2014 Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH 1112016200040 KELOMPOK 1 MILLAH HANIFAH (1112016200073) YASA ESA YASINTA (1112016200062) WIDYA
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.
PROTEIN Semua protein merupakan polipeptida dgn berat molekul yang besar. Protein merupakan substansi organik sehingga mirip dengan bahn organik lain mengadung unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Hampir
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS TETRA AMIN TEMBAGA (II) SULFAT MONOHIDRAT Cu(NH 3 ) H O DAN GARAM RANGKAP AMONIUM TEMBAGA (II) SULFAT HEKSAHIDRAT Cu(SO ).6HO OLEH:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea. L) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah dibudidayakan
Lebih terperinciEFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)
EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS) Defriana, Aditya Fridayanti, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga acetid acid atau acidum aceticum,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asam Asetat 1. Definisi Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga acetid acid atau acidum aceticum, akan tetapi di kalangan masyarakat asam asetat biasa disebut
Lebih terperinciPS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.
PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Mengetahui penyusun jaringan ikat 2. Memahami klasifikasi jaringan ikat 3. Mengetahui komponen
Lebih terperinciTerdiri dari : senyawa organik C H O dan N
PROTEIN Adalah : makromolekul yg terbanyak di dalam sel hidup dan merupakan 50% atau lebih berat kering sel. Terdiri dari : senyawa organik C H O dan N Berdasarkan fungsinya protein di kelompokkan mjd
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
K E L O M P O K 4 PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI L/O/G/O www.themegallery.com Pend. Kimia Rombel 3 1 2 Vepy Iandasari 46 Gustiyani Eka. S 48 3 4 Anggun Dwi Astiningsih 49 Nurul Anggi Ayuningtias
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Adisarwanto (2005) kedelai merupakan tanaman asli daratan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedelai Menurut Adisarwanto (2005) kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM, tanaman kedelai tersebar ke berbagai tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada kolom Tekno Pangan majalah Sedap Sekejap, tawas digunakan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tawas sebagai bahan tambahan makanan Pada kolom Tekno Pangan majalah Sedap Sekejap, tawas digunakan untuk memperbaiki mutu makanan diantaranya dalam pengolahan manisan lidah
Lebih terperinciLarutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.
Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa. Peniadaan perubahan ph tersebut dikenal sebagai aksi dapar.
Lebih terperinciabc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)
I. NOMOR PERCOBAAN : 6 II. NAMA PERCOBAAN : Penentuan Kadar Protein Secara Biuret III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan jumlah absorban protein secara biuret dalam spektroskopi IV. LANDASAN TEORI : Protein
Lebih terperinciLIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.
LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999
Lebih terperinciKomponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012
Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak, asam nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik.
Lebih terperinciBAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai dari Tanggal
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia
Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Kelas : 7 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan
Lebih terperinciSIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON
SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON Muhammad Ja far Sodiq (0810920047) 1. ALKANA Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas. Pentena sampai heptadekana (C 17 H 36 ) berwujud
Lebih terperinci