KAMUS BAHASA INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAMUS BAHASA INDONESIA"

Transkripsi

1

2 KAMUS BAHASA INDONESIA

3 KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008

4 KAM k Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm ISBN BAHASA INDONESIA - KAMUS

5 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA INDONESIA Pemimpin Redaksi Dendy Sugono Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani Redaksi Pelaksana Ketua Meity Taqdir Qodratillah Anggota Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita Pembantu Pelaksana Endang Supriatin, Dede Supriadi Delia Saparini, Rini Maryani

6 PRAKATA Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa. Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju). Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan. Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa Dendy Sugono Pemimpin Redaksi

7 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN KAMUS BAHASA INDONESIA Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari lema pada edisi pertama (1988) hingga lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja. Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata. Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban

8 bangsa Indonesia. Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia. Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo

9 Daftar Isi Tim Redaksi v Prakata vii Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix Daftar Isi xi Petunjuk Pemakaian Kamus xiii Lema KBI A Z

10 PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS A. Ejaan Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. B. Bentuk Susunan Kamus Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa Indonesia disusun seperti berikut. 1. Kata Dasar dan Kata Turunan Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya (kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai berikut. sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan;

11 kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini; tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku yg ~di antara teman-temanku 2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang Kata ulang atau bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini diatur atau disusun sebagai berikut. a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema. b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema. c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan sebagai sublema. Contoh: bersaf-saf diletakkan sesudah saf tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng 3. Gabungan Kata a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi diperlakukan sebagai lema. Contoh: salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan; penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan; penyelewengan b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di perlakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda hubung ganda (--) Contoh: sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb); -- belanda garut; Maranta arundinacea; -- betawi sagu belanda;

12 -- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda penghargaan, kenang-kenangan, dsb); -- pisang hati batang pisang; - - tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah; c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak dengan tanda tilde (~). Contoh: saji n...; menyajikan v...; tersaji v...; sajian n...; penyaji n...; -- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah C. Tanda Baca 1. Tanda Hubung (-) a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: a) main-main b) saban-saban b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan tingkat atau urutan. Contoh: ke-4 ke-7 ke-9 2. Tanda Hubung Ganda (--) Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

13 sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; 3. Tilde (~) Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh: sabar a...; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; 4. Cetak Miring Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat. Contoh: a) Label Kelas Kata a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p (partikel), pron (pronomina), dan v (verba) b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; 5. Cetak Tebal a. Huruf yang dicetak tebal adalah lema.

14 Contoh: piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan malam sudah disiapkan;...; b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem (kata yg memiliki lebih dari satu makna). Contoh sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata. Contoh: saji n...; menyajikan v...;... penyaji n...; -- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah 6. Koma (,) 1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh: a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia 2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh: a) sabat v, menyabat v memukul dng tali atau cemeti

15 3) Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian sebagai pilihan bentuk kata. Contoh: sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum disiarkan 7. Titik Koma (;) 1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna. Contoh: salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan; penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan; penyelewengan 2)Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun). Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan;

16 kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini; tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku yg ~di antara teman-temanku 8. Titik Dua (:) Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir deskripsi dan sebelum contoh pemakaian. Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; 9. Tanda Kurung ((...)) Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau pernyataan yang terdapat di depannya. Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; 10. Garis Miring (/.../) Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan kata. Contoh: sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum disiarkan

17 11. Tika Atas atau Superskrip Tika atas atau superskrip ( 1..., 2..., 3...) dipakai untuk menandai bentuk homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke atas. Contoh: a) 1 bisa a mampu; dapat: dia C berenang; 2 bisa n zat racun dr binatang (spt ular); b) 1 seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola itu berakhir 2 seri n cahaya: wajahnya; 12. Angka Arab Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3,...) dipakai untuk menandai makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan seterusnya). Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; D. Label dan Singkatan Kata 1) Label Kelas Kata n nomina v verba a adjektiva adv adverbia num numeralia p partikel pron pronomina

18 2) Singkatan Kata dl dalam dng dengan dp daripada dr dari dsb dan sebagainya kpd kepada krn karena msl misalnya pd pada sbg sebagai spt seperti thd terhadap tt tentang yg yang

19 1766 U U, u n huruf ke-21 abjad Indonesia tanda jadi suatu perjanjian sewa-menyewa dan tidak diperhitungkan dl kese- ua n 1 kp tua; 2 kp uak uai ark n mak; ibu luruhan biaya sewa-menyewa; 1 uak n kakak dr ayah atau ibu uak n bunyi kerbau, katak, dan beberapa rnacam burung; menguak v mengeluarkan bunyi uak: terdengar bunyi ~ dari ladang uan ark n kp tuan; -- insentif uang untuk merangsang seseorang melakukan sesuatu; uang perangsang; -- jadi uang yg dibayarkan terlebih dahulu sbg tanda telah terjadi transaksi; uang sbg tanda jadi dl jual beli; panjar; -- jaga uang yg diberikan sbg upah berjaga menguani (kan) v menguasai; mengurus atau menunggu rumah dsb; (memerintah dsb); menjaga uan ark n uban uanda ark n pak tua; mak tua uang n 1 alat tukar atau standar ukur nilai (kesatuan hitung) yg sah, terbuat dr kertas, emas, perak, atau logam yg dicetak -- jaga-jaga uang yg sengaja disimpan untuk dipakai apabila diperlukan saja, msl apabila uang yg telah disediakan tidak mencukupi; -- jajan uang yg diberikan untuk dibelanjakan sewaktuwaktu, biasanya untuk anak-anak yg pemerintah suatu negara; 2 harta; belum bekerja; -- jalan uang untuk biaya kekayaan; perjalanan; ongkos kendaraan, biaya, -- adat uang untuk membayar ongkos makan, dsb yg diberikan kpd karyawan perkara, ongkos administrasi, dsb; yg bertugas ke luar kota; -- jaminan uang -- antaran uang sbg pemberian dr pihak mempelai laki-laki kpd calon mertua untuk biaya perkawinan; -- bandar uang yg dipertaruhkan dl perjudian; -- belanja uang yg disediakan untuk belanja seharihari; gaji; upah; -- buta gaji yg diterima oleh orang yg tidak bekerja; -- duduk uang yg dibayarkan sbg imbalan kpd peserta rapat, konferensi, sidang atau rapat; -- fiat uang kertas yg tidak didukung atau tidak dapat ditukarkan dng uang kertas lain atau emas; -- giral alat penyebaran atau alat tukar dl bentuk surat-surat berharga spt cek; -- gratifikasi uang yg diberikan tanpa syarat; -- hangus 1 uang pemberian dr pihak mempelai laki-laki kpd pihak wanita untuk membantu biaya perkawinan; 2 uang anggaran yg tidak tanggungan; -- jasa uang yg diberikan sbg pembalas jasa spt hadiah uang pensiun, bonus; -- jemputan uang yg diberikan kpd bakal menantu laki-laki sbg permintaan akan dijadikan menantu (dl sebagian masyarakat Minang-kabau); -- jujur uang yg diberikan pengantin laki-laki kpd calon mertua; -- kartal uang yg berupa logam atau kertas sebagaimana yg dipakai untuk jual beli sehari-hari; -- kas sejumlah uang yg disimpan perusahaan untuk membayar pengeluaran yg segera atau tiba-tiba; -- kembalian uang kelebihan pembayaran yg harus dikembalikan kpd pembayar; -- keras uang yg tetap mantap nilainya dl pertukaran dng uang lain di dunia internasional; -- kertas uang yg terbuat dr kertas bukan logam, habis terpakai sehingga tersisa krn melampaui dikeluarkan oleh bank pemerintah; batas waktu yg telah ditentukan biasanya harus dikembalikan kpd pemerintah; -- hilang uang yg diberikan sbg -- kerohiman uang yg diberikan secara cuma-cuma oleh pemilik lahan kpd pemakai lahan tanpa izin; uang ganti

20 rugi; -- kertas bank janji yg dibuat oleh bank untuk membayar kpd seseorang, diterbitkan berdasarkan undang-undang, dan berlaku sbg alat bayar; -- ketat Ek uang yg beredarnya dibatasi oleh kebijakan bank sentral; -- komisi uang sbg upah menjualkan barang atau memberikan jasa; -- kontan uang yg segera atau pd waktu itu juga dapat digunakan untuk dibelanjakan; -- kuat Ek uang dng nilai atau daya beli yg mantap; -- mahal uang yg dipinjamkan dng tingkat bunga tinggi; -- murah uang yg dipinjamkan dng tingkat bunga rendah; -- palsu uang yg tidak resmi dikeluarkan oleh pemerintah berdasarkan pasal 245 KUHP; -- pangkal sejumlah uang yg harus dibayar oleh seseorang untuk dapat diterima sbg anggota suatu organisasi msl uang pangkal yg dibayar seorang buruh agar dapat menjadi anggota serikat buruh; -- rapel uang (gaji dsb) yg diterima seseorang di belakang sekaligus dl satu waktu tertentu; -- suap 1 pembayaran sebagian dr upah oleh buruh kpd wakil perusahaan atau wakil organisasi untuk mengalahkan suatu keharusan atau perjanjian; 2 uang yg diberikan kpd pihak yg berkepentingan agar urusan menjadi lancar dan mudah; beruang v 1 mempunyai uang: andai saya ~ banyak; 2 ki kaya: hanya orang ~ saja yg bisa naik mobil mewah; menguangi v membiayai; memberi modal; menguangkan v menukarkan (wesel, cek, dsb) dng uang tunai: saya berniat ~ cek di bank; peruangan n keadaan dan urusan uang; 1767 keuangan n segala sesuatu yg bertalian dng uang; seluk beluk uang; urusan uang; keadaan uang uap n zat atau benda dl fase gas, tetapi suhunya masih di bawah suhu genting (suhu maksimum yg gas atau uap masih dapat dicairkan); -- air uap yg terjadi dr air yg dipanaskan; -- takjenuh Kim uap yg tekanan parsialnya lebih rendah dp tekanan uap zat tsb pd suatu suhu; menguap v 1 menjadi uap; mengeluarkan uap: embun pagi telah ~ terkena sinar matahari siang; 2 ki hilang; lenyap: uang tabungan di bank dapat ~ jika saldonya sedikit dan tidak pernah ditambah; menguapi v mengaliri dng uap; mengasapi; mengukus: ia ~ wajahnya dng air rebusan bunga; menguapkan v 1 memasakkan (memanaskan dsb) di atas dng uap air panas; mengukus; 2 menjadikan menguap; mengeluarkan uap; uapan n hasil menguapkan; sesuatu yg sudah berubah menjadi uap; penguapan n proses, cara, kegiatan menguapi atau menguapkan 1 uar, menguar v mengepul; terkeluar uap (bau dsb); menguarkan v mengeluarkan (bau dsb): badannya ~ bau harum yg khas 2 uar, uar-uar n pemberitahuan kpd umum yg disampaikan secara lisan (dng menggunakan pengeras suara atau berteriak); menguar(-uar) v berteriak-teriak (atau dng menggunakan pengeras suara) memberitahukan sesuatu kpd umum; menguar(-uar)kan v 1 memberitahukan kpd umum dng suara nyaring; 2 menyiarnyiarkan kabar (yg menggemparkan);

21 penguaran n pemberitahuan kpd umum (terutama yg diteriakkan atau menggunakan pengeras suara) uba ark n pasu untuk mengendapkan bubur sagu ubah a lain; beda: mulutnya bergerakgerak, tidak --nya sbg monyet mencibircibir; berubah v 1 menjadi lain (berbeda) dr semula: zaman sudah ~ ; 2 bertukar (beralih, berganti) menjadi sesuatu yg lain; 3 bertukar dng sesuatu yg lain; 4 berganti (tt arah); ~ akal (ingatan, pikiran) gila; ~ pendirian berubah pendapat (keyakinan dsb); berubah-ubah v selalu berubah; berkalikali berubah; tidak tetap: penampilannya ~ dr hari ke hari; mengubah v menjadikan lain dr semula; menukar bentuk (warna, rupa, dsb); mengubahkan v 1 mengubah untuk (orang lain): ia ~ saluran tv untuk anaknya; 2 menyebabkan berubah; memperubahkan (dng) memperlainkan (dng); memperbedakan (dng); terubah v sudah diubah; dapat diubah; ubahan n 1 yg sudah berubah atau sudah diubah; yg berlainan dng yg semula; 2 hasil mengubah; perubahan n hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran; pengubah n yg mengubah; yg memperbarui; pengubahan n proses, cara, perbuatan mengubah; peubah n sesuatu yg menjadi pengubah uban n rambut yg sudah putih atau mulai memutih; beruban v 1 sudah ada ubannya; sudah tumbuh uban: orang yg berumur 40-an biasanya sudah ~; 2 ki sudah tua; lanjut 1768 usia: sudah ~ semestinya mulai bijaksana; 3 sudah lama atau berpengalaman dl suatu pekerjaan; sudah ~ baru berguam, pb orang tua yg tingkah lakunya spt orang muda; menguban v 1 menjadi (spt) uban; 2 sudah lusuh (tt pakaian); mengubani v mencabuti uban; ubanan v 1 ada ubannya; tumbuh uban; 2 ki (sudah) tua ubang ark, mengubang v menakuk pohon (batang kayu) yg akan ditebang 1 ubar n 1 pohon yg kulitnya dijadikan bahan warna untuk mencelup jala, jaring, dsb, Eugenia symosa; 2 bahan warna (cat) dr kulit ubar; mengubar v 1 mencelup (jala, jaring, dsb) dng ubar; 2 mengecat 2 ubar ark, mengubar v mengorak (membuka) barang yg tergulung (layar dsb) 3 ubar ark uber ubei, ubel-ubei n 1 sebangsa kain yg dililit pd kepala; sorban (spt yg dipakai oleh orang India); 2 ki tentara Inggris asal India ubek, mengubek-ubek v mencari sesuatu dng membongkar-bongkar barang; mencari terus-menerus; mencari sampai ke segala tempat: adik ~ lemari pakaian untuk mencari bajunya; ubek-ubekan v berputar-putar (krn salah jalan atau tidak tahu jalan): setelah ~ tadi di ladang jagung, setengah jam kemudian baru didapatkan jalan keluar uber, menguber(-uber) v mengejar(- ngejar); penguberan n pengejaran ubi n umbi atau akar yg membesar dr tumbuhan yg menjalar atau pohon yg menjadi besar dan berdaging (mengandung zat tepung), pd umumnya dapat dimakan;

22 -- jalar ubi dr tumbuhan melata, Ipomoea batatas; -- jenderal ark ubi kayu; singkong; -- kayu singkong; ketela kayu; -- kentang ubi yg bentuknya bulat-bulat dr umbi tumbuhan yg masuk jenis sayuran, Solanum tuberosym, menjadi makanan pokok di negeri Barat; -- perancis ubi kayu ubin n batu campuran pasir, semen, dsb yg dipakai untuk lantai tegel -- mosaik ubin yg berseni dekorasi; -- porselen ubin yg terbuat dr barangbarang tembikar; pengubinan n proses memasang ubin ubit ark, mengubit-ubit v bergerak-gerak (tt barang yg kecil-kecil, spt nyala lampu) ubrak-abrik, mengubrak-abrik v membuat tidak beraturan; membuat berantakan; mengobrak-abrik ubub, ububan n aiat untuk mengembus api pd tungku pandai besi, berbentuk spt pompa besar; puputan; embusan ubudiah n bersifat peribadatan 1 ubun-ubun n 1 bagian kepala dekat dahi bagian atas; 2 mercu kepala 2 ubun-ubun kl n wanita pertapa ubur-ubur n binatang yg biasa terapungapung di permukaan laut bentuknya mirip mangkuk terbalik, dan berumbai-rumbai, dapat menimbulkan rasa gatal bagi yg menyentuhnya; Scyphozoa ucap n kata (kalimat) yg dilisankan; ujar; berucap v berkata: ayah pernah ~ akan membelikan kami hadiah; mengucapi ark v menyebutkan (memanggil) nama orang; mengucapkan v 1 menyebutkan (kata atau perkataan yg sudah tentu spt doa, semboyan, dan sumpah); 2 melisankan; melafalkan; 3 mengatakan; 4 menyatakan; terucapkan v dapat dikatakan; 1769 ucapan n 1 perkataan yg diucapkan (dilisankan, disebutkan); ujar; 2 cara mengucapkan; 3 pernyataan; ~ bahasa ungkapan (peribahasa); pengucap n 1 yg mengucapkan; penutur; pemakai bahasa; 2 mulut dan bagianbagiannya; pengucapan n perbuatan atau cara mengucapkan ucek ark, mengucek-ucek v menggosokgosok (mata) ucis n bagian belakang patrun (peluru) yg apabila terantuk meletus; penggalak uci-uci n daging tumbuh yg berjendul keras 1 ucok ark v berunding dng damai; berdamai 2 ucok n anak laki-laki ucu ark n bungsu ucus ark n usus 1 uda a muda 2 Uda n kakak (laki-laki); abang udak, mengudak v mengejar; memburu udam ark a suram; muram udang n 1 nama binatang air, berkulit keras, berkaki sepuluh, bersepit dua, berekor, dan tidak bertulang; Crustacea; 2 nama burung; 3 rotan berperdu, Korthalsia echinometra; ada -- di balik batu, pb ada suatu maksud yg tersembunyi; -- tak tahu di bungkuknya, pb tidak tahu akan cacat celanya sendiri; -- dl tangguk, pb sangat gelisah (susah dsb); -- hendak mengatasi ikan, pb tidak insaf akan aibnya; -- galah (= satang) udang yg besar; -- geragau (= rebon) udang kecil-kecil, biasa dibuat terasi dsb; -- karang udang yg hidupnya di laut; -- kering udang yg dikeringkan; ebi; -- lubuk udang yg hidup di lubuk; -- pepai udang yg kecilkecil; -- sungai udang yg hidup di sungai

23 udani n nama tumbuhan merambat, daunnya dibuat obat cacing, Quisgualis Indica; akar puntianak udap, udap-udapan n makanan dr sayursayuran atau buah-buahan seperti gadogado atau rujak udar ark v terurai; mengudar v 1 mengurai (kan) rambut, tali, dsb (dr simpulnya); 2 ki membahas; menyelesaikan udara n 1 campuran berbagai gas yg memenuhi ruang di atas bumi ini sebagaimana yg kita hirup bila kita bernapas; hawa; 2 ruang di atas bumi yg berisi hawa; tempat di atas bumi; angkasa; 3 keadaan hawa (cuaca, hari); 4 segala sesuatu yg berhubungan dng penerbangan; 5 ki suasana; -- bebas ki alam bebas; suasana bebas; -- bersih udara yg bebas dr polusi; -- nitrogen udara yg mengandung gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun; mengudara v 1 terbang di udara; 2 melakukan siaran (radio dsb); mengudarakan v 1 membawa ke udara: pilot itu ~ pesawat dng hati-hati; 2 menyiarkan udel n pusar (lekuk kecil di pusat perut) udeng n destar; ikat kepala; serban udi a sial; malang: -- benar aku hari ini udik 1 n sungai yg sebelah atas, arah dekat sumber; daerah di hulu sungai; 2 desa; dusun; kampung (lawan kota); 3 ki kurang tahu sopan santun; canggung (kaku) tingkah lakunya udo n kakak; abang; uda 1 udu n musuh; berudu v bermusuh(an) 2 udu wudu 1 uduh odoh uduh n ramuan obat yg dipakai sbg penangkal (dipasang di kebun dsb supaya pencuri tidak dapat masuk) uduk n nasi yg ditanak dng santan udur uzur udut, mengudut v mengisap rokok (madat); pengudut n 1 pengisap rokok (madat); 2 alat untuk mengisap rokok (madat) berupa pipa (panjang) uek /uék/ n suara itik (atau binatang lain) ufuk n kaki langit; berufuk v 1 berkaki langit; 2 ki (tidak--) tidak terbatas, tidak ada batasnya (tt dunia) ugahari a sedang; pertengahan; sederhana ugal-ugalan a kurang senonoh dl bertingkah laku; kurang ajar ugem, mengugemi v memegang teguh (pendirian); mempercayai sungguh-sungguh: seluruh warga desa mengakui dan ~ pendirian pak lurah ugeran n kaidah; norma uget-uget n jentik-jentik (anak nyamuk yg masih dl air, spt ulat kecil-kecil) ugut n gertak; ancaman; -- keling gertak sekedar gertak ( tidak untuk dilaksanakan); gertak sambal; mengugut v menggertak; mengancam; menakut-nakuti; ugutan n ancaman; gertak(an) uik n uek; menguik (-uik) v berbunyi 'wik', 'wik' (itik dsb) uir-uir n serangga, kurang lebih sebesar kumbang, suka hinggap di pohon-pohon dan berbunyi nyaring (lebih nyaring dr suara jengkerik); ~ minta getah, pb 1 melakukan suatu perbuatan yg membahayakan dirinya; 2 perempuan yg berusaha memikat hati laki-laki

24 uis ark, menguis-uis v mengais-ngais uit, menguit v mencungkil; mengumpil; menggerakkan sedikit; teruit v tergoyahkan; dapat diubah: hatinya tidak ~ uitimo adv Dag bulan yg baru lalu (disingkat: ult, digunakan dl surat-surat dagang) uja oja 1 ujana ark kl yojana 2 ujana n kl taman ujang n buyung (panggilan kpd anak lakilaki) ujar n 1 perkataan (yg diucapkan); 2 kalimat atau bagian kalimat yg dilisankan; ujaran; ujar-ujar n nasihat, ajaran (dr nenek moyang); peribahasa; pepatah; berujar v berkata; berucap; mengujarkan v mengatakan; menuturkan: ia ~ sesuatu sebelum meninggal ujaran n kalimat atau bagian kalimat yg dilisankan diuji sama merah, di hati (ditail) sama berat, pb sudah cocok benar (tt suami istri); uji n percobaan untuk mengetahui kualitas sesuatu; -- balistik pengujian thd kekuatan gerak dan dampak proyektil; -- bersyarat uji nyata kadang-kadang sukar dilaksanakan krn sebaran dr statistik pengujian melibatkan parameter populasi induk yg tidak diketahui; -- beruntun uji nyata bagi hipotesis yg dilaksanakan dng menggunakan metode sidik beruntun, msl uji nisbah peluang beruntun; -- coba pengujian sesuatu sebelum digunakan; -- destruktif uji yg dl keadaan tertentu ada kemungkinan bahwa pelaksanaan uji pemeriksaan barang memerlukan perusakan contoh barang; -- emisi pemeriksaan ukuran emisi pd kendaraan secara 1771 berkala; -- kelayakan pengujian thd kemampuan kerja; uji kepatutan; -- kenormalan pengujian sekumpulan nilai pengamatan untuk melihat apakah nilai tsb berasal dr populasi normal yg dipilih secara acak; -- kepatutan uji kelayakan; -- keras pengujian atas suatu barang yg dilakukan thd kekerasannya; -- keselipan uji nyata untuk contoh dng menghipotesiskan kesamaan semua nisbi tengah lawan hipotesis tandingan dng salah satu anggota atau segugus terselip dr anggota lainnya; -- kestabilan uji yg kasar tetapi cukup baik bagi data yg mempunyai keragaman binom; -- kombinasi uji nyata sebaran contoh statistik ujinya diperoleh dng cara aljabar analisis kombinasi; -- konsisten uji thd kelas hipotesis tandingan tertentu jika uji itu konsisten thd setiap hipotesis tandingan anggota kelas itu; -- leleh pengujian atas suatu barang yg sedang dipanaskan atau dilebur; -- lengkung pengujian atas suatu barang yg dilakukan thd kelengkungannya; -- mulus uji kebaikan sesuai antara data dan hipotesis yg hipotesis tandingannya dianggap sbg pergerakan dr hipotesis nol secara "mulus"; -- nisbah ragam uji yg didasarkan pd nisbah dua statistik bebas yg masingmasing tersebar sbg ragam pd contohcontoh yg berasal dr populasi normal dng ragam induk yg sama; -- nyali uji keberanian; -- optimum uji yg mempunyai sifat yg diinginkan derajatnya lebih tinggi dp uji-uji lain yg sekelas; -- pengacakan uji yg didasarkan pd sebaran yg diperoleh dr permutasi nilai pengamatan lengkap atau dng ikatan tertentu; -- permutasi uji bebas sebaran yg didasarkan pd kenyataan bahwa setiap urutan dl contoh acak;

25 -- rapuh pengujian atas suatu barang yg dilakukan thd kerapuhannya; -- tarik pengujian atas suatu barang yg dilakukan dng menggunakan daya tarik; -- tekan pengujian atas suatu barang yg menggunakan daya tekan; -- ulet pengujian atas suatu barang yg dilakukan thd keuletannya; beruji v 1 mengadu kekuatan (kepandaian dsb): baiknya kita ~, siapa yg terpandai di antara kita ini; 2 mengikuti ujian; menguji v memeriksa sesuatu untuk mengetahui kualitas, kepandaian, dan sebagainya; ujian 1 n kegiatan yg dilakukan untuk menguji sesuatu; 2 hasil menguji; pemeriksaan; ~ dinas ujian untuk kenaikan tingkat (pangkat); ~ lisan pemeriksaan kepandaian dng tanya jawab atau lisan; ~ masuk pemeriksaan kepandaian untuk masuk suatu sekolah; ~ negara pemeriksaan kepandaian diselenggarakan oleh pemerintah; ~ sekolah pemeriksaan kepandaian yg diadakan oleh suatu sekolah, bukan oleh negara; ~ tertulis pemeriksaan kepandaian yg diselenggarakan secara tertulis; penguji n 1 orang yg menguji; 2 alat untuk menguji; pengujian n proses, cara, perbuatan, menguji; keujian a kelihatan atau ketahuan (kejahatan, keburukan, dsb) uju Mk a pongah; sombong 1 ujud wujud 2 ujud n maksud; tujuan; berujud v bermaksud; bertujuan; mengujudkan v memaksudkan 1772 ujul n tumbuhan salur-saluran yg menghasilkan getah sebangsa karet, Willughbera Cariac ujung 1 n bagian yg penghabisan dr suatu benda (yg panjang); 2 bagian barang yg runcing (lancip, tajam, dsb); puncak; 3 bagian daratan yg menjorok (jauh) ke laut; 4 (bagian) akhir (pembicaraan, percakapan, bulan, dsb); 5 bagian yg terjauh dr bagian pusat; bagian tepi (msl kota); 6 maksud (perkataan dsb); -- halus kelindan sutera, pb tipu muslihat yg sangat halus; lalu (lulus) --, lalu (lulus) kelindan, pb apabila maksud yg terutama sudah tercapai maka maksud lain-lain akan tercapai juga: mengadu --, pb melakukan pekerjaan yg sangat sulit; berniaga di -- lidah, pb orang pandai yg tidak jujur; -- atap pohon kecil, Baeckea frutescens; -- jarum bagian yg tajam pd jarum; -- lidah bagian lidah sebelah depan sekali; -- mata sudut mata bagian luar; -- oral bagian mulut sebelah depan; -- pangkal 1 ujung dan pangkal; 2 ki dasar dan tujuan; maksud; -- tanduk keadaan yg membahayakan; gawat; berujung v 1 ada ujungnya; mempunyai ujung; 2 berakhir pd; berkesudahan (pd); berakibat (pd); ~ pangkal ada maksudnya; ada kaitannya satu dng yg lain; mengujung v 1 mendekati penghabisan; ke arah ujung (yg lain); 2 memuncak; meruncing (makin genting) terujung n bagian yg paling penghabisan ukas n siput ukhrawi a mengenai akhirat: kebahagiaan duniawi dan -- ukhuwah n persaudaraan ukik n permainan kanak-kanak dng buah keras atau uang

26 ukir, berukir v ada ukirannya (hiasannya): pintu itu ~ naga; mengukir v menggores (menoreh, memahat, dsb) untuk membuat lukisan (gambar dsb) pd kayu (batu, logam, dsb): orang Jepara pandai ~ kayu; ~ langit, pb pekerjaan yg tidak ada gunanya; ukir-mengukir v seluk-beluk mengukir; pekerjaan mengukir; mengukirkan v 1 memberi gambar (ukiran) pd sesuatu; menggambarkan (menuliskan) sesuatu dng cara diukir: ~ bunga pd kayu; 2 ki melekatkan atau mencatat (dl hati); terukir v sudah diukirkan; ukiran n 1 ukir-ukiran; 2 hasil mengukir; -- bendol ukiran pd bendol pintu rumah gadang; -- gelung ukiran yg bercorak gelung-gelungan; -- terawang ukiran yg bercorak spt renda, yaitu berlubang tembus; pengukir n 1 orang yg pekerjaannya mengukir; juru ukir; 2 alat untuk mengukir; pengukiran n proses, cara, perbuatan mengukir uktab n burung rajawali ukulele /ukulélé/ n alat musik, berbentuk spt gitar, berukuran kecil ukup n 1 wangi-wangian yg dibakar (spt dupa, setanggi, dsb) untuk mengasapi pakaian supaya harum baunya; 2 ark bunga-bungaan (spt bunga melati) untuk mengharumkan teh; berukup 1 v mengasapi diri dng membakar setanggi, kemenyan, dsb; 2 a sudah diasapi dng ukup; mengukupi v 1 mengasapi (pakaian) dng setanggi atau dupa dsb; 2 ark mendupai; ukupan n wangi-wangian (spt setanggi dsb) untuk mengukup; 1773 pengukup n alat untuk mengukupi pakaian (spt sangkar, keranjang) yg di dalamnya ditaruh pedupaan, sedangkan pakaian yg diukup ditaruh di atas alat itu; perukupan n pedupaan ukur n sukat; mengukur; ukuran; -- baju (di) badan sendiri, pb menganggap orang lain sama saja dng dirinya sendiri; -- alit kl aturan; tindakan; daya upaya; -- jangka jarak waktu; waktu yg tertentu; -- tanah perihal mengukur tanah; berukuran v mempunyai ukuran; mempunyai bentuk; mengukur v menghitung panjang, besar, luas, tinggi, dsb dng alat tertentu: adik ~ panjang segitiga; ukuran n 1 hasil mengukur; 2 panjang, lebar, besar, luas sesuatu; ~ baku ukuran yg dijadikan standar atau pedoman; ~ panas termometer; ~ vital ukuran penting (utama) yg menyangkut panjang lingkaran dada, pinggang, dan pinggul (terutama bagi yg ikut sayembara kecantikan); pengukur n 1 orang yg mengukur; 2 alat untuk mengukur; pengukuran n proses, cara, perbuatan mengukur; terukur v sudah diukur ulah n tingkah laku; tindakan; sikap; olah; -- asmara tingkah laku dl percintaan; (ber)sanggama; berpacaran (bercintacinta); berulah v bertingkah laku; bertindak; bersikap 1 ulak, ulak-ulak n 1 lekuk di atas pinggang; 2 ulakan; pusaran air; olakan 2 ulak 1 ulek ulam n daun-daun muda yg dimakan bersama-sama dng nasi sbg lauk;

27 hendak -- pucuk menjulai (= pucuk dicinta -- tiba), pb mendapat sesuatu yg lebih dp yg dikehendaki; -- mencari sambal, pb perempuan yg mencari lakilaki; -- raja tumbuhan, daunnya dibuat lalap, Cosmos eaudatus; ulam-ulam kl n gundik; selir; berulam v makan dng ulam; makan ~, ki sudah beristri ulama n orang yg ahli dl hal agama Islam ulan n nama tumbuhan merambat, spt ulan bukit; Lettsoria peguentas ulang v lakukan lagi; kembali: kesalahan itu tidak akan saya --; -- aling 1 berkali-kali; beberapa kali; 2 (ulang-alik) selalu kembali; bolak-balik; mondar-mandir; ke sana-sini (belajar dsb); -- bicara diulang bicarakan; dibicarakan kembali; -- tahun hari lahir; ulang-ulang 1 v mengerjakan berkali-kali; 2 n rangkaian bunga untuk hiasan sanggul; berulang v dilakukan lebih dr satu kali; kembali hal; ~ tahun merayakan (memperingati) hari lahir (terjadinya suatu peristiwa penting; berdirinya suatu perkumpulan, negara dsb); ~ kata selalu kembali mengatakan apa-apa yg sudah dikatakan; berulang-ulang v berkali-kaii; terusmenerus berulang; mengulang v 1 berbuat serupa dng yg dahulu; 2 mempelajari kembaii; menghafal; mengulangi v melakukan kembali hal yg dahulu: dia selalu ~ hal yg sama; terulang v sudah diulangi; terjadi lagi; ulangan n 1 sesuatu yg diulang; 2 sebangsa ujian untuk mengetahui kemampuan murid-murid tt pelajaran yg 1774 sudah diajarkan; 3 kata (baris sajak, nyanyian) yg diulang; ~ umum ulangan bagi semua mata pelajaran; perulangan n perihal berulang-ulang; pengulang n 1 orang yg mengulang; 2 repetitor (orang yg membantu memberi pelajaran kpd mahasiswa di luar kuliah); pengulangan n proses, cara, perbuatan mengulang; seulang adv sekali lagi ulang-alik v pulang pergi; mondar-mandir 1 ulap-ulap n makanan yg dibuat dr bubur dng santan, keladi, dan pisang 2 ulap-ulap v 1 melambai-iambaikan tangan untuk memanggil; 2 memainkan tangan di depan mata seakan-akan melihat jauh (tt gerak tari) ular n 1 binatang melata, tidak berkaki, tubuhnya agak bulat memanjang, kulitnya bersisik hidup di tanah atau di air, ada yg berbisa dan ada yg tidak; spt ketiak --, panjang lanjut (tidak putusputusnya), pb tidak berketentuan (baik buruknya); spt -- kena bedal (palu, pukul), pb tidak tenang (krn marah dsb); sekerat -- sekerat belut, pb orang yg bermuka dua (ikut ke sana ke mari); -- menyusur akar, pb merendahkan diri tetapi tidak turun martabatnya; melangkahi --, pb melakukan sesuatu yg berbahaya; -- air ular yg hidup di air; -- api jilatan api; kobaran api; -- belang ular kecil berbisa, berkulit belang; -- bura ular berbisa yg suka menyembur; -- cindai ular yg kulitnya berwarna spt cindai; -- cintamani ular yg mendatangkan kebahagiaan (dl percintaan); -- hijau ular yg kulitnya hijau tua; -- kembang orang petualang (tidak bertanggung jawab dsb); orang yg baik di luar, tetapi berhati jahat;

28 -- kepala dua orang munafik (ikut ke sana ikut ke sini dsb); -- lanang ular sendok yg besar; -- lidah sesuatu yg telah diberikan diminta kembali; -- lidi ular kecil panjang dan berbisa; -- mengiang pelangl; -- minum ark pelangi; -- pucuk ular hijau, Dryophis prasinus; -- sanca ular sawah yg besar; -- sawah ular yg hidup di sawah, pemakan tikus; -- sendok ular berbisa berwarna hitam dng warna kuning pd lehernya yg dapat mengembang; Naia tripudanus; -- setu nama ular laut yg sering kali bersembunyi di bawah pohon setu; -- tanah ular berbisa yg hidup dl tanah, berwarna cokelat tua; -- tangga permainan anak-anak yg terdiri atas papan ular tangga dan mata dadu untuk mengundi; mengular v berbentuk panjang spt ular; berkelok-kelok spt ular (berjalan): dr atas tampak sungai yg ~ 1 ular-ular n pembuluh karet; selang 2 ular-ular n secarik kain (sutera, kertas) yg panjang untuk panji-panji ular-ularan n 1 kekejangan pd kaki (urat betis terasa spt tertarik-tarik) 1 ulas n 1 sarung (bantal, tilam, dsb); 2 kain sampul; 3 selubung; kelubung; kulit (buah); berulas v bersarung (tt bantal dsb): bantalnya -- kain satin; mengulas v memberi sarung; menyalut: orang Bali biasa ~ pohon; ulasan n sarung (bantal dsb) 2 ulas n bagian dr durian (jeruk dsb) yg berbentuk spt setengah bulatan (mudah dilepas atau dibuka dr bulatan buahnya); pangsa; mengulas v mengupas; menafsirkan; menerangkan lebih lanjut; memberi penjelasan dan komentar; mempelajari (menyelidiki); 1775 ulasan n kupasan; tafsiran; komentar; pengulas n orang yg mengulas atau yg memberi ulasan; seulas adv sedikit; limau masak ~, pb kepandaian yg melebihi saudara-saudaranya 3 ulas n sambung; sambungan; -- tangan ki (sambungan tangan) penolong; pembantu; kaki tangan; berulas v bersambung(an): ~ tangan dan lidah, mendapat bantuan tenaga dan nasihat baik; ~ tangan ki mempunyai pembantu; ada yg membantu; mengulas v menyambung; singkat diulas, panjang dikerat, pb manamana yg kurang ditambah, sedangkan yg lebih dikurangi (yg kurang baik diperbaiki); ~ bicara menyambung (melanjutkan) bicara; ~ kayu menyambung kayu; ~ nyawa menyelamatkan orang dr bahaya maut; menyembuhkan (dr sakit); ~ tangan membantu; ulasan n sambungan; lanjutan; perulasan n persambungan; pertemuan barang yg disambung 4 ulas, mengulas-ulas v mengusapusap; mengelus-elus 1 ulat n nama binatang kecil, berkaki banyak, ada yg berbulu ada yg tidak, suka memakan daun muda dsb, bila sudah waktunya berubah menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu (termasuk juga bernga, lundi, dsb); -- sutera sebangsa ulat yg mengeluarkan benang sutera, Bombyx mori; berulat v ada ulatnya; dimakan ulat; dirusak ulat 2 ulat ulet ulayah, ulayat n daerah; kawasan 1 uli n nama penganan yg dibuat dr ketan;

29 menguli v meremas-remas (adonan dsb) ula-ula ark n secarik kertas (sutera dsb) yg panjang; ular-ular 1 ulek n alat dr kayu atau batu untuk melumatkan cabai dl pd cobek; mengulek v menggiling (melumatkan) cabai dng ulek; ulekan n hasil mengulek; ulek-ulek n alat pelumat rempahrempah pd cobek; muntu 2 ulek, ulekan n pusaran air; ulakan uler n ular ules, mengules v melumatkan ulet a 1 liat; kuat (tidak mudah putus; tidak getas); 2 berusaha terus dng giat; tanpa putus asa, dan keras kemauan serta menggunakan kecakapannya untuk mencapai suatu maksud (dl peperangan, perjuangan hidup, dsb); keuletan n ketahanan dan kekerasan hati; kecakapan dan kegiatan; kecakapan dan ketahanan berjuang uli kl a baik; elok (untuk nama timangtimangan) ulik, mengulik v mengusut; menyelidiki ulil amri n pemimpin yg benar ulin n nama pohon yg tinggi, kayunya kuat sekali dipakai untuk bangunan rumah (tiang listrik dsb), banyak terdapat di Kalimantan uling anjing n ikan moa besar, Anguilla bicolor ulir n alur-alur berputar spt pd sekrup -- busi alur-alur berputar pd busi; -- cacing alur-alur berputar spt cacing; -- ganda alur-alur berputar dua pd suatu barang; -- metrik alur-alur berputar pd metrik; berulir v mempunyai ulir; pengulir n orang atau alat mengulir ulit, berulit v 1 menidurkan anak (sambil bernyanyi) ; meninabobokan; 2 tidur bersama-sama dng; mengulit(-ulit); menguliti; mengulitkan v menidurkan anak (dng menyanyi); mengolet 2 ulit a tidak mudah atau tidak mau (membayar hutang) ulna n tulang lengan bawah; tulang hasta ulos n selendang tenun Batak, biasa dipakai dl upacara adat (pernikahan, memasuki rumah, kematian, dsb); pengulosan n pemberian dan pemasangan ulos pd seseorang, sbg tanda penghormatan atau persahabatan; ultima a (bagian) akhir; final ultimatum n peringatan atau tuntutan yg terakhir dng diberi batas waktu untuk menjawabnya; peringatan dng ancaman ultimogenitur /ultimogénitur/ n asas-asas yg berisikan ikatan yg menentukan hubungan sosial budaya antarmanusia berdasarkan asas kekerabatan ultra- a luar biasa; teramat sangat; -- marin warna biru cerah; -- modern amat sangat modern; luar biasa modern; -- sonik supersonik; lebih cepat dp suara ultralembayung n ultraungu ultramerah /ultramérah/ n inframerah ultramikroskop n alat pembesar yg kemampuannya jauh melebihi mikroskop cahaya biasa ultrasonikasi n Bio pemecahan sel dng menggunakan suara ultrasonik ultrastruktur n 1 Kim struktur yg tampak di bawah ultramikroskop; 2 Bio struktur renik jaringan, sel, dan partikel subsel yg tidak dapat dijangkau oleh mikroskop biasa ultraungu n bagian spektrum yg melampaui warna ungu dan tidak terlihat; dae-

30 rah spektrum elektromagnet yg terbentuk sekitar panjang gelombang mm ultraviolet /ultraviolét/ n ultraungu ulu hulu ulul azmi n para rasul yg merupakan teladan krn ketabahan dan kesabaran hati (yaitu Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad saw) ulun kl n abdi; hamba ulung 1 n sulung; abang; 2 a telah lama melakukan suatu pekerjaan; berpengalaman; pandai cakap; mahir; nomor satu ulung-ulung n elang yg warna bulunya hitam, sering menyambar burung, ayam atau binatang kecil lainnya untuk dijadikan mangsanya, Spizaetus cirhatus limnacetus ulup n Lay lubang di haluan kapal tempat rantai sauh (jangkar) 1 ulur, mengulur v 1 melepaskan (tali dsb) supaya memanjang: ~ tali tambang; 2 ki memanjangkan (umur dsb); memperlama; menunda (waktu): ~ waktu; 3 menjadi panjang; (dapat) memanjang; 4 menjulur; menganjur (lidah, tangan, dsb); 5 terusmenerus (bersikap) memberi; menuruti (kemauan orang dsb); menguluri v menyampaikan atau memberikan sesuatu kpd; mengulurkan v 1 melepaskan (tali dsb) supaya memanjang; 2 menjulurkan (lidah); menganjurkan (tangan, kaki) ke muka; menyembulkan (kepala); 3 memanjangkan; memperpanjang (waktu pembicaraan dsb ); 4 melepas atau memuaskan (hawa nafsu), menuruti (kemauan, keinginan, dsb); 5 menyampaikan atau memberikan (dng menganjurkan tangan ke depan); menunjukkan; 6 mengantarkan nasi, uang, dsb; ~ bantuan memberikan pertolongan atau bantuan; ~ tangan 1 menganjurkan 1777 tangan ke depan (mengajak bersalaman dsb); 2 memberikan pertolongan atau bantuan; 3 ikut menyelesaikan persoalan; ikut mencampuri urusan orang; turun tangan; mengulur-ulur v memanjang-manjangkan (waktu perundingan dsb); menundanunda (janji, persetujuan, dsb); terulur v 1 sudah diulur(kan); dapat diulur(kan); 2 dl keadaan menjulur (memanjang); uluran n 1 proses, perbuatan, cara mengulurkan; 2 yg diulurkan; pemberian (bantuan) sokongan dsb; ~ tangan tangan yg diulurkan; ki pemberian bantuan 2 ulur kl n orang yg jadi budak belian (krn melakukan kejahatan spt membunuh, mencuri dan tidak dapat memberi ganti rugi lalu menyerahkan dirinya); memperulur v menjadikan ulur (budak belian); menjadikan hamba sahaya 1 uma ark n huma 2 uma n Antr rumah adat di Mentawai uman, menguman(-uman) v mengumpat; mencerca umang-umang n 1 sebangsa ketam kecil di laut, biasanya bersarang di bekas sarang unam; 2 ki orang yg suka berpakaian bagus, tetapi bukan kepunyaannya sendiri umara n pemimpin pemerin tahan umat n 1 penganut (pemeluk) suatu agama; pengikut Nabi: -- Islam; 2 makhluk manusia 1 umbai n 1 jumbai; rumbai; 2 tambahan; embel-embel; -- cacing usus buntu: berumbai(-umbai) v ada umbainya; terumbai-umbai v dl keadaan sangat rumbai 2 umbai umbuk

31 umbalan ark n uang sewa perahu tambangan umban, pengumban n tali untuk melontarkan batu; 1 umbang, mengumbang ark v mengapung; terumbang-umbang v terapungapung: terkatung-katung (di laut tt kapal dsb) 2 umbang ark a tampak besar dan menakutkan umbang-ambing, mengumbangambingkan v 1 mengapung-apungkan turun naik; 2 ki tidak memberikan kepastian; menjadikan bingung (tidak tenteram hati dsb); terumbang-ambing v 1 tergerak-gerakkan turun naik; terkatung-katung; 2 ki tidak tentu (nasibnya); terbawa ke sana kemari umbar, mengumbar v 1 membiarkan lepas (bebas): ~ anak ayam di lapangan agar cepat besar; 2 ki membiarkan berbuat sekehendak hatinya; membiarkan terlepas umbara, mengumbara v mengembara umbi n 1 akar yg menjadi besar dan berdaging (wortel, ketela, dsb); 2 pangkal batang yg menjadi besar dan berdaging, banyak yg dapat di makan (spt talas dan keladi); 3 pangkal batang yg menjadi besar (spt pd kelapa dan pisang); 4 pokok akar (dr batang yg menghunjam ke tanah; 5 bagian pasak (pancang, tiang, dsb) yg tertanam di tanah; -- akar akar yg menjadi umbi (spt ketela pohon), tidak dapat menumbuhkan tunas: -- batang akar yg berumbi, dapat menumbuhkan tunas spt batang; -- lapis bagian batang di bawah permukaan tanah, sangat pendek, dng daundaun tebal berbentuk sisik yg berdaging, dr ujung bawahnya (bongkol) tumbuh akar, dr ujung atas tumbuh batang (spt bawang, gladiol) 1778 berumbi v ada umbinya; mempunyai umbi; umbi-umbian n berbagai jenis umbi (bangsa keladi dsb) umbra n 1 bagian tergelap di belakang benda tidak tembus cahaya yg terkena sinar; bayang-bayang inti; 2 bagian yg paling gelap pd roda matahari umbuk n bujukan; tipuan (dng katakata manis atau janji yg muluk-muluk); -- umbi berbagai bujukan (dng maksud hendak menipu); mengumbuk v 1 membujuk (dng maksud hendak menipu); 2 menyapa dng manis; mempersenang hati; pengumbuk n pembujuk (penipu) dng kata-kata yg manis dan janji yg mulukmuluk 1 umbul, umbul-umbul n bendera kecil yang memanjang ke atas dan meruncing ke ujungnya, dipasang memanjang sepanjang tiangnya; kalimantang 2 umbul a lekas jadi besar; subur 3 umbul n sumber air (minum) umbun-umbun ark n ubun-ubun umbur 2 umbul 1 umbut n ujung batang (kelapa, rumbia, enau, dsb) yg masih muda dan lunak, enak dimakan; mencari -- dl batu, pb melakukan pekerjaan yg sia-sia; cari -- kena buku, pb mencari yg baik, mendapat yg buruk; mengumbut v mengambil umbut 2 umbut, mengumbut v menarik (tali yg diulurkan dsb); mencabut umbut-umbut n nama ikan laut umi n ibu; emak umlaut n Ling tanda baca berupa dua titik di atas huruf vokal (dl bahasa Jerman Männer, jamak dr Mann orang laki-laki) 1 ummi n ibu (ku) 2 ummi a buta huruf

KAMUS BAHASA INDONESIA

KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008 499.213 KAM k Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Lebih terperinci

KAMUS BAHASA INDONESIA

KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008 499.213 KAM k Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Lebih terperinci

KAMUS BAHASA INDONESIA

KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008 499.213 KAM k Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Lebih terperinci

bahasa bahasa bahasa baik baik baik balik balik balik

bahasa bahasa bahasa  baik baik baik  balik balik balik bahasa (a) percakapan Saya sudah memahami bahasa Perancis setelah mengambil kursus bahasa itu selama dua tahun tingkah laku Ahmad disukai orang kerana berbudi bahasa terutama apabila bercakap dengan orang

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

hangat hangat hangat hanyut hanyut hanyut haus haus haus

hangat hangat hangat  hanyut hanyut hanyut  haus haus haus hangat (a) panas Ayah membasuh cawan itu menggunakan air yang hangat meriah, sambutan hebat Pertandingan nyanyian itu mendapat sambutan hangat daripada orang ramai hanyut (a) dibawa mengalir oleh air Bangkai

Lebih terperinci

Arsitektur Dayak Kenyah

Arsitektur Dayak Kenyah Arsitektur Dayak Kenyah Propinsi Kalimantan Timur memiliki beragam suku bangsa, demikian pula dengan corak arsitekturnya. Namun kali ini hanya akan dibahas detail satu jenis bangunan adat yaitu lamin (rumah

Lebih terperinci

Surat Petrus yang kedua

Surat Petrus yang kedua 1 Surat Petrus yang kedua Kepada yang kekasih Saudara-saudari saya seiman yaitu kalian yang sudah diberkati Allah sehingga kalian percaya penuh kepada Kristus Yesus sama seperti kami. Dan oleh karena percaya

Lebih terperinci

JMSC Tingkat SD/MI2017

JMSC Tingkat SD/MI2017 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan cara menyilang (X)abjad jawaban pada lembar jawaban kerja yang disediakan. 1. Pada sore hari jika kita menghadap pada matahari, bayangan tubuh kita tampak lebih...

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 2 SEMESTER I 17 PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM Nama Sekolah : SD/MI... Kelas/semester : II (Dua)/ 1 (satu)

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Tema 8 : Bumi dan Alam Semesta Nama :... Kelas : III (tiga)

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Tema 8 : Bumi dan Alam Semesta Nama :... Kelas : III (tiga) LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 a. museum b. planetarirum c. auditorium d. podium 5. Daerah yang dekat dengan laut atau pantai adalah dataran... a. rendah b. tinggi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

kotor kuat kusut lagi

kotor kuat kusut lagi kotor (a) tidak bersih Baju Ali menjadi kotor setelah bermain di kawasan berlumpur itu unsur negatif, tidak baik Kanak-kanak itu bercakap dengan menggunakan bahasa yang kotor kuat (a) bertenaga Walaupun

Lebih terperinci

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan)

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan) MERAH Menyala Bulan adalah cerminan kekuatan Allah. Kitab ini berisi kekuatan manusia dalam menjalani hidup termasuk bumi dan seni bela diri batak dalam menjalani hidup sehari-hari. 3. Laklak Debata Bulan

Lebih terperinci

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai.

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 1 2 3 4 1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 2. Siapa bersungguh-sungguh, mendapat. 3. Siapa yang sabar beruntung. 4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya. 5. Pergaulilah orang yang punya kejujuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN BEKERJA UNTUK YANG KECANDUAN REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN Setiap reformasi yang benar mendapat tempat dalam pekerjaan keselamatan dan cenderung mengangkat jiwa kepada satu kehidupan yang baru

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #20 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu 1. Frasa Nominal a. Pengertian frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata benda atau nomina. contoh : mahasiswa baru sepeda ini anak itu gedung sekolah b. Struktur Frasa Nomina Secara kategorial

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG JALASENA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menghargai kesetiaan, kemampuan, kebijaksanaan dan

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1951 TENTANG PERNYATAAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG KECELAKAAN TAHUN 1947 NR. 33, DARI REPUBLIK INDONESIA UNTUK SELURUH INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SULAWESI TENGAH. Elly Lasmanawati

SULAWESI TENGAH. Elly Lasmanawati SULAWESI TENGAH Elly Lasmanawati Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia 2010 Selayang Pandang

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Asal Mula Candi Prambanan

Asal Mula Candi Prambanan Asal Mula Candi Prambanan Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Joko Bandung. Joko bandung adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia

Lebih terperinci

pengukuran waktu panjang dan berat

pengukuran waktu panjang dan berat bab 2 pengukuran waktu panjang dan berat tema 5 kejadian sehari-hari rajin belajar tujuan pembelajaran pembelajaran ini bertujuan agar kamu mampu: menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam menggunakan

Lebih terperinci

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Di sekitar kita terdapat bermacam-macam benda, antara

Lebih terperinci

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia KAIN SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA 1 Kain Sebagai Kebutuhan Manusia A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari kain sebagai kebutuhan manusia. Manusia sebagai salah satu makhluk penghuni alam semesta

Lebih terperinci

Tugas Seorang. Istri

Tugas Seorang. Istri Tugas Seorang Istri Seorang wanita yang mengetahui bahwa peranannya sebagai istri merupakan suatu tanggung jawab besar, adalah orang yang bijaksana. Ia sudah siap untuk menerima petunjuk dari Allah bagaimana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tema : Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tanggal : (24/7/17-28/7/17) Rangkuman materi : Sosial PKN : Hak dan Kewajiban Setiap anggota keluarga memiliki

Lebih terperinci

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan 354 2 Petrus 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus kepadamu semua yang telah menerima iman yang sama harganya dengan yang kami telah terima. Kamu menerima iman itu karena Allah dan Juruselamat

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2015 2016 b. fotosintesis d. pernafasan 4. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari... a. daging c. air b. kulit d. tulang Tema 7 Kelas : Energi dan

Lebih terperinci

Perubahan Sifat Benda

Perubahan Sifat Benda Bab 6 Perubahan Sifat Benda Tujuan Pembelajaran Siswa dapat: 1. menjelaskan berbagai perubahan sifat pada benda (seperti bentuk, warna, dan rasa) akibat pembakaran, pemanasan, dan diletakkan di udara terbuka;

Lebih terperinci

Kolose. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus

Kolose. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus 296 Kolose 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus sesuai dengan kehendak Allah dan dari Timotius, saudara kita dalam Kristus. 2Kepada umat Allah, saudara-saudara yang setia dalam Kristus, yang tinggal di

Lebih terperinci

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c Kunci Jawaban BAB 1 Ayo Berlatih 1.1 2. Hewan berkembang biak dengan cara beranak dan bertelur. Contoh hewan yang beranak kucing, sapi, dan kelinci. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur adalah

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2 1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Lebih terperinci

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi Pengertian Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi dibedakan menjadi 3 jenis 1. Adaptasi Morfologi Proses adaptasi yang dilakukan dengan menyesuaikan bentuk

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

Matahari dan Kehidupan Kita

Matahari dan Kehidupan Kita Bab 5 Matahari dan Kehidupan Kita Tema Peristiwa dan Kesehatan Pernahkah kalian berjalan di siang hari yang terik? Misalnya, saat sepulang sekolah. Apa yang kalian rasakan? Kalian tentu merasa kepanasan.

Lebih terperinci

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya.

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya. Xb4 Perumpamaan tentang Kerajaan Allah 64 Perumpamaan tentang Penabur Matius 13:1-23, Markus 4:1-20, Lukas 8:4-15 1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau dan mulai pula mengajar

Lebih terperinci

Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata

Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata 1 Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata yang konkret (dengan ukuran, arah, batas yang jelas)

Lebih terperinci

Bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa.

Bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa. SEMANTIK Pengantar Linguistik Umum 3 November 2014 APAKAH SEMANTIK ITU? 1 2 Bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa. Menurut Ogden & Richards (1923), makna tanda bahasa dapat dilihat dari

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING

PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING Kalimat tunggal dapat diperluas dengan menambahkan unsur keterangan. Keterangan tersebut meliputi keterangan cara, alat, kesertaan,

Lebih terperinci

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis

Lebih terperinci

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com AKHIR PERJALANAN ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com AKHIR PERJALANAN Oleh: Aghana V Idents Copyright 2015 by Aghana V Idents Penerbit ( nulisbuku.com

Lebih terperinci

KISI - KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2013/2014. : PG = 15 butir Isian = 10 butir UT 5 butir

KISI - KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2013/2014. : PG = 15 butir Isian = 10 butir UT 5 butir KISI - KISI PENULISAN ULANGAN AKHIR SEMESTER NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN WAKTU JUMLAH : SDN/S : IPS : 90 menit : 30 soal : PG = 15 butir Isian = 10 butir UT 5 butir NO KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR

Lebih terperinci

Nyai Ontosoroh. Heny Marwati. Anak-Anak Bumi Manusia 3

Nyai Ontosoroh. Heny Marwati. Anak-Anak Bumi Manusia 3 Nyai Ontosoroh Heny Marwati Pagi yang terasa panas. Matahari sepertinya terlalu cepat memunculkan sinarnya. Kulihat ayam jantan mulai malas untuk mengumandangkan suaranya membangunkan warga Boerderij Buitenzorg.

Lebih terperinci

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Surat Paulus kepada jemaat Kolose 1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Kolose yaitu kalian yang sudah disucikan oleh Allah karena bersatu dengan Kristus Yesus dan

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest. SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 7. Gejala Alam Biotik Dan AbiotikLATIHAN SOAL BAB 7 1. Melakukan percobaan dalam metode ilmiah disebut dengan Eksperimen Observasi Hipotesis Prediksi Kunci Jawaban : B Pembahasan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

- Penerapan konsep energi gerak

- Penerapan konsep energi gerak IPA NO KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR 1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda di pengaruhi oleh bentuk dan ukuran - Gerak benda - Siswa dapat menjelaskan gerak benda yang berbentuk bulat -

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian

Lebih terperinci

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud) Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

Inilah Resep Nasi Tumpeng yg Sedap

Inilah Resep Nasi Tumpeng yg Sedap Inilah Resep Nasi Tumpeng yg Sedap Sejenang lagi si kakak ulang tahun namun demikian masih salah tingkah mau balig apa? Atau ada sanak saudara yang mau syukuran & belum mempunyai ide mau bikin penganan

Lebih terperinci

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan Pendidikan 97 Bab 9 Pendidikan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) memberikan tanggapan tentang cerita pengalaman teman; 2) melakukan percakapan melalui telepon dengan

Lebih terperinci

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN 3.1 Pengertian Pakaian Adat Pakaian adat yaitu semua kelengkapan yang dipakai oleh seseorang yang menunjukkan kebudayaan suatu

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG MAKANAN LAUK PAUK DAN SAYUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG MAKANAN LAUK PAUK DAN SAYUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Siswa yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta bantuan anda untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN

ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015 2016 Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) Kelas / Semester : VI (Enam) / 1 (Satu) Hari / Tanggal :... Waktu : 120 menit A. Pilih jawaban

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua

Lebih terperinci

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Badan

Lebih terperinci

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Bab 5 Jual Beli Peta Konsep Jual Beli Membahas tentang Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah Meliputi Meliputi Toko Pasar Warung Supermarket

Lebih terperinci

BUKU KEDUA TINDAK PIDANA BAB I TINDAK PIDANA TERHADAP KEAMANAN NEGARA Bagian Kesatu Tindak Pidana terhadap Ideologi Negara Paragraf 1 Penyebaran Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme Pasal 212 (1) Setiap

Lebih terperinci

BIOLOGI TIKUS BIOLOGI TIKUS. Kemampuan Fisik. 1. Menggali (digging)

BIOLOGI TIKUS BIOLOGI TIKUS. Kemampuan Fisik. 1. Menggali (digging) BIOLOGI TIKUS BIOLOGI TIKUS Kemampuan Fisik 1. Menggali (digging) Tikus terestrial akan segera menggali tanah jika mendapat kesempatan, yang bertujuan untuk membuat sarang, yang biasanya tidak melebihi

Lebih terperinci

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG Jari ini berjalan begitu saja, seiring angan yang tidak pernah berhenti berharap. Merasa sebuah mimpi yang tidak pernah akan terwujud, harapan yang tidak pernah akan tercapai.

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

DESY SAGITA ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 3 SEMESTER 1. Makhluk Hidup NAMA :

DESY SAGITA ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 3 SEMESTER 1. Makhluk Hidup NAMA : DESY SAGITA ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 3 SEMESTER 1 Makhluk Hidup NAMA : 1 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pencipta sehingga buku ilmu pengetahuan alam kelas 3 semester

Lebih terperinci

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan struktur bumi. Bila kita berada di suatu tempat yang terbuka, umumnya dataran sekeliling kita akan terlihat rata.

Lebih terperinci

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan SAJAK USIA Hari berulang, tanggal kembali Tahun berubah, usia bertambah Aku tak tahu ke mana arah langkah Dalam angan-angan semuanya indah Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula Ikuti Polanya Bila saudara mau membangun sebuah rumah, apakah yang pertama-tama saudara lakukan? Sebelum saudara dapat memulai pembangunan itu, saudara harus mempunyai suatu rencana. Saudara harus menentukan

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) Mata Pelajaran : an Agama Islam Semester : 1 (Satu) Kelas : III (Tiga) Jumlah KD : 9 (Sembilan) Standar Al Qur an 1. Mengenal kalimat dalam Al Qur an 1.1 Membaca kalimat dalam Al Qur an 1.2 Menulis kalimat

Lebih terperinci

Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA. 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini.

Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA. 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini. Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini. (a) Tarif dasar listrik naik. (b) 10 = 50 5 (c) Celana Dono berwarna hitam. (d) Semua jenis ikan bertelur. (e)

Lebih terperinci

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Peter Swanborn, The Netherlands,  Lima Portret Five Portraits Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka

Lebih terperinci

Biskuit Yang Ditukar Dengan Bunyi Monday, 03 September 2007

Biskuit Yang Ditukar Dengan Bunyi Monday, 03 September 2007 Biskuit Yang Ditukar Dengan Bunyi Monday, 03 September 2007 (Kepulauan Vanuatu, 1848-1872) "Darat!" seru seorang kelasi yang sedang bertengger di mercu yang tiang itu. "Ada darat di sana!" Suaranya mengalun

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 8 : Peristiwa Alam Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 TEMA KELAS I Peristiwa Alam KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KEGIATAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 58 TAHUN 1959 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA, ANGGOTA DAN SEKRETARIS JENDERAL/SEKRETARIS DEWAN PERANCANG NASIONAL PRESIDEN, Menimbang : bahwa kedudukan keuangan

Lebih terperinci

P3 Kata Berimbuhan 2 (5 marks)

P3 Kata Berimbuhan 2 (5 marks) Sekolah Perempuan Paya Lebar Methodist (Primari) Pembelajaran Dalam Talian (0 Mac 206) Darjah Nama: Markah: P Kata Berimbuhan 2 (5 marks) P Kata Berimbuhan 2 Arahan: Pilih perkataan berimbuhan yang paling

Lebih terperinci

tumbuhan di sekitar pelajaran 8

tumbuhan di sekitar pelajaran 8 pelajaran 8 tumbuhan di sekitar tuhan ciptakan aneka tumbuhan ada sayuran buah dan bunga semua berguna bagi manusia manusia wajib menjaga dan merawat tumbuhan yang tuhan beri sukakah kamu merawat tumbuhan

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman hasil kebudayaan. Keanekaragaman hasil kebudayaan itu bisa dilihat dari wujud hasil kebudayaan

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci