PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Survey pada Perusahaan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Survey pada Perusahaan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia)"

Transkripsi

1 PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Survey pada Perusahaan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia) ABSTRACT EFFECT OF LIQUIDITY AND PROFITABILITY PRICE OF THE STOCK MARKET (Case Study In Corporate Banking Sector The Indonesia Stock Exchange) Compiled by : Arief Abdurahman Guided By: Maman Suherman, SE., MM,Ak. Iwan Hermansyah, SE.,M.Si.Ak. This study aims to determine liquidity, profitability and stock market prices, and influence partially and simultaneously. This study will be conducted the banking sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange, the data obtained Corner Exchange of Faculty of Economics, University of Tasikmalaya Siliwangi form of reports financial and stock price. Descriptive analytical method with census approach, population and sample of 10 companies, using path analysis techniques analysis. Partial hypothesis testing with the t test and F test simultaneously with Based on the research results can be seen: the Company's banking sector in Bursa Securities Indonesia, which has the highest liquidity is Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), the company with the greatest profitability is the People's Bank Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) and Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) and the company with the biggest increase in stock is Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Partial liquidity effect significant impact on the market price of the stock. Profitability is partially an effect not significant impact on the stock market price and liquidity and profitability simultaneously and partially significant effect on the market price of the stock. Keywords: Liquidity, Profitability, and the Market Price ABSTRAK PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia) Oleh Arief Abdurahman Pembimbing : Maman Suherman, SE., MM,Ak. Iwan Hermansyah, SE.,M.Si.Ak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui likuiditas, profitabilitas dan harga pasar saham, serta pengaruhnya secara parsial dan secara simultan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, data diperoleh dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya berupa laporan keuangan dan harga saham. Metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus, populasi dan sampel sebanyak 10 perusahaan, Teknik analisis dengan menggunakan path analysis. Pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t dan secara simultan dengan uji F. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui : Perusahaan pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki likuiditas paling tertinggi adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), perusahaan dengan profitabilitas paling besar adalah Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) dan perusahaan dengan peningkatan saham terbesar adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Profitabilitas secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga pasar saham dan likuiditas dan profitabilitas secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Kata Kunci : Likuiditas, Profitabilitas, dan Harga Passer

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang dampaknya masih dirasakan sampai sekarang ini salah satu penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis perbankan bahkan sampai dengan krisis kepercayaan disegala bidang kehidupan. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional lebih merosot setelah pemerintah memcabut izin atau melikuidasi 16 bank pada tanggal 1 November Alasan utamanya yaitu bisnis perbankannya telah melanggar rambu-rambu perbankan yang telah ditetapkan oleh otorita moneter. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang dalam aktivitasnya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan lain-lain yang selanjutnya menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Bank lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Pemberian kredit oleh pihak bank menunjukkan betapa pentingnya peranan bank dalam pembangunan. Bidang perbankan merupakan salah satu faktor yang mendapatkan perhatian pemerintah karena bank merupakan salah satu sumber permodalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalankan kegiatan usahanya. Bank sebagai salah satu rekan kerja pemerintah dituntut peran sertanya untuk menyukseskan pembangunan, dalam arti ikut serta membiayai proyek-proyek pembangunan melalui jasa kredit yang diberikannya. Fungsi pokok perbankan adalah menarik atau menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya sebagai kredit kepada masyarakat. Karena itu, perbankan menempati posisi yang stategis dalam pembangunan dan perekonomian negara serta dalam pembangunan pendapatan didalam masyarakat. Dalam kebijakan memberikan kredit perbankan memegang peranan penting karena turut serta menentukan pendapatan masyarakat dan corak masyarakat dimasa yang akan datang. Terdapat banyak definisi mengenai bank, namun antara satu dengan yang lainnya pada dasarnya tidaklah berbeda. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 7 tahun 1992, Bank didefinisikan : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Definisi bank dalam Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2004 : 31.1) adalah: Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Perusahaan Sektor Perbankan dapat dikatakan kompeten apabila perolehan modal dan nilai perusahaan memiliki reputasi baik yang tercermin dalam laporan keuangannya. Menurut Bernstein dan Harahap (2004: 190), menyatakan Analisa laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran serta hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu likuiditas dan profitabilitas. Umumnya kinerja keuangan tersebut dapat merefleksikan kondisi aktual perusahaan, sehingga setiap perubahaan yang terjadi akan memberikan informasi yang penting. Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih (Munawir, 2004:31). Salah satu jenis rasio untuk mengukur likuiditas adalah current ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Agnes Sawir

3 (2005:52) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio lancar, maka kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga semakin besar. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik menunjukkan perusahaan memiliki performance dan profitabilitas yang baik pula sehingga layak untuk dijadikan tempat berinvestasi. Dengan demikian semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya, maka menunjukkan perusahaan tersebut sangat baik atau sehat dan hal itu akan menarik para investor untuk menanamkan investasinya, sehingga harga saham akan meningkat. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri G. Sugiyarso dan F Winarni (2005:118). Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan modal saham tertentu Porman (2008:172). Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh return on assets (ROA). yaitu rasio profitabilitas yang berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin bagus, karena perusahaan dianggap mampu dalam menggunakan aset yang dimilikinya secara efektif untuk menghasilkan laba (Harahap 2009:304). Hal itu selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa likuiditas dan profitabilitas memiliki saling keterkaitan yang berdampak pada harga pasar saham. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka (Sunariyah: 2004:32). Dalam suatu pasar yang efisien, setiap informasi yang ekonomi akan menimbulkan reaksi pasar atas informasi tersebut. Reaksi pasar umumnya ditunjukkan melalui perubahan harga saham tersebut. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana likuiditas, profitabilitas dan harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia 3. Bagaimana pengaruh secara parsial likuiditas dan profitabilitas terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 4. Bagaimana pengaruh secara simultan likuiditas dan profitabilitas terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui likuiditas, profitabilitas dan harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia 3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial likuiditas dan profitabilitas terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan likuiditas dan profitabilitas terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di BEI Kegunaan Hasil Penalitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Bagi Penulis

4 Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan memperdalam pengalaman tentang konsep dan teori-teori mengenai likuiditas, profitabilitas, dan harga pasar saham. 2. Bagi Investor Memberikan masukan kepada investor mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar saham, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasinya. 3. Pihak Lain Diharapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan rujukan atau referensi bagi pihak yang berkepentingan khususnya mengenai investasi saham.sejalan dengan tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi: Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemikiran 3.1. Likuiditas Likuiditas secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber jangka pendek untuk memenuhi kewajiban tersebut. Menurut Sutrisno (2001:247) mengemukakan bahwa : Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban- kewajibannya yang segera harus di bayar. Menurut Munawir (2004:31) mengemukakan bahwa : Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Sedangkan Bambang Riyanto (2001:25) menyatakan bahwa : Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera di penuhi dengan aktiva lancar. Menurut Sutrisno (2001:247) ukuran likuiditas terdiri dari empat alat ukur yaitu : 1. Current Ratio (CR) Current Ratio merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva lancar disini meliputi ; kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meluputi ; hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang segera harus di bayar. Aktiva Lancar Current Ratio Kewajiban Lancar 2. Quick Ratio (QR) Quick Ratio merupakan rasio antara aktiva lancar setelah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar. Aktiva Lancar - Persediaan QuickRratio Hutang Lancar 3. Cash Ratio Cash Ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat berharga. Kas Efek Cash Ratio Hutang Lancar

5 4. Working capital to total assets Rasio working capital to total assets dapat dihitung dengan membandingkan antara harga lancar dan hutang lancar dengan jumlah harta. Harta Lancar - Hutang Lancar Working capital to total assets Jumlah Harta Dalam penelitian ini digunakan curren ratio, Munawir (2004) menyatakan current ratio 200% kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada beberapa faktor, suatu standar atau rasio yang umum tidak dapat ditentukan untuk seluruh perusahaan. Current ratio 200% hanya merupakan kebiasaan atau rule of thumb dan akan digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa yang lebih lanjut. Unsur-unsur yang mempengaruhi nilai current ratio adalah aktiva lancar dan hutang jangka pendek. Dalam hal ini aktiva lancar terdiri dari uang kas dan juga surat-surat berharga antara lain surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang dan pasar modal. Di lain pihak utang jangka pendek dapat berupa utang pada pihak ketiga (bank atau kreditur lainnya). Menurut Agnes Sawir (2005: 52) semakin tinggi rasio lancar, kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga semakin besar Profitabilitas Terdapat beberapa ahli yang mendefinisikan profitabilitas diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Sartono (2001:122) menjelaskan bahwa : Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Bambang Riyanto (2001:35) menjelaskan bahwa : Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Menurut Abdul Halim (2005:75) menjelaskan bahwa : Profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas). Menurut Porman (2008:172) menjelaskan bahwa : Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan modal saham tertentu Sedangkan menurut Munawir (2004:33) menjelaskan bahwa: Analisis profitabilitas adalah merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu Pengukuran Profitabilitas Terdapat beberapa rasio yang bisa digunakan untuk menghitung profitabilitas seperti yang kemukakan Sawir (2005:18) yaitu : 1. Gross Profit Margin (GPM) Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.

6 Sales Cost of Good Sold Gross Profit Margin = Sales 2. Net Profit Margin (NPM) Rasio net profit margin menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Net Income Net Profit Margin = Sales 3. Basic Earning Power atau Rentabilitas Ekonomi Basic earning power mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukkan rentabilitas ekonomi perusahaan. EBIT Basic Earning Power = Total Assets Tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi tertanggung dari : a. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara laba usaha dengan penjualan EBIT Operating profit margin = Sales b. Perputaran aktiva (Assets turnover) Sales Assets turnover = Total Assets Rentabilitas ekonomi dapat ditentukan dengan mengalikan operating profit margin dengan assets turnover. 4. Return on Assets (ROA) Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan Net Income ROA = Total Assets 5. Return on Equity Rasio Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Net Income ROE = Net Worth Dari semua penjelasan rasio-rasio di atas maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa rasio-rasio profitabilitas merupakan ukuran untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaannya. Efektivitas manajemen bisa meliputi kegiatan fungsional manajemen, seperti keuangan, pemasaran, sumber daya manusia dan operasional. Jadi banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas yang kemudian meningkatkan atau menurunkan laba. Dengan demikian, analisis profitabilitas dapat memberikan gambaran keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk melihat tingkat profitabilitas perusahaan adalah return on assets yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan Definisi ROA

7 Pengertian Return On Assets (ROA) menurut Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah sebagai berikut : ROA adalah rasio yang menilai seberapa tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki. Pengertian Return On Assets (ROA) menurut Selamet Riyadi (2006:156) adalah sebagai berikut : Return On Assets adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara dana (sebelum pajak) dengan total asset bank. Rasio ini menggambarkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan Kegunaan ROA Kegunaan Return On Assets (ROA) menurut Almilia dan Herdiningtyas (2005) adalah sebagai berikut : Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata rata total aset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Kegunaan Return On Assets (ROA) menurut Yuliani (2006) adalah sebagai berikut : ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kegunaan Return On Assets (ROA) antara lain adalah untuk manajemen bank dalam memperoleh keuntungan dengan mengelola aset yang dimilikinya Indikator daya tarik bisnis dapat diukur dari profitabilitas industri (ROA), yaitu semakin tinggi rasio ROA akan menarik pendatang baru untuk masuk dalam industri. Dimana kemampuan profitabilitas perbankan ditunjukkan dengan return on asset (ROA). Perbankan dikatakan sehat apabila mampu mencapai 1,5 % untuk return on asset. Perbankan yang beroperasi di Indonesia berlomba-lomba untuk mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal (Info Bank, 2008). Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perbankan yang diproksikan dengan return on asset, diantaranya adalah ukuran bank (size). Semakin besar ukuran bank akan memperkokoh fundamental perbankan tersebut sehingga dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas. Selain ukuran perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas (Bardosa dan Louri, 2003), ukuran perusahaan (size) juga mempunyai dampak terhadap efisiensi suatu bank (Hauner dan Peiris, 2005). Semakin besar perusahaan (perbankan) cakupan usaha atau pangsa pasar yang dikuasai lebih besar, sehingga dapat meningkatkan efisiensi. Meningkatnya efisiensi usaha mempunyai dampak positif terhadap profitabilitas dari perbankan tersebut (Bardosa dan Louri, 2003). Dengan menganalisis rasio return on asset dapat diketahui apakah perusahaan efisien memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh pendapatan. Munawir (2004:269) menjelaskan bahwa Return On Asset merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas sumber daya keuangan yang ditanamkan oleh perusahaan. Sedangkan Bambang Riyanto (2001:65) menyatakan bahwa ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih bagi semua investor dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Rasio ROA ini sering dipakai manajemen untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.

8 2.1.1 Harga Pasar Saham Saham Saham merupakan sebagai bukti/tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas. Wujud saham adalah berupa kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka (Sunariyah: 2004:32). Saham menarik bagi investor karena berbagai alasan. Bagi beberapa investor, membeli saham merupakan cara untuk mendapatkan kekayaan besar (capital gain) yang relatif cepat. Sementara bagi investor yang lain, saham memberikan penghasilan yang berupa deviden. Adapun jenis-jenis saham antara lain saham biasa (common stock) saham preferen (preferren stock) dan saham komulatif preferen (commulative preferren stock) (Riyanto, 2005:240). Menurut Tandelin (2001:18) saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Menurut Husnan (2002:303), menyebutkan bahwa : Sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya Dengan demikian saham adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), saham tersebut menyatakan bahwa pemegang saham juga merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut Jenis Saham Secara peralihan jenis saham dapat dibedakan menjadi dua jenis saham (Nasarudin dan Indra, 2003:189) yaitu : 1. Saham atas unjuk (Bear stock) Saham atas unjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk diperalihkan. Saham ini mirip dengan uang, gampang dialihkan. Siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham itu, maka ia dikatakan sebagai pemegang saham tersebut, kecuali dapat dibuktikan telah terjadi pelanggaran hukum dari peralihan tersebut. 2. Saham atas nama (Registered stock) Saham atas nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu Menurut Nasarudin dan Indra, (2003:189) dari segi manfaat saham, maka pada dasarnya saham dapat digolongkan menjadi tiga jenis saham yaitu : 1. Saham biasa (common stock) Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian deviden, hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut mengalami likuidasi. Berdasarkan kualifikasi nilai ekonomis, saham biasa dapat dibedakan dan dikategorikan ke dalam lima kategori dasar dari saham, yaitu: a. Income stocks Saham sejenis ini, memberikan deviden dalam nilai yang relatif besar tapi tidak teratur, dapat digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan pendapatan tanpa menjual saham. Kebanyakan saham ini dikategorikan sebagai income stocks.

9 b. Blue-chip stocks Saham dari perusahaan yang solid dan terpercaya dengan sejarah panjang, pertumbuhan dan stabilitas digolongkan sebagai saham blue-chip stocks. Biasanya saham ini memberikan dividen kecil, tetapi teratur dan bertahan secara fair, harga yang mapan sekalipun pasar naik-turun. c. Growth stocks Saham ini diterbitkan oleh perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang lebih cepat daripada industrinya. Sekalipun perusahaan tidak mempunyai catatan, pertumbuhan saham lebih mengandung risiko daripada macam saham lain, tetapi menawarkan apresiasi harga yang potensial. d. Cyclical stocks Saham ini dapat dengan mudah mempengaruhi tren ekonomi secara umum. Nilai dari saham demikian cenderung untuk turun selama masa resesi dan meningkat selama boom ekonomi (economic booms). Contohnya perusahaan otomotif, alat berat, dan developer rumah. e. Defensive stocks Saham ini merupakan kebalikan dari jenis saham siklus (cyclical stocks). Saham ini mampu mempertahankan nilainya selama masa resesi. Perusahaan yang menerbitkan saham defensif adalah perusahaan yang memproduksi makanan, minuman, obat-obatan, asuransi, dan kebutuhan sehari-hari. f. Emerging growth stock Harga saham ini biasanya sangat spekulatif dan dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif lebih kecil dan memiliki daya tahan yang kuat meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung. g. Speculative stock Pada prinsipnya semua saham biasanya yang diperdagangkan di bursa efek digolongkan sebagai speculative stock, karena investor tidak mendapatkan kepastian apakah saham yang dibelinya akan memberikan keuntungan atau malah pada turun harga sahamnya ketika hendak dijual. 2. Saham Preferen (Preferred Stock) Saham preferen adalah saham yang memberikan prioritas pilihan (preferen) kepada pemegangnya, seperti : a. Berhak didahulukan dalam hal pembayaran dividen b. Berhak menukar saham preferen yang dipegangnya dengan saham biasa c. Mendapat prioritas pembayaran kembali permodalan dalam hal perusahaan dilikuidasi Saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada investor, maka secara praktis saham preferensi dipandang sebagai surat berharga pendapatan tetap dan karena itu bersaing dengan obligasi di pasar modal. 3. Saham Istimewa Di dalam hukum pasar modal Indonesia, saham istimewa dikenal dengan nama saham dwiwarna. Saham ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan jumlahnya satu buah Keuntungan dan Resiko Investasi Pada Saham Seorang investor menanamkan modal pada saham suatu perusahaan dengan maksud untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang, akan tetapi masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Menurut Panji Anoraga, (2001:58) dalam investasi saham terdapat berbagai keuntungan dan resiko, yaitu: 1. Keuntungan investasi saham a. Kenaikan harga saham (capital gain), yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham b. Pembagian deviden, merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Kebijakan deviden akan menyangkut keputusan pembagian laba atau menahan guna diinvestasikan kembali pada perusahaan. 2. Resiko investasi saham

10 a. Resiko Finansial, yaitu resiko yang diderita sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten memenuhi kewajiban membayar deviden serta pokok investasi b. Resiko Pasar, yaitu akibat menurunnya harga pasar baik keseluruhan saham maupun suatu saham secara individu c. Resiko Psikologis, yaitu resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimisme dan pesimisme yang dapat mengakibatkan penurunan harga saham Harga Saham Harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Dalam pasar yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Menurut Agus Sartono (2001:41) Harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang diharapkan akan diterima Menurut Agus Sartono (2001:63) memaparkan bahwa: Harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham Selain itu Agus Sartono (2001:40) yang menyatakan bahwa Pada dasarnya harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Pasar modal yang kompetitif tercipta karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran secara kontinyu sehingga harga pasar saham menyesuaikan secara cepat dengan setiap perubahan informasi Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui penilaian perubahan harga saham dapat dilihat pada saat pasar bursa tutup. Sehingga harga pasar inilah yang menyatakan naik atau turunnya harga saham. Kerangka Pemikiran Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan yang maksimal, yaitu baik dalam kegiatan operasionalnya maupun non operasional pada perusahaan yang bersangkutan. Begitupula dengan perusahaan perbankan, keuntungan merupakan hal yang mutlak untuk diperoleh, yaitu agar dapat mempertahankan kontinuitas operasional perusahaan Melihat kondisi satu dasawarsa belakangan yang ada, perusahaan perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami perkembangan bisnis yang pesat yaitu baik dari segi mobilisasi dana (likuiditas) maupun tingkat profitabilitas yang diperoleh. Namun untuk mengetahui kinerja perusahaan bank itu sendiri dapat diketahui melalui analisis laporan keuangan, salah satunya adalah dengan analisis rasio keuangan, salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu rasio likuiditas dan Profitabilitas. Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih (Munawir, 2004:31). Salah satu jenis rasio untuk mengukur likuiditas adalah current ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya. (Sutrisno, 2001:247). Agnes Sawir (2005:52) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio lancar, maka kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga semakin besar. Untuk mendapatkan hasil investasi yang maksimal, umumnya investor menyertakan pertimbangan likuiditas perusahaan dalam pengambilan keputusan investasinya. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik menunjukkan perusahaan memiliki performance dan profitabilitas yang baik pula sehingga layak untuk dijadikan tempat berinvestasi. Dengan demikian semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya, maka

11 menunjukkan perusahaan tersebut sangat baik atau sehat dan hal itu akan menarik para investor untuk menanamkan investasinya, sehingga harga saham akan meningkat. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri G. Sugiyarso dan F Winarni (2005:118). Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan modal saham tertentu Porman (2008:172). Tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang optimal sehingga shareholder dan pemegang saham akan tetap menjadi penyedia modal pada perusahaan tersebut. Pada umumnya perusahaan yang dipilih para investor untuk berinvestasi adalah perusahaan yang memiliki kemampuan menghasilkan yang tinggi. Baik buruknya profitabilitas perusahaan dilihat dari rasio profitabilitasnya, rasio ini dilihat dari kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif. Salah satu rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah Return on Asset (ROA) yaitu rasio profitabilitas yang berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya. Semakin tinggi nilai ROA, maka semakin bagus, karena perusahaan dianggap mampu dalam menggunakan aset yang dimilikinya secara efektif untuk menghasilkan laba Harahap (2009:304). Hal itu selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa likuiditas dan profitabilitas memiliki saling keterkaitan, dimana perusahaan yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek menunjukkan bahwa perusahaan memiliki performace yang baik dalam memperoleh laba dan memiliki profitabilitas yang baik. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya bahkan dimungkinkan memiliki hutang yang relatif kecil, hal itu sejalan dengan pendapat Brigham dalam Porman (2008) yang mengungkapkan bahwa perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil dikarenakan dengan rate of return yang tinggi, kebutuhan dana dapat diperoleh dari laba yang ditahan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi cenderung akan menggunakan hutang yang relatif kecil, dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Dipandang dari sudut calon investor, indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang adalah dari pertumbuhan perusahaan. Indikator ini sering diperhatikan untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan return terhadap investasi yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka (Sunariyah: 2004:32). Dalam suatu pasar yang efisien, setiap informasi yang ekonomi akan menimbulkan reaksi pasar atas informasi tersebut. Reaksi pasar umumnya ditunjukkan melalui perubahan harga saham tersebut. Harga saham menurut Agus Sartono (2001:41) adalah sebesar nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang diharapkan akan diterima, selain itu Agus Sartono (2001:63) menjelaskan harga pasar saham yaitu Harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham Harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Setiap tindakan yang dilakukan oleh investor akan membeli atau menjual sahamnya akan mempengaruhi dan membentuk harga saham itu sendiri, hal itu sejalan dengan pendapat Agus Sartono (2001;40) yang menyatakan bahwa Pada dasarnya harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Pasar modal yang kompetitif tercipta karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran secara kontinyu sehingga harga pasar saham menyesuaikan secara cepat dengan setiap perubahan informasi. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas penulis berasumsi bahwa dengan adanya suatu informasi baru, akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di kalangan investor dapat mengubah harga saham sehingga akan mempengaruhi pergerakan harga saham. Pergerakan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh adanya berbagai informasi baik dari dalam perusahaan seperti kinerja

12 perusahaan ataupun informasi yang bersumber dari luar perusahaan, seperti kondisi ekonomi (inflasi/suku bunga dll), situasi dan kondisi sosial politik. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Likuiditas berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 2. Likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 3. Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap perubahan Harga saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 4. Likuiditas dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan sector perbankan di Bursa Efek Indonesia Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, Moh, 2003:54). Metode sensus adalah cara pengumpulan data kalau seluruh elemen populasi diteliti satu persatu, hasilnya merupakan data sebenarnya yang disebut parameter (Suprapto, 2004:61) Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul yang penulis ajukan dan agar terdapat suatu pengertian yang lengkap mencakup semua unsur unsur yang menjadi ciri utama judul tersebut, maka perlu diberikan suatu definisi atas variabel variabel yang terlibat yaitu : 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi dan tidak tergantung pada variabel lain atau variabel yang berdiri sendiri, dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti maka yang menjadi variabel independen yaitu Likuiditas dan profitabilitas. Indikator pengukur variabel independen X1 yaitu likuiditas adalah aktiva lancar dibagi hutang lancar. Sedangkan variabel independen X2 yaitu profitabilitas adalah net income dibagi total asset. 2. Variabel Terikat (dependen) Yaitu variabel yang keberadaanya dipengaruhi variabel lain atau variabel yang tidak berdiri sendiri. Dalam kaitannya dengn masalah yang diteliti maka yang menjadi variabel dependen yaitu harga pasar saham. Indikator dari variabel dependen yaitu harga pasar saham adalah perubahan harga saham pada periode tertentu.yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: - Variabel Independen (variabel bebas) Menurut Sugiyono (2008: 59) Variabel Independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Untuk lebih jelasnya operasionalisasi variabel ini dapat di lihat pada tabel berikut:

13 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel No Variabel Definisi variabel Indikator Ukuran Skala 1 Likuiditas (X 1 ) Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera di penuhi (Munawir, 2004:31) Aktiva lancar dibagi hutang lancar Persen Rasio 2 Profitabilitas (X 2 ) kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan modal saham tertentu (Porman 2008:172) Net income di bagi total asset Persen Rasio 3 Harga Pasar Saham (Y) Harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). (Agus Sartono 2001:63) Perubahan harga saham untuk tahun periode tertentu Persen Rasio Paradigma penelitian Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Berikut ini akan diterjemahkan sebuah diagram jalur : ρ YX1 rx 1 X 2 X 1 Y ρ YX2 Keterangan : X 1 = Likuiditas X 2 = Profitabilitas Y = Harga Pasar Saham = Faktor lain yang tidak diteliti 1 rx1x2 == Koefisien korelasi variable x1 dengan x2 ρ = Koefisien jalur variabel X 1 terhadap Y YX 1 X 2 ρ Y 1 ρ YX 2 = Koefisien jalur variabel X 2 terhadap Y 1

14 Uji Hipotesis 1. Penetapan Hipotesis Operasional Ho 1, ρ 0 Ha 2, ρ = 0 Ho 1, ρ 0 Ha 2, ρ = 0 Ho 1, ρ 0 Ha 2, ρ = 0 2. Penetapan tingkat signifikansi : Likuiditas dan Profitabilitas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar saham. : Likuiditas dan Profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap Harga pasar saham. : Likuiditas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar saham. : Likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar saham. : Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar saham. : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar saham. Taraf signifikansi ( ) ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%, atautoleransi kemelesetan 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti 3. Uji Signifikansi Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian yaitu : a. Secara parsial menggunakan uji T b. Secara simultan menggunakan uji F 4. Kaidah keputusan Kaidah keputusan yang digunakan adalah : a. Tolak H0 jika -t < -t½ df (n-2) atau t > t ½ df(n-2) Terima H0 jika - t ½ df (n-2) t t ½ df(n-2) Atau Tolak H0 jika -t <-t½ df (n-k-1) atau t > t ½ df(n-k-1) Terima H0 jika - t ½ df (n-k-1) t t ½ df(n-k-1) b. Tolak H0 jika F hitung > F tabel dan terima H0 jika F hitung F tabel 5. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif. Dari hasil tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak Pembahasan Hasil Penelitian Perusahaan pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki likuiditas paling tertinggi adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), perusahaan dengan profitabilitas paling besar adalah Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) dan perusahaan dengan peningkatan saham terbesar adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Tingkat Likuiditas pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia

15 Tingkat likuiditas pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia di ketahui berdasarkan laporan keuangan periode akhir Desember 2012 yang penilaiannya menggunakan current ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya. Tingkat likuiditas perusahaan yang baik akan menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki performance yang baik dalam memenuhi kewajiban-kewajiban dan hal itu menunjukkan juga bahwa kondisi perusahaan dalam sehat. Berdasarkan hasil penelitian Bank Danamon Indonesia Tbk merupakan perusahaan paling likuid dibandingkan perusahaan sejenis yang ada di sektor perbankan pada Bursa Efek Indonesia yaitu dengan nilai current ratio sebesar 1,49 atau 149 %, Nilai tersebut menunjukkan bahwa aktiva lancar yang dimiliki oleh Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mampu menutupi kewajiban lancarnya sebesar 1,49 kali dari hutang lancar yang menjadi kewajibannya atau aktiva lancarnya lebih besar 149 % dari hutang lancarnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki likuiditas paling rendah adalah Bank Mega Tbk (MEGA) dengan nilai current ratio sebesar 0,28 atau 28 %. Berdasarkan aktiva lancar dan hutang lancari dari seluruh perusahaan pada sektor perbankan diketahui nilai rata-rata likuiditasnya yaitu sebesar 0,949 atau 94,9 %, hal itu membuktikan bahwa perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia rata-rata sudah likuid atau aktiva lancar yang dimiliki masing-masing perusahaan dapat menutupi hutang lancarnya sebanyak 0,949 kali dari hutang lancar yang dimiliknya. Agnes Sawir (2005:52) mengungkapkan bahwa semakin tinggi rasio lancar, maka kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga semakin besar Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Profitabilitas perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diketahui berdasarkan laporan keuangan periode akhir Desember 2012 yang penilaiannya menggunakan rasio return on aset (ROA) yaitu rasio yang berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya, nilai ROA di peroleh dengan cara membandingkan net income dengan total asset. Semakin optimal laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan akan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sudah efektif dalam menjalan aktivitas perusahaannya, seperti aktivitas produksi, aktivitas pemasaran dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk merupakan perusahaan yang memiliki profitabilitas paling besar yaitu dengan nilai ROA sebesar 0,03 atau 3 %, hal itu menujukan bahwa dengan aset yang dimilikinya Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk dapat memperoleh laba sebesar 0,03 kali dari total asetnya atau perusahaan memperoleh laba sebesar 3 % dari total asetnya. Sedangkan profitabilitas terkecil di miliki oleh Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN), Bank Bukopin Tbk (BBKP), Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) dan Bank Mega Tbk (MEGA) dengan nilai ROA 0,01 atau 1%, yang berarti Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN), Bank Bukopin Tbk (BBKP), Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) dan Bank Mega Tbk (MEGA) memperoleh laba 1% dari total asetnya. Berdasarkan perbandingan laba bersih dengan total aset dari seluruh perusahaan pada sektor perbankan di peroleh rata-rata ROA sebesar 0,019 atau 1,9 %, hal itu menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan total aset yang dimilikinya rata-rata perusahaan mampu memperoleh laba bersih sebesar 1,9 % dari total asetnya dan dapat dikatakan pula bahwa efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba adalah 1,9 %.

16 4.1.3 Perubahan Harga Pasar Saham pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di peroleh dengan cara membandingkan harga saham periode akhir Desember 2012 dengan harga saham periode akhir November 2012, berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perusahaan yang mengalami penurunan harga saham mencapai 0,02% yaitu Bank Niaga Tbk (BNGA). Sebanyak 9 perusahaan mengalami peningkatan harga pasar saham dengan peningkatan terbesar adalah 0,056 % yaitu pada harga saham Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan yang terkecil pada Bank Rakyat Indoensia (persero) Tbk (BBRI) yang mengalami peningkatan harga saham sebesar 0,007 %. Naik turunnya harga saham di pasaran sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya penilaian harga kewajaran saham, penilaian harga saham dilakukan oleh para investor sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu saham perusahaan, selain itu untuk menentukan apakah harga saham tersebut tergolong mahal atau murah dan hal itu dilakukan untuk menjamin bahwa investor akan memperoleh keuntungan. Abdul Halim (2005:5) mengungkapkan terdapat dua model dan teknik analisis dalam penilaian harga saham yaitu : 1) Analisis fundamental yang terdiri dari pendekatan present value dan pendekatan price earning ratio. Informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis menggunakan fundamental diantaranya kemampuan manajemen perusahaan, prospek perusahaan, prospek pemasaran, perkembangan teknologi, kemampuan menghasilkan keuntungan, kemampuan terhadap perekonomian nasional, kebijaksanaan pemerintah dan hak-hak yang diterima investor. 2) Analisis tekhnikal yaitu metodologi dari perkiraan pergerakan harga saham, baik sebagai saham individu atau pasar secara keseluruhan. Inti pemikiran dari teknik analisis ini adalah bahwa nilai dari sebuah saham merupakan hasil dari adanya penawaran dan permintaan yang terjadi. Sedangkan Arifin (2001 : ) mengungkapkan bahwa pergerakan harga saham di pengaruhi oleh faktor-faktor yaitu kondisi fundamental emiten, hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, valuta asing, indeks harga saham dan news dan romors Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Pasar Saham Untuk mengetahui pengaruh likuiditas, profitabilitas terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia penulis melakukan uji statistik dengan menggunakan uji regresi linear berganda dan koefisien korelasi yang proses perhitungannya menggunakan program SPSS versi Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Likuiditas terhadap harga Profitabilitas dapat dilihat dari hasil analisis jalur/path analysis, dimana dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,110 dengan demikian Likuiditas berpengaruh terhadap Profitabilitas, dan hal itu juga dapat diartikan bahwa setiap peningkatan profitabilitas akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan harga pasar saham di perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Likuiditas Secara Parsial Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Pengaruh likuiditas secara parsial terhadap harga pasar saham berdasarkan analisis jalur/path analysis diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,725 yang berdasarkan pedoman

ABSTRAK. PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia)

ABSTRAK. PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia) ABSTRAK PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia) Oleh Dito Prabowo Nugroho NPM 083403167 Pembimbing : Maman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

FRIAN ALFRIANTO YUSAK. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi ABSTRACT

FRIAN ALFRIANTO YUSAK. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi ABSTRACT PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia) FRIAN ALFRIANTO YUSAK 083403120 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia masih dirasakan berdampak negatif sampai sekarang ini. Penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Current Ratio (CR) Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa: Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

Lebih terperinci

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi 17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang ini, sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit

BAB II URAIAN TEORITIS. Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit BAB II URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogianto,2000:107). Return investasi dapat berupa return

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada hakekatnya adalah hasil dari proses akuntansi yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi berterima

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor memiliki klaim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS 1 JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya) Oleh : RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044 Dr. Dedi Kusmayadi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham Menurut Anoraga, Pakarti (2006:54) pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Pemahaman modal kerja sangat erat hubungannya dalam rangka menghitung kebutuhan modal kerja. Pengertian modal kerja yang berbedabeda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. TEORI-TEORI 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Khasmir (2009:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kerangka Teori dan Literatur Bab ini akan menguraikan dan membahas kajian pustaka yang relevan terhadap topik penelitian. Kajian pustaka tersebut

Lebih terperinci

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut:

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Total Assets Turnover (TATO) Menurut Syamsuddin (2009:19) mengatakan bahwa Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Profitabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. asset lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Rasio ini dapat dibuat dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. asset lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Rasio ini dapat dibuat dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI-TEORI 1. Pengertian Current Ratio (CR) Menurut Harahap (2010:310), rasio lancar menunjukkan sejauh mana asset lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Rasio ini dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Saham dan Jenis-jenis Saham 2.1.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu jenis investasi yang paling popular. Salah satu pilihan perusahaan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Harga Saham Harga saham adalah harga jual beli yang sedang berlaku di pasar efek yang ditentukan oleh kekuatan pasar,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pasar modal Pengertian pasar modal menurut Riyanto (2001:219) adalah pasar dalam pengertian abstrak yang mempertemukan dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor fundamental perusahaan terhadap return saham sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Akan tetapi usaha-usaha tersebut belum menunjukan hasil

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Akan tetapi usaha-usaha tersebut belum menunjukan hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998 telah memberikan dampak yang buruk pada hampir semua sektor, terutama sektor ekonomi. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena munculnya berbagai pelaku usaha dalam berbagai segmen industri dengan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri

Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas menurut K.R.Subramanyam (2010:09), ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah

Lebih terperinci

yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun.

yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal dalam Paulus (2008: 3) memberikan rumusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Dividen a. Pengertian Dividen Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Isu globalisasi memang tidak dapat dielakkan lagi. Isu ini terus berkembang dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90-an.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan masyarakat, tempat untuk meminjam, menukar, memindahkan dan menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya dalam melakukan kegiatan operasional memiliki tujuan untuk menghasilkan laba yang maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi kondisi perekonomian yang sangat kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mengerahkan seluruh sumber daya secara optimal hanya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pada hakekatnya Pasar Modal merupakan suatu kegiatan yang mempertemukan antara penjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kasmir (2014:07) menyatakan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau

Lebih terperinci

BAB II. beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi

BAB II. beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Brigham & Houston (2010: 84) laporan keuangan adalah beberapa

Lebih terperinci