ABSTRAK. PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia)"

Transkripsi

1 ABSTRAK PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia) Oleh Dito Prabowo Nugroho NPM Pembimbing : Maman Suherman, SE., MM. R. Neneng Rina A, SE., MM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui likuiditas, profitabilitas dan harga pasar saham, serta pengaruhnya secara simultan dan secara parsial. Penelitian ini akan dilaksanakan pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, data diperoleh dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya berupa laporan keuangan dan harga saham. Metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus, populasi dan sampel sebanyak 10 perusahaan, Teknik analisis dengan menggunakan path analysis. Pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t dan secara simultan dengan uji F. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui : Perusahaan pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki likuiditas paling tertinggi adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), perusahaan dengan profitabilitas paling besar adalah Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) dan perusahaan dengan peningkatan saham terbesar adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Profitabilitas secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga pasar saham dan likuiditas dan profitabilitas secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Yang menjadi saran adalah investor melakukan penilaian kinerja perusahaan dari berbagai aspek dan melakukan penilaian harga saham berdasarkan rasio pasar agar saham yang dibeli memberikan keuntungan sesuai dengan harapan investor. Kata Kunci : Likuiditas, Profitabilitas, dan Harga Pasar

2 1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang dampaknya masih dirasakan sampai sekarang ini salah satu penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis perbankan bahkan sampai dengan krisis kepercayaan disegala bidang kehidupan. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional lebih merosot setelah pemerintah mencabut izin atau melikuidasi 16 bank pada tanggal 1 November Alasan utamanya yaitu bisnis perbankannya telah melanggar rambu-rambu perbankan yang telah ditetapkan oleh otorita moneter. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang dalam aktivitasnya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan lain-lain yang selanjutnya menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Bank lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Pemberian kredit oleh pihak bank menunjukkan betapa pentingnya peranan bank dalam pembangunan. Bidang perbankan merupakan salah satu faktor yang mendapatkan perhatian pemerintah karena bank merupakan salah satu sumber permodalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalankan kegiatan usahanya. Bank sebagai salah satu rekan kerja pemerintah dituntut peran sertanya untuk menyukseskan pembangunan, dalam arti ikut serta membiayai proyek-proyek pembangunan melalui jasa kredit yang diberikannya. Fungsi pokok perbankan adalah menarik atau menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya sebagai kredit kepada masyarakat. Karena itu, perbankan menempati posisi yang stategis dalam pembangunan dan perekonomian negara serta dalam pembangunan pendapatan didalam masyarakat. Dalam kebijakan memberikan kredit perbankan memegang peranan penting karena turut serta menentukan pendapatan masyarakat dan corak masyarakat dimasa yang akan datang. Pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan dibidang ekonomi, salah satunya dengan cara mendirikan bank-bank pemerintah daerah untuk membantu masyarakat. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya disebut PD. BPR, menurut Undang-undang pokok perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 1 adalah : Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Harjito dan Martono, 2001:96). Tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang baik sehingga akan menambah permintaan akan saham dan tentunya akan menaikkan harga saham. Harga saham juga akan cenderung mengalami penurunan jika investor menganggap perusahaan sudah terlalu likuid yang artinya terdapat aktiva produktif yang tidak dimanfaatkan oleh perusahaan, dan tidak dimanfaatkannya aktiva tersebut akan menambah beban bagi perusahaan karena biaya perawatan dan biaya penyimpanan yang harus terus di bayar (Prayitno, 2008). Likuiditas dalam penelitian ini diwakili oleh current ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

3 jangka pendeknya. Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya. (Brigham, 2001:89). Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya, maka menunjukkan perusahaan tersebut sangat baik atau sehat dan hal itu akan menarik para investor untuk menanamkan investasinya, sehingga harga saham akan meningkat. Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh return on assets (ROA). Return On Total Assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Istilah lain dari Return On Assets (ROA) adalah Return On Investment (ROI). Gitman (2003: 65) menyatakan bahwa Return On Total Assets (ROA) measures the overall effectiveness of management in generating profit with its available assets; also called the return on investment (ROI). Berdasarkan definisi tersebut bahwa return on total assets istilah lain dari return on investment yang mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menghasilkan laba dengan pemanfaatan dari aktiva yang dimiliki perusahaan. Sedangkan menurut Tandelin (2001: 40) return on assets menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Return on total assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu dipergunakan angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan perusahaan. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana likuiditas, profitabilitas dan harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagaimana pengaruh secara simultan likuiditas dan profitabilitas terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagaimana pengaruh secara parsial likuiditas terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. Bagaimana pengaruh secara parsial profitabilitas terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 3. Tinjauan Pustaka 3.1. Likuiditas Likuiditas secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber jangka pendek untuk memenuhi kewajiban tersebut. Menurut Sutrisno (2001:247) mengemukakan bahwa : Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibankewajibannya yang segera harus di bayar. Menurut Munawir (2004:31) mengemukakan bahwa : Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Sedangkan Bambang Riyanto (2001:25) menyatakan bahwa :

4 Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera di penuhi dengan aktiva lancar. Menurut Sutrisno (2001:247) ukuran likuiditas terdiri dari empat alat ukur yaitu : 1. Current Ratio (CR) Current Ratio merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva lancar disini meliputi ; kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meluputi ; hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang segera harus di bayar. Aktiva Lancar Current Ratio Kewajiban Lancar 2. Quick Ratio (QR) Quick Ratio merupakan rasio antara aktiva lancar setelah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar. Aktiva Lancar - Persediaan QuickRratio Hutang Lancar 3. Cash Ratio Cash Ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat berharga. Kas Efek Cash Ratio Hutang Lancar 4. Working capital to total assets Rasio working capital to total assets dapat dihitung dengan membandingkan antara harga lancar dan hutang lancar dengan jumlah harta. Harta Lancar - Hutang Lancar Working capital to total assets Jumlah Harta Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas adalah current ratio yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Current Ratio merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa menghadapi kesulitan. Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk didalamnya kewajiban membayar dividen kas yang terutang). Unsur-unsur yang mempengaruhi nilai current ratio adalah aktiva lancar dan hutang jangka pendek. Dalam hal ini aktiva lancar terdiri dari uang kas dan juga surat-surat berharga antara lain surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang dan pasar modal. Di lain pihak utang jangka pendek dapat berupa utang pada pihak ketiga (bank atau kreditur lainnya). Menurut Agnes Sawir (2005: 52), semakin tinggi rasio lancar, kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga semakin besar.

5 3.2. Profitabilitas Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Terdapat beberapa ahli yang mendefinisikan profitabilitas diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Sartono (2001:122) menjelaskan bahwa : Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Bambang Riyanto (2001:35) menjelaskan bahwa : Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Menurut Abdul Halim (2005:75) menjelaskan bahwa : Profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas). Menurut Porman (2008:172) menjelaskan bahwa : Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan modal saham tertentu Sedangkan menurut Munawir (2004:33) menjelaskan bahwa: Analisis profitabilitas adalah merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Terdapat beberapa rasio yang bisa digunakan untuk menghitung profitabilitas seperti yang kemukakan Sawir (2005:18) yaitu : 1. Gross Profit Margin (GPM) Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Sales Cost of Good Sold Gross Profit Margin = Sales 2. Net Profit Margin (NPM) Rasio net profit margin menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Net Income Net Profit Margin = Sales 3. Basic Earning Power atau Rentabilitas Ekonomi Basic earning power mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukkan rentabilitas ekonomi perusahaan.

6 EBIT Basic Earning Power = Total Assets Tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi tertanggung dari : a. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara laba usaha dengan penjualan EBIT Operating profit margin = Sales b. Perputaran aktiva (Assets turnover) Sales Assets turnover = Total Assets Rentabilitas ekonomi dapat ditentukan dengan mengalikan operating profit margin dengan assets turnover. 4. Return on Assets (ROA) Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan Net Income ROA = Total Assets 5. Return on Equity Rasio Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Net Income ROE = Net Worth Dari semua penjelasan rasio-rasio di atas maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa rasio-rasio profitabilitas merupakan ukuran untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaannya. Efektivitas manajemen bisa meliputi kegiatan fungsional manajemen, seperti keuangan, pemasaran, sumber daya manusia dan operasional. Jadi banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas yang kemudian meningkatkan atau menurunkan laba. Dengan demikian, analisis profitabilitas dapat memberikan gambaran keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk melihat tingkat profitabilitas perusahaan adalah return on assets yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan menganalisis rasio return on asset dapat diketahui apakah perusahaan efisien memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh pendapatan. Munawir (2004:269) menjelaskan bahwa Return On Asset merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas sumber daya keuangan yang ditanamkan oleh perusahaan. Sedangkan Bambang Riyanto (2001:65) menyatakan bahwa ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih bagi semua investor dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Rasio ROA ini sering dipakai manajemen untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan,

7 semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut Harga Pasar Saham Saham Saham merupakan sebagai bukti/tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas. Wujud saham adalah berupa kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka (Sunariyah: 2004:32). Saham menarik bagi investor karena berbagai alasan. Bagi beberapa investor, membeli saham merupakan cara untuk mendapatkan kekayaan besar (capital gain) yang relatif cepat. Sementara bagi investor yang lain, saham memberikan penghasilan yang berupa deviden. Adapun jenis-jenis saham antara lain saham biasa (common stock) saham preferen (preferren stock) dan saham komulatif preferen (commulative preferren stock) (Riyanto, 2005:240) Jenis Saham Secara peralihan jenis saham dapat dibedakan menjadi dua jenis saham (Nasarudin dan Indra, 2003:189) yaitu : 1. Saham atas unjuk (Bear stock) Saham atas unjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk diperalihkan. Saham ini mirip dengan uang, gampang dialihkan. Siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham itu, maka ia dikatakan sebagai pemegang saham tersebut, kecuali dapat dibuktikan telah terjadi pelanggaran hukum dari peralihan tersebut. 2. Saham atas nama (Registered stock) Saham atas nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu Keuntungan dan Resiko Investasi Pada Saham Seorang investor menanamkan modal pada saham suatu perusahaan dengan maksud untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang, akan tetapi masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Menurut Panji Anoraga, (2001:58) dalam investasi saham terdapat berbagai keuntungan dan resiko, yaitu: 1. Keuntungan investasi saham a. Kenaikan harga saham (capital gain), yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham b. Pembagian deviden, merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Kebijakan deviden akan menyangkut keputusan pembagian laba atau menahan guna diinvestasikan kembali pada perusahaan.

8 2. Resiko investasi saham a. Resiko Finansial, yaitu resiko yang diderita sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten memenuhi kewajiban membayar deviden serta pokok investasi b. Resiko Pasar, yaitu akibat menurunnya harga pasar baik keseluruhan saham maupun suatu saham secara individu Resiko Psikologis, yaitu resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimisme dan pesimisme yang dapat mengakibatkan penurunan harga saham Harga Saham Harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Dalam pasar yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Menurut Agus Sartono (2001:41) Harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang diharapkan akan diterima Menurut Agus Sartono (2001:63) memaparkan bahwa: Harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham Selain itu Agus Sartono (2001:40) yang menyatakan bahwa Pada dasarnya harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Pasar modal yang kompetitif tercipta karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran secara kontinyu sehingga harga pasar saham menyesuaikan secara cepat dengan setiap perubahan informasi Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui penilaian perubahan harga saham dapat dilihat pada saat pasar bursa tutup. Sehingga harga pasar inilah yang menyatakan naik atau turunnya harga saham Penilaian Harga Saham Harga saham di bursa dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain pengaruh peraturan perundangan saham, ketat tidaknya pengawasan atas pengaruh pelanggaran oleh pelaku bursa, psikologi pemodal secara masal yang berubah-ubah antara pesimis dan optimis. Secara teori ekonomi, harga pasar suatu saham akan terbentuk melalui proses penawaran dan permintaan yang mencerminkan kekuatan pasar, seperti yang dijelaskan oleh Panji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:108) mengemukakan bahwa: Harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar dan analisis memfokuskan perhatian pada waktu, yaitu perkiraan trend naik atau turun. Sedangkan apabila permintaan lebih banyak dari pada penawaran saham, maka harga saham akan mengalami kenaikan, sehingga akan terjadi trend naik. Efisiensi pasar modal merupakan salah satu indikator untuk menentukan kualitas suatu pasar modal. Semakin tinggi derajat efisiensi maka kualitas pasar modal tersebut akan semakin baik. Menurut Eduardus Tandelilin (2001:112) menjelaskan bahwa : Untuk konsep pasar yang efisien lebih ditentukan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara umum bursa saham menganut pergerakan saham yang membentuk suatu pola atau jangka waktu tertentu, artinya tidak ada harga saham yang meningkat terus menerus, juga tidak ada harga saham

9 yang terus menerus turun, yang ada adalah harga yang meningkat dan menurun sesuai dengan siklus yang berlaku Penilaian Harga Saham Investor sebagai pihak pemilik dana, sebelum menentukan keputusan investasinya pada suatu perusahaan akan berusaha menilai harga saham perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan harga pasar saham, yang menjadi indikator harga saham adalah perubahaan harga pasar saham awal dan akhir tahun untuk periode akuntansi. 4. Kerangka Pemikiran Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal atau dana pada bidang tertentu dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Pasar modal merupakan salah satu wadah untuk mengumpulkan dana investasi secara tepat. Di pasar modal, para investor dapat menanamkan modalnya melalui berbagai bentuk investasi salah satunya dalam bentuk saham. Menurut Bambang Riyanto (2001:240) menyatakan bahwa Saham secara umum sebagai bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas. Sedangkan saham biasa merupakan saham dimana pemegangnya akan mendapat deviden pada akhir pembukuan, jika perusahaan tersebut mendapat keuntungan. Apabila perusahaan tersebut tidak mendapatkan keuntungan atau jika ia mendapat kerugian, maka pemegang saham tidak akan mendapat deviden. Terdapat dua pendekatan dasar dalam memilih saham untuk investasi yaitu dengan menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental. Menurut Suad Husnan (2003:349) Analisis teknikal merupakan upaya memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham (Kondisi pasar) di waktu yang lalu. Sedangkan analisis fundamental menurut Suad Husnan (2003:315) adalah analisis yang merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Menurut Arifin (2001 :116) menyatakan bahwa faktor fundamental merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja perusahaan. Secara teoritis jika kinerja perusahaan mengalami peningkatan maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham dan sebaliknya. Oleh karena itu sebelum investor menanamkan investasi pada perusahaan, maka salah satu hal yang dapat dijadikan pertimbangan oleh investor adalah potensi perusahaan di masa yang akan datang melalui kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan sekarang. Dengan mengetahui kinerja keuangan perusahaan tersebut, calon investor dapat memprediksi apakah suatu perusahaan akan memberikan keuntungan atau tidak. Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diketahui melalui analisis laporan keuangan, salah satunya adalah dengan analisis rasio keuangan, salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu rasio likuiditas dan Profitabilitas.

10 Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih (Munawir, 2004:31). Salah satu jenis rasio untuk mengukur likuiditas adalah current ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya. (Sutrisno, 2001:247). Agnes Sawir (2005:52) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio lancar, maka kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga semakin besar. Untuk mendapatkan hasil investasi yang maksimal, umumnya investor menyertakan pertimbangan likuiditas perusahaan dalam pengambilan keputusan investasinya. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik menunjukkan perusahaan memiliki performance dan profitabilitas yang baik pula sehingga layak untuk dijadikan tempat berinvestasi. Dengan demikian semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya, maka menunjukkan perusahaan tersebut sangat baik atau sehat dan hal itu akan menarik para investor untuk menanamkan investasinya, sehingga harga saham akan meningkat. Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan modal saham tertentu Porman (2008:172). Tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang optimal sehingga shareholder dan pemegang saham akan tetap menjadi penyedia modal pada perusahaan tersebut. Pada umumnya perusahaan yang dipilih para investor untuk berinvestasi adalah perusahaan yang memiliki kemampuan menghasilkan yang tinggi. Baik buruknya profitabilitas perusahaan dilihat dari rasio profitabilitasnya, rasio ini dilihat dari kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif. Salah satu rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah Return on Asset (ROA) yaitu rasio profitabilitas yang berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya. Semakin tinggi nilai ROA, maka semakin baik suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Hal itu selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar (Ang, 1997). Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa likuiditas dan profitabilitas memiliki saling keterkaitan, dimana perusahaan yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek menunjukkan bahwa perusahaan memiliki performace yang baik dalam memperoleh laba dan memiliki profitabilitas yang baik. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya bahkan dimungkinkan memiliki hutang yang relatif kecil, hal itu sejalan dengan pendapat Brigham dalam Porman (2008) yang mengungkapkan bahwa perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil dikarenakan dengan rate of return yang tinggi, kebutuhan dana dapat diperoleh dari laba yang ditahan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi cenderung

11 akan menggunakan hutang yang relatif kecil, dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Dipandang dari sudut calon investor, indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang adalah dari pertumbuhan perusahaan. Indikator ini sering diperhatikan untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan return terhadap investasi yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka (Sunariyah: 2004:32). Dalam suatu pasar yang efisien, setiap informasi yang ekonomi akan menimbulkan reaksi pasar atas informasi tersebut. Reaksi pasar umumnya ditunjukkan melalui perubahan harga saham tersebut. Harga saham menurut Agus Sartono (2001:41) adalah sebesar nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang diharapkan akan diterima, selain itu Agus Sartono (2001:63) menjelaskan harga pasar saham yaitu Harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham Harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Setiap tindakan yang dilakukan oleh investor akan membeli atau menjual sahamnya akan mempengaruhi dan membentuk harga saham itu sendiri, hal itu sejalan dengan pendapat Agus Sartono (2001;40) yang menyatakan bahwa Pada dasarnya harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Pasar modal yang kompetitif tercipta karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran secara kontinyu sehingga harga pasar saham menyesuaikan secara cepat dengan setiap perubahan informasi. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas penulis berasumsi bahwa dengan adanya suatu informasi baru, akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di kalangan investor dapat mengubah harga saham sehingga akan mempengaruhi pergerakan harga saham. Pergerakan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh adanya berbagai informasi baik dari dalam perusahaan seperti kinerja perusahaan ataupun informasi yang bersumber dari luar perusahaan, seperti kondisi ekonomi (inflasi/suku bunga dll), situasi dan kondisi sosial politik. Likuditas Curent Ratio Kinerja Keuangan Perusahaan Harga Saham Profitabilitas ROA Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

12 5. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Likuiditas dan Profitabilitas secara Simultan berpengaruh terhadap Haraga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 2. Likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 3. Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. 6. Metode Penelitian 6.1. Metode Penelitian Yang Digunakan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, Moh, 2003:54). Metode sensus adalah cara pengumpulan data kalau seluruh elemen populasi diteliti satu persatu, hasilnya merupakan data sebenarnya yang disebut parameter (Suprapto, 2004:61) 6.2. Operasional Variabel a. Variabel Independen (X) Variabel Independen adalah suatu variabel bebas dimana keberadaannya tidak dipengaruhi variabel-variabel lain. Bahkan variabel independen merupakan variabel yang keberadaannya menjadi faktor penyebab yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel independennya adalah : a) Likuditas (X 1 ), dimana indikatornya Aktiva lancar dibagi hutang lancar. b) Profitabilitas (X 2 ), dimana indikatornya Net income di bagi total asset. b. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen adalah variabel yang tidak bebas artinya variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam konteks permasalahan ini adalah Harga Pasar Saham. Yang menjadi indikator dalam Harga Pasar Saham ini adalah Perubahan harga saham untuk tahun periode tertentu. Secara rinci operasionalisasi variabel yang dimaksud dapat dilihat pada tabel secara berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel No Variabel Definisi variabel Indikator Ukuran Skala 1 Likuiditas (X 1 ) Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera di penuhi (Munawir, 2004:31) Aktiva lancar dibagi hutang lancar Persen Rasio

13 No Variabel Definisi variabel Indikator Ukuran Skala 2 Profitabilitas (X 2 ) kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan modal saham tertentu (Porman 2008:172) Net income di bagi total asset Persen Rasio 3 Harga Pasar Saham (Y) Harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham (Agus Sartono 2001:63) Perubahan harga saham untuk tahun periode tertentu Persen Rasio 6.3. Paradigma Penelitian rx 2X1 X 1 YX 1 Y X 2 YX 2 ɛ1 Y 1 Gambar 6.1 Paradigma Penelitian X 1 = Likuiditas X 2 = Profitabilitas Y = Harga Pasar Saham ɛ1 = Faktor lain yang tidak diteliti X 2X 1= Koefisien jalur korelasi X 1 dengan variabel X 2 = Koefisien jalur variabel X terhadap variabel Y = Koefisien jalur variabel X 2 terhadap variabel Y YX 1 YX 2 Uji Hipotesis 1. Penetapan Hipotesis Operasional Ho 1, ρ = 0 Ha 2, ρ = 0 : Likuiditas dan Profitabilitas tidak berpengaruh simultan terhadap Harga pasar saham. : Likuiditas dan Profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap Harga pasar saham.

14 Ho 1, ρ = 0 Ha 2, ρ = 0 Ho 1, ρ = 0 Ha 2, ρ = 0 : Likuiditas secara parsial tak berpengaruh terhadap Harga pasar saham. : Likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap Harga pasar saham. : Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga pasar saham. : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar saham. 2. Penetapan tingkat signifikansi Taraf signifikansi ( ) ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%, atau toleransi kemelesetan 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 3. Uji Signifikansi Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian yaitu : a. Secara parsial menggunakan uji T b. Secara simultan menggunakan uji F 4. Kaidah keputusan Kaidah keputusan yang digunakan adalah : a. Tolak H 0 jika -t < -t½ df (n-2) atau t > t ½ df(n-2) Terima H 0 jika - t ½ df (n-2) t t ½ df(n-2) Atau Tolak H 0 jika -t <-t½ df (n-k-1) atau t > t ½ df(n-k-1) Terima H 0 jika - t ½ df (n-k-1) t t ½ df(n-k-1) b. Tolak H 0 jika F hitung > F tabel dan terima H 0 jika F hitung F tabel 5. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif. Dari hasil tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak

15 7. Pembahasan 7.1. Hasil Penelitian Perusahaan pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki likuiditas paling tertinggi adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), perusahaan dengan profitabilitas paling besar adalah Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) dan perusahaan dengan peningkatan saham terbesar adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) 7.2. Pembahasan Tingkat Likuiditas, Profitabilitas dan Harga Pasar Saham pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tingkat Likuiditas pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil penelitian Bank Danamon Indonesia Tbk merupakan perusahaan paling likuid dibandingkan perusahaan sejenis yang ada di sektor perbankan pada Bursa Efek Indonesia yaitu dengan nilai current ratio sebesar 1,49 atau 149 %, Nilai tersebut menunjukkan bahwa aktiva lancar yang dimiliki oleh Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mampu menutupi kewajiban lancarnya sebesar 1,49 kali dari hutang lancar yang menjadi kewajibannya atau aktiva lancarnya lebih besar 149 % dari hutang lancarnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki likuiditas paling rendah adalah Bank Mega Tbk (MEGA) dengan nilai current ratio sebesar 0,28 atau 28 %. Berdasarkan aktiva lancar dan hutang lancari dari seluruh perusahaan pada sektor perbankan diketahui nilai rata-rata likuiditasnya yaitu sebesar 0,949 atau 94,9 %, hal itu membuktikan bahwa perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia rata-rata sudah likuid atau aktiva lancar yang dimiliki masing-masing perusahaan dapat menutupi hutang lancarnya sebanyak 0,949 kali dari hutang lancar yang dimiliknya. Agnes Sawir (2005:52) mengungkapkan bahwa semakin tinggi rasio lancar, maka kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga semakin besar Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil penelitian Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk merupakan perusahaan yang memiliki profitabilitas paling besar yaitu dengan nilai ROA sebesar 0,03 atau 3 %, hal itu menujukan bahwa dengan aset yang dimilikinya Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk dapat memperoleh laba sebesar 0,03 kali dari total asetnya atau perusahaan memperoleh laba sebesar 3 % dari total asetnya. Sedangkan profitabilitas terkecil di miliki oleh Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN), Bank Bukopin Tbk (BBKP), Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) dan Bank Mega Tbk (MEGA) dengan nilai ROA 0,01 atau 1%, yang berarti Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN), Bank Bukopin Tbk (BBKP), Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) dan Bank Mega Tbk (MEGA) memperoleh laba 1% dari total asetnya. Berdasarkan perbandingan laba bersih dengan total aset dari seluruh perusahaan pada sektor perbankan di peroleh rata-rata ROA sebesar 0,019 atau 1,9 %, hal itu menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan total aset yang dimilikinya rata-rata perusahaan mampu memperoleh laba bersih sebesar 1,9 % dari total asetnya dan dapat dikatakan pula bahwa efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba adalah 1,9 %.

16 Perubahan Harga Pasar Saham pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di peroleh dengan cara membandingkan harga saham periode akhir Desember 2012 dengan harga saham periode akhir November 2012, berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perusahaan yang mengalami penurunan harga saham mencapai 0,02% yaitu Bank Niaga Tbk (BNGA). Sebanyak 9 perusahaan mengalami peningkatan harga pasar saham dengan peningkatan terbesar adalah 0,056 % yaitu pada harga saham Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan yang terkecil pada Bank Rakyat Indoensia (persero) Tbk (BBRI) yang mengalami peningkatan harga saham sebesar 0,007 % Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas Secara Simultan Terhadap Harga Pasar Saham pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 11 mengenai hubungan likuiditas, profitabilitas terhadap harga pasar saham diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,766 (Lampiran 1), berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi nilai 0,766 termasuk kategori kuat, hal itu menunjukkan bahwa antara likuiditas, profitabilitas terhadap harga pasar saham memiliki hubungan positif yaitu sebesar 76,6 % dengan kriteria hubungan kuat. Dari hasil path analysis (Tabel 4.5) dapat diketahui besar pengaruh likuiditas, profitabilitas terhadap harga pasar saham adalah sebesar 0,585 atau 58,5 %, artinya harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dipengaruhi oleh likuiditas, profitabilitas sebesar 58,5%, sedangkan sisanya yaitu 41,4 % merupakan pengaruh faktor lain selain faktor likuiditas dan profitabilitas seperti faktor tingkat inflasi, suku bunga, dan index harga saham gabungan. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dan pengujian hipotesis mengenai pengaruh secara simultan antara likuiditas, profitabilitas terhadap harga pasar saham, dapat dilihat dari nilai uji F (lampiran 1), berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 4,957 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,046 yang kurang dari = 0,05, artinya likuiditas, profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu Terdapat pengaruh signifikan antara likuiditas, profitabilitas secara simultan terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia terbukti atau dapat diterima kebenarannya. Signifikannya pengaruh likuiditas, profitabilitas terhadap harga pasar saham disebabkan oleh tingginya permintaan harga saham yang diikuti oleh bagusnya kemampuan perusahaan dalam mencetak laba. Hal itu membuktikan bahwa harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor, Arifin (2001 : ) mengungkapkan bahwa pergerakan harga saham di pengaruhi oleh faktor-faktor yaitu hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, valuta asing, indeks harga saham dan news dan rumours Pengaruh Likuiditas Secara Parsial Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Pengaruh likuiditas secara parsial terhadap harga pasar saham berdasarkan analisis jalur/path analysis diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,725 yang berdasarkan pedoman interpretasi (Tabel 3.3) termasuk pada kategori kuat, dengan demikian likuiditas secara parsial berpengaruh positif terhadap harga pasar saham dengan kategori hubungan kuat, dan hal itu juga dapat diartikan bahwa tingkat likuiditas perusahaan memberikan daya tarik bagi investor untuk membeli saham sehingga memicu tingginya penjualan saham dan dimungkinkan harga pasar saham di perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis jalur atau path analysis dapat diketahui bahwa secara langsung likuiditas berpengaruh terhadap harga pasar saham sebesar 0,526 (Tabel 4.5) yang berarti pula likuiditas perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada akhir periode tahun 2012 memberikan pengaruh terhadap kenaikan harga pasar saham sebesar 52,6 %. Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh likuiditas secara parsial terhadap harga pasar saham, dapat dilihat dari nilai uji t (lampiran 1), berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai t hitung sebesar 2,965 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,021 yang kurang dari

17 = 0,05, artinya secara parsial likuiditas berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu Terdapat pengaruh signifikan antara likuiditas secara parsial terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia teruji Pengaruh Profitabilitas Secara Parsial Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Pengaruh profitabilitas secara parsial terhadap harga pasar saham dapat dilihat dari hasil analisis jalur/path analysis, dimana dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,177, berdasarkan pedoman interpretasi (Tabel 3.3) termasuk pada kategori sangat rendah, dengan demikian secara parsial profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga pasar saham dengan kategori hubungan sangat rendah, dan hal itu juga dapat diartikan bahwa setiap peningkatan profitabilitas akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan harga pasar saham di perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan analisis jalur atau path analysis dapat diketahui bahwa secara langsung profitabilitas berpengaruh terhadap harga pasar saham sebesar 0,031 (Tabel 4.5) yang berarti pula profitabilitas perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada akhir periode tahun 2012 memberikan pengaruh terhadap harga pasar saham sebesar 3,1 %. Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh profitabilitas secara parsial terhadap harga pasar saham, dapat dilihat dari nilai uji t (lampiran 1), berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai t hitung sebesar 0,725 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,492 yang lebih besar dari = 0,05, artinya secara parsial profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap harga pasar saham. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu Terdapat pengaruh signifikan antara profitabilitas secara parsial terhadap harga pasar saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia tidak terbukti atau tidak dapat diterima kebenarannya, walaupun tidak signifikan tetapi masih memiliki pengaruh dengan kategori sangat rendah. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Frian Alfrianto Yusak (2009) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas terhadap harga saham, dimana dalam penilaian profitabilitasnya digunakan rasio ROA, dari hasil penelitiannya diungkapkan bahwa ROA berpengaruh rendah terhadap harga saham. Efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjaga stabilitas harga saham, dimana laba ini sangat menentukan besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh para pemegang saham, selain itu dengan efektifnya perolehan laba perusahaan, para investor akan menilai baik terhadap saham perusahaan atau akan memberikan keuntungan bagi para investor. Optimalnya perolehan laba akan mempengaruhi deviden share dan return yang akan diterima oleh investor pada masa yang akan datang. Hal itu sejalan dengan pendapat Husnan (2000) yang menyatakan bahwa Bila kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tergolong tinggi, maka harga saham akan juga akan mengalami peningkatan yang akan berdampak pada peningkatan return saham di masa yang akan datang. 8 Simpulan dan Saran 8.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perusahaan pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki likuiditas paling tertinggi adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), perusahaan dengan profitabilitas paling besar adalah Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) dan perusahaan dengan peningkatan saham terbesar adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) 2. Secara simultan likuiditas dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. 3. Secara parsial likuiditas berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham Secara parsial profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap harga pasar saham

18 5.2. Saran Saran dalam penelitian ini diantaranya : 1. Bagi Investor Sebelum investor mengambil keputusan membeli saham pada suatu perusahaan, maka perlu melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan dari berbagai aspek diantaranya likuiditas, profitabilitas dan melakukan penilaian harga saham berdasarkan rasio pasar. Sehingga saham yang dibeli memberikan keuntungan sesuai dengan harapan investor. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya a. Pada penelitian ini penilaian harga pasar saham berdasarkan harga penutupan saham pada akhir bulan Desember dan November 2012, sehingga tidak menunjukan pola perkembangan harga pasar saham tahun Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai perkembangan harga pasar saham pada setiap harinya selama satu tahun yaitu pada bulan Januari sampai Desember b. Hasil penelitian diketahui likuiditas, profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham, dan ada faktor lain yang berpengaruh cukup besar oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih meluas seperti menambah variabel independenya dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suku bunga, index harga saham gabungan, dengan tempat penelitian yang sama.

19 DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim Analisis Investasi, Edisi 2. Jakarta : PT Salemba Emban Patria. Agnes Sawir Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum. Ang. Robert Buku Pintar Pasar Modal. Jakarta : Salemba Empat Anoraga, Panji dan Piji Pakarti Pengantar Pasar Modal. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Anoraga, Panji Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Jawa Tengah: STIE Bank BPD, Jakarta : Rineka Cipta. Arifin, Agus Zaenul Manajemen Investasi. UBM : Pusat Pengembangan Bahan Ajar. Bambang Riyanto Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi IV. Yogyakarta : BPFE UGM. Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F Dasar-Dasar manajemen Keuangan, Terjemahan, Jakarta : Salemba Empat. Gitman Principles of Managerial Finance. Terjemahan, Jakarta : PT Elex Media Komputindo Harahap, Sofyan Syarif Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada Husnan, Suad Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : AMP YKPN. Martono, Harjito Analisi Likuiditas Perusahaan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Munawir Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Nasarudin, Irsan dan Indra Surya Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Prenada Media Nazir, Mohamad Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia Prayitno Aspek Dasar Perusahaan Yang Sehat. Kuningan : BPFE Uniku. Porman, Tumbuan Andi Menilai Harga Wajar Saham. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Risdianto Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Saham. Medan: BPFE Usu. Sartono, Agus Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi,. Edisi ke-3. Yogyakarta : BPFE UGM. Sunariyah Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Pertama. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Suprapto Analisa dan Parameter Metode Sensus. Edisi ke-2 Cetakan Ke-2. Bengkulu : BPPT Bengkulu Sutrisno Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama Cetakan Kedua. Yogyakarta: Ekonisia Tandelin, Eduardus Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.

FRIAN ALFRIANTO YUSAK. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi ABSTRACT

FRIAN ALFRIANTO YUSAK. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi ABSTRACT PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia) FRIAN ALFRIANTO YUSAK 083403120 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia masih dirasakan berdampak negatif sampai sekarang ini. Penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Survey pada Perusahaan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Survey pada Perusahaan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia) PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Survey pada Perusahaan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia) ABSTRACT EFFECT OF LIQUIDITY AND PROFITABILITY PRICE OF THE STOCK MARKET

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang ini, sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogianto,2000:107). Return investasi dapat berupa return

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Current Ratio (CR) Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa: Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Profitabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham Menurut Anoraga, Pakarti (2006:54) pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2008-2012 1 Dwita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. Desi Puspitasari eccy_cakep@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. TEORI-TEORI 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Khasmir (2009:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya dalam melakukan kegiatan operasional memiliki tujuan untuk menghasilkan laba yang maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) FARABI PATTIMURA (093403063) Email : abiepatti@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai salah satu sarana penghimpun dana dari masyarakat sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang terhimpun digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Munitasari Email : munzmunz.21@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Keuangan a. Definisi Manajemen Keuangan Salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas Pengertian anggaran yang dikemukakan para ahli pada dasarnya sama yaitu merupakan suatu rencana yang menyatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Dividen a. Pengertian Dividen Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS 1 JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya) Oleh : RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044 Dr. Dedi Kusmayadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Harga Saham Harga saham adalah harga jual beli yang sedang berlaku di pasar efek yang ditentukan oleh kekuatan pasar,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi 17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor fundamental perusahaan terhadap return saham sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin meningkatnya kemajuan di bidang perdagangan dan perkembangan dalam era globalisasi, Indonesia dihadapkan pada perubahan berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pasar modal Pengertian pasar modal menurut Riyanto (2001:219) adalah pasar dalam pengertian abstrak yang mempertemukan dua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Isu globalisasi memang tidak dapat dielakkan lagi. Isu ini terus berkembang dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90-an.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu dengan cara jual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal paling diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi kondisi perekonomian yang sangat kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mengerahkan seluruh sumber daya secara optimal hanya perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kerangka Teori dan Literatur Bab ini akan menguraikan dan membahas kajian pustaka yang relevan terhadap topik penelitian. Kajian pustaka tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Earnig Ratio Price Earning Ratio merupakan salah satu ukuran paling besar dalam analisis saham secara fundamental dan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan perbankan memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana merupakan elemen utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian

Lebih terperinci

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut:

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Total Assets Turnover (TATO) Menurut Syamsuddin (2009:19) mengatakan bahwa Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Modal Kerja Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Housten (2006:131) mengatakan bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Saham dan Jenis-jenis Saham 2.1.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu jenis investasi yang paling popular. Salah satu pilihan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Return Saham Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) 2.1.1.1 Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) Ketika suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat juga dari penyaluran dana dari masyarakat pada dunia usaha yang membutuhkan pembiayaan. Dunia usaha memiliki peluang

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan maka investor atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sebuah tempat bagi perusahaan yang membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu terhadap badan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci