BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Konfigurasi jaringan Fiber optik
|
|
- Ratna Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Konfigurasi jaringan Fiber optik Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, kebutuhan masyarakat akan informasi dan komunikasi lewat internet khususnya, juga semakin besar. Ini berarti masyarakat membutuhkan ketersediaan bandwidth yang besar agar mudah dalam mengakses setiap informasi yang diperlukan seperti mengakses berita terkini, video entertainment, social-networking, games, shopping, pendidikan, keamanan, akses perbankan dan sebagainya. Oleh karena itu, operator telekomunikasi sejak tahun 1990an mulai mengimplementasikan jaringan kabel optik di beberapa bagian infrastrukturnya, yang mana jaringan kabel optik ini menyediakan bandwidth yang besar, kualitas sinyal yang lebih baik, faktor security yang lebih terjamin dan memiliki kehandalan yang lebih baik dibandingkan dengan media transmisi lainnya. Bentuk implementasi penggunaan teknologi jaringan kabel optik ini sering disebut sebagai jaringan akses fiber (Optical Access Network) atau Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) yang menggunakan kabel serat optik sebagai media transmisinya. Jaringan akses adalah bagian dari public switch network yang menghubungkan titik akses dengan pelanggan. Secara sederhana jaringan akses diartikan sebagai penghubung akhir dalam suatu jaringan antara perangkat pelanggan (customer premise) dan penghubung pertama ke infrastruktur Central Office. Secara garis besar terdapat dua tipe arsitektur jaringan kabel optik, yaitu arsitektur jaringan aktif dan arsitektur jaringan pasif. Arsitektur jaringan aktif mengacu pada konfigurasi point to point kabel optik dan atau konfigurasi star. Untuk arsitektur jaringan pasif, berbasis passive optical network (PON).Kabel serat optik digunakan sebagai material utama karena jaringan ini memakai KSO dari ME ke OLT, OLT ke ODC, ODC ke ODP, ODP ke ONT/ONU, itu semuanya menggunakan kabel serat optik. Dengan tipe yang berbeda-beda seusai kebutuhan dilapangan. Jaringan Fiber Optik ini digunakkan sebagai backhaul itu artinya dari lokasi hinggan ke OLT 100% menggunakkan kabel fiber optik. 31
2 4.2 Alat dan material yang digunakan Alat yang digunakan 1. Fiber Cleaver Dari Gambar 4.1 Fiber Cleaver berfungsi untuk memotong inti kabel fiber optik yang berupa core sebelum dilakukan penyambungan. Pada proses pemotongan core tidak bisa menggunakan alat lain ukurannya biasanya 3mm, saat melakukan pemotongan core harus berhati hati karena bagian serat optik sangat rentan terhadap sentuhan dan mudah patah apabila tidak berhati - hati. Gambar 4.1 Fiber Cleaver 2. Tang Potong Pada Gambar 4.2 Tang potong disini digunakan sebagai pengupas kabel bagian luar kabel fiber optik dan sebagai pemotong kabel UTP jika sudah di ukur sesuai dengan kedalaman lubang connector RJ-45. Saat melakukan pemotongan posisi urutan kabel harus urut dan sama rata. Tidak hanya itu tang potong juga berguna untuk memotong benda lainnya apabila diperlukan Gambar 4.2 Tang potong 3. Tang Crimping Pada Gambar 4.3 Tang Crimping biasa berfungsi sebagai pemotong kabel, mengupas kabel UTP dan menjepit kabel UTP ke konektor RJ-45, saat melakukan penjepitan 32
3 kabel UTP ke RJ-45 sampai terdengar bunyi klik untuk menandakan bahwa kabel tersebut sudah terjepit dengan persisi. Gambar 4.3 Tang Crimping 4. Cutter Pada Gambar 4.4 Cutter biasanya digunakan sebagai pengupas kabel UTP sebelum dijepitkan kedalam RJ-45, dan bisa juga digunakan untuk mengupas bagian tube core pada fiber optik biasanya pada kabel fiber optik yang dikupas aitu jenis kabel drop wire dimana bahan yang digunakan drop wire lebih mudah dikupas dibandingkan dengan jenis kabel duct. Gambar 4.4 Cutter 5. Tangga Pada Gambar 4.5 Tangga biasanya berfungsi untuk memudahkan pemasangan access point pada tempat yang tinggi seperti di plafon atau dinding yang tidak dapat dijangkau, karena letak access point selalu di atas maka alat yang satu ini wajib ada saat melakukan instalasi. Tangga juga digunakan untuk melakukan penarikan kabel fiber optik Gambar 4.5 Tangga 33
4 6. Fussion Splicer Setelah inti core di potong menggunakan fiber cleaver selanjutnya di lakukan penyambungan core tersebut dengan fussion splicer seperti yang tertera pada Gambar 4.6, maksimal loss saat penyambungan core yaitu 0.5 db diluar itu harus dilakukan penyambungan ulang, alat ini juga berfungsi untuk memanaskan inticore dengan sleave protection supaya fiber optik tidak mudah patah. Perlu diperhatikan saat meletakkan inticore pada bagian tengah fussion splicer harus sesuai dengan ukuran jarum yang sudah ada didalam fussion splicer. Gambar 4.6 Fusion splicer 7. Alcohol Gambar 4.7 Alcohol biasanya berfungsi untuk membersihkan core dari debu sebelum disambung supaya tidak terjadi loss yang besar karena masih kotor, kadar alcohol yang digunakan yaitu 90%. Caranya dengan tuangkan alcohol ke tisu secukupnya lalu usapkan tisu yang sudah di berikan alcohol ke core optic. Perlu diperhatikan saat melakukan hal tersebut harus hati hati supaya bagian inticore tidak patah. Gambar 4.7 Cairan Alcohol 34
5 8. Stripper Stripper adalah alat untuk mengupas coating di kabel fiber optik, dimana ini merupakan bagian pengupasan inti dalam fiber fiber optik. Pada Gambar 4.8 merupakan gambar alat yang digunakan untuk mengupas coating fiber optik. Cara yang digunakan dalam mengupas coating yaitu dengan memposisikan stripper rada miring supaya tidak menyebabkan patah serat optiknya. Gambar 4.8 Stripper Fiber Optik 9. Sleeve Protector Pada Gambar 4.9 Sleeve Protector berfungsi untuk melindungi sambungan fiber optik dari kotoran debu atau lengkungan yang menyebabkan patah pada core optik yang telah disambung, sleeve protector biasanya di pasang pada saat kabel fiber optik tersambung dengan cara dipanaskan pada alat fussion splicer. Gambar 4.9 Sleeve Protector yang sudah dipasang dan dipanaskan dengan fussion splicer 35
6 10. Tisu Gambar 4.10 Tisu digunakan secara berbarengan dengan alcohol untuk membersihkan core sebelum disambung dengan cara menuangkan secukupnya alcohol ke tisu kemudian mengusapkan tisu tersebut ke inti core sampai bersih. Gambar 4.10 Tisu 11. Palu Gambar 4.11 Alat yang digunakan untuk memberi tumbukan kepada paku saat pemasangan bracket access point, biasanya untuk pemasangan di tembok ruangan.alat ini merupakan serbaguna karena dapat digunakan untuk hal lainnya seperti untuk melepas paku yang sudah di tumbuk kedalam tembok dan lain sebagainya. Gambar 4.11 Palu 12. Laptop Gambar 4.12 Laptop digunakan untuk melakukan konfigurasi access point dan konfigurasi modem ONT pada sisi pelanggan, karena dalam melakukan konfigurasi sudah menggunakan system remote maka dari itu peran laptop ini sangat diperlukan, terlebih dalam dalam konfigurasi ini semua sistemnya menggunakan logic yang bersifat digital, selain itu laptop juga dapat digunakan untuk melakukan pengetesan speed yang dipancarkan oleh access point tersebut. 36
7 Gambar 4.12 Laptop Material yang di gunakan 1. Connector SC Gambar 4.13 connector sc digunakan sebagai media pengubung fiber optik menuju ONT untuk mentransmisikan gelombang cahaya dan sinyal, terdapat 2 warna ujung konektor sc yaitu hijau dan biru, jika port pada ont menggunakan biru maka harus disesuaikan warna biru begitupun sebaliknya karena itu dapat berpengaruh pada loss. Gambar 4.13 Connector SC 2. Kabel Drop Core Gambar 4.14 Kabel drop core sebagai transmisi untuk menghubungkan gelombang cahaya fiber optik dari ODP menuju ONT biasanya digunakan untuk outdoor. Pada saat melakukan penarikan drop core jangan sampai terjadi lengkungan karena itu akan berpengaruh pada daya transmit yang dikirimkan. Gambar 4.8 Kabel Drop Core dengan ujung konektor SC to SC 37
8 3. Optical Network Terminal (ONT) Optical Network Terminal (ONT) atau Optical Network Unit (ONU) merupakan perangkat di sisi pelanggan yang menyediakan interface baik data, voice, maupun video. Fungsi utama ONT ini adalah menerima trafik dalam format optik dan mengkonversinya menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data, voice, dan video. Pada Gambar 4.15 merupakan type ONT dengan merk Fiberhome. Gambar 4.15 Modem ONT Fiberhome untuk ditempatkan di sisi pelanggan 4. Patchcord SC to SC Patchcord adalah kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah terpasang konektor di ujungnya. digunakan untuk menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi telekomunikasi. Patch cord dipakai hanya untuk di dalam ruangan saja. Ada yang simplex (1 core) dan ada pula yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode. Patch cord mempunyai banyak sekali jenis konektor, pada Gambar 4.16 merupakan dengan jenis konektor SC to SC, karena masing-masing perangkat / alat yang digunakan mempunyai tipe yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan. Gambar 4.16 Kabel Patch Cord sebagai transmisi menuju ONT 5. Passive Optical Splitter Passive Splitter atau splitter merupakan optical fiber coupler sederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal-sinyal kombinasi dalam satu jalur seperti Gambar Selain itu splitter juga dapat 38
9 berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Alat ini sedikitnya terdiri dari 2 port dan bisa lebih hingga mencapai 32 port. Berdasarkan ITU G BPON Standard direkomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun rasio meningkat menjadi 64 pelanggan berdasarkan ITU-T G.984 GPON Standard. Hal ini berpengaruh terhadap redaman sistem, Gambar 4.17 Passive Splitter 1:8 6. Paku Klem Gambar 4.18 Paku klem berfungsi untuk merapihkan kabel utp atau fiber optic di dalam ruangan saat melakukan instalasi, pada dasarnya fungsi dari paku klem sama dengan kabel ties, hanya saja yang membedakan untuk paku klem ini digunakan untuk merapikan kabel pada tembok bangunan supaya terlihat rapih. Gambar 4.18 Paku Klem 7. Kabel Ties Pada Gambar 4.19 Kegunaan kabel ties sebagai alat ikat yang kuat, aman dan simpel sudah tidak perlu diragukan lagi. Banyak industry - industri di tanah air menggunakan kabel ties sebagai alat ikat terutama untuk mengikat kabel-kabel industri. Kabel ties yang terbuat dari plastik sangat cocok untuk alat ikat kabel terutama untuk area tidak panas. Selain berfungsi sebagai alat ikat yang kuat, aman dan simpel, kabel ties juga berfungsi sebagai alat yang ikut merapikan kabel-kabel yang tak beraturan baik untuk merapikan kabel-kabel industri, kabel-kabel di 39
10 bengkel otomotif semisal untuk merapikan kabel-kabel di sepeda motor dan mobil maupun merapikan kabel-kabel di gedung-gedung dan rumah-rumah. Gambar 4.19 Kabel Ties warna hitam 8. Kabel UTP Kabel UTP adalah UTP singkatan dari unshielded twisted pair yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masingmasing pasang mempunyai kode warna berbeda. Atau definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang pada bagian dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus seperti pada Gambar 4.20 sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Gambar 4.20 Kabel UTP cat 6 9. Access Point Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan 40
11 access points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless. Atau Agar kita lebih mudah untuk memahaminya maka bisa dibilang sebuah alat yang digunakan untuk menghubungkan alat-alat dalam suatu jaringan, dari dan ke jaringan Wireless. Pada Gambar 4.21 merupakan access point Cisco Gambar 4.21 Acees Point Cisco 10. POE Injector Merupakan sebuah device, device yang dapat menyalurkan listrik melalui kabel Ethernet atau kabel UTP/STP dengan adanya PoE maka access point dapat dinyalakan tanpa perlu repot mengulur kabel listrik ke atas tower seperti pada Gambar 4.22, dengan PoE akan lebih hemat dan praktis dalam hal penggunaan dan Cost tentunya. Terdapat 2 port Ethernet pada poe ini, dimana port yang 1 digunakan untuk mengarahkan kabel LAN menuju access point sedangkan port 2 digunakan untuk menuju switch atau modem. Gambar 4.22 POE Injector Cisco 41
12 11. Connector RJ-45 Konektor RJ 45 seperti yang tertera pada Gambar 4.23 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port yang menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita jumpai karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45 contohnya seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ 45 tidak lepas dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel UTP biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada kabel tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah menggunakan kabel straight atau menggunakan kabel crossover. Gambar 4.23 RJ Prosedur instalasi jaringan Fiber Optik 1) Pertama kita lakukan jumper kabel patch cord dari PON Port OLT yang berada di setiap STO menuju port ODF dengan menggunakan passive spitter 1:2 untuk mendapatkan power RX Level. 2) Kemudian langkah selanjutnya melakukan penarikan kabel fiber optic dari ODF menuju ODC, kabel yang ditarik dengan tipe KU (Kabel Udara) atau kabel duct untuk bawah tanah dengan jumlah core ) Setelah kabel sampai di ODC, sambung SO no.1-6 dengan pigtail untuk dimasukkan ke dalam OTB 12 core. 4) Jika sudah dilakukan penyambungan kemudian pasang pasif splitter 1:4 di dalam ODC. 5) Selanjutnya hubungkan konektor kabel input splitter menuju sentral di OTB yang disambung KU tadi. 6) Setelah itu hubungkan konektor output splitter menuju ODP di OTB yang berada dibawah OTB yang menuju sentral. 7) Kemudian teruskan kembali penarikkan KU dari ODC menuju ODP, biasanya 1 core dari ODC digunakan untuk 1 ODP yang didalam ODP tersebut akan di passive 1:8. 42
13 8) Setelah sampai ODP biasanya hanya 1 core saja yang disambung, karena di ODP terpasang splitter 1:8, jadi tidak banyak core yang digunakan, karenanya 1 core biasa dipakai untuk 32 pelanggan. 9) Setelah tahap diatas selanjutnya sambungkan core berwana biru dengan pigtail, dan sambung juga passive splitter dengan pigtail dengan keluaran 8. 10) Hubungkan core dari sentral dan input dari pasif splitter yang sudah terpasang konektor menggunakan coupler. 11) Langkah selanjutnya yaitu penggelaran kabel Dropcore untuk melakukan penarikkan dari ODP sampai ONT/ONU, dan jangan sampai kabel melengkung karena itu akan berpengaruh pada daya yang kirimkan. 12) Setelah kabel digelar, kemudian kita sambung pigtail dengan konektor SC dalam bentuk roset dengan output konektor sc, dengan memastikan bahwa putaran pada roset tidak terjadi lengkungan yang tajam, karena dapat berpengaruh dengan power daya yang dikirimkan. 13) Selanjutnya hubungkan salah satu ujung kabel Dropcore dengan salah satu output dari pasif splitter yang berada di ODP dengan konektor SC. 14) Setelah itu hubungkan kembali salah satu ujung kabel Dropcore ke ONT/ONU. Jangan lupa untuk mencatat Serial Number ONT/ONU karena akan dibutuhkan pada saat create layanan di OLT. 15) Setelah indikasi lampu PON pada ONT/ONU berwarna kedip hijau maka ONT/ONU siap untuk dicreate. Jika lampu PON sudah hijau dan tidak berkedip berarti yang akan dijelaskan pada poin
14 4.4 Prosedur Create ONT/ONU 1) Run UNM2000 Masukkan Username dan Password serta IP Server seperti pada tampilan dibawah ini Gambar 4.24 Run Software UNM2000 Fiberhome 2) Berikut adalah tampilan yang akan keluar setelah Login. GPON yang sudah aktif adalah GPON yang berwarna merah (Contoh : 09-CPE-04). Gambar 4.25 Tampilan Setelah Login pada software UNM
15 3) Klik kanan GPON untuk memnentukan yang akan dipilih >> ONU LIST. Gambar 4.26 Pengecekan MAC Address ONU yang akan kita aktivasi 4) Setelah ONU List dibuka, buka menu PON Service untuk melihat VLAN yang ada dalam GPON tersebut, biasanya dalam satu GPON terdapat beberapa VLAN. Gambar 4.27 Pengecekan VLAN yang sudah ada di OLT 45
16 5) Setelah terbuka klik OLT Mac Address sehingga akan terbuka tampilan sebagai berikut : Gambar 4.28 Tampilan VLAN di OLT Uplink: 19:1 bertanda Uplink dari Metro-E telah connect ke GPON, untuk slot lain adalah Mac AP dan ONT. 6) Setelah memastikan ada Uplink di Vlan yang ingin digunakan (Contoh 2494), bukalah Obtain Unauthorized ONU untuk melihat ONT yang akan kita config (belum pernah diconfig sebelumnya). Pastikan Physical Addressnya benar. Gambar 4.29 Pencarian MAC untuk Memastikan ada UPLINK di VLAN 46
17 7) Lalu klik kanan pada kolom ONT yang ingin diconfig >> Add to the ONU Authority List >> as Physical ID Authentication Mode Added to the Whitelist Gambar 4.30 Proses ADD ONT 8) Setelah itu akan otomatis terbuka ONU Whitelist, cari Physic ID ONT yang kita ingin config >> Create on Device. Setelah itu Save to Database. Gambar 4.31 Pencarian Physic ID ONT 47
18 9) Buka kembali ONU List di Equipment View, search Physical Address ONT yang sudah kita config, lalu klik kanan di kolomnya dan pilih Attribute. Gambar 4.32 Perubahan Atribute pada ONT 10) Ubah Name sesuai dengan yang kita inginkan, setelah itu klik Apply dan Device Name akan berubah sehingga mudah untuk dicari. Gambar 4.33 Pemberian Nama Lokasi 48
19 11) Buka Port Service Config, Klik LAN 1 pada data port >> Buka Service Configuration >> Add. Gambar 4.34 Setting Service Port ONT 12) Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah, masukkan CLVAN ID(V) : 2494 (jika menginginkan menggunakan Vlan 2494), CVLAN Mode(M) harus Tag, untuk Priority or COS(R) 7 untuk Priority yang paling tinggi. Gambar 4.35 Memasukan CVLAN 49
20 13) Klik OK >> lalu klik Create on Device pada kolom Service Configuration, lakukan pada semua port LAN yang ingin digunakan >> Create on Device >> Save to Database Gambar 4.36 Setting Service pada semua port 14) Setelah selesai config, pastikan di lokasi telah dapat IP 10.x.x.x 4.5 Prosedur Instalasi Jaringan Access Point 1) Setelah ONT/ONU di create dan mendapatkan ip 10.x.y.z maka porses selanjutnya adalah instalasi jaringan untuk akses poin. 2) Kemudian lakukan penarikkan kabel UTP dari ONT/ONU ke POE biasanya POE berada satu lokasi dengan ONT/ONU. 3) Krimping kedua sisi kabel UTP dengan connector RJ-45 dengan urutan pengkabelan straight dan jepit connector RJ-45 dengan tang crimping. 4) Hubungkan kabel UTP sisi satu dengan ONT/ONU dan sisi lainnya hubungkan ke POE pada port TO SWITCH. 5) Setelah di pasang pada POE kemudian dilakukan penarikan kabel UTP dari POE ke AP. 6) Krimping kedua sisi kabel UTP tersebut dengan pengkabelan straight. 7) Hubungkan kabel UTP sisi satu dengan POE pada port TO AP dan sisi lainnya hubungkan dengan AP pada port ETHERNET. Jangan lupa mencatat MAC Address karena akan dibutuhkan pada saat proses aktivasi AP. 50
21 8) Jika indikasi lampu AP sudah berwarna hijau maka AP dapat di konfigurasi melalui WLC yang akan dibahas pada poin selanjutnya. 9) Namun jika indikasi lampu akses point berwarna selain hijau dapat dicek kembali jaringan kabel UTP yang mengarah ke AP sudah benar atau belum. 4.6 Prosedur Aktivasi Access Point 1) Setelah semua prosedur diatas dijalankan maka MAC Address pada AP yang sebelumnya sudah dicatat seharusnya sudah terbaca di WLC dengan menggunakkan command show ip arp vlan 2494 jika MAC Address sudah terdetect maka tampilannya sebagai berikut. Gambar 4.37 Pengecekan MAC Address di WLC Gambar diatas menjelaskan bahwa mac address tersebut sudah mendapatkan ip dari wac. 2) Gunakkan aplikasi cacti dengan url untuk mengecek AP tersebut berada di WISM (Wireless Interface Service Module) mana dan berapa IP wism tersebut, tampilannya seperti dibawah ini. Gambar 4.38 Pengecekan MAC Address di system Cacti Dari gambar diatas dapat dilihat MAC Address tersebut berada di WISM CKA0701 dengan IP WISM 3) Gunakan software openvpn untuk masuk ke WISM dengan server 51
22 4) Setelah VPN connected melalui browser kita ketik url IP WISM pada poin 2, tampilannya seperti dibawah ini. Gambar 4.39 GUI WLC Cisco 5) Pilih tab wireless, untuk mencari AP yang akan diaktivasi, masukkan MAC Address access point ke pop up menu pada WISM. Gambar 4.40 Pop Up Menu Pencarian AP di WLC 6) Klik AP Name, maka langkah selanjutnya adalah penamaan AP Name dan Lokasi serta merubah AP Group, AP Group berfungsi sebagai wadah SSID yang akan dimunculkan di lokasi AP name : JKTTB100085/01-01AI-R_TUNGGU_LUAR dan Location BENGKEL HONDA TDM:JL.SAHARJO NO 3 52
23 Gambar 4.41 Tampilan penamaan AP dan letak lokasinya. 7) Setting IP controller di WLC, biasanya digunakan untuk menempatkan access point dalam 1 grup ip yang berada di WLC tersebut, sehingga tidak terjadi dalah grup atau salah area. Gambar 4.42 Setting site id dan ip management 53
24 8) Tahap selanjutnya adalah klik Advanced, lalu pilih AP Group sesuai dengan lokasi AP Yang akan di instalasi. Gambar 4.43 Perubahan AP Group sesuai site 9) Kemudian klik Apply untuk memastikan aktivasi yang dilakukan sudah selesai. 10) Aktivasi AP melalui WLC telah selesai dan telah berfungsi dan dapat digunakkan. 4.7 Proses Waktu instalasi dan kendala yang terjadi saat instalasi Pada saat proses instalasi wifi.id memerlukan waktu yang relative cepat dengan estimasi waktu rata rata 2 Jam jika infrastrukturnya sudah memadai, maksud dari infrastruktur di sini adalah jaringan kabel sudah sampai pelanggan yaitu kabel drop core dan sudah mendapatkan power rx redaman. Redaman yang di sarankan adalah -21 dbm dan maksimalnya adalah -28 dbm, apabila redaman terlalu tinggi atau melebihi batas maksimalnya akan berpengaruh pada bandwidth yang akan di trasferkan dari OLT menuju ONT. Apabila infrastruktur belum memadai maka proses instalasi tidak dapat dilakukan dan akan diserahkan pada bagian lain untuk menyaelesaikan infrastruktur tersebut. Kendala yang ditemukan pada saat melakukan instalasi yaitu : - Saat melakukan aktivasi Access Point mac address tidak terdetekti di WLC. - Kabel Drop Core tidak ada redaman / loss. 54
25 Solusi untuk memperbaiki kendala tersebut yaitu : - Jika mac address tidak terdeteksi di WLC maka yang harus dilakukan yaitu dengan memindahkan ip controller sesuai dengan WLC - Melakukan console manual langsung pada access point - Apabila belum terdapat redaman yang kita lakukan yaitu dengan mengurutkan kabel drop core tersebut sampai dengan ODP, dari ODP ukur port lain yang mendapatkan redaman dengan menggunakan alat ukur OPM. 55
BAB 4. PERANCANGAN SISTEM
BAB 4. PERANCANGAN SISTEM 4.1. Diagram Alur Perancangan. Langkah awal dari analisa perancangan jaringan adalah lokasi. Setelah lokasi ditentukan, lakukan pengumpulan data data yang diperlukan dalam perancangan
Lebih terperinciSIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM
SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM Dian Ratna Kumala Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom kumaladianratna@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciPerangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo
Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor Perangkat Keras Jaringan Komputer 1. NIC (Network Interface Card) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu
Lebih terperinciGambar 1.1 Kabel koaksial
A. TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah mempelajari materi dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mengetahui macam-macam jenis kabel jaringan komputer dan penggunaannya. 2. Mengetahui perbedaan cross cable
Lebih terperinciBAB IV. Hasil dan Pembahasan
BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Kasus Gangguan Triple Play Dalam melakukan analisis gangguan triple play, penulis menggunakan parameter standart konfigurasi system jaringan GPON fiberhome dan
Lebih terperinciPeralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices
1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang
Lebih terperinciBAB III METEODOLOGI PENELITIAN
BAB III METEODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Analisis Gangguan Gambar 3.1 Flowchart alur analisis gangguan Dalam menganalisis gangguan triple play, penulis menggunakan standart system konfigurasi dan standart
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab empat berisi tentang proses installasi serta setting pemasangan fiber
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab empat berisi tentang proses installasi serta setting pemasangan fiber optic yang telah dikerjakan. 4.1. Penyambungan Kabel Fiber Optik Penyambungan kabel fiber optic harus
Lebih terperinci9/3/2014 STRAIGHT & CROSS
STRAIGHT & CROSS Dalam jaringan lan atau yang umumnya menggunakan Ethernet dikenal 2 jenis kabel jaringan yaitu STRAIGHT dan CROSS, dimana keduanya memiliki fungsi konektifitas yang berbeda dalam jaringan.
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1 Metodologi Analisis yang digunakan Pada penganalisisan ini menggunakan metodologi analisis Ex Post Facto dimana memiliki pengertian yaitu melakukan analisis peristiwa yang telah
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Untuk pengumpulan dan pengolahan data hasil pengukuran dari perangkat telekomunikasi pelanggan yang dapat menimbulkan gangguan intermittent, maka kita perlu melakukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengenalan Kabel Serat Optik Serat optik adalah suatu media transimisi berupa pemandu gelombang cahaya (light wave guide) yang berbentuk kabel tembus pandang (transparant), dimana
Lebih terperinciPENGANTAR PENGKABELAN (WIRING)
PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING) Pengertian Kabel adalah media transmisi yang berguna dalam penyaluran data dalam proses pembuatan jaringan. Pengkabelan atau wiring adalah proses penyusunan jaringan dengan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR JARINGAN
TEKNIK PENGKABELAN LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR JARINGAN Nama : DWIKI DARMAWAN Nim : 1120305004 Jurusan Prodi Kelas : Teknik elektro : TMKJ : N1 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal
Lebih terperinciA. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Access point disingkat dengan AP merupakan suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari
Lebih terperinciBAB IV KEGIATAN PRAKERIN
BAB IV KEGIATAN PRAKERIN 4.1 Judul : Pemasangan Baru Telepon dan Speedy beserta WiFi 4.2 Prosedure : Gambar 4..1 Skema Pemasangan Speedy 1) Entri Data Entri Data merupakan suatu proses penginputan data
Lebih terperinciKabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo
Kabel Jaringan Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Coaxial Coaxial ini memiliki satu kabel tembaga yang bertindak sebagai media
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER PERCOBAAN 1 MEMBUAT KABEL STRAIGHT
LAPORAN PRAKTIKUM KELAS PTIK 04 2013 JARINGAN KOMPUTER PERCOBAAN 1 MEMBUAT KABEL STRAIGHT Nama NIM Tanggal Kumpul Tanda Tangan Praktikan Dosen A. SUCI RIZKY ANANDA 1329040077 LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK
Lebih terperinciMAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer
MAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer disusun oleh : Pulung Nursiyanta 09650041 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
Lebih terperinciAnalisis Penyambungan Kabel Fiber Optik Akses Dengan Kabel Fiber Optik Backbone
Analisis Penyambungan Kabel Fiber Optik Akses Dengan Kabel Fiber Optik Backbone Irfan Hanif Konsentrasi Teknik Komputer dan Jaringan Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia
Lebih terperinciPENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK PENGKABELAN
1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK PENGKABELAN Modul berikut menjelaskan tentang konsep dasar jaringan yang berisi tentang prinsip komunikasi data, koneksi jaringan computer, macam-macam peralatan
Lebih terperinciCRIMPING KABEL UTP. Alat dan bahan yang digunakan dalam penyusunan kabel UTP untuk LAN, yaitu:
CRIMPING KABEL UTP Pengertian crimping ialah cara untuk membuat sebuah kabel menjadi kabel yang dapat digunakan dengan memasang konektor di ujung ujungnya. Crimping Kabel UTP Kabel UTP memang terdiri dari
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 PERAKITAN KABEL RJ45
PERCOBAAN 1 PERAKITAN KABEL RJ45 A. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel RJ45 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi masing-masing pin pada konektor RJ45 3. Mahasiswa mampu merakit kabel RJ45
Lebih terperinciWIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN.
WIDE AREA NETWORK 1. Pengertian WAN WAN adalah singkatan dari Wide Area Network adalah suatu jaringan yang digunakan sebagai jaringan yang menghubungkan antar jaringan lokal. Jaringan komputer lokal secara
Lebih terperincisinyal yang dihasilkan pada berbagai tahap. RF amplifier adalah perangkat luar yang harus dipasang sangat dekat dengan antena untuk mengurangi kerugia
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sistem jamming Sistem jamming dirancang untuk memberikan sinyal noise yang dapat dikonversi menjadi sinyal RF dari berbagai bandwidth sampai 36 MHz. Persyaratan untuk menjamming
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. Bab ini membahas tentang bagaimana merancang sebuah jaringan Fiber To The
54 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN Bab ini membahas tentang bagaimana merancang sebuah jaringan Fiber To The Home baru di suatu lokasi yang ditentukan dengan menggunakkan teknologi GPON yang ada di PT. Telkom,
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET
34 BAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET 4.1 Perancangan 4.1.1 Diagram Diagram merupakan ringkasan dengan menggunakan sedikit garis-garis, symbolsymbol atau lambang-lambang yang menggambarkan struktur
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS JARINGAN GPON PADA LAYANAN IPTV PT. TELKOM DI DAERAH DENPASAR, BALI
ANALISIS KUALITAS JARINGAN GPON PADA LAYANAN IPTV PT. TELKOM DI DAERAH DENPASAR, BALI N.O. Pramundia 1, P.K. Sudiarta 2, N. Gunantara 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana
Lebih terperinciAnalisis Redaman Pada Jaringan Ftth (Fiber To The Home) Dengan Teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) Di PT MNC Kabel Mediacom
Analisis Redaman Pada Jaringan Ftth (Fiber To The Home) Dengan Teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) Di PT MNC Kabel Mediacom Minal Abral, Mochamad Djaohar Universitas Negeri Jakarta Abstrak
Lebih terperinciTUJUAN PEMBELAJARAN: PERALATAN YANG DIBUTUHKAN DASAR TEORI
PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK PENGKABELAN TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep Protokol pada jaringan komputer 2. Mahasiswa memahami peralatan yang dibutuhkan untuk membangun jaringan
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs
JARINGAN KOMPUTER PENGENALAN JARINGAN Pertemuan 1 Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id mail: polsky@polsky.ac.id
Lebih terperinciChapter 1 Memasang Kabel UTP/STP
Chapter 1 Memasang Kabel UTP/STP Disusun : I Wayan Abyong abyongid@yahoo.com A. Pendahuluan Perangkat pada jaringan komputer dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori diantaranya perangkat pada jaringan
Lebih terperinciTutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP
Tutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP By Awang (fajri_9636@yahoo.com) Tutorial ini bisa diakses di http://awank.web.ugm.ac.id Sebuah jaringan mungkin akan Anda butuhkan jika Anda
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALVEN DELANO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA INDONESIA
TUGAS AKHIR PERANCANGAN JARINGAN AKSES FTTH DENGAN KONFIGURASI BUS DUAL STAGE PASSIVE SPLITTER MELALUI SALURAN PENCATU BAWAH TANAH (SPBT) DI CLUSTER MISSISIPI, JAKARTA GARDEN CITY Disusun oleh : ALVEN
Lebih terperinciMEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND
SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar kkelas XI Teknik Komputer dan Jaringan pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan dan Setting
Lebih terperinciFungsi jembatan adalah menghubungkan dan mengintegrasikan 2 tempat yang terpisah.
JARINGAN Fungsi jembatan adalah menghubungkan dan mengintegrasikan 2 tempat yang terpisah. Apa itu jaringan Jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai
Lebih terperinciLaporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Media Jaringan
Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Media Jaringan Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM
PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM ANALYSIS IMPLEMENTATION OF FIBER TO THE HOME (FTTH) NETWORK
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. di lapangan yang dilakukan dengan percobaan di laboratorium Konfigurasi Uji Sistem di Laboratorium
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Konfigurasi Uji Sistem Konfigurasi uji sistem ini dilakukan untuk memahami performa atau kinerja dari sistem GEPON Alloptic dan untuk menganalisa masalah implementasi di lapangan yang
Lebih terperinciJARINGAN. Adri Priadana. Page 1
JARINGAN Adri Priadana Page 1 Pengenalan Jaringan Merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer, perangkat komputer tambahan dan perangkat jaringan lainnya yang saling terhubung dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
BAB III IMPLEMENTASI TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK 3.1 Penyambungan Mechanical ( Mechanical Splicing ) Mechanical splicing merupakan metode yang mana penyambungan dua core fiber optik di lakukan dengan
Lebih terperinciMODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID
MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL 4 PRAKTIKUM JARINGAN HYBRID Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini menunjukkan perubahan yang demikian cepat. Hal ini ditandai dengan semakin diminatinya layanan multiservice berbasis
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PERFORMANSI TEKNOLOGI GPON (GIGABIT- CAPABLE PASSIVE OPTICAL NETWORK) UNTUK LAYANAN TRIPLE PLAY
TUGAS AKHIR ANALISIS PERFORMANSI TEKNOLOGI GPON (GIGABIT- CAPABLE PASSIVE OPTICAL NETWORK) UNTUK LAYANAN TRIPLE PLAY Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Lebih terperinciMedia Transmisi Data. Media Transmisi
Media Transmisi Data Data-data pada jaringandapat ditransmisikan melalui 3 media : Copper media (media tembaga) Optical Media (media optik) Wireless Media (media tanpa kabel) Media Transmisi Sebagai perbandingan
Lebih terperinciIV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER
IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER IV.1. Jenis Media Transmisi pada LAN : 1. Coaxial Cable 2. Shielded & Unshielded Twisted Pair 3. Fiber Optic Cable 4. Wireless 1. Coaxial Cable : kabel ini sering
Lebih terperinciPercobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel
Modul 12 Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel 12.1 Tujuan - Mengetahui cara membangun wired network - Mengetahui cara membangun wireless network - Mengetahui cara interkoneksi antara jaringan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara
BAB 4 PENGUJIAN SISTEM 4.1 Persiapan Simulasi Dikarenakan untuk mengimplementasikan sistem jaringan VPN dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara langsung ke dalam sistem jaringan
Lebih terperinciPoint to point. Teknologi Jaringan Wireless
Point to point Teknologi Jaringan Wireless Perbedaan Point to Point dan Point to Multipoint Point-to-point biasanya digunakan ketika ada dua titik kepentingan dimana kondisi adalah satu titik pengirim
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. luar yang disebut Cladding. Cladding adalah selubung dari inti (core). Indeks
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Serat Optik Merupakan suatu media pemandu gelombang cahaya (light wave guide) berupa kabel transparan, yang mana penampang dari kabel tersebut terdiri dari dua bagian utama, yaitu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Company co. Sursoft Indonesia membuat sebuah jaringan komputer. Jaringan tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan
Lebih terperinciDiagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini :
MODUL 12 WIRELESS NETWORK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami system enkripsi di jaringan wireless 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan system sekuriti di jaringan wireless 3. Mahasiswa mampu
Lebih terperinciPERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45 UNTUK KOMUNIKASI DATA
BAB 3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45 UNTUK KOMUNIKASI DATA 3.1 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel UTP dengan konektor RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin
Lebih terperinciSISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah
SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next 2 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN
34 BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN 4.1 PERFORMANSI LINK BACKHAUL Dalam studi kasus ini, link backhaul dari jaringan MPLS VPN IP mempunyai 2 link backhaul yaitu main link backhaul dan backup link backhaul.
Lebih terperinci1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN.
Modul III-1 INSTALASI KABEL UTP I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN. II. TUTORIAL Created by Team Lab Hardware
Lebih terperinciPada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar-dasar GPON GPON atau Gigabit Passive Optical Network merupakan sebuah arsitektur point-to-multipoint yang menggunakan media transmisi berupa fiber optik. GPON mampu mendukung
Lebih terperinciBOOTCAMP SERTIFIKASI TEKNISI INSTALASI FIBER OPTIK (TIFO)
BOOTCAMP SERTIFIKASI TEKNISI INSTALASI FIBER OPTIK (TIFO) Page 1 Daftar isi : MODUL JUDUL MODUL KODE UNIT Modul-1 Menerapkan Prosedur K3 TIK.FO01.005.01 Modul-2 Menerapkan Pengetahuan Istilah Fiber Optik
Lebih terperinciMateri bab II TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi : Mendeskripsikan cara akses Internet A. Sebutkan spesifikasi miniman komputer yang digunakan untuk akses
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Router untuk menghubungkan PC Server dan PC Client. Aplikasi PHP yang dibuat. Linksys WRT54GL
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan oleh biaya, waktu, dan tempat yang tidak memungkinkan dalam melakukan pemasangan jaringan untuk menghubungkan 2 perusahaan tersebut maka hanya dilakukan simulasi
Lebih terperinciKRIMPING KABEL DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR DIBINA OLEH BPK. HIRGA
KRIMPING KABEL DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR DIBINA OLEH BPK. HIRGA NAMA : Nabilla MBR NO.ABS : 23 KELAS: X RPL 1 NABILLA BASYARAHIL 1 DALAM MENGKRIMPING KABEL ALAT DAN BAHAN
Lebih terperinciANALISIS LINK BUDGET JARINGAN SERAT OPTIK GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK
ANALISIS LINK BUDGET JARINGAN SERAT OPTIK GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK Puti Mayangsari Fhatony (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA KONFIGURASI, JARAK KEMAMPUAN, DAN INTERFACE
BAB IV ANALISA KONFIGURASI, JARAK KEMAMPUAN, DAN INTERFACE 4.1 Analisa Konfigurasi Konfigurasi pada Gigabit Passive Optical Network (GPON) terbagi menjadi 2, yaitu Konfigurasi Logic dan Konfigurasi Fisik
Lebih terperinciKonfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point
Konfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point Abdul Aziz Purnairawan Aziz_cinta91@yahoo.co.id http://cintasemua-senang.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur
Lebih terperinciModul Cisco Packet Tracer
Modul Cisco Packet Tracer A. Tujuan Percobaan 1. Praktikan dapat mengetahui fitur-fitur yang ada di Packet Tracer. 2. Praktikan dapat mengetahui macam-macam perangkat jaringan. 3. Praktikan dapat mengetahui
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI JARINGAN KABEL OPTIK
BAB II TEKNOLOGI JARINGAN KABEL OPTIK 2.1 FAKTOR PENDORONG PENGUNAAN KABEL OPTIK Mulai tahun 1990 an, operator telekomunikasi sudah mulai mengimplementasikan jaringan kabel optik di beberapa bagian infrastrukturnya.
Lebih terperinciJawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan
Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan Soal Pilihan Ganda. 1. Kabel yang digunakan sebagai media penghubung dalam jaringan komputer, kecuali? a. Twisted Pair b. Fiber Optic c. Untwisted
Lebih terperinciCisco ADSL dan SHDSL Modem Router
Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Seperti telah dijelaskan sebelumnya, koneksi lewat layanan ADSL memerlukan suatu peralatan yang dinamakan ADSL modem dan layanan SHDSL memerlukan peralatan yang dinamakan
Lebih terperinciCapter 2. Perangkat Jaringan & Topologi
Capter 2 Perangkat Jaringan & Topologi Jenis Jaringan Cabling Koneksi antar komputer yang menggunakan media kabel sebagai penghubung Wireless (Nirkabel) Tidak menggunakan media kabel untuk menghubungkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga Pendidikan Profesi, pelatihan (Kursus Singkat) dan Sertifikasi, yang telah berijin dari Dinas
Lebih terperinciRANGKUMAN CARA MEMBANGUN JARINGAN ANTARA A 2 KOMPUTER
RANGKUMAN CARA MEMBANGUN JARINGAN ANTARA A 2 KOMPUTER Jaringan komputer merupakan kumpulan dari beberapa komputer yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi.
Lebih terperinciCara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu
1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN
ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN Muhammad Fachri, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Berdasarkan Topologi Fisik (Phisical Popology)
BAB III PEMBAHASAN Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana cara komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciUtility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD)
Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) ISBN : 979-757-106-8 Harga : Rp26.000 Untuk membentuk
Lebih terperinciMEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA
Hal. 1 MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Beberapa media beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan. Secara fisik, media transmisi dapat
Lebih terperinciPengkabelan Pada Jaringan Komputer
Pengkabelan Pada Jaringan Komputer Nah untuk anda yang sedang bergelut di bidang IT, khususnya bidang Teknik Komputer & Jaringan pastinya anda tahu tentang Pengkabelan. Nah untuk itu kali ini saya akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA JARINGAN VDSL2 HASIL DESAIN APLIKASI
BAB IV ANALISA JARINGAN VDSL2 HASIL DESAIN APLIKASI 4.1 HASIL DESAIN APLIKASI Pada peta yang ada, baik yang merupakan model maupun diagram sebenarnya pada RA dan RAV, akan diberikan parameter awal Q (Max
Lebih terperinciPENGETAHUAN DASAR MEMBUAT JARINGAN KOMPUTER
PENGETAHUAN DASAR MEMBUAT JARINGAN KOMPUTER Kabel UTP Kabel UTP merupakan singkatan dari Unshielded Twisted-Pair. Unshielded berarti tidak memiliki pelindung dalam dari gangguan interferensi elektromagnetik.
Lebih terperinciMedia Transmisi Jaringan. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Media Transmisi Jaringan Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Pengenalan Jaringan Merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer, perangkat
Lebih terperinciMengenal Access Point
Setting Access Point/Wireless Router Mengenal Access Point Access Point (AP) Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless
Lebih terperinciInternet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing
Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Setelah dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 kita belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah pada bab ini kita
Lebih terperinciOlivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN
Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host
Lebih terperinciPlease Wait COMPLETE OM SWASTYASTU
Please COMPLETE Wait OM SWASTYASTU KELOMPOK 3 I Wayan Surya Pramana Dwi Setyadi Prastowo Putri Krisna Lila Dewi MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Data Data-data pada jaringandapat ditransmisikan melalui
Lebih terperinciBAB 4 Hasil Dan Pembahasan. 1. Optical Line Termination (OLT)
BAB 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Spesifikasi Sistem GPON 1. Optical Line Termination (OLT) Berawal dari metro cabang sampai end user menggunakan media transmisi fiber optic. Gambar 4.1 OLT ZTE ZXA10 C220
Lebih terperinciPRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL I INSTALASI KABEL UTP (STRAIGHT DAN CROSS)
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL I INSTALASI KABEL UTP (STRAIGHT DAN CROSS) A. TUJUAN PRAK TIKUM Memahami dalam pembuatan dan penggunaan kabel straight dan kabel cross Memahami fungsi dari
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Kegiatan Kerja Praktek
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.1.1 Waktu dan Tempat Lokasi dari penelitian ini berada di CV. Perkasa yang berlokasi di jalan Bengawan no. 59, daerah ini berada tidak jauh dari gedung sate
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung satu dengan yang lain. Kumpulan dari end device saling terhubung satu dengan yang lain
Lebih terperinciMODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 3 MEDIA KOMUNIKASI
MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 3 MEDIA KOMUNIKASI YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL 3 MEDIA KOMUNIKASI Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu : Sistem
Lebih terperinciANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM
ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM ANALYSIS IMPLEMENTATION FIBER TO THE HOME DEVICES with OPTISYSTEM
Lebih terperinciRESUME JARINGAN KOMPUTER
RESUME JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer merupakan kumpulan dari beberapa komputer yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protocol komunikasi. Prisip dasar jaringan komputer adalah terjadinya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana
Lebih terperinciMengenal Kabel LAN. Ada dua jenis kabel dengan kawat tembaga ini yaitu STP dan UTP, akan tetapi yang paling popular adalah kabel lan UTP.
Mengenal Kabel LAN Kabel lan merupakan media transmisi Ethernet yang menghubungkan piranti-2 jaringan dalam jaringan komputer anda. Adalah sangat bermanfaat jika anda mengenal lebih baik mengenai kabel
Lebih terperinciCARA SETTING ACCESS POINT
CARA SETTING ACCESS POINT Muhamad Satim muhamad.satim@raharja.info Abstrak Telah diketahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3
PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3 1,2, Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan,
Lebih terperinci