BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi optimaslisasi rute CVRP dengan algoritma Elitist Ant System

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Perangkat Keras Program aplikasi optimaslisasi rute CVRP dengan algoritma Elitist Ant System ini dibuat dan diuji dengan menggunakan komputer dekstop dengan spesifikasi sebagai berikut. Processor AMD Sempron(tm) GHz Memory DDRI 768 MB VGA Card 256 MB Monitor Keyboard Mouse Spesifikasi Perangkat lunak Spesifikasi perangkat lunak yang dipergunakan dalam perancangan program aplikasi ini adalah sebagai berikut. Windows XP Professional SP 3 Borland Delphi 7 Microsoft Office Access 2003

2 Tampilan dan Cara Pengoperasian Program Aplikasi A. Tampilan Layar Form Utama Layar form utama merupakan layar yang pertama kali muncul sewaktu menjalankan aplikasi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.1. Komponenkomponen yang terdapat pada layar utama saat menjalankan aplikasi adalah semua komponen yang mencakup fasilitas dapat dilakukan oleh aplikasi. Pada layar form utama pengguna dapat meng-input inisialisasi awal dari kondisi kendaraan dan parameter dari Elitist Ant System, yang terbagi dalam dua grup yaitu inisialisasi parameter (alpha, beta, rho, e, maksimum iterasi, dan feromon awal) dan kendaraan internal (jumlah kendaraan dan kapasitas kendaraan). Pengaturan awal untuk komponen yang terdapat pada grup inisialisasi parameter telah diatur sebagai berikut. Alpha = 1.0 Beta =1.0 Rho = 0.5 e = 50 Maksimum iterasi = 1 Feromon awal = 0.01 User dapat merubah nilai awal komponen grup inisialisasi parameter sesuai kebutuhannya, misalnya untuk memaksimalkan proses pembuatan rute yang optimal maka maksimum iterasi harus lebih dari satu. Pada tab daftar distribusi terdapat tiga tombol yang berfungsi sebagai berikut.

3 72 1. Tombol tambah (+), untuk menambah atau memilih record id permintaan ke dalam listbox. 2. Tombol hapus (-), untuk membatalkan atau menghapus record id permintaan yang telah masuk ke dalam listbox. 3. Tombol reset, untuk menghapus semua record pada listbox. Gambar 4.1 Tampilan layar form utama tab Daftar Distribusi apabila listbox untuk memilih ID permintaan belum dipilih

4 73 Dan apabila komponen pada inisialisasi awal dan id permintaan pada listbox ada yang tidak terisi, maka akan muncul message box sebagai warning seperti ditunjukkan pada gambar 4.2 dan 4.3. Gambar 4.2 Tampilan message box bila saat inisialisasi awal masih ada yang kosong Gambar 4.3 Tampilan message box saat memilih ID permintaan masih ada yang kosong Pada tab routing berisi solusi yang dihitung dengan metode EAS. Di mana output yang dihasilkan adalah gambar rute terbaik yang ditempuh oleh kendaraan dan informasi detil rute terbaik (dari posisi awal kendaraan sampai tujuan akhir kendaraan dan berapa banyak botol tiap kendaraan yang dibawa). Apabila perhitungan belum dilakukan, maka tampilan pada tab routing akan kosong, seperti pada gambar 4.4.

5 74 Gambar 4.4 Tampilan layar form utama tab Routing apabila belum menekan tombol Hitung EAS Pada bagian bawah layar form utama terdapat fasilitas Help yang berisi panduan menggunakan aplikasi. Jika semua komponen telah terisi dan tombol hitung EAS ditekan maka aplikasi akan menjalankan proses pencarian rute sampai fungsi progress bar berhenti, seperti ditampilkan pada gambar 4.5.

6 75 Gambar 4.5 Tampilan layar form utama tab Daftar Distribusi yang komponen-komponennya telah terisi Hasil pencarian rute dengan metode Elitist Ant System dari contoh input gambar 4.5 akan tampak pada tab Routing bila ditekan sesuai dengan gambar 4.6 sebagai berikut.

7 76 Gambar 4.6 Tampilan layar form utama tab Routing dari input gambar 4.5 apabila ditekan B. Tampilan Layar Database Sesuai dengan nama layarnya yaitu layar database bersifat tampilan pada database. Pada layar ini, terdapat tiga tab sebagai berikut. Tab Daftar Permintaan, yang berisi semua record pada tabel DaftarPermintaan yang berbentuk kode. Oleh karena itu, diberikan fasilitas yang memudahkan untuk menambah data pada tabel DaftarPermintaan, seperti yang tampak pada gambar 4.7.

8 77 Tab Relasi, yang berisi nama, alamat, dan nomor telpon dari setiap relasi yang bertransaksi dengan CV Surya Medika, seperti yang tampak pada gambar 4.8. Tab Produk dan Posisi, terdiri dari 2 grup yaitu data produk dan data posisi kota. Grup data produk berisi detil dari produk-produk yang dihasilkan CV Surya Medika. Sedangkan grup data posisi kota berisi nama, koordinat x dan y dari setiap kota, seperti yang tampak pada gambar 4.9. Gambar 4.7 Tampilan layar Database tab Data Daftar Permintaan

9 Gambar 4.8 Tampilan layar Database tab Data Relasi 78

10 79 Gambar 4.9 Tampilan layar Database tab Produk dan Posisi Gambar 4.10 Tampilan tombol navigator (first, prior, next, last, insert, delete, edit, post, cancel, refresh) Penggunaan tombol navigator ditunjukkan pada gambar 4.10 yang ada pada tab daftar permintaan, tab relasi, dan tab produk dan posisi digunakan untuk manipulasi data pada tabel database.

11 Evaluasi Pengujian Dengan Data Set E dan Set P Percobaan komputasi dilakukan pada contoh data VRP dari data set E (Christofides dan Eilon, 1969) dan set P (Augerat et al., 1995) di mana data VRP tersebut sebelumnya diselesaikan dengan metode Branch and Cut (B&C). Program yang digunakan tidak mempunyai tampilan sebelumnya karena hanya dgunakan untuk membandingkan cost hasil metode B&C dengan hasil cost yang didapat dengan metode EAS. Data set E yang digunakan ialah data E-n22-k4 dan E-n30-k3. sedangkan untuk data set P yang digunakan ialah P-n16-k8, P-n19-k2, P-n21-k2, dan P-n23-k8. Untuk dapat melakukan pengujian lebih baik terhadap data VRP tersebut dengan metode EAS, digunakan beberapa parameter yang berbeda seperti yang ditampilkan pada tabel 4.1 sebagai berikut. Tabel 4.1 Ketentuan parameter EAS yang digunakan untuk pengujian Tipe Parameter α β ρ e Feromon Awal Untuk dapat menghitung cost (L k ) hasil rute yang dibentuk oleh metode EAS maupun B&C, digunakan persamaan berikut. d ij ( x x ) + ( y y ) 2 i 2 j i j = (5)

12 81 L k = v n i= 0 j= 0 d tabu ( j), dtabuk, ( j + 1) k, i v. (9) Tabel 4.2 Hasil pengujian dengan data VRP Data VRP Jumlah Pelanggan Jumlah Kendaraan Cost B&C E-n22-k E-n30-k P-n16-k P-n19-k P-n21-k P-n23-k Tipe Cost Iterasi Parameter EAS Hasil pengujian yang ditampilkan pada tabel 4.2 dengan algoritma EAS cukup optimal. Dan penentuan parameter EAS dan banyaknya iterasi menentukan hasil yang diperoleh Pengujian Dengan Relasi Perusahaan Percobaan berikutnya menggunakan relasi perusahaan yang akan diproses dengan parameter yang berbeda. Di mana percobaan dilakukan kepada 9 relasi

13 82 beredar di enam kota yang dilayani oleh 3 kendaraan dengan batas kapasitas kendaraan 50. Tabel 4.3 Distribusi relasi No. Relasi Kota Demand 1 Monel Jaya Purbalingga 14 2 Ari Kudus Kudus 13 3 Bp. Beni Purwodadi 7 4 RB Ganesha Purwodadi 9 5 CV. Perkasa Solo Solo 20 6 Puskesmas Kedung Jati Purwodadi 4 7 PT. Sentral Multi Gas Solo Solo 30 8 RS PKU Parakan Temanggung 10 9 RS Permata Purworejo Purworejo 8 10 Depot Semarang 0 Tabel 4.4 Posisi kota relasi No. Kota X Y 1 Purbalingga Kudus Purwodadi Solo Temanggung Purworejo Semarang Parameter yang digunakan percobaan ini yaitu α = 1, β =1, ρ = 0.5, e = 50, dan feromon awal = Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil percobaan 1 No. Tes Iterasi Cost

14 Parameter yang digunakan percobaan ini yaitu α = 1, β =5, ρ = 0.7, e = 50, dan feromon awal = Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Percobaan 2 No. Tes Iterasi Cost Tabel 4.7 Rute yang optimal yang terbentuk dari percobaan 1 dan 2 Kendaraan Rute Kapasitas Cost 1 (Depot,Semarang)-(RS PKU Parakan, Temanggung)-(Monel Jaya, Purbalingga)-(RS Permata Purworejo, Purworejo)-(Depot,Semarang) 2 (Depot, Semarang)-(PT. Sentral Multi Gas Solo, Solo)-(CV. Perkasa Solo, Solo)-(Depot, Semarang) 3 (Depot,Semarang)-(Ari Kudus, Kudus)-(BP. Beni, Purwodadi)-(RB Ganesha, Purwodadi)-(Puskesmas Kedung Jati, Purwodadi)-(Depot, Semarang) Permasalahan tabel 4.3 untuk pengujian awal diselesaikan sesuai dengan hasil pada tabel 4.5 dan tabel 4.6. Hasil pengujian maka tampak jelas bahwa EAS memiliki

15 84 penugasan kendaraan yang paling optimal. Parameter-parameter yang digunakan cukup memberikan pengaruh terhadap peninggalan jejak feromon. Rancangan ini mempunyai beberapa kelemahan dan keunggulan. Keunggulannya adalah penerapan metode EAS dapat bervariasi sesuai dengan masalah yang dihadapi dan dapat disertakan dengan metode lain untuk membantu menghasilkan hasil yang lebih baik. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah waktu komputasi yang lama dan dalam meninggalkan jejak feromon yang menentukan hasil yang diperoleh. Hasil yang didapat mungkin tidak konsisten. Kesulitan lainnya adalah dalam perhitungan jarak antar relasi yang diwakili oleh kota karena posisi relasi sangat sulit untuk digambarkan secara tepat dalam aplikasi ini. Untuk mewakili relasi digunakan posisi kota sebagai acuan sehingga mungkin terdapat lebih dari satu relasi yang berada pada kota yang sama.