LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA / INTERVIEW PROSES LIVE CROSS. Responden : Bpk. Hilman Pradana. Jabatan : Koordinator Divisi Software

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA / INTERVIEW PROSES LIVE CROSS. Responden : Bpk. Hilman Pradana. Jabatan : Koordinator Divisi Software"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA / INTERVIEW PROSES LIVE CROSS Responden : Bpk. Hilman Pradana Jabatan : Koordinator Divisi Software Tempat dan Tanggal : Ruang Monitoring, 19 November 2013 Q1 : Apa itu live cross? A1 : Pengiriman secara langsung audio dan video melalui jaringan internet yang menggunakan Virtual Private Network. Q2 vpn? : Sejak kapan LPP TVRI mulai menerapkan sistem live cross via A2 : Sekitar 2007 Q3 : Mengapa LPP TVRI menggunakan jaringan VPN dalam melakukan live cross? A3 : Karena sebelum menggunakan VPN, pengiriman audio dan video tidak dapat secara langsung menggunakan internet, melainkan dengan cara mengirim kaset dan menggunakan satelit yang hanya berada di beberapa provinsi Q4 : Apa manfaat serta keuntungan dari sistem live cross via VPN yang diterapkan oleh LPP TVRI?

2 A4 : Pengiriman audio dan video dapat lebih cepat, tepat waktu, dan efisien. Serta dari sisi keuangan juga lebih murah dibandingkan dengan menggunakan satellite. Q5 live cross? : Apakah LPP TVRI sudah memiliki SOP dalam melakukan sistem A5 :Sudah dibuat, namun belum diterapkan. Q6 cross? : Pihak siapa saja yang bertanggung jawab terhadap sistem live A6 live cross. : Staff IT yang saat itu sedang bertugas untuk menjalankan sistem Q7 : Aplikasi apa saja yang digunakan untuk mendukung sistem live cross pada LPP TVRI? A7 : HiLLzSoft Syslog Administrator, Encoder Monitoring, Streaming activity v1,3. Q8 : Hardware apa saja yang digunakan untuk mendukung sistem live cross pada LPP TVRI? A8 : Encoder, Decoder, Switch, Router, Televisi, Personal Computer, Paching, Multi Viewer. Q9 : Bisa jelaskan kepada kami, apa itu encoder?

3 A9 : Adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal seperti data atau bitstream ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data ataupenyimpanan data. Q10 : Apa jenis mesin dari encoder yang digunakan oleh perusahaan? A10 : Harmonic 1000 Q11 yang sama? : Apakah pihak stasiun daerah menggunakan jenis mesin encoder A11 : iya, untuk merk sama Q12 A12 : Apa jenis mesin dari router yang perusahaan gunakan? : Menggunakan merk Cisco Q13 : Apa spesifikasi dari personal pc yang digunakan untuk mendukung sistem live cross? A13 : Untuk spesifikasi keseluruhan saya kurang tahu, tetapi sudah memakai windows 7. Q14 A14 : Apa jenis mesin dari layar monitor yang perusahaan gunakan? : Tidak menggunakan satu merk, sesuai dengan kebutuhan

4 Q15 A15 : Berapa jumlah Decoder yang ada pada LPP TVRI Pusat? : Terdapat 14 decoder di pusat. Q16 A16 : Apakah pernah terjadi kerusakan pada Decoder perusahaan? : Alhamdulillah belum pernah terjadi kerusakan sampai saat ini. Q17 A17 : Apakah pernah terjadi kerusakan pada router perusahaan? : Alhamdulillah belum pernah terjadi kerusakan sampai saat ini. Q18 A18 : Apakah perusahaan memiliki SOP tentang penggunaan Decoder? : SOP Decoder dibuat oleh PT Telkom, kita hanya menjalani saja. Q19 : Apakah perusahaan memiliki standar kualitas audio dan video dalam melakukan live cross? A19 : Memiliki standar, tetapi pada saat live cross masih terdapat audio dan video yang tidak sesuai standar. Q20 : Apa yang dilakukan oleh pihak TVRI jika kualitas audio dan video yang dikirimkan melalui encoder menurun? A20 : Mengecek pada ENM kesalahan berasal darimana, apabila dari daerah maka akan menelfon ke daerah tersebut.

5 LAMPIRAN 2 HASIL WAWANCARA / INTERVIEW PROSES LIVE CROSS Responden : Bpk. Hilman Pradana Jabatan : Koordinator Divisi Software Tempat dan Tanggal : Ruang Monitoring, 28 November 2013 Q21 A21 : Apakah pernah audio dan video yang dikirimkan blank? : Pernah Q22 A22 : Salah satu sebabnya? : Gangguan teknis, ada gangguan hardware di daerah Q23 : Apa yang dilakukan oleh perusahaan jika audio dan video yang dikirimkan mengalami blank? A23 : Daerah yang bermasalah akan digantikan dengan daerah yang lain yang sesuai dengan jadwal berita Q24 : Apakah semua staff IT sudah memahami secara penuh dalam menggunakan decoder? A24 : Sudah, tetapi untuk memahami konfigurasi kabel masih belum

6 Q25 A25 : Apakah ada konfigurasi encoder dan decoder? : Konfigurasi sudah otomatis. Kita hanya mengeceknya. Q26 jaringan vpn? : Provider apa yang bekerja sama oleh pihak tvri dalam menyediakan A26 :Telkom. Q27 jaringan VPN? : Apakah semua stasiun daerah LPP TVRI sudah menggunakan A27 : Sudah. Q28 : Dalam penerapan IT pada sistem live cross, adakah sosialisasi pengunaannya untuk staff it? A28 : Ada. Q29 : Apakah perusahaan sudah memiliki prosedur dalam mengakses dan menggunakan jaringan vpn-ip? A29 : Ada, tapi belum tertulis. Q30 : Berapa besar bandwith yang dimiliki oleh perusahaan dalam menggunakan jaringan vpn-ip tersebut? A30 : 90Mbps.

7 Q31 : Berapa besar bandwith yang diperbolehkan oleh perusahaan dalam menggunakan streaming? A31 : Kurang lebih 70Mbps Q32 A32 : Apakah bandwith yang digunakan sudah sesuai dengan standar? : Sudah. Q33 provider? : Apakah ada pengendalian terkait perolehan bandwith dari pihak A33 : Sudah ada, tetapi belum tertulis. Q34 provider? : Apakah ada aplikasi untuk memonitor bandiwth dari pihak A34 : Belum ada. Q35 : Siapa pihak yang bertanggung jawab terhadap penggunaan jaringan vpin-ip tersebut? A35 : Manajer IT. Q36 : Apakah semua staff IT pada LPP TVRI pusat paham dan mampu dalam mengakses jaringan vpn tersebut? A36 : Seluruh staff IT sudah paham dan mampu dalam mengakses jaringan vpn tersebut.

8 Q37 : Apakah jaringan vpn-ip perusahaan pernah mengalami gangguan / putus total? A37 : Pernah. Q38 : Berapa kali jaringan vpn-ip perusahaan pernah mengalami gangguan / putus total? A38 : Satu kali. Q39 A39 : Apa dampak dari gangguan jaringan vpn-ip? : Tidak ada koneksi sama sekali. Q40 : Apakah perusahaan pernah mengalami gangguan listrik dalam menjalankan sistem live cross? A40 : Pernah. Q41 : Berapa kali perusahaan pernah mengalami gangguan listrik dalam menjalankan sistem live cross? A41 : Selama ini baru satu kali Q42 live cross? : Apakah dampak dari gangguan listrik dalam menjalankan sistem A42 : Sistem mati dan tidak dapat menjalankan proses penyiaran.

9 Q43 : Pada saat kapan sajakah jaringan VPN pada saat live cross tersebut boleh digunakan? A43 : 4 Kali. Pada saat Warta Pagi, Warta Siang, Warta Malam, Sport Q44 live cross? : Apakah pernah terjadi gangguan bencana alam pada saat proses A44 : Alhamdulillah sampai saat ini belum pernah Q45 bencana alam? : Apakah sudah ada tahap penanggulangan jika terjadi gangguan A45 : Belum ada

10 LAMPIRAN 3 HASIL WAWANCARA / INTERVIEW PROSES MONITORING LIVE CROSS Responden : Bpk. Cahyo Dwi Antoro Jabatan : Koordinator Divisi IT Client Support Tempat dan Tanggal : Ruang Monitoring, 17 Desember 2013 Q1 A1 : Siapa yang bertanggung jawab mengelola ruang monitor? : Seluruh StaffIT Q2 : Apakah ruang monitor sudah memenuhi standar? A2 : Untuk saat ini belum memenuhi standar, tetapi untuk kedepannya akan diintegrasikan Q3 monitor? : Apakah perusahaan sudah memiliki SOP tentang akses ruang A3 : Sudah ada, tetapi belum diterapkan Q4 : Apakah perusahaan sudah memiliki kebijakan terkait dengan akses ruang monitor? A4 : Sudah ada

11 Q5 A5 : Siapa sajakah yang diizinkan untuk mengakses ruang monitor? : Staff IT Q6 monitor? : Bagaimana cara jika ada pihak luar yang ingin mengakses ruang A6 : Menekan bell yang disediakan pada alat fingerprint Q7 benar? : Apakah perusahaan sudah menjalani prosedur tersebut dengan A8 : Belum Q9 : Bagaimana cara perusahaan dalam mengendalikan akses ke ruang monitor? A9 : Dengan menggunakan alat fingerprint, hanya staff yang terdaftar pada fingerprint Q10 : Apa jenis mesin fingerprint yang digunakan untuk mengakses ruang monitor? A10 : X300 Q11 : Apakah mesin fingerprint untuk akses ruang monitor sudah digunakan secara maksimal? A11 : Belum digunakan secara maksimal

12 Q12 A12 : Apa yang dilakukan perusahaan dalam mengontrol ruang monitor? : Dengan memasang CCTV Q13 maksimal? : Apakah cctv pada ruang monitor sudah digunakan secara A13 : Belum, karena tidak dapat merekam kejadian Q14 : Mengapa mesin fingerprint untuk akses ruang monitor tidak digunakan maksimal? A14 : Karena belum ada kebijakan yang mengatur ataupun sanksi yang dilakukan jika fingerprint tidak digunakan Q15 monitor? : Apakah pernah kehilangan aset IT yang terdapat didalam ruang A15 : Pernah. Q16 : Berdasarkan observasi kami, ruang server berada didalam ruang monitor. Apakah hal tersebut tidak menjadi masalah? A16 : Menurut saya iya. Q17 cross? A17 : Siapa saja yang bertanggung jawab terhadap proses monitoring live : Seluruh Staff IT

13 Q18 : Berdasarkan observasi kami, dalam proses monitoring live cross terdapat rundown yang digunakan sebagai acuan. Siapakah yang membuat rundown tersebut? A18 : Divisi pemberitaan Q19 A19 : Apa isi dari rundown tersebut? : Judul Berita, Durasi, Sumber, Keterangan Q20 : Berdasarkan observasi kami, pada saat proses monitoring staff TVRI pusat menggunakan IP Phone. Apa fungsi dari Ip Phone tersebut? A20 : Sebagai alat penunjang untuk berkomunikasi antar daerah Q21 A21 : Bisakah Ip Phone tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi? : Tidak Bisa Q22 A22 : Siapa saja yang dapat menggunakan ip phone tersebut? : Staff IT Q23 A23 : Adakah kebijakan terkait dalam penggunaan ip phone tersebut? : Ada, yang sudah terkoneksi dengan jaringan pusat

14 Q24 A24 : Ada berapa Ip Phone yang dimiliki perusahaan? : 27 IpPhone dari seluruh daerah Q25 : Aplikasi apa sajakah yang digunakan untuk mendukung proses monitoring live cross? A25 : ENM, Streaming Activity v1,3, SMS Server, HyLLzSoft Syslog Administrator Q26 A26 : Apa itu Enm? : Sebuah aplikasi untuk monitoring jaringan Q26 A26 : Apakah tampilan dari Enm tersebut akurat? : Akurat Q27 A27 : Apa manfaat dari aplikasi ENM? : Untuk pengecekan jaringan internet antara daerah dengan pusat Q28 A28 : Siapakah yang membuat aplikasi tersebut? : Bpk. Hilman Pridana (Koordinator Software TVRI)

15 LAMPIRAN 4 HASIL WAWANCARA / INTERVIEW PROSES MONITORING LIVE CROSS Responden : Bpk. Cahyo Dwi Antoro Jabatan : Koordinator Divisi IT Client Support Tempat dan Tanggal : Ruang Monitoring, 10 Januari 2014 Q29 A29 : Apa itu Streaming Activity? : Sebuah aplikasi untuk sistem pencatatan livecross Q30 : Apakah perusahaan sudah memiliki SOP tentang penggunaan aplikasi streaming activity? A30 : Ada, tetapi belum tertulis Q31 A31 : Siapakah yang membuat aplikasi Streaming Activity tersebut? : Bpk. Hilman Pridana (Koordinator Software TVRI) Q32 Activity? : Siapa sajakah yang dapat menggunakan aplikasi Streaming A32 : Seluruh Staff IT

16 Q33 : Apakah ada pengendalian dalam penggunaan aplikasi Streaming Activity tersebut? A33 : Ada Q34 A34 : Apa manfaat dari aplikasi Streaming activity? : Untuk membuat laporan tentang kegiatan live cross Q35 : Apa dampak jika aplikasi tersebut tidak digunakan secara maksimal? A35 : Pencatatannya dilakukan secara manual dengan cara dituliskan di buku laporan Q36 A36 : Siapa saja yang akan menerima laporan dari streaming activity? : General Manager IT dan Manager IT. Q37 : Apa fungsi dari sms server? A37 handphone : Mengirimkan laporan tentang kegiatan livecross secara langsung ke Q38 A38 : Siapa sajakah yang menerima laporan langsung dari sms server? : General Manager IT dan Manager IT

17 Q39 : Adakah dampak yang merugikan jika laporan dari sms server tersebut mengalami gangguan? A39 : Tidak dapat mengirim secara langsung ke handphone. Q40 : Apa itu HyLLzSoft Syslog Administrator? A40 hacker. : Sebuah aplikasi untuk memantau jaringan TVRI dari serangan Q41 A41 : Siapakah yang membuat aplikasi hylsoft syslog administrator? : Bpk. Hilman Pridana (Koordinator Software TVRI). Q42 A42 : Apa fungsi dari aplikasi hylsoft syslog administrator? : Untuk mengantipasi dan menjaga kondisi jaringan di TVRI. Q43 crash? A43 : Apa dampak jika aplikasi hylsoft syslog administrator mengalami : Tidak dapat memonitoring jaringan dari serangan hacker. Q44 : Apakah perusahaan sudah memiliki jadwal dalam proses monitoring live cross? A44 : Sudah.

18 Q45 : Bagaimana proses jadwal dalam proses monitoring live cross tersebut dibentuk? Q45 : Staff IT yang membuat daftar. Q46 tersebut? : Siapa yang bertanggung jawab terhadap pembentukan jadwal A46 : Manajer IT. Q47 : Apa yang terjadi jika terdapat staff yang tidak menaati jadwal yang sudah dibentuk? A47 : Sanksi dipanggil oleh Manajer. Q48 : Aplikasi apa saja yang digunakan dalam monitoring live cross tersebut? A48 : ENM, Streaming Activity v1,3, SMS Server, HyLLzSoft Syslog Administrator. Q49 : Bagaimana cara stasiun pusat dalam mengkoordinasi live cross dengan stasiun daerah? A49 : Biasanya melalui telpon.

19 Q50 : Apakah pernah terjadi masalah human error pada proses monitoring live cross? A50 : Pernah. Q51 A51 : Bisa berikan salah satu contohnya? : Salah menekan tombol pada saat live cross. Q52 : Apakah semua staff IT sudah memiliki pemahaman secara menyeluruh tentang monitoring live cross? A52 : Sudah. Q53 live cross? : Apakah perusahaan sudah memiliki SOP tentang proses monitoring A53 : Ada, tapi belum terdokumentasi. Q54 : Apakah pernah terjadi pelanggaran oleh staff dalam penggunaan ruang monitor? A54 : Pernah Q55 : Apakah ruang monitor memiliki prosedur jika terjadi bencana yang tidak diinginkan?

20 A55 : Belum Q56 : Apa sajakah bentuk penanggulangan yang dilakukan oleh perusahaan jika terjadi bencana yang tidak diinginkan? A56 : Belum ada

21 LAMPIRAN 5 HASIL CHECKLIST PENGGOLONGAN RISIKO Responden : Bpk. Hari Setiya, S.AB Jabatan : Kepala Seksi TI Tempat dan Tanggal : Ruang Kepala Seksi TI, 14 Januari 2014 Checklist Penggolongan Risiko Live Cross No. Risiko Likelihood Impact Low Medium High Low Medium High 1. Bandwith tidak terpantau 2. Bandwith masih shared dengan pengiriman data FTP 3. Terjadinya penurunan kualitas audio dan video pada saat live cross 4. Terjadinya gangguan masal 5. Terjadinya gangguan kelistrikan 6. Kerusakan komponen kabel

22 Checklist Penggolongan Risiko Monitoring Live Cross No. Risiko Likelihood Impact Low Medium High Low Medium High 1. Hak akses ruang monitor tidak terkelola dengan baik 2. Kurang terpantaunya aktivitas diruang monitor 3. Ruangan monitor masih belum memenuhi standart 4. Stasiun daerah tidak memiliki tim IT untuk maintenance jaringan vpn daerah 5. Kesalahan terhadap konfigurasi kabel jaringan 6. Kehadiran staff IT pusat dan daerah 7. Terjadi kesalahan pada output audio dan video

23 LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI GAMBAR OBSERVASI Gambar Ruang Server LPP TVRI Gambar Finger Print Ruangan Monitor LPP TVRI

24 Gambar Sosialisasi Akses Ruang Monitor Khusus Untuk Tamu Gambar Mesin Switcher Ruang Monitor

25 Gambar Ip Phone Diruang Monitor Gambar Mesin Decoder Berada Diruang Server

26 Gambar Data Teknis Instalasi Encoder - Decoder Gambar Multiviewer

27 Gambar Alat Untuk Melakukan Monitoring Gambar Ruangan Monitoring

28 Gambar Router Cisco Gambar Patch-ing

29 Gambar Contoh Susunan Rundown

30 Gambar Contoh SMS Server

31 Gambar Aplikasi HiLLzSoft Sysylog Administrator Gambar Aplikasi TVRI ENM (Encoder Monitoring)

32 Gambar Aplikasi Streaming Activity v1.3

33 LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI PROSEDUR PENGOPERASIAN PERANGKAT ENCODER HARMONIC ELLIPSE 1000

34 1. Spesifikasi Perangkat

35

36 2. Spesifikasi Sinyal Input dan Output

37

38 . Sistem Perkabelan

39 . Konsep Dasar Penggunaan IP Unicast

40 es Koneksi dengan Ping A. Pastikan Bahwa IP pada Laptop yang akan digunakan untuk tes koneksi ini sudah satu subnet dengan jaringan VPN/IP TVRI daerah, Contoh :

41

42

43

44

45 B. Lakukan Perintah ping dari windows dengan menggunakan DOS Console atau Command Prompt, Contoh : Capture Ping ke Gateway TVRI Pusat

46 ure Ping ke Gateway TVRI Stasiun Daerah, Contoh: Jabar

47 ure Ping ke IP Manajemen Perangkat Harmonic Encoder di TVRI Jabar

48 ure Ping ke Port Gbe DVB o IP di Perangkat Encoder di TVRI Jabar

49 emote Manajemen dengan Sistem Web ontoh Remote Web Manajemen ke TVRI Stasiun Maluku Ambon.

50 onfigurasi Pengiriman Stream ke TVRI Pusat

51

52

53

54 etting IP Unicast di Encoder

55 engaturan Level Chroma dan Luminance dalam Perangkat.

56 Pengaturan Delay Audio Video.

57 1.Menyimpan Konfigurasi Default

58 2. Diagram Jaringan VPN IP untuk Distribusi Konten TVRI Stasiun Daerah ke TVRI Pusat Jakarta.

59 3. Tabel Konfigurasi Perangkat Encoder Decoder Harmonic TVRI Daerah dan TVRI Pusat Jakarta.

60 4. Mengatur Konfigurasi Secara langsung dari Front Panel.

61

62 5. Penanganan Masalah PRESET. Nama Stasiun TV menjadi First_service Tampilan Terlihat di Web, contoh masalah di Stasiun Jogjakarta.

63 Cara mengembalikannya ke menu : Preset Recall Select Preset Name : Default

64 Setelah selesai proses loading preset, maka akan kembali normal, seperti berikut me VRI_YOGYAKARTA.

65 Jika langsung dari panel Encoder di TVRI Stasiun Daerah maka ikuti instruksi berikut : Tekan Tombol ENTER PRESET RECALL SELECT PRESET NAME : PILIH Default.DB PILIH Load Preset Kemudian Tekan ESC, sampai terlihat STATUS ok

BAB 4 Pembahasan 4.1 Context

BAB 4 Pembahasan 4.1 Context BAB 4 Pembahasan 4.1 Context Penggunaan Teknologi Informasi pada saat ini memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan dalam membantu proses bisnis terutama dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB 3 Gambaran Umum LPP TVRI

BAB 3 Gambaran Umum LPP TVRI BAB 3 Gambaran Umum LPP TVRI 3.1 Sejarah dan Perkembangan LPP TVRI Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah jaringan di-design untuk memenuhi kebutuhan internalnya sesuai dengan fungsi pengelolaan jaringan tersebut. Saat skala jaringan telah membesar dan mencakup suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, setiap perusahaan yang ada pasti membutuhkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti tidak lepas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Cara instalasi dan konfigurasi komponen SNMP dan WMI. Untuk dapat menjalankan aplikasi 3MP Asset Monitoring pada sistem operasi

LAMPIRAN. Cara instalasi dan konfigurasi komponen SNMP dan WMI. Untuk dapat menjalankan aplikasi 3MP Asset Monitoring pada sistem operasi L 1 LAMPIRAN Cara instalasi dan konfigurasi komponen SNMP dan WMI Untuk dapat menjalankan aplikasi 3MP Asset Monitoring pada sistem operasi Windows, diperlukan komponen SNMP dan WMI pada sistem operasi

Lebih terperinci

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC WORKSHOP INTERNET PROTOCOL (IP) 1. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan antara lain : 1. Switch 1 buah 2. Kabel cross-over (2 meter) 1 buah 3. Kabel straight-through @ 2 meter 3 buah 4. Komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan BAB III ANALISIS SISTEM Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan, kesempatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem siteto-site VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan

Lebih terperinci

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 I. Pengantar Cisco Packet Tracer merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Cisco Company, bertujuan untuk melakukan simulasi jaringan komputer dan untuk melakukan monitoring

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan sistem network monitoring ini dibutuhkan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

Manual Book SID-SEKOLAH Manual Book SID-SEKOLAH

Manual Book SID-SEKOLAH  Manual Book SID-SEKOLAH I. INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda. Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan dulu satu komputer yang akan digunakan untuk server atau sebagai Central

Lebih terperinci

Troubleshooting The Network

Troubleshooting The Network Troubleshooting The Network Documenting The Network PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI June 1, 2016 Authored by: Deantari Aji Troubleshooting The Network Documenting The Network Documenting The Network

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 149 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah implementasi yang dilakukan pada rancangan jaringan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Pada bab ini juga akan dilakukan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

Cara Sharing Internet Menggunakan Wajanbolik

Cara Sharing Internet Menggunakan Wajanbolik Cara Sharing Internet Menggunakan Wajanbolik Banyak yang menanyakan, apakah Wajanbolik bisa digunakan oleh beberapa orang sekaligus? Jawabnya:bisa!! Wajanbolik bisa digunakan untuk banyak PC sekaligus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

Gambar berikut merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengontrol sebuah mobile. robot sederhana. Pada Tugas Akhir ini, aplikasi tersebut diberi MoBot

Gambar berikut merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengontrol sebuah mobile. robot sederhana. Pada Tugas Akhir ini, aplikasi tersebut diberi MoBot BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM TELEOPERASI 4.1 Pengontrol Robot Gambar berikut merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengontrol sebuah mobile robot sederhana. Pada Tugas Akhir ini, aplikasi tersebut diberi

Lebih terperinci

A. INSTALLASI SOFTWARE

A. INSTALLASI SOFTWARE A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 3. Pilih Next 4. Pilih direktori tempat penyimpanan lalu tekan, Lanjut 2. Next untuk melanjutkan 5. Pilih Typical, Next B. LOGIN PROGRAM 1.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 67 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Untuk perancangan topologi jaringan, baik LAN dan WAN, pada kantor Sudin P2B Walikotamadya Jakarta Timur dan kantor Sudin kecamatan wilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada sistem yang akan dibangun ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seorang administrator jaringan saat akan menggunakan monitoring jaringan dengan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. dibidang usaha jasa pengecekan dan maintenance VSAT dan perangkat jaringan. PT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. dibidang usaha jasa pengecekan dan maintenance VSAT dan perangkat jaringan. PT 24 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT Cakrawala Lintas Media didirikan di Jakarta pada bulan Agustus 2008. Perusahaan ini beralamat di Kompleks Mutiara Taman Palem Blok

Lebih terperinci

A. INSTALLASI SOFTWARE

A. INSTALLASI SOFTWARE A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 4. Isikan username dan Organization, Next 2. Next untuk melanjutkan 5. Pilih Typical, Next 3. Pilih I accept the terms in the licence agrement,

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM Analisa Sistem merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian ini. Analisa Sistem dimaksudkan untuk : 1. Mengidentifikasi Masalah : Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

IP Subnetting dan Routing (1)

IP Subnetting dan Routing (1) IP Subnetting dan Routing (1) 1. Tujuan - Memahami prinsip subnetting - Memahami prinsip routing statis 2. Alat Percobaan PC Router dengan 2 NIC 6 unit PC Workstation 6 unit PC Server 1 unit Hub / Switch

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP

BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP 3.1 Umum Pada saat ini setiap perusahan atau organisasi pasti menggunakan jaringan komputer untuk melakukan tugas operasional sehari-hari. Pada organisasi yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Perkembangan sistem komunikasi saat ini sangat pesat, dimana sistem komunikasi sekarang sudah model video streaming. Layanan komunikasi yang

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan terintegrasi dalam suatu daerah atau lokasi dan memberikan kemudahan bagi para pnggunanya untuk saling

Lebih terperinci

Manual Book SID RENTAL BUKU, by Manual Book SID RENTAL BUKU, by

Manual Book SID RENTAL BUKU, by  Manual Book SID RENTAL BUKU, by ! "# $%& & & ' (%& ") * +)& +)# &, ) - '. / + + / &,! ' )# * 0 ) 0 &, ' / 1 % # 2"" #!3! + ) /. & -+ # . ' +!. + +!.$$% /!. / /..!.. /& $ + 456 1&$% / 1$$%&,%! ( / -! ) + + $$%&$' +# 7 7 8 8 9 4*) ' :.1%

Lebih terperinci

Manual Book SID-KOPERASI Manual Book SID-KOPERASI

Manual Book SID-KOPERASI  Manual Book SID-KOPERASI Manual Book SIDKOPERASI wwwsoftwareidcom Manual Book SIDKOPERASI wwwsoftwareidcom I INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISEM 1.1 Perancangan Perangkat Keras dibawah ini: Sistem yang dirancang terdiri atas beberapa bagian modul yaitu seperti diagram Internet Router E-Buddy Serial to Console Switch HP SMS

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN. meliputi pembahasan mengenai proses perekaman gambar berdasarkan interval

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN. meliputi pembahasan mengenai proses perekaman gambar berdasarkan interval BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada sub bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem yang perancangannya telah dibahas pada bab sebelumnya. Implementasi sistem ini

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

Manual Book SID-RETAIL Pro Manual Book SID-RETAIL Pro

Manual Book SID-RETAIL Pro  Manual Book SID-RETAIL Pro Manual Book SID-RETAIL Pro wwwsoftware-idcom Manual Book SID-RETAIL Pro wwwsoftware-idcom I INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda Sebelum melakukan installasi anda

Lebih terperinci

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 80 Pilih Have Disk Gambar 4.16 Instalasi Modem Nokia 6100 Install New Modem Pilih Browse Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 81 Pilih driver modem kemudian klik Open Gambar 4.18 Instalasi

Lebih terperinci

Manual Penggunaan dan Instalasi Software

Manual Penggunaan dan Instalasi Software Manual Penggunaan dan Instalasi Software 2014 Daftar Isi I. Instalasi... 1 1. Instalasi Software... 1 a. Instalasi Modem... 1 b. Instalasi Software... 1 c. Aktifasi Software... 1 2. Setting Fingerprint...

Lebih terperinci

Membuat Koneksi Wireless Antar Laptop

Membuat Koneksi Wireless Antar Laptop Membuat Koneksi Wireless Antar Laptop Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media

Lebih terperinci

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station 92 Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada menggunakan wireless, maka mikrotik di setiap gedung harus difungsikan sebagai station. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa semua gedung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

REMOTE ACCES. 2.2 DASAR TEORI IP Address

REMOTE ACCES. 2.2 DASAR TEORI IP Address REMOTE ACCES 2.1 TUJUAN a. Mengenal IP Address dan pembagian kelasnya. b. Dapat menggunakan remote access desktop pada windows. c. Dapat menggunakan aplikasi TeamViewer. 2.2 DASAR TEORI 2.2.1 IP Address

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dimana suatu tempat tetap aman dan terawasi walaupun

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dimana suatu tempat tetap aman dan terawasi walaupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Saat ini teknologi sudah sangat berkembang pesat, demikian juga di Indonesia. Salah satunya teknologi yang semakin berkembang pesat yaitu di bidang pemantauan

Lebih terperinci

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Seperti telah dijelaskan sebelumnya, koneksi lewat layanan ADSL memerlukan suatu peralatan yang dinamakan ADSL modem dan layanan SHDSL memerlukan peralatan yang dinamakan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Mikrotik sebagai Gateway Mikrotik sebagai gateway merupakan salah satu bentuk implementasi yang paling banyak di pakai. Tujuannya agar client, semisal dengan IP 192.168.199.3/24 dan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan digital cable, inovasi HDTV dan IPTV telah banyak berpengaruh dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi dan informasi, peran video menjadi hal yang sangat penting. Video tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja, namun dengan jaringan

Lebih terperinci

Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Internet

Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Internet Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Internet Dokumentasi ini dibuat sebagai panduan dalam melakukan setting jaringan internet sederhana yang umum pada jaringan LAN anda. Saya memastikan bahwa anda sudah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem yang dirancang menggunakan 2 komponen utama yang menjadi pendukung, yaitu komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan

Lebih terperinci

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer MODUL 4 PC ROUTER I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing. 3. Mahasiswa memahami penggunaan perintah route. II. Peralatan Yang Dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara BAB 4 PENGUJIAN SISTEM 4.1 Persiapan Simulasi Dikarenakan untuk mengimplementasikan sistem jaringan VPN dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara langsung ke dalam sistem jaringan

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro from-engineer.blogspot.com. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Yama Fresdian Dwi Saputro  from-engineer.blogspot.com. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Remote PC menggunakan SSH Server dan Telnet Server serta Monitoring Jaringan menggunakan Wireshark Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengumpulan Kebutuhan Penelitian ini tidak membutuhkan banyak alat/ software yang digunakan. Kebutuhan penelitian ini berupa hardware dan software. Hardware yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Memasuki Tahun 2010, PT.TELKOM juga memasuki porpolio bisnis

BAB IV PEMBAHASAN. Memasuki Tahun 2010, PT.TELKOM juga memasuki porpolio bisnis BAB IV PEMBAHASAN Memasuki Tahun 2010, PT.TELKOM juga memasuki porpolio bisnis yang baru yaitu TIME. Layanan yang menunjang dengan bisnis tersebut salah satunya adalah IPTV. Layanan yang menggunakan internet

Lebih terperinci

A. INSTALLASI SOFTWARE

A. INSTALLASI SOFTWARE A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 4. Isikan username dan Organization, Next 2. Next untuk melanjutkan 5. Pilih Typical, Next 3. Pilih I accept the terms in the licence agrement,

Lebih terperinci

Panduan Pengoperasian Proyektor Jaringan

Panduan Pengoperasian Proyektor Jaringan Panduan Pengoperasian Proyektor Jaringan Daftar Isi Persiapan...3 Menyambungkan proyektor dengan komputer Anda...3 Sambungan berkabel... 3 Mengontrol proyektor dari jarak jauh dengan browser web...5 Resolusi

Lebih terperinci

4. Pilih direktori tempat penyimpanan lalu klik Lanjut. A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM

4. Pilih direktori tempat penyimpanan lalu klik Lanjut. A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 4. Pilih direktori tempat penyimpanan lalu klik Lanjut 2. Lanjut untuk melanjutkan 5. Centangi 2 opsi seperti pada gambar, klik Lanjut 3. Pilih

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang sangat besar untuk menentukan kemajuan teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang sangat besar untuk menentukan kemajuan teknologi informasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi dibidang informasi, maka komputer sebagai salah satu media komunikasi elektronik, khususnya jaringan komputer mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputerisasi sangat meningkat. Terbentuknya lembaga-lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. komputerisasi sangat meningkat. Terbentuknya lembaga-lembaga pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang maju dengan pesat mengakibatkan kebutuhan terhadap tenaga kerja yang menguasai bidang sisitem komputerisasi sangat meningkat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi 4.1.1 Konfigurasi VPN Server 1. Langkah pertama untuk mengaktifkan PPTP server dari menu Winbox masuk ke menu PPP selanjutnya pada tampilan awal tambahkan interface

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan komputer yang terhubung ke jaringan. Layanan-layanan internet

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan komputer yang terhubung ke jaringan. Layanan-layanan internet BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, bertambah pula keberadaan komputer yang terhubung ke jaringan. Layanan-layanan internet semakin banyak. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam pengembangan Monitoring Trafik Jaringan dan Pengaturan PC Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software Development Life Cycle

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Nama : Nur Rahma Dela NIM : 09011181320008 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisis Jaringan A. FCAPS Manajemen jaringan mengacu pada pelaksanaan(operation),

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak yang diperlukan agar proses implementasi nantinya dapat berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah: 1. WinBox 2.2.18

Lebih terperinci

Modul 02 Static Routing. Windows dan Linux

Modul 02 Static Routing. Windows dan Linux Modul 02 Static Routing Windows dan Linux Tujuan Tatap Muka Praktek Setelah praktek dilaksanakan, peserta praktek diharapkan memiliki kemampuan Melakukan konfigurasi Static Routing dengan text-mode pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Access point disingkat dengan AP merupakan suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dibuat.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IP adalah protokol jaringan yang digunakan untuk melakukan surfing di internet, download musik, atau game. PC akan memiliki IP address serta default gateway untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisis pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Penempatan IP Camera A. Letak IP Camera Dalam melakukan penelitian ini pertama kali yang dilakukan adalah menentukan penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

/28

/28 82 9. 192.168.1.208 192.168.1.223/28 Gambar 4.29 Konfigurasi IP EDP Setelah konfigurasi jaringan kabel yang menggunakan IP static di mikrotik, Lakukan konfigurasi VLAN di switch cisco 2950. Hal ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan aktivitas sehari-hari. Kemajuan teknologi yang paling menonjol

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan aktivitas sehari-hari. Kemajuan teknologi yang paling menonjol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia teknologi menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan perkembangan teknologi saat ini mempermudah manusia untuk mengerjakan aktivitas sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Tabel 4.1 Tabel rencana implementasi OCT NOV DEC JAN Act Plan I II III IV V I II III IV I II III IV V I II Pemilihan Hardware & Software # # Konfigurasi

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB IX PEMELIHARAAN DAN TROUBLESHOOTING KOMPUTER [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Pada bagian metodologi ini akan dibahas semua proses yang dilalui dalam membangun jaringan Virtual Private Network (VPN). Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Bab ini akan membahas tentang pengujian dan simulasi alat pengendali pintu dan kamera yang menggunakan perangkat yang telah di sebutkan pada bab sebelumnya. Terdapat pengujian

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. STIKOM Surabaya termasuk riset tentang jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. STIKOM Surabaya termasuk riset tentang jaringan komputer. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laboratorium merupakan sarana untuk melakukan berbagai macam riset atau percobaan salah satunya jaringan komputer termasuk laboratorium komputer(labkom) STIKOM

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa terhadap sistem ini dilakukan agar dapat batasan-batasan ataupun ukuran dari kinerja sistem yang berjalan. Perancangan sistem ini difokuskan

Lebih terperinci

General Network Troubleshooting

General Network Troubleshooting General Network Troubleshooting Identifikasi sumber masalah pada jaringan komputer. Pengkabelan Hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media transmisi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci