BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian
|
|
- Sudomo Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir ini, penggunaan serat lignoselulosa kategori non kayu sebagai bahan alternatif pengganti serat kayu dalam pembuatan pulp dan kertas semakin meningkat. Pada awalnya, serat tersebut digunakan dengan alasan menurunkan laju deforestasi dan pemanfaatan limbah. Namun saat ini, serat lignoselulosa kategori non kayu banyak digunakan karena proses pembuatan pulp (pulping) lebih singkat, bahan kimia yang digunakan lebih sedikit, dan pulp yang dihasilkan mempunyai sifat mekanik mirip dengan pulp dari serat kayu (Khristova dkk., 1998 ; Cordeiro dkk., 2004 ; Ogunsile dan Uwajeh, 2009). Serat lignoselulosa dapat digunakan sebagai bahan dasar pulp dan kertas atau tidak, bergantung pada komposisi kimia penyusunnya terutama selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Potensi serat lignoselulosa sebagai pulp untuk bahan dasar kertas dapat diprediksi melalui profil seratnya yaitu dimensi (panjang serat, diameter serat, diameter lumen, dan tebal dinding) dan nilai turunan serat terutama bilangan runkel (runkel ratio), daya tenun (felting power) dan nilai kelenturan (flexibility coefficient) (Rowell dkk., 2000; Ververis dkk., 2004; Cordeiro dkk., 2004). Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, pemanfaatan serat sabut kelapa (coir) sangat memungkinkan karena karakter serat (komposisi kimia penyusun dan profil serat) mempunyai kemiripan dengan serat kayu (Eddi dan Shinagawa, 1982; Joedodibroto, 1990; Agopyan dkk., 2005; Asasutjarit dkk., 2007; Abdul- Khalil dkk., 2010). Pulp atau bubur serat yang merupakan bahan dasar kertas adalah hasil pemisahan komponen serat yaitu selulosa dan hemiselulosa dari bahan penyusun lainnya terutama lignin. Permasalahan dalam pemanfaatan serat coir sebagai pulp adalah tingginya kandungan lignin (> 30%) pada serat dan adanya bagian non serat (pith) dari sabut kelapa (coconut husk) yang tidak dapat terpisah sempurna 1
2 2 dari serat coir (Joedodibroto,1990). Sel-sel non serat ini mempunyai kadar lignin yang tinggi, mudah larut dalam air dan dapat bereaksi dengan sisa lignin pada pulp yang dapat meningkatkan bilangan kappa (indeks derajat delignifikasi), menurunkan derajat kecerahan (brightness) dan sifat mekanik kertas. Beberapa hasil penelitian menunjukkan proses pulping secara kimia seperti proses soda, sulfat atau kraft, dan sulfit berhasil mendegradasi lignin. Namun, pada proses-proses tersebut polisakarida terutama hemiselulosa dan selulosa juga turut terdegradasi melalui reaksi pengelupasan (peeling) dan reaksi terminasi atau penghentian (Sjostrom, 1995). Adanya reaksi delignifikasi dan degradasi polisakarida (selulosa dan hemiselulosa) pada proses pulping secara kimia mengakibatkan perolehan rendemen pulp relatif rendah dibandingkan dengan proses pulping secara mekanis (Kristova dkk., 2002; Dutt dkk., 2009; Singh dkk., 2011; Syamsu dkk., 2013). Untuk mengatasi masalah tersebut, pada proses pulping secara kimia perlu ditambahkan katalis seperti antrakuinon (AQ) yang menyediakan reaksi alternatif pemutusan ikatan lignin fenolik aril eter hingga laju reaksi dapat ditingkatkan dan mencegah reaksi pengelupasan pada polisakarida terus berlanjut (Sjostrom, 1995; Monica dkk., 2009). Menurut Shakhes dkk. (2011), proses soda dapat menurunkan bilangan kappa pada pulp Kenaf (Hibiscus cannabinus L) dari 29,4 menjadi 15,5 (atau sebesar 47,3%) seiring dengan peningkatan konsentrasi larutan pemasak (NaOH) dari 20 ke 25% b/b dan temperatur 165 o C selama 180 menit. Adapun penambahan AQ 0,2% b/b pada konsentrasi NaOH yang sama mengakibatkan peningkatan laju delignifikasi dan rendemen pulp serta penurunan bilangan kappa. Menurut Joedodibroto (1990), proses pulping yang paling efektif menurunkan jumlah lignin dan bilangan kappa pada pulp coir adalah proses soda dengan katalis antrakuinon (SAQ) bila dibandingkan dengan proses soda (tanpa katalis), proses sulfat dan proses sulfat-antrakuinon. Penambahan AQ sebagai katalis dapat meningkatkan laju delignifikasi, menjaga stabilitas polisakarida terhadap reaksi pengelupasan, meningkatkan rendemen dan sifat mekanik kertas terutama kekuatan sobek (tear strength) dan kekuatan tarik (tensile strength)
3 3 (Khristova dkk., 2005; Rodragueza dkk., 2008; Agkul dan Tozluoglu, 2009; Nandkumar, 2011; Shakhes dkk., 2011). Pulp berbahan dasar serat coir yang dihasilkan proses SAQ masih mengandung lignin (yang tersisa pada pulp) yang cukup besar dan akan mempengaruhi kualitas kertas seperti penurunan derajat kecerahan dan sifat mekanik terutama indeks tarik (Joedodibroto, 1990). Peningkatan sifat mekanik secara fisik maupun kimia memungkinkan untuk dilakukan dalam mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, peningkatan sifat mekanik secara fisik dapat dilakukan dengan memperbaiki sifat serat melalui proses penggilingan (refining) serat. Perlakuan ini dapat meningkatkan fibrilasi internal dan eksternal pada serat sehingga mampu membentuk ikatan antar serat yang lebih baik pada lembaran kertas (Gao dkk., 2011). Di samping itu, pencampuran pulp (blending) dengan pulp dari serat lain seperti kertas daur ulang, selulosa kayu atau serat selulosa bakterial (SB) juga dapat digunakan untuk meningkatkan sifat mekanik kertas (Othman dkk., 2013; Paskawati dkk., 2010; Gao dkk., 2011). Secara kimia, peningkatan kekuatan ikatan antar serat dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu dengan penambahan aditif penguat basah (wet strength additive) pada stok pulp (Su dkk., 2012). Peningkatan sifat mekanik kertas kemasan dari bahan dasar campuran pulp (coir-kertas daur ulang) secara fisik telah diteliti oleh Othman dkk. (2013) dan Paskawati dkk. (2010). Hasil kedua penelitian tersebut menyimpulkan bahwa semakin lama waktu penggilingan serat akan meningkatkan sifat mekanik lembaran kertas, sedangkan campuran pulp pada komposisi tertentu sangat mempengaruhi sifat mekanik kertas terutama kekuatan tarik. Gao dkk. (2011) telah membuat lembaran kertas dari pulp serat kayu lunak (softwood) dan serat SB yang diproduksi oleh bakteri Gluconacet-bacterxylinus dari medium Hesterin. Berdasarkan analisis Scanning Electron Microscope (SEM), terjadi kombinasi jalinan (ikatan antar serat) yang baik antara serat kayu lunak dan serat SB. Serat SB mampu mengisi celah yang terbentuk diantara ikatan
4 4 antar serat kayu lunak sehingga dapat memperbaiki sifat mekanik dan morfologi permukaan kertas. Hasil penelitian yang dilakukan Su dkk. (2012) menunjukkan bahwa penambahan aditif penguat basah polyamideamine-epichlorohydrin (PAE) pada pulp yang berasal dari kayu berserat pendek (eucalyptus) yang telah dikelantang (bleaching) dapat meningkatkan sifat mekanik kertas yang dihasilkan terutama kekuatan tarik basah (wet tensile) kertas. Penelitian tentang pembuatan pulp coir dengan proses soda dan aplikasinya sebagai kertas dengan berbagai variasi telah banyak dilakukan (Eddi dan Shinagawa, 1982; Joedodibroto, 1990; Saleh dkk., 2009; Paskawati dkk., 2010; Othman dkk., 2013), akan tetapi kajian dari aspek kinetika delignifikasi pada pulp coir dengan proses soda dan SAQ berdasarkan penelusuran literatur belum dijumpai. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan proses pulping secara kimia yaitu proses soda dengan dan tanpa katalis AQ. Selanjutnya, proses delignifikasi yang terjadi pada proses soda tesebut dikaji aspek kinetikanya. Kajian kinetika yang dilakukan pada penelitian ini akan menghasilkan data beberapa parameter penting seperti waktu dan temperatur optimum, orde reaksi (n), konstanta laju reaksi (k), energi aktivasi (Ea), dan frekuensi Arrhenius (A). Data parameter tersebut dapat digunakan sebagai acuan apabila di kemudian hari ingin dilakukan scale up dalam dunia industri. Aplikasi pulp coir sebagai kertas dengan fokus peningkatan sifat mekanik juga dilakukan dalam penelitian ini dengan melakukan beberapa variasi seperti beating, blending pulp dan penambahan aditif. I.2 Keaslian (Originality) dan Kebaruan (Novelty) Penelitian Pembuatan pulp coir sebagai bahan dasar kertas telah banyak dilakukan dengan tujuan utama menurunkan bilangan kappa dan kadar lignin yang tersisa dalam pulp serta meningkatkan rendemen pulp. Beberapa peneliti telah melakukan proses soda untuk pembuatan pulp coir dengan menggunakan NaOH pada konsentrasi dan kondisi tertentu tanpa melakukan banyak variasi.
5 5 Eddi dan Shinagawa (1982) membuat pulp coir melalui proses soda pada temperatur kamar dengan menggunakan NaOH 5% b/b selama 120 menit. Tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Eddi dan Shinagawa, Saleh dkk. (2009) juga melakukan proses pulping pada temperatur rendah yaitu temperatur 80 o C selama 90 menit dengan konsentrasi NaOH 10% b/b. Proses delignifikasi pada temperatur rendah atau pada fase awal (< 140 o C) hanya mampu melarutkan lignin dalam jumlah kecil yaitu sekitar 15-25% dari total lignin. Berbeda dengan yang dilakukan kedua peneliti sebelumnya, Joedodibroto (1990) melakukan pemisahan bagian non serat dari serat coir dengan cara penggilingan untuk mengurangi jumlah lignin sebelum proses pulping. Adapun proses pulping serat coir yang dilakukan adalah menggunakan temperatur tinggi (170 o C) atau pada fase sisa dengan NaOH 18% b/b dengan dan tanpa penambahan katalis (AQ) selama 120 menit. Pada kondisi tersebut, proses delignifikasi mampu melarutkan lignin sekitar 90% serta mendegradasi polisakarida yang mengakibatkan menurunnya rendemen. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, pada penelitian ini dilakukan beberapa variasi kondisi pulping untuk melihat perubahan yang terjadi pada semua fase delignifikasi yaitu fase awal, fase curah (utama), dan fase sisa. Adapun variasi yang dilakukan adalah variasi konsentrasi NaOH (5-25% b/b) dan katalis AQ (0,10-0,20% b/b) serta temperatur ( o C) dan waktu ( menit). Variasi-variasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimum yaitu pada fase curah delignifikasi. Pada penelitian ini juga dilakukan usaha pemisahan non serat (yang mempunyai kadar lignin cukup tinggi) dari serat coir sebelum proses pulping. Cara pemisahan dilakukan dengan merendam dan mencuci serat berulang kali dengan air hingga air pencuci tidak lagi berwarna gelap. Cara tersebut selain mengurangi lignin pada serat juga dapat meningkatkan kelenturan serat akibat adanya pembengkakan (swelling). Kajian kinetika delignifikasi pada pembuatan pulp belum banyak dilakukan. Pratiwi dan Sugesty (1987) menganggap laju delignifikasi pada kayu Eucalypyus alba, Eucalyptus saligna dan Albizzia falcataria dalam proses sulfat berbanding lurus dengan kadar lignin tersisa dalam pulp atau dianggap orde satu.
6 6 Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa fase curah delignifikasi terjadi pada temperatur o C dengan energi pengaktifan untuk ketiga jenis kayu tersebut sekitar 50 kj/mol. Kajian kinetika delignifikasi serat coir pada proses soda dan SAQ pada penelitian ini dilakukan karena informasi mengenai hal tersebut belum ada. Data kinetika diperoleh melalui pengamatan perubahan konsentrasi lignin yang tersisa dalam pulp pada saat delignifikasi utama terjadi yaitu pada fase curah. Adapun penentuan orde reaksi delignifikasi dilakukan secara grafik. Aplikasi pulp coir sebagai bahan dasar kertas telah cukup banyak diteliti dengan berbagai tujuan. Syamsu dkk. (2013) membuat lembaran kertas dengan menggunakan pulp coir hasil proses soda dengan tambahan aditif tapioka dan kaolin dalam usaha memperbaiki sifat mekanik dan morfologi kertas. Perlakuan terbaik adalah perlakuan dengan menggunakan NaOH 10% b/b, kaolin 0% b/b dan tapioka 5% b/b. Othman dkk. (2013) mencampur pulp kertas koran usang dan pulp coir (3:1) yang kemudian digiling selama 20 menit hingga menjadi pulp campuran yang homogen. Lembaran kertas yang dihasilkan dari pulp campuran tersebut memiliki sifat mekanik yang optimal dengan daya kekuatan tarik (tensile strength load) 28,1 N dan daya kekuatan sobek (tear strength load) 109,2N. Paskawati dkk. (2010) membuat kertas dengan mencampur pulp coir dengan pulp kertas HVS (variasi proporsi). Kertas yang dihasilkan mempunyai kekuatan tarik yang rendah dikarenakan serat coir (hasil proses hidrolisis dengan variasi konsentrasi NaOH dan waktu pembuatan pulp) masih berukuran besar dan menyebabkan ikatan antar serat tidak dapat terbentuk dengan sempurna. Berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pada penelitian ini dilakukan aplikasi pulp coir (yang dihasilkan pada kondisi optimum) menjadi lembaran kertas dengan beberapa variasi perlakuan seperti variasi tingkat penggilingan, penambahan aditif penguat basah (PAE) dan blending. Proses penggilingan pulp coir yang dilakukan pada penelitian ini adalah cara basah dengan menggunakan air. Cara ini menyebabkan beberapa perubahan fisik pada serat seperti pembentukan serat-serat halus (fines) yang akan memudahkan pembengkakan serat (swelling) karena sifat serat yang hidrofilik;
7 7 serat bersifat lebih lentur; serat terpotong; dan terjadi fibrilisasi eksternal maupun internal (Mohlin, 1995; Mohlin dan Daniel, 2004). Pulp yang digunakan sebagai serat sekunder pada blending pulp coir adalah pulp eucalyptus dan nata de coco. Blending pulp coir-nata de coco dan pulp coir-eucalyptus dilakukan dengan variasi komposisi (0:100, 25:75, 50:50, 75:25 dan 100:0 b/b). Lembaran kertas yang dihasilkan pada penelitian ini dikarakterisasi sifat fisik (grammatur, ketebalan, kerapatan dan bulk), sifat cetak (formasi, porositas dan daya serap air) dan sifat mekanik (indeks tarik dan indeks sobek) serta morfologi permukaan kertas. Variasi perlakuan pada pembuatan kertas dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik, cetak dan mekanik lembaran kertas serta mendapatkan lembaran kertas berkekuatan basah. Kertas berkekuatan basah adalah kertas yang mempunyai kekuatan ikatan antar serat yang lebih besar dari kertas lainnya ketika dijenuhkan dengan air. Jenis kertas yang memerlukan kekuatan basah tinggi seperti kertas tissue muka, kertas foto, kertas bungkus makanan, kertas saring, kertas bungkus teh celup dan sebagainya (Chan, 1994). I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.3.1 Tujuan penelitian 1. Membuat pulp dari serat coir melalui proses soda dengan memvariasikan konsentrasi NaOH dari 5 hingga 25% b/b pada temperatur dan waktu tertentu serta mengkarakterisasi sifat fisik (freeness/derajat giling), kimia (lignin, bilangan kappa, alfa selulosa, dan rendemen), dan morfologi permukaan pulp. 2. Membuat pulp dari serat coir melalui proses soda dengan memvariasikan temperatur dan waktu reaksi dan menggunakan konsentrasi optimum NaOH serta menentukan karakter pulp dan nilai parameter kinetika delignifikasi yang meliputi: a. temperatur, waktu reaksi optimum b. orde reaksi (n) dan konstanta laju reaksi (k) c. energi aktivasi (Ea) dan frekuensi Arrhenius (A)
8 8 3. Membuat pulp dari serat coir melalui proses SAQ dengan memvariasikan konsentrasi AQ dari 0,10 hingga 0,20% b/b pada kondisi optimum proses soda serta menentukan karakter pulp dan data kinetika proses SAQ. 4. Membuat lembaran kertas dari pulp coir dengan variasi perlakuan: penggilingan, penambahan zat aditif penguat basah (PAE) dan blending pulp (coir-eucalyptus dan coir-nata de coco) serta mengkarakterisasi lembaran kertas. Karakter lembaran kertas meliputi sifat fisik (grammatur, ketebalan, dan kerapatan), sifat cetak (formasi, porositas dan daya serap air), dan sifat mekanik (kekuatan tarik dan kekuatan sobek) serta morfologi permukaan kertas. I.3.2 Manfaat Penelitian 1. Mendapatkan informasi mengenai data karakteristik pulp dan lembaran kertas berbahan dasar serat coir. 2. Mendapatkan informasi mengenai nilai parameter kinetika delignifikasi serat coir melalui proses soda dan SAQ yang sekaligus menjadi dukungan ilmiah bila kelak akan dilakukan scale up dalam dunia industri. 3. Mendukung upaya peningkatan nilai guna buah kelapa terutama sabut kelapa dan memberikan konstribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kertas seni merupakan salah satu produk yang semakin diminati baik di dalam pasar dalam negeri maupun luar negeri, umumnya merupakan hasil produk buatan tangan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di daerah Sleman, Yogyakarta banyak sekali petani yang menanam tanaman salak (Zalacca edulis, Reinw.) sebagai komoditas utama perkebunannya. Salak adalah tanaman asli
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU CAMPURAN BATANG TERHADAP KUALITAS PULP DAN KERTAS KAYU LEDA (Eucalyptus deglupta Blume) DENGAN PROSES KRAFT
PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU CAMPURAN BATANG TERHADAP KUALITAS PULP DAN KERTAS KAYU LEDA (Eucalyptus deglupta Blume) DENGAN PROSES KRAFT HENNI ARRYATI Program Studi Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya
Lebih terperinciINDUSTRI PULP DAN KERTAS. 11/2/2010 Universitas Darma Persada By YC
INDUSTRI PULP DAN KERTAS 11/2/2010 Universitas Darma Persada By YC 1 A. BAHAN BAKU Selulosa (terdapat dalam tumbuhan berupa serat) Jenis-jenis selulosa : 1. α-selulosa untuk pembuatan kertas 2. β-selulosa
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI
PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Oleh : RINDA CAHYA PRATIWI A420110067 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan pulp dan kertas Indonesia terus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Kertas merupakan salah satu produk turunan selulosa yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan pulp dan kertas Indonesia terus mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit jagung dan bulu ayam merupakan contoh limbah hasil pertanian dan peternakan yang jumlahnya sangat melimpah. Tanaman jagung dapat tumbuh hampir diseluruh daratan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar belakang. digunakan pada industri antara lain sebagai polimer pada industri plastik cetakan
PENDAHULUAN Latar belakang Selulosa asetat merupakan salah satu jenis polimer yang penting dan banyak digunakan pada industri antara lain sebagai polimer pada industri plastik cetakan (moulding), film
Lebih terperinciSfFAT PULP SULF BBEBERAPA TAWAF UM BERDASWRKAN A DBMENSI SERAT F Oleh FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
SfFAT PULP SULF BBEBERAPA TAWAF UM BERDASWRKAN A DBMENSI SERAT Oleh BUD1 HERMANA F 23. 1736 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR pada kisaran umur kayu 3 sampai 8 tahun adalah 14.262,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai karakteristik kertas seni yang terbuat dari limbah bulu ayam dan limbah kulit singkong telah diperoleh data dari hasil
Lebih terperinciPembuatan Pulp dari Batang Pisang
Jurnal Teknologi Kimia Unimal 4 : 2 (November 2015) 36-50 Jurnal Teknologi Kimia Unimal http://ft.unimal.ic.id/teknik_kimia/jurnal Jurnal Teknologi Kimia Unimal Pembuatan Pulp dari Batang Pisang Syamsul
Lebih terperinciPengolahan Limbah Pabrik Kertas
A. Latar Belakang Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
Lebih terperinciDELIGNIFIKASI AMPAS TEBU UNTUK PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI DENGAN PROSES PEROKSIDA ALKALI
DELIGNIFIKASI AMPAS TEBU UNTUK PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI DENGAN PROSES PEROKSIDA ALKALI Gustriani, St Chadijah, dan Wa Ode Rustiah Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
46 HASIL DAN PEMBAHASAN Komponen Non Struktural Sifat Kimia Bahan Baku Kelarutan dalam air dingin dinyatakan dalam banyaknya komponen yang larut di dalamnya, yang meliputi garam anorganik, gula, gum, pektin,
Lebih terperinciPEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS KOMPOSIT ALTERNATIF
12 Paskawati: PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS... PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS KOMPOSIT ALTERNATIF Yessica Arini Paskawati 1), Susyana 1), Antaresti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberian tekanan yang tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di pasaran,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp (Paskawati dkk, 2010). Kompresi merupakan pemberian tekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tongkol jagung sebagai limbah tidak bermanfaat yang merugikan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kulit jagung merupakan bagian tanaman yang melindungi biji jagung, berwarna hijau muda saat masih muda dan mengering pada pohonnya saat sudah tua. Tongkol jagung merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digester Digester merupakan alat utama pada proses pembuatan pulp. Reaktor ini sebagai tempat atau wadah dalam proses delignifikasi bahan baku industri pulp sehingga didapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kertas seni atau biasa disebut kertas daur ulang merupakan kertas yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kertas seni atau biasa disebut kertas daur ulang merupakan kertas yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan. Kerajinan tangan yang bisa dibuat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kertas merupakan bahan yang tipis dan rata yang biasanya terbuat dari kayu maupun dari bahan yang berserat tinggi, sering digunakan untuk berbagai kepentingan misalnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keperluan pendidikan, perkantoran, dan pengemasan dalam perindustrian.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Industri pulp dan kertas merupakan industri yang cukup penting untuk keperluan pendidikan, perkantoran, dan pengemasan dalam perindustrian. Kebutuhan pulp
Lebih terperinciSEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A
KARAKTERISTIK KERTAS SENI DARI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI NaOH DAN PEWARNA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A 420 100 059 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kertas memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri yaitu untuk berkomunikasi dan berkreasi. Industri pulp dan kertas
Lebih terperinci= nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = rataan umum α i ε ij
5 Pengujian Sifat Binderless MDF. Pengujian sifat fisis dan mekanis binderless MDF dilakukan mengikuti standar JIS A 5905 : 2003. Sifat-sifat tersebut meliputi kerapatan, kadar air, pengembangan tebal,
Lebih terperinciKONDISI OPTIMUM PEMASAKAN ABACA (MUSA TEXTILIS NEE) DENGAN PROSES SULFAT (THE OPTIMUM OF COOKING CONDITION OF MUSA TEXTILIS NEE WITH SULPHATE PROCESS)
30 KONDISI OPTIMUM PEMASAKAN ABACA (MUSA TEXTILIS NEE) DENGAN PROSES SULFAT (THE OPTIMUM OF COOKING CONDITION OF MUSA TEXTILIS NEE WITH SULPHATE PROCESS) Rudi Hartono 1 dan Gatot Ibnusantosa 2 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jagung (Zea mays) Menurut Effendi S (1991), jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain padi dan gandum. Kedudukan tanaman ini menurut
Lebih terperinciPengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama Waktu Pemasakan terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas Seni dari Limbah Batang Jagung dan Kertas Bekas
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal, Vol. 1(2), Agustus 2016 :38-42 Jurnal Mekanika dan Sistem Termal (JMST) Journal homepage: http://e-journal.janabadra.ac.id/index.php/jmst Original Article Pengaruh Komposisi
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA H.Abdullah Saleh,, Meilina M. D. Pakpahan, Nowra Angelina Jurusan
Lebih terperinciOPTIMASI PEMASAKAN PROSES SODA TERBUKA DAN PENGGILINGAN PULP BAMBU BETUNG DAN BAMBU KUNING
OPTIMASI PEMASAKAN PROSES SODA TERBUKA DAN PENGGILINGAN PULP BAMBU BETUNG DAN BAMBU KUNING Oleh : Widya Fatriasari, Faizatul Falah, Dede Heri Yuli Yanto, dan Euis Hermiati UPT. BPP Biomaterial LIPI, Cibinong
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KETAHANAN TARIK DAN KETAHANAN SOBEK KERTAS SENI Hasil penelitian tentang kertas yang terbuat dari bulu ayam dan kulit jagung diperoleh data hasil pengujian ketahanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya kegunaan kayu sengon menyebabkan limbah kayu dalam bentuk serbuk gergaji semakin meningkat. Limbah serbuk gergaji kayu menimbulkan masalah dalam penanganannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp (Paskawati dkk, 2010). Di pasaran, terdapat beberapa macam kertas
Lebih terperinciPEMBUATAN PULP SECARA NON KONVENSIONAL (PROSES ORGANOSOLV) (Makalah Teknologi Pulp dan Kertas) Oleh Kelompok 5
PEMBUATAN PULP SECARA NON KONVENSIONAL (PROSES ORGANOSOLV) (Makalah Teknologi Pulp dan Kertas) Oleh Kelompok 5 Anwika Utami Putri D. 1114051006 Isnaini Rahmadi 1114051028 M. Satria Gunawan 1114051032 JURUSAN
Lebih terperinciUJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI
LAPORAN TUGAS AKHIR UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI (Test of Digester Work by Cooking Temperature and Time Variable in the
Lebih terperinciPemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni. Faridah, Anwar Fuadi
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni Faridah, Anwar Fuadi ABSTRAK Kertas seni banyak dibutuhkan oleh masyarakat, kertas seni yang dihasilkan dapat digunakan sebagai kertas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sampai ke pengemasan (Syafii, 2000). Seiring dengan meningkatnya jumlah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kertas merupakan salah satu kebutuhan penting, mulai dari dunia pendidikan, sampai ke pengemasan (Syafii, 2000). Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Komponen terbesar dalam limbah padat tersebut adalah selulosa, disamping
TINJAUAN PUSTAKA Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Salah satu jenis limbah padat industri kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Tempurung kelapa sawit termasuk juga limbah padat hasil
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PEMBUATAN KERTAS DARI KOMBINASI LIMBAH AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN PROSES SODA
Bidang Unggulan: Lahan Basah/ Biomaterial Kode/ Nama Rumpun Ilmu**: 433/ Teknik Kimia LAPORAN AKHIR PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PEMBUATAN KERTAS DARI KOMBINASI LIMBAH AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN PROSES
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. industri minyak bumi serta sebagai senyawa intermediet pada pembuatan bahan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Furfural merupakan salah satu senyawa kimia yang memiliki banyak manfaat, yaitu sebagai pelarut dalam memisahkan senyawa jenuh dan tidak jenuh pada industri minyak bumi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Pembuatan Pulp dari Serat Daun Nanas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Pulp dari Serat Daun Nanas Pembuatan pulp dari serat daun nanas diawali dengan proses maserasi dalam akuades selama ±7 hari. Proses ini bertujuan untuk melunakkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penghilangan Tinta dengan Metode Kimia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penghilangan Tinta dengan Metode Kimia Penghilangan tinta didefinisikan sebagai proses menghilangkan tinta dan substansi lain yang berpengaruh terhadap sifat-sifat akhir kertas
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. 7. Tabel Rendemen etanol dari uulp pada berbagai kandungan lignin
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i RIWAYAT HIDUP... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv PENDAHULUAN... 1 METODOLOGI... 4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 7 Karakteristik Bahan Baku... 7 Kadar Gula Pereduksi... 7
Lebih terperinciKertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk
Kertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam. Selain untuk
Lebih terperinciUJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN
TUGAS AKHIR UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN (Digester Test Run on Corn s Skin Pulping Process with Temperature and Time Cooking Variable)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Semua tumbuh-tumbuhan yang mengandung serat dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Semua tumbuh-tumbuhan yang mengandung serat dapat dipakai sebagai bahan baku pulp, baik tumbuhan yang termasuk tumbuhan dycotyledoneae atau
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian Secara garis besar penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu pembuatan kertas dengan modifikasi tanpa tahap penghilangan lemak, penambahan aditif kitin, kitosan, agar-agar, dan karagenan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar masyarakat Jatisrono berwirausaha sebagai pedagang ayam, para pedagang tersebut menjualnya dalam bentuk daging mentah dan ada pula yang matang.
Lebih terperinciPEMANFAATAN RUMPUT GAJAH (PENNISETUM PURPUREUM) UNTUK PEMBUATAN KERTAS MELALUI CHEMICAL PULPING MENGGUNAKAN. NaOH dan Na 2 CO 3.
PEMANFAATAN RUMPUT GAJAH (PENNISETUM PURPUREUM) UNTUK PEMBUATAN KERTAS MELALUI CHEMICAL PULPING MENGGUNAKAN NaOH dan Na 2 CO 3 Aminah Asngad 1, Septian Nur Ika Trisnawati 2 Enggar Rosmita Sanastri 3 Prodi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Indonesia serta Amerika. Pisang merupakan salah satu buah tropik yang
TINJAUAN PUSTAKA Pisang (Musa paradisiaca) Pisang (Musa paradisiaca) berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Itali, Indonesia serta Amerika. Pisang merupakan salah satu buah tropik yang mempunyai nilai
Lebih terperinciJURNAL INTEGRASI PROSES. Website:
JURNAL INTEGRASI PROSES Website: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip Submitted : 15 June Revised : 16 June Accepted : 17 June PENGARUH KONSENTRASI H2O2 TERHADAP TINGKAT KECERAHAN PULP DENGAN BAHAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data yang diperoleh dari Kementerian
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Kertas merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan manusia. Hal ini ditunjukan dari tingkat konsumsinya yang makin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SERAT KELAPA (COCONUT FIBER) Serat kelapa yang diperoleh dari bagian terluar buah kelapa dari pohon kelapa (cocus nucifera) termasuk kedalam anggota keluarga Arecaceae (family
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini diawali dengan mensintesis selulosa asetat dengan nisbah selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8
Lebih terperinciPEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Robby Mukafi 13/348251/TK/40846 Azizah Nur Istiadzah 13/349240/TK/41066
BAB I PENGANTAR Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah utama dari industri pengolahan kelapa sawit yang belum termanfaatkan secara optimal. Dari pengolahan buah kelapa sawit, dihasilkan limbah berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Material selulosa bakteri adalah hasil proses fermentasi air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Secara kimiawi, serat yang terkandung di dalam nata
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KERTAS DARI SELULOSA NATA BERBAHAN BAKU TAPIOKA
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KERTAS DARI SELULOSA NATA BERBAHAN BAKU TAPIOKA Disusun Oleh : Adhitiyan Basuki Indra Damendra I8312001 I8312024 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas Kertas adalah bahan berbentuk lembaran tipis dari suspensi air yang berasal dari serat dan tidak sedikit produksi kertas berasal dari penambahan bukan serat. Kertas digunakan
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. sehingga sifat-sifat mekaniknya lebih kuat, kaku, tangguh, dan lebih kokoh bila. dibandingkan dengan tanpa serat penguat.
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serat merupakan material yang umumnya jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan kekuatan tarik. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi serat adalah sebagai
Lebih terperinciPENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS
PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS Padil, Silvia Asri, dan Yelmida Aziz Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Riau, 28293 Email : fadilpps@yahoo.com
Lebih terperinciakan sejalan dengan program lingkungan pemerintah yaitu go green.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, masyarakat Indonesia masih memahami bahwa serat alam tidak terlalu banyak manfaatnya, bahkan tidak sedikit yang menganggapnya sebagai bahan yang tak berguna
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam masa menuju era globalisasi dan pasar bebas, kemajuan di bidang industri
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masa menuju era globalisasi dan pasar bebas, kemajuan di bidang industri dan teknologi sangat menunjang kebijakan yang telah disusun pemerintah. Salah satu kebijakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian I. Optimasi Proses Asetilasi pada Pembuatan Selulosa Triasetat dari Selulosa Mikrobial
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian I. Optimasi Proses Asetilasi pada Pembuatan Selulosa Triasetat dari Selulosa Mikrobial Selulosa mikrobial kering yang digunakan pada penelitian ini berukuran 10 mesh dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selulosa merupakan polisakarida yang berbentuk padatan, tidak berasa, tidak berbau dan terdiri dari 2000-4000 unit glukosa yang dihubungkan oleh ikatan β-1,4 glikosidik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kertas merupakan salah satu kebutuhan yang penting di dunia. Kebutuhan kertas terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan mencapai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
30 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Baterai seng udara merupakan salah satu bentuk sumber energi secara elektrokimia yang memiliki peluang sangat besar untuk aplikasi sumber energi masa depan.
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI PELARUT, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP DARI SABUT KELAPA MUDA
PENGARUH KONSENTRASI PELARUT, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP DARI SABUT KELAPA MUDA Abdullah Saleh, Meilina M.D. Pakpahan, Nowra Angelina Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Fakultas Kehutanan Univesitas Sumatera Utara Medan. mekanis kayu terdiri dari MOE dan MOR, kerapatan, WL (Weight loss) dan RS (
12 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 - Juni 2017. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, dan Workshop Fakultas
Lebih terperinciPEMBUATAN PULP DARI ALANG-ALANG
Wibisono: PEMBUATAN PULP DARI ALANG-ALANG 11 PEMBUATAN PULP DARI ALANG-ALANG Ivan Wibisono 1), Hugo Leonardo 1), Antaresti 2), Aylianawati 2) E-mail: ivan_wihaoyen@yahoo.com ABSTRAK Alang-alang merupakan
Lebih terperinciBab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat
Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. struktural seperti papan pelapis dinding (siding), partisi, plafon (celing) dan lis.
4 TINJAUAN PUSTAKA Kayu jabon (Anthocephalus cadamba M.) memiliki berat jenis 0,48 dan tergolong kayu kelas kuat IV. Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki dan informasi penggunaan kayu secara lokal oleh
Lebih terperinciSIFAT PULP CAMPURAN KAYU RANDU DAN TUSAM PADA KONSENTRASI ALKALI AKTIF YANG BERBEDA
SIFAT PULP CAMPURAN KAYU RANDU DAN TUSAM PADA KONSENTRASI ALKALI AKTIF YANG BERBEDA Oleh/by YAN PIETER THEO Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
Lebih terperinciIV.HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan Pada penelitian pendahuluan dilakukan dua kali proses trial and error sintesis nanoselulosa dengan menggunakan metode hidrolisis kimia dan homogenisasi
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI SEKAM PADI DAN AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTIK KERTAS DENGAN PROSES SODA
Konversi, Volume 3 No. 2, Oktober 2014 PENGARUH KOMPOSISI SEKAM PADI DAN AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTIK KERTAS DENGAN PROSES SODA Yuli Ristianingsih *), Nelli Angreani, Annisa Fitriani Program Studi
Lebih terperinciGambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi
Bab IV Pembahasan IV.1 Ekstraksi selulosa Kayu berdasarkan struktur kimianya tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa. Selulosa sebagai kerangka, hemiselulosa sebagai matrik, dan lignin sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan material komposit dengan filler serat alam mulai banyak dikenal dalam industri manufaktur. Material yang ramah lingkungan, mampu didaur ulang, serta mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan laju perkembangan teknologi yang semakin pesat diperlukan
XII BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk meningkatkan laju perkembangan teknologi yang semakin pesat diperlukan sumber daya manusia yang tangguh dan handal, agar teknologi yang semakin berkembang
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KERTAS DARI LIMBAH JERAMI PADI UNTUK TATAKAN GELAS CETAK TANGAN
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KERTAS DARI LIMBAH JERAMI PADI UNTUK TATAKAN GELAS CETAK TANGAN Zainal Abidin Nasution *) *) Peneliti pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan e-mail : zainalabidinnasution@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kulit pisang merupakan bagian pisang terluar yang tidak dapat dikonsumsi secara langsung sehingga kulit pisang menjadi limbah organik jika dibuang ke lingkungan.
Lebih terperinciPEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES ORGANOSOLV
PEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES ORGANOSOLV Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi kertas saat ini masih bergantung pada ketersediaan kayu sebagai bahan baku utama pembuatan kertas. Bahkan, sekarang sekitar 95% sumber kertas dunia berasal
Lebih terperinciPengaruh Suhu Q10. Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed
Pengaruh Suhu Q10 Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed http://dhadhang.wordpress.com Twitter: Dhadhang_WK Facebook: Dhadhang Wahyu Kurniawan 10/20/2015 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Lebih terperinciJurnal Hasil Penelitian Industri, Vol. 29, No. 2 Oktober 2016, hal
KAJIAN PENAMBAHAN SELULOSA MIKROBIAL NATA DE COCO DAN ZAT ADITIF TERHADAP SIFAT FISIK KERTAS BATANG PISANG ABAKA (Study of The Addition of Microbial Cellulose Nata de Coco and Additives towards Physical
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Eucalyptus berserat pendek dan dikelompokkan dalam kayu keras (Training and
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komposisi Kayu Kayu adalah yang dijadikan sebagai bahan baku yang mengandung serat utama untuk pembuatan pulp dikarenakan rendemen seratnya yang tinggi. Kayu Eucalyptus berserat
Lebih terperinciKUALITAS KERTAS SENI BERBAHAN BAKU PELEPAH TANAMAN SALAK DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI NaOH DAN KONSENTRASI LEM PVAc
KUALITAS KERTAS SENI BERBAHAN BAKU PELEPAH TANAMAN SALAK DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI NaOH DAN KONSENTRASI LEM PVAc PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan alami dan lingkungan telah meningkat. Dari segi lingkungan barangbarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia ini semakin pesat. Perhatian masyarakat akan bahan-bahan alami dan lingkungan telah meningkat. Dari segi lingkungan barangbarang dari
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Polimer Polimer (poly = banyak, meros = bagian) merupakan molekul besar yang terbentuk dari susunan unit ulang kimia yang terikat melalui ikatan kovalen. Unit ulang pada polimer,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan
TINJAUAN PUSTAKA Papan Partikel Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan papan yang terbuat dari bahan berlignoselulosa yang dibuat dalam bentuk partikel dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri kertas merupakan salah satu industri yang terbesar di Dunia dengan menghabiskan 670 juta ton kayu. Kebutuhan kertas dunia terus meningkat, yang pada beberapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, peralatan, bahan yang digunakan dalam penelitian, diagram alir penelitian, serta prosedur yang harus dilakukan untuk mencapai
Lebih terperinciDELIGNIFIKASI KULIT KOPI MENJADI BAHAN BAKU PULP DENGAN METODE ORGANOSOLV SKRIPSI. Oleh: Kanidia Kunta Dena Nurseta
DELIGNIFIKASI KULIT KOPI MENJADI BAHAN BAKU PULP DENGAN METODE ORGANOSOLV SKRIPSI Oleh: Kanidia Kunta Dena Nurseta 0931010021 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPENELITIAN BAHAN BAKU KERTAS DARI JERAMI PADI DENGAN SUHU PEMASAKAN 140 C
PENELITIAN BAHAN BAKU KERTAS DARI JERAMI PADI DENGAN SUHU PEMASAKAN 140 C Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. LIGNOSELULOSA Lignoselulosa merupakan bahan penyusun dinding sel tanaman yang komponen utamanya terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan lignin (Demirbas, 2005). Selulosa adalah
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULAN
BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Pangan yang bersumber dari hasil ternak termasuk produk pangan yang cepat mengalami kerusakan. Salah satu cara untuk memperkecil faktor penyebab kerusakan pangan adalah
Lebih terperinciStudi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu
Studi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu Mitra Rahayu1,a), Widayani1,b) 1 Laboratorium Biofisika, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar, plafon, dan
TINJAUAN PUSTAKA A. Papan Partikel A.1. Definisi papan partikel Kayu komposit merupakan kayu yang biasa digunakan dalam penggunaan perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga didunia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga didunia setelah Nigeria dan Thailand dengan hasil produksi mencapai lebih 23 juta ton pada tahun 2014
Lebih terperinci