Bab 1 Dasar Ekonomi Manajerial

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 1 Dasar Ekonomi Manajerial"

Transkripsi

1 Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 1 Dasar Ekonomi Manajerial Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

2 Pendahuluan Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial adalah alat analisis yang sangat berguna bagi manajer dalam pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku manusia dalam memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang tersedia untuk mewujudkannya. Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaannya yang paling baik.

3 Definisi ekonomi manajerial Aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis Seseorang yang mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan. Ilmu Ekonomi Ilmu tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi kelangkaan sumber daya Ilmu Ekonomi Manajerial Studi tentang bagaimana pengolahan sumber daya yang langka dengan cara paling efisien sedemikian rupa sehingga tujuan manajerial dapat tercapai Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 ilmu pengambilan keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien. Manajer

4 Gambar 1. Pengertian Ekonomi Manajerial Masalah MasalahKeputusan KeputusanManajemen Manajemen TeoriEkonomi Ekonomi:: Teori EkonomiMikro Mikro Ekonomi EkonomiMakro Makro Ekonomi Ilmu IlmuKeputusan Keputusan: : Matematika MatematikaEkonomi Ekonomi Ekonometrika Ekonometrika Ekonomi Manajerial : Aplikasi Teori dan perangkat ilmu keputusan untuk memecahkan masalah keputusan manajerial Solusi Optimal untuk masalah Keputusan Manajerial

5 Organisasi dapat memecahkan masalah keputusan manajemen dengan menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan Ekonomi mikro : Tingkah laku ekonomi secara individual sebagai pengambil keputusan, seperti konsumen individu dan pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis. Ekonomi makro : Membahas tentang output, pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi dan harga dilihat secara agregat Teori ekonomi : memprediksi dan menerangkan tingkah laku ekonomi Teori ekonomi biasanya dimulai dengan model Model : abstraksi dari banyak hal yang melingkupi suatu kejadian dan berusaha mengindentifikasi beberapa dari banyak faktor penentu yang penting dari suatu kejadian. Metodologi ekonomi adalah menerima teori atau model bila dapat memprediksi secara tepat dan prediksi tersebut secara logis mengikuti asumsi.

6 EKMAN Ilmu Keputusan Matematika Ekonomi dan Ekonometrika Memformulasikan dalam bentuk persamaan model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi. Menerapkan peralatan statistik (regresi) pada data dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi. Model Matematika Q = f(p,y,pc, PS, A) Dengan mengumpulkan data Q, P,Y PC, PS, A, kita dapat mengestimasi hubungan emperisnya (ekonometrik) EKMAN : Aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal pada masalah keputusan manajerial.

7 EKMAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS (Akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM, dan produksi) = Lingkungan bisnis dimana prshan beroperasi. Proses pengambilan keputusan secara keseluruhan yang akan membawa perusahaan mencapai tujuannya. EKMAN bukan merupakan ilmu yang terdiri dari banyak topik yang terpisah melainkan penggunaan teori ekonomi dan perangkat ilmu manajemen untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien di dalam lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi.

8 Tinjauan Ilmu Ekonomi untuk Manajemen yang Efektif Mengidentifikasi Tujuan dan Kendala Mengenali Peranan Laba Memahami Insentif Lima Model Kekuatan Memahami Pasar Memahami Nilai Waktu dari Uang Penggunaan Analisis Marjinal Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

9 Identify goals and constraints Langkah awal Membuat Keputusan : Menentukan tujuan Untuk mencapai sejumlah tujuan yang berbeda akan membuat keputusan berbeda. Tujuan : distribusi makanan Rural areas Innercity residents Decisions and optimal distribution network will differ The decision maker faces constraints that affect the ability to achieve a goal

10 Unit berbeda dalam perusahaan memiliki tujuan berbeda. Departemen Marketing : bertujuan menggunakan sumberdaya untuk memaksimumkan penjualan atau Departemen Financial :bertujuan meningkatkan laba market share atau mengurangi risiko Unfortunately, constraints make it difficult for managers to achieve goals, such as maximizing profit or increasing market share Kendala : ketersediaan teknologi, harga input yang digunakan dalam proses produksi. Tujuan memaksimumkan profit, maka manajer harus memutuskan : optimal price to charge for a product, how much to produce, which technology to use, how much of each input to use, how to react to decisions made by competitors, and so on.

11 Recognize the Nature and Importance of Profit Tujuan Perusahaan : Memaksimumkan profit atau nilai perusahaan Accounting Versus Economic Profits Accounting Profit : sejumlah uang yang diperoleh dari penjualan (Total Penerimaan = harga dikali kuantitas barang yang dijual) dikurangi biaya produksi barang dan jasa Apa yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan, dan dilaporkan kepada manager oleh bagian keuangan. Economic Profit : perbedaan total penerimaan dengan total biaya opportunity dalam memproduksi barang atau jasa. Biaya opportunity > Biaya akuntansi Explicit (or Accounting) cost of resource and the implicit cost of giving-up the next-best alternative use of the resource)

12 Contoh : Bisnis Bread-talk atau Jico donuts memiliki gedung sendiri. Biaya untuk memproduksi merupakan biaya akuntansi. Pada akhir tahun, bagian keuangan melaporkan bahwa biaya produksi sebesar Rp. 300 juta, dan total penerimaan adalah Rp. 1 miliar, maka laba akuntansi adalah Rp. 700 juta. Untuk Menentukan Laba ekonomi beberapa hal harus diperhitungkan : Gaji pemilik jika bekerja diperusahaan lain, misalkan digaji Rp. 240 juta, sehingga biaya implisit untuk pemilik dalam menjalankan bisnis donut adalah sebesar Rp. 240 juta yang dikurangi dari laba akuntansi. Menyewa gedung dari orang lain, misalkan jika menyewa gedung yang sama ditempat lain sebesar Rp. 480 juta pertahun, maka biaya sewa gedung merupakan biaya implisit Biaya ekonomi untuk kasus tersebut = 300 juta juta juta = 1miliar 20 juta Laba ekonomi= Rp. 1 miliar Rp. 1 miliar 20 juta = - 20 juta atau mengalami rugi sebesar Rp. 20 juta

13 Lima Kekuatan Kerangka Kerja Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

14 Understand Incentives Insentif berpengaruh terhadap bagaiamana sumber daya digunakan dan bagaimana SDM bekerja keras. Perusahaan harus mempunyai suatu aturan tentang pemberian insentif untuk membangkitkan semangat kerja Insentif diberikan dalam bentuk bonus dengan mekanisme yang jelas yang diperoleh mulai dari CEO hingga manajemen yang paling bawah. Beberapa individu mendapatkan insentif berdasarkan pendapatan yang dihasilkan untuk pemilik perusahaan. Seperti tenaga penjualan, jika usaha yang dilakukan sedikit maka insentif yang diperoleh kecil dan sebaliknya jika usaha yang dilakukan besar sehingga diperoleh insentif yang tinggi.

15 Understand Market Terdapat dua sisi setiap transaksi dalam pasar : Untuk setiap pembeli dari barang/jasa terdapat hubungan dengan penjual. Outcome akhir dari pasar tergantung pada kekuatan pembeli dan penjual di pasar yang ditempati. The power or bargaining position, of consumers and producers in the market is limited by three sources of rivalry that exist in economic transaction : Consumer-producer rivalry, consumer-consumer rivalry, producer-producer rivalry.

16 Interaksi Pasar Persaingan Konsumen Produsen Konsumen berupaya menawar harga semurah mungkin, sementara produsen berupaya memberi harga setinggi mungkin. Persaingan Konsumen Konsumen Kelangkaan barang akan mengurangi kekuatan tawar konsumen sebab mereka bersaing satu sama lain untuk memperoleh barang tersebut Persaingan Produsen Produsen Kelangkaan jumlah konsumen akan menyebabkan produsen bersaing satu sama lain untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan Peranan Pemerintah Mendisiplinkan proses pasar Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

17 1.3. Teori Perusahaan Perusahaan : suatu organisasi yang mengkombinasikan, mengorganisir berbagai sumberdaya yang bertujuan memproduksi barang dan jasa untuk dijual Perusahaan menghemat biaya transaksi Fungsi Perusahaan : membeli sumberdaya atau input berupa tenaga kerja, modal dan bahan mentah untuk diubah menjadi barang dan jasa untuk dijual (bagian dari circular flow of economic activity) Tujuan perusahaan : Memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek Tujuan perusahaan : memaksimumkan kekayaaan atau nilai perusahaan. (Dicerminkan dari nilai sekarang dari keuntungan perusahaan yang diharapkan masa depan)

18 Nilai uang berdasarkan waktu Present value (PV) dari sejumlah uang (FV) yang diterima pada akhir periode ke n ketika tingkat bunga per-periode sama dengan i : Contoh : Lotto sebagai pemenang dalam memilih antara pembayaran yang berskala 104 juta dolar atau 108 juta dolar lebih dari 25 tahun. Menentukan ganti rugi dalam sebuah kasus yang melanggar hak cipta Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

19 Rangkaian Present Value Present value multi periodik dari sejumlah model ( FVt ) yang diterima pada akhir dari tiap periode untuk n periode : Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

20 Net Present Value Jika seorang manajer dapat memperoleh aliran uang yang masuk di masa yang akan datang (FVt ) dengan menghabiskan C0 dollar hari ini. Maka NPV dari keputusan tersebut adalah : Aturan Keputusan : Jika NPV < 0 : Tolak proyek Jika NPV > 0 : Terima proyek Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

21 Present value of a Perpetuity Aset yang secara terus menerus menghasilkan aliran cash flow (CF) pada akhir tiap periode disebut perpetuity Present value (PF) dari sebuah perpetuity of cash flows paying yang berjumlah sama pada akhir tiap periode adalah Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

22 Teori Perusahaan Perusahaan : organisasi yg mengkombinasi dan mengorganisasikan berbagai sumberdaya dalam memproduksi barang dan jasa untuk dijual Tujuan Perusahaan : memaksimum kekayaan atau nilai perusahaan n n t 1 2 PV L 1 2 n t (1 r ) (1 r ) (1 r ) t 1 (1 r ) n t TRt TCt Value of Firm t t t 1 (1 r ) t 1 (1 r ) n

23 Teori Perusahaan Kendala-Kendala dalam Operasi Perusahaan: Upaya mencapai tujuan dihambat oleh berbagai kendala adanya keterbatasan dalam penyediaan input, seperti : terbatasnya tenaga ahli, terbatasnya bahan baku dan juga modal, kemudian adanya kendala hukum dan peraturan perundangan, misalnya tentang upah minimum, standar kesehatan dan keselamatan, standar emisi polusi Teori perusahaan yang mempostulatkan tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan dinilai terlau sempit dan tidak realistik. Beberapa alternatif adalah : memaksimumkan penjualan (Baumol 1959), memaksimumkan kepuasan manajemen (Wiliamson, 1963) dan perilaku pemuasan (Cyet dan March, 1949)

24 Penaksiran Perusahaan Nilai dari sebuah perusahaan sama dengan present value dari keuntungan sekarang dan di masa datang PV = Σ πt / (1 + i)t Jika keuntungan tumbuh dengan laju konstan (g < i) dan keuntungan periode saat ini adalah πο : sebelum keuntungan sekarang telah dibayar sebagai bunga segera setelah keuntungan sekarang dibayar sebagai bunga Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

25 Lanjutan Jika laju pertumbuhan keuntungan < tingkat suku bunga dan keduanya tetap konstan, memaksimalkan present value dari seluruh keuntungan masa datang sama dengan memaksimalkan keuntungan sekarang Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

26 Analisis Marginal (tambahan) Variabel kontrol Output Harga Kualitas Produk Periklanan Penelitian dan Pengembangan Pertanyaan manajerial yang mendasar : Seberapa banyak dari variabel kontrol yang sebaiknya digunakan untuk memaksimalkan laba bersih Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

27 SIFAT DAN FUNGSI LABA Definisi Laba Laba = Penerimaan dikurangi Biaya Laba Bisnis (Business Profit) : Penerimaan dikurangi Biaya Akuntasi (biaya eksplisit) Laba Ekonomi (Economic Profit) : Penerimaan dikurangi Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit Contoh : Sebuah perusahaan melaporkan laba bisnisnya Rp. 30 juta per bulan, tetapi sebenarnya sang pengusaha dapat memperoleh penghasilan sesebear Rp 35 juta per bulan dari bekerja di perusahaan lain, dan modalnya bisa menghasilkan Rp 15 juta per bulan jika diinvestasikan di bisnis lain.

28 Teori Laba Teori Laba dalam Menghadapi Resiko (Risk Bearing Theories of Profit) : laba di atas normal dibutuhkan agar bertahan di industri yang beresiko tinggi (mis. Pengeboran minyak) Teori Laba karena Gesekan (Frictional Theory of Profit): laba krn adanya gangguan pada keseimbangan jangka panjang Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit): laba krn monopoli, membatasi output dan mengenakan harga yang tinggi Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit): laba krn adanya inovasi yang berhasil Teori Laba Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency Theory of Profit) : laba krn perusahaan efisien

29 Fungsi Laba Laba merupakan tanda yang memandu alokasi sumberdaya masyarakat. Laba yang tinggi di suatu industri merupakan tanda bahwa pembeli menginginkan lebih banyak produk yang dihasilkan oleh industri tersebut. Laba rendah/negatif dalam suatu industri merupakan tanda bahwa pemebli menginginkan lebih sedikit produk yang dihasilkan oleh industri tersebut.

30 Laba Bersih Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

31 Keuntungan Marjinal / Marginal Benefit (MB) Perubahan pada total keuntungan muncul dari perubahan dalam variabel kontrol, Q : Slope (calculus derivative) dari total kurva keuntungan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

32 Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) Perubahan biaya total muncul dari perubahan variabel kontrol, Q : Slope (calculus derivative) dari total kurva biaya Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

33 Prinsip Marginal Untuk memaksimalkan laba bersih, variabel kontrol manajerial seharusnya ditingkatkan ke titik di mana MB = MC Dalam setiap periode, perusahaan memaksimumkan laba (jangka pendek) dengan menseting output dan harga pada tingkat dimana kurva MC berpotongan dengan MR. Dengan keputusan interdependen temporal maksimisasi profit jangka pendek juga merupakan maksimisasi profit jangka panjang. MB > MC berarti unit terakhir dari variabel kontrol meningkatkan keuntungan lebih banyak daripada peningkatan biaya itu sendiri MB < MC berarti unit terakhir dari variabel kontrol meningkatkan biaya lebih besar daripada peningkatan keuntungan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

34 Kesimpulan Pastikan anda menyertakan seluruh biaya dan keuntungan ketika membuat suatu keputusan (opportunity cost) Ketika memutuskan jangka waktu, pastikan anda membandingkan apples to apples (PV analisis) Keputusan optimal ekonomi dibuat dengan margin (analisis marginal) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

35 Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

36 Pendahuluan I. Kurva Permintaan Pasar Fungsi Permintaan Faktor Penentu Permintaan Surplus Konsumen II. Kurva Penawaran Pasar Fungsi Penawaran Penawaran Bergeser Surplus Produsen III. Keseimbangan Pasar IV. Pembatasan Harga V. Perbandingan Statis Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

37 Kurva Permintaan Pasar Menunjukkan sejumlah barang yang akan dibeli pada harga alternatif, dengan menganggap faktor lain konstan. Hukum Permintaan (Law of Demand) Kurva Permintaan mengarah ke bawah Hukum permintaan adalah makin rendah harga suatu barang makin banyak permintaan atas barang tersebut dan sebaliknya makin tinggi harga suatu barang makin sedikit permintaan atas barang tersebut. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

38 Faktor Penentu Permintaan Pendapatan Barang Normal Barang Inferior Harga barang yang saling berhubungan Harga substitusi Harga pelengkap Periklanan dan selera konsumen Populasi Harapan Konsumen Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

39 Fungsi Permintaan Persamaan umum yang mempresentasikan kurva permintaan Qxd = f(px, Py, M, H) Qxd = banyaknya permintaan barang X Px = harga barang X Py = harga barang yang berhubungan dengan barang Y Barang substitusi Barang pelengkap M = pendapatan Barang normal Barang inferior H = variabel lain yang mempengaruhi permintaan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

40 Invers dari Fungsi Permintaan Harga sebagai sebuah fungsi dari permintaan kuantitas Contoh : Fungsi permintaan Qxd = 10 2Px Invers fungsi permintaan 2Px = 10 Qxd Px = 5 0.5Qxd Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

41 Perubahan dalam Permintaan Kuantitas Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

42 Perubahan dalam Permintaan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

43 Surplus Konsumen Nilai konsumen didapat dari sebuah barang tetapi tidak harus membayar Surplus konsumen (consumer s surplus) didefinisikan sebagai keuntungan yang diterima oleh konsumen karena mempunyai kesempatan untuk membeli suatu barang pada harga marjinalnya bukan pada harga rata-ratanya. Misalnya kurva permintaan Marshallian berbentuk garis linier dengan slope menurun seperti pada gambar 1 berikut ini. Kurva ini mempunyai persamaan fungsi. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

44 X(p) = 7 atau p(x) = 35 5X untuk X > 0

45 Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa : jika harga barang adalah sebesar Rp. 30,-, maka konsumen akan membeli sebanyak 1 unit barang X. Jika harga barang aadalah Rp. 25,-, maka konsumen membeli sebaanyak 2 unit barang X dan seterusnya. Misal dibeli konsumen 4 unit barang X, dengan harga perunit Rp. 15,-, maka total yang harus dibayar konsumen adalah sebesar : 4 x Rp. 15,- = Rp. 60,-. Nilai ini dikatakan bahwa konsumen membeli dengan nilai marjinalnya, dan dalam gambar 1 di tunjukkan oleh bagian ke 2.

46 Jika 4 unit tidak dibeli sekaligus, tetapi dibeli dengan : 1 unit pertama sebesar Rp.30,1 unit kedua sebesar Rp. 25,1 unit ketiga sebesar Rp. 20,1 unit keempat sebesar Rp. 15,-, maka total yang harus doibayar adalah Rp. 90,-.Nilai ini dikatakan bahwa konsumen membayar dengan nilai rata-ratanya. Nilai ini sama jika dihitung dengan nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata perunit dibayar adalah : = Rp , Untuk 4 unit yang dibeli, konsumen harus membaayar : 4 x Rp = Rp. 90,- Nilai ini digambar dapat ditunjukkan pada bagian 1 dan 2. Selisih sebesar Rp. 90,- - Rp. 60,- = Rp. 30,merupakan surplus konsumen (consumer s surplus) dan digambar 1 ditunjukkan pada bagian 1.

47 Misal sekarang harga barang naik menjadi Rp. 20,perunit, maka konsumen akan membeli sebanyak 3 unit dengan total Rp. 60, Jika 2 unit dibeli dengan 1 unit sebesar Rp. 30, unit kedua sebesar Rp. 25,- dan unit ketiga sebesar Rp. 20,-, maka total yang harus dibayar oleh konsumen adalah sebesar : Rp. 30,- + Rp. 25,- + Rp. 20,- = Rp. 75, Selisih sebesar Rp. 75,- - Rp. 60,- = Rp. 15.merupakan surplus konsumen Perubahan harga dari Rp. 15,-perunit menjadi Rp. 20,menyebabkan surplus konsumen sebesar Rp. 30,- Rp, 15,- = Rp. 15,-

48 Kurva Penawaran Pasar Kurva penawaran menunjukkan jumlah dari barang yang akan diproduksi pada harga alternatif Hukum Penawaran (Law of Supply) Kurva penawaran miring ke atas (naik) Hukum Penawaran adalah semakin tinggi harga suatu barang makin banyak jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual sebaliknya semakin rendah harga suatu barang makin sedikit jumlah barang tersebut ditawarkan oleh penjual. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

49 Pergeseran Penawaran Harga-harga input Teknologi atau peraturan pemerintah Jumlah perusahaan Masuk Keluar Pergantian dalam produksi Pajak-pajak Bea cukai Pajak berdasarkan nilai Harapan produsen Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

50 Fungsi Penawaran Persamaan yang mempresentasikan kurva penawaran : QXS = f(px, PR, W, H) QXS = banyaknya persediaan barang X PX = harga barang X PR = harga pergantian produksi W = harga input (mis. gaji) H = variabel lain yang mempengaruhi penawaran Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

51 Invers dari Fungsi Penawaran Harga sebagai fungsi dari penawaran kuantitas Contoh : Fungsi Penawaran QXS = PX Invers dari Fungsi Penawaran 2PX = 10 + QXS PX = QXS Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

52 Perubahan dlm Penawaran Kuantitas Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

53 Perubahan dalam penawaran Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

54 Surplus Produsen Jumlah produsen yang menerima kelebihan dari jumlah yang diperlukan untuk menyebabkan mereka untuk memproduksi barang Menurut Varian S P P1 X X1 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

55 Surplus Produsen Segi empat R adalah keuntungan dari penjualan untuk barang-barang Segi tiga T keuntungan dari penjualan ekstra dari harga (PII)

56 Keseimbangan Pasar Harga dan jumlah suatu barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. keadaan di suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau equilibrium, apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut. Menjaga keseimbangan penawaran dan permintaan Q xs = Q xd Posisi yang stabil Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

57 Contoh: daftar permintaan dan Q Q buku tulis P penawaran Sifat Interaksi (Rp) (unit) (unit) D S Kelebihan penawaran Keseimbangan Kelebihan permintaan

58

59 PERUBAHAN KESEIMBANGAN Perubahan faktor lain di luar harga mempengaruhi permintaan atau penawaran akan PASAR menyebabkan perubahan keseimbangan. Terdapat 4 kemungkinan perubahan/pergeseran, yaitu: Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan) Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri) Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan) Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri).

60

61 Disamping perubahan di atas, ada beberapa kemungkinan perubahan serentak permintaan dan penawaran yang dapat berlaku, yaitu: Perubahan mungkin berlaku ke arah yang sama (sama-sama mengalami kenaikan atau penurunan). Perubahan mungkin berlaku ke arah yang berlawanan: Permintaan turun Penawaran bertambah Permintaan bertambah Penawaran turun Apabila pertambahan permintaan sama dengan pertambahan penawaran, maka tingkat harga tidak berubah. Apabila pertambahan permintaan kurang dari pertambahan penawaran, maka harga akan merosot.

62 Pembatasan Harga Harga tertinggi (Price Ceiling) Harga sah maksimum yang dapat dibebankan Contoh : Harga bensin tahun 1970an Perumahan di kota New York Mengajukan pembatasan pada biaya ATM Harga terendah (Price Floor) Harga minimum yang dapat dibebankan Contoh : Upah minimum Harga penunjang pertanian Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

63 Dampak dari harga tertinggi Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

64 Harga penuh ekonomi Banyaknya uang yang dibayarkan pada perusahaan di bawah harga tertinggi (price ceiling), ditambah harga yang tidak berkaitan dengan uang PF = PC + (PF PC) Keterangan : PF = harga penuh ekonomi PC = harga tertinggi PF PC = harga yang tidak berkaitan dengan uang Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

65 Contoh dari tahun 1970an Harga tertinggi dari bensin : $1 Antrian 3 jam untuk membeli 15 galon bensin Harga kesempatan (opportunity cost) : $5 / jam Nilai total dari waktu yang dihabiskan : 3 x $5 = $15 Harga yang tidak berkaitan dengan uang per galon : $15/15=$1 Harga penuh ekonomi dari sebuah galon bensin : PF = $1 + $1 = $2 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

66 Dampak dari harga terendah Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

67 Analisis Perbandingan Statis Bagaimanakah harga keseimbangan dan perubahan kuantitas ketika sebuah faktor penentu dari penawaran dan/atau permintaan berubah? Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

68 Aplikasi dari Analisis Permintaan dan Penawaran Peristiwa : WSJ (Wall Street Journal) melaporkan bahwa harga dari komponen PC diharapkan turun sekitar 5-8 persen enam bulan ke depan Skenario 1 : Anda mengelola perusahaan kecil yang memproduksi PC Skenario 2 : Anda mengelola perusahaan kecil pembuat software Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

69 Gunakan Perbandingan Statis Analisis untuk melihat gambaran yang besar Analisis perbandingan statis menunjukkan bagaimana keseimbangan harga dan kuantitas akan berubah ketika sebuah faktor penentu penawaran atau permintaan mengalami perubahan. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

70 Skenario 1 : Implikasi untuk pembuat PC Langkah 1 : Carilah Gambaran yang Besar kecil Langkah 2 : Atur sebuah rencana tindakan (jangan kuatir tentang detail) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

71 Gambaran Besar : Dampak dari penurunan harga komponen pasaran PC Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

72 Analisis Gambaran Besar : Pasar PC Harga keseimbangan dari PC akan turun, dan kuantitas keseimbangan dari penjualan komputer akan naik Gunakan hal-hal ini untuk mengorganisir rencana tindakan : Perjanjian / suplier? Menginventariskan? Sumber daya manusia? Marketing? Apakah saya membutuhkan estimasi kuantitatif? Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

73 Skenario 2 : Pembuat Software Rantai yang lebih rumit dari sebuah alasan untuk menetapkan gambaran besar Langkah 1 : Gunakan analisis seperti dalam skenario 1 untuk menyimpulkan bahwa harga komponen dasar akan membawa ke arah : Harga keseimbangan yang lebih rendah untuk komputer Lebih banyak jumlah komputer yang terjual Langkah 2 : Bagaimanakah perubahan ini mempengaruhi Gambaran Besar di dalam pasar software? Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

74 Gambaran Besar : Dampak dari harga PC paling rendah pada pasar Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

75 Analisis Gambaran Besar : Pasar Software Harga software akan naik, dan banyak software akan terjual Gunakan ini untuk mengorganisasi rencana tindakan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

76 Kesimpulan Gunakan analisis permintaan dan penawaran untuk : Memperjelas gambaran besar (dampak umum dari peristiwa saat ini pada keseimbangan harga dan kuantitas) Mengorganisasi rencana tindakan (dibutuhkan perubahan dalam produksi, persediaan, bahan dasar, sumber daya manusia, rencana pemasaran, dll) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

77 Manajerial & Strategi Bisnis Bab 4 Teori Perilaku Individu Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si

78 Pendahuluan Teori ini menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya. Seorang konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasannya dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa, oleh karenanya ia harus membuat pilihan.

79 Tinjauan I. Perilaku Konsumen II. Analisis Kurva Indiferen Urutan Ketertarikan Konsumen Kendala Kendala Anggaran Perubahan dalam Pendapatan Perubahan dalam Harga III. Ekuilibrium Konsumen IV. Analisis Kurva Indiferen & Kurva Permintaan Permintaan Perseorangan Permintaan Pasar Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

80 Perilaku Konsumen Peluang Konsumen (consumer s opportunity) Kemungkinan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh konsumen Ketertarikan Konsumen (Consumer s preference) Barang dan jasa konsumen yang benar-benar dikonsumsi Memberikan pilihan diantara 2 kumpulan barang pada konsumen baik Lebih memilih barang A daripada barang B : A > B Lebih memilih barang B daripada barang A : A < B Biasa saja antara kedua barang tersebut :A~B Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

81 Analisis Kurva Indiferen Kurva Indiferen Sebuah kurva yang mendefinisikan kombinasi antara 2 atau lebih barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama pada konsumen Tingkat Marginal Substitusi Tingkat dimana konsumen bersedia untuk mengganti satu barang untuk yang lain dan mempertahankan tingkat kepuasan yang sama. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

82 Sifat-sifat Urutan Ketertarikan Konsumen Kesempurnaan Lebih Banyak adalah Lebih Baik Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal Transitivitas Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

83 Kesempurnaan Sifat kesempurnaan Konsumen mampu mengungkapkan sesuatu yang lebih disukai (atau biasa saja) antara seluruh kemungkinan barang. ( Saya tidak tahu bahwa itu BUKAN suatu pilihan! ) Jika satu-satunya barang yang tersedia untuk konsumen adalah A, B, dan C, maka konsumen Biasa saja antara A dan C (dalam kurva yang sama) Lebih memilih B daripada A Lebih memilih B daripada C Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

84 Lebih Banyak adalah Lebih Baik Sifat Lebih Banyak adalah Lebih Baik Barang yang mempunyai setidaknya sama banyak pada setiap barang dan banyak dari beberapa barang lebih disuka daripada barang lain Barang B lebih disukai daripada A karena B mengandung setidaknya sama banyak dengan barang Y dan banyak barang X Barang B juga lebih disukai dari C karena B mengandung setidaknya sama banyak dengan barang X dan banyak barang Y Secara umum, seluruh barang di ICIII lebih disukai daripada barang pada ICII atau ICI. Dan seluruh barang dari ICII lebih disukai daripada ICI Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

85 Tingkat Substitusi Marginal Substitusi Tingkat Marginal Kesediaan konsumen untuk mengorbankan barang Y untuk mempertahankan pengurangan tingkat kepuasan yang sama karena lebih banyak barang X yang diperoleh Tingkat dimana konsumen bersedia untuk mengganti satu barang dengan yang lain dan mempertahankan tingkat kepuasan yang sama Untuk beralih dari konsumsi barang A ke B konsumen harus menyerahkan 50 unit dari Y untuk mendapat satu unit tambahan dari X Untuk beralih dari konsumsi barang B ke C konsumen harus menyerahkan unit dari Y untuk mendapat satu unit tambahan dari X Untuk beralih dari konsumsi barang C ke D konsumen harus menyerahkan hanya 8.33 unit dari Y untuk mendapat satu

86 Tingkat penggantian marjinal (marginal rate of substitution MRSxy menunjukan jumlah barang YMRS) yang bersedia konsumen korbankan untuk menambah konsumsi barang X dan tetap berada dalam tingkat kepuasan yang sama (nilainya semakin mengecil dan inilah alasan mengapa kurva indiferen melengkung) MRSxy = Δ Y/ Δ X MRSxy = Δ Y/ Δ X = - (MUx/MUy)

87 Contoh tabel dan kurva indiferen Titik IC1 untuk TU=12 X Y IC2 untuk TU = 16 X Y A B C D E Gambar kurva IC Y Ic2 IC X

88 Konsistensi Preferensi (transitivity) Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen, yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama disukai (indifference). Misalnya ada dua barang A dan B, maka konsumen mengatakan A lebih disukai daripada B (A > B) atau A sama-sama disukai seperti B (A = B). syarat lain agar perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus memiliki konsistensi preferensi. Bila barang A lebih disukai dari B (A>B) dan barang B lebih disukai dari C (B>C), maka barang A lebih disukai dari C (A>C). konsep ini disebut transitivitas (transitivity).

89 Pemesanan Barang yg Konsisten Sifat Transitivitas Untuk tiga barang A, B, dan C, sifat transitivitas menyiratkan bahwa jika C > B dan B > A, maka C > A. Preferensi transitivitas dengan sifat lebih banyak lebih baik menunjukkan bahwa Kurva indiferen tidak akan berpotongan Konsumen tidak akan terjebak dalam siklus keragu-raguan yang lama Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

90 Kendala Anggaran(budget Constraint) Himpunan Oportunitas Himpunan dari barang konsumsi yang terjangkau untuk dibeli PxX + PyY M Garis Anggaran Kumpulan barang yang dikeluarkan dari pendapatan konsumen PxX + PyY = M Substitusi Tingkat Pasar Kemiringan dari garis anggaran -Px / Py Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

91 Garis kendala anggaran (budget line) Garis kendala anggaran adalah kurva yang menghubungkan berbagai kombinasi konsumsi dua barang (x dan y) yang dapat dibeli dengan anggaran yang sama besarnya. Kendala anggaran konsumen secara matematis adalah: PxQx+PyQy I, Jika semua anggaran harus terpakai maka: PxQx + PyQy = I (I = besarnya anggaran)

92 Contoh kasus a. b. Seorang konsumen mengkonsumsi X dan Y. Harga sebuah X Rp 100 dan harga sebuah Y Rp 200. Anggaran yang disediakan sebesar Rp Buatlah persamaan garis anggaran Buatlah kurva garis kendala anggaranya

93 Garis kendala anggaran Persamaan kendala anggaran adalah:100x + 200Y = Rp 1000, dan Skedul kendala anggaran adalah sbb: Kombinasi a b c d e f X Y

94 Kurva Anggaran Budget line Y a 5 b 4 c 3 d 2 e 1 f 0 X

95 Perubahan dalam Garis Anggaran Perubahan Pendapatan Peningkatan mengarah pada keadaan paralel, pergeseran ke luar dalam garis anggaran (M 1 > M 0) Pengurangan mengarah pada keadaan paralel, pergeseran ke bawah (M2 < M0) Perubahan Harga Penurunan harga dari X memutar garis anggaran berlawanan arah jarum jam (P X0 > PX1) Peningkatan memutar garis anggaran searah jarum jam (tidak diperlihatkan di gambar) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

96 Efek perubahan pendapatan pada posisi keseimbangan Y Kurva konsumsi pendapatan I3/Py (income consumption curve) I2/Py I1/Py C B A IC3 IC2 IC1 0 I1/Px I2/Px I3/Px X

97 Menurunkan kurva permintaan: Kasus barang normal Y I/Py A B IC2 IC1 X I/Px2 I/Px1 Px A Px1 B Px2 Dx X1 X2 X

98 Menurunkan kurva permintaan: Kasus barang Giffen Y I/Py B IC2 A IC1 I/Px1 Px Px1 X I/Px2 A Px2 B Dx X

99 Kasus 2

100 Keseimbangan Konsumen Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama (kurva indiferensi). Y Y Y1 E IC3 IC1 0 X1 BL21 E Y1 BL3 IC2 IC1 BL1 BL1 X 0 X1 BL2 X

101 Keseimbangan Konsumen Keseimbangan pada konsumsi barang adalah terjangkaunya harga barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi. Keseimbangan konsumen terjadi pada titik dimana MRSxy Px Py MUx Px MUy Py Px MUx Y MRSxy Py MUy X MRS = Px / Py Dengan kata lain, kemiringan dari kurva indiferen sama dengan garis anggaran. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

102 Perubahan Harga dan Keseimbangan Konsumen Barang Substitusi Sebuah peningkatan (penurunan) dalam harga barang X mengarah pada sebuah peningkatan (penurunan) dalam konsumsi barang Y. Contoh : Coca-cola dan Pepsi Verizon Wireless atau T-Mobile Barang Komplementer Sebuah peningkatan (penurunan) dalam harga barang X mengarah pada penurunan (peningkatan) dalam konsumsi barang Y Contoh : DVD dan DVD player CPU Komputer dan Monitor Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

103 Barang Komplementer Ketika harga dari barang X jatuh dan konsumsi dari Y meningkat, maka X dan Y adalah barang komplementer (PX1 > PX2) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

104 Perubahan Pendapatan dan Keseimbangan Konsumen Barang Normal Barang X adalah barang normal jika peningkatan (penurunan) dalam pendapatan mengarah pada peningkatan (penurunan) dalam konsumsi barang tersebut Barang Inferior Barang X adalah barang inferior jika peningkatan (penurunan) dari pendapatan mengarah pada penurunan (peningkatan) dalam konsumsi barang tersebut Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

105 Barang Normal Sebuah peningkatan dalam pendapatan akan meningkatkan konsumsi dari barang normal (M0 < M1) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

106 Menguraikan Pendapatan dan Dampak Substitusi Awalnya, barang A dikonsumsi. Penurunan dalam harga barang X memperluas himpunan oportunitas dari konsumen. Substitution Effect (SE) menyebabkan konsumen berpidah dari barang A ke B. Pendapatan riil yang lebih tinggi memungkinkan konsumen untuk mencapai kurva indiferen yang lebih tinggi. Pergerakan dari barang B ke C menunjukkan Income Effect (IE). Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Titik keseimbangan baru didapat Companies, Inc., 2006 pada titik C.

107 Kurva Permintaan Individu Kurva permintaan individu berasal dari tiap-tiap titik ekuilibrium yang baru didapat pada kurva indiferen sebagai harga dari barang X yang bervariasi Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

108 Permintaan Pasar Kurva permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal dari kurva permintaan individu Hal ini menunjukkan jumlah total seluruh konsumen akan membeli pada setiap titik harga. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

109 Sebuah Aplikasi Pemasaran Klasik Penawaran pizza beli satu, gratis satu. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

110 In Figure 4 14, a awalnya garis anggaran konsumen yang menghubungkan titik-titik A dan B dan dalam keseimbangan di C. titik titik C mewakili setengah dari pizza besar (mengatakan, pizza kecil), sehingga konsumen memutuskan itu yang terbaik untuk membeli pizza kecil daripada yang besar. Point D mewakili titik di mana ia membeli satu pizza besar, tapi, seperti yang kita lihat, konsumen suka bundel C daripada bundel D, karena terletak di kurva indifference yang lebih tinggi. Ketika konsumen ditawarkan beli satu, dapatkan satu gratis terjadi kesepakatan, garis anggaran menjadi ADEF. Alasannya adalah sebagai berikut: jika dia membeli kurang dari satu pizza besar, dia tidak mendapatkan kesepakatan dan garis anggaran ke kiri satu pizza tetap seperti itu, yaitu AD. Tetapi jika ia membeli satu pizza besar, dia mendapat kedua yang gratis. Dalam contoh ini, garis anggaran menjadi DEF segera setelah dia membeli satu pizza. Dengan kata lain, harga pizza adalah nol untuk unit antara satu dan dua besar pizza.

111 Ini berarti bahwa garis anggaran pizza horisontal antara satu dan dua unit (ingat bahwa kemiringan garis anggaran (Px /Py), dan untuk unit-unit Px adalah nol). Jika konsumen ingin mengkonsumsi lebih dari dua besar pizza, dia harus membelinya di harga reguler. Namun perlu dicatat bahwa jika ia menghabiskan semua pendapatan pada pizza, ia bisa membeli satu lagi daripada sebelumnya (karena salah satu pizza gratis). Dengan demikian, pizza lebih dari dua unit, kendala anggaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik E dan F. Setelah kesepakatan yang ditawarkan, kesempatan mengatur meningkat. Pada kenyataannya, bundel E kini bundel terjangkau. Selain itu, sudah jelas bahwa bundel E pilihan daripada bundel C, dan pilihan optimal konsumen untuk mengkonsumsi bundel E, seperti pada gambar 4. Teknik penjualan yang telah diinduksi konsumen untuk membeli pizza lebih daripada ia akan mempunyai dan sebaliknya.

112 Kesimpulan Sifat kurva indiferen mengungkapkan informasi tentang ketertarikan konsumen antara kumpulan barang Kesempurnaan Lebih Banyak adalah Lebih Baik Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal Transitivitas Kurva indiferen bersama dengan perubahan harga menentukan kurva permintaan individu Permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal dari kurva permintaan individu Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

113 Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 5 Proses Produksi dan Biaya-Biaya Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

114 Tinjauan I. Analisis Produksi Total Produk, Produk Marginal, Produk Rata-Rata Isoquants Isocost Minimalisasi Biaya II. Analisis Biaya Biaya Total, Biaya Variabel, Biaya Tetap Biaya Fungsi Kubik Hubungan Biaya III. Fungsi Biaya Multi-Produk Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

115 Analisis Produksi fungsi produksi adalah fungsi yang mendefinisikan jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dengan seperangkat input yang diberikan. Fungsi Produksi Q = F(K,L) Jumlah output maksimal yang dapat diproduksi dengan K unit untuk modal dan L unit untuk tenaga kerja Keputusan Jangka Pendek vs. Keputusan Jangka Panjang Input Tetap vs. Input Variabel Faktor-faktor yang tetap adalah input dimana manajer tidak dapat menyesuaikan dalam jangka pendek. Faktor-faktor variabel adalah input yang mana manajer dapat mengatur untuk mengubah produksi. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

116 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

117 Total Produk Total produk adalah tingkat output maksimum yang dapat diproduksi dengan jumlah input tertentu. Fungsi produksi menurut Cobb-Douglas Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5 K adalah tetap sebanyak 16 unit Fungsi produksi jangka pendek : Q = (16)0.5 L0.5 = 4 L0.5 Produksi ketika 100 unit tenaga kerja digunakan : Q = 4 (100)0.5 = 4(10) = 40 unit Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

118 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 Average product Average Product adalah Ukuran output yang dihasilkan per unit input.

119 Ukuran Produktivitas Marginal Produk Marginal adalah Perubahan total output disebabkan oleh unit terakhir dari input. Produk Marginal Tenaga Kerja : MPL = ΔQ/ΔL Mengukur output yang dihasilkan oleh pekerja terakhir Kemiringan dari fungsi produksi jangka pendek (terhadap tenaga kerja) Produk Marginal Modal : MPK = ΔQ/ΔK Mengukur output yang dihasilkan dari unit modal yang terakhir Ketika modal dibiarkan berubah dalam jangka pendek maka MPK adalah kemiringan dari fungsi produksi (terhadap modal) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

120 Ukuran Rata-Rata Produktivitas Produk Rata-Rata dari Tenaga Kerja APL = Q/L Mengukur output dari rata-rata pekerja Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5 Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari tenaga kerja adalah APL = [(16)0.5(16)0.5]/16=1 Produk Rata-Rata dari Modal APK = Q/K Mengukur output dari rata-rata unit modal Contoh : Q = F(K,L) = K0.5L0.5 Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari modal adalah APK = [(16)0.5(16)0.5]/16=1 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

121 Increasing, Diminishing and Negative Marginal Returns Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

122 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 Increasing Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal meningkat. Decreasing Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal menurun. Negatif Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal negatif. Prinsipnya. Fase marjinal return sebagai penggunaan input meningkat, produk marjinal awalnya meningkatkan (marjinal return meningkat), kemudian mulai menurun (penurunan marjinal return ), dan akhirnya menjadi negatif (marjinal return negatif ).

123 Petunjuk untuk Proses Produksi Memproduksi dari fungsi produksi Menyelaraskan insentif sebagai upaya untuk memaksimalkan usaha pekerja. Mempekerjakan pada input yang tepat Ketika tenaga kerja atau modal berubah dalam jangka pendek, untuk memaksimalkan keuntungan seorang manajer akan mempekerjakan Tenaga kerja sampai nilai dari produk marginal tenaga kerja sama dengan gaji : VMPL = w, di mana VMPL = P x MPL Modal sampai nilai produk marginal modal sama dengan tarif sewa : VMPK = r, di mana VMPK = P x MPK Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

124 Isoquant Kombinasi dari input (K,L) yang memberi produsen tingkat output yang sama Bentuk dari isoquant mencerminkan kemudahan di mana produsen dapat mensubstitusi antara input-input sementara tetap menjaga tingkat output yang sama. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

125 Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) Tingkat di mana dua input disubsitusikan dengan menjaga tingkat output yang sama Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

126 Isoquant Linear Modal dan tenaga kerja adalah substitusi yang sempurna Q = ak + bl MRTSKL = b/a Isoquant yang linear menyiratkan bahwa inputinput dapat disubstitusi pada tingkat yang konstan, tidak terpengaruh dari tingkat input yang digunakan. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

127 Leontief Isoquant Modal dan tenaga kerja adalah komplemen yang sempurna Modal dan tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang tetap Q = min{bk,cl} Karena modal dan tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang tetap maka tidak ada input pengganti sepanjang isoquant (sehingga, tidak ada MRTSKL) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

128 Cobb-Douglas Isoquants Input tidak selamanya dapat disubstitusi Penurunan tingkat marginal dari teknis substitusi Ketika paling sedikit satu input digunakan dalam proses produksi, maka semakin bertambah banyak dari input yang lain yang harus digunakan untuk menghasilkan tingkat output yang sama. Q = KaLb MRTSKL = MPL/MPK Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

129 Isocost Kombinasi dari input-input yang menghasilkan tingkat output pada biaya yang sama: wl + rk = C Disusun kembali, K = (l/r)c (w/r)l Untuk harga input yang diberikan, isocost yang lebih jauh dari titik asal adalah berhubungan dengan biayabiaya yang lebih tinggi Perubahan dari harga input mengubah kemiringan dari garis isocost Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

130 Minimalisasi Biaya Produk marginal per dollar yang dikeluarkan harus sama untuk semua input : Namun, hal ini hanya Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

131 Minimalisasi Biaya Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

132 Substitusi Input Optimal Sebuah perusahaan awalnya memproduksi Q0 dengan menggunakan kombinasi input yang diwakili oleh titik A pada biaya C0 Misalkan w0 turun menjadi w1 Kurva isocost berputar berlawanan arah jarum jam; di mana mewakili tingkat biaya yang sama sebelum perubahan gaji. Untuk menghasilkan tingkat output yang sama, Q0, perusahaan akan menghasilkan isocost pada garis yang lebih rendah (C1) pada titik B Kemiringan dari garis isocost yang baru mewakili hubungan gaji yang lebih rendah terhadap tarifmichael sewar.modal Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

133 Analisis Fungsi Biaya short-run cost Function adalah Fungsi yang mendefinisikan minimum biaya yang mungkin dalam memproduksi tingkat setiap output ketika faktor variabel yang digunakan dalam model cost-minimizing. Jenis-jenis Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) Variabel / Variable Cost (VC) Total / Total Cost (TC) Penyusutan / Sunk Cost Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

134 Biaya Total dan Biaya Variabel TC(Q) : Biaya total minimum untuk menghasilkan berbagai tigkat alternatif output. TC(Q) = VC(Q) + FC VC(Q) : Biaya yang berbeda dengan output FC : Biaya yang tidak berbeda dengan output Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

135 Beberapa Definisi Average Total Cost ATC = AVC + AFC ATC = TC(Q)/Q Average Variable Cost AVC = VC(Q)/Q Average Fixed Cost AFC = FC/Q Marginal Cost MC = ΔTC/ΔQ Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

136 Biaya Tetap (Fixed Cost) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

137 Biaya Variabel (Variable Cost) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

138 Biaya Total (Total Cost) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

139 Fungsi Kubik Biaya Adalah kubik biaya sebuah fungsi dari output; menyediakan aproksimasi yang wajar untuk hampir setiap fungsi biaya. C(Q) = f + aq + bq2 + cq3 Biaya Marginal? Dihafalkan : MC(Q) = a + 2bQ + 3cQ2 Kalkulus : dc/dq = a + 2bQ + 3cQ2 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

140 Contoh Biaya Total : C(Q) = 10 + Q + Q2 Fungsi biaya variabel : VC(Q) = Q + Q2 Biaya variabel untuk memproduksi 2 unit : VC(2) = 2 + (2)2 = 6 Biaya tetap : FC = 10 Fungsi biaya marginal : MC(Q) = 1 + 2Q Biaya marginal untuk memproduksi 2 unit : MC(2) = 1 + 2(2) = 5 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

141 Long Run Average Cost Curve Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 Kurva yang mendefinisikan minimal biaya rata-rata memproduksi tingkat alternatif output, memungkinkan untuk seleksi yang optimal dari kedua faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel.

142 Dalam jangka panjang pengusaha dapat menambah atau mengurangi jumlah pabrik sesuai dengan tingkat produksi yang direncanakan. Kemampuan tersebut memungkinkan perusahaan beroperasi dengan biaya rata-rata yang minimum pada berbagai tingkat produksi. Kurva yang menunjukkan titik-titik biaya rata-rata minimum pada berbagai tingkat produksi disebut kurva amplop. Kurva ini merupakan kurva biaya ratarata jangka panjang atau long run average cost (LAC). Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 Long Run Average Cost Curve

143 Skala Ekonomi Econoomies of scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun menurun karena output yang meningkat. Diseconomies of scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun naik karena output yang meningkat. Constant Return to Scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun tetap konstan sebagai output yang meningkat. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

144 Fungsi Biaya MultiProduk C(Q1,Q2) : Biaya untuk menghasilkan dua output secara bersama Bentuk umum fungsi : C(Q1,Q2) = f + aq1q2 + bq12 + cq22 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

145 Lingkup Ekonomi C(Q1,0) + C(0,Q2) > C(Q1,Q2) Adalah lebih murah untuk menghasilkan dua output secara bersama-sama daripada secara terpisah Contoh : Adalah lebih murah bagi Time-Warner untuk memproduksi layanan koneksi internet dan layanan Instant Messaging secara bersama-sama daripada secara terpisah Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

146 Komplementaritas Biaya Biaya marginal dari produksi barang 1 menurun karena banyak dari barang 2 diproduksi : ΔMC1(Q1,Q2)/ΔQ2 < 0 Contoh : Sapi bersembunyi dan menyerang Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

147 Fungsi Kuadrat Biaya Multi-Produk C(Q1,Q2) = f + aq1q2 + (Q1)2 + (Q2)2 MC1(Q1,Q2) = aq2 + 2Q1 MC2(Q1,Q2) = aq1 + 2Q2 Komplementaritas biaya : a < 0 Lingkup ekonomi : f > aq1q2 C(Q1,0) + C(0,Q2) = f + (Q1)2 + f + (Q2)2 C(Q1,Q2) = f + aq1q2 + (Q1)2 + (Q2)2 f > aq1q2 : Produksi bersama lebih murah f - aq1q2 > 0 : Produksi bersama lebih murah Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

148 Contoh Numerik : C(Q1,Q2) = 90-2Q1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2 Komplementaritas biaya? Ya, ketika a = -2 < 0 MC1(Q1,Q2) = -2Q2 + 2Q1 Lingkup Ekonomi? Ya, ketika 90 > -2Q1Q2 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

149 Kesimpulan Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan biaya) manajer harus menggunakan input sedemikian rupa sehingga nilai marginal dari tiap input mencerminkan harga yang harus dibayar perusahaan untuk menggunakan input Input optimal dapat dicapai ketika MRTSKL = (w/r) Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu menentukan perilaku memaksimalkan keuntungan di bab selanjutnya. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

150 Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 6 Organisasi Perusahaan Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

151 Tinjauan I. Metode Mendapatkan Input II. Pertukaran di Tempat (Spot Exchange) Kontrak Integrasi Vertikal (Vertical Integration) Biaya Transaksi Investasi Khusus Pengadaan Input secara Optimal Masalah Principal-Agent Pemilik Manajer Manajer - Pekerja Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

152 Peran Manager Mendapatkan input dengan biaya paling sedikit, seperti titik B Menyediakan insentif bagi pekerja untuk dapat menambah semangat kerja Kegagalan untuk mencapai hasil ini ditunjukkan seperti titik A Untuk mencapai titik B seorang manajer harus Menggunakan semua input secara efisien Memperoleh input menggunakan metode dengan biaya terkecil Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

153 Metode Pengadaan Input Pertukaran di tempat (Spot Exchange) Ketika pembeli dan penjual dari sebuah input bertemu di suatu tempat, terjadi pertukaran, dan kemudian berpisah. Kontrak Sebuah dokumen yang sah yang menciptakan hubungan berkelanjutan antara pembeli dan penjual. Integrasi Vertikal Ketika suatu perusahaan menghindari pemasok lain dan memilih untuk menghasilkan input sendiri Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

154 Fitur Utama Pertukaran di tempat (Spot Exchange) Spesialisasi, menghindari biaya kontrak, menghindari biaya integrasi vertikal Memungkinkan untuk Mencegah Permasalahan Kontrak Spesialisasi, mengurangi oportunisme, menghindari skimping pada investasi khusus Biaya besar dalam lingkungan yang kompleks Integrasi Vertikal Mengurangi oportunisme, menghindari biaya kontrak Menghilangkan spesialisasi dan memungkinkan meningkatnya biaya organisasi Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

155 Biaya Transaksi Biaya untuk memperoleh input melebihi dan di atas jumlah yang dibayarkan kepada pemasok input Meliputi : Biaya pencarian Biaya negosiasi Investasi lain yang layak atau pengeluaran Beberapa transaksi bersifat umum di mana yang lain bersifat spesifik dalam suatu hubungan perdagangan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

156 Investasi Khusus Investasi dibuat untuk memungkinkan dua belah pihak untuk saling bertukar tetapi memiliki sedikit atau tidak ada nilainya di luar hubungan pertukaran Jenis-jenis investasi khusus : Tempat khusus Aset pribadi yang khusus Aset yang bernilai Sumber Daya Manusia Mengarah ke biaya transaksi yang lebih tinggi Tawar menawar yang berbiaya besar Kurangnya investasi Oportunisme dan Mencegah Permasalahan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

157 Investasi Khusus dan Lama Perjanjian Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

158 Pengadaan Input secara Optimal Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

Ekonomi Manajerial. Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran

Ekonomi Manajerial. Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Ekonomi Manajerial Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Pendahuluan I. Kurva Permintaan Pasar Fungsi Permintaan Faktor Penentu Permintaan Surplus Konsumen II. Kurva Penawaran Pasar Fungsi Penawaran

Lebih terperinci

Bab 1: Pengertian dan Ruang Lingkup. Ekonomi Manajerial. Ekonomi Manajerial

Bab 1: Pengertian dan Ruang Lingkup. Ekonomi Manajerial. Ekonomi Manajerial Bab 1: Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Pokok Bahasan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Teori Perusahaan Sifat dan Fungsi Laba Etika Bisnis Kerangka Kerja

Lebih terperinci

MANAGERIAL ECONOMICS. Referensi :

MANAGERIAL ECONOMICS. Referensi : MANAGERIAL ECONOMICS Referensi : Pasar (Kebutuhan Manusia) APA.. ITU... Managerial Economics? Ekonomi Manajerial mengarah pada aplikasi TEORI EKONOMI dan merupakan alat bantu dalam ilmu PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Ekonomi Manajerial. dalam Perekonomian Global. Dominick Salvatore. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

Ekonomi Manajerial. dalam Perekonomian Global. Dominick Salvatore. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Bahan Kuliah Program Pascasarjana Unpas Program Studi Magister Manajemen Dosen : Dr. R. H.

Lebih terperinci

Economic Managerial; Introduction. Mohammad Arief

Economic Managerial; Introduction. Mohammad Arief Economic Managerial; Introduction Mohammad Arief Bisnis Masalah-masalah Ekonomi Barang apakah yang akan diproduksi dan berapa banyak. Bagaimana caranya barang tersebut diproduksi. Untuk siapa barang diproduksi

Lebih terperinci

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan Asumsi dalam Model Utilitas Kardinal Kepuasan konsumen pada suatu barang dapat diukur dengan satuan uang. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total. MUx

Lebih terperinci

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN)

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN) TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN) Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi TEORI KONSUMSI: Pendekatan Kardinal: UTILITY Definisi Utility (Total

Lebih terperinci

EKONOMIKA MANAJERIAL

EKONOMIKA MANAJERIAL EKONOMIKA MANAJERIAL I.1. EKONOMIKA MANAJERIAL : APLIKASI TEORI EKONOMI DAN METODE METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGUJI SEBERAPA JAUH SUATU ORGANISASI DAPAT MEREALISASI TUJUANNYA SECARA LEBIH EFISIEN.

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 05 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Perilaku Konsumen Bahan Ajar dan E-learning TEORI PERILAKU KONSUMEN (Pendekatan Kardinal) 2 Pengertian dasar Perilaku konsumen dianalisa untuk mengetahui

Lebih terperinci

Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens

Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens Asumsi-asumsi model kurva indiferens Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun) Utilitas Konsumen

Lebih terperinci

Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Definisi Ekonomi Manajerial Adalah aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan u/ membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen Pertemuan Ke 4 Teori Tingkah Laku Konsumen Ada dua pendekatan 1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal Yaitu kenikmatan konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif 2. Pendekatan nilai guna (Utiliti)

Lebih terperinci

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan

Lebih terperinci

Masalah Keputusan Manajemen timbul dalam organisasi apa saja:

Masalah Keputusan Manajemen timbul dalam organisasi apa saja: Ekonomi Manajerial adalah aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien Masalah

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI MIKRO / MKKK 203 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata Kuliah Keahlian

Lebih terperinci

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints :

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints : ANALISA PRODUKSI Fungsi produksi : Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan fisik antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Konsep konsep penting dalam analisa produksi

Lebih terperinci

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI Teori Perilaku Konsumen Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang lebih

Lebih terperinci

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN Dibuat oleh: Wahyuli Ambarwati Wulandari 7211410094 Akuntansi S1, 2010 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2012 A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Pendekatan

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama Mata Kuliah/Kode Koordinator Deskripsi Singkat : Pengantar

Lebih terperinci

Qx TUx MUx

Qx TUx MUx PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Ada 3 Pendekatan untuk mempelajari Tingkah Laku Konsumen : 1. Pendekatan Cardinal ( Marginal Utility ) 2. Pendekatan Ordinal ( Indefference Curve ) 3. Pendekatan

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN KURVA INDIFEREN / ORDINAL Pendekatan ini mempunyai asumsi : Rationality ; konsumen diasumsikan rasional artinya ia memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN 1. PENDEKATAN KARDINAL Pengertian dan Asumsi Umum Penilaian seseorang terhadap suatu barang akan mempengaruhi pola perilakunya dalam berkonsumsi. Tujuan utama dari konsumen

Lebih terperinci

EKONOMI. BAB 1 Pendahuluan

EKONOMI. BAB 1 Pendahuluan EKONOMI MANAJERIAL BAB 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN (PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL) Ingat komitment mengikuti kuliah dulu!! Komitmen belajar m.k. Ekonomi Manajerial 1. Setiap selesai kuliah, malam harinya

Lebih terperinci

TEORI PERILAKU KONSUMEN

TEORI PERILAKU KONSUMEN TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori Konsumsi adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia / konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan pembelian / penggunaan barang dan jasa. Perilaku konsumen adalah bagaimana

Lebih terperinci

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan PENDAHULUAN Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN - Konsep Ekonomi - Konsep Sumber Daya B. EKONOMI MANAJERIAL - Hubungan ekonomi manajerial dengan ilmu ekonomi lainnya

Lebih terperinci

Teori Produksi. Course: Pengantar Ekonomi.

Teori Produksi. Course: Pengantar Ekonomi. Teori Produksi Course: Pengantar Ekonomi Firms Firms demand factors of production in input markets and supply goods and services in output markets. Firm objectives: How much output to supply (quantity

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL

PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL 1. Pengertian dan ruang lingkup ekonomi manajerial. 2. Hubungan ekonomi manajerial dengan ilmu yang lain. 3. Teori perusahaan. 4. Laba. 2 SIFAT

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas 1 Menjelaskan bagaimana konsumen mendayagunakan sumberdaya yang ada (uang) dalam rangka memuaskan kebutuhan suatu produk/jasa. 2 Pokok Bahasan 1. Pentingnya konsep

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Teori Prilaku Konsumen (Ordinal Approach) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Teori Prilaku Konsumen (Ordinal Approach) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen Modul ke: Pengantar Ekonomi Mikro Teori Prilaku Konsumen (Ordinal Approach) Fakultas 7FEB Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen Pendekatan Ordinal Anggapan ynag diperlukan adalah : konsumen dapat

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI 1 / AK-021240 SKS : 2

Lebih terperinci

N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M - U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L

N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M - U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L PENGERTIAN DAN ASUMSI UTAMA Barang (commodities ) adalah benda dan jasa yang di konsumsi untuk memperoleh manfaat atau kegunaan. Bila seseorang mengonsumsi lebih dari satu barang dan jasa, seluruh nya

Lebih terperinci

Soal kasus 5.1 Jawaban soal kasus 5.1 Soal kasus 5.2 Jawaban soal kasus 5.2 Soal kasus 5.3 Jawaban soal kasus 5.3

Soal kasus 5.1 Jawaban soal kasus 5.1 Soal kasus 5.2 Jawaban soal kasus 5.2 Soal kasus 5.3 Jawaban soal kasus 5.3 Soal kasus 5.1 Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input tetap pada

Lebih terperinci

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi TEORI PERILAKU KONSUMEN Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi Kandungan Analitis 1. Sebab-sebab konsumen membeli lebih banyak komoditi pada harga rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga tinggi 2. Bagaimana

Lebih terperinci

Dr. PANDI AFANDI, SE, MM EKONOMI MANAJERIAL PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS LANCANG KUNING 2015/2016

Dr. PANDI AFANDI, SE, MM EKONOMI MANAJERIAL PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS LANCANG KUNING 2015/2016 Dr. PANDI AFANDI, SE, MM EKONOMI MANAJERIAL PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS LANCANG KUNING 2015/2016 SESSION : 1 INTRODUCTION YOU ENQUIRE? 1. Mengapa saya mempelajari ilmu ekonomi?

Lebih terperinci

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve)

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve) Teori Ekonomi Mikro Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama (Indifference Curve) Arti Kurva Kepuasan Sama Kurva yang menunjukan berbagai kombinasi konsumsi dari komoditi x dan y yang menghasilkan

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi Organisasi Produksi TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Produksi (production) adalah perubahan bentuk dari berbagai input atau sumber daya menjadi output beruoa barang dan

Lebih terperinci

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

Modul 5. Teori Perilaku Produsen Modul 5. Teori Perilaku Produsen A. Deskripsi Modul Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: berapa output yang harus

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi KTSP & K-13 Kelas X ekonomi TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami

Lebih terperinci

GBPP DAN SAP PENGANTAR EKONOMI MIKRO

GBPP DAN SAP PENGANTAR EKONOMI MIKRO (KK-003) GBPP DAN SAP PENGANTAR EKONOMI MIKRO GARIS-GARIS BESAR PENGAJARAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STRATA SATU MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI GARIS-GARIS PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Lebih terperinci

KULIAH KE - 4 TEORI PERILAKU INDIVIDUAL

KULIAH KE - 4 TEORI PERILAKU INDIVIDUAL KULIAH KE - 4 TEORI ERILAKU INDIVIDUAL (The Theory of Individual Behavior) MENGAA KITA HARUS MEMELAJARI ERILAKU INDIVIDU KONSUMEN? Miki.iiir lagi? Capèè dèh..!! @ Ya iya, calon manajer MISI UNIKOM: QUALiTY

Lebih terperinci

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1 TEORI KEPUASAN Modul ke: 06 Teori Fakultas FEB KONSUMEN kepuasan konsumen mencoba menjelaskan bagaimana konsumen dengan anggaran yang terbatas mencoba memaksimalkan kepuasannya. Ada dua pendekatan dalam

Lebih terperinci

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen. Modul ke: Perilaku Konsumen Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perilaku Konsumen Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan

Lebih terperinci

Keseimbangan Umum. Rus an Nasrudin. Mei Kuliah XII-2. Rus an Nasrudin (Kuliah XII-2) Keseimbangan Umum Mei / 20

Keseimbangan Umum. Rus an Nasrudin. Mei Kuliah XII-2. Rus an Nasrudin (Kuliah XII-2) Keseimbangan Umum Mei / 20 Keseimbangan Umum Rus an Nasrudin Kuliah XII-2 Mei 2013 Rus an Nasrudin (Kuliah XII-2) Keseimbangan Umum Mei 2013 1 / 20 Outline 1 Pendahuluan 2 Konsep Keseimbangan Umum 3 Permintaan dan Penawaran dalam

Lebih terperinci

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western Teori Konsumsi dan Utilitas The Budget Constraint : Apa yang bisa didapatkan konsumen? Budget constraint menggambarkan batasan kombinasi konsumsi yang bisa dilakukan konsumen. Manusia mengonsumsi kurang

Lebih terperinci

Household Behavior and Customer Choice

Household Behavior and Customer Choice Household Behavior and Customer Choice Course: Pengantar Ekonomi The Market System Household Choice in Output Markets Three basic decisions: How much of each product, or output, to demand How much labor

Lebih terperinci

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility Modul ke: Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id TEORI UTILITAS ORDINAL Kurva Indiferens Garis Anggaran Keseimbangan

Lebih terperinci

Materi 4 Ekonomi Mikro

Materi 4 Ekonomi Mikro Materi 4 Ekonomi Mikro Teori Produksi Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis ekonomi konsep biaya, biaya produksi jangka pendek dan panjang. Mahasiswa dapat memahami konsep

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 06 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Perilaku Produsen Bahan Ajar dan E-learning TEORI PERILAKU PRODUSEN (Analisis Jangka Pendek) 2 Basic Concept Inputs Production Process Outputs Produksi

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 09Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Bentuk Organisasi Perusahaan, Fungsi Produksi dan Input 2 Variabel Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TUJUAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1 BAB I PENDAHULUAN Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasaar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasana yang mendorong

Lebih terperinci

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN Kardono-nuhfil1 IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori perilaku

Lebih terperinci

HOUSEHOLD EQUILIBRIUM

HOUSEHOLD EQUILIBRIUM Minggu ke 2 HUSEHLD EQUILIBRIUM leh Dr.Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si. 22 Februari 2013 1 Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: Menjelaskan dan menggambarkan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Model ini sangat sederhana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Produksi Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari

BAB II URAIAN TEORITIS. pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Definisi Ekonomi Pertanian Ekonomi pertanian merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dengan ilmu pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari dan

Lebih terperinci

A. Pendekatan Utilitas

A. Pendekatan Utilitas ANALISIS PERMINTAAN Mengapa Penting? 1. Profitabilitas suatu perusahaan ditentukan oleh permintaan akan produk yang dihasilkan. 2. Untuk membuat keputusan bila terjadi : - Perubahan harga - Perubahan pendapatan

Lebih terperinci

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen Modul 4. Teori Perilaku Konsumen Deskripsi Modul Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan

Lebih terperinci

BAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN

BAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN BAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN A. PENDEKATAN CARDINAL Pdkt. Marginal Utility (MU) 1. Anggapan yang dipakai dalam pendekatan ini adalah : Kepuasan konsumen dapat diukur, & diberi satuan ukur UTIL. Dalam

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Dalam teori EKONOMI MIKRO yang dibahas adalah proses alokasi sumberdaya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri. EFISIENSI DITINGKAT MIKRO belum tentu baik

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 Teori Prilaku Konsumen

PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 Teori Prilaku Konsumen 2015 PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 Teori Prilaku Konsumen Pertemuan 4 dan 5 Nur RACHMAD Universitas Gunadarma 4/21/2015 TEORI PERILAKU KONSUMEN Pendahuluan Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna

Lebih terperinci

Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan

Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan didiksusetyo@gmail.com October 5, 2016 1 Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan sumberdaya untuk tujuan

Lebih terperinci

TEORI BIAYA PRODUKSI

TEORI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI Konsep Biaya Tujuan dari perusahaan secara umum adalah memaksimalkan laba Laba total = selisih positif antara penerimaan total dengan biaya total Biaya memberikan peranan penting dalam

Lebih terperinci

EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI

EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI Teori Produksi Produksi Kegiatan memproses input menjadi output Produsen dalam melakukan kegiatan produksi mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi

Lebih terperinci

EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA.

EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA. EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA. Ekonomi Manajerial Definisi: Aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan, untuk membahas bagaimana suatu

Lebih terperinci

TEORI PREFERENSI KONSUMEN

TEORI PREFERENSI KONSUMEN TEORI PREFERENSI KONSUMEN 1 Baca: Jogiyanto Bab 6. Fungsi Utility Cardinal Vs Ordinal Cardinal Ordinal Aplikasi Matematis TEORI PREFERENSI KONUMEN Teori Modern Preferensi Konsumen Dalil 1 Dalil 2 Dalil

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan, Teori Produksi Biaya Jangka pendek Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TEORI BIAYA (ONGKOS) PRODUKSI BIAYA/ONGKOS PRODUKSI:

Lebih terperinci

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition)

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition) Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition) PertemuanVII Tujuan Memahami definisi (perfect competition) Menjelaskan bagaimana perusahaan mengambil keputusan dan mengapa terjadi pemberhentian kerja dan

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Terminologi penting dalam teori produksi 1. Fungsi produksi 2. Biaya produksi minimum 3. Jangka waktu analisis 4. Perusahaan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai

Lebih terperinci

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Pokok Bahasan Teori nilai guna (utility) Pemaksimuman nilai guna Teori nilai guna dan teori permintaan Paradoks

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS

III. KERANGKA TEORITIS III. KERANGKA TEORITIS 3.. Penurunan Fungsi Produksi Pupuk Perilaku produsen pupuk adalah berusaha untuk memaksimumkan keuntungannya. Jika keuntungan produsen dinotasikan dengan π, total biaya (TC) terdiri

Lebih terperinci

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN 4.1. Pendahuluan Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H Mata Kode Mata Program Studi Kredit Semester Semester NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG : : : : : PENGANTAR EKONOMI MIKRO ( MICRO ECONOMIC ) EK12.B113 MANAJEMEN 3

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup teori produksi, konsep efisiensi,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Untuk mengetahui dampak kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku (input) dalam industri tempe, akan digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan hal tersebut.

Lebih terperinci

EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA.

EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA. EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA. BAB I PENDAHULUAN (PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL) Ekonomi Manajerial Definisi: Aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis

Lebih terperinci

KONSEP EKONOMI MANAJERIAL ILMU MANAJEMEN

KONSEP EKONOMI MANAJERIAL ILMU MANAJEMEN BAB I KONSEP EKONOMI MANAJERIAL ILMU MANAJEMEN MERTODE KUANTITATIF EKONOMI MANAJERIAL TEORI EKONOMI MIKRO Gambar 1.1. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial A. EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMIC) Menurut

Lebih terperinci

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN Kardono -nuhfil V. TEORI PERILAKU PRODUSEN 5.. Fungsi Produksi Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: ) berapa output

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kode MK Program Studi Kredit Semester Semester : MANAJEMEN STRATEGIK : EK12.C406 : MANAJEMEN : 3 SKS : VIII (DELAPAN) Buku

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan : Pendekatan nilai guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal.

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi.

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi. TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Anwar Cahyadi, SE., MSi. 1 Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Perusahaan ditinjau dari sisi Teori Ekonomi Tidak dibedakan atas kepemilikanya, jenis usahanya maupun skalanya. Terfokus pada bagaimana

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI JENJANG : D3 AKUNTANSI : ATA : PENDEKATAN TEORI DAN PENERAPANNYA : WAJIB MEMBERIKAN KASUS DAN PEKERJAAN PENEKANAN

PENGANTAR EKONOMI JENJANG : D3 AKUNTANSI : ATA : PENDEKATAN TEORI DAN PENERAPANNYA : WAJIB MEMBERIKAN KASUS DAN PEKERJAAN PENEKANAN JURUSAN : AKUNTANSI PENGANTAR EKONOMI Koordinator: Mohammad Abdul Mukhyi Email: mukhyi@staff.gunadarma.ac.id dan doele63@yahoo.com Telp: 87987739 dan 41 Ext: 409; HP 0817 126 402 JUMLAH SKS : 2SKS JENJANG

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ================================================== SATUAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM EKONOMI MIKRO

MODUL PRAKTIKUM EKONOMI MIKRO MODUL PRAKTIKUM EKONOMI MIKRO TIM PENYUSUN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO Add your company slogan Biaya Teori Produksi LOGO Asumsi Dalam pembahasan ekonomi, perusahaan selalu diasumsikan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungannya. Perusahaan yang didirikan tidak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

Kuliah II-Teori Konsumen & Derivasi Kurva Permintaan

Kuliah II-Teori Konsumen & Derivasi Kurva Permintaan Kuliah II-Teori Konsumen & Derivasi Kurva Permintaan DIE-FEUI February 19, 2013 Kuliah II-Teori Konsumen & 1 2 3 4 Kuliah II-Teori Konsumen & Bacaan Pindyck Ch.3 & Ch.4 Nicholson Ch.3 Kuliah II-Teori Konsumen

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Bahasan Teori produksi (teori perilaku produsen) Bentuk-bentuk organisasi perusahaan Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi

Lebih terperinci

EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 4 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI & MANAJEMEN

EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 4 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI & MANAJEMEN EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 4 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI & MANAJEMEN Pengantar (1) Pembahasan dasar-dasar mikroekonomi memberikan pemahaman dari konsep dasar yg dapat

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen

Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen PERILAKU KONSUMEN PERILAKU KONSUMEN Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen Tujuan utama dari konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk adalah memaksimumkan kepuasan total (total satisfaction) atau Utilitas total

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO Teori Ekonomi Mikro PENDAHULUAN BAB 1 1.1 ILMU EKONOMI Secara umum ilmu ekonomi atau ekonomika dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alat-alat

Lebih terperinci

BAB 6 PERILAKU PRODUSEN

BAB 6 PERILAKU PRODUSEN BAB 6 PERILAKU PRODUSEN Pendahuluan Definisi: mengubah bahan dasar menjadi barang setengah jadi dan barang akhir Proses Produksi Input (X,X2..) Aktivitas Produksi Output (Brg & Jasa) Tujuan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Kotler(2007) dapat didefinisikan bahwa seluruh individu dan rumah tangga yang dapat membeli atau dapat memperoleh

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Teori Tingkah Laku Konsumen, Karakteristik Prilaku Konsumen dan Konsep Implementasi Cardinal Utility Approach Abdul Gani, SE MM

Lebih terperinci