BAB I P E N D A H U L U A N

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I P E N D A H U L U A N"

Transkripsi

1 Jl. AH NAsution No 14 Bandung BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Peraturan Daerah Kota Bandung Nonor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung Tahun telah mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus menyusun rencana strategis SKPD secara sistimatis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek (1 tahun). Berdasarkan hal itu setiap SKPD harus membuat Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (Renja). Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun ini mengacu pada visi, misi dan program Walikota Bandung yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. Penyusunan Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun berpedoman pada RPJP Daerah Kota Bandung Tahun dan dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri 54 Tahun Mengingat peran dan fungsi Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung sangat penting bagi Kecamatan Antapani dan Masyarakat, maka penyusunan Renstra Kecamatan Antapani dilakukan secara transparan dan fartisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang menyeluruh dan berkesinambungan. 1

2 Jl. AH NAsution No 14 Bandung Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun berisi visi, misi, tujuan, Kebijakan dan program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Kecamatan Antapani disertai dengan rencana kegiatan dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah daerah maka Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kota Bandung tahun dan Renja SKPD, ilustrasi keterhubungan Renstra SKPD dengan RPJMD dan Renja SKPD dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.1 RPJMD RENSTRA Perencanaan Stratejik - Visi dan Misi - Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah Kebijakan - Program Pembangunan Daerah - Program Prioritas - Visi dan Misi - Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah Kebijakan - Program Pembangunan Daerah - Program Prioritas - Program Prioritas Perencanaan Operasional Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas Renstra disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD yang diimplementasikan melalui pelaksanaan program pembangunan daerah yang berisi program-program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah. 2

3 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 1.2. Landasan Hukum Organisasi : Landasan operasional yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas sebagai berikut : 1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta; 2) Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); 7) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah; 9) Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 10) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3

4 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 11) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ; 12) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 13) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional ; 14) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota ; 15) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 16) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah; 17) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan; 18) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah; 19) Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung; 20) Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2 tentang pengembangan dan Penataan Kawasan Inti Pusat Kota; 21) Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung; 22) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 4

5 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 23) Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah 24) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun ; 25) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun ) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun ; 27) Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun ini adalah sebagai berikut: 1. Maksud a. Memberikan arah dan pedoman bagi seluruh Aparatur Pemerintah Kecamatan dalam melaksanakan tugas/program/kegiatan dan meningkatkan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, perekonomian, kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban. 5

6 Jl. AH NAsution No 14 Bandung b. Memberikan gambaran dan penjelasan dalam melaksanakan tugas/kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. c. Sebagai bahan dan gambaran bagi pihak yang berwenang untuk menetapkan suatu kebijakan/program, dalam melaksanakan pemberdayaan aparat dan masyarakat. 2. Tujuan a. Untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan mengutamakan skala prioritas pada Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam upaya turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah b. Sebagai bahan pengendalian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah kecamatan dan pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat. c. Sebagai bahan penilaian dan pengkajian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah kecamatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun anggaran Sistematika Penyusunan. Hubungan Renstra-SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Hierarki Rencana Strategis SKPD harus mengacu pada pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun dan merupakan bahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun Karena itu Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun merupakan bagian yang terintregasi dengan RPJM Kota Bandung untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. Renstra harus sinkron dan sinergi antar 6

7 waktu, antar ruang dan antar tugas dan fungsi PEMERINTAH KOTA BANDUNG Jl. AH NAsution No 14 Bandung SKPD, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung perpedoman pada RPJM Kota Bandung, digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan SKPD Kecamatan Antapani Kota Bandung BAB I : PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hokum, hubungan Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, serta proses penyusunan. BAB II BAB III BAB IV : TUGAS DAN FUNGSI Berisikan struktur organisasi, susunan kepegawaian dan perlengkapan, serta tugas pokok dan fungsi organisasi. : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Menjelaskan kondisi umum daerah masa kini (sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, berupa standar pelayanan minimum dan hasil capaian kinerja) dan kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan (sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, berupa standar pelayanan minimum dan hasil kerja yang ingin dicapai. : VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGIS, DAN KEBIJAKAN Menerangkan visi dan misi serta tujuan (merupakan penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai), strategi (strategi adalah cara untuk 7

8 Jl. AH NAsution No 14 Bandung mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis, rasional dan komprehensip), kebijakan (arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kejadian untuk mencapai tujuan. BAB V : PROGRAM DAN KEGIATAN Merupakan penjelasan yang bersifat umum dari program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumbernya, baik yang berasal dari APBD, APBN dan sumber pendanaan lainnya yang sah, dalam periode lima tahun dan tahunan kewilayahan. Terdiri dari: 1. Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenanagan SKPD; 2. Program dan Kegiatan Lintas SKPD; dan 3. Program dan Kegiatan kewilayahan denganb penjelasan untuk kerjasama dengan pengan pemerintah daerah lainnya terlibat. BAB VI : PENUTUP Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan antara lain Renstra SKPD merupakan pedoman dengan penyusunan Renja, dan merupakan evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahun, serta catatan dan harapan kepala SKPD. 8

9 Jl. AH NAsution No 14 Bandung BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Dalam kedudukan dan fungsinya pemerintah kecamatan memiliki posisi yang sangat penting karena keberhasilan tugas Pemerintah/ Pemerintah Kota dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkat efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, perekonomian, kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta mengembangkan potensi wilayah sangat ditunjang oleh keberadaan pemerintah kecamatan, untuk itu tantangan yang harus dijawab adalah bagaimana mewujudkan Pemerintah Kecamatan yang berwibawa dan mampu memberikan pelayanan serta memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang. Memenuhi maksud tersebut, kiranya upaya untuk memperkuat Pemerintah Kecamatan maka dikeluarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, dengan didasarkan pada ketentuan Pasal 66 ayat (4) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang berbunyi Camat menerima pelimpahan sebagian kewenangan Pemerintah dari Bupati/Walikota dan untuk Kota Bandung telah dikeluarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan sebagian urusan Walikota Bandung kepada Camat dan 9

10 Jl. AH NAsution No 14 Bandung Lurah, yang terdiri dari 24 (dua puluh empat) bidang urusan 124 (seratus dua puluh empat) rincian urusan. Melalui urusan tersebut, Pemerintah Kecamatan Antapani berupaya meningkatkan kemampuan pelayanan yang profesional, efektif, efisien, akuntabel dan transparan, dengan meningkatkan perbaikan proses mekanisme perancanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan dan evaluasi serta mengharapkan kiranya Pemerintah Kota segera menyusun berbagai kebijakan, yang menunjang pada kelancaran pelaksanaan tugas pelimpahan sebagian urusan yang diberikan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah agar mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat. Konsekwensi logis dari pelimpahan sebagian urusan Walikota Bandung yang harus dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat, tokoh masyarakat, LSM dan kalangan dunia usaha dalam proses perencanaan untuk memberi masukan, menyalurkan aspirasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan. 1. Kedudukan Kecamatan Antapani merupakan salah satu kecamatan dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung yang diresmikan pada tanggal 12 April 2007 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dengan batas-batasnya sbb : Sebelah Utara : Jl. Jend. A.H. Nasution (Kec. Mandalajati); Sebelah Timur : Kali Cikeley (Kec. Arcamanik); Sebelah Selatan : Rel Kereta Api (Kec. Buah Batu); Sebelah Barat : Kali Cidurian (Kec. Kiaracondong). 10

11 Jl. AH NAsution No 14 Bandung Secara geografis Kecamatan Antapani terletak disebelah Timur Kota Bandung dengan luas wilayah 400,543 ha. dengan kepadatan penduduk rata-rata 147 jiwa per ha. Wilayah Kecamatan terbagi dalam 4 kelurahan, 58 rukun warga dan 297 rukun tetangga. Adapun kelurahan-kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut : 1) Kelurahan Antapani Wetan 2) Kelurahan Antapani Kulon 3) Kelurahan Antapani Tengah 4) Kelurahan Antapani Kidul 2. Keadaan Penduduk a. Jumlah Kepala Keluarga : umpi b. Jumlah Penduduk : Laki-laki : jiwa Perempuan : jiwa Jumlah : jiwa c. Jumlah Penduduk menurut kewarganegaraan : WNI Pribumi : orang WNI Keturunan : orang WNA : 7 42orang d. Jumlah Penduduk menurut Golongan Agama : 1) Islam : orang 2) Kristen : orang 3) Katholik : 817 orang 4) Hindu : 39 orang 5) Budha : 26 orang 6) Aliran Kepercayaan : 109 orang 11

12 Jl. AH NAsution No 14 Bandung e. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian : 1) Pegawai Negeri Sipil : orang 2) TNI/POLRI : 407 orang 3) Pegawai Swasta : orang 4) Wiraswasta/Pengusaha : orang 5) Buruh : orang 6) Tani : 3164 orang 7) Dagang : orang 8) Pensiunan : orang 9) Mahasiswa : orang 10)Pelajar : orang f. Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan : 1) Tidak/belum sekolah : orang 2) Tidak tamat SD : 4.9 orang 3) Belum tamat SD : orang 4) Tamat SD : orang 5) SLTP : orang 6) SLTA : orang 7) Akademi/Sarmud : orang 8) Sarjana : orang 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD A. Tugas Pokok dan Fungsi Yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Organisasi adalah Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun Adapun rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Kecamatan adalah sebagai berikut : 12

13 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 1. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut: 1. Kecamatan mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud angka (1), Kecamatan mempunyai fungsi: a) mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b) mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e) mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat Kecamatan; f) membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; g) melaksanakan pelayanan ketatausahaan Kecamatan. 2. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut: a. Camat 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Camat mempunyai fungsi : 13

14 Jl. AH NAsution No 14 Bandung a) mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat; b) mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban umum; c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya. b. Sekretariat Kecamatan 1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a) pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan; b) pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan kecamatan dan kelurahan; c) pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan; d) pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi; e) fasilitas dan Pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan antapani f) pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 14

15 Jl. AH NAsution No 14 Bandung c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : 1) menyusun Bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian; 2) pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan 3) pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian. d. Sub Bagian Program dan Keuangan 1. Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang program dan keuangan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi: a) penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan; b) pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta koordinasi 15

16 Jl. AH NAsution No 14 Bandung pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan; c) pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan kecamatan; dan d) pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan e. Seksi Pemerintahan 1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan; b) pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga; c) pelayanan administrasi pertanahan ; d) pembinaan administrasi pemerintahan kelurahan; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan f. Seksi Ketentraman dan Ketertiban 1. Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban 16

17 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mampunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban b) pembinaan ketentraman dan ketertiban; c) pembinaan potensi perlindungan masyarakat d) pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban g. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan 1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan b) inventarisasi dan fasilitas masalah sosial kemasyarakatan; c) inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal; d) pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat kecamatan dan Kelurahan e) fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda; 17

18 Jl. AH NAsution No 14 Bandung f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan g) pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan. h. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup 1. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan Hidup; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup; b) fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;; c) inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan; d) fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial; e) fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup; f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan instansi terkait; dan g) pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. 18

19 Jl. AH NAsution No 14 Bandung i. Seksi Pelayanan 2. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan; 3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b) pelayanan data dan informasi Kecamatan; c) pelayanan administrasi kependudukan; d) pelayanan administrasi umum lainnya; e) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan. B. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Struktur Kecamatan terdiri dari : a) Camat; b) Sekretaris Kecamatan; c) Seksi Pemerintahan; d) Seksi Ketentraman dan Ketertiban; e) Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan; f) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup; g) Seksi Pelayanan; h) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; i) Sub Bagian Program dan Keuangan; j) Kelompok Jabatan Fungsional. 19

20 Jl. AH NAsution No 14 Bandung Bagan Struktur Organisasi Kecamatan CAMAT SEKRETARIAT KECAMATAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAG. UMUM & KEPEG. SUB BAG PROGR & KEUANGAN SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI TRAMTIB SEKSI EKBANG & LH SEKSI DIKMAS SEKSI PELAYANAN KELURAHAN an 20

21 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 2.2 Sumber Daya SKPD Jumlah Pegawai Kecamatan dan Kelurahan berdasarkan Golongan, Jabatan/Esselonering dan Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini : NO NAMA NIP GOL JABATAN LATIHAN JABATAN TINGKAT PENDIDIKA N PENDIDIKAN TERAKHIR NAMA SEKOLAH FAKULTA S Drs. ACA HERWANSYAH IV/b CAMAT DIKLAT PIM IV S1 UNLA FISIP 2 DRS.H.SUDITA, MH IV/a SEKCAM SPAMA S2 UNISBA 3 AHMAD SUJANI, S.Sos, M.M IV/a 4 TATANG PERMANA, S.Sos, M.Si IV/a LURAH ANTAPANI KIDUL KASI TRANTIB KEC ADUM S2 - S2 STIE PASUNDAN STIA GARUT 5 Dra. Hj. WIWIN SOEGIARTI IV/a KASI.PEM ANKID - S2 UNPAS - 6 ENDAH KOMALA SARI, S Sos, MAP IV/a 7 Dra. YANE MARYANA III/ d 8 Dra. RINA RISNAWATI III/ d 9 Dra. HENI HOLIAH, MP III/ d 10 Dra. LILIS GANTINI III/ d 11 HAKIM SATYA BUDHI III/ d KASI PELAYANAN KEC KASI EKBANG LH KEC KASI DIKMASY KEC KASI PEMERINTAHAN KEC KASI EKBANG LH ANKID LURAH ANTAPANI TENGAH ILMU HUKUM MANj.S DM DIKLAT PIM III S2 LAN RI - ADUMLA S1 UNLA FISIP DIKLAT PIM IV S1 STKS - DIKLAT PIM IV ADUM S2 IPB - S1 D III STIA LAN RI APDN BANDUNG 12 ENUNG KARTINI III/ d KASI.PEM ANKUL - S1 ARS 13 BAMBANG PURWANTO, SE III/d 14 CECEP RUSTIANA, S.Hut III/d 15 AGUS SYAEFUDIN III/c 16 MOCHAMAD RIDWAN III/c 17 ELVA MAHYUDIN III/c 18 Hj. ROSDIANA MEGAWATI III/c 19 SHINTA PARMAWATI, SSTP, Msi III/c 20 WIWIN WIATIN III/c 21 Drs. H. DADANG AHDIAT, Msi III/c 22 AI WAHYUNINGSIH III/c KASI PELAYANAN ANKID PELAKSANA DI KEC KASI KEMAS ANKUL SEKLUR ANTAPANI KIDUL KASI EKBANG LH ANTENG KASI DIKMASY ANTENG LURAH ANTAPANI KULON KASI EKBANG LH ANWET LURAH ANTAPANI WETAN KASI EKBANG LH ANKUL S1 - S1 UNWIM ADUM DIKLAT PIM IV DIKLAT PIM IV ADUM D-1 SGSMTP SMA SMEA STM S2 D III TAMAN SISWA SMEA N SOLOK STM NEGERI II UNIV.TERB UKA - EKONO MI EKONO MI KEHUTA NAN KOM - S2 UNLA FISIP - SMA SMA N 11-21

22 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 23 WAHYU ACHMAD AFFANDI, Sip, MSi III/c 24 RITA TRESNAWATI, Spd III/c 25 FITRI NANDA YULISTIA, SSTP 26 BUDHI NURWIBOWO III/b 27 DEDI JUARDI, S.IP III/b KASUBAG PROGRAM & KEU KASI PELAYANAN ANWET - S2 UNPAD FISIP - S1 STKIP SILIWANGI III/c SEKLUR ANTENG D 4 STPDN - KASI KEMASY ANKID SEKLUR ANTAPANI WETAN - D III ATPU/UNWI M FKIP SIPIL S1 UNLA FISIP 28 KARNA SUHERMAN, ST III/b KASI PEM ANWET S ASEP SUPRIADI, SAP III/b 30 YUNINGSIH III/a 31 YENI ARIESTIANI SARIPAH, SE III/a KASUBAG UMUM KEPEGAWAIAN KASI KEMAS ANWET KASI PELAYANAN ANTENG DIKLAT PIM IV S1 - SMA S1 STIA LAN RI TAMAN SISWA SANGGA BUANA 32 TRESNA SETIAWAN III/a KASIPEM ANTENG - SMA DJUDJU DJUBAEDAH III/a 34 MOCH RIZA MAHENDRA, SE III/a 35 RACHMAT FIRMANSYAH, SAP III/a 36 ATANG SOBANDI II/b 37 FIA NOVIANA II/b 38 IWAN IRAWAN II/b 39 SANDI ARIANDI II/b 40 RIKI MAULANI II/b 41 WAWAN SETIAWAN II/b 42 ALVIN HERMAWAN II/b 43 SARIPUDIN II/a 44 TARNO II/a 45 SAPTRI LIANI II/b 46 MAMAN NURYAMAN II/a 47 AJAT SUDRAJAT II/a 48 YANI DARYANI II/a 49 SARIFUDIN I/d 50 HIDAYAT I/b PETUGAS PELAYANAN KEC KASI PELAYANAN ANKUL BENDAHARA PENGELUARAN PULAHTA PEMERINTAH PETUGAS PELAYANAN ANTENG PETUGAS TRAMTIB KEC PETUGAS PELAYANAN PETUGAS PELAYANAN ANKID PENGADMINISTR ASI UMUM ANTENG ( TUGAS BELAJAR ) PETUGAS PELAYANAN KEC PENGADMINISTR ASI UMUM ANKUL PENGADMINISTR ASI UMUM KEC PENGADMINISTR ASI UMUM ( CARAKA) PENGADMINISTR ASI SURAT & PEGAWAI PULAHTA EKBANG & LH KEC PENYIMPAN & PENGURUS BARANG PETUGAS BINA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN - SMEA S1 SMEA KENCANA UNPAS - - EKONO MI - EKONO MI - S1 UNPAD FISIP - SMP PERSAMAA N - SMA BPI SMA SMIP YPPPT - - STM - SLTA - SMA PRA.INTER NASIONAL MUSLIMIN 1 SMA TAMAN SISWA - s1 stba - SD SDN.CILAKI KAB STBA YAPARI - SD SMA SMA YAS - - SMK SMA N 2 SUBANG KARTIKA CHANDRA - SLTA PAKET C - - SLTP.PKT C - SD PKBM BINA UMAT PASIRKALIK I

23 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 2.3 Kinerja Pelayanan Kecamatan Antapani Pengukuran indikator makro sangat berguna untuk melihat trend yang terjadi selama kurun waktu 5 tahun yang lalu. Dengan melihat kecenderungannya yang terjadi selama 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, barulah didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi trend yang terjadi. Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Antapani berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kinerja utama sesuai Kepmenpan Nomor 009 tahun 2007, berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Bahan penulisan tentang kinerja pelayanan SKPD ini mengacu pada hasil kerja bagian B Adapun tabel yang perlu disajikan adalah sebagai berikut: 23

24 Jl. AH NAsution No 14 Bandung Tabel 2.1 Riviu Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Antapani Kota Bandung NO. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Kecamatan Targ et SPM Targ et IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan 90 1 Fasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat Kecamatan dan Kelurahan ,99 99,95 99,89 99, ,10 111, , ,05 88,4 3 2 Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan pemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan ,99 99,83 99,99 99, ,10 110, , ,10 103, 35 3 Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat Kecamatan dan Kelurahan ,25 99,97 100,0 0 97,4 8 92, ,28 111, , ,31 102, 52 4 Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat Kecamatan dan Kelurahan ,0 0 99,99 99,99 99,9 9 58, ,11 111, , ,10 64,9 2 5 Fasilitasi peningkatan pemerintahan umum Kecamatan dan Kelurahan ,21 99,58 99,99 99,5 6 93, ,23 110, , ,62 103, 74 23

25 Jl. AH NAsution No 14 Bandung 6 Fasilitasi peningkatan Peran Pemerintah kota dalam Pembangunan Kelurahan 7 Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat , ,98 98,62 99,83 99,89 99,99 99,0 3 99,6 8 89, ,92 111,09 109, , , , ,04 110,75 0,00 100, 00 24

26 Interpretasi dari tabel 2.1 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada umumnya rasio pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tercapai dengan baik yaitu mendekati 100. Dari 5 (lima) tahun pelaksanaan Restra, pada tahun 2013 terjadi penurunan dalam penyerapan anggaran yang cukup signifikan. Hal tersebut karena output yang dihasilkan telah dapat memenuhi sasaran yang telah ditetapkan. Tetapi secara keseluruhan 5 tahun pelaksanaan Capaian program dan kegiatan di Kecamatan Antapani sebesar 92 Adapaun penyerapan pada tahun anggaran 2013 dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Analisis efisiensi Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan. Rencana : 1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 68,650,. 2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan yang menunjang peningkatan ekonomi masyarakat melalui : Pendataan dan pembinaan Koperasi, peningkatan pemahaman dan promosi usaha melalui pembinaan UKM. Realisasi. 1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp. 54,635,700. 2) Output yang direalisasikan, yaitu a) Terlaksananya Pembinaan UKM, Koperasi masingmasing sebanyak 1 kali kegiatan. b) Terlaksananya Pendataan dan Pembinaan Koperasi, masing-masing sebanyak 1 kali kegiatan. Analisis Pencapaian. 25

27 Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 sedangkan output sebesar Analisis efisiensi Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan Rencana : 1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp ) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas hidup masyarakat, melalui : pendataan penyandang cacat, serta pembinaan GSI, RBM dan Posyandu. Realisasi. 1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp. 282,881,725 2) Output yang direalisasikan, yaitu a) Terlaksananya Pendataan Penyandang Cacat, sebanyak 1 kali kegiatan. b) Terlaksananya pembinaan GSI (Gerakan Sayang Ibu), sebanyak 1 kali pembinaan. c) Terlaksananya pembinaan RBM, sebanyak 1 kali pembinaan. d) Terlaksananya pembinaan Posyandu, sebanyak 9 kali pembinaan per kelurahan. Analisis Pencapaian. Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 sedangkan output sebesar

28 3. Analisis efisiensi Kegiatan Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan Rencana : 1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 1,390,389,750. 2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan yang menunjang peningkatan Infrastuktur dan lingkungan hidup masyarakat, melalui musrenbang kecamatan dan musrenbang kelurahan, Pemeliharaan fasilitas umum dan sosial lingkungan RW di kelurahan, serta pengadaan alat biofori, tempat sampah dan SUmur Resapan. Realisasi. 1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp. 1,282,846,069 2) Output yang direalisasikan, yaitu a) Terlaksananya Musrenbang, sebanyak 5 kali pelaksanaan. b) Terlaksananya Penyusunan data pembangunan kecamatan, sebanyak 1 kali pelaksanaan. c) Terlaksananya Monitoring Pembangunan Kelurahan, sebanyak 4 kali pelaksanaan. d) Pemasangan Dolkenisasi terhadap Pohon/tanaman yang berada di sekitar Kecamatan Antapani. e) Terlaksananya penyuluhan lingkungan yang bersih dan sehat sebanyak 1 kali pelaksanaan. f) Pemeliharaan Kirmir dan Kerb di jalan Lingkungan 27

29 g) Pembuatan sumur resapan h) Pengadaan alat biofori Analisis Pencapaian. Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 sedangkan output sebesar Analisis efisiensi Kegiatan Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan Rencana : 1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp ,00. 2) Output yang direncanakan, yaitu : Terlaksananya kegiatan yang menunjang peningkatan ketentraman dan ketertiban, berupa : pembinaan Linmas, Satwankar serta Ormas dan OKP. Realisasi. 1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp ) Output yang direalisasikan, yaitu : a) Terlaksananya Pembinaan Ormas dan OKP sebanyak 1 kali pembinaan. b) Terlaksananya Pembinaan Linmas, sebanyak 1 kali pembinaan. c) Terlaksananya Pembinaan Satwankar, sebanyak 1 kali pembinaan. d) Pendataan PKL dan Pembinaan PKL Analisis Pencapaian. 28

30 Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 sedangkan output sebesar Analisis efisiensi Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan Rencana : 1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 650,305,. 2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan terhadap bidang penyelenggaraan Pemerintahan umum berupa : Pembuatan fropil Monografi dan data Monografi, pembinaan RT/RW, pembinaan kelurahan siaga serta sosialisasi pemekaran Rt/Rw. Realisasi. 1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp 607,157,140 2) Output yang direalisasikan, yaitu : a) Tersedianya data monografi Kecamatan dan Kelurahan b) Terlaksananya pembinaan RT dan RW, sebanyak 12 kali pembinaan. c) Terlaksananya Pemilihan kelurahan terbaik, sebanyak 1 kali pelaksanaan. d) Terlaksananya sosialisasi perda pemekaran Rt/Rw, sebanyak 1 kali pelaksanaan. Analisis Pencapaian. Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 sedangkan output sebesar

31 6. Analisis efisiensi Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat Rencana : 1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 144,800,. 2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan terhadap bidang penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat berupa : sosialisasi Perda Kependudukan, pendataan penduduk musiman, pemutakhiran data penduduk serta pendampingan operasi Yustisi Kependudukan. Realisasi. 1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp 129,390,730. 2) Output yang direalisasikan, yaitu : a) Terlaksananya sosialisasi perda kependudukan, sebanyak 1 kali pelaksanaan. b) Terlaksananya pendataan penduduk musiman, sebanyak 1 kali pelaksanaan. c) Terlakasananya pemutakhiran data penduduk, sebanyak 1 kali pelaksanaan. d) Penyisiran warga yang belum melaksanakan perekaman e-ktp 1 bulan Analisis Pencapaian. Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 sedangkan output sebesar

32 Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Tahun Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi = (6-2)/5 18 = (11-7)/5 BELANJA , , ,12 99,06 93,65 98,44 80, , ,20 BELANJA TIDAK LANGSUNG , , ,34 99,57 96,89 98,60 92, ,40 BELANJA LANGSUNG , ,90 98,01 86,91 98,15 72, , ,80 Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD (urusan Wajib) Tahun Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi = (6-2)/5 18 = (11-7)/5 Fasilitasi peningkatan perekonomia n masyarakat Kecamatan dan Kelurahan ,99 99,95 99,89 99,

33 Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan pemasyaraka tan Kecamatan dan Kelurahan Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat Kecamatan dan Kelurahan Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat Kecamatan dan Kelurahan Fasilitasi peningkatan pemerintaha n umum Kecamatan dan Kelurahan Fasilitasi peningkatan Peran Pemerintah kota dalam Pembanguna n Kelurahan Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat ,99 99,25 99, ,21 97,13 99,98 99,83 99,97 99,99 99,58 98,62 99,83 99,99 100,0 0 99,99 99,99 99,89 99,99 100,0 97,48 99,99 99,6 99,03 99,

34 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kantor Camat Antapani sesuai dengan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan, mempunyai peluang sekaligus tantangan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja antara lain: 1) Tuntutan implementasi Good Governance merupakan peluang pada Kantor Camat Antapani untuk meningkatkan kinerja; 2) Keberadaan organisasi kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan merupakan peluang dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan melalui koordinasi dan dalam implementasi program pembangunan; 3) Kepedulian pihak swasta dalam mendukung program yang akan dilaksanakan dalam mendukung kegiatan pelaksanaan pembangunan. 4) Menurunnya kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan sehingga dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan. 5) Kurangnya dukungan dari dinas/instansi dalam pembangunan sehingga menyebabkan tidak maksimalnya kinerja dihasilkan; 6) Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntunan pembangunan daerah yang menuntut perencanaan yang berkualitas. 7) Semakin transparannya informasi melalui media elektronik dituntut peran Kecamatan Antapani harus lebih responsif terhadap dinamika pembangunan masyarakat. 8) Tuntutan reformasi diberbagai bidang kehidupan khususnya dalam menentukan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat yang merupakan amanah. 9)Pemberian Pelayanan kepada masyarakat secara maksimal tanpa komplain sebagai instansi pembina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan. 33

35 BAB III PEMERINTAH KOTA BANDUNG ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Untuk mewujudkan dinamika dan sinkronisasi antara kegiatan Kecamatan Antapani dengan kebutuhan dan kondisi faktual yang ada dalam organisasi, maka pengenalan lingkungan strategis sangat penting untuk diperhatikan dalam konteks analisis lingkungan strategis ini. Untuk itu Kecamatan Antapani berupaya mengenali lebih dalam faktorfaktor internal dan eksternal yang diprediksi dapat mempengaruhi terhadap kinerja pencapaian visi dan misi Kecamatan Antapani Kota Bandung. Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Antapani, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional. Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Antapani dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Antapani sebagai berikut : 1. Belum Optimalnya kualitas pelayanan Public pada Kecamatan, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 belum dilakukan perhitungan 2. Belum optimlanya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan dintandai dengan nilai AKIP Kecamatan Tahun 2012 sebesar = 49,91 3. Opini BPK WDP (Wajar Dengan Pengecualian) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung dimana Kecamatan Antapani merupakan salah satu SKPD di dalamnya 34

36 Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian / Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Antapani dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Antapani, sebagai berikut: 1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan 3. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD 4. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001: Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah 6. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan 7. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah 8. Masing kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola) Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Kecamatan Antapani, sebagai berikut 1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan; 2. Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung 3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Antapani sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang kewenangannya dilimpahkan sebagian oleh Walikota adalah factor internal dan eksternal Kecamatan Antapani, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung antara lain : 1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja. 35

37 2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi. 3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja. 4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien. Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung adalah : 1. Adanya multi interpretasi terhadap pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. 2. Belum adanya koordinasi yang baik dengan satuan kerja perangkat daerah lain di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isuisu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam kurun waktu , adalah sebagai berikut : 1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik) dan Penataan Organisasi dan Manajemen Publik Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah. 36

38 Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN. Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder. Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi. 2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah dalam Pengelolaan Keuangan dan Barang Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang 37

39 mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai pelayan masyarakat. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguhsungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Antapani dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance. Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan 38

40 pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget). Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability). Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah Faktor-faktor Kunci Keberhasilan Adapun faktor-faktor kunci keberhasilan di Kecamatan Antapani diantaranya adalah : - Komitmen dan sinergi yang kuat dari aparatur Pemerintah Kecamatan dan warga Kecamatan Antapani. - Ketertiban dan keamanan di Kecamatan Antapani yang kondusif. 39

41 - Kepemimpinan Kecamatan Antapani yang ditunjang kemampuan manajerial yang unggul, dan mampu menjadi motivator dan dinamisator lingkungan kecamatan. - Sumber Daya Manusia (pegawai) Kecamatan Antapani yang menjunjung profesionalisme, berkomitmen kuat terhadap tujuan organisasi serta memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. - Kebijakan kecamatan yang terintegrasi dengan kebijakan kota, mampu menjamin kesinambungan program dan berbasis pada kebutuhan lokal. - Keterpaduan dan kebersamaan dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing unsur organisasi dengan menghilangkan ego sektoral. - Adanya mekanisme dan standar kerja yang mampu memacu peningkatan kinerja setiap pegawai. - Tersedianya prasarana dan sarana kantor yang dapat dimanfaatkan secara optimal dan terpelihara. - Konsisten dan fokus terhadap evaluasi perkembangnya dan kemajuan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelayanan prima. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada) yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun.dalam hal ini, Visi Kota Bandung Tahun , yaitu : TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA 40

42 Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut: Bandung : adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang. Unggul : adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung. Nyaman : adalah terciptanya suatu kondisidimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya. Sejahtera : yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial.masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah.kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah 41

43 manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjaditeladan bagi kota lainnya. Yang merupakan Visi untuk mewujudkan Visi Daerah sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD Kota Bandung Tahun , yaitu Mewujudkan Kota Bandung Bermartabat Tahun 2025 (Bandung Dignified City) Misi Kota Bandung Tahun merupakan penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah: Manusia yang berdaya saing, ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan Kota Bandung. Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung. Adapun Misi tersebut terdiri dari: 1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. 2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. 3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan 42

44 Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut. Visi TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA Tabel 3.1. Keterkaitan Visi dan Misi Kepala Daerah Misi 1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang lingkungan. berkualitas dan berwawasan 2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. 3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut Tabel 3.2 Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih No. Aspek Indikator 1 BANDUNG SEHAT 1. Asuransi Kesehatan 2. Ambulance gratis 3. Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa 4. Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam 2 BANDUNG RESIK 1. Bebas Sampah dalam 2 Tahun 43

45 No. Aspek Indikator 2. Bebas Banjir dalam 3 Tahun 3. Jalan Mulus dan Caang dalam 3 Tahun 4. Bebas Macet dalam 4 Tahun 3 BANDUNG NYAMAN 1. Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW 2. Penyediaan sarana air bersih 3. Perbaikan 10. rumah tidak layak huni 4. Bantuan 100 juta/rw/tahun 5. Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun 6. Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun 4 BANDUNG SEJAHTERA Sumber : Bappeda Kota Bandung Menciptakan 100. wirausahawan 2. Menciptakan 250. lapangan pekerjaan baru 3. Bantuan 100. beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun 4. Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah 5. Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg 44

46 Bandung Resik Bebas Sampah : 2 thn Bebas Banjir : 3 thn Jalan Mulus & Caang : 3 thn Bebas Macet : 4 thn Gambar 3.1 Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Bandung Sehat Asuransi Kesehatan Ambulance gratis Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam Bandung Nyaman Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW Penyediaan sarana air bersih Perbaikan 10. rumah tidak layak huni Bandung Sejahtera Menciptakan 100. wirausahawan Menciptakan 250. lapangan pekerjaan baru Bantuan 100 juta/rw/tahun Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun Bantuan 100. beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013 Hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kecamatan Antapani bersama stakeholder untuk turut mewujudkannya, berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Antapani untuk mengawal janji-janji politik Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung terpilih, secara terkoordinasi bersama dengan Stakeholder di lingkungan Kecamatan Antapani dan Kota Bandung pada umumnya. 45

47 Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung Nomor 002 Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi Menuju Bandung Juara telah mencanangkan 24 Kelompok Kerja meliputi 335 (tiga ratus tiga puluh lima) Program / Kegiatan untuk mewujudkan Bandung Juara atau unggul di bandingkan dengan Pemerintah Kota / Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung, adapun rincian Rencana Aksi Menuju Bandung Juara yang digagas oleh Walikota Bandung secara lengkap sebagaimana terlampir, adapun rekapitulasi jumlah kegiatan rencana aksi Bandung Juara adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Rencana Aksi Menuju Bandung Juara No KELOMPOK KERJA KELOMPOK KERJA KEMACETAN BANDUNG KELOMPOK KERJA PEDAGANG KAKI LIMA KELOMPOK KERJA SAMPAH BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG HIJAU KELOMPOK KERJA BANDUNG AMAN (MASALAH SOSIAL) KELOMPOK KERJA BANJIR BANDUNG KELOMPOK KERJA KOTA KREATIF BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA BUDAYA KELOMPOK KERJA BANDUNG SMART CITY KELOMPOK KERJA KOLABORASI BANDUNG KELOMPOK KERJA KAMPUNG JUARA KELOMPOK KERJA REVITALISASI BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PENDIDIKAN KELOMPOK KERJA PARIWISATA BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PASAR BANDUNG KELOMPOK KERJA TAMAN TEMATIK KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA MUSIK/FILM KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA DESAIN KELOMPOK KERJA INDEX KEBAHAGIAAN JUMLAH KEGIATAN / RENCANA AKSI

48 No KELOMPOK KERJA (INDEX OF HAPINNES) BANDUNG KELOMPOK KERJA PUBLIC RELATION BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI DEKRANASDA BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PKK BANDUNG KELOMPOK KERJA KESEHATAN KELOMPOK KERJA BANDUNG TO WTP Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2013 JUMLAH KEGIATAN / RENCANA AKSI Jumlah TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA Renstra Kecamatan Antapani berpedoman pada RPJMD Kota Bandung yang berkaitan dengan Renstra Kementrian / Lembaga / RPJMD Provinsi Telaah Renstra Kementrian Dalam Negeri Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun bahwa Visi Kementerian Dalam Negeri Tahun adalah Terwujudnya sistem politik yang demokratis, Pemerintahan yang Desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun yaitu Menetapkan Kebijaksanaan Nasional dan Memfasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya : 47

49 a. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis; b. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum; c. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik; d. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan; e. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta f. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Terhadap Renstra kementrian Dalam Negeri, Renstra Kecamatan Antapani tidak terdapat keterkaitan Secara Langsung, dimana program dan kegiatan yang dilaksanakan di kecamatan Antapani adalah mengacu pada RPJMD Pemerintah Kota Bandung, dan merupakan pelimpahan kewenangan dari Pemerintah Kota Ke Kecamatan Antapani 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan Perda Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung, memiliki kebijakan utama pembentukan struktur tata ruang, sebagai berikut : a. Mengembangkan 2 ( dua ) pusat primer yaitu Inti Pusat Kota yang berada di Alun-alun untuk wilayah Bandung Barat dan untuk wilayah Bandung Timur. Gedebage b. Membagi Wilayah kota menjadi 6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP), masing masing dilayani oleh satu pusat sekunder, terdiri dari pusat 48

50 sekunder Setrasari, melayani WP Bojonegara; pusat sekunder sadang serang, melayani WP Cibeunying; Pusat Sekunder Kopo Kencana, melayani WP Tegalega; Pusat Sekunder Turangga, melayani WP Karees; Pusat Sekunder Arcamanik, melayani WP Ujungberung; dan Pusat Sekunder Margasari melayani WP Gedebage. Terkait dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Bandung, direncanakan pengembangan kawasan strategis yang sedemikian rupa sehingga ditentukan bahwa Kecamatan Antapani adalah sebagai salah satu rencana pengembangan kawasan perumahan dengan kepadatan perumahan yang tinggi. Dengan makin bertambahnya lahan untuk perumahan yang akan berakibat dengan pertumbuhan penduduk yang signifikan. Hal itu menuntut pemerintah daerah untuk tanggap terhadap permasalahan yang akan muncul dilingkungannya. Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis meliputi kajian fungsi, kedudukan, kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang. RTRWK berfungsi sebagai : a. penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta b. acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota. Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi : 49

51 a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya; b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota; c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan; d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan e. penataan ruang kawasan strategis kota. Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud terdiri atas: a. kebijakan dan strategi struktur ruang; c. kebijakan dan strategi pola ruang; dan d. kebijakan dan strategi kawasan strategis kota. Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas: a. perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional; b. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali; dan c. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional. Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional meliputi: a. mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah Bandung Barat dan wilayah Bandung Timur 50

52 b. membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani oleh 1 (satu) SPK; c. mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata; d. menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan sesuai skala pelayanannya; dan e. menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan dengan fungsi dan kapasitas jaringan jalan. Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali meliputi: a. membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi; b. mengawasi fungsi dan hirarki jalan; c. meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta menghilangkan gangguan sisi jalan; d. memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal yang terpadu; e. menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan pusat-pusat kegiatan; f. mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun terminal di batas kota dengan menetapkan lokasi yang dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah yang berbatasan; dan g. mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem transportasi kota. Kebijakan pola ruang kota terdiri atas: a. perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung; b. optimalisasi pembangunan wilayah terbangun. 51

53 Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung meliputi: a. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di Kawasan Bandung Utara; b. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan kota; c. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi; d. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel kereta api; e. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak memberi izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan ruang terbuka hijau; f. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur, bentuk, dan wujud arsitektural; g. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana. Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan perencanan tata ruang sebagai wadah dimana perencanan tersebut akan diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan. Dalam kebijakan Kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan, perencanaan yang berkaitan dengan pengembangan Bandung sebagai kota jasa menjadi perhatian penting. 52

54 Hal ini sejalan dengan perencanaan di tingkat Provinsi Jawa Barat berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Gubernur dengan Bupati/Walikota di Provinsi Jawa Barat Nomor : 912/05/Bapp/2010, bahwa dalam Pendekatan Tematik Kewilayahan Kota Bandung bersama Kota Cimahi, Kab. Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya termasuk dalam kota dengan tema pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif. 3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Permasalahan Untuk Penentuan Program Pembangunan Daerah didasarkan pada beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi di Kota Bandung, yang kedua bersumber dari permasalahan dan isu dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung (RPJPD), yang ketiga, dinamika internasional, nasional dan regional, serta yang ke empat didasarkan pada analisis capaian kinerja pelaksanaan urusan pemerintah daerah, maka dapat diidentifikasi berbagai permasalahan umum yang dapat diangkat menjadi agenda atau prioritas pembangunan selama tahun Kriteria permasalahan yang akan diangkat adalah; 1. Cakupan masalah yang luas. 2. Permasalahan cenderung meningkat atau membesar di masa yang datang dan berdampak negatif. 3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu serta sinergitas berbagai pihak. Beberapa permasalahan di wilayah Kecamatan Antapani Kota Bandung yang perlu ditangani pada tahun berdasarkan pendekatan pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah dapat diidentifikasi dan diuraikan sebagai berikut : 1. Sarana dan prasarana yang belum memadai untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat; 53

55 2. Sumber daya manusia yang kurang dari segi kuantitas; 3. Belum terisinya beberapa jabatan fungsional umum di tingkat kecamatan dan kelurahan serta beberapa jabatan struktural di tingkat kelurahan; 4. Pegawai belum semuanya mendapatkan diklat teknis dan funsional maupaun Diklat PIM sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku; 5. Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana pembangunan hasil Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan; 6. Lemahnya komitmen multi pihak dan kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat dasar yang menyebabkan kurang efektifitasnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku menempuh jalan pintas (shortcutting); 7. Inkonsistensi terhadap pelaksanaan dokumen perencanaan sebagai akibat kurangnya komitmen untuk melaksanakannya; 8. Masih lemahnya koordinasi antar SKPD dalam perencanaan dan monitoring evaluasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 9. Koordinasi dan konsultasi antara pemerintah Kelurahan, pemerintah kecamatan dan pemerintah Kota masih belum berjalan sesuai dengan seharusnya sehingga masih sering terjadi ketidakpastian kewenangan; 10. Kurangnya pemanfaatan sumberdaya perencanaan, baik hardware, software maupun brainware; 11. Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan aktifitas sosial yang menunjang peningkatan kualitas hidup warga miskin dan difabel masih kurang. 12. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penangulangan bencana di daerah bencana. 54

56 Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut : Tabel 3.4 Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Antapani Kota Bandung dan Dinamika Lingkungan Strategis No. Tupoksi Isu Strategis 1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik) Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah. Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai 55

57 No. Tupoksi Isu Strategis shareholder. Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi. 2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai pelayan masyarakat. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Antapani dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance. Pengelolaan Keuangan dan Barang Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam 56

58 No. Tupoksi Isu Strategis menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget). Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability). Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah. 57

59 BAB IV PEMERINTAH KOTA BANDUNG VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGIS, DAN KEBIJAKAN 4.1 V I S I 1. VISI Untuk memberikan arah yang jelas bagi program kerja kecamatan maka disusun Visi Organisasi. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan oleh organisasi. Dengan adanya visi diharapkan langkah operasional selanjutnya dapat dibuat dengan mengacu pada Visi Organisasi yang telah disusun, dalam upaya mendukung terwujudnya Visi dan Misi Pemerintah Kota Bandung yang akan datang, adapun Visi Kecamatan Antapani adalah : Mewujudkan Kecamatan Antapani Sebagai Wilayah Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan, Menciptakan Pemerintah Yang Kredibel, Professional Dalam Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Penjabaran dari visi di atas adalah : A. Kredibel, mengandung makna : Daya tanggap atas permasalahan dan tuntutan masyarakat Cepat bertindak dan cepat menyesuaikan (dengan lingkungan dan tuntutan) Keinginan untuk memberi pelayanan terbaik (pelayanan prima) B. Profesional, mengandung makna : Good governance (supremasi hukum, akuntabiltas, partisipatif, transparansi, kesetaraan) Kemampuan SDM aparat Kecamatan dan Kelurahan Pemahaman aturan dan prosedur 58

60 C. Pelayanan Prima, mengandung makna : Pelayanan tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran Sikap dan perilaku sebagai birokrat dan pelayan Aspiratif/Akomodatif Wilayah Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan memiliki dimensi: Pemenuhan kondisi lingkungan yang bersih, aman, tertib, stabil, dinamis, sehat, indah, hijau dan berbunga, tertata secara serasi. 4.2 M I S I Tujuan stratejik merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan diformulasikan tujuan stratejik ini, maka Pemerintah Kecamatan Antapani dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya untuk kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan stratejik ini memungkinkan Pemerintah Kecamatan Antapani mengukur sejauhmana visi dan misi organisasi telah dicapai. Untuk itu agar dapat tujuan stratejik yang ditetapkan harus memiliki indikator kinerja (performance indikator) yang terukur. Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, Kecamatan Antapani mempunyai Misi sebagai Berikut : 1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2. Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan 59

61 4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD MISI : 1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2. Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan TUJUAN : 1. Membangun Sistem dan Budaya Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Sasaran dari tujuan tersebut di atas dijabarkan sebagai berikut: 1. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan tugas umum pemerintahan Kecamatan 3. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi; Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Antapani Misi 1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2 Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan Tujuan 1 Membangun Sistem dan Budaya Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan 60

62 Tujuan 1. 1 Membangun Sistem dan Budaya Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) Tabel 4.2 SASARAN Sasaran 1. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan 3. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi; Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Antapani Tahun Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indicator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indicator juga merevisi penempatan indicator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan Antapani Tahun Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain : 1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing. Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus. 2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 61

63 Penggabungan beberapa indikator menjadi indicator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian kinerja. Tabel 4.3 Indikator Sasaran dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Antapani Kota Bandung Sasaran dari tujuan 1 a. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik h. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan. Sasaran dari tujuan 2 a. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi. Untuk menggambarkan hasil yang ingin dicapai oleh Kecamatan Antapani Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, diperlukan data dan informasi yang relevan dengan hasil yang ingin dicapai oleh Kecamatan Antapani Kota Bandung secara memadai, serta menetapkan target kinerja tujuan dan sasaran yang optimal dan terukur (kuantitatif maupun kualitatif) serta merencanakan tahapan pencapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan kemampuan, dengan demikian Kecamatan Antapani Kota Bandung sedang merencanakan keberhasilan bukan merencanakan kegagalan. Uraian tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Kecamatan Antapani Kota Bandung pada periode Tahun , Berdasarkan hasil reviu dan 62

64 tindaklanjut perbaikan Rencana Strategis Kecamatan tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel berikut : 63

65 Tabel 4.4 Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja sebelum reviu dan setelah reviu Kecamatan Antapani Kota Bandung SEBELUM REVIU SETELAH REVIU NO TUJUAN SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN TARGET KINERJA PADA TAHUN SATUA INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1. Meningka tkan Kepuasan Masyarak at Terhadap Pelayanan Publik Prima di Kecamata n dan Kelurahan 1. Meningkatny a Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Prima di Kecamatan dan Kelurahan 2. Meningkatny a kinerja penyelengga raan Tugas Umum Pemerintaha n Kecamatan 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, B - - B - - B - - A - - A Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Persentase Keluhan/ pengadu an pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 1. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 2. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu Nilai 71,25 82,2 82,7 83, Nilai

66 SEBELUM REVIU SETELAH REVIU NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN TARGET KINERJA PADA TAHUN SATUA INDIKATOR KINERJA N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) ketentraman dan 3. Persentase ketertiban serta Kelurahan yang pelayanan memenuhi standar kriteria baik 4. Persentase RW Juara 30,77 51,92 65,38 78,85 92,31 5. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif 53,33 66, , Rasio Anggota Linmas Rasio 1,2:1 1,3:1 1,5:1 1,6:1 1,8:1 2 Meningkatk an Akuntabilita s Kinerja 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan 3. Nilai AKIP Kecamatan CC CC B 4. Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 5. Tertib administrasi barang/asset daerah B A 1. Nilai AKIP Kecamatan 2. Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Nilai ,

67 Penyelenggaraan pemerintahan memerlukan profil kinerja aparatur pemerintah yang kuat dan memiliki mental melayani, hal ini merupakan turunan dari konsep demokratisasi yang secara eksplisit menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat. Konsekuensi logis dari fenomena di atas adalah pemerintah berkewajiban membangun sebuah kekuatan aparatur yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan aspiratif terhadap segala kondisi kemasyarakatan yang muncul di masing-masing wilayah. Mewujudkan pelayanan publik yang prima menjadi dasar bagi pencapaian misi Kecamatan Antapani dengan aparat yang profesional. Penghayatan terhadap masing-masing peran dan tanggung jawab sebagai aparat negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat mutlak dibutuhkan. Kinerja aparatur pemerintah harus dapat diukur dengan parameter terselenggaranya pelayanan publik sesuai dengan harapan masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat dalam mengawal pembangunan diperlukan sebagai langkah membangun sebuah pemerintah yang akuntabel. Tujuan pertama berkaitan dengan Membangun sistem dan budaya pelayanan publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) dengan sasaran pertama yaitu Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan target nilai A pada tahun 2017 sesuai dengan target RPJMD Kota Bandung Tahun Sasaran kedua yaitu Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dengan indikator Rata-rata tingkat inovasi lembaga kemasyarakatan kelurahan (LKK) dengan target skala tinggi pada tahun 2017 sesuai dengan target RPJMD Kota Bandung Tahun , Tujuan kedua berkaitan dengan Meningkatkan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi dengan sasaran Meningkatnya 66

68 Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi dengan indikator Nilai Evaluasi AKIP dengan target nilai A pada tahun 2018 sesuai dengan target RPJMD Kota Bandung Tahun , dengan indikator Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan target 100 dalam rangka mendukung agenda Walikota Bandung road to WTP 2015, Tertib administrasi barang / aset daerah dengan target 100 dalam rangka mendukung agenda Walikota Bandung road to WTP Berdasarkan uraian Tabel Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Antapani Kota Bandung tersebut diatas dapat menunjukan gambaran hasil yang ingin dicapai oleh Kecamatan Antapani Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pernyatan Tujuan dan sasaran ditunjukan dengan target capaian kinerja terukur (kuantitatif maupun kualitatif) yang direncanakan pencapainnya melalui target kinerja sasaran tahunan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam rangka memenuhi kinerja sasaran setiap tahun tersebut diperlukan cara untuk mencapainya, cara mencapai sasaran berbentuk strategi dan kebijakan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mendukung dan menghambat pencapaiannya, untuk itu dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal sehingga diperoleh formulasi strategi dan kebijakan yang tepat di lingkungan Kecamatan Antapani Kota Bandung. 67

69 4.4 Strategi dan Kebijakan SKPD STRATEGI 1. Memantapkan pemahaman terhadap tupoksi Aparatur dan fungsi organisasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. 2. Menciptakan lingkungan kerja yang sinergis dan dapat bekerja sama secara efektif dan efesien dalam rangka Meningkatkan kinerja aparatur Kecamatan dan Kelurahan. 3. Mengikutsertakan aparatur kecamatan/kelurahan untuk mendapatkan Diklat Teknis, Fungsional dan Struktural dalam rangka meningkatkan SDM (Pegawai). 4. Memperkuat komitmen seluruh komponen kecamatan untuk mendukung terciptanya kondisi lingkungan yang bersih, aman, tertib, stabil, dinamis, sehat, indah, hijau dan berbunga. 5. Mempasilitasi kerjasama Lembaga/Organisasi kemasyarakatan dengan masyarakat dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat, tertata secara serasi. 6. Memfasilitasi Kegiatan Lembaga Perekonomian dengan pelaku usaha dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. 7. Memfasilitasi Kegiatan Lembaga Pendidikan, Olahraga, Keagamaan dan Perempuan dengan masyarakat dalam rangka meningkatkan SDM masyarakat. 8. Melaksanakan efesiensi pembiayaan dalam pelaksanaan program dan kegiatan organisasi kecamatan KEBIJAKAN 1) Peningkatan Kinerja Aparatur Kecamatan dan Kelurahan. 2) Pelayanan Prima kepada masyarakat serta mengkondisikan lingkungan dan kehidupan yang aman dan nyaman. 68

70 3) Mengupayakan kerjasama dengan Dinas Instransi terkait dan Lembaga Pendidikan, Kesehatan dan Agama untuk peningkatan SDM masyarakat. 4) Mengupayakan peningkatan perekonomian rakyat yang berbasiskan potensi ekonomi kecamatan. 5) Mengupayakan terjadinya peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan pembangunan Analisis SWOT Dalam rangka pencapaian visi dan misi secara efektif dan efisien maka dianalis faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalannya dengan memperhitungkan nilai nilai yang berkembang dalam organisasi serta situasi dan kondisi lingkungannya. Dalam rangka mewujudkan visi dan mengemban misi Kecamatan Antapani Kota Bandung, maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisis lingkungan strategis melalui pendekatan SWOT Analysis yang terdiri dari analisis lingkungan internal (ALI) dan analisis lingkungan eksternal (ALE) Analisis Lingkungan Internal (ALI) a. Kekuatan/Strenght (S) 1. Sumber daya aparatur di Kecamatan Antapani memiliki sumber daya yang handal dan berkualitas. 2. Adanya Program Kerja Kecamatan yang tersusun sistematis. 3. Tersedianya dukungan anggaran dari APBD yang berkesinambungan dan peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setiap tahunnya 4. Tersedianya sarana & prasarana kerja. Fasilitas ini menyangkut gedung dan ruangan kantor, peralatan kantor ( baik perangkat keras maupun perangkat lunak ). 69

71 5. Adanya penerapan teknologi informasi pada tatanan manajemen pemerintahan di Kecamatan Antapani Kota Bandung Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) a. Kelemahan/Weakness (W) 1. Secara Kuantitas Sumber Daya Aparatur dalam pelaksanaan pelayanan publik masih kurang 2. Adanya Kelurahan yang belum memiliki kantor pemerintahan yang permanen (masih mengontrak) 3. Belum optimalnya pengintegrasian dan sinergitas berbagai potensi sumber daya dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah. 4. Belum optimalnya sistem pengendalian internal dalam penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan. 5. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi Informasi b. Peluang (Oportunity) Faktor faktor peluang tersebut antara lain : 1. Kepemimpinan Camat yang visioner, berkomitmen dan berintegritas sehingga menciptakan pembangunan yang berpatisipatif di Kecamatan Antapani; 2. Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 3. Hubungan yang harmonis dengan Instasi lain dan juga dengan para pemangku kepentingan (stakeholders); 4. Ditetapkannya Perda tentang RPJPD Kota Bandung Tahun yang merupakan pedoman bagi perencanaan pembangunan di Kota Bandung; 70

72 5. Peraturan Daerah Kota Bandung no.06 tahun 2006 Tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. 6. Peraturan Walikota Bandung No.250 tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. c. Ancaman (Threatness) Faktor faktor ancaman tersebut antara lain : 1. Banyaknya jumlah penduduk berdampak pada banyaknya jumlah pengangguran. 2. Menurunnya kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. 3. Rendahnya daya beli masyarakat. 4. Merebaknya Pedagang Kaki Lima. 5. Lemahnya sistem pemasaran hasil produksi dari masyarakat. 6. Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang seringkali saling bertentangan. Dan hal tersebut harus ditampung dan diperhatikan; 7. Masih adanya kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan parsitipatif; Dengan melihat faktor faktor SWOT diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa faktor kunci keberhasilan yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Antapani Kota Bandung, adalah terdiri dari : 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan secara optimal dalam melaksanakan pekerjaan sehari hari. 2. Adanya dukungan dana yang memadai dan berkesinambungan. 71

73 3. Adanya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintah. 4. Adanya Sumber Daya Aparatur yang Memadai dan memiliki komitmen yang kuat terhadap tujuan organisasi serta memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi. 5. Terjalinnya koordinasi yang baik dengan Instansi terkait dan Lembaga / Organisasi Kemasyarakatan. 6. Adanya standar kerja untuk memacu peningkatan kinerja pegawai. 7. Mengembangkan sistem reward dan punishment untuk meningkatkan kinerja aparatur. 8. Terjalinnya kerja sama yang baik dengan lembaga formal dan non formal serat sektor swasta. 9. Adanya kepemimpinan yang memiliki kemampuan manajerial yang baik serta mampu memberikan motifasi dan menjadi penggerak serta membuat suasana dinamis bagi bawahan. Sesuai dengan hasil identifikasi lingkungan strategis dalam tabel di atas, maka setiap faktor baik internal maupun eksternal diberikan pembobotan dan rating untuk mendapatkan scoring masingmasing faktor yang dituangkan dalam Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFI) sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini Strategi dan Rencana-Rencana Organisasi Berdasarkan gambaran tentang analisis lingkungan internal dan eksternal yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap pencapaian visi Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam kurun waktu lima tahun ke depan, maka perlu dikembangkan strategi-strategi sebagai berikut : 72

74 1. Strategi Kekuatan dan Peluang (S-O) a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam rangka meningkatkan pelayanan publik b. Meningkatkan pendayagunaan pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat c. Mendayagunakan sarana dan prasarana untuk mendorong peningkatan kinerja Pemerintah Kecamatan d. Mengembangkan sistem informasi teknologi untuk mendukung manajemen pemerintah Kecamatan 2. Strategi Kekuatan dan Ancaman (S - T) a. Menekan dampak permasalahan sosial kota dengan memanfaatkan kewenangan yang diberikan oleh Walikota kepada Camat dan Lurah serta penerapan sistem informasi teknologi dalam memberikan respon terhadap tuntutan masyarakat. b. Pengembangan inovasi dan kreatifitas warga dan fasilitasi usaha sektor Koperasi dan UKM c. Pengembangan pembangunan infrastruktur yang berbasis lingkungan. 3. Strategi Kelemahan dan Peluang (W O) a. Reformasi manajemen keuangan dan aset daerah dalam rangka mewujudkan sistem anggaran yang berbasis kinerja, ekonomis, efisien dan efektif. b. Kinerja manajemen pemerintah Kecamatan melalui peningkatan Sumber Daya Aparatur, kewenangan, SOP, penerapan standar pelayanan minimal dalam rangka meningkatkan tingkat kepuasan layanan publik. c. Mengusulkan untuk pembangunan Kantor Pemerintahan yang permanen disertai dengan usulan pembiayaannya. 73

75 4. Strategi Kelemahan dan Ancaman (W T) a. Perbaikan manajemen pelayanan publik dilakukan melalui peningkatan pelayanan publik dalam rangka memberikan kepuasan kepada masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Kecamatan, untuk memenuhi Standar Mutu ISO b. Upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan. Dalam rangka perwujudan Good Governance melalui implementasi transparansi, akuntabilitas dan membuka ruang partisipasi publik. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dikemukakan pilihan strategi implementatif dan hal-hal yang dapat dijadikan model kebijakan oleh Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam melaksanakan pelayanannya. Strategi dan kebijakan yang ditetapkan akan menjadi bahan penyusunan program dan kegiatan yang tepat dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam periode , sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 4.6 Sasaran, Strategi dan Kebijakan Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung Sasaran Strategi Kebijakan 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan Se Kecamatan Antapani 2. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Mengoptimalkan Sistem manajemen mutu untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarkat (ST) Meningkatkan pelayanan publik untuk meningkatkan Meningkatkan Peran kecamatan dan kelurahan 74

76 Sasaran Strategi Kebijakan 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan peranserta masyarakat dalam pembangunan (WO) Memanfaatkan koordinasi dengan instansi pemerintah Kota untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan (WO) Mengembangkan manajemen akuntabilitas kinerja dan keuangan organisasi Berdasarkan strategi dan kebijakan yang dirumuskan Kecamatan Antapani Kota Bandung tersebut di atas akan dijabarkan melalui program dan kegiatan serta masukan (input) yang relevan dan memadai, sehingga sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien, hal ini memberikan gambaran bahwa pada dasarnya program adalah cara untuk mencapai tujuan dan sasaran.. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana program, rencana kegiatan, rencana indikator kegiatan sesuai dengan kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dalam kurun waktu 5 (lima) tahun selama periode tahun , akan dikemukakan pada bab selanjutnya. 75

77 BAB V PEMERINTAH KOTA BANDUNG RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN Keseluruhan program yang akan dikelola Kecamatan Antapami selama 5 tahun ke depan ( ) diarahkan untuk mencapai tujuan sebagaimana tercantum dalam visi dan misi Kecamatan Antapani. Untuk selanjutnya pencapaian visi dan misi Kecamatan Antapani akan menunjang tercapainya visi dan misi Kota Bandung selama 5 tahun kedepan. Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan / program tersebut, ditetapkan Satu atau beberapa kegiatan dimana kegiatan itu sendiri merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran yang terukur dan terarah pada suatu program. Dengan kata lain rencana program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya, dan juga ada perencanaan anggarannya. Adapun rencana program dan kegiatan Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut. PROGRAM A. Pelayanan Administrasi Perkantoran B. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan C. Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur D. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 76

78 E. Peningkatan Disiplin Aparatur F. Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan G. Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan KEGIATAN Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran. Kegiatan : 1. Penyediaan jasa surat menyurat. 1. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik. 2. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor. 3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional. 4. Penyediaan jasa kebersihan kantor. 5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja. 6. Penyediaan alat tulis kantor. 7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. 8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor. 9. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. 10. Penyediaan peralatan rumah tangga. 11. Penyediaan bahan bacaan & peraturan perundangundangan. 12. Penyediaan bahan logistik kantor. 13. Penyediaan makanan dan minuman 14. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan : 1. Pengadaan peralatan gedung kantor 2. Pengadaan mebeleur 3. Pengadaan Gedung Kantor 4. Pengadaan Kendaraan Dinas Opersional 5. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas. 6. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. 77

79 7. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional. 8. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 9. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur. Program : Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan : 1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. 2. Pengadaan pakaian KORPRI. 3. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu. Program : Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan : 1. Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur Program : Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan : 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran. 2. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. 3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Program : Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan Kegiatan : 1. Fasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat Kecamatan dan Kelurahan. 2. Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan pemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan. 3. Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat Kecamatan dan Kelurahan. 4. Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat Kecamatan dan Kelurahan. 4. Fasilitasi peningkatan pemerintahan umum Kecamatan dan Kelurahan. 5. Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat 78

80 Program : Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Kegiatan : 1. Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup RW 2. Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup PKK 3. Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Karang Taruna 4. Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup LPM 79

81 Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Kecamatan Antapani Kota Bandung Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator kinerja Program (Outcomes) Dan Kegiatan Data Capaian Pada Tahun Awal Perencan aan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun - 1 Tahun ke - 2 Tahun ke - 3 Tahun ke - 4 Tahun ke - 5 (Output) (2014) (2015) (2016) (2017) (2018) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp Meningkatka n Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Program : Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstran Kecamatan Targ Rp. et Unit Kerja SKPD Penan ggung jawab Lokas i Kec. Antapa ni Kec. Anta pani Nilai Evaluasi AKIP Kegiatan : CC = 55 CC = 60 B = 65,1 B =70,1 A = 75,1 1. Penyusunan - Renstra Laporan Capaian 1 Dok Kinerja dan Keuangan - Renja 1 Dok 14,125, 1 Dok - 1 Dok - 1 Dok - 1 Dok - - LAKIP 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok A = 75,1 Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran Tersedianya Laporan Realisasi Semesteran Kecamatan Tersedianya laporan prognosis dan realisasi WDP 11,, WTP - WTP - WTP - WTP - WTP WDP - WTP - WTP - WTP - WTP - WTP Kec. Antapa ni Kec. Anta pani 80

82 Tertib administrasi barang / aset daerah 4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Tersedianya Laporan Keuangan Kecamatan WDP 12,675, WTP 13,695, WTP 15,064, 500 WTP 16,570, 950 WTP 18,228, 045 WTP Program : Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur Meningkatny a pengetahuan Aparatur Kecamatan dan Kelurahan Kegiatan : Pembinaan Kinerja Aparatur Terlaksanany a Pembinaan Apartur Kecamatan dan Kelurahan 58 org 66,, 58 org 72,600, 58 org 79,860, 58 org 87,846, 58 org 96,630, Program : Peningkatan Disiplin Aparatur Meningkatny a Disiplin Aparatur Kegiatan : 1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya 2. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu 3. Pengadaan Pakaian KORPRI Tersedianya akan kebutuhan pakaian dinas Tersedianya kebutuhan akan pakaian adat daerah dan hari hari tertentu Tersedianya kebutuhan akan pakaian KORPRI 58 org 58 org 72,, 39,300, 58 org 58 org 79,200, 43,230, 58 org 58 org 87,120, 47,553, 58 org 58 org 95,832, 52,308, org 58 org 58 org - 58 org - 58 org - 58 org - 58 org - 105,415,200 57,539, Program : 1.Pelayanan Adm. Perkantoran Terpenuhiny a kebutuhan adm. Perkantoran Kegiatan : 1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air, listrik Tersedianya kebutuhan telepon, air, listrik, surat kabar 12 bulan 65,058, bulan 66,, bulan 72,600, bulan 79,860, bulan 87,846,

83 Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional Tersedianya kebutuhan telepon, air, listrik, surat kabar Tersedianya jasa perizinan kendaraan dinas operasional 13 bulan kendar aan dinas operas ional 12,, 8,, bulan kendar aan dinas operas ional 13,200, 8,800, bulan kendar aan dinas operas ional 14,520, 9,680, bulan kendar aan dinas operas ional 15,972, 10,648, 13 bulan kendar aan dinas operas ional 17,569, ,712, Penyediaan jasa kebersihan kantor Tersedianya jasa petugas kebersihan kantor orang / 12 bulan 62,400, orang / 12 bulan 30,, orang / 12 bulan 33,, orang / 12 bulan 36,300, orang / 12 bulan 39,930, Penyediaan Alat tulis kantor 6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Tersedianya kebutuhan ATK dan Materai Tersedianya kebutuhan cetakan dan penggandaa n Tersedianya kebutuhan penerangan kantor 12 bulan 12 bulan 12 bulan 38,, 36,, 14,600, 12 bulan 12 bulan 12 bulan 41,800, 39,600, 16,060, 12 bulan 12 bulan 12 bulan 45,980, 43,560, 17,666, 12 bulan 12 bulan 12 bulan 50,578, 47,916, 19,432, bulan 12 bulan 12 bulan 55,635, ,707, ,375, Penyediaan peralatan rumah tangga 9. Penyediaan peralatan dan Perlengkapan Kantor 9. Penyediaan makanan dan minuman rapat Tersedianya kebutuhan peralatan rumah tangga Tersedianya kebutuhan peralatan kantor dan Penggunaan teknologi melalui server/ jaringan Tersedianya kebutuhan akan makan dan minum rapat 12 bulan bulan 19,700, 437,900, 65,500, 12 bulan 13 bulan 12 bulan 21,670, 268,544, 67,, 12 bulan 13 bulan 12 bulan 23,837, 295,398,400 73,700, 12 bulan 13 bulan 12 bulan 26,220, ,938,240 81,070, 12 bulan 13 bulan 12 bulan 28,842, ,432,064 89,177, 82

84 Tersedianya Laporan Keuangan yang Akuntabel Tersedianya Dokumen Perencanaan dan Laporan Keuangan Kecamatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultansi ke luar daerah Program : 2.Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan : Tersedianya kebutuhan untuk rapat koordinasi dan konsultansi luar daerah Meningkatny a Sarana dan Prasarana apratur Kecamatan 5 kali 116,, 5 kali 90,, 5 kali 99,, 5 kali 108,900, 5 kali 119,790, Pengadaan Gedung Kantor 1. Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional 2. Pengadaan Mebeulair 3. Pemeliharaan Rutin/ Berkala rumah Dinas Tersedianya Gedung Kantor Kelurahan Antapani Wetan Tersedianya peralatan dan perlengkapa n kantor yang memadai Tersedianya Mebeulair yang memadai terpeliharan ya rumah dinas Camat 1 Kelura han 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 unit 1,500,0 00, 190,600, 130,200, ,, 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 unit 101,700, ,200, ,, 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 unit 111,870, ,220, ,900, 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 unit 123,057, ,342, ,590, 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 kecam atan dan 4 Kelura han 1 unit 135,362, ,677, ,249, Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor Terpeliharan ya gedung kantor 7 unit 595,, 7 unit 500,, 7 unit 550,, 7 unit 605,, 7 unit 665,500, Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas operasional Terpeliharan ya kendaraan dinas operasional 33 unit kendar aan dinas operas ional 307,, 33 unit kendar aan dinas operas ional 337,700, 38 unit kendar aan dinas operas ional 371,470, 38 unit kendar aan dinas operas ional 408,617, 38 unit kendar aan dinas operas ional 449,478,700 83

85 Membangun Sistem dan Budaya Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Program : Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan Kegiatan : 1. Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan Meningkatny a Indeks Kepuasan Masyarakat hasil musrenbang yang direalisasi (melalui P2KB, PNPM, SKPD, CSR dan Reses Dewan) IKM = 68 6 kegiata n 80,821, IKM = 68,5 6 kegiata n 60,, IKM = 69 6 kegiata n 66,, IKM = 69,5 6 kegiata n 72,600, IKM = 70 6 kegiata n 79,860, 2. Fasilitasi Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Kecamatan dan Kelurahan Kepuasan masyarakat thd fasilitasi / pelayanan SKTM (Bawaku Cerdas/sekol ah) dan Pelayanan SKM (Bawaku Sehat) dan Rekomendasi proposal Peningkatan swadaya murni bidang social kemasyaraka tan, dll Fasilitasi keg bidang Olah Raga dan Prestasi TP-PKK dan Pok PKK aktif se kecamatan posyandu aktif se Kecamatan 8 kegiata n 615,700, 9 kegiata n 540,, 10 kegiata n 594,, 10 kegiata n 653,400, 10 kegiata n 718,740, 84

86 3. Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat kecamatan dan kelurahan Panjang Kerb dalam kondisi baik (telah dicat dan terpelihara) Panjang Trotoar dalam kondisi baik (telah dicat dan terpelihara) Panjang Drainage jalan protokol dalam kondisi baik (telah dicat dan terpelihara) 7 kewen angan 907,420, 8 kewen angan 780,, 8 kewen angan 858,, 8 kewen angan 943,800, 8 kewen angan 1,038,1 80, Jumlah RW se Kecamatan yang terbina melalui program Bandung Green and Clean (BGC) Jumlah RW yang melakukan pengeloalan sampah berbasis masyarakat dari seluruh RW se Kecamatan Jumlah sungai dan anak sungai yg telah dilakukan program Kali Bersih 85

87 Jumlah Rumah Kumuh yg menerima bantuan Jumlah rumah ibadah yg menerima bantuan Jumlah Sumur Resapan 4. Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat Kecamatan 5. Fasilitasi peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan Jumlah Lubang Resapan Biopori Jumlah pohon pelindung / produktif yang ditanam Terfasilitasin ya pembinaan di bidang Trantib, Penurunan jumlah kejadian gangguan ketentraman / ketertiban dalam masyarakat Pelayanan adm. Pertanahan dan surat keterangan ahli waris tepat waktu Jumlah Kelurahan Tertib Administrasi Jumlah RW dan RT Tertib Administrasi se Kecamatan 6 kali 5 kali 46,, 1,112,4 00, 7 kali 5 kali 40,, 945,, 8 kali 5 kali 44,, 1,039,5 00, 8 kali 5 kali 48,400, 1,143,4 50, 8 kali 6 kali 53,240, 1,257,7 95, 86

88 6. Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat Pelayanan adm. Pertanahan.. Kepuasan Masyarakat thd Pelayanan / fasilitasi Adm Pertanahan dan Ket. Waris Fasilitasi Pelayanan adm. Kependuduk an Tepat waktu pelayanan (sesuai SOP) Pelayanan adm. Umum lainnya Tepat waktu (Sesuai SOP) 5 kali 170,, 6 kali 135,, 6 kali 148,500, 6 kali 163,350, 7 kali 179,685, Membangun Sistem dan Budaya Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) Meningkat nya pemberday aan masyarakat Rata-rata tingkat inovasi lembaga kemasyarak atan kelurahan (LKK) Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan) Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup RW Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup PKK Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Karang Taruna Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup LPM 100,, RW 100,, PKK Kelura han 100,, Karan g Tarun a 100,, LPM Kelura han 5,900,0 00, 400,, 400,, 400,, RW PKK Kelura han Karan g Tarun a LPM Kelura han 6,490,0 00, 440,, 440,, 440,, RW PKK Kelura han Karan g Tarun a LPM Kelura han 7,139,0 00, 484,, 484,, 484,, RW PKK Kelura han Karan g Tarun a LPM Kelura han 7,852,9 00, 532,400, 532,400, 532,400, J U M L A H 6,920,4 00, 11,700,, 12,870,, 14,157,, 15,572, 700, 87

89 Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dirinci programprogram utama yang mendukung secara langsung pencapaian kinerja utama Kecamatan Antapani Kota Bandung berdasarkan 4 (empat) sasaran yang telah ditetapkan, meliputi 2 (dua) program dan 7 (tujuh) kegiatan indikatif, sebagai berikut : Tabel 5.2 PROGRAM DAN KEGIATAN Sasaran Program Kegiatan (1) (2) (3) 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan Se Kecamatan Antapani 2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan 1. Program peningkatan peran kecamatan dan kelurahan 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4. Peningkatan Disiplin Aparatur 5. Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan 6. Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan 1. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 2. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasayarakatan Kecamatan dan Kelurahan 3. Kegiatan Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamata dan Kelurahan 4. Kegiatan Peningkatan Kualitas Penanganan Ketenteraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatn dan Kelurahan 5. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan 6. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat 1. Penyediaan jasa surat menyurat. 2. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik. 3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor. 4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional. 5. Penyediaan jasa kebersihan kantor. 6. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja. 7. Penyediaan alat tulis kantor. 8. Penyediaan barang cetakan 88

90 Sasaran Program Kegiatan (1) (2) (3) dan penggandaan. 9. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor. 10. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. 11. Penyediaan peralatan rumah tangga. 12. Penyediaan bahan bacaan & peraturan perundangundangan. 13. Penyediaan bahan logistik kantor. 14. Penyediaan makanan dan minuman 15. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. 16. Pengadaan peralatan gedung kantor 17. Pengadaan mebeleur 18. Pengadaan Gedung Kantor 19. Pengadaan Kendaraan Dinas Opersional 20. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas. 21. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. 22. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional. 23. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 24. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur. 25. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. 26. Pengadaan pakaian KORPRI. 27. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu. 28. Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 29. KegiatanPenyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan 30. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 31. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 89

91 5.2. INDIKATOR KINERJA Pengukuran indikator kinerja sangat berguna sebagai pedoman untuk memantau keberhasilan dan kinerja kegiatan pembangunan. Dengan berpedoman indikator kinerja, maka pengelolaan dan pengendalian kegiatan akan lebih terarah dan jika ditemui permasalahan akan lebih mudah pemecahan masalahnya. Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Antapani berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kinerja utama sesuai Kepmenpan No. 009 tahun 2007, pada unit kerja setingkat eselon III/SKPD/unit kerja mandiri sekurang kurangnya menggunakan indikator keluaran. Sehubungan dengan hal tersebut, indikator kinerja Kecamatan Antapani disusun dibatasi dengan menggunakan indikator keluaran KELOMPOK SASARAN Kelompok sasaran dari kegiatan yang dikelola oleh Kecamatan Antapani adalah meliputi internal Kecamatan, Instansi/UPT/UPTD dan elemen masyarakat yang terlibat dan berkepentingan terhadap perencanaan Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan. Sesuai dengan visi dan misi Kecamatan Antapani, yang salah satu point pentingnya adalah menumbuhkan partisipasi masyarakat dan transparansi dalam proses Musrenbang, maka peningkatan partisipasi dan komitmen terhadap sistem dan prosedur Musrenbang juga sangat diperhatikan dalam Renstra Kecamatan PENDANAAN INDIKATIF Pendanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Kecamatan Antapani bersumber pada dana APBD Kota Bandung. 90

92 BAB VI PEMERINTAH KOTA BANDUNG INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pelaksanaan kegiatan Kecamatan Antapani bersama dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi/UPT/UPTD diharapkan dapat mendukung salah satu tujuan pembangunan daerah tahun yaitu Terciptanya sistem pemerintahan yang baik dan demokratis. Adapun sasaran yang akan dikerjakan oleh Kecamatan Antapani dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan sebagaimana tercantum dalam RPJMD sebagai berikut : 1. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan bersih, 2. Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah, 3. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian daerah dalam mendukung pembangunan daerah, 4. Menguatnya kelembagaan lokal yang mampu mengakomodasi tuntutan perubahan dan berperan aktif dalam pembangunan daerah, 5. Meningkatnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak, 6. Terwujudnya keberhasilan otonomi daerah yang seimbang yang didukung stakeholders (pemangku kepentingan) dalam mempercepat kesejahteraan rakyat dan pelayanan umum. Secara rinci indikator kinerja SKPD Kecamatan Antapani tercantum dalam tabel di bawah ini. 91

93 Tabel 6.1. Indikator Kinerja Kantor Kecamatan Antapani Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD NO Indikator RPJMD yang menjadi acuan INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Tahun 1 Target Capaian Setiap Tahun Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (9) Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 4. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 71,25 82,2 82,7 83, Persentase Keluhan/ pengadu an pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Meningkatka n Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Prima di Kecamatan dan Kelurahan 6. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 7. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 8. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik Persentase RW Juara 30,77 51,92 65,38 78,85 92, Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif 53,33 66, , Rasio Anggota Linmas 1,2:1 1,3:1 1,5:1 1,6:1 1,8:1 2 Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja 3. Nilai AKIP Kecamatan , Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

94 BAB VII PENUTUP Penetapan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan tidak terlepas dari aspek pengukurannya, sehingga memiliki nilai akuntabilitas yang tinggi. Pelaksanaan visi dan misi tersebut diharapkan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Oleh karena itu, untuk menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program, dan kebijakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana strategis, diperlukan pengukuran dan evaluasi kinerja. Pengukuran kinerja dimaksud untuk memberi penilaian terhadap kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Indikator-indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran kinerja pelaksaan kegiatan, program dan kebijakan meliputi : (1) indikator masukan, (2) Indikator keluaran, (3) Indikator hasil, (4) Indikator manfaat, dan (5) Indikator dampak. Indikator masukan adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa dana, sumberdaya manusia, informasi, kebijakan atau peraturan perundang-undangan. Indikator keluaran adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non-fisik. Indikator hasil adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah atau efek langsung. Indikator manfaat adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. 93

95 Indikator dampak adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan. Pencapaian indikator-indikator kinerja tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan pengolahan masukan menjadi keluaran atau proses penyusunan kebijakan program dan kegiatan yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya Penyusunan Rencana Stratejik ini merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang kan dilaksanakan dalam periode tahun Strategi atau cara pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dalam rencana stratejik ini berisikan tentang kebijakan, program dan kegiatankegiatan yang disesuaikan dengan Rencana Stratejik Kota Bandung Tahun dan merupakan sebuah produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh komponen organisasi Kecamatan Antapani Kota Bandung. Program-program dan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam renstra ini akan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT/Renja) dan sebagai dasar penyusunan program kerja Organisasi Kecamatan Antapani. Meskipun rentsra sudah mencakup berbagai kebijaksanaan, program dan kegiatan yang direncanakan, namun dalam pelaksanaannya disesuaikan pula dengan situasi dan kondisi yang ada serta selalu memperhatikan arah kebijakan umum pemerintah tingkat atas dan kebutuhan masyarakat yang menkelurahank. Seluruh tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Rencana Strategis ini, mustahil dapat dicapai tanpa dibarengi dengan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan seluruh stake holders yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. 94

96 Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah, dan semangat Visi Kota Bandung insya Allah Visi tersebut dapat tercapai melalui perwujudan visi dan misi masing-masing unit kerja pada gilirannya diharapkan dapat dan mampu memberikan pelayanan yang berarti bagi masyarakat. Bandung, 20 Juni 2014 CAMAT ANTAPANI, Drs. ACA HERWANSYAH NIP

97 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KOTA BANDUNG TAHUN KECAMATAN ANTAPNI KOTA BANDUNG TAHUN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB IV ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 4.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Bandung Kulon sebagai Satuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2014 KOTA BANDUNG 3.1 Identifikasi Permasalahan Pencapaian Sasaran Tahun 2014 Untuk mewujudkan dinamika dan sinkronisasi antara kegiatan Kecamatan Bandung Kulon

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 204

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN ANTAPANI Jl. AH Nasution No 14 Bandung 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN ANTAPANI Jl. AH Nasution No 14 Bandung 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional merupakan perwujudan tujuan nasional bangsa Indonesia pada intinya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik materiil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN ANTAPANI Jl. AH Nasution No 14 Bandung 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN ANTAPANI Jl. AH Nasution No 14 Bandung 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional merupakan perwujudan tujuan nasional bangsa Indonesia pada intinya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik materiil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB II GAMBARAN UMUM. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan a. Tugas Pokok Melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. b. Fungsi. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung 2.1.1 Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya. FUNGSI DAN TUGAS 1. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Organisasi adalah Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008.

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i P a g e

KATA PENGANTAR. i P a g e KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas Perkenan dan Rahmat-Nya, Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung Tahun 2013 2018 telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, telah merubah peran Kecamatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN. NOMOR : 027 / Kep. 002a / Kec.Sur.Ban / 2014 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN

KEPUTUSAN. NOMOR : 027 / Kep. 002a / Kec.Sur.Ban / 2014 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN SUMUR BANDUNG Jalan Lombok No. 6 Bandung 40113 Telp: (022) 4205668 Fax: (022) 4205668 email: kec.surban@bandung.go.id KEPUTUSAN NOMOR : 027 / Kep. 002a / Kec.Sur.Ban /

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Biro Organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG CAMAT 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi dan Peta Kecamatan Cibeunying

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen Perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang berfungsi sebagai pedoman bagi SKPD untuk mencapai tujuan SKPD dalam 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 6 Tahun 2014 Seri E Nomor 3 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2015-2019 Diundangkan dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI PADA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) kecamatan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa

Lebih terperinci

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN Rencana Stratejik (RENSTRA) 1.1 Latar Belakang Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi

Lebih terperinci

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA CIMAHI Nomor : 30 Tahun 2008 Tanggal : 28 Nopember 2008 Tentang : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS PADA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA CIMAHI KECAMATAN NO NAMA JABATAN TUGAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kinerja Tahunan Perubahan Kecamatan Panyileukan T.A A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kinerja Tahunan Perubahan Kecamatan Panyileukan T.A A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan paradigma baru di mana peran pemerintah dari power kepada empowerment telah menuntun aparatur pemerintah kepada posisi yang lebih berorientasi pada pelayanan

Lebih terperinci

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terwujudnya suatu tata pemerintah yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan ssstem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo Kedudukan dan peranan Pemerintah Kecamatan Cicendo di Kota Bandung menduduki posisi yang sangat penting dan strategis, Strategisnya kedudukan Pemerintah Kecamatan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2012 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD Untuk melaksanakan kebijakan yang merupakan perwujudan dari Visi

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tugas dan kewajiban pemerintah adalah menciptakan regulasi pelayanan umum, pengembangan sumber daya produktif, menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2014 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor merupakan salah satu unit kerja teknis yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2010 tentang Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN 2014

RENCANA KERJA KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN 2014 RENCANA KERJA KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN 204 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG.. Umum. Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana dinyatakan bahwa Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sisten Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa Pemerintah maupun Pemerintah Daerah setiap

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB II GAMBARAN UMUM. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi.. Kedudukan Kecamatan Bandung Kulon merupakan salah satu Kecamatan dari 30 Kecamatan yang ada di Kota Bandung yang diresmikan pada tanggal April

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 31/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 42 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Setiap daerah di era Otonomi memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk dapat mengatur proses pembangunannya sendiri, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2019 BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN GARUT KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang tercermin dari sosok dan perilaku birokrasi yang efisien

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA, Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dalam penyusunan Renstra Kecamatan Rancasari Kota Bandung Tahun 2013-2018, terlebih

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1 Lampiran I : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Blitar Nomor : 188/ /410.202/2015 Tanggal : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis baik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN GEDEBAGE 2.1.1. TUGAS POKOK Tugas Pokok Kecamatan Gedebage mengacu kepada Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci