BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Antapani selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

2 tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan Antapani Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

3 1.2 Gambaran Umum Kecamatan Kecamatan Antapani merupakan salah satu kecamatan dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung yang diresmikan pada tanggal 12 April 2007 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dengan batas-batasnya sebagai berikut : Sebelah Utara : Jl. Jend. A.H. Nasution (Kec. Mandalajati); Sebelah Timur : Kali Cikeley (Kec. Arcamanik); Sebelah Selatan : Rel Kereta Api (Kec. Buah Batu); Sebelah Barat : Kali Cidurian (Kec. Kiaracondong) Secara geografis Kecamatan Antapani terletak disebelah Timur Kota Bandung dengan luas wilayah 400,543 ha. dengan kepadatan penduduk rata-rata 147 jiwa per ha. Wilayah Kecamatan terbagi dalam 4 kelurahan, 62 rukun warga dan 315 rukun tetangga. Adapun kelurahan-kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut : 1) Kelurahan Antapani Wetan 2) Kelurahan Antapani Kulon 3) Kelurahan Antapani Tengah 4) Kelurahan Antapani Kidul LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

4 1. Keadaan Penduduk Jumlah Kepala Keluarga : umpi Jumlah Penduduk : Laki-laki : jiwa (51,33%) Perempuan : jiwa (48,67%) JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN Jumlah : jiwa 49% 51% LAKI LAKI PEREMPUAN Jumlah Penduduk menurut kewarganegaraan : WNI Pribumi : orang WNA : 20 orang WNI ASING 20 WNI PRIBUMI Jumlah Penduduk menurut Golongan Agama : Islam : orang Kristen : orang Katholik : orang Hindu : 61 orang Budha : 40 orang Jumlah Penduduk menurut Golongan Agama 3,33% 0,09% 0,06% 1,58% 94,95% ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

5 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 14 Tahun 2007 tentang (SOTK SKPD) Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kecamatan mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalam mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Kecamatan memiliki mempunyai fungsi : 1. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut: a) Kecamatan mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. b) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud angka (1), Kecamatan mempunyai fungsi: 1) mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 2) mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; 3) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; 4) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; 5) mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di Tk. Kecamatan; 6) membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; 7) melaksanakan pelayanan ketatausahaan Kecamatan. 2. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

6 dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut: a. Camat 1) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Camat mempunyai fungsi : a) mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat; b) mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban umum; c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya. b. Sekretariat Kecamatan 1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan. 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a) pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan; b) pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan kecamatan dan kelurahan; c) pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan; d) pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi; e) fasilitas dan Pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan antapani f) pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

7 g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a) menyusun Bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian; b) pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan c) pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian. d. Sub Bagian Program dan Keuangan 1. Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang program dan keuangan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi: a) penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan; b) pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan; LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

8 c) pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan kecamatan; dan d) pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan e. Seksi Pemerintahan 1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan; b) pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga; c) pelayanan administrasi pertanahan ; d) pembinaan administrasi pemerintahan kelurahan; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan f. Seksi Ketentraman dan Ketertiban 1. Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mampunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban b) pembinaan ketentraman dan ketertiban; c) pembinaan potensi perlindungan masyarakat d) pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

9 f) pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban g. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan 1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan b) inventarisasi dan fasilitas masalah sosial kemasyarakatan; c) inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal; d) pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat kecamatan dan Kelurahan e) fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda; f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan g) pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan. h. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup 1. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan Hidup; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup; LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

10 b) fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;; c) inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan; d) fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial; e) fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup; f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan instansi terkait; dan g) pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. i. Seksi Pelayanan 1. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b) pelayanan data dan informasi Kecamatan; c) pelayanan administrasi kependudukan; d) pelayanan administrasi umum lainnya; e) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan. 1.4 Isu Strategis Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahanperubahan baik ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

11 sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah. Memperhatikan isu isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kecamatan Antapani Kota Bandung pada tahun tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kota Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain : 1) Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima. 2) Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan. 3) Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk meningkatkan kemampuannya. 4) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen. 5) Meningkatkan komitmen aparatur dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RT RW Kota Bandung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Antapani Kota Bandung, sebagai berikut : 1) Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan. 2) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

12 3) Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. 4) Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat 5) Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis dengan memperhatikan kepentingan masyarakat. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi perhatian karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut : 1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dan Penataan Organisasi Manajemen Publik (Pelayanan Publik) Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah. Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah membangun sistem dan budaya pelayanan publik yang prima. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

13 Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder. Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi. 2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah, Pengelolaan Keuangan dan Barang Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

14 lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai pelayan masyarakat. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguhsungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Antapani dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance. Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam rangka mewujudkan good governance, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget). Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

15 Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability). Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah. 1.5 Landasan Hukum LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP}; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

16 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 adalah : BAB I PENDAHULUAN Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika. BAB II PERENCANAAN KINERJA Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

17 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Perencanaan Strategis Rencana Strategis Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Antapani Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Antapani Kota Bandung Nomor 800/026 Kec. Atp Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

18 Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun Penyusunan Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Antapani Kota Bandung dan stakeholder. Selanjutnya, Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Antapani Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Antapani Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. 1. Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Antapani Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, Bandung Juara. Visi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun adalah : Mewujudkan Kecamatan Antapani Sebagai Wilayah Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan, Menciptakan Pemerintah Yang Kredibel, Professional Dalam Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat 2. Misi Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, Kecamatan Antapani mempunyai Misi sebagai Berikut : LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

19 1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2. Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan yang efektif, transparan, dan akuntabel 3. Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis. Misi Tabel 2.1 TUJUAN Tujuan 1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2 Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan 1 Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayan Publik di Kecamatan dengan Membangun Sistem dan Budaya Pelyanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun sebanyak 2 (dua) sasaran strategis. Sasaran dari tujuan 1 a. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik b. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan. Sasaran dari tujuan 2 a. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

20 Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Antapani Tahun Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indicator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indicator juga merevisi penempatan indicator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan Antapani Tahun Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain : 1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing. Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus. 2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

21 Penggabungan beberapa indikator menjadi indicator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masingmasing capaian kinerja. Berdasarkan hasil reviu dan tindaklanjut perbaikan Rencana Strategis Kecamatan tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel berikut : LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

22 Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja sebelum reviu dan setelah reviu Kecamatan Antapani Kota Bandung SEBELUM REVIU SETELAH REVIU NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN TARGET KINERJA PADA TAHUN SATUA INDIKATOR KINERJA N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1. Meningka tkan Kepuasan Masyarak at Terhadap Pelayanan Publik Prima di Kecamata n dan Kelurahan 1. Meningkatny a Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Prima di Kecamatan dan Kelurahan 2. Meningkatny a kinerja penyelengga raan Tugas Umum Pemerintaha n Kecamatan 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, B - - B - - B - - A - - A Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Persentase Keluhan/ pengadu an pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 1. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 2. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu Nilai 71,25 82,2 82,7 83,5 84 % Nilai % % LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

23 SEBELUM REVIU SETELAH REVIU NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN TARGET KINERJA PADA TAHUN SATUA INDIKATOR KINERJA N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) ketentraman dan 3. Persentase ketertiban serta Kelurahan yang pelayanan % memenuhi standar kriteria baik 4. Persentase RW Juara % 30,77 51,92 65,38 78,85 92,31 5. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 53,33 66, , Rasio Anggota Linmas Rasio 1,2:1 1,3:1 1,5:1 1,6:1 1,8:1 2 Meningkatk an Akuntabilita s Kinerja 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan 3. Nilai AKIP Kecamatan CC CC B 4. Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 5. Tertib administrasi barang/asset daerah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% B A 1. Nilai AKIP Kecamatan 2. Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Nilai ,1 78 % LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

24 2.1.2 Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor : 050/Kep.966-Orpad/2013 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indicator kinerja agar berorientasi hasil. Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas Aktif, Nilai AKIP Kecamatan dan Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan Adapun Indikator Kinerja Utama Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut : 1. Indeks Kepuasan Masyarakat; 2. Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindak lanjuti; 3. Persen- tase pelayanan administrasi kepen-dudukan tepat waktu; 4. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu; LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

25 5. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik; 6. Persen tase RW Juara; 7. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Kecamatan Antapani Kota Bandung tahun 2015 terlampir dalam lampiran Dokumen LKIP 2015 ini Rencana Kinerja 2015 Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dikembangkan cara pencapaian tujuan dan sasaran secara optimal. Cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam aktivitas Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung masing-masing dikembangkan kedalam kebijakan dan program. Sementara itu kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran dan tujuan dituangkan kedalam perencanaan dan perjanjian Kinerja, dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini. Tabel 2.4 Rencana Kinerja tahunan 2015 Kecamatan Antapani NO Sasaran Strategis Sebelum Reviu PROGRAM / KEGIATAN Indikator Kinerja Target Indikator Kinerja Setelah Reviu PROGRAM / KEGIATAN Target Anggaran 1 Meningkat nya Kualitas Pelayanan Publik 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masya rakat B Program Peningkatan Peran Kecamatan Dan Kelurahan 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Prosentase Keluhan/peng aduan pelayanan administratif yang ditindaklanjut i Program Peningkatan Peran Kecamatan Dan Kelurahan Rp Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI 905 LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

26 2 Meningkat nya kinerja penyelengg araan Tugas Umum Pemerintah an Kecamatan 2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintah an, perekonomi an, Pembangun an, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarak atan, ketentrama n dan ketertiban serta pelayanan - 4. Rata-rata Prosentase pelayanan administrasi kependuduka n tepat waktu 5. Rata-rata prosentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya tepat waktu 6. Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 7. Prosentase RW Juara 8. Prosentase Lembaga kemasyarakat an Aktif 91,80 Program Peningkatan Peran Kecamatan Dan Kelurahan ,61 70 Program Fasilitasi Pemberdaya an Meningkat nya Kapasitas dan akuntabilit as kinerja birokrasi 3. Nilai AKIP Kecamatan 4. Prosen tase Temuan BPK/Inspek torat yang ditindaklanj uti 5. Tertib administras i barang/ Aset Daerah CC Program Peningkatan Pengembang an Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 9. Rasio Anggota Linmas 10. Nilai AKIP Kecamatan 100% 11. Persentase temuan BPK/Inspekt orat yang ditindaklanj uti 100% 1: Program Peningkatan Pengembang an Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Perjanjian Kinerja 2015 Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

27 memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun , dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Kecamatan Antapani Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut: Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja Hasil Reviu Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATU- AN TAR- GET RENCANA ANGGARAN (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Antapani Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI % Nilai Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % % % 91, Persentase RW Juara % 51,61 Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 Rasio Anggota Linmas Rasio 1:1 3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Nilai AKIP Kecamatan nilai Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100 LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

28 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Antapani Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Antapani Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun maupun Rencana Kerja Tahun Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Kecamatan Antapani. 3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

29 PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaranpredikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut : No Capaian Kinerja Interpretasi > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dalam laporan ini, Kecamatan Antapani Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra maupun Rencana Kerja Tahun Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

30 2014 hasil reviu dan Indikator Kinerja Utama SKPD berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor : 090/341-Bag.Orpad/2014, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator 1.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Antapani Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Kecamatan Antapani Melalui Keputusan Camat Antapani Kota Bandung Nomor : 050/015- Kec.Atp tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Antapani Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Antapani Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut: LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

31 NO Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 IKU/ INDIKATOR KINERJA SATU- AN TAR- GET REALI- SASI CAPAI-AN (%) REALI- SASI RENSTRA (2018) TARGE T CAPAI-AN (%) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 82 82,02 100,02% 80,02 82,9 98,94% Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % ,00% ,00% % 91,8 93,91 102,29% 91,78 92,08 101,98% % ,00% ,00% % ,00% ,00% 6. Persentase RW Juara % 51,61 77,96 151,06% 40,33 67,77 115,04% 7. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 71,43 102,04% 62,5 87,5 81,63% Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : Capaian kinerja yang melebih/melampaui target ditunjukan pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat, dengan capaian kinerja 106,69%, pada indikator Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu, dengan capaian kinerja 107,98%, pada indikator Prosentase RW Juara, dengan capaian kinerja 125,02%, dan pada indikator Lembaga Kemasyarakatan aktif dengan capaian kinerja 111,11%. Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukan pada indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dengan capaian kinerja 100%, pada indikator Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, dengan capaian kinerja LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

32 100%, dan pada indikator Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya, dengan capaian kinerja 100%. Sedangkan untuk capaian kinerja yang tidak mencapai target 100% pada tahun 2014 di Kecamatan Antapani tidak ada. 2.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis NO Secara umum Kecamatan Antapani Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun sebanyak 3 ( tiga ) sasaran. Tahun 2014 adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Antapani Kota Bandung adalah sebagai berikut: IKU/ INDIKATOR KINERJA Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 SATU- AN TAR- GET REALI- SASI CAPAI-AN (%) REALI- SASI RENSTRA (2018) TARGE T CAPAI-AN (%) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu Nilai 82 82,02 100,02% 80,02 82,9 98,94% % ,00% ,00% Nilai ,11% ,02% % 91,8 93,91 102,29% 91,78 92,08 101,98% LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

33 5. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat % ,00% ,00% waktu 6. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar % ,00% ,00% kriteria baik 7. Persentase RW Juara % 51,61 77,96 151,06% 40,33 67,77 115,04% 8. Persentase Lembaga kemasyarakatan % 70 71,43 102,04% 62,5 87,5 81,63% Aktif 9. Rasio Anggota Linmas Rasio `1:1 `1:1,09 109,25% 0,94:1 `1:1,09 100,00% 10. Nilai AKIP Kecamatan Nilai 60 62,88 104,80% 53, ,56% 11. Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti % ,00% ,00% Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja Kecamatan pada beberapa table berikut : Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN (1) (2) (3) 1. Melebihi/ melampaui target 7 (Tujuh) Indikator sasaran/ 63,63% 2. Sesuai target 4 (empat) Indikator sasaran/ 36,36% 3. Tidak mencapai target Tidak ada data / 00 % Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut: LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

34 No. Misi Jumlah Indikator Sasaran Tabel 3.4 Pencapaian target Misi Tingkat Pencapaian Melampaui Sesuai Target target (100%) (>100%) Belum Mencapai Target (<100%) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Misi Misi Jumlah Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan Antapani Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran TINGKAT PENCAPAIAN NO SASARAN JUMLAH INDIKATOR SASARAN MELAMPAUI TARGET (>100%) SESUAI TARGET (=100%) BELUM MENCAPAI TARGET (>100%) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Antapani 2. Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 3. Sasaran 3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi , , , , LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

35 Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain : - kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. - kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. - kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta. - kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional. Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung tahun , analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik No Indikator Kinerja Satuan 1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 Target Realisasi % Tahun 2018 % Target Nilai 82 82,02 100,02% 82,9 98,94% LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

36 2 Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti % 3 Nilai standar kepatuhan Nilai pelayanan publik versi ombudsman RI Rata-rata Capaian Kinerja 103,93 97,44 NO ,00% ,00% ,11% ,02% Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga ) indikator : Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat, Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI. Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 82,04 dari target sebesar 82 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,02% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 82,02 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan yaitu sebesar 82,9 maka capaian kinerjanya mencapai 98,94%. Data penunjang capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari Kasi pernilaian mandiri oleh Tim yang dilakukan tiap triwulan pada tahun Adapun hasil perhitungan dari 14 Indikator Pelyanan adalah sebaagai berikut : Tabel 3.7 Nilai Unsur Pelayanan Di Kecamatan Antapani Tahun 2015 dibandingkan UNSUR PELAYANAN dengan Tahun 2014 NILAI RATA-RATA UNSUR PELAYANAN Tahun 2014 Tahun 2015 NILAI INDEKS UNIT NILAI RATA- RATA UNSUR NILAI INDEKS UNIT 1 Prosedur Pelayanan 3,17 0,22 3,48 0,25 2 Persyaratan pelayanan 3,09 0,22 3,42 0,24 3 Kejelasan Petugas 3,14 0,22 3,3 0,23 4 Kedisiplinan Petugas 3,09 0,22 3,16 0,22 5 Tanggung Jawa Petugas 3,11 0,22 3,18 0,23 6 Kemampuan Petugas 3,41 0,24 3,44 0,24 7 Kecepatan Pelayanan 3,04 0,22 3,14 0,22 8 Keadilan Mendapatkan 3,07 0,22 3,3 0,23 3,27 9 Kesopanan dan Keramahan Petugas Pelayanan 0,23 3,16 0,22 LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

37 10 Kewajaran Biaya Pelayanan 3,05 0,22 3,38 0,24 11 Kepastian Biaya Pelayanan 4,00 0,28 3,38 0,24 12 Kepastian Jadual 3,22 0,23 3,08 0,22 13 Kenyamanan Lingkungan 3,26 0,23 3,38 0,24 14 Keamanan Pelayanan 3,27 0,23 3,42 0,24 45,18 3,21 46,22 3,28 IKM Unit Pelayanan 80,20 82,04 Mutu Pelayanan B A Kinerja Unit Pelayanan Baik Baik Apabila dibandingkan dengan tahun 2014 secara keseluruhan indikator ini mengalami kenaikan, dan ada pula beberapa yang mengalami penurunan secarai penilaian diantaranya adalah Kesopanan dan Keramahan Petugas, Kepastian Biaya Pelayanan dan Kepastian Jadual Pelayanan. Dari informasi yang dihimpun mengenai kepastian jadwal pelayanan itu disebabkan karena masyarakat yang datang sewaktu jam istirahat sehingga loket pelayanan sedang tutup ataupun masih melayani masyarakat sebelum jam pelayanan ditutup sementara. Adapun fluktuasi mengenai nilai nilai indikator pada Indeks Kepuasan Masyarakat bila dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya dapat dilihat pada grafik berikut ini : LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

38 Grafik 3.1 Grafik perbandingan rata-rata nilai unsur pelayanan Kecamatan Antapani tahun 2015 dan ,48 3,42 3,3 3,16 3,18 3,17 3,09 3,14 3,09 3,11 3,41 3,44 3,14 3,3 3,27 3,16 3,04 3,07 3,05 3,38 4 3,38 3,22 3,26 3,27 3,08 3,38 3,42 Tahun 2014 Tahun 2015 Dari tabel dan grafik diatas dapat dianalisa capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai berikut : Nilai IKM yang tinggi tersebut ada tahun 2015 ini adalah karena dalam meningkatkan Kualitas Pelayanan kami membuat motto dalam melakukan Pelayanan Kepada Masyarakat Untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Publik yaitu JUARA ( Jujur, Unggul, Adil, Ramah dan Amanah) dan hasil perhitungan survey kepuasan Masyarakat yang berpedoman kepada Permenpan. Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai rata-rata unsur pelayanan tertinggi diperoleh dari Prosedur pelayanan sebesar 3,48 dan yang terendah adalah Kepastian Jadual Pelayanan sebesar 3.08 hal tersebut sesuai dengan hasil Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan masyarakat Versi OMBUDSMAN RI yang diperoleh dari self assestment (Bagian Orpad Pemerintah Kota Bandung) Variabel Penilaian : 1. Sistem Pelayanan Terpadu yaitu pelayanan dilakukan dengan metode satu LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

39 pintu hal tersebut dilakukan untuk menghindari para calo-calo pelayanan, jadi masyarakat bias langsung bertemu dengan petugas pelayanan dan menyerahkan berkas pelayanan secara langsung; 2. Standar Pelayanan yaitu Dasar hukum jelas, persyaratan terpampang, kejelasan prosedur (SOP), kejelasan tariff (pelayanan gratis), sarana dan prasarana menunjang (ruang tunggu, AC, tempat duduk, sarana antrian, toilet, televise, loket / meja pelayanan, tempat parkir yang memadai), Tata tertib, koede etik. Kecamatan Antapani berusaha untuk Menjalankan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 yang merupakan merupakan sebuah standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. Walaupun belum memiliki sertifikat ISO 9001:2008 Kecamatan Antapani masih dapat bersaing dengan beberapa kecamatn lain yang telah memiliki sertifakasi ISO dimana hasil survey mandiri yang dilakukan terhadap Aspek Pelayanan yang tercantum dalam Permenpan memiliki nilai yang BAIK yaitu sebesar 82,04 yang berada dalam Kategori Mutu SANGAT BAIK (A) Capaian Kinerja nyata Nilai IKM Kecamatan Antapani selalu meningkat pada setiap triwulan, dan pada triwulan IV ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari nilai 81,26 pada triwulan III menjadi 82,04 pada triwulan IV. Apabila dilihat pada perkembangan tiap triwulan pada tahun 2015 nilai IKM ini mengalami trend yang positif seperti yang terlihat pada table berikut ini : LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

40 Grafik 3.2 Grafik perkembangan Nilai IKM tiap Triwulan pada Tahun ,04 82, ,25 81,26 81,26 81, ,5 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Nilai IKM Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 82,04 bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung adalah sebagai berikut. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

41 Grafik 3.3 Grafik Perbandingan Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung Kec. Cibeunying Kaler Kec. Andir Kec. Cinambo Kec. Ujung Berung Kec. Bojongloa Kaler Kec. Regol Kec. Babakan Ciparay Kec. Buahbatu Kec. Rancasari Kec. Antapani Kec. Bandung Wetan Kec. Lengkong Kec. Kiaracondong Kec. Gedebage Kec. Cicendo Kec. Cibiru Kec. Coblong Kec. Mandalajati Kec. Panyileukan Kec. Astanaanyar Kec. Bojongloa Kidul Kec. Sukasari Kec. Arcamanik Kec. Cidadap Kec. Bandung Kidul Kec. Sukajadi Kec. Sumur Bandung Kec. Cibeunying Kidul Kec. Batununggal Kec. Bandung Kulon Sumber : ,08 75,77 79,5 79,5 78,53 78,32 78,15 83, ,64 82,55 82,3 82, ,75 81,72 81,33 81,03 80,66 80,36 80,25 80,14 80,05 80,03 80,03 86,6 85,99 84, Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat di Kecamatan Antapani sudah Tinggi dibandingkan dengan Kecamatan lainnya yang menempati peringkat ke 10, tetapi masih dibawah nilai IKM yang diperoleh oleh Kecamatan Rancasari, Kecamatan Buah Batu, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kecamatan Lengkong dan Kecamatan Cibeunying Kaler. Akan tetapi yang menjadi nilai posotif adalah Nilai IKM Kecamatan Antapani ini sudah melampaui nilai IKM beberapa Kecamatan yang sudah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2008. Walaupun belum memiliki sertifikat ISO 9001:2008 Kecamatan Antapani masih dapat bersaing dengan beberapa kecamatn lain yang telah memiliki sertifakasi ISO dimana hasil survey mandiri yang dilakukan terhadap Aspek Pelayanan memiliki nilai yang SANGAT LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

42 BAIK yaitu sebesar 82,04 yang berada dalam Kategori Mutu SANGAT BAIK (A). Selanjutnya adalah Capaian kinerja nyata indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100,00 dari target sebesar 100 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,00% atau sesuai target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun Kedua pelaksanaan Renstra, capaian tahun 2015 sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100,00%. Indikator ini merupakan indikator hasil reviu IKU dan pengukurann hanya bersumber dari data Aplikasi LAPOR dan Sarana Pengaduan lainnya seperti kotak saran, sosial media dan buku laporan Data penunjang capaian kinerja tahun 2015 ini memperhitungkan pengaduan yang terpublikasi dari twiter, Facebook dan kotak saran didapat bahwa pengaduan Data penunjang capaian kinerja indikator Prosentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif Yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 sebnesar 100%. Kinerja nyata persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti pada triwulan IV adalah 100 %, pada triwulan IV jumlah pengaduan yang ditujukan ke Kecamatan Antapani sejumlah 7 (Tujuh yaitu) melalui account twitter sebanyak 2 (Dua) pengaduan dan melalui situs LAPOR 5 (Lima) pengaduan dan semuanya telah ditindaklanjuti sehingga capaian kinerja 100% tercapai sesuai target triwulan IV. Adapun total pengaduan melalui aplikasi LAPOR Pada tahun 2015 sebanyak 23 Pengaduan dan semuanya telah ditindaklanjuti. Adapun rekapitulasi Keluhaan dapat dilihat sebagaimana terlampir berikut : Tabel 3.8 REKAPITULASI PENGADUAN KECAMATAN ANTAPANI TAHUN 2015 NO BIDANG MEDIA PENGADUAN LANGSUNG FACEBOOK TWITTER LAPOR SMS 1 Pemerintahan Trantib Ekbang LH Dikmas Pelayanan Jumlah LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

43 Adapun bukti otentik yang terpublikasi dalam aplikasi LAPOR dapat dilihat pada gambar berikut ini Gambar 3.1 Gambar pengaduan masyarakat dari aplikasi LAPOR Sumber: Dari gambar diatas untuk periode keseluruhan pada tahun 2015 Prosentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif Yang Ditindaklanjuti yang diperoleh dari LAPOR.go.id selama tahun 2015 dari 23 keluhan telah dijawab dan ditindaklanjuti sebanyak 23 Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100,00% dengan demikian capaian kinerja mencapai 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari Aplikasi LAPOR.go.id periode Januari sampai dengan Desember 2015 terlampir sebagai berikut : Apabila dibandingkan dengan Kecamatan lainya di Kota Bandung selama periode 01 Januari 2015 s.d 31 Desember 2015 mengenai jumlah keluhan yang ditanggani oleh Kecamatan Antapani sebanyak 23 Keluhan yang LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

44 merupakan pengaduan yang cukup banyak dalam menerima keluhan masyarakat, tetapi semuanya dapat di tindaklanjuti dengan baik. Untuk data jumlah keluhan dan keluhan yang ditangani ditangani dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 3.4 serta keluhan yang belum Grafik Perbandingan indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Kecamatan se Kota Badung Data diatas merupakan dasar bagi Kecamatan Antapani untuk melakukan perbaikan pelayanan kepada masyarakat, melakukan koordinasi dengan SKPD teknis terkait, Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, RT, RW dan melakukan pembinaan kepada aparatur Kecamatan agar dapat menekan jumlah pengaduan pada tahun berikutnya. Capaian kinerja indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

45 administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100,00 bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya Sekota Bandung adalah sebagai berikut. Grafik 3.5 Grafik Perbandingan indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dengan Kecamatan Se Kota Bandung SUMUR BANDUNG KIARACONDONG COBLONG CIDADAP CIBEUNYING KIDUL CIBEUNYING KALER BOJONGLOA KALER BANDUNG KULON BABAKAN CIPARAY BUAHBATU RANCASARI LENGKONG BATUNUNGGAL ARCAMANIK ANTAPANI CIBIRU ANDIR CICENDO ASTANA ANYAR UJUNGBERUNG PANYILEUKAN BOJONGLOA KIDUL BANDUNG WETAN SUKASARI REGOL SUKAJADI CINAMBO BANDUNG KIDUL MANDALAJATI GEDEBAGE Sumber : Dari Tabel tersebut diatas diketahui bahwa semua Kecamatan di Kota Bandung telah menindalanjuti keluhan dan permasalahan yang ditujukan kepada kecamatan terkait. Data tersebut diperoleh dari aplikasi yang pada tahun 2015 merupakan salah satu aplikasi yang digunakan untuk mengukur atau menilai prosentase keluhan masyarakat atas pelayanan administratif dan lainnya di tingkat kecamatan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

46 disamping data penunjang lainnya yaitu Buku Pengaduan, papan saran dan sumber lainnya seperti sosial media twiter dan facebook yang pada tahun 2015 ini dijadikan dasar untuk perhitungan pengukurannya. Hal tersebut dikarenakan adanya media tersebut digunakan untuk sarana informasi program dan kegiatan pemerintah dan sekaligus dijadikan sarana untuk menanggapi dan menerima pengaduan ataupun keluhan dari masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tagline Kota Bandung yaitu SMART CITY dan menjaadikan pemerintahan yang responsif dan juga aspiratif terhadap masyarakat. Hasil dari interview kepada narasumber bahwa media sosial seperti Twiter dan Facebook menjadi sarana pengaduan maasyarakat dan kontrol masyarakat dalam menilai kinerja Pelayanan dan kinerja aparatur pada Kecamatan Antapani, selain itu masyarakat sangat senang dengan adanya media sosial yang digunakan oleh pemerintah karena dapat menyampaikan aspirasi dan juga berbagai permasalahan lingkungan hidup, pengairan, kemasyarakatan dan juga bidang ketentraman dan ketertiban, sehingga pemerintah kecamatan lebih responsif dalam menindaklanjuti semua laporan dari masyarakat. Capaian kinerja nyata indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah sebesar 906 dari target sebesar 905 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,11% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 906 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan yang sebesar 915 maka capaian kinerjanya mencapai 99,02%, namun perlu dijadikan catatan perolehan nilai sebesar 906 tersebut adalah merupakan akumulasi dengan 4 (empat) Kelurahan yang ada di Kecamatan Antapani. Kinerja Nyata Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI diperoleh rata-rata nilai self assesment Kecamatan Antapani dan 4 (empat) Kelurahan dengan hasil sebagai berikut : LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

47 Grafik 3.6 Grafik nilai standar kepatuhan pelayanan publik Kel. Ant Kidul Kel. Ant Tengah Kel. Ant Wetan Kel. Ant Kulon KEC. ANTAPANI Kecamatan Antapani Kelurahan Antapani Kulon Kelurahan Antapani Wetan Kelurahan Antapani Kidul Kelurahan Antapani Kidul 875 *) Maka diperoleh rata-rata nilai 906 Penilaian ini dilakukan pada triwulan IV untuk memproyeksikan kekurangan dan kendala yang bisa ditanggulangi sehingga pada tahun mendatang didapat nilai yang optimal, walaupun pada pengukuran triwulan IV ini sudah dapat mencapai target akhir tahun sesuai perjanjian kinerja tahun Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Pelayanan dapat dilihat berikut ini. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

48 Tabel 3.9 Tabel Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Kecamatan Antapani NO VARIABEL PENILAIAN KATEGORI KOMPONEN INDIKATOR BOBOT NILAI VARIABEL NILAI PHOTO 1 Sistem Pelayanan Terpadu Utama Satu Atap/ Satu Pintu ) Dasar hukum ) Persyaratan Standar Pelayanan Utama 3) Sistem mekanisme dan prosedur a. SOP LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

49 b. Bagan Alur ) Produk pelayanan ) Jangka waktu penyelesaian ) Biaya/ tarif ) Sarana, prasarana, atau fasilitas, Ruang Tunggu Pendingin Ruangan/ AC LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

50 Tempat duduk Sarana Antrian (tiket) Toilet Televisi Loket/Meja Pelayanan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

51 Tempat Parkir yang memadai ) Profile Pelaksana/ Jumlah pelaksana A) Tata Tertib B) Kode Etik LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

52 3 Maklumat Layanan Utama Ketersediaan Maklumat Pelayanan Sistem Informasi Pelayanan masyarakat Utama Ketersediaan Sistem Informasi Pelayanan masyarakat secara manual atau elektronik (Booklet/Pamflet/B anner/website, dsb) Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus : Ram 5 5 Jalur pemandu Pelayanan Khusus Utama Pegangan rambatan 5 5 Tombol Lift timbul & suara 5 0 Toilet khusus 5 5 Ruang khusus ibu menyusui dan anak 5 5 Loket khusus Pengelolaan Pengaduan Utama 1. Mempunyai unit pengaduan khusus yang mengelola unit pengaduan? 2. Pejabat Pengelola Pengaduan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

53 3. Loket Pengaduan / Ruangan Pengaduan Sarana Pengaduan (SMS/ Telpon/Fax/ / dll) pengaduan Informasi prosedur/tata cara pengaduan Informasi pengelolaan pengaduan yang dipajang di ruang pengelola pengaduan dan atau di ruang pelayanan Penilaian Kinerja Utama Sarana pengukuran kepuasan pelanggan Visi dan Misi Visi Misi dan Moto Tambahan Motto ISO 9001:2008 Tambahan Adopsi ISO 9001: LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

54 1. Petugas penyelenggara layanan menggunakan pakaian seragam? Atribut Tambahan 2. Petugas penyelenggara layanan menggunakan ID card? TOTAL Dari penilaian mandiri diatas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kriteria yang belum dapat dipenuhi sehingga tidak memiliki nilai tetapi banyak pula kriteria yang sudah meningkat khususnya di Kantor Kecamatan Antapani, yaitu sebagian besar terdapat pada kriteria pelayanan Khusus yaitu Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus seperti terlihat berikut pada table penilaian pada tahun 2014 Tabel Tabel perbandingan Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus tahun 2014 Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus : Ram 5 0 Jalur pemandu 5 0 Pelayanan Khusus Utama Pegangan rambatan 5 0 Tombol Lift timbul & suara 5 0 Toilet khusus 5 0 Ruang khusus ibu menyusui dan anak 5 0 Loket khusus 5 0 LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

55 Sumber : LKIP Kec. Antapani Tahun 2014 Tabel Tabel Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus tahun 2015 Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus : Ram 5 5 Jalur pemandu 5 0 Pelayanan Khusus Utama Pegangan rambatan 5 5 Tombol Lift timbul & suara 5 0 Toilet khusus 5 5 Ruang khusus ibu menyusui dan anak 5 5 Loket khusus 5 5 Yang menjadi perhatian pada tahun yang akan datang adalah standar pelayanan publik versi ombudsman yang di kelurahan karena nilai nya masih relatif kurang untuk mendukung pencapaian target akhir Renstra Kecamatan Antapani pada Tahun 2018 nanti. Dari beberapa point tersebut diharapkan pada waktu yang akan datang kami dapat menfasilitasi kegiatan di Kelurahankelurahan agar dapat melengkapi dan menyempurnakan standar pelayanan yang telah dipublikasikan diantaranya adalah Pemasangan Ram, Jalur Pemandu, Pegangan rambatan, Toilet Khusus, Ruang Khusus Ibu menyusui dan Loket Khusus yang dapat direalisasikan melalui Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor. Tetapi untuk Tombol Lift timbul dan suara masih belum dapat direalisasikan karena secara eksisting ataupun rencana pembangunan gedung kantor Kecamatan Antapani belum ada rencana untuk penambahan ruangan gedung kantor pada lantai atas, dan pelayanan Administratif serta kependudukan masih dilakukan di lantai dasar Gedung Kantor Kecamatan Antapani. Penilaian Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI ini telah dilakukan pada tahun 2014, tetapi belum dapat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 karena pada tahun 2015 ini penilaian dilakukan menyeluruh terhadap 4 (empat) Kelurahan dan Kantor Kecamatan untuk dicari LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

56 rata rata nilai ombudsmannya. sehingga apabila dibandingkan antara tahun 2014 dan tahun 2015 hanya dapat dibandingkan nilai ombudsman Kantor Kecamatan saja. Dan sebagai informasi Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI ini merupakan nilai rata rata bersama 4 (empat) Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Antapani. Pengukuran dilakukan terhadap masing-masing unit kerja agar memperoleh hasil yang relevan karena setiap unit di Kecamatan memiliki Gedung Kantor serta sarana dan prasarana pelayanan masing-masing. Untuk Kelurahan dilakukan penilaian dengan metode self assesment. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Seksi Pelayanan Kecamatan Antapani. Capaian kinerja nyata indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah sebesar 906 bila dibandingkan dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung adalah sebagai berikut. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

57 Grafik 3.7 Grafik Perbandingan indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung Kec. Coblong Kec. Sukajadi Kec. Gedebage Kec. Bandung Kulon Kec. Sukasari Kec. Lengkong Kec. Bojongloa Kidul Kec. Cinambo Kec. Cibiru Kec. Sumur Bandung Kec. Cidadap Kec. Bandung Wetan Kec. Andir Kec. Cibeunying Kec. Bandung Kidul Kec. Arcamanik Kec. Astanaanyar Kec. Kiaracondong Kec. Babakan Kec. Mandalajati Kec. Buahbatu Kec. Ujung Berung Kec. Cibeunying Kec. Antapani Kec. Rancasari Kec. Batununggal Kec. Regol Kec. Panyileukan Kec. Cicendo Kec. Bojongloa Kaler Sumber : Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Kecamatan Antapani berada memiliki nilai yang cukup tinggi. Tetapi hal ini baru dapat dibandingkan dengan beberapa Kecamatan saja, karena baru beberapa Kecamatan yang telah melakukan penilaian Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI secara menyeluruh (nilai rata rata) terhadap kelurahan kelurahan yang ada di LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

58 lingkungannya diantaramya adalah Kecamatan Rancasari, Regol dan Kecamatan Panyileukan. Dari penilaian rata-rata ombudsman ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombusdman, nilai rata-rata kecamatan antapani lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya, walaupun Kecamatan Antapani belum memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan masyarakat didukung oleh Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan dengan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat. Output program dan kegiatan tersebut antara lain Simpul Space Kecamatan, 30 kampung Kreatif Wisata, Creative District Project, (termasuk pembinaan KUKM, Profil Potensi Ekonomi), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Bike Sharing, Jum'at Bersepeda, Gerakan Zero Waste Home, Bank Sampah, Motor Sampah Kelurahan, Supermarket Sampah, Tempat Sampah RW/ Jalan Utama, Sejuta Biopori/ Sumur Resapan, Mesin Pencacah Sampah, Pengajuan Mobil Pembersih, Bendungan Sampah, Septic Tank Communal, Hemat Air dan Daur Ulang, River Green Wall, Gerakan Atap Hijau, Gerakan Pagar Hijau, Gerakan Satu Rumah Satu Pohon, Gerakan Bandung Green N Clean, Gerakan Bandung Bersih, Jalan Caang Baranang, LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

59 Media Kampanye Bandung Bebas, Banjir,Perkerasan paving Kotak, Gerakan Membangun Tanpa Menggusur di Kampung Kumuh, Kebinamargaan, Pasukan Gorong Gorong (termasuk MUSRENBANG), Penanganan Pasar Tumpah, Satpol PP Kecamatan, Forum PKL, Media Brosur Tertib PKL (termasuk operasional SATPOL PP Kecamatan, Pembinaan LINMAS, SATWANKAR) SATGASUS PKL, Balai RW/ Markas Karang Taruna, Safari Aspirasi Walikota Dengan Warga Level RW Setiap RW Setiap Minggu, Honor RW RT (termasuk pembinaan RW RT), (termasuk operasional Pelayanan masyarakat di Kecamatan dan Kelurahan)dimana output tersebut menunjang pencapaian kinerja sasaran. Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan masyarakat didukung oleh Program : No. PROGRAM URAIAN/ PENJELASAN (1) (2) (3) 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (program penunjang) 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (program penunjang) 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (program penunjang) 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (program penunjang) Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah tersedianya (jasa komunikasi, sumber daya air, kebutuhan listrik dan internet), jasa kebersihan kantor, jasa perbaikan peralatan kerja, Alat Tulis Kantor (ATK), barang cetakan dan penggandaan, peralatan dan perlengkapan kantor, Bahan bacaan dan Peraturan Perundang- undangan, makanan dan minuman dan Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Tersedianya Gedung Kantor yang memadai, Kendaran dinas operasional yang memadai, Terpeliharanya gedung kantor dan Terpeliharanya kendaraan dinas operasional Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Tersedianya Pakaian Dinas Lengkap beserta atribut, Tersedianya pakaian batik dan pakaian olahraga Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Meningkatnya kinerja pegawai kecamatan panyileukan dengan terlaksananya kegiatan pembinaan kinerja aparatur Gambaran tentang program, kegiatan, pagu, realisasi anggaran, output serta dampak terhadap capaian kinerja dapat dilihat pada tabel berikut : LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

60 Tabel 3.12 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Pertama Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik NO Program dan Kegiatan Anggaran Realisasi Anggaran (Rp.) % Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,34% 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik ,60% 2 Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional ,88% 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor ,00% 5 Penyediaan alat tulis kantor ,00% 6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan ,90% Penyediaan komponen instalasi 7 listrik/penerangan bangunan kantor ,00% 8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ,97% 9 Penyediaan peralatan rumah tangga ,92% 10 Penyediaan makanan dan minuman ,99% 11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ,41% Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,23% 1 Pembangunan gedung kantor ,00% 2 Pengadaan Kendaraan dinas/operasional ,00% 3 Pengadaan Mebeulair ,03% 4 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas ,72% 5 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor ,68% 6 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional ,66% LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

61 7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan disiplin aparatur ,23% ,92% 1 2 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur ,81% ,99% ,95% 1 Pembinaan Kinerja Aparatur ,95% Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan masyarakat disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut : Faktor Pendukung Capaian Kinerja a. SOP Pelayanan Telah dilaksanakan dengan baik oleh petugas pelayanan b. Persyaratan dan prosedur Pelayanan Publik sudah dipublikasikan sehingga masyarakat dapat mengontrol setiap pelayanan yang diberikan c. Sudah adanya Motto Pelayanan dan Ikrar Pelayanan Publik di Kecamatan Antapani d. Anggaran yang memadai ditunjang oleh swadaya murni masyarakat e. Peran aktif masyarakat Kecamatan Antapani f. Program dan kegiatan yang terarah dari RPJMD sampai dengan PK Kecamatan Antapani Faktor Penghambat Capaian Kinerja a. Penyerapan anggaran yang besar di akhir tahun anggaran, dikarenakan regulasi mengenai Honorarium Non PNS dan Honorarium Tenaga Ahli/ Narasumber yang terlambat dan belum maksimal sehingga peyerapan anggaran terhambat. b. Kurang Pahamnya warga masyarakat mengenai SOP Pelayanan dan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

62 persyaratan dalam pelayanan public c. Masih adanya masyarakat yang menggunakan jasa perantara dalam mengurus dokumen kependudukan dan pelayanan lainnya. d. Peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis berubah-rubah e. Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung yang lambat f. Kurangnya koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani g. Kurangnya kebutuhan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan masyarakat, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut : Solusi/Rekomendasi perbaikan kinerja Triwulan / Tahun yang akan datang a. Mengajukan tambahan SDM kepada BKD di Kecamatan Antapani b. Penguatan Regulasi dan atau aturan ditetapkan lebih cepat dan dan lebih jelas sehingga tidak menimbulkan multi tafsir SOP, Prosedur dan regulasi mengenai pelayanan public akan dipublikasikan lebih luas kepada masyarakat c. Penetapanan peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis secara pasti dan lebih awal. d. Koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani lebih ditingkatkan. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

63 Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.13 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani No Indikator Kinerja Sasaran 1. Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 2. Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu 3. Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 4. Prosentase RW Juara 5. Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif 6. Rasio Anggota Linmas Satuan % % % Tahun 2015 Tahun 2018 % Target Realisasi Target Realisasi 91,8 93,91 102,29% 92,08 101,98% ,00% ,00% ,00% ,00% % 51,61 77,96 151,06% 67,77 115,04% % 70 71,43 102,04% 87,5 81,63% Rasio `1:1 `1:1,09 109,25% `1:1,09 100,00% Rata-rata Capaian Indikator 117, % Sasaran meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani dapat dilihat dari 6 (enam) indikator: Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu, Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu, Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, Prosentase RW Juara, Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif dan Rasio Anggota Linmas. Berikut ini akan dilakukan pembahasan dari masing masing indikator. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

64 Capaian kinerja nyata indikator Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar pelayanan KTP Tepat waktu dari Pelayanan KTP yang ditangani selama bulan Januari 2015 sampai dengan Desember 2015 dan Pelayanan Permohonan KK tepat waktu dari total Jumlah Permohonan KK yang dilayani selama periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015, atau dengan kata lain Kinerja pelayanan KK dan KTP Tepat Waktu di Kecamatan Antapani sebesar 93,91% dari target sebesar 91,80 % yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2015, adapun persentase capaian kinerjanya adalah 102,29 % atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 92,08 % bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 101,98%. Adapun rekapitulasi pelayan administrasi kependudukan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.14 Data Prosentase Pelayanan Administrasi Kependudukan Tepat Waktu KARTU KELUARGA KARTU TANDA PENDUDUK NO BULAN JUMLAH TEPAT WAKTU JUMLAH TIDAK TEPAT WAKTU JML PELAYAN AN KK % JUMLAH TEPAT WAKTU JUMLAH TIDAK TEPAT WAKTU JML PELAYAN KTP % 1 JANUARI ,60% ,91% 2 FEBRUARI ,05% ,16% 3 MARET ,48% ,77% 4 APRIL ,91% ,21% 5 MEI ,05% ,33% 6 JUNI ,01% ,50% 7 JULI ,59% ,25% 8 AGUSTUS ,12% ,88% 9 SEPTEMBER ,93% ,65% 10 OKTOBER ,76% ,12% 11 NOVEMBER ,22% ,63% LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

65 12 DESEMBER ,35% ,40% JUMLAH ,76% ,08% Sumber : Register dari KAsi Pelayanan Kec. Antapani Perhitungan tersebut bersumber dari data yang diperoleh dari Buku Register Pelayanan KK dan KTP Kecamatan Antapani dari Kepala Seksi Pelayanan Kecamatan Antapani seperti terlampir berikut ini : Capaian Kinerja indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu = ( 93,76% + 94,08% ) / 2 = 93,91% Permasalahan jumlah pelayanan administrasi kependudukan (KK/ KTP) tidak tepat waktu dapat diidentifikasi dari 2 (dua) permasalahan, yaitu faktor perangkat pendukung (tools) dan manusia (human error). Faktor tools yaitu perangakat komputer penunjang yang sering mengalami gangguan. Sedangkan faktor manusia (human error) yaitu sering terjadinya kesalahan entry data oleh operator. Solusi untuk mengatasi faktor tools dapat dilakukan dengan perbaikan SOP penerbitan KTP/ KK untuk Kelurahan dan penambahan anggaran pemeliharaan peralatan komputer beserta jaringannya. Sedangkan untuk mengatasi faktor human error dapat dilakukan dengan penambahan operator atau SDM yang dapat membantu. Capaian sebesar 93,91% tersebut masih dapat ditingkatkan pada masa yang akan datang, karena apabila dilihat dari 6,09 % yaitu terdiri dari 446 permohonan KTP yang terlambat dan 362 permohonan KK yang terlambat tersebut setelah ditelusuri lebih lannjut, ternyata terjadi karena adanya kesalahan cetak pada KK dan adanya gangguan teknis dari jaringan atau system yang digunakan. Dari hasil penelusuran tersebut didapat bahwa apabila kesalahan cetak (human error) yaitu sebanyak 89 permohonan dapat ditanggulangi maka akan meningkatkan capaian kinerja pelayanan KK di Kecamatan Antapani, dan permasalahan system sebanyak 273 permohonan. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

66 Grafik. 3.8 Persentase Penyebab Keterlambatan Permohonan KK Penyebab Keterlambatan Permohonan KK System 82% Human Error 21% Dan untuk keterlambatan permohonan KTP didapat permasalahan yang ada adalah kesalahan cetak (human error) yaitu sebanyak 101 permohonan dapat ditanggulangi maka akan meningkatkan capaian kinerja pelayanan KTP di Kecamatan Antapani, dan permasalahan system sebanyak 345 permohonan. Grafik. 3.9 Persentase Penyebab Keterlambatan Permohonan KTP System 77% Human Error 23% Penyebab Keterlambatan Permohonan KTP Waktu pelayanan yang ditentukan untuk pelayanan KTP sesuai SOP pelayan yang ada di Kecamatan Antapani adalah adalah 7 (tujuh) hari dan Kartu Keluarga selama 14 hari. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

67 Pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut. Capaian kinerja nyata indikator Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar 93,91% bila dibandingkan dengan Kecamatan lain di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik sebagai berikut. Grafik 3.10 Grafik Perbandingan indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI dengan Kecamatan Lainnya Kec. Astanaanyar Kec. Cinambo Kec. Cidadap Kec. Cibeunying Kidul Kec. Bojongloa Kidul Kec. Bandung Wetan Kec. Babakan Ciparay Kec. Gedebage Kec. Bandung Kulon Kec. Bandung Kidul Kec. Panyileukan Kec. Kiaracondong Kec. Sumur Bandung Kec. Sukajadi Kec. Sukasari Kec. Lengkong Kec. Mandalajati Kec. Ujung Berung Kec. Rancasari Kec. Antapani Kec. Coblong Kec. Regol Kec. Buahbatu Kec. Cicendo Kec. Arcamanik Kec. Batununggal Kec. Cibeunying Kaler Kec. Cibiru Kec. Andir Kec. Bojongloa Kaler 70, ,82 91,78 99,24 98,8 98,34 97,91 97,14 96, ,21 94,87 93,91 93,61 92,73 90,84 89,68 89,48 88,51 86,13 83,56 80, Sumber : Dari grafik diatas terdapat hanya beberapa Kecamatan yang memiliki persentase ketepatan waktu pelayanan administrasi kependudukan diatas 90 %. Capaian kinerja Kecamatan Antapani dinilai sudah cukup baik karena mampu mencapai ketepatan waktu diatas 90%. Tetapi capaian kinerja LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

68 kecamatan antapani ini masih dapat ditingkatkan melalui pembinaan pegawai dan pelatihan lainnya sehingga pegawai menjadi lebih cermat dan teliti dalam memeriksa berkas permohonan Kartu Keluarga dan KTP, sehingga mampu mencapai nilai yang sepurna seperti beberapa Kecamatan yang dapat mencapai nilai ketepatan 100% yaitu Kec. Babakan Ciparay, Kec. Cibeunying Kidul, Kec. Cinambo dan Kec. Astanaanyar. Tetapi melihat potensi permasalahan yang ada yaitu karena masih adanya keterlambatan yang diakibatkan karena salah cetak atau karena Human Eror, tentunya masih bisa diatasi dengan meningkatkan ketelitian dalam verifikasi data permohonan sehingga pencapaian kinerja ketepatan waktu pelayanan Administrasi Kependudukan di Kecamatan Antapani dapat ditingkatkan. Untuk Capaian kinerja indikator Prosentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu adalah sebesar 100% dari target sebesar 100% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2014, sehingga perhitungan dilakukan pada periode Bulan Oktober sampai dengan Desember Adapun hasil perhitungan persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau mencapai target yang diperjanjikan. Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 100% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100%. Berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh Kepala Seksi Pelayanan bahwa lamanya layanan administrasi umum rata rata harus diselesaikan 10 menit atau 1 (Satu) hari kecuali untuk pelayanan Domisili Perusahaan dan Surat Keterangan Ahli waris waktu penyelesaiannya selama 30 menit atau 1 (satu) hari. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari para kepala seksi dikecamatan sebagaimana terlihat pada tabel berikut. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

69 NO Cat : Data per triwulan IV(oktober s.d Desember) Tabel 3.15 Data Prosentase Waktu Pelayanan Administrasi Umum Lainnya Tepat Waktu Jangka Pelayanan Pelayanan Pro waktu Jumlah Jenis pelayanan tepat tidak tepat Sentase sesuai pelayanan waktu waktu (%) SOP 1 Legalisasi 2 3 Keterangan Tidak mampu Surat Keterangan Miskin 4 SKCK 5 6 Domisili Perusahaan Domisili kelembagaan 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 14 hari 14 hari Total Capaian kinerja nyata indikator Prosentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu adalah pelayanan diselesaikan tepat waktu atau sebesar 100% data tersebut didapat dari buku register pelayanan Legalisasi, Keterangan tidak mampu, Surat Keterangan Miskin, SKCK, Domisili Perusahaan dan Domisili Kelembagaan dari jumlah pelayanan administrasi lainnya pada tahun 2015 sebanyak Apabila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya capaian kinerja ini sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 100%. Indokator kinerja ini memiliki trend yang positif yaitu 100% pelayanan administratif dapat diselesaikan tepat waktu pada Tahun Pelayanan administrasi umum lainnya dilakukan secara manual belum menggunakan sistem (tools), sehingga permasalahan jumlah pelayanan administrasi lainnya tidak tepat waktu lebih kepada faktor manusia (human) seperti pejabat yang memiliki otoritas penandatanganan tidak ada di tempat hingga pada keterbatasan jumlah SDM. Persentase capaian terendah ada pada layanan penerbitan Domisili Perusahaan yang memerlukan survey lapangan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

70 untuk mengetahui kondisi sesungguhnya. Solusi untuk mengatasi faktor human yaitu dengan mengajukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Kecamatan dan Kelurahan. Solusi lainnya adalah dengan membuat tools yang tepat sebagai alat bantu pelayanan, contoh : membuat aplikasi layanan berbasis web. Grafik 3.11 Grafik persentase pelayanan administrasi umum lainnya di Kecamatan Antapani Persentase Administrasi lainnya tepat waktu Domisili Domisili PerusahaanKelembagaan 1% 0,10% Surat Keterangan 24% Legalisir 26% Ket. Miskin 41% Ket. Tidak Mampu 8% Capaian Kinerja ini bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik sebagai berikut. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

71 Grafik 3.12 Grafik Perbandingan indikator Prosentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu dengan Kecamatan Lainnya Kec. Astanaanyar Kec. Sukasari Kec. Sukajadi Kec. Regol Kec. Rancasari Kec. Mandalajati Kec. Lengkong Kec. Kiaracondong Kec. Cinambo Kec. Cidadap Kec. Cibiru Kec. Cibeunying Kidul Kec. Cibeunying Kaler Kec. Buahbatu Kec. Bojongloa Kidul Kec. Batununggal Kec. Bandung Wetan Kec. Bandung Kidul Kec. Babakan Ciparay Kec. Ujung Berung Kec. Antapani Kec. Arcamanik Kec. Cicendo Kec. Panyileukan Kec. Bandung Kulon Kec. Sumur Bandung Kec. Coblong Kec. Andir Kec. Gedebage Kec. Bojongloa Kaler 73, ,88 99,38 97,72 97,72 97,45 93,19 86,75 81, Sumber : Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa Kecamatan Antapani adalah merupakan salah satu dari Kecamatan di Kota Bandung yang mampu mencapai kinerja pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu sebesar 100%. Hal tersebut cukup menggembirakan karena Kecamatan Antapani dapat LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

72 mensejajarkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung yang telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Capaian kinerja nyata indikator Prosentase Kelurahan memenuhi standar kriteria baik adalah sebesar 75 % dari target sebesar 50% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,00% atau sesuai target yang diperjanjikan. Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 100% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 50%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Pemerintahan dan Kasi Ebang LH terlampir berikut ini. Tabel 3.16 Data Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik NO KRITERIA Menyampaikan minimal 75% dari seluruh laporan rutin tepat waktu Menuntaskan dan atau turut serta membantu penuntasan minimal 75% dari keluhan masyarakat dalam pelayanan administratif Rasio Sumur Resapan min 1 : 1 baik Rasio Lubang Biopori min 1:1 baik (per KK) Kerb telah dicat warna hitam dan putih tidak pudar pada triwulan ke 3 setiap tahun Terpelihara / tidak ada rumput liar / gulma yang mencolok setiap triwulan JUMLAH KELURAHAN YANG MEMENUHI KRITERIA BAIK Antapani Kulon KELURAHAN Antapani Wetan Antapani tengah Antapani Kidul V v v v V - v v V v v v V - v v V v v v V v v v 6 (baik) 3 (belum) 6 (baik) 6 (baik) Dari tabel diatas tadi dapat diketahui bahwa indikator yang belum dapat dicapai LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

73 oleh Kelurahan adalah Menyampaikan minimal 75% dari seluruh laporan rutin tepat waktu dan Menuntaskan dan atau turut serta membantu penuntasan minimal 75% dari keluhan masyarakat dalam pelayanan administratif. Hal tersebut pada periode yang akan datang dapat ditingkatkan dan diperbaiki, sehingga dpat memenuhi kriteria Kelurahan JUARA. Hal tersebut sangat dimungkinkan karena dapat diperbaiki secara internal organisasi karena menyangkut dengan budaya kerja organisasi Kelurahan itu sendiri untuk memperbaiki kinerja nya. Data Sumur Resapan di Kecamatan Antapani ini masih dapat bertambah cukup signifikan karena data yang ditterima adalah data sumur resapan yang masih bersumber dari PNPM, DPA Kecamatan dan Kelurahan, sedangkann untuk Sumur Resapan yang dibuat oleh swadaya warga masyarakat dan persyaratan CPNS masih beum akurat datanya. Sedangkan untuk memenuhi kriteria jumlah Biofori dan Sumur Resapan itu sendiri dapat ditingkatkan dengan melakukan pengadaan barang dan jasa dari DPA Kelurahan atau mengeluarkan kebijakan atau anjuran kepada warga masyarakat untuk membuat sumur resapan dan Biofori, yang menjadi kendala disini adalah masih kurangnya pendokumentasian dan pendataan yang sering tidak akurat. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan pendataan kembali dan mendokumentasikannya sehingga data jumlah biofori dan sumur resapan dapat diperbaharui kembali. Karena data sumur resapan dan biofori pada akhir tahun 2014 dinilai masih kurang akurat. Sehingga untuk periode masa yang akan datang diharapkan data tersebut bisa menjadi akurat dan dapat meningkatkan Capaian Kinerja Kelurahan di Kecamatan Antapani. Capaian kinerja nyata indikator Kelurahan memenuhi standar kriteria baik adalah 3 (Tiga) Kelurahan telah memenuhi kriteria baik dari 4 (empat) Kelurahan atau dapat dikatakan capaian kinerja Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik adalah sebesar 75%. Apabila dibandingkan dengan Kecamatan lainny di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik berikut ini. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

74 Grafik 3.13 Grafik Perbandingan indikator Kelurahan memenuhi standar kriteria baik dengan Kecamatan Lainnya SUMUR BANDUNG COBLONG CIDADAP CIBIRU CIBEUNYING KALER BOJONGLOA KALER BANDUNG KULON KIARACONDONG BANDUNG KIDUL BABAKAN CIPARAY ASTANA ANYAR REGOL SUKAJADI CICENDO BANDUNG WETAN RANCASARI PANYILEUKAN GEDEBAGE CINAMBO BATUNUNGGAL ARCAMANIK ANTAPANI UJUNGBERUNG BOJONGLOA KIDUL SUKASARI MANDALAJATI LENGKONG CIBEUNYING KIDUL BUAHBATU ANDIR 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 50,00% 50,00% 50 50,00% 50 60,00% 66,67% 66,67% 75,00% 75,00% 75,00% 75,00% 75,00% 75,00% 75,00% 80,00% 83,33% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% Sumber : Selanjutnya dalah perhitungan Capaian kinerja nyata indikator Prosentase RW Juara adalah sebesar 77,96%, dari target sebesar 51,61% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 151,06% atau melampaui dengan target yang diperjanjikan. Tahun 2015 LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

75 adalah tahun Kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 77,96% bila dibandingkan dengan target akhir renstra yitu sebesar 67,77 % maka capaian kinerjanya mencapai 115,04%, yang berarti sudah melebihi target akhir RENSTRA pada tahun 2018 nanti, dengan demikian maka perlu di reviu atau dilakukan lagi revisi mengenai target pada Perjanjian Kinerja tahun 2016 sehingga lebih rasional. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Pemerintahan dan Kasi Ebang LH terlampir. NO Tabel 3.17 Prosentase RW Juara di Kecamatan Antapani Tahun 2014 KRITERIA RW KELURAHAN DI KECAMATAN ANTAPANI Antapani Kulon Antapani wetan Antapani Tengah Antapani Kidul JUMLAH Jumlah RW Memiliki metode pengelolaan sampah berbasis masyarakat Menyampaik an laporan administratif RW Memiliki Kriteria RW Juara PROSENTASE RW JUARA ,87 % % % JUMLAH 233,87 % PERSENTASE RW JUARA = 233,85% : 3 KRITERIA = 77,96 % Dari tabulasi diatas diketahui bahwa kriteria yang rendah adalah kriteria mengenai adanya metode pengolahan sampah berbasis masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bahwa kriteria ini terhambat oleh keperluan lahan yang cukup luas. Karena rata rata lahan yang ada tidak cukup luas untuk melakukan pengolahan sampah di lingkungan RW. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

76 Grafik 3.14 Grafik Peningkatan Prosentase RW Juara 90,00% 80,00% 70,00% Grafik Prosentase RW Juara 77,96% 60,00% 50,00% 40,00% 51,61% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Prosentase RW Juara 51,61% 77,96% Target Renstra 32,22% 51,61% 58,00% 65,00% 67,77% Dari Grafik diatas dapat dilihat pencapaian sebesar 77,96% pada tahun 2015 menunjukan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yaitu sebesar 51,61 %. Peningkatan yang cukup berarti ini menunjukan bahwa peran pemerintah Kecamatan dan Kelurahan cukup baik dalam mensosialisasikan Roadmap Walikota dan menjadikan katalisator dalam program dan kegiatan di tingkat RW sehingga dapat sesuai dengan Janji Walikota dan Roadmap Walikota Bandung. Nilai kemajuan yang cukup besar ini didorong pula oleh Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan, dimana program tersebut menunjang pembangunan di tingkat RW yang proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya langsung dilakukan oleh RT dan RW setempat serta LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

77 berkoordinasi dengan pemerintah Kelurahan dan Kecamatan. Dengan adanya koordinasi inilah pembangunan di tingkat RW dan RT menjadi lebih terprogram dan terarah sesuai dengan Roadmap Bandung Juara serta disesuaikan juga dengan kriteria RW Juara. Dengan demikian kriteria RW Juara di Kecamatan Antapani meningkat dengan cepat, hal ini membuktikan adanya sinergitas antara pemerintah Kelurahan dan Kecamatan dengan para ketua RW dan RT. Solusi untuk pemenuhan kriteria ini memang diperlukan peningkatan partisipasi dari masyarakat, untuk itu pada tahun 2015 perlu adanya program dan kegiatan yang bersifat rangsangan, seperti pengadaan alat biodigester untuk RW agar di tiap RW ada pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Diharapkan dengan adanya program dan kegiatan yang bersifat rangsangan partisipasi dan peran aktif masyarakat akan lebih meningkat. Untuk meningkatkan nilai indikator tersebut pada periode yang akan datang, kami akan bekerja sama dengan instasi terkait untuk mempermudah akselerasi pencapaian RW Juara, yaitu dengan melakukan sosialisasi dan menawarkan kepada RW untuk menerima bantuan program pengolahan sampah berbasis RW dari Pemerintah Kota Bandung. Capaian kinerja indikator Prosentase RW Juara adalah sebesar 77,96% bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung dapat dilihat sebagai berikut. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

78 Grafik 3.15 Grafik Perbandingan indikator Prosentase RW Juara dengan Kecamatan Se Kota Bandung Sumber : Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator Prosentase RW juara ini sangat beragam karena sangat tergantung pada jumlah RW di tiap Kecamatan. Perbedaan Jumlah RW antar kecamatan pun cukup signifikan, hal tersebut tentu saja menjadikan nilai capaian yang rendah dan beragam. Untuk di Kecamatan Antapani sendiri dari 62 RW terdapat ± 48 RW sudah memiliki kriteria JUARA. Selanjutnya adalah Capaian kinerja indikator Prosentase Lembaga LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

79 Kemasyarakatan aktif adalah sebesar 71,43% dari target yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yaitu sebesar 70%, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 102,04% atau melampaui dengan target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2014 sebesar 56,25% dan pada tahun 2015 ini mencapai 71,43 % bila diperhatikan hal ini mengalami trend yang meningkat. Rumus Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif : Jumlah Lembaga Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan yang memenuhi kriteria aktif Jumlah Lembaga Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan X 100% Adapun perbadingan dengan capaian pada tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini : Prosentas e Lembaga Kemasyar akatan Aktif Target Renstra 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Prosentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif Grafik Grafik Perbandingan capaian tahun tahun sebelumnya 62,50% 30,77% 71,43% 51,92% ,50% 71,43% 65,38% 78,85% 92,31% Target Renstra 30,77% 51,92% 65,38% 78,85% 92,31% Dari Grafik diatas dapat dilihat pencapaian sebesar 71,43% pada tahun 2015 LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

80 menunjukan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yaitu sebesar 30,77 %. Peningkatan yang cukup berarti ini menunjukan bahwa peran pemerintah Kecamatan dan Kelurahan cukup baik dalam mensosialisasikan Roadmap Walikota dan menjadikan katalisator dalam program dan kegiatan di Karang Taruna Kelurahan, PKK Kelurahan dan LPM Kelurahan sehingga dapat sesuai dengan Janji Walikota dan Roadmap Walikota Bandung. Nilai kemajuan yang cukup besar ini didorong pula oleh Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan, dimana program tersebut menunjang pembangunan Fisik dan Non fisik ( ekonomi, social, budaya) yang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya langsung dilakukan oleh Lembaga Kemasyarakatan setempat serta berkoordinasi dengan pemerintah Kelurahan dan Kecamatan. Dengan adanya koordinasi inilah pembangunan di Lembaga Kemasyarakatan yang menjadi mitra pemerintah menjadi lebih terprogram dan terarah sesuai dengan Roadmap Bandung Juara serta disesuaikan juga dengan kriteria Lembaga Kemasyarakatan Aktif. Dengan demikian kriteria Lembaga Kemasyarakatan Aktif di Kecamatan Antapani meningkat dengan cepat, hal ini membuktikan adanya keseriusan dari lembaga kemasyarakatan dalam membuat program kerja dengan menyelaraaskan program kerja antara pemerintah Kelurahan dan Kecamatan dengan program PKK, LPM dan Karang Taruna Kelurahan. Dalam rangka melaksanakan Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan ada 4 (empat) kegiatan untuk setiap LKK, yaitu kegiatan fasilitasi pemberdayaan lingkup RW, LPM, PKK, dan Karang Taruna. Indikator keberhasilan PIPPK merupakan salah satu indicator kinerja sasaran yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung Tahun , termasuk pada misi ketiga yaitu Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas, dan berdaya saing. Indikator kinerjanya adalah Tingkat Pelaksanaan Inovasi Pemberdayaan dan Pembangunan Kewilayahan dengan target kinerja per tahunnya kriteria sedang pada Tahun 2015 dan 2016, kriteria tinggi pada Tahun 2017 dan Indikator tersebut menggambarkan political will Walikota untuk meningkatkan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

81 pemberdayaan LKK sebagai bagian dari desentralisasi kewenangan dan percepatan pelaksanaan pembangunan kewilayahan. Rencananya Target kinerja tahunan PIPPK akan diukur dengan melakukan evaluasi keberhasilan penyelenggaraan program berbasis kewilayahan dengan menghubungkan kinerja 4 (empat) kelompok LKK dalam memberikan dukungan terhadap keberhasilan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan dasar seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta SPM bidang sosial. Dan apabila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan yaitu sebesar 87,5% maka capaian kinerjanya mencapai 81,63%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Dikmas terlampir Pada tabel berikut LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

82 NO KRITERIA AKTIF Seluruh Lembaga kemasyarakatan Kecamatan/ kelurahan mempunyai rencana/ agenda/ program kerja tahunan yang menunjang pembangunan dan pemberdayaan sesuai ruang lingkup (Kecamatan/Kelurahan) Minimal 60% Ketua Lembaga kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan hadir dalam pembahasan musrenbang Kecamatan Lembaga Kemasyarakatan Kecamatan/ kelurahan melaksanakan minimal 60% dari seluruh agenda/ program kerja yang direncanakan pada tahun berjalan TP PKK KECAMATAN TP PKK KELURAH AN ANTAPAN I KULON Tabel 3.18 Tabel Cheklist Kemasyarakatan Aktif di Kecamatan Antapani Tahun 2015 TP PKK KELURAH AN ANTAPAN I WETAN TP PKK KELURAH AN ANTAPAN I TENGAH TP PKK KELURAH AN ANTAPAN I KIDUL LEMBAGA KEMASYARAKATAN AKTIF LPM KECAMAT AN LPM KELURAH AN ANTAPAN I KULON LPM KELURAH AN ANTAPAN I WETAN LPM KELURAH AN ANTAPAN I TENGAH LPM KELURAH AN ANTAPAN I KIDUL KARANG TARUNA KELURAH AN ANTAPAN I KULON KARANG TARUNA KELURAH AN ANTAPAN I WETAN v v v v v v v v v v KARANG TARUNA KELURAH AN ANTAPAN I TENGAH v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v KARANG TARUNA KELURAH AN ANTAPAN I KIDUL 4 5 Ketua Lembaga Kemasyarakatan aktif mengikuti kegiatan / lomba /kejuaraan di tingkat Kota minimal 2 kegiatan Lembaga kemasyarakatan Kecamatan/ Kelurahan memenuhi kriteria/ cek list dari BKBPM dan Dinsos minimal 50% JUMLAH LEMBAGA KEMASYARAKATAN AKTIF KERITERIA BAIK ( NILAI > 3 ATAU MEMENUHI MINIMAL 4 KRITERIA) v v v v v v v v v v v v v v BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK TIDAK BAIK TIDAK TIDAK BAIK BAIK TIDAK LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

83 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Capaian kinerja nyata indikator Prosentase Lembaga Kemasyarakatan aktif Lembaga Kemasyarakatan yang memenuhi kriteria aktif adalah 10 Lembaga Kemasyrakatan dari 14 Lembaga Kemasyarakatan pada tahun 2015 yang ada di Kecamatan Antapani. Dan dari tabel tersebut dapat diketahui sebagian besar tidak aktifnya Lembaga Kemasyarakatan ini adalah pada kriteria keaktifan dalam mengikuti Lomba Kejuaraan Tingkat Kota Bandung yang Hanya diikuti oleh PKK saja. Sedangkan sisanya adalah karena tidak berjalannya program kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, hal tersebut disebabkan karena program kerja yang belum bersinergi dengan program kerja pemerintah untuk tahun anggaran Dana anggaran Rp ,00- dari Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan yang dialokasaikan masing masing bagi LPM, PKK, dan Karang Taruna Kelurahan berhasil menjadi stimulan bagi lembaga kemasyarakatan untuk menyusun program kerja dan melaksanakannya, serta menjadi perangsang bagi lembaga kemasyarakatan untuk berperan aktif dalam menunjang program pemerintah. Pada periode tahun yang akan datang diharapkan Lembaga Kemasyarakatan seperti LPM, PKK dan Karang taruna dapat berperan lebih banyak sehubungan akan bergulirnya Program Inovasi Pemberdayaan dan Pembangunan (PIPPK), dimana untuk setiap Lembaga Kemasyarakatan tersebut akan dianggarkan anggaran sebesar Rp ,00- berupa program dan kegiatan yang di anggarkan dalam DPA masing masing kelurahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peran masingmasing lembaga. Sehingga diharapkan akan meningkatkan capaian kinerja Kecamatan Antapani secara keseluruhan. Karena indikator yang menjadi titik lemah pada tahun anggaran 2014 yaitu Lembaga Kemasyarakatan memiliki program kerja dan minimal 60% program kerja dapat direalisasikan oleh Lembaga Kemasyarakatan dapat tercapai pada tahun yang akan datang. Solusi Untuk peingkatan pencapaian indikator lembaga kemsyarakatan aktif memang diperlukan peningkatan partisipasi aktif dari setiap kelompok masyarakat baik ditingkat Kecamatan maupun ditingkat Kelurahan, untuk LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

84 itu pada tahun 2015 perlu adanya program dan kegiatan yang bersifat menunjang terhadap aktivitas setiap kelompok masyarakat, seperti penunjang pelaksanaan administrasi setiap lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM), anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan rutin lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) dan anggaran penunjang kegiatan lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) yang bersifat inovatif. Diharapkan dengan adanya program dan kegiatan yang menunjang aktivitas lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) lembaga masyarakat ini dapat berperan lebih aktif. Dengan adanya anggaran tersebut diharapkan Lembaga Kemasyarakatan memiliki program kerja yang dapat tersingkronisasi dan terdokumentasikan dengan jelas dengan program kerja dan rencana kerja Kecamatan Antapani. Capaian kinerja nyata indikator indikator Prosentase Lembaga Kemasyarakatan aktif adalah sebesar 71,43%, adapun jika dibandingkan capaian kinerja Kecamatan Antapani dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik berikut. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

85 Grafik 3.17 Grafik indikator Prosentase Lembaga Kemasyarakatan aktif dengan Kecamatan Se Kota Bandung UJUNGBERUNG SUMUR BANDUNG LENGKONG RANCASARI SUKASARI ASTANA ANYAR COBLONG KIARACONDONG CIDADAP BANDUNG WETAN BOJONGLOA KIDUL ARCAMANIK CIBEUNYING KIDUL PANYILEUKAN CIBIRU CIBEUNYING KALER BUAHBATU ANTAPANI SUKAJADI BATUNUNGGAL BOJONGLOA KALER GEDEBAGE BANDUNG KULON MANDALAJATI CINAMBO CICENDO ANDIR BABAKAN CIPARAY BANDUNG KIDUL REGOL 40 38, ,33 93,3 90,48 90,47 90,44 83,33 83,33 80, ,19 73,33 73,33 73,33 71,66 71,43 71,42 70, , ,67 66,67 66,67 66, Sumber : Dari grafik diatas diketahui bahwa capaian kinerja Kecamatan Antapani sudah cukup tinggi dibandingkan dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung, capaian kinerja ini lebih baik dibandingkan dengan Capaian kinerja Kecamatan Regol, Bandung Kidul, Babakan Ciparay, Andir, Cicendo, LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

86 dsn Kecamatan Sukajadi yang memiliki prosentase lebih kecil dari capaian kinerja Kecamatan Antapani pada indikator ini. Tetapi capain kinerja yang diperoleh oleh Kecamatan Antapani maasih belum bisa mencapai 100% seperti capaian kinerja Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Ujung Berung yang berarti semua lembaga kemasyarakatan di kecamatan tersebut sudah maasuk kriteria aktif. Hal tersebut membuktikan bahwa Kecamatan Antapani sudah cukup baik dalam melakukan pembinaan dan bermitra dengan Lembaga Kemasyarakatan seperti LPM, PKK dan Karang Taruna yang berada di wilayah kerja Kecamatan Antapani, tetapi masih harus tetap ditingkatkan karena masih jauh dari nilai sempurna. NO Selanjutnya adalah analisis Capaian kinerja indikator Rasio Anggota Linmas adalah sebesar 1:0,94 dari target sebesar 1:0,5 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 188,00% atau melebihi target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 1:1,09 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 78,33%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Trantib terlampir pada tabel berikut ini Tabel 3.19 Rasio Anggota LINMAS di Kecamatan Antapani Tahun 2014 KRITERIA Antapani Kulon KELURAHAN Antapani wetan Antapani Tengah Antapani Kidul JUMLAH 1 Jumlah LINMAS Jumlah RT JUMLAH RT : RASIO LINMAS 1,09 : 1 Sumber : Kasi Trantib Kecamatan Antapani Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa rasio RT : Anggota Linmas di Kecamatan Antapani sudah melebihi rasio ideal 1 : 1, yang mana rasio 1:1 tersebut merupakan sebuah kondisi minimal yang ideal dalam melakukan pengamanan lingkungan. Dari data diatas terlihat untuk memenuhi kondisi ideal tersebut LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

87 Rasio diperlukan penambahan anggota linmas yang relatif sedikit, sedangkan Rasio yang telah dicapai Kecamatan Antapani adalah 1,09 :1 dengan demikian capaian kinerjanya mencapai 109,25% terhadap targetyang telah diperjanjikan dalam penetapan kinerja tahun 2015 yaitu sebesar 1:1. Akan tetapi menjadi perhatian selanjutnya adalah msih kurangnya kondisi ideal rasio linmas ini di Kelurahan Antapani Kulon, dimana hanya ada 36 anggota Linmas dari 41 RT yang ada di Kelurahan Antapani Kulon atau dengan kata lain Rasio nya sebesar 0,88 : 1. Kondisi tersebut mengakibatkan kurangnya anggota Linmas yang berada dilapangan. Selain itu kondisi lain yang menghambat adalah karena masih kurangnya swadaya masyarakat di tingkat RT ataupun RW, karena selama ini untuk honor ataupun gaji Linmas di RW dan RT dibayarkan melaui Kas yang bersumber dari iuran warga yang dikelola oleh Ketua RT dan RW setempat. Rasio Linmas terbesar di Kecamatan Antapani ada di Kelurahan Antapani Wetan dimana terdapat 113 Anggota Linmas dari 69 RT, dengan demikian rasionya adalah 1,64 : 1. Adapun untuk rasio Linmas di Kecamatan Antapani dapat dilihat pada Grafik berikut ini Grafik 3.18 Grafik Perbandingan indikator indikator Rasio Anggota Linmas di Kecamatan Antapani 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 Rasio Anggota Linmas per Kelurahan di Kecamatan Antapani Tahun ,64: 1 0,88 : 1 0,95:1 0,98:1 Kel. Ankul Kel. Anwet Sumber : Kasi Tramtib Kecamatan Antapani Kel. Anteng Kel. Ankid Untuk Mengetahui fluktuasi peningkatan atau penurunan capaian kinerja indikator LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

88 ini dapat dilihat pada grafik berikut ini yang menggambarkan capaian kinerja tiap tahunnya. Grafik 3.19 Grafik fluktuasi perbandingan capaian tahun tahun sebelumnya 1,4 1,2 1,2 Rasio Anggota Linmas 1,2 1 0,94 1,09 1 1,08 0,8 0,6 0,5 Target Renstra 0,4 0, Rasio Anggota Linmas 0,94 1,09 Target Renstra 0,5 1 1,08 1,2 1,2 Capaian kinerja indikator Rasio Anggota Linmas adalah sebesar 1,09 : 1 bila dibandingkan dengan Kecamatan lainya di Kota Bandung dapat dilihat sebagai berikut. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

89 Grafik 3.20 Grafik Perbandingan indikator indikator Rasio Anggota Linmas dengan Kecamatan Se Kota Bandung Kec. Gedebage Kec. Cinambo Kec. Cidadap Kec. Cibeunying Kaler Kec. Buahbatu Kec. Bojongloa Kidul Kec. Andir Kec. Arcamanik Kec. Rancasari Kec. Ujung Berung Kec. Bandung Wetan Kec. Bandung Kidul Kec. Mandalajati Kec. Cibiru Kec. Sukajadi Kec. Lengkong Kec. Kiaracondong Kec. Antapani Kec. Astanaanyar Kec. Batununggal Kec. Bandung Kulon Kec. Panyileukan Kec. Cicendo Kec. Bojongloa Kaler Kec. Babakan Ciparay Kec. Regol Kec. Coblong Kec. Cibeunying Kidul Kec. Sumur Bandung Kec. Sukasari 0,71 1,64 1,6 1,5 1,5 1,5 1,5 1,4 1, ,2 1,2 1,19 1,14 1,1 1,1 1,1 1,09 1,07 1,06 1,05 1,01 1,01 1,01 1, ,94 0 0,5 1 1,5 2 Sumber : Dari grafik diatas diketahui bahwa hampir seluruh Kecamatan yang telah memenuhi kondisi ideal 1 RT : 1 Anggota Linmas bahkan sudah melebihi ratio 1:1 termasuk Kecamatan Antapani. Kecamatan dengan rasio linmas tertinggi adalah Kecamatan Gede bage yaitu 1,9:1. Kondisi tersebut menjadi pemicu agar pada tahun yang akan datang untuk dapat meningkatkan jumlah linmas di Kecamatan Antapani. Kecamatan Antapani telah memiliki strategi yaitu melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis dalam melakukan penganggaran Program PIPPK di tingkat RW. Sehingga swadaya murni (kas RW) dapat digunakan untuk membayar Honor/ gaji bulanan Linmas di 1,9 LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

90 tingkat RW dan RT sehingga jumlah anggota linmas di RT dan RW dapat bertambah yang akan berdampak pula pada keamanan dan ketertiban lingkungan di RW dan RT. Tabel 3.20 Pencapaian Indikator Sasaran Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik di Kecamatan Antapani Tahun 2014 dibandingkan Target Akhir Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun NO IKU/ INDIKATOR KINERJA SATU- AN TAR- GET REALI- SASI 2015 CAPAI-AN (%) REALI- SASI TARGET RENSTRA (2018) Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu CAPAI- AN (%) % 91,8 93,91 102,29% 91,78 92,08 101,98% 2. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu % ,00% ,00% 3. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % ,00% ,00% 4. Persentase RW Juara % 51,61 77,96 151,06% 40,33 67,77 115,04% 5. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 71,43 102,04% 62,5 87,5 81,63% 6. Rasio Anggota Linmas Rasio `1:1 `1:1,09 109,25% 0,94:1 `1:1,20 90,83% Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2018 menunjukkan capaian kinerja rata-rata 94,08% yang berarti masih harus ada peningkatan kinerja sesuai target akhir Renstra. Realisasi pencapaian kinerja pada tahun 2015 ini dapat dibandingkan dengan kinerja pada tahun sebelumnya Tahun 2014, hal ini dikarenakan pada tahun 2013 belum dilaksanakan pengukuran mengenai sasaran ini. Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Astanaanyar didukung oleh Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan dengan kegiatan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

91 Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat. Output program dan kegiatan tersebut antara lain Simpul Space Kecamatan, 30 kampung Kreatif Wisata, Creative District Project, (termasuk pembinaan KUKM, Profil Potensi Ekonomi), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Bike Sharing, Jum'at Bersepeda, Gerakan Zero Waste Home, Bank Sampah, Motor Sampah Kelurahan, Supermarket Sampah, Tempat Sampah RW/ Jalan Utama, Sejuta Biopori/ Sumur Resapan, Mesin Pencacah Sampah, Pengajuan Mobil Pembersih, Bendungan Sampah, Septic Tank Communal, Hemat Air dan Daur Ulang, River Green Wall, Gerakan Atap Hijau, Gerakan Pagar Hijau, Gerakan Satu Rumah Satu Pohon, Gerakan Bandung Green N Clean, Gerakan Bandung Bersih, Jalan Caang Baranang, Media Kampanye Bandung Bebas, Banjir,Perkerasan paving Kotak, Gerakan Membangun Tanpa Menggusur di Kampung Kumuh, Kebinamargaan, Pasukan Gorong Gorong (termasuk MUSRENBANG), Penanganan Pasar Tumpah, Satpol PP Kecamatan, Forum PKL, Media Brosur Tertib PKL (termasuk operasional SATPOL PP Kecamatan, Pembinaan LINMAS, SATWANKAR) SATGASUS PKL, Balai RW/ Markas Karang Taruna, Safari Aspirasi Walikota Dengan Warga Level RW Setiap RW Setiap Minggu, Honor RW RT (termasuk pembinaan RW RT), (termasuk operasional Pelayanan masyarakat di Kecamatan dan Kelurahan) dimana output tersebut menunjang pencapaian kinerja sasaran. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

92 Kecamatan Antapani berusaha untuk melaksanakan apa yang menjadi tugas dan fungsi Kecamatan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. OUTPUT dari kegiatan Ini adalah Terlaksananya pembinaan dan pelayanan dalam yang menjadi tupoksi Kecamatan sesuai dengan bidang masing-masing diantaranya Ekonomi, Pendidikan dan Kemasyarakatan, Lingkungan Hidup, Pemerintahan, Keamanan dan Ketertiban dan Pelayanan Umum. OUT COME dari Program ini adalah terlaksananya Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan secara maksimal sesuai kewenangannya. Program dan Kegiatan Capaian Kinerja Sasaran 2 Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Panyileukan didukung oleh Program : No. PROGRAM URAIAN/ PENJELASAN (1) (2) (3) 1. Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan Output program beserta kegiatan didalamnya antara lain Simpul Space Kecamatan, 30 kampung Kreatif Wisata, Creative District Project, (termasuk pembinaan KUKM, Profil Potensi Ekonomi), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Rumah Sehat, Kampung Berkebun, Bike Sharing, Jum'at Bersepeda, Gerakan Zero Waste Home, Bank Sampah, Motor Sampah Kelurahan, Supermarket Sampah, Tempat Sampah RW/ Jalan Utama, Sejuta Biopori/ Sumur Resapan, Mesin Pencacah Sampah, Pengajuan Mobil Pembersih, Bendungan Sampah, Septic Tank Communal, Hemat Air dan Daur Ulang, River Green Wall, Gerakan Atap Hijau, Gerakan Pagar Hijau, Gerakan Satu Rumah Satu Pohon, Gerakan Bandung Green N Clean, Gerakan Bandung Bersih, Jalan Caang Baranang, Media Kampanye Bandung Bebas, Banjir,Perkerasan paving Kotak, Gerakan Membangun Tanpa Menggusur di Kampung Kumuh, Kebinamargaan, Pasukan Gorong Gorong (termasuk MUSRENBANG), Penanganan Pasar Tumpah, Satpol PP Kecamatan, Forum PKL, Media Brosur Tertib PKL (termasuk operasional SATPOL PP Kecamatan, Pembinaan LINMAS, SATWANKAR) SATGASUS PKL, Balai RW/ Markas Karang Taruna, Safari Aspirasi Walikota Dengan Warga Level RW Setiap RW Setiap Minggu, Honor RW RT (termasuk pembinaan RW RT), (termasuk operasional Pelayanan masyarakat di Kecamatan dan Kelurahan) LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

93 2. Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Penyerapan Anggaran berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kecamatan pada program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahanserta 6 (enam) Kegiatan didalamnya dengan realisasi penyerapan pada akhir tahun sebesar Rp ,- dari Anggaran sebesar Rp dengan prosentase sebesar 99,12 %. Adapun rincian penyerapan anggaran sasaran ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.21 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani No. Program Kegiatan Pagu Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Output Dampak (baik/ kurang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 77,863,250 69,018,150 Terbinanya (UKM, Koperasi/ Pra Koperasi), Tersedianya Produk Unggulan Kecamatan, Tersedianya data perekonomian masyarakat yang akurat, Meningkatnya wawasan warga akan peluang usaha, Tersedianya data laporan pelaksanaan Bawaku Makmur Baik LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

94 Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan Kegiatan Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan Kegiatan Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan 638,216, ,139,700 Terbinanya Lembaga Kemasyarakat-an (PKK, PMI, Karang Taruna, LPM, Posyandu), Terlaksananya kegiatan peringatan hari jadi dan hari besar keagamaan, Meningkatnya koordinasi dan Kerjasama dengan DKM Se- Kecamatan Panyileukan, Tersedianya data valid Bidang Pendidikan dan Kemasyarakatan, Terlaksananya kegiatan penyuluhan kesehatan dan pola hidup sehat 979,139, ,872,825 Tersedianya dokumen laporan musrenbang tingkat kecamatan, Tersedianya bibit tanaman hias, pelindung dan produktif, Terjaganya kebersihan wilayah kecamatan, Tertatanya ligkungan kecamatan dankelurahan, Terpeliharanya saluran air dan jalan di lingkungan Kecamatan, Terlaksananya monitoring hasil pembangunan sadaya murni dan bantuan pemerintah 180,599, ,205,600 meningkatnya pemahaman warga tentang Perda K3, Terbinanya anggota LINMAS Kecamatan, Meningkatnya wawasan satwankar akan penanggulangan bencana kebakaran, Meningkatnya wawasan warga akan penanggulangan bencana alam, Tertibnya PKL di Lingkungan Kecamatan Baik Baik Baik LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

95 1. Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup RW Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup PKK Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Karang Taruna Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup LPM 740,172, ,056,550 Tersedianya data valid bidang kependudukan, Tersedianya data monografi dan profil Kecamatan dan Kelurahan, Terpilihnya kelurahan terbaik tingkat Kecamatan (lomba kelurahan), Meningkatnya wawasan warga mengenai PBB dan BPHTB, Meningkatnya Kualitas Administrasi RW dan RT, Meningkatnya wawasan warga mengenai Perda Administrasi Pertanahan 118,434, ,479,400 Meningkatnya wawasan warga mengenai mekanisme pelayanan dan perijinan yang diselenggarakan Kecamatan, Tersedianya Data valid pemohon KK dan KTP, Tersedianya Data valid WNA dan Penduduk Urban, Meningkatnya Kinerja RT/RW atas pelayanan kepada masyarakat Baik Baik 0 0 n/a Kurang Baik 0 0 n/a Kurang Baik 0 0 n/a Kurang Baik 0 0 n/a Kurang Baik Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Terwujudnya Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut: Faktor pendukung : 1. Anggaran yang tidak memadai, namun ditunjang oleh swadaya murni masyarakat 2. Peran aktif masyarakat Kecamatan Antapani LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

96 Faktor Penghambat 1. Peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis berubah-rubah 2. Kurangnya koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani 3. Kurangnya kebutuhan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Terwujudnya Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut : 1. Penetapan peraturan dan penganggaran yang mengatur pelaksanaan teknis secara pasti dan lebih awal. 2. Koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani lebih ditingkatkan. 3. Permohonan penambahan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian Sasaran 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi Secara garis besar pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : NO IKU/ INDIKATOR KINERJA Tabel 3.22 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi SATU- AN TAR- GET REALI- SASI CAPAI-AN (%) REALI- SASI TARGET RENSTRA (2018) Nilai AKIP Kecamatan CAPAI- AN (%) Nilai 60 62,88 104,80% 53, ,56% LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

97 11. Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti % ,00% ,00% Rata-rata Capaian Indikator 102,40 100,98 94,28 Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi dapat dilihat dari 2 (dua) indikator: Nilai evaluasi AKIP dan Prosentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti. Berikut ini adalah analisis pencapaian kinerja dua indikator tersebut. Capaian kinerja nyata indikator Nilai Evaluasi AKIP adalah sebesar 62,88 dari target sebesar 60 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 104,80% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. LKIP Tahun 2014 (penilaian tahun 2015) mengalami peningkatan dalam segi Nilai dibandingkan LKIP tahun 2014, dimana LKIP tahun 2015 Kecamatan Antapani memiliki Nilai Mutu 53,33. Terdapat peningkatan pada LKIP Tahun 2015 yaitu mendapatkan nilai mutu 62,88 tetapi masih dalam kategori mutu nilai CC. Adanya peningkatan dari nilai mutu LKIP tahun sebelumnya adalah karena adanya perbaikan dari sisi evaluasi kinerja tahun berjalan. Rendahnya nilai evaluasi AKIP ini disebabkan nilai perencanaan yang relatif kecil, yang artinya kurang sinkronnya perencanaan kinerja khususnya pada RENSTRA dengan program kerja yang dilaksanakan pada tahun berjalan. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kesekretariatan Kecamatan Antapani berdasarkan laporan hasil evaluasi terbatas atas Lakip Kecamatan Antapani tahun anggaran 2015 yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandung sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel 3.23 Nilai Evaluasi AKIP Kecamatan Antapani Tahun 2015 NO KOMPONEN PENGUKURAN LKIP NILAI 2014 BOBOT % CAPAIAN 2014 NILAI PERENCANAAN KINERJA 16,00 24,58 Perencanaan Strategis 4, ,71 9,43 Pemenuhan RENSTRA 0,83 2,50 Kualitas RENSTRA 2,60 4,43 BOBOT % CAPAIAN ,93 LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

98 Implementasi RENSTRA 1,41 2,50 Perencanaan Kinerja Tahunan 11,16 15,15 Pemenuhan Perencanaan Kinerja Tahunan 3,19 4,28 Kualitas Perencanaan Kinerja Tahunan 5,16 7,50 Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan 2,81 3,38 2 PENGUKURAN KINERJA 9,28 12,54 Pemenuhan Pengukuran Kinerja 3,13 3, ,40 Kualitas Pengukuran Kinerja 4,15 6,54 Implementasi Pengukuran Kinerja 2,00 3,00 3 PELAPORAN KINERJA 10,71 9,82 Pemenuhan Pelaporan Kinerja 3,75 2, ,40 Penyampaian Informasi Pelaporan Kinerja 3,21 4,82 Pemanfaatan Informasi Pelaporan Kinerja 3,75 2,25 4 EVALUASI INTERNAL 4,42 Pemenuhan Evaluasi 4,82 10 Kualitas Evaluasi 17,33 2,25 71,40 Pemanfaatan Evaluasi 0,75 5 PENCAPAIAN SASARAN/ KINERJA 20 ORGANISASI 11,53 NILAI HASIL EVALUASI 53,33 62, TINGKAT AKUNTABILITAS KINERJA CC CC Sumber : Kecamatran Antapani 25 50, , , , Dari paparan diatas dapat diuraikan sebagai berikut : Perencanaan Kinerja - Komponen perencanaan kinerja ini mendapatkan nilai 24,58 dari maksimal nilai 30 yang berarti hanya memenuhi 81,93 % dari nilai maksimal yang bisa diperoleh. Terdapat peningkatan yang signifikan dari tahun 2014 dimana capaian tahun 2014 sebesar 16,00 menjadi 24,58 pada tahun Ini membuktikan bahwa telah adanya perbaikan dari segi perencanaan sehingga selaras antara RENSTRA Kecamatan dengan Rencana Kerja Tahunan Kecamatan, yang juga merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kota Bandung yang terkandung dalam RPJMD Kota Bandung. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014 Kecamatan Antapani melakukan Reviu Renstra sehingga dokumen perencanaaan strategis selaras dengan RPJMD Kota Bandung sehingga nilai yang diperoleh pada Kualitas Renstra mengalami kenaikan. Selain itu program kerja yang dilaksanakan pada tahun berjalan merupakan penjabaran dari LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

99 RENSTRA Kecamatan yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan yang pada tahun 2014 ini menjadi selaras dengan Renstra dan RPJMD setelah dilakukannya Reviu terhadap IKU dan Renstra Kecamatan Antapani. - Solusi untuk menaikan nilai komponen Perencanaan Kinerja yaitu dengan cara melakukan reviu terhadap Renstra dan Penetapan Kinerja Kecamatan agar selaras dengan RPJMD, melakukan reviu terhadap Rencana Kinerja Tahunan 2015 dan menyelaraskan antara dokumen perencanaan dengan dokumen pelaksanaan anggaran. Pengukuran Kinerja - Komponen pengukuran kinerja ini mendapatkan nilai 12,54 dari maksimal nilai 25 yang berarti memenuhi 50,16% dari nilai maksimal yang bisa diperoleh. Nilai tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 9,28 yang berarti meningkat sebanyak 3,26 point dari tahun sebelumnya. Nilai yang relatif kecil tersebut dikarenakan tidak selarasnya indikator kinerja SKPD dengan indikator kinerja kota ddan tidak selarasnya pengumpulan data realisasi berupa output dan outcome yang telah diraih dengan data kinerja antara Penetapan Kinerja dan RKA. - Masih rendahnya nilai pengukuran kinerja pada LKIP tahun 2014 (pengukuran 2015) ini karena instrument pengukuran masih ada beberapa indikator yang belum jelas dan belum terlampir instrument pengukurannya dalam dokumen LKIP. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014 masih ada indikator kinerja sasaran belum seluruhnya dapat diukur realisasinya ketika penilaian dilakukan oleh inspektorat dikarenakan adanya reviu pada indikator kinerja sasaran. - Solusi untuk meningkatkan nilai pengukuran kinerja adalah melakukan pengukuran kinerja tepat pada waktunya dengan disahkannya IKU Kecamatan oleh Walikota dan melakukan Reviu IKU secara berkala yang disahkan dengan Surat Keputusan Camat. Pelaporan Kinerja LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

100 - Komponen Pelaporan kinerja ini mendapatkan nilai 9,82 dari maksimal nilai 15 yang berarti memenuhi 65,47% dari nilai maksimal yang bisa diperoleh. Nilai ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang telah mencapai nilai 10,71 yang berarti menurun 0,89 point. - Nilai yang cukup besar tersebut membuktikan bahwa informasi yang disajikan dalam LAKIP telah selaras dengan Perjanjian Kinerja, serta informasi yang disajikan telah memuat analisis mengenai pencapaian Kinerja dan perbandingan antara realisasi sampai dengan target kinerja jangka menengah. Tetapi secara kualitas pelaporan kinerja ini kualitasnya lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2014 masih ada indikator kinerja sasaran belum seluruhnya dapat diukur realisasinya sehingga instrument pengukurannya belum dapat disajikan secara jelas dalam dokumen LKIP ketika penilaian dilakukan oleh inspektorat dikarenakan adanya reviu pada indikator kinerja sasaran. - Hal ini diharapkan dapat terus dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan sehingga nilai evaluasi AKIP dapat ditingkatkan dengan cukup signifikan, mengingat instrument perhitungan indikatornya sudah dapat diformulasikan dan disempurnakan. - Solusi untuk meningkatkan nilai pelaporan kinerja yaitu penyajiannya harus dapat menggambarkan capaian kinerja yang dicapai oleh unit kerja dibawahnya (Kelurahan-Kelurahan) Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran Kinerja Organisasi - Komponen Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran Kinerja Organisasi ini mendapatkan nilai 15,95 dari maksimal nilai 30 yang berarti memenuhi 53,17% dari nilai maksimal yang bias diperoleh. Nilai yang relatif kecil tersebut dikarenakan informasi kinerja yang dihasilkan memaparkan basis data yang kurang valid, kurang memadai dan kurang up to date. Serta tidak mengukur peningkatan pada tahun sebelumnya - Hasil evaluasi diatas menjadi catatan penting bagi Kecamatan Antapani untuk memperbaiki pelaporan pencapaian sasaran kinerja organisasi LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

101 agar lebih terukur dan berkelanjutan, sehingga peningkatan dan penurunan pencapaian sasaran kinerja Kecamatan Antapani akan lebih terukur dan lebih up to date, pada periode selanjutnya. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya secara secara keseluruhan fluktuasi nilai capaian AKIP dapat dilihat pada grafik berikut ini Grafik 3.21 Perbandingan Capaian Nilai AKIP tahun 2015 dan tahun ,58 16, Perencanaan Strategis 12,59 Pengukuran Kinerja ,28 10,71 9,82 Pelaporan Kinerja 4,42 4,31 Evaluasi Internal 13,11 11,53 Pencapaian Sasaran/ Kinerja Organisasi Dari tabel diatas dapat dilihat diuraikan permasalahan sebagai berikut: Komponen perencanaan kinerja nilai terendah ada pada implementasinya, yang artinya perencanaan kinerja di Kecamatan Antapani belum sepenuhnya dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Keselarasan antara rencana dan implementasi belum menunjukan keterkaitan yang disebabkan kurang baiknya dalam menyusun perencanaan, terutama Perncanaan Strategis (RENSTRA). LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

102 Komponen pengukuran kinerja walaupun sudah ada tetapi belum diukur secara tepat baik dalam penggunaan alat ukur maupun metode pengukurannya, sehingga hasil pengukuran kinerja menjadi bias. Indikator kinerja yang diukur juga tidak bersifat kuantitatif sehingga sulit untuk dilakukan penhgukuran. Komponen pelaporan kinerja walaupun sudah ada tapi tidak menunjukan gambaran kinerja yang sesungguhnya yang disebabkan oleh ketidakselarasan tahap perencanaan dan implementasi, Alat ukur dan metode pengukuran yang kurang sesuai dan Indikator Kinerja yang tidak bersifat kuantitatif. Solusi dari permsalahan diatas adalah dengan melakukan perbaikan dalam penyusunan perencanaan pelaporan serta pemanfaatan dokumen tersebut berupa implementasi dalam program dan kegiatan Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 104,80% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 88,56%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kesekretariatan Kecamatan Antapani terlampir. Capaian kinerja indikator Nilai Evaluasi AKIP adalah sebesar 62,88 apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Kecamatan lainnya di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik berikut ini. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

103 Grafik 3.22 Grafik Perbandingan indikator Nilai Evaluasi AKIP dengan Kecamatan Se Kota Bandung Kec. Cibeunying Kaler Kec. Coblong Kec. Gedebage Kec. Rancasari Kec. Bandung Kidul Kec. Kiaracondong Kec. Ujung Berung Kec. Bojongloa Kidul Kec. Astanaanyar Kec. Arcamanik Kec. Babakan Ciparay Kec. Cicendo Kec. Sukasari Kec. Panyileukan Kec. Cidadap Kec. Antapani Kec. Cinambo Kec. Andir Kec. Sumur Bandung Kec. Lengkong Kec. Regol Kec. Bandung Kulon Kec. Bandung Wetan Kec. Cibeunying Kidul Kec. Sukajadi Kec. Buahbatu Kec. Batununggal Kec. Bojongloa Kaler Kec. Cibiru Kec. Mandalajati 50,18 73,06 72,7 69,5 69,07 65,47 65,4 65,16 65,16 64, ,76 64,54 64,24 63,88 63,87 62,88 62,86 62,42 61,48 61,37 61,06 60,95 60,78 60,77 60,75 60,56 60, , Sumber : Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai evaluasi AKIP Kecamatan Antapani masih berada di tengah tengah atau rata rata capaian kinerja yang diperoleh oleh kecamatan lainnya di Kota Bandung. Nilai evaluasi AKIP Kecamatan Antapani ini masih berada jauh lebih kecil dari nilai yang dicapai oleh Kecamatan Coblong yang telah memiliki nilai yang cukup besar yaitu 68,69 dengan huruf mutu B. Akan tetapi dengan trend nilai evaluasi AKIP yang terus meningkat dari Kecamatan Antapani dari tahun tahun sebelumnya, dan karena tahun 2014 ini merupakan tahun awal pelaksanaan Renstra , dimana perencanaan strategis telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

104 dibandingkan dengan Renstra dengan menselaraskan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan indikator sasaran dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dan Kecamatan Antapani, sehingga diharapkan target kinerja dapat dicapai dengan baik dan lebih terukur. Capaian kinerja nyata indikator Prosentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti adalah 16 temuan dan ditindaklanjuti sebanyak 16 temuan, adapun 16 temuan tersebut terdiri dari : Temuan dari Irban I Temuan dari Irban III Temuan dari Irban IV : 3 (tiga) Temuan : 4 (empat) Temuan : 9 (sembilan) Temuan Semua temuan tersebut yang tertuang dalam Naskah Hasil Pemeriksaan, keseluruhan telah ditindak lanjuti oleh Kecamatan Antapani. Atau dengan kata lain capaian kinerjanya mencapai sebesar 100,00 dari target sebesar 100,00 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,00% atau sesuai target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100,00% dikarenakan target tiap tahun adalah sama. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kesekretariatan Kecamatan Antapani sebagai berikut LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

105 Gambar 3.2 Daftar Hasil Temuan dan Rekomendasi dari Irban III Inspektorat Kota Bandung LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

106 Gambar 3.3 Daftar Hasil Temuan dan Rekomendasi dari Irban IV Inspektorat Kota Bandung LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

107 NO Tabel 3.24 Persentase Temuan Inspektorat/BPK Yang Telah Ditindaklanjuti Kecamatan Antapani Tahun 2014 dan 2013 UNSUR PEMERIKSAAN TEMUAN REKOMEN DASI DITINDAK LANJUTI TEMUAN REKOMEN DASI DITINDAK LANJUTI TEMUAN REKOMEN DASI DITINDAK LANJUTI 1 Kebijakan Daerah 2 Kelembagaan Pengelolaan Pegawai Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah 5 Pengelolaan Barang Daerah IRBAN I IRBAN III IRBAN IV JUMLAH Sumber : Kecamatran Antapani Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2014 capaian kinerja ini sama yaitu sebesar 100%. Tetapai apabila secara kuantitas jumlah temuan maka diketahui bahwa terdapat peningkatan kinerja, dimana pada tahun 2013 didapat ada 5 (lima) temuan dari Inspektorat sedangkan pada tahun 2014 ada penurunan jumlah temuan menjadi 3 (Tiga) temuan. Tetapi dari pendahuluan diatas dapat diketahui bahwa terjadi penambahan jumlah temuan pada tahun 2015, hal ini disebabkan dengan adanya perubahan metode pemeriksaan dan pengawasan dalam hal pemeriksaan rutin tahunan. Dimana pada tahun 2015 ini pemeriksaan terhadap SKPD dilakukan dengan menyertakan 3 (tiga) Irban sekaligus, sehingga metode pemeriksaannya menjadi lebih berbeda. Tetapi walaupun demikian kondisi yang ideal adalah pada tiap tahun hasil temuan Inspektorat/BPK seharusnya berkurang, karena dengan berkurangnya jumlah temuan Inspektorat berarti kinerja Kecamatan menjadi semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Hasil temuan Inspektorat/ BPK pada tahun 2015 ini tidak dapat LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

108 dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, karena pada tahun 2015 ini pemeriksaan dari Inspektorat menggunakan sistem yang berbeda, sehingga Naskah Hasil Pemeriksaan nya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan tidak mengelompokan ke dalam 5 (lima) unsur yang diperiksa, tetapi lebih kepada laporan Naskah Hasil Pemeriksaan dari masing-masing Irban. Tetapi yang dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah capaian kinerja tindak lanjut atau rekomendasi hasil pemeriksaan telah di tindak lanjuti semuanya. Untuk menyesuaikan dengan situasi yang ada dewasa ini maka agar dapat dibandingkan capaian kinerja secara kuantitas dan kualitas maka perlu adanya reviu terhadap indikator ini sehingga dapat diukur dengan instrumen yang relevan Capaian kinerja nyata indikator Prosentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100,00 bila dibandingkan dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik berikut ini. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

109 Grafik 3.23 Grafik Perbandingan indikator Prosentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti Kecamatan Se Kota Bandung Kec. Bandung Wetan Kec. Rancasari Kec. Kiaracondong Kec. Regol Kec. Babakan Ciparay Kec. Astanaanyar Kec. Bandung Kidul Kec. Bojongloa Kidul Kec. Bojongloa Kaler Kec. Buahbatu Kec. Cibiru Kec. Cibeunying Kaler Kec. Cibeunying Kidul Kec. Batununggal Kec. Lengkong Kec. Bandung Kulon Kec. Panyileukan Kec. Gedebage Kec. Ujung Berung Kec. Arcamanik Kec. Sumur Bandung Kec. Antapani Kec. Coblong Kec. Cidadap Kec. Sukasari Kec. Mandalajati Kec. Sukajadi Kec. Cicendo Sumber : Bila dilihat pada grafik diatas, dapat diketahui bahwa Jumlah temuan Inspektorat di Kecamatan Antapani merupakan salah satu temuan yang paling sedikit, hal tersebut membuktikan kinerja Kecamatan Antapani sudah cukup baik dilihat dari 5 (lima) aspek penilaian yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Bandung. Temuan terbanyak pada tahun 2014 adalah kecamatan Bandung Wetan dengan 20 Temuan dan paling sedikit dengan 2 (dua) temuan adalah Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Cicendo. Dari aplikasi SILAKIP, dapat diketahui pula bahwa semua Kecamatan Di Kota Bandung telah melakukan tindak lanjut ataupun Rekomendasi perbaikan dari temuan yang dilakukan oleh inspektorat dengan capaian 100%. LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 204

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB IV ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 4.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Bandung Kulon sebagai Satuan

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok,

Lebih terperinci

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terwujudnya suatu tata pemerintah yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan ssstem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN PANYILEUKAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN PANYILEUKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KECAMATAN PANYILEUKAN Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Panyileukan Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

Kecamatan Arcamanik. LAKIP Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Tahun

Kecamatan Arcamanik. LAKIP Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Tahun LAKIP Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Tahun 2014 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, kami sampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Arcamanik Tahun 2014.

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Kecamatan Cibeunying Kidul

1.1 Gambaran Umum Kecamatan Cibeunying Kidul 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BAGIAN TATA USAHA SETDA KOTA BANDUNG 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) Bagian Tata Usaha Setda Kota Bandug vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUNAN KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUNAN KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015 P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N G E D E B A G E J a l a n G e d e b a g e S e l a t a n N o. 2 9 2 B a n d u n g 2014 KATA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG 2014 KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Sekretariat Daerah Kota Bandung

Lebih terperinci

Kecamatan Regol Kota Bandung

Kecamatan Regol Kota Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenanya Pemerintah Kecamatan Regol Kota Bandung dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Kecamatan Sukajadi IKHTISAR EKSEKUTIF

Kecamatan Sukajadi IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Sukajadi 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Sukajadi yaitu Memantapkan Peran Kecamatan Sukajadi Sebagai Penunjang Sentra Jasa

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Organisasi adalah Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

Arcamanik Tahun 2015.

Arcamanik Tahun 2015. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, kami sampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Arcamanik Tahun 05. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 999

Lebih terperinci

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya. FUNGSI DAN TUGAS 1. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah

Lebih terperinci

KECAMATAN BANDUNG WETAN

KECAMATAN BANDUNG WETAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tentang Petunjuk Teknis

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KECAMATAN BANDUNG WETAN

KECAMATAN BANDUNG WETAN Jalan Tamansari No. 9 Telp. 766, BANDUNG BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

Kecamatan Cicendo IKHTISAR EKSEKUTIF

Kecamatan Cicendo IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cicendo 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cicendo yaitu Mewujudkan Kecamatan Cicendo Bersih,Santun,Tuntas dan Unggul (BERSATU),

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Biro Organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LKIP [Laporan Kinerja Instansi Pemerintah] 2014

LKIP [Laporan Kinerja Instansi Pemerintah] 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi dan Peta Kecamatan Cibeunying

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Kecamatan Lengkong

IKHTISAR EKSEKUTIF. Kecamatan Lengkong IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Lengkong 2013-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Lengkong Memantapkan Lengkong BERSEMANGAT (Bersih, Sejahtera, Makmur, Aman, Nyaman,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Lebih terperinci

Kecamatan Cinambo Kota Bandung

Kecamatan Cinambo Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dalam penyusunan Renstra Kecamatan Rancasari Kota Bandung Tahun 2013-2018, terlebih

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk menyusun laporan kinerjanya sebagai wujud

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung KATA PENGANTAR

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB III HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2014 DAN TRIWULAN 1 TAHUN 2015

BAB III HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2014 DAN TRIWULAN 1 TAHUN 2015 BAB III HASIL EVALUASI TAHUN 04 DAN TRIWULAN TAHUN 05 3.. Capaian Tahun 04 Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) SKPD Kecamatan Gedebage BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) SKPD Kecamatan Gedebage BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LKIP [Laporan Kinerja Instansi Pemerintah] 2015

LKIP [Laporan Kinerja Instansi Pemerintah] 2015 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KATA PENGANTAR LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahma dan hidayah- Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (L KIP) Se kretariat Daerah Kota Bandung

Lebih terperinci

Kecamatan Cicendo IKHTISAR EKSEKUTIF

Kecamatan Cicendo IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cicendo 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cicendo yaitu Mewujudkan Kecamatan Cicendo Bersih,Santun,Tuntas dan Unggul (BERSATU),

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA KINERJA TAHUN 2016

BAB IV RENCANA KINERJA TAHUN 2016 BAB IV RENCANA KINERJA TAHUN 2016 Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran Kecamatan Sukasari Kota Bandung dikembangkan cara pencapaian secara optimal. Cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun

Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Sukasari Kota Bandung Tahun 2014 2018 SEBELUM REVIU NO TUJUAN TUJUAN TARGET PADA TAHUN TARGET PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG WETAN Jalan Tamansari No.49 Bandung, phone (022) 2507166! !!!!!!!!!!!!!!! PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG

Lebih terperinci

LAKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 i

LAKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 i LAKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 i LAKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 ii LAKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 iii PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN ANTAPANI Jl.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI PADA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG CAMAT 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kinerja Tahunan Kecamatan Rancasari Pemerintah Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kinerja Tahunan Kecamatan Rancasari Pemerintah Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta citacita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG PEMERINTAH KOTA BANDUNG KEPUTUSAN CAMAT SUKASARI Nomor 060/Kep.02.11 Kec.Sksr Tahun 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG CAMAT SUKASARI KOTA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung 2.1.1 Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

Lebih terperinci

Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun

Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Sukasari Kota Bandung Tahun 2014 2018 SEBELUM REVIU NO TUJUAN TUJUAN TARGET PADA TAHUN TARGET PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 5 Desember Camat Rancasari, Hj. AI SUTRIANSIH, S.Sos, M.Pd. NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 5 Desember Camat Rancasari, Hj. AI SUTRIANSIH, S.Sos, M.Pd. NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya, telah terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 Kecamatan

Lebih terperinci

LKIP(2014( KATA PENGANTAR

LKIP(2014( KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan limpahan rahmat dan karunia- Nya, sehingga tugas penyusunan Revisi kedua Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo Kedudukan dan peranan Pemerintah Kecamatan Cicendo di Kota Bandung menduduki posisi yang sangat penting dan strategis, Strategisnya kedudukan Pemerintah Kecamatan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Touluaan Selatan dipimpin oleh seorang Camat, dan pada tingkat Desa dipimpin oleh Hukum Tua.

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Touluaan Selatan dipimpin oleh seorang Camat, dan pada tingkat Desa dipimpin oleh Hukum Tua. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kecamatan Touluaan Selatan 1. Kecamatan Touluaan Selatan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara dengan Ibu Kota Kecamatan adalah Desa

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci