PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TUTORIAL PADA MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH II Arif Sofarul Anwar 1, Sukatiman 2, Abdul Haris Setiawan 3

Transkripsi

1 PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TUTORIAL PADA MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH II Arif Sofarul Anwar 1, Sukatiman 2, Abdul Haris Setiawan 3 ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Merancang media pembelajaran berbasis video tutorial pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II. (2) Mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran berbasis video tutorial pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II. Penelitian ini merupakan penelitian Research & Development (R&D) melalui prosedur pengembangan media pembelajaran yaitu : (1) Tahap studi pendahuluan dengan melaksanakan studi lapangan dan studi literatur. (2) Tahap studi perancangan dengan melakukan penyusunan desain media yang dibagi menjadi 3 bagian diantaranya: penyusunan draft materi, penyusunan naskah materi, penyusunan storyboard dan penentuan kebutuhan software dan hardware. Kemudian pengambilan video, screenshoot video, editing video, dubbing audio dan penyusunan dalam adobe flash professional cs6. Selanjutnya melakukan validasi penilaian kepada para ahli / pakar materi, media dan pembelajaran untuk menilai kelayakan media pembelajaran. Selanjutnya melakukan uji coba terbatas dengan 8 mahasiswa yang pernah menempuh mata kuliah ilmu ukur tanah II dan uji coba luas kepada 54 mahasiswa PTB FKIP UNS yang pernah menempuh mata kuliah ilmu ukur tanah II. (3) Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses perancangan terkait model final media pembelajaran mata kuliah ilmu ukur tanah II. Berdasarkan hasil penelitian dari penilaian ahli materi menyatakan bahwa media pembelajaran ilmu ukur tanah II sangat layak digunakan dengan persentase sebesar 90%. Penilaian ahli media menyatakan bahwa perancangan media pembelajaran ilmu ukur tanah II termasuk kategori sangat layak dengan persentase 98,5%. Penilaian ahli pembelajaran menyatakan bahwa perancangan media pembelajaran ilmu ukur tanah II sangat layak dengan persentase sebesar 92% sedangkan uji coba terbatas hasil yang diperoleh sebesar 82,5% menyatakan bahwa media pembelajaran yang dirancang sangat layak kemudian pada uji coba luas menyatakan dengan persentase 79% bahwa media pembelajaran termasuk kategori layak. Kata Kunci : media pembelajaran, ilmu ukur tanah II, video tutorial commit to user 1

2 DESIGN OF INSTRUCTIONAL MEDIA BASED ON VIDEO TUTORIALS IN SCIENCE OF MEASURE SOIL II COURSE. Arif Sofarul Anwar 1, Sukatiman 2, Abdul Haris Setiawan 3 ABSTRACT The purpose of this study are: (1) Designing instructional media based on video tutorials in the science of measure soil II. (2) Determining the feasibility of instructional media based on video tutorials in the science of measure soil II. This study is a Research & Development (R & D), the procedures of developing instructional media were done trough: (1) Phase preliminary study by conducting a field study and literature study. (2) Stage design studies to perform the preparation of media design is divided into three sections including: drafting materials, preparation of manuscript material, storyboard preparation and determination of the need for software and hardware. Then capture video, video screenshot, video editing, audio dubbing and the preparation of adobe flash professional CS6. Next stage was to validating the assessment to the expert of media and learning material to assess the feasibility of instructional media created. Then, doing the limited testing to 8 students who have took science of measure soil II and extensive testing to 54 students who have took science of measure soil II. (3) The evaluation stage was the final stage of the design process related to the final model of instructional media on technical drawing course. The results of the study from the assessment of materials experts stated that instructional media was very feasible with a percentage of 90%. Media expert assessment stated that instructional media was very feasible with the percentage of 98,5%. The assessment of learning expert stated that the design of instructional media fit to be used with a percentage of 92%. The limited trial results obtained by 82,5% stated that the instructional media which designed was very feasible. Then, on the extensive trials expressed by the percentage 79% showed that instructional media was feasible. Keywords: Instructional media, science of measure soil II, video tutorial commit to user 2

3 PENDAHULUAN bidang pendidikan yang memberikan tugas besar dalam meningkatkan Perkembangan teknologi dan kualitas pembelajaran di perguruan informasi di Indonesia dewasa ini tinggi. menunjukan indeks cukup signifikan Berdasarkan Permenristek No. 13 yang membawa dampak terhadap Tahun 2015 (Peraturan Menteri Riset, berbagai bidang dalam kehidupan Teknologi, dan Pendidikan Tinggi), sehari-hari. Misalnya pada bidang menyebutkan tujuan strategis dalam ekonomi, dengan ditetapkannya meningkatkan relevansi, kuantitas dan Masyarakat Ekonomi Asean kualitas sumber daya manusia (MEA)/AEC (Asean Economic berpendidikan tinggi, serta Community) 2015, masyarakat kemampuan Iptek dan inovasi untuk indonesia dituntut untuk turut keunggulan daya saing bangsa, mengikuti perkembangan teknologi dijabarkan dalam 5 (lima) sasaran dan informasi tersebut sebagai upaya strategis sesuai dengan permasalahanpermasalahan bersaing dengan Negara anggota yang harus diselesaikan ASEAN lainnya. dalam kurun waktu Seperti yang di terbitkan berita Sasaran strategis tersebut adalah: 1) harian Online Warta Ekonomi, meningkatnya kualitas pembelajaran Direktur Human Capital and General dan kemahasiswaan pendidikan tinggi, Affairs PT. Telkom Priyantono Rudito 2) meningkatnya kualitas menyatakan bahwa, "Persaingan usaha kelembagaan Iptek dan pendidikan semakin ketat saat memasuki MEA tinggi, 3) meningkatnya relevansi, Peningkatan kapasitas SDM kualitas, dan kuantitas sumber daya merupakan sebuah keharusan dan Iptek dan pendidikan tinggi, 4) pembelajaran dengan sistem digital meningkatnya relevansi dan akan menjadi solusi menghadapi produktivitas riset dan pengembangan, bergulir Masyarakat Ekonomi dan 5) menguatnya kapasitas inovasi. ASEAN (MEA)," Rabu (24/9/2014). Sehubungan dengan peraturan Pernyataan tersebut secara tidak tersebut, komponen Lembaga langsung memiliki hubungan dengan commit to Pendidikan user Tenaga Kependidikan 3

4 (LPTK) sebagai salah satu wadah teknik bangunan yang masih banyak di peningkatan kualitas sumber daya bawah batas standar nilai ketuntasan, manusia memiliki peran yang sangat dari jumlah mahasiswa sebanyak 62 besar melalui kegiatan pembelajaran mahasiswa, hanya 26 mahasiswa atau yang dilaksanakan. Mata kuliah Ilmu 41,93% yang mampu mencapai batas Ukur Tanah II merupakan bagian dari nilai ketuntasan. Masalah inilah yang mata kuliah yang wajib ditempuh oleh menjadi pekerjaan rumah bagi peneliti mahasiswa Pendidikan Teknik untuk dapat membantu proses Bangunan. Mata kuliah tersebut, pembelajaran lebih efektif dan memiliki bobot 3 SKS (Satuan Kredit komunikatif. Selain adanya Semester) yang terdiri dari kegiatan permasalahan tersebut, penyelesaian pembelajaran materi dan praktik. Mata pembelajaran yang dilaksanakan kuliah ini adalah mata kuliah lanjutan mengalami keterlambatan. dari mata kuliah Ilmu Ukur Tanah I. Berawal dari munculnya Pada dunia teknik sipil, ilmu ukur permasalahan tersebut maka perlu tanah merupakan ilmu dasar yang dilakukan tindakan yang tepat. perlu dimiliki oleh praktisi konstruksi Permasalahan waktu yang minim dan maupun mahasiswa dalam melakukan rendahnya pemahaman mahasiswa kegiatan konstruksi. Pembelajaran dapat diselesaikan dengan penggunaan yang sering dilaksanakan dalam mata media yang mendukung. kuliah ini, mahasiswa diberikan Pendekatan pembelajaran dengan penjelasan oleh dosen dengan menggunakan video memberikan menggunakan media ajar yang kesempatan kepada mahasiswa untuk berbentuk modul atau petunjuk praktik belajar secara mandiri sesuai dengan Ilmu Ukur Tanah II. percepatan pembelajaran masingmasing. Berdasarkan observasi yang telah Video sebagai alat atau sarana dilakukan, proses memahami panduan pembelajaran yang berisi materi, dan tingkat pemahaman mahasiswa metode, batasan-batasan, dan cara berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari mengevaluasi yang dirancang secara nilai mahasiswa dari salah satu sistematis dan menarik untuk angkatan program studi pendidikan commit to mencapai user kompetensi yang 4

5 diharapkan. Tutorial atau tutoring Menurut Arsyad (2004: 6) adalah bantuan atau bimbingan belajar menyatakan bahwa media yang bersifat akademik oleh tutor pembelajaran sering digantikan kepada mahasiswa (tutee) untuk dengan istilah-istilah seperti alat membantu kelancaran proses belajar pandang dengar, bahan pengajaran mandiri mahasiswa secara perorangan (instructional material), komunikasi atau kelompok berkaitan dengan pandang dengar (audio-visual materi ajar. Tutorial dilaksanakan communication), pendidikan alat secara tatap muka atau jarak jauh peraga pandang (visual education), berdasarkan konsep belajar mandiri. teknologi pendidikan (educational (Sudjana & Rivai: 89) technology), alat peraga dan media Penggunaan video tutorial dalam penjelas. Dari uraian diatas dapat mata kuliah ukur tanah II belum disimpulkan media pembelajaran pernah digunakan. Maka dari itu, merupakan alat untuk menyampaikan penggunaan media pembelajaran informasi belajar serta merangsang berbasis video tutorial akan lebih pikiran dengan memanfaatkan membantu dosen (sender) dalam kemajuan teknologi dan informasi, menyampaikan materi sehingga mahasiswa mampu pembelajarannya kepada mahasiswa memahami materi yang disampaikan (receiver) agar lebih mudah oleh dosen dengan lebih mudah dan memahami materi secara mandiri di efisien. luar jam perkuliahan. Menurut Abdulhak dan Tujuan dari penelitian ini adalah Darmawan (2012: 47) menyatakan untuk merancang media pembelajaran bahwa pembelajaran multimedia pada berbasis video tutorial pada dasarnya merupakan pembelajaran diharapkan dapat membantu proses yang diharapkan mampu pembelajaran mata kuliah Ilmu Ukur memberdayakan semua aktivitas otak Tanah II dan selanjutnya dilakukan selama peserta didik melakukan mengetahui tingkat kelayakan media aktivitas pembelajaran. pembelajaran berbasis video tutorial Video merupakan suatu medium pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah commit II. to yang user sangat efektif untuk membantu 5

6 proses pembelajaran, baik untuk Data penelitian diperoleh dari pembelajaran masal, individual, hasil observasi, dokumentasi, dan maupun untuk berkelompok angket penilaian media pembelajaran. (Daryanto, 2012: 86). Berdasarkan Sumber data diperoleh dari pendapat diatas dapat diambil mahasiswa, dosen pengampu mata kesimpulan video tutorial adalah kuliah ilmu ukur tanah II dan dosen rangkaian gambar hidup yang ahli. ditayangkan oleh seorang pengajar Teknik pengumpulan data baik tatap muka maupun secara penelitian ini meliputi: observasi, mandiri yang berisi pesan-pesan dokumentasi, angket penilaian media. pembelajaran untuk membantu Menurut Sukmadinata (2010: 220) pemahaman terhadap suatu materi Observasi (observation) atau pembelajaran sebagai bimbingan atau pengamatan merupakan suatu teknik bahan pengajaran tambahan kepada atau cara mengumpulkan data dengan individu maupun sekelompok peserta jalan mengadakan pengamatan didik. Media video tutorial tepat terhadap kegiatan yang sedang digunakan karena mahasiswa dapat berlangsung. Dokumentasi adalah lebih memahami langkah-langkah cara pengumpulan data yang dapat praktek dan pengolahan data mata berupa foto, rekaman maupun kuliah ilmu ukur tanah II. dokumen lain. Angket dalam penelitian digunakan sebagai uji METODE kelayakan untuk para ahli dan sebagai Penelitian ini mengacu pada tanggapan mahasiswa tentang media Research and Development (R&D) pembelajaran berbasis video tutorial. atau metode penelitian dan Responden yang dilibatkan dalam pengembangan. Metode penelitian dan pengambilan data adalah ahli materi, pengembangan adalah metode ahli media, ahli pembelajaran untuk uji penelitian yang digunakan untuk validasi media video tutorial dan menghasilkan produk tertentu, dan Mahasiswa Pendidikan Teknik menguji keefektifan produk tersebut Bangunan FKIP UNS. (Sugiyono, 2014: 297). commit to user 6

7 Penelitian ini dianalisis secara ukur tanah II. Dari hasil observasi statistik deskriptif untuk mendapatkan melalui wawancara personal yang hasil penelitian pengembangan. telah dilakukan didapatkan bahwa Kategori kelayakan media mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran ini dipakai skala praktik ilmu ukur tanah II belum pengukuran skala likert. Jawaban memiliki persiapan praktik ilmu ukur setiap item instrumen yang tanah II yang mengakibatkan menggunakan skala likert mempunyai mahasiswa mengalami kesulitan gradasi dari sangat positif sampai memahami materi saat dosen memberi sangat negatif (Sugiyono, 2013: 135). petunjuk sebelum praktik dan berujung pada keterlambatan proses HASIL PENELITIAN DAN pembelajaran praktik. PEMBAHASAN Hasil penelitian perancangan Studi literatur atau studi pustaka media pembelajaran berbasis video merupakan kajian untuk mempelajari tutorial pada mata kuliah ilmu ukur konsep-konsep atau teori-teori yang tanah II dikembangkan berdasarkan berkenaan dengan produk atau model prosedur yang telah dirancang. Dalam yang dirancang. Pada tahap ini pelaksanaannya, penelitian ini terbagi didapatkan konsep yang berupa acuan menjadi 3 tahap yaitu : dari penelitian relevan sebelumnya a) Tahap Studi Pendahuluan yang tersusun dalam kajian teori. Dalam studi pendahuluan, terbagi Sedangkan materi-materi mata kuliah menjadi studi, yaitu : studi lapangan ilmu ukur tanah II didapatkan dari dan studi literatur. Studi lapangan sumber bahan ajar pada media dilaksanakan untuk mengumpulkan pembelajaran video tutorial. Hasil dari data, menggali permasalahan dan studi literatur dapat dilihat pada mengidentifikasi masalah. Studi sumber belajar silabus mata kuliah lapangan dilakukan pada mahasiswa ilmu ukur tanah II. angkatan 2013 yang telah mengambil b) Tahap Studi Perancangan mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II dan Penyusunan desain media adalah Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu commit to awal user dari studi perancangan dengan 7

8 menyusun draft materi mata kuliah Program camtasia studio 8 juga ilmu ukur tanah II yang mengacu pada sekaligus merekam narasi yang silabus. Penyusunan draft materi dibacakan peneliti saat membuat video dilakukan bersama dosen pengampu pengolahan data, ilustrasi materi, mata kuliah ilmu ukur tanah. maupun penggambaran hasil praktik Selanjutnya, penyusunan naskah mata kuliah ilmu ukur tanah II. materi digunakan untuk menjelaskan Editing video bertujuan untuk isi materi dalam media pembelajaran mengolah hasil pengambilan video berbasis video tutorial, penyusunan praktik, tangkapan layar dan rekaman storyboard yang berupa keterangan suara agar menjadi sebuah video yang visual yang disusun berurutan sesuai siap untuk di susun berupa media dengan naskah, selanjutnya pembelajaran berbasis video tutorial. menentukan kebutuhan software dan Video yang sudah selesai di hardware. rangkai kemudian dikemas dengan Tahap selanjutnya yaitu program Adobe Flash Professional pengambilan video. Pada proses CS6. Berikut tampilan dalam media pengambilan video dilakukan pada pembelajaran yang telah dirancang : tanggal 17,28 April 2016 dan 6 Juni 2016 di Lingkungan Kampus V UNS dengan mempraktikan langsung pengenalan alat total station, pengukuran poligon tertutup, situasi, dan kontur. Gambar 1. Menu Utama Selanjutnya melakukan screenshoot video menggunakan aplikasi camtasia studio 8. Pada saat yang sama, tampilan pada layar monitor akan direkam dengan bantuan Gambar 2. Tampilan Silabus program camtasia studio 8 sebagai program perekam aktifitas yang tampak dalam tampilan layar monitor. commit to user 8

9 Gambar 3. Menu Materi Gambar 8. Tampilan Video Pengukuran Poligon Gambar 4. Tampilan Profil Gambar 9. Tampilan Perhitungan Gambar 5. Tampilan Video Opening Gambar 10. Tampilan Penggambaran AutoCAD Setelah dilakukan pembuatan media, kemudian dilakukan tahap Gambar 6. Tampilan Video validasi tim ahli dan uji coba. Tahap Pengukuran dengan Total Station ini bertujuan untuk menguji kelayakan media pembelajaran video tutorial oleh 1 ahli media, 1 ahli materi, 1 ahli pembelajaran dan 8 mahasiswa pada uji coba terbatas dan 54 mahasiswa pada uji coba luas angkatan 2013 dan Gambar 7. Tampilan Animasi Poligon commit to 2014 user Tertutup FKIP UNS yang telah 9

10 mengambil mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II. Tabel 1. Penilaian media oleh Ahli Materi No Aspek Persentas e (%) 1 Relevansi materi-materi Mengenai bagian-bagian teodholoit (Sokkia DT6) 2 Relevansi materi Menggunakan alat dengan benar (Total Station) 3 Relevansi materi melakukan pengukuran sudut dan jarak (Total Station) 4 Relevansi materi membuat kerangka pemetaan dengan sistem poligon tertutup 5 Relevansi Materi melakukan perhitungan data pengukuran 6 Relevansi materi memetakan detil lahan 88% 88% 88% 92% 88% 92% 7 Relevansi 92% materi melakukan perhitungan dan penggambaran peta situasi dan kontur Total 90% Pada Tabel 1. menampilkan hasil pengujian oleh ahli materi memiliki rata-rata penilaian sebesar 90%. Angka 90% ini didapat dari rata-rata penilaian per aspek dari ahli materi. Media pembelajaran dikatakan sangat layak jika memiliki penilaian antara 81% 100%. Sehingga dari aspek materi, media pembelajaran yang telah dikembangkan masuk dalam kategori sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran mata kuliah ilmu ukur tanah II. Tabel 2. Penilaian Media oleh Ahli Media No. Aspek Skor (%) 1. Mutu Teknis 94 % 2. Komposisi 100 % 3. Keseimbangan 100 % 4. Keterpaduan 100 % Total 98,5 % Pada Tabel 2. hasil pengujian oleh ahli media memiliki rata-rata penilaian sebesar 98,5%. Angka 98,5% ini commit to user 10

11 didapat dari rata-rata penilaian per aspek dari ahli media. Media pembelajaran dikatakan sangat layak jika memiliki penilaian antara 81% 100%. Sehingga dari aspek media, media pembelajaran yang telah dikembangkan masuk dalam kategori sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran mata kuliah ilmu ukur tanah II. Tabel 3. Penilaian Media oleh Ahli Pembelajaran No. Aspek Skor (%) 1. Tujuan 100 % 2. Ketepatgunaan 85 % 3. Mutu Teknis 91 % 4. Tingkat Kemampuan Mahasiswa 96 % 5 Manfaat 91 % Total 92 % dikembangkan masuk dalam kategori sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran mata kuliah ilmu ukur tanah II. Tabel 4. Rekapitulasi Uji Coba Terbatas No. Aspek Skor (%) 1. Kesederhanaan 83 % 2. Kejelasan 78 % 3. Kemudahan 79 % 4. Edukatif 83 % 5. Daya Tarik 86 % Total 82,5 % Pada Tabel 4. hasil rekapitulasi tanggapan mahasiswa uji coba terbatas dengan jumlah 8 mahasiswa memiliki rata-rata penilaian sebesar 82,5%, dan dapat diketahui bahwa secara keseluruhan siswa memberikan tanggapan positif terhadap media pembelajaran video tutorial mata kuliah ilmu ukur tanah II. Persentase Pada Tabel 3. hasil akhir pengujian tanggapan mahasiswa ini sudah oleh ahli pembelajaran memiliki ratarata penilaian sebesar 92%. Angka memenuhi indikator keberhasilan yang ingin dicapai, yaitu 81%, 92% ini didapat dari rata-rata penilaian sehingga media pembelajaran yang per aspek. Media pembelajaran telah dirancang dikatakan sangat dikatakan sangat layak jika memiliki layak. penilaian antara 81% 100%. Tabel 5. Rekapitulasi Uji Coba Luas Sehingga dari penilaian uji kelayakan No. Aspek Skor oleh ahli pembelajaran, media (%) 1. Kesederhanaan 79 % pembelajaran yang telah commit to user 2. Kejelasan 76 % 11

12 3. Kemudahan 78 % 4. Edukatif 77 % 5. Daya Tarik 82 % Total 79 % Pada Tabel 5. hasil rekapitulasi tanggapan mahasiswa uji coba luas dengan jumlah 54 mahasiswa memiliki rata-rata penilaian sebesar 79%, dan dapat diketahui bahwa secara keseluruhan siswa memberikan tanggapan positif terhadap media pembelajaran video tutorial mata kuliah ilmu ukur tanah II. Persentase tanggapan mahasiswa ini sudah memenuhi indikator layak. c) Tahap Evaluasi Dalam tahap ini, media pembelajaran yang telah divalidasi oleh ahli materi, media dan pembelajaran yang berupa model final kemudian diterapkan kepada pengguna atau mahasiswa. Hasil akhir ini berupa media pembelajaran video tutorial yang siap untuk digunakan pada mata kuliah ilmu ukur tanah II. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis video tutorial pada mata kuliah ilmu ukur tanah II, dengan kompetensi dasar I dan III, meliputi beberapa tahap yaitu: (a) tahap studi pendahuluan (b) tahap perancangan (c) tahap evaluasi. 2) Kelayakan media pembelajaran berdasarkan pakar ahli materi dengan skor sebesar 90 % (sangat layak), berdasarkan pakar ahli media dengan skor sebesar 98,5% (sangat layak), dan berdasarkan pakar ahli pembelajaran dengan skor sebesar 92% (sangat layak). 3) Kelayakan uji coba terbatas terhadap media pembelajaran berdasarkan pendapat 8 mahasiswa PTB FKIP UNS diperoleh skor sebesar 82,5% (sangat layak). Kelayakan uji coba luas terhadap media pembelajaran berdasarkan pendapat 54 mahasiswa PTB FKIP UNS mendapatkan rata-rata skor sebesar 79% (layak). SARAN Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan, maka ada beberapa saran yang dikemukakan yaitu: ini dapat ditarik kesimpulan sebagai Dikarenakan produk media berikut: 1) Prosedur perancangan commit to pembelajaran user berupa DVD maka 12

13 spesifikasi komputer dan laptop setidaknya mempunyai DVD rom agar media pembelajaran dapat digunakan. Media pembelajaran berbasis video tutorial ini hanya sebagai media pembelajaran guru/ dosen dalam menyampaikan materi dan langkahlangkah, sehingga tetap perlu adanya penggabungan metode-metode lain dalam pembelajaran. Produk yang dihasilkan hanya mengembangkan mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II pada kompetensi dasar I dan III sehingga diharapkan peneliti selanjutnya untuk menciptakan pengembangan lanjut pada materi yang lebih lengkap. Diharapkan dalam pengembangan selanjutnya, peneliti selanjutnya mampu mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan membandingkan hasil pre test dan post test. Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. (2014). Pembelajaran Sistem Digital Solusi MEA. Diperoleh 13 Februari 2016, dari ad/2014/09/25/35595/telkom -pembelajaran-sistemdigital-solusi-hadapimea.html Permenristek. (2015). Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tahun Jakarta: Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Sudjana, N. & Rivai, A. (1990). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabeta Sukmadinata, Nana S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke-4. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya DAFTAR PUSTAKA Abdulhak, I & Darmawan, D. (2013). Teknologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Arsyad. A. (2004). Media Pembelajaran (cetakan kelima). Jakarta : commit Raja to user Grafindo 13