Pengaruh Selenium dan Jumlah Scirpus grossus Untuk Efisiensi Pengolahan Lindi TPA Kab. Sidoarjo Menggunakan Variasi Komposisi Media

Transkripsi

1 SIDANG TESIS Pengaruh Selenium dan Jumlah Scirpus grossus Untuk Efisiensi Pengolahan Lindi TPA Kab. Sidoarjo Menggunakan Variasi Komposisi Media Atik Widiyanti Dosen pembimbing Prof. Dr. Ir. Sarwoko Mangkoedihardjo, MScES PROGRAM MAGISTER JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2 1900 mg/l BOD 3800 mg/l COD 1800 mg/l TDS 350 mg/l SS 1.4 mg/l sulfide 65 mg/l NH 4 -N (Sarudji, 2007). Logam berat (Aucott, 2006; Yoshida et al., 2001; Rowe, 1995)) 2 Gangguan Kesehatan (Paramitha, 2008). ginjal, hati, gangguan penglihatan, hipertensi, anemia. Karakteristik Lindi TPA Sidoarjo

3 Kemampuan sistem wetland tergantung 1. jenis tumbuhan 2. Jenis & komposisi media (Chen et al., 2009; Manios et al. 2003). Logam berat mampu menghambat kerja tumbuhan. 3

4 RUMUSAN MASALAH Berapa konsentrasi maksimal lindi yang dapat diterima Scirpus grossus Berapa rasio jumlah S. grossus dengan konsentrasi lindi TPA Sidoarjo untuk fitoremediasi Apakah penambahan Selenium (Se) terhadap berpengaruh terhadap rasio BOD/COD dan C/N Bagaimana efektifitas variasi media kombinasi tanah dan pasir sebesar 50%:50%, 75%:25%, 25%:75% 4

5 TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui konsentrasi maksimal lindi yang dapat diterima Scirpus grossus Untuk mendapatkan rasio jumlah S. grossus dengan konsentrasi lindi TPA Sidoarjo Mengetahui pengaruh penambahan Selenium (Se) dengan konsentrasi 0.1 dan 0.5 mg/l Mendapatkan komposisi volume media terbaik untuk fitoremediasi 5 5

6 MANFAAT Memberikan solusi untuk pengolahan lindi dan memberi gambaran untuk meningkatkan proses fitoremediasi lindi menggunakan S. grossus. 6

7 Pembibitan Range Finding Test S. grossus ditumbuhkan, dialiri air. Tunas yang tumbuh dipisahkan setelah berumur 3 minggu. S. grossus dipapari lindi dengan konsentrasi 0, 25, 50, 75 dan 100% v/v. Konsetransi selenium 0, 1, 3, 6 dan 10 mg/l 7 7

8 Uji Fitoremediasi Perbandingan volume media tanah dengan pasir: 50%:50%, 75%:25% dan 25%:75%. Perbandingan tersebut divariasikan dengan 10, 12 dan 14 batang S. grossus. Setiap jumlah divariasikan kon. Lindi. Dilakukan penambahan Selenium sebesar 0.1 dan 0.5 mg/l 8

9 ANALISA PARAMETER BOD, COD, NH 4 -N yang dilakukan setiap hari hingga hari ke-7. Besar evapotranspirasi, ph, suhu, biomassa tumbuhan ANALISA DATA Analisis regresi pengaruh konsentrasi Selenium 9

10 10 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

11 RFT LINDI Konsentrasi maksimal yang diterima S.grossus : 25% 11

12 RFT SELENIUM Konsentrasi maksimal: 1 mg/l selenium 12

13 1. PENURUNAN KADAR COD Media 75% Pasir 25% Tanah Reaktor tanpa lindi kenaikan COD pada reaktor dengan tumbuhan Reaktor 330 mg/l COD: COD semakin meningkat pada reaktor dg tumbuhan Reaktor 660 mg/l COD reaktor 14 tumbuhan memberikan efisiensi terbesar Reaktor 994 mg/l COD: kadar COD efisiensi terbesar didapatkan dari reaktor 10 tumbuhan. 13

14 Media 50% Pasir 50% Tanah Reaktor tanpa lindi: kadar COD didapat dari reaktor 12 tumbuhan Reaktor 330 mg/l COD: COD semakin menurun. Kadar COD terendah diperoleh dari reaktor 14 tumbuhan Efisiensi diperoleh dari reaktor dengan tumbuhan 14

15 Media 25% Pasir 75% Tanah Reaktor 330 mg/l: kadar COD didapat dari reaktor 12 tumbuhan Reaktor mg/l COD: kadar COD didapatkan dari reaktor 14 tumbuhan. Reaktor mg/l COD: Kadar terendah didapatkan dari reaktor 12 tumbuhan pada hari ke-7. pada hari ke-1 hingga hari ke-6 kadar COD pada reaktor 12 15

16 2. FLUKTUASI RASIO BOD/COD Media 75% Pasir 25% Tanah Reaktor tanpa lindi: kadar BOD/COD didapat dari reaktor 14 tumbuhan Reaktor 330 mg/l COD: rasio semakin menurun. Kadar COD diperoleh dari reaktor 14 pada hari Reaktor 660 mg/l COD: rasio didapatkan dari reaktor tanpa tumbuhan. Reaktor 994 mg/l COD: rasio terendah didapatkan dari reaktor 14 tumbuhan 16

17 Rasio biodegradabel Media 50% Pasir 50% Tanah Reaktor tanpa lindi: rasio didapat dari reaktor 12 tumbuhan Reaktor 330 mg/l COD: Rasio optimum didapat dari reaktor 14 tumbuhan Reaktor 660 mg/l COD: kadar COD didapatkan dari reaktor tanpa tumbuhan. Reaktor 994 mg/l COD: rasio didapatkan dari reaktor 10 tumbuhan 17

18 Rasio Biodegradebel Media 25% Pasir 75% Tanah Reaktor 330 mg/l COD: rasio diperoleh reaktor 10 tumbuhan Reaktor 660 mg/l dan 994 mg/l COD rasio terbesar 14 tumbuhan 18

19 3. FLUKTUASI RASIO C/N Rasio C/N Media 75% Pasir 25% Tanah Reaktor 330 mg/l COD: rasio pada reaktor 12 tumbuhan Reaktor 660 mg/l COD: rasio didapatkan dari reaktor tanpa tumbuhan. Reaktor 994 mg/l COD: rasio didapatkan dari reaktor 12 tumbuhan 19

20 Rasio C/N Media 50% Pasir 50% Tanah Reaktor 330 mg/l COD: rasio pada reaktor 12 tumbuhan Reaktor 660 mg/l COD: rasio didapatkan dari reaktor 10 tumbuhan. Reaktor 994 mg/l COD: rasio didapatkan dari reaktor tanpa tumbuhan 20

21 Rasio C/N Media 25% Pasir 75% Tanah Reaktor 330 mg/l COD: rasio pada reaktor 14 tumbuhan Reaktor 660 mg/l COD: rasio didapatkan dari reaktor tanpa tumbuhan. Reaktor 994 mg/l COD: rasio didapatkan dari reaktor 12 tumbuhan 21

22 KORELASI PARAMETER UTAMA DENGAN PH, SUHU DAN EVAPOTRANSPIRASI Hasil Proses fitoremediasi lindi menunjukkan pada konsentrasi 330 mg/l COD didapatkan jumlah tumbuhan terbaik adalah 14. Sedangkan pada konsentrasi 660 mg/l dan 994 mg/l dari reaktor 12 tumbuhan. Pada reaktor tumbuhan menunjukkan Ph yang lebih rendah dibanding dengan reaktor tanpa tumbuhan Suhu reaktor dengan tumbuhan menunjukkan hasil yang lebih rendah Kecepatan evapotranspirasi reaktor dengan tumbuhan memiliki kecepatan yang lebih besar dibanding tanpa tumbuhan 22

23 BIOMASSA Reaktor Tanpa Lindi 330 mg/l COD 660 mg/l COD 994 mg/l COD Berat Tumbuhan (gr) Berat Kering Berat Basah 10 T 12 T 14 T 10 T 12 T 14 T Terjadi kenaikan biomassa pada reaktor dengan lindi. 23

24 PENGARUH SELENIUM Berdasarkan analisa regresi selenium dioksida dengan konsentrasi 0.1 dan 0.5 mg/l tidak berpengaruh terhadap rasio BOD/COD dan C/N pada semua konsentrasi lindi. P value semua uji menghasilkan nilai lebih besar dari 0.05 sehingga dapat diambil kesimpulan selenium tidak berpengaruh terhadap rasio BOD/COD dan C/N 24

25 KESIMPULAN Konsentrasi maksimal lindi yang mampu diterima Scirpus grossus adalah 994 mg/l COD. Media terbaik untuk proses fitoremediasi lindi TPA Kab. Sidoarjo yaitu menggunakan media 75% pasir 25% tanah. Jumlah tumbuhan terbaik yang dapat digunakan untuk proses fitoremediasi lindi TPA Kab. Sidoarjo dengan konsentrasi 330 mg/l COD adalah 14 tumbuhan. Sedangkan lindi dengan konsentrasi 660 mg/l dan 990 mg/l COD adalah12 tumbuhan. Penambahan selenium dioksida (0.1 mg dan 0.5 mg/l) tidak berpengaruh terhadap rasio BOD/COD 25 dan C/N yang dihasilkan dari proses fitoremediasi.