BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. simpan pinjam (USP) melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. simpan pinjam (USP) melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Swamitra adalah nama dari suatu bentuk kerjasama/kemitraan antara Bank Bukopin dengan koperasi untuk mengembangkan serta memodernisasi usaha simpan pinjam (USP) melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan dukungan sistem manajemen sehingga memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas, dengan tetap memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku. Kerjasama/kemitraan yang dibangun didasarkan pada pertimbangan kepentingan yang sama untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak, baik koperasi maupun Bank Bukopin. USP Swamitra Koppas Cibubur merupakan unit usaha otonom dari koperasi pasar Cibubur yang bekerja dengan Bank Bukopin, didirikan pada bulan februari 1998 di pasar Cibubur. USP Swamitra Koppas Cibubur merupakan pola kemitraan berdasarkan perjanjian antara pengelola Swamitra dengan Koperasi Pasar Cibubur yang memiliki unit usaha simpan pinjam yang di bentuk berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian dan peraturan pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi. USP Swamitra Koppas Cibubur ini bertujuan untuk memajukan kesejahteraan para pedagang pasar cibubur pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 52

2 53 2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur oerganisasi mempunyai perasnan yang sangat penting dalam perkembangan suatu badan usaha. Oleh karena itu, dalam struktur organisasi tersebut tiap bagian dalam suatu badan usaha saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Pengertian dari struktur orgnisasi adalah suatu kumpulan dari suatu bagian dalam suatu badan usaha yang mengadakan koordinasi atau kerjasama kearah tercapainya tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukanlah serangkaian kegiana yang telah direncanakan. Secara umum, kegiatan-kegiatan yang ada dalam suatu koperasi terdiri dari bidang pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga dengan demikian perlu ditentukan kualifikasi personil yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. Dengan memperhatikan kemampuan dan keterbatasan dari personil yang ada, maka di susunlah suatu struktur organisasi Dengan adanya struktur organisasi, maka tugas dan tanggungjawab dari masing-masing bagian menjadi jelas sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan koperasi dapat dicapai secara efesien dan efektif.

3 54 Bank Bukopin Pengurus Bidang Pengelola Koperasi Internal Control Manager Koordinator Operasional Teller Credit Support Account Officer Kolektor GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI USP SWAMITRA KOPPAS CIBUBUR Perangkat dari struktur organisasi berdasarkan gambar tersebut adalah: a. Bank Bukopin b. Koppas Cibubur (Pengurus Bidang) c. Pengelola Swamitra 1) Manager 2) Koordinator Operasional 3) Operation (Teller)

4 55 4) Credit Support 5) Collector 6) Internal Control 7) Account Officer Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada USP Swamitra Koppas Cibubur adalah sebagai berikut: a. Bank Bukopin 1) Mengelola USP Swamitra Koppas Cibubur sepenuhnya. 2) Menyusun sistem, program, prosedur secara teknis yang akan diterapkan dalam mengelola USP Swamitra Koppas Cibubur. 3) Melaksanakan recruitment, pendidikan, training bagi calon dan tenaga kerja USP Swamitra Koppas Cibubur 4) Monitoring, supervise, dan pengawasan 5) Memberikan kredit investasi dan modal kerja sebagai modal dana penyaluran kredit ke anggota. b. Koppas Cibubur 1) Menyerahkan sepenuhnya pengelolaan USP Swamitra Koppas Cibubur kepada bank Bukokin. 2) Menyalurkan kredit yang diterima kepada USP Swamitra Koppas Cibubur kepada anggota atau calon anggota, koperasi lain atau anggota koperasi lain. 3) Membantu memasarkan kegiatan USP Swamitra Koppas Cibubur kepada masyarakat

5 56 4) Menyediakan sarana dan ruang kantor yang diperlukan beserta sarana telepon, listrik, dan air. 5) Membantu dalam pembinaan kepada anggota. 6) Memonitor dan mengawasi serta mengevaluasi kinerja USP Swamitra koppas Cibubur. 7) Dapat bertindak sebagai salah satu anggota personil komite Swamitra khususnya dalam kegiatan yang berhubungan dengan proses recruitment, pengangkatan, pemberian saksi, dan pemberhentian karyawan. 8) Dapat bertindak sebagai salah satu anggota komite kredit. c. Pengelola USP Swamitra Koppas Cibubur (Manager) 1) Bertugas dan bertanggungjawab kepada Group Line Bussiness (GLB) kredit mikro JABODETABEK. 2) Menyusun program kerja tahunan berupa rencana ekspansi kredit dan mobilisasi dana simpanan 3) Melalukan supervise dan pembinaan kepada Account Officer (A/O) 4) Melakukan penilaian performance A/O dan disiplin kerjanya. 5) Melakukan fungsi marketing unit. 6) Melakukan fungsi A/O untuk menangani portofolio kredit. 7) Melakukan supervice dan monitoring kredit kepada debitur USP Swamitra Koppas Cibubur. 8) Membina hubungan baik dengan pihak eksternal

6 57 Adapun tugas Koordinator Operasional adalah: a. Bertugas dan bertanggungjawab kepada kepala operasional kantor pusat Bukopin. b. Memimpin bidang operasional. c. Menyusun program kerja tahunan untuk pengembangan USP Swamitra Koppas Cibubur. d. Mengelola sumber daya manusia atau karyawan yang berada dibawah kepemimpinannya. e. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi pengelolaan likuiditas USP Swamitra Koppas Cibubur f. Monitor dan mengevaluasi operasionalisasi dan administrasi USP Swamitra Koppas Cibubur. g. Monitoring absensi karyawan, mengawasi transaksi teller, mengelola kas kecil, dan mengatur pencairan pinjaman dan cash count uang tunai. h. Menyusun dan memberikan laporan secara bulanan kepada bank Bukopin. Adapun tugas Credit Support adalah sebagai berikut: a. Melakukan analisa yuridis mengenai subyek dan obyek hukum calon nasabah/debitur USP Swamitra Koppas Cibubur. b. Melakukan penilaian agunan yang dijaminkan oleh nasabah/debitur c. Mendokumentasikan, mengadministrasikan file pinjaman dan agunan, mulai dari permohonan sampai dengan pelunasan pinjaman, sesuai dengan ketentuan yang ada. d. Menyimpan agunan secara fisik sesuai dengan ketentuan yang berlaku

7 58 e. Mempersiapkan akad perjanjian pinjaman dan jaminan dengan calon debitur baik secara intern maupin notarill, setelah mendapat persetujuan Credit Commitee. f. Mempersiapkan dokumen pendropingan pinjaman g. Mendukung pembina kredit dalam proses pinjaman h. Melakukan tugas-tugas relevan lain yang diberikan oleh manager USP Swamitra Koppas Cibubur. Adapun tugas dan tanggungjawab staf operasional (Teller) adalah sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan penarikan dan setoran simpanan di USP Swamitra Koppas Cibubur b. Melakukan administrasi dan pembukuan simpan pinjam sampai dengan pembentukan neraca dan laba/rugi. c. Melakukan pencairan dana terhadap pinjaman yang sudah disetujui d. Memberikan informasi simpan pinjam yang dilayani di USP Swamitra Koppas Cibubur. e. Melakukan administrasi dan monitorting surat menyurat intern dan ekstern USP Swamitra Koppas Cibubur. Adapun tugas dan tanggungjawab staff Collector adalah sebagai berikut: a. Melakukan penagihan kewajiban (pokok dan bunga) kepada debitur USP Swamitra Koppas Cibubur b. Membantu pembina kredit dalam melakukan evaluasi pinjaman c. Membantu credit support dalam melakukan transaksi jaminan d. Membantu account officer dalam melakukan monitoring kualitas pinjaman.

8 59 Adapun tugas dan tanggungjawab internal control adalah sebagai berikut: a. Melakukan control terhadap operasional dan pembukuan USP Swamitra Koppas Cibubur tiap hari secara rutin dan continue b. Mengawasi dan mengkontrol operasional pelaksana kerja dan kegiatan masing-masing bagian sampai dengan pengadministrasian dan pembukuan transaksi secara harian, mingguan, bulanan c. Melakuakn administrasi atas hasil pengawasan dan control pada masingmasing bagian d. Memberikan informasi dan masukan operasional kepada koordinator operasional. Adapun tugas dan tanggungjawab pembina kredit (Accounting Officer) adalah: a. Menyusun target dan rencana pencapaian pembiayaan dan pendanaan bisnis di wilayahnya, serta merealisasikannya setelah memperoleh persetujuan pengelola USP Swamitra Koppas Cibubur b. Melaksanakan fungsi pemasaran, menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat melalui produk simpan pinjam USP Swamitra Koppas Cibubur c. Menganalisa pinjaman yang diajukan oleh anggota dan atau anggota luas biasa khususnya dari aspek karakter dan kapabilitas (kemampuan) d. Mengevaluasi dan membina nasabah yang telah mendapat pinjaman e. Membantu dalam penilaian agunan yang dijaminkan bersama credit support f. Bersama manager dan credit support melakukan eksekusi jaminan apabila nasabah wanprestasi dan telah disetujui oleh komite kredit.

9 60 3. Bidang Usaha USP Swamitra Koppas Cibubur Selaras dengan fungsi dan tugas utamanya melakukan kegiatan simpan pinjam untuk memajukan kesejahteraan pedagang pasar Cibubur khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, maka bidang usaha USP Swamitra Koppas Cibubur adalah unit simpan pinjam. Unit ini merupakan unit pokok yang dikelola USP Swamitra Koppas Cibubur. Dalam unit ini USP Swamitra Koppas Cibubur menyimpan dana dari pedagang pasar cibubur pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan memberikan bunga sebesar 5% pertahun dan administrasi sebesar Rp ,- (seribu rupiah) perbulan. Selain itu, USP Swamitra Koppas Cibubur juga menyimpan dana dalam bentuk simpanan berjangka. 4. Karakteristik Sampel Penelitian Sampel pada penelitian ini menggunakan metode Purposive sample (sampling bertujuan), yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi atas adanya tujuan tertentu. Berikut adalah tabel karakteristik sampel penelitian : Tabel 4.1 Karakteristik Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah 1 Laporan keuangan/neraca Tahun Jumlah karyawan 12 Orang (seluruh karyawan) 3 Jumlah Nasabah dengan saldo > Rp. 500 Juta 20 Orang

10 61 B. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total individu. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS Statistics 20. Pertanyaan dikatakan valid apabila r-hitung (Corrected Item-Total Correlation) r-tabel. Nilai r-tabel untuk responden nasabah sebesar 0,4438, untuk df = 20-2 = 18; = 0,05. Sedangkan nilai r-tabel untuk responden karyawan sebesar 0,5760, untuk df = 12-2 = 10; = 0,05. a. Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Nasabah Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan uji validitas kuesioner kepuasan nasabah pada USP Swamitra Koppas Cibubur dengan jumlah responden sebanyak 20 orang dan 15 item pertanyaan. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Nasabah Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 1, 54,20 39,221,732,918 2, 54,00 38,947,621,922 3, 54,35 39,503,764,917 4, 54,15 39,713,603,922 5, 53,80 40,274,614,921 6, 54,25 41,987,544,923 7, 53,70 38,642,757,917

11 62 Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 8, 53,65 39,608,704,919 9, 54,20 40,589,556,923 10, 54,15 41,397,471,925 11, 53,85 39,397,674,919 12, 53,70 38,642,757,917 13, 54,15 40,134,751,918 14, 54,30 42,116,507,924 15, 54,15 39,818,676,919 Sumber : Hasil Olah Data SPSS Statistics 20 Berdasarkan tabel 4.2 di atas, maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk kepuasan nasabah memiliki status valid, karena nilai r-hitung (Corrected Item-Total Correlation) > r-tabel sebesar 0,4438. b. Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Karyawan Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan uji validitas kuesioner kepuasan karyawan pada USP Swamitra Koppas Cibubur dengan jumlah responden sebanyak 20 orang dan 15 item pertanyaan. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Karyawan Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 1, 49,67 28,970,776,939 2, 49,67 29,333,707,941 3, 49,75 28,568,867,937

12 63 Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 4, 49,50 29,364,750,940 5, 49,58 30,083,577,944 6, 49,58 29,538,679,942 7, 49,67 29,515,673,942 8, 49,58 29,538,679,942 9, 49,75 28,568,867,937 10, 49,67 29,697,639,943 11, 49,58 29,720,645,943 12, 49,67 29,333,707,941 13, 49,58 29,720,645,943 14, 49,50 29,364,750,940 15, 49,58 29,538,679,942 Sumber : Hasil Olah Data SPSS Statistics 20 Berdasarkan tabel 4.3 di atas, maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk kepuasan nasabah memiliki status valid, karena nilai r-hitung (Corrected Item-Total Correlation) > r-tabel sebesar 0, Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS Statistics 20. Suatu instrumen dinyatakan reliabel atau handal jika nilai Cronbach Alpha 0,60. Sedangkan suatu instrumen dinyatakan tidak reliabel atau handal jika nilai Cronbach Alpha < 0.60.

13 64 a. Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan uji reliabilitas kepuasan nasabah pada USP Swamitra Koppas Cibubur. Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,925, Sumber : Hasil Olah Data SPSS Statistics 20 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka dapat dilihat bahwa seluruh instrumen dinyatakan reliable atau memenuhi persyaratan, karena nilai Cronbach Alpha yang dihasilkan 0,60 yaitu 0,925. b. Uji Reliabilitas Kepuasan Karyawan Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan uji reliabilitas kepuasan karyawan pada USP Swamitra Koppas Cibubur. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Karyawan Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,945, Sumber : Hasil Olah Data SPSS Statistics 20 Berdasarkan tabel 4.5 di atas, maka dapat dilihat bahwa seluruh instrumen dinyatakan reliable atau memenuhi persyaratan, karena nilai Cronbach Alpha yang dihasilkan 0,60 yaitu 0,945.

14 65 C. Hasil Analisis Balanced Scorecard Menetapkan target dari masing-masing perspektif. USP Swamitra Koppas Cibubur menetapkan target dari masing-masing perspektif guna meningkatkan pelayanan dan kinerja koperasi. Untuk lebih jelasnya tentang target dari masingmasing perspektif tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Target Perspektif Balanced Scorecard USP Swamitra Koppas Cibubur Perspektif Ukuran Target Return On Assets (ROA) 2%* Perspektif Keuangan Loan Deposit Ratio (LDR) 110%* Capital Adequacy Ratio (CAR) 8%* Cost Efficiency Ratio (CER) 40%* Perspektif Pelanggan Pertumbuhan Anggota - Kepuasan Pelanggan 15%** Inovasi Produk - Perspektif Proses Internal Bisnis Proses Operasi 2 menit** Layanan Purna Jual - Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Produktivitas Karyawan Rp ,00** Tingkat Pelatihan Karyawan 15%** Kepuasan Karyawan 15%** Sumber : *Sesuai Ketentuan Bank Indonesia dan OJK **Data Perusahaan USP Swamitra Koppas Cibubur

15 66 1. Perspektif Keuangan Pengukuran kinerja perspektif keuangan USP Swamitra Koppas Cibubur dengan konsep Balanced Scorecard dilakukan melalui 3 (tiga) tolok ukur menggunakan rasio keuangan, antara lain : a. Return On Assets (ROA) Return On Asset digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen koperasi dalam memperoleh keuntungan. Semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh koperasi. Besarnya nilai ROA pada USP Swamitra Koppas Cibubur dapat dihitung dengan menggunakan rumus : ROA = SHU Tahun Berjalan Total Asset x 100% Berikut adalah tabel ROA USP Swamitra Koppas Cibubur. Tabel 4.7 Return On Assets (ROA) USP Swamitra Koppas Cibubur SHU Tahun Berjalan Rp Rp ,43 Rp ,19 Total Asset Rp ,25 Rp ,15 Rp ,11 ROA (%) 12,29% 9,48% 9,11% Rata-Rata 10.29% Sumber : Hasil Olah Data Hasil dari analisis di atas, ROA pada USP Swamitra Koppas Cibubur tahun 2014 sebesar 12,29%; di tahun 2015 menurun menjadi 9,48% dan di tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 9,11%. Faktor yang menyebabkan

16 67 menurunnya ROA adalah karena adanya peningkatan total aktiva pada tahun 2015 dan Walaupun mengalami penurunan pada setiap tahunnya, tingkat keuntungan rata-rata pertahun yang dicapai USP Swamitra Koppas Cibubur, sebesar 10,29%. b. Loan Deposit Ratio (LDR) Ratio ini digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan yang merupakan analisis yang dilakukan terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo, sehingga analisis LDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus : LDR = Total PYD (Simpanan+Deposito) x 100% Berikut adalah tabel LDR USP Swamitra Koppas Cibubur Tabel 4.8 Loan Deposit Ratio (LDR) USP Swamitra Koppas Cibubur Total PYD Rp ,00 Rp ,82 Rp ,38 Simpanan + Deposito Rp ,03 Rp ,37 Rp ,65 LDR (%) 102,48% 104,29% 112,57% Rata-Rata 106,45% Sumber : Hasil Olah Data Hasil dari analisis di atas, LDR pada USP Swamitra Koppas Cibubur tahun 2014 sebesar 102,48%, di tahun 2015 meningkat menjadi 104,29% dan di tahun 2016 LDR USP Swamitra Koppas Cibubur mengalami peningkatan kembali menjadi 112,57% dan persentase ini melebihi batas standar yang di

17 68 tetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 110%. Namun demikian, tingkat likuiditas USP Swamitra Koppas Cibubur per tahunnya yaitu 106,45% sudah termasuk baik dalam menjalankan kegiatan usahanya. c. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional perusahaan. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal, sehingga analisis CAR dapat dihitung dengan menggunakan rumus : CAR = Total Modal Total Asset x 100% Berikut adalah tabel CAR USP Swamitra Koppas Cibubur Tabel 4.9 Capital Adequacy Ratio (CAR) USP Swamitra Koppas Cibubur Total Modal Rp ,03 Rp ,25 Rp ,57 Total Asset Rp ,25 Rp ,15 Rp ,11 CAR (%) 16,97% 14,48% 15,16% Rata-Rata 15,54% Sumber : Hasil Olah Data Hasil dari analisis di atas, CAR pada USP Swamitra Koppas Cibubur tahun 2014 sebesar 16,97%, di tahun 2015 menurun menjadi 14,48% dan di tahun 2016 CAR USP Swamitra Koppas Cibubur mengalami peningkatan kembali

18 69 menjadi 15,16%. Secara keseluruhan CAR USP Koppas Cibubur memiliki rata-rata pertahun yaitu 15,54%. d. Cost Efficiency Ratio (CER) Rasio ini untuk mengukur seberapa besar biaya operasional lainnya memberikan kontribusi terhadap pendapatan bunga bersih ditambah dengan pendapatan operasional lainnya. Semakin kecil rasio ini, maka sebuah perusahaan semakin efisien terutama ditinjau dari pengeluaran biaya operasional lainnya, yang terdiri dari biaya umum dan administrasi, biaya tenaga kerja dan penyisihan penghapusan aktiva produktif, sehingga analisis CER dapat dihitung dengan menggunakan rumus : CER = Total Biaya Dana Total Pendapatan x 100% Berikut adalah tabel CAR USP Swamitra Koppas Cibubur Tabel 4.10 Cost Efficiency Ratio (CER) USP Swamitra Koppas Cibubur Total Biaya Dana Rp ,53 Rp ,67 Rp ,84 Total Pendapatan Rp ,33 Rp ,00 Rp ,16 CER (%) 16,74% 22,29% 26,06% Rata-Rata 21,70% Sumber : Hasil Olah Data Hasil dari analisis di atas, CER pada USP Swamitra Koppas Cibubur tahun 2014 sebesar 16,74%, di tahun 2015 meningkat menjadi 22,29% dan di tahun 2016 CER USP Swamitra Koppas Cibubur mengalami peningkatan kembali

19 70 menjadi 26,06%. Secara keseluruhan CAR USP Koppas Cibubur memiliki rata-rata pertahun yaitu 21,70%. 2. Perspektif Pelanggan Pengukuran kinerja perspektif pelanggan pada USP Swamitra Koppas Cibubur menggunakan 2 (dua) ukuran, yaitu menggunakan tingkat pertumbuhan anggota sebagai pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan. a. Tingkat pertumbuhan anggota sebagai pelanggan Berikut adalah tabel pertumbuhan anggota sebagai pelanggan di USP Swamitra Koppas Cibubur. Tabel 4.11 Tingkat Pertumbuhan Nasabah USP Swamitra Koppas Cibubur Penabung 2282 Orang 2289 Orang 2300 Orang Deposan 109 Orang 112 Orang 119 Orang Debitur 274 Orang 267 Orang 271 Orang Sumber : Data USP Swamitra Koppas Cibubur Dari tabel di atas, pada tahun 2014 jumlah nasabah penabung, deposan, dan debitur masing-masing berjumlah 2282 penabung, 109 deposan, dan 259 debitur. Pada tahun 2015, nasabah USP Swamitra Koppas Cibubur mengalami peningkatan pada nasabah penabung dan deposan yaitu masingmasing 2289 penabung dan 112 deposan, sedangkan pada nasabah debitur mengalami penurunan menjadi 267 debitur. Pada tahun 2016, jumlah nasabah kembali bertambah, masing-masing bertambah 2300 penabung, 119 deposan, dan 271 debitur.

20 71 b. Tingkat kepuasan pelanggan Untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan akan digunakan kuesioner dan di dalam kuesioner ini terdapat 15 butir pertanyaan, sedangkan penyebaran kuesioner dibagikan kepada 20 orang responden. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, terlebih dahulu akan dilakukan perhitungan interval dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Interval = (Ip maks Ip min) : 5 Ip maks = PP x R x Ex maks = 15 x 20 x 5 = 1500 Ip min = PP x R x Ex min = 15 x 20 x 1 = 300 Interval = ( ) 5 = 240 Kriteria pengukurannya : 1) = dikategorikan sangat tidak puas 2) = dikategorikan tidak puas 3) = dikategorikan cukup puas 4) = dikategorikan puas 5) = dikategorikan sangat puas Berdasarkan hasil olahan data untuk mengetahui kelayakan dan keandalan dari hasil survey tersebut, maka dilakukan pengujian dengan Uji Validitas

21 72 dan Uji Reliabilitas. Uji Validitas dengan menggunakan SPSS Statistics 20, dihasilkan nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total Correlation lebih besar daripada r-tabel (r-hitung r-tabel), sehingga masingmasing butir pertanyaan dalam kuisioner tersebut dinyatakan valid. Uji Reliabilitas dengan menggunakan SPSS Statistics 20, dihasilkan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,925 sehingga nilai Cronbach s Alpha > 0,60, sehingga kuisioner dinyatakan andal (valid). Setelah dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas dengan menggunakan SPSS, maka pembahasan ini ditekankan dalam mengukur kepuasan pelanggan, dimana dengan kepuasan pelanggan diperoleh indeks 1.158, karena nilai skor jawaban responden berada pada kisaran yaitu berada dalam kategori puas, maka dapat dikatakan bahwa pelanggan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh USP Swamitra Koppas Cibubur. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Proses internal bisnis merupakan rangkaian akitivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilakan produk dan jasa bagi nasabahnya. Proses internal bisnis dapat diukur dari 2 (dua) ukuran yaitu inovasi produk dan proses operasi. a. Inovasi Produk Seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, USP Swamitra Koppas Cibubur dituntut untuk mengembangkan serta memodernisasi Usaha Simpan Pinjam (USP) melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan dukungan sistem manajemen sehingga USP

22 73 Swamitra Koppas Cibubur memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perkembangan USP Swamitra Koppas Cibubur stabil dan setiap tahunnya meningkat. USP Swamitra Koppas Cibubur meminjamkan modal kepada yang ingin membuat usaha dan juga ke pedagang menengah kebawah agar usahanya dapat berkembang dan dapat membuka cabang untuk usahanya. Dan bukan hanya itu saja, Koperasi Swamitra juga menyediakan jasa deposito. Dari produk tabungan, USP Swamitra Koppas Cibubur tidak banyak melakukan perubahan, namun dari produk kredit, koperasi melakukan sedikit inovasi yang signifikan terhadap proses kredit yang ada. USP Swamitra Koppas Cibubur merubah sistem proses kredit dari manual menjadi online dan hal ini sangat membantu dalam pelayanan terhadap nasabah yang ingin melakukan pinjaman. b. Proses Operasi Proses operasi menunjukan aktivitas perusahaan dimulai dengan diterimanya pesanan nasabah dan diakhiri dengan penyampaian produk atau jasa kepada nasabah. Proses ini menitikberatkan pada penyampaian produk dan jasa kepada nasabah yang ada secara efisien, konsisten, dan tepat waktu. USP Swamitra Koppas Cibubur telah menjalankan proses operasinya sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil wawancara, waktu yang diperlukan USP Swamitra Koppas Cibubur dalam proses pembiayaan tergantung pada karakteristik nasabah. Bagi nasabah

23 74 existing dan memiliki karakteristik baik hanya memerlukan waktu 1 jam atau maksimal 1 hari. Namun bagi nasabah baru maksimal 2 hari karena harus di survey terlebih dahulu. Pengukuran proses operasi juga bisa ditunjukkan dengan pengukuran kecepatan transaksi pada pelayanan teller. Tabel 4.12 Proses Operasi USP Swamitra Koppas Cibubur Proses Operasi 3 menit 1,5 menit 1,5 menit Rata-Rata 2 menit Sumber : Data USP Swamitra Koppas Cibubur Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa proses operasi USP Swamitra Koppas Cibubur telah mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas transaksi dari 3 menit pada tahun 2014, hingga menjadi 1,5 menit pada tahun 2015 dan tahun Peningkatan kecepatan transaksi tersebut mungkin disebabkan karena didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan teknologi yang semakin canggih. c. Layanan Purna Jual Layanan purna jual yang dilakukan USP Swamitra Koppas Cibubur berupa service yang responsif, ramah dan terpercaya. Hal ini sesuai dengan budaya perusahaan. Pihak koperasi mengatasi keluhan-keluhan pelanggan dengan azas kekeluargaan. Aspek lain dari layanan purna jual adalah proses penagihan. Dalam melakukan proses penagihan, pihak marketing USP Swamitra Koppas Cibubur memberikan kemudahan terhadap nasabah yang ingin melakukan angsuran tetapi tidak memiliki waktu untuk datang langsung

24 75 ke kantor yaitu dengan mendatangi langsung ke rumah nasabah (door to door) atau bisa melalui rekening. Bahkan ada bentuk perhatian bagi nasabah existing yaitu dengan membantu apabila ada nasabah yang terkena musibah dan pemberian parsel saat lebaran bagi pelanggan dengan jumlah simpanan banyak. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif pengukuran kinerja yang terakhir adalah pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam perspektif ini yang diukur adalah produktivitas karyawan, retensi karyawan, dan kepuasan karyawan. a. Produktivitas Karyawan Produktivitas karyawan menggambarkan kemampuan karyawan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat produktivitas karyawan, berarti menunjukkan semakin tinggi pula out put yang dihasilkan. Tabel 4.13 Tingkat Produktivitas Karyawan USP Swamitra Koppas Cibubur Laba Operasi (SHU) Rp ,34 Rp ,43 Rp ,19 Jumlah Karyawan Produktivitas Karyawan Rp ,7 Rp ,45 Rp ,77 Rata-Rata Rp ,31 Sumber : Hasil Olah Data Dari tabel di atas dapat diketahui produktivitas karyawan USP Swamitra Koppas Cibubur pada tahun 2014 s/d 2016 mengalami kenaikan dan penurunan, yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp ,70; dan pada tahun

25 sebesar Rp ,45; kemudian ditahun 2016 mengalami peningkatan menjadi Rp ,77. b. Tingkat Pelatihan Karyawan Pelatihan Karyawan yang diikuti oleh karyawan USP Swamitra Koppas Cibubur bertujuan untuk mengembangkan kemampuan karyawan dalam memahami produk-produk koperasi sehingga menjadi karyawan terampil. Tabel 4.14 Tingkat Pelatihan Karyawan USP Swamitra Koppas Cibubur Karyawan Training Jumlah Karyawan Karyawan Terampil 16,67% 16,67% 25% Rata-Rata 19,45% Sumber : Data USP Swamitra Koppas Cibubur Dari tabel di atas, Jumlah Karyawan USP Swamitra Koppas Cibubur yang mengikuti training pada tahun 2104 dan 2015 tidak mengalami perubahan yaitu sebanyak 2 (dua) orang dengan persentase 16,67%. Pada tahun 2016, jumlah karyawan yang mengikuti training mengalami peningkatan sebanyak 3 (tiga) orang dengan persentase 25%. c. Tingkat Kepuasan Karyawan Untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan akan digunakan kuesioner dan di dalam kuesioner ini terdapat 15 butir pertanyaan, sedangkan penyebaran kuesioner dibagikan kepada 12 orang responden. Untuk mengetahui tingkat

26 77 kepuasan karyawan, terlebih dahulu akan dilakukan perhitungan interval dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Interval = (Ip maks Ip min) : 5 Ip maks = PP x R x Ex maks = 15 x 12 x 5 = 900 Ip min = PP x R x Ex min = 15 x 12 x 1 = 180 Interval = ( ) 5 = 144 Kriteria pengukurannya : 1) = dikategorikan sangat tidak puas 2) = dikategorikan tidak puas 3) = dikategorikan cukup puas 4) = dikategorikan puas 5) = dikategorikan sangat puas Berdasarkan hasil olahan data untuk mengetahui kelayakan dan keandalan dari hasil survey tersebut, maka dilakukan pengujian dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Uji Validitas dengan menggunakan SPSS Statistics 20, dihasilkan nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total Correlation lebih besar daripada r-tabel (r-hitung > r-tabel), sehingga masingmasing butir pertanyaan dalam kuisioner tersebut dinyatakan valid. Uji

27 78 Reliabilitas dengan menggunakan SPSS Statistics 20, dihasilkan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,945 sehingga nilai Cronbach s Alpha > 0,60, sehingga kuisioner dinyatakan andal (valid). Setelah dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas dengan menggunakan SPSS, maka pembahasan ini ditekankan dalam mengukur kepuasan karyawan, dimana dengan kepuasan karyawan diperoleh indeks 638, karena nilai skor jawaban responden berada pada kisaran yaitu berada dalam kategori puas, maka dapat dikatakan bahwa karyawan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh USP Swamitra Koppas Cibubur. D. Pembahasan Hasil Penelitian Balanced Scorecard Untuk mengetahui hasil analisis data tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard pada USP Swamitra Koppas Cibubur secara menyeluruh dapat dilihat pada tabel Tabel 4.15 Hasil analisis Balanced Scorecard USP Swamitra Koppas Cibubur Realisasi BSC Perspektif Target Rata-rata Keterangan Keuangan Return On Assets (ROA) 2% 12,29% 9,48% 9,11% 10,29% Sesuai Loan Deposit Ratio (LDR) 110% 102,48% 104,29% 112,57% 106,45% Sesuai Capital Adequacy Ratio (CAR) 8% 16,97% 14,48% 15,16% 15,54% Sesuai Cost Efficiency Ratio (CER) 40% 16,74% 22,29% 26,06% 21,70% Sesuai Pelanggan Pertumbuhan Anggota 1. Penabung Deposan Debitur Kepuasan Pelanggan 15% Indeks (1.158) 18.05% Puas

28 79 Proses Internal Bisnis Inovasi Produk Proses Operasi 2 menit 3 menit 1,5 menit 1,5 menit 2 menit Sesuai Layanan Purna Jual Pertumbuhan dan Pembelajaran Produktivitas Karyawan , , , , ,31 Sesuai Tingkat Pelatihan Karyawan 15% 16,67% 16,67% 25% 19,45% Sesuai Kepuasan Karyawan 15% Indeks (638) 15,36% Puas Sumber : Hasil Olah Data Dari tabel hasil analisa perspektif Balanced Scorecard yang telah dilakukan pada USP Swamitra Koppas Cibubur, dapat disimpulkan bahwa : 1. Perspektif Keuangan Dari tabel 4.10 dapat dikatakan bahwa USP Swamitra Koppas Cibubur memiliki kriteria yang bisa dikatakan baik dalam perspektif ini. Dari hasil yang telah dapatkan, semua perspektif yang dihasilkan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan perusahaan. a. Return On Assets (ROA) ROA yang dihasilkan selama tahun 2014 s/d 2016 cenderung mengalami penurunan. Berikut adalah grafik yang memperlihatkan nilai rasio Return On Assets (ROA) pada USP Swamitra Koppas Cibubur.

29 80 14% 12% 10% 8% 12.29% 9.48% 9.11% Target yang ditetapkan oleh USP Swamitra Koppas Cibubur 6% 4% 2% 2% 0% Sumber : Hasil Olah Data Realisasi Balanced Scorecard USP Swamitra Koppas Cibubur GAMBAR 4.2 GRAFIK RASIO RETURN ON ASSETS (ROA) Dari grafik di atas, standar minimum nilai rasio ROA yang ideal sesuai dengan ketentuan dari USP Swamitra Koppas Cibubur adalah 2% atau sepanjang garis lurus biru pada grafik di atas. Jika garis yang menunjukan nilai rasio ROA suatu perusahaan semakin menjauhi garis biru, maka semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari sisi penggunaan asset sehingga dapat dilihat bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba. Sebaliknya, semakin jauh dari garis biru, semakin buruk perolehan rasio ROA perusahaan tersebut. Dengan demikian, nilai rasio ROA pada USP Swamitra Koppas Cibubur selama periode 2014 s/d 2016 tergolong sehat walaupun mengalami penurunan nilai rasio ROA pada setiap tahunnya. Faktor yang menyebabkan menurunnya nilai rasio ROA ini adalah karena adanya peningkatan total aktiva yang cukup signifikan pada tahun 2015

30 81 dan 2016 dibandingkan tahun Secara keseluruhan, kinerja USP Swamitra Koppas Cibubur dalam menghasilkan keuntungan perusahaan bisa dikatakan sudah sangat baik. Hal ini bisa dilihat dari tingkat keuntungan rata-rata pertahun yang dihasilkan USP Swamitra Koppas Cibubur sudah mampu melampaui target yaitu sebesar 10,29%. b. Loan Deposit Ratio (LDR) LDR pada USP Swamitra Koppas Cibubur selama tahun 2014 s/d 2016 mengalami peningkatan. Berikut adalah grafik yang memperlihatkan nilai rasio Loan Deposit Ratio (LDR) pada USP Swamitra Koppas Cibubur. 114% 112% 110% 108% 106% 104% 102% 100% 98% 96% % 110% % % Target yang ditetapkan oleh USP Swamitra Koppas Cibubur Realisasi Balanced Scorecard USP Swamitra Koppas Cibubur Sumber : Hasil Olah Data GAMBAR 4.2 GRAFIK RASIO LOAN DEPOSIT RATIO (LDR) Dari grafik di atas, standar minimum nilai rasio LDR yang ideal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 110% atau sepanjang garis lurus biru pada grafik di atas. Jika garis yang menunjukan nilai rasio LDR suatu perusahaan semakin mendekati garis

31 82 biru, maka bisa memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, nilai rasio LDR pada USP Swamitra Koppas Cibubur selama periode 2014 dan 2015 sudah cukup baik karena nilai rasio LDR yang dihasilkan berada dibawah batas aman yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, dengan kata lain USP Swamitra Koppas Cibubur telah mampu membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Sedangkan pada tahun 2016, USP Swamitra Koppas Cibubur memiliki nilai rasio LDR sebesar 112,57% dan sudah melewati batas aman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kenaikan ini disebabkan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang terjadi pada bulan Oktober 2016 lebih lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit sehingga kredit meningkat. Secara keseluruhan, rata-rata nilai rasio LDR yang dihasilkan USP Swamitra Koppas Cibubur selama periode 2014 s/d 2016 sudah cukup baik yaitu sebesar 106,45%, yang artinya USP Swamitra Koppas Cibubur memiliki kondisi sehat dalam menjalankan operasi atau kegiatan usahanya. c. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR pada USP Swamitra Koppas Cibubur selama tahun 2014 s/d 2016 mengalami penurunan dan peningkatan. Penurunan terjadi pada tahun 2015, yaitu sebesar 2,49% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Sedangkan peningkatan terjadi pada tahun 2016, yaitu sebesar 0,88%

32 83 lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Berikut adalah grafik yang memperlihatkan nilai rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada USP Swamitra Koppas Cibubur. 18% 16.97% 16% 15.16% 14% 14.48% 12% 10% 8% 8% 6% 4% 2% 0% Sumber : Hasil Olah Data Target yang ditetapkan oleh USP Swamitra Koppas Cibubur Realisasi Balanced Scorecard USP Swamitra Koppas Cibubur GAMBAR 4.3 GRAFIK RASIO CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) Dari grafik di atas, standar minimum nilai rasio CAR yang ideal sesuai dengan ketentuan dari USP Swamitra Koppas Cibubur adalah 8% atau sepanjang garis lurus biru pada grafik di atas. Jika garis yang menunjukan nilai rasio CAR suatu perusahaan semakin menjauhi garis biru, maka bisa dikatakan perusahaan tersebut memiliki kecukupan modal yang baik. Dengan demikian, nilai rasio CAR pada USP Swamitra Koppas Cibubur selama periode 2014 s/d 2016 bisa dikatakan cukup baik walaupun terjadi penurunan pada tahun Secara keseluruhan, rata-rata nilai rasio CAR pada USP Swamitra Koppas Cibubur selama periode 2014 s/d 2016 sudah cukup baik yaitu sebesar 15,54%, yang artinya USP Swamitra Koppas

33 84 Cibubur telah mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. d. Cost Efficiency Ratio (CER) CER pada USP Swamitra Koppas Cibubur selama tahun 2014 s/d 2016 mengalami peningkatan. Berikut adalah grafik yang memperlihatkan nilai rasio Cost Efficiency Ratio (CER) pada USP Swamitra Koppas Cibubur. 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 40% 26.06% 22.29% 16.74% Target yang ditetapkan oleh USP Swamitra Koppas Cibubur Realisasi Balanced Scorecard USP Swamitra Koppas Cibubur Sumber : Hasil Olah Data GRAFIK 4.3 GRAFIK RASIO COST EFFICIENCY RATIO (CER) Dari grafik di atas, standar minimum nilai rasio CER yang ideal sesuai dengan ketentuan dari USP Swamitra Koppas Cibubur adalah 40% atau sepanjang garis lurus biru pada grafik di atas. Jika garis yang menunjukan nilai rasio CER suatu perusahaan semakin menjauhi garis biru, maka bisa dikatakan bahwa managemen perusahaan tersebut kurang efisien dalam mengelola kegiatan bisnisnya. Dengan demikian, nilai rasio CER pada USP Swamitra Koppas Cibubur selama periode 2014 s/d 2016

34 85 bisa dikatakan sudah efisien dalam mengelola kegiatan bisnisnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai rasio CER pada USP Swamitra Koppas Cibubur yaitu sebesar 21,70%. Hasil ini berada di bawah dari target yang telah ditetapkan perusahaan, yang artinya perusahaan telah mampu mengelola kegiatan usahanya dengan baik. Hasil di atas adalah perspektif keuangan yang biasa digunakan USP Swamitra Koppas Cibubur dalam mengukur kinerja perusahaan setiap tahunnya sebelum di tambahkan 3 (tiga) perspektif Balanced Scorecard lainnya, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Perspektif Pelanggan a. Pertumbuhan Anggota Dari hasil analisis yang sudah dilakukan selama tahun 2014 s/d 2016, untuk perspektif pelanggan, USP Swamitra Koppas Cibubur sudah dapat mempertahankan pelanggan existing untuk tetap setia menjadi anggota koperasi. Hal ini bisa dilihat pada tabel 4.10, bahwa pelanggan USP Swamitra Koppas Cibubur dari tahun 2014 s/d 2016 rata-rata semakin bertambah. Berkurangnya pelanggan hanya terjadi pada tahun 2015, yaitu sebanyak 7 orang pada pelanggan debitur. Hal ini dikarenakan pelanggan tersebut sudah memenuhi kewajibannya sebagai kreditur dengan menyelesaikan perjanjian kredit. Bertambahnya anggota USP Swamitra Koppas Cibubur otomatis akan terjadi penambahan modal koperasi, yang kemudian diberdayakan oleh koperasi dengan berbagai usaha dan aliran

35 86 kas lain. Selain memperoleh tambahan modal, semakin banyaknya anggota juga menjadi inspiratif untuk lebih mengenalkan koperasi kepada masyarakat luas khususnya pedangang pasar. b. Kepuasan pelanggan Dari hasil uji validitas dan reliabilitas, indeks yang didapatkan sebesar dan berada dalam kriteria puas sehingga USP Swamitra Koppas Cibubur sudah dikategorikan mampu memberikan kepuasan terhadap nasabahnya. Persentase kepuasan pelanggan yang diperoleh USP Swamitra Koppas Cibubur sebesar 18,05% yang terdiri dari 13,82% menjawab puas dan 4,23% menjawab sangat puas serta 81.95% menjawab netral. Hasil ini pun sudah diatas target yang ditentukan perusahaan sebesar 15% dan ini menunjukan bahwa apa yang sudah dilakukan USP Swamitra Koppas Cibubur telah mampu memberikan kepuasan maksimal kepada nasabahnya. USP Swamitra Koppas Cibubur harus terus meningkatkan kinerja sumber daya manusia (SDM) atau kinerja karyawan pada pengetahuan, keterampilan, dan mendorong peningkatan kreativitas individu dengan berorientasi pada standar kualitas layanan serta membangun sistem informasi layanan yang dapat mengakomodasi lancarnya informasi dari karyawan ke manager atau sebaliknya. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal a. Inovasi yang dilakukan USP Swamitra Koppas Cibubur sudah cukup baik. Koperasi melakukan sedikit inovasi yang signifikan terhadap

36 87 proses kredit yang disalurkan dan metode pelayanan yang ada, yaitu dengan mengembangkan serta memodernisasi Usaha Simpan Pinjam (USP) melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan dukungan sistem manajemen sehingga USP Swamitra Koppas Cibubur memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. USP Swamitra Koppas Cibubur melakukan sedikit inovasi yang signifikan terhadap proses kredit yang ada yaitu dengan merubah sistem proses kredit dari manual menjadi online dan hal ini sangat membantu dalam pelayanan terhadap nasabah yang ingin melakukan pinjaman. b. Proses operasi USP Swamitra Koppas Cibubur telah sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan. Dari tabel 4.10, ratarata yang didapat sesuai dengan target yang diharapkan oleh perusahaan yaitu 2 menit per transaksi. Peningkatan kecepatan transaksi yang dilakukan oleh teller sangat dibutuhkan dalam melayani nasabah sehingga nasabah tidak menunggu terlalu lama ketika bertransaksi. USP Swamitra Koppas Cibubur telah menjalankan proses operasinya sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan. Dalam proses pembiayaan, waktu yang diperlukan USP Swamitra Koppas Cibubur tergantung pada karakteristik nasabah. Bagi nasabah existing dan memiliki karakteristik baik hanya memerlukan waktu 1 jam atau

37 88 maksimal 1 hari. Namun bagi nasabah baru maksimal 2 hari karena harus di survey terlebih dahulu. c. Layanan purna jual yang dilakukan USP Swamitra Koppas Cibubur adalah berupa service yang responsif dan proses penagihan. Pihak koperasi mengatasi keluhan-keluhan pelanggan dengan azas kekeluargaan dan dalam melakukan proses penagihan, pihak marketing USP Swamitra Koppas Cibubur memberikan kemudahan terhadap nasabah yang ingin melakukan angsuran tetapi tidak memiliki waktu untuk datang langsung ke kantor yaitu dengan mendatangi langsung ke rumah nasabah (door to door) atau bisa melalui rekening. Bahkan ada bentuk perhatian bagi nasabah existing yaitu dengan membantu apabila ada nasabah yang terkena musibah dan pemberian parsel saat lebaran bagi pelanggan dengan jumlah simpanan banyak. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan a. Produktivitas karyawan Dari tabel 4.10 di atas, untuk produktivitas karyawan USP Swamitra Koppas Cibubur selama tahun 2014 s/d 2016 sudah baik dan mampu melampaui target yang telah ditentukan, yaitu sebesar Rp ,54, artinya USP Swamitra Koppas Cibubur telah mampu memperhatikan kebutuhan karyawan dan memberikan fasilitas yang mendukung karyawan untuk bekerja efektif. Seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan

38 89 yang diharapkan dalam waktu singkat dan tepat. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas antara lain: 1) Pendidikan, semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik dan salary yang lebih baik. 2) Kesehatan jasmani dan rohani, salah satu tugas pimpinan perusahaan adalah menjamin kesehatan karyawan dengan cara mengatur jam kerja, menghilangkan lembur sehingga dapat menciptakan kegiatan para karyawan. 3) Lingkungan kerja, lingkungan kerja yang baik dan bersih akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas. 4) Faktor manajerial, gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas. 5) Peralatan yang digunakan, peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas kerja karyawan perlu mendapat perhatian dari perusahaan karena dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. b. Tingkat pelatihan karyawan Dari tabel 4.10 di atas, jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan pada tahun 2014 dan 2015 sebanyak 2 orang. Dan pada tahun 2016, jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan bertambah menjadi 3 orang, sehingga bisa dikatakan bahwa USP Swamitra Koppas Cibubur sudah mampu

39 90 melakukan pengembangan SDM dan rata-rata tingkat pelatihan karyawan per tahunnya sebesar 19,45% melebihi target yang telah ditetapkan. Karyawan USP Swamitra Koppas Cibubur yang mengikuti pelatihan adalah koordinator dan pelaksana. Untuk pelaksana yang ikut dalam pelatihan biasanya berbeda setiap tahunya sesuai dengan kebijakan atau persetujuan dari koodinator. Hal ini dilakukan agar semua karyawan memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Pelatihan karyawan yang tepat dapat memberikan efek yang baik kepada karyawan sehingga karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami beberapa hal terkait pekerjaannya. c. Kepuasan karyawan Untuk kepuasan karyawan, dari hasil uji validitas dan reliabilitas, indeks yang didapatkan sebesar 638 dan berada dalam kriteria puas sehingga USP Swamitra Koppas Cibubur sudah dikategorikan mampu memberikan kepuasan terhadap karyawannya. Persentase kepuasan karyawan yang diperoleh USP Swamitra Koppas Cibubur sebesar 28,21% yang terdiri dari 15,36% menjawab puas dan 12,85% menjawab netral. Hasil ini pun sudah diatas target yang ditentukan perusahaan sebesar 15% dan ini menunjukan bahwa apa yang sudah diberikan perusahaan mendapatkan feedback baik dari karyawannya. Kedisiplinan kerja, komunikasi kerja dengan atasan (pendelegasian, keterlibatan dalam pengambilan keputusan), dan hubungan kerja antara karyawan menjadi nilai positif

40 91 bagi perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada nasabah. Selain itu, pemberian intensif, honorarium/gaji, dan ketepatan waktu dalam pemberian insentif dan honorarium/gaji juga menjadi salah satu faktor kepuasan nasabah USP Swamitra Koppas Cibubur. Hal ini sejalan dengan tingkat produktivitas karyawan yang mampu melampaui target yang telah ditentukan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan koperasi atau Lembaga Keuangan (LKM) yang dikenal dengan nama

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan koperasi atau Lembaga Keuangan (LKM) yang dikenal dengan nama BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Koperasi Swamitra 1. Sejarah Koperasi Swamitra Sebagai bank yang memiliki misi berpihak kepada koperasi dan usaha kecil, Bank Bukopin telah merintis dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. VI.1. Sejarah Singkat Unit Simpan Pinjam Swamitra Pekanbaru

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. VI.1. Sejarah Singkat Unit Simpan Pinjam Swamitra Pekanbaru BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN VI.1. Sejarah Singkat Unit Simpan Pinjam Swamitra Pekanbaru Sejak diberlakukannya ketentuan bagi perbankan untuk wajib menyalurkan KUK 20% dari volume kredit yang disalurkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Riau Kepri Pekanbaru, yang berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) 370550,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anthony, N. Robert & Govindarajan, Vijay Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid 2. Tanggerang: Karisma Publishing Group.

DAFTAR PUSTAKA. Anthony, N. Robert & Govindarajan, Vijay Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid 2. Tanggerang: Karisma Publishing Group. DAFTAR PUSTAKA Anthony, N. Robert & Govindarajan, Vijay. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid 2. Tanggerang: Karisma Publishing Group. Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi Pokok Pokok Pikiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan mengawasi dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard pada PT Bank Pembangunan Daerah NTT (Bank NTT), maka

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 21 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Analisis Kinerja Keuangan Suatu pengukuran tingkat kesehatan Usaha Simpan Pinjam (USP) dalam kemampuan kerja dan produktifitasnya adalah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang

Lebih terperinci

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK DKI TBK

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK DKI TBK ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK DKI TBK Nama : Alien Dwi Putri NPM : 20210558 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Hantoro Arief Gisijanto, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Tujuan utama sebuah perusahaan merupakan menghasilkan laba yang maksimum, sehingga sangat penting untuk perusahaan menghitung besarnya laba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah USP Swamitra Kjub Mitra Tani Swamitra adalah nama pola kemitraan berdasarkan perjanjian kerjasama antara Bank Bukopin dengan koperasi simpan pinjam atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999.

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999. BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 5.1.1 Gambaran umum Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999. Pendirian Bank Syariah Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga yang ikut andil maupun berperan penting dalam laporan keuangan suatu perusahaan, terutama untuk mengembangkan dan mengatur perekonomian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat -giatnya melaksanakan pembangunan segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di babbab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS

PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS KOMPUTER LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 08 & 09 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prinsip semua pelaku usaha adalah mencari laba yang maksimal atau berusaha untuk meningkatkan labanya. Hal ini menyebabkan laba menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bogor. Aulia Miftah Rahmat 4EB

Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bogor. Aulia Miftah Rahmat 4EB Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bogor Aulia Miftah Rahmat 4EB07 212122253 LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis saat ini sangat kompetitif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, bank merupakan sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan obyek penelitian Dilihat dari tujuannya, penelitian ini adalah penelitian terapan. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, mengevaluasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014): 262-275 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA I Made Wisnawa Arimbawa 1 I G.A.M Asri Dwija Putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam pengembangan usaha khususnya usaha berskala mikro kecil

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam penelitian ini.tahapantahapan tersebut dapat terlihat dalam gambar 3.1. Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian 20

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Peran bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

Formulir Isian Pembinaan UMK (Usaha Mikro dan Kecil)

Formulir Isian Pembinaan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) Lampiran 1 Formulir Isian Pembinaan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) I. Identitas Responden 1. Nama 2. Umur : Tahun 3. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Wanita 4. Pendidikan Terakhir 5. Jabatan dalam Perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk Yhana Kusuma Respati 3EB01 26209122 LATAR BELAKANG Penilaian atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank yang merupakan lokomotif pembangunan ekonomi mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Tidak mengherankan jika pemerintah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BANK

ANALISIS KINERJA BANK ANALISIS LAPORAN KEU. PERBANKAN KARTIKA SARI. UniversitasGunadarma. ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI : 1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 2. Menyebutkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Banyak kalangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan pada bab IV, serta berdasarkan teori yang mendasari penelitaian ini, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP) BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP) SAGITA DWI SUGESTI 26212780 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA BAB 1: Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor ekonomi menjadi salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara dan bank sangat berpengaruh terhadap perekonomian seluruh negara dimana

BAB I PENDAHULUAN. negara dan bank sangat berpengaruh terhadap perekonomian seluruh negara dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga yang paling penting dalam sektor keuangan disuatu negara dan bank sangat berpengaruh terhadap perekonomian seluruh negara dimana ketika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Ibnu Fariz (2012) Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan yang memegang peranan penting dalam perekonomian di setiap negara, merupakan sebuah alat yang dapat mempengaruhi suatu pergerakan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Loan to Deposit Ratio (LDR) 2.1.1 Pengertian Loan to Deposit Ratio (LDR) Pengertian Loan to Deposit Ratio menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/PBI/2013 Tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah luput dari permasalahan ekonomi. Dengan situasi yang cepat berubah, masyarakat memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada masyarakat, yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan paling lengkap. Lembaga Keuangan Bank (LKB) dalam praktiknya terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan merupakan lembaga yang paling berpengaruh terhadap kelangsungan perekonomian suatu negara dan bank adalah salah satunya. Bank berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2002: 17), laporan keuangan didefinisikan sebagai ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang tumbuh pesat, membawa dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang menyebabkan dinamika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian Bank berdasarkan pasal 1 UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Bank Secara Umum Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut menciptakan persaingan yang sangat ketat.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE 2010-2012 DOSEN PEMBIMBING : Rini Tesniwati, SE., MMSi Galih Pangestu 22210924 3EB06 Latar Belakang Menurut UU RI No 10 1998 tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha

Lebih terperinci

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana

Lebih terperinci

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat Indonesia akan keberadaan bank sudah sangat dirasakan saat ini, bagaimana tidak karena bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal sangat penting pada peranan dalam sistem keuangan. Keberadaan sistem keuangan dalam sektor perbankan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Rasio Likuiditas (Current Ratio)

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Rasio Likuiditas (Current Ratio) BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Pengaruh dari Pembiayaan Bermasalah terhadap Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas dan Rasio Solvabilitas di Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Amanah Ummah Surabaya 1. Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi yang dapat berperan dalam mendukung kegiatan perekonomian salah satunya adalah Dunia perbankan.

Lebih terperinci

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) A. Sejarah Ringkas Perjalanan sejarah perkembangan ekonomi di Indonesia, termasuk terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, telah membangkitkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei 2011 merupakan tonggak sejarah dimana secara resmi PT Sampoerna Investama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak lepas dari peranan sektor perbankan sebagai lembaga pembiayaan bagi sektor riil. Pembiayaan yang diberikan sektor perbankan kepada sektor riil

Lebih terperinci