BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi"

Transkripsi

1 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sejarah Berdirinya Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Gorontalo sebagai Provinsi yang baru dibentuk tahun 2002 dengan jumlah pegawai sebanyak 156 orang yang berawal dari 1 kota dan 1 kabupaten sekarang menjadi 1 kota dan 5 kabupaten. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo, beralamatkan di Jalan Brigjen Piola Isa Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Badan Pertanahan Nasional (BPN) dahulu dikenal dengan sebutan kantor Agraria. Badan Pertanahan Nasional diatur melalui peraturan Presiden nomor 10 tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional. Berdasarkan instruksi presiden nomor 7 tahun 1999, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Bagian bagian yang ada pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo yakni bagian Informasi, bagian Tata Usaha, bagian HTPT, bagian SPP, bagian P3, bagian SKP, bagian P3M. 14

2 15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini berisi Visi, Misi, Program dan kegiatan yangn akan dicapai dan telah dicapai serta memberi arah kepada setiap aparatur Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo Visi Dan Misi a. Visi Visi kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo adalah menjadi lembaga yang mampu mewujudkan kebijkan bidang pertanahan sesuai dengan kondisi dan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan sebesar - besarnya kemakmuran rakyat. b. Misi Secara operasional Misi ataupun tujuan Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo selama periode adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan survei dan pemetaan tanah untuk seluruh wilayah Provinsi Gorontalo khususnya wilayah yang memiliki potensi ekonomi tinggi serta rawan masalah pertanahan. 2. Melaksanakan percepatan persertifikatan bidang - bidang tanah diseluruh Provinsi Gorontalo melalui program PRONA, PRODA, UKM, serta menyediakan fasilitas infrastuktur bagi inisiatif swadaya dan partisipasi masyarakat.

3 16 3. Mendorong adanya pemberian akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat pemilik tanah untuk meningkatkan kesejahteraan. 4. Melaksanakan pembaruan Agraria pada objek tanah bekas HGU dan tanah negara dalam rangka menata dan mengendalikan P4T, mengurangi kemiskinan dan membuka lapangan kerja. 5. Menyelesaikan masalah konflik, sengketa dan perkara pertanahan serta mencegah terciptanya konflik, sengketa dan perkara pertanahan yang baru melalui pembenahan kegiatan / pelayanan pertanahan pada unit - unit kerja Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo. 6. Menigkatkan mutu pelayanan publik di bidang pertanahan untuk lebih berkualitas, cepat, akurat, tepat, transparan, dan akuntabel dengan tetap menjaga kepastian hukum. 7. Menindak lanjuti hasil pemeriksaan internal auditor dan mengantisipasi adanya objek - objek kesalahan baru dengan cara mempedomani semua aturan pelaksanaan. 8. Mengembangkan infrastruktur pertanahan bagi seluruh Kantor Pertanahan Kabupaten / Kota serta Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo Landasan Hukum Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan (SP & PP) yang bertujuan untuk mewujudkan kepastian hukum, keterbukaan dan akuntabilitas pelayanan publik yang tercantum.

4 17 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 13 tahun 2010 tentang jenis Penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional. 2. Peraturan Mentri Keuangan No.132/PMK.02/2010 tentang indeks dalam ranka penghitungan, penetapan, pelayanan PNBP pada Badan Pertanahan Nasional 3. Surat edaran No.1367 / /IV/2012 tentang penyampaian peraturan menteri keuangan Republik Indonesia No. 15 / PMK.02/2012 Tgl. 13 April Struktur Oganisasi Kegiatan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Gorontalo ini tidak terlepas dari kegiatan yang sejalan dengan program yang telah direncanakan baik dari struktur organisasi dengan operasionalnya, sebab tanpa perencanaan dan sumber daya yang mendukung, suatu arganisasi tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan, oleh karena itu perlu adanya pembentukan konsep dari perencanaan, pengorganisasian yang dapat mendukung terselenggaranya kinerja pegawai yang efisien, serta bisa menjalankan program kerja dengan baik. Dibawah ini juga dilampirkan struktur organisasi dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo:

5 18

6 Tugas dan Fungsi Tangung jawab pegawai tidak lepas dari kegiatan yang sejalan dengan program yang telah direncanakan, berikut tugas dan tanggung jawab para pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo: a. Kepala kantor Mempunyai tugas dan tanggung jawab merencanakan, mengatur dan, mengawasi kinerja pegawai, agar efektif dalam melaksanakan tugasnya. b. Kepala bagian tata usaha beperan sebagai pengelola administrasi, menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang kepegawaian, perencanaan, pelaporan, perlengkapan dan aset. c. Kepegawaian mengkoordinasi, memberikan petunjuk teknis, dan pengendalian terhadap pelaksanaan semua kegiatan, yang sudah direncanakan oleh kantor. d. Bendahara mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengatur arus keuangan pada kantor sama dengan halnya mengelola administrasi.

7 20 e. Sekretaris mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan fungsi kantor dalam bidang organisasi dan administrasi. f. anggota / staf ada beberapa anggota atau staf yang ikut membantu mengendalikan kegiatan kantor antara lain: 1. Hak tanah dan pendaftaran tanah (HTPT) 2. Survey pengukuran dan penetaan (SPP) 3. Pengaturan, penetaan, dan pertanahan(p3) 4. Pengendalian, petanahan, pemberdayaan masyarakat (P3M) 5. Sengketa dan konflik pertanahan (SKP) Selanjutnya di gambarkan susunan jumlah staf pegawai pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo: Tabel I No Nama staf Jumlah staf 1 Hak tanah dan pendaftaran tanah (HTPT) 3 orang

8 21 2 Survey pengukuran dan penetaan (SPP) 14 orang 3 Pengaturan, penetaan dan pertanahan (P3) 11 orang 4 Pengendalian, pertanahan, pemberdayaan masyarakat (P3M) 5 orang 5 Sengketa dan konflik pertanahan 5orang Sumber Data : Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo Keadaan Pegawai Keadaan pegawai tetap pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo, bedasarka nama, golongan, jenis kelamin, dan jabatan: Tabel II No Nama Gol Jenis Kel Jabatan 1 Ir. Arif Setiabudi Canny IV/d L 2 Iing Sarkim. SH.,MM IV/b L Kepala kantor Kanwil Badan Pertanahan Provinsi Gorontalo Kabid Pengkajian dan Penanganan senketa dan konflik 3 Ir. Aris Sri Mulyanto, MM IV/b L Kabid Survey, Pengukuran dan Penetapan 4 Ir. Lindaryam Jahja IV/b P Kabid Pengendalian Peretanahan dan Pemberdayaan Masyarakat

9 22 5 Drs. Surijadi Wuata IV/a L Kabid Tata Usaha 6 Sulam Samsul. A.Ptnh IV/a L Kabid Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah 7 Johanis J. Doringin. SH IV/a L Kabid Pengaturan dan Penataan Pertanahan. 8 Puji Amin, S. Hut III/d L Kepala seksi Pengendalian Pertanahan 9 Asmin Dj.Haras, S,Sit. III/d P Kasubag Umum dan Informasi 10 Mulyadi Datau III/d L Kepala Seksi Landerform 11 Hj. Yetty Kadir III/d P Perencanaan dan Keuangan 12 Lukman Hakim,SY.S,Sit III/d L Kepala Seksi Survey Potensi Tanah 13 Dicky C.Muharawan, ST,.MT III/c L Kepala seksi pemetaan tematik 14 Ramla Razak III/c P Kepala Seksi Pemetaan Hak Tanah Badan Hukum 15 Roy A.Loleh III/c L Kepala Seksi Pengkajian 16 Irwan M.Puti III/c L Kasubag Kepegawaian 17 Mohamad Nur Aliwu III/c L Kepala Seksi Konsulidasi Tanah 18 Wulan Hinta III/b P Kepala seksi Pendaftaran

10 23 19 Ratna B. Kumalasari, SH III/b P Kepala Seksi Penetapan Hak Tanah Penetapan 20 Moh. Ekafitrawan, ST III/b L Kepala Seksi Pengukuran Bidang 21 Lance Makuta III/b L Kepala Seksi Penatagunaan Tanah 22 Abdillah Mallo, SH III/b L 21 Rasmin Iman III/b L 22 Raden Rahmat Sorani, sp III/b L Kepala Seksi Prngaturan tanah pemerintah Kepala Seksi Pengkajian dan Penanganan Perkara Kepala Seksi Penetaan Kawasan Tertetu 21 Wahyu Eko Suprihandono, S.T III/a L Staf SPP 22 Yogi Susatwoko, SE III/a L Staf P3M 23 Ninda Adisti Putri, S.T III/a P Staf HTPT 24 Elrianto Sara,SH III/a L Staf SKP 25 Ina Nilanng Tyas, SP III/a P Staf Subag Kepegawaian Adib Prima Adhitama, S.Si Rahkmat Aries Saharjo, S.T III/a L Staf SPP III/a L Staf SPP 28 Rahma Widyastuti, S.T III a P Staf P3

11 24 29 Nur Septylia Choirutun Nisak III a P Staf P3M 30 Rustianty Adam, A.Md II/d P Staf Subag Keuangan 31 Taufik H. Monoarfa II/c L Staf P3M 32 Hendi Usman, A.Md II/c L Staf Subag Umum dan Informasi 33 Sry Wahyuni T, A.Md II/c P Staf Subag Keuangan 34 Azir Rahman II/c L Staf P3 35 Hamdan Mohamad, A.Md II/c L Staf Subag Keuangan 36 Indra Lesmana, A.Md II/c L Staf HTPT Yusna Abd.Muis Kasim, A.Md Mohamad Fadly Ilahude, A.Md II/c L Staf Subag Keuangan II/c L Staf P3 39 Rian Bachsoan, A.Md II/c L Staf HTPT 40 Riswanto, A.Md II/c L Staf P3M 41 Anzar Abidin Najpa II/b L Staf SPP 42 Lukman Otaya II/b L Staf P3 43 Irfandi Otalu II/b L Staf Sengketa 44 Affandi Nur Karim II/b L Staf SPP 45 Siti Mukaromah II/b P Staf SPP

12 25 46 Umar Karim II/b L Staf Subag Kepegawaian 47 Trezi Andhika II/a L Staf TU 48 Yuli Adriansyah II/a L Staf SPP 49 Yuswa Dolar Tri Sendik Aksa II/a P Staf SPP 50 ARI Prima Wijaya II/a L Staf SPP 51 Fitria Hasanah II/a P Staf SPP 52 Andi Haslim II/a L Staf SPP 56 Hanang Dewantoro II/a L Staf SPP 57 Hermawan Dwi Astanto II/a L Staf SPP 58 Iswan Tamizi II/a L Staf SPP Sumber Data :Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, bahwa masih ditemukan sedikit kendala yang mempengaruhi efektifitas kerja pegawai, seperti kurangnya disiplin kerja, yang menghambat aktivitas pada kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo. Selain dari faktor pegawai itu sendiri, kendala yang ditemui juga berupa kondisi fasilitas kantor yang masih kurang memadai, diantaranya ruang kantor yang masi sempit, dan peralatan teknologi yang belum lengkap.

13 26 Adapun upaya mengatasi kendala yang dimaksud telah dilakukan langkah langkah sebagai berikut: 1. Pencepatan pembentukan Kelembagaan Kantor Pertanahan di Provinsi Gorontalo 2. Penataan pegawai dan pengoptimalan pendistribusian sarana prasarana pada Kantor Pertanahan yang baru dibentuk. 3. Pembinaan administrasi dan teknis operasional untuk pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. 4. Peningkatan disiplin pegawai dilingkungan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo. 3.2 Pembahasan Efektifitas Kerja Pegawai Pegawai merupakan salah satu unsur potensial dalam pengoperasian setiap aktivitas yang dilakukan pada kantor. Peralatan canggih tanpa peran aktif pegawai tidak berarti apa apa, sebab tanpa pegawai maka tujuan kantor tidak akan tercapai, namun untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pegawai yang berwawasan dalam bidangnya baik kreativitas, inovatif, disiplin, berwawasan luas serta bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai macam persoalan yang timbul pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo.

14 27 Efektifitas Kerja Pegawai dapat dilihat dari hasil kerja yang dilakukan, serta bagaimana sikap dan perilakunya dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dengan adanya fasilitas menunjang dapat meningkatakan efektifitas kerja, dan mengikuti pelatihan pelatihan sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki serta penempatan pegawai sesuai keahlian, sehingga pekerjaan akan terarah pada tujuan kantor. Peran pegawai pun sangat diperlukan yakni profesional dalam bekerja serta memiliki antusias dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, sehingga akan menciptakan pekerjaan yang efektif dan efisien. Kesadaran diri para pegawai yang nantinya akan membawa efek positif terhadap kantor karena mempunyai tanggung jawab dari para pegawainya, dengan adanya tanggung jawab ini maka pekerjaan akan lebih baik dan terarah, mendorong para pegawai untuk melakukan pekerjaan dengan baik, artinya memberikan motivasi yang akan membawa kearah berhasilnya suatu kantor. Adanya pelayanan yang baik dari pihak kantor untuk menjaga kepercayaan dan simpati kepada masyarakat, sebab efektifitas kerja sangat menunjang pemberian pelayanan pada masyarakat. Perlunya keterampilan yang baik untuk meningkatkan kemauan dan efektifitas pegawai, dan setiap para pegawai bertanggung jawab melakukan pekerjaan, tentunya dalam rangka meningkatkan karir serta pengembangan potensi pegawai itu sendiri.

15 28 Disamping beberapa hal diatas, kesejatraan juga sangat diutamakan, seperti meningkatkan semangat agar bisa memaksimalkan efektifitas kerja.peningkatan kinerja pegawai merupakan aset dari kantor yang menjadi perencanaan dan pelaku aktif dari setiap aktivitas kerja pegawai.pegawai mempunyai pengetahuan yang tinggi dan pekerjaan yang menjadi kewajiban untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Perilaku pegawai dalam melakukan pekerjaan yang dibarengi semangat yang tinggi dapat menciptakan pekerjaan yang maksimal dan mutu yang berkualitas, selain itu penyelesaian pekerjaan yang baik dan tepat pada waktunya akan memberikan citra yang baik pada suatu kantor, sebaliknya pekerjaan yang tidak dibarengi dengan semangat yang tinggi dan tidak bisa bekerja dengan tepat pada waktunya akan menimbulkan citra buruk terhadap suatu kantor. Pengetahuan terhadap kerja ini adalah lingkungan dimana pegawai harus memiliki keterampilan mengenai segala pekerjaan yang diharapkan menjadi pegangan dalam menjalaninya, dalam hal ini menyangkut tentang kinerja yang baik. Setiap orang atau kelompok mempunyai satu rencana, satu tujuan, satu perintah dan satu atasan supaya terwujud kesatuan arah, kesatuan gerak dan kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama berhubungan dengan pegawai serta seluru yang ada dalam kantor tersebut. Seluruh organisasi atau kantor mempunyai hak yang di pusatkan pada pemberian hasil keseluruhan yang memuaskan. Dan hendaknya segala peraturan, perjanjian, dan perintah harus dihormati dan dipatuhi.

16 29 Setiap kelompok harus dikembangkan dan dibina melalui sistem komunikasi yang baik, sehingga dapat mewujudkan kekompakan kerja, dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik, kantor harus membina para pegawai sedemikian rupa supaya pegawai merasa ikut memiliki perusahaan itu.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disiplin merupakan kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapainya.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disiplin merupakan kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapainya. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Gorontalo sebagai provinsi yang baru dibentuk tahun 2002 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun BAB I PENDAHULUAN Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan Bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT I. Dasar Hukum Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lahat dibentuk berdasarkan : 1. Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN RENCANA ANGGARAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA DAN RENCANA ANGGARAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA DAN RENCANA ANGGARAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Tabel I. Alokasi Anggaran Tahun 2012 (dalam ribuan rupiah) KODE PROGRAM

Lebih terperinci

PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA TAHUN 2015

PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA TAHUN 2015 PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA TAHUN 205 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Jayapura memiliki Jabatan Struktural dengan jumlah 20 (dua puluh)

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian Negara Tahun 2012 dapat

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

Total Tahun

Total Tahun RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014 KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL DAN KEGIATAN PRIORITAS BIDANG REFORMA AGRARIA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (BERDASARKAN PERPRES NO.5 TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Organisasi Badan Pertanahan Nasional merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, yang mempunyai tugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 2.1 Sejarah Kantor Dinas Pendaptan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 2.1 Sejarah Kantor Dinas Pendaptan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 2.1 Sejarah Kantor Dinas Pendaptan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 29/900/2017 TENTANG

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 29/900/2017 TENTANG WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 29/900/2017 TENTANG PENETAPAN PEJABAT SELAKU PENGGUNA ANGGARAN, KUASA PENGGUNA ANGGARAN DAN BENDAHARA PADA BADAN PERENCANAAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk

Lebih terperinci

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 1. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar dibentuk berdasarkan Peraturan Walikota Makassar

Lebih terperinci

BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT

BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT I. KEDUDUKAN Biro Humas merupakan salah satu dari 9 (sembilan) Biro pada Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun2004 Tentang perimbangan keuangan pusat dalam rangka mengimplementasikan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA BUPATI PENAJAM PASER UTARA 3 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007 tanggal 14 Nevember 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi

Lebih terperinci

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2 BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU A. Sejarah Singkat. Pada pasal 2 ayat 1 peraturan Menteri Dalam Negeri. Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan

Lebih terperinci

DESKRIPSI ORGANISASI

DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Pengadilan Pajak merupakan lembaga peradilan yang relatif baru di Indonesia meskipun embrio dari lembaga ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda yakni

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sibolga Pada awalnya Kota Sibolga adalah Kota Administratif yang masih berada di wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2906); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran N

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2906); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran N No.327, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN Negara. Hak Keuangan. Fasilitas. Hakim MA. Perubahan. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA MOR 74 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

#BandungJuara ASISTEN PEMERINTAH

#BandungJuara ASISTEN PEMERINTAH #BandungJuara DATA DAN INFORMASI ASISTEN PEMERINTAH SETDA KOTA BANDUNG Jl. Wastukancana No. 2 Bandung, telepon (022) 4206485. asistensatupemerintahan@gmail.com I. INFORMASI BERKALA A. Profil Kedudukan

Lebih terperinci

STRUKTUR JABATAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIREBON

STRUKTUR JABATAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIREBON STRUKTUR JABATAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIREBON KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIREBON IV/a S1 KASUBAG PERTANIAN, PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan Bab I Pendahuluan Didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN

DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN A. Informasi tentang profile Badan Publik : 1. Informasi tentang kedudukan, domisili dan alamat lengkap VIEW Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di Bidang

Lebih terperinci

VISI DAN MISI KABUPATEN BANDUNG

VISI DAN MISI KABUPATEN BANDUNG VISI DAN MISI KABUPATEN BANDUNG Visi Terwujudnya Kabupaten Bandung Yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berdasarkan Religius,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan BPN dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan BPN dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha Berdasarkan keputusan presiden nomor 96/M/1993 tentang pembentukan Kabinet Pembangunan IV kegiatan pertanahan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga buku Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purbalingga Tahun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian, dan gairah kerja bagi Pegawai

Lebih terperinci

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 28 /900/2017 TENTANG

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 28 /900/2017 TENTANG WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 28 /900/2017 TENTANG PENETAPAN PEJABAT SELAKU PENGGUNA ANGGARAN, KUASA PENGGUNA ANGGARAN DAN BENDAHARA PADA DINAS LINGKUNGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 14 TELP MAKASSAR UNIT ORGANISASI : PENGADILAN AGAMA MAKASSAR KLAS IA KEADAAN : PER 30 DESEMBER 2011

JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 14 TELP MAKASSAR UNIT ORGANISASI : PENGADILAN AGAMA MAKASSAR KLAS IA KEADAAN : PER 30 DESEMBER 2011 LAMPIRAN SURAT EDARAN KEPALA BAKN NOMOR : 03/SE/1980 TANGGAL : 11 Pebruari 1980 PENGADILAN AGAMA MAKASSAR KLAS IA DAFTAR KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 14 TELP. 0411581753

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu Sub Bagian pada Bagian Keuangan yang mengelolah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BAGIAN HUMAS SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BAGIAN HUMAS SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BAGIAN HUMAS SEKRETARIAT DAERAH Nama : ACHMAD KOS ASIH, S.Ip, M.Si Jabatan : KEPAL A BAGIAN HUMAS NIP : 19680328 198803 1 002 Pangkat/Gol : Pembina, IV/B VISI BAGIAN HUMAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah, visi misi, tugas pokok,

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.882 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PEJABAT YANG BERWENANG MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS SOSIAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2017

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS SOSIAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2017 DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS SOSIAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN Nama Ketua PPID OPD Nama Unit/Satker yang menguasai : Dra. Hj. Hermien Yuliaty : Dinas Sosial Prov. NTB I No. Jenis Ringkasan isi

Lebih terperinci

2. STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA KOTA MADIUN

2. STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA KOTA MADIUN 2. STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA KOTA MADIUN TOTOK SUGIARTO, SH, MSi NOMOR : 03 Tahun 2016 Pembina Tingkat I/ IV/b TANGGAL : 27 September 2016 NIP 197009011996031008 SRI YUSWANING ASTUTI BA Pembina Tingkat

Lebih terperinci

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe - 2-3 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG P GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN PERTIMBANGAN KONDISI KERJA PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN NOMOR SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR TAHUN T E N T A N G PERUMUSAN BEBAN KERJA APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 100 TAHUN 2000 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN

Lebih terperinci

RENSTRA Tahun Pengadilan Negeri Demak

RENSTRA Tahun Pengadilan Negeri Demak KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Demak 2015-2019.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENETAPAN TUNJANGAN BAHAYA RADIASI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan Pada awalnya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan adalah suatu sub bagian

Lebih terperinci

SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAMPAK DEPAN TAMPAK KIRI TAMPAK KANAN Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah berdiri pada tahun 1960, pada masa

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN

Lebih terperinci

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016 . LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks berimplikasi kepada tuntutan masyarakat yang ingin terlayani

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN. pertanahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Presiden.

Bab I PENDAHULUAN. dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN. pertanahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Presiden. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Organisasi Badan Pertanahan Nasional Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah instansi pemerintah Non Departemen yang berkedudukan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG Menimbang BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANA KEGIATAN PENSERTIFIKATAN TANAH WARGA (PRODA) KABUPATEN BANTUL TAHUN

Lebih terperinci

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia i

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia i Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia i Sapta Tertib Pertanahan Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan Gambar Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif i ii iv vii ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI DIKLAT TAHUN 2015

LAPORAN REALISASI DIKLAT TAHUN 2015 KEMENTERIAN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN MEDAN LAPORAN REALISASI DIKLAT TAHUN 2015 PENGELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Disusun Oleh : YULI TRI RETNANINGTYAS NPM. 0641010053 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Era globalisasi, sekarang ini dan dimasa akan datang kompetisi yang terjadi sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak organisasi

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 248 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 248 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 06 TENTANG PENETAPAN HASIL ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KOTA

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JAYAPURA DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI A. Sejarah Berdirinya Badan Pertanahan Nasional Badan Pertanahan Nasional pertama kali dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988, telah beberapa kali

Lebih terperinci

K a ta P e n g a n ta r

K a ta P e n g a n ta r Kata Pengantar Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 073/J.A/07/1999

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 073/J.A/07/1999 JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 073/J.A/07/1999 TENTANG POLA JENJANG KARIR PEGAWAI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Eksekutif

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Eksekutif Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Eksekutif Keterwakilan perempuan di lembaga eksekutif juga menjadi tolok ukur pemberdayaan perempuan. Untuk melihat pemberdayaan perempuan di lembaga eksekutif dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Januari 2017 KEPALA DINAS PERTANAHAN. Drs. BAMBANG SUMANTRI, SH, MM, M.Hum Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Malang, Januari 2017 KEPALA DINAS PERTANAHAN. Drs. BAMBANG SUMANTRI, SH, MM, M.Hum Pembina Utama Muda NIP 1 KATA PENGANTAR Segala Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat- Nya penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Pertanahan Kabupaten Malang Tahun 2016 dapat tersusun sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN GRESIK

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 100 TAHUN 2000 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SKPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 INOVASI OPD

GAMBARAN UMUM SKPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 INOVASI OPD 1 GAMBARAN UMUM SKPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 INOVASI OPD GAMBARAN UMUM OPD KECAMATAN LAMONGAN 1. Tugas dan Fungsi 2. Struktur Organisasi 3. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) 3 GAMBARAN UMUM KEC. LAMONGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 448 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 448 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 448 TAHUN 06 TENTANG PENETAPAN HASIL ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA DINAS PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh Opong Sumiati Dasar Hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2015 PERATURAN BERSAMA. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDAPROVSU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDAPROVSU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDAPROVSU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Umum Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Selayar berkantor dijalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 1 Benteng, Nomor Telpon/Fax (0414) 21118, website: bkdselayaronline.blogspot.com,

Lebih terperinci

BAB III OB JEK DAN METODE PENELITIAN. 1. Visi dan Misi Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur. 2011, Dinas Perpajakan menetapkan Visi.

BAB III OB JEK DAN METODE PENELITIAN. 1. Visi dan Misi Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur. 2011, Dinas Perpajakan menetapkan Visi. 46 BAB III OB JEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Visi dan Misi Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur Untuk mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Cianjur 006-0, Dinas Perpajakan menetapkan

Lebih terperinci

Dindin Firmansyah BDK Bandung

Dindin Firmansyah BDK Bandung 1. Profil Lembaga a. Sejarah Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung (Balai Diklat) berdiri pada tahun 1981 dengan penetapan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 45 tahun 1981 dengan nama Balai Diklat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK.

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015-2019 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1.

Lebih terperinci

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 2/900/2017 TENTANG

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 2/900/2017 TENTANG WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 2/900/2017 TENTANG PENETAPAN PEJABAT SELAKU PENGGUNA ANGGARAN, KUASA PENGGUNA ANGGARAN DAN BENDAHARA PADA DINAS PERTANIAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci