HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh : Della Arginia Octaviadon R PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

2 digilib.uns.ac.id HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh : Della Arginia Octaviadon R PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 i

3 digilib.uns.ac.id

4 digilib.uns.ac.id

5 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Della Arginia Octaviadon. R Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum. Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dari kehidupan seorang wanita. Dukungan suami penting untuk kehamilan ibu dalam menghadapi segala keluhan kehamilannya. Mual dan muntah adalah gejala yang wajar akan tetapi mual dan muntah yang berat yang berlangsung sampai 4 bulan disebut hyperemesis gravidarum. Angka insidensi kejadian tersebut 3-20 per 1000 kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini populasi targetnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi. Jumlah sampel sebanyak 44 responden diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik analisa data yang digunakan yaitu Chi Square (α = 0,05). Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu hamil mendapat dukungan dari suami dan tidak menderita hyperemesis gravidarum. Dari hasil uji statistik menghasilkan nilai x 2 = 10,910 dan nilai p = 0,001. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Kata Kunci : Dukungan suami, Hyperemesis Gravidarum iv

6 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat, taufik dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Hubungan Dukungan Suami terhadap kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Saint Terapan Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain kepada: 1. Prof. Dr. dr. Zainal AA SpPD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG (K) selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 3. Mochammad Arief Tq, dr, MS, PHK selaku Ketua Tim KTI Studi D-IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Ika Sumiyarsi, SSiT, M.Kes selaku Pembimbing Utama 5. M.Nur Dewi K, Amd, SST, M.Kes selaku Pembimbing Pendamping 6. Endang Listyaningsih, dr, M.Kes selaku Penguji 7. Agus Eka N.Y, SST, M.Kes selaku Penguji 8. Seluruh staf D-IV Kebidanan FK UNS yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini v

7 digilib.uns.ac.id 9. drg. H. Hendro Wahyudiono selaku Direktur RSUD Dr.Soeroto Ngawi 10. Ibu-ibu hamil yang telah bersedia menjadi subyek pada Karya Tulis Ilmiah ini 11. Teman-teman D-IV Kebidanan FK UNS yang selalu memberikan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini 12. Keluarga yang selalu memberi dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menjadi lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin Surakarta, Juli 2011 Della Arginia Octaviadon vi

8 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN VALIDASI... ii HALAMAN PENGESAHAN....iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka... 5 B. Kerangka Konsep C. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Populasi Penelitian vii

9 digilib.uns.ac.id D. Sampel E. Definisi Operasional F. Cara Kerja G. Rencana Pengolahan dan Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A.Gambaran Lokasi Penelitian B. Analisis Univariat C. Analisis Bivariat BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden B. Dukungan Suami terhadap Kehamilan C. Kejadian Hyperemesis Gravidarum D. Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

10 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Definisi Operasional Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Dukungan Suami pada Ibu Hamil Tabel 3.3.Kisi-kisi Kuesioner Kejaadian Hyperemesis Gravidarum Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4 Dukungan Suami terhadap kehamilan dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum Tabel 4.5 Chi Square Test ix

11 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kerangka Konsep Gambar 4.1 Diagram Prosentase Skor pada Indikator Dukungan Suami terhadap Kehamilan Gambar 4.2 Prosentase Dukungan Suami terhadap Kehamilan Gambar 4.3 Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum x

12 digilib.uns.ac.id Lampiran 1. Jadwal Penelitian DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 2. Lampiran 3. Lembar Permohonan menjadi Responden Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data Lampiran 6. Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data Lampiran 7. Lembar Kuesioner Penelitian Lampiran 8. Rekapitulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 10. Data Hasil Penelitian Lampiran 11. Hasil Uji Chi Square Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Lampiran 12. Lembar Tabel Nilai Chi Square Lampiran 13. Lembar Tabel Nilai-nilai r Product Moment Lampiran 14. Lembar Konsultasi Pembimbing I Lampiran 15. Lembar Konsultasi Pembimbing II xi

13 digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita. Proses ini akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik, mental dan sosial yang dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Psikologis ibu hamil cenderung lebih labil daripada wanita yang tidak hamil sehingga memerlukan banyak dukungan dari keluarga terutama suami. Dukungan suami penting untuk kehamilan ibu. Terkadang ibu dihadapkan pada situasi ketakutan dan kesendirian, sehingga suami diharapkan selalu memotivasi, membantu dan mendampingi ibu hamil dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan ibu menurun, kelemahan fisik dan mual muntah berlebihan (Asrinah, 2010 ; Sulistyawati, 2009). Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4

14 digilib.uns.ac.id 2 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hyperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2006). Hyperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil. Angka insidensi kejadian tersebut 3-20 per 1000 kehamilan (Kurniawati, 2009). Menurut data statistik yang dikeluarkan WHO sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai jiwa setiap tahun. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr.Soeroto Ngawi selama bulan Januari-Desember 2010 terdapat 660 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dari data tersebut didapatkan 72 ibu hamil mengalami hyperemesis gravidarum. Sedangkan pada bulan Januari 2011 terdapat 75 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, dari data tersebut 50 ibu hamil dengan umur kehamilan 0-16 minggu. Penulis juga melakukan wawancara kepada 8 ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum, 5 diantaranya tidak ditemani suami saat memeriksakan kehamilan karena suami sibuk bekerja. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk memilih judul Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum. B. Rumusan Masalah Adakah hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum?

15 digilib.uns.ac.id 3 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui dukungan suami terhadap kehamilan. b) Mengetahui kejadian hyperemesis gravidarum. c) Menganalisa hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan awal untuk penelitian tentang hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. 2. Aplikatif a) Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk sarana menerapkan ilmu yang berkaitan dengan hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. b) Bagi Suami Memberikan masukan bagi suami tentang pentingnya dukungan suami terhadap commit to kehamilan user dalam mencegah terjadinya

16 digilib.uns.ac.id 4 hyperemesis gravidarum dan mewujudkan kehamilan yang sehat. c) Bagi Masyarakat Khususnya pada pasangan suami istri sebagai masukan yang bermanfaat untuk peningkatan respon positif dalam menghadapi kehamilan.

17 digilib.uns.ac.id 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Dukungan Suami terhadap Kehamilan Dukungan secara harfiah yaitu gendongan, sokongan, bantunan. Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup seorang istri atau perempuan (Poerwadarminta, 2005). Dukungan suami merupakan salah satu sumber dukungan sosial yang berasal dari lingkungan keluarga. Peran keluarga khususnya suami sangat diperlukan bagi ibu hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami pada kehamilan akan mempererat hubungan antara anak ayah dan suami istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya tenang dan nyaman dalam kehamilannya untuk mewujudkan kehamilan yang sehat (Asrinah, 2010). Irianti (2010) menyebutkan bentuk dukungan sosial dapat dibagi menjadi lima jenis berbeda sesuai dengan kebutuhannya, yaitu : a) Dukungan harga diri diperlukan untuk membantu pemecahan masalah individu, seperti keraguan terhadap kemampuan diri. Dukungan dapat berupa perhatian, dorongan, sapaan atau kasih sayang. b) Dukungan informasi adalah pemberian dukungan dengan memberi informasi untuk menyelesaikan masalah. Dukungan dapat

18 digilib.uns.ac.id 6 berupa informasi, saran, nasihat pemecahan masalah dan umpan balik. c) Dukungan instrumental adalah bantuan nyata dalam bentuk materi atau benda yang dibutuhkan guna meringkankan beban individu. d) Dukungan kedekatan sosial yang diwujudkan dengan terbinanya hubungan antar individu dalam lingkungan tempat ia berada untuk menghindari individu dari kesepian dan kesendirian. e) Dukungan motivasi yang bertujuan agar individu termotivasi untuk segera mencari penyelesaian masalah. 2. Hyperemesis Gravidarum a) Pengertian Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah persisten pada ibu hamil sehingga mengakibatkan penurunan berat badan >5% dari berat badan sebelum hamil dan ketonuria (karena gangguan metabolisme) (Kurniawati, 2009). Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan seharihari karena keadaan umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Manuaba, 2009). Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan ketidakseimbangan kadar elektrolit, dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi (Runiari, 2010).

19 digilib.uns.ac.id 7 b) Etiologi Penyebab dari hyperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa teori menyebutkan beberapa penyebab terjadinya hyperemesis gravidarum sebagai berikut : 1) Faktor adaptasi dan hormonal Yang termasuk dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita primigravida, dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa. Peningkatan kadar progesteron, estrogen, HCG dapat menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Peningkatan hormon progesterone menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal mengalami relaksasi, hal itu menyebabkan penurunan motilitas lambung sehingga pengosongan lambung melambat (Runiari, 2010). 2) Faktor psikologis Komponen psikologis juga berperan terhadap parahnya mual dan muntah serta perkembangan hyperemesis gravidarum. Kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan, tekanan pekerjaan dan pendapatan, dan rumah tangga yang retak dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah (Runiari, 2010). 3) Faktor alergi Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap

20 digilib.uns.ac.id 8 anak. Adanya histamine sebagai pemicu dari mual dan muntah pada kehamilan. Mual dan muntah berlebihan juga terjadi pada klien yang sangat sensitif terhadap sekresi korpus luteum (Kurniawati, 2009 ; Runiari, 2010). c) Patofisiologi Patofisiologi hyperemesis gravidarum masih belum jelas, namun peningkatan kadar progesteron, estrogen, dan human chorionic gonadotropin (HCG) dapat menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Refluks esophagus, penurunan motilitas lambung, dan penurunan sekresi asam hidroklorid juga berperan dalam terjadinya mual dan muntah. Mual muntah ini dapat diperberat oleh faktor psikologis, spiritual, lingkungan dan sosiokultural (Runiari, 2010). d) Jenis Hyperemesis Gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan : 1) Tingkat I Ciri-ciri : muntah terus menerus, ibu merasa lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun, nyeri pada epigastrum, nadi meningka 100x/menit dan tekanan darah sistol menurun, turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung, suhu tubuh meningkat. 2) Tingkat II Ciri-ciri : penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor

21 digilib.uns.ac.id 9 kulit menurun, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun dan nadi meningkat, suhu naik, mata ikteris, berat badan turun, mata cekung, hemokonsentrasi, oliguria, dan konstipasi, napas berbau aseton (karena mempunyai aroma khas dan dapat pula ditemukan dalam urine). 3) Tingkat III Ciri-ciri : KU lebih parah, muntah berkurang/berhenti, tekanan darah turun, nadi meningkat, dan suhu naik, dehidrasi makin jelas, terjadi gangguan faal hati, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, komplikasi pada susunan saraf. e) Diagnosis (1) Amenorea disertai mual mual hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu. (2) Nadi meningkat 100x/menit, tekanan darah menurun. (3) Fisik : ada tanda dehidrasi, kulit pucat, ikterus, berat badan menurun, inspekulo serviks berwarna biru (livide). (4) Pemeriksaan USG : untuk mengetahui kesehatan kehamilan dan mengetahui kemungkinan kehamilan kembar. (5) Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, adanya proteinurine. (6) Pada keluhan hyperemesis gravidarum yang berat perlu dipertimbangkan faktor dan terapi psikologis.

22 digilib.uns.ac.id 10 f) Pengobatan/ Pengelolaan 1) Isolasi dan pengobatan psikologis Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik, hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar klien sampai muntah berhenti dan klien mau makan. Kadang-kadang dengan tanda isolasi dan gejala-gejala akan berkurang/hilang tanpa pengobatan. Perlu diyakinkan kepada klien bahwa penyakit dapat disembuhkan. Berikan motivasi untuk menghilangkan rasa takut karena kehamilannya, kurangi pekerjaannya, serta menghilangkan masalah/konflik yang menjadi latarbelakang tejadinya penyakit ini. 2) Pemberian cairan pengganti Pada kasus hyperemesis gravidarum sering terjadi dehidrasi maka tindakan yang dilakukan adalah rehidrasi yaitu mengganti cairan tubuh yang hilang ke volume normal, osmolaritas yang efektif dan komposisi cairan yang tepat untuk keseimbangan asam basa. Diberikan cairan parenteral yaitu glukosa 5%-10% untuk mengatasi dehidrasi. 3) Obat-obatan Pengobatan yang diberikan tidak bersifat teratogenik. Obat yang diberikan diantaranya adalah sedative ringan, anti alergi, obat anti mual muntah, vitamin.

23 digilib.uns.ac.id 11 4) Penghentian kehamilan Pada sebagian kasus yang tidak berhasil dalam pengobatannya, perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. (Wiknjosastro, 2009) 3. Hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada wanita hamil adalah keluarga yang cukup terutama suami. Hal ini akan sangat mempengaruhi, membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi rasa cemas, takut, dan bingung pada ibu dalam menjalankan kehamilannya (Bahiyatun, 2010). Dukungan yang dapat diberikan adalah memberi ketenangan pada istri, mengantarkan ibu memeriksakan kehamilannya, memenuhi keinginan ibu hamil yang mengidam, mengingatkan minum tablet besi, membantu melakukan kegiatan rumah tangga dan memberi pijatan ringan bila istri merasa lelah/capek. Walaupun suami melakukan tindakan kecil, tindakan tersebut mempunyai makna yang berarti dalam meningkatkan kesehatan psikologis kearah yang lebih baik. Diharapkan dengan dukungan suami, istri dapat melewati kehamilan dengan perasaan senang dan tanpa depresi. Keluarga juga harus membantu dan mendampingi ibu dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu

24 digilib.uns.ac.id 12 yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan fisik, dan mual muntah berlebihan (Jhaquin, 2010). B. Kerangka Konsep Dukungan suami terhadap kehamilan Ada dukungan suami : a. Harga diri b. Informasi c. Instrumental d. Kedekatan sosial e. Motivasi Tidak ada dukungan suami : kondisi rumah tangga yang tidak harmonis Keluhan kehamilan : 1. kecemasan nafsu makan berkurang 2. kelemahan fisik Hyperemesis Gravidarum Keterangan : : diteliti : tidak diteliti Gambar 2.1 Kerangka Konsep C. Hipotesis Ada hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hiperemesis gravidarum.

25 digilib.uns.ac.id 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Pada penelitian ini dukungan suami terhadap kehamilan sebagai variabel bebas dan kejadian hyperemesis gravidarum sebagai variabel terikat diukur secara bersamaan (Taufiqurrohman, 2009). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan April - Juni C. Populasi Penelitian 1. Populasi Target Pada penelitian ini populasi targetnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi. 2. Populasi Aktual Pada penelitian ini populasi aktualnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei 2011 sebanyak 50 orang.

26 digilib.uns.ac.id 14 D. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei - Juni Estimasi Besar Sampel Dari studi pendahuluan diketahui bahwa jumlah ibu hamil dengan umur kehamilan 0-16 minggu yang periksa di poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Januari 2011 adalah 50 orang. Notoatmodjo (2006) menyatakan bahwa untuk populasi kecil atau lebih kecil dari , maka formula estimasi besar sampel yang digunakan adalah: 㐠 N 1 N d , ,125 44,44 44 Keterangan: N= Besar populasi d = Tingkat kepercayaan 㐠 = Besar sampel yang diinginkan (0,05) Namun, ukuran sampel yang diperoleh dari rumus ukuran sampel apapun bukan merupakan harga mati, boleh kurang dan boleh lebih dari perhitungan rumus, dengan mempertimbangkan etika, biaya dan waktu (Murti, 2010). Ukuran sampel untuk penelitian adalah antara (Sugiyono, 2008). 2. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling

27 digilib.uns.ac.id 15 dengan simple random sampling. Setiap ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang memeriksakan kehamilan di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei sampai Juni 2011 yang memenuhi kriteria inklusi mempunyai kesempatan/peluang yang sama untuk menjadi responden. Sampel diambil secara acak kemudian didapatkan sampel yang representatif. 3. Kriteria Restriksi a. Kriteria Inklusi 1) Memiliki suami 2) Bersedia menjadi responden 3) Primigravida b. Kriteria Eksklusi 1) Ibu hamil yang buta huruf 2) Ibu hamil dengan usia kehamilan >16 minggu E. Definisi Operasional Variabel Penelitian: Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional Definisi Operasional Pengukuran Alat Ukur Skala Bebas : Dukungan Suami Segala bantuan yang diberikan suami kepada ibu untuk mewujudkan suatu kehamilan yang sehat dan psikologis yang lebih baik mencakup dukungan harga diri, informasi, instrumental, kedekatan sosial dan motivasi. Kuesioner Mendukung: Apabila skor yang didapat>50% dari skor tertinggi Tidak mendukung :Apabila skor yang didapat 50% dari skor tertinggi Nominal

28 digilib.uns.ac.id 16 Terikat : Kejadian Hyperemesis gravidarum suatu keadaan mual muntah berlebihan yang terjadi pada ibu hamil dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan dehidrasi dan kematian. Kuesioner Terjadi: Apabila skor yang didapat >50% dari skor tertinggi Tidak terjadi : Apabila skor yang didapat 50% dari skor tertinggi Nominal F. Cara Kerja 1. Intervensi Dalam penelitian ini kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan dan kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum diberikan langsung kepada responden dan diisi langsung oleh responden. 2. Instrumentasi a. Dukungan suami 1) Alat ukur : kuesioner 2) Cara pengukuran : Dalam penelitian ini kuesioner yang dipakai adalah kuesioner dengan skala Guttman berbentuk closedended dichotomy question yaitu dalam pertanyaan disediakan 2 jawaban (ya atau tidak) dan responden hanya memilih satu diantara jawaban tersebut (Nursalam,2008). Hasil yang diperoleh berupa nominal dikotomi (mendukung dan tidak mendukung) dengan kriteria: a) Apabila skor yang didapat responden <50% dari skor tertinggi, maka dianggap tidak mendukung

29 digilib.uns.ac.id 17 b) Apabila skor yang didapat responden >50% dari skor tertinggi, maka dianggap mendukung (Hidayat, 2007) 3) Kisi-kisi soal kuesioner Kuesioner berisi 30 pertanyaan tertutup dengan jawaban ya dan tidak. Pernyataan positif (favourable), jika jawaban ya akan diberi skor 1 dan jawaban tidak akan diberi skor 0, sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), jika jawaban ya akan diberi skor 0 dan jika jawaban tidak akan diberi skor 1 (Azwar, 2005). Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Suami pada Ibu Indikator Dukungan Hamil Nomor Soal Jumlah Item Favourable (+) Unfavourable (- ) Harga diri 1,3,5,17 16,18,20 7 Informasi 2,6,24, Instrumental 11,19 10,14 4 Kedekatan 7,9,25,30 4,8,26 7 Sosial Motivasi 13,21,22 12,23,28,29 7 Total Soal Sumber : Data Primer, 2011 b. Kejadian Hyperemesis Gravidarum 1) Alat ukur : kuesioner 2) Cara pengukuran : Pengukuran kejadian Hyperemesis Gravidarum dapat dilakukan dengan lembar pertanyaan kuesioner yang

30 digilib.uns.ac.id 18 diberikan langsung pada responden dan diisi sendiri oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk closedended dichotomy question yaitu dalam pertanyaan disediakan 2 jawaban (ya atau tidak) dan responden hanya memilih satu diantara jawaban tersebut (Nursalam,2008). Hasil yang diperoleh berupa nominal dikotomi (terjadi dan tidak terjadi) dengan kriteria: a) Apabila skor yang didapat responden <50% dari skor tertinggi, maka dianggap tidak terjadi. b) Apabila skor yang didapat responden >50% dari skor tertinggi, maka dianggap terjadi (Hidayat, 2007) 3) Kisi-kisi kuesioner Kuesioner berisi 20 pertanyaan tertutup dengan jawaban ya dan tidak. Pernyataan positif (favourable), jika jawaban ya akan diberi skor 1 dan jawaban tidak akan diberi skor 0, sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), jika jawaban ya akan diberi skor 0 dan jika jawaban tidak akan diberi skor 1 ( Notoatmodjo, 2006). Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kejadian Hyperemesis Gravidarum Indikator Hyperemesis Gravidarum Ciri-ciri hyperemesis gravidarum Favourable (+) 1,2,4,6,7,10, 12,14,16,17, 19,20 Nomor Soal Unfavourable (-) 3,5,8,9,11,13,15,1 8 Jumlah Item 20

31 digilib.uns.ac.id 19 Total Soal Sumber : Data Primer, Uji validitas dan Uji Reliabilitas Berdasarkan Supranto (2006), sebelum digunakan sebagai alat pengumpulan data, penting untuk menjamin bahwa data yang diperoleh dari responden mencerminkan informasi yang andal dan shahih maka kuesioner akan dilakukan uji coba terlebih dulu dengan validitas dan reliabilitas. Dalam pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dibantu dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi Validitas dan reliabilitas dilakukan pada tanggal 4-29 April di RSUD Dr. Soeroto Ngawi dengan jumlah responden 30 orang. Uji coba dimaksudkan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel ( Notoatmodjo, 2002). Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain : a) Uji validitas Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2008). Uji validitas dilakukan dengan analisis butir soal yaitu skor yang ada pada butir soal dipandang sebagai nilai x dan skor total dipandang sebagai nilai y. Selanjutnya dihitung dengan korelasi product moment. Setelah diperoleh harga r xy hasilnya dikonsultasikan dengan commit harga to user kritik product moment. Jika harga r xy

32 digilib.uns.ac.id 20 > r tabel maka dapat dikatakan butir itu valid dengan a = 5% (Notoatmodjo, 2006). Setelah dilakukan uji validitas dengana = 5% dan r tabel = 0,36 kepada 30 responden maka didapatkan data yaitu pada kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan sebanyak 30 item, dari uji tersebut didapatkan 28 item yang valid dan 2 item yang tidak valid ( 20 dan 26). Selanjutnya 28 item yang valid dipergunakan untuk pengambilan data penelitian sedangkan 2 item yang tidak valid tidak digunakan untuk pengambilan data penelitian. 2 item yang tidak valid dihilangkan dari kuesioner karena item-item yang valid sudah mewakili indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum terdiri dari 20 item, setelah dilakukan uji validitas didapatkan hasil 20 item valid sehingga semua item dipergunakan untuk pengambilan data penelitian. b) Uji Reliabilitas Reliabitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkalikali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Menurut Hidayat (2007) perhitungan reliabilitas dapat menggunakan teknik Spearman Brown. Alat ukur dikatakan reliabel jika 톰톰 > tabel, sebaliknya alat ukur dikatakan tidak reliabel jika 톰톰 < tabel.

33 digilib.uns.ac.id 21 Setelah dilakukan uji reliabilitas kepada 30 responden didapatkan data lebih besar dari r tabel sebesar 0,36 yaitu 0,949 untuk kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan dan 0,956 untuk kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum sehingga kedua kuesioner dinyatakan reliabel. G. Pengolahan dan Analisis Data Hidayat (2007) menyebutkan dalam melakukan analisis data, terlebih dahulu data diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesiss dengan langkah: 1. Pengolahan Data a) Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh. Langkah dilakukan pada tahap pengumpulan atau setelah data terkumpul. b) Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. c) Entri data adalah memasukkan data ke komputer menggunakan aplikasi program SPSS (Statistical Package For Social Science). d) Tabulating adalah pengklasifikasian data agar dengann mudah dilakukan perhitungan statistik deskriptif.

34 digilib.uns.ac.id Analisis Data a) Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan dengan hasil distribusi frekuensi dalam bentuk persentase atau proporsi dari tiap variabel penelitian. Distribusi frekuensi meliputi dukungan suami, kejadian hyperemesis gravidarum dan data pribadi responden. b) Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mencari hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini menggunakan skala nominal maka analisa data yang digunakan adalah Uji Chi Square. Kriteria pengujian Ho ditolak bila X 2 hitung > X 2 tabel (α, df). Batas kemaknaan yang dipakai adalah taraf signifikan (α) 0,05 (Fajar, 2009). Uji Chi Square ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi program SPSS 17 (Dahlan, 2008).

35 digilib.uns.ac.id 23 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi merupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah kabupaten Ngawi yang didirikan pada tahun Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi berlokasi di Jl. Dr Wahidin No 27 Ngawi, berada di wilayah barat Propinsi Jawa Timur. Fasilitas yang ada di RSUD dr. Soeroto Ngawi terdiri dari 4 golongan yaitu : 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasilitas pelayanan ada dua jenis yaitu : a. Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sakit dan tidak perlu diopname, selama proses berlangsung pasien berada dalam pengawasan tenaga medis secara berkala. Pasien melakukan pemeriksaan di poliklinik sesuai dengan jenis penyakitnya (Poli THT, Poli Syaraf, Poli Fisioterapi, Poli Mata, Poli KIA/KB, Poli Anak, Poli Dalam, Poli Umum, Poli Bedah, Poli Gilut) lalu membeli obat di apotik sesuai dengan resep yang telah diberikan dokter dan pulang. b. Pelayanan rawat inap. Pelayanan rawat inap memberikan pelayanan kepada masyarakat

36 digilib.uns.ac.id 24 yang sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit. 2. Fasilitas Perawatan Perawatan ada beberapa jenis yaitu pelayanan perawatan rawat darurat, pelayanan operasi, radiologi dan laboratorium. 3. Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Kerja Kegiatan dari fasilitas ini adalah penerimaan mahasiswa atau siswa sekolah kejuruan yang akan kerja praktek lapangan di RSUD D.Soeroto Ngawi. 4. Fasilitas Penunjang Fasilitas penunjang terdiri dari kegiatan administrasi, kegiatan farmasi, kegiatan gizi, dan kegiatan laundry. B. Analisis Univariat 1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Karakteristik Frekuensi Persentase(%) < Total Sumber : Data Primer, sebanyak 34 orang (77,22%). 22,78 77, Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang memeriksakan kehamilannya di poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi umur <20 tahun yaitu sebanyak 10 orang (22,78%) dan umur tahun

37 digilib.uns.ac.id Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakteristik Frekuensi Prosentase (%) a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMA e. Diploma f. Sarjana ,82 11,36 11,36 34,1 15,91 20,45 Total Sumber : Data Primer, Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengenyam pendidikan SMA yaitu sebanyak 15 orang (34,10 %) dan sebagian kecil responden tidak pernah sekolah yaitu sebanyak 3 orang (6,82%). 3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik Frekuensi Prosentase (%) a. Buruh b. Petani c. Wiraswasta d. PNS e. Ibu Rumah Tangga ,82 9,09 15,91 31,82 36,36 Total Sumber : Data Primer, Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjadi ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16 orang (36,36%) dan sebagian kecil responden commit bekerja to sebagai user buruh yaitu 3 orang (6,82%).

38 digilib.uns.ac.id 26 pertanyaan pada 4. Dukungan Suami terhadap Kehamilan Dukungan suami terhadap kehamilan pada respondenn dinilai berdasarkan seberapa banyak responden menjawab dengan pertanyaan- kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan. Hasil data perhitungan pada responden berdasarkan indikator dukungan suami terhadap kehamilan dapat dilihat pada diagram batang berikut ini : Gambar 4.1 Diagram prosentase skor pada indikator dukungann suami terhadap kehamilan prosentase Indktr1 Indktr2 Indktr3 Indktr4 Indktr5 Sumber : Data Primer, 2011 Berdasarkan diagram batang diatas dapat diketahui bahwa skor pada indikator 1 ( harga diri) yaitu 252 (81,82%), indikator 2 (informasi) yaitu 200 (90,91%), indikator 3 ( instrumental ) yaitu 176 (100%), indikator 4 ( kedekatan sosial ) yaitu 240 (77,92%), dan indikator 5 ( motivasi ) yaitu 161 (52,27%).

39 digilib.uns.ac.id 27 Gambar 4.2 Prosentase Dukungan Suami terhadap Kehamilan prosentase dukungan suami terhadap kehamilan mendukung tidak mendukung Sumber : Data Primer, 2011 Mayoritas responden menyatakan bahwa suami mendukung kehamilannya yaitu sebanyak 30 orang (68,18%) dan sebagian responden tidak mendapatkan dukungan suami yaitu sebanyak 14 orang (31,82%). 5. Kejadian Hyperemesis Gravidarum Gambar 4.3 Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum terjadi tidak terjadi Sumber : Data Primer, 2011 Dari hasil perhitungan data dapat diketahui bahwa respondenn yang mengalami hyperemesis gravidarum yaitu sebanyak 16 orang (36,36%)

40 digilib.uns.ac.id 28 sedangkan responden yang tidak mengalami hyperemesis gravidarum yaitu sebanyak 28 (63,64%). C. Analisis Bivariat Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum adalah stastistik Chi Square dengan Statistical Programs For Social Science (SPSS) for windows maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Dukungan suami terhadap kehamilan dengan hyperemesis Dukungan suami thd kehamilan gravidarum Kejadian hiperemesis gravidarum Terjadi Tidak terjadi Total Tidak mendukung ,1 % 8,9% Mendukung ,9% 19,1% Total Sumber : Data Primer,2011 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat 14 responden yang tidak mendapat dukungan dari suami. Sebanyak 10 responden ( 71,43%) menderita hyperemesis gravidarum dan 4 responden (28,57%) tidak menderita hyperemesis gravidarum. Responden yang mendapat dukungan dari suami yaitu sebanyak 30 orang, terdapat 6 responden (20%) menderita hyperemesis gravidarum dan 24 responden (80%) tidak menderita hyperemesis gravidarum.

41 digilib.uns.ac.id 29 Tabel 4.5 Chi Square Test Pearson Chi-Square a N of Valid Cases 44 Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Dari tabel 4.5 dapat dilihat x 2 hitung = 10,910 > x 2 tabel = 3,841 dengan df=1 dan signifikasi p (0,001) < 0,05, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.

42 digilib.uns.ac.id 30 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilakukan pembahasan dari penelitian hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. A. Karakteristik responden 1. Umur responden Data mengenai karakteristik responden memperlihatkan bahwa responden mempunyai rentang usia < 20 tahun dan tahun. Sebagian besar responden berusia tahun (77,22%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah siap untuk mengandung dan melahirkan karena tidak semua periode usia baik untuk mengandung dan melahirkan. Menurut Hartanto (2003), umur antara merupakan periode usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan. 2. Pendidikan responden Pendidikan merupakan upaya berperilaku dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberikan kesadaran pada sekelompok orang atau individu. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia dalam membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru dan berfikir secara alamiah (Notoadmodjo, 2003). Pada prinsipnya, pendidikan adalah proses untuk membentuk seseorang menjadi pribadi yang mandiri dan mampu commit melakukan to user analisis terhadap apa yang

43 digilib.uns.ac.id 31 dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden (34,1%) mengenyam pendidikan setingkat SMA. Pendidikan setingkat SMA merupakan pendidikan tingkat menengah dimana tingkat pendidikan ini diharapkan seseorang akan cukup memiliki kemampuan untuk menerima informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan biologi reproduksi manusia. Tingkat pendidikan seorang wanita yang baik juga akan mempengaruhi bagaimana ia menyikapi proses kehamilan yang sedang dihadapi. 3. Pekerjaan responden Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok atau masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16 responden (36,36%). Pekerjaan merupakan kegiatan utama yang dilakukan untuk mencari nafkah. Lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi seorang wanita dalam menghadapi kehamilannya untuk bertukar pikiran yang salah satunya dipengaruhi oleh teman-teman di lingkungan kerja. Ibu rumah tangga yang biasa melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa bantuan orang lain saat ia hamil akan memperberat mual-muntah yang dialaminya sehingga berpotensi mengalami hyperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2006).

44 digilib.uns.ac.id 32 B. Dukungan suami terhadap kehamilan Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 30 responden (68,18%) mendapat dukungan dari suami. Dukungan yang paling besar didapatkan responden adalah dukungan instrumental yaitu 100% dan dukungan yang paling kecil didapatkan adalah dukungan motivasi yaitu 52,27%%. Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya suami itu sangat penting dalam kehamilan. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan oleh suami pada kehamilan akan mempererat hubungan antara anak- ayah dan suami- istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya tenang dan nyaman dalam mewujudkan kehamilan yang sehat. Dukungan suami yang dibutuhkan seorang istri dalam menghadapi masa kehamilannya tidak hanya berupa dukungan material misalnya uang, barangbarang dan material lain tetapi istri juga membutuhkan dukungan yang berupa perhatian, kasih sayang, pemberian informasi, saran, nasehat, kedekatan sosial agar ibu tidak kesepian, dan adanya motivasi untuk memecahkan masalah yang ia hadapi. C. Kejadian Hyperemesis Gravidarum Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 44 responden primigravida didapatkan data yaitu sebanyak 16 responden (36,36%) menderita hyperemesis gravidarum dan sebanyak 28 responden (63,64%) tidak menderita hyperemesis gravidarum. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

45 digilib.uns.ac.id 33 angka kejadian hyperemesis gravidarum pada primigravida cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari hal ini disebabkan karena keadaan umumnya menjadi buruk dan terjadi dehidrasi yang terjadi pada 60-80% primigravida (Wiknjosastro, 2006). D. Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang tidak mendapat dukungan suami dan menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 10 orang (22,73%), responden yang tidak mendapat dukungan suami tetapi tidak menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 4 orang (9,09%), responden yang mendapat dukungan suami tetapi menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 6 orang (13,64%), dan responden yang mendapat dukungan suami dan tidak menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 24 orang (54,54%). Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian besar responden mendapat dukungan suami terhadap kehamilannya dan tidak menderita hyperemesis gravidarum. Dari hasil analisis bivariat mengenai hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan Uji Chi Square diperoleh nilai x 2 hitung = 10,910 dan nilai p = 0,001. Kriteria pengujian Ho ditolak apabila x 2 hitung > x 2 tabel dan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima yang artinya terdapat hubungan yang

46 digilib.uns.ac.id 34 signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami terhadap kehamilan mempengaruhi terjadinya kejadian hyperemesis gravidarum. Hal ini sesuai dengan teori bahwa peran keluarga khususnya suami dalam kehamilan sangatlah penting karena ibu hamil mengalami banyak perubahan baik fisik maupun psikologis. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada wanita hamil adalah keluarga terutama suami. Dukungan suami akan membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi rasa cemas, takut, dan bingung pada ibu dalam menjalankan kehamilannya (Bahiyatun, 2010). Istri diharapkan dapat melewati kehamilan dengan perasaan senang dan tanpa depresi. Keluarga juga harus membantu dan mendampingi ibu dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan fisik, dan mual muntah berlebihan (Jhaquin, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada maka dapat disimpulkan bahwa dukungan suami kehamilan mempengaruhi terjadinya hyperemesis gravidarum pada ibu hamil khususnya primigravida. Suami dapat memberikan dukungan misalnya mengantarkan ibu memeriksakan kehamilannya, memenuhi keinginan ibu hamil yang mengidam, mengingatkan minum tablet besi, membantu melakukan kegiatan rumah tangga dan memberi pijatan ringan bila istri merasa lelah/capek. Walaupun suami melakukan

47 digilib.uns.ac.id 35 tindakan kecil, tindakan tersebut mempunyai makna yang berarti dalam meningkatkan kesehatan psikologis kearah yang lebih baik.

48 digilib.uns.ac.id 36 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi sebesar 68,18% responden menyatakan bahwa suami mendukung kehamilannya dan 31,82% responden menyatakan suami tidak mendukung kehamilannya. Jadi sebagian besar responden mendapatkan dukungan dari suami. 2. Responden yang menyatakan menderita hiperemesis gravidarum yaitu sebanyak 36,36% dan sebesar 63,64% responden menyatakan tidak menderita hyperemesis gravidarum. Jadi sebagian besar responden tidak menderita hyperemesis gravidarum. 3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan nilai x 2 hitung = 10,910 dan nilai p = 0,001. B. Saran 1. Peneliti selanjutnya a. Lebih meningkatkan penelitian dengan mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya hyperemesis gravidarum. b. Mempublikasikan hasil penelitian ini pada masyarakat luas sehingga dapat menerapkan ilmu dalam kehidupan nyata di masyarakat.

49 digilib.uns.ac.id Suami Diharapkan suami dapat menjadi suami yang siaga dan memberi motivasi misalnya mengantarkan istri ke bidan atau dokter apabila terdapat keluhan dalam kehamilan agar keluhan tersebut dapat segera terselesaikan sehingga terwujud kehamilan yang sehat. 3. Masyarakat Diharapkan masyarakat khususnya pasangan suami istri agar lebih memberikan respon positif terhadap kehamilan misalnya dengan Antenatal Care (ANC) teratur sebagai deteksi dini komplikasi kehamilan terutama hyperemesis gravidarum.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan suami)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan seperti perubahan fisik dan mental.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal ialah 280

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. R P 1 A 1

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. R P 1 A 1 ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. R P 1 A 1 AKSEPTOR IUD DENGAN KEPUTIHAN DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA Dera Arniza Zaen*), Sigit Ambar Widyawati**), Richa Yuswantina***) *) Mahasiswa Program Studi Keperawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan menganalisis untuk mencari hubungan antar variabel melalui pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang) yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari hubungan pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Dukungan Suami terhadap Kehamilan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Dukungan Suami terhadap Kehamilan 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Dukungan Suami terhadap Kehamilan Dukungan secara harfiah yaitu gendongan, sokongan, bantuan. Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup seorang istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH LATIFAH NUR ALIFIA R

KARYA TULIS ILMIAH LATIFAH NUR ALIFIA R KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN WUS TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI WILAYAH KERJA III PUSKESMAS MANAHAN SURAKARTA LATIFAH NUR ALIFIA R1115053 PROGRAM STUDI D

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasional analitik dimana peneliti mencoba menggali hubungan antarvariabel. Kemudian melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yaitu penelitian untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok objek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012 HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012 1 *Dewi Riastawati, 2 Dian 1 STIKes Prima Prodi DIII Kebidanan 2 STIKes Prima Prodi D-IV Bidan Pendidik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KLASIFIKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KLASIFIKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KLASIFIKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional adalah penelitian yang dilakukan tanpa melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir,

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat, data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen).

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis Penelitian ini adalah Observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk mempelajari pengaruh dari variabel bebas (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR SISWA DARI KELUARGA DENGAN POLA ASUH OTORITER DAN DEMOKRATIS ( Penelitian Pada Siswa SMA Negeri I Wonosari )

STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR SISWA DARI KELUARGA DENGAN POLA ASUH OTORITER DAN DEMOKRATIS ( Penelitian Pada Siswa SMA Negeri I Wonosari ) STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR SISWA DARI KELUARGA DENGAN POLA ASUH OTORITER DAN DEMOKRATIS ( Penelitian Pada Siswa SMA Negeri I Wonosari ) KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dukungan suami dalam melakukan skrining dini kanker

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif correlational

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif correlational BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif correlational dengan pendekatan Cross Sectional yaitu merupakan penelitian observasional yang mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang kompleks. Selama masa kehamilan kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah mual dan muntah (Tiran, 2007).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan analitik cross sectional yang diarahkan untuk mengetahui hubungan pola makan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menentukan pada waktu pengukuran/observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional. Sastroasmoro dan Ismael (2011) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan metode cross sectional karena pengambilan data dilakukan dalam sekali waktu pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu data yang menyangkut variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh : NANIK ROHMAWATI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, proses ini akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik, mental, dan social yang dipengaruhi beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu menggambarkan hubungan pelayanan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien pasca operasi rawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode yang digunakan adalah survey, melalui wawancara dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan jenis penelitian survey analitik yaitu survei atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan jenis penelitian survey analitik yaitu survei atau penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey analitik yaitu survei atau penelitian yang mencoba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif korelasional untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional. Penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan melahirkan bayi yang sehat (Sarwono, 2009) dengan. harapan dapat menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan melahirkan bayi yang sehat (Sarwono, 2009) dengan. harapan dapat menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang aman dan melahirkan bayi

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PALPASI LEOPOLD PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PALPASI LEOPOLD PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PALPASI LEOPOLD PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh : ROSYIDA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan hipotesis yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi karena menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik, yaitu untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan control group pretest-posttest.

Lebih terperinci