HUBUNGAN PENILAIAN AUTENTIK TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA SUB MATERI METODE ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN PENILAIAN AUTENTIK TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA SUB MATERI METODE ILMIAH"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENILAIAN AUTENTIK TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA SUB MATERI METODE ILMIAH ARTIKEL PENELITIAN OLEH RIANI PITASARI NIM. F PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015

2

3 HUBUNGAN PENILAIAN AUTENTIK TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA SUB MATERI METODE ILMIAH Riani Pitasari, Basuki Hardigaluh, Asriah Nurdini M Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak pitasaririani@gmail.com Abstrak: Judul penelitian ini adalah hubungan penilaian autentik terhadap pemahaman siswa pada sub materi metode ilmiah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan penilaian autentik dengan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan bentuk penelitian studi korelasi. Sampel penelitian adalah siswa kelas XA berdasarkan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah rubrik penilaian autentik, tes pilihan ganda, dan lembar observasi aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata penilaian autentik adalah 78,41, tes pemahaman siswa 88,43 dan aktivitas 72,98. Hubungan penilaian autentik dengan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah menggunakan statistik parametrik korelasi product moment memiliki keterkaitan yang sedang dengan nilai koefisien korelasi (r xy ) = 0,433. Berdasarkan uji t diperoleh t hitung > t tabel (2,717 > 1,696). Hal ini berarti penilaian autentik memiliki korelasi yang signifikan terhadap pemahaman siswa pada submateri metode ilmiah. Kata Kunci: Penilaian Autentik, Pemahaman Siswa Abstract: The title of this research is the authentic assessment correlation of students comprehension on sub material of scientific method". The aim of this research was to find out the correlation of authentic assessment to the comprehension of first grade students in SMA Negeri 1 Teluk Keramat on sub material scientific method. The research method used was descriptive, with correlational research study. The sample of this research was class A of first grade students taken by using purposive sampling technique. Research instruments used were authentic assessment rubric, multiple choice test, and activity observational sheets. The results of this research shows that the average score of authentic assessment is 78.14, students comprehension test is and the activity is The correlation of authentic assessment toward students' comprehension of first grade of SMA Negeri 1 Teluk Keramat on sub material scientific method by using correlational parametric statistic of Product Moment is moderately correlated with the score of correlation coefficient (r xy ) = 0,433. Based on t test, the result is t hitung > t tabel (2,717 > 1,696). This result means that authentic assessment is significantly correlated to the students comprehension on sub material scientific method. Keywords: authentic assessment, students comprehension

4 P enilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya. Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar siswa meliputi tiga ranah sebagai indikator keberhasilan. Tiga ranah tersebut adalah kemampuan berfikir (kognitif), keterampilan melakukan pekerjaan (psikomotor), dan perilaku (afektif). Kecenderungan di lapangan menunjukkan bahwa penilaian hasil belajar lebih menitik beratkan pada ranah kognitif. Hal ini terbukti dengan tes-tes yang dilaksanakan di sekolah lebih banyak mengarah pada pengungkapan kemampuan ranah kognitif (Haryono, 2009: 1). Sehingga mengabaikan penilaian kemampuan siswa selama proses pembelajaran. Dengan demikian diperlukan suatu penilaian yang dapat mengukur kemampuan siswa secara menyeluruh untuk mencapai hasil belajar yang baik. Pada pelajaran biologi kelas X SMA di semester ganjil terdapat sub materi metode ilmiah yang salah satu indikator pembelajarannya adalah memberikan contoh pemecahan masalah biologi dengan metode ilmiah. Materi metode ilmiah sangat penting untuk disampaikan sebagai dasar untuk pemahaman materi lain, karena materi selanjutnya tidak terlepas dari pemecahan masalah yang memerlukan metode ilmiah dalam penyelesaiannya. Sehingga kompetensi yang diharapkan adalah siswa mampu melakukan proses ilmiah melalui penemuan dan pemecahan masalah. Melakukan proses ilmiah berarti siswa tidak hanya menggunakan kemampuan kognitifnya, namun juga melakukan keterampilan psikomotornya dan diperlukan penilaian yang sesuai untuk menilai kemampuan siswa selama proses pembelajaran. Kenyataannya pada kegiatan pembelajaran siswa diberikan uraian materi untuk berdiskusi mengenai metode ilmiah dan tidak diberikan latihan melakukan pemecahan masalah dengan proses ilmiah. Berdasarkan rekapitulasi nilai biologi kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat tahun ajaran 2011/2012, rata-rata nilai siswa pada materi ini adalah 69. Nilai tersebut masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan di sekolah yaitu 70. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada tanggal 28 April 2012, diperoleh informasi bahwa guru mengalami masalah terhadap partisipasi aktif siswa di dalam kelas. Siswa cenderung pasif menerima penjelasan dari guru. Ketika diskusi pun aktivitas siswa didominasi oleh siswa yang pandai dan mampu berargumentasi dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian guru selama proses pembelajaran. Guru cenderung mengabaikan penilaian kinerja siswa selama proses pembelajaran, karena hasil belajar siswa dinilai dari hasil akhir (produk) menggunakan tes tertulis yang mengukur kemampuan siswa mengingat apa yang telah dipelajari. Pendekatan penilaian yang dapat dijadikan alternatif solusi dalam menilai perkembangan belajar siswa secara lebih komprehensif yang mencakup penilaian proses dan produk adalah penilaian autentik (authentic assesment). Penilaian autentik menekankan pada penilaian proses dan produk sekaligus. Pembelajaran biologi pada sub materi metode ilmiah dapat dilaksanakan melalui metode diskusi dengan

5 penilaian autentik. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan penilaian autentik dapat melatih siswa mengungkapkan penguasaan kompetensi mereka dengan melakukan proses ilmiah melalui penemuan dan pemecahan masalah. Siswa dapat secara langsung menerapkan pengetahuan pada konteks yang lebih nyata, sehingga siswa memiliki pengalaman secara langsung melakukan tahapan metode ilmiah dan memiliki kesempatan menunjukkan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dapat membuat siswa lebih tertarik dalam pembelajaran, sehingga peran aktif siswa meningkat, dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa (Johnson, 2009: 289). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Idha (2008) tentang Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Asessment menunjukkan bahwa melalui penilaian autentik dapat meningkatkan pemahaman siswa dan motivasi siswa. Berdasarkan kelebihan penilaian autentik yang telah diuraikan di atas dan didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa melalui penilaian autentik, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Penilaian Autentik terhadap Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada Sub Materi Metode Ilmiah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Hasil penilaian autentik terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah, (2) Pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah, (3) Aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah, (4) Hubungan antara penilaian autentik dan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian pemahaman peserta didik. Informasi tersebut merupakan halhal yang terkait tentang peserta didik dapat berupa skor hasil pengamatan, penugasan, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2010: 9). Istilah penilaian juga sering digunakan sebagai asesmen (assessment). Istilah penilaian dianggap mengarah pada makna yang lebih luas dan umum, sedangkan asesmen lebih fokus pada penyadapan informasi tentang peserta didik berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Rahman (tanpa tahun: 3) menyatakan asesmen sebagai kegiatan mengumpulkan informasi siswa dengan menekankan pada proses dan pemahaman siswa dengan menggunakan berbagai instrumen. Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siswa melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai (Haryono, 2009: 3). Lebih lanjut Johnson (2009: 288) menyatakan bahwa penilaian autentik berfokus pada tujuan, melibatkan pembelajaran secara langsung, membangun kerja sama, dan menanamkan tingkat berfikir yang lebih tinggi. Karakteristik penilaian autentik terdiri dari (1) Pengalaman belajar merupakan refleksi dari aktivitas dunia nyata yang lebih valid, (2) Memberikan tugas-tugas instruksional kepada siswa yang mengharuskan mereka melakukan konstruksi arti dari setiap materi, (3) Menstimulasi agar siswa

6 mempunyai pemikiran dan masukan yang kritis serta menciptakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kemampuan kognitif, (4) Memberikan pengalaman belajar yang autentik untuk meningkatkan keterkaitan dan memperbaiki sikap siswa dalam pembelajaran, (5) Mendorong terciptanya berbagai metode untuk mengekspresikan dan mendukung sikap kolaborasi antar siswa. Penilaian autentik berprinsip menekankan pencapaian siswa untuk menunjukkan kinerja baik dalam proses maupun produk, kesiapan pembelajaran untuk berunjuk kerja selepas mengikuti kegiatan pembelajaran tentu lebih signifikan. Selain itu, ada beberapa manfaat lain penggunaan penilaian autentik sebagaimana yang dikemukakan oleh Johnson (2009: 289) sebagai berikut: (1) Mengungkapkan secara total seberapa baik pemahaman materi akademik mereka, (2) Mengungkapkan dan memperkuat penguasaan kompetensi mereka seperti mengumpulkan informasi, menggunakan sumber daya, menangani teknologi, dan berfikir secara sistematis, (3) Menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman mereka sendiri, dunia mereka, dan masyarakat luas, (4) Mempertajam keahlian berfikir dalam tingkatan yang lebih tinggi saat mereka menganalisis, memadukan, mengidentifikasi masalah, menciptakan solusi, dan mengikuti hubungan sebab-akibat, (5) Menerima tanggung jawab dan membuat pilihan, (6) Berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain dalam mengerjakan tugas, (7) Belajar mengevaluasi tingkat prestasi sendiri. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah prosedur penelitian yang bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya (Subana dan Sudrajat, 2009: 26). Bentuk Penelitian ini adalah studi korelasi. Menurut Subana dan Sudrajat (2009: 36), Bentuk penelitian studi korelasi dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Studi korelasi dalam penelitian ini bertujuan mengungkap hubungan antara hasil penilaian autentik (variabel x) dengan pemahaman siswa (variabel y) kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada Sub Materi Metode Ilmiah. Berikut gambar pola bentuk penelitian: X Rxy 1 Y Keterangan: X = penilaian autentik Y = pemahaman Gambar 1 Pola Bentuk Penelitian Korelasional antara Penilaian Autentik dan Pemahaman Siswa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat yang terdiri dari empat kelas yaitu XA, XB, XC, dan XD

7 tahun ajaran 2012/2013. Sampel pada penelitian ini adalah kelas kelas XA. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik sampling yang dilakukan dengan memilih sampel berdasarkan pertimbangan peneliti sesuai dengan ciri-ciri esensial yang diperlukan oleh peneliti sehingga dapat dianggap cukup representatif (Nasution, 2008: 98). Instrumen penelitian ini adalah rubrik penilaian autentik, tes pilihan ganda, dan lembar observasi. Rubrik penilaian autentik terdiri dari tiga yaitu rubrik penilaian diskusi, pelaksanaan proyek, dan laporan. Instrument yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 15 soal yang terdiri dari soal tingkatan C1 sampai C6. Lembar observasi digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Menurut Hisbullah (2012) teknik tes meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan. Pada penelitian ini menggunakan tes tertulis dan tes perbuatan. Tes tertulis adalah tes yang dilakukan tertulis, baik pertanyaan maupun jawabannya. Tes perbuatan atau tes kinerja adalah tes yang dilaksanakan dengan jawaban menggunakan perbuatan atau tindakan. Teknik observasi adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan (Hisbullah, 2012). Sesuai dengan tujuan penelitian maka data yang diperoleh dari hasil tes dan lembar observasi dianalisis dengan cara sebagai berikut: Untuk mengetahui hasil penilaian autentik, pemahaman dan aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah, masing-masing data tersebut dianalisis skor siswa sebagai berikut (1) Mengubah skor menjadi nilai : Nilai siswa = x 100, (2) skor total Mencari nilai rata-rata, (3) Mengkonversi nilai menjadi kriteria kualitatif, (4) Menghitung persentase kemampuan siswa melalui kriteria kualitatif dan mendeskripsikannya. Untuk mengetahui hubungan antara penilaian autentik dan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah, dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Sebelum dilakukan analisis korelasi, data yang akan dikorelasikan diuji normalitas terlebih dahulu karena salah satu syarat dilakukannya analisis korelasi menggunakan Product Moment adalah data berdistribusi normal (Riduwan dan Sunarto, 2011: 80). Uji normalitas menggunakan rumus sebagai berikut: X 2 = O i E i 2 E i Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data hasil penilaian autentik dan pemahaman siswa berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan analisis korelasi menggunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

8 r xy = n xy x y n x 2 x ) 2 n y 2 y ) 2 Selanjutnya untuk menentukan besarnya kontribusi variabel x terhadap variabel y digunakan rumus koefisien diterminasi (KD) sebagai berikut: KD = r 2 x 100% Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi koefisien korelasi menggunakan rumus uji t sebagai berikut: t hitung = r n 2 1 r 2 Kemudian melakukan pengujiannya yaitu Jika t hitung t tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. artinya terdapat hubungan yang signifikan. Sebaliknya, jika t hitung < t tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (Ho) diterima. artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penilaian autentik dengan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah. Hasil penilaian autentik (variabel x) diperoleh dari rata-rata hasil penilaian diskusi, pelaksanaan proyek, dan laporan siswa. Pemahaman siswa (variabel y) dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes pilihan ganda yang dilaksanakan di akhir pembelajaran. Aktivitas siswa diperoleh dari pengamatan selama kegiatan pembelajaran. Adapun hasil penilaian autentik, pemahaman dan aktivitas siswa dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 1 Rata-Rata Nilai Penilaian Autentik, Pemahaman, dan Aktivitas Siswa Penilaian Autentik Diskusi Pelaksanaan Pemahaman Aktivitas Laporan x Proyek x 66,52 87,48 81,23 78,41 88,43 72,98 SD 9,88 5,16 7, ,18 7,04 Pembahasan Berdasarkan tabel 1 di atas diketahui rata-rata tertinggi penilaian autentik terdapat pada penilaian pelaksanaan proyek dan rata-rata terendah adalah penilaian diskusi. Perolehan nilai rata-rata yang tinggi pada penilaian proyek dikarenakan penilaian yang dilakukan berdasarkan kemampuan kelompok. Penskoran kemampuan per individu sulit dilakukan karena pengerjaan tugas proyek dilakukan secara

9 Persentase Jumlah Siswa Per Kriteria berkelompok. Dalam pelaksanaan proyek tidak semua siswa melakukan setiap tahapan dalam pelaksanaan tugas proyek. Skor kelompok yang diberikan didapatkan dari skor kemampuan dari perwakilan siswa ketika melakukan suatu tahapan pelaksanaan tugas proyek. Sehingga hasil penilaian tidak menunjukkan kemampuan per individu dan hal ini dapat menyebabkan kurangnya informasi kemampuan siswa secara holistik. Meskipun memiliki kekurangan, melalui kerja kelompok dapat menciptakan kerja sama antar siswa sesuai dengan karakteristik penilaian autentik. Nilai rata-rata terendah adalah pada penilaian diskusi disebabkan oleh siswa sebelumnya tidak terbiasa melakukan diskusi, sehingga mempengaruhi penampilannya dalam penilaian diskusi. Menurut Zarkasi (2009: 85) pada penyelenggaraan diskusi mula-mula siswa takut melibatkan diri, mereka lebih aman berpegang pada aturan dari buku atau guru. Sehingga siswa cenderung menerima apa yang disampaikan oleh temannya ketika diskusi, dan tidak mengoptimalkan kemampuannya ketika berdiskusi. Namun, kegiatan diskusi yang dilakukan pada pertemuan berikutnya menunjukkan adanya perubahan perilaku diskusi pada siswa. Hal ini tampak dari peningkatan nilai rata-rata diskusi siswa pada pertemuan kedua yaitu dari nilai rata-rata 65,78 pada pertemuan pertama meningkat menjadi 67,25 pada pertemuan kedua. Secara keseluruhan persentase ketuntasan pada penilaian autentik mencapai 94,12%. Berdasarkan kriteria kualitatif kemampuan siswa melalui penilaian autentik sudah termasuk baik karena jumlah siswa yang mencapai kriteria A (baik sekali) sebesar 41,18%, B (baik) sebesar 55,88%, dan hanya terdapat 2,94% pada kriteria cukup. Tujuan penelitian yang kedua yaitu mengetahui pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah. Persentase ketuntasan siswa mencapai 100% dengan nilai rata-rata 88,43. Adapun pencapaian berdasarkan kriteria kualitatif dapat dilihat pada gambar berikut: 85,29% 14,71% A (Baik sekali) B (Baik) Kriteria Pemahaman Siswa Gambar 2 Persentase Kemampuan Pemahaman Siswa Pada Kriteria Kualitatif

10 Secara kualitatif sebesar 85,29 % atau 29 orang siswa mencapai kriteria A (baik sekali) dan 14,71 % atau 5 orang siswa mencapai kriteria B (baik). Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa telah memahami konsep sub materi metode ilmiah. Dari hasil penilaian menunjukkan hasil yang baik dengan persentase jumlah siswa yang mendapat kriteria A (baik sekali) jauh lebih tinggi daripada jumlah siswa dengan kriteria B dengan selisih persentase sebesar 70,58%. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran dilakukan penilaian yang menanamkan tingkat berfikir yang lebih tinggi melalui kegiatan diskusi, tugas proyek, dan pembuatan laporan tidak hanya mengingat fakta atau informasi yang disampaikan. Pada uji pemahaman ini menggunakan tes pilihan ganda dengan soal tingkatan C1 sampai C6. Berikut persentase jawaban benar siswa pada tiap tingkatan soal. Tabel 2 Persentase Benar Tiap Tingkatan Soal Tingkatan Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 % 94,12 86,47 92,65 88,23 86,76 79,41 Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa tingkat pencapaian siswa pada soal tingkat C2 dan C3 sudah di atas 85%. Namun, persentase pencapaian siswa pada soal tingkat C3 lebih tinggi dari soal tingkat C2. Hal ini dapat disebabkan karena selama proses pembelajaran siswa sudah dilatih menerapkan secara langsung pengetahuan yang dipelajari melalui pengerjaan LKS dan pemberian tugas proyek. Sehingga siswa tidak terpaku pada contoh dibuku dan siswa mampu menerapkan pada permasalahanpermasalahan baru yang terdapat pada soal. Pada soal tingkat C4, C5, dan C6 sebanyak lebih dari 50% siswa telah menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah mampu berfikir tingkat tinggi. Tujuan penelitian ketiga adalah mengetahui aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan 1 adalah 71,2 dan pada pertemuan 2 sebesar 74,75. Secara keseluruhan, rata-rata nilai aktivitas siswa pada pertemuan 1 dan 2 adalah Peningkatan rata-rata nilai aktivitas menunjukkan adanya peningkatan antusias siswa dalam belajar. Pencapaian nilai rata-rata yang tinggi menunjukkan sebagian besar siswa sudah berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar. Hal tersebut dapat disebabkan karena kegiatan pembelajaran dengan penilaian autentik memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya dengan maksimal, melatih bekerja sama dalam kelompok, dan siswa dapat menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman mereka sendiri sehingga pembelajaran akan lebih menarik bagi siswa Adapun persentase aktivitas siswa berdasarkan kriteria kualitatif dapat dilihat pada gambar berikut:

11 Persentase Jumlah Siswa Per Kriteria 76,47% 14,71% 8,82% A (sangat aktif) B (aktif) C (cukup aktif) Kriteria Aktivitas Siswa Gambar 3 Persentase Aktivitas Siswa Berdasarkan Kriteria Kualitatif Gambar 3 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (76,47%) memperoleh kriteria B (aktif) dan hanya sedikit siswa (8,82%) yang memperoleh kriteria C (cukup aktif). Selebihnya (14,71%) siswa mendapat kriteria A (sangat aktif). Pencapaian persentase yang tinggi pada kriteria B (aktif) tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah berpartisipasi aktif dengan baik dalam pembelajaran. Tujuan penelitian yang keempat adalah mengetahui hubungan penilaian autentik dengan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi (r xy ) penilaian autentik dengan pemahaman siswa sebesar 0,433. Berdasarkan tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi, nilai tersebut menunjukkan tingkat hubungan yang cukup atau sedang karena berada pada interval koefisien 0,40 0,599. Hal ini menunjukkan penilaian autentik yang dilakukan cukup berkaitan dengan pemahaman siswa pada sub materi metode ilmiah. Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang telah dibuat maka dilakukan uji signifikansi. Pada uji signifikansi diperoleh nilai t hitung = 2,717 dan t tabel (0,05)(32) = 2,037. Dengan demikian diketahui t hitung > t tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara penilaian autentik dengan pemahaman siswa SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada Sub Materi Metode Ilmiah. Besarnya kontribusi penilaian autentik terhadap pemahaman siswa pada sub materi metode ilmiah diketahui melalui perhitungan koefisien determinasi. Perhitungan menunjukkan bahwa penilaian autentik memberikan kontribusi terhadap pemahaman siswa SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah sebesar 18,75%. Sedangkan selebihnya sebesar 81,25% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini. Hal ini menandakan bahwa terdapat faktor lain yang lebih besar berpengaruh pada pemahaman siswa daripada faktor penilaian autentik yang digunakan. Meskipun demikian, penilaian autentik yang

12 Pemahaman dilaksanakan di kelas dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman siswa pada sub materi metode ilmiah walaupun pengaruhnya belum maksimal. Hubungan antara penilaian autentik dengan pemahaman siswa pada sub materi metode ilmiah digambarkan pada grafik berikut ini: Penilaian Autentik Gambar 4 Grafik Hubungan Antara Penilaian Autentik dengan Pemahaman Siswa pada Sub Materi Metode Ilmiah Grafik pada gambar 4 menunjukkan adanya tendensi korelasi yang positif dan sedang antara penilaian autentik dan pemahaman siswa. Hal ini sesuai pernyataan Budiyono (2009 : 270) yang menyatakan apabila kecondongan garis linear ke kanan maka korelasi memiliki gradien yang positif dan pencaran titik pada peta korelasi tersebar menjauhi garis linear namun masih di sekitar garis linear maka korelasinya sedang. Jika dilihat pada gambar 4 terdapat empat pencaran titik yang menjauhi garis linear. Adanya pencaran titik yang menjauhi garis linear juga menggambarkan hubungan yang sedang antara penilaian autentik dengan pemahaman siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudijono (2007: 182) yang menyatakan jika pencaran titik pada peta korelasi itu semakin mejauhi garis linear atau tersebar maka korelasi antara kedua variabel itu juga semakin melemah. Tingkat hubungan yang sedang antara penilaian autentik dengan pemahaman siswa terjadi karena tidak semua siswa yang memiliki kemampuan kognitif baik dapat mencapai hasil penilaian autentik yang baik pula, karena penilaian autentik tidak hanya menilai dari sisi kognitif tetapi secara menyeluruh yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Mardapi (dalam Rasyid dan Mansur, 2007: 12) setiap siswa sudah memiliki potensi dalam dirinya pada dua ranah yaitu kemampuan berfikir (kognitif) dan berketerampilan (psikomotor). Ada siswa yang memiliki kemampuan berfikir tinggi, namun berketerampilan rendah. Sebaliknya ada siswa yang memiliki kemampuan berfikir rendah, namun memiliki keterampilan yang tinggi. Ada pula siswa yang memiliki kemampuan berfikir dan berketerampilan yang biasa-biasa saja,

13 tidak ada yang menonjol. Perbedaan kemampuan kognitif dan psikomotor dalam diri siswa inilah yang menyebabkan perbedaan hasil tes pemahaman dengan penilaian autentik pada siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa (1) Penilaian autentik terhadap siswa SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah memperoleh nilai rata-rata 78,41 dengan kriteria A (baik sekali) sebanyak 14 orang (41,18%), 19 orang (55,88%) mendapat kriteria B (baik) dan 1 orang (2,94%) mendapat kriteria C (cukup), (2) Hasil tes pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah memperoleh nilai rata-rata 88,43 dan mencapai ketuntasan 100%, dengan 29 orang siswa (85,29%) mencapai kriteria A (baik sekali) dan 5 orang (14,71%) mendapat kriteria B (baik), (3) Aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat mencapai nilai rata-rata 72,98, dengan kriteria A (sangat aktif) sebanyak 5 orang (14,71%), 26 orang (76,47%) pada kriteria B (aktif), dan 3 orang (8,82%) pada kriteria C (cukup) (4) Terdapat hubungan yang signifikan antara penilaian autentik dengan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Keramat pada sub materi metode ilmiah dengan nilai r xy = 0,433 dan memiliki tingkat hubungan yang cukup atau sedang. Saran Ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu (1) Penilaian autentik memiliki hubungan yang signifikan dengan pemahaman siswa, sehingga diharapkan guru dapat menjadi fasilitator yang baik dalam proses pembelajaran dengan lebih menggali segala potensi yang ada pada diri siswa sehingga dapat melibatkan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, (2) Penilaian autentik dapat dijadikan sebuah referensi dalam melakukan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang ada pada mata pelajaran biologi, (3) bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang penilaian autentik disarankan untuk meneliti pengaruh penilaian autentik terhadap aktivitas, motivasi, sikap dan/atau perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Budiyono. (2009). Statistik untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press Haryono, Agung. (2009). Authentic Assessment dan Pembelajaran Inovatif dalam Pengembangan Kemampuan Siswa. JPE. (Online), Volume 2, No.1, ( diakses 7 Februari 2012) Hisbullah, Ahmad. (2012). Teknik Tes dan Non Tes dalam Evaluasi. (Online). ( dikunjungi 25 Nopember 2013).

14 Idha, Cheiriyah. (2008). Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment. Jurnal Pendidikan Inovatif. (Online) Jilid 3, No.2, ( diakses 7 Februari 2012) Johnson, Elaine B. (2009). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center. Nasution, S. (2008). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Rahman, Taufik. (tanpa tahun). Penilaian Pembelajaran (SMP/SMA). (Online). ( TAUFIK_RAHMAN/PENILAIAN.pdf, diakses 7 Februari 2012). Rasyid, Harun dan Mansur. (2007). Penilaian Pemahaman. Bandung: CV Wacana Prima Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. (Cetakan ke-4). Bandung: Alfabeta. Subana, dan Sudrajat. (2009). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Sudijono. A. (2007). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Zarkasi, Firdaus. (2009). Belajar Cepat dengan Diskusi. Surabaya: INDAH.

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM DI SMA

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM DI SMA PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM DI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH YASINTA ANA NIM. F05110022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar. Pengaruh Perbedaan Metode Eksperimen Berbasis Inkuiri dan Eksperimen Berbasis Verifikasi dalam Praktikum terhadap Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Ratna Wulan Ndari 1, Caswita 2, Tina Yunarti 2 ratnawulanndari@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Gani Tirtoasri Tirtomoyo. Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. Propinsi Jawa Tengah. Adapun penelitian ini

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 152-163 152 KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Oleh Dwi Viora Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SD Putri, T Subroto, W Sunarto

Lebih terperinci

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015 KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL

ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL OLEH FATIMAH MELIA NIM A1B111004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SUB KONSEP SPERMATOPHYTA (Studi Eksperimen di Kelas X MIA SMA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA 1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP Riris Dwi Pirwanti, Kurnia Ningsih, Syamswisna Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI MTs 1) Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1)

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE OBSERVASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR Kadek Budiasa (1), Viyanti (2), I Dewa Putu Nyeneng (3) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, budiasakadek60@yahoo.com;

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG Yandria Elmasari Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu penjelasan beberapa istilah tersebut agar

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP Dwi Rifa, Yulis Jamiah, Ahmad Yani Program Studi Pendidikan Matematika KIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Tasikmalaya)

Lebih terperinci

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR Mela Marzuki, Erlina Rupaidah, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study

Lebih terperinci

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 GUNUNG TALANG Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA 1 HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TA Putranto,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD Ahmad Fauzi, Sugiyono, Suryani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: Ahmadfauzi_pgsd@yahoo.com

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III Reno, Sri Utami, Suhardi Marli Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Email : Renoelzio@gmail.com

Lebih terperinci

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Artikel) Oleh KHOIRUNNISA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 PENGARUH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN Oleh MELVIKA FITRIANTI NIM F37011004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL 0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA 1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Ratna Yuliastanti, 2) Sri Astutik, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pembelajaran Akidah Akhlak dengan Menggunakan Jurisprudential Inquiry Model di MTs N 2 Kudus Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan hasil dokumentasi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI Erma Yuni, I Komang Winatha, dan Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

Lebih terperinci

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS 3.606 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016 PENGGUNAAN KARTU POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV THE USE OF POSITIVE NEGATIVE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenakan berhasil atau tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI 894 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 ke-5 Tahun 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X Darmawati, Irda Sayuti dan Nurhasanah Program Studi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS 1 Melli Sasmita Sari (1), Arnelis Djalil (2), Nurhanurawati (3) Universitas Lampung,

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Oktober-November 2013 di SMA N 1 Adiluwih Kab. Pringsewu. B.

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL Oleh LISA NESMAYA NIM 080210102052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 17, 28-36 28 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA Winda Astuti, Laili Fitri Yeni, Eka Aryati Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Email: zofi_winda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ARTIKEL PENELITIAN Oleh MASNUR NADEAK NIM F34211765 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IX MTs NU Al-Munawwarah Lau Dawe Kudus

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IX MTs NU Al-Munawwarah Lau Dawe Kudus 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung

Lebih terperinci

HAYATI

HAYATI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH HAYATI e-mail: hayati@student.unsil.ac.id

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA Heizlan Muhammad, Tina Yunarti, Rini Asnawati Anheizlan@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR 72 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XVI, Nomor 1, Tahun 2016 HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR THE RELATIONSHIP BETWEEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif matematika dengan kemampuan kognitif IPA dan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU

89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU 89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU (RELATION OF NUMERICAL ABILITY WITH MATHEMATICS STUDENT LEARNING OUTCOMES SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia.

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. The Effect of Bilingual Student Worksheet Application toward Students Learning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Masdalena, Agus Suyatna, I Dewa Putu Nyeneng Abstract So far, education in Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY 28 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KELAS X MAN 1 PONTIANAK Eny Purwaningsih 1), Eka Ariyati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Isna Riyanurani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP Arnetis, Mariani Natalina dan Sri Ayuni Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SUB-POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKASISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANGGUL

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati 1, Sri Hastuti Noer 2, Tina Yunarti 2 annissawati@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 2 No. 1 (2016) KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,

Lebih terperinci

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak: Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menjelaskan Konsep PDB, PDRB, PNP, dan Pendapatan Nasional Kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR Fransisko Iko, K.Y.Margiyati, Siti Halidjah Program Studi PGSD Jurusan Pemdas FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP Ana, Rif at, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : ana_match89@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LIMBAH DAN DAUR ULANG (Studi Eksperimen di Kelas X Semester 2 MA Putri PUI Majalengka pada Tahun

Lebih terperinci

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep Penilaian penguasaan konsep siswa dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk tes pilihan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA ,) Dosen Program Studi PGSD UNS 1 PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Laela Lusi Palupi 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto ) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh M. SETIAWAN NIM F37010049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng 77 Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis The Effect of Contextual Learning Method to the Critical Thinking Ability of Students Class XI SMA Negeri 3 Watansoppeng Sugiarti,

Lebih terperinci

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DISERTAI OUTDOOR LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM DI SMA

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DISERTAI OUTDOOR LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM DI SMA PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DISERTAI OUTDOOR LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM DI SMA ARTIKEL PENELITIAN Oleh: SARTIKA NIM F05110036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PMIPA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL Oleh: Lailia Septia Rini NIM 0801019035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL GANTANG Vol. II, No. 2, September 2017 p-issn. 2503-0671, e-issn. 2548-5547 Tersedia Online di: http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA 1 PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA Jenni Yanti, Basuki Hardigaluh, Yokhebed Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak Email:

Lebih terperinci

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (Studi Eksperimen di kelas VIII SMPN 17 Tasikmalaya) (The Influence of Cooperative

Lebih terperinci

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA NEGERI 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO Afif

Lebih terperinci

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia JURNAL REFLEKSI EDUKATIKA 7 (1) (2016) p-issn: 2087-9385 e-issn: 2528-696X http://jurnal.umk.ac.id/index.php/re PENERAPAN METODE INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DALAM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Utama 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Utama 2 Bandar 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Utama 2 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas 5

Lebih terperinci