HAYATI
|
|
- Yohanes Suharto Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH HAYATI Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah, untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah, untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh dan ( )( ) ternyata ( )( ) berarti terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah, dan ( )( ) ternyata ( )( ) berarti terdapat hubungan yang positif antara kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah, dan ( )( ) ternyata ( )( ) berarti terdapat hubungan yang positif antara motivasi dan kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Kata kunci: motivasi belajar matematika, kemandirian belajar matematika, kemampuan berpikir kreatif matematik ABSTRACT The purpose of this research was to determine the relationship between motivation to learn mathematics with creative thinking skills learners learning mathematics using problem based learning, in order to determine the relationship between independent
2 learning math with creative thinking skills learners learning mathematics using problem based learning, in order to determine the relationship between motivation and independence to learn math with creative thinking skills learners learning mathematics using problem based learning. The method used in this research is correlational. Based on testing hypotheses derived and ( )( ) turn out ( )( ) means that there is a positive relationship between motivation to learn mathematics with creative thinking skills learners learning mathematics using problem based learning, and ( )( ) turn out ( )( ) means that there is a positive relationship between independent learning math with creative thinking skills learners learning mathematics using problem based learning, and ( )( ) turn out ( )( ) means that there is a positive relationship between motivation and independence to learn math with creative thinking skills learners learning mathematics using problem based learning. Key word: motivation to learn mathematics, independent learning math, creative thinking skills PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya motivasi peserta didik untuk belajar matematika. Banyak peserta didik yang menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang tidak mudah untuk dimengerti, anggapan tersebut yang mendorong peserta didik tidak mau berusaha untuk belajar matematika karena mereka merasa tidak akan mampu memecahkan masalah matematika. Syamsu (Saefullah, U, 2012:290) mengatakan Motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka kurangnya motivasi peserta didik karena dari dalam diri peserta didik sendiri tidak memiliki dorongan yang kuat untuk mau mencoba menyelesaikan masalah matematika. Banyak peserta didik yang tidak memiliki kemandirian dalam belajar matematika. Belajar mandiri merupakan cara belajar seorang peserta didik yang tidak harus mendapat bimbingan dari guru, tetapi mereka berusaha terlebih dahulu untuk memperdalam dan mengembangkan pengetahuannya atas kesadaran sendiri. Tetapi pada kenyataannya ketika belajar matematika peserta didik harus ditemani oleh seorang guru, mereka kurang memiliki inisiatif untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri. Yamin, Martinis (2011:107) mengemukakan Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran pembelajar atau kehadiran teman sekolah. Berdasarkan uraian tersebut maka kurangnya kemandirian peserta didik dalam belajar matematika karena
3 tidak sedikit peserta didik yang terlalu bergantung kepada kehadiran guru padahal guru bukan satu-satunya sumber untuk mendapatkan ilmu atau pengetahuan. Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk memunculkan berbagai macam gagasan dalam menyelesaikan masalah matematika. Kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik masih dianggap kurang, hal ini karena peserta didik terbiasa hanya mencari satu jawaban yang benar dari suatu masalah matematika tanpa berusaha untuk memikirkan kemungkinan ada cara lain untuk memperoleh jawaban yang benar tersebut. Kurangnya kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik diperkuat dengan hasil penelitian Hendra Yulia Nugraha (2012) terhadap 30 peserta didik di SMP Negeri, yang dilaksanakan pada 3 sekolah di wilayah Tasikmalaya berupa tes kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik. Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik diperoleh bahwa 83% peserta didik belum dapat menyelesaikan soal-soal kemampuan berpikir kreatif, sedangkan peserta didik yang dapat menyelesaikan soal kemampuan berpikir kreatif hanya sebesar 17%. Hasil penelitian yang sejenis dengan penelitian ini adalah penelitian tentang Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi Berprestasi, dan Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Semester 1 Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu oleh Mulyani (2006) terhadap peserta didik kelas Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi, dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika peserta didik semester I kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 18 Tasikmalaya. Sampel diperoleh dengan cara diundi, terpilih kelas VIII B sebagai sampel penelitian dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan berpikir kreatif matematik dan menyebarkan angket motivasi dan kemandirian belajar matematika. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi tiga variabel yaitu motivasi belajar matematika, kemandirian belajar matematika dan kemampuan berpikir kreatif matematik.
4 FREKUENSI 1. Statistik deskriptif a. Membuat distribusi frekuensi b. Menentukan ukuran data statistik 2. Uji persyaratan analisis a. Uji normalitas masing-masing kelompok b. Uji linearitas regresi 1) Uji linearitas regresi sederhana 2) Uji linearitas regresi ganda 3. Uji hipotesis a. Uji hipotesis satu variabel bebas b. Uji hipotesis dua variabel bebas HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik yang dilaksanakan setelah materi menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah selesai diberikan diperoleh rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik di kelas sampel sebesar 11,17 dengan skor maksimal ideal 20. Skor terbesarnya adalah 16 dan skor terkecilnya adalah SKOR Gambar 1 Histogram Skor Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa data yang paling banyak terdapat pada kelas ke-4 pada interval sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 33,33%, dan diperoleh modusnya adalah 12,17 yang berarti bahwa sebagian besar peserta didik
5 PERSENTASE memperoleh skor antara Untuk median atau data paling tengah terdapat pada kelas ke-3 pada interval dan diperoleh skornya adalah 11,5. Frekuensi terendah terdapat pada kelas ke-6 pada interval sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 3,33%. Hasil analisis angket motivasi belajar matematika disajikan pada histogram berikut ,89 73,5 73, ,83 68,83 64 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 INDIKATOR Gambar 2 Histogram Persentase Indikator Motivasi Belajar Matematik Berdasarkan histogram tersebut diperoleh rata-rata skor untuk indikator 1 yaitu durasi kegiatan sebesar 67,83% yang berada pada klasifikasi motivasi sedang, rata-rata skor indikator 2 yaitu frekuensi kegiatan sebesar 68,83% yang berada pada klasifikasi motivasi sedang, rata-rata skor untuk indikator 3 yaitu ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi tantangan sebesar 74,89% yang berada pada klasifikasi motivasi sedang, rata-rata skor untuk indikator 4 yaitu saingan dan kompetensi sebesar 73,50% yang berada pada klasifikasi motivasi sedang, rata-rata skor untuk indikator 5 yaitu bentuk penguatan sebesar 73,62% yang berada pada klasifikasi motivasi sedang. Berdasarkan penjelasan tersebut diperoleh rata-rata skor untuk seluruh indikator adalah 71,73% yang berada pada klasifikasi motivasi sedang, hal ini berarti motivasi peserta didik untuk belajar matematika termasuk dalam kategori sedang artinya peserta didik memiliki kemauan untuk berhasil dalam pelajaran matematika hanya sampai pada tahap tuntas saja. Motivasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik terdiri dari indikator 1, 2, 3 sedangkan motivasi ekstrinsik terdiri dari indikator 4 dan 5. Berdasarkan histogram
6 PERSENTASE diperoleh bahwa persentase tertinggi terdapat pada indikator ketiga yang termasuk pada motivasi intrinsik, artinya dorongan dari dalam diri peserta didik lebih memberikan pengaruh yang besar untuk belajar matematika daripada dorongan dari luar atau motivasi ekstrinsik. Hasil analisis angket kemandirian belajar matematika disajikan pada histogram berikut , ,89 71, , Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 INDIKATOR Gambar 3 Histogram Persentase Indikator Kemandirian Belajar Matematika Berdasarkan histogram tersebut diperoleh bahwa rata-rata skor untuk indikator 1 yaitu tanggung jawab dalam belajar sebesar 78,56% yang berada pada klasifikasi kemandirian sedang, rata-rata skor untuk indikator 2 yaitu inisiatif dalam belajar sebesar 73,89% yang berada pada klasifikasi kemandirian sedang, rata-rata skor untuk indikator 3 yaitu memiliki keberanian sebesar 69,33% yang berada pada klasifikasi kemandirian sedang, rata-rata skor untuk indikator 4 yaitu sanggup menerima resiko sebesar 71,47% yang berada pada klasifikasi kemandirian sedang. Berdasarkan penjelasan tersebut diperoleh rata-rata skor untuk seluruh indikator adalah 73,31% yang berada pada klasifikasi kemandirian sedang, hal ini berarti kemandirian belajar matematika peserta didik termasuk dalam kategori sedang, artinya peserta didik masih membutuhkan bimbingan guru untuk memperdalam dan mengembangkan pengetahuan dalam pelajaran matematika. Berdasarkan histogram tersebut dapat dilihat bahwa persentase tertinggi terdapat pada indikator tanggung jawab dalam belajar. Sikap tanggung jawab
7 ada dalam diri peserta didik, hal ini berarti ada kemauan dari dalam diri peserta didik untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dari tugas tersebut sehingga untuk mencapai tujuan tersebut peserta didik harus belajar mandiri. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kemampuan berpikir kreatif matematik dengan taraf signifikan diperoleh dan ternyata, artinya sampel berasal dari populasi berdistibusi normal. Untuk uji normalitas motivasi belajar matematika dengan taraf signifikan diperoleh dan ternyata, artinya sampel berasal dari populasi berdistibusi normal. Dari hasil perhitungan uji normalitas kemandirian belajar matematika dengan taraf signifikan diperoleh dan ternyata, artinya sampel berasal dari populasi berdistibusi normal. Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa ketiga variabel penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi motivasi belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah diperoleh persamaan regresi. Untuk uji signifikan diperoleh nilai dan ternyata maka terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik, sedangkan untuk uji linearitas diperoleh nilai dan ternyata maka motivasi belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik berpola linear. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah diperoleh persamaan regresi. Untuk uji signifikan diperoleh nilai dan ternyata maka terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik, sedangkan untuk uji linearitas diperoleh nilai dan ternyata maka kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik berpola linear. Berdasarkan analisis regresi ganda motivasi dan kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang
8 pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah diperoleh persamaan regresi, regresi tersebut juga berpola linear. Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran dengan memberikan suatu permasalahan untuk dipecahkan oleh peserta didik kemudian peserta didik menyimpulkan apa yang diperoleh dari permasalahan tersebut. Tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah yaitu apersepsi, pengelompokkan peserta didik, eksplorasi dan pemecahan masalah, mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi serta refleksi proses pemecahan. Pada tahap apersepsi guru mengingatkan kembali materi yang telah diberikan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada tahap eksplorasi dan pemecahan masalah guru membagikan bahan ajar dan LKPD yang harus dikerjakan secara berkelompok. Pada tahap ini guru juga menjelaskan petunjuk yang harus dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan bahan ajar dan LKPD serta memotivasi peserta didik untuk ikut aktif memecahkannya. Hambatan pada tahap ini adalah ketergantungan peserta didik terhadap peserta didik yang lain dalam satu kelompok, maksudnya untuk menyelesaikan bahan ajar dan LKPD lebih diserahkan kepada peserta didik yang pandai sehingga peserta didik yang lain menjadi pasif. Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan memberikan pengarahan kepada peserta didik bahwa ketika nanti menyajikan hasil diskusi, setiap anggota kelompok harus mempresentasikannya artinya setiap peserta didik harus memahami dan mampu menyelesaikan masalah tersebut. Jadi semua peserta didik bertanggung jawab terhadap masalah tersebut tidak mengandalkan peserta didik yang pandai. Setelah tahap eksplorasi selesai, dilanjutkan dengan menyajikan hasil diskusi atau kesimpulan yang mereka peroleh, dan tahap terakhir yaitu refleksi proses pemecahan masalah, pada tahap ini peserta didik mengerjakan tes individu untuk menilai sejauhmana peserta didik memahami materi yang baru saja mereka pelajari. Melalui pembelajaran berbasis masalah peserta didik diarahkan untuk belajar mengetahui dan memahami masalah sehingga dapat menemukan gagasan baru untuk menyelesaikan masalah tersebut yang akan mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik. Dengan pembelajaran berbasis masalah juga peserta didik diarahkan untuk belajar berbuat atau melakukan sesuatu sehingga peserta didik akan memiliki pengalaman sendiri dalam menyelesaikan masalah matematika. Cara berpikir peserta didik terhadap masalah matematika dapat mempengaruhi peserta didik dalam
9 memecahkan masalah yang lain, artinya peserta didik yang menemukan jawaban benar belum tentu dapat memecahkan masalah yang baru karena mungkin peserta didik tidak memahami proses dalam menemukan jawaban yang benar itu. Melalui pembelajaran berbasis masalah peserta didik juga diarahkan untuk belajar menjadi dirinya sendiri atau percaya pada kemampuan yang dimiliki, karena peserta didik yang mampu memecahkan masalah akan timbul sikap percaya diri yang tinggi serta rasa bangga terhadap kemampuan sendiri. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dengan pembelajaran berbasis masalah peserta didik diarahkan untuk belajar mengetahui dan memahami masalah, belajar melakukan sesuatu dan memiliki sikap percaya diri. Pembelajaran berbasis masalah yang digunakan selama penelitian juga memiliki kelemahan yaitu peserta didik kurang antusias untuk berjuang menyelesaikan masalah matematika karena peserta didik sulit untuk memahami masalah yang disajikan serta kesulitan dalam membangun pengetahuan awal. Sanjaya, Wina (2012:220) mengatakan Ketika peserta didik memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah memastikan bahwa sebelum memberikan materi peserta didik harus menguasai terlebih dahulu materi prasyaratnya dengan melakukan tanya jawab di setiap akhir pertemuan, jika peserta didik sudah mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maka peserta didik sudah memahami materi yang baru saja dipelajarinya tetapi jika belum mampu menjawab maka pada materi mana peserta didik belum mampu memahaminya hal ini dapat dilihat dari tes individu yang diberikan pada setiap pertemuan. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah dapat merangsang peserta didik untuk memiliki motivasi dalam belajar matematika karena dalam pembelajaran berbasis masalah untuk sampai pada tahap kesimpulan peserta didik harus melalui langkah-langkah dan langkah-langkah tersebut akan memberikan pengalaman dalam diri peserta didik. Kesimpulan yang diperoleh peserta didik akan menimbulkan rasa bangga bahwa mereka mampu menyelesaikan masalah tersebut. Rasa bangga yang dimiliki peserta didik akan menimbulkan semangat dalam belajar sehingga motivasi peserta didik untuk belajar matematika pun akan meningkat. Gunawan, Heri
10 (2012:145) mengatakan Motivasi sebagai suatu proses, mengantarkan siswa kepada pengalaman-pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar. Setiap peserta didik dalam memandang suatu permasalahan memiliki cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga diharapkan peserta didik tidak hanya memiliki satu cara untuk menyelesaikannya. Hal ini akan mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika. Terdapat hubungan yang positif antara kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Melalui pembelajaran berbasis masalah yang materinya disajikan dalam bentuk permasalahan, kemandirian belajar sangat diperlukan karena dengan peserta didik aktif belajar secara mandiri peserta didik akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk mampu memecahkan masalah tersebut dengan baik. Selain itu kemauan untuk belajar secara mandiri yang kuat dapat menambah pengetahuannya sehingga banyak hal yang akan ia ketahui. Saosa, David. A (2012:69) mengatakan Aktivitas belajar mandiri yang terpilih seharusnya membantu mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan kritis. Dengan banyaknya pengetahuan yang peserta didik miliki maka ketika mereka diberi sebuah masalah mereka akan mampu menjawabnya dengan cara mereka sendiri tidak harus dengan cara baku atau cara yang sudah biasa hal ini akan mendorong peserta didik berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal matematika. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi dan kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Motivasi dan kemandirian merupakan dua hal yang dapat saling melengkapi. Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi untuk berhasil dalam pelajaran matematika, mereka belajar tidak hanya di sekolah tetapi di rumah juga mereka belajar secara mandiri. Melalui pembelajaran berbasis masalah diharapkan peserta didik memiliki motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan masalah secara mandiri tidak tergantung kepada orang lain, karena motivasi yang tinggi merupakan syarat untuk belajar mandiri atau belajar aktif. Mujiman, Haris (2011:7) mengemukakan Tanpa motivasi belajar yang cukup kuat untuk menguasai suatu kompetensi, strategi belajar aktif tak mungkin dijalankan.
11 Untuk mengetahui hubungan variabel X dan variabel Y dimana salah satu variabel X dibuat tetap (konstan) digunakan uji korelasi parsial. Berdasarkan analisis uji korelasi diperoleh koefisien korelasi parsial disajikan pada Tabel 4.6 No 1 2 Koefisien Korelasi Koefisien Determinasi Tabel 4.6 Koefisien Korelasi Parsial Koefisien Korelasi Parsial ( )( ) Kesimpulan Signifikan Tidak signifikan Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa koefisien determinasi hal ini berarti bahwa motivasi belajar matematika memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik daripada kemandirian belajar matematika. Motivasi belajar matematika memberikan kontribusi sebesar 24,01% sedangkan kemandirian belajar matematika memberikan kontribusi sebesar 22,09% terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik. Berdasarkan tabel tersebut juga terlihat bahwa dengan mengontrol kemandirian belajar matematika, hubungan antara motivasi belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik signifikan sedangkan dengan mengontrol motivasi belajar matematika hubungan antara kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik tidak signifikan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh bahwa kreativitas peserta didik mengalami perkembangan selama dilakukan pembelajaran berbasis masalah karena dalam pembelajaran berbasis masalah peserta didik dilatih untuk memahami suatu masalah dan menyampaikan kesimpulan dari masalah yang mereka temukan. Munandar S. C. Utami (2002:39) mengatakan Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasilnya. Dari kelima indikator motivasi belajar matematika yaitu durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, ketabahan keuletan dan kemampuannya menghadapi tantangan,
12 saingan dan kompetensi, bentuk reinforcement motivasi yang besar pada indikator ketabahan keuletan dan kemampuannya menghadapi tantangan. Saefullah, U (2012:293) mengatakan Ciri-ciri motivasi yang ada dalam diri seseorang adalah ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Hal ini berarti sebagian besar peserta didik sangat ulet dalam mengerjakan soal matematika, mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Berdasarkan kelima indikator kemandirian belajar matematika yaitu tanggung jawab dalam belajar, inisiatif dalam belajar, memiliki keberanian, sanggup menerima tantangan, kemandirian terbesar pada indikator tanggung jawab dalam belajar. Hal ini berarti sebagian besar peserta didik mengerjakan tugas matematika dengan baik. Belajar mandiri termasuk kegiatan belajar aktif yang memerlukan keaktifan dan pengalaman dari peserta didik untuk memiliki pengetahuan sebagai modal dasar untuk menciptakan pengetahuan baru. Sejalan dengan hal tersebut, Yamin, Martinis (2011:107) mengemukakan Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan, kedisiplinan, tanggung jawab, kemauan dan keingintahuan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan pengujian hipotesis maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu: 1. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah. 2. Terdapat hubungan yang positif antara kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah. 3. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi dan kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
13 Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat mengungkapkan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah disarankan untuk memberikan arahan kepada setiap guru mata pelajaran agar menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang dapat mengembangkan kreativitas peserta didik. 2. Bagi guru dapat menjadikan model pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu alternatif dalam menyampaikan materi pelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik. 3. Guru matematika disarankan untuk selalu memberikan motivasi kepada peserta didik pada setiap pertemuan agar peserta didik memiliki dorongan untuk memperdalam dan mengembangkan pengetahuan matematika sehingga kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik dapat meningkat serta memberikan arahan kepada peserta didik untuk tidak hanya belajar di sekolah saja. 4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melaksanakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah untuk melatih kemampuan seperti pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, dan koneksi matematik. Daftar pustaka Gunawan, Heri. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Alfabeta. Mujiman, Haris. (2011). Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyani, (2006). Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi Berprestasi, dan Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Semester 1 Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu, [online]. Tersedia: belajar_motivasi_prestasi [25 Januari 2013] Munandar, S.C.Utami. (2002). Kreativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
14 Saefulloh, U. (2012). Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sanjaya, Wina. (2012). Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sousa, David A. (2012). Bagaimana Otak yang Berbakat Belajar. Jakarta: PT Indeks. Yamin, Martinis. (2011). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Pres.
Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS, KEMAMPUAN NUMERIK DAN SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) Anis Susanti (Aniessciutee_baikhati@yahoo.co.id) Siti
Lebih terperinciIbnu Kadaruloh, Depi Setialesmana,
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE CABRI 3D (Penelitian di Kelas X IPS SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya) Ibnu
Lebih terperinciKEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP/ MTs DI KECAMATAN PREMBUN
KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP/ MTs DI KECAMATAN PREMBUN Erni Puji Astuti FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo erni_umpwr@mail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi
Lebih terperinciKONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 2, hal. 149-156, Maret 2016 KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Siswa belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi lingkungan yang pada akhirnya siswa akan mampu berfikir dan bertindak sendiri. Sikap kemandirian
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENDEKATAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS PENDEKATAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA M. Subali Noto 1), Tonah 2), Hernati 3) 1) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSWAGATI Taman
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Distribusi Frekuensi Motivasi Intrinsik
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini meliputi dua variabel bebas yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Serta satu variabel terikat, yaitu hasil belajar
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika Khaerunnisa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran matematika, idealnya siswa dibiasakan memperoleh pemahaman melalui pengalaman dan pengetahuan yang dikembangkan oleh siswa sesuai perkembangan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciAJENG FIKA FATMA CANDRA WATI K
JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI
1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciAtik Susanti
PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) (Penelitian
Lebih terperinciMuhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI MTs MUHAMMADIYAH 7 HASAHATAN JULU Muhammad Darwis Dosen Pendidikan Biologi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA
Lebih terperinciRisna Cahyani
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 8 Tasikmalaya Tahun Pelajaran
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)
Lebih terperinciKorelasi antara Motivasi Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL)
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 3 No. 1, Maret 2017 Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL Oleh : HAYATUL MUSYARAFAH 11090172 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciRisqilah Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK
58 δ E L T Vol.3 No.2, Juli 2015, hlm 41-50 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI KUBUS DAN BALOK DI MTs. GONDANG
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL
MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL Suci Nurwati Program Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciRoma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SINABOI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) e-mail
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Nuraini Sribina Universitas Potensi Utama rainribi2701@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil penelitian, mengenai kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematik siswa melalui pembelajaran
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 3 Tasikmalaya) Mopyani Cahyaty e-mail: mopyani.cahyaty@student.unsil.ac.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Lingkungan Sosial Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada
Lebih terperinciWitan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN SEDAYU TAHUN AJARAN 2016/2017 Witan Faestri, Agustina Sri
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperincip-issn : e-issn :
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN EKSPONEN DAN LOGARITMA SISWA KELAS X BKJ1 Setya Prihatiningtyas SMK Negeri 5 Jember setyaprihatiningtyas@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua
20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN
Lebih terperinciPENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA Nurhadi Saputro 1)* Hidayati 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU 1 Siti Nazhifah 1, Jimmi Copriady, Herdini fhazhivnue@gmail.com 081372751632 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO Nur Chanifah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Email: Hany_chacha@ymail.com
Lebih terperinciNina Anggraeni
1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (PENELITIAN TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 8
Lebih terperinciKONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/ 2016
KONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/ 2016 Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan
Lebih terperinciSKRIPSI ANISATUL FITRI NIM :
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM OPEN ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ( Studi Kasus di Kelas VII MTs Sunan Kalijaga Siwuluh Kabupaten Brebes) SKRIPSI ANISATUL FITRI NIM : 07450718
Lebih terperinciOleh: Nur Aeni 1, Imam Suyanto 2, Joharman 3 PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen, Jl. Kepodang 67 A Kebumen
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN PENYELESAIAN SOAL CERITA SISWA KELAS IV SD SE KECAMATAN KLIRONG TAHUN 2011/2012 Oleh: Nur Aeni 1, Imam Suyanto 2, Joharman
Lebih terperinciNoor Fajriah 1), R. Ati Sukmawati 2), Tisna Megawati 3) Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 24 BANJARMASIN MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Noor Fajriah 1), R. Ati Sukmawati 2),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini, ilmu pengetahuan, teknologi dan sains terus menerus semakin berkembang. Perkembangan yang sangat pesat terutama terjadi dalam bidang telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia sepanjang hidupnya. Tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan akan terbelakang. Salah satu
Lebih terperinciKata kunci: keterampilan metakognitif, model problem based learning (PBL), hasil belajar, motivasi belajar.
PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNITIF TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Sandy Budi Mustaqim (1), Abdurrahman (2), Viyanti (2) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 HUBUNGAN PERSEPI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan kritis (Suherman dkk, 2003). Hal serupa juga disampaikan oleh Shadiq (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan disiplin ilmu yang sifatnya terstruktur dan terorganisasi dengan baik, mulai dari konsep atau ide yang tidak terdefinisi sampai dengan yang
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON
Lebih terperinciPENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 154-161 PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Lebih terperinciPenerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA Yerizon FMIPA UNP Padang yerizon@yahoo.com PM - 28 Abstrak. Disposisi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan kegiatan penelitian, pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian tersebut, akan menjawab perumusan
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciTatik Haryani, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP IT ULUL ALBAB PURWOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 86-92 86 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA SMA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH (Studi pada Kelas VIII SMP Negeri 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Iman Siswato Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail: siswato.iman@gmail.com Abstract The purpose of this study was to determine the
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kritis. Menurut Maulana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berpikir merupakan kemampuan alamiah yang dimiliki manusia. Melalui berpikir, manusia dapat menyelesaikan masalah, membuat keputusan, serta memperoleh pemahaman
Lebih terperinci(Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ciawi Tahun Pelajaran 2013/2014) Sri Murni
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESETA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS OPEN-ENDED PROBLEM (Penelitian terhadap Peserta Didik
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS
NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, hasil analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan
Lebih terperinciPENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD
PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD Nurhayati 1, Imam Suyanto 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL
PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL Melinda Putri Mubarika Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117 E-mail: melput_keukeu@yahoo.co.id
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 3 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA DIKLAT MENGELOLA PERALATAN
Lebih terperinciPENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, PERSEPSI TENTANG METODE MENGAJAR, PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Pengaruh (Sari Rumanti Palupi Moh. Djazari, M.Pd.) 1 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, PERSEPSI TENTANG METODE MENGAJAR, PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI THE OF INDEPENDENCE LEARNING,
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Tahun Pelajaran 2013/2014)
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 ALASTUWO KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM Nina Agustyaningrum 1, Silfia Suryantini 1 1 Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciUniversitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika UNION Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG CARA MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INFORMATION SEARCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP N 10 PADANG Oleh: Nama : Yulia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia. Ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MEMANFAATKAN SEARCH ENGINE
PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MEMANFAATKAN SEARCH ENGINE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN TIK KELAS XI IIS 2 DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA Artikel Ilmiah Oleh: Dika Adhi Yuniarko
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadiannya.
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Abidin 1), Moh. Salam ) 1) Alumni Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Ratna Wulan Ndari 1, Caswita 2, Tina Yunarti 2 ratnawulanndari@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN
PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN Ana Istiani Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email : bayusuta818@gmail.com Abstract This study aims to find the average of student learning
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Liyandari 1, Wahyudi. 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO Titik Pitriani Muslimin
Lebih terperinciPERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER
PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER Christella Mustiningsih Sunarni E-mail: ellachris38@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl.
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN ARTIKEL Oleh ZULFARIDA PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciSri Retnowati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
HUBUNGAN FASILITAS, KEMANDIRIAN, DAN KECEMASAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP DI KECAMATAN PURING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sri Retnowati Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DI KOTA BENGKULU
PENGGUNAAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DI KOTA BENGKULU P-30 Risnanosanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Bengkulu Email:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN HITUNG, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN HITUNG, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Siti Bariroh Program Studi
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393
PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia-manusia yang berkualitas, yakni manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, HP: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 132-138 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciUniversitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar
94 Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tamalatea Kabupaten Jeneponto ( Studi pada Materi Pokok Reaksi Reduksi Oksidasi
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI SMP NEGERI 39 PURWOREJO
HUBUNGAN AKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI SMP NEGERI 39 PURWOREJO Yeniarsih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: Zenni_zenny@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
,) Dosen Program Studi PGSD UNS 1 PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Laela Lusi Palupi 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto ) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciPENGARUH BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh
1 PENGARUH BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR JURNAL Oleh EILIN NAGARI HARTO PUTRI SUGIMAN ROCHMIYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat telah menuntut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga kita harus mempersiapkan sumber daya
Lebih terperinciE-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN KELAS GURU, IKLIM SEKOLAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA N 1 PARIANGAN E-JURNAL Oleh : AFIFATUL
Lebih terperinci