ANALISIS TERHADAP UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN SAINS DI SD NEGERI 24/I SUNGAI PUAR KECAMATAN MERSAM KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI
|
|
- Suparman Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 ANALISIS TERHADAP UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN SAINS DI SD NEGERI 24/I SUNGAI PUAR KECAMATAN MERSAM KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian OLEH ANDRIAN PRANATA A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI, 2014
2 2 ABSTRAK Pranata Andrian Analisis terhadap upaya guru dalam meningkatkan Mutu Pembelajaran SAINS Di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. Pembimbing (I) Drs. Andi Suhandi, S.Pd, M.Pd. I (II) Dra. Hj. Destrineli, M. Pd Kata kunci: Analisis terhadap upaya Guru, Mutu pendidikan,siswa SD Pembelajaran merupakan istilah lain untuk proses belajar mengajar. Pembelajaran diartikan sebagai usaha sadar guru untuk membantu peserta didik atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Guru berfungsi sebagai fasilitator, yaitu orang yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung, agar peserta didik dapat mewujudkan kemampuan belamata pelajaran yang telah di ajarkan disekolah tersebut sangat perlu pemahaman oleh guru sehingga dapat memberikan pembelajaran yang baik pada siswa tersebut, analisis terhadap upaya guru guru terhadap mutu pembelajaran sains memang sangat dibutuhkan dengan adanya penelitian ini diharapkan guru dapat lebih baik dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa yang diajarkan nantinya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui Analisis terhadap upaya guru dalam meningkatkan Mutu Pembelajaran SAINS Di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari pada semester genap tahun ajaran 2013/2014, Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu analisis terhadap upaya guru. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, adalah satu sama lain berbeda penilaian sesuai dengan sudut pandang masing-masing guru. Dengan disiplin ilmu yang dimiliki serta pola pikir yang berbeda akan dapat memberi warna yang berbeda pula dalam penyampaian pelajaran sains. Persiapan dalam penyampaian materi sains perlu untuk menunjang keberhasilan dalam pelajaran sains. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap upaya guru dalam meningkatkan Mutu Pembelajaran SAINS Di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari terkategori sedang.
3 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan di sekolah agar dapat berlangsung sesuai yang diharapkan, perlu mendapatkan perhatian yang serius baik oleh pemerintah, masyarakat, orang tua dan guru. Upaya untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan pembaharuan peraturan perundang-undangan pendidikan, rekonseptualisasi tujuan, pengembangan kurikulum, perbaikan manajemen dan kepemimpinan sekolah. Hal yang dapat ditempuh adalah pengadaan sarana prasarana, perbaikan kualitas guru dengan penataran dan pelatihan. Peningkatan tenaga kependidikan yang dimaksud adalah seorang guruharus dipersiapkan dengan baik agar berkemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Dalam rangka mempersiapkan para peserta didik menghadapi tantangan masa depan, Departemen Pendidikan Nasional merespon dengan menerbitkan Kurikulum yang merupakan refleksi, pemikiran, atau pengkajian ulang dan penilaian terhadap kurikulum beserta pelaksanaannya. Kurikulum ini disesuaikan dengan kemampuan sekolah, hasil analisis yang mendalam terhadap keadaan dan kebutuhan peserta didik di masa sekarang dan yang akan datang menunjukkan perlunya kurikulum yang dapat membekali peserta didik untuk menghadapi tantangan kehidupan secara mandiri, cerdas, kritis, rasional, dan kreatif. Kompetensi dasar mata pelajaran sains merupakan gambaran kompetensi yang seharusnya dipahami, diketahui, dan dilakukan peserta didik sebagai 1
4 4 pembelajaran. Pelaksanaan pendidikan di sekolah agar dapat berlangsung sesuai yang diharapkan, maka perlu mendapatkan perhatian yang serius. Mata pelajaran sains yang sampai sekarang ini masih dianggap suatu hal yang sulit seperti mata pelajaran yang lain, perlu usaha agar bisa melekat di hati peserta didik dan bisa diterima sebagai hal yang menyenangkan. Atas dasar ini peserta didik diharapkan dapat sejak dini suka pada pelajaran sains. Kegiatan pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. Pembelajaran merupakan istilah baru sebagai pengganti kata mengajar. Pergantian istilah ini mempunyai dasar yang kuat, yang menyangkut perubahan filosofi pendidikan. Para ahli psikologi dan pendidikan memberikan batasan atau pengertian mengajar yang berbeda-beda rumusanya. Sehubungan dengan masalah tersebut dalam kesempatan ini peneliti ingin melakuakan penelitian dengan judul Analisis terhadap upaya Guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari 1.2 Identifikasi maslah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka identifikasi masalah dalam penelitian ini ialah: 1) Analisis upaya guru terhadap Kurikulum Pendidikan 2) Analisis upaya guru terhadap kurikulum di sekolah mereka 3) Penguasaan materi sains 4) Uraian pengalaman mengajar SD.
5 5 1.3 Batasan Masalah Agar dapat difokuskan pada masalah yang diteliti, maka perlu adanya batasan masalah sebagai berikut: Analisis terhadap upaya Guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah : Bagaimana upaya Guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari? 1.5 TujuanPenelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini ialah : untuk mengetahui Analisis terhadap upaya Guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. 1.6 ManfaatPenelitian Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini akan menambah khasanah kajian pustaka mengenai analisis terhadap upaya guru Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain berikut ini.
6 6 a. Bagi peneliti, yaitu sebagai penambah pengetahuan dan memahami pelajaran Sains. b. Bagi mahasiswa, untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut dan dapat diperbandingkan. c. Bagi guru, memberikan masukan dalam memahami dan mengenal pelajaran Sains yang lebih baik.
7 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mutu Mutu berasal dari bahasa latin, quqlis, yang artinya what kinal of (Usman, 2006:407). Mutu adalah sebuah filosofis dan metodologis yang membantu intitusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan. (Sallis, 2006:33). Sedangkan KBBI (1991:67) menyatakan mutu adalah (ukuran), baiik buruk suatu benda: taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan) kwalitas. Kemudian menurut Sukmadinata (2006:6) mengemukakan bahwa mutu pendidikan tertuju pada mutu lulusan. Oleh karena itu pengunaan istilah mutu pembelajaran secara sederhana dapat diartikan dengan kwalitas ataupun keunggulan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, ditandai dengan kwalitas lulusan ataupun out put institusi pendidikan atau sekolah. Menurut Tampubolon (2009:56) mutu adalah panduan sipat-sipat produk yang menunjukkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, baik kebutuhan yang dinyatakan atau kebutuhan yang tersirat, masa kini dan masa depan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat didefenisikan mutu adalah perpaduan sifat-sifat barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi pebutuhan dan kepuasan serta segala sesuatu yang tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu proses. 6
8 8 Dalam pengelolaan sekolah yang efektif dan berorientasi pada mutu pendidikan memerlukan suatu komitmen yang penuh kesungguhan dalam peningkatan mutu, berjangka panjang dan membutuhkan penggunaan peralatandan teknik-teknik tertentu. Komitmen tersebut harus didukung oleh dedikasi yang tinggi terhadap mutu melalui penyempurnaan proses yang berkelanjutan oleh semua pihak yang terlibat. Komariah (2008:132), menjelaskan bahwa mutu sekolah adalah mutu semua komponen yang ada dalam sistem pendidikan, artinya efektivitas sekolah tidak hanya dinilai dari hasil semata, tetapi sinergitas berbagai komponen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bermutu. Dalam pandangan Zamroni (2007:69) dikatakan bahwa peningkatan mutu sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu, dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, proses untuk mencapai dan faktor-faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu ada dua aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses mencapai hasil tersebut. 2.2 Belajar dan pembelajaran Belajar Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. Menurut Ma mur (2010:63) mengatakan belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman oleh pembelajar terhadap pengalaman dan informasi yang
9 9 disaring dengan pandangan, pikiran pengetahuan yang dimiliki dan perasaan. Selaras dengan pendapat diatas. Aswan (2010:10-11) berpendapat tentang kutipan sebagai berikut. belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Dengan demikian, siswa harus aktif untuk mencari informasi, pengalaman, maupun keterampilan tersebut, dalam rangka membangun sebuah makna dari hasil proses belajar Sedangkan Yamin (2007:7) mengemukakan belajar adalah proses perubahan perilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan lingkungan. Merujuk pendapat Abdillah (dalam Aunurrahman, 2009: 35) mengatakan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek aspek kognitif, psikomotorik,afektif untuk memperoleh tujuan tertentu. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan yang dapat dipergunakan untuk diri sendiri maupun lingkungannya. Dalam belajar membutuhkan interaksi dari individu yang belajar dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut bisa berupa lingkungan formal dan non formal. Sebagai contoh lingkungan formal adalah sekolah. Sedangkan lingkungan non formal bisa berupa lingkungan sekitar dan interaksi dengan orang lain. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta perubahan perilaku, maka
10 10 sebenarnya belum mengalami proses belajar. Faktor yang dapat mempengaruhi belajar yaitu factor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. (Yamin, 2007:9) Pembelajaran Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Menurut beberapa ahli : 1. Duffy (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. 2. Gagne (1979:3). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. 3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
11 11 Berdasarkan pendapat diatas makadapat disimpulkan pembelajaran ialah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan yang mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa.
12 12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Muhadjir, (2002: 5) Dengan demikian metode penelitian adalah cara seseorang merangkai dan melaksanakan kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik deskriftif prosentase. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mendasarkan pada pertimbangan angka-angka atau statistik dari suatu variable untuk dapat dikaji. Dalam penelitian ini peneliti ingin menggali informasi tentang analisis terhadap upaya Guru dalam mengajar Sains di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti bertujuan menggambarkan secara langsung tentang sesuatu seperti apa adanya dengan observasi. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri 24/I Sungai Puar pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 1 bulan, pada bulan Juni
13 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri 24/I Sungai Puar yang mengajar sains berjumlah 15 orang, dikarenakan guru yang mengajar Sains di sekolah tersebut hanya berjumlah 15 orang guru. 3.4 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list), atau daftar centang, pedoman pengamatan. (Arikunto, 2006:160) 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka diperlukan beberapa teknik atau metode pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: a. Kuisioner Kuisioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan atau pernyataaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya (sugiono, 2009:199) Kuisioner diartikan sebagai kumpulan instrument pribadi dimana setiap responden penelitian mengisinya sebagai bagian dari studi penelitian peneliti mengunakan kuisioner untuk mendapatkan data tentang pikiran, perasaan, sikap, keyakinan, nuilai, analisis terhadap upaya kepribadian dan sikap responden penelitian. b. Dokumentasi
14 14 Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dalam teknik ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang jumlah guru. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis induksi. Analisis induksi dilakukan setelah data terkumpul. Dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap setiap tema dari semua data yang masuk.
15 15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang akan dijelaskan brikut ini adalah hasil penelitian dari analisis Guru dalam meningkatkan mengajar SAINS di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui analisis terhadap upaya guru. Berikut ini akan dijelaskan pemaparan masing-masing secara deskripsi, Untuk melihat tingkat analisis Guru dalam mengajar SAINS di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari, dapat dilihat pada jawaban dari daftar pertanyaan berikut ini. Berikut penjelasan menurut dimensi: Dimensi perencanaan pembelajaran Dari tabel 4.1 dapat diketahui Guru bersemangat dalam menyampaikan setiap materi pelajaran sains mendapatkan skor sebesar 62,67% yang termasuk ke dalam kategori sedang, dimana guru yang menjawab sangat setuju ada 2 guru, yang menjawab setuju sebanyak 3 guru, yang menjawab kurang sebanyak 6 guru, yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 guru dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 guru. Rata-rata upaya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains dimensi perencanaan adalah sebesar 64,81% artinya tingkat upaya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains termasuk dalam kategori sedang. Berikut merupakan tabel dimensi perencanaan pembelajaran.
16 Dimensi Pelaksanaan pembelajaran Tabel 4.2 Dimensi Pelaksanaan pembelajaran Dari tabel 4.2 dapat diketahui Guru menyampaikan pelajaran sesuai dengan RPP dari pelajaran sains mendapatkan skor sebesar 53,33% yang termasuk dalam kategori rendah, dimana guru yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 guru, yang menjawab setuju 2 guru, yang menjawab kurang setuju 3 guru, yang menjawab tidak setuju 5 guru dan yang menjawab sangat tidak setuju 3 guru. Rata-rata upaya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains dimensi pelaksanaan adalah sebesar 62,17% artinya tingkat upaya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains dimensi pelaksanaan termasuk dalam kategori sedang Dimensi Evaluasi Pembelajaran Tabel 4.3 Evaluasi pembeljaran Dari tabel 4.3 dapat diketahui Siswa diminta untuk menyimak dengan baik penjelasan guru dan sesekali guru memberikan pertanyaan seputar materi yang dijelaskan, mendapatkan skor sebesar 72% yang termasuk dalam kategori sedang, dimana guru yang menjawab sangat setuju 4 guru, yang menjawab setuju 5 guru, yang menjawab kurang setuju 3 guru, yang menjawab tidak setuju 2 guru dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 guru. Rata-rata analisis terhadap upaya guru dalam mengajar sains dimensi evaluasi pembelajaran adalah sebesar 61% artinya tingkat analisis terhadap
17 17 upaya guru dalam mengajar sains dimensi evaluasi belajar termasuk dalam kategori sedang. Berikut ini merupakan analisis terhadap upaya guru terhadap pelajaran sains menurut secara keseluruhan Dari tabel 4.4 dapat diketahui rata-rata upaya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains adalah sebesar 62,93% artinya tingkat analisis terhadap upaya guru dalam mengajar sains termasuk dalam kategori sedang. 4.2 Pembahasan Analisis terhadap upaya merupakan proses pemberian arti atau interpretasi dari seseorang terhadap masukan (informasi) atau objek yang berasal dari lingkungannya sehingga diperoleh suatu makna tertentu yang berarti bagi dirinya. Dalam konteks analisis terhadap upaya guru terhadap mutu pembelajaran Sains, yang dapat memberikan suatu pemaparan mutu pembelajaran sains disekolah, Kriteria yang dimaksud adalah:
18 18 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Analisis Guru terhadap peningkatan mutu pembelajaran SAINS di SD Negeri 24/I Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari adalah satu sama lain berbeda penilaian sesuai dengan sudut pandang masing-masing guru. Dengan disiplin ilmu yang dimiliki serta pola pikir yang berbeda akan dapat memberi warna yang berbeda pula dalam penyampaian pelajaran sains. 2. Persiapan dalam penyampaian materi sains perlu untuk menunjang keberhasilan dalam pelajaran sains. 1.1 Saran Berdasarkan kesimpulan yang didapat maka dapat disarankan kepada: 1. Sekolah prasarana sekolah lebih ditingkatkan lagi khususnya mutu pendidikan, Perlu dilakukan pertemuan-pertemuan pihak terkain guna meningkatkan mutu pendidikan. 2. Bagi Guru, hendaknya lebih kreatif lagi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
19 19 DAFTRR PUSTAKA Ahmad Sabari,2005. Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Quantum Teaching. Arifin, Zaenal,1991. Evaluasi Intruksional Prinsip teknik Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya. Annurahman Belajar dan pembelajaran. Alfabeta. Irwanto. (2002). Psikologi Umum: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Prenhallindo. Gagne, Robert The Condition Of Learning. New Yort holt. Rinehard And Winston. Lefrancois. (1985). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid I. Jakarta: Indeks. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) Ma mur. Jamal Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: Pustaka Setia. Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensido. Nurliana Faktor-faktor utama belajar. Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sutomo, Internasionalisasi Pendidikan, Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-negara Islam dan Barat. Yogyakarta: Gema Media. Suharsini Arikunto, 2006, 2010 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Sukamadinata psikologi Belajar. diakses tanggal 14 mei Suparman (1974) Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dalam http//blogspot.pembelajaran.co. diakses tanggal 13 mei 2014 Sallis, Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya Vemina, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya.. Usman. Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Yamin. Martinis Interaksi Belajar Mengajar, Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Dikdasmen. Depdiknas Zamroni Peningkatan Mutu pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
ARTIKEL ILMIAH KABUPATEN BATANGHARI. Oleh: NURHAYATI NIM : A1D109167
ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL EXPLICIT INTRUCTION DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS DI KELAS IV SD N 99/I BENTENG RENDAH KABUPATEN BATANGHARI Oleh: NURHAYATI NIM : A1D109167
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 18/I DESA TELUK
ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 18/I DESA TELUK OLEH SITI PATIMAH A1D109200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SD N 89/I SENGKATI KECIL KECAMATAN MERSAM SKRIPSI OLEH M. RIDO A1D109193
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SD N 89/I SENGKATI KECIL KECAMATAN MERSAM SKRIPSI OLEH M. RIDO A1D109193 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS
KESIAPAN GURU-GURU BIOLOGI SMP MENGHADAPI MASUKNYA MATERI KIMIA DALAM MATA PELAJARAN IPA DI SMP SE-KOTA SURAKARTA DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Nurma Yunita I, Nanik Dwi N, Sri Yamtinah
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH STUDI KASUS PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD IQRA MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI
ARTIKEL ILMIAH STUDI KASUS PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD IQRA MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI Oleh : TRIO DIKA KURNIAWAN A1D109169 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD IQRA MUARA BULIAN. Oleh A N R I C O NIM. A1D109031
ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD IQRA MUARA BULIAN Oleh A N R I C O NIM. A1D109031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN A. Model dan pendekatan Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka penelitian ini merupakan eksperimen. Hal ini karena peneliti sengaja memunculkan suatu kejadian atau keadaan
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, pasti ada saja aral yang akan merintangi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, pasti ada saja aral yang akan merintangi kehidupannya, baik aral yang hanya sebagai penghias ataupun aral yang berfungsi sebagai rintangan kehidupannya.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciPENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI
PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI DEWI FARIYAH NIM. 58451062 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:
PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 BANYAKAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1
60 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1 Metode penelitian adalah cara-cara kerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas Sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern, seperti sekarang ini menuntut adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia merupakan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS VI DI SDN 153 PEKANBARU
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS VI DI SDN 153 PEKANBARU Dra. Hj. INDRAWANI indrawani153pku@gmail.com Guru dan Kepala Sekolah SDN 153 Pekanbaru
Lebih terperinciPENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs KAPETAKAN CIREBON SKRIPSI
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs KAPETAKAN CIREBON SKRIPSI SAYYIMATUL HOTIMAH NIM 58450992 JURUSAN TADRIS MATEMATIKA - FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT
Lebih terperinciMENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG
MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.
ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.EAID209030 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan
80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciAmsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VI SDN MERDEKA 5/4 KOTA BANDUNG Amsih NIM. 08210216 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON Rofita M. Patty 1, Enos Taruh 2, Supartin 3 Universitas Negeri Gorontalo Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai
Lebih terperinciSTUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciSILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48
ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUATAN BELAHAN KUMAI SERONG SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oke Pasrah Zendrato 1,Flora Hutapea
Lebih terperinciAgung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 PADA KOMPETENSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DI SMA NEGERI 18 SURABAYA Agung Listiadi
Lebih terperinciHASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI.
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI Oleh: DUWI MONITA NIM : A1D109172 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciJUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGUBAH PECAHAN BIASA KE BENTUK DESIMAL DAN PERSEN DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 1 PEUSANGAN email: raudhatuljannah183@yahoo.com email: asrulkarim@ymail.com
Lebih terperinciKata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi
Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas
Lebih terperinciKEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN. Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M.
KEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M. Pd **) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL Oleh: MARET ADI PURWANTO 08503244036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciPendidikan Akuntansi
XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : PIPIT PRIHATINING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1) WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember sampai 3 Desember tahun 2009 Penentuan waktu penelitian mengacu pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, karena peneliti ingin menganalisa efektivitas media pembelajaran Mailing List dalam meningkatkan hasil
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 17/1 RANTAU PURI. Oleh LIA MARDANI NIM A1D109045
ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 17/1 RANTAU PURI Oleh LIA MARDANI NIM A1D109045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis
1 ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 MERANGIN OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh individu, sehingga dengan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (EKONOMI) KELAS VIIIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH
Lebih terperincimencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH OLEH: SRI WAHYUNI NIM. A53C 111021 PG PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan. penelitian, dalam penelitian ada dua variabel yaitu:
48 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari leh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologi, pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Oleh: FIRDAUS NIM A1D109144
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DALAM MATA PELAJARAN SAINS KELAS V SDN 100/I PEMATANG GADUNG KEC. MERSAM Oleh: FIRDAUS NIM A1D109144
Lebih terperinciGURU BERDEDIKASI YANG BERMARTABAT SIAP MENYUKSESKAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS Pamungkas Stiya Mulyani, M.Pd.
GURU BERDEDIKASI YANG BERMARTABAT SIAP MENYUKSESKAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS 2045 Pamungkas Stiya Mulyani, M.Pd. Staff pengajar Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan (FITK)
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN 1 SELAT TENGAH. Oleh: ABSTRAK
SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, Agustus 2016, Volume 2 Nomor 2 (1-5) http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/suluh HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Strategi Each One Teach One a. Strategi Pembelajaran Secara Umum Jamal Ma mur Asmani menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian. penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan. dikumpulkan berbentuk angka-angka dan bermaksud
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penilaian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel
Lebih terperinciPENGARUH PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 113/IV KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 113/IV KOTA JAMBI Oleh: RINI PUJIYANTI A1D109134 JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT
MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT Anifa Alfia Nur Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapat gambaran tentang tingkat kompetensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A MTs NU Miftahut Tolibin Kudus yang berjumlah 43 peserta didik terdiri dari 23 peserta didik laki-laki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (A) pendekatan dan jenis penelitian, (B) lokasi penelitian, (C) data dan sumber data, (D) prosedur pengumpulan
Lebih terperinci2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan salah satu pedoman manusia dalam menjalani kehidupan. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. nilai-nilai ASWAJA dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di MA NU
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai Implementasi nilai-nilai ASWAJA dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di MA NU TBS kudus adalah
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia akan tumbuh dan berkembang terutama untuk menghadapi masa depannya.
Lebih terperinciFAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG
FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, 40-50 Agustus 2016 KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH Febi Febrina, Hajidin, Mahmud Prodi Pendidikan Guru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suharsimi Arikunto menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN MATA PELAJARAN AKHLAK (STUDI KASUS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013)
HUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN MATA PELAJARAN AKHLAK (STUDI KASUS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hamsa Wicaksana (10320093) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kegiatan pendidikan hakekatnya merupakan
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING. Oleh
EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Berorientasi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar Oleh Ketua Dr. Arju Muti'Ah, M.Pd NIDN:0012036007 Anggota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian ini menggunakan dua variable. Berbagai macam definisi tentang penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.2 Pengertian Matematika Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas
Lebih terperinci( Word Converter - Unregistered )
PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP PROFESIONALITAS MAHASISWA PPL (PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN) PRODI PKn di SMPN KOTA MALANG Wika Leny Setyowati, Drs. Edi Suhartono, S.H. M.Pd, Siti Awaliyah, S.Pd, M.Hum Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA
9 PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA Ayu Legianasari 1, Sudewi 2, dan Tati Setiawati 3 Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada Mata
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR TIGA DIMENSI DI KELAS IV SDN 110/I TENAM SKRIPSI Oleh : GUSNI INDRIYANI A1D109079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciKonseling dan Pendidikan
Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 4 Nomor 2, Juni 2016, Hlm 74-78 Info Artikel: Diterima 22/04/2016 Direvisi 23/05/2016
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati
54 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati dan sistematis untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris Reseach, Reseach itu sendiri berasal dari kata re yang berarti kembali dan to seach yang berarti mencari. Dengan demikian, arti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai deskripsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatakan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai deskripsi sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus mengalami perkembangan yang pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu upaya untuk membantu peserta
Lebih terperinciPERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I T A S M U H A M M A D I V E R S U N I YA H S U R A K A R T A NASKAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian ini merupakan model jenis penelitian tindakan kelas (PTK), istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). Pengertian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia dapat mencapai masa depan yang baik. Adapun pendidikan bukanlah
Lebih terperinciBAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.
BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini berkembang begitu pesat dari waktu ke waktu, sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di masa lalu.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Pondok Pesantren Putri Assa adah yang terletak di jalan Kebon Melati No.2 Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,
Lebih terperinci