KINERJA PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA FIRMA MUARA MAS PONTIANAK TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KINERJA PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA FIRMA MUARA MAS PONTIANAK TAHUN"

Transkripsi

1 KINERJA PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA FIRMA MUARA MAS PONTIANAK TAHUN Dewi Riskawati, Sri Buwono, Warneri Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Abstract: Performance of Working Capital Management on Firm Muara Mas Pontianak Year The purpose of this study is to investigate the performance of working capital management on firm Muara Mas Pontianak in This study uses descriptive research methods and forms of research case studies. It can be concluded: 1) Working capital in increased by Rp and in decreased by Rp Years increased by Rp ) Factor headings changes in working capital assets such as cash, accounts receivable, inventories, other receivables, work in progress. While at heading current liabilities include trade payables and other payables. 3) The highest working capital needs are lowest in 2011 and 2008, 4) working capital efficiency with the formula WCTO ROWC 7.62 times and 52.08% Keywords: Working Capital. Abstrak: Kinerja Pengelolaan Modal Kerja pada Firma Muara Mas Pontianak Tahun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pengelolaan modal kerja pada Firma Muara Mas Pontianak tahun Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan bentuk penelitiannya studi kasus. Maka dapat disimpulkan: 1) Modal kerja pada tahun mengalami kenaikan sebesar Rp dan tahun mengalami penurunan sebesar Rp Tahun mengalami kenaikan sebesar Rp ) Faktor perubahan modal kerja pos aktiva antara lain kas, piutang usaha, persediaan, piutang lainnya, pekerjaan dalam proses. Sedangkan pada pos hutang lancar antara lain hutang usaha dan hutang lainnya. 3) Tingkat kebutuhan modal kerja paling tinggi adalah tahun 2011 dan terendah tahun 2008, 4) Efisiensi modal kerja dengan rumus WCTO 7,62 kali dan ROWC 52,08% Kata kunci: Modal Kerja. 1

2 P erubahan teknologi, persaingan bebas yang semakin ketat, tingkat suku bunga yang cepat berubah serta perekonomian yang semakin tidak menentu cenderung akan mengakibatkan goncangan bagi kelansungan suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sehingga akan sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Setiap perusahaan yang didirikan pada umumnya mempunyai tujuan memperoleh laba semaksimal mungkin. Salah satu bagian yang sangat penting adalah bagian keuangan, dimana diketahui bahwa kebutuhan, penggunaan serta pengalokasian dana merupakan tugas berat bagi bagian keuangan. Salah satu masalah perusahaan yang utama adalah berkaitan dengan tersedianya dana untuk digunakan sebagai modal kerja. Modal kerja adalah dana yang disediakan untuk produksi, pembayaran gaji karyawan dan sebagainya.seorang manajer keuangan harus tanggap melihat perubahan yang terjadi di perusahaan terutama yang menyangkut pengelolaan modal kerja yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan modal kerja tersebut. Pengelolaan modal kerja sangat penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Modal kerja menunjukkan besarnya aktiva lancar yang dimiliki perusahaan setelah untuk memenuhi keseluruhan utang lancarnya selama satu periode operasi perusahaan. Selain itu modal kerja dapat mengidentifikasi bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat likuiditas yang baik atau sebaliknya. Firma Muara Mas Pontianak adalah perusahaan industri percetakan yang beralamat di Jalan H. Rais A. Rahman Gg. Nusa No. 15 Pontianak yang menempatkan modal kerja sebagai unsur penting dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun unsur-unsur modal kerja antara lain kas, bank, piutang dan persediaan barang dagang. Firma Muara Mas Pontianak adalah perusahaan percetakan yang sudah banyak memiliki pelanggan sehingga perusahaan ini selalu mempunyai orderan yang cukup banyak. Namun Firma Muara Mas Pontianak tetap membutuhkan midal kerja yang cukup besar dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Hal itu disebabkan karena rata-rata para pelanggan membayar orderan tersebut dengan kredit atau hanya membayar uang mukanya terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Dapat dilihat perusahaan tersebut haruslah mengelola modal kerja dengan sangat efisien dan efektif agar tidak terjadi masalah dalam kegiatan operasionalnya sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya yaitu mendapatkan laba. Dari data yang diperoleh aktiva lancar perusahaan mengalami fluktuasi yang juga berpengaruh pada modal kerja bersih. Tahun 2009 aktiva lancar mengalami peningkatan sebesar Rp atau 67,92% dari tahun Sedangkan modal kerja bersihnya mengalami peningkatan sebesar Rp atau 37,86%. Dan laba bersih tahun 2009 juga mengalami peningkatan sebesar Rp atau 108,67% dari tahun Tahun 2010 aktiva lancar mengalami penurunan sebesar Rp atau 2,01% dari tahun Sedangkan modal kerja bersihnya juga mengalami penurunan sebesar Rp atau 5,83%. Laba bersihnya mengalami penurunan sebesar Rp atau sebesar 8,97%. Tahun 2011 aktiva lancar mengalami peningkatan sebesar Rp atau 8,29% dari tahun Sedangkan modal kerja bersihnya mengalami peningkatan sebesar Rp atau sebesar 13,64%. Dan laba bersihnya mengalami penurunan sebesar Rp atau sebesar 13,29%. Dari perkembangan modal kerja, baik modal kerja bruto (aktiva lancar) maupun modal kerja neto mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, hal tersebut juga mempengaruhi pendapatan bersih perusahaan, dimana laba bersih perusahaan mengalami penurunan. Keadaan ini mencerminkan rendahnya tingkat efisiensi dari pengelolaan modal kerja pada Firma Muara Mas di Pontianak. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui bagaimana kinerja 2

3 pengelolaan modal kerja Firma Muara Mas di Pontianak dari tahun 2008 sampai dengan tahun Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kinerja pengelolaan modal kerja Firma Muara Mas di Pontianak pada tahun , (2) Untuk mengetahui besarnya tingkat efisiensi modal kerja Firma Muara Mas di Pontianak pada tahun Pada dasarnya modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Weston dan Brigham (2004:410) menyatakan bahwa Modal kerja (working capital) adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan dan piutang usaha. Modal kerja bersih (net working capital) adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jadi modal kerja modal kerja merupakan sejumlah dana yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan membiayai operasi perusahaan serta untuk menciptakan pendapatan selama perusahaan beroperasi. Perusahaan harus tetap melakukan pembelian bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar rekening listrik dan sebagainya sampai diterimanya hasil penjualan sebagai usaha dalam menghasilkan pendapatan. Menurut Suad Husnan (1998:546), metode keterikatan dana pada modal kerja mengakui dua hal penting, yaitu (1) Untuk mendanai kebutuhan akan modal kerja mungkin saja telah disediakan (sebagian) oleh pihak lain dalam bentuk pendanaan spontan, (2) Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang seharusnya tidak memasukkan unsur laba. S. Munawir (2004: 116), menyatakan bahwa modal kerja yang cukup memberikan beberapa keuntungan, antara lain (1) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar, (2) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya, (3) Menjamin yang dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan-kesulitan keuangan yang mungkin terjadi, (4) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya, (5) Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganan, (6) Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan. Modal kerja yang tersedia dapat digunakan untuk membantu perusahaan membayar kewajiban-kewajiban perusahaan. Tujuan yang paling penting dalam mengelola modal kerja adalah mendapatkan laba yang maksimal sehingga perusahaan dapat menjalankan kegiatan sehari-harinya. Dalam Memenuhi kebutuhan akan modal keja yang diperlukan oleh peusahaan, pihak manajemen perusahaan harus mampu mencari dan memanfaatkan sumber-sumber modal kerja yang menguntungkan perusahaan. Modal kerja sangat diperlukan dalam membiayai keperluan operasional perusahaan dalam jangka pendek. Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:89) sumber dana berasal dari: (1) Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas, (2) Penurunan bruto aktiva tetap, (3) Kenaikan bersih kewajiban dan hutang, (4) Penambahan modal sendiri, (5) Dana yang diperoleh dari operasi. Sedangkan penggunaan dana berasal dari: (1)Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas,(2) Penambahan bruto aktiva tetap, (3) Penurunan kewajiban dan hutang, (4) Pengurangan modal sendiri, (5) Pembayaran deviden. Secara umum dapat kita simpulkan modal kerja diperoleh dari hasil berkurangnya aktiva tetap dengan menjual aktiva tetap yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Penjualan aktiva tetap tersebut akan menjadi kas yang berarti modal kerja bertambah sesuai hasil penjualan aktiva tersebut. Bertambahnya hutang jangka panjang juga akan menambah modal kerja karena hutang jangka panjang tersebut berasal dari pinjaman jangka panjang pada kreditur. 3

4 Menurut Abas Kartadinata (1990: ), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja antara lain: (1) Volume penjualan. Suatu perusahaan menanamkan sebagian dari dananya dalam modal kerja, karena diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional yang bertumpu pada penjualan, (2) Faktor-faktor musiman. Beberapa perusahaan akan mengalami fluktuasi musiman dalam permintaan akan barang dan jasa yang dihasilkannya. Variasi dalam penjualan ini akan mempengaruhi tingkat modal kerja Demikian pula, bila perekonomian sedang mengalami resesi, penjualan akan turun, karena para langganan akan lebih berhati-hati dalam mebeli barang dan jasa. Hal ini akan mengakibatkan penurunan dalam kebutuhan akan modal kerja, (3) Perubahan dalam teknologi. Perkembangan teknologi, terutama yang berkenan dengan proses produksi dapat mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap kebutuhan modal kerja, (4) Kebijaksanaan perusahaan. Kebijaksanaan modal kerja juga akan mempengaruhi tingkat modal kerja. Bilaman perusahaan mengubah kebijaksanaan kreditnya dari 30 hari menjadi 60 hari lebih banyak dana yang akan terikat dalam piutang. Bilamana kebijaksanaan produksinya berubah maka kebutuhan akan persediaan juga akan berubah. Apabila terjadi peningkatan pesanan maka modal kerja yang diperlukan juga akan semakin besar. Untuk faktor musiman, apabila terjadi perubahan trend produk pada waktu tertentu, maka akan terjadi peningkatan permintaan produk barang atau jasa sehingga modal kerja yang dibutuhkan pun akan semakin besar. Perubahan teknologi juga dapat mempengaruhi besarnya modal kerja, misalnya saja apabila sebelumnya perusahaan menggunakan tenaga manusia untuk melakukan proses produksi, setelah adanya mesin yang digunakan untuk memproduksi suatu produk maka modal kerja juga akan berkurang karena perusahaan akan mengurangi jumlah tenaga kerja. Dalam hal kebijakan perusahaan juga mempengaruhi besar kecilnya modal kerja, misalnya saja kebijaksanaan perusahaan dalam memberikan piutang. Pada dasarnya kebutuhan modal kerja setiap perusahaan berbeda-beda tergantung dari besar kecil dan jenis perusahaan.sedangkan menurut Abas Kartadinata (1990: ), besarnya kebutuhan akan modal kerja tergantung dari: (1) Besarnya perusahaan. Besar perusahaan, baik dalam ukuran, aktivanya ataupun dalam ukuran penjualannya akan mempengaruhi tingkat kebutuhan akan modal kerja. Perusahaan kecil umunya memerlukan aktiva lancar yang relatif lebih besar sebagai bantalan untuk gangguan-gangguan dalam arus uang. Memiliki sumber arus uang masuk yang lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan besar, karena itu gampang dipengaruhi kemacetan-kemacetan dalam arus uang yang disebabkan oleh kegagalan beberapa langganan untuk membayar pada waktunya. Perusahaan besar yang memiliki lebih banyak sumber dana yang akan memerlukan lebih sedikit modal kerja dalam perbandingan dengan jumlah aktiva atau penjualan, (2) Kegiatan perusahaan. Bila perusahaan harus memiliki persediaan yang tinggi atau harus menjual dengan syarat-syarat kredit yang ringan, tingkat kebutuhan akan modal kerja akan meningkat dibandingkan dengan perusahaan pemberi jasa atau perusahaan yang hanya menjual dengan syarat tunai, (3) Tersedianya kredit. Perusahaan yang memperoleh kredit yang tersedia setiap saat dari bank akan dapat bekerja dengan tingkat modal kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki fasilitas kredit tersebut, (4) Sikap terhadap laba. Karena setiap dana memerlukan biaya modal kerja yang besar akan mengurangi laba perusahaan. Beberapa perusahaan lebih menyukai modal kerja yang besar dan bersedia memikul sedikit kerugian. Perusahaan lainnya memilih bekerja dengan modal kerja minimum untuk mencapai laba sebesar-besarnya, (5) Sikap terhadap risiko. Makin besar modal kerja, terutama uang kas dan alat-alat lancar lebih kecil risiko tidak likuidnya perusahaan. Perusahaan yang tidak mau menghadapi resiko kekurangan alat-alat likuid lebih menyukai kas ekstra. Tetapi ada perusahaan yang bersedia kekurangan uang kas untuk mencapai laba penuh. 4

5 Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik maka harus dapat mengguanakan modal kerjanya dengan baik. Maka dari itu, perlu adanya pengukuran efisiensi modal kerja. Modal kerja merupakan penggunaan untuk jangka pendek yang perlu diukur efisiensinya, karena kalau modal kerja digunakan lebih efisien maka ikut membantu perusahaan. Salah satu ukuran efisiensi modal kerja yang sering digunakan adalah perputaran modal kerja, karena modal kerja terdiri atas beberapa unsur antara lain kas, piutang dagang dan persediaan barang dagang. Perputaran modal kerja ini merupakan rasio penjualan dengan rata-rata aktiva lancar. Suad Husnan (1998:550) menyatakan bahwa, Rasio yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi modal kerja adalah return on working capital. Rasio ini menggunakan dasar pemikiran pengukuran keuntungan operasi dari setiap modal kerja bruto yangdimiliki perusahaan. Semakin besar kemampuan modal kerja tersebut menghasilkan keuntungan operasi, semakin efisien pengelolaan modal kerja tersebut. Melihat fungsinya, modal kerja berperan sangat penting bagi peusahaan. Untuk mengetahui apakah modal kerja yang tersedia sudah tepat dipergunakan dalam menghasilkan laba perusahaan, maka perlu diukur tingkat efisiensi modal kerja tersebut. Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan tersebut melakukan kegiatan usahanya. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat kas diinvestasikan pada elemen elemen modal kerja sampai pada saat kembali lagi menjadi kas. Lama perputaran modal kerja tergantung dari berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen modal kerja tersebut. Semakin pendek periode perputaran maka semakin cepat perputarannya dan semakin efisien modal kerjanya. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hadari Nawawi (2005:63) menyatakan bahwa, Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek peneliti (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka bentuk penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus. Menurut Hadari Nawawi (2005:72), Studi kasus memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu, dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus, baik secara menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang perlu mendapat perhatian khusus. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118), Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Berdasarkan pengertian di atas, maka data dalam penelitian ini adalah berupa fakta dan angka yang merupakan informasi yang akan dijadikan bahan untuk diolah dalam penelitian ini. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini mencakup dokumen keuangan dan dokumen lainnya, seperti: (1) Laporan Neraca Firma Muara Mas tahun 2008 sampai dengan tahun 2011, (2) Laporan Laba Rugi Firma Muara Mas tahun 2008 sampai dengan tahun Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Menurut pengertian di atas maka sumber data dalam penelitian ini adalah Manajer Keuangan Firma Muara Mas di Pontianak yang akan memberikan informasi berupa jawaban dari pertanyaan yang diajukan dan memberikan data-data berupa dokumen keuangan dan gambaran umum Firma Muara Mas di Pontianak. Berdasarkan beberapa teknik menurut Hadari Nawawi (2005: 94-95), maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Teknik Observasi Langsung, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek 5

6 penelitian. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung di Firma Muara Mas di Pontianak, (2) Teknik Komunikasi Langsung, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi langsung dengan sumber data (wawancara). Teknik ini dipergunakan untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan Manajer Keuangan Firma Muara Mas di Pontianak, (3) Teknik Studi Dokumenter, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian antara lain dari sumber dokumen. Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka alat pengumpul data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: (1) Pedoman Observasi (Daftar Cek), berupa daftar yang memuat gejala-gejala yang akan diamati, dimana peneliti memberikan tanda cek (silang atau lingkaran dan sebagainya) terhadap gejala-gejala yang muncul selama observasi, (2) Pedoman Wawancara, instrumennya berupa pedoman wawancara kepada pimpinan Firma Muara Mas di Pontianak, (3) Lembar catatan, yaitu dengan mencatat hal yang berhubungan dengan penelitian yang didapat dari arsip-arsip, dokumen, literatur dan sebagainya. Berdasarkan data hasil studi dokumenter pada perusahaan akan diolah, analisis kemudian akan ditarik kesimpulan untuk menjawab beberapa masalah dalam rencana penelitian ini, sedangkan data hasil wawancara akan dideskripsikan secara kualitatif. Untuk mengetahui maslah no 1 yaitu, kinerja pengelolaan modal kerja maka perlu diketahui: (1) Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja menurut Syafarudin Alwi (1994:360) digunakan untuk mengetahui bagaimana sumber modal kerja diperoleh dan bagaimana sumber modal kerja digunakan perlu menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja dan Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, (2) Faktor yang mempengaruhi perubahan modal kerja. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja di Firma Muara Mas akan dianalisis secara kualitatif dengan menganalisis laporan perubahan modal kerja serta membandingkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang telah dibuat, (3) Kebutuhan Modal Kerja, untuk menghitung kebutuhan modal kerja maka perlu menghitung Rata-rata Modal Kerja terlebih dahulu. Menurut Marwan Asri dan Jhon Suprihanto (1993:86) dapat dihitung dengan rumus berikut: Komponen modal kerja awal + modal kerja akhir X Setelah mengetahui Rata-rata Modal Kerja dimana masing-masing komponen modal kerja dihitung dengan rumus tersebut, selanjutnya menghitung Tingkat Perputaran Modal Kerja Penjualan Netto X 1 kali Rata-rata Modal Kerja (Marwan Asri dan John Suprihanto, 1993:86) Kemudian menghitung Tingkat Perputaran Operasi (Modal Kerja) 360 X 1 kali Jumlah Hari Keterikatan Modal Kerja (Marwan Asri dan John Suprihanto, 1993:86) 6

7 Dan tahap selanjutnya menghitung Kebutuhan modal kerja dalam satu tahun Penjualan Netto Perputaran Modal Kerja Rp 1 (Marwan Asri dan John Suprihanto, 1993:86) Untuk mengetahusi masalah no 2 yaitu Efisiensi Modal Kerja diperlukan beberapa tahapan yaitu: (1) Working Capital Turnover dan Return On Working Capital. Adapun rumus untuk menghitung Working Capital Turnover menurut Bambang Riyanto (1996:335) adalah sebagai berikut: Penjualan Netto Aktiva Lancar - Utang Lancar Dan untuk menghitung Return On Working Capital menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:185) dapat digunakan rumus sebagai berikut: Laba Operasi X 100% Aktiva Lancar HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Untuk Kinerja Pengelolaan Modal Kerja setelah diteliti dengan tahapan diketahui dahulu sumber dan pengggunaannya dimana Sumber Modal Kerja Firma Muara Mas Pontianak periode tahun berasal dari: (1) Berkurangnya inventaris sebesar Rp yang merupakan salah satu unsur dari aktiva tetap menyebabkan bertambahnya sumber modal kerja bagi perusahaan, (2) Bertambahnya akumulasi penyusutan sebesar Rp , (3) Bertambahnya ekuitas/modal karena meningkatnya laba ditahan sebesar Rp Sedangkan Penggunaan Modal Kerja Firma Muara Mas periode antara lain sebagai berikut: (1) Bertambahnya aktiva tetap berupa pembelian peralatan percetakan sebesar Rp , (2) Pembelian peralatan lainnya sebesar Rp , (3) Berkurangnya hutang tidak lancar berupa hutang bank sebesar Rp Untuk Sumber Modal Kerja Firma Muara Mas periode berasal dari: (1) Bertambahnya unsur aktiva tetap yaitu akumulasi penyusutan sebesar Rp , (2) Bertambahnya hutang jangka panjang yaitu hutang bank sebesar Rp Sedangkan Penggunaan Modal Kerja Firma Muara Mas untuk periode antara lai sebagai berikut: (1) Bertambahnya peralatan lainnya sebesar Rp , (2) Bertambahnya aktiva lainnya sebesar Rp , (3) Berkurangnya ekuitas/modal karena menurunnya laba ditahan sebesar Rp Untuk Sumber Modal Kerja Firma Muara Mas periode adalah sebagai berikut: (1)Bertambahnya akumulasi penyusutan sebesar Rp , (2)Bertambahnya ekuitas/modal karena meningkatnya laba ditahan sebesar Rp Dan Penggunaan Modal Kerja Firma Muara Mas periode antara lain sebagai berikut: (1) Bertambahnya aktiva tetap dengan pembelian peralatan percetakan sebesar Rp , (2) Bertambahnya inventaris sebesar Rp , (3) Bertambahnya peralatan lainnya sebesar Rp , (4)Berkurangnya hutang jangka panjang yaitu hutang bank sebesar Rp

8 Sedangkan Untuk Perubahan Modal Kerja Firma periode maka rincian perubahan masing-masing pos aktiva lancar sebagai berikut : (1) Kas mengalami kenaikan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya penerimaan tagihan dan berkurangnya pembelian oleh perusahaan, (2) Piutang usaha mengalami peningkatan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya kenaikan piutang kepada para langganan dan dikuti dengan menurunnya penyisihan piutang, (3) Persediaan mengalami kenaikan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya persediaan baik itu bahan baku, barang setengah jadi ataupun barang jadi, (4) Piutang lainnya juga mengalami peningkatan sebesar Rp hal ini disebabkan meningkatnya piutang dari pihak yang memiliki hubungan istimewa, (5) Pekerjaan dalam proses juga mengalami kenaikan sebesar Rp hal ini disebabkan meningkatnya pekerjaan yang belum diselesaikan. Sedangkan rincian masing-masing pos hutang lancar periode adalah sebagai berikut: (1) Hutang usaha mengalami peningkatan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya pembelian bahan baku dengan cara kredit, (2) Hutang lainnya juga mengalami peningkatan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Untuk Perubahan Modal Kerja periode dengan rincian perubahan masing-masing pos aktiva lancar sebagai berikut: (1) Kas mengalami penurunan sebesar Rp dikarenakan bertambahnya pembelian oleh perusahaan, (2)Piutang usaha mengalami peningkatan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya kenaikan piutang kepada para langganan dan diikuti dengan menurunnya penyisihan piutang, (3)Persediaan mengalami penurunan sebesar Rp dikarenakan berkurangnya persediaan baik itu bahan baku, barang setengah jadi, ataupun barang jadi, (4) Piutang lainnya juga mengalami penurunan sebesar Rp dikarenakan berkurangnya piutang dari pihak yang memiliki hubungan istimewa, (5) Pekerjaan dalam proses mengalami kenaikan sebesar Rp hal ini disebabkan meningkatnya pekerjaan yang belum diselesaikan. Sedangkan rincian masing-masing pos hutang lancar adalah sebagai berikut: (1) Hutang usaha mengalami peningkatan sebesar Rp hal ini disebabkan meningkatnya pembelian bahan baku dengan cara kredit, (2) Hutang lainnya mengalami peningkatan sebesar Rp hal ini disebabkan karena meningkatnya hutang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Untuk Perubahan Modal Kerja periode dengan rincian perubahan masing-masing pos aktiva lancar sebagai berikut: (1) Kas mengalami kenaikan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya penerimaan tagihan dan berkurangnya pembelian oleh perusahaan, (2) Piutang usaha mengalami kenaikan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya piutang dan diikuti dengan menurunnya penyisihan piutang, (3) Persediaan mengalami peningkatan sebesar Rp hal ini dikarenakan meningkatnya persediaan bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi, (4) Piutang lainnya juga mengalami peningkatan sebesar Rp hal ini dikarenakan meningkatnya piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, (5)Pekerjaan dalam proses juga mengalami peningkatan sebesar Rp hal ini disebabkan meningkatnya pekerjaan yang masih belum diselesaikan. Sedangkan rincian perubahan masingmasing pos hutang lancar sebagai berikut: (1) Hutang usaha mengalami kenaikan sebesar Rp hal ini disebabkan karena meningkatnya pembelian bahan baku dengan cara kredit, (2) Hutang lainnya juga mengalami kenaikan sebesar Rp dikarenakan meningkatnya hutang denga pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Rincian perubahan masing-masing pos aktiva lancar yang menjadi faktor penyebab perubahan modal kerja adalah: (1) Perubahan kas dikarenakan adanya penerimaan tagihan dan pembelian aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan, (2) Perubahan piutang usaha dipengaruhi oleh tingkat perputaran piutang. Selain itu, penyisihan piutang juga dapat mempengaruhi perubahan komponen modal kerja, (3) Perubahan 8

9 persediaan yang disebabkan penambahan atau pengurangan persediaan bahan baku, (4)Perubahan piutang lainnya yang di sebabkan penambahan atau pun penyisihan piutang pada pihak yang memiliki hubungan istimewa, (5) Perubahan pekerjaan dalam proses disebabkan peningkatan jumlah produk yang belum diselesaikan oleh perusahaan. Sedangkan rincian perubahan masing-masing pos hutang lancar adalah sebagai berikut: (1) Perubahan hutang usaha dapat disebabkan karena perusahaan membutuhkan bantuan kredit dalam pembelian bahan baku dan akan dilunasi dalam waktu yang telah ditetapkan. Lamanya waktu pelunasan biasanya di bawah satu tahun, (2) Perubahan hutang lain-lain dapat disebabkan karena perusahaan meminjam dana yang tidak digunakan untuk kegiatan produksi. Besarnya Kebutuhan Modal Kerja Netto Firma Muara Mas Pontianak seharusnya pada tahun 2008 adalah Rp ,3 sedangkan realisasinya adalah Rp Pada tahun 2009 Kebutuhan Modal Kerja Netto seharusnya adalah Rp ,6 sedangkan realisasinya Rp Pada tahun 2010 Kebutuhan Modal Kerja Netto seharusnya adalah Rp ,6 sedangkan realisasinya Rp Pada tahun 2011 Kebutuhan Modal Kerja Netto seharusnya adalah Rp ,8 sedangkan realisasinya Rp Besarnya Efisiensi Modal Kerja Firma Muara Mas Pontianak dengan rincian sebagai berikut: (1)Working Capital Turnover (WCTO) pada tahun 2008 sebesar 4,42 kali, pada tahun 2009 sebesar 6,79 kali, tahun 2010 sebesar 7,62 kali dan tahun 2011 sebesar 7,41 kali, (2) Return On Working Capital (ROWC) pada tahun 2008 sebesar 41,91%, tahun 2009 sebesar 52,08%, tahun 2010 sebesar 48,38% dan tahun 2011 sebesar 38,74%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan hal sebagai berikut: (1) Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp Penurunan modal kerja terjadi pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 sebesar Rp Dan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp , (2) Perubahan modal kerja pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 antara lain pos aktiva yaitu kenaikan kas, kenaikan piutang usaha, kenaikan persediaan, kenaikan piutang lainnya dan kenaikan pekerjaan dalam proses. Dan pada pos hutang lancar yaitu kenaikan hutang usaha dan hutang lainnya, (3) Berdasarkan perhitungan tingkat kebutuhan modal kerja pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat bahwa dari tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan. Sedangkan dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan kebutuhan modal kerja. Dan pada tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami kenaikan. (4) Working Capital Turnover untuk periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 menunjukkan bahwa tingkat modal kerja yang paling tinggi adalah tahun 2010 dan yang paling rendah adalah tahun Jadi berdasarkan Working Capital Turnover tahun yang paling efisien adalah tahun Sedangkan berdasarkan tingkat pengembalian modal kerja (Return On Working Capital) untuk periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2011, menunjukkan bahwa periode yang paling tinggi adalah tahun 2009 dan yang paling rendah adalah tahun Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat disampaikan antara lain: (1)Untuk para pengajar, perlu adanya perhatian pada materi modal kerja. Agar mahasiswa maupun siswa SMK tidak hanya mengetahui materi modal kerja namun juga dapat melakukan praktik dalam pemecahan masalah. Dalam hal ini dapat juga meneliti Firma Muara Mas, karena 9

10 dalam 2 tahun terakhir laba yang dihasilkan kurang maksimal, (2) Perusahaan hendaknya dapat memperhitungkan besarnya modal kerja yang dibutuhkan agar dapat mengoptimalkan penggunaan modal kerja yang ada. Cara ini dapat dilakukan dengan menghitung dan memperkirakan anggaran yang dibutuhkan selama satu tahun. Dalam menyusun anggaran penjualan yang akan dicapai perlu mempertimbangkan jumlah penjualan tahun sebelumnya. Dengan adanya penyusunan anggaran ini, maka perusahaan dapat memperkirakan modal kerja yang diperlukan. Perusahaan juga harus tegas menetapkan kebijakan kredit agar tidak terjadi kerugian karena piutang yang tertunggak pembayarannya. DAFTAR RUJUKAN Abas Kartadinata. (1990). Pembelanjaan Pengantar Managemen Keuangan. Jakarta: PT. Bima Aksara. Bambang Riyanto. (1996). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Edisi IV). Yogyakarta : BPFE. Hadari Nawawi. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham. (2004). Manajemen Keuangan. (Penterjemah: Djoerban Wahid dan Ruchyat Kasasih). (Editor: Gunawan Hutauruk). (Edisi: 9). Jakarta: Erlangga. Marwan Asri dan John Suprihanto.(1993). Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jakarta: Modul Universitas Karunika. Syafaruddin Alwi. (1994). Alat-Alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Yogyakarta: Andi Offset. Suad Husnan. (1998). Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek). (Edisi 4). Yogyakarta: BPFE. Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti.(2002). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP-YKPN. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Edisi Revisi V). Jakarta: Rineka Cipta. S. Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. (Edisi IV). Yogyakarta : Liberty. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan keputusan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. DUTA ENERGI MANDIRI

EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. DUTA ENERGI MANDIRI EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. DUTA ENERGI MANDIRI SITI ANNISA UMI PRIHATINI,ROBIN JONATHAN,ELFREDA A LAU 08.11.1001.3443.105 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengelolaan modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Bambang Riyanto (2001:57) pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : 1) Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa : BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Karakter, Capacity serta Capital yang dimiliki oleh pelanggan PT. Nusantara Surya Sakti Kupang cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin banyaknya perusahaan-perusahaan menjadi besar, maka faktor produksi modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kondisi yang mendukung banyaknya persaingan, menuntut perusahaan-perusahaan untuk bekerja dengan kualitas profesionalisme

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA DITINJAU DARI TINGKAT PERPUTARAN OPERASI PERUSAHAAN PADA PDAM KABUPATEN BANYUMAS DAN PURBALINGGA.

ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA DITINJAU DARI TINGKAT PERPUTARAN OPERASI PERUSAHAAN PADA PDAM KABUPATEN BANYUMAS DAN PURBALINGGA. ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA DITINJAU DARI TINGKAT PERPUTARAN OPERASI PERUSAHAAN PADA PDAM KABUPATEN BANYUMAS DAN PURBALINGGA Oleh: Titi Nurfitri 1, Sri Lestari 2 dan Arifin Mukti 3 Abstract Basically,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016 ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI PERIODE 2011-2015 Arna Suryani 1 Abstract The purpose of this study is as follows. Knowing enough working capital at PDAM Tirta Mayang Jambi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resesi ekonomi yang melanda negara-negara di Asia, khususnya Indonesia telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menurut Riyanto (2001) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono (2001)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan industri manufaktur yang berkembang bebas saat ini, perusahaan diharapkan mampu menghasilkan produk bermutu bagi konsumen untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Modal Kerja Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva lancar seperti kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Berdasarkan pengertian pokok modal kerja (Working

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN MODAL KERJA Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan adalah masalah efektivitas modal kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Peranan, dan Jenis Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar seperti definisi menurut Harahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN IRMA YAHYA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN, ROKAN HULU, RIAU, INDONESIA ABSTRAK Perusahaan dalam

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi negaranya. Bagi negara yang pertumbuhan dan perkembangan ekonominya baik, tidak akan terlepas

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA Bagian 2. Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto

MANAJEMEN MODAL KERJA Bagian 2. Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto MANAJEMEN MODAL KERJA Bagian 2 Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto 1 Kebutuhan Dana Kebutuhan dana perusahaan dibedakan kedalam dua kebutuhan : Kebutuhan permanen baik dalam bentuk aktiva tetap maupun

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI ejournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (4): 886-898 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI Iswan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis 13 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Modal Kerja Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis dewasa ini, semakin memacu dunia usaha untuk meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan efisiensi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA KOPERASI KONSUMEN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA KOPERASI KONSUMEN ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA KOPERASI KONSUMEN Evawati, Aminuyati, Parijo. Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi FKIP UNTAN Pontianak Email : evawati12@yahoo.co.id Abstrak: Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga dunia. Semua negara ingin mengambil keuntungan semaksimal mungkin

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA MINI MARKET PELANGI JAMBI Pupu Sopini 1, Chairani Yuli Trifani

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA MINI MARKET PELANGI JAMBI Pupu Sopini 1, Chairani Yuli Trifani ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA MINI MARKET PELANGI JAMBI Pupu Sopini 1, Chairani Yuli Trifani Abstract The working capital having nature of flexible, big or small working capital can be

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang berarti ringkasan dari

Lebih terperinci

Pendanaan Jangka Pendek. Sumber : Bambang Riyanto Syafarudin Alwi Arthur J. Keown

Pendanaan Jangka Pendek. Sumber : Bambang Riyanto Syafarudin Alwi Arthur J. Keown Pendanaan Jangka Pendek Sumber : Bambang Riyanto Syafarudin Alwi Arthur J. Keown 1 Topik Bahasan : Tracing Cash and Net Working Capital Defining Cash in Terms of Other Elements The Operating Cycle and

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal Kerja Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mencapai profit yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Laba perusahaan yang diperoleh untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan suatu usaha perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional sehari-hari tentunya membutuhkan dana untuk membiayainya. Dana yang telah dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai visi. Hal ini yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going concern)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan

Lebih terperinci

Dasrizal Masri. Abstrak

Dasrizal Masri. Abstrak ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA PADA USAHA EKONOMI DESA UED-SP TUAH NEGERI RAMBAH HILIR ROKAN HULU (Studi Kasus: UED-SP Tuah Negeri Rambah Hilir Rokan Hulu) Dasrizal Masri Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam operasional kegiatan keseharian perusahaan, modal memiliki peran utama sehingga kelangsungan hidup perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pusataka 2.1.1 Rasio Profitabilitas Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja Modal Kerja sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT GAJAH TUNGGAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT GAJAH TUNGGAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT GAJAH TUNGGAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK NOVA ARESTIA email: novarestia@gmail.com ASM Widya Dharma Pontianak ABSTRACT A proportional capital investment needs

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Jenis Modal Kerja 1. Pengertian modal kerja Burton A, Kolb (Sawir, 2005:129) menyatakan modal kerja adalah investasi perusahan dalam aktiva jangka pendek atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN MODAL KERJA Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Persada Lampung Raya)

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Persada Lampung Raya) JURNAL Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 1, Maret 2011 Halaman 19-42 KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Persada Lampung Raya) Habiburrahman

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

Bab 4 Manajemen Modal Kerja

Bab 4 Manajemen Modal Kerja Dasar Manajemen Keuangan 62 Bab 4 Manajemen Modal Kerja Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep modal kerja, perputaran modal kerja, dan penentuan jumlah modal kerja. S etiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini cenderung terjadi stagnasi akibat dari inflasi yang berlangsung lama yang dapat melumpuhkan perekonomian. Kondisi ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dalam menjalankan operasinya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Bagi perusahaan yang profit oriented maka tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu perusahaan, para investor biasanya melakukan analisis profitabilitas. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal kerja di KPRI Kota Semarang. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal kerja di KPRI Kota Semarang. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Fitria 2007 melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara efisiensi modal kerja dengan rentabilitas KPRI di Semarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pemilik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 5 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan perusahaan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan, pengendalian, perolehan serta pendistribusian asset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yag dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengelolaan Dan Modal Kerja 2.1.1. Pengertian pengelolaan Dalam suatu perusahaan, pengelolaan mempunyai arti penting karena perkembangan perusahaan tergantung dari

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA

MANAJEMEN MODAL KERJA MANAJEMEN MODAL KERJA Definisi Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No.2, April 2017 ISSN 2541-1438; E-ISSN 2550-0783 Published by STIM Lasharan Jaya Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar St. Salmah

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA) BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS (Studi Penelitian Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang 2010-2012) Antoni Susanto Topowijono

Lebih terperinci