BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi antarkaryawan merupakan hal yang sangat penting

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi antarkaryawan merupakan hal yang sangat penting"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi antarkaryawan merupakan hal yang sangat penting karena dengan komunikasi, hubungan antar anggota organisasi akan terjalin. Hubungan yang terjalin dengan baik akan membawa dampak yang positif terhadap kelancaran perusahaan. Saat ini kebutuhan informasi dan komunikasi dalam perusahaan telah berkembang dari kebutuhan pelayanan informasi, ke arah informasi untuk pelayanan yang lebih interaktif. Informasi dan komunikasi organisasi tidak hanya satu arah, tetapi dua arah. Informasi tidak hanya menjadi informasi belaka, tetapi dapat langsung ditanggapi oleh seluruh anggota organisasi. Menjawab tantangan perkembangan kebutuhan tersebut, intranet sebagai media baru dengan kemampuan interaktif, kini tampil menjadi sebuah wadah atau media bagi perusahaan untuk menjembatani komunikasi di dalam organisasi. Intranet banyak dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai forum virtual karyawan, tempat dimana karyawan dan semua anggota organisasi dapat bertukar informasi, cerita, dan berpendapat. Komunikasi yang terjalin diantara karyawan dapat menjadikan pekerjaan terlaksana dengan baik dan memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan. PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, sebagai perusahaan BUMN pemasok kebutuhan energi terbesar di Indonesia, adalah salah satu perusahaan yang konsisten menggunakan intranet sebagai media komunikasi perusahaan yang berupa forum komunikasi karyawan bernama Media GOSIP (Gagasan Opini Saran Informasi Pendapat). Media GOSIP dibuat dengan tujuan untuk menampung kritik, ide, dan saran yang membangun. Tak hanya itu, Media GOSIP juga menjadi tempat bagi karyawan untuk berkomunikasi. Karyawan dapat memposting informasi apapun, baik yang bersifat formal maupun informal (hiburan), atau ucapan-ucapan tertentu, yang dapat direspon langsung oleh karyawan lain. 1

2 Karyawan menjadi khalayak aktif yang dapat menentukan sendiri apa yang akan dilakukan di dalam media GOSIP, misalnya hanya memposting suatu informasi, menanggapi suatu informasi, atau mungkin hanya ingin melihat apa yang sedang menjadi perbincangan hangat di dalamnya. Media GOSIP tumbuh menjadi media yang aktif di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, baik jika dilihat dari jumlah posting per bulannya, jumlah pembaca di setiap postingnya, atau jumlah komentar di setiap postingnya. Hal tersebut dibuktikan dengan data yang ada di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2008 sampai tahun 2012 rata-rata jumlah posting adalah 129 posting per bulan, rata-rata pembaca adalah 589 orang karyawan di setiap postingnya atau hampir lima puluh persen dari jumlah keseluruhan karyawan di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, dan rata-rata jumlah komentar adalah 10 di setiap posting. Nampak bahwa Media GOSIP menjadi media yang digemari oleh karyawan dan karyawan sangat aktif menggunakan Media GOSIP. Dari gambaran tersebut, peneliti tertarik untuk melihat apa sebenarnya motif karyawan dalam menggunakan Media GOSIP, selain itu peneliti juga ingin melihat bagaimana kepuasan yang mereka peroleh dari motif-motif mereka tersebut. Penggunaan media baru, dalam hal ini Media GOSIP, juga menjadi salah satu hal yang ingin peneliti lihat, bagaimana penggunaannya dan apa saja yang ddilakukan di dalam Media GOSIP. Penelitian tentang motif dan kepuasan dalam menggunakan media bukanlah suatu penelitian yang baru, tetapi penelitian tentang motif dan kepuasan penggunaan media baru sebagai media komunikasi organisasi masih jarang diteliti. Penelitian ini akan melihat bagaimana motif dan kepuasan karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dalam penggunaan Media GOSIP sebagai media komunikasi organisasi. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana motif dan kepuasan karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dalam penggunaan Media GOSIP sebagai media komunikasi organisasi? 2

3 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui motif karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dalam menggunakan Media GOSIP. 2. Untuk mengetahui kepuasan karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dalam menggunakan Media GOSIP. 3. Untuk mengetahui penggunaan Media GOSIP yang dilakukan oleh karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. 1.4 Manfaat Penelitian Bagi akademisi Meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang penggunaan teknologi komunikasi dan media baru, dalam hal ini adalah Intranet, sebagai media komunikasi dalam perusahaan. Bagi perusahaan Memberikan bahan pertimbangan dan masukan yang bermanfaat bagi pihak PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap mengenai motif dan kepuasan karyawan dalam menggunakan media komunikasi intranet. 1.5 Obyek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah karyawan tetap di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. Karyawan tetap di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap menjadi objek penelitian karena mereka adalah user aktif dari Media GOSIP. PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dipilih karena merupakan pelopor penggunaan intranet sebagai media komunikasi interaktif di seluruh PT Pertamina (Persero) yang ada di Indonesia. Selain itu PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap juga merupakan salah satu perusahaan yang menjadikan intranet sebagai media vital dalam komunikasi organisasi. Dari penelitian terhadap karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap maka akan dapat dilihat motif apa saja yang mendasari karyawan dalam menggunakan Media GOSIP, sejauh mana kepuasan karyawan terhadap Media 3

4 GOSIP, dan bagaimana penggunaan Media GOSIP yang dilakukan oleh karyawan. 1.6 Kerangka Pemikiran Komunikasi Organisasi Komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan antara dua orang; atau kepada khalayak ramai, dan dilakukan sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing. Jika pengertian tersebut dikaitkan dengan organisasi, maka akan tampak bahwa komunikasi berperan sangat penting dalam sebuah organisasi karena organisasi merupakan sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil, sebaliknya jika komunikasi di dalam organisasi tidak berjalan dengan baik maka kehidupan organisasi tidak berjalan dengan baik pula. Secara umum, komunikasi organisasi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi, baik itu komunikasi eksternal maupun komunikasi internal. Penelitian ini sendiri memandang komunikasi organisasi sebagai komunikasi internal. Merujuk pada Lawrence D. Brennan (Dalam Effendy, 2006:122), komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi manajemen). Komunikasi di dalam organisasi tidak hanya sebatas komunikasi antara atasan dengan bawahan saja. Lebih dari itu, komunikasi organisasi dapat dilihat dari berbagai sisi, yaitu komunikasi upward, komunikasi downward, komunikasi horizontal (komunikasi antarkaryawan), keterampilan berkomunikasi (berbicara, mendengar, menulis), dan juga komunikasi evaluasi program (Muhammad, 2009: 65). Dari berbagai sisi yang ada di dalam komunikasi organisasi tersebut, 4

5 penelitian ini akan melihat lebih jauh tentang komunikasi organisasi dari sisi komunikasi horizontal atau komunikasi antarkaryawan. Karyawan merupakan bagian yang sangat penting dalam organisasi, tanpa adanya karyawan, tidak akan ada organisasi, dan jika komunikasi diantara karyawan tidak berjalan dengan baik maka komunikasi di dalam organisasi juga tidak akan berjalan dengan baik. Komunikasi antarkaryawan merupakan bentuk dan aliran informasi yang paling kritis di dalam perusahaan karena pada dasarnya semua kontak aliran kerja secara langsung melibatkan komunikasi antarkaryawan (Masmuh, 2008: 13). Pertukaran informasi antabagian dan antarkaryawan di dalam perusahaan sangat membantu dalam menjalin dan mempertalikan atau mengikat suatu organisasi perusahaan menjadi satu kesatuan yang utuh. Selain itu, komunikasi antarkaryawan berfungsi sebagai alat utama untuk mengkoordinasikan dan mempersatukan semua bagain yang ada dalam struktur organisasi perusahaan. Komunikasi antarkaryawan awalnya merupakan kegiatan yang dipandang sebelah mata oleh perusahaan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan mulai memahami bahwa komunikasi antarkaryawan bukanlah masalah yang sepele. Komunikasi antarkaryawan merupakan alat yang sama dengan analisis keuangan perusahaan (Mounter, 2005:40). Komunikasi antarkaryawan dianggap mempunyai peran yang penting dalam pencapaian misi perusahaan. Komunikasi antarkaryawan yang baik menjadikan setiap pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, sehingga pada akhirnya akan mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Sejalan dengan hal tersebut, Grunig (1992) berpendapat bahwa komunikasi antarkaryawan menjadi salah satu kontributor penting di dalam keefektivitasan organisasi, dengan membuat jaringan diantara organisasi dan karyawan menggunakan berbagai macam media komunikasi, seperti interpersonal dan komunikasi kelompok kecil, komunikasi cetak tradisional, komunikasi elektronik, dan komunikasi online Media Komunikasi Organisasi Di dalam komunikasi organisasi, pesan-pesan dikirim melalui sebuah media. Media dapat diartikan sebagai alat atau sarana yang dipergunakan untuk 5

6 menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media komunikasi di dalam organisasi disebut dengan media internal. Media internal adalah salah satu media komunikasi yang dipergunakan oleh perusahaan untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana komunikasi yang ditujukan pada kalangan terbatas, seperti karyawan (Soemirat, 2008). Media internal dibuat dan diterbitkan sebagai salah satu alat komunikasi internal sehingga para karyawan bisa menyalurkan pendapatnya dan dapat pula mengetahui segala sesuatu mengenai perusahaan. Dengan demikian hubungan antara karyawan dengan pimpinan dan antarakaryawan dapat menjadi baik dan harmonis. Media internal yang biasa digunakan dalam organisasi adalah house journal (majalah bulanan, buletin, dan tabloid), printed materials (booklets, pamphlet, leaflets, dan memo), papan pengumuman, surat, dan telepon. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi di dalam perusahaan telah bertransformasi menggunakan teknologi CMC (Computer Mediated Communication) dengan menggunakan jaringan intranet, seperti surat elektronik ( ), video conferencing, voice messaging, faksimil, dan papan buletin komputer (computer bulletin board). Saat ini, inovasi teknologi muncul secara radikal dan mulai diperkenalkan di banyak perusahaan. Perubahan teknologi merupakan salah satu aspek mayor yang memengaruhi pendekatan komunikasi di dalam organisasi, terutama praktek teknologi komunikasi baru dalam komunikasi karyawan. Di era teknologi komunikasi dan informasi ini, Computer Mediated Communication (CMC) merupakan infrastruktur dasar yang melengkapi kebutuhan organisasi. Dengan mengadopsi perangkat lunak komunikasi, dapat membantu aliran komunikasi diantara organisasi dan karyawannya. Penggunaan CMC mengubah komunikasi organisasi dan komunikasi antarkaryawan secara signifikan. The major developments in technology have found communication being mediated in a number of revolutionary new ways communication was transformed in some way by enabling mass publication and far greater speed and distance (Thurlow, Lengel & Tomic, 2005:26). Miller (2009) menyatakan bahwa beberapa teknologi 6

7 diperkenalkan ke perusahaan beberapa tahun terakhir berdampak pada komunikasi organisasi. Salah satu definisi klasik CMC berasal dari Susan Herring (Dalam Thurlow, Lengel & Tomic, 2005:15) yang menyatakan bahwa CMC adalah komunikasi yang terjadi antara manusia melalui perantara komputer. Definisi lain berasal dari Walther: Computer Mediated Communication is synchronous or asynchronous electronic mail and computer conferencing, by which senders encode in text messages that are relayed from senders computer to receiver s (Papacharissi dan Rubin, 2000:175). CMC merupakan tipe komunikasi yang mengizinkan orang untuk menggabungkan beberapa media dalam satu pesan ketika berbicara (conversing) Penggunaan Media Baru dalam Komunikasi Organisasi Seiring dengan berkembangnya teknologi di dunia, kebutuhan akan informasi dan komunikasi menjadi meningkat, termasuk di dalam perusahaan. Media baru mulai digunakan di dalam perusahaan walaupun tidak berarti bahwa media lama ditinggalkan sepenuhnya. Merebaknya internet menjadikan hampir seluruh perusahaan besar di dunia dan di Indonesia membuat website perusahaan sebagai sarana untuk mengomunikasikan visi misi perusahaan dan juga sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan publik eksternalnya. Namun tak hanya itu, beberapa tahun terakhir ini perusahaan-perusahaan modern beranggapan bahwa komunikasi dengan publik internal perusahaan sama pentingnya dengan komunikasi ekternal. Perusahaan-perusahaan modern mulai melihat bahwa website akan lebih baik jika digunakan untuk berkomunikasi dan mendistribusikan informasi-informasi privat perusahaan di dalam perusahaan, sehingga terciptalah sebuah media baru di dalam komunikasi internal organisasi yang biasa disebut dengan intranet. Robbins (2008: 19) menyatakan bahwa Intranet adalah jaringan informasi suatu organisasi yang terpisah dan terlihat serta berfungsi seperti situs Web, tetapi hanya orang-orang dalam organisasi itu yang memiliki akses terhadapnya. Intranet adalah versi kecil dan privat dari World Wide Web. Jadi dapat dikatakan bahwa Intranet adalah berinternet di dalam perusahaan. 7

8 Saat ini kebutuhan informasi dalam organisasi bisnis telah berkembang dari kebutuhan pelayanan informasi ke arah informasi untuk pelayanan yang lebih interaktif. Informasi organisasi tidak hanya satu arah, tetapi dua arah. Informasi tidak hanya menjadi informasi belaka, tetapi dapat langsung ditanggapi oleh seluruh anggota organisasi. Selain itu informasi tidak hanya berasal dari atasan kepada bawahan, tetapi semua anggota organisasi dapat memberikan informasi. Maka dari itu intranet digunakan dalam perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Intranet dianggap sebagai suatu media informasi dan komunikasi yang lebih efektif dibanding media lainnya karena akses informasinya dapat lebih cepat, murah, dan lebih baik. Selain itu, intranet dapat mengatasi persoalanpersoalan komunikasi di dalam organisasi, seperti jarak yang jauh (geografis), waktu, biaya, dan struktural organisasi. Penggunaan media komunikasi baru memungkinkan perubahan bagi anggota organisasi pada pemanfaatannya. Bila dilihat secara historis pada awal kemunculannya, intranet masih dipandang semata-mata sebagai teknologi. Sementara itu pemanfaatan fungsi intranet masih pada level yang paling sederhana yakni untuk menyediakan akses bagi penggunanya untuk memeroleh informasi yang berkaitan dengan kebijakan, prosedur organisasi, katalog dan manual produk, serta publikasi mengenai organisasi. Dengan demikian fokus awal pengembangan intranet masih pada kemampuannya menyediakan informasi yang statis. Seperti yang dijelaskan oleh Turban, McLean, Wheterbe (Dalam Kusumaningtyas, 2013): Intranet is a corporate network that functions with internet technologies, such as browsers and search engine, using internet protocols. Perangkat lunak intranet yang pertama hanyalah website statis yang simpel yang memungkinkan karyawan untuk mengakses informasi di lokasi pusat, dengan hanya menggunakan web browser. Namun seiring dengan perkembangannya, intranet mengalami evolusi. Popularitas world wide web mendorong perubahan besar dalam bagaimana perangkat lunak intranet digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Produk perangkat lunak intranet berevolusi untuk 8

9 beroperasi sebagai portal web, yang sangat mempermudah instalasi dan manajemen organisasi, karena satu-satunya perangkat lunak klien diperlukan adalah web browser yang umum. Evolusi dari klien-server untuk solusi berbasis web mengurangi biaya pengembangan dan implementasi produk intranet. Intranet kini bukan hanya dikenal sebagai sekadar teknologi yang digunakan untuk menyediakan akses customer inventory information atau laporan penjualan saja. Kini intranet didesain untuk mempercepat distribusi informasi dan mempermudah komunikasi antar divisi di dalam organisasi. Intranet kini telah berubah menjadi media yang lebih interaktif yang dapat menghubungkan karyawan dan meningkatkan kolaborasi. Intranet adalah alat yang ampuh untuk komunikasi organisasi, proyek kolaborasi, dan pembentukan komunitas dalam skala yang bisa dikelola. Salah satu evolusi intranet adalah pemanfaatannya sebagai penyedia fitur sosial, yaitu forum virtual bagi para anggota organisasi atau karyawan. Forum virtual tersebut berupa forum diskusi antarkaryawan yang memungkinkan karyawan saling memberikan informasi, pendapat, ataupun kolaborasi dalam pekerjaan. Informasi yang disampaikan dapat langsung di respon oleh karyawan lain yang terhubung dalam jaringan Intranet. Forum virtual dalam intranet ini kemudian menjadi sebuah media interaktif di dalam perusahaan. Beberapa perusahaan global sudah memanfaatkan intranet sebagai media interaktif antarkaryawan (dan juga para eksekutif) untuk saling memberikan informasi dan ide. Sebagai contoh, yaitu kelompok asuransi global Aviva yang memanfaatkan intranet sebagai sebuah forum karyawan aktif dimana setiap staf dapat memberikan pendapat dan saling menanggapi ( Bagi perusahaan, pemanfaatan ini tentu saja membantu dalam komunikasi internal. Perusahaan dapat mengetahui perkembangan bisnisnya melalui informasi-informasi yang ada di dalam forum virtual karyawan. Ini juga merupakan salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan loyalitas dan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan. 9

10 Di sisi lain, bagi karyawan, forum virtual merupakan wadah dimana mereka dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan karyawan lain, karyawan dapat membagikan informasi yang mereka ketahui, dan juga dapat dengan bebas memberikan ide; pendapat; saran; dan kritik terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan. Media interaktif di dalam intranet bersifat bebas, dalam arti bahwa tidak ada moderator atau semacam koordinator yang menyaring pesan-pesan atau informasi yang masuk. Hal itu menjadikan intranet sebagai media yang tidak terbatas, informasi atau berita apapun dapat dilakukan melalui intranet Motif Penggunaan Media Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Menurut Gerungan (dalam Ardianto, 2007: 93), motif merupakan suatu pengertian yang meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Motivasi adalah sebab, alasan dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia. Dengan kata lain motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau mendapat kepuasan. Dorongan disini adalah desakan alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup. Dalam definisi tersebut, jika motif dihubungkan dengan konsumsi atau penggunaan media berarti dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut menggunakan media dengan tujuan tertentu. Seleksi terhadap media yang dilakukan oleh khalayak disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Membahas motif dan penggunaan media tentu saja tidak bisa dipisahkan dengan sebuah teori tentang motif penggunaan media, yaitu Teori Uses & Gratification (Teori Kegunaan dan Gratifikasi). Teori ini berfokus pada asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan 10

11 pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, termasuk juga yang tidak diinginkan (Rakhmat, 2001:205). Teori Kegunaan dan Gratifikasi menyatakan bahwa orang secara aktif mencari media tertentu dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan kepuasan (atau hasil) tertentu Teori Uses & Gratification pada Media Konvensional Pada awal kemunculannya, Teori Kegunaan dan Gratifikasi digunakan untuk melihat motif individu dalam penggunaan media massa seperti surat kabar, radio dan televisi. Beberapa peneliti menciptakan tipologi yang mewakili semua alasan yang dimiliki orang untuk menggunakan media-media tersebut. Salah satu tipologi motif penggunaan media yang paling terkenal adalah milik Dennis McQuail (2002:388), yaitu motif informasi, motif hiburan, motif intergrasi dan iteraksi sosial, dan motif identitas pribadi. Selain itu ada pula penelitian dari Allan Rubin yang menemukan bahwa motivasi orang menggunakan media dapat dikelompokkan kedalam sejumlah kategori yaitu untuk menghabiskan waktu, sebagai teman, memenuhi ketertarikan, pelarian, kesenangan, interaksi sosial, memperoleh informasi dan untuk mempelajari konten media tertentu (Morissan, 2010:270). Selain itu, masih banyak peneliti lain yang mengkategorikan motifmotif orang dalam menggunakan media massa Teori Uses & Gratification pada Media Baru Perkembangan teknologi memunculkan apa yang disebut dengan media baru (Internet). Kemunculan media baru tersebut membuat para peneliti mulai meneliti tentang motif individu dalam menggunakan media baru. Penelitian mengenai motif khalayak menggunakan media baru menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dengan motif khalayak dalam menggunakan media massa, seperti televisi atau radio. Barbara Kaye dan Thomas Johansson (Dalam West & Turner, 2008:113) mengatakan bahwa pertumbuhan media baru menghasilkan renaissance dalam tradisi Kegunaan dan Gratifikasi ketika ilmuwan semakin tertarik untuk lebih dari sekedar mengetahui siapa yang menggunakan media baru menjadi mengapa mereka menggunakan media baru itu. Beberapa penelitian Uses & Gratification pada media baru (Internet) ditunjukkan dalam tabel berikut: 11

12 Peneliti Media Motif Penggunaan Media Kaye, 1998 Internet Entertainment, Social Interaction, passing time, information, dan website preference Papacharissi dan Rubin, Internet Interpersonal Utility, 2000 pass time, information, seeking, convenience, dan entertainment Charney dan Greenberg, 2001 Internet Keep Informed, diversion and entertainment, peer identity, good feelings, communication, sights and sounds, dan career and coolness Stafford, Stafford & Internet Searching, gathering, Schkade, 2004 information, communication, dan socialization Tabel 1.1 Motif Penggunaan Media pada Media Baru Sumber: Diolah dari berbagai sumber Kepuasan Penggunaan Media Penelitian Uses & Gratification telah mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan yang paling signifikan dan sampai saat ini dijadikan acuan dalam penelitian Uses & Gratification adalah riset dari Philip Palmgreen. Palmgreen membuat konsep-konsep baru dalam Teori Uses & Gratification. Konsep-konsep tersebut menggunakan dasar yang sama yaitu khalayak menggunakan media didorong oleh motif tertentu, tetapi konsep yang diteliti oleh model Palmgreen tidak terhenti disitu, yaitu dengan menanyakan apakah motif- 12

13 motif khalayak itu dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep kepuasan tersebut melihat dua hal: 1. Gratifications Sought adalah kepuasan yang dicari atau yang diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu media tertentu Motif. 2. Gratifications Obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu Kepuasan. Operasionalisasi dari konsep tersebut adalah dengan mencari kesenjangan kepuasan antara GS dan GO. Kesenjangan kepuasan adalah perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam mengonsumsi media tertentu. Semakin kecil kesenjangannya, semakin memuaskan media tersebut. Namun untuk memperjelas konsep yang ada, dalam penelitian ini istilah Gratification Sought akan disebut dengan Motif dan istilah Gratification Obatined akan disebut dengan Kepuasan, agar mencegah kerancuan. Penggunaan konsep-konsep baru itu memunculkan model yang merupakan varian dari teori uses & gratifications, yaitu Expectancy Values Model (nilai pengharapan). Menurut Model Nilai Pengharapan, orang mengarahkan diri pada dunia (misalnya media) berdasarkan pada kepercayaan dan evaluasi-evaluasi mereka tentang dunia tersebut. Model Nilai Pengharapan dapat dilihat pada gambar berikut (Kriyantono, 2007: 208): Kepecayaankepercayaan Evaluasievaluasi Gratification Sought (MOTIF) Konsumsi Media Gambar 1.1 Model Expectancy-Values Gratification Obtained (KEPUASAN) 13

14 1.7 Kerangka Konsep Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan motif dan kepuasan karyawan di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dalam penggunaan Media GOSIP sebagai media komunikasi organisasi. Berdasarkan Teori Uses & Gratification dari Palmgreen, Motif disebut dengan Gratification Sought, yang dipahami sebagai motif atau kepuasan yang dicari dan diinginkan oleh karyawan ketika menggunakan Media GOSIP sebagai media komunikasi organisasi. Sedangkan Kepuasan disebut dengan Gratification Obtained yang dipahami sebagai kepuasan nyata yang diperoleh oleh karyawan setelah menggunakan Media GOSIP sebagai media komunikasi organisasi. Namun agar tidak menjadi rancu, untuk selanjutnya hanya akan digunakan istilah Motif dan Kepuasan dalam penelitian ini. Indikator motif dan kepuasan yang akan digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari beberapa penelitian terdahulu. Terdapat tujuh indikator yang akan digunakan untuk mengukur motif dan kepuasan karyawan dalam menggunakan Media GOSIP sebagai media komunikasi organisasi, yaitu information seeking, entertainment, communication, career, habit, escape, dan self expressions. Indikator-indikator tersebut dipilih berdasarkan tujuan dibuatnya Media GOSIP dan juga beberapa aktivitas yang biasanya terjadi di Media GOSIP. Terdapat satu poin penting lagi di dalam teori ini, yaitu Penggunaan Media. Penggunaan Media dipahami sebagai pola konsumsi media karyawan yang selanjutnya digunakan untuk mengevaluasi media yang mereka gunakan. Motif, Penggunaan Media, dan Kepuasan merupakan tiga poin penting untuk menjelaskan motif dan kepuasan karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dalam penggunaan Media GOSIP. Di dalam poin Motif, akan dijelaskan tentang alasan karyawan menggunakan Media GOSIP, deskripsi motif, dan motif tertinggi. Dalam poin Penggunaan Media terdapat tiga hal yang dilihat, yaitu frekuensi penggunaan media, durasi penggunaan media, dan aktivitas yang dilakukan di dalam media. Pada Kepuasan, terdapat dua hal yang dilihat, yaitu deskripsi kepuasan dan kepuasan tertinggi karyawan. Namun ketiga hal tersebut dirasa belum cukup untuk mendeskripsikan motif dan kepuasan karyawan dalam 14

15 menggunakan Media GOSIP sebagai media komunikasi organisasi. Media GOSIP adalah media komunikasi organisasi, sehingga membahas tentang media komunikasi organisasi berarti membahas pula tentang komunikasi organisasi. Untuk melihat lebih detail tentang hubungan Motif, Penggunaan Media, dan Kepuasan penggunaan Media GOSIP dengan komunikasi organisasi yang ada di dalam PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap maka akan dilihat hubungan tiga konsep tersebut dengan komunikasi organisasi, yang dalam hal ini dihubungkan dengan karyawan sebagai pelaku komunikasi organisasi. Karyawan terbagi atas dua hal, yaitu jenis kelamin dan section head (bagian). Berikut merupakan gambaran dari konsep penelitian ini: MOTIF Alasan menggunakan Media GOSIP Deskripsi motif Motif tertinggi PENGGUNAAN MEDIA Frekuensi penggunaan media Durasi penggunaan media Aktivitas di dalam media KEPUASAN Deskripsi kepuasan Kepuasan tertinggi KOMUNIKASI ORGANISASI Jenis kelamin karyawan Section head (bagian) karyawan MOTIF DAN KEPUASAN KARYAWAN DI DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI Keterangan: Gambar 1.2 Kerangka Konsep : dihubungkan dengan : menghasilkan 15

16 1.8 Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pemberian arti dari konsep-konsep yang dipakai dengan memberikan peluang untuk pengukuran dan kategorisasi. Definisi operasional variabel berfungsi untuk membantu peneliti dalam memperjelas data yang dicari dan membantu orang lain mengerti maksud konsep yang akan peneliti pakai dalam penelitian Motif Karyawan Menggunakan Media GOSIP sebagai Media Komunikasi Organisasi (Gratification Sought) Teori Uses & Gratification erat kaitannya dengan teori-teori psikologi sosial. Walaupun berbagai teori di bawah label tersebut agak berbeda dalam penekanannya, semua pandangan baik perilaku, niat perilaku, atau sikap (atau ketiganya) sebagai fungsi dari (1) keyakinan (beliefs) yaitu, probabilitas bahwa objek sikap memiliki atribut tertentu atau bahwa perilaku akan memiliki konsekuensi tertentu, dan (2) evaluasi (evaluations) yaitu, tingkat memengaruhi, positif atau negatif, terhadap atribut atau hasil perilaku. Dalam hal menyangkut gratification sought, dianggap tidak ada perbedaan antara bentuk dan jenis media yang satu dengan yang lainnya. Gratification sought lebih banyak dipengaruhi oleh harapan-harapan audiens yang diabstraksikan dari pengalamannya dengan berbagai bentuk dan jenis media. Gratification sought merupakan harapan pemuasan kebutuhan dari terpaan media yang diubah menjadi keterlibatan aktif pada saat terpaan media dengan tujuan untuk mencapai tingkat kepuasan tertentu. Dari penjelasan tersebut berarti Gratification Sought atau Motif dalam penelitian ini adalah keyakinan-keyakinan serta evaluasi-evaluasi karyawan bahwa Media GOSIP adalah media yang mampu memenuhi salah satu motif mereka dalam bermedia. Motif-motif yang diukur dalam penelitian ini diadaptasi dari beberapa penelitian terdahulu dan dipilih berdasarkan tujuan dibuatnya Media GOSIP, serta aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan karyawan di dalam Media GOSIP. Motifmotif tersebut, yaitu: 16

17 Peneliti Terdahulu Motif yang Diukur Papacharissi & Rubin (2000) Information Seeking Entertainment Charney & Greenberg (2001) Communication Career Lin (2005) Habit Lin (2005) Kim & Haridakis (2009) Escape Schaedel & Clement (2010) Self Expressions Tabel 1.2 Motif yang Diukur dan Peneliti Terdahulu Ketujuh motif tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: Motif Information Seeking Information Seeking berarti mencari informasi. Karyawan yang memiliki motif ini percaya bahwa Media GOSIP mampu memberikan informasi kepada mereka, dan mereka menggunakan Media GOSIP untuk kebutuhan mencari informasi, baik itu yang berhubungan dengan pekerjaan, maupun di luar pekerjaan Motif Entertainment Motif Entertainment adalah motif yang meliputi kebutuhan hiburan. Karyawan dikatakan memiliki motif entertainment apabila mereka ingin mendapatkan hiburan dari Media GOSIP dan merasa senang jika menggunakan Media GOSIP Motif Communication Motif Communication merupakan motif dimana karyawan menggunakan Media GOSIP untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan karyawan lain. Sebagai media baru yang mempunyai sifat interaktif, Media GOSIP dipercaya mampu memenuhi kebutuhan komunikasi karyawan. Komunikasi tidak hanya satu arah, tetapi dua arah Motif Career Motif Career adalah motif dimana dengan bermedia diharapkan karir seseorang akan menjadi lebih baik. Karyawan yang memiliki motif career 17

18 adalah karyawan yang percaya dan merasa bahwa dengan menggunakan Media GOSIP, akan meningkatkan karirn dan juga membuat mereka lebih terarah dalam menjalani karir mereka Motif Habit Habit adalah kebiasaan. Karyawan dikatakan memiliki motif ini jika mereka sudah menilai bahwa mengunjungi Media GOSIP merupakan kebiasaan dan rutinitas mereka Motif Escape Motif Escape adalah motif yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari tekanan dan rasa penat. Karyawan yang memiliki motif ini yaitu karyawan yang menggunakan Media GOSIP untuk escape atau melarikan diri sejenak dari suatu permasalahan atau beban pekerjaan Motif Self Expressions Motif Self Expressions mengarah kepada keinginan karyawan untuk menunjukkan dirinya dan mencitrakan dirinya melalui Media GOSIP. Dengan Media GOSIP pula karyawan dapat menilai karyawan lain Penggunaan Media Penggunaan media didefinisikan sebagai konsumsi Media GOSIP oleh para karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. Penggunaan media meliputi frekuensi menggunakan media dalam sehari, durasi menggunakan media dalam sehari, dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan di dalam Media GOSIP Frekuensi penggunaan media dalam sehari, yaitu berapa kali karyawan menggunakan Media GOSIP dalam satu hari Durasi penggunaan media GOSIP dalam sehari, yaitu waktu yang dihabiskan oleh karyawan untuk menggunakan Media GOSIP dalam sehari Aktivitas di dalam Media GOSIP, yaitu aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan oleh karyawan dalam menggunakan Media GOSIP. 18

19 1.8.3 Kepuasan Karyawan Menggunakan Media GOSIP sebagai Media Komunikasi Organisasi (Gratification Obtained) Gratification Obtained didefinisikan sebagai kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu media tertentu. Dalam penelitian ini, GO karyawan adalah kepuasan nyata yang dirasakan atau diperoleh karyawan setelah mengonsumsi Media GOSIP. Kepuasan diukur berdasarkan terpenuhinya motif awal (gratification sought) yang mendasari karyawan menggunakan Media GOSIP. Kepuasan yang diperoleh dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kepuasan Information Seeking Kepuasan Information Seeking berarti karyawan yang kebutuhan pencarian infromasinya sudah terpenuhi. Karyawan dapat menemukan informasi-informasi yang dia cari, baik itu yang berhubungan dengan pekerjaan, maupun di luar pekerjaan Kepuasan Entertainment Kepuasan Entertainment adalah kepuasan akan terpenuhinya kebutuhan hiburan. Karyawan dikatakan puas terhadap motif entertainment apabila mereka mendapatkan hiburan dari Media GOSIP dan merasa senang jika menggunakan Media GOSIP Kepuasan Communication Kepuasan Communication merupakan kepuasan dimana karyawan dapat menggunakan Media GOSIP untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan karyawan lain. Karyawan dapat berkomunikasi dua arah dan saling menanggapi dengan karyawan lain Kepuasan Career Kepuasan Career akan dirasakan oleh karyawan ketika dengan menggunakan Media GOSIP karirnya menjadi lebih baik. Karyawan yang mendapatkan kepuasan dari motif career merasa bahwa Media GOSIP telah meningkatkan karir dan juga membuat mereka lebih terarah dalam menjalani karir mereka Kepuasan Habit 19

20 Kepuasan Habit adalah akan dirasakan oleh karyawan jika mereka merasa bahwa mengunjungi Media GOSIP sudah kebiasaan dan rutinitas mereka Kepuasan Escape Kepuasan Escape adalah kepuasan yang meliputi kepuasan untuk melepaskan diri dari tekanan dan rasa penat. Karyawan telah merasa bahwa Media GOSIP dapat memenuhi kebutuhannya untuk escape atau melarikan diri sejenak dari suatu permasalahan atau beban pekerjaan Kepuasan Self Expressions Kepuasan Self Expressions mengarah kepada kepuasan karyawan dalam menunjukkan dirinya dan mencitrakan dirinya melalui Media GOSIP. Dengan Media GOSIP karyawan dapat pula menilai karyawan lain. 1.9 Operasionalisasi Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Deskripsi Responden Motif Penggunaan Media Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan Nominal Section Head (Bagian) Information Seeking Communication Oil Movement, Fire and Insurance, Facility Engineering, LOC III, Suply Chain & Distribution, Contract Office, LOC II, Security, Inventory Control, Laboratory, Process Engineering, dan Human Resource Karyawan ingin dapat menemukan informasiinformasi baik tentang pekerjaan atau di luar pekerjaan Karyawan ingin berkomunikasi dengan karyawan lain yang dia kenal maupun tidak Nominal Entertainment Karyawan mendapatkan hiburan ingin 20

21 Career Habit Escape Karyawan ingin meningkatkan karirnya Menggunakan Media GOSIP sudah merupakan kebiasaan bagi karyawan Karyawan ingin mencoba melupakan hal-hal buruk yang terjadi padanya Penggunaan Media Kepuasan Penggunaan Media Self Expressions Frekuensi Durasi Aktivitas di Media GOSIP Entertainment Communication Karyawan ingin mengekspresikan apapun yang dia rasakan atau dia ketahui Seberapa sering menggunakan Media GOSIP dalam sehari Seberapa lama menggunakan Media GOSIP dalam sehari Membaca posting-posting di Media GOSIP Memposting sesuatu tentang perusahaan Memposting sesuatu tentang pekerjaan Memposting informasi di luar dunia kerja Memposting sesuatu yang bersifat hiburan Memberikan pendapat, saran, dan kritik tentang perusahaan Memberikan pendapat, saran, dan kritik tentang pekerjaan Ucapan selamat atau bela sungkawa Karyawan hiburan mendapatkan Karyawan dapat berkomunikasi dengan karyawan lain yang dia kenal maupun tidak 21

22 Karyawan dapat menemukan informasiinformasi baik tentang Information Seeking pekerjaan atau di luar pekerjaan Career Karir karyawan meningkat Habit Escape Self Expressions Menggunakan Media GOSIP sudah merupakan kebiasaan bagi karyawan Karyawan dapat melupakan hal-hal buruk yang terjadi padanya Karyawan dapat mengekspresikan apapun yang dia rasakan atau dia ketahui Tabel 1.3 Operasionalisasi Konsep 1.10 Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif ini bermaksud untuk mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dari variabel yang diteliti. Penelitian bersifat deskriptif yaitu menjelaskan atau menerangkan peristiwa. Suatu permasalahan yang bekenaan dengan variabel mandiri tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan (Silalahi, 2003). Penelitian ini menganalisis hanya pada taraf deskripsi, yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistemik sehingga lebih mudah dipahami. Metode yang akan digunakan adalah metode survei. Menurut Singarimbun (2011: 3) penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Dengan menggunakan metode survei memungkinkan peneliti melakukan generalisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar (Bungin, 2005). Metode penelitian survei digunakan untuk mengetahui hal apa yang diketahui dan 22

23 dipikirkan, dimiliki, dilakukan, dan telah dilakukan dan direncanakan orang atau responden. Selain itu, penelitian survei juga dipakai untuk mengetahui sikap, perasaan, prasangka, keyakinan, dan nilai-nilai yang dimiliki orang (Prajarto, 2010: 30) Populasi Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tetap di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap yang secara resmi mempunyai otoritas untuk menggunakan Media GOSIP. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan per September tahun 2013, jumlah karyawan tetap di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap adalah orang Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan formula Slovin, N n = 1 + N (e) 2 n = (0,1) n = 14,88 n = 93, Keterangan: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi 23

24 e = Presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan (batas kesalahan) pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam penelitian ini batas kesalahan adalah 10%. Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan sampel sebanyak 93,27957 yang dibulatkan menjadi 94 orang. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 94 karyawan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. Dalam pemilihan responden, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang termasuk dalam kelompok non-probability sampling. Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan menempatkan sebagian anggota kelompok dalam populasi guna memeroleh kesempatan yang lebih besar untuk mewakili populasinya dibandingkan dengan kelompok yang lain (Prajarto, 2010: 97). Teknik purposive sampling digunakan untuk menghasilkan sejumlah responden berdasar pertimbangan-pertimbangan tertentu yang diambil berdasarkan kepentingan dan tujuan penelitian. Teknik pengambilan sampel ini digunakan untuk memudahkan peneliti mengumpulkan data dikarenakan sejumlah kesulitan operasional untuk mendapatkan responden tertentu. Di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap terdapat 56 section head atau bagian, dimana seluruh karyawan tersebar di dalamnya. Dikarenakan keterbatasan peneliti dalam mendapat kewenangan untuk menyebarkan kuesioner kepada seluruh section head, maka 94 sampel pada penelitian ini akan disebarkan kepada section head yang diijinkan oleh PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, dimana section head yang terpilih diasumsikan sebagai section head yang aktif menggunakan Media GOSIP Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang akan dikumpulkan peneliti secara langsung melalui objek penelitian dan juga data sekunder. Data primer diperoleh dari pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup dengan skala Likert (Likert Scale) yang akan disebar kepada sampel yang telah ditetapkan 24

25 dan juga wawancara kepada pihak PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap terkait komunikasi dan media komunikasi di dalam organisasi. Isi dari kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang terformat dan berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Data ordinal yang didapat kemudian akan diubah dalam bentuk rasio guna memudahkan dalam pengolahan data pada program SPSS. Data sekunder didapat melalui kepustakaan yang digunakan untuk mendapat data-data dari sumber tertulis seperti buku, jurnal, dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini Teknik Pengolahan Data Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi sasaran pengamatan penelitian. Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan data, koding data, pemberian skor atau nilai, dan tabulasi data Pengeditan Data (Editing) Editing adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai kebutuhan. Pengeditan dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah Koding Data (Coding) Koding atau pengkodean data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertentu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Dalam penelitian ini, kode yang diberikan juga sekaligus memiliki makna sebagai data kuantitatif yaitu skor atau nilai data Tabulasi Data 25

26 Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil tabulasi dapat berbentuk: a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip. b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu dan tujuan tertentu. c. Tabel analisis, adalah tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisa Teknik Analisiss Data Dalam melakukan pengolahan dan analisis data, peneliti akan menggunakan bantuan program SPSS for Windows version 18 SPSS dinilai mampu untuk menganalisis data sekaligus memberikan hasil yang tepat. Penelitian ini mempertimbangkan penggunaan beberapa teknik, yaitu: distribusi frekuensi, tabulasi silang, uji korelasi Pearson Product Moment, uji statistik cronbach s alpha, Pearson chi-square, uji Mann Whitney. Adapun tahap pengolahan data yang dilakukan adalah: Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang akan diukur. Adapun langkah yang harus dilakukan untuk menguji validitas setiap pertanyaan pada kuesioner adalah dengan mencari r hitung (angka korelasi Pearson), dengan rumus sebagai berikut: 26

27 Keterangan: r = Pearson Product Moment Correlation n = jumlah sampel (responden penelitian) X = skor tiap item Y = skor total Uji validitas menggunakan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan sebesar n-2, karena jumlah sampel pengujian(n) adalah 20 responden maka n-2 adalah 18. Sehingga daerah penolakan (r tabel) adalah 0,378. Hasil uji validitas akan ditampilkan pada bab IV Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner akan dinyatakan reliabel apabila jawaban sampel terhadap pertanyaan bersifat konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabel juga dapat dinyatakan sebagai suatu keadaan dimana instrumen penelitian tersebut akan tetap menghasilkan data yang sama meskipun disebarkan pada sampel yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik cronbach s alpha ( ) dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach s alpha ( ) di atas 0,6. Adapun rumus reliabilitas: Keterangan: = koefisien reliabilitas cronbach s alpha K = jumlah item pertanyaan yang diuji = jumlah varian skor item SX 2 = varian skor-skor tes (seluruh item K) Hasil uji reliabilitas akan ditampilkan pada bab IV. 27

28 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang menarik untuk dibaca. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi kepada peneliti mengenai karakteristik variabel yang digunakan dalam penelitian. Melalui program SPSS for Windows version 18, metode statistik deskriptif dapat menghasilkan gambaran data berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Selain itu akan dilakukan analisis mean untuk mengetahui perbedaan mean skor motif dan kepuasan penggunaan media. Adapun tahapan analisis data penelitian ini sebagai berikut: 1. Masing-masing pernyataan dari variabel yang ada, baik motif, penggunaan media, dan kepuasan dibuat skor dengan cara menghitung mean dari masing-masing pernyataan di setiap kategori Motif/ Penggunaan Media/ Kepuasan. 2. Mencari Motif tertinggi dan juga Kepuasan tertinggi. Untuk mencari Motif/Kepuasan tertinggi, akan ambil mean terbesar dari masing-masing pernyataan di setiap kategori Motif/Kepuasan, lalu dilihat mean yang paling tinggi. 3. Mencari hubungan antara Motif/Penggunaan Media/Kepuasan dengan jenis kelamin dan juga hubungan antara Motif/Penggunaan Media/Kepuasan dengan section head. untuk melihat hubungan tersebut, akan dilakukan crosstab mean antara Motif/Penggunaan Media/Kepuasan dengan jenis kelamin dan dengan section head (bagian). 4. Mencari perbandingan Motif dan Kepuasan Penggunaan Media GOSIP. Perbandingan Motif dan Kepuasan dilakukan dengan membandingkan skor (mean) Motif dan skor Kepuasan pada setiap kategori. Jika jumlah skor Motif (GS) lebih besar daripada jumlah skor Kepuasan (GO) (GS > GO) maka dapat dikatakan keinginan atau kebutuhan yang ada tidak terpuaskan. Namun jika jumlah skor Motif (GS) lebih kecil daripada jumlah skor Kepuasan (GO) (GS < GO; GS = GO) maka kebutuhan yang ada sudah terpenuhi atau terpuaskan. 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Media komunikasi organisasi saat ini bukan hanya sebuah media satu arah yang berisikan berita-berita formal perusahaan. Kemunculan media baru memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan tempat pada penelitian ini dilakukan secara purposive didasarkan pada cakupan wilayah siaran (coverage area) RRI Bogor Pro 1 FM 93,75 MHz yakni

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi membuat organisasi atau perusahaan masa kini berbeda jauh dengan yang sebelumnya, perkembangan tersebut juga mempengaruhi perusahaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed methods). Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

Organisasi di PT. Telkom Indonesia Witel Solo

Organisasi di PT. Telkom Indonesia Witel Solo 40 gejala, untuk menerangkan gejala ini maka disediakan suatu bagian statistik deskriptif. Sejalan dengan tujuan penelitian, maka metode deskriptif akan digunakan peneliti untuk mengkaji lebih dalam tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Umar (1997) menjelaskan, bahwa rancangan penelitian dalam penelitian sosial umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian eksploratif (explorative research),

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA PENELITIAN

BAB V ANALISA DATA PENELITIAN BAB V ANALISA DATA PENELITIAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Uji Validitas Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif. Rachmat Kriyantono (2009:55) menjelaskan riset kuantitatif adalah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah dengan responden pelaku usaha mikro kecil pada unit bisnis

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan riset korelasi (correlational study), menurut Umar (2008) penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabelvariabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Vale Indonesia Tbk. Memiliki visi, misi dan tujuan yang dapat terwujud, apabila didukung oleh SDM bermutu. PT. Vale Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh secure parking namun penulis mengambil lokasi POINS SQUARE sebagai tempat penelitian.

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP CITRA (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta)

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP CITRA (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta) PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP CITRA (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta) Dyva Yulisda br Purba MC Ninik Sri Rejeki Program Studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup & Objek Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone merek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kelengkapan Sidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Azwar (2011) pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif berjenis komparatif dengan metode survei untuk meneliti adanya perbedaan pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 3 AA-BB Medan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research) yang menjelaskan hubungan (asosiasi) antara variabel-variabel penelitian melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi kualitas website yang selanjutnya akan dipakai sebagai Variabel Bebas. Tiga dimensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi 38 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi (explanatory confirmation) dengan pendekatan kuantitatif dimana penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan yang spesifik, sehingga dalam jenis penelitian ini diperlukan informasi

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan yang spesifik, sehingga dalam jenis penelitian ini diperlukan informasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian konklusif. Penelitian konklusif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis spesifik dan menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Disain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal (causal study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

Lebih terperinci

KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP PROGRAM SONORA NEWS DI RADIO SONORA SURABAYA

KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP PROGRAM SONORA NEWS DI RADIO SONORA SURABAYA JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP PROGRAM SONORA NEWS DI RADIO SONORA SURABAYA Eunike Laura C.S., Prodi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana menurut Vardiansyah (2005:64) adalah jenis penelitian yang membangun pengetahuan dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Unilever Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan yang berupaya mengutamakan prinsip tanggung jawab sosial dengan mendorong perkembangan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut yaitu : 1. Variabel Bebas : Budaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data,

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan Mogot Jakarta Barat. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016 Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pembelajaran yang terorganisasi timbul melalui serangkaian proses penciptaan dan perolehan gagasan-gagasan, pengetahuan dan pendekatanpendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan teori sebagai dasar analisa penelitian, kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual BAB III METODE PENELITIAN Tahapan Penelitian Terdapat empat tahapan penelitian pada analisis pengaruh kualitas Website perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual 4.0, yaitu:

Lebih terperinci