Faktor-Faktor Motivasi Mahasiswa Keperawatan untuk Mengikuti Program Profesi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Faktor-Faktor Motivasi Mahasiswa Keperawatan untuk Mengikuti Program Profesi"

Transkripsi

1 Faktor-Faktor Motivasi Mahasiswa Keperawatan untuk Mengikuti Program Profesi Puput Wulandari 1, Hening Pujasari 2 1. Puput Wulandari: Jalan Cibubur II, RT/RW 008/02 No. 107, Jakarta Timur ( puput_wulandari@ymail.com) Abstrak Persentase mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang tidak mengikuti program profesi semakin tahun semakin meningkat. Terdapat banyak faktor yang mendasari keputusan untuk mengikuti ataupun tidak mengikuti profesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel diambil dengan cara cluster sampling (n=92) yang merupakan mahasiswa FIK UI angkatan Kuesioner yang digunakan ialah kuesioner motivator-hygiene scale dan kuesioner tingkat motivasi yang sudah dimodifikasi (α=0,939; r-hitung 0,377-0,777). Analisa menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (Kai Kuadrat dan Kendall Tau). Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima faktor (minat, pengembangan diri, pengakuan, dukungan sosial, dan finansial) memiliki hubungan bermakna terhadap motivasi (p<0,05; α= 0,05; τ(tau)>0,248). Hasil korelasi menunjukkan bahwa minat merupakan faktor yang memiliki hubungan paling erat dibandingkan dengan faktor lainnya. Upaya untuk meningkatkan minat perlu diadakannya kegiatan orientasi terkait pembekalan nilai-nilai keperawatan kepada mahasiswa sejak awal menjadi mahasiswa FIK UI. Kata kunci : mahasiswa keperawatan, pendidikan keperawatan, pendidikan profesi, teori motivasi ABSTRACT There is an increasing of percentage of FON UI s (Faculty of Nursing University of Indonesia) students who were not to participating Ners Program. Several factors are asummed underpinne the decision to participate Ners Program. This study aimed to identify those factors. This study has used descriptive correlative method. Samples collected by cluster sampling (n =92) which were students of grade final of FON UI. The questionnaires were modified from the motivatorhygiene questionnaire scale and level of motivation questionnaire (α = 0.939; r = 0,377-0,777). The results showed there were five factors (interest, self-development, recognition, social support and financial support) that related to motivation (p <0.05, τ (tau)> 0.248). The results was showed that the interest to be more influential factor than others. It is recommended that orientation program about values of nursing profession should include to increase interest. Key word: nursing education, nursing student, professional nursing education, theory of motivation Pendahuluan Jumlah perawat di Indonesia memiliki proporsi terbesar (44,5%) bila dibandingkan tenaga kesehatan lainnya (BNPB, 2011). Hal ini menunjukkan penting peran perawat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Pentingnya peran perawat belum didukung oleh latar belakang pendidikan perawat. 80% perawat di Indonesia berasal dari tingkat pendidikan Diploma III, sedangkan hanya 1% Sarjana Keperawan dan 11 % Ners (Supriyantoro, 2011). Penelitian yang dilakukan di tiga instansi pendidikan keperawatan yaitu UI (2011), UNSOED (2011), dan UNPAD (2012) menemukan persentase sarjana keperawatan yang tidak mengikuti program profesi yang semakin meningkat setiap tahunnya. Rendahnya motivasi mahasiswa keperawatan untuk mengikuti pendidikan profesi tentu dilatarbelakangi oleh banyak hal. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apa sajakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi 1

2 2 mahasiswa keperawatan untuk mengikuti program pendidikan profesi? Metode Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan metode penelitian cross sectional. Sampel yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 92 responden yang merupakan mahasiswa tingkat akhir FIK UI tahun 2013 dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari kuesioner motivator-hygiene scale (Cheng, 2007) dan kuesioner motivasi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan Ners (Syabani, dkk, 2012). Hazily uji instrumen dan didapatkan cronbach s alpha 0,939 serta nilai r 0,377-0,777. Pengambilan data dilakukan sejak 1-9 April 2013, data yang sudah dinyatakan lengkap kemudian di entry kedalam program pengolahan data. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk mendeskripsikan proporsi, serta tendensi sentral variabel dan karakteristik responden. Sementara itu analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-square dan Uji korelasi (Kendall Tau) untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara variaber bebas dan terikat. Penelitian ini memengang teguh empat prinsip etika penelitian yang meliputi menghormati harkat dan martabat manusia, menjaga privasi dan kerahasian subjek penelitian, keadilan dan keterbukaan, serta memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan dalam penelitian. Semua prinsip tersebut tertulis jelas dalam inform consent. Hasil Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, status ekonomi dan prestasi akademik. Rentang usia responden ialah tahun. Rerata usia mahasiswa FIK UI 21,58 tahun (SD=0,699; 95% CI). Mayoritas (91,3%) mahasiswa FIK UI berjenis kelamin perempuan, dengan tingkat pendapatan keluarga yang tegolong memiliki status ekonomi menengah-bawah (rata-rata penghasilan Rp Rp per bulan). Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Status Ekonomi, dan Tingkat Prestasi Akademik pada Bulan April 2013 (N=92) No Data Demografi Kategori f (%) 1. Jenis Kelamin Laki-laki 8 8,7 Perempuan 84 91,3 2. Status Ekonomi 3. Prestasi Akademik Rendah 30 32,6 Menengah 45 48,9 Tinggi 12 18,5 Memuaskan 0 0 Sangat 55 59,8 memuaskan Cumlaude 37 40,2 Sebagian besar (59,8%) mahasiswa memiliki predikat prestasi akademik sangat memuaskan, dan tidak sedikit mahasiswa yang memiliki predikat prestasi akademik cumlaude (40,2%). Rerata IPK mahasiswa FIK UI 3,43 (SD=0,162; CI 95%). Hasil pengukuran dari variabel independen (faktor motivasi) dapat dilihat pada tabel 3.

3 3 Tabel 2. Distribusi Faktor-Faktor yang dapat Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Reguler untuk mengikuti Pendidikan Profesi Pada Bulan April 2013 (N=92) Sub Variabel Kategori F (%) Pengembangan Diri Negatif 44 47,8 Pengakuan Minat Kebijakan Institusi Dukungan Sosial Dukungan Finansial Positif 48 52,2 Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tidak Sesuai 42 45,7 Sesuai 50 54,3 Rendah 43 46,7 Tinggi 49 53,3 Rendah Tinggi Faktor intrinsik meliputi pengembangan diri, rasa ingin di akui, dan minat. Sebanyak 52,2% mahasiswa ingin mengikuti pendidikan profesi karena keinginan untuk mengembangkan diri. Proporsi yang seimbang terlihat pada pengakuan (rasa ingin diakui) yang mahasiswa inginkan jika mengikuti profesi. Selain itu sebagian besar (63%) mahasiswa memiliki minat yang tinggi pada bidang keperawatan. Pengukuran faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa (ekstrinsik) meliputi kebijakan institusi, dukungan sosial serta finansial. Tabel 2 menunjukkan 54,3% mahasiswa menganggap bahwa kebijakan institusi terkai pendidikan profesi sudah sesuai. Sebanyak 53,3% mahasiswa mendapatkan dukungan sosial yang tinggi untuk dapat terus menuntut ilmu di dunia keperawatan. Dukungan lainya yaitu finansial yang tinggi juga diperoleh sebanyak 63% mahasiswa FIK UI. Data penelitian selanjutnya ialah mengenai tingkat motivasi mahasiswa untuk mengikuti profesi pada tahun Hasil penelitian menunjukkan rentang skor ialah Dari 17 pernyataan (likert scale 1-4) rata-rata jumlah skor ialah 52,71 (SD=6,921; 95% CI). Tabel 3 Distribusi Tingkat Motivasi Mahasiswa Reguler untuk Mengikuti Program Profesi pada bulan April 2013 (N=92) Variabel Mean Tingkat Motivasi SD Min- Max 52,71 6, Kategori F (%) Rendah 42 45,7 Tinggi 50 54,3 Tabel 3 menunjukkan sebagian besar (54,3%) total responden memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pendidikan profesi. Data kedua variabel (independen dan dependen) kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi adanya atau tidaknya hubungan antara masing-masing faktor dengan tingkat motivasi mahasiwa reguler FIK UI untuk mengikuti pendidikan profesi. Pada tabel berikut ini akan disajikan hasil analisa hubungan kedua variabel. Tabel 4 menunjukkan hubugan antara komponen faktor motivasi dan tingkat motivasi. Analisa data menunjukkan bawah terdapat lima faktor yang mempengaruhi mahasiswa reguler FIK UI untuk mengikuti pendidikan profesi pada tahun ajaran 2013 meliputi minat, pengembangan diri, pengakuan, dukungan sosial dan dukungan finansial.

4 4 Tabel 4. Analisis Hubungan Faktor dengan Tingkat Motivasi untuk Mengikuti Profesi Mahasiswa Reguler FIK UI pada Bulan April 2013 Subvariabel p-value OR (95%CI) Pengembangan Diri* 0,00 8,021 (3,152-20,412) Pengakuan* 0,02 4,330 (1,8-10,416) Minat* 0,00 14,667 (5,044-42,644) Kebijakan Institusi Dukungan Sosial* Dukungan Finansial* 0,891 1,157 (0,508-2,637) 0,014 3,154 (1,342-7,414) 0,031 2,846 (1,187-6,826) *) bermakna pada α = 0,05 uji dua sisi Rank Kendall (τ) 0,477 0,349 0,564 0,036 0,279 0,248 Berbeda dengan temuan dari kelima faktor diatas, untuk faktor kebijakan institusi hasil uji kai kuadrat menunjukkan tidak ada hubungan antara kebijakan dengan tingkat motivasi (p=0,891; α=0,05). Uji korelasipun mendukung temuan ini, dengan uji kendall tau terbukti bahwa tidak ada hubungan antara keduanya (τ=0,036). Pembahasan Mayoritas mahasiswa reguler FIK UI merupakan perempuan. Hal ini sesuai dengan temuan yang dikemukakan oleh Australian Institute of Health and Welfare (2012) yang menyatakan bahwa perawat didominasi oleh perempuan. Karakteristik berdasarkan rentang usia responden ialah tahun. Hal ini berarti bahwa seluruh responden dalam penelitian memiliki tahap perkembangan dewasa awal dengan komposisi mayoritas responden berusia tahun. Status ekonomi mahasiswa reguler berada pada tingkat menengah-bawah. Sementara itu, berdasarkan prestasi akademik sebagian besar mahasiswa memiliki prestasi sangat memuaskan. Sebagian mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pendidikan profesi. Hasil yang hampir sama ditemukan pada penelitian di UNPAD (2012). Hasil di dilakukan oleh Syabani, dkk (2012) menunjukkan perbandingan mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi yang rendah untuk mengikuti pendidikan profesi. Motivasi diartikan sebagai dorongan (seperti ide, emosi atau kebutuhan) yang menyebabkan seseorang mengambil suatu tindakan (Potter & Perry, 2005). Definisi tersebut menunjukkan adanya hubungan antara motivasi dengan perilaku/ tindakan seseorang. Semakin tinggi motivasi maka semakin terlihat adanya kecenderungan tindakan untuk mencapai/ mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Faktor intrinsik yang mempengaruhi mahasiswa Reguler FIK UI untuk mengikuti profesi terdiri dari tiga faktor, yaitu pengembangan diri, pengakuan serta minat. Hasil analisa hubungan antara pengembangan diri dan motivasi membuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna dengan arah

5 5 hubungan positif antara pengembangan diri dan tingkat motivasi mahasiswa reguler FIK UI untuk mengikuti pendidikan profesi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Cheng (2007) di Universitas Nasional Pingtung Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengembangan diri (personal growth) dengan motivasi untuk melanjutkan pendidikan. Hal serupa juga muncul pada hasil penelitian di Edinburg, alasan memperoleh pengetahuan yang lebih (indikator pengembangan diri) dinilai sebagai keuntungan personal yang akan didapatkan perawat yang mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan (Murphy & Cross, 2006). Meskipun proporsi data penelitian menunjukkan bahwa proporsi mahasiswa yang memiliki pengembangan diri positif lebih banyak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa proporsi mahasiswa yang memiliki pengembangan diri negatif juga cukup besar. Pengembangan diri yang negatif untuk mengikuti pendidikan profesi dapat berdampak buruk bagi individu. Rendahnya keinginan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan profesi secara otomatis menurunkan intensitas tuntutan kebutuhan untuk maju (Growth Needs) (Hidayat, 2011). Keinginan untuk mengembangkan diri memang berasal dari dalam diri individu. Akan tetapi, pengembangan diri yang negatif dapat dihindari dengan meningkatkan keinginan mahasiswa untuk maju dan membuat mahasiswa menyadari betapa pentingnya pendidikan profesi bagi karir pada masa yang akan datang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara seperti (1) memberikan informasi mata kuliah apa saja yang akan didapat saat profesi; (2) pelajaran-pelajaran baru yang tidak diperoleh saat tahap akademik dan hanya dapat diperoleh pada tahap pendidikan profesi; (3) pengenalan program pendidikan profesi sejak awal tahap akademik; serta (4) pengenalan/ orientasi langsung di klinik (Meier, 2000; Purwanto, 2010). Faktor intrinsik yang kedua dan terbukti memiliki hubungan dengan motivasi ialah pengakuan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa reguler FIK UI memiliki rasa ingin diakui yang tinggi. Pendidikan profesi dianggap dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengakuan/ prestis yang lebih di masa yang akan datang (Syah, 2006; Purwanto, 2010). Penelitian serupa yang dilakukan di Unsoed menemukan bahwa mayoritas mahasiswa berada pada tingkat relatedness tinggi (Hidayat, 2011). Interpretasi dari hasil tersebut yakni mahasiswa tingkat IV Unsoed merasa adanya dukungan dari orang-orang disekitar serta adanya pengakuan yang akan diperoleh jika mengikuti pendidikan profesi. Jika dianalisis faktor ini merupakan gabungan dari pengakuan dan dukungan sosial. Dengan demikian temuan tersebut serupa dengan penelitian di FIK UI 2013.

6 6 Analisa hubungan antara personal-need recognition dan motivasi responden di Taiwan juga membuktikan adanya hubungan yang bermakna (Cheng, 2007). Temuan tersebut mendukung temuan dalam penelitian ini, dengan uji statistik menggunakan kai kuadrat membuktikan adanya hubungan yang bermakna antara faktor pengakuan dengan tingkat motivasi mahasiswa FIK UI untuk mengikuti pendidikan profesi. Hasil uji korelasi antara kedua variabel menunjukkan semakin tinggi pengakuan yang akan didapatkan mahasiswa maka motivasi untuk mengikuti profesi pun semakin tinggi. Pengakuan merupakan faktor intrinsik yang dapat dimodifikasi. Walaupun faktor pengakuan berasal keinginan dalam diri individu, namun faktor ini dapat dimodifikasi melalui lingkungan (ekstrinsik). Strategi penguatan positif dalam penugasan, dapat meningkatkan kepercayaan diri. Sebaliknya negative reinforcement atau penguatan negatif cenderung membatasi keleluasaan mahasiswa untuk berimajinasi dan berpikir (Nursalam & Effendi, 2008). Faktor berikutnya ialah minat. Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar mahasiswa reguler FIK UI memiliki minat yang tinggi terhadap pembelajaran dibidang keperawatan yang sedang dijalani saat ini. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya di tempat yang sama (FIK UI) pada tahun Hail penelitian pada 2011 di FIK UI mendapati sebagian besar mahasiswa memiliki minat yang tinggi dalam bidang keperawatan (Prima, dkk, 2011). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya (Prima, dkk, 2011). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara minat dan motivasi. uji korelasi juga memperlihatkan hubungan yang positif dengan keeratan hubungan yang erat diantara keduanya. Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Prima, dkk (2011) juga menyebutkan minat yang dimiliki oleh mahasiswa, dapat menumbuhkan motivasi dalam dirinya sehingga motivasi seseorang dapat terlihat pada minat yang dimiliknya. Pendapat ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Cheng (2007). Minat yang tinggi terhadap bidang tertentu membuat peserta didik memberikan perhatian besar dan lebih giat belajar serta aktif mencari tahu semua tentang hal yang diminati tersebut (Nurhidayat, 2006; Mayasari, 2012). Modifikasi hal-hal yang dapat mempengaruhi minat menjadi fokus utama untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Trivette et all (2009) menggambarkan empat metode pembelajaran efektif untuk orang dewasa (mahasiswa). Keempat metode tersebut memiliki konsekuensi masing-masing saat diterapkan dalam institusi pendidikan. Keempat metode yang dimaksud antara lain

7 7 accelerated learning/ suggestopedia (percepatan belajar), coaching (pembinaan), guided design (pemanduan) dan just-in-time training (saat pelatihan) (Trivette, et al, 2009). Pada intinya metode belajar yang paling efektif untuk mahasiswa ialah pembelajaran yang melibatkan penggunaan sarana belajar, berpusat pada kegiatan belajar mahasiswa, serta interaksi yang baik antara mahasiswa dan pengajar (Asmin, 2001; Syaiful 2006; Trivette., Dunst, Hamby, & O Herin, 2009). Motivasi yang muncul pada mahasiswa reguler FIK UI tidak hanya bersumber dari dalam diri tapi juga dari luar diri (ektrinsik). Data hasil penelitian setidaknya membuktikan terdapat duak faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi mahasiswa yaitu dukungan sosial dan finansial. Dukungan sosial yang tinggi untuk mencapai suatu tujuan tentunya akan menjadi dorongan tersendiri bagi individu agar dapat mencapat tujuan tersebut. Hal itulah yang terjadi pada mahasiswa reguler FIK UI. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan motivasi untuk mengikuti profesi. Mayoritas mahasiswa yang mendapatkan dukungan yang rendah dari orang-orang sekitar memiliki motivasi yang rendah pula untuk mengikuti profesi. Faktor yang terakhir yang mempengaruhi motivasi untuk melanjutkan pendidikan ialah adanya dukungan finansial. Dukungan finansial menggambarkan kemampuan ataupun kesiapan mahasiswa untuk memenuhi tuntutan administrasi pendidikan profesi. Terdapat dua komponen dalam kuesioner yang banyak mendapat respon jawaban tidak setuju bahkan sangat tidak setuju. Mayoritas responden tidak setuju dengan penyataan bahwa biaya tidak menjadi hambatan untuk mengikuti profesi. Pada pernyataan lainnya, yang hampir seluruh mahasiswa memilih jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa mahasiswa telah memiliki pengasilan tambahan yang dapat dialokasikan untuk memenuhi biaya profesi. Jawaban tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak memiliki penghasilan tambahan yang dapat digunakan untuk memenuhi biaya pendidikan profesi. Sumber utama keuangan/ finansial mahasiswa FIK UI berasal dari penghasilan keluarga. Jika poin pernyataan ini dihubungkan dengan data status ekonomi keluarga (menengah-bawah), maka jelas hal ini yang menyebabkan sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa biaya yang harus ditanggung selama masa profesi dapat mempengaruhi bahkan menghambat mahasiswa untuk mengikuti profesi. Gambaran tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Edinburg. Penelitian di Edinburg menyimpulkan bahwa kurangnya dukungan finansial menjadi salah satu faktor penghambat (inhibitor) bagi perawat untuk melanjutkan pendidikannya. Studi

8 8 pendahuluan menyatakan bahwa biaya pendidikan diakui sebagai penghambat utama mahasiswa untuk mengakses pembelajaran di bidang kesehatan (Ayer & Smith,1998). Analisa hubungan antara dukungan finansial dan motivasi pada penelitian di Edinburg menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Nilai korelasi yang positif berarti semakin besar dukungan finansial maka motivasi untuk mengikuti profesi pun semakin tinggi dan sebaliknya. Hasil yang hampir sama juga ditemukan pada penelitian di Edinburg tahun Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan finansial (financial support) dan inhibitor (penghambat) untuk melanjutkan pendidikan. Perbedaan antara penelitian di Edinburg dan FIK UI ialah pada hasil uji korelasi. Hasil uji korelasi di Edinburg (2011), menunjukkan arah hubungan negatif pada faktor dukungan finansial (-0,681), sedangkan di FIK UI menunjukkan hubungan yang positif. Hal ini disebabkan karena perbedaan pola uji statistik. Penelitian di FIK UI dilakukan dengan menganalisa ada/tidaknya hubungan antara variabel faktor dukungan finansial dengan motivasi. Akan tetapi pola sebaliknya di Edinburg (2011), penelitian ini menganalisa hubungan antara dukungan finansial dengan inhibitor (kontra-motivator). Peneliti mengembangkan kuesioner sesuai dengan motivator-hygiene scale, dimana pernyataanpernyataan mengindikasikan adanya dukungan finansial yang didapat mahasiswa. Akan tetapi pola sebaliknya di Edinburg (2006), penelitian ini menganalisis hubugan antara keadaan finansial yang sulit dan mengkategorikannya sebagai inhibitor (kontra-motivator). Kebijakan institusi meliputi respon mahasiswa terhadap semua aturan yang telah ditetapkan oleh FIK UI tentang program profesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menganggap kebijakan yang ada sudah sesuai lebih banyak daripada mahasiswa yang mengatakan tidak sesuai. Hasil ini hampir sama dengan hasil penelitian dua tahun lalu di tempat yang sama yaitu FIK UI. Analisa hubungan antara faktor kebijakan institusi dan motivasi mahasiswa reguler FIK UI untuk mengikuti profesi ternyata tidak bermakna (tidak ada hubungan antara keduanya). Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu di Edinburg. penelitian tersebut menemukan ada hubungan bermakna antara kebijakan institusi dengan motivasi perawat untuk melanjutkan pendidikan profesional. Hasil uji korelasi dalam penelitian tesebut menunjukkan keeratan yang cukup dengan arah hubungan yang negative. Perbedaan hasil ini diperkirakan karena perbedaan status responden. Responden pada penelitian yang dilakukan di Edinburg memiliki status sebagai mahasiswa sekaligus perawat, sedangkan responden penelitian yang dilakukan di FIK UI hanya berstatus sebagai mahasiswa (reguler). Perbedaan status tersebut

9 9 mengindikasikan adanya perbedaan tanggung jawab. Jika responden pada penelitian di FIK UI memiliki tanggung jawab sebagai mahasiswa yang dapat fokus dengan studinya, maka responden di Universitas Edinburg memiliki tanggung jawab di luar studi yaitu pekerjaan sebagai perawat. Selain itu, karakteristik responden pada penelitian di Universitas Edinburg berusia tahun. Usia tersebut memungkinkan adanya tanggung jawab selain pekerjaan dan pendidikan yaitu tanggung jawab dalam keluarga. Hal inilah yang menyebabkan kebijakan khususnya terkait waktu untuk pembelajaran dan penilaian memiliki pengaruh terhadap motivasi pada penelitian di Edinburg. Berbeda dengan penelitian di Universitas Edinburg, penelitian di Taiwan menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian di FIK UI. Faktor kebijakan institusi terdapat dalam variabel Organizational Policy. Uji statistik dengan uji-t menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor kebijakan organisasi dengan motivasi mahasiswa dalam melanjutkan pendidikannya. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Mahasiswa reguler FIK UI memiliki rentang usia tahun, dengan rerata 21,58 tahun dan mayoritas berusia 21 tahun. Mayoritas berjenis kelamin perempuan, dengan status ekonomi menengah-bawah. Hampir seluruh mahasiswa FIK UI secara akademik memiliki tingkat prestasi akademik yang sangat memuaskan. 2. Sebagian besar mahasiswa reguler FIK UI memiliki: pengembangan diri positif (52,2%), rasa ingin diakui yang tinggi (50%); minat yang tinggi dalam bisang keperawatan (63%); menanggap bahwa kebijakan yang ditetapkan oleh FIK UI sudah sesuai (54,3%); mendapat dukungan sosial (53,3%) dan finansial (63%) yang tinggi untuk mengikuti pendidikan profesi (Ners). 3. Tingkat motivasi mahasiswa reguler menunjukkan 54,3% mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pendidikan profesi. 4. Terdapat lima faktor yang terbukti memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat motivasi. Kelima faktor tersebut ialah minat, pengembangan diri, pengakuan, dukungan sosial, dan dukungan finansial (p<0,05). Faktor kebijakan institusi yang awalnya dianggap memiliki pengaruh ternyata tidak dapat dibuktikan. Referensi Asmin, M. (2001). Konsep dan metode pembelajaran untuk orang dewasa (andragogi). Universitas Pendidikan Indonesia.11 Juni pend._luar_sekolah/ ayi_olim/andragogi_pdf2.pdf BNPB. (2011). Peta sumber daya tenaga kesehatan di Indonesia 22 Oktober 2012.

10 10 content/uploads/2011/04/ _peta_jumlah_tenaga_kesehatan.pdf Cheng, C. (2007). A research study of frederick herzberg s motivator-hygiene theory on continuing education participants in Taiwan. Cambrige: The Journal of Academy of Business. Hidayat, T., R. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa tingkat IV jurusan keperawatan untuk melanjutkan program pendidikan Ners di jurusan keperawatan unsoed. 21 Juni Universitas Soedirman. http: keperawatan.unsoed.ac.id/ skripsi_tita.pdf yang mengikuti ccsa tentang praktik klinis dengan motivasi untuk melanjutkan pendidikan profesi ners di fakultas ilmu keperawatan universitas padjadjaran. Bandung: ejournal/article/download/607/661. Syah, M. (2006). Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Trivette, C. M., Dunst, C. J., Hamby, D. W., & O Herin, C.E. (2009). Characteristics and consequences of adult learning methods and strategies, Research Brief Volume 3, Number 1. Tots n Tech Research Institute. Mayasari, E. (2012). Hubungan minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VI SDN no. 64/I muara bulian. kel/a1d108021_250.pdf Murphy, C., Cross, C., and McGuire, D. (2006). The motivation of nurses to participate in continuing professional education in Ireland. Edinburg: Emerald Group Publishing. Journal of European Industrial Training. Vol. 3 No. 5 Nursalam dan Efendi, F. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter, P.A, and Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Ed 4, Vol 2. Jakarta : Buku Penerbit kedokteran EGC Prima, M. S. dkk. (2011). Motivasi mahasiswa reguler tingkat akhir fik ui untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang profesi. Depok: FIK Supriyantoro. (2011). Perawat mendominasi tenaga kesehatan. nent/content/article/43-newsslider/1505- perawat-mendominasi-tenagakesehatan.html Syabani, N., Susilaningsih, F., dan Agustina, H. (2012). Hubungan persepsi mahasiswa

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO SKRIPSI oleh Ervina Novi Susanti NIM 082310101008

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel HUBUNGAN MOTIVASI MAHASISWA PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI PROFESI NERS DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Peran Kepala Ruang Terhadap Motivasi Kerja 1 HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Chanifah 1, Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp, MARS 2 1 Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA Anindini Winda Amalia 1, Rr. Tutik Sri Hariyati 2 1 Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta ANALISIS AKTOR-AKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN PERSALINAN II PADA MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 3 NASKAH

Lebih terperinci

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X JAKARTA 2015 RELATIONSHIP CHARACTERISTICS AND MOTIVATION WITH DOCUMENTING NURSING CARE AT

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 ABSTRACT Yuni Widiastuti 1, Zulharman 2, Devi Risma 3 Student academic learning achievement

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015

Lebih terperinci

Korespondensi

Korespondensi HUBUNGAN PRESTASI AKADEMIK DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Deby Zulkarnain Rahadian Syah 1 Program Studi Keperawatan Sekolah

Lebih terperinci

Sartika Tolingguhu NIM :

Sartika Tolingguhu NIM : Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan serta teknologi, tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan serta teknologi, tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin bertambahnya angka pertumbuhan penduduk dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasi ini mengkaji

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI Sarah Damayanti R.P. Marbun 1, Titis Hadiati 2, Widodo Sarjana 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK Vitrianingsih 1, Sitti Khadijah 2 Program Studi D-IV Bidan Pendidik, Universitas Respati

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM dr. H. KOESNADI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM 092310101070

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT HUBUNGAN BIMBINGAN KLINIK OLEH PEMBIMBING KLINIK AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR KLINIK MAHASISWA SEMESTER V DIII KEPERAWATAN STIKES WIRA HUSADA TAHUN AJARAN 2010/2011 Relationship Between Clinical Guidance

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) HUBUNGAN PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ANGKATAN 2012 Manis Lestari 1), Joko Wiyono 2), Yanti

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada Semarang Niken.sukesi@yahoo.co.id Abstrak Latarbelakang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keperawatan sebagai profesi dikembangkan sesuai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keperawatan sebagai profesi dikembangkan sesuai dengan kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai profesi dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan memperhatikan tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan

Lebih terperinci

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 169 174 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU WAN NURHAMIDAH Dibawah bimbingan : Suarman Rina Selva Johan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ummy Safinah M 201410104019 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan data kuantitatif. Pendekatan merupakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM: HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK KELAS AANVULLEN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI FAKTOR PALING MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT PELAKSANA

PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI FAKTOR PALING MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT PELAKSANA Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.2, Juli 2013, hal 114-119 pissn 1410-4490, eissn 2354-9203 PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI FAKTOR PALING MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT PELAKSANA Ratanto 1,2*, Mustikasari

Lebih terperinci

Kata kunci : wellness, emotional-mental wellness,intellectual wellness, physical wellness, social wellness, spiritual wellness.

Kata kunci : wellness, emotional-mental wellness,intellectual wellness, physical wellness, social wellness, spiritual wellness. ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui derajat masing-masing dimensi wellness pada mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Kota Bandung. Penarikan sampel menggunakan snowball

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA. Abstract

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA. Abstract HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA Oleh : Endang Dwi Ningsih 1 Rahayu Setyaningsih 2 Vitha Vidianingrum 3 Abstract

Lebih terperinci

ERY SANDI NIM I

ERY SANDI NIM I NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 ERY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Inggar Ratna Kusuma 1 1 Dosen Program Studi Kebidanan Diploma III Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

Lebih terperinci

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN PROFESI NERS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN PROFESI NERS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN PROFESI NERS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Nur Rakhmawati* Arif Widodo** Abstract Based on the

Lebih terperinci

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA.   Abstrak. GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA Rachel Satyawati Yusuf 1, Novy Helena Catharina Daulima 2 1. Program Studi Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan,

Lebih terperinci

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DI RSUP M. JAMIL PADANG Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasional bertujuan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU Erli Zainal Quality education is determined by students' learning achievement

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta E-mail: dsafaa_81@yahoo.com Abstract: The purposes of the study is to determine the effect

Lebih terperinci

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : 90 96 ISSN 2252-5416 HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN The Correlation between the Extrinsic Motivation

Lebih terperinci

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura Working Paper Series No.18 April 2007, First Draft Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura Sujono Riyadi, Hari Kusnanto Katakunci: Motivasi Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DERAJAT KEKEBALAN TERHADAP STRES (SKALA MILLER & SMITH) PADA LANSIA DI KELURAHAN KEDUNGWUNI TIMUR KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Kiki Kusumastuti 201410104290 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH 47 HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH Kris Linggardini Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NISA RIZKI NURFITA 201210104311

Lebih terperinci

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013 1 Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Hubungan Motivasi Kerja terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati

Lebih terperinci

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta   Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA REGULER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHAP AKADEMIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI

PENGARUH METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA REGULER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHAP AKADEMIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI PENGARUH METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA REGULER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHAP AKADEMIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh Cici Fitri Lestari 101101002 FAKULTAS KEPERAWATAN

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT Devi Shintana O S* Cholina Trisa Siregar** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Staf Pengajar Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Desain yang

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN PRODUKTIFITAS PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Maria Lily Hozana*, Gustop Amatiria** *Perawat RS Panti Secanti Gisting **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berupa survey (non-experimental). Data dikumpulkan secara potong lintang (cross

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL

HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL Imelda Martina GS STIK Immanuel Abstrak Keefektifan kelompok

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANTARA PERAWAT PELAKSANA DI RSU TASIKMALAYA DENGAN MAHASISWA PERAWAT STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TENTANG PERAN PERAWAT ADVOKAT Rahayu Iskandar Abstrak Peran advokat klien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. 3.2 Tempat dan waktu penelitian 3.2.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Kampus

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI KOMANG EMI APRILIANTARI NIM. 1302115033 KEMENTERIAN KEPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi

Lebih terperinci

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan PENELITIAN BAB III METODE METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013 HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013 RELATIONSHIP BETWEEN SUPERVISION OF LOW MANAGER WITH PERFORMANCE CLINICAL

Lebih terperinci

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PEMINATAN DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA NERS STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PEMINATAN DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA NERS STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PEMINATAN DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA NERS STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Deby Zulkarnain Rahadian Syah, Sujono Riyadi Dosen Keperawatan Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent)

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel sebab atau variabel bebas (independent) dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Arifin, Ratnasari, Hubungan minat melanjutkan... Volume 1 Nomor 1 Februari 2017. Hal 77-82 77 p-issn: 2549-1857; e-issn: 2549-4279 (Diterima: Desember-2016; di revisi: Januari-2017; dipublikasikan: Februari-2017)

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI Patmawati, Ibrahim Rahmat PROGRAM ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI DAN MAHASISWA NON AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BOGOR (KASUS PADA STIE KESATUAN BOGOR)

ANALISIS KOMPARASI KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI DAN MAHASISWA NON AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BOGOR (KASUS PADA STIE KESATUAN BOGOR) ANALISIS KOMPARASI KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI DAN MAHASISWA NON AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BOGOR (KASUS PADA STIE KESATUAN BOGOR) Muanas 1, Udi Pramiudi 2 STIE Kesatuan Bogor 1 Email: muanas.hb@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian noneksperimental. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan

Lebih terperinci

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Community Health VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman 184-194 Artikel Penelitian Hubungan Faktor Internal Dengan Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Kadek Dwi Maryanti Pande * 1, Komang Gede Rai

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: intrinsic value of work, salary / financial benefits, professional training, work environment, and labor market considerations.

ABSTRACT. Keywords: intrinsic value of work, salary / financial benefits, professional training, work environment, and labor market considerations. ABSTRACT Factors - Factors that Affect the Career Selection of Certified Public Accountants for Accounting Students at Maranatha Christian University. The purpose of this study was to investigate and analyze

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM D III KEPERAWATAN UMM TERHADAP MANFAAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN SKILL PRAKTEK LAPANGAN.

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM D III KEPERAWATAN UMM TERHADAP MANFAAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN SKILL PRAKTEK LAPANGAN. PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM D III KEPERAWATAN UMM TERHADAP MANFAAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN SKILL PRAKTEK LAPANGAN Perception of Nursing Student Program D III Umm Benefit of Nursing

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI MAHASISWA D3 TINGKAT III UNTUK MELANJUTKAN KE S1 KEPERAWATAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI MAHASISWA D3 TINGKAT III UNTUK MELANJUTKAN KE S1 KEPERAWATAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI MAHASISWA D3 TINGKAT III UNTUK MELANJUTKAN KE S1 KEPERAWATAN Tri Arianingsih*,Lidia Wati, Nia Aprilla Stikes HangTuag Tanjungpinang Email : nerscendekia@gamil.com

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 DENGAN RISIKO PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN

PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 DENGAN RISIKO PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 DENGAN RISIKO PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN Agung Purwadi 1, Henny Permatasari 2 Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional dimana semua variabel yang ditetapkan diteliti pada waktu yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh: Deis Isyana Nur Putri ABSTRAK Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014 Ade Irawati 1, Ns. Alini, M.Kep 2 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014 Ade Irawati 1, Ns. Alini,

Lebih terperinci