PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL"

Transkripsi

1 PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH YOHANES TEOFILUS BAKO NO. REGIS : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG 2015

2 LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Oleh Pembimbing I Pembimbing II Drs. Agustinus Beda Ama, S.Sn, M.Si. Flora Ceunfin, S. Sn, M.Sn. Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Sendratasik Melkior Kian, S.Sn., M.Sn.

3 LEMBAR PENGESAHAN Skipsi ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Sendratasik, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tanggal... November Dewan Penguji: Drs.Agustinus Beda Ama,S.Sn.,M.Si. Ketua Flora Ceunfin, S.Sn., M.Sn. Sekretaris.. Pater Yohanes Don Bosko Bakok,SVD,S.Sn,M.Sn.... Penguji I Melkior Kian. S.Sn. M.Sn. Penguji II. Drs.Agustinus Beda Ama,S.Sn.,M.Si.... Penguji III Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Sendratasik Melkior Kian, S.Sn., M.Sn. Mengesahkan Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Dr.Damianus Talok, MA

4 AKU DATANG BUKAN SEKEDAR DATANG, TETAPI AKU DATANG DENGAN PENUH TUJUAN

5 Karya tulis ini secara khusus penulis persembahkan untuk : 1. Allah Tri Tunggal Maha Kudus dan Bunda Maria, Pelindung dan Penopang hidupku. 2. Untuk Bapak Anselmus Muda dan Mama Marselina Tima tersayang, terimakasih buat Doa, motivasi, maupun nasehat serta dana dan segala bentuk perhatian, kasih sayang yang membuat penulis mengerti akan sebuah perjuangan sampe penulis berhasil. 3. Adik-adikku tercinta, Berto Bako, Sandri, Sandro, dan Chandra, terimakasih untuk semua dukungannya. 4. Untuk teman-temanku 011, Tian, Elwi, Afynd, Fanny, Xaver, Chiko, Jesen, Lidya, Nard, Fr. Tino, Moris,umbu,nagom terimakasih untuk semua kebersamaan kita selama ini dan semua dukungannya. 5. Untuk Ade-ade tercinta, Handri, Ichal, Ebi, Marni, Ulin, Gina, Safi, Paskal, Ji, terimakasih atas segala dukungannya. 6. Special buat kekasih tercinta Vivin Eno yang dengan doa dan dukungannya selalu menemani penulis. 7. Almamater Tercinta FKIP SEDRATASIK UNWIRA.

6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Perkenalan Musik Iringan Tarian Kreasi Ine Pare Pada Mahasiswa Sendratasik Unwira Kupang Melalui Metode Drill. Skripsi ini juga disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandira, sebagai proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengukur efektivitas metode drill dalam meningkatkan iringan musik ine pare pada mahasiswa sendratasik. Penulis menyadari, dalam proses penulisan skripsi ini dapat terjadi dengan lancar berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan hati yang tulus ikhlas penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada: 1. Rektor Universitas Katolik Widya Mandira, Pater Yulius Yasinto, SVD, MA, M.Sc yang telah me memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimbah ilmu di Unwira. 2. Dekan Fkip Unwira, Bapak Dr. Damianus Talok, MA, yang memberikan ijin keada penulis untuk mengadakan penelitian. 3. Kepro pendidikan Sendratasik, Bapak Melkior Kian, S.Sn, M.Sn, yang telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Pembimbing I, Drs. Agustinus Beda Ama, S.Sn, M.Si, yang telah meluangkan waktu dan menyumbangkan pikiran untuk membimbing penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 5. Pembimbing II, Flora Ceunfin, S.Sn, M.Sn, yang telah membantu penulis berupa dorongan dan arahan serta dengan ketulusan dan kesabaran telah membimbing penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. 6. Para Dosen Sendratasik, Bapak Drs.Petrus Riki Tukan, S.Mus, Bapak Melkior Kian, S.Sn, M.Sn, Bapak, Drs. Agustinus Beda Ama, S.Sn, M.Si, Ibu Flora Ceunfin, S.Sn, M.Sn, Bapak Stanis S. Tolan, S.Sn, M.Sn, Pater Yohanes Don Bosko Bakok, SVD, S.Sn, M.Sn, Ibu Yuliana Hutariningsih, S.Sn, Ibu Clara Amarilis Sinta Tukan, S.Mus yang telah banyak membantu memberikan ilmu dan bekal kepada penulis selama studi di lembaga ini. 7. Bapak Markus yang bekerja menyelesaikan administrasi serta urusan-urusan akademis selama Studi.

7 8. Bapak Anselmus Muda dan Mama Marselina Tima tersayang. 9. Adik-adik semester IV yang telah membantu penulis dalam penelitian. 10. Buat Om Teobalus Daga, Ibu Lusia Yasinta Meme, Om Yulius Waka Om Severinus We, Adik-adik tersayang Berto Bako, Sandri, Sandro, Chandra, atas segala dukungannya. 11. Buat teman-teman Virus 011, terimakasih untuk semua kebersamaan kita selama ini dan semua dukungannya. 12. Semua pihak yang dengan caranya sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan serta kekeliruan dalam penulisan skripsi ini, kiranya penulis akan lebih berterimakasih untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan dalam penulisan akripsi ini. Kupang Penulis

8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Konsep Pembelajaran... 7 B. Metode Drill C. Definisi Seni D. Musik Tradisional...28 E. Musik Pengiring Tari...30 F. Materi Ajar...31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Metode Penelitian C. Teknik Pengumpulan Data D. Alat Pengempulan Data E. Tempat Penelitian F. Analisa Data G. Jenis Data H. Personil Penelitian I. Sistematika Penelitian... 41

9 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum UNWIRA Kupang B. Gambaran Umum Program Studi Pendidikan Sendratasik C. Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran PUSTAKA 75

10 PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL ABSTRAK OLEH YOHANES TEOFILUS BAKO Judul penelitian ini adalah Perkenalan Musik Iringan Tarian Kreasi Ine Pare Pada Mahasiswa Sendratasik Unwira Kupang Melalui Metode Drill. Hal yang melatarbelakangi pentingnya penulisan ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas kelompok minat musik mahasiswa sendratasik dalam perkenalan pola musik iringan tarian kreasi Ine Pare, mereka juga di tuntut untuk latihan pola iringan secara berulang-ulang sesuai dengan cerita rakyat yang dibuat melalui sendratari kreasi. Agar penelitian ini dapat terarah dengan baik maka penulis membatasi pokok permasalahan yakni Bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam perkenalan musik iringan sendratari kreasi Ine Pare pada mahasiswa sendratasik melalui metode drill.tujuan penulisan ini adalah agar dapat mengukur efektivitas metode drill dalam memperkenalkan musik iringan ine pare pada mahasiswa sendratasik. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik yaitu Studi lapangan berkaitan erat dengan observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perkenalan musik iringan pada sendratari kreasi Ine Pare sangat efektif melalui metode drill yaitu dengan cara peneliti memperkenalkan meteri penelitian yaitu iringan musik tarian kreasi Ine Pare yang dilakukan secara berulang-ulang.pada penelitian ini alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian kreasi ine Pare ada tiga jenis alat musik yaitu terdiri dari empat buah gong, satu buah gendang dan satu buah keyboard (alat musik keyboard digunakan sebagai alat musik pembantu), kesulitan yang dialami oleh kelompok minat musik dapat diatasi dengan baik. Penulis menyimpulkan bahwa tari merupakan salah satu bentuk karya seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui suatu gerak yang indah. Dan melalui tarian ini kelompok minat tari dibantu untuk mengenal bakat dan kemampuannya secara baik. Kata kunci : Musik Iringan,Ine Pare, Tarian kreasi,metodedrill.

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar terjadinya transfer pengetahuan keterampilan yang paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan yang sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman memiliki pengaruh pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan yang dianggap mendidik. Pendidikan umumnya dibagi menjadi beberapa tahap dimulai dari prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang (Dewey, john 1916/1944). Universitas adalahsuatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Universitas terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan pedidikan vokasi pada sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang memenuhi syarat dalam menyelenggarakan pendidikan profesi. Kesenian merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran dalam sebuah lembaga pendidikan. Seni sendiri merupakan salah satu bagian yang tidak terlepas dari kehidupan manusia.tanpa seni dunia ini tidak indah, karena seni adalah bagian dari hidup. Seni juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diciptakan manusia yang

12 mengandung unsur keindahan. Seni memiliki beberapa bidang diantaranya seni drama, seni musik, seni rupa, dan seni tari. Soeharto (1992:80) mengungkapkan bahwa musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama dan harmoni.. Pada zaman dahulu, seni musik menjadi bagian terpenting dari berbagai ritual kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan siklus hidup manusia dan mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Hubungannya dengan tingkah laku, khususnya menandai peralihan tingkatan kehidupan seseorang, baik secara individu, maupun dalam kelompok masyarakat. Ritual dalam siklus hidup manusia dilaksanakan sebagai ungkapan syukur, dan sebagai pengakuan bahwa yang bersangkutan telah menjadi warga baru dalam lingkungan sosialnya, misalnya seperti tarian dalam ritual kelahiran, khitanan, perkawinan, kematian dan ritual pengorbanan. Nusa Tenggara Timur memiliki kekayaan serta keanekaragaman seni dan budaya, salah satunya terdapat di daerah Kabupaten Ende. Kabupaten Ende memiliki berbagai macam ritual salah satunya adalah ritual penghormatan terhadap Dewi Padi ( Ine Pare/ Mbu). Ine pare atau Ine Mbu adalah wanita lio pertama yang menemukan padi. Ine Mbu adalah wanita flores pertama yang melakukan eksperimen (percobaan) cara berladang padi. Ine Mbu adalah seorang gadis perawan yang dengan ikhlas dan penuh rasa kepahlawanan mempersembahkan darah dan dagingnya di Keli Koja sebagai lambang kesuburan dan turunnya Dewi Padi di Pulau Flores yaitu tanah persekutuan Nida-Lio Ende. Pada Kalangan sekolah, pemerintahan, keagamaan, organisasi-organisasi pemerintahan maupun swasta banyak mitos atau cerita rakyat yang dipakai untuk

13 difestivalkan dalam bentuk tarian. Salah satunya adalah mitos tentang Dewi Padi. Busana dan properti yang digunakan dibuat sedemikian rupa mirip dengan cerita aslinya serta musik yang digunakan adalah gong gendang (Nggo Lamba). Pendidikan seni, yakni seni musik, di Program Studi Sendratasik Unwira Kupang merupakan bagian dari proses pembentukkan individu yang utuh sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Perlu dicermati bahwa, tujuan pendidikan seni di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang khususnya di Program Studi Sendratasik bukan untuk membentuk mahasiswa yang terampil bermain musik atau dengan kata lain bukan untuk seniman, melainkan membentuk pribadi yang apresiatif dan kreatif melalui pengalaman berolah seni. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran seni sebenarnya dapat membentuk pola pikir anak didik melalui penanaman pemahaman, menumbuhkan cita rasa yang indahdan sensitifitas, dengan harapan dimasa yang akan datang dapat terbentuk manusia yang berbudi pekerti luhur, kreatif, apresiatif, peka, dan mempunyai rasa keindahan sesuai dengan tujuan pendidikan. Ekspresi seni musik dapat diwujudkan dalam bentuk-bentuk karya seni musik yang luas, salah satunya adalah garapan musik tarian kreasi Ine Pare. Perkenalan Musik Tarian Ine Pare yang dimaksud adalah bagaimana memadukan antara unsur kebudayaan mitos Ine Pare dan tari. Garapan musik ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam mencari pola iringan musik yang sesuai dengan gerakan tarian Ine Pare. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi tidak hanya terhadap pengembangan materi ajar, namun juga kemampuan peneliti dalam hal berkreasi seni khususnya seni musik yang dapat berpengaruh positif terhadap berkembang keterampilan peneliti dalam

14 mengemas bahan ajar yang berbasis pada garapan seni musik dan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Atas dasar inilah penulis ingin mengkolaborasikan cerita atau mitos Ine Pare dalam bentuk garapan musik untuk mengiringi tarian, sehingga dinamakan musik kreasi Ine Pare umtuk diajarkan kepada mahasiswa Program Studi Sendratasik Unwira Kupang. Alasan kenapa penulis memilih garapan musik kreasi Ine Pare adalah untuk meningkatkan kreatifitas kelompok minat musik mahasiswa sendratasik dalam menggarap pola iringan musik tarian kreasi Ine Pare. Latar belakang dari judul ini adalah, selama ini Program Studi Sendratasik khususnya dalam pembelajaran seni musik, mahasiswa sering memainkan musik adat dari daerah mereka masing-masing dan itu sering dilakukan baik dalam ujian musik maupun dalam lomba-lomba etnis daerah. Berdasarkan pengalaman tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada mahasiswa Program Studi Sendratasik Unwira Kupang, dengan mengangkat judul PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL. B. Rumusan Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :Bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam memperkenalkan musik iringan sendratari kreasi Ine Pare pada mahasiswa sendratasik melalui metode drill. C. Tujuan Penelitian

15 Bertolak dari permasalahan diatas, tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah mengukur efektifitas metode drill dalam memperkenalkan musik iringan ine pare pada mahasiswa sendratasik. D. Manfaat Penelitian 1. Untuk Program Studi Sendratasik : Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi masyarakat luas karena Program Studi Sendratasik kedepannya diharapkan menjadi pusat informasi bagi seni tradisi NTT. 2. Untuk Penulis : Hasil penelitian ini bahan tulisan tugas akhir atau skripsi guna memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Sendratasik UNWIRA Kupang. Selain itu dapat menambah wawasan bagi penulis dalam bidang Seni Budaya.

16 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Konsep Pembelajaran 1. Hakekat Belajar Dan Pembeljaran Belajar pada hakekatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, cara pandang, sikap, tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan kemampuan serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar. Intinya belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya suatu pengalaman. Ada beberapa terminologi yang terkait dengan belajar yang seringkali menimbulkan keraguan dalam penggunaannya terutama dikalangan siswa atau mahasiswa, yakni terminologi tentang mengajar, pembelajaran dan belajar. Meskipun belajar, mengajar dan pembelajaran menunjuk kekpada aktivitas yang berbeda, namun keduanya bermuara pada tujuan yang sama. Belajar mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh aktivitas pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan biasanya lebih mudah diamati. Mengajar diartikan sebagai suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar. Situasi ini tidak harus berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja, akan tetapi dapat dengan cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah disiapkan. Dalam berbagai kajian dikemukakan bahwa instruction atau pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa yang

17 bersifat internal. Sepintas pengertian belajarnhampir sama dengan pembelajaran namun pada dasarnya beda. Dalam pembelajaran, situasi atau kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan guru. Yang penting kita cermati kembali dalam keseharian disekolah-sekolah, istilah pembelajaran atau proses pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar dimana didalamnya terjadi interaksi guru dan siswa dan antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa. Menurut Anthony Robbins (Trianto,2009 : 15), belajar merupakan suatu proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Dari definisi ini, dimensi belajar memuat beberapa unsur yaitu: pertama menciptakan hubungan, kedua sesuatu hal (pengetahuan) yang sudah dipahami, ketiga sesuatu (pengetauhuan) yang baru. Jadi disini makna belajar bukan berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui (nol), tetapi merupakan keterkaitan dari kedua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru. Sedangkan menurut Jerome Brunner (Romberg & Kaput; Trianto, 2009 : 7), belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun atau mengkonstruk pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimilikinya. Selain itu, dalam pandangan konstruktifisme belajar bukanlah semata-mata mentransfer pengetahuan yang ada diluar dirinya, tetapi belajar lebih pada bagaimana otak memproses dan menginterpretasikan pengalaman yang baru dengan pengalaman yang sudah dimilikinya dalam format yang baru.

18 Dengan demikian, belajar secara umum dapat diartikan sebagai perubahan dalam individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan kemampuan yang dibawa sejak lahir. Jadi, belajar dapat dilihat sebagai suatu proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, sehingga bermanfaat bagi individu itu sendiri dari lingkungan sekitarnya. Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakekatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkana siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan (Trianto, 2009 : 17). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hakekat dari belajar dan pembelajaran adalah suatu proses dimana guru berusaha membelajarkan siswa atau subyek didik melalui perencanaan dan desain yang matang, selanjutnya melalui pelaksanaan dan evaluasi yang sistematis sehingga subyek didik atau pembelajaran dapat mencapai hasil belajar atau tujuan pembelajaran yang memuaskan. 2. Proses Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 17) proses pembelajaran merupakan runtutan perubahan (peristiwa) yang dilalui anak atau sasaran didik dalam mempelajari sesuatu. Slamet (Hadis, 2006 : 60) menjelaskan bahwa proses pembelajaran merupakan suatu perubahan yang dilakukan untuk memperoleh suatu

19 perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman itu sendiri serta hubungan dengan lingkungan. Menurut Yusuf Prayudi (2006 : 54), proses pembelajaran adalah sebuah upaya bersama antara guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar pengetahuan dibentuk dan ditanamkan dalam diri peserta pembelajaran dan menjadi landasan belajar secara mandiri dan berkelanjutan. Dari pendapat diatas, penulis berkesimpulan bahwa proses pembelajaran adalah upaya bersama antara guru dan siswa dalam mempelajari sesuatu (petistiwa) dalam rangka perubahan dalam diri peserta pembelajaran/siswa. B. Metode Drill 1. Ilustrasi Metode Drill Proses pembelajaran metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai, dan serasi untuk menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Metode drill adalah metode dalam pengajaran dengan melatih peserta didik terhadap bahan yang sudah diajarkan/ berikan agar memiliki ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari (Sudjana, 1995:86). 2. Tujuan Penggunaan Metode Drill Adapun tujuan penggunaan metode drill adalah diharapkan agar siswa (Armai, 2002:175):

20 1. Memiliki ketrampilan moroeis/gerak, misalnya menghafal katakata, menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk, atau melaksanakan gerak dalam olah raga. 2. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagikan, menjumlah, tanda baca, dll. 3. Memiliki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan, misalnya hubungan sebab akibat banyak hujan maka akan terjadi banjir, antara huruf dan bunyi, dll. 4. Dapat menggunakan daya pikirnya yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih baik teratur dan lebih teliti dalam mendorong ingatannya. 5. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam. 3. Syarat-Syarat Metode Drill Agar penggunaan metode drill dapat efektif, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Sebelum pelajaran dimulai hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar. 2. Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis. 3. Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak membosankan siswa. 4. Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang luas.

21 5. Latihan diatur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat menimbulkan motivasi belajar anak. 4. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Drill Metode drill dapat lebih maksimal jika dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Kegiatan Guru 1. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah beserta jawabannya. 2. Mengajukan pertanyaan secara lisan, tertulis, atau memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. 3. Mendengarkan jawaban lisan atau memeriksa jawaban tertulis atau melihat gerakan yang dilakukan. 4. Mengajukan kembali berulang-ulang pertanyaan atau perintah yang telah diajukan dan didengar jawabannya. b. Kegiatan Murid 1. Mendengarkan baik-baik pertanyaan atau perintah yang diajukan guru kepadanya.

22 2. Menjawab secara lisan atau tertulis atau melakukan gerakan seperti yang diperintahkan. 3. Mengulang kembali jawaban atau gerakan sebanyak permintaan guru. 4. Mendengarkan pertanyaan atau perintah berikutnya. 5. Kekurangan dan Kelebihan Metode Drill Metode drill memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: a. Kelebihan Metode Drill 1. Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan ketrampilan yang diharapkan. 2. Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin. b. Kekurangan Metode Drill 1. Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid. 2. Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan. 3. Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku C. DEFINISI SENI 1. Pengertian Seni

23 Dalam bahasa Sansekerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda cilpa berarti pewarnaan, arti ini kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Istilah seni yang disepadankan dengan kata art dalam bahasa inggris berawal dari istilah-istilah dalam bahasa Latin pada abad pertengahan ars, artes, dan artista. Art berarti teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu, adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran, sedangkan artista adalah anggota yang ada dalam kelompok-kelompok itu. Dengan demikian kata artista kiranya dapat dipersamakan dengan cilpa yang berasal dari bahasa Sansekerta. Kata ars inilah yang kemudian berkembang menjadi I arte (Italia), I art (Prancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggis), dan bersamaan dengan itu artinyapun berkembang sedikit demi sedikit kearah pengertiannya seni ini. Walaupun demikian, di Eropa ada juga istilah-istilah lain yang berhubungan dengan seni, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian di Kunst-lah yang digunakan untuk istilah kegiatan yang berhubungan dengan seni. Kamus Besar Bahasa Indonesia seni diartikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu (di lihat dari segi kehalusannya, keindahanya, dan sebagainya). Bentukbentuk (karya seni) yang memiliki nilai keindahan tersebut diyakini memberikan

24 kenikmatan dan kepuasan terhadap jasmani-rohani, pencipta (kreator) ataupun penikmatnya (apresiator). Berkaitan dengan istilah seni ini beberapa filosof, seniman dan ahli senipun mencoba mengemukakan pendapatnya tentang seni. Schopenhauer misalnya, adalah orang pertama yang menyatakan bahwa semua cabang seni bersumber pada seni musik. Schopenhauer berpikir tentang kualitas abstrak dari seni musik dan hampir dalam hanya seni musik saja seorang seniman memiliki kemungkinan untuk menarik perhatian publik secara langsung, tanpa intervensi medium komunikasinya yang sering juga dipakai dalam maksud-maksud lain. Penyair misalnya, menggunakan kata-kata yang berhubungan erat dengan maknanya dalam dialog sehari-hari. Pelukis umumnya berekspresi dengan penggambaran keadaan dunia ini. Hanya seorang komponis musiklah yang betul-betul bebas menciptakan karya seni sesuai dengan kesadarannya sendiri, dan dengan tiada tujuan lain kecuali untuk dapat menyenangkan. Pengertian seni yang lain dapat dijumpai dalam Everyman Encyclopedia, yang menyebutkan bahwa seni merupakan segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melibatkan semata-mata karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan, ataupun karena kebutuhan spiritual. Pengertian lain tentang seni dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam (Zakarias Soetejo dkk :2009), seorang tokoh Pendidikan Nasioanal yang mengatakan bahwa seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya yang bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia yang lain, yang menikmati karya seni tersebut.

25 Seni atau kesenian merupakan karya para seniman dalam maksud memberikan rasa indah kepada para penghayatnya dan bagi para seniman itu sendiri. Herbert Read dalam (Drs.Joko Tri Prasetya,dkk. 93:1998) langsung menunjuk hasil karya dalam membuat batasan ini yaitu karya seni : Visual, Plastik, Musik dan Sastra. Di sini seniman melahirkan karya seni yang tergolong dalam batasan di atas. Sebab ada banyak karya seniman yang tidak bernilai seni murni seperti : melukis papan reklame atau mengecat tembok dan sebagainya. Tetapi ada karya para seniman atau karya seni yang bukan jenis atau kelompok seni disebut karya seni sebab memberi rasa indah juga. Mungkin sebutan yang tepat adalah seni artificial bagi karya : dekor pengantin, dekorasi rumah yang dibuat secara acak-acakan. 2. Fungsi Seni fungsi social. Seni memiliki fungsi yang secara umum dapat dibagi dalam fugsi Individual dan a. Fungsi Individual Alat pemenuh kebutuhan fisik Pada saat seseorang memilih warna, bentuk atau keserasian untuk apa yang digunakannya, secara langsung atau tidak ia telah mempertimbangkan aspek seni dalam pilihannya. Selain itu, seni juga digunakan untuk terapi kesehatan. Alat pemenuh kebutuhan emosional Emosi merupakan luapan perasaan. Dengan seni, seniman mampu mengekpresikan emosinya melalui karya-karyanya.

26 b. Fungsi Sosial Sebagai media komunikasi Seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk membuat orang lain mengerti, karena seni bersifat menyenangkan. Sebagai media pendidikan Pertunjukan seni yang sarat nilai dan norma merupakan bentuk pendidikan yang sangat baik. Selain itu, melakukan aktifitas seni dalam kelompok juga merupakan pendidikan yang baik. Sebagai media ritual Lagu-lagu gereja, cara membaca al-quran, arsitektur tempat ibadah, patung dan relief bertema rohani, serta gaya penyembahan lainnya menunjukan bahwa seni merupakan media ritual. Sebagai media hiburan Seniman akan merasa terhibur ketika ia mampu membuat sebuah karya. Demikianpun orang lain yang menikmati karya seni. Selain funsi yang diterangkan di atas, ada pendapat lain yang memandang fungsi seni sebagai sarana yakni: Sarana kesenangan dan hiburan Melalui karya seni, orang dapat menyalurkan energinya yang lebih untuk memberikan kesenangan pribadi, karena disajikan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kenikmatan dan kepuasan jiwa bagi orang menikmatinya. Sarana pernyataan jati diri.

27 Melalui karya seni seseorang menyatakan kepribadiannya, secara lebih leluasa. Sarana integratif Pernyataan dan perwujudan pemikiran, seorang seniman dapat disalurkan melalui karyanya, untuk yang kuat dan bahkan mampu menggerakkan pemerhati karya-karya seni tersebut. Sarana terapi / penyembuhan Mengingat sifatnya yang relatif bebas dari ketentuan sosial yang kaku, kesenian merupakan saran objektif bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan dan pemikiran secara bebas. Sarana pendidikan Sebagai sarana pendidikan seni diajarkan dan digunakan dalam dunia pendidikan sebagai sarana untuk pengembangan individu. 3. Cabang-Cabang Seni a. Seni Rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengelola konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu pada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasaan ekskresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.

28 Unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa anatara lain adalah garis, titik, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur dan gelap terang. b. Seni Tari Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, waktu dan tenaga. Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Unsur-unsur dalam seni tari; unsur-unsur keindahan tari : Gerak; terdiri dari watak, maknawi, reflex, spontan. Iringan; terdiri dari iringan internal dan iringan eksternal Tata rias dan busana Tema Tempat dan panggung Unsur-unsur penilaian tari : Wiraga, adalah dasar wujud lahiriah badan beserta anggota badan yang disertai keterampilan geraknya. Wirama, adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis Wirasa, merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. Unsur-unsur tari : Ide Harmoni Irama

29 c. Seni Teater Seni teater adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerja sama dengan cabang seni lainnya. Di Indonesia terdapat dua teater, diantaranya adalah : i. Teater Tradisional Teater tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geogafis masing-masing daerah. Ciri-ciri teater tradisional adalah pementasan panggung terbuka(lapangan, halaman rumah), pementasannya sederhana, ceritanya turun temurun. ii. Teater Modern Teater modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian sehari-hari atau karya sastra. Ciri-ciri teater modern adalah panggung tertata, ada pengaturan jalan cerita, tempat panggung tertutup. Unsur-unsur dalam teater antara lain: Naskah/skenario Berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan Skenario Merupakan naskah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebaginya. Tujuan dari skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis. Pemain/pemeran/tokoh Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu, pada film bisa disebut aktor/aktris.

30 Sutradara Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan drama, teater, film/sinetron. Properti Properti merupakan perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film. Penataan Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain: tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara. d. Seni Sastra Seni sastra adalah hasil budaya yang dapat diartikan sebagai bentuk rupa manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikiran. Kata sastra dalam bahasa sansekerta, akar kata sas- dalam kata kerja turunan berarti mengarahkan, mengajar, memberikan petunjuk atau instruksi. Sedangkan akiran kata tra- biasanya menunjukan alat, suasana. Maka dari sastra dapat berarti, alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi dan pengajaran. e. Seni Musik Pengertian seni musik Musik adalah bahasa bunyi yang sangat nyata dalam menyampaikan segala sesuatu yang terpendam dalam pikiran dan hati seseorang, sehingga para pendengar musik menjadi paham terhadap apa yang disampaikan oleh pemusik, meskipun musik tersebut tidak menggunakan syair berupa rangkaian kata-kata. Bunyi yang terdengar dapat mewakili perasaan yang sedih, duka,

31 kecewa, haru, tertekan, gembira, suka cita, riang, hingga sesuatu yang agung dan menakjubkan. Unsur-unsur seni dalam musik Melodi Adalah rangkaian nada yang indah dan memiliki irama yang diatur sedemikian rupa oleh pencipta melodi tersebut. Nada Adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang bergetar dan memiliki frekuensi yang teratur. Frekuensi dapat diukur dengan menghitung jumlah getaran dalam satu detik. Tinggi rendahnya nada Tinggi rendahnya nada dipengaruhi oleh banyaknya frekuensi yang dihasilkan dalam satu detik. Semakin banyak frekuensi maka semakin tinggi nada yang dihasilkan pula, begitu juga sebaliknya Interval Adalah jarak satu nada ke nada lain. Setiap interval / jarak mempunyai nama tersendiri. Berikut ini adalah nama interval beserta jaraknya : 1 1 : interval prime 1 2 : interval secondo 1 3 : interval terts 1 4 : interval kwart 1 5 : interval kwint 1 6 : interval sekst

32 1 7 : interval septim 1 1 : interval oktaf Harmoni dan akord Harmoni adalah paduan dari dua nada atau lebih yang tinggi rendahnya berbeda yang dibunyikan secara bersama-sama. Harmoni mempunyai peranan untuk menghidupkan melodi utama sehingga terdengar meriah. Harmoni juga berfungsi sebagai pengiring melodi. Sedangkan akord adalah gabungan tiga nada atau lebih yang mempunyai jarak tertentu. Jarak antar nada inilah yang membedakan antara akord satu dengan yang lainnya. Akord ada banyak sekali jenisnya, yang paling dikenal adalah akord mayor, minor, dan dominant tujuh. Pulsa atau ketukan Adalah rangkaian ketukan yang berulang-ulang secara teratur seperti detik jam yang berputar. Kecepatan pulsa ditentukan oleh tempo yang digunakan. Semakin cepat tempo yang digunakan maka semakin cepat pula ketukan atau pusa yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Tempo Adalah kecepatan ketukan yang ada dalam sebuah lagu. Istilah-istilah untuk menunjukan tempo suatu lagu biasanya dituliskan menggunakan bahasa Italia, istilah-istilah tersebut antara lain : Largo Adagio : sangat lambat : lambat

33 Andante Moderato Allegretto Allegro Presto Accel Rit a tempo pocco a poco fermata : seperti orang berjalan : sedang : agak cepat : cepat : sangat cepat : makin cepat : makin lambat : kembali ketempo semula : sedikit demi sedikit : ditahan Ritme atau irama Adalah gerak teratur karena munculnya alunan bunyi (nada) secara tepat. Keindahan irama karena adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan-satuan bunyi. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi. Pola irama memberikan perasaan ritmis karena pada hakekatnya irama adalah yang menggerakkan perasaan kita dan erat hubungannya dengan gerakan fisik. Dinamika Adalah tanda untuk menyatakan keras lembutnya nada yang dimainkan serta tanda untuk menyatakan dengan bagaimana lagu tersebut dimainkan. Istilah-istilah yang digunakan untuk mengungkapkan dinamika antara lain:

34 ff (fortissimo) f (forte) mf (mezzo-forte) mp (mezzo-piano) p (piano) pp (pianissimo) cresc. (crescendo) decrescendo :sangat keras : keras : agak keras : agak lembut : lembut : sangat lembut :makin lama makin keras : makin laa makin lembut Ada pula istilah-istilah yang digunakan untuk menyatakan dengan bagaimana lagu tersbut dimainkan, antara lain : dolce con brio grazioso con grazia espresifo spiritoso staccato : manis : dengan berapi-api : manis, penuh keindahan : anggun : ekspresif : dengan bersemangat : dimainkan pendek, tersentak-sentak Warna suara Setiap alat musik mempunyai warna suara dan karakter yang berbedabeda, hal ini disebabkan oleh bahan sumber bunyi atau suara sehingga bunyi yang dihasilkan akan mempunyai warna yang berbeda. Selain itu hal yang membuat warna suara menjadi berbeda adalah teknik produksi nada yang digunakan.

35 Birama Adalah suatu garis vertikal yang dituliskan untuk membatasi jumlah ketukan atau pulsa, ketukan ini berjalan secara berulang-ulang dan teratur sesuai dengan tempo yang digunakan. D. MUSIK TRADISIONAL Musik tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari daerah tertentu dan menggunakan bahasa, gaya dan tradisi khas daerah tertentu. Secara umum, musik tradisional memiliki ciri khas sebagai berikut: Dipelajari secara lisan Proses pewarisannya dilakukan secara lisan dan turun temurun. Tidak memiliki notasi/naskah musik Karena proses pewarisannya yang secara lisan, naskah musik (partitur) menjadi hal yang diabaikan. Bersifat informal Musik ini sering digunakan dalam kehidupan rakyat jelata sehingga bersifat sederhana dan santai. Pemainnya tidak terspesialisasi Pemusik tradisional biasanya mempelajari semua jenis instrument musik, bahkan dapat menyanyikan lagu-lagunya. Menjadi bagian budaya masyarakat Karena musik ini berkembang dalam kebudayaan tertentu, musik tradisional akhirnya menjadi budaya daerah tersebut. Hal inilah yang

36 menjadikan musik tradisional memiliki kekhasan di masing-masing daerahnya. Selain memiliki cirri khas, musik tradisional juga memiliki Karakteristik yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Menggunakan tangga Nada Pentatonis Musik tradisional secara umum menggunakan 5 nada. Musik tradisional tidak memiliki standard tuning tertentu. Hal ini disebabkan karena pembuatannya secara manual dengan penyelarasan nada dengan rasa (felling) manusia saja. Memiliki Cengkok/ Ekspresi khusus Setiap seni suara tradisional memiliki ekspresi yang berbeda setiap daerahnya. Pendengar akan mudah mengenali lagu daerah dengan mendengarkan cengkohannya. Contohnya lagu Timor dengan seruan Uhe atau Pesss dalam tandak Lio. Nada dasar Vocal cenderung mengikuti nada dasar musik Karena tanpa standard tuning, nada dasar lagu daerah tidak dapat dinaikan/ diturunkan. Penyanyi musik tradisional biasanya mempunyai teknik vocal tersendiri untuk menyesuaikan nadanya. Terdapat aturan bentuk lagu sendiri Lagu yang dibawakan cenderung memiliki pola-pola tertentu. Contoh: Lagu Dolo dalam tandak Dolo, Flores Timur yang dinyanyikan dengan pantun berrima.

37 Menggunakan iringan alat musik akustik Semua alat musiok daerah termasuk dalam alat musik akustik, karena sumber bunyi tidak dengan bantuan listrik Bahan alat musik berasal dari alam Bahan yang digunakan antara lain: Logam, Kayu, Bambu, Kulit binatang. Ada pun yang memiliki bahan pembuat yang unik seperti Fu di Maluku yang terbuat dari Kerang, Sasando Rote dari Daun Lontar maupun Heo, alat musik Kordofon dari TTS yang dawainya terbuat dari Usus Kus- Kus/Musang. E. MUSIK PENGIRING TARI Menurut Tim Abdi Guru (Seni Budaya SMP Kelas VII, 2007: 118) bentuk musik pengiring tari disesuaikan dengan dari mana tarian tersebut tumbuh dan berkembang. Bisa berupa seperangkat gamelan, angklung, rebana, gong, gendang, tifa, dan lain sebagainya. Jadi musik pengiring tari tergantung dengan daerah asal tarian tersebut. Musik dapat mempengaruhi perasaan dan pikiran bagi setiap orang yang mendengar dan menikmatinya, musik berfungsi sebagai unsur pendukung gerak dan karakter karena di dalam musik tersebut terdapat unsur utama ( Yuyus Suherman, Seni Budaya SMK Jilid 1, 2007: 78) dua unsur pada musik yang sering digunakan sebagai iringan tari yakni : 1. Melodi

38 Melodi adalah rangkaian susunan nada-nada berdasarkan tinggi rendahnya yang teratur dan terarah sehingga didengar indah. 2. Ritme Ritme adalah panjang pendeknya suara yang datang berulang-ulang serta tersusun secara teratur. Dalam seni tari kehadiran musik sangat penting, sebagai penentu irama dalam tarian. Selain sebagai pengiring tarian musik berguna juga untuk memperkaya gerak para penari, pemberi gambaran suasana, dan meransang munculnya gerak (Tim Abdi Guru, Seni Budaya 1, 2007: 118). F. MATERI AJAR Tarian Kreasi Ine Pare Ine Pare merupakan sebuah cerita rakyat atau mitos dari daerah Ende khususnya suku Lio. Ine pare atau Ine Mbu adalah anak dari Raja dan Kaja di Nua Ria (kampung besar) tanah persekutuan adat Ndori,Lio Selatan. Mereka memiliki tiga orang anak yaitu Ndale putra sulung, Mbu putri tunggal dan Sipi putra bungsu. Suatu ketika terjadilah bencana alam hebat (tsunami) seluruh daratan Flores, yang dalam bahasa lio disebut Ae Mesi Nuka Tana Lala. Akibat dari bencana alam yang dahsyat,perkampungan Raja dan Kaja menjadi dangkalan. Raja dan Kaja sekeluarga akhirnya mengungsi ke tempat yang lebih aman yaitu Keli Mbape dan di tempat ini Raja meninggal dunia. Begitu pula dengan Kaja akhirnya kembali ke pangkuan yang Maha Kuasa. Setelah kematian Raja dan Kaja, Ndale, Mbu, dan Sipi harus hidup mandiri, mereka memulai hidup baru dengan penuh kesedihan dan tantangan yang sangat berat, mereka akhirnya memutuskan untuk mengungsi ke tanah

39 persekutuan Mbengu yang sekarang di kenal dengan sebutan Mase Ndale, Koja Ndale atau Nanga Ndale. Kemarau panjang terjadi diseluruh daerah lio dan mengalami kelaparan besar didaerah lio. Ketika Mbu, Ndale dan Sipi mengungsi di situ, penduduk hanya makan serbuk kayu yang sudah lapuk. Suatu hari Mbu mencari kayu bakar(kayu api) disuatu tempat berawa-rawa, kebetulan saat itu salah satu anggota badan Mbu terluka dan darah dari tangannya berjatuhan dilumpur lalu tumbuhlah Padi. Hal seperti ini sering terjadi dan menjadi rahasia ketiga bersaudara. Dari hari ke hari hidup mereka semakin membaik. Kehidupan mereka tampaknya makmur dan sangat sehat tidak seperti penduduk kampung lainnya yang rata-rata terserang penyakit busung lapar. Hidup mereka terus beprndah-pindah untuk menghindari rasa kecemburuan dari penduduk setempat, dan pada akhirnya mereka menuju ke tanah persekutuan Ndondo. Perjalanan mereka sangat erat hubungannya dengan lingkungan alam atau daerah agraris khususnya cara berladang padi.perjalanan panjang dari ketiga bersaudara akhirnya brpisah dimana sipi harus mengembara ke arah timur. Perjalanan puncak Mbu dan saudaranya Ndale menuju Keli Koja akhirnya terlaksana. Sebagai manusia biasa Ndale tidak tega membunuh adiknya sendiri, namun demi kepentingan orang banyak dan atas ilham yang diterima oleh Mbu maka upacara pengurbanan ini tidak dapat dihindari. Dalam perjalanan kedua bersaudara ini sering beradu pandang yang diselimuti oleh kabut tebal dan cuaca yang sangat dingin akhrnya tercapai juga. Rasa haru dan kesedihan yang mendalam menyelimuti hati kedua bersaudara.sekalipun berat rasanya bagi Ndale untuk membunuh Mbu namun apapun alasan dan perasaan akhrnya Ndale

40 memohon kepada Mbu agar upacara segera dilakukan. Mbu meratap dengan suara lantang serta penuh sikap kepahlawanan: neku mbale dowa awu Fara mbale dowa tana So aku peno dowa no, nebo Pida no bita, ngere embu rara Kobe lima rua aku tei tondo Wula telu aku tea, wula sutu aku sula nua Sai renggi aku tau nei Sa ripi, sa buku, sa laru Beke kau tanggo Nuwa kobe nuwa leja. Artinya: Badanku menjadi abu Dagingku menjadi tanah Walaupun aku telah menjadi kotoran Dilumuri lumpur bagaikan nenek tua Namun tujuh malam aku tumbuh Tiga bulan aku matang dan empat bulan masuk kampung Siapa mengangkat dan menonggak aku Aku merunduk karena padat isinya Beke jaminlah Agar bulirku mekar siang dan malam

41 Setelah selesai meratap, dengan tangan terhunuskan pedang Ndale memegang rambut Mbu dan meletakan kepalanya di atas tugu kayu (tempat persembahan) lalu mengayun dan menancap pada batang leher. Kepala Mbu terpisah dari badannya dan darah memancar dengan kencang membanjiri tempat Keli Koja sekitarnya. Tubuh Mbu di belah, kaki tangannya dipotong(dicincang) lalu dikubur atau ditanam seperti padi di daerah sekitar Keli Koja. Setelah tujuh hari di tempat kejadian ini bertumbuhlah padi yang subur berwarna hijau tua berasal dari darah dan daging Mbu yang tercecer dan tertanam di Keli Ndota. Dari cerita ine pare maka dibuatlah sebuah tarian kreasi ine pare berdasarkan alur cerita yang diceritakan. Gerak yang dibuat harus sesuai dengan jalan cerita dan menuntut kreativitas sang penari. Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak tubuh yang harmonis, ritmis, dan indah. Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dan tradisional klasik. Deskripsi gerak tari kreasi Ine Pare Tarian ini ditarikan oleh 5 orang penari dengan anggota kelompoknya pria (3 orang), dan wanita (2 orang). Dimana gerak pria dan wanita itu berbeda. Irama awal dari tarian ini sangat gembira dan badan berlenggak lenggok diikuti dengan derap kaki yang cepat sesuai irama pukulan dan 3 orang pria memakai pedang untuk melakukan gerakan sesuai irama pukulan gendang dan gong dan bergerak bebas mengitari barisan perempuan sambil mengacungkan pedang sebagai ungkapan kegembiraan. Setelah itu masuk pada puncak tarian yakni dengan penuh kekecewaan serta kepahlawanan. Yang dimana anggota penari hanya tinggal 2 orang karena 2 orang lainnya meninggal yakni

42 Raja dan Kaja dan 1 orangnya merantau ke daerah lain sesuai dengan cerita yang tercantum. Pola hitungan pada pria yakni: Pada hitungan awal, hentakan kaki kanan serta diikuti kaki kiri dengan tangan kanan memegang pedang dan diangkat di atas. Begitupun dengan hitungan berikutnya tidak ada perubahan pada pola gerak dari pria. Pola hitungan pada wanita yakni: Pada hitungan awal masuk hentakan kaki kanan maju 2x disertai dengan gerak tangan yang mengikutinya, kaki kiri tetap ditempat, serta gerakan kaki kanan dan kiri terus maju. Begitupun selanjutnya, hanya gerakan badan dan tangan yang sedikit berubah serta kepala mengikuti arah tangan. Dari deskripsi tarian kreasi ine pare diatas maka dibuatlah sebuah tarian kreasi ine pare berdasarkan alur cerita yang diceritakan. Gerak yang dibuat harus sesuai dengan jalan cerita dan menuntut kreativitas sang penari. Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak tubuh yang harmonis, ritmis, dan indah. Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dan tradisional klasik. Agar bisa menangkap isi yang tersampaikan dalam tarian kreasi ine pare perlu di perhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Musik Pengiring Dalam tarian ini musik pengiring yang di gunakan adalah alat musik dari daerah ende lio yaitu nggo lamba (gong dan gendang). Pola ritme pukulan gong dalam tarian ine pare sebagai berikut:

43 a. Gong 1 b. Gong 2 Pola ritme pukulan gendang dalam tarian ine pare adalah sebagai berikut:

44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dengan mengunakan penelitian secara deskriptif kualitatif. Penelitian secara deskriptif kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigatif karena biasanya mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang- orang di tempat penelitian ( Sangadja, 2003 ). Penelitian kualitatif bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan- temuan tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainya.sekalipun demikian dari penelitian kualitatif memungkinkan untuk dianalisa melalui suatu perhitungan. Pada penelitian deskriptif kualitatif, yang dilakukan pada objek yang alamiah yang artinya objek yang berkembang apa adanya,tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika objek tertentu.sebagaimana telah dikemukakan di atas tentang penelitian deskriptif kualitatif yang mana instrumenya adalah orang atau pemeneliti itu sendiri ( humane instrument ). Untuk dapat menjadi instrument maka peneliti harus memiliki bekal teori atau wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Dalam hal ini,berhubungan dengan Penggarapan Iringan Musik Tarian Kreasi ine Pare Pada Mahasiswa Sendratasik Unwira Kupang Melalui Metode Drill B. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah tindakan lapangan,salah satu cara yang ditempuh untuk memperolah data yang akurat dan mencari kebenaran. Penelitian deskriptif

45 kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan dengan melalui penelaahan terhadap oaran-orang melalui interaksi dengan situasi sosial mereka ( Damin, 2002 ). Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan tindakan lapangan di mana untuk melukiskan atau menjelaskan fenomena yang dialami subjek penelitian. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Peneliti melakukan komunikasi secara langsung dengan objek yang hendak diteliti. 2. Observasi Peneliti mengamati secara langsung kegiatan ekstrakulikuler mahasiswa minat musik Program Studi Sendratasik UNWIRA Kupang Tahun Dokomentasi Peneliti melakukan dokumentasi pada saat melakukan penelitian yaitu dengan cara mengambil gambar selama kegiatan ektrakulikuler seni musik dan selama kegiatan penelitan berlangsung. D. Alat Pengumpulan Data Untuk membantu peneliti mengumpulkan data,peneliti menyiapkan beberapa alat berupa : 1. Buku catatan dan pena untuk mencatat semua kegiatan ekstakulikuler seni suara.

46 2. Kamera digital untuk merekam dan mendokumentasikan semua kegiatan selam penelitian. E. Tempat Penelitian Yang menjadi tempat penelitian adalah DI PROGRAM STUDI SENRATASIK UNWIRA KUPANG, Dasar pemilihan adalah tempat ini adalah belum ada yang melakukan penelitian tentang Perkenala musik iringan Tarian Kreasi Ine Pare Pada Mahasiswa Sendratasik Unwira Kupang Melalui Metode Drill F. Analisa Data Sugiyona ( 2007:335 ) mendefenisikan tentang analisis data kulitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil obsevasi,wawancara,catatan,catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke sitensis, menyusun ke pola,memilih mana yang penting dan mana yang akan membuat kesimpulan sehingga muda dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.teknik yang digunakan penulis dalam menganalisis data hasil penelitian adalah teknik analisis deskriptif-kualitatif yaitu dengan menjelaskan data yang sudah analisis,sehingga menjadi data yang akurat yang sesui di lapangan.data yang diperolah di lapangan dideskripsikan secara lengkap. Data tersebut dipilah-pilahkan untuk mendapatkan data yang mana yang berguna untuk menjawabi permasalahan penelitian yang dituangkan dalam bentuk laporan hasil penelitian atau skripsi. G. Jenis Data 1. Data Primer

47 Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari lapangan atau daerah tempat peneliti. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti melalui buku paket,kamus,media massa,tulis-tulisan ilmiah dan internet yang menunjang kelengkapan data primer. H. Personil Penilitian Personil penilitian terdiri dari : Peniliti : Yohanes Teofilus Bako No. Registrasi : Semester Fakultas : VIII : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

48 Jurusan / Prodi Dosen Pembimbing I : Bahasa dan Seni / Sendratasik : Drs. Agustinus Beda Ama, S.Sn. M.Si Jabatan : Dosen Program Studi Sendratasik Dosen Pembimbing II :Flora Ceunfin, S.Sn.M.Sn Jabatan : Dosen Program Studi Sendratasik I. Sistematika Penulisan Adapun sitematika penulisan hasil penelitian ini sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan, memuat tentang hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang penelitian,rumusan masalah,tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II :Landasan teoritis, menjelaskan tentang konsep pembelajaran, metode drill, defenisi seni, musik tradisional, musik pengiring,nggo lamba, materi ajar. Bab III : Metodologi penelitian : memuat tentang jenis penelitian,metode penelitian, teknik pengumpulan data,alat pengumpulan data,tempat penelitian,analisa data dan jenis data.

49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum UNWIRA Kupang 1. Sejarah Singkat Berdirinya UNWIRA Kupang Awal mula Universitas Katolik Widya Mandira, disingkat UNWIRA, lahir dari rahim Gereja Katolik Nusa Tenggara dan Konggregasi Serikat Sabda Allah (SVD). Ia lahir dari keprihatinan dan masih sangat terbatasnya wadah bagi perkembangan kualitas awam katolik NTT, khususnya melalui pendidikan tinggi, serta kenyataan kecilnya jumlah lulusan sekolah di NTT yang mempunyai akses ke Perguruan Tinggi yang bermutu di pulau Jawa dan Bali. Nama Widya Mandira, yang berarti Menara Ilmu Pengetahuan, dicetuskan pertama kali oleh almahrum P. Dr. Van Trier, SVD, pada tahun 1958 berkenaan dengan rencana pembukaan Universitas Katolik di Ende-Flores waktu itu. Rencana ini kemudian batal dilaksanakan. Keinginan untuk mendirikan Universitas Katolik di NTT muncul kembali pada akhir tahun 1970-an. Dalam sidang Regio Nusra di Kampus Sekolah Tinggi Ledalero Maumere Flores pada tahun 1978 rencana pendirian UNWIRA dimulai kembali dan kemudian dimatangkan dalam musyawarah antar pimpinan gereja se Nusa Tenggara dan para tokoh katolik di kupang pada tanggal Desember Musyawarah ini melahirkan Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus (YAPENKAR) dengan akta wakil notaris Silvester Joseph Tjung, SH, Nomor 722, tanggal 12 Desember 1981 (direvisi dan dikukuhkan lagi pada tanggal 19 juli 1986 dengan akta nomor 119). Yayasan ini pada tanggal 15 Desember 1981, membentuk Panitia Persiapan Pembangunan Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA). Setelah matang persiapannya, pada hari raya kabar sukacita, tanggal 25 Maret

50 1982, Dewan Pimpinan YAPENKAR yang diketuai Uskup Kupang waktu itu Mgr. Gregorius Monteiro, SVD, dengan surat keputusan nomor 01 tahun 1982, menyatakan berdirinya Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA). Kuliah pertama dari Universitas baru ini dimulai pada tanggal 24 September 1982, tanggal yang kemudian ditetapkan sebagai Dies Natalis Unika Widya Mandira. Asas dan spiritualitas UNWIRA berasaskan Pancasila dan bernafaskan Iman Katolik. Atribut Katolik menyatakan ciri khas universitas yang mengacu pada nilai-nilai dan semangat yang bersumber dari iman dan ajaran suci Gereja Katolik. UNWIRA didirikan terutama untuk mengemban misi Gereja Katolik, dan mewujudkan panggilan sucinya dalam mendorong setiap manusia (tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan) dan masyarakat untuk mengembangkan bakat-bakat insaninya demi mencapai martabatnya sebagai pribadi dan masyarakat yang manusiawi. Spiritualitas dasar UNWIRA, yang diinspirasi oleh spiritualitas pelindungnya, St.Arnoldus Janssen, adalah Ut Vitam Habeant Abundantius-Agar mereka memperoleh hidup dan memperolehnya dalam segala kelimpahannya, yang dikutib dari doa Yesus, Sang Gembala yang baik. Fakultas, Program Studi dan akreditasi pada saat awal pendiriannya, UNWIRA hanya terdiri dari 3 Fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik yang berkedudukan di Kupang dan Fakultas Filsafat dan Teologi Katolik yang berkedudukan di Ledalero Maumere-Flores. Fakultas Teologi dan Filsafat Katolik ini kemudian berdiri sendiri pada tahun 1893 dan pada tahun yang sama berdiri Fakultas Ekonomi. Setelah dua tahun berjalan UNWIRA membuka lagi satu Fakultas baru, yaitu fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan pada tahun akademik dibuka lagi Fakultas Hukum. Tahun akademik dibuka Fakultas Filsafat dan pada tahun

51 Akademik UNWIRA kembali membuka lima (5) Program Studi baru Jenjang Strata satu (S1) yaitu Program Studi Pendidikan Sendratasik pada FKIP, Teknik Informatika pada Fakultas Teknik, Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi, Program Studi Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Program Pascasarjana Magister Manajemen Jenjang Strata Dua (S2). Jadi, saat ini UNWIRA memiliki 7 Fakultas yang mengelola 21 Program Studi. Perkembangan UNWIRA terus berjalan seirama dengan perkembangan pembangunan pendidikan di Indonesia. Pada kurun waktu tahun akademik sampai dengan , sebagian besar Jurusan dan Program Studi Jenjang Strata Satu (S1) maupun Diploma Tiga (D3) memperoleh kenaikan status yaitu dari status terdaftar menjadi diakui. Seiring dengan kebijakan pemerintah tentang Akreditasi Perguruan Tinggi maka sejak tahun Akademik UNWIRA telah mengusulkan dua puluh satu program studi untuk diakreditasi. Saat ini, semua program studi yang ada di UNWIRA telah mendapatkan status Terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Delapan Program Studi mendapatkan nilai B dan 13 program studi mendapatkan nilai C. Dalam tahun 2013 ini ada 9 program studi telah mengajukan rekreditasi dan sudah divisitasi oleh Visiator dari BAN-PT. Sedangkan 12 program studi lain sedang dalam proses pengajuan dan menunggu visitasi dari BAN-PT. Sejak berdirinya hingga saat ini UNWIRA telah dipimpin oleh 5 orang Rektor yaitu: Tabel 4.1 : Daftar Rektor UNWIRA Kupang No Nama Rektor Masa Jabatan 1 P. Dr. Herman Embuiru,SVD (almarhum) P.Yohanes Mendjang, SVD., M.A. (almarhum) P.Yohanes Bele, SVD., M.A P. Dr.Cosmas Fernandez, SVD., M.A

52 5 P. Yulius Yasinto, SVD., M.A., M.Sc sekarang Dalam usianya yang ke-30, UNWIRA semakin menunjukkan kematangannya sebagai sebuah perguruan tinggi yang memberikan warna khas pada pendidikan tinggi di NTT dan bahkan di khawasan Timur Indonesia. Sejalan dengan komitmen untuk mempersembahkan sumber daya manusia yang bermutu di tengah masyarakat, UNWIRA tak henti-hentinya melakukan pengembangan dalam seluruh proses pendidikan yang dijalankannya. UNWIRA sudah sedang dan akan mengembangkan tiga jenis keunggulan sebagai trade mark-nya, yakni keunggulan akademik, keunggulan karakter lulusan, dan keunggulan citra lembaga. Ada banyak program kerja yang telah ditetapkan untuk mengejar tujuan tersebut. Tapi diatas segala-galanya, ada satu perubahan mendasar yang sedang berlangsung di UNWIRA yakni melayani dengan hati. Ini adalah motto baru kami. Ini menyangkut perubahan ethos kerja yang mendasar. Para dosen yang mengajar dengan hati seorang bapa dan ibu, para pegawai yang melayani para mahasiswa dan sesama rekan kerja dengan hati seorang sahabat, dan para pejabat Universitas dan Fakultas yang melakukan koordinasi dengan hati seorang gembala. 2. Visi dan Misi UNWIRA a. Visi Unwira menjadi unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, berdasarkan nilai-nilai kristiani di kawasan Timur Indonesia. b. Misi

53 Sebagai Perguruan Tinggi, Universitas Katolik Widya Mandira menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat serta pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi generasi muda kawasan Timur Indonesia untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, yaitu bermutu, mandiri global dan toleran. 3. Tata letak UNWIRA Kupang Tata letak Universitas Katolik Widya Mandira Kupang sangat strategis. Sebelah Timur berbatasan dengan SMKN 2 Kupang, sebelah barat berbatasan dengan SMPK dan SMAK Giovani Kupang, sebelah selatan berbatasan dengan jalan A. Yani dan sebelah utara berbatasan dengan perumahan warga dan TK Santa Maria Goreti. Dilihat dari tata kependudukan, UNWIRA terletak di RT.001/RW.13, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. Gambar 4.1. Kampus Utama dan Kampus FKIP Unwira Kupang (Dok. Yohanes T. Bako ) Kampus II terletak di Jalan Herman Yohanes, Penfui Kupang. Kampus ini merupakan pusat kegiatan perkuliahan Mahasiswa Fakultas Filsafat Agama. Kampus III berada tak jauh dari kampus II, yakni terletak di Jalan San Juan Penfui Kupang. Kampus ini terdiri dari 3 gedung yang digunakan sebagai tempat

54 perkuliahan Mahasiswa Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta sebagian mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yakni Program Studi Pendidikan Sendratasik dan Program Studi Bimbingan Konseling. Gambar 4.2. Kampus Unwira Penfui Kupang (Dok. Yohanes T. Bako) B. Gambaran Umum Program Studi Sendratasik UNWIRA Kupang 1. Sejarah Singkat Program Studi Pendidikan Sendratasik Sendratasik adalah salah satu Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang yang merupakan singkatan dari Seni

55 Drama, Tari dan Musik. Program Studi ini didirikan oleh bapak Drs.Petrus Riki Tukan pada bulan Agustus Pada awal didirikannya program studi ini masih berjenjang D3. Bapak Petrus Riki Tukan selaku ketua Program Studi Pendidikan Sendratasik mulai menyusun kurikulum untuk program studi ini. Kurikulum tersebut terus menerus dikembangkan dan dibuat sedemikian rupa hingga mencapai standarnisasi sampai sekarang (sampai Prodi Sendratasik berjenjang S1). Kurikulum yang ada di Program Studi Pendidikan Sendratasik terdiri dari 70 mata kuliah yang terdiri dari 13 umum dan 57 mata kuliah keahlian. Adapun Mata Kuliah yang dipelajari mahasiswa Sendratasik Unwira Kupang adalah sebagai berikut: Tabel Mata Kuliah pada Program Studi Pendidikan Sendratasik (Sumber data: Tata Usaha FKIP Sendratasik Unwira 2015) No Nama Mata Kuliah MK Umum MK Keahlian 1 Pancasila 2 Agama 3 Logika 4 Kewiraan 5 Dasar-dasar kependidikan 6 Perkembangan Peserta Didik 7 Teori Musik I 8 Solfegio 9 Sejarah Musik I 10 Paduan Suara I 11 Praktek Instrument Sekolah I 12 Vocal I 13 Etika 14 Ilmu Alamiah Dasar 15 Bahasa Indonesia 16 Bahasa Ingris 17 Belajar & Pembelajaran 18 Teori Musik I 19 Solfegio II 20 Sejarah Musik II 21 Paduan suara II 22 Praktek Instrumen Sekolah II 23 Vocal II

56 24 Profesi kependidikan 25 Filsafat seni 26 Keyboard I 27 Harmoni I 28 Gitar I 29 Direksi I 30 Drama I 31 Tari I 32 Arransemen Musik sekolah I 33 Musik Liturgi 34 Keyboard II 35 Harmoni II 36 Gitar II 37 Direksi II 38 Drama II 39 Tari II 40 Arransemen Musik Sekolah II 41 Musik etnik NTT I 42 Apresiasi Seni 43 Seni Karya dan Lukis 44 Menulis Partitur 45 Perencanaan Pengajaran Musik 46 Harmoni Lanjut 47 Analisa Musik 48 Vokal Grup I 49 Musik Nusantara 50 Musik etnik NTT II 51 Pementasan Seni 52 Membaca Partitur 53 Evaluasi pengajaran Musik 54 Metode Penelitian Seni 55 Vocal Group II 56 Pengajaran Seni Holistik 57 Ansambel I 58 Komposisi I 59 Kontrapung 60 Komposisi Musik sekolah I 61 Micro Teaching 62 Ansambel II 63 Komposisi II 64 Arransemen music 65 Pengalaman Musik Bersama 66 Komposisi Musik Sekolah II 67 Keterampilan Pilihan I 68 Keterampilan Pilihan II

57 69 Praktik Pengalaman Lapangan 70 Skripsi (T.A.) Awalnya program studi ini hanya ada beberapa pengajar yang membantu Bapak Petrus Riki Tukan, yakni Pater Daniel Kiti, SVD (Alm), Pater Sigo Ama Letor, SVD (Alm), Pater Piet Wani, SVD (Alm), Suster Pureza, RVM. Namun sering dengan berjalannya waktu, Program Studi Pendidikan Sendratasik mendapat penambahan dosen antara lain Bapak Agustinus Beda Ama,S.Sn,M.Si, Bapak Stanis Sanga Tolan,S.Sn,M.Sn, Ibu Flora Ceunfin S.Sn,M.Sn, Bapak Melkior Kian,S.Sn,M.Sn, Pater Yohanes Don Bosko Bakok SVD S.Sn,M.Sn. selain itu dibantu oleh dosen honorer. Program Studi Sendratasik sudah melakukan 5 kali pergantian ketua program studi, yaitu : Tabel 4.3 : Daftar Nama-nama Kepro Sendratasik (sumber data : Tata Usaha FKIP UNWIRA Tahun 2015) No Nama Ketua Program Studi Masa Jabatan 1 Drs. Petrus Riki Tukan Pater Piet Wani ( Almarhum ) Stanis Sanga Tolan S.Sn,M.Sn Drs. Agus Beda Ama S.Sn,M.Sn Melkior Kian S.Sn,M.Sn Sekarang Berikut ini adalah daftar nama-nama dosen pada Program Studi Pendidikan Sendratasik Unwira Kupang tahun 2015 : Tabel 4.4 : Daftar Nama-nama Dosen Sendratasik Tahun 2015 (sumber data : Tata Usaha FKIP UNWIRA Tahun 2015) No Nama-nama Dosen Sendratasik Jabatan 1 Melkior Kian S.Sn,M.Sn Kepro

58 2 Drs. Petrus Riki Tukan Dosen kontrak 3 Drs. Agustinus Beda Ama S.Sn,M.Si Dosen tetap 4 Stanislaus Sanga Tolan S.Sn,M.Sn Dosen tetap 5 Flora Ceunfin, S.Sn,M.Sn Dosen tetap 6 Pater Yohanes Don Bosko Bakok S.Sn,M.Sn Dosen tetap 7 Yuliana Hutariningsih S.Sn Dosen tetap 8 Maria Klara A. C. Sinta Dewi Tukan, S.Sn Dosen tetap 2. Visi Misi Program Studi a. Visi Program Studi Pendidikan Sendratasik Terwujudnya suatu dunia pendidikan seni yang berwawasan global nasional-lokal yang didukung oleh SDM kependidikan kesenian yang memiliki kompetensi keilmuan, kompetensi keguruan, dan kualitas kepribadian yang takwa, berakhlak mulia, beretos kerja, dan berdisplin tinggi. b. Misi Program Studi Pendidikan Sendratasik Menyelenggarakan pendidikan tinggi kependidikan seni yang berkualitas yang sejalan dengan kemajuan dan perkembagan IPTEKS. Menyelenggarakan penelitian ilmiah yang bermutu dalam bidang (pendidikan) kesenian yang memiliki sumbangan yang bermakna bagi pengembangan prodi (internal) maupun pengembangan masyarakat (eksternal) Menyelenggarakan pengabdian sosial dalam bidang pendidikan kesenian yang berdasar pada bela-rasa kemanusian yang berbudaya demi pengembangan masyarakat dan lingkungan. 3. Tujuan Program Studi Pendidikan Sendratasik

59 Menghasilkan tenaga pendidik kesenian yang memiliki ilmu dan pengetahuan seni, keterampilan seni dan keterampilan keguruan, serta kualitas kepribadian yang tangguh Menghasilkan tenaga pendidik kesenian yang memiliki inisiatif dan kreativitas, kemampuan dan keterampilan dalam penelitian ilmiah bidang (pendidikan) kesenian yang memberi manfaat bagi pengembangan diri, sekolah dan siswa, almamater dan masyarakat. Menghasilkan tenaga pendidik kesenian bela-rasa dan kesetiakawanan sosial yang tinggi terhadap lingkungan alam dan sosial tempatnya mengabdi. 4. Profil Program Studi Pendidikan Sendratasik UNWIRA Kupang a. Keadaan Mahasiswa Tabel 4.5. Persentasi Jumlah Mahasiswa Tahun 2015 (sumber data : Tata usaha FKIP UNWIRA Tahun 2015) No. Semester Jumlah 1 II IV 59 3 VI 77 4 VIII 74 5 X 14 b. Peralatan kampus Pelaksanaan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Sendratasik, perlu ditunjang dengan sarana prasarana yang memadai. Sarana yang dimaksud dapat dibaca pada tabel-tabel berikut: Tabel 4.6 : Jumlah Peralatan Musik

60 No Jenis Alat Jumlah 1 Gitar acustik 10 unit 2 Gitar bass 1 unit 3 Gitar lit 1 unit 4 Gong 17 buah 5 Organ elektrik 2 unit 6 Keyboard 10 unit 7 Conga 3 unit 8 Bongo 1 unit 9 Triangel 1 unit 10 Drum set 1 set 11 Castanyet 1 unit 12 Maracas 1 unit 13 Sasando 6 unit 14 Piano 1 unit 15 Speaker 6 unit 16 Earphone 1 unit 17 Mic 4 unit 18 Mixer 1 unit 19 Power 1 unit Ket : khusus untuk rekorder, pianika dan harmonika diwajibkan ketua program studi agar masing-masing mahasiswa memilikinya. Tabel 4.7 : Jumlah Ruang Program Studi Pendidikan Sendratasik No Ruang Jumlah Keterangan 1 Ruang dosen 2 Baik 2 Ruang KBM 4 Baik 3 Ruang penyimpanan alat musik 1 Baik 4 Aula 1 Baik 5. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Program Studi Pendidikan Sendratasik Unwira Kupang Kegiatan ekstrakurikuler pada umumnya dilakukan apabila ada suatu perlombaan antarprogram studi, kampus maupun kegiatan perlombaan di luar kampus dan juga pada saat akan diadakannya Kegiatan Kemah Bakti Mahasiswa. Kegiatan tersebut baik adanya

61 karena bertujuan untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat atau minat serta memperluas wawasan pengetahuan, peningkatan nilai dan sikap. Banyak prestasi yang telah dicapai dan mengharumkan nama Universitas dan Program studi antarkampus sampai ke tingkat daerah, misalnya : 1) Juara 1 Lomba Vokal Group antarfakultas UNWIRA Kupang tahun ) Juara 1 Lomba Vokal Group Tingkat Daerah (pangan lokal) tahun 2010 dan tahun ) Juara 1 Lomba Vokal Solo antarfakultas UNWIRA Kupang, tahun ) Juara 2 Lomba Vokal Solo antarfakultas UNWIRA Kupang tahun ) Juara 1 Lomba Tari Kreasi antarfakultas pada peringatan Dies Natalis UNWIRA Kupang tahun 2011 dan tahun ) Juara 2 Lomba Lukis Peringatan Ulang Tahun UNWIRA Kupang tahun ) Juara 1 Lomba Tari Daerah NTT Tingkat Kota Kupang untuk piala bergilir Walikota tahun 2013 dan mendapatkan satu piala tetap. 8) Juara 2 Lomba Vokal Group Tingkat Daerah (pangan lokal) tahun ) Juara I Fesival Budaya Daerah NTT tahun 2014 oleh grup A mahasiswa Sendratasik Unwira Kupang. 10) Juara II Festival Budaya Daerah NTT tahun 2014 oleh grup B mahasiswa Sendratasik Unwira Kupang. Selain mengikuti perlombaan seni, mahasiswa musik Program Studi Pendidikan Sendratasik UNWIRA Kupang juga mengikuti perlombaan lain diluar seni guna turut berpartisipasi dalam kegiatan Dies Natalis UNWIRA Kupang dalam perlombaan Footsal.

62 C. Hasil Penelitian 1. Proses Perekutan Minat Musik Program Studi Sendratasik Dalam penelitian ini penulis merekrut kelompok minat Musik dengan cara memilih kelompok Pemusik khususnya mahasiswa semester IV Program Studi Sendratasik, dengan menanyakan kesediaan dari mereka. Peneliti mendapatkan tiga orang pemusik diantaranya adalah : Tabel. 4.8:Daftar Nama Pemusik Tarian Kreasi Ine Pare. No Nama Pemusik No Regis Keterangan 1 Hendrikus Dias Pemegang Gendang dan keyboard 2 Heribertus Lami Pemegang Gong 1 3 Ricard Rawi Pemegang Gong 2, 3 dan 4 2. Jadwal Latihan Pemusik Untuk pencapain hasil yang maskimal harus didukung oleh jadwal latihan yang teratur. Jadwal latihan pemusik pada kelompok minat musik semester IV Program Studi Sendratasik Unwira Kupang di mulai pada tanggal 11 sampai 19.

63 Kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama dari pelatih dan para mahasiswa agar tidak bertabrakan dengan jadwal perkuliahan. Tabel.4.9:Jadwal Latihan Pemusik. No Hari/tanggal Waktu Keterangan 1. Sabtu, 11 Juli Latihan peralat musik 2. Senin, 13 Juli Latihan peralat musik 3. Selasa, 14 Juli Latihan gabung 4. Rabu, 15 Juli Latihan gabung 5. Kamis, 16 Juli Latihan gabung pemusik dengan penari 6. Jumad, 17 Juli Latihan gabung pemusik dengan penari 7. Sabtu, 18 Juli Latihan gabung pemusik dengan penari 8. Minggu, 19 Juli Pentas 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Garapan Iringan Musik Ine Pare a. Tahap awal Pada tahap awal penulis memperkenalkan meteri penelitian yaitu iringan musik tarian kreasi Ine Pare. Pada penelitian ini alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian kreasi ine Pare ada (3) tiga jenis alat musik yaitu terdiri dari empat buah gong, satu buah gendang dan satu buah keyboard (alat musik keyboard digunakan sebagai alat musik pembantu). Penulis melatih para pemusik secara perorangan berdasarkan jenis alat musik yang dimainkan. 1. Latihan alat musik Bongo Latihan alat musik bongo dilakukan pada hari sabtu tanggal 11 Juli tahun Pada proses ini peneliti memberitahukan kepada salah seorang pemain mengenai pola ritme yang akan dimainkan dalam sendratari kreasi.

64 Pola ritme bongo tersebut adalah sebagai berikut: Part.4.1 Pola ritme bongo. Pada pola ritme diatas digunakan pada setiap pola gerak dari pola gerak 1 sampai pola gerak 7. Bongo Pengembangan Gambar 4.3. latihan pola iringan alat musik bongo (Dok. Yohanes T. Bako) Pola gerak pengembangan pukulan bomgo diatas digunakan pada pola gerak ke-4 dan transisi ketika penari membentuk lingkaran serta pada pola gerak ke 7 saat pemenggalan kepala ine pare. 2. Latihan alat musik Gong 1,2 dan 3

65 Latihan alat musik Gong 1,2 dan 3 dilakukan pada hari sabtu tanggal 11 Juli tahun Latihan gong 1 dilakukan setelah sesudah latihan bongo selesai. Pada proses ini peneliti memberitahukan kepada salah seorang pemain mengenai pola ritme yang akan dimainkan dalam sendratari kreasi. Pola ritme Gong 1,2 dan 3 tersebut adalah sebagai berikut: Part.4.2 Pola ritme Gong 1,2 dan 3. Gambar 4.4. latihan pola iringan alat musik gong 2,3. (Dok. Yohanes T. Bako) Pada pukulan musik gong 1, gong 2 dan gong 3 diatas di gunakan pada setiap pola gerak dari pola lantai Latihan alat musik Gong 4 Latihan alat musik Gong 4 dilakukan pada hari sabtu tanggal 11 Juli tahun Latihan gong 4 dilakukan setelah sesudah latihan gong 1,2 dan 3

66 selesai. Pada proses ini peneliti memberitahukan kepada salah seorang pemain mengenai pola ritme yang akan dimainkan dalam sendratari kreasi Part.4.3 Pola iringan gong 1. Gambar 4.5. latihan pola iringan alat musik gong 1. (Dok. Yohanes T. Bako) Pada pukulan musik gong 4 juga sama pada setiap pola gerak. Dan tidak terdapat pengembangan pukulan. 4. Pemilihan jenis voice pada Keyboard Peneliti memilih jenis voice pada keyboard sebagai pengiring dalam suasana yang ada pada tarian kreasi Ine Pare. Pemilihan jenis voice yang diambil adalah Bunyi Burung (tweet) Bunyi ritual suasana tentang klimax knfik

67 Bunyi angin (win) Bunyi guntur (thunder) Bunyi air (shower) Bunyi ayam hutan (fretnoiz) Bunyi suling (user) Gambar 4.6.Pemilihan voice pada keybort (Dok. Yohanes T. Bako) Penggunaan voice dipakai pada saat percakapan disesuaikan dengan situsi dalam cerita Ine Pare.

68 b. Tahap inti Pada tahap ini yang dilakukan penulis adalah mengabungkan semua pemusik untuk bermain secara bersama-sama, berdasarkan partitur yang ada. : Part.4.4 Polaritme Bongo,Gong 1,Gong 2,3,4. Pada partitur di atas, iringan musik digunakan pada setiap pola gerak dengan rincian sebagai berikut : Pola Gerak I (Arah hadap ke depan) diulang sebanyak 12 birama. Pola gerak satu, hitungan sebanyak 6x8, sehingga pukulan musik Pola Gerak II

69 Pada pola gerak yang kedua terdapat 2x8 hitungan sehingga pola ritme pukulan musik diulang sampai 4 birama, pola gerak ini masih menggunakan pola ritme yang sama dengan pola gerak sebelumnya. Pola Gerak III (Arah penari pria, hadap ke dalam) Arah hadap penari wanta ke depan) Pada pola gerak yang ketiga terdapat 4x8 hitungan sehingga pola ritme pukulan musik diulang sampai 8 birama dengan pukulan musik yang sama pada pola gerak sebelumnya.. (Semua arah hadap ke depan) Setelah itu pola gerak mengalami transisi sebagai berikut:

70 Pada pola gerak transisi ini terdapat pengembangan musik, yaitu sebagai berikut : Part,Bongo Pola Gerak V Arah hadap ke dalam Pada pola gerak kelima terdapat 3x8 hitungan dengan pola ritme iringan musik diulang sampai 6 birama Setelah itu pola gerak mengalami transisi, dua penari pria dan wanita meninggalkan panggung, sedangkan ketiga penari tersisa

71 mengambil posisi berbanjar. Pukulan tiap alat musik sama dengan pola gerak satu sampai pola gerak 1-4. Pola Gerak transisi Arah hadap ke depan Pola Gerak 6 Arah hadap ke depan Dan Pola Gerak 7 Arah hadap ke depan Pola ritme iringan music pada pola gerak 6 dan pola gerak 7 masih sama dengan iringan musik pada pola gerak sebelumnya. Diulang sampai 16 birama dengan hitungan 8x8 dengan pola ritme iringan musik sebagai berikut: Pola ritme Bongo,Gong 1,Gong 2,3,4.

72 Kesuliatan pada tahap ini adalah saat bermain secara bersama-sama masing-masing anggota belum bisa bermain secara kompak karena diantara mereka masih mempertahankan tempo masing-masing dan belum sesuai teman. Karena itu upaya yang dilakukan penulis adalah melatih mereka secara berulang-ulang dan penulis membantu dengan memberikan tempo menggunakan gendang sampai semua pemusik dapat bermain secara kompak. Pada pola dan dinamika iringan sesuai dengan dialog tarian kreasi Ine Pare, sebagai berikut:voice yang di gunakan dalam percakapan ini yaitu: bunyi burung ( tweet ),bunyi ritual tentang klimax knfik,bunyi angin (win),bunyi air (shower),bunyi guntur (thunder ),bunyi ayam hutan (fretnoiz),bunyi suling (user) dan bunyi potong kayu. Mbu : Kak, dimana ayah dan ibu kita? Ndale : ayah dan ibu kita telah tiada mbu. Sipi : kenapa harus orang tua kita kak? KENAPA?! Ndale : adikku, saat ini kita hanya bisa berpasrah kepada Yang Kuasa, kita tidak bisa berbuat apa-apa semua telah terjadi. Kita hanya bisa bertahan hidup dengan makan serbuk kayu yang sudah lapuk.

73 Sipi : apa kak??! Mbu : apakah tidak ada cara lain kak? Ndale : adikku, kita harus menerima semua keadaan saat ini, kita tidak punya orang tua lagi jadi kita jalani saja apa adanya. Mbu : oh iya kak, kemarin saat aku mencari kayu api di rawarawa tanganku terluka dan ketika darahku jatuh di lumpur darah itu berubah menjadi padi. Sedangkan pada pola gerak 7 juga terdapat dialog antara Mbu dan Ndale yaitu sebagai berikut:dalam percakapan ini vois yang di gunakan yaitu: bunyi burung ( tweet ),bunyi ritual tentang klimax knfik,bunyi angin (win),bunyi air (shower), bunyi ayam hutan (fretnoiz),bunyi suling (user) dan bunyi potong kayu. Ndale : Mbu, biar bagaimanpun upacara ini harus segera kita lakukan agar kita mendapatkan makanan yang lebih baik dari sekarang, dan dapat memenuhi kebutuhan orang-orang disekitar kita. Mbu : Ratu neku mbale dowa awu Fara mbale dowa tana So aku peno dowa no, nebo Pida no bita, ngere embu rara Kobe lima rua aku tei tondo

74 Wula telu aku tea, wula sutu aku sula nua Sai renggi aku tau nei Sa ripi, sa buku, sa laru Beke kau tanggo Nuwa kobe nuwa leja 3. Tahap akhir Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah Pementasan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juni Pementasan sendratari Ine Pare Oleh Mahasiswa Sendratasik Semester IV Unwira Kupang, dengan diiringi Musik Gong gendang (Nggo Lamba) Kreasi Oleh Mahasiswa Sendratasik Unwira Kupang sebagai hasil kerja sama antara penulis dan Linda H. D Nurak yang melakukan penelitian dengan judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Minat Tari Mahasiswa Sendratasik Semester IV Dalam Sendratari Kreasi Ine Pare Melalui Metode Imitasi dan Metode Drill. Pentas terakir (Dok. Yohanes T. Bako) Gambar 4.7.

PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL

PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar terjadinya transfer pengetahuan keterampilan yang paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan,

Lebih terperinci

OLEH STEVIANI TUA MAY NO

OLEH STEVIANI TUA MAY NO UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PADUAN SUARA MELALUI PENERAPAN TEKNIK DINAMIKA DENGAN METODE APRESIASI PADA LAGU HYMNE GURU KARYA SARTONO ARRANSEMEN PETRUS RIKI TUKAN BAGI MAHASISWAI/I MINAT PADUAN SUARA SENDRATASIK

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELOMPOK PADUAN SUARA SMPN 3 GOLEWA DALAM MEMBACA SOLMISASI MELALUI METODE SOLFEGIO

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELOMPOK PADUAN SUARA SMPN 3 GOLEWA DALAM MEMBACA SOLMISASI MELALUI METODE SOLFEGIO UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELOMPOK PADUAN SUARA SMPN 3 GOLEWA DALAM MEMBACA SOLMISASI MELALUI METODE SOLFEGIO SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH REYNELDIS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YOHANES DHAMBO NO.REG :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YOHANES DHAMBO NO.REG : UPAYA MENERAPKAN POLA IRINGAN BAS-AKOR UNTUK MENGIRINGI LAGU MODEL TWINKLE-TWINKLE LITTLE STAR PADA ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU MINAT KEYBOARD GEREJA GMIT BET EL OESAPA TENGAH MENGGUNAKAN METODE DRILL SKRIPSI

Lebih terperinci

PROSES MENGARANSEMEN LAGU POP ANAK NAIK KERETA API (CIPT

PROSES MENGARANSEMEN LAGU POP ANAK NAIK KERETA API (CIPT PROSES MENGARANSEMEN LAGU POP ANAK NAIK KERETA API (CIPT. IBU SOED) DALAM BENTUK MUSIK INSTRUMENTAL ORKESTRA DENGAN MENGGUNAKAN MENU STYLE CREATOR PADA PROGRAM KEYBOARD YAMAHA PSR-S710 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN NYANYIAN KAKOR LALONG SEBAGAI SALAH SATU LAGU DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR PADA SISWA KELAS VIII B SMPK ADISUCIPTO KUPANG SKRIPSI

PEMBELAJARAN NYANYIAN KAKOR LALONG SEBAGAI SALAH SATU LAGU DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR PADA SISWA KELAS VIII B SMPK ADISUCIPTO KUPANG SKRIPSI PEMBELAJARAN NYANYIAN KAKOR LALONG SEBAGAI SALAH SATU LAGU DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR PADA SISWA KELAS VIII B SMPK ADISUCIPTO KUPANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

OLEH THERESIA BHUNGA NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

OLEH THERESIA BHUNGA NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPAYA PEMBELAJARAN TARI TRADISIONAL SA A NAGEKEO MELALUI METODE DRILL PADA MAHASISWA SEMESTER 1 MINAT TARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNWIRA KUPANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

OLEH MARIA MAURENTINA NDIKE NIM

OLEH MARIA MAURENTINA NDIKE NIM UPAYA PEMBELAJARAN TARI TRADISIONAL TEA EKU MELALUI METODE DRILL PADA MAHASISWA MINAT TARI SENDRATASIK SEMESTER III UNWIRA KUPANG TAHUN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: JAMES DOSI BERIBE

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: JAMES DOSI BERIBE PEMBELAJARAN TEKNIK PENJARIAN DAN PERNAPASAN REKORDER SOPRANO MELALUI METODE DRILL DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA-SISWI MINAT REKORDER KELAS IX A SMP ANGKASA KUPANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN KEYBOARD DASAR PADA SISWA-SISWI KELAS IX SMPK ADISUCIPTO PENFUI KUPANG SKRIPSI

METODE PEMBELAJARAN KEYBOARD DASAR PADA SISWA-SISWI KELAS IX SMPK ADISUCIPTO PENFUI KUPANG SKRIPSI METODE PEMBELAJARAN KEYBOARD DASAR PADA SISWA-SISWI KELAS IX SMPK ADISUCIPTO PENFUI KUPANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Adrianus Natar NIM : 17107023

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN MUSIK ANSAMBEL PIANIKA DALAM MEMAINKAN LAGU SATU NUSA SATU BANGSA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN MUSIK ANSAMBEL PIANIKA DALAM MEMAINKAN LAGU SATU NUSA SATU BANGSA UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN MUSIK ANSAMBEL PIANIKA DALAM MEMAINKAN LAGU SATU NUSA SATU BANGSA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBELAJARAN PENJARIAN PADA SISWA-SISWI SMP NEGERI 1 KUPANG TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

MEMPERKENALKAN GERAK TARI KREASI BAGI CHEERLEADERS KELOMPOK DRUM BAND SMPK ST. YOSEPH NAIKOTEN KUPANG DIIRINGI IRAMA MARS LAGU BANGUN PEMUDI PEMUDA

MEMPERKENALKAN GERAK TARI KREASI BAGI CHEERLEADERS KELOMPOK DRUM BAND SMPK ST. YOSEPH NAIKOTEN KUPANG DIIRINGI IRAMA MARS LAGU BANGUN PEMUDI PEMUDA MEMPERKENALKAN GERAK TARI KREASI BAGI CHEERLEADERS KELOMPOK DRUM BAND SMPK ST. YOSEPH NAIKOTEN KUPANG DIIRINGI IRAMA MARS LAGU BANGUN PEMUDI PEMUDA MEGGUNAKAN METODE MENIRU DAN METODE DRILL S K R I P S

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perkenalan musik iringan tarian kreasi Ine Pare Pada Kelompok Minat musik Semester

BAB V PENUTUP. perkenalan musik iringan tarian kreasi Ine Pare Pada Kelompok Minat musik Semester BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa perkenalan musik iringan tarian kreasi Ine Pare Pada Kelompok Minat musik Semester IV Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

3. Karakteristik tari

3. Karakteristik tari 3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK SYAIR GAMBUS DI DESA LITE, KECAMATAN ADONARA TENGAH, KABUPATEN FLORES TIMUR

ANALISIS BENTUK SYAIR GAMBUS DI DESA LITE, KECAMATAN ADONARA TENGAH, KABUPATEN FLORES TIMUR ANALISIS BENTUK SYAIR GAMBUS DI DESA LITE, KECAMATAN ADONARA TENGAH, KABUPATEN FLORES TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan KRISTOFORUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Seni Budaya merupakan satu mata pelajaran yang dituntut oleh kurikulum untuk diajarkan atau diberikan kepada peserta didik mulai tingkat TK sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK MEMBACA SOLMISASI PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 LANGKE REMBONG KABUPATEN MANGGARAI MELALUI METODE PEMBELAJARAN SOLFEGIO

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK MEMBACA SOLMISASI PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 LANGKE REMBONG KABUPATEN MANGGARAI MELALUI METODE PEMBELAJARAN SOLFEGIO UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK MEMBACA SOLMISASI PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 LANGKE REMBONG KABUPATEN MANGGARAI MELALUI METODE PEMBELAJARAN SOLFEGIO. TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN RAGAM GERAK TARIAN TIBA MEKA BAGI MAHASISWA MINAT TARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN RAGAM GERAK TARIAN TIBA MEKA BAGI MAHASISWA MINAT TARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MENGGUNAKAN METODE DRILL PENERAPAN RAGAM GERAK TARIAN TIBA MEKA BAGI MAHASISWA MINAT TARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MENGGUNAKAN METODE DRILL S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2 Mata Pelajaran : SENI BUDAYA Hari / Tanggal : Kelas/Semester : VII / 2 Waktu :. menit I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan 1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN A. Landasan Teori 1. Kebudayaan Banyak orang mengartikan kebudayaan dalam arti yang terbatas yaitu pikiran, karya, dan semua hasil karya manusia yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang musik tidak akan pernah ada habisnya, karena musik begitu melekat, begitu dekat dengan kehidupan manusia. Musik telah ada sejak sebelum Masehi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Musik dewasa ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada beberapa refrensi, musik dianggap sebagai penyeimbang kemampuan otak kanan dan otak kiri. Musik

Lebih terperinci

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006 (SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa atau mencapai tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Seni Pertunjukan dalam Tradisi Masyarakat Seni pertunjukan yang terdapat dalam tradisi masyarakat, umumnya masih banyak ditemui ritual-ritual yang berkenaan dengan sebuah prosesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena bangsa Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan keanekaragaman budaya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosial budaya, ekonomi, letak geografis, pola kegiatan keseharian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. Kebudayaan lokal sering disebut kebudayaan etnis atau folklor (budaya tradisi). Kebudayaan lokal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan, baik untuk sistem kepercayaan, sistem sosial maupun sebagai hiburan. Kegiatan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diharapkan dapat mengembangkan berbagi macam kecerdasan anak. Pendidikan pada anak usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, sebab selalu hadir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia itu sendiri. Seni berkembang dari perasaan manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sumedang memang dikenal memiliki beraneka ragam kesenian tradisional berupa seni pertunjukan yang biasa dilaksanakan dalam upacara adat daerah, upacara selamatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan wahana komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada rentang usia dari 0 sampai dengan usia 8 tahun (Solehudin, 1997 : 23). Dan usia ini juga disebut dengan golden

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Program Musik Komposisi ini terbagi dalam dua bagian, bagian pertama bercerita tentang kehidupan masa kecil orangtua, bagian kedua bercerita tentang kisah ketika orangtua penulis

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk `BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik diperkirakan telah lahir sejak kehadiran manusia modern homo sapien yaitu sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Kehidupan mereka yang berpindah-pindah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk di dunia. Makhluk hidup di bumi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pertunjukan yang ada di Indonesia sangat beragam bentuk dan jenisnya. Seni pertunjukan yang berada dalam suatu lingkungan masyarakat Indonesia tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan banyak suku dan budaya yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian pustaka sangat diperlukan dalam penyusunan sebuah karya ilmiah. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep konsep yang mendukung pemecahan masalah dalam suatu penelitian yang

Lebih terperinci

STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG

STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU Sri Martini Guru SMP Negeri 2 Singingi srimartini173@gmail.com ABSTRAK Seni musik calempong Kampar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menaruh harapan besar terhadap pendidikan demi perkembangan masa depan bangsa ini,

BAB I PENDAHULUAN. menaruh harapan besar terhadap pendidikan demi perkembangan masa depan bangsa ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar. Hal ini diakui oleh segenap warga masyarakat demi kelangsungan masa depan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama (ritmik), dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik manusia sebagai individu, manusia sebagai kelompok masyarakat. Kondisi ekonomi, sosial dan adat istiadat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari Sabang sampai Merauke terdapat suku dan ragam tradisi, seperti tradisi yang ada pada suku Jawa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif dan kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945.melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945.melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar utama pembangunan bangsa oleh karena itu banyak harapan yang disandarkan pada dunia pendidikan.sebagai salah satu upaya memanusiakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak terlepas dari segi-segi kehidupan manusia. Kesenian juga merupakan cerminan dari jiwa masyarakat. Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari 33 Provinsi, 17.508 Pulau dan 238 juta penduduk, Indonesia dikenal di mata dunia memiliki kekayaan serta keanekaragaman

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai berbagai suku bangsa dan warisan budaya yang sungguh kaya, hingga tahun 2014 terdapat 4.156 warisan budaya tak benda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi merupakan aktivitas ilmiah tentang prilaku manusia yang berkaitan dengan proses mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia. M usik tak sekedar memberikan hiburan, tetapi mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang dipastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara Etimologi istilah seni berasal

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER STANDAR KOMPETENSI : : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN : IV : 1 (Ganjil) : 1. Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi Dasar 1.1. Menjelaskan makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih kepekaan dan keterampilan melalui media suara. Unsur-unsur musik menurut Jamalus (1998 :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DISUSUN OLEH Komang Kembar Dana Disusun oleh : Komang Kembar Dana 1 MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA STANDAR KOMPETENSI Mengapresiasi karya seni teater KOMPETENSI DASAR Menunjukan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekayaan kesenian tradisi di Indonesia sangat banyak dan beragam, oleh karena itu amat disayangkan jika kesenian tersebut punah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya

Lebih terperinci

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni pertunjukan merupakan ekspresi dan kreasi seniman serta masyarakat pemiliknya yang senantiasa hidup dan berkembang seiring dinamika atau perubahan zaman. Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas manusia sepanjang sejarah mencakup berbagai macam kegiatan,di antaranya adalah seni yang di dalamnya termasuk seni tari. Batasan seni tari sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran yang sama, meskipun implementasi pembelajarannya berbeda. Hal ini dapat

Lebih terperinci

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar Yulisetiana Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Seni Budaya Universitas Negeri Surabaya Yulisetiana73@yahoo.com Abstrak Melihat pentingnya pendidikan seni musik untuk siswa Sekolah Dasar, maka guru musik

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program pendidikan dasar dan menengah yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan nenek moyang. Sejak dulu berkesenian sudah menjadi kebiasaan yang membudaya, secara turun temurun

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : SMP : VIII (Delapan) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA Standar : SENI RUPA 1. Mengapresiasi karya seni rupa Kegiatan 1.1 Mengidentifikasi jenis karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat dimaknai sebagai bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa, tarian dan adat istiadat yang dimiliki oleh setiap suku bangsa juga sangat beragam. Keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merayakan upacara-upacara yang terkait pada lingkaran kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Karo. Upacara atau perayaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VII (Tujuh) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa 1.1. Mengindentifikasi jenis karya seni rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek kepribadian anak yang perlu dikembangkan adalah kreativitas. Maslow & Roger (dalam Sujiono & Sujiono, 2010, hlm. 40) memandang bahwa kreativitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah suatu peristiwa sosial yang mempunyai tenaga kuat sebagai sarana kontribusi antara seniman dan penghayatnya, ia dapat mengingatnya, menyarankan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN A. ALAT MUSIK A.1 SASANDU Sasandu adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik dari Rote ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan

Lebih terperinci