Kata kunci: Transmission Loss

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci: Transmission Loss"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN RUANG PENGUKURAN TRANSMISSION LOSS MINI DI JURUSAN TEKNIK FISIKA ITS M. Bayu Lazuardy T., dan Andi Rahmadiansah ST, MT. Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, ITS Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 Abstrak Koefisien absorbsi dari suatu bahan adalah salah satu hal yang penting dalam dunia akustik. Pada saat ini sudah banyak ruang akustik yang dapat menyerap suara dengan bahan akustik yang beraneka ragam.pemantulan suara pada saat ini masih kurang banyak menarik perhatian masyarakat, pemantulan suara bisa dapat mendapatkan perhatian yang besar didalam dunia industri terutama bahan. Tingkat pemantulan suara merupakan salah satu kriteria penting bagi sebuah bahan. Isolasi suara dari bahan-bahan sangat diperlukan dalam mengendalikan kebisingan (noise). Sifat isolasi suara dari bahan-bahan dapat diketahui dengan mengukur transmission loss. Dalam perancangan ruang dengung mini ini menggunakan dua ruang dengung mini dengan volume 9m 3. Dari perancangan yang dilakukan ruang pengukuran transmission loss mini dapat menjadi alat uji spesimen, khususnya di jurusan Teknik Fisika ITS. Kata kunci: Transmission Loss K I. PENDAHULUAN oefisien absorbsi suatu bahan merupakan kriteria ideal untuk merancang ruang akustik dengan bahan yang sangat absorbs (menyerap). Untuk mencari suatu koefisien absorbsi dari suatu bahan dapat dilakukan dengan beberapa macam alat, yaitu ruang pengukuran transmission loss. Ruang pengukuran transmission loss mempunyai fungsi sebagai ruangan yang dapat menentukan nilain absorpsi dari suatu spesimen uji. Saat ini Teknik Fisika ITS khususnya di laboratorium akustik dan fisika bangunan masih belum memiliki ruang pengukuran transmission loss yang sesuai dengan standar yang digunakan disaat ini. Fungsi dari ruang pengukuran transmission loss banyak di butuhkan di laboratorium akustik dan fisika bangunan baik untuk kebutuhan akademis maupun penelitian. Oleh karena itu kami mengusulkan untuk pembuatan rancang bangun ruang pengukuran transmission loss mini, dengan ukuran 3,m x,5m x 2m karena hal ini menyesuaikan dengan kondisi didalam laboratorium, selain itu nantinya ruang dengung mini disesuaikan dengan standar yang ada, agar ruang dengung mini ini dapat menunjang kegiatan akademik dan penelitian khususnya di Teknik Fisika ITS Surabaya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Pengukuran Transmission Loss Mini Ruang pengukuran transmission loss dapat digunakan sebagai ruangan untuk melakukkan pengujian terhadap sebuah spesimen untuk didapatkan nilai transmission loss. Ruang pengukuran transmission loss dapat dianggap sebagai kebalikan dari ruang anechoic, karena batas-batasnya memantulkan dan bukan menyerap. Ruang dengung dirancang atau didesain untuk menentukan output daya suara sumber kebisingan, hilangnya trasmisi partisi, penyisipan sumber kebisingan, karakteristik respon mikrofon dan koefisien penyerapan bahan secara acak. Ruang pengukuran transmission loss mempunyai tujuan untuk menciptakan lingkungan pengukuran akustik, didefinisikan sebagai medan suara di mana aliran energi akustik sama di segala arah. Untuk membuat ruang dengung yang sempurna harus pertimbangan yang sangat hati hati. Faktor yang harus dipertimbangkan untuk membuat ruang dengung adalah : volume interior, dimesi ruangan untuk menguji objek, isolasi getaran, sistem ventilasi, pintu, dan sistem elektronik. Gambar. Rancangan Ruang Pengukuran Transmission Loss Mini Ruang pengukuran transmission loss ini mempunyai 3 bagian yaitu : source room, specimen space, receiving room. Source room berfungsi sebagai ruangan yang menjadi tempat pembangkitan sumber suara, specimen space mempunyai fungsi sebagai tempat spesimen yang akan diujikan atau diukur, sedangkan receiving room berfungsi sebagai ruangan penerima,

2 2 ruangan ini dikatakan sebagai ruang penerima dikarenakan microphone atau sound level meter diletakan diruangan tersebut. B. Transmission Loss Pada suatu bahan akustik bahan akustik faktor karakteristik yang dinilai adalah nilai transmission loss (TL) material akustik. Dengan kata lain kemampuan materia akustik untuk tidak meneruskan bunyi dari ruang sumber suara terhadap ruang penerima. Untuk mengisiolasi atau tidak meneruskan bunyi kepada ruang penerima dibutuhkan sebuah bahan yang memiliki nilai transmission loss yang tinggi. Transmission loss menyatakan besarnya energi yang hilang karena gelombang bunyi melewati sebuah penghalang atau partisi seperti pada ilustrasi berikut : sebagai ruang sumber suara, serta ruang yang lain berperan sebagai ruang penerima suara. Besar dari rugi transmisi dari bahan partisi tidaklah sama dengan selisih tingkat tekanan suara antara ruang sumber dengan ruang penerima, dipengaruhi oleh absorpso suara antara ruang sumber dengan ruang penerima, tetapi masih dipengaruhi oleh absorpsi suara pada ruang penerima. Sehingga persamaan yang digunakan dalam pengukuran ruang dengung adalah Atau TL = L L log TL = NR + 0 log S A rec S A rec dan NR = L L dengan NR adalah noise reduction, L adalah tingkat tekanan suara dalam ruang sumber, L 2 adalah tingkat tekanan suara dalam ruang penerima, S adalah luas sampel bahan partisi [m 2 ], A rec = Sα sab = total penyerapan suara pada ruang penerima [m 2 Sabine], V volume ruang penerima [m 3 ], serta T 60 waktu dengung ruang penerima. Untuk mendapatkan nilai transmission loss dari spesimen bahan yang diuji menggunakan persamaan yang mengikut standar sebagai berikut : Gambar 2.2 Transmisi Bunyi Melewati Partisi Pada gambar 2.2 dijelaskan terjadinya pengurangan tingkat tekanan bunyi dari 00dB menjadi 55dB. Pengurangan ini terjadi dikarenakan bahan atau spesimen partisi mengubah energi menjadi bentuk energi lainnya. melalui proses pengurangan tersebut maka yang tersaring menjadi energi bunyi hanya sebagian. Transmission Loss atau rugi transmisi dapat didifeinisikan dengan rasio logaritmis antara daya suara (W τ) yang ditransmisikan oleh sebuah bahan partisi terhadap daya suara yang datang (W i). Transmission Loss (TL) umumnya digunakan sebagai parameter kemampuan bahan dalam meredam sebuah suara. Secara sistem matematis dapat dirumuskan sebagai : W TL = 0 log 2. W i TL = 0 log dengan τ sebagai koefisien transmisi suara dari bahan yang digunakan, yatu rasio antara daya suara yang ditransmisi suatu bahan partisi terhadap daya suara yang datang. Pengukuran transmission loss suatu bahan partisi membutuhkan dua ruang dengung yang salah sisinya bersebelahan dengan ruang yang satu berperan 2.2 TL = NR + 0 log 0 S 0 log 0 A Dimana TL adalah transmission loss, NR (Noise Reduction), S adalah luas penampang bidang partisi antara source room dengan recieving room, dan A 2 adalah luas bidang serap pada receiving room. NR didapatkan dari nilai input dikurangi nilai output ketika pengambilan data di ruang dengung min C. Transmission Loss Komposit Masalah dari sebuah ruang pengukuran transmission loss terdapat pada ruang sumber suara (source room) dengan ruang penerima (recieving room) dimana ketika dua ruangan dipisahkan dengan sebuah partisi, partisi di ruang pengukuran transmission loss berupa sebuah tembok yang memiliki sebuah permukaan yang terdiri dari dua jenis bahan yang berbeda. Penggunaan bahan atau material komposti pada partisi atau dinding dapat menghasilkan transmission loss yang lebih tinggi daripada dinding yang berbahan sama atau homogen terutama ketika pada frekuensi tinggi. Transmission loss dapat dihitung menggunakan keseluruhan menggunakan elemen dinding komposit yang memiliki nilai transmission loss terkecil. Transmission loss untuk dinding komposit yang berbeda dapat dihitung menggunakan persamaan : TLcomp = 0 log ( τ ) 2.7 Dimana TL comp adalah transmission loss composite dan τ sebagai koefisien transmisi suatu bahan. Koefisien transmisi

3 3 dinding komposit rata-rata untuk sebuah dinding komposit dapat menggunakan persamaan berikut τ= Sτ+S2τ2+S3τ3 Snτn S+S2+S3..Sn Dimana τ adalah τ tiap frekuensi yang akan dihitung, τ sebagai koefisiensi transmisi tempat spesimen sedangkan τ 2 sebagai koefisiensi transmisi dinding partisi. S sebagai luas permukaan spesimen, dan S 2 sebagai luas permukaan dinding partisi keseluruhan. III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijabarkan tentang mengenai rancang bangun ruang dengung mini di jurusan Teknik Fisika ITS, terdapat metodologi yang dilakukan secara bertahap. A. Alur Perancangan Pada bab ini akan dijabarkan tentang mengenai rancang bangun ruang pengukuran transmission loss mini di jurusan Teknik Fisika ITS, terdapat metodologi yang dilakukan secara bertahap. Gambar 3 Flowchart Alur Perancangan Dari flowchart diatas dapat diketahui tahapan-tahapan dalam perancangan ruang pengukuran transmission loss mini. Tahapan pertama dari perancangan ini adalah mendesain ruang pengukuran transmission loss mini, desain ruang pengukuran transmission loss mini menentukan ukuran dari ruang pengukuran transmission loss mini agar dapat mendapatkan 2.8 waktu dengung yang baik. Tahapan selanjutnya menentukan bahan yang akan digunakan untuk sebagai bahan ruang pengukuran transmission loss mini, material material ini sangat berpengaruh untuk pemantulan suara karena setiap material memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tahapan berikutnya adalah pembangunan ruang pengukuran transmission loss mini, pembangunan ruang pengukuran transmission loss mini ini memiliki beberapa tahap yaitu, pembuatan rangka ruang pengukuran transmission loss mini lalu pembuatan lantai, pemasangan material, pemasangan atap dan tahap terakhir dari pembangunan ruang pengukuran transmission loss mini adalah pemasangan pintu pada kedua sisi bangunan. Tahap pembangunan ruang pengukuran transmission loss mini selesai dilanjutkan pada tahap validasi, validasi ruang dengung ini dilakukan dengan cara mendapatkan nilai transmission loss pada ruang pengukuran transmission loss yang telah teruji, dalam perancangan ini validasi menggunakan ruang pengukuran transmission loss yang dimiliki oleh Laboratorium Fisika Bangunan, Fisika Teknik, ITB. Nilai transmission loss yang didapatkan menggunakan ruang pengukuran transmission loss milik Fisika Teknik ITB dibandingkan dengan nilai transmission loss yang dirancang pada perancangan Tugas Akhir ini. IV. PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan tentang pemaparan data-data yang telah diperoleh dari pengambilan data ruang pengukuran transmission loss mini, dan akan diolah untuk menvalidasi ruang pengukuran transmission loss yang di rancang. A. Desain Ruang Pengukuran Transmission Loss Mini Desain ruang pengukuran transmission loss mini yang dirancang berukuran 3,m x,5m x 2m. Untuk Mencapai sifat akustik dalam pengukuran transmission loss mini desain yang ditetapkan adalah sebagian besar kebisingan menggunakan dari dari 250 Hz keatas,dikarenakan ruang mini atau kecil mampu membaca dari batas frekuensi ini. Penyebaran nilai yang diukur setara dengan ruangan pengukuran transmission loss. Ruang ini harus mempunyai konstruksi bahan dan komponen yang mudah dibangun. Dalam setiap ruangan kubik atau persegi panjang akan berdiri sifat gelombang. Pada frekuensi rendah modus dipisahkan dengan baik dan susah untuk menciptakan diffuse field. Pada frekuensi tinggi dimana panjang gelombang suara jauh lebih kecil dari dimensi ruangan dapat membangkitkan beberapa mode sekaligus. Untuk memastikan bidang difus terkencil dimensi ruangan yang dirancang haru berurutan besarnya dari panjang gelombang frekuensi. Dimana dimensi terkecil adalah lebih dari setengah panjang gelombang dari frekuensiyang dikehendaki ketika perancangan. Sebuah sinyal 250 Hz memliki panjang gelombang,36m( Hz sesuai dengan,70m) dengan dimensi ruangan terkecil harus lebih besar dari 0,68m agar bidang 250Hz untuk menjadi difusi, pengukuran diambil dalam band oktaf harus dipastikan pengukuran Hz wajar sehingga ruangan akan didesain untuk memiliki dimensi terkecil lebih besar dari setengah panjang gelombang.hz atau kurang dari 0,85m

4 4. Dari pernyataan diatas nilai luas minimum adalah 250Hz harus memiliki minimal panjang gelombang,36m. Untuk desain yang dirancang didapatkan untuk setiap ruangan desain ruang pengukuran transmission loss mini yang memiliki dua ruangan dirancang berukuran 3, m x,5m x 2m. B. Perhitungan Transmission Loss Pada Frekuensi 25Hz TL 25 = 0 Log ( τ ) 4,308 = 0 Log ( τ ) 4,308 0 = Log ( τ ) 0 0,43 = ( τ ) 2,69 = ( τ ) τ = 2,69 τ 25 = 0,37 τ 25 (S + S 2 ) τ S = τ 2 S 2 0,37 (3) x 0,36 = τ 2 2,64 0,753 = τbatu Bata Ringan 2,64 0,2852 = τbatu Bata Ringan TL = 0 Log τ2 TL = 0 Log 0,2852 TL = 5,44 Dari perhitungan menggunakan persamaan 2.6 dan 2.7 diatas didapatkan nilai transmission loss menggunakan perhitungan τ sebesar 5,4480 sedangkan nilai transmission loss melalui pengukuran sebesar 4, Hasil perhitungan transmission loss menggunakan persamaan 2.7 dan 2.8 pada frekuensi 60Hz hingga 350Hz dan perbandingan nilai transmission loss melalui pengukuran di ruang pengukuran transmission loss mini dapat dilihat pada tabel 4. dan Gambar 4. dibawah ini : Tabel 4. Hasil Nilai TL Pengukuran dan TL Perhitungan TL TL Freku Source Recieving NR Penguk Perhitu ensi Room Room uran ngan , , ,9 64,8 8,5 7,9 8, 4,30 5,44 3,70 4,59 3,90 4, Transmission Loss ,7 6,9 68,8 62,5 7,8 63, , 69,3 62, , 69 62, 68,9 62,7 68,5 6,9 66,7 59,7 65,9 58,5 63,9 57,3 35 Frekuensi 250 8,8 6,3 8 6,9 6,4 9,9 6,9 6,2 6,6 7 7,4 6,6 4,60 5,90 2,0 2,49 3,80 4,73 2,70 3,25 2,20 2,62 5,70 7,72 2,70 3,25 2,00 2,37 2,40 2,87 2,80 3,38 3,20 3,90 2,40 2,87 Gambar 4. Grafik Perbandingan nilai TL Pengukuran dan TL Perhitungan Pada tabel 4. dan gambar 4. didapatkan nilai transmission loss melalui perhitungan dan melalui pengukuran mempunyai selisih rata rata sebesar satu, disini membuktikan ruang pengukuran transmission loss mini menghasilkan nilai transmission loss yang hanya memiliki selisih sebesar satu dengan dibandingkan melalui perhitungan persamaan 3.7 dan 3.8 C. Pengukuran Transmission Loss TL PENGUKURAN TL PERHITUNGAN Pengukuran transmission loss yang dilakukan di ruang pengukuran transmission loss mini dan ruang pengukuran

5 5 transmission loss milik laboratorium Fisika Bangunan,Fisika Teknik ITB. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan spesimen yaitu batu bata ringan yang berukuran 7,5cm, panjang 60cm, tinggi 20cm dan berat 570 gr lalu dibentuk menjadi persegi yang mempunyai ukuran 60cm x 60cm.selain menggunakan batu bata ringan sebagai uji spesimen, spesimen dari LHI menjadi bahan spesimen yang digunakan validasi ruang pengukuran transmission loss yang dirancang. Spesimen yang di uji mempunya 3 jenis bahan. Perhitungan transmission loss menggunakan persamaan sebagai berikut : TL = NR + 0 log 0 S 0 log 0 A dimana TL adalah transmission loss, NR (Noise Reduction), S adalah luas penampang bidang spesimen, dan A 2 adalah luas bidang serap pada receiving room. NR didapatkan dari nilai input dikurangi nilai output ketika pengambilan data di ruang pengukuran transmission loss mini. S mempunyai nilai 0,36m 2, nilai ini berasal dari ukuran ruang spesimen yang dibentuk dengan ukuran 60cm x 60cm, sedangkan A 2 mempunyai nilai yang didapat dari luas satu ruangan dikalikan dengan nilai koefesiensi serap dari bahan spesimen yang diuji. Luas satu ruangan memiliki besar ruangan sebesar 0,5m 2 dan nilai koefesiensi serap dari spesimen yang diuji. Dari pengukuran yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut : 4.3. Pengambilan Data Titik Tabel 4.2 Data Pengukuran Titik Ruang pengukuran transmission loss Fisika Teknik ITB Source Receiving Frekuensi NR TL Room Room 25 50,29 30,4 9,89 5, ,84 3,76 20,08 5,88 52,82 32,44 20,38 6, ,85 34,36 20,49 6, ,2 42,48 3,64 9,44 63, ,227 5, ,45 50,87 4,58 0,38 64,78 5,24 3,54 9, ,65 49,22 6,43 2, ,4 45,9 8,49 4, ,44 43,08 20,36 6,6 0 6,75 4,6 20,5 5, ,69 42,7 2,52 7, ,2 37,2 22 7, ,8 6,4 22,4 8,20 83,2 64,7 8,5 4, ,5 64,5 7 2, ,8 64 5,8, ,7 65,7 9 4,80 8,5 63,2 8,3 4, , 62,7 9,4 5,20 79,5 58,6 20,9 6, ,9 60,7 22,2 8, ,3 59,2 23, 8, ,6 59,6 2 6, ,5 59,7 22,8 8, , 23,9 9, ,7 25,3 2, Gambar 4.2 Grafik Perbandingan TL Pada Titik Pada gambar 4. menjelaskan bahwa TL (Transmission Loss ruang pengukuran transmission loss Fisika Teknik ITB) dibandingkan dengan TL 2 (Transmission Loss ruang pengukuran transmission loss mini) pada posisi pengambilan data titik, menunjukkan grafik dari ruang pengukuran transmission loss mini membentuk grafik yang mendekati dengan grafik ruang pengukuran transmission loss Fisika Teknik ITB ketika frekuensi berada pada frekuensi 35Hz hingga frekuensi 350Hz. Pada saat frekuensi rendah 25Hz hingga 250Hz grafik ruang pengukuran transmission loss mini tidak serupa dengan grafik dengam ruang pengukuran transmission loss Fisika Teknik ITB. grafik transmission loss dari ruang pengukuran transmission loss mini pada titik sebagian besar telah mendekati grafik yang dimiliki oleh Fisika Teknik ITB ketika berada frekuensi tinggi sedangkan pada frekuensi rendah grafik tidak mendekati. TL TL 2 Tabel 4.3 Data Pengukuran Titik Ruang pengukuran Transmission Loss Mini Source Receiving Frekuensi NR TL Room Room 25 94,9 7,8 23, 8,90

6 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan TL Pada Titik 2 T T DAFTAR PUSTAKA [] D.S. Pallett, E.T. Pierce and D. D. Toth A Small Scale Multi Purpose Reverberation Room. Washington, D.C [2] Xiang Duanqi, Wang Zheng and Chen Jinjing Acoustic Design of a Reverberation Chamber. Beijing, China [3] Chung Y. Tsui, Carl R. Voorhees and Jacson C.S. The Design of Small Reverberation Chambers For Transmission Loss Measurement [4] G. Papanikolaou and A. Trochides. 984 Design od a Test Facility for Transmission Loss Measurement. Thessaloniki, Greece [5] Industrial Acoustics Company. Anechoic and Reverberation Rooms. Iowa, USA Pada gambar 4.2 menjelaskan bahwa TL (Transmission Loss ruang pengukuran transmission loss Fisika Teknik ITB) dibandingkan dengan TL 2 (Transmission Loss ruang pengukuran transmission loss mini) pada posisi pengambilan data titik 2, menunjukkan grafik transmission loss yang dimiliki oleh ruang pengukuran transmission loss mini sudah mendekati ketika frekuensi tinggi. V. KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik keseimpulan bahwa :. Nilai transmission loss yang didapatkan melalui perhitungan mendapatkan nilai standar deviasi sebesar,5 sedangkan nilai transmission loss yang didapatkan melalui pengukuran mendapatkan nilai standar deviasi sebesar,07 2. Nilai transmission loss ruang pengukuran transmission loss mini yang didapat pada frekuensi rendah masih belum mendekati trend grafik nilai transmission loss ruang pengukuran transmission loss yang menjadi acuan. 3. Nilai transmission loss pada frekuensi 25Hz yang didapatkan melalui perhitungan didapatkan nilai sebesar 5,44 sedangkan nilai transmission loss yang didapatkan melalui pengukuran didapatkan nilai sebesar 4,30 4. Nilai transmission loss pada frekuensi 25Hz pada pengukuran ruang transmission loss ITB didapatkan nilai 8,39 sedangkan nilai yang didapatkan pada pengukuran ruang transmission loss mini sebesar 4, Saran Dari kesimpulan yang diperoleh ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dianjurkan terhadap penelitian serupa yaitu :. Pada perancangan ruang pengukuran transmission loss mini kebocoran suara agar diminimalkan. 2. Perbaikan didalam ruang pengukuran transmission loss mini agar pantulan suara lebih baik.

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN Ferdy Ansarullah 1), Lila Yuwana, M.Si 2) Dra. Lea Prasetio, M.Sc 3) Jurusan Fisika Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji LABORATORIUM AKUSTIK (11154) PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 17 1 Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class () pada Suatu Sampel Uji Mohammad Istajarul Alim, Maslahah, Diky Anggoro Departemen

Lebih terperinci

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Ir. Wiratno Argo Asmoro, MSc. NIPN. 196002291987011001 Latar Belakang Akustik Ruang

Lebih terperinci

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM Batara Sakti 2408100040 Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT Latar Belakang Pada Kamar Hotel membutuhkan ketenangan dan kenyamanan

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS

Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS 1 Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS Ferry Setyo Kurniawan, Wiratno Argo Asmoro Jurusan Teknik Fisika- Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Analisis Kebocoran Bunyi pada Ruang Mini Pengukuran Transmission Loss pada Pita 1/3 Oktaf Dengan Menggunakan Sound Mapping

Analisis Kebocoran Bunyi pada Ruang Mini Pengukuran Transmission Loss pada Pita 1/3 Oktaf Dengan Menggunakan Sound Mapping 1 Analisis Kebocoran Bunyi pada Ruang Mini Pengukuran Transmission Loss pada Pita 1/3 Oktaf Dengan Menggunakan Sound Mapping Wildan Ahmad MB., Andi Rahmadiansah, ST, MT Jurusan Teknik Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS Bising Tingkat kebisingan yang berlebihan Besarnya TTB di ruang sumber dan di titik titik lain

Lebih terperinci

Pengaruh Penambahan Bahan Redam pada Kebocoran Alat Ukur Daya Isolasi Bahan

Pengaruh Penambahan Bahan Redam pada Kebocoran Alat Ukur Daya Isolasi Bahan JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 9, NOMOR 2 JUNI 2013 Pengaruh Penambahan Bahan Redam pada Kebocoran Alat Ukur Daya Isolasi Bahan Didiek Basuki Rahmat, Alpha Hambally Armen, dan Gontjang Prajitno Jurusan

Lebih terperinci

MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA

MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA Rilwanu Ahmad P, Wiratno Argo Asmoro, Andi Rahmadiansah Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer

Perancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer Perancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer Oleh : Alfarizki Wuka Nugraha 2408 100 006 Pembimbing : Andi Rahmadiansah, ST,

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI Lea Prasetio, Suyatno, Rista Dwi Permana Sari Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-156

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-156 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-156 Peningkatan Insulasi Akustik Dinding Luar Kamar Hotel Studi Kasus Di Dalam Bandar Udara Benny Adi Nugraha, Andi Rahmadiansah,

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI Lea Prasetio, Suyatno, Rizki Armandia Mahardika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau

Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau 1 Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau Kukuh Darmawan, Ir. Heri Joestiono, MT dan Ir. Wiratno Argo Asmoro, M.Sc Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN

KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN Raissa Caecilia 1, Monica Papricilia 2, Prasetio Sudjarwo 3, Januar Buntoro 4 ABSTRAK : Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA Kristofel Ade Wiyono Pangalila 1, Prasetio Sudjarwo 2, Januar Buntoro 3 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kombinasi campuran material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perancangan interior suatu ruang berfungsi untuk memberikan kenyamanan bagi penghuninya, baik secara fisik maupun non-fisik. Salah satu kenyamanan tersebut adalah kenyamanan

Lebih terperinci

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA Dani Ridwanulloh 13306037 LATAR BELAKANG Kondisi akustik ruangan yang baik sesuai fungsi ruangan diperlukan agar penggunaan ruangan tersebut

Lebih terperinci

MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA

MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA Febrian Tri SH 1), Denny Sugiarto S 2), Prasetio Sudjarwo 3), Januar Buntoro 4) ABSTRAK : Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN : Rancang Bangun Kotak Peredam Generator Set (Genset) dengan Beberapa Variabel Bahan dalam Skala Rumah Tangga Ulvi Loly Amanda a, Nurhasanah a *, Dwiria Wahyuni a a Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN DI CABIN ABK (ANAK BUAH KAPAL) KN.P 329 AKIBAT MESIN

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN DI CABIN ABK (ANAK BUAH KAPAL) KN.P 329 AKIBAT MESIN PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN DI CABIN ABK (ANAK BUAH KAPAL) KN.P 329 AKIBAT MESIN Ratih Dwilestari Pembimbing I : Ir. Tutug Dhanardono, MT. Pembimbing II : Ir. Heri Joestiono Jurusan Teknik Fisika Fakultas

Lebih terperinci

RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB

RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB UTS TF-3204 AKUSTIK RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB oleh CHAIRINNAS 13307099 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010 A. Latar Belakang Ruangan merupakan suatu

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Candra Budi S : Andi Rahmadiansah, ST. MT Pembimbing II : Dyah Sawitri. ST. MT

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Candra Budi S : Andi Rahmadiansah, ST. MT Pembimbing II : Dyah Sawitri. ST. MT SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI KUALITAS AKUSTIK BERDASARKAN WAKTU DENGUNG DAN BISING LATAR BELAKANG MASJID MASJID BESAR DI SURABAYA Pembimbing I Oleh: Candra Budi S 2409 105 034 : Andi Rahmadiansah, ST. MT

Lebih terperinci

Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan

Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7, No. 2, hal. 94-98, 2009 ISSN 1412-5064 Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan Zulfian*, Muhammad

Lebih terperinci

DESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH

DESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH DESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH 6505 040 048 ABSTRAK Pada PT BOC Gases ini terdapat beberapa sumber kebisingan

Lebih terperinci

Pengujian Sifat Anechoic untuk Kelayakan Pengukuran Perambatan Bunyi Bawah Air pada Akuarium

Pengujian Sifat Anechoic untuk Kelayakan Pengukuran Perambatan Bunyi Bawah Air pada Akuarium JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13) ISSN: 31-971 D-7 Pengujian Sifat Anechoic untuk Kelayakan Pengukuran Perambatan Bunyi Bawah Air pada Akuarium Indan Pratiwi, Wiratno Argo Asmoro, dan Dhany Arifianto

Lebih terperinci

EVALUASI KONDISI AKUSTIK BANGUNAN KOST STUDI KASUS KOST DI JALAN CISITU LAMA NO. 95/152C

EVALUASI KONDISI AKUSTIK BANGUNAN KOST STUDI KASUS KOST DI JALAN CISITU LAMA NO. 95/152C EVALUASI KONDISI AKUSTIK BANGUNAN KOST STUDI KASUS KOST DI JALAN CISITU LAMA NO. 95/152C MAKALAH AKUSTIK TF3204 Oleh : Rakhmat Luqman Ghifari 13305040 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

Ujian Tengah Semester. Akustik TF Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB

Ujian Tengah Semester. Akustik TF Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB Ujian Tengah Semester Akustik TF-3204 Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB Oleh : Muhamad Reza Hediyono 13306017 Program Studi Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL

PENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL PENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL Aska 1, Andreas Setiawan 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Sonya Yuliantika, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perkuliahan, proses belajar mengajar diadakan di dalam suatu ruang kelas atau ruang serbaguna. Dalam proses tersebut terjadi interaksi antara pembicara

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK (TAKE HOME TEST ) Kondisi Akustik Ruang Kuliah ITB Oktagon 9026

UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK (TAKE HOME TEST ) Kondisi Akustik Ruang Kuliah ITB Oktagon 9026 UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK (TAKE HOME TEST ) Kondisi Akustik Ruang Kuliah ITB Oktagon 9026 Disusun oleh Samuel Rivai Sitindaon 13306069 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH

PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH Ajeng Putri Mayangsari Pembimbing I : Andi Rahmadiansah,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga Jurusan Fisika-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru,

Lebih terperinci

DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU

DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU Kukuh Darmawan 2410105001 Pembimbing I Pembimbing II : Ir. Heri Joestiono, MT : Ir. Wiratno Argo Asmoro, M.Sc. LatarBelakang Sebagaimana fungsinya,

Lebih terperinci

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI 3208204001 Latar belakang pelebaran jalan akibat perkembangan kota mengakibatkan

Lebih terperinci

DENDY D. PUTRA 1, Drs. SUWANDI, M.Si 2, M. SALADIN P, M.T 3. Abstrak

DENDY D. PUTRA 1, Drs. SUWANDI, M.Si 2, M. SALADIN P, M.T 3. Abstrak PENGARUH PEMASANGAN DIFFUSOR PADA DINDING RUANG P316 TERHADAP NILAI PARAMETER AKUSTIK THE EFFECT OF DIFFUSOR INSTALLMENT TO P316 WALL ON ACOUSTIC PARAMETER LEVEL DENDY D. PUTRA 1, Drs. SUWANDI, M.Si 2,

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Difuser QRD (Quadratic Residue Difuser) Dengan Lebar Sumur 8,5 Cm

Perancangan dan Pembuatan Difuser QRD (Quadratic Residue Difuser) Dengan Lebar Sumur 8,5 Cm Perancangan dan Pembuatan Difuser QRD (Quadratic Residue Difuser) 0142241 Dengan Lebar Sumur 8,5 Cm Arif Pugoh Nugroho, Lila Yuwana, Gontjang Prajitno Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR

PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR Oleh : Yuniar Syahadhatin / 2407100075 Pembimbing 1 : Andi Rahmadiansah, ST, MT NIP. 19790517 200312 1 002 Pembimbing II :

Lebih terperinci

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT Akustik By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT Bunyi Bunyi merupakan suatu gelombang. Banyaknya gelombang yang dapat diterima bunyi antara 20-20.000 Hz Dapat merambat melalui MEDIA media disini bisa berupa

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-144

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-144 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-144 Desain Ulang Meeting Room P3AI ITS untuk Perbaikan Kualitas Akustik Video Conference Danarjati Wisnu Wardhana dan Wiratno

Lebih terperinci

Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka

Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka Gedung Merdeka pada awalnya diperuntukan sebagai tempat pertemuan Societeit Concordia, sebuah perkumpulan beranggotakan orang-orang Belanda

Lebih terperinci

STUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) Oleh : M Farid Ardhiansyah

STUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) Oleh : M Farid Ardhiansyah STUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) 1101000110 Oleh : M Farid Ardhiansyah 1106100039 Latar Belakang Ruang berukuran kecil dan berdinding beton Colouration Difuser

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Difuser QRD (Quadratic Residue Difuser) Dengan Lebar Sumur 8,5 Cm

Perancangan dan Pembuatan Difuser QRD (Quadratic Residue Difuser) Dengan Lebar Sumur 8,5 Cm JURNAL SAINS POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-26 Perancangan dan Pembuatan Difuser QRD (Quadratic Residue Difuser) 0142241 Dengan Lebar Sumur 8,5 Cm Arif Pugoh Nugroho, Lila Yuwana,

Lebih terperinci

PERBAIKAN KUALITAS AKUSTIK RUANG MENGGUNAKAN PLAFON VENTILASI BERDASARKAN WAKTU DENGUNG STUDI KASUS RUANG KELUARGA PADA RUMAH TIPE 70

PERBAIKAN KUALITAS AKUSTIK RUANG MENGGUNAKAN PLAFON VENTILASI BERDASARKAN WAKTU DENGUNG STUDI KASUS RUANG KELUARGA PADA RUMAH TIPE 70 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 PERBAIKAN KUALITAS AKUSTIK RUANG MENGGUNAKAN PLAFON VENTILASI BERDASARKAN WAKTU DENGUNG STUDI KASUS RUANG KELUARGA PADA RUMAH TIPE 70 Daniel Alfa Rabi,

Lebih terperinci

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM 1 Batara Sakti, Andi Rahmadiansah, ST, MT Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Andy Sutanto 1, Jimmy Priatman 2, Christina E. Mediastika 3 ABSTRAK: Faktor

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa 2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH BENTUK PLAFON TERHADAP WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME)

PENGARUH BENTUK PLAFON TERHADAP WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME) PENGARUH BENTUK PLAFON TERHADAP WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME) Yunita A.Sabtalistia 1 1 Jurusan Arsitektur, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta 11440 Email: yunitas@ft.untar.ac.id

Lebih terperinci

STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK

STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK Disusun Oleh: Ahmad Rifqi Muchtar (13305086) PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE

KAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE A KAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Perbaikan Kualitas Akustik Lapangan Futsal Indoor Pertamina ITS Menggunakan Panel Akustik Gantung

Perbaikan Kualitas Akustik Lapangan Futsal Indoor Pertamina ITS Menggunakan Panel Akustik Gantung JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perbaikan Kualitas Akustik Lapangan Futsal Indoor Pertamina ITS Menggunakan Panel Akustik Gantung Mohammad Romy Hidayat, Andi Rahmadiansah, ST. MT. Jurusan

Lebih terperinci

Pengendalian Kebisingan Pada Mesin Multifolddi PT Lotus Indah Textile Industries. Agustina Dwi Jayanti K3-VIII B

Pengendalian Kebisingan Pada Mesin Multifolddi PT Lotus Indah Textile Industries. Agustina Dwi Jayanti K3-VIII B Pengendalian Kebisingan Pada Mesin Multifolddi PT Lotus Indah Textile Industries Agustina Dwi Jayanti 6507040039 K3-VIII B Latar Belakang Produksi utama yaitu benang dan kain tenun Proses produksi dilakukan

Lebih terperinci

Seminar Nasional - XII Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri Kampus ITENAS - Bandung, Desember 2013

Seminar Nasional - XII Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri Kampus ITENAS - Bandung, Desember 2013 Rekayasa dan Aplikasi Mesin di Industri Pengujian Transmission Loss Pada Papan Serat Sabut Kelapa Dan Aluminium Hollow Bar Dengan Matriks Gypsum Yusril Irwan 1, Irsyad Ismail Syam 2 1 Dosen Jurusan Mesin,

Lebih terperinci

Kondisi Akustik TVST B

Kondisi Akustik TVST B UTS TF-3204 AKUSTIK Kondisi Akustik TVST B oleh Bayu Sentany 13307077 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010 LATAR BELAKANG Aktifitas (kegiatan) manusia

Lebih terperinci

AKUSTIKA RUANG KULIAH

AKUSTIKA RUANG KULIAH AKUSTIKA RUANG KULIAH Ruang Kuliah GKU Barat UTS TF 3204 AKUSTIK Akbar Aidil Sardi 13306003 LATAR BELAKANG Setiap ruangan, baik tertutup maupun terbuka, tidak terlepas dari akustik ruang. Akustik ruang

Lebih terperinci

Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB

Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB PENINJAUAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU Timur ITB Chrisman K. Panggabean / 133070977 PROGRAM STUDI TEKNIKK FISIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB 1. Latar Belakang Ruangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi selain membawa dampak positif dalam kehidupan manusia juga banyak menimbulkan dampak negatif yang merugikan manusia seperti di antaranya polusi

Lebih terperinci

TF4041- TOPIK KHUSUS A

TF4041- TOPIK KHUSUS A TF4041- TOPIK KHUSUS A UPI s Amphitheatre Building OLEH: Laksmana Hanif Nugroho - 13310097 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Kebutuhan untuk belajar telah

Lebih terperinci

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) 138 M. A. Fatkhurrohman et al., Tingkat Redam Bunyi Suatu Bahan TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) M. Aji Fatkhurrohman*, Supriyadi Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Fisika,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK AKUSTIK PAPAN KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA BERMATRIK KERAMIK

KARAKTERISTIK AKUSTIK PAPAN KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA BERMATRIK KERAMIK KARAKTERISTIK AKUSTIK PAPAN KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA BERMATRIK KERAMIK Yusril Irwan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Mustapa. No.23, Bandung 40124

Lebih terperinci

Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss

Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss Oleh : Edwin Yusrizal NIM. I.1406024 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT 1 PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT Avininda Galih M 1),Ir. Tutug Dhanardono, MT 2) Ir Heri Joestiono 3) Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology

Lebih terperinci

Oleh : Jenar Seto/ Dosen pembimbing 1 :Ir. Wiratno Argo Asmoro,Msc Dosen pembimbing 2 :Ir. Zulkifli,Msc

Oleh : Jenar Seto/ Dosen pembimbing 1 :Ir. Wiratno Argo Asmoro,Msc Dosen pembimbing 2 :Ir. Zulkifli,Msc Oleh : Jenar Seto/2409105011 Dosen pembimbing 1 :Ir. Wiratno Argo Asmoro,Msc Dosen pembimbing 2 :Ir. Zulkifli,Msc Kebisingan di tempat kerja dapat menimbulkan gangguan pendengaran dan gangguan sistemik

Lebih terperinci

MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK

MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK Evaluasi Kondisi Akustik Ruang 9311 Lokasi: Gedung T.P. Rachmat Lantai Satu OLEH: THOMAS JUNIOR SEMBIRING 13307125 PROGRAM

Lebih terperinci

Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan. Masjid Salman ITB

Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan. Masjid Salman ITB Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan Masjid Salman ITB Dibuat sebagai Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Akustik TF3204 Disusun oleh : Rianda Adiputra 13306073 Program Studi Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DI LANGIT-LANGIT TERHADAP PERFORMANSI AKUSTIK DI RUANG RAPAT P213 GEDUNG P UNIVERSITAS TELKOM

PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DI LANGIT-LANGIT TERHADAP PERFORMANSI AKUSTIK DI RUANG RAPAT P213 GEDUNG P UNIVERSITAS TELKOM PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DI LANGIT-LANGIT TERHADAP PERFORMANSI AKUSTIK DI RUANG RAPAT P213 GEDUNG P UNIVERSITAS TELKOM THE EFFECT OF CEILING ABSORBER INSTALLATION TO ACOUSTIC PERFORMANCE IN MEETING

Lebih terperinci

PENGARUH LEBAR DIFUSER TERHADAP POLA HAMBURAN DENGAN TIPE DIFUSER Heru Widakdo, Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

PENGARUH LEBAR DIFUSER TERHADAP POLA HAMBURAN DENGAN TIPE DIFUSER Heru Widakdo, Drs. Gontjang Prajitno, M.Si PENGARUH LEBAR DIFUSER TERHADAP POLA HAMBURAN DENGAN TIPE DIFUSER 0101010101 Heru Widakdo, Drs. Gontjang Prajitno, M.Si Laboratorium Akustik dan Fisika Bangunan Jurusan Fisika FMIPA Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan A. Waktu Dengung (Reverberation Time) Berdasarkan waktu dengung (Reverberation Time), tata akustik ruang kelas musik di Purwacaraka Musik Studio Sriwijaya belum ideal.

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Vonny Febrita, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas

Lebih terperinci

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL. Oleh: Arif Widihantoro NIM: TUGAS AKHIR

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL. Oleh: Arif Widihantoro NIM: TUGAS AKHIR PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL Oleh: Arif Widihantoro NIM: 192008023 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK

UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK ANALISIS KARAKTERISTIK AKUSTIK GRAHA BHAYANGKARA CICENDO BANDUNG oleh Nama : Albert Angkasa NIM : 13307117 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

PENENTUAN PENGURANGAN KEBISINGAN OLEH KARPET PADA RUANG TERTUTUP

PENENTUAN PENGURANGAN KEBISINGAN OLEH KARPET PADA RUANG TERTUTUP PENENTUAN PENGURANGAN KEBISINGAN OLEH KARPET PADA RUANG TERTUTUP Yugo Setiawan*, Juandi M, Krisman Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru,

Lebih terperinci

ANALISA AKUSTIK RUANG KULIAH 9222 GKU TIMUR ITB UTS TF 3204-AKUSTIK. Disusun Oleh: Suksmandhira H ( )

ANALISA AKUSTIK RUANG KULIAH 9222 GKU TIMUR ITB UTS TF 3204-AKUSTIK. Disusun Oleh: Suksmandhira H ( ) ANALISA AKUSTIK RUANG KULIAH 9222 GKU TIMUR ITB UTS TF 3204-AKUSTIK Disusun Oleh: Suksmandhira H (13307011) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010 A. Latar

Lebih terperinci

Peningkatan Insulasi Akustik Dari Dinding Partisi Antar Kamar Berdasarkan Nilai Rugi Transmisi Bunyi

Peningkatan Insulasi Akustik Dari Dinding Partisi Antar Kamar Berdasarkan Nilai Rugi Transmisi Bunyi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) 1 Peningkatan Insulasi Akustik Dari Dinding Partisi Antar Kamar Berdasarkan Nilai Rugi Transmisi Bunyi Fitri Rachmawati, Andi

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK Ade Oktavia, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KEBISING

PENGENDALIAN KEBISING PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA PLANT HYDROGEN DI PT.SAMATOR DRIYOREJO-GRESIK ( Dwi Elly Kurniawan, Dr.Dhany Arifianto, ST, M.Eng, Ir. Zulkifli, Msc) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Jenis Bahan terhadap Pola Hamburan pada Difuser MLS (Maximum Length Sequence) Dua Dimensi

Pengaruh Variasi Jenis Bahan terhadap Pola Hamburan pada Difuser MLS (Maximum Length Sequence) Dua Dimensi JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) B-11 Pengaruh Variasi Jenis Bahan terhadap Pola Hamburan pada Difuser MLS (Maximum Length Sequence) Dua Dimensi Keysha Wellviestu

Lebih terperinci

Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel aman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel DAFTAR ISI Hal i ii iv v vii x xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar belakang 1 1.2 Permasalahan 2 1.3 Batasan masalah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN

PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN Pendahuluan Apartemen dapat dikatakan sebagai penyatuan banyak bangunan tempat tinggal menjadi satu bangunan berlantai banyak yang terdiri dari beberapa unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik. Oleh : Muhammad Andhito Sarianto

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik. Oleh : Muhammad Andhito Sarianto LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik Oleh : Muhammad Andhito Sarianto 13306011 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI RUGI TRANSMISI BAHAN POLIKARBONAT DAN POLIPROPILEN DENGAN METODE PENGUKURAN RUGI SISIPAN DAN WAKTU DENGUNG

PENENTUAN NILAI RUGI TRANSMISI BAHAN POLIKARBONAT DAN POLIPROPILEN DENGAN METODE PENGUKURAN RUGI SISIPAN DAN WAKTU DENGUNG PENENTUAN NILAI RUGI TRANSMISI BAHAN POLIKARBONAT DAN POLIPROPILEN DENGAN METODE PENGUKURAN RUGI SISIPAN DAN WAKTU DENGUNG Muhammad Masrur, Endarko Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU TIMUR

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU TIMUR LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU TIMUR ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik oleh : Nama : Riza Hakam NIM : 13307001 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB

TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB Nama : Qamaruzzaman NIM : 13307017 Tanggal pengumpulan : Senin, 29 Maret 2010 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA

Lebih terperinci

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN Fajri Ridhola, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA Pandu Kartiko 1, Sumaryoto 2, Moh. Muqoffa 3 Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1,2,3 pandukartiko@live.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Akustik Papan Partikel Sengon 4.1.1 Koefisien Absorbsi suara Apabila ada gelombang suara bersumber dari bahan lain mengenai bahan kayu, maka sebagian dari energi

Lebih terperinci

OPTIMASI MATERIAL AKUSTIK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BUNYI PADA RUANG AUDITORIUM MULTI-FUNGSI

OPTIMASI MATERIAL AKUSTIK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BUNYI PADA RUANG AUDITORIUM MULTI-FUNGSI LANTING Journal of Architecture, Volume 2, Nomor 1, Februari 2013, Halaman 29-35 ISSN 2089-8916 OPTIMASI MATERIAL AKUSTIK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BUNYI PADA RUANG AUDITORIUM MULTI-FUNGSI Yuswinda Febrita

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AKUSTIK PADA RUANGAN SERBA GUNA YANG TERLETAK DI JALAN ELANG NO 17. Disusun Oleh: Wymmar

STUDI KELAYAKAN AKUSTIK PADA RUANGAN SERBA GUNA YANG TERLETAK DI JALAN ELANG NO 17. Disusun Oleh: Wymmar STUDI KELAYAKAN AKUSTIK PADA RUANGAN SERBA GUNA YANG TERLETAK DI JALAN ELANG NO 17 Disusun Oleh: Wymmar 13307045 Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung Bandung

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) B-101 Kebisingan di Dalam Kabin Masinis Lokomotif Tipe CC201 Tri Sujarwanto, Gontjang Prajitno, dan Lila Yuwana Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Distribusi Medan Akustik dalam Domain Interior dengan Metode Elemen Batas (Boundary Element Method)

Distribusi Medan Akustik dalam Domain Interior dengan Metode Elemen Batas (Boundary Element Method) Distribusi Medan Akustik dalam Domain Interior dengan Metode Elemen Batas (Boundary Element Method) Tetti Novalina Manik dan Nurma Sari Abstrak: Dalam analisis akustik, kasus yang paling umum adalah menentukan

Lebih terperinci

UTS Akustik (TF-3204) Dosen : Joko sarwono. Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB

UTS Akustik (TF-3204) Dosen : Joko sarwono. Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB UTS Akustik (TF-3204) Dosen : Joko sarwono Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB Nama Rizki Febrian Nim 13307111 Kelas 01 Program Studi Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS BAB 3 TINJAUAN KHUSUS 3.1. Tinjauan Tema Proyek 3.1.1. pengertian Akustik Akustik adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bunyi atau suara dan cara mengendalikan bunyi supaya nyaman bagi telinga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ternak, satwa, dan sistem alam (Kusuma, 1996). Menurut WHO (Word Healt

BAB I PENDAHULUAN. ternak, satwa, dan sistem alam (Kusuma, 1996). Menurut WHO (Word Healt BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep.Men-48/MEN.LH/11/1996, kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan

Lebih terperinci

Kajian Kelayakan Dry Leaf Board Sebagai Material Akustik Untuk Ruang Hunian

Kajian Kelayakan Dry Leaf Board Sebagai Material Akustik Untuk Ruang Hunian ISSN 2527 2853 Kajian Kelayakan Dry Leaf Board Sebagai Material Akustik Untuk Ruang Hunian Firman Hawari Dosen Jurusan Desain Interior, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember firmanhawari@ymail.com

Lebih terperinci

Akustik Bangunan. Bab

Akustik Bangunan. Bab Dalam arti tertentu akustik bangunan adalah mitra dari akustik ruangan karena keduanya merujuk pada propagasi suara di gedung-gedung. Namun, objek pembahasan kedua bidang akustik tersebut berbeda. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN 7.1. TUJUAN PENGUKURAN Ada banyak alasan untuk membuat pengukuran kebisingan. Data kebisingan berisi amplitudo, frekuensi, waktu atau fase informasi, yang

Lebih terperinci

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA 62 LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA Suharyani, Dhani Mutiari Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DAN DIFFUSOR TERHADAP KINERJA AKUSTIK PADA DINDING AUDITORIUM (KU )

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DAN DIFFUSOR TERHADAP KINERJA AKUSTIK PADA DINDING AUDITORIUM (KU ) ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 666 ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DAN DIFFUSOR TERHADAP KINERJA AKUSTIK PADA DINDING AUDITORIUM (KU3.08.11) ANALYSIS OF

Lebih terperinci

TAKE HOME TEST AKUSTIK TF MASJID dan AKUSTIK RUANG

TAKE HOME TEST AKUSTIK TF MASJID dan AKUSTIK RUANG TAKE HOME TEST AKUSTIK TF 3204 MASJID dan AKUSTIK RUANG oleh: TRI PUJI HERIYANTO 13307003 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010 LATAR BELAKANG Masjid merupakan

Lebih terperinci