SPIRITUALITAS DENGAN RESILIENSI PASIEN NAPZA DI RUANG REHABILITASI RUMAH SAKIT JIWA BANDA ACEH
|
|
- Hengki Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SPIRITUALITAS DENGAN RESILIENSI PASIEN NAPZA DI RUANG REHABILITASI RUMAH SAKIT JIWA BANDA ACEH SPIRITUALITY AND RESILIENCE PATIENTS OF DRUG IN PSYCHRIATRIC HOSPITAL BANDA ACEH Sazira Maulida 1,Budi Satria 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Bagian Keperawatan Komunitas, Fakulltas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh sazirarachman@gmail.com, satria_keperawatan@unsyiah.ac.id ABSTRAK Banyak masyarakat mengalami gejala hilangnya kebermaknaan spiritualitas yang mengakibatkan terjadinya penurunan kebahagiaan dan kesejahteraan psikologi. Akibatnya kekerasan banyak terjadi dan seolah menjadi cara menyelesaikan masalah. Bahkan diantaranya melakukan perilaku merusak diri sendiri seperti penyalahgunaan NAPZA. Salah satu cara yang digunakan untuk memulihkan pengguna NAPZA adalah dengan rehabilitasi. Kemampuan pengguna NAPZA kembali normal disebut resiliensi.akan tetapi dibutuhkan spiritualitas yang baik agar dapat mempertahankan resiliensi.spiritualitas tersebut terdiri dari agama, iman, harapan, transedensi, dan pengampunan.tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan spiritualitas dengan resiliensi pasien NAPZA di Ruang Rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh di Banda Aceh Tahun 016.Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study.penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 sampai dengan Juni 016.Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 responden.teknik pengumpulan data dengan membagikan angket pada pasien NAPZA yang dibantu oleh perawat pelaksana yang bertugas di ruang tersebut dalam bentuk skala Likert yang terdiri dari 31 pernyataan. Metode analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara spiritualitas (p-value 0,05) dengan resiliensi pasien NAPZA di Ruang Rehabilitasi NAPZA Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh di Banda Aceh tahun 016.Dengan taraf signifikansi yang telah di sebutkan maka dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan antara kelima subvariabel spiritualitas dengan resiliensi.diharapkan pada penyedia kesehatan, keluarga serta masyarakat agar dapat memberikan dukungan spiritualitas untuk mempertahankan dan meningkatkan resiliensi pada pasien rehabilitasi NAPZA Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh di Banda Aceh. Kata kunci : Spiritualitas, resiliensi, NAPZA ABSTRACT Many people experience the symptoms of loss meanigfulness spiritualty which resulted the decreasing of happiness and posperity pyschological. As a result, violence occurs substantialy and it considers as the way to solve the problem for instance, doing self-destructive behavior, namely drug abuse. One way that can be used to recover the drug user is by rehabilitation. The ability of drug user s return to be normal is called resilience. But it needs a good spirituality in order to mantain the resilience.the sspirituality comprises religion, faith, hope, transcendence, and forgiveness. The purpose of this study is to determine the relationship between the resilience of drug patients in rehabilitation room at psychriatric hospital in BandaAceh in 016. This research was conducted on 10 until June, 016. The method used for this research was a descriptive correlative research with a cross sectional study design. The sample was selected by using a purposive sampling technique, and 30 respondents were selected. Technique of data collection in this study was by distributing questionnaires to the drug patients that assisted by a nurse whoofficiated in the room in the form of Likert scale, consisting of 31 statements. The data was analyzed statistically by using a chi-square test. The result of this study shows that it has a correlation between spirituality (p-value 0.05) with the resilience of the drug patients in rehabilitation room psychriatric hospital Province Aceh in Banda Aceh in 016. With the level of significance that has been mentioned it is stated that Ho is rejected and Ha is accepted which means the fifth sub variable has the correlation with the resilience. Hopefully, healthcare provider, family, and society can give spirituality support to maintain and increase the resilience of the drug patients resilience in psychriatric hospital Province Acehin Banda Aceh. Keywords : Spirituality, resilience, drug 1
2 PENDAHULUAN NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya atau yang sering disebut dengan narkoba merupakan obat, bahan, atau zat bukan makanan, yang jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan, berpengaruh pada kerja otak (susunan saraf pusat) yang menyebabkan korban tidak sadar terhadap apa yang dilakukannya (Martono dan Joewan, 006). NAPZA ini juga jika dikonsumsi terus menerus akan mempengaruhi tubuh sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya akibat kebiasaan, ketagihan serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA. Istilah NAPZA ini umumnya digunakan oleh sektor pelayanan kesehatan yang menitikberatkan pada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis, dan sosial sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, dan pikiran (Anggreni, Dewi 015, p.). Badan Narkotika Nasional (BNN, 01) menyatakan bahwa dalam kurun waktu , jumlah penggunaan narkoba, psikotropika dan bahan adiktif di Indonesia mencapai orang, sedangkan kasus jumlah penggunaan NAPZA di Aceh mencapai orang yang dirilis dalam BNN setahun terakhir jumlah penggunaan NAPZA pemakai narkoba mencapai orang, angka tersebut dilansir berdasarkan data pengguna yang dilapor BNN Aceh atau yang tercatat oleh BNN berdasarkan kasus-kasus yang ditangani polisi, jaksa bahkan sampai ke pengadilan (BNN, 014, p ). Penyebab tingginya angka penyalahgunaan NAPZA baik secara nasional, regional, maupun daerah disebabkan karena adanya ketergantungan fisik dapat dilihat pada saat penghentian narkoba yang akan menimbulkan gejala abstinensi (gejala hebat akibat penggunaan obat dihentikan) sehingga membuat pengguna yang berniat berhenti kembali menggunakannya serta ketergantungan psikologis yang terjadi ketika pengguna narkoba ingin menghindari persoalan hidup yang dihadapi dan melepaskan diri dari kesullitan hidup berupa tekanan ekonomi, konflik dalam keluarga, masalah pekerjaan atau masalah-masalah lainnya yang dapat menimbulkan stress dan mendorong seseorang untuk menggunakan NAPZA (Sasangka, 003) Pemberhentian penggunaan NAPZA memang sulit untuk dilakukan namun ada salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya yaitu dengan resiliensi. Resiliensi merupakan suatu kemampuan untuk bertahan mengatasi rasa frustasi dan permasalahan yang dialami oleh individu. Individu yang resilienakan lebih tahan terhadap stres dan lebih sedikit mengalami gangguan emosi dan perilaku sehingga lebih memudahkan pasien untuk di rehabilitasi (Aisha, D. L, 014). Akan tetapi cara mengatasinya tidak cukup sebatas meningkatkan resiliensi karena masih terdapat pasien rehabilitasi yang cenderung kurang mampu dalam menghadapi masalah sehingga berdampak buruk pada kehidupan sehariharinya. Hal itu disebabkan oleh salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu kurangnya tingkat spiritualitas pada pasien rehabilitasi NAPZA (Aisha, D. L, 014). Menurut penelitian dari Suryaman, M. A., Stainlaus, S dan Mabruri, M.I (013)bahwa aspek spiritual berperan dalam kesembuhan pasien rehabilitasi NAPZA.Namun hasil spiritualitas yang didapatkan berada pada kategori 40.5% sedangkan dengan faktor lainnya 59.5%.Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperlukan penelitian lanjutan terkait Spiritualitas dan Resiliensi Pasien NAPZA di Ruang Rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh di Banda Aceh. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dan dilakukan di ruang rehabilitasi rumah sakit jiwa provinsi aceh di
3 banda aceh. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 30 responden. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 10- Juni 016 dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner sebagai alat ukur untuk mengukur setiap variabel, yang terdiri atas 13 pernyataan dengan rentang skor untuk setiap jawaban responden adalah 3 (untuk jawaban selalu), (untuk jarang), dan 1 (untuk tidak pernah). Analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 dengan hasil p-value < HASIL Karakteristik responden pada penelitian ini berupa data demografi diantaranya: usia, status, pendidikan, pekerjaan, dan lama rehabilitasi. Data demografi yang didapatkan bedasarkan hasil yang diperoleh pada 30 responden dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel 1 dibawah ini dapat dilihat bahwa responden berada pada -35 tahun dengan jumlah responden terbanyak atau 56,7%, tabel diatas juga menginformasikan bahwa responden terbanyak dengan status belum menikah sebanyak 1 atau 70,0%. Sebagian besar responden dengan pendidikan terakhir SMA yaitu atau 56,7%. Kemudian dilihat dari segi pekerjaan, sebagian besar responden bekerja swasta atau 56,7% dan dilihat juga dari segi lama rehabilitasi responden terbanyak terdapat pada 4-6 bulan yaitu 3 orang atau 76,7%. Tabel 1. Distribusi Data Demografi Pasien NAPZA di Ruang Rehabilitasi (n=30) No Data Demografi Frekuensi % 1 Usia a. Remaja (-5 tahun) b. Dewasa Awal (6-35 tahun) 6,7 56,7 c. Dewasa Akhir (36-45 tahun) d. Lansia Awal (46-55 tahun) e. Lansia Akhir (56-65 tahun) f. Manula (> 65 tahun). Status a. Belum Menikah b. Menikah 3 Pendidikan Terakhir a. Dasar b. Menengah c. Tinggi 4 Pekerjaan a. Petani/Buruh b. Wiraswasta c. PNS d. Tidak Bekerja 5. Lama Rehabilitasi a. 1-3 bulan b. 4-6 bulan ,7 10,0 6,7 3,3 70,0 30,0 6,7 56,7 36,7 3,3 56,7 0,0 0,0 3,3 76,7 Total Karakteristik spiritualitas responden baik secara umum maupun jika dikaji berdasarkan agama, iman, harapan, transedensi, dan pengampunan. Tabel. Karakteristik spiritualitas responden berdasarkan variabel dan subvariabel (n=30) subvariabel spiritualitas Spiritualitas Agama Iman Harapan, Transedensi Pengampunan, Kategori Tinggi Rendah f (%) f (%) 3 (76.7) 7(3.3) 1 (70.0) 9 (30.0) (73.3) 8(6.7) 1 (70.0) 9 (30.0) 3 (76.7) ) 18 (60.0) 1 (40.0) 3
4 menggambarkan secara umum hampir seluruh responden (76,7%) memiliki spiritualitas yang tinggi. Secara khusus, Tabel menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (76.7%) memiliki transedensi yang tinggi akan tetapi hampir sebagian responden (40.0%) memiliki pengampunan yang rendah. Karakteristik resiliensi responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Karakteristik resiliensi responden penelitian (n=30) Karakteristik resiliensi a. Tinggi, x 34,5 b. Rendah, x < 34,5 Jumlah f (%) Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden memiliki resiliensi dalam kategori tinggi (56.7%). Hubungan antara spirituallitas dengan resiliensi pasien rehabilitasi NAPZA Hubungan antara spiritualitas dengan resiliensi pasien rehabilitasi NAPZA, yaitu berdasarkan setiap subvariabel spiritualitas. Tabel 4. Hubungan antara spiritualitas dengan resiliensi pasien rehabilitasi NAPZA (n=30) subvariabel spiritualitas Resiliensi Tinggi Rendah f(%) f(%) Spiritualitas a. Tinggi 16 (94,1) 7 (53,8) b. Rendah 1 (5,9) 6 (46,) 1) Agama a.tinggi 15 (88,) 6 (46,) b. Rendah (11,8) 7 (53,8) ) Iman a. Tinggi 16 (94,1) 6 (46,) b. Rendah 1 (5,9) 7 (53,8) 3) Harapan a. Tinggi 15 (88,) 6 (46,) b. Rendah (11,8) 7 (53,8) 4) Transedensi a. Tinggi 16 (94,1) 7 (53,8) b. Rendah 1 (5,9) 6 (46,) 5) Pengampun an a. Tinggi 14 (8,4) 4 (30,8) b. Rendah 3 (,6) 9 (69,) Secara umum, Tabel 4 diatas menunjukkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara spiritualitas dengan resiliensi pasien NAPZA (p=0.05). Secara khusus, Tabel 4 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara agama dengan resiliensi pasien NAPZA (p=0.037), iman dengan resiliensi pasien NAPZA (p=0.009), harapan dengan resiliensi pasien NAPZA (p=0.00), transedensi dengan resiliensi pasien NAPZA (p=0.05), pengampunan dengan resiliensi pasien NAPZA (p=0.013). PEMBAHASAN Hasil penelitian ini mendukung beberapa kesimpulan penelitian sejenis lainnya yang telah ada.pustakasari (014), yang melakukan penelitia pada3 Survivor Remaja Pasca Bencana Erupsi Gunung Kelud di Desa Pandansaridan menemukan bahwa spiritualitas memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan resiliensi yang dimiliki remaja di Desa Pandansari (p-value 0,000 < 0,05). Dengan adanya Spiritualitas, mampu meningkatkan kemampuan adaptasi, serta mampu meningkatkan kesehatan mental orang tua yang memiliki anak autis sehingga orang tua mampu menerima kondisi anaknya dan melakukan terapi yang dianjurkan untuk anak.dengan adanya spiritualitas membuat orang tua mampu untuk bangkit dari keterpurukan memiliki seorang anak autis.maka dari itu spiritualitas sangat mampu meningkatkan resiliensi orang tua yang 4
5 memiliki anak autis (Puspa dan Djuwatijah, 010). Penelitian lainnya yang dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Nurseha dan Nita (013), pada 80 responden dengan status janda, menunjukkan bahwa janda yang memiliki spiritualitas memiliki tingkat resiliensi yang lebih baik dibandingkan janda yang tidak memiliki spiritualitas. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Aisha (014), pada 50 responden dengan remaja di panti asuhan keluarga yatim muhammadiyah Surakarta. Dari hasil penelitian melaporkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p-value 0,000 < 0,01) antara spiritualitas dengan resiliensi remaja terutama dibidang agama. Telah dilaporkan bahwa spiritualitas yang dimiliki oleh pasien dapat menjadi sumber kekuatan bertahan dalam keadaan krisis. Jika penghayatan dan pelaksanaan terhadap nilai-nilai agama tersebut meningkat, maka akan memunculkan perasaan bahagia, senang, puas, aman dan pada akhirnya individu tersebut akan mengalami ketenangan batin sehingga pola bersikap dan bertingkah laku pasien dalam merespon dan menghadapi serta mencari solusi terhadap berbagai persoalan hidup akan menjadi lebih baik. Dengan begitu tidak akan menjadikan hidupnya terpuruk sehingga pasien mampu untuk bangkit menantang masa depan (Kaswardi, 010 dalam Pismawenzi, 015). Dengan adanya spiritualitas yang baik maka akan menumbuhkan transedensi yang baik pula. Dengan adanya transedensi maka akan menimbulkan rasa senang dan puas terhadap apa yang terjadi. Transedensi juga akan membuat seseorang menggantungkan dirinya kepada Allah sehingga akan lebih mampu untuk menerima apa yang sudah ditetapkan Allah padanya. Dengan mendekatkan diri pada Sang Pencipta diyakini dapat membuat hati lebih tenang dan menimbulkan sikap ikhlas dan syukur yang juga sehingga akan membentuk koping religius positif yakni benevolent religious reappraisal atau menggambarkan stresor secara baik dan menguntungkan (Erlina, 015). Spiritualitas yang baik juga akan memunculkan rasa pengampunan terhadap diri dan orang lain lebih baik. Dengan adanya pengampunan maka akan memiliki pengaruh ganda untuk penyembuhan. Disatu sisi, pengampunan dapat membebaskan diri dari emosi menyakitkan dan dorongan hati destruktif, sedangkan disisilain, pengampunan itu membantu orang untuk menjadi lebih kreatif dan menyuburkan hubungan dengan orag lain. Pengampunan menciptakan rasa bebas dan tenaga hidup yang mengantarkan orang ke pembinaan segi-segi positif kehidupan (Hammett, dkk, 003). Hasil penelitian di Ruang Rehabilitasi NAPZA Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh tahun 016, menunjukkan bahwa responden dengan spiritualitas yang rendah dominan memiliki tingkat resiliensi yang rendah Hal ini dapat terjadi karena responden masih dalam masa rehabilitasi 1-4 bulan dimana belum mampu untuk berorientasi secara normal dan mentalnya juga masih dalam keadaan belum stabil. Dalam penelitian ini juga terdapat responden yang telah melewati masa rehabilitasi lebih dari 4 bulan atau yang disebut dengan masa re-entry dimana responden sudah dalam tahap yang lebih baik dan stabil serta telah mampu diarahkan lebih baik.responden dalam tahap ini telah memiliki tingkat spiritual yang tinggi dan menggunakan koping religius dalam masa rehabilitasinya sehingga responden akan merasa tenang dan tidak cemas dalam menghadapi masalah hidup. Maka dari itu, semakin tinggi kedekatan diri dengan Allah maka akan menimbulkan rasa optimisme yang tinggi dan keinginan untuk bangkit menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu hal-hal yang membuat diri menjauh dari Allah akan mereka hindari seperti halnya kembali lagi dalam hal penyalahgunaan NAPZA. Perasaan positif inilah yang akhirnya dapat meningkatkan resiliensi responden dalam masa rehabilitasinya sehingga mampu menghilangkan relapse pada responden. 5
6 KESIMPULAN Spiritualitas berhubungan erat dengan resiliensi pasien NAPZA. Untuk itu, Resiliensi yang dimiliki individu dapat mempengaruhi keberhasilannya dalam beradaptasi pada situasi yang penuh tekanan dengan berbagai resiko dan tantangannya serta membantu indivisu dalam memecahkan masalah dan mencegah kerentanan pada faktor-faktor yang sama pada masa yang akan datang. Untuk itu disarankan kepada perawat komunitas dan jiwa agar dapat meningkatkan upaya penyuluhan kesehatan tentang pentingnya resiliensi bagi internal individu dan agar dapat mendukung dan menumbuhkan sikap positif pasien guna untuk meningkatkan resiliensi sehingga akan mempercepat proses penyembuhan pasien. REFERENSI Aisha, D. L. (014).Hubungan antara spiritualitas dengan resiliensi pada remaja di panti asuhan keluarga yatim muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Fakultas Psikologi. Amalia.(015). Hubungan antara konsep diri dengan resiliensi remaja pada keluarga orang tua tunggal. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam. BNN.(01). Data tindak pidana narkoba tahun Dari http :// Diakses pada 0 Desember 015. Erlina, A. (015). Strategi regulasi emosi dan perilaku koping religius narapidana wanita dalam masa pembinaan.universitan Islam Negeri Walisongo : Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi. (pesantren) Mutakhir (sistem terpadu) Pasien NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain), Edisi 7. Jakarta : UI Pres. Nurseha, Sofa, dan Nita. (011). Hubungan Antara Spiritualitas Dengan Resiliensi Pada Janda DiYogyakarta. Universitas Islam Indonesia : Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya. Sasangka, H. (003). Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana. Bandung : Mandar Maju. Suryaman, A., S, dan Sugiarta.,Mabruri, I. (013).Pengaruh Spiritualitas Terhadap Resiliensi Pada Pasien Rehabilitasi Narkoba Yayasan Rumah Damai Semarang. Universitas Negeri Semarang : Psikologi dikutip dari php/dcp (1). Pismawenzi. (015). Hubungan religiusitas dengan ketahanan mental masyarakat pinggir pantai sebagai daerah rawan bencana gempatsunami di kota padang. Padang dari journal TAJDID,Vol. 18,No.;November015. Puspa, Jessicha D dan Djuwarijah. (010). Spiritualitas Dan Resiliensi Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis.Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia Pustakasari, Endahing N.I. (014). Hubungan Spiritualitas dengan Resiliensi Survivor Remaja Pasca Bencana Erupsi Gunung Kelud di Desa Pandansari- Ngantang-Malang. Universitas Islam Negeri Maulana : Fakultas Psikologi Malik Ibrahim Hawari, D. (004). Metode Terapi (detoksifikasi) Rehabilitasi 6
RESILIENSI PASIEN NAPZA SELAMA MASA REHABILITASI. Resilience Of Drug Patient During Mental Rehabilitation
ISSN : 087-879 RESILIENSI PASIEN NAPZA SELAMA MASA REHABILITASI Resilience Of Drug Patient During Mental Rehabilitation Budi Satria 1, Sazira 1 Bagian Keilmuan Keperawatan Komunitas, Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciDUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA Elisa Putri D. Siahaan*, Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan masyarakat Indonesia nampaknya sudah sangat mengkhawatirkan dan meningkat tiap tahunnya. Kepala Badan Narkotika
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEADAAN KELUARGA DENGAN PERILAKU RELAPSE (KEKAMBUHAN) NARKOBA PADA RESIDEN
ISSN 089-0346 (Print) ISSN 503-39 (Online) Volume 7, Nomor, Desember 07 HUBUNGAN ANTARA KEADAAN KELUARGA DENGAN PERILAKU RELAPSE (KEKAMBUHAN) NARKOBA PADA RESIDEN THE CORRELATION BETWEEN A FAMILY SITUATION
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adiktif lainnya. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang NAPZA adalah singkatan untuk Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan-bahan
Lebih terperinciRatna Indah Sari Dewi 1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika Padang 1 ABSTRAK
E A T Volume7, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1) Jurnal Kesehatan Medika Saintika http://jurnal.syedzasaintika.ac.id KARAKTERISTIK INDIVIDU PENGGUNA DAN POLA PENYALAHGUNAAN
Lebih terperinciDUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA BANDA ACEH
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA BANDA ACEH FAMILY SUPPORT AND THE LEVEL OF ANXIETY ON THE PRISONERS IN STATE JAIL BANDA ACEH Mutti Regina Ulhaq 1 ; Martina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) di satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan atau pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. medis merupakan suatu bentuk penyalahgunaan yang dapat berakibat fatal di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obat-obatan dengan tujuan medis secara legal diresepkan oleh dokter atau tenaga medis untuk mengobati penyakit. Namun, pemakaian obat tanpa petunjuk medis merupakan
Lebih terperinciDUKUNGAN KELUARGA PADA KEKAMBUHAN PENYALAHGUNA NARKOTIKA
45 DUKUNGAN KELUARGA PADA KEKAMBUHAN PENYALAHGUNA NARKOTIKA Filia Linda Hapsari ¹, Induniasih² 1 STIKES Jenderal A. Yani Yogyakarta 2 Poltekes Kepmenkes Yogyakarta ABSTRACT Background : Drug abuse is one
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan akronim dari NARkotika, psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan narkoba adalah sebuah permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia, bahkan negara-negara lainnya. Istilah NARKOBA sesuai dengan Surat Edaran
Lebih terperinciHUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA
ISSN : 2087 2879 HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Relationship Of Psychosocial Change With Quality Of Life In Gampong Lamceu Kuta Baro Subdistrict Aceh Besar Regency In 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (BNN, 2007). Narkoba atau napza adalah obat, bahan, atau zat, dan bukan tergolong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan (Presiden RI, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) jika digunakan dengan pengawasan dan pengendalian yang baik dapat bermanfaat di bidang kesehatan dan pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern, dapat dikatakan bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit kronik yang berulang kali
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S -1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) merupakan salah satu permasalahan yang menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia. Penyalahgunaan NAPZA
Lebih terperinciPUSAT REHABILITASI KRISTIANI TERPADU BAGI KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DAN STRES PSIKOSOSIAL DI UNGARAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT REHABILITASI KRISTIANI TERPADU BAGI KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DAN STRES PSIKOSOSIAL DI UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu, sehingga segala aspek kehidupan manusia tidak memiliki batas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, semakin banyak saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam masyarakat. Diantara
Lebih terperinciHUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI Patmawati, Ibrahim Rahmat PROGRAM ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. remaja. Perubahan yang dialami remaja terkait pertumbuhan dan perkembangannya harus
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia salah satunya ditentukan oleh kualitas upaya kesehatan pada setiap periode kehidupan sepanjang siklus hidup, termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lainnya) bukan merupakan hal yang baru, baik di negara-negara maju maupun di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) bukan merupakan hal yang baru, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara
Lebih terperinciD I A N A FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGANYA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RSJD PROPINSI SUMUT MEDAN TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : D I A N A 101101001 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. coba-coba (bereksperimen) untuk mendapatkan rasa senang. Hal ini terjadi karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi penyalahguna narkoba saat ini sudah mencapai 3.256.000 jiwa dengan estimasi 1,5 % penduduk Indonesia adalah penyalahguna narkoba. Data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa tahun terakhir ini, masalah penyalahgunaan narkoba meningkat luas, tidak hanya di kota besar namun juga di kota-kota kecil dan pedesaan di Indonesia.
Lebih terperinciGAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN
GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN SKRIPSI Oleh: AHMAD SYAHIDIN SINAGA 121121015 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia secara geografis terletak di wilayah yang rawan bencana. Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat, di mana saja, dan kapan saja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (Narkotika, alkohol dan zat
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (Narkotika, alkohol dan zat adiktif) atau juga yang lebih dikenal dengan sebutan NARKOBA di Indonesia terus mengalami
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PERILAKU PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA WANITA DEWASA Skripsi Untuk memenuhi persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENYEBAB DENGAN KEKAMBUHAN PADA PENYALAHGUNA NARKOBA DI YAYASAN MAHA KASIH KUNINGAN TAHUN 2013
P-ISSN : 2549-9629 E-ISSN : 2549-9866 Tersedia online di http://stikesbanisaleh.ac.id/jnh/index.php HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENYEBAB DENGAN KEKAMBUHAN PADA PENYALAHGUNA NARKOBA DI YAYASAN MAHA KASIH KUNINGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat, secara garis besar masalah kesehatan jiwa. Masalah psikososial membutuhkan kemampuan penyesuaian dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan jiwa di masyarakat sedemikian luas dan kompleks, saling berhubungan dengan segala aspek kehidupan manusia. Mengacu pada UU no. 23 Tahun 1992 tentang
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-I
Lebih terperinciHubungan Self Hypnotherapy pada Persentase Relapse (kekambuhan) Pengguna NAPZA
Hubungan Self Hypnotherapy pada Persentase Relapse (kekambuhan) Pengguna NAPZA Muhammad John Elang Lanang Sismadi, Muhammad Ardiansyah 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMY, 2 Bagian Syaraf FKIK UMY Abstrak
Lebih terperinciABSTRAK KUALITAS HIDUP KLIEN TERAPI METADON DI PTRM SANDAT RSUP SANGLAH
ABSTRAK KUALITAS HIDUP KLIEN TERAPI METADON DI PTRM SANDAT RSUP SANGLAH Latar Belakang: Kualitas merupakan indikator penting dari keberhasilan sebuah terapi. Program terapi metadon adalah salah satu pilihan
Lebih terperinciKOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN TINDAKAN MENGIMUNISASI POLIO DI POSYANDU ANGGREK DESA LANGENHARJO KELURAHAN LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Sri Aminingsih
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI SMK NEGERI 2 SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI SMK NEGERI 2 SRAGEN KABUPATEN SRAGEN Putri Eka Hidayati, Indarwati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.
Lebih terperinciDUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA ABSTRAK
DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA Kristiani Bayu Santoso 1), Farida Halis Dyah Kusuma 2), Erlisa Candrawati 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciSukirno, S. Kep 1 Giat Wantoro, S. Kep 2 Nofrans Eka Saputra, S. Psi, MA 3 ABSTRACT
Resiliensi Resilience of Sukirno, S. Kep 1 Giat Wantoro, S. Kep 2 Nofrans Eka Saputra, S. Psi, MA 3 1 Departement of Nursing/Baiturrahim School of Health Science 2 Departement of Nursing/Baiturrahim School
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA DENGAN KEJADIAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS II B PEKANBARU TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA DENGAN KEJADIAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS II B PEKANBARU TAHUN 2015 Dewinny Septalia Dale Akademi Kebidanan Internasional Pekanbaru Korespondensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lain) adalah bahan/zat/obat jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat,
Lebih terperinci2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Korban dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) atau yang biasa dikenal sebagai NARKOBA (Narkotika dan Obat berbahaya)
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG NAPZA DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA SISWA SMA NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG NAPZA DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA SISWA SMA NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Mahardika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (NAPZA) atau yang lebih sering dikenal masyarakat dengan NARKOBA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) atau yang lebih sering dikenal masyarakat dengan NARKOBA (Narkotika dan bahan/obat berbahaya)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah bagi sebagian besar negara di dunia. Hal ini dapat dimengerti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ketergantungan obat berbahaya dan narkotika dengan cepat telah menjadi masalah bagi sebagian besar negara di dunia. Hal ini dapat dimengerti karena penyalahgunaan
Lebih terperinciPENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta A. Pendahuluan Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat dan permasalahan
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG
PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG JURNAL Noflisa Setia Karnela 11090264 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH
PERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH PERCEPTION OF ADOLESCENTS ON FAMILY COMMUNICATION PATTERNS AND EMOTIONAL INTELLIGENCE IN BANDA ACEH Meilisa Andriani¹;
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengguna Narkoba. Pengguna napza atau penyalahguna napza adalah individu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengguna Narkoba 1. Pengertian Pengguna Narkoba Pengguna napza atau penyalahguna napza adalah individu yang menggunakan narkotika atau psikotropika tanpa indikasi medis dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lainya. Banyak jenis NAPZA yang besar manfaatnya untuk kesembuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainya. Banyak jenis NAPZA yang besar manfaatnya untuk kesembuhan dan keselamatan manusia, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. juga dianggap sebagai pelanggaran hukum.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat komplek dan urgent, permasalahan ini menjadi marak
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo Oleh : SUNANDAR NIM : 13631371 PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan narkoba menjadi salah satu faktor banyaknya terjadi kasus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terdapat beberapa penyebab yang melatarbelakangi pemilihan judul Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang. Latar belakang dibedakan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Narkotika disebut juga sebagai obat-obatan yang dipakai untuk anastesi yang dapat mengakibatkan
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG Dessy Yunita Dewi Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AFRI KRISTIANA DEWI 201210201078 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Masalah 1 Terdapat banyak kesimpulan yang dapat dikerucutkan dalam penelitian ini yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
Lebih terperinciWindi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.
HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa transisi merupakan faktor risiko utama timbulnya masalah kesehatan pada usia remaja. Masa transisi pada remaja meliputi transisi emosional, transisi sosialisasi,
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE
KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh : MUHAMAD IKHSAN SANTOSO NIM 12612130 PRODI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia akhir-akhir ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dan berdampak pada hilangnya satu generasi bangsa
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. bahan aktif lainya, dimana dalam arti luas adalah obat, bahan atau zat. Bila zat ini masuk
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba sudah menjadi istilah popular di masyarakat, namun masih sedikit yang memahami arti narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika psikotropika dan bahan
Lebih terperinciANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016
PAYAKUMBUH TAHUN Dosen Pembimbing: 1. Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep 2. Ns. Windy Freska, S.Kep.,M.Kep PAYAKUMBUH TAHUN PAYAKUMBUH TAHUN Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA POLENG GESI SRAGEN
HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA POLENG GESI SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun Oleh: ANDRI
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun oleh:
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Manuscript Oleh : MOHAMAD ROZIKIN NIM. G2A212018 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Adapun istilah lainnya yaitu Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di seluruh dunia, dan berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan morbidilitas. WHO telah
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.
Jurnal Ilmu keperawatan ISSN: 2338-6371 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013 Correlation between Therapeutic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan oleh tingginya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia baik
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas
Lebih terperinciUNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 Teguh Imam Santoso 2013-35-004 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LIMFOMA
Lebih terperincipersepsi atau mengakibatkan halusinasi 1. Penggunaan dalam dosis yang 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkotika adalah zat adiktif yang menyebabkan kehilangan kesadaran dan ketergantungan bagi penggunanya. Narkotika meningkatkan daya imajinasi manusia dengan merangsang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba mengancam kehidupan kita. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (NAPZA) kian mengerikan sekaligus memprihatinkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) kian mengerikan sekaligus memprihatinkan. Setiap tahunnya penggunaan Napza semakin meningkat.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nopia Wahyuliani 215114383
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggolongkan perbedaan antara jenis obat psikotropika dan obat narkotika, serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan maraknya pengedaran dan penyalahgunaan obat-obatan psikotropika di kalangan masyarakat secara umum, semakin banyak pula korban bermunculan yang
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI
UNIVERSITAS UDAYANA PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG TRIAD KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR) PADA SEKOLAH DENGAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DAN TANPA PIK-R DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Marantha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Profil Subjective Well- Being (SWB) Pada Residen Tahap Re-entry di UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido. Responden dari penelitian
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010
Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 I. INFORMASI WAWANCARA 1. Nomor Urut Responden... 2. Nama Responden...
Lebih terperinciABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan dukungan sosial dan dampak stres pada pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit X Bandung. Penelitian
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE
KARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh : WULAN JUNIARTI AMI SUSENO NIM : 11611945
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya) semakin marak terdengar dari usia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penyalahgunaan NARKOBA atau NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya) semakin marak terdengar dari usia belasan sampai puluhan tahun, ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perlu mendapatkan perhatian serius dari segenap elemen bangsa. Ancaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan berbagai kalangan dan telah menjadi ancaman nasional yang perlu mendapatkan perhatian
Lebih terperinciJURNAL REHABILITASI SOSIAL TERHADAP PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
JURNAL REHABILITASI SOSIAL TERHADAP PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Diajukan oleh: Deonesia Endri Septa NPM : 110510714 Program Studi Program Kekhususan : Ilmu Hukum : Peradilan Pidana
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan, 5(3); Sept 2013 ABSTRAK. Okta Mustikallah 1 Dulakhir 2
Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Motivasi Kesembuhan Pasien Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya) Di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta Timur Tahun 2013 Okta
Lebih terperinciJNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016
JNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016 HUBUNGAN TINGKAT KEMAMPUAN DALAM AKTIVITAS DASAR SEHARI-HARI (ACTIVITY DAILY LIVING) DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN DAN PENYANTUNAN LANJUT
Lebih terperinciPENELITIAN. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI DALAM PENCEGAHAN STROKE di PUSKESMAS PONOROGO UTARA KABUPATEN PONOROGO
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI DALAM PENCEGAHAN STROKE di PUSKESMAS PONOROGO UTARA KABUPATEN PONOROGO Oleh : Khoirul Musthofa 10611807 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah menjadi permasalahan dunia yang tidak mengenal batas Negara, juga menjadi bahaya global yang mengancam
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN SKRIPSI
PENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciPENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TB PARU
KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TB PARU Di RW 01 Dusun Poh Sawit Desa Karangan Wilayah Kerja Puskesmas Badegan Kabupaten Ponorogo Oleh : ARISTINA DIAN PERMATASARI NIM : 11611942
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak orang dan terus menerus dibicarakan dan dipublikasikan. Bahkan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah penyalahangunaan narkoba saat ini menjadi banyak perhatian banyak orang dan terus menerus dibicarakan dan dipublikasikan. Bahkan, masalah penyalahgunaan menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat jika masuk kedalam tubuh manusia akan memengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat,
Lebih terperinci