Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 1"

Transkripsi

1 Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 1

2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BELU 1. Kondisi Obyektif Kabupaten Belu a) Letak Geografis : Kabupaten Belu merupakan salah satu Kabupaten dari 6 (enam) Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di daratan Timor. Posisi geografis Kabupaten Belu di daratan Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah dibagian paling timur dan berbatasan langsung dengan Negara Republic Demokratic Timor Leste (RDTL) sedang menurut posisi astronomis wilayah Kabupaten Belu terletak pada LS. b) Batas Wilayah : Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Ombai. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Timor. Sebelah Timur berbatasan dengan Republic Demokratic Timor Leste. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). c) Luas Wilayah : Luas wilayah Kabupaten Belu 2.445,57 KM² atau 5,16% dari luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang keseluruhannya merupakan wilayah daratan. d) Topografi : Bentuk topografis Wilayah Kabupaten Belu merupakan daerah datar berbukit-bukit hingga pegunungan dengan sungai-sungai yang mengalir ke utara dan selatan mengikuti arah kemiringan lerengnya. Wilayah datar terletak di bagian selatan memanjang sampai tenggara pada pesisir pantai Laut Timor dengan kemiringan kurang dari 2 %, sedangkan daerah datar berombak sampai bergelombang 3% -40% hampir merata di seluruh wilayah yaitu mencapai 55,86% dari luas wilayah. Wilayah pengunungan < 40% terdapat di wilayah tengah ke arah timur dengan luas wilayah sekitar 17,40%. e) Iklim : Kabupaten Belu memiliki Iklim tropis dengan musim hujan yang sangat pendek (Desember-Maret) dan musim kemarau yang panjang (April-November). Temperatur di Kabupaten Belu memiliki rata-rata suhu sebesar 27,6 ᴄ dengan interval suhu 21,5 ᴄ - 33,7 C. Temperatur terendah 21,5 C terjadi pada bulan Agustus dan temperatur tertinggi 33,7 C (terjadi pada bulan Oktober-November). f) Penduduk: Jumlah penduduk Kabupaten Belu jiwa, dengan perincian : Laki-laki jiwa dan perempuan jiwa yang tersebar di 24 (dua puluh empat) kecamatan. Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 2

3 g) Sosial Budaya : Menurut penuturan tua-tua adat kata Belu bermakna persahabatan yang diterjemahkan secara harafiah dalam bahasa Indonesia berarti Teman atau Sahabat. Hal ini memberikan makna simbolis yang mendeskripsikan bahwa pada zaman dahulu masyarakat Belu memang bersahabat, hidup berdampingan dan saling memperhatikan. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda wilayah kekuasaan Maromak Oan (Belu) terbagi menjadi 20 (dua puluh) Swapraja/Kerajaan, dimana wilayah wilayah Swapraja ini ada juga yang meliputi sebagian wilayah Timor Tengah Utara dan wilayah Provinsi Timor Timur (sekarang negara RDTL). Kemudian diadakan penggabungan-penggabungan, akhirnya terdapat 3 (tiga) Swapraja/Kerajaan di Belu yaitu : Swapraja Malaka, Swapraja Tasifeto dan Swapraja Maukatar yang dibawah ke-3 Swapraja ini masih terdapat beberapa distrik dan onderdistrik. Pada masa pemerintahan penjajahan Jepang, pemerintahn di Belu dipimpin oleh seorang pejabat Jepang yang disebut Bunken Kanrikan dimana hanya mengakui 2 (dua) wilayah Swaparaja / Kerajaan yaitu Swaparaja Tasimane yang wilayahnya meliputi wilayah Malaka dan dipimpin oleh seorang Kepala Wilayah dengan sebutan Raja Besar Tasimane. Swaparaja Tasifeto yang wilayahnya meliputi Tasifeto, Lamaknen dan Harneno dipimpin oleh seorang Kepala Wilayah dengan sebutan Raja Besar Tasifeto. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 tepatnya dengan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 terbentuklah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang membawahi beberapa daerah Swatantra Tingkat II (Kabupaten), maka Wilayah Tasifeto dan Wilayah Tasimane disatukan menjadi Kabupaten Belu sampai saat ini. Masyarakat Kabupaten Belu memiliki budaya dan adat istiadat yang turun temurun dan hingga saat ini diupayakan agar tetap lestari. h) Kelompok Etnis : Berdasarkan penuturan tua-tua adat, suku yang merupakan pendatang adalah suku Tetun dan merupakan suku yang terbesar di Kabupaten Belu dengan wilayah sebarannya adalah wilayah Belu Selatan. Selain itu ada juga suku-suku lainnya seperti suku Bunaq yang berdomisili di Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Lamaknen Selatan. Di samping itu dikenal juga suku Kemak yang mendiami daerah perbatasan yaitu dari wilayah kecamatan Lamaknen sampai dengan wilayah Pantai Utara. Suku yang lain adalah suku Dawan merupakan kelompok masyarakat terkecil dan suku pendatang yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan yang pada umumnya mendiami wilayah perbatasan Kabupaten Belu dengan Kabupaten TTU dan Kabupaten TTS. Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 3

4 Pembagian wilayah di Kabupaten Belu yang terdiri atas 2 (dua) bagian besar yaitu Belu Utara dan Belu Selatan erat kaitannya dengan adat istiadat baik adat istiadat perkawinan, adat istiadat kematian maupun bercocok tanam. Adat istiadat yang digunakan di wilayah Belu Utara adalah adat istiadat yang menganut sistem Patrilineal yaitu sistem dimana adat istiadat pemilikan harta benda dan keturunan diatur berdasarkan keturunan garis keturunan ayah/bapak. Contoh : Dalam istiadat perkawinan, keluarga dari pihak laki-laki wajib membayar sejumlah mahar (belis/maskawin) kepada pihak perempuan dan membawa anak gadis dari pihak keluarga perempuan menjadi milik pihak keluarga laki-laki. Adat istiadat yang digunakan di wilayah Belu Selatan adalah adat istiadat yang menganut sistem Matrilineal yaitu sistem dimana adat istiadat pemilikan harta benda dan keturunan diatur berdasarkan garis keturunan ibu/mama, sehingga dalam masyarakat Belu Selatan perempuan lebih menguasai dan mengatur harta benda/kekayaan keluarga. i) Komposisi Umat Beragama : Mayoritas penduduk di Kabupaten Belu memeluk agama Katolik yakni sebanyak orang atau sebesar 88,10%. Selanjutnya berturut turut pemeluk agama Krsiten/Protestan sebanyak orang atau 9,70%, pemuluk agama Islam orang atau 2,06 %, pemeluk agama Hindu 489 orang atau 0,13 %, dan pemeluk agama Budha 40 orang atau 0,01 %. j) Sebaran Agama : Sebaran agama di Kabupaten Belu berdasarkan data penduduk orang tersebar di 24 (dua puluh empat ) kecamatan. Perincian jumlah penduduk per kecamatan berdasarkan agama yang dianut : No Kecamatan Islam Kristen Katolik Hindu Budha Jumlah 1 Raimanuk Tasifeto Barat Kakuluk Mesak Nanaet Dubesi Kota Atambua Atambua Barat Atambua Selatan Tasifeto Timur Raihat Lasiolat Lamaknen Lamaknen Selatan Malaka Barat Rinhat Wewiku Weliman Malaka Tengah Sasitamean Io Kufeu Botin Leobele Malaka Timur Laenmanen Kobalima Kobalima Timur JUMLAH Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 4

5 k) Peta : Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 5

6 2. Sejarah Perkembangan Kabupaten Belu Masa Pemerintahan Hindia Belanda Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, wilayah kekuasaan Belu (Maromak Oan ) terdapat 20 (dua puluh) wilayah Swapraja/ Kerajaan, dimana wilayah Swapraja ini ada juga yang meliputi sebagian wilayah Timor Tengah Utara (TTU) dan wilayah Provinsi Timor Timur (sekarang Negara RDTL). Kemudian diadakan penggabunganpenggabungan, akhirnya hanya terdapat 3 (tiga) Swapraja di Belu yaitu : Swapraja Malaka, Swapraja Belu Tasifeto dan Swapraja Maukatar yang dibawah ketiga Swapraja ini masih terdapat distrik dan onderdistrik. Masa Penjajahan Jepang Pada masa pemerintahan ini, di Belu dipimpin oleh seorang pejabat Jepang yang disebut Bunken Kanrikan dimana hanya mengakui 2 (dua) wilayah Swapraja / Kerajaan yaitu : Swapraja Tasimane, wilayahnya meliputi wilayah Malaka dan dipimpin seorang kepala wilayah dengan sebutan Raja Besar Tasimane. Swapraja Tasifeto, wilayahnya meliputi wilayah Tasifeto, Lamaknen dan Harneno dan pimpin oleh seorang kepala wilayah dengan sebutan Raja Besar Tasifeto. Masa Setelah Kemerdekaan Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 tepatnya tahun 1958 dengan UU Nomor 69 Tahun 1958 terbentuklah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang membawahi beberapa daerah Swatantra Tingkat II (Kabupaten), maka wilayah Tasifeto dan Tasimane pada masa penjajahan Jepang itu disatukan menjadi Kabupaten Belu sampai dengan saat ini. Atas dasar Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor : Pem.66/1/2 Tanggal 28 Januari 1962 dihapuskan wilayah-wilayah kesatuan Malaka, Tasifeto dan Lamaknen lalu dibentuk 5 (lima) kecamatan yaitu : Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Malaka Timur, Kecamatan Tasifeto Barat, Kecamatan Tasiefto Timur dan Kecamatan Lamaknen. Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : Pem. 66/1/32 tanggal 20 Juli 1963, Kecamatan Malaka Timur dimekarkan menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu : Kecamatan Malaka Timur dan Kecamatan Malaka Tengah. Dengan demikian ada 6 (enam) kecamatan yang terbentuk pasca Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : Pem. 66/1/32 Tanggal 20 Juli 1963 yaitu : Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Malaka Timur, Kecamatan Tasifeto Timur, Kecamatan Tasifeto Barat dan Kecamatan Lamaknen. Pada tahun 1969 dan 1970 dibentuk 1 (satu) Koordinator Pemerintahan Kota (KOPETA) yaitu Kopeta Atambua dan 5 (lima) Perwakilan Kecamatan yaitu Perwakilan Kecamatan Malaka Barat, Perwakilan Kecamatan Malaka Tengah, Perwakilan Kecamatan Malaka Timur, Perwakilan Kecamatan Tasifeto Barat dan Perwakilan Kecamatan Tasifeto Timur. Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 6

7 Era Reformasi Pada era reformasi, dalam pelaksanaan otonomi daerah, dilakukan peningkatan status Koordinator Pemerintahan Kota (KOPETA) dan perwakilan kecamatan serta pemekaran kecamatan. Peningkatan Status KOPETA dan Perwakilan Kecamatan : Peningkatan status Kopeta dan perwakilan kecamatan menjadi kecamatan antara lain : Kopeta Atambua berubah status menjadi Kecamatan Kota Atambua, Perwakilan Kecamatan Malaka Barat menjadi Kecamatan Rinhat, Perwakilan Kecamatan Malaka Tengah menjadi Kecamatan Sasitamean, Perwakilan Kecamatan Malaka Timur menjadi Kecamatan Kobalima, Perwakilan Kecamatan Tasifeto Barat menjadi Kecamatan Kakuluk Mesak dan Perwakilan Kecamatan Tasifeto Timur menjadi Kecamatan Raihat. Pemekaran Kecamatan : Selanjutnya dilaksanakan pemekaran kecamatan antara lain : a. Kecamatan Malaka Barat dimekarkan menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu : Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Weliman dan Kecamatan Wewiku. b. Kecamatan Sasitamean dimekarkan menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu : kecamatan Sasitamean, Kecamatan Io Kufeu, Kecamatan Botin Leobele. c. Kecamatan Kobalima dimekarkan menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Kobalima dan Kecamatan Kobalima Timur. d. Kecamatan Malaka Timur dimekarkan menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Malaka Timur, Kecamatan Raimanuk dan Kecamatan Laenmanen. e. Kecamatan Tasifeto Barat dimekarkan menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Tasifeto Barat dan Kecamatan Nanaet Dubesi f. Kecamatan Kota Atambua dimekarkan menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Kota Atambua, Kecamatan Atambua Barat dan Kecamatan Atambua Selatan. g. Kecamatan Tasifeto Timur dimekarkan menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu : Kecamatan Tasifeto Timur dan Kecamatan Lasiolat. h. Kecamatan Lamaknen dimekarkan menjadi 2 (dua) Kecamatan yaitu : Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Lamaknen Selatan. Setelah dilaksanakan peningkatan status dari Kopeta dan perwakilan kecamatan menjadi kecamatan dan pemekaran kecamatan, maka terdapat 24 (dua puluh empat) kecamatan yaitu : Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Wewiku, Kecamatan Weliman, Kecamatan Rinhat, Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Sasitamean, Kecamatan Io Kufeu, Kecamatan Botin Leobele, Kecamatan Kobalima, Kecamatan Kobalima Timur, Kecamatan Malaka Timur, Kecamatan Laenmanen, Kecamatan Raimanuk, Kecamatan Tasifeto Barat, Kecamatan Nanaet Dubesi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kecamatan Kota Atambua, Kecamatan Atambua Barat, Kecamatan Atambua Selatan, Kecamatan Tasifeto Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 7

8 Timur, Kecamatan Lasiolat, Kecamatan Raihat, Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Lamaknen Selatan. Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 2013 Kabupaten Malaka dimekarkan dari Kabupaten Belu dengan wilayah kecamatan masing-masing sebagai berikut : a. Kabupaten Belu : Kecamatan Kota Atambua, Kecamatan Atambua Barat, Kecamatan Atambua Selatan, Kecamatan Tasifeto Barat Kecamatan Kakuluk Mesak, Kecamatan Nanaet Dubesi, Kecamatan Raimanuk, Kecamatan Tasifeto Timur, Kecamatan Lasiolat, Kecamatan Raihat, Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Lamaknen Selatan. b. Kabupaten Malaka terdiri dari : Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Wewiku, Kecamatan Weliman, Kecamatan Rinhat, Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Sasitamean, Kecamatan Io Kufeu, Kecamatan Botin Leobele, Kecamatan Kobalima, Kecamatan Kobalima Timur, Kecamatan Malaka Timur dan Kecamatan Laen Manen. GAMBARAN UMUM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BELU 1. Sejarah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu Kementerian Agama Republik Indonesia lahir pada tanggal 3 Januari Hari bersejarah ini mengingatkan kita pada keputusan penting yang diambil pemerintah atas usulan sejumlah anggota Komite Nasional Indonesai Pusat (KNIP) agar dibentuk kementerian khusus untuk menangani masalah agama dalam struktur Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mengangkat H. Moehamad Rasjidi, BA (Alm) sebagai Menteri Agama yang pertama. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu sebagai entitas dari Kementerian Agama Republik Indonesia berada di wilayah otonomi Kabupaten Belu, berdiri sejak Tahun 1969 dengan nama Dinas Agama Katolik. Berdirinya Dinas Agama Katolik Kabupaten Belu berdasarkan : a. Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 8 Tahun 1969 Tentang Pembentukan Dinas-dinas Agama Katolik di Flores Timur, Ngada, Manggarai dan Belu. b. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : 137/Dd/5-1/1970 Tanggal 29 Agustus 1970 Tentang Pengesahan Berdirinya Dinas Agama Katolik Kabupaten Belu sekaligus mengangkat Matheus J. Mau sebagai Kepala Dinas Agama Katolik yang pada saat itu dikenal dengan nama Petugas Dinas Agama Katolik. Selanjutnya berturut-turut terjadi pergantian kepemimpinan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu sebagai berikut : a. Petrus Hale, BA : Tahun b. Petrus Nahak,BA (Alm) : Tahun 1982 c. M.S. Sarumaha : d. Drs. Bele Antonius : e. Drs. Fransiskus Taso Fe, BA : f. Drs. Kase Yohanis (Alm) : Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 8

9 g. Drs. Lukas Ollak Lajar : 2010-Mei 2013 h. Drs. Yosef Akoit : Desember 2013 s.d Sekarang Perubahan nama Kementerian Agama sebagai berikut : Dinas Agama Katolik Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor : 8 Tahun Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : 137/Dd/5-1/1970 Tanggal 27 Agustus Departemen Agama : Nama ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 18/1975 tanggal 16 April 1975, Dinas Agama Katolik berubah menjadi Departemen Agama. Sedangkan Dinas Agama Katolik sendiri berubah menjadi Seksi Bimas Katolik yang berada di bawah Departemen Agama. Kementerian Agama : Perubahan nama ini berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun Visi dan Misi Tahun : a. Visi : Masyarakat Belu yang BERSINAR (Beriman, Berbudaya, Cerdas, Sejahtera, Mandiri, Nyaman dan Rukun). b. Misi : Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan Meningkatkan Kualitas Kerukunan Hidup Beragama Memberdayakan Umat Beragama dan Lembaga Keagamaann Meningkatkan Kualitas Pelayanan Ibadah Haji dan Umrah Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Bersih dan Berwibawa. 3. Wilayah Pelayanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu Wilayah pelayanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu terdiri dari 2 Kabupaten yaitu : a. Kabupaten Belu yang terdiri dari 12 Kecamatan, 81 Desa/Kelurahan dan 419 Dusun/Lingkungan. b. Kabupaten Malaka yang terdiri dari 12 Kecamatan, 209 Desa dan 1134 Dusun. 4. Struktur Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu Nama Pejabat No Nama/NIP/ Pejabat Jabatan Pangkat/Gol. Ruang 1 Drs. Yosef Akoit Kepala Kantor Penata Tk. I (III/d) NIP Donatus Mau, SH Kepala Sub Penata Tk. I (III/d) NIP Bagian TU 3 Akrim Moka, A.Ma Kasi Pendidikan Penata Tk.I (III/d) Ket Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 9

10 NIP Seprianus Ratu Dabbo, S.Th NIP Zakharias Seran, S.Ag NIP Dominggus Faria, A.Ma NIP Hasanuddin, S.Ag NIP Abdurrahman Mukhtar, S.Ag NIP Adam Hairul, S.Ag NIP Muh. Ikhsan Hafid, S.Fil.I NIP & Bimas Islam Kasi Bimas Kristen Kasi Urusan Agama Katolik Kasi Pendidikan Katolik Gara Haji dan Umrah Kepala KUA Kec. Kota Atambua Kepala KUA Kec. Tasbar Kepala KUA Kec. Malaka Tengah Penata TK.I (III/d) Penata (III/c) Penata (III/c) Penata Muda Tk.I (III/b) Penata Tk.I (III/d) Penata (III/c) Penata Muda Tk. I (III/b) Data Pegawai : No Jabatan Jumlah Pegawai Ket 1 Eselon III 1 2 Eselon IV 9 3 JFU (Jabatan Fungsional Umum) 42 4 JFK (Jabatan Fungsional Khusus) 1. Pengawas Guru Penyuluh Penghulu - 5 JFT : 1. Analis Kepegawaian - 5. DATA-DATA KEAGAMAAN Tabel 1 : Jumlah Umat Jumlah Islam Katolik Kristen Hindu Budha Jumlah Jumlah Tabel 2 : Jumlah Satuan Pendidikan di Lingkungan Kementerian Agama Raudatul Athfal (RA) Madrasah Negeri Madrasah Swasta MIN MTsN MAN MIS MTsS MAS Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 10

11 Tabel 3 : Jumlah Rumah Ibadah No Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu Masjid Musholla Langgar Gereja Gereja Kapela Pura Sanggah Vihara Cetya/TITD Klenteng Tabel 4 : Jumlah Penyuluh Agama Berstatus No Agama Islam Agama Kristen Agama Katolik Agama Hindu Agama Budha Muda Madya Utama Muda Madya Utama Muda Madya Utama Muda Madya Utama Muda Madya Utama Tabel 5 : Jumlah Rohaniwan Menurut Agama N o 1 Mubaliq h Agama Islam Agama Kristen Agama Katolik Agama Hindu Agama Budha Khati b Imam Pendeta Pandeta Muda Diaken Uskup Pastor /Imam Dia kon Pandita Pinan dita Bikhu Pandita Tabel 6 : Jumlah Kantor Urusan Agama dan Balai Nikah No Nama KUA Balai Nikah Jumlah KUA KUA Kec. Kota Atambua KUA Kec. Tasi Feto Barat KUA Kec. Malaka Tengah - 3 Tabel 7 : Jumlah Penghulu No Jumlah Penghulu Jumlah Jumlah Penghuu Jumlah Pembantu Pertama Penghulu Muda Madya Penghulu Tabel 8 : Jumlah BP4 NO Jumlah 1 4 Tabel 9 : Jumlah Kegiatan Nikah NO Jumlah 1 43 Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 11

12 Tabel 10 : Jumlah, Luas dan Status Wakaf Serta Jumlah Pejabat Pembuat Akta Ikrar (PPAW) No Jumlah Tanah Wakaf Luas Tanah Wakaf (Dalam Satuan Luas) Sudah (Dlam Satuan Luas) Belum Bersertifikat (Dlm Satuan Luas/M²) M² 19 - Tabel 11 : Jumlah Tilawatil Qur an Jlh Tilawatil Qori Qoriah Tebel 12 : Jumlah Hafidz/Hafidzah Jlh Hafidz Hafidzah Tabel 13 :Jumlah Kuota Jamaah Haji No Jumlah 1 24 Tabel 14 : Jumlah Guru No Jlh Guru RA Jlh Guru MI Jlh Guru MTs Jlh Guru MA Ket Negeri Swasta Tabel 15 : Jumlah Kepala Raudatul Athfal (RA) Menurut Pendidikan No Jlh Kepala RA Jlh Kepala RA Jlh Kepala RA Jlh Kepala RA S1 S1 = S2 = S Tabel 16 : Jumlah Kepala Madrasah Ibtidaiyah Menurut Pendidikan No Jlh Kepala MI Jlh Kepala MI Jlh Kepala MI Jlh Kepala MI S1 S1 = S2 = S Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 12

13 Tabel 17 : Jumlah Kepala Madrasah Tsanawiyah Menurut Pendidikan No Jlh Kepala MTs S1 Jlh Kepala MTs S1 Jlh Kepala MTs = S2 Jlh Kepala MTs = S Tabel 18 : Jumlah Kepala Madrasah Aliyah Menurut Pendidikan No Jlh Kepala MA S1 Jlh Kepala MA S1 Jlh Kepala MA = S2 Jlh Kepala MA = S Tabel 19 : Jumlah Guru RA,MI, MTs, MA Menurut Status Kepegawaian No RA MI MTs MA 1 Non- Non- Non- Non Tabel 20 : Jumlah Guru Raudhatul Athfal Menurut Pendidikan No Guru RA S1 Guru RA = S1 Guru RA=S2 Guru RA=S3 1 Non Non Non Non Tabel 21 : Jumlah Guru Madrasah Ibtidaiyah Menurut Pendidikan No Guru MI S1 Guru MI = S1 Guru MI=S2 Guru MI=S3 1 Non Non Non Non Tabel 22 : Jumlah Guru Madrasah Tsanawiyah Menurut Pendidikan No Guru MTs S1 Guru MTs = S1 Guru MTs=S2 Guru MTs=S3 1 Non Non Non Non Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 13

14 Tabel 23 : Jumlah Guru Madrasah Aliyah Menurut Pendidikan No Guru MA S1 Guru MA = S1 Guru MA=S2 Guru MA=S3 1 Non- Non- Non- Non Tabel 24 : Jumlah Kondisi Ruang Kelas Madrasah Ibtidaiyah NO Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat Tabel 25 : Jumlah Kondisi Ruang Kelas Madrasah Tsanawiyah NO Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat Tabel 26 : Jumlah Kondisi Ruang Kelas Madrasah Aliyah NO Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat Tabel 27 : Jumlah Guru Bersertifikat No RA MI MTs MA 1 Non- Non- Non- Non Tabel 28 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Islam Menurut Jenjang Sekolah Tempat Bertugas No Tempat Tugas = TK Tempat Tugas =SD Tempat Tugas = SLTP Tempat Tugas = SLTA Non- Non- Non- Non Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 14

15 Tabel 29 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Islam Menurut Pendidikan No Pendidikan S1 Pendidikan =S1 Pendidikan S2 1 Non- Non- Non Tabel 30 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Kristen Menurut Jenjang Sekolah Tempat Bertugas No Tempat Tugas = TK Tempat Tugas =SD Tempat Tugas = SLTP Tempat Tugas = SLTA 1 Non- Non- Non- Non Tabel 31 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Kristen Menurut Jenjang Sekolah tempat Bertugas No Pendidikan S1 Pendidikan =S1 Pendidikan S2 1 Non- Non- Non Tabel 32 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Menurut Jenjang Sekolah Tempat Bertugas No Tempat Tugas = TK Tempat Tugas =SD Tempat Tugas = SLTP Tempat Tugas = SLTA 1 Non- Non- Non- Non Tabel 33 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Menuurut Pendidikan No Pendidikan S1 Pendidikan =S1 Pendidikan S2 1 Non- Non- Non Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 15

16 Tabel 34 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Hindu Menurut Jenjang Sekolah Tempat Bertugas No Tempat Tugas = TK Tempat Tugas =SD Tempat Tugas = SLTP Tempat Tugas = SLTA 1 Non- Non- Non- Non Tabel 35 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Hindu Menurut Pendidikan No Pendidikan S1 Pendidikan =S1 Pendidikan S2 1 Non- Non- Non Tabel 36 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Budha Menurut Jenjang Sekolah Tempat Bertugas No Tempat Tugas = TK Tempat Tugas =SD Tempat Tugas = SLTP Tempat Tugas = SLTA 1 Non- Non- Non- Non Tabel 37 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Budha Menurut Kualisfikasi Pendidikan No Pendidikan S1 Pendidikan =S1 Pendidikan S2 1 Non- Non- Non Tabel 38 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Konghucu Menurut Jenjang Sekolah Tempat Bertugas No Tempat Tugas = TK Tempat Tugas =SD Tempat Tugas = SLTP Tempat Tugas = SLTA 1 Non- Non- Non- Non Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 16

17 Tabel 39 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Konghucu Menurut Pendidikan No Pendidikan S1 Pendidikan =S1 Pendidikan S2 1 Non- Non- Non Tabel 40 : Jumlah Guru Pendidikan Agama Bersertifikat. No Islam Kristen Katolik Hindu Hindu 1 Non- Non- Non- Non- Non Tabel 41 : Jumlah Pengawas Pendidikan Agama. No Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu Perem puan Perem puan Perem puan Perem puan Perem puan Lakilaki Lakilaki Lakilaki Lakilaki Lakilaki Lakilaki Pere mpu an Tabel 42 : Jumlah Pengawas Pendidikan Agama Menurut Pendidikan No Agama Islam Agama Kristen Agama Katolik Agama Hindu Agama Budha 1 S1 S1 S2 S1 S1 S2 S1 S1 S2 S1 S1 S2 S1 S1 S Tabel 43 : Jumlah Pondok Pesantren No Menurut Jenis Penyelenggaraan Jlh Santri 1 Salafiyah Khalafiyah Kombinasi Laki-laki Perempuan Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 17

18 Tabel 44 : Jumlah Ustadz Pondok Pesantren Menurut Pendidikan No S1 =S1 S Tabel 45 : Jumlah Madrasah Diniyah Ula No Jlh Wustha Jlh Pendidik Jumlah Guru Laki-Laki Perempuan S1 = S1 = S Tabel 46 : Jumlah Madrasah Diniyah Wustha No 1 Jlh Wustha Jlh Pendidik Jumlah Guru Laki-Laki Perempuan S1 = S1 = S Profil Kantor Kementerian Agama Kab.Belu Page 18

HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 KABUPATEN BELU. Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN BELU

HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 KABUPATEN BELU. Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN BELU HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 Data Agregat per Kecamatan Jumlah penduduk Belu berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 352 400 orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun KABUPATEN BELU KABUPATEN

Lebih terperinci

TABEL JUMLAH PENDUDUK, DAN PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA PROVINSI RIAU TAHUN 2011

TABEL JUMLAH PENDUDUK, DAN PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA PROVINSI RIAU TAHUN 2011 TABEL JUMLAH PENDUDUK, DAN PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA AGAMA LUAS No. KAB./KOTA WILAYAH Islam Kristen Katolik Hindu Budha Khonghucu Jumlah (Ha.) Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh % % % % % Penduduk Penduduk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 6I2lKptslKPU/TAHUN 2014

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 6I2lKptslKPU/TAHUN 2014 KOMIS' PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 6I2lKptslKPU/TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 111/Kpts/KPU/TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat BAB III TINJAUAN UMUM 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat heterogenitas yang cukup kompleks, baik dari

Lebih terperinci

KAKANWIL DARI MASA KEMASA NO NAMA PERIODE JABATAN

KAKANWIL DARI MASA KEMASA NO NAMA PERIODE JABATAN KAKANWIL DARI MASA KEMASA NO NAMA PERIODE JABATAN 1 H. HASNAWI KARIM 1975-1987 2 Drs. H. BACHTIAR ILYAS 1987-1992 3 Drs. H. FAUZAN MISRA EL MUHAM1992-1996 4 Prof.Dr. H. SALMAN HARUN 1996-1997 5 Drs. H.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI / CONTENS Hal/Pg. Kata Sambutan / Preface Kata Pengantar / Foreword Daftar Isi / Contens Penjelasan Umum / Explanatory Notes

DAFTAR ISI / CONTENS Hal/Pg. Kata Sambutan / Preface Kata Pengantar / Foreword Daftar Isi / Contens Penjelasan Umum / Explanatory Notes DAFTAR ISI / CONTENS Hal/Pg Kata Sambutan / Preface Kata Pengantar / Foreword Daftar Isi / Contens Penjelasan Umum / Explanatory Notes i - ii iii - iv v - ix x - xi DATA KEPEGAWAIAN DATA OF PERSONELS Tabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU. Kantor Kementerian Agama dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU. Kantor Kementerian Agama dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU A. Tinjaun Umum Lokasi Penelitian Tinjauan Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru dipimpin oleh Drs. H. Edwar S Umar, M.A yang beralamat di Jl. Rambutan

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA MATRIKS 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama 1.Menguatnya tatakelola

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI, KATA SAMBUTAN KA.KANWIL i-ii. VISI, MISI KEMENAG RI, PEMPROV KEPRI dan SEJARAH KANWIL KEMENAG KEPRI 1-9 GALERY FOTO 83-87

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI, KATA SAMBUTAN KA.KANWIL i-ii. VISI, MISI KEMENAG RI, PEMPROV KEPRI dan SEJARAH KANWIL KEMENAG KEPRI 1-9 GALERY FOTO 83-87 DAFTAR ISI GALERY FOTO 83-87 LAMPIRAN KANWIL DALAM ANGKA 43-82 DAFTAR ISI, KATA SAMBUTAN KA.KANWIL i-ii ORGANISASI SATKER KEMENAG KAB/KOTA SE-KEPRI 30-42 VISI, MISI KEMENAG RI, PEMPROV KEPRI dan SEJARAH

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN BELU

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN BELU IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN BELU 4.1. Letak dan Luas Belu merupakan salah satu kabupaten yang ada di propinsi Nusa Tenggara Timur yang wilayahnya terletak disebelah timur Propinsi tersebut. Posisinya sangat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MANGGARAI

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MANGGARAI GAMBARAN UMUM KABUPATEN MANGGARAI Kondisi Obyektif Kabupaten Manggarai yang menjadi wilayah kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai secara garis besar adalah : 1. Letak Geografis Secara Geografis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI / CONTENS DATA KEAGAMAAN DATA OF RELIGIOUS AFFAIRS

DAFTAR ISI / CONTENS DATA KEAGAMAAN DATA OF RELIGIOUS AFFAIRS DAFTAR ISI / CONTENS Kata Sambutan / Preface Kata Pengantar / Foreword Daftar Isi / Contens Penjelasan Umum / Explanatory tes DATA KEAGAMAAN DATA OF RELIGIOUS AFFAIRS Tabel / Table 2.1 Tabel / Table 2.2

Lebih terperinci

, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.1735, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Kantor Wilayah. Provinsi Kalimantan Utara. Tata Kerja. Organisasi. Pembentukan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATABASE UPDATE DATA KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN DI UNIT PUSAT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2017

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATABASE UPDATE DATA KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN DI UNIT PUSAT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2017 DI UNIT PUSAT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 07 Unit Kerja Sasaran : BIMAS ISLAM. Data Pemeluk Agama Islam No Propinsi Jumlah Pemeluk Agama Islam. Data Rumah Ibadah Umat Islam No Propinsi Jumlah Masjid

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Belu Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Belu Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Belu Tahun 2013 sebanyak 57.869 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Belu Tahun 2013 sebanyak 8 Perusahaan Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

JL. TAMAN BAHAGIA NO.32 KOTA SUKABUMI

JL. TAMAN BAHAGIA NO.32 KOTA SUKABUMI I. KEDUDUKAN KANTOR 1. Kota SUKABUMI 2. Alamat 3. Provinsi 4. Telepon 5. Faximili JL. TAMAN BAHAGIA 32 KOTA SUKABUMI JAWA BARAT 266-222171 266-222171 II. DAFTAR NAMA PIMPINAN KANTOR NAMA JABATAN NAMA PEJABAT

Lebih terperinci

JL. TAMAN BAHAGIA NO.32 KOTA SUKABUMI

JL. TAMAN BAHAGIA NO.32 KOTA SUKABUMI I. KEDUDUKAN KANTOR Kota SUKABUMI Alamat 3. Provinsi 4. Telepon 5. Faximili JL. TAMAN BAHAGIA 3 KOTA SUKABUMI JAWA BARAT 66-171 66-171 II. DAFTAR NAMA PIMPINAN KANTOR NAMA JABATAN NAMA PEJABAT NIP 1 KEPALA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM BAB III GAMBARAN UMUM Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum lokasi kawasan calon pengembangan transmigrasi lokal dengan arahan tematik yang meliputi; gambaran umum kabupaten Belu, gambaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Mongondow Utara. Secara geografis kecamatan Bintauna berada pada 125 0

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Mongondow Utara. Secara geografis kecamatan Bintauna berada pada 125 0 BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 2.1 Letak Geografis dan Topografi Kecamatan Bintauna merupakan bekas kerajaan yang sekarang termasuk salah satu dari enam kecamatan dikabupaten daerah tingkat II Bolaang

Lebih terperinci

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA Katalog :1101002.5321080 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 ISSN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT JL. A. YANI. NO.126 MUARA TEWEH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO UTARA BIO DATA KEPALA KANTOR Nama : H. Usman Abdullah TTL : Marabahan, Tahun 1997 TMT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM. Bagian Perencanaan dan Data

DEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM. Bagian Perencanaan dan Data DEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data Jumlah Lembaga Statistik Madrasah Madrasah Ibtidaiyah: 22.189 Negeri 1.568-7,1% Swasta 20.621-92,9% Madrasah Tsanawiyah:

Lebih terperinci

Sejak keberadaannya di Kabupaten Buru, Kantor Kementerian Agama telah dipimpin oleh tiga orang, antara lain :

Sejak keberadaannya di Kabupaten Buru, Kantor Kementerian Agama telah dipimpin oleh tiga orang, antara lain : GAMBARAN UMUM a. Sejarah Berdirinya Kab. Kota Latar Belakang terbentuknya Kabupaten Buru adalah UU No. 46 Tahun 1999. UU No. 6 Tahun 2000 tentang pembentukan provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten

Lebih terperinci

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN KANTOR 1. Kabupaten REMBANG 2. Alamat JL. PEMUDA KM. 3 REMBANG 3. Provinsi JAWA TENGAH 4. Telepon (0295) 691016 5. Faximile (0295) 691016

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA R.I. Bagian Perencanaan dan Data

KEMENTERIAN AGAMA R.I. Bagian Perencanaan dan Data KEMENTERIAN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data Ringkasan Jumlah Lembaga & Siswa Dikdasmen No Lembaga Jml Lbg Lk Jumlah Siswa Pr Jumlah 1 RA/BA 19.762 415.571 408.476 2 MIN

Lebih terperinci

Profil Kantor Kementerian Agama Kab. Flores Timur Tahun 2014 Page 1

Profil Kantor Kementerian Agama Kab. Flores Timur Tahun 2014 Page 1 Profil Kantor Kementerian Agama Kab. Flores Timur Page 1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN FLORES TIMUR 1. Kondisi obyektif Letak Geografis terletak pada 8 04-8 40' LS dan 122 38-123 20' BT. Batas Wilayah Batas-batas

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis, luas wilayah dan kependudukan Desa Petaonan merupakan

Lebih terperinci

Profil. Tahun Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat

Profil. Tahun Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2014 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat Subbagian Tata Usaha Pangkalan bun 2014 PROFIL KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur. No.150, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

Justinus Dairo Mallo, S.Sos NIP

Justinus Dairo Mallo, S.Sos NIP KEPALA Drs. ISMAIL RUMFOT NIP. 19641027 199303 1 002 Ka. Subag TU MOKSEN MAHU, S.Ag NIP.19711009 200312 1 002 Melakukan pelayanan teknis dan administrasi perencanaan dan informasi keagamaan, kepegawaian

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5396 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PEMERINTAH DAERAH. Wilayah. Pembentukan. Kabupaten Malaka. Propinsi Nusa Tenggara Timur. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 18) PENJELASAN

Lebih terperinci

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang adalah Instansi Vertikal Kementerian Agama yang

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang adalah Instansi Vertikal Kementerian Agama yang ABOUT US / TENTANG KAMI Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang adalah Instansi Vertikal Kementerian Agama yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BURU SELATAN

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BURU SELATAN PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BURU SELATAN GAMBARAN UMUM a. Sejarah Berdirinya Kab./Kota Latar Belakang terbentuknya Kabupaten Buru Selatan adalah UU No.32 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO SELATAN

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO SELATAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO SELATAN I. IDENTITAS KEMENTERIAN / LEMBAGA II. A. Nama Kementerian / Lembaga : Kementerian

Lebih terperinci

P R O F I L K A N T O R K E M E N T E R I A N A G A M A K A B U P A T E N M A L U K U T E N G A H

P R O F I L K A N T O R K E M E N T E R I A N A G A M A K A B U P A T E N M A L U K U T E N G A H P R O F I L K A N T O R K E M E N T E R I A N A G A M A K A B U P A T E N M A L U K U T E N G A H 1. Gambaran Umum a. Sejarah Berdirinya Kabupaten Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tengah berada di wilayah

Lebih terperinci

Sejarah Kabupaten Kepulauan Aru

Sejarah Kabupaten Kepulauan Aru KEMENTERIAN AGAMA Sejarah Kabupaten Kepulauan Aru Kabupaten Kepulauan Aru terbentuk berdasarkan pemekaran wilayah administrasi yang berasal dari Kabupaten Maluku Tenggara. Dibentuk berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1418 Katalog BPS : 1101001.2102.060 Ukuran Buku

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.851, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Instansi Vertikal. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.18, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Wilayah. Pembentukan. Kabupaten Malaka. Propinsi Nusa Tenggara Timur. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Kementerian Agama Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kantor Kementerian Agama Dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau yang berada dijantung

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA Berdasarkan PP Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, yang telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong 18 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi Desa laksamana merupakan desa yang ada di kecamatan Sabak Auh yang ibu kota nya Kabupaten Siak dengan luas wilayah lebih kurang 918,44 km2. jarak antara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Margosari Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu. Desa Margosari dibuka pada tahun 1953 berdasarkan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data

DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data 1 Statistik Pendidikan pada Madrasah Jumlah Lembaga RA/BA/TA: 18.759-33,0% Madrasah Ibtidaiyah: 21.188-36,0% Negeri 1.567-7,4%

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam 22001100//22001111 Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2010-2011 A. Pengantar Pendidikan RA dan Madrasah merupakan

Lebih terperinci

Realisasi Pendidikan dan Pelatihan. Semester I (Januari - Juni 2015)

Realisasi Pendidikan dan Pelatihan. Semester I (Januari - Juni 2015) Realisasi Pendidikan dan Pelatihan Semester I (Januari - Juni 2015) Kementerian Agama Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Surabaya 2015 I. Kelembagaan Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 37 BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Temuan Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Letak Monografi Desa Hampalit adalah salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Katingan

Lebih terperinci

BAB III KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG. Pada tahun1950 dibentuklan Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi 4

BAB III KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG. Pada tahun1950 dibentuklan Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi 4 46 BAB III KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG A. Kondisi Objektif Objek 1. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung Pada tanggal 3 Januari 1946 bertepatan dengan tanggak 24

Lebih terperinci

PROFIL KEMENTERIAN AGAMA

PROFIL KEMENTERIAN AGAMA PROFIL KEMENTERIAN AGAMA KANTOR KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Jl. Gajah Mada, No. 33, SoE-85512, Telp/Fax. (0388) 21102 email : kabtimortengahselatan@kemenag.go.id GAMBARAN UMUM KABUPATEN TIMOR TENGAH

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja. 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang BAB II PROFIL DESA KASIKAN A. Kondisi Geografi dan Demokrafi Desa kasikan adalah salah satu desa diantara beberapa desa yang terletak di Kecamatan Tapung Hulu lebih kurang 35 Km dari pusat kecamatan lebih

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.325, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi Instansi Vertikal. Unit Pelaksana Teknis. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Ba b 3 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 3.1. Kecamatan Kuala Kampar 3.1.1. Administrasi Kecamatan Kuala Kampar terbentang seluas 1.000,39 km 2. Secara administrasi wilayah Kecamatan Kuala Kampar berbatasan dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi dan Demografi Geografi Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara. Batas wilayah di Desa Naga Beralih Kecamatan Kampar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah ± KM2. Terbentuknya Kecamatan Tampan ini terdiri dari beberapa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah ± KM2. Terbentuknya Kecamatan Tampan ini terdiri dari beberapa 17 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Kecamatan Tampan Pekanbaru A. Letak dan Geografis Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kecamatan yang terbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987,

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pengantar Madrasah (RA, MI, MTs dan MA) disebutkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Kemiling. Kondisi Wilayah Kecamatan kemiling merupakan bagian dari salah satu kecamatan dalam wilayah kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Dari sisi geografis Kota Kupang memiliki luas 260,127 km² atau

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS 13 BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS A. Geografi Kelurahan Terkul adalah kelurahan yang terletak di samping kota Batupanjang kecamatan Rupat, dengan status adalah sebagai

Lebih terperinci

Lampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag

Lampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag 1 Lampiran : Nomor : Tentang : Kepala Kankemenag 1. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Kw.1/2/HK.00.8/ 23449/2013 Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pelayanan,

Lebih terperinci

Raffles City Hotel 5-7 September 2013

Raffles City Hotel 5-7 September 2013 Raffles City Hotel 5-7 September 2013 Nama : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Tgl Lahir : Bandung, 5 Nopember 1963 Pangkat/Gol : Pembina Tk 1 / IV/b Pendididikan : 1. S.1: IAIN Bandung tahun 1988 2. S.2 : Universitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU A. Geografis Dan Demografis Desa Pulau Sengkilo merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan kelayang Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

Katalog BPS No

Katalog BPS No Katalog BPS No. 2.522 Katalog BPS : 2.5264 TABIR TIMUR DALAM ANGKA TAHUN 24 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MERANGIN TABIR TIMUR DALAM ANGKA TAHUN 24 ii ISBN : 978623264 Nomor Publikasi : 52.324 Katalog

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung, Indonesia. Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 12 tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung, Indonesia. Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 12 tahun 49 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor tahun

Lebih terperinci

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1 1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB II. KEADAAN UMUM...

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Wilayah Sukaraja Atas 1. Letak Geografis dan Luas Berdasarkan administrasi pengelolaan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Resort Sukaraja Atas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA KOTAMOBAGU, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja 13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan

Lebih terperinci

https://anambaskab.bps.go.id

https://anambaskab.bps.go.id Kecamatan Siantan Dalam Angka 2015/ Siantan Sub District in Figures, 2015 Katalog BPS / Catalogue BPS : 1102001.2105040 Ukuran Buku / Book Size : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman / Pages Number: xii + 52

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011 BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011 A. Profil Kementrian Agama Kabupaten Demak 1. Sejarah Berdiri Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak pada awal berdirinya hingga

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikatakan Nawawi (1990:64) bahwa metode

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAYONG UTARA DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAPUAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAPUAS. Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas 0

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAPUAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAPUAS. Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas 0 PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAPUAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAPUAS Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas 0 PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAPUAS A. GAMBARAN

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH SUNGAI PENUH TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH SUNGAI PENUH 2014 ISBN : 978-602-71243-8-7 No. Publikasi : 15720.1413 Katalog BPS : 1101002.1572030 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 18,2 x 25,7 cm

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi... i iii v TABEL RA/BA/TA, MI, MTs DAN MA 1.01. Jumlah Lembaga RA/BA/TA, MI, MTs dan MA... 1 1.01.1. Jumlah Lembaga RA/BA/TA, MI, MTs dan MA...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bulak, di sebelah Barat

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bulak, di sebelah Barat 23 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN A. Keadaan Geografis Secara geografis kecamatan Kenjeran terletak di wilayah Surabaya Utara. Kecamatan Kenjeran berbatasan dengan selat Madura di sebelah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari 54 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Pugung 1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah 18.540,56 Ha yang terdiri dari 27 pekon/desa, 1.897 Ha

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016 Katalog BPS 1101002.2324100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KENDAL STATISTIK KECAMATAN PEGANDON TAHUN 2016 NO. Publikasi/ Publikasi Number : 33.24.100.13.02 No.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Kampar Asal muasal nama Kampar sampai saat sekarang belum adakesepakatan universal, namun yang perlu dipahami adalah sejarah dan harus kedepankan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Arus Kas Tanpa Program Pengendalian Brucellosis di Kabupaten Belu

Lampiran 1. Arus Kas Tanpa Program Pengendalian Brucellosis di Kabupaten Belu Lampiran 1. Arus Kas Tanpa Program Pengendalian Brucellosis di Kabupaten Belu tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun 7 tahun 8 tahun 9 tahun 10 Pendapatan Calving rate 57% 56% 55% 54% 53%

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PIDIE JAYA DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SUBULUSSALAM DI PROVINSI ACEH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1615 Katalog BPS : 1101002.5314030 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 8 halaman

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.040 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Berdasarkan keterangan- keterangan dari tua- tua kampong dan pemuka

IV. GAMBARAN UMUM. Berdasarkan keterangan- keterangan dari tua- tua kampong dan pemuka 55 IV. GAMBARAN UMUM A. Profil Kelurahan Rajabasa 1. Sejarah Singkat Kelurahan Rajabasa Desa Rajabasa adalah salah satu desa yang sejak tahun 1992 menjadi Kelurahan Rajabasa Kecamatan Kedaton Kodya Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan geografis dan demografis. Keadaan geografis Kelurahan Sidomulyo Barat adalah kelurahan yang terletak di kecamatan tampan kota madya pekanbaru. Kelurahan

Lebih terperinci

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233 KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) 6011418 Bandung 40233 1. Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah

Lebih terperinci

SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAMPAK DEPAN TAMPAK KIRI TAMPAK KANAN Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah berdiri pada tahun 1960, pada masa

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Kecamatan Sayegan 1. Letak Geografis dan Topografi Seyegan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru 1. Sejarah Pekanbaru lahir sebelum masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia.Pada waktu itu, baru berupa dusun yang bernama Dusun Payung

Lebih terperinci