STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN EVENT WORLD TRAVEL AND HOLIDAY FAIR MAL GANDARIA CITY PERIODE 4 7 APRIL 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN EVENT WORLD TRAVEL AND HOLIDAY FAIR MAL GANDARIA CITY PERIODE 4 7 APRIL 2013"

Transkripsi

1 STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN EVENT WORLD TRAVEL AND HOLIDAY FAIR MAL GANDARIA CITY PERIODE 4 7 APRIL 2013 David Franciskus; Lidya Wati Evelina Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No 9, Palmerah, Jakarta Barat davidfranciskus@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian untuk mengetahui mulai dari alasan, persiapan dan pelaksanan Mal Gandaria City dalam mengadakan event World Travel and Holiday Fair sebagai strategi komunikasi pemasaran nya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah wawancara semistruktur dan observasi. Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teori dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik reduksi data hasil wawancara dan obsercasi yang kemudian diambil intisarinya dan dipisahkan berdasarkan temanya. Hasil yang dicapai menjelaskan event World Travel and Holiday Fair sebagai strategi komunikasi pemasaran Mal Gandaria City dengan menggabungkan beberapa komponen strategi komunikasi pemasaran, yaitu promosi penjualan, periklanan dan penjualan personal. Selain itu memperlihatkan bagaimana jalannya event tersebut mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Disimpulkan bahwa bauran komunikasi pemasaran yang digunakan Mal Gandaria City adalah promosi penjualan, penjualan personal dan periklanan yang dikombinasikan dengan komunikasi organisasi yang baik membuat event World Travel and Holiday Fair dikategorikan sukses karena dilihat dari traffic customers yang meningkat selama berlangsungnya event tersebut. Saran untuk menjadikan event seperti ini menjadi event rutin atau event tahunan, selain itu diharapkan lebih gencar dan banyak lagi dalam menggunakan media cetak maupun elektronik dalam kegiatan promosi. Kata kunci: Komunikasi Pemasaran, Strategi, Event Pameran. Abstract The purpose of the study was to find out the starting reason, preparation and implementation Gandaria City in the event held a "World Travel and Holiday Fair" as its marketing communications strategy. The research method used is a qualitative method. Technique of data collection is semi structure interview and observation. Technique validation of data used is theory triangulation theory and triangulation method. Analysis of data using data reduction techniques on interviews and observations are then extracted and separated essence based on the theme. The results obtained explain event "World Travel and Holiday Fair" as the marketing communications strategy of Gandaria City with combine some components of marketing communications strategy, which is sales promotion, advertising and personal selling. Beside that shows how the course of event starting from preparation to implementation. Concluded that the marketing communications mix used Gandaria City is a sales promotion, personal selling and advertising combined with good organizational communications make the event "World Travel and Holiday Fair" successful categorized as seen from customers increased traffic during the event. Suggestions for making this event such a routine event

2 or annual event, but it is expected to be more intense and much more in the print and electronic media use in promotional activities. Keyword: Marketing Communications, Strategy, Exhibition Event. PENDAHULUAN Latar Belakang Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia memiliki peran yang sangat besar pada pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Kota metropolitan merupakan gelar yang telah disandang oleh Jakarta sebagai pusat perkembangan perekonomian dan gaya hidup selama beberapa dekade belakangan ini. Salah satu hal yang menandakan hal ini dapat kita lihat melalui banyaknya pusat perbelanjaan modern kelas menengah hingga kelas atas yang tersebar di seluruh pelosok kota Jakarta. Beberapa contohnya adalah mal, department Store, outlet, hingga butik butik lokal maupun Internasional. Pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta sudah tumbuh lebih banyak dari jumlah yang diperkirakan oleh masyarakat. Banyak kawasan yang semula tidak direncanakan menjadi kawasan bisnis harus beralih fungsi menjadi kawasan komersil. Seperti yang dikemukakan oleh Yayat Supriatna, yang merupakan seorang Planalog di Universitas Trisakti bahwa mal yang ada di Jakarta sudah melebihi batas ideal. Hal ini membuat Jakarta menjadi kota dengan mal terbanyak di dunia. Jumlah dari mal atau pusat belanja yang ada di Jakarta mencapai 170 lebih jumlah itu telah melebihi batas ideal dari jumlah penduduknya. Banyaknya jumlah mal di Jakarta itu karena masyarakat Jakarta kerap menjadikan mal sebagai obat depresi dan stress sehingga membuat pengembang terus mengembangkan ide mereka untuk membangun mal atau pusat perbelanjaan yang memiliki konsep one-stop shopping and entertainment. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat 70% perputaran uang di Indonesia berada di Jakarta. Namun seperti yang kita tahu bahwa kelas ekonomi di Jakarta tidaklah merata, bahkan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin sangatlah terlihat jelas. Walau sudah kesenjangan sosial dan ekonomi sangat terlihat jelas di Jakarta, para pengembang tidak kehabisan ide untuk berhenti membangun mal. Sebaliknya para pengembang malah menjadikan hal ini sebagai kesempatan emas untuk semakin rajin membangun mal atau pusat belanja tidak hanya untuk kalangan atas tetapi juga untuk kalangan menengah ke bawah. Dengan pertumbuhan mal yang begitu pesatnya di Jakarta membuat hal ini menjadi salah satu alasan mengapa perputaran uang di Indonesia mencapai 70% terjadi di Jakarta. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan juga pertumbuhan mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta membuat mal atau pusat perbelanjaan menjadi trademark di ibukota. Tidak dapat dipungkiri bahwa karena perkembangan mal saat ini yang sangat pesat maka persaingan antar mal pun semakin terlihat di permukaan. Mal tidak hanya dirancang sebagai pusat perbelanjaan saja, manajemennya sendiri berlomba-lomba menciptakan mal yang lengkap sebagai sarana rekreasi dan hiburan dengan target pengunjung yang tinggi. Berbagai event pun diciptakan sedemikian rupa demi menarik para pengunjung dan membuat mal tersebut menjadi pilihan utama. Dengan persaingan yang ketat itu, manajemen mal ditantang untuk berani membuat event yang menarik yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam memenuhi kebutuhan mereka, dan konsep yang sekarang ini banyak diambil oleh mal-mal di Jakarta adalah one stop shopping and entertainment. Konsep ini pula yang ditanamkan oleh salah satu mal ternama di daerah Jakarta Selatan yaitu Mal Gandaria City. Semakin ramainya pusat perbelanjaan maka diperlukan adanya perubahan dalam melaksanakan kegiatan marketing. Salah satunya yaitu dengan menerapkan konsep event yang tidak hanya menarik tetapi juga yang menjadi kebutuhan orang-orang saat ini. Saat ini konsep perkembangan event sejalan dengan kemajuan teknologi serta perkembangan kegiatan masyarakat. Perkembangan ini menjadikan jenis event yang berlangsung pun lebih beranekaragam dan tidak terbatas. Penyelenggaraan event telah berkembang sesuai dengan keinginan konsumen. Event Easter Paradise yang diselenggarakan Mal Gandaria City 8-31 Maret 2013 lalu menjadi salah satu magnet penarik konsumen untuk datang berkunjung. Event ini menjadi contoh yang membuktikan bahwa kegiatan yang tepat tentunya mampu meningkatkan traffic pengunjung. Kegiatan Egg Hunting yang menjadi

3 salah satu menu event juga mendukung keberhasilan pihak Gandaria City dalam menarik minat konsumen dalam berpartisipasi. Melihat contoh di atas, dapat penulis katakan bahwa event menjadi salah satu faktor yang menjadi tolak ukur berhasilnya sebuah mal dalam menambah jumlah pengunjung. Pengunjung menjadi inti daripada berjalannya sebuah mal, dimana banyaknya jumlah pengunjung yang sering datang juga mempengaruhi perputaran uang di mal tersebut. Menyadari hal itu pihak mal Gandaria City ingin memberikan berbagai event berkualitas yang dapat menarik pengunjung setiap bulannya. Hal ini diwujudkan Gandaria City melalui event World Travel and Holiday Fair yang diadakan pada 4-7April Dengan melihat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat di Jakarta yang berarti masyarakat Jakarta juga membutuhkan suatu hiburan yang dapat melepaskan penat mereka selama bekerja. Hiburan tersebut bisa saja hanya sekedar berjalan-jalan di Mal untuk melepaskan penatnya. Tetapi melepaskan penat di Mal adalah hal yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jakarta. Maka dari itu masyarakat Jakarta butuh sesuatu yang lebih untuk dapat melepaskan penatnya, yaitu dengan keluar sejenak dari rutinitas mereka di Jakarta dengan cara bepergian keluar dari Jakarta. Maka dari itu meningkatlah permintaan masyarakat Jakarta untuk berlibur keluar Jakarta. Selain itu, sudah semakin terjangkau pula transportasi untuk keluar Jakarta bahkan keluar dari Indonesia. Dengan melihat keadaan di atas dan juga besarnya peluang dan minat masyarakat Jakarta, maka penulis mengangkat penelitian ini dengan judul : Strategi Komunikasi Pemasaran Event World Travel and Holiday Fair Mal Gandaria City Periode 4 7 April Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut: a) Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Mal Gandaria City pada event World Travel and Holiday Fair? b) Bagaimana pelaksanaan event World Travel and Holiday Fair di Mal Gandaria City? Tujuan Penelitian Adapun tujuan mengapa dilakukannya penelitian ini agar : a) Untuk mengetahui alasan dari pemilihan event World Travel and Holiday Fair sebagai strategi komunikasi pemasaran Mal Gandaria City. b) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan event World Travel and Holiday Fair di Mal Gandaria City. METODE PENELITIAN Metode Riset Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kualitatif. Seperti yang dikutip dari (Upe dan Dansid, 2010: ). The word qualitation implies an emphasis on processes and meanings that are non rigorously examined or measured. Jadi, secara tersirat, kata kualitatif ditekankan pada makna dan proses, bukan pada pengukuran dan pengujian secara kaku (rigid) sebagaimana yang terjadi pada metode kuantitatif Kemudian, juga bisa dipahami bahwa pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan satu kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah (lapangan), bukan untuk menguji teori atau hipotesis. (Prastowo,2012: 22) Berbagai jenis metode dan pendekatan dalam penelitian kualitatif, tingkat perkembangan dan kematangan masing-masing metode ditentukan juga oleh bidang keilmuwan yang memiliki sejarah perkembangannya. Setiap uraian mengenai penelitian kualitatif harus bekerja di dalam bidang historis yang kompleks. Penelitian kualitatif mempunyai arti yang berbeda untuk masing-masing momen meskipun merupakan suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan interpretative dan wajar terhadap setiap pokok permasalahannya. Ini berarti penelitian kualitatif bekerja dalam setting yang natural (alami), yang berupaya untuk memahami,

4 member tafsiran pada fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan orang-orang kepadanya. Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris (studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, riwayat hidup, wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksi, dan visual) yang menggambarkan momen rutin dan problematic, serta maknanya dalam kehidupan individual dan kolektif (Salim dalam Prastowo,2012: 23). Kemudian, Lexy J. Moleong (2006: 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Pengumpulan dan Pencatatan Data Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain: 1. Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui proses tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data agar dapat dilakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. (Sugiyono,2010: 231). Ada berbagai jenis dari wawancara tetapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semistruktur (Semistructed Interview, karena pada wawancara ini, pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara ini dikenal pula dengan nama wawancara terarah arau wawancara bebas terpimpin. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. (Kriyantono, 2012: ). Pada penelitian ini, wawancara semistruktur dianggap cocok untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini karena periset dimungkinkan untuk mengembangkan pertanyaan sesuai dengan dengan situasi dan kondisi sehingga dapat mendapatkan data yang lebih lengkap tetapi tidak melewati lingkup permsalahan dalam wawancara ini. Pada penelitian ini,narasumber yang diwawawancarai adalah assistant manager promotion and event Gandaria City Mall, dan promotion and event coordinatior Gandaria City Mall. Wawancara Key Informan: a) Lukas F. Kotambunan Bapak Lukas F. Kotambunan, Assistant Manager Promotion and Event Mal Gandaria City. Dipilih Lukas F. Kotambunan karena beliau dianggap memenuhi kriteria sebagai salah satu informan karena merupakan Assistant Manager Promotion and Event Mal Gandaria City, yang merupakan penanggung jawab penuh atas pelaksanaan event World Holiday and Travel Fair. Beliau menjadi penanggung jawab penuh atas pelaksanaan event itu dikarenakan pada saat perancanaan sampai pelaksanaan event tersebut tidak ada yang menjabat sebagai Manager Promotion and Event Mal Gandaria City. b) Dadang Sukandar Bapak Dadang Sukandar, Promotion and Event Coordinatior Mal Gandaria City. Beliau dipilih sebagai salah satu informan penting karena beliau merupakan koordinator setiap event yang dilaksanakan di Mal Gandaria City termasuk event World Travel and Holiday Fair. Jadi, beliau adalah orang yang terjun langsung selama pelaksanaan event World Travel and Holiday Fair berfokus pada kelancaaran pelaksanaan event dan juga hubungan dengan para peserta event. c) Asep Bapak Asep, Area Coordinator Mal Gandaria City. Beliau dipilih sebagai salah satu informan karena beliau merupakan koordinator setiap area dari Mal Gandaria City yang akan dijadikan tempat penyelenggaran event. Dalam penelitian ini berarti event World Travel and Holiday Fair yang berfokus pada kelancaran persiapan dan pelaksanaan event World Travel and Holiday Fair. 2. Observasi

5 Kegiatan Observasi sebenarnya adalah kegiatan yang hamper setiap saat kita lakukan. Dengan menggunakan panca indera yang kita miliki, kita dapat mengamati objek-objek di sekitar kita. Jadi, kegiatan observasi dapat diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung suatu objek tanpa mediator untuk melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh objek tersebut. (Kriyantono, 2012: 110) Ada beberapa jenis observasi, tetapi jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan. Observasi Partisipan dianggap cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena metode ini lebih memungkinkan periset mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam situasi riil. Menurut Kriyantono (2012: ), terdapat dua jenis observasi partisipan, yaitu: a) Partisipan sebagai periset Artinya periset (observer) adalah orang dalam (insider) dari kelompok yang diamati yang melakukan pengamatan terhadap kelompok itu. b) Observer sebagai partisipan Periset (observer) adalah orang luar yang netral (outsider) yang mempunyai kesempatan untuk bergabung dalam kelompok dan berpartisipasi dalam kegiatan dan pola hidup kelompok tersebut sambil melakukan pengamatan. Pada penelitian ini, penulis termasuk menggunakan observasi partisipan sebagai periset karena penulis diberikan kepercayaan untuk ikut terjun langsung membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan event World Travel and Holiday Fair. Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Triangulasi itu sendiri adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Terdapat dua teknik triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini (Kriyantono, 2012: 72), yaitu : a) Triangulasi Teori Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif. b) Triangulasi Metode Usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama. Sedangkan menurut (Moleong, 2011: ), ada satu teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu triangulasi metode. Triangulasi metode adalah pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan juga pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Kompetensi Subjek Riset berarti subjek riset harus kredibel, caranya dengan menguji jawaban-jawaban pertanyaan berkait dengan pengalaman subjek. Bagi yang tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan mengenai masalah riset, data dari subjek tersebut tidak kredibel. (Kriyantono, 2012: 71). Selain menggunakan dua teknik dari triangulasi yang telah dikemukakan diatas untuk mendukung keabsahan data dari penelitian ini maka diambil lagi satu cara untuk mengecek keabsahan data dari penelitian ini, yaitu dengan kompetensi subjek riset.

6 Analisi dan Penafsiran Data Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis Miles dan Huberman untuk menganalisis hasil dari wawancara yang telah dikumpulkan. Menurut Miles dan Huberman, ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data (Elvinaro, 2011: 223): 1. Reduksi Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang memilih, memfokuskan, mempertajam, membuang, menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhirnya dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara actual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana ditentukan oleh peneliti. Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugusgugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo). 2. Data Display (Model Data) Model data didefinisikan sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualititaf selama ini adalah teks naratif. 3. Penarikan / Verifikasi Kesimpulan Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kuliatatif harus sudah mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencata keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. HASIL DAN BAHASAN Analisis Data Berdasarkan reduksi data yang telah tersaji di atas, dapat diperoleh hasil pengolahan data melalui analisa yang telah dilakukan. Pembahasan dari pengolahan data dilakukan berdasarkan tema-tema seperti yang telah dijabarkan di atas yaitu event, komunikasi organisasi, dan bauran komunikasi pemasaran. Pembahasan ini merupakan interpretasi dari hasil dari wawancara, observasi yang dilakukan oleh penulis selama event berlangsung, dan teori atau literature yang ada. Event Event World Travel and Holiday Fair dapat dikategorikan sebagai event pameran karena merupakan bentuk dari kombinasi antara event dan program sales promotion yang akhirnya menciptakan sebuah event pameran yang berisi tentang travelling yaitu World Travel and Holiday Fair. Seperti yang sudah kita ketahui salah satu tujuan dari diadakannya event pameran ini adalah untuk mempromosikan suatu produk atau perusahaan agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat atau khalayak. Menurut Lidia Evelina, diadakannya event pameran karena ada tiga alasan utama yaitu agar masyrakat dapat memperoleh informasi yang benar baik tentang suatu produk atau informasi mengenai suatu perusahaan, untuk menunjukkan eksistensinya dan untuk menjada image produk atau jasa. Dalam hal ini event World Travel and Holiday Fair dapat dikatakan ingin menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu mal ritel tersebesar di Jakarta yang tentu saja dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta. Direncanakan dan dengan persiapan yang telah terencana dengan matang, mulai dari pembuatan proposal, sosialisasi kepada customers, pihak-pihak yang terlibat di dalam event penetapan budget, rancangan materi dari promosi, sampai dengan kepada pelaksanaannya selama tiga hari yaitu pada tanggal 4 April 2013 sampai dengan 7 April 2013, event World Travel and Holiday Fair memperlihatkan kesuksesannya yang dilihat dari melalui beberapa faktor, yaitu pengingkatan traffic customers di Mal Gandaria City selama event berlangsung dan juga peningkatan penjualan tenants yang berada di Mal Gandaria City terutama untuk tenants fashion dan food & beverages yang merupakan dampak langsung dari meningkatnya traffic customers yang disebabkan oleh event World Travel and Holiday Fair. Dalam setiap pelaksanaan sebuah event pastilah ditemui kendala-kendala dan tidak dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya event World Travel and Holiday Fair menemui beberapa kendala. Tetapi kendala-kendala tersebut dapat dikatakan cukup minim. Kendala yang terjadi hanyalah Kendal kecil seperti kendala teknis dan juga kendala yang tidak dapat diprediksi yaitu dari pihak eksternal (customers). Kendala-kendala tersebut dapat

7 diatasi dengan baik dan cepat, hal itu dikarenakan bukan tanpa sebab tetapi dikarenakan persiapan yang baik dan matang dari event World Travel and Holiday Fair itu sendiri. Komunikasi Organisasi Kesuksesan event World Travel and Holiday Fair juga disebabkan oleh komunikasi yang baik di dalamnya. Komunikasi merupakan dasar dari terselenggaranya event World Travel and Holiday Fair. Komunikasi terjadi dimana saja, baik itu komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, maupun komunikasi massa. Komunikasi yang terjadi di dalam event World Travel and Holiday Fair sangatlah terasa dampaknya, yaitu adanya dampak memberikan informasi yang disebut sebagai dampak kognitif (antar sesame di dalam organisasi dan informasi atau sosialisasi event kepada customers), ada pula dampak afektif yang ditimbulkan yaitu menumbuhkan perasaan tertentu (keingingan customers untuk melakukan kegiatan transaksi setelah sosialisasi event dilakukan), dan yang terakhir dampak konatif yaitu mengubah sikap dan perilaku (adanya tindakan dari customers untuk melakukan transaksi). Komuikasi organisasi memiliki peran yang sangat besar karena dapat dilihat bahwa event World Travel and Holiday Fair merupakan event yang dilaksanakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan tetapi juga mengikutsertakan pihak-pihak eksternal (pihak dari luar organisasi atau perusahaan). Komunikasi internal organisasi yaitu komunikasi vertikal adalah komunikasi yang menjadi pondasi dalam event World Travel and Holiday Fair. Struktur dari kedudukan di dalam organisasi membuat komunikasi memiliki pola yang tetap sehingga mempermudah alur informasi yang dikomunikasikan antar individu di dalam organisasi yang di sini merupakan Mal Gandaria City. Berbeda dengan komunikasi organisasi internal, komunikasi organisasi eksternal dapat dikatakan menggunakan pola komunikasi horizontal dimana komunikasi yang dilakukan oleh pihak Mal Gandaria City kepada pihak eksternal yang terkait hanya sebatas menyampaikan informasi mengenai event World Travel and Holiday Fair berlangsung. Hal itu karena pihak Mal Gandari City menyetarakan kedudukannya dengan pihak eksternal maka itulah alur komunikasi organisasi yang terjadi adalah alur komunikasi horizontal. Strategi untuk promosi seperti penjualan personal pun tidak dapat berjalan dengan baik apabila komunikasi tidak dijalin dengan baik pula. Event World Travel and Holiday Fair terlaksana dengan baik dan juga kendala yang dihadapi dapat teratasi dengan baik karena penyampaian informasi di dalam komunikasi organisasi dilakukan dengan baik pula. Bauran Komunikasi Pemasaran Dari pengumpulan dan reduksi data yang dijabarkan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan tentang bauran komunikasi pemasaran yang digunakan di dalam event World Travel and Holiday Fair, yaitu: a) Periklanan Bauran komunikasi pemasaran yang pertama adalah Iklan (advertising). Iklan merupakan bentuk penyajian informasi dan promosi secara tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang, atau jasa dengan jangkauan khalayak yang sangat luas. Pada event ini Mal Gandaria City lebih banyak menggunakan iklan yang berfokus pada media cetak untuk mempromosikan event World Travel and Holiday Fair. Selain itu juga, Mal Gandaria City memperluas promosi iklannya melalui berbagai media promo yang berada di dalam dan di luar Mal Gandaria City. Mal Gandaria City memasang umbul-umbul sepanjang jalan luar Mal Gandaria City yaitu Jalan Iskandar Muda, billboard yang terletak di pertigaan Jalan Iskandar Muda dan juga menyebarkan poster yang tersebar di beberapa titik di Mal Gandaria City. Kemudian tidak hanya itu, untuk media promo yang di berada di dalam Mal Gandaria City yaitu dengan menempatkan beberapa poster di beberapa titik strategis di dalam mal, penempatan flyer di tenants dan juga di setiap concierge mal yang tersebar di empat titik, serta penempatan giant hanging banner yang terletak di tengah Main Atrium Mal Gandaria City. Umbul-umbul, poster, billboard, flyer, giant hanging banner ini melengkapi strategi promosi iklan dari Mal Gandaria City untuk event World Travel and Holiday Fair Semua strategi promosi iklan yang dilakukan di atas adalah utntuk memeberikan ciri Public Presentation di setiap iklan dari event World Travel and Holiday Fair, hal ini diperuntukkan agar orang yang melihat dan membacanya menerima dengan baik maksud dari iklan tersebut. Dan tidak dapat dipungkiri media promo yang berada di dalam dan di luar Mal Gandaria City selalu dapat menarik perhatian masyarakat. b) Promosi Penjualan Dari segi promosi penjualan menggunakan strategi insentif. Seperti yang kita tahu dengan adanya insentif yang diberikan berarti customers mendapatkan value lebih dan hal tersebut dapat membantu menciptakan pelanggan baru dan mendorong perilaku pembelian yang berulang dari konsumen dan juga mendorong

8 perilaku konsumen yang awalnya tidak ingin melakukan pembelian menjadi melakukan pembelian. Sistem insetif itu sendiri dirancang lebih khusus lagi oleh Mal Gandaria City yaitu dengan memberikan cashback langsung setiap transaksi yang dilakukan selama event (syarat dan ketentuan berlaku). Di sinilah strategi promosi penjualan yang dijadikan salah satu senjata pamungkas Mal Gandaria City dalam mengambil atensi customers nya. Kemudian tidak hanya itu, strategi ini juga dikombinasikan juga dengan program yangh sudah ada yaitu PG Card yang membuat strategi promosi penjualan ini semakin kuat. Dengan menggunakan blast kepada member PG Card, Mal Gandaria City mengundang customers nya untuk ikut berpartisipasi dalam event yang diadakan oleh Mal Gandaria City dengan mengundang member PG Card itu akan membuat para member PG Card merasa diutamakan dalam setiap event yang diadakan oleh Mal Gandaria City terutama jika event tersebut menawarkan insentif yang menguntungkan seperti yang terjadi pada event World Travel and Holiday Fair. Diakui oleh kedua key informan bahwa strategi promosi penjualan dengan sistem insentif yang diangkat oleh Mal Gandaria City dalam event World Travel and Holiday Fair cukup langka dikalangan event sejenis, dan sebagai hasilnya strategi promosi penjualan tersebut sukses mengambil perhatian customers. c) Penjualan Personal Penjualan personal juga berperan besar dalam event World Travel and Holiday Fair. Mal Gandaria secara cermat dalam menerapkan strategi penjualan personalnya. Penjualan personal dapat dimasukkan ke dalam kategori sebagai elemen yang membutuhkan anggaran yang besar atau bisa disebut mahal dalam strategi promosi. Tetapi dengan kecermatannya, Mal Gandaria City memanfaatkan sepuluh (10) peserta yang ikut berpartisipasi dalam event tersebut. Sepuluh (10) peserta yang ikut serta dalam event tersebut ditunjuk sebagai seller atau yang mereka sebut sebagai eksekutor yang terjun langsung berhadapan dengan customers melalui kasir, staff, dan lain-lainnya. Maka dari itu Mal Gandaria City tidak perlu lagi untuk memperkerjakan SPG atau SPB untuk melakukan penjualan personal tersebut. Penjualan personal yang terjadi selama event World Travel and Holiday Fair dinilai sangar mensukseskan event tersebut, hal ini dapat dilihat dari besarnya antusiasme customers yang datang ke event tersebut. Hal yang paling dirasakan juga adalah dengan banyaknya transaksi yang terjadi selama event ini berlangsung. Hal ini menyebabkan terjadinya sebuah siklus yang saling menguntungkan pastinya yaitu Mal Gandaria City yang memanfaatkan peserta event sebagai eksekutor/seller dalam strategi penjualan personalnya, membuahkan hasil yang baik dengan meningkatnya traffic customers. Peningkatan traffic customers tersebut akan berputar kembali meningkatkan traffic penjualan dari peserta event dan begitu seterusnya. Tidak dapat dipungkiri penjualan personal menjadi salah satu senjata pamungkas yang membuat suksesnya event World Travel and Holiday Fair. SIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan tentang event World Travel and Holiday Fair, yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut : 1. Event World Travel and Holiday Fair dirancang dengan menggabungkan beberapa komponen strategi komunikasi pemasaran. Pemilihan pameran travel sebagai event pameran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyrarakat, khususnya masyarakat Jakarta yang berlibur atau bepergian itu sudah menjadi gaya hidup masa kini. Yang bertepatan pula dengan dekatnya liburan anak sekolah pada bulan Juni Juli yang kemudian dikombinasikan dengan strategi insentif sebagai program promosi penjualan, media cetak dan media promo yang dimiliki Mal Gandaria City sebagai strategi periklanan, serta memanfaatkan peserta event sebagai eksekutor atau seller sebagai strategi penjualan personal menjadikan kombinasi ini sangat tepat sebagai strategi komunikasi pemasaran event World Travel and Holiday Fair. Dilihat dari kombinasi tersebut, Mal Gandaria City dinilai sangat memahami bagaimana menerapkan strategi komunikasi pemasaran sehingga penggunaan strategi tersebut menjadi efektif. Itulah alasan kuat yang membuat event World Travel and Holiday Fair ini dipilih menjadi salah satu strategi komunikasi pemasaran dari Mal Gandaria City. 2. Event World Travel and Holiday Fair berjalan baik dan lancar. Event ini juga termasuk ke dalam event yang sukses, kesuksesan ini dapat diukur melalui kelancaran event mulai dari masa perencanaan dan pelaksanaannya. Peningkatan traffic cutomers di Mal Gandaria City selama event berlangsung yaitu pada 4 7 April 2013 dan banyaknya customers yang melakukan transaksi dan melakukan penukaran voucher untuk cashback lamgsung dari Mal Gandaria City. Adanya beberapa kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan event World Travel and Holiday Fair tetapi kendala tersebut hanyalah kendala kecil seperti Kendal teknis dan kendala yang berasala dari pihak eksternal saja yang sulit untuk diprediksi. Tetapi

9 kendala tersebut dapat diatasi dan tidak menghalangi kesuksesan dari event World Travel and Holiday Fair. Hal ini juga didasari karena adanya komunikasi yang lancar dan baik di dalam organisasi. SARAN Berdasarkan simpulan yang telah dijabarkan di atas dan juga mengurangi rasa hormat dan keinginan penulis untuk bisa ikut lebih memajukan lagi Mal Gandaria City, penulis memberikan beberapa saran yang semoga berguna untuk perusahaan di kemudian hari, antara lain: 1. Menjadikan event travel seperti ini tidak hanya menjadi event pameran yang diadakan hanya sesekali saja tetapi membuat event seperti ini menjadi event tahunan atau rutin. Dengan begitu akan meningkatkan customer loyalty dan juga untuk menarik lebih banyak pelanggan tetap Mal Gandaria City nantinya. 2. Mal Gandaria City bisa dikatakan sebagai mal baru di Jakarta maka setiap mengadakan event sebaiknya lebih sering dan gencar dalam menggunakan strategi iklan (advertising). Tetapi karena periklanan melalui media cetak dan media elektronik memakan biaya yang tinggi, maka sebaiknya menggunakan social media lebih sering dan gencar lagi. Hal ini dirasa lebih efisien dan murah, hal ini bisa dilakukan seperti dengan memberikan cindera mata atau voucher diskon kepada setiap orang yang like page Mal Gandaria City di FB atau follow account Mal Gandaria City di Twitter. Ada pula saran yang ditujukan untuk penulis selanjutnya: 1. Dalam melakukan survey pada perusahaan apapun harus bisa selalu menjaga etika dan sopan santun, tidak lupa juga untuk selalu menaati peraturan perusahaan yang berlaku. Selain itu juga usahakan harus selalu tepat waktu jika telah mengadakan perjanjian meeting dengan pihak perusahaan. 2. Selalu menjaga nama baik perusahaan dan Universitas Bina Nusantara. BIODATA PENULIS Nama : David Franciskus Tempat / Tanggal Lahir : Surabaya / December 21 th 1991 Agama : Katolik Status : Belum Menikah Jenis Kelamin : Pria Tinggi / Berat : 176cm / 72kg Kewarganegaraan : Indonesia Kepribadian : Jujur, Supel, Optimistik dan Kreatif Hobby : Olahraga Menembak dan Berpergian Alamat : Jl. Kemanggisan Raya no , Jakarta Barat Telepon : davidfranciskus@yahoo.com Pendidikan : SD St. Yoseph, Makassar : SMP Zion, Makassar : SMU Katolik Rajawali, Makassar : Bina Nusantara University (Majoring Marketing Communication)

BAB 1 PENDAHULUAN. besar pada pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Kota metropolitan. merupakan gelar yang telah disandang oleh Jakarta sebagai pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. besar pada pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Kota metropolitan. merupakan gelar yang telah disandang oleh Jakarta sebagai pusat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia memiliki peran yang sangat besar pada pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Kota metropolitan merupakan gelar yang telah disandang

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Menurut anda, secara garis besar apakah event WORLD TRAVEL AND

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Menurut anda, secara garis besar apakah event WORLD TRAVEL AND L1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Menurut anda, secara garis besar apakah event WORLD TRAVEL AND HOLIDAY FAIR itu? Mengapa Mal Gandaria City memlih untuk mengadakan event ini? 2. Apa peran anda di dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 COMPANY PROFILE PT. ARTISAN WAHYU

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 COMPANY PROFILE PT. ARTISAN WAHYU BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 COMPANY PROFILE PT. ARTISAN WAHYU 4.1.1 Sejarah Perusahaan Pakuwon Group merupakan salah satu pengembang real estate yang difokuskan di Jakarta dan Surabaya. Menurut Dokumen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian akan dilakukan pada perusahaan GadgetCiti.com yang merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan difokuskan pada bagian bauran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN KUALITATIF Metode pengumpulan data atau penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang berkualitas dan valid dengan tujuan agar data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi latar Restoran Rumpun Bambu adalah salah satu restaurant yang berada dibawah naungan PT. Nant Makmur Sejahtera. Perusahaan ini hanya memiliki satu bidang usaha khusus

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar 3.1.1 Metode Kualitatif Metode penelitian yang penulis gunakan, yaitu metode kualitatif. Menurut Moleong, metodologi kualitatif bukan berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada,

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam bidang media yaitu PT. Talkmen Media Inc (www.talkmen.com) yang terletak di jalan Pos Pengumben

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan mengenai metode-metode ilmiah untuk melakukan suatu penelitian (Waluya, 2007:61). 3.1.1

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yangberlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah (sebagai

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Sejarah Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia Menurut buku Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014, Kementerian Perumahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan penelitian yang dilakukan dalam konteks alami. Penelitian kualitatif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. Aliran konstruktivisme menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma atau pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. 1 Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan massive. Peningkatan gaya hidup tersebut bisa dilihat dari menjamunya pusat-pusat perbelanjaan dan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian post positivisme. Salim (2001:40) menjelaskan Postpositivisme sebagai berikut: Paradigma ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

Table 1.1 Data penjualan Juanda Mobil Malang periode

Table 1.1 Data penjualan Juanda Mobil Malang periode Ringkasan Skripsi PENERAPAN BAURAN PEMASARAN DI SHOWROOM JUANDA MOBIL MALANG MOCH BUDIANTO 10510057 Ringkasan BAB I (Latar Belakang) Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar SOCIETY+ Coffee Bar & Lounge merupakan sebuah konsep kafe yang membidik pangsa pasar kelas premium (kelas A). Mulai dari menu makanan yang beragam, mulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sangat pesat, begitu juga halnya dengan bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang menanamkan modal,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3.1 Paradigma Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti telah dikemukakan dalam tujuan dari penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Catherine Marshal dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus (case study), yaitu sebuah pencarian fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus (case study), yaitu sebuah pencarian fakta dengan 53 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Penelitian pada skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study), yaitu sebuah pencarian fakta dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang di lakukan di SMP Pondok Modern Selamat Kendal ini tergolong dalam penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut kamus Oxford Advanced Leaner s Dictionary of Current English istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan dalam aturan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. akurat yang diperlukan, melakukan wawancara mendalam dengan key informan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. akurat yang diperlukan, melakukan wawancara mendalam dengan key informan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data data akurat yang diperlukan, melakukan wawancara mendalam dengan key informan serta observasi lapangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai kajian metodologi pada Strategi Media Relations PT. Televisi Transformasi Indonesia dalam Brand Positioning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengetahui mengetahui studi dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

Bab III METODE PENELITIAN

Bab III METODE PENELITIAN Bab III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah produk kertas fotokopi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam Penelitian ini paradigma yang peneliti gunakan adalah paradigma postpositivisme. Karkater Paradigma postpositifisme merupakan suatu sudut pandang dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan pada panti rehabilitasi cacat mental dan sakit jiwa Nurussalam Sayung Demak menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu :

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, masyarakat mulai mengembangkan bidang usaha-nya bukan hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Masalah yang ingin dijelaskan peneliti seperti yang tertulis di judul yaitu Peran Public Relations PT Suria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sesuai, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang sesuai, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk menemukan strategi penetapan target pasar dalam pemasaran yang sesuai, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan Corbin (dalam Tresiana: 2013:14) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis pendekatan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menjelaskan karakteristik obyek, manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan masyarakat juga sangat antuasias menyambutnya.

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan masyarakat juga sangat antuasias menyambutnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya hidup masyarakat perkotaan sekarang inisemakin terlihat marak dan massive. Peningkatan gaya hidup tersebut bisa dilihat dari menjamurnya pusatpusat perbelanjaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam pandangan filosof, paradigma merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berpikir seseorang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba lomba dan berupaya dalam memberikan pelayanan yang maksimal guna. memeberikan kepuasan kepada pengunjung.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba lomba dan berupaya dalam memberikan pelayanan yang maksimal guna. memeberikan kepuasan kepada pengunjung. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang. Hadirnya pusat pusat perbelajaan atau mal, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder, namun dikarenakan keberadaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam sebuah penelitian ilmiah, metode penelitian merupakan sistem kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan hal yang sangat

Lebih terperinci

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors. ABSTRAK Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali di Indonesia, hal ini juga dijelaskan dalam peta kepariwisataan nasional. Yogyakarta sendiri termasuk salah satu lahan segar bagi

Lebih terperinci

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut pendapat Nasution (2009, hlm. 49) lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah sehingga skripsi ini layak sebagai karya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari sebuah perusahaan, karena tanpa komunikasi pemasaran konsumen maupun masyarakat secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi telekomunikasi saat ini membawa perubahan yang sangat drastis dalam segala aktivitas manusia baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran di Indonesia semakin meningkat pesat. Sekjend Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya bisnis ritel di Indonesia disebabkan oleh semakin luasnya pangsa pasar yang membuat produsen kesulitan untuk menjual produknya langsung ke

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang dialami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Saebani (2008 : 123) menyatakan sebagai berikut: Penelitian dilakukan di MAN Yogyakarta 3, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Saebani (2008 : 123) menyatakan sebagai berikut: Penelitian dilakukan di MAN Yogyakarta 3, yang terletak di Jl. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor (dalam Zuriah, 2009 : 92), penelitian kualitatif adalah 'prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode untuk mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian sangatlah berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan dan beberapa metode yang relevan untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci