Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pertolongan Persalinan di RSUD Serang. Refi Lindawati*

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pertolongan Persalinan di RSUD Serang. Refi Lindawati*"

Transkripsi

1 Faletehan Health Journal - Vol. 4 nomor 2, Maret 2017 Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pertolongan Persalinan di RSUD Serang Refi Lindawati* Abstrak Bidan memiliki peranan besar dalam pertolongan persalinan. Penggunaan alat pelindung dirimerupakan bagian yang penting dalam pertolongan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri dalam pertolongan persalinan di ruang bersalin RSUD Serang tahun 2015.Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sejumlah 66 orang bidan dilibatkan dalam penelitian dengan menggunakan total sampel. Hasil penelitian menunjukkan proporsi penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 53%, umur < 35 tahun sebanyak 62,1%, masa kerja 3 tahun sebanyak 57,6%, pengetahuan kurang sebanyak 59,1%, sikap yang baik sebanyak 71,2%, sarana APD lengkap sebanyak 54,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur, masa kerja, pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana APD dengan penggunaan APD pada tenaga bidan dalam pertolongan persalinan. Diperlukan upaya pemberian KIE (Komunikasi, Informasi dan Eduksi) dan promosi kesehatan tentang pentingnya penggunaan APD melalui kegiatan lokakarya mini dan sosialisasi keselamatan kerja di lingkungan RSUD Serang. Kata kunci: Alat Pelindung Diri, Bidan, persalinan. Abstract The midwife has an important role in delivery assistant. The use of personal protective equipment is an important part of the delivery assistant. This study aims to determine the factors associated with the use of personal protective equipment in the delivery assistance in the delivery room RSUD Serang The research design uses cross-sectional approach. A number of 66 midwives were included in the study using the total sample. The results showed the proportion of the use of PPE is not complete as much as 53%, age below 35 years as much as 62.1%, more than 3 years working period as much as 57.6%, less knowledge as much as 59.1%, a good attitude as much as 71.2%, full PPE facility as much as 54.5%. The results showed that there was a relationship between age, years of service, knowledge, attitudes and availability of PPE with PPE use on midwives in delivery assistant. Necessary to provide IEC and health promotion of the use of PPE through mini workshops and outreach activities of safety in RSUD Serang. Keywords: Delivery, Midwives, Personal Protective Equipment. * Prodi D-III Kebidanan STIKes Faletehan, Jl. Raya Cilegon KM 06, Serang (refilindawati@yahoo.co.id) 188

2 Faletehan Health Journal - Vol. 4 nomor 3,Maret 2017 Pendahuluan Salah satu bentuk pelayanan utama yang diberikan bidan adalah Asuhan Persalinan Normal (APN). APN merupakan upaya yang dilakukan oleh bidan dalam pertolongan persalinan secara sehat dan normal yang dilakukan dengan menggunakan peralatan yang steril, serta penatalaksanaan komplikasi. Asuhan Persalinan Normal (APN) dapat dijadikan sebagai standar persalinan normal pada bidan-bidan yang ada di Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya 1. Hasil penelitian tentang tingkat risiko pemakaian Aat Pelindung Diri (APD) dan hygiene Petugas kesehatan di RS Ciptomangunkusumo Jakarta, ditemukan bahwa berdasarkan penggunaan APD ternyata lebih dari 40 % petugas kesehatan (ruang IGD, ruang hematologi, ruang anak dan ruang persalinan) berisiko tinggi terinfeksi penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS. Adapun alasan petugas tidak menggunakan APD ketika bekerja, pada umumnya (52%) karena di tempat kerjanya tidak tersedia APD, alasan lain petugas tidak menggunakan APD adalah malas, lupa, tidak terbiasa, dan repot. Lebih dari 45% bidan dalam melakukan tindakan asuhan persalinan normal tidakmenggunakan alat pelindung 2. Rumah Sakit merupakan salah satu unit tugas bidan, dan merupakan salah satu sarana kesehatan yang berpotensi terhadap kecelakaan yang menyebabkan cidera dan penularan penyakit dari pasien yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan kerja bidan serta tenaga medis lainnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja di Rumah Sakit antara lain faktor lingkungan seperti paparan mikroorganisme baik bakteri dan virus dari alat kesehatan yang digunakan, kecelakaan kerja akibat disfungsi alat yang digunakan, paparan bahan-bahan kimia serta faktor manusianya yaitu faktor kelalaian bidan dalam bekerja, penggunaan alat-alat medis yang tidak disterilkan terlebih dahulu, serta akibat tidak menggunakan alat pelindung diri 1. Berdasarkan hasil survei pendahuluan pada bulan Maret 2015, masih banyak terdapat bidan yang belum menggunakan alat pelindung diri dalam melakukan pertolonganpersalinan yaitu sebanyak 70% bidan menyatakan malas dan terlalu repotmenggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dalam memberikan tindakan persalinan kepada pasien.keadaan tersebut dinilai sangat berpotensi terhadap timbulnya berbagai penyakit akibat paparan terhadap darah pasien, paparan bahan kimia lainnya, tusukan jarum suntik atau peralatan medis lainnya, seperti hepatitis B, HIV. Fenomena tersebut harus di sikapi dengan baik dalam rangka pencegahan penularan penyakit oleh pimpinan RSUD Serang dan penaggung jawab pelayanan kebidanan. Seperti fenomena gunung es, kemungkinan tingginya jumlah kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada tenaga kesehatan di RSUD Serang tidak dilaporkan. Pada fasilitas layanan kesehatan manapun perawat, dokter, tenaga laboratorium termasuk bidan merupakan kelompok utama yang berisiko mengalami kecelakaan pada saat bekerja.world Health Organization (WHO), pada tahun 2000, memperkirakan angka cidera tahunan mencapai orang per 1000 pada tenaga kesehatan 3. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam pertolongan persalinan di ruang bersalinrsud Serang Tahun Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari dinamika hubungan antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan carapendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subjek pada saat penelitian 4. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga bidan yang bekerja dirsud Serang, yang terdiri dari ruang VK, dan ruang IGD maternal yaitu sebanyak 66bidan.Dalam penelitian ini sampel adalah total seluruh populasi(total Sampling).Cara pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan adalah dengan cara Wawancara menggunakan kuesioner dan observasi dengan menggunakan check list. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa proporsi penggunaan APD tidak lengkap sebanyak 53%,proporsi umur < 35 tahun sebanyak 62,1%,proporsi masa kerja 3 tahun sebanyak 57,6%,proporsi pengetahuankurang sebanyak 189

3 Faletehan Health Journal - Vol. 4 nomor 2, Maret ,1%,proporsi sikap yang baik sebanyak 71,2%,proporsi ketersediaan sarana APD lengkap sebanyak 54,5%. Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa variabelumur, masa kerja, pengetahuan,sikap, ketersediaan saranaberhubungan secara signifikan dengan penggunaan APD dalam pertolongan persalinan. Pembahasan Penggunaan APD Alat Pelindung Diri merupakan alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan yang terjadi 3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi penggunaan APD dalam pertolongan persalinan di RSUD Serang, tertinggi terdapat pada penggunaan APD tidak lengkap yaitu sebanyak 53%. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa masih didapatinya tenaga bidan tidak lengkap dalam penggunaan APD dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal di RSUD Serang. Dimana menurut Tarwaka, 2008 menyatakan bahwa penerapan pencegahan infeksi (kewaspadaan universal) didasarkan pada keyakinan bahwa darah dan cairan tubuhsangat potensial menularkan penyakit baik yang berasal dari pasien maupun petugaskesehatan. Salah satu prinsip utama prosedur kewaspadaan universal adalah menjaga hygieneindividu yaitu cuci tangan untuk mencegah infeksi silang dan pemakaian alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, celemek, kaca mata pelindung, dan pakaian pelindung 5.Dengan demikian, pencegahan infeksi silang dan melindungi tenaga kesehatan dari kecelakaan yang terjadi maka tenaga bidan dalam melaksanakan pertolongan persalinan wajib menggunakan APD. Umur dengan Penggunaan APD umur > 35 tahun terdapat penggunaan APD yang lengkap dalam pertolongan persalinan yaitu sebanyak 68,0% dan hasil uji satistik diperoleh nilai P = 0,016 dan nilai OR = 4,098 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikanantara umur dengan penggunaan APD pada tenaga bidan dalam pertolongan persalinan di RSUD Serang tahun 2015.Hal ini sesuai hasil penelitian Kusmayanti (2008) tentang kepatuhan penerapan kewaspadaan universal menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara umur dengan kepatuhan penerapan kewaspadaan universal di rumah sakit. Hasil analisis penelitian bahwa semakin meningkat umur maka presentase berpengatahuan semakin baik karena disebabkan oleh akses informasi dan wawasan pengetahuan yang didapatkan seseorang lebih baik 3. Masalah penggunaan APD dalam asuhan persalinan normal tidak semata-mata dipengaruhi oleh umur semata, menurut teori Lawrence Green (1980) disitasi oleh Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi sebagai faktor predisposisi disamping faktor pendukung seperti lingkungan fisik, prasarana dan faktor pendorong yaitu sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya 6. Tabel 1: Penggunaan APD dalam pertolongan persalinan berdasarkan umur, masa kerja, pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana Variabel n (%) PenggunaanAPD Tidak Lengkap 35 53,0 Lengkap 31 47,0 Umur < 35 tahun 41 62,1 35 tahun 25 37,9 Masa Kerja < 3 tahun 28 42,4 3 tahun 38 57,6 Pengetahuan Kurang 39 59,1 Baik 27 40,9 Sikap Kurang 19 28,8 Baik 47 71,2 Ketersediaan Sarana Tidak Lengkap 30 45,5 Lengkap 36 54,5 190

4 Faletehan Health Journal - Vol. 4 nomor 3,Maret 2017 Masa Kerja bahwa pada masa kerja 3 tahun terdapat 60,5%bidan yang menggunakan APD dengan lengkap dalam melakukan pertolongan persalinan. Sedangkan dari hasil uji satistik diperoleh nilai P = 0,020 dan nilai OR= 3,833, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikanantara masa kerja dengan penggunaan APD pada tenaga bidan dalam melakukan pertolongan persalinan di RSUD Serang tahun Hal ini sesuai menurut Silalahi yang menyataan bahwa semakin lama seseorang bekerja semakin banyak pengalaman dan semakin tinggi pengetahuannya dan keterampilannya. Masa kerja sangat mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap pekerjaan dan lingkungan dimana ia bekerja, semakin lama ia bekerja semakin banyak pengalamannya 7. Namun demikian pendapat lain menyatakan menyatakan bahwa selain pengalaman seseorang melaksanakan kegiatan/bertindak, juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor penting yang mempengaruhi seseorang melakukan tindakan adalah pengetahuan, sikap dan keyakinan dan didukung oleh ketersediaan fasilitas baik dana maupun sarana prasarana 6. Pengetahuan Dengan Penggunaan APD pengetahuan baik penggunaan APD lengkap dalam melakukan pertolongan persalinan sebanyak 77,8% dan hasil uji satistik diperoleh nilai P = 0,000 dan nilai OR = 10,150 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan APD pada tenaga bidan dalam melakukan pertolongan persalinan di RSUD Serang tahun Penyebab kurangnya pengetahuan tenaga bidan disebabkan adanya kurangnya informasi tentang pentingnnya penggunaan APD dalam asuhan persalinan normal.hal ini juga disebabkan adanya bidan tidak mendapatkan bekal berupa pelatihan khusus tentang keselamatan kerja dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal. Tabel 2: Hubungan umur, masa kerja, pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana dengan penggunaan APD dalam pertolongan persalinan Variabel Penggunaan APD Persalinan Total Tidak Lengkap Lengkap P. Value n % n % N % OR (CI95%) Umur < 35 tahun ,016 4, tahun (1,420-11,825) Masa kerja < 3 tahun ,020 3,833 3 tahun (1,346-10,917) Pengetahuan Kurang ,000 10,150 Baik (3,190-32,297) Sikap Kurang ,016 5,063 Baik (1,457-17,587) Ketersediaan Sarana Tidak Lengkap ,023 3,667 Lengkap (1,310-10,260) 191

5 Faletehan Health Journal - Vol. 4 nomor 2, Maret 2017 Hal ini sesuai penelitian Mulyati 8 dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor predisporsing, enabling, reinforcing terhadap penggunaan alat pelindung diri dalam Asuhan Persalinan Normal di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh, dimana penelitian tersebut menunjukan masih rendahnya tingkat penggunaan alat pelindung diri pada tenaga kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan. Hasil analisis penelitian ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan yang kurang memadai, dan kurangnya keterampilan teknis dengan penggunaan alat pelindung diri dalam melakukan asuhan persalinan normal. Notoatmodjo 6 menjelaskan bahwa faktorfaktor yang terkait dengan kurang pengetahuan (deficient knowledge) terdiri dari: kurang terpapar informasi, kurang daya ingat/hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi. Sikap Dengan Penggunaan APD bahwa sikap bidan yang baikdengan penggunaan APD lengkap dalam melakukan pertolongan persalinan sebanyak 57,4% dan hasil uji satistik diperoleh nilai P = 0,016 dan nilai OR = 5,062, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikanantara sikap dengan penggunaan APD pada tenaga bidan dalam melakukan pertolongan persalinan di RSUD Serang tahun 2015.Namun demikian, masih terdapat tenaga bidan memiliki sikap kurang baik, dimana hal ini diduga oleh adanya persepsi yang menganggap APD dapat menghambat kerjaan dalam pelaksanaan pertolongan persalinan, tidak nyaman dipakai, kaku dalam penggunaanya, tidak biasa, sehingga sikap yang kurang baik tersebut dapat mempengaruhi penggunaan APD dalam pelaksanaan asuhan persalinan. Hal ini sesuai menurut penelitian yang dilakukan oleh Yusran 9 tentang kepatuhan penerapan prinsip-prinsip pencegahan infeksi (universal precaution) pada perawat di rumah sakit daerah Abdoel Muluk bandar Lampung menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap perawat dengan rendahnya kepatuhan penerapan prinsip pencegahan infeksi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sikap perawat yang positif dinilai sebagai penentu tingkat kepatuhan terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Ketersediaan Sarana Dengan Penggunaan APD ketersediaan sarana lengkapdengan penggunaan APD dalam melakukan pertolongan persalinan sebanyak 61,1% dan hasil uji satistik diperoleh nilai P = 0,023 dan nilai OR = 3,667 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarana dengan penggunaan APD pada tenaga bidan dalam melakukan pertolongan persalinan di RSUD Serang tahun Penyebab tidak lengkapnya sarana APD dalam melakukan asuhan persalinan disebabkan tidak tersedianya APD berupa sarung tangan, masker, celemek termasuk tidak tersediannya APD berupa pelindung kepala dan pelindung kaki dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal. Sehingga kemungkinan tenaga bidan dikhawatirkan berpotensial tertular penyakit infeksi sangat besar. Hal ini sesuai Penelitian Anwar, dkk 2 yang menunjukan bahwa penggunaan APD pada 48 petugas laboratorium klinik (40%) berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang berbahaya, dan berdasarkan hygiene perorangan 20% petugas kesehatan di laboratorium tersebut beresiko tinggi. Alasan utama tidak digunakan APD oleh petugas laboratorium adalah karena tidak tersedia APD dengan baik di laboratorium klinik RSUPN Ciptomangunkusumo. Adapun sarana APD yang lengkap namun tidak dipakai pada saat melakukan asuhan persalinan disebabkan sarung tangan, masker, celemek termasuk pelindung kepala dan alat pelindung kaki pada saat digunakan terasa tidak nyaman, terutama sarung tangan, pelindung kaki dan pelindung kepala dimana pada saat dipakai terasa kaku, terasa ada sesuatu yang menghalangi untuk berkomunikasi dengan pasien. Menurut Suma mur 10 menyatakan persyaratan yang harus dipenuhi alatpelindung diri diantaranya, enak dipakai, tidak mengganggu kerja dan memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya.diperkuat menurut Boediono 11 yang menyatakan bahwa beberapakriteria dasar yang harus dipenuhi oleh semua jenis peralatan pelindung diri, diantaranya 192

6 Faletehan Health Journal - Vol. 4 nomor 3,Maret 2017 adalah peralatan pelindung tersebut harus ringan dipakainya dan awet, dan membuatrasa kurang nyaman sekecil mungkin, tetapi memungkinkan mobilitas,penglihatan, dan sebagainya yang maksimum. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan penggunaan APD pada tenaga bidan dalam melakukan pertolongan persalinan adalah umur, masa kerja, pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana. Saran dalam penelitian ini adalah perlu adanya komitmen untuk mendukung pelaksanaan program Keselamatan Kerja terutama perlindungan tenaga bidan dari bahaya akibat kerja. Peningkatan pengetahuan melalui program KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dan promosi kesehatan tentang pentingnya penggunaan APD melalui kegiatan lokakarya mini, sosialisasi program keselamatan kerja dan tenaga bidan agar menyadari pentingnya disiplin dan memiliki sikap yang baik dalam memakai APD serta melaksanakan personal higiene seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas Referensi 1. Depkes RI, Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan,Jakarta Anwar dan Perwitasari, Tingkat risiko pemakaian alat pelindung diri dan higiene petugas di laboratorium klinik RSUPN ciptomangunkusumo, Jakarta Diakses dari: http/ 3. Kusmayanti, Pengaruh karakteritik individu, pengetahuan, sikap dan peran petugas terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri di laboratorium patologi klinik Rumah Sakit Abdul Moeluk Banda Aceh. Tesis; Universitas Sumatera Utara Notoatmodjo, Soekijo, Metode Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja.Surakarta: Harapan Press Notoatmodjo, S. Ilmu Prilaku Kesehatan. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta Silalahi, B.N.B,. Silalahi R.B,. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT Pustaka Binaman Pressindo, Cetakan Pertama, Jakarta Mulyati.Faktor Predisporsing, Enabling, Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh Program Magister Kesehatan Kerja, Program Pascasarjana Sarjana USU, Medan Yusran, M. Kepatuhan Penerapan Prinsip- Prinsip Pencegahan Infeksi (Universal Precaution) Pada Perawat Di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Muluk Bandar Lampung. Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung Suma mur. Keselamatan kerja dan pencegahan kerja. Penerbit CV. Haji Masagung. Jakarta Boediono,. Sugeng,.Bunga rampai higiene perusahaan ergonomi kesehatan kerja keselamatan kerja, Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Analisis Faktor Praktik Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Fauzul Hayat *

Analisis Faktor Praktik Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Fauzul Hayat * Analisis Faktor Praktik Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon Fauzul Hayat * ABSTRAK Perawat sangat rentan terhadap penularan infeksi, karena perawat dalam memberikan asuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality

BAB I PENDAHULUAN. maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan upaya keselamatan pasien sudah merupakan gerakan universal. Berbagai negara maju bahkan telah menggeser paradigma

Lebih terperinci

TINGKAT RISIKO PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN HIGIENE PETUGAS DI LABORATORIUM KLINIK RSUPN CIPTOMANGUNKUSUMO, JAKARTA*

TINGKAT RISIKO PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN HIGIENE PETUGAS DI LABORATORIUM KLINIK RSUPN CIPTOMANGUNKUSUMO, JAKARTA* Risiko Infeksi...(Dian, Athena) TINGKAT RISIKO PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN HIGIENE PETUGAS DI LABORATORIUM KLINIK RSUPN CIPTOMANGUNKUSUMO, JAKARTA* Level of Risk Used Material Safety and Hygiene

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana secara teknis dapat mengurangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu tempat pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama untuk masyarakat yang sedang sakit. Tujuan utama rumah sakit

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KOTAMOBAGU Claudya M. Rarung*, Paul

Lebih terperinci

PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS PADA PENOLONG PERSALINAN SPONTAN DI RSUD BANJARNEGARA

PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS PADA PENOLONG PERSALINAN SPONTAN DI RSUD BANJARNEGARA PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS PADA PENOLONG PERSALINAN SPONTAN DI RSUD BANJARNEGARA Sutarni 1, Yuli Trisnawati 2 1,2 Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Yulitrisnawati079@gmail.com ABSTRAK Penyakit

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang dapat mengancam keselamatannya saat bekerja. Menurut catatan World Health Organization (WHO) tahun 2004 didapatkan

Lebih terperinci

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN KEPATUHAN DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS LABORATORIUM KLINIK DI RUMAH SAKIT BAPTIS KOTA KEDIRI Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi

Lebih terperinci

Yogi Andhi Lestari 1* Sujianti 2. Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223

Yogi Andhi Lestari 1* Sujianti 2. Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223 KEPATUHAN BIDAN DALAM TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA SAAT MENOLONG PERSALINAN The Compliance Of Midwives In The Infection Prevention Measures And The Use Of Personal

Lebih terperinci

nosokomial karena penyakit infeksi. Di banyak negara berkembang, resiko perlukaan karena jarum suntik dan paparan terhadap darah dan duh tubuh jauh

nosokomial karena penyakit infeksi. Di banyak negara berkembang, resiko perlukaan karena jarum suntik dan paparan terhadap darah dan duh tubuh jauh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbagai penyakit diantaranya adalah penyakit infeksi, dari mulai yang ringan sampai yang terberat. Masyarakat yang

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP APD

PERSEPSI TERHADAP APD A. Data Responden 1. Umur :... tahun 2. Pendidikan : D1 D3 S1 3. Lama Bekerja : < 1 thn 1 5 thn > 5 thn 4. Status Kerja : Karyawan Tetap Karyawan Kontrak B. Pernyataan Untuk Aspek pengetahuan Petunjuk

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MASA KERJA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PETANI SAAT PENYEMPROTAN PESTISIDA DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR. Jacqualine N. N. Kaligis*, Odi Pinontoan*,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi dokter gigi tidak terlepas dari kemungkinan untuk berkontak secara langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien. Penyebaran

Lebih terperinci

Yuliana, et al, Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri secara Lengkap...

Yuliana, et al, Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri secara Lengkap... Yuliana, et al, Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri secara... Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri secara pada Bidan (Studi di Wilayah Kerja Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PEMINATAN K3 Skripsi, Desember 2016 Ni Putu Oka Artha Rafinta Dewi GAMBARAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM MENOLONG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Ibu bersalin yang menerima pelayanan medis dan kesehatan, baik di rumah

Lebih terperinci

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KENYAMANAN PEKERJA DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI BENGKEL LAS LISTRIK KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HSU TAHUN 2016 Gusti Permatasari, Gunung Setiadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pekerjaan dalam rumah sakit di Indonesia, dikategorikan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pekerjaan dalam rumah sakit di Indonesia, dikategorikan memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immune Deficiency Virus), relatif mudah menular dan mematikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5) issue penting yang terkait dengan keselamatan (safety) rumah sakit,

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON Faktor Faktor Motivasi Eksternal yang Mempengaruhi Perawat dalam Penggunaan Handscoon dalam Perawatan Luka di Ruang Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang semakin kompleks membawa banyak perubahan di berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa ini, bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Universal precaution (kewaspadaan standar) merupakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI Reni Sulistyowati 1, Septi Kurniawati 1 1. Dosen Prodi D III Kebidanan Akademi Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan (Sarwono, 2008). Menurut WHO tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga merupakan sarana pelayanan kesehatan yang dapat menjadi sumber infeksi dimana orang sakit dirawat dan ditempatkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS LABORATORIUM KLINIK RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS LABORATORIUM KLINIK RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 7 Nomor 02 Juli 2016 Artikel Penelitian ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS LABORATORIUM KLINIK RSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional, pusat terapi dan diagnosis yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi telah meluas di seluruh kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi telah meluas di seluruh kawasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas dan globalisasi telah meluas di seluruh kawasan Asia Tenggara sejak tahun 2003, dan akan diperluas lagi untuk kawasan Asia Pasifik pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang dapat merusak sistem pertahanan tubuh manusia. Sejalan dengan berkembangnya proses infeksi, mekanisme pertahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari perawat selalu berinteraksi dengan pasien dan bahaya-bahaya di rumah sakit, hal tersebut membuat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA BIDAN SAAT MELAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA BIDAN SAAT MELAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA BIDAN SAAT MELAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL Studi Observasional Analitik pada Bidan Praktik Swasta di Kabupaten Hulu Sungai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Petugas kesehatan yang paling sering berinteraksi dan paling lama kontak dengan pasien dalam memberikan asuhan salah satunya adalah perawat (Nursalam, 2011). Perawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi HIV adalah melalui kontak seksual;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perawat profesional dalam melaksanakan peran dan fungsinya sehari hari, selalu beresiko tertular terhadap berbagai penyakit. Penularan penyakit dapat terjadi secara kontak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas medis untuk kesehatan masyarakat bisa dilakukan di poliklinik maupun di rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu

Lebih terperinci

EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM: P

EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM: P JURNAL SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DASAR (HANDSCOON DAN MASKER) DI RUMAH SAKIT GRHA HUSADA GRESIK Oleh EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewaspadaan umum (universal precaution) merupakan salah satu upaya pengendalian infeksi di rumah sakit yang oleh Departemen Kesehatan telah dikembangkan sejak tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang. Seperti halnya di Indonesia, penyakit infeksi masih merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari*

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari* HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI Devi Permatasari* Latar belakang : Dalam tindakan kewaspadaan universal diperlukan kemampuan dan pengetahuan perawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya inflamasi atau nekrosis

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 53 LAMPIRAN-LAMPIRAN 54 Lampiran 1 Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Kesiapan Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan Pada Pasien HIV/AIDS di RSUD Kota Dumai Oleh: Ummi Umaina Saya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius dalam upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani dan didukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya,

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat di lingkungannya. Kesehatan dan keselamatan

Lebih terperinci

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu Knowledge and Attitudes Workers in the use of Personal Protective Equipment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konstitusi World Health Organizatin (WHO) dan amandemen UUD 1945 pasal 28 menegaskan bahwa kesehatan adalah hak azasi manusia yang fundamental bagi setiap individu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perhatian terhadap infeksi nosokomial di sejumlah rumah sakit di Indonesia cukup tinggi. Mengingat kasus nosokomial infeksi menunjukkan angka yang cukup tinggi.

Lebih terperinci

Analisis Media Audio terhadap Perubahan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Petugas Laboratorium Kesehatan Kota Banjar

Analisis Media Audio terhadap Perubahan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Petugas Laboratorium Kesehatan Kota Banjar Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 9 / No. 2 / Agustus 2014 Analisis Media Audio terhadap Perubahan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Petugas Laboratorium Kesehatan Kota Banjar Zulkifli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit termasuk pelayanan laboratorium didalamnya oleh WHO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit termasuk pelayanan laboratorium didalamnya oleh WHO BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit termasuk pelayanan laboratorium didalamnya oleh WHO (World Health Organisation) tahun 1957 diberikan batasan yaitu suatu bagian menyeluruh, integrasi dari

Lebih terperinci

PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA PERAWAT DAN BIDAN DI RUMAH SAKIT PELITA INSANI

PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA PERAWAT DAN BIDAN DI RUMAH SAKIT PELITA INSANI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA PERAWAT DAN BIDAN DI RUMAH SAKIT PELITA INSANI Tien Zubaidah, Arifin, Yudha Afiat Jaya Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jl.H.M.Cokrokusumo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memakai peralatan yang safety sebanyak 32,12% (Jamsostek, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. memakai peralatan yang safety sebanyak 32,12% (Jamsostek, 2014). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja yang baik pekerja dapat

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN PENGETAHUAN TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PADA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN DI DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO TAHUN 2016 Kairupan Felly

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari kemungkinan untuk mengalami kecelakan dalam pekerjaannya. Perilaku dan kesadaran yang baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya persaingan global dan produktifitas ekonomi, manusia dituntut untuk terus berkarya dan meningkatkan potensinya. Setiap pekerja memiliki hak untuk

Lebih terperinci

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA KEMBANG SARI KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Heidy Manggopa*, Paul A.T.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat

Lebih terperinci

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIPAHUTAR KECAMATAN SIPAHUTAR KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2012 Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien, keselamatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang

Lebih terperinci

ISNANIAR BP PEMBIMBING I:

ISNANIAR BP PEMBIMBING I: HUBUNGAN ANTARA FAKTOR MANUSIA, LINGKUNGAN, MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT DAN KECELAKAAN KERJA PADA PERAWATDI RAWAT INAP RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TESIS OLEH: ISNANIAR BP.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang: latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Di jaman

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan Meraih

Lebih terperinci

dengan Praktik Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

dengan Praktik Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Vol 7 No.1 Tahun 2011 Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA RADIOGRAFER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kesehatan gigi berisiko tinggi terpapar oleh mikroorganisme patogen di lingkungan kerja seperti bakteri, virus dan jamur selama perawatan gigi. Mikroorganisme

Lebih terperinci

Yane Liswanti 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author : ABSTRAK

Yane Liswanti 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author : ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA MAHASISWA PRODI DIII ANALIS KESEHATAN STIKes BTH TASIKMALAYA Yane Liswanti 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:

Lebih terperinci

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang Nia Kurniatillah* Abstrak Penanaman nilai-nilai PHBS salah satunya Perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia dengan 9% (variasi 3-

BAB I PENDAHULUAN. utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia dengan 9% (variasi 3- 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, infeksi nosokomial merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia dengan 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta

Lebih terperinci

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: ) JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi di rumah sakit merupakan masalah yang cukup besar pada pelayanan kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA ASUHAN POST PARTUM OLEH BIDAN PRAKTIK SWASTA DI KABUPATEN KULON PROGO

PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA ASUHAN POST PARTUM OLEH BIDAN PRAKTIK SWASTA DI KABUPATEN KULON PROGO PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA ASUHAN POST PARTUM OLEH BIDAN PRAKTIK SWASTA DI KABUPATEN KULON PROGO Munica Rita Hernayanti* Intisari Latar Belakang : Praktik pencegahan infeksi oleh tenaga kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya pencegahan infeksi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 11 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 Novie E. Mauliku, Nurbaeti, Indrianti Windaningsih ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Infeksi nosokomial atau saat ini sering disebut Healthcare-associated Infections

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN, PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN, PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN, PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta sarwinantisyamsudin@yahoo.com Abstract: This study aims to

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RS AT TUROTS AL ISLAMY YOGYAKARTA

PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RS AT TUROTS AL ISLAMY YOGYAKARTA PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RS AT TUROTS AL ISLAMY YOGYAKARTA A. LATAR BELAKANG Petugas pelayanan kesehatan setiap hari dihadapkan kepada tugas yang berat untuk bekerja dengan aman dalam lingkungan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Tati Sri Wahyuni R. 0209054 PROGRAM

Lebih terperinci

UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi

UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi Pendahuluan Sejak AIDS dikenal; kebijakan baru yang bernama kewaspadaan universal atau universal precaution dikembangkan. Kebijakan ini menganggap bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator, salah satunya adalah melalui penilaian terhadap

Lebih terperinci

PRAKTIK UNIVERSAL PRECAUTIONS BIDAN DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT

PRAKTIK UNIVERSAL PRECAUTIONS BIDAN DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT PRAKTIK UNIVERSAL PRECAUTIONS BIDAN DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT Noveri Aisyaroh, Ita Listiyana dan Afriyanti Dekatutari Universitas Sultan Agung, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BIDAN DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT PADA PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI KECAMATAN GROGOL Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : HANI HANIFAH 201110201020 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

Dian Azani Dosen Akbid 165 Pekanbaru, Indonesia ABSTRACT

Dian Azani Dosen Akbid 165 Pekanbaru, Indonesia ABSTRACT HUBUNGAN PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DENGAN KETEPATAN PENATALAKSANAAN RUJUKAN PADA KASUS PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012 Dian Azani Dosen Akbid 165 Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020, digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Rumah sakit Islam Kendal adalah rumah sakit swasta yang dikelola oleh amal usaha muhammadiyah. Rumah sakit tipe C yang sudah terakreditasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. serta pembahasan hasil penelitian dengan judul: Analisis Kepatuhan. Penerapan Kewaspadaan Standar Pelayanan Kedokteran Gigi di RS

BAB V KESIMPULAN. serta pembahasan hasil penelitian dengan judul: Analisis Kepatuhan. Penerapan Kewaspadaan Standar Pelayanan Kedokteran Gigi di RS BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Bertolak dari rumusan masalah, hipotesis dan analisis data serta pembahasan hasil penelitian dengan judul: Analisis Kepatuhan Penerapan Kewaspadaan Standar Pelayanan Kedokteran

Lebih terperinci

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di IRNA IGD RSUP Sanglah Denpasar Putri Mastini 1,2, N.T. Suryadhi 2,3,

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash di IGD RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Endiyono 1*, Faisal Dwi Prasetyo 2 1,2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi merupakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi merupakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi merupakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi (organisme) yang mempengaruhi kerja daya imun tetapi tidak disertai gejala klinik (Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta. GAMBARAN DESKRIPTIF PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN ANGKA KEJADIAN TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA TENAGA KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini perhatian terhadap infeksi nosokomial di sejumlah rumah sakit di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini perhatian terhadap infeksi nosokomial di sejumlah rumah sakit di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perhatian terhadap infeksi nosokomial di sejumlah rumah sakit di Indonesia cukup tinggi. Kasus infeksi nosokomial menunjukkan angka yang cukup tinggi. Tingginya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tuberkulosis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), hepatitis B, dan hepatitis C

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tuberkulosis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), hepatitis B, dan hepatitis C I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular merupakan masalah yang mengancam kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2014). Penyakit infeksi atau penyakit menular adalah suatu penyakit spesifik yang ditularkan

Lebih terperinci