BAB I PENDAHULUAN. maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality
|
|
- Utami Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan upaya keselamatan pasien sudah merupakan gerakan universal. Berbagai negara maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality safety. Ini berarti bukan hanya mutu pelayanan yang harus ditingkatkan tapi yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan pasien secara konsisten dan terus menerus. Keselamatan (safety) yang telah menjadi isu global memiliki lima isu penting yang terkait dengan keselamatan, yaitu keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja/ petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis yang terkait dengan kelangsungan hidup perusahaan. Angka Kematian Ibu (AKI) sampai saat ini masih menjadi salah satu indikator utama yang digunakan untuk melihat besarnya derajat kesehatan pada perempuan. AKI telah menjadi target MDG s (Millenium Development Goals) nomor lima, yaitu meningkatkan kesehatan ibu, yaitu menurunkan angka kematian ibu hingga ¾-nya tahun Sesuai data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mengalami peningkatan dari 228 per kelahiran hidup (2007) menjadi 359 per kelahiran hidup sedangkan target 1
2 2 MDG s yang ditetapkan yaitu 102 per kelahiran hidup pada tahun Di Indonesia, faktor penyebab langsung kematian ibu didominasi oleh perdarahan, hipertensi/ eklampsia dan infeksi sedangkan faktor penyebab tidak langsung karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu ( Selain itu, Angka Kematian Bayi (AKB) juga menjadi target MDG s nomor empat yaitu menurunkan angka kematian anak yang saat ini masih tinggi berdasarkan SDKI 2012 menunjukkan kematian bayi mencapai 32 per kelahiran hidup sementara terget Indonesia sebesar 23 per kelahiran hidup yang disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu kesulitan bernafas saat lahir (asfiksia), infeksi, dan komplikasi lahir dini serta berat badan lahir rendah. Pekerja yang sehat adalah faktor penentu yang vital untuk pertumbuhan sosial ekonomi yang berkesinambungan, sehingga di era globalisasi ini menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Petugas pelayanan kesehatan setiap hari dihadapkan kepada tugas yang berat untuk bekerja dengan aman dalam lingkungan yang membahayakan. Angka kejadian tenaga kesehatan yang tertular Hepatitis B dan C serta HIV yang ditularkan pasien cenderung tinggi. Data WHO di Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2010), dari 35 juta pekerja kesehatan terdapat 3 juta terpajan patogen darah, 2 juta terpajan Virus Hepatitis B (HBV), 0,9 juta terpajan virus Hepatitis C (HCV) dan terpajan virus HIV/AIDS, lebih dari 90% terjadi di negara
3 3 berkembang. Pada tahun 2009, terdapat 1 kasus Penyakit Akibat Kerja (PAK), yaitu bidan yang tertular virus Hepatitis B akibat tertusuk jarum (Seksi K3RS PMI Bogor,2011). Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program Pendidikan Bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Pasal 1 Butir 1 Keppres No.23 tahun 1994). Tugas profesi bidan yaitu sebagai salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan untuk menurunkan AKI dan AKB sehingga bidan harus menjadi penyedia pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas. Persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih terbukti mengurangi risiko kematian ibu (WHO,2008). Dalam melakukan pelayanan kebidanan, bidan harus menerapkan asuhan kebidanan sesuai kewenangannya. Salah satu bentuk pelayanan utama yang diberikan bidan sebagai tenaga kesehatan adalah Asuhan Persalinan Normal (APN). Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan kebidanan pada persalinan normal yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi (Depkes,2004). Fokus utama APN adalah mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi menjadi mencegah komplikasi yang mungkin muncul sehingga akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir. Persalinan aman dan bersih merupakan salah satu dari empat pilar Safe Motherhood, aman artinya memastikan setiap penolong persalinan mempunyai kemampuan, keterampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang bersih dan aman
4 4 serta mamberikan pelayanan nifas pada ibu dan bayi, bersih artinya bebas dari infeksi. Kemampuan bidan untuk mencegah transmisi infeksi dalam Asuhan Persalinan Normal adalah memotong rantai penularan, yaitu dengan menerapkan Kewaspadaan Universal. Kewaspadaan Universal (Universal Precaution) adalah pedoman yang ditetapkan Centers for Disease Control (CDC) untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah di lingkungan rumah sakit, atau sarana kesehatan lainnya. Konsep yang dianut adalah bahwa semua darah dan cairan tubuh harus dikelola sebagai sumber yang dapat menularkan HIV/AIDS, Hepatitis B (HBV) dan berbagai penyakit lain yang ditularkan melalui darah (JNPKKR-POGI,2009). Unsur Kewaspadaan Universal terdiri dari cuci tangan, pakai alat pelindung yang sesuai, pengelolaan alat tajam (disediakan tempat khusus untuk membuang jarum suntik dan semprit), dekontaminasi-sterilisasi-desinfeksi, pengelolaan limbah ( Menggunakan Alat Pelindung Diri merupakan salah satu unsur dari kewaspadaan universal. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.8/MEN/2010, Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment (PPE) didefinisikan sebagai alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya ditempat kerja. APD digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret,ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien (Depkes, 2010). APD berfungsi sebagai penyekat/ pembatas antara petugas dan
5 5 penderita serta memiliki dua fungsi, yaitu untuk kepentingan penderita dan sekaligus untuk kepentingan petugas itu sendiri. Adapun jenis-jenis APD yaitu sarung tangan, pelindung wajah seperti masker dan kacamata, penutup kepala, gaun pelindung (baju kerja/ celemek) dan sepatu pelindung. Penggunaan APD sebagai bagian dari pengendalian bahaya di tempat kerja dan merupakan syarat penting yang harus mendapat perhatian khususnya standar keselamatan kerja sebagai sarana untuk lebih menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan pasien. Karena tingginya risiko terhadap gangguan kesehatan pada pertolongan persalinan, maka perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap kejadian penyakit atau traumatic akibat lingkungan kerja dan faktor manusianya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mulyanti mengenai Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Asuhan Persalinan Normal di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh tahun 2008, menunjukkan bahwa hanya 55% bidan menggunakan APD dengan baik dan benar dalam melakukan tindakan Asuhan Persalinan Normal. Pada penelitian Wekoyla mengenai Hubungan Pengetahuan, Sikap, Pendidikan dan Masa Kerja Bidan Terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Tindakan Pertolongan Persalinan di Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara dan Rumah Sakit Umum Kota Kendari tahun 2012, menyimpulkan bahwa perilaku bidan yang ada di ruang bersalin yang menggunakan APD lengkap pada tindakan pertolongan persalinan normal hanya 13,3%. Berdasarkan study pendahuluan dari hasil wawancara singkat yang dilakukan peneliti bulan April 2015 pada 10 Bidan Praktek Mandiri
6 6 (BPM) wilayah Kecamatan Pondok Gede didapatkan yang mengetahui tentang Kewaspadaan Universal (APD), yaitu 5 orang (50%) dan hanya 2 orang (20%) yang menggunakan APD lengkap saat melakukan Asuhan Persalinan Normal sedangkan 8 orang (80%) tidak menggunakan APD lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku Bidan Praktek Mandiri tersebut dalam melakukan asuhan persalinan masih belum sesuai dengan standar yang diinginkan, yaitu menggunakan APD lengkap saat menolong persalinan dan apabila tidak segera ditindak lanjuti akan membahayakan bidan dan pasiennya dikarenakan dalam proses persalinan memiliki potensi bahaya terkena cairan darah, ketuban, sekret yang apabila mengenai mukosa tubuh seseorang maka akan berisiko tertular penyakit infeksi, seperti Hepatitis B dan C serta HIV/AIDS dimana bidan dan pasien bisa memiliki risiko tertular dan menularkan penyakit infeksi. Persalinan bersih dan aman untuk mencegah infeksi belum diterapkan bidan dengan maksimal, hal ini dikarenakan bidan kurang merasa nyaman dengan APD, tidak adanya Standar Operasional Prosedur, terbatasnya pengetahuan bidan tentang Kewaspadaan Universal (APD) dan kurangnya sarana APD ditempat prakteknya serta kurang adanya pengawasan yang tegas dari Ikatan Bidan Indonesia. Tidak tersedianya standar asuhan, terbatasnya pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dan kurangnya kepatuhan petugas terhadap standar yang ada menyebabkan kinerja dan kualitas pelayanan dinilai rendah (APN,2008). Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Teori Skinner (1938)
7 7 dalam Notoatmodjo 2010 seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang. Pada Praktek Mandiri, bidan memiliki kewenangan dalam melakukan Asuhan Kebidanan yang selalu dihadapi berbagai potensi bahaya, diantaranya bahaya fisik dan biologi di ruang bersalin ketika bidan melakukan Asuhan Persalinan Normal, sehingga sangat diperlukan bekal pengetahuan yang baik agar tercipta perilaku sehat yang bentuk konkritnya adalah prilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan (Depkes RI,2010), serta dengan membudayakan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja guna meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan bidan tentang Kewaspadaan Universal (Alat Pelindung Diri) dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada Asuhan Persalinan Normal di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun Identifikasi Masalah Dalam teori Lawrence Green (1980), faktor perilaku ditentukan dari tiga faktor utama, yaitu : a. Faktor predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara
8 8 lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya. b. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), yaitu faktor-faktor yang memungkinkan / yang memfasilitasi perilaku/ tindakan. Yang dimaksud faktor pemungkin adalah sarana/ prasarana / fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan. c. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors), yaitu faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tapi tidak melakukannya sehingga memerlukan contoh dari para tokoh masyarakat. Berdasarkan study pendahuluan dari hasil wawancara singkat yang dilakukan peneliti bulan April 2015 pada 10 Bidan Praktek Mandiri (BPM) wilayah Kecamatan Pondok Gede didapatkan yang mengetahui tentang Kewaspadaan Universal (APD), yaitu 5 orang (50%) dan hanya 2 orang (20%) yang menggunakan APD lengkap saat melakukan Asuhan Persalinan Normal sedangkan 8 orang (80%) tidak menggunakan APD lengkap, padahal perilaku penggunaan APD lengkap saat bidan melakukan Asuhan Persalinan Normal merupakan salah satu unsur dari Kewaspadaan Universal yaitu dengan melakukan upaya pengendalian untuk menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap potensi bahaya-risiko yang akan dihadapi bidan, seperti tertular penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit dan fungi melalui pasien yang tidak diketahui kondisi kesehatannya oleh bidan secara menyeluruh. Pasien pun berpotensi terkena bahaya-risiko seperti terjadinya infeksi yang bisa menyebabkan kematian pada ibu dan bayi jika bidan kurang
9 9 mengetahui dan tidak menerapkan Kewaspadaan Universal (KU) di Bidan Praktek Mandiri. Karena risiko tinggi inilah maka APD harus dikelola dengan baik di unit kerja dengan menyediakan macam dan jumlahnya sesuai kebutuhan dan selalu siap pakai, termasuk kualitas bahan, ukuran serta cara menyimpannya. Segala prosedur pembedahan yang membuka jaringan organ, pembuluh darah dan pertolongan persalinan atau tindakan abortus, temasuk tindakan medik invasif berisiko tinggi menularkan HIV bagi tenaga kesehatan. Untuk memutus rantai penularan, perlu pembatas berupa: 1. Kacamata pelindung untuk menghindari percikan cairan tubuh ke mata 2. Masker pelindung hidung/ mulut untuk mencegah percikan pada mukosa hidung/ mulut 3. Plastik penutup badan (schort) untuk mencegah kontak dengan cairan tubuh pasien 4. Sarung tangan yang sesuai untuk pelindung tangan yang aktif melakukan tindakan medik invasif 5. Penutup kaki untuk melindungi kaki dari cairan yang infektif (JNPKKR-POGI,2009) Untuk kegiatan pertolongan persalinan sebaiknya semua alat pelindung tubuh digunakan oleh petugas untuk mengurangi terpajan darah dan cairan tubuh lainnya (Depkes,2010).
10 Pembatasan Masalah Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga dan teori serta untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan lebih fokus maka dengan pertimbangan tersebut penelitian ini dibatasi, yaitu dari Kewaspadaan Universal dibatasi hanya mengenai Alat Pelindung Diri yang merupakan salah satu unsur dari Kewaspadaan Universal. Selain itu juga peneliti membatasi perilaku yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain predisposing, enabling dan reinforcing, namun peneliti hanya mengambil faktor pengetahuan saja yang merupakan bagian dari faktor predisposing, sehingga judul penelitian mengenai hubungan pengetahuan bidan tentang Kewaspadaan Universal (Alat Pelindung Diri) dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada Asuhan Persalinan Normal di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah serta pembatasan masalah diatas maka peneliti membuat rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu Adakah hubungan pengetahuan bidan tentang Kewaspadaan Universal (Alat Pelindung Diri) dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada Asuhan Persalinan Normal di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun 2015?
11 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui hubungan pengetahuan bidan tentang Kewaspadaan Universal (Alat Pelindung Diri) dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada Asuhan Persalinan Normal di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi gambaran karakteristik responden (umur, pendidikan dan lama kerja) di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun Mengidentifikasi pengetahuan bidan tentang Kewaspadaan Universal (Alat Pelindung Diri) di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun Mengidentifikasi perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada Asuhan Persalinan Normal di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun Menganalisis hubungan pengetahuan bidan tentang Kewaspadaan Universal (Alat Pelindung Diri) dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada Asuhan Persalinan Normal di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun 2015.
12 Manfaat Penelitian Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui hubungan pengetahuan bidan tentang Kewaspadaan Universal (Alat Pelindung diri) dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada Asuhan Persalinan Normal di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kecamatan Pondok Gede tahun 2015, dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh yang disesuaikan dengan keadaan lapangan serta menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga dalam melakukan analisa suatu permasalahan dan menemukan solusi penyelesaiannya Bagi Bidan Praktek Mandiri Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi, saran dan bertukar wawasan kepada para Bidan Praktek Mandiri ke arah yang lebih baik untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas/ bermutu sehingga diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB serta menjadi tenaga kesehatan yang sehat, profesional, etis dan trampil dengan memiliki standar praktek pelayanan kebidanan serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja (bidan) dan pasien.
13 Bagi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sebagai masukan bagi Ikatan Bidan Indonesia untuk pengambilan kebijakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam penerapan Kewaspadaan Universal Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan Memberi kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam institusi pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari perawat selalu berinteraksi dengan pasien dan bahaya-bahaya di rumah sakit, hal tersebut membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang semakin kompleks membawa banyak perubahan di berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa ini, bidang
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang dapat mengancam keselamatannya saat bekerja. Menurut catatan World Health Organization (WHO) tahun 2004 didapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi dokter gigi tidak terlepas dari kemungkinan untuk berkontak secara langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien. Penyebaran
Lebih terperinciUNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi
UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi Pendahuluan Sejak AIDS dikenal; kebijakan baru yang bernama kewaspadaan universal atau universal precaution dikembangkan. Kebijakan ini menganggap bahwa setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Ibu bersalin yang menerima pelayanan medis dan kesehatan, baik di rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi melalui tenaga medis professional yang teroganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
38 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Rumah sakit Islam Kendal adalah rumah sakit swasta yang dikelola oleh amal usaha muhammadiyah. Rumah sakit tipe C yang sudah terakreditasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan menghasilkan bermacam-macam buangan limbah yang dapat mempengaruhi kesehatan. Rumah sakit sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat di lingkungannya. Kesehatan dan keselamatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewaspadaan Umum/Universal Precaution 2.1.1. Defenisi Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga merupakan sarana pelayanan kesehatan yang dapat menjadi sumber infeksi dimana orang sakit dirawat dan ditempatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit termasuk pelayanan laboratorium didalamnya oleh WHO
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit termasuk pelayanan laboratorium didalamnya oleh WHO (World Health Organisation) tahun 1957 diberikan batasan yaitu suatu bagian menyeluruh, integrasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perawat profesional dalam melaksanakan peran dan fungsinya sehari hari, selalu beresiko tertular terhadap berbagai penyakit. Penularan penyakit dapat terjadi secara kontak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seharusnya 5,5 % per tahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penurunan angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup masih terlalu lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/ MDGs)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immune Deficiency Virus), relatif mudah menular dan mematikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan pekerjaan dalam rumah sakit di Indonesia, dikategorikan memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mencapai masa depan dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat, penduduknya berperilaku hidup bersih dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5) issue penting yang terkait dengan keselamatan (safety) rumah sakit,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP APD
A. Data Responden 1. Umur :... tahun 2. Pendidikan : D1 D3 S1 3. Lama Bekerja : < 1 thn 1 5 thn > 5 thn 4. Status Kerja : Karyawan Tetap Karyawan Kontrak B. Pernyataan Untuk Aspek pengetahuan Petunjuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Petugas kesehatan yang paling sering berinteraksi dan paling lama kontak dengan pasien dalam memberikan asuhan salah satunya adalah perawat (Nursalam, 2011). Perawat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komplikasi persalinan pada ibu dan bayi baru lahir sebagai faktor penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam pertolongan persalinan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang berisiko tinggi terhadap penularan penyakit, mengingat ruang lingkup kerjanya
xvii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petugas di bidang pelayanan kesehatan umum maupun gigi, baik dokter gigi, perawat gigi maupun pembantu rawat gigi, telah lama disadari merupakan kelompok yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi kesehatan ibu dan anak di Indonesia saat ini masih sangat penting untuk di tingkatkan serta mendapat perhatian khusus. Berdasarkan data terakhir Survei Demografi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PEMINATAN K3 Skripsi, Desember 2016 Ni Putu Oka Artha Rafinta Dewi GAMBARAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM MENOLONG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas medis untuk kesehatan masyarakat bisa dilakukan di poliklinik maupun di rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi HIV adalah melalui kontak seksual;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang. Seperti halnya di Indonesia, penyakit infeksi masih merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku kesehatan adalah suatu respon
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu tempat pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama untuk masyarakat yang sedang sakit. Tujuan utama rumah sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan, letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu, presentasi belakang kepala, keseimbangan
Lebih terperinciPenggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar. Penggunaan APD perlu pengawasan karena dengan penggunaan APD yang tidak tepat akan menambah cost TUJUAN PENGGUNAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi di rumah sakit merupakan masalah yang cukup besar pada pelayanan kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius dalam upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konstitusi World Health Organizatin (WHO) dan amandemen UUD 1945 pasal 28 menegaskan bahwa kesehatan adalah hak azasi manusia yang fundamental bagi setiap individu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari kemungkinan untuk mengalami kecelakan dalam pekerjaannya. Perilaku dan kesadaran yang baik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia dalam bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan secara mudah dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia tentang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan
Lebih terperinciPenggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pertolongan Persalinan di RSUD Serang. Refi Lindawati*
Faletehan Health Journal - Vol. 4 nomor 2, Maret 2017 Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pertolongan Persalinan di RSUD Serang Refi Lindawati* Abstrak Bidan memiliki peranan besar dalam pertolongan persalinan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2005, lebih dari 529.000 wanita di dunia meninggal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara
Lebih terperinciOleh: Aulia Ihsani
Makalah Pribadi Oleh: Aulia Ihsani 07120133 Pembimbing: dr. Yuniar Lestari, M.Kes dr. Rima Semiarty, MARS Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan RI tahun 2005 2025 atau Indonesia Sehat 2025
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari Millennium Development Goals (MDGs) 2015 adalah perbaikan kesehatan ibu, namun sampai saat ini Angka Kematian maternal (AKI) di beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Universal precaution (kewaspadaan standar) merupakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti bebas dari infeksi. Infeksi kehamilan, persalinan dan nifas merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi, yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Focus asuhan persalinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut dikategorikan
Lebih terperinciYuliana, et al, Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri secara Lengkap...
Yuliana, et al, Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri secara... Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri secara pada Bidan (Studi di Wilayah Kerja Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lau pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan menyusui merupakan proses alamiah bagi kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia kematian ibu melahirkan masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati teratas di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tuberkulosis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), hepatitis B, dan hepatitis C
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular merupakan masalah yang mengancam kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2014). Penyakit infeksi atau penyakit menular adalah suatu penyakit spesifik yang ditularkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi ukuran penentu penilaian. keberhasilan kesehatan pada masyarakat. Angka kematian ibu di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi ukuran penentu penilaian keberhasilan kesehatan pada masyarakat. Angka kematian ibu di Indonesia menempati posisi tertinggi dibanding
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan permasalahan penting yang perlu mendapat penanganan serius. AKI merupakan tolak ukur keberhasilan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurunkan kesakitan dan kematian ibu telah menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program Pembangunan Nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Derajat kesehatan yang setinggitingginya
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA BIDAN SAAT MELAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA BIDAN SAAT MELAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL Studi Observasional Analitik pada Bidan Praktik Swasta di Kabupaten Hulu Sungai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) maupun masih rendahnya jumlah ibu yang melakukan persalinan di fasilitasi kesehatan disebabkan kendala biaya sehingga diperlukan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana di maksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran.
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI Reni Sulistyowati 1, Septi Kurniawati 1 1. Dosen Prodi D III Kebidanan Akademi Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa depan suatu bangsa dipengaruhi oleh kesejahteraan ibu dan anak, kesejahteraan ibu dan anak dipengaruhi oleh proses kehamilan, persalinan, postpartum (nifas), BBL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu pada saat hamil, bersalin maupun nifas dapat terjadi karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian yang berkaitan dengan kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya persaingan global dan produktifitas ekonomi, manusia dituntut untuk terus berkarya dan meningkatkan potensinya. Setiap pekerja memiliki hak untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus dilaksanakan secara terus-menerus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus dilaksanakan secara terus-menerus dan menyeluruh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Infeksi nosokomial atau saat ini sering disebut Healthcare-associated Infections
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi (Profil Kesehatan Indonesia 2012). Angka Kematian Ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu yang menjadi tujuan dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target MDG 2015 berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu, sebagai salah satu indikator kesehatan ibu, dewasa ini masih tinggi di Indonesia dan jauh berada diatas Angka Kematian Ibu di negara ASEAN lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kesehatan gigi berisiko tinggi terpapar oleh mikroorganisme patogen di lingkungan kerja seperti bakteri, virus dan jamur selama perawatan gigi. Mikroorganisme
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamu alaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera Dengan hormat, Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas USU. Saya sedang
Lebih terperinciKeselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk. Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu prioritas utama dalam pembangunan sektor kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak. Pada tahun 2013
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.Infeksi nosokomial 1.1 Pengertian infeksi nosokomial Nosocomial infection atau yang biasa disebut hospital acquired infection adalah infeksi yang didapat saat klien dirawat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi dibanding dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang penting, karena salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera. Sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja adalah merupakan aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang menjadi pasien dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita dimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan sosial. Setiap kehamilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mereduksi AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan pelayananan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Angka kematian ibu (AKI) dan
Lebih terperinciPENGENDALIAN INFEKSI DI YANKESGILUT. Harum Sasanti Pelatihan Dokter Gigi Keluarga
PENGENDALIAN INFEKSI DI YANKESGILUT Harum Sasanti Pelatihan Dokter Gigi Keluarga PENDAHULUAN Pengendalian infeksi (PI) merupakan upaya yang wajib dilakukan oleh setiap dr/drg/nakes yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggal saat hamil dan bersalin setiap tahunnya. Di Amerika Utara 1:6 wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Word Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil dan bersalin setiap tahunnya. Di Amerika Utara 1:6 wanita diperkirakan meninggal
Lebih terperinciYogi Andhi Lestari 1* Sujianti 2. Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223
KEPATUHAN BIDAN DALAM TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA SAAT MENOLONG PERSALINAN The Compliance Of Midwives In The Infection Prevention Measures And The Use Of Personal
Lebih terperinciPengendalian infeksi
Pengendalian infeksi Medis asepsis atau teknik bersih Bedah asepsis atau teknik steril tindakan pencegahan standar Transmisi Berbasis tindakan pencegahan - tindakan pencegahan airborne - tindakan pencegahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020,
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945
10 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahwa pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewaspadaan umum (universal precaution) merupakan salah satu upaya pengendalian infeksi di rumah sakit yang oleh Departemen Kesehatan telah dikembangkan sejak tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Universal precautions merupakan pedoman pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh seluruh petugas pelayanan kesehatan terhadap semua pasien, pada setiap tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang dapat merusak sistem pertahanan tubuh manusia. Sejalan dengan berkembangnya proses infeksi, mekanisme pertahanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui upaya pelayanan kesehatan menyeluruh. Pembangunan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS). Dampak dari proses pelayanan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat, maka rumah sakit dituntut untuk melaksanakan pengelolaan program Keselamatan dan Kesehatan
Lebih terperinci