BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menyusui merupakan peristiwa alamiah bagi seorang perempuan yang
|
|
- Yuliana Glenna Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui merupakan peristiwa alamiah bagi seorang perempuan yang bermanfaat untuk ibu dan bayi. Menyusui dapat mempercepat proses pemulihan ibu pasca melahirkan dan juga mempererat interaksi antara ibu dan bayi (Ramaiah, 2007). Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang terbaik b agi bayi karena mengandung zat-zat kekebalan tubuh yang cocok untuk bayi, melindungi bayi dari penyakit, dan zat gizinya mengandung komposisi sesuai kebutuhan bayi (Wong, 2009). ASI sangat berpengaruh terhadap kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan pada masa bayi dan mempunyai hubungan yang kuat antara nutrisi dan pertumbuhan bayi terhadap kesehatan jangka panjang ( Horta dan Victoria, 2013). Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 27% bayi di Indonesia mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 4-5 bulan. Sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 (Rikesdas 2013) sebanyak 30,2% bayi dengan usia 0-6 bulan mendapat ASI pada 24 jam terakhir. Ibu post partum banyak yang menunda memberikan ASI karena berbagai macam alasan misalnya ASI belum keluar, bayinya dirawat terpisah dan ibu masih lemah. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah selama proses menyusui. Salah satu masalah menyusui pada masa nifas adalah pembengkakan payudara (Libbus et al., 2007). Pembengkakan payudara terjadi karena 1
2 2 peningkatan volume air susu, limfatik dan kemacetan pembuluh darah, dan edema selama proses menyusui (Riordan dan Wambach, 2010). Pembengkakan payudara terjadi pada hari kedua sampai hari keempat post partum karena terdapat sumbatan pada satu atau lebih duktus laktiferus. Hampir 90% ibu dengan primipara mengalami pembengkakan payudara dan 40% terjadi pada ibu post partum (Villareal, 2007). Menurut Walker (2000) dalam Lawrence dan Lawrence (2016) pembengkakan payudara dipengaruhi oleh frekuensi ibu untuk menyusui, durasi menyusui, inisiasi ibu dalam meyusui secara dini, ASI yang statis, pengalaman awal menyusui. Pembengkakan payudara sering dialami ibu akibat puting susu lecet atau nyeri. Sekitar 57% dari ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita lecet pada putingnya (Soetjiningsih, 2012). Dampak yang timbul akibat pembengkakan payudara antara lain rasa ketidaknyamanan pada ibu yaitu payudara menjadi keras, tampak mengkilat dan kencang, nyeri pada aksila, terasa sakit, demam, puting tampak datar dan bayi sulit menghisap payudara (Henning, 2006). Penelitian Almeida dan Kitay (1986) dalam Cunningham (2014) melaporkan bahwa 13% wanita post partum terjadi demam akibat dari pembengkakan payudara dengan suhu sekitar 37,8º C sampai 39º C. Apabila pembengkakan payudara tidak mendapatkan penanganan dengan baik dapat menyebabkan mastitis (Walker, 2016 ). Pembengkakan payudara ini dapat menyebabkan kegagalan dalam proses laktasi (Villareal, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Ahluwia et al. (2005) dalam Riordan dan Wambach (2010) menemukan bahwa ibu-ibu berhenti menyusui bayinya pada bulan pertama post partum disebabkan oleh puting lecet, pembengkakan payudara, bayi kesulitan
3 3 dalam melakukan perlekatan pada saat menyusu serta persepsi ibu tentang ketidakcukupan ASI. Ibu post partum dengan seksio saesarea (SC) beresiko mempunyai hambatan tiga kali lebih besar dalam proses menyusui dibandingkan dengan ibu post partum yang melahirkan secara normal. Proses melahirkan melalui SC memiliki hubungan dengan keterlambatan dalam proses laktogenesis dan menyusui dini. Hal ini dapat diakibatkan karena ibu tidak dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD), serta keterlambatan dalam memberikan ASI (Chertok dan Shoham, 2008). Faktor lain yang menyebabkan laktogenesis tertunda yaitu ibu post partum mengalami nyeri, kelelahan dan proses persalinan yang panjang, stres pada ibu dan janin selama persalinan (Dimitraki et al., 2016). Ibu post partum yang mengalami pembengkakan payudara sebagian besar diberikan terapi obat anti inflamasi serrapeptase, obat analgetik misalnya paracetamol dan ibuprofen serta obat antibiotik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri di payudara (Beren s, 2015; Snowden, 2007). Pada kenyataannya rasa sakit yang timbul dari pembengkakan payudara karena adanya produksi ASI yang mulai bertambah sehingga tidak memerlukan pengobatan. Untuk mencegah terjadinya pembengkakan payudara akibat bendungan ASI dan memperlancar proses laktasi dapat dilakukan perawatan payudara. Perawatan payudara bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, melancarkan pengeluaran ASI tanpa mengurangi produksi ASI sehingga bayi dapat menyusu dengan baik (Westhdal, 2006). Ada beberapa cara perawatan payudara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pembengkakan payudara yaitu kompres hangat
4 4 dingin, akupuntur, kompres dingin, terapi ultrasound, pemberian gel packs pada payudara, masase payudara, memerah ASI, menggunakan tehnik Reverse Pressure Softening (RPS) sebelum menyusui, dan kompres daun kubis (Cotterman, 2004; Westdhal, 2006; Arora, 2008). Kubis merupakan sayuran yang dapat digunakan untuk terapi pembengkakan pada payudara. Kubis mengandung asam amino metionin yang berfungsi sebagai antibiotik dan sinigrin ( allylisothiocyanate) rapine, minyak mustard, magnesium, dan sulfur oxylate heteroside yang membantu memperlebar pembuluh darah kapiler yang ada di payudara. Daun kubis dingin dapat membantu menurunkan pembengkakan payudara dalam waktu yang relatif cepat yaitu 1-2 jam dan penggunaannya juga sederhana dengan ditempelkan pada payudara yang bengkak (Davis, 2009). Penelitian tentang uji coba pada pembengkakan payudara dengan tiga studi yang berbeda yaitu daun kubis atau ekstrak daun kubis, terapi ultrasound dan penggunaan danzen (obat anti inflamasi) diidentifikasi bahwa ketiga studi tersebut secara efektif dapat memberikan manfaat untuk penanganan pembengkakan payudara. Banyak ibu yang menggunakan kompres kubis dingin karena merasa nyaman (Snowden, 2007 ). Roberts, et al. (1998) membandingkan efektifitas ekstrak daun kubis dingin dengan gel packs untuk mengatasi pembengkakan payudara dan hasil yang didapatkan adalah tidak ada perbedaan antara kedua intervensi tersebut untuk mengatasi nyeri dan pembengkakan payudara. Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk persalinan. Hasil studi pendahuluan bahwa persalinan yang
5 5 terjadi dalam periode 3 bulan terakhir yaitu bulan Agustus 2015 sampai Oktober 2015 sebanyak 198 persalinan yang terdiri dari 114 persalinan dengan SC dan 84 persalinan spontan (Rekam Medik, 2 015). Untuk pasien yang mengalami pembengkakan payudara rata-rata 30 orang perbulannya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh beberapa bidan dan perawat, pembengkakan payudara pada ibu post partum terjadi akibat ibu tidak dapat menyusui dengan optimal. Ibu post partum dengan SC cenderung takut untuk melakukan mobilisasi karena adanya luka operasi pada perut, dan fisik ibu lemah. Prosedur perawatan payudara pada ibu post partum dengan pembengkakan payudara yang dilakukan oleh perawat atau bidan berdasarkan standar operasional prosedur yang ditetapkan rumah sakit yaitu perawatan payudara dengan menggunakan masase payudara dan setelah itu dilakukan kompres hangat dingin. Tetapi dari sebagian ibu-ibu post partum menjelaskan bahwa intervensi tersebut tidak dapat mengurangi nyeri. Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan baik promosi kesehatan, preventif, kuratif dan rehabilitatif guna meningkatkan kesehatan pasien (Effendi dan Makhfludi, 2009). Aplikasi teori keperawatan Kolcaba ( comfort) menjadi pendukung perawat untuk memberikan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan pasien akan kenyamanan (Alligood, 2014). Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui perbedaaan efektivitas antara kompres kubis dengan kubis tumbuk terhadap penurunan pembengkakan payudara.
6 6 B. Rumusan Masalah ASI merupakan nutrisi yang terbaik bagi bayi karena komposisinya sesuai dengan kebutuhan bayi. Salah satu masalah yang sering dialami ibu post partum dalam memberikan ASI adalah pembengkakan payudara. Pembengkakan payudara menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada ibu post partum dan dapat menyebabkan penyapihan dini kepada bayi. Seorang perawat dapat memberikan intervensi untuk meningkatkan rasa kenyamanan ibu post partum akibat pembengkakan payudara. Berdasarkan fenomena tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kompres kubis dapat mengurangi tingkat nyeri dan pembengkakan payudara pada ibu post partum? 2. Apakah kompres kubis tumbuk dapat mengurangi tingkat nyeri dan pembengkakan payudara pada ibu post partum? 3. Apakah terdapat perbedaan efektivitas antara kompres kubis dengan kompres kubis tumbuk dalam menurunkan pembengkakan payudara pada ibu post partum? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas kompres kubis dengan kompres kubis tumbuk terhadap penurunan pembengkakan payudara pada ibu post partum.
7 7 2. Tujuan Khusus a. Mengkaji tingkat nyeri dan pembengkakan payudara sebelum dan sesudah dilakukan kompres kubis. b. Mengkaji tingkat nyeri dan pembengkakan payudara sebelum dan sesudah dilakukan kompres kubis tumbuk. c. Mengkaji efektivitas antara kompres kubis dan kubis tumbuk untuk menurunkan pembengkakan payudara pada ibu post partum. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Layanan dan Masyarakat Manfaat penelitian ini bagi layanan dan masyarakat adalah memberikan informasi tentang efektivitas kompres kubis dan kompres kubis tumbuk untuk menurunkan pembengkakan payudara sehingga dapat menjadi alternatif intervensi non farmakologi bagi ibu post partum dalam mengambil keputusan secara tepat untuk mengurangi pembengkakan payudara. 2. Pendidikan dan Perkembangan Ilmu Keperawatan Manfaat untuk pendidikan keperawatan adalah sebagai acuan untuk pengembangan pendidikan keperawatan khususnya intervensi mandiri keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu post partum yang mengalami pembengkakan payudara.
8 8 Manfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai acuan untuk mengembangkan riset keperawatan khususnya penanganan pembengkakan payudara pada ibu post partum. E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan berkaitan dengan penatalaksanaan non farmakologi untuk meningkatkan kenyamanan pada ibu post partum dengan mengurangi pembengkakan pada masa awal laktasi antara lain: 1. Penelitian Nicodem et al. (1991) dengan judul Do cabbage leaves prevent breast engorgement? A randomized, controlled study. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan subjek penelitian sebanyak 120 ibu menyusui. Hasil yang diperoleh yaitu ibu menyusui yang mendapatkan kompres kubis dapat menyusui secara eksklusif dengan durasi menyusui lebih lama. Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel terikatnya yaitu penanganan payudara bengkak, populasinya yaitu ibu nifas dan desain penelitian. Perbedaannya pada intervensi yang digunakan pada kelompok kontrol. 2. Penelitian Robert (1995) dengan judul Comparison of chilled cabbage leaves and chilled gelpaks in reducing breast engorgement. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Jumlah sampel sebanyak 34 ibu. Penelitian ini menggunakan alat ukur visual analog scale (VAS) dan skala bourbonais untuk mengukur nyeri pada pembengkakan payudara. Setiap ibu diberikan dua intervensi daun kubis pada payudara kiri dan gelpacks pada payudara
9 9 kanan selama delapan jam. dilakukan 2 kali dan masing-masing empat jam. Hasil yang didapatkan adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara daun kubis dan gelpacks untuk mengurangi nyeri akibat pembengkakan payudara. Persamaan dengan penelitian ini adalah desain penelitian yaitu menggunakan kuasi eksperimen dan variabel terikatnya pembengkakan payudara. Perbedaannya adalah kelompok kontrol menggunakan kompres dingin dan alat ukur yang digunakan hanya menggunakan skala numerik. 3. Penelitian Snowden et al. (2007) dengan judul WITHDRAWN: Treatments for breast engorgement during lactation (Review). Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan menggunakan delapan intervensi yaitu yang dilakukan secara acak melibatkan 424 wanita menyusui yang mengalami pembengkakakan payudara. Hasil dari penelitian ini adalah dari 3 (tiga) studi yang berbeda telah diidentifikasi bahwa penggunaan daun kubis atau ekstrak daun kubis ditemukan bermanfaat secara keseluruhan terhadap pembengkakan payudara. Pengobatan USG dan plasebo sama-sama efektif. Penggunaan Danzen (agen anti -inflamasi) secara signifikan meningkatkan total gejala pembengkakan jika dibandingkan dengan plasebo (OR 3,6). Persamaan penelitian ini adalah pembengkakan payudara. Perbedaannya pada desain penelitian. 4. Penelitian Arora (2008) dengan judul Cabbage leaves vs hot and cold compresses in the treatment of breast engorgement. Metode yang digunakan kuasi eksperimen dengan subjek penelitian sebanyak 60 ibu post partum yang mengalami pembengkakan payudara. Penelitian ini menggunakan skala
10 10 pembengkakan payudara dan nyerinya diukur dengan skala numerik. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah kompres kubis dengan kompres hangat dan dingin sama-sama efektif untuk menurunkan pembengkakan payudara tetapi kompres hangat dan dingin lebih efektif untuk mengurangi nyeri akibat pembengkakan payudara. Persamaan pada penelitian ini adalah metode yang digunakan, variabel terikatnya yaitu pembengkakan payudara. Perbedaannya pada subjek penelitian yaitu kelompok kontrolnya menggunakan kompres dingin. 5. Penelitian Mangesi dan Dowswell (2010) dengan judul Treatments for breast engorgement during lactation. Penelitian ini menggunakan systematic review yang melibatkan 744 wanita sebagai subjek penelitian untuk dilakukan berbagai tindakan perawatan yang berbeda yaitu akupuntur, kompres daun kubis, kemasan gel dingin, pengobatan dengan obat farmakologis dan USG. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu adalah tidak ada bukti yang signifikan secara statistik bahwa intervensi dikaitkan dengan resolusi lebih cepat dari gejala, dalam studi ini wanita cenderung memiliki perbaikan dalam nyeri dan gejala lain. Persamaan dengan penelitian ini tentang pembengkakan payudara. Perbedaannya pada metode yang digunakan serta subjek penelitian, instrumen penelitian. 6. Penelitian Chiu et al. (2010) yang berjudul Effects of gua-sha therapy on breast engorgement: a randomized controlled trial. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan subjek penelitian sebanyak 54 ibu post partum yang mengalami pembengkakan payudara. Alat ukur
11 11 dalam penelitian ini menggunakan Subjective Breast Engorgement Scale merupakan skala yang dikembangkan oleh peneliti dengan 3 pertanyaan untuk mengatasi rasa nyeri, pembengkakan dan ketidaknyaman yang diukur menggunakan VAS. Untuk pembesaran payudara digunakan skala linkert dengan 1 (tidak relevan) dan 4 (sangat relevan ). Sedangkan untuk gejala klinis pembengkakan payudara seperti suhu, tanda-tanda vital diukur dengan alat pengukur tanda-tanda vital. Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan statistik antara kedua kelompok pada awal. Suhu tubuh, suhu payudara, pembengkakan payudara, tingkat nyeri, dan tingkat tidak menyenangkan secara statistik berbeda antara kedua kelompok pada 5 menit dan 30 menit setelah intervensi (p<.001). Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel terikatnya yaitu pembengkakan payudara dan metode yang digunakan. Perbedaannya adalah teknik intervensi yang digunakan.
BAB I PENDAHULUAN. (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast engorgement)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah menyusui yang dapat timbul pada masa pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast engorgement) atau disebut juga bendungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia melakukan adanya pembangunan kesehatan sebagai salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia melakukan adanya pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk hidup
Lebih terperinciSINOPSIS RENCANA TESIS
SINOPSIS RENCANA TESIS PERBEDAAN EFEKTIFITAS DAUN KUBIS DINGIN DENGAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 016 Darwitri PENDAHULUAN Air Susu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nutrisi yang baik selama masa bayi akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu didukung dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perawatan payudara pada masa nifas merupakan perawatan yang dilakukan untuk mempersiapkan payudara agar dalam kondisi baik saat menyusui bayinya, meliputi perawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil), dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah persalinan (Prawirohardjo, 2010; h.357). Selama masa nifas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung
5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat
Lebih terperinci2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kejadian seksio sesarea di Indonesia menurut data survey nasional pada tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPRES DAUN KUBIS DINGIN TERHADAP SKALA PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN ENGORGEMENT DI KECAMATAN BERGAS ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES DAUN KUBIS DINGIN TERHADAP SKALA PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN ENGORGEMENT DI KECAMATAN BERGAS Endah Zuni Astutik*), Faridah Aini**), Yunita Galih Yudanari***)
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2016 Husnul Muthoharoh* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan RINGKASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fund, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes. No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization, United Nations Children and Education Fund, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tanggal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. KERANGKA KONSEP Variabel Independent Ibu nifas dengan pembengkakan payudara Ibu nifas dengan pembengkakan payudara Daun Kubis (Brassica Oleracea var. Capitata) dan perawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyusui atau dalam bahasa asing disebut breasting adalah pemberian air
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menyusui atau dalam bahasa asing disebut breasting adalah pemberian air susu ibu sebagai makanan alami yang disediakan untuk bayi. Menyusui banyak manfaatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu indikator penting untuk menggambarkan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.
Lebih terperinciMATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA
MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA PERTEMUAN II * Persalinan - Tanda - tanda persalinan - Tanda bahaya pada persalinan - Proses persalinan - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) * Perawatan Nifas - Apa saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting susu lecet, payudara
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Post Partum merupakan keadaan dimana dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan sebelum hamil yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postpartum atau masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan keluarga. Calon orang tua terutama calon ibu perlu memiliki pengetahuan dan kesiapan untuk hamil,
Lebih terperinciMAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS
MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih rendah. Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Nifas 1. Pengertian masa nifas Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Sekitar 25 50% bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pembangunan kesehatan di dalam Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. vitamin dan mineral yang merupakan zat-zat yang dibutuhkan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan utama bayi baru lahir adalah kehangatan dan nutrisi. Nutrisi dapat diperoleh dari makanan, makanan utama bayi adalah susu. Sedangkan susu yang terbaik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode post partum merupakan masa lahirnya plasenta, selaput janin, dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita yang hamil akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam rentang sakit sampai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk tumbuh kembang bayi, zat ini dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangannya. 1 ASI mengandung kolostrum
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS
MASALAH MASA NIFAS Disusun Oleh : MUHAMMAD JAMAL MISHBAH NIM : 6143027 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS 2015/2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian
Lebih terperincicairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.
I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa pascapartum (nifas) merupakan suatu masa antara melahirkan sampai organorgan reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011). Dalam masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah cara yang paling efektif dan murah untuk menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di bawah enam bulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus menggembirakan. Ada satu hal yang selama ini tidak disadari dan tidak dilakukan orang tua dan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masa nifas (postpartum) merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa disebut masa puerperineum
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013 1, * Sri Mulyati 1* Akper Prima Jambi Korespondensi Penulis
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM
PENELITIAN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM Helmi Yenie* dan Mugiati* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 mengenai
Lebih terperinciSURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK
SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG Kristina Gotia a, Maria A. Making b, Petrus K. S.Tage c a Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan,
Lebih terperinciMETODE MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN TEHNIK MARMET DAN BREAST CARE DI RSUD KARANGANYAR
METODE MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN TEHNIK MARMET DAN BREAST CARE DI RSUD KARANGANYAR Rani Rahayu, Annisa Andriyani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta Pendahuluan;
Lebih terperinciPENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR
PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR Ika Tristanti Dosen STIKES Muhammadiyah Kudus Jl. Ganesha I Purwosari Kudus Email: ika.tristanti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu dari 228 per kelahiran hidup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millenium Development Goals (MDGs) 2000 menyebutkan bahwa pada tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 102 per
Lebih terperinciHUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA
HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA ,Jurnal Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG
Lebih terperinciLATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1. ID soal
LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1 ID soal TINJAUAN 1 TINJAUAN 2 TINJAUAN 3 TINJAUAN 4 TINJAUAN 5 TINJAUAN 6 Area kompetensi bidan: Etik legal dan keselamatan pasien Komunikasi efektif Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses persalinan merupakan suatu proses kompleks untuk menyelamatkan ibu maupun bayinya dengan menggunakan berbagai macam metode seperti persalinan pervaginam,
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : LILIS WIJAYANTI 201310104246 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciHUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang. Pada masa nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisik maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Pada masa nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisik maupun psikis berupa perubahan organ reproduksi, terjadinya proses laktasi, terbentuknya hubungan antara orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemberian ASI dari ibu ke bayi yang dilakukan dengan baik dan benar.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Menyusui adalah proses yang alami dan bayi menghisap secara alamiah, akan tetapi bisa timbul kesulitan pada awalnya karena itu diperlukan cara menyusui yang baik dan
Lebih terperinciSURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK
CHM-K Health Journal Volume o. Oktober 06 SURVEY FAKTOR-FAKTOR YAG MEMPEGARUHI PEMBERIA ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPAG Kristina Gotia,b*, Maria A. Makingb, Petrus K. S.Tageb
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari perawatan maternitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mastitis merupakan infeksi pada parenkim payudara yang dapat terjadi pada masa nifas. Mastitis biasanya terjadi pada salah satu payudara dan dapat terjadi pada minggu
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA Nelly Indrasari* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekes Tanjungkarang Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian
Lebih terperinciPEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,
PEDOMAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) RUMAH SAKIT BERSALIN KOTA METRO TAHUN 2014 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : TENTANG : PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bayinya, akibatnya bayi tidak mendapatkan ASI secara Eksklusif dan apabila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadianyang disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu pada ibu nya. Gangguan ini dapat menjadi lebih parah apabila
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu target Millenium Development Goals 4 (MDGs4) adalah Bangsa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Salah satu target Millenium Development Goals 4 (MDGs4) adalah Bangsa Indonesia harus mampu menurunkan angka kematian bayi menjadi 23/1000 kelahiran hidup pada tahun
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM Surya Mustika Sari Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto surya.mustikasari@gmail.com
Lebih terperinciIII.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan negara Indonesia yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya yaitu melalui promosi pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan angka kematian anak dengan target menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan nutrisi alamiah bagi bayi karena mengandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu (Yuliarti, 2010). Laktasi mencakup dua periode penting yaitu periode memproduksi ASI dan mengeluarkan ASI (PERINASIA,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI adalah makanan yang sempurna untuk bayi. Kandungan gizi yang tinggi dan adanya zat kebal didalamnya membuat ASI tidak tergantikan oleh susu formula yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan suatu keadaan yang alamiah. Dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas yang secara berurutan berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada umatnya melalui ibu yang menyusui bayinya dengan ASI (Irawati, 2007). ASI sangat penting untuk
Lebih terperinciLEMBAR PENDELEGASIAN
LEMBAR PENDELEGASIAN Nama Klien Ruang : Ny. Sutini : Bougenville Diagnosa Tgl/Jam Keperawatan 9-1-07 Gangguan rasa nyaman b/d adanya trauma pembedahan Intervensi Implementasi TTD - Tentukan lokasi - Anjurkan
Lebih terperinciAMENORE LAKTASI SEBAGAI METODE BER KB SERTA URGENSINYA TERHADAP PP 33 TAHUN 2012 Oleh : Andang Muryanta
AMENORE LAKTASI SEBAGAI METODE BER KB SERTA URGENSINYA TERHADAP PP 33 TAHUN 2012 Oleh : Andang Muryanta Berbagai metode atau cara ber KB secara modern sudah kita kenal melalui penggunaan alat kontrasepsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih tingginya angka kematian bayi dan rendahnya status gizi bayi sebagai dampak krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari payudara. Menyusui adalah proses alamiah, berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya
Lebih terperinciPENGKAJIAN PNC. kelami
PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satupun produk formula yang dapat menyamai keunggulan ASI. ASI. ASI mengikuti pola pertumbuhan dan kebutuhan bayi untuk proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan produk yang istimewa dan sangat spesifik, tak satupun produk formula yang dapat menyamai keunggulan ASI. ASI mengandung cairan nutrisi yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-I Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gizi merupakan serangkaian proses penggunaan makanan yang dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu pencernaan, penyerapan, transportasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sectio caesarea adalah persalinan atau lahirnya janin dan plasenta melalui sayatan dinding abdomen dan uterus, karena disebabkan antara ukuran kepala dan panggul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama. Selain itu, dalam proses menyusui yang
Lebih terperinciB. MANFAAT ASI EKSKLUSIF
ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan melibatkan kerja tubuh. Kegiatan yang dilakukan secara rutinitas setiap hari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu isu ergonomi kesehatan semakin banyak diminati, mengingat setiap aktivitas kehidupan, mulai dari bangun tidur hingga istirahat pada semua orang akan melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seksio sesarea merupakan suatu teknik kelahiran perabdomen karena tidak dapat bersalin secara normal, sehingga dilakukan insisi di dinding abdomen (laparotomi) dan dinding
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung Wanda Redisa Lambertus 1 & Imelda Sianipar 1* 1 STIK Immanuel Bandung Abstrak Latar
Lebih terperinciKomplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia
Pendahuluan Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, yaitu : 1. Perdarahan pasca persalinan 2. Eklampsia 3. Sepsis 4. Keguguran 5. Hipotermia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki semua zat yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. ASI mengandung antibodi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semua pasien yang dirawat di rumah rakit setiap tahun 50%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua pasien yang dirawat di rumah rakit setiap tahun 50% mendapat terapi intravena (IV). Namun, terapi IV terjadi di semua lingkup pelayanan di rumah sakit yakni IGD,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu jenis pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin melalui insisi di
Lebih terperinciHUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM
HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM Tuti Meihartati STIKES Darul Azhar Batulicin Email : riestie_fun@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this study was to determine
Lebih terperinciANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM
ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM Iin Dwi Astuti & Titik Kurniawati Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang Abstrak Dalam proses laktasi kadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan
Lebih terperinciANALISIS KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MALIAH PALEMBANG TAHUN 2016
ANALISIS KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MALIAH PALEMBANG TAHUN 2016 Nen Sastri Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Email: nensastri@yahoo.com
Lebih terperinciID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :
4 Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman & 5 Promotif / Preventif/ Kuratif/Rehabilitatif 6 Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/ Implementasi/Evaluasi/Lainlain 7 Maternitas/Anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode post partum adalah masa (kira-kira 6 minggu) setelah kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum hamil, atau disebut dengan puerperium (Patricia
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.
Lebih terperinci