BAB I PENDAHULUAN. dan negara Indonesia yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dan negara Indonesia yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan"

Erlin Dharmawijaya
6 tahun lalu
Tontonan:

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui tercapainya masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Indonesia. Pembangunan generasi yang cerdas berkualitas merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat khususnya ibu. Peningkatan peran dan tanggungjawab melahirkan generasi yang cerdas berkualitas, dipersiapkan sejak dalam kandungan dan persalinan, hingga masa tumbuh kembangnya. Oleh karena itu kesejahteraan ibu dan anak perlu perhatian khusus. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit mencret (diare). Pada suatu penelitian di Brasil Selatan bayibayi yang tidak diberi ASI mempunyai kemungkinan meninggal karena mencret 1

2 2 14,2 kali lebih banyak dari pada bayi yang mendapatkan ASI, ASI juga menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyakit alergi (Roesli U., 2004). Upanya untuk mengatasi permasalahan tentang perawatan payudara dengan meningkatkan kualitas manusia dengan jalan memberikan ASI ekskulsif atau peningkatan penggunaan ASI ekskulsif sedini mungkin dan melakukan perawatan payudara, dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan gizi bayi baru lahir yang akhirnya bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan bayi. Salah satu tujuan nasional adalah membangaun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertujuan untuk melanjutkan perjuangan pembangunan nasional untuk menuju, masyarakat sejahtera adil dan makmur. Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang handal pemerintah Indonesia melaksanakan berbagai program diantaranya adalah pemenuhan gizi bagi bayi baru lahir dengan program pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai usia 2 tahun dan secara ekskulsif selama 6 bulan. Pada umumnya seorangibu menghasilkan air susu yang kita sebut Air Susu Ibu (ASI) sebagai makanan aalmi yang disediakan untuk bayi (Roesli U., 2008). Seiring perkembangan zaman terjadi pula peningkatan ilmu penggetahuan dan teknologi yang demikian pesat, ironisnya pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan. Padahal kehilangan pengetahuan

3 3 tentang menyusui berarti kehilangan besar. Karena menyusui adalah suatu pengetahuan yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Bagi ibu hal ini berarti kehilangan kepercanyaan diri untuk dapat memberikan perawatan terbaik pada bayinya dan bagi bayi berarti bukan saja kehilangan sumber makanan yang vital, tetapi kehilangan cara perawatan yang optimal (Roesli U., 2004) Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai sejak periode antenatal, masa pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi), adalah payudara bengkak atau engorgement (Wisnuwardhani, 2005). Engorgement (Bendungan ASI) kebanyakan terjadi pada hari kedua sampai hari kesepuluh postpartum. Sebagai besar pasien adalah payudara bengkak, keras, dan terasa panas (Sarwono, 2005). Perawatan payudara sering kali disebut Breast care bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga tidak terjadi kesukaran dalam menyusukan bayinya. Perawatan payudara dilakukan dengan cara pengurutan (Anggreini Y., 2010). Menejemen laktasi adalah suatu tata laksana menyeluruh yang menyangkut laktasi dan pengguna ASI, yang menuju suatu keberhasilan menyusui untuk memelihara kesehatan ibu dan bayinya, meliputi suatu persiapan dan pendidikan penyuluahan kesehatan tentang persiapan perawatan payudara dan putting susu, manfaat menyusui dan kasiat makanan yang baik bagi ibu (Saifudin, 2002).

4 4 Pada masa nifas ibu sangat membutuhkan penyuluhan atau penjelasan mengenai menyusui. Walaupun menyusui itu hal yang alamiah, untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan dan pendidikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan proses menyusui, karena pengetahuan dan pendidikan berperan penting dalam kehidupan manusia (Roasli U., 2002). Sebagian besar ibu postpartum terutama pada ibu menyusui pendidikan yang rendah tentang menyusui, kemudian memutuskan untuk berhenti menyusui lebih dini karena bendungan ASI. Hal ini mempengaruhi tentang tingkat pengatahuan dan pendidikan dalam pemahaman mengenai penyebab dan cara penanggulangan bendungan ASI. Walaupun tidak didapatkan kematian pada ibu pada kasus bendungan ASI pada ibu menyusui. Namun perlu penanganan dan perhatian karena payudara bengkak jika tidak ditangani dengan baik maka akan berkelanjutan menjadi mastitis (Wisnuwardhani, 2005) Hasil studi pendahuluan berdasarkan wawancara yang dilakukan di Puskesmas Sayung 1 Demak terhadap 10 ibu menyusui diketahui 4 orang (40%) tahu tentang perawatan payudara dan 6 orang (60%) tidak tahu tentang perawatan payudara selama kehamilan sampai pasca persalinan. Sering kali terjadi bendungan ASI, dikarenakan ibu-ibunya banyak yang tidak menyusui bayinya dan kurangnya pengetahuan tentang perawatan payudara.

5 5 B. PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan pendidikan, tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara dengan perawatan payudara pada ibu pasca persalinan. C. TUJUAN PENELITIAN Adakah tujuan penelitian adalah: 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pendidikan, tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara dengan perawatan payudara pada ibu pasca persalinan. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan pendidikan ibu menyusui b. Mendiskripsikan tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara pada ibu menyusui pasca persalinan tentang perawatan payudara. c. Menganalisis hubungan tingkat pendidikan kesehatan dengan perawatan payudara pada ibu menyusui pasca persalinan dalam merawat payudara. d. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan perawatan payudara pada ibu menyusui pasca persalinan.

6 6 D. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Institusi Kesehatan Digunakan sebagai sumber masukan untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai hubungan pendidikan, pengetahuan tentang perawatan payudara dengan perawatan payudara pada ibu menyusui pasca persalinan. 2. Bagi pembuat kebijakan (Dinas Kesehatan Kabupaten Demak) Sebagai bahan acuan memberikan asuhan terhadap ibu menyusui terutama berhubungan dengan manajemen laktasi dan masalah perawatan payudara. 3. Bagi Penulis Untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan memberikan pengalaman melaksanakan penelitian mandiri serta melakukan analisis. 4. Bagi Masyarakat Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai masalah bendungan ASI dalam hal pengertian, gejala, komplikasi, pencegahan, dan cara penanggulangannya serta kaitannya dengan hubungan pendidikan, pengetahuan perawatan payudara dengan perawatan payudara pada ibu menyusui pasca persalinan.

7 7 E. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian lain yang ada hubungannya dengan ibu postpartum pernah dilakukan oleh: Nama penelitian Tahun Judul Jenis Sri Winarni 2009 Gambaran karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama massa kehamilan studi di Puskesmas Sragi II Kabupaten Pekalongan penelitian Diskriptif dengan korelasi cross sectional Hasil penelitian Dari hasil yang diketahui bahwa dari 10 orang ibu hamil, diketahui 4 orang(40%) tahu tentang perwatan payudara dan 6 orang(60%) tidak tahu tentang perawatan payudara. Setyarini 2003 Tentang hubungan perawatan payudara dengan insisi laktasi pada ibu postpartum diruang Anggrek RSUD Banyumas. Uji statistik perbedaan mean(t-tes) dengan angka kemaknaan 0,05. Hasil penelitian bahwa perawatan payudara secara dini mempercepat inisiasi laktasi. Nifatul Mustabsyiroh 2011 Hubungan pendidikan, tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara dengan perawatn payudara pada ibu menyusui pasca persalinan Analitik dengan korelasi cross sectional dengan uji chisquare pada p- value 0,05 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden penelitian tentang pendidikan SD 18 orang(30,5%), sedangkan pengetahuan yang cukup 27orang (45,8%), sedangkan parawatan payudara tidak baik 36orang (61,0).

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang agar terwujud derajat kesehatan