PEMERINTAH KOTA SURABAYA LAPORAN KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KOTA SURABAYA LAPORAN KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA 2016

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv KATA PENGANTAR... v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 2 B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan... 3 BAB II PEJANJIAN KINERJA... 5 A. Perjanjian Kinerja... 6 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Analisa Capaian Kinerja Indeks Kualitas Udara Ambien Persentase Kelulusan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kategori Transportasi dan Pergudangan Persentase Penyelesaian Surat Pengantar Pendaftaran Angkutan Barang Indeks Kepuasan SKPD Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Perkantoran Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan Tingkat Capaian Keberhasilan Pelaksanaan Program Persentase Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Persentase Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Terhadap Parameter Perencanaan Pada Operasional Plan Nilai Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Jam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari Sektor Persentase Jalan Kewenangan dengan V/C Ratio 0, ii

3 13. Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal Peningkatan Load Factor Kendaraan Umum (Angkot) Peningkatan Load Factor Kendaraan Umum (Bis ) Persentase Kendaraan Angkutan Umum yang Memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan C. Pencapaian Kinerja dan Anggaran D. Efisiensi Pengguanaan Sumber Daya E. Akuntabilitas Keuangan Belanja Tidak Langsung Dan Belanja Langsung Pendapatan Retribusi BAB IV PENUTUP LAMPIRAN A. Perjanjanjian Kinerja Tahun B. Matriks Renstra Dinas Tahun C. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Pencapaian Pernyataan Kinerja Wahana Tata Nugraha Indonesia Road Safety Award Tahun Markplus Wow Service Excellence Award iii

4 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tabel Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja Tahun Tabel 3.2. Perhitungan Variabel Polutan Tabel 3.3. Perhitungan Indeks Kualitas Uadara Tabel 3.4. Perbandingan Hasil Uji Emisi antara Kendaraan Pribadi, Angkutan Umum dan Barang selama Tahun Tabel 3.5. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Tabel 3.6. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tabel 3.7. Rekap Pengurusan Pendaftaran Angkutan Barang Tabel 3.8. Hasil Survey Kepuasan Pegawai Dinas Tabel 3.9. Rekap Hasil Survey Kepuasan Pegawai Dinas Tabel Hasil Survey Kepuasan Pelayanan Kedinasan Tabel Rekap Hasil Survey Kepuasan Pelayanan Kedinasan Dinas Tabel Capaian Keberhasilan Pelaksanaan Program Tabel Capaian Pelaksanaan Kegiatan dan Sub Kegiatan Tabel Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 24 Tabel Data Dasar Perhitungan Jam Pelayanan Tabel Rata-rata V/C Ratio Jalan Kewenangan Tabel Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Tabel Rekapitulasi Perbandingan Laka Lantas Tahun Tabel Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum (Load Factor) untuk Angkot / Mikrolet Tabel Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum (Load Factor) untuk Bis 31 Tabel Data Kendaraan Angkutan Umum Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran Dinas Tabel Realisasi Anggaran Kegiatan Belanja Langsung yang Berkaitan dengan Indikator Kinerja Tabel Anggaran Indikator Kinerja Tabel Rekapitulasi Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun Anggaran Tabel Realisasi Pendapatan Retribusi Tahun Anggaran iv

5 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah Dinas Tahun 2016 merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi dalam kurun waktu tahun 2016 sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good govemance and clean govemment), serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya. Susunan Laporan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik lndonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik lndonesia Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman Evaluasi Atas lmplementasi Sistem Akuntabilitas Kineda lnstansi Pemerintah. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan programftegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi serta Rencana Strategis Tahun Pada Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah Dinas Tahun 2016 merupakan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan pada tahun Tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh pada tahun 2A16 berorientasi pada pencapaian visi dan misi. Keberhasilan pada tahun 2016 akan menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja ditahun Penyusunan Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah Dinas Tahun 2016 ini masih jauh dari sempuma, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempumaan penyusunan.

6 BAB I 1

7 PENDAHULUAN BAB I A. Latar Belakang Birokrasi Pemerintahan memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi pelayanan berhubungan dengan unit organisasi pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat ( public service), fungsi pembangunan yang berhubungan dengan unit oganisasi pemerintahan yang menjalankan salah satu bidang tugas tertentu disektor pembangunan (development function), dan fungsi pemerintahan umum berhubungan dengan rangkaian kegiatan organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum (regulation and function), temasuk di dalamnya menciptakan dan memelihara ketentraman dan ketertiban. Ketiga fungsi birokrasi pemerintahan tersebut menunjukan bahwa pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintahan daerah mencakup pelayanan yang menghasilkan public good seperti jalan dan lain lain dan pelayanan yang menghasilkan peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang harus dipatuhi oleh masyarakat (fungsi regulasi) seperti perizinan dan lain-lain. Dengan demikian terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama adalah organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan yaitu Pemerintah Daerah, unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan pelanggan. Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya transparansi pengelolaan keuangan negara. Tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik ( Good Governance) sehingga Dinas di dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunannya dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab. 2

8 Hal ini diharapkan berdampak pada penyusunan Laporan Kinerja Dinas Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Kewenangan 1. Kedudukan Dinas berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas berada di bawah dan tanggung jawab kepada Kepala Daerah. 2. Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 42 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas. Tugas Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdaasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan. 3. Fungsi Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146; d. Pengelolaan ketatausahaan Dinas; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3

9 4. Kewenangan Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 ini salah satunya diatur mengenai kewenangan petugas Dinas, dimana dijelaskan bahwa fungsi-fungsi seperti pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli Lalu Lintas secara umum hanya dilaksanakan di Terminal dan/atau tempat alat penimbangan yang dipasang secara tetap. Meskipun demikian dalam keadaan tertentu kewenangan tersebut dapat dilaksanakan di jalan namun harus berkoordinasi dan didampingi oleh petugas dari kepolisian. 4

10 BAB II 5

11 PERENCANAAN KINERJA BAB II A. PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil Dinas mengadakan Perjanjian Kinerja pelaksanaan tugas dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut : 1. Dinas sanggup untuk melaksanakan tugas dan fungsi dengan penuh dedikasi, melakukan upaya-upaya peningkatan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat, mewujudkan good governance dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya peningkatan kinerja institusi. 2. Melaksanakan program dan kegiatan yang telah didefinisikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sesuai dengan ketentuan perundangundangan. 3. Melaksanakan kegiatan berdasarkan perencanaan detail yang disusun sebagaimana data pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) di aplikasi e - Project Planning yang meliputi pelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai pemaketan pekerjaan dan metode pelaksanaannya, penetapan jadwal mulai serta selesainya pelaksanaan kegiatan per paket pekerjaan, pencapaian kemajuan fisik pekerjaan dan penyerapan keuangan setiap periode waktu sesuai rencana yang di tetapkan. 4. Mewujudkan target kinerja sesuai indikator kinerja. Dokumen perjanjian kinerja merupakan suatu kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh SKPD. Dokumen tersebut memuat pernyataan yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen perjanjian kinerja dapat dipergunakan sebagai dasar pemantauan dan pengendalian pencapaian kinerja SKPD, pelaporan capaian realisasi kinerja serta dasar penilaian keberhasilan SKPD. Dengan demikian penetapan kinerja 6

12 ini diharapkan dapat menjadi media peningkatan akuntabilitas dan kinerja bagi Dinas. Tabel berikut merupakan Penetapan Kinerja Tahun 2016 : Tabel 2.1 Tabel Penetapan Kinerja Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Tujuan : Meningkatkan Kualitas Udara dan Air 1.a. Indeks Kualitas Udara Ambien 84, Sasaran : Optimalisasi Pengelolaan Kualitas Udara dari Sumber Bergerak 1.1.a. Persentase kelulusan uji emisi kendaraan bermotor 78% Tujuan : Peningkatan Sistem Manajemen City Logistik Sasaran : Mengoptimalkan Sistem Manajemen Angkutan Barang 2.a. Tingkat pertumbuhan ekonomi kategori transportasi dan pergudangan 2.1.a. Persentase Penyelesaian Surat Pengantar Pendaftaran Angkutan Barang 1,39% 100% 3. Tujuan : Meningkatkan Tata Kelola Administrasi Pemerintahan yang Baik 3.a. Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran 60% 3.b. Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan 75% 3.c. Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program 90,55% 3.1 Sasaran : Mengelola Sarana dan Prasarana Serta Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah 3.1.a. Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah 100% 3.2 Melaksanakan Kegiatan Sesuai Dengan Perencanaan Untuk Mendukung Keberhasilan Program 3.2.a. Persentase kesesuaian pelaksanaan Kegiatan terhadap parameter perencanaan pada Operational Plan 100% 7

13 4. Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan publik 4.a. Nilai Kepuasan Masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan 76% 4.1 Sasaran : Mengoptimalkan Pelayanan Perizinan dan dan Non Perizinan Sektor 4.1.a. Jam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari Sektor jam 5. Tujuan : Menyediakan Sistem Manajemen Transportasi yang Berkualitas 5.a. Persentase Jalan Kewenangan dengan V/C ratio % 5.1 Sasaran : Meningkatkan Keselamatan Berlalu Lintas Pengguna Jalan 5.1.a. Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal 0,23 6. Tujuan : Penyediaan dan Optimalisasi Sistem Angkutan Umum Massal yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan 6.a. Peningkatan Load factor kendaraan umum (Angkot) 6.b. Peningkatan Load factor kendaraan umum (Bis ) 22% 34% 6.1 Sasaran : Mengendalikan Kelaikan Jalan Kendaraan Angkutan Umum 6.1.a. Persentase Kendaraan Angkutan Umum yang Memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan 80% No Program Anggaran 1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Rp Keuangan Daerah 2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Rp Lingkungan Hidup 3. Program Pengembangan Sistem Transportasi Rp Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp

14 BAB III 9

15 AKUNTABILITAS KINERJA BAB III A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja dengan realisasinya. Setelah dilakukan perhitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja. Kemudian berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi / Rencana ) x 100 % Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran : a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 4 Lebih dari 100 % Sangat baik 3 75 % sampai 100 % Baik 2 55 % sampai 75 % Cukup 1 Kurang dari 55 % Kurang b. Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 1 Lebih dari 100 % Kurang 2 75 % sampai 100 % Cukup 3 55 % sampai 75 % Baik 4 Kurang dari 55 % Sangat Baik Adapun target dan capaian kinerja Dinas Tahun 2016 adalah sebagai berikut : 10

16 Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 1. Meningkatkan Kualitas Udara dan Air 2. Optimalisasi Pengelolaan Kualitas Udara dari Sumber Bergerak 3. Peningkatan Sistem Manajemen City Logistik 4. Mengoptimalkan Sistem Manajemen Angkutan Barang 5. Meningkatkan Tata Kelola Administrasi Pemerintahan yang Baik 6. Mengelola Sarana dan Prasarana Serta Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah 7. Melaksanakan Kegiatan Sesuai Dengan Perencanaan Untuk Mendukung Keberhasilan Program 8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 9. Mengoptimalkan Pelayanan Perizinan dan dan Non Perizinan Sektor 10. Menyediakan Sistem Manajemen Transportasi yang Berkualitas 11. Meningkatkan Keselamatan Berlalu Lintas Pengguna Jalan 12. Penyediaan dan Optimalisasi Sistem Angkutan Umum Massal yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan 13. Mengendalikan Kelaikan Jalan Kendaraan Angkutan Umum 1. Indeks Kualitas Udara Ambien 2. Persentase kelulusan uji emisi kendaraan bermotor 3. Tingkat pertumbuhan ekonomi kategori transportasi dan pergudangan 4. Persentase Penyelesaian Surat Pengantar Pendaftaran Angkutan Barang 5.a. Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran 5.b. Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan 5.c. Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program 6. Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah 7. Persentase kesesuaian pelaksanaan Kegiatan terhadap parameter perencanaan pada Operational Plan 8. Nilai Kepuasan Masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan 9. Jam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari Sektor 10. Persentase Jalan Kewenangan dengan V/C ratio Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal 12.a. Peningkatan Load factor kendaraan umum (Angkot) 12.b. Peningkatan Load factor kendaraan umum (Bis ) 13. Persentase Kendaraan Angkutan Umum yang Memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan Capaian (%) Kategori Capaian 84,00 89, Sangat Baik 78% 83,21% 106 Sangat Baik 1,39% 1,19% 85 Baik 100% 100% 100 Sangat Baik 60% 75,54% 126 Sangat Baik 75% 80,22% 107 Sangat Baik 90,55% 105,31% 116 Sangat Baik 100% 77,88% 77 Baik 100% 105,72% 105 Sangat Baik 76% 87,16% 114 Sangat Baik jam jam 100 Sangat Baik 30% 50% 166 Sangat Baik 0,23 0,19 82,6 Baik 22% 18,25% 82,95 Baik 34% 30,96% 91,06 Baik 80% 83,94% 105 Sangat Baik 11

17 B. ANALISA CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Indikator kinerja merupakan ukuran tolak ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran dan fungsi organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi terdapat puluhan bahkan ratusan indikator atau ukuran yang dapat dipergunakan dan dilaporkan namun adalah suatu hal yang tidak rasional apabila seluruh indikator tersebut dilaporkan kepada stakeholder sebagai laporan pertanggungjawaban dari pelaksana atas tingkat keberhasilan kinerjanya. Capaian indikator kinerja ini akan memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai dengan tugas, peran dan fungsi yang diembannya. Hasil analisa pengukuran indikator kinerja Dinas Tahun 2016 yang tercakup dalam 16 (enam belas) indikator kinerja berdasarkan sasaran strategis yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Indeks Kualitas Udara Ambien Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah suatu nilai yang menunjukkan mutu atau tingkat kebaikan udara menurut sifat-sifat unsur pembentuknya. IKU merupakan gambaran atau nilai hasil transformasi parameter-parameter (indikator) individual polusi udara yang berhubungan menjadi suatu nilai. Indeks kualitas udara dibuat untuk memberikan kemudahan mengetahui kondisi kualitas udara ambien kepada masyarakat dengan informasi yang sederhana. Dinas tidak secara langsung mengukur Indeks Kualitas Udara karena kewenangan tersebut berada pada Dinas Lingkungan Hidup. Berikut hasil perhitungan Dinas Lingkungan Hidup terhadap Indeks Kualitas Udara : 12

18 Tabel 3.2. Perhitungan Variabel Polutan No. Lokasi SO 2 NO 2 1 Transportasi 0,4 16,00 2 Industri 0,4 28,50 3 Permukiman 0,40 16,00 4 Kantor 0,40 39,40 5 Kawasan perbelanjaan / mall 0,4 17,4 6 Kampus / Sekolah 0,4 16 Rata-rata 0,40 22,22 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Tabel 3.3. Perhitungan Indeks Kualitas Udara No Parameter Lokasi Pemantauan Transportasi Industri Permukiman Kantor Mall Sekolah Rata-rata pemantauan Referensi EU Indeks (IEU) 1 NO 2 (μg/m3) 16,00 28,50 16,00 39,40 17, , ,56 2 SO 2 (μg/m3) 0,40 0,4 0,40 0,40 0,4 0,4 0, ,02 Index Annual Model EU-Ieu 0,29 Indeks Udara ,57 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Keterangan : Referensi IEU Indeks IEU : Nilai Konstanta : Rata-rata pemantauan/referensi EU Index Annual Model EU-Ieu : Rata-rata Indeks IEU untuk parameter NO 2 dan SO 2 Indeks Udara 2016 : menggunakan rumus Indeks Udara IKLH = [(50/0,9) x (Ieu 0,1)] Maka dapat disimpulkan bahwa Indeks Kualitas Udara Ambien Tahun 2016 dari target 84,00 tercapai 89, Persentase Kelulusan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Emisi adalah zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk atau dimasukkannya ke dalam udara yang mempunyai atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik itu kendaraan berroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan bahan bakar. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran 13

19 mesin serta lepasnya partikel-partikel karena kurang tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut. Kendaraan bermotor mengeluarkan emisi yang menimbulkan zat-zat pencemar udara sehingga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, serta lingkungan hidup. Sumber pencemar ini juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan atmosfer yang lebih besar seperti hujan asam, kerusakan lapisan ozon stratosfer, dan perubahan iklim global. Zat-zat yang diemisikan dari knalpot kendaraan bermotor adalah CO2, CO, NOx, HC, SOx, PM10, dan Pb (d ari bahan bakar yang mengandung timah hitam/timbal). Dari hasil zat-zat yang ditimbulkan, transportasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencemaran udara perkotaan. Berikut data hasil Uji Emisi kendaraan bermotor di : Tabel 3.4. Perbandingan Hasil Uji Emisi antara kendaraan pribadi, angkutan umum dan barang selama tahun 2016 Jenis Kendaraan Lulus Tidak Lulus Unit % Unit % Total R4 - Pribadi % % Angkutan Umum & Barang % % TOTAL % % Sumber : Hasil Analisa Gambar 1. Perbandingan Hasil uji emisi antara kendaraan pribadi, angkutan umum dan barang serta sepeda motor selama tahun

20 Maka dapat disimpulkan Persentase Kelulusan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Dinas Tahun 2016 dari target 78% tercapai 83,21% melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup dengan Kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak. 3. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kategori Transportasi Dan Pergudangan Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Dinas tidak secara langsung mengukur Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kategori Transportasi dan Pergudangan karena kewenangan tersebut berada pada Badan Pusat Statistik dan Bana Perencanaan da Pembangunan. Berikut tabel data laju pertumbuhan : Tabel 3.5. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) KATEGORI URAIAN * A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan , , ,08 B Pertambangan dan Penggalian , , ,42 C Industri Pengolahan , , ,99 D Pengadaan Listrik, Gas , , ,17 E Pengadaan Air , , ,40 F Konstruksi , , ,14 G Perdagangan Besar dan Eceran, Dan Reparasi Mobil , , ,54 Dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan , , ,88 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum , , ,69 J Informasi dan Komunikasi , , ,22 K Jasa Keuangan , , ,53 L Real Estate , , ,78 15

21 M,N Jasa Perusahaan , , ,08 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan , , ,62 Sosial Wajib P Jasa Pendidikan , , ,03 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial , , ,77 R,S,T,U Jasa Lainnya , , ,13 PDRB ADHB Sumber : Data PDRB Triwulan I, II, III, IV , , , , , ,47 Tabel 3.6. Laju pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha KATEGORI URAIAN * A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3,56 4,76 4,83 B Pertambangan dan Penggalian 3,20 3,98 3,95 C Industri Pengolahan 10,15 5,85 5,04 D Pengadaan Listrik, Gas -2,58-3,12-0,65 E Pengadaan Air 0,76 5,17 5,88 F Konstruksi 6,85 3,19 4,92 G Perdagangan Besar dan Eceran, Dan Reparasi Mobil 4,88 6,15 6,01 Dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan 8,46 6,43 4,78 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,06 8,00 8,71 J Informasi dan Komunikasi 6,53 6,39 6,98 K Jasa Keuangan 7,79 7,50 7,65 L Real Estate 6,68 5,07 5,32 M,N Jasa Perusahaan 6,45 5,38 5,04 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan 0,33 4,23 4,94 Sosial Wajib P Jasa Pendidikan 5,71 6,12 5,89 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,39 4,19 5,86 R,S,T,U Jasa Lainnya 4,55 4,67 4,97 PDRB TRIWULAN I 6,96 5,97 6,07 Keterangan : * data di atas data sementara Dari data diatas dapat diformulasikan sebagai berikut : Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kategori Transportasi dan Pergudangan = Laju Pertumbuhan Kategori Transportasi dan Pergudangan * Bobot = 4,78 % x 0,249 = 1,19022 % 16

22 Maka dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Transportasi dan Pergudangan Tahun 2016 dari target 1,39% tercapai 1,19%. 4. Persentase Penyelesaian Surat Pengantar Pendaftaran Angkutan Barang Dinas memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal kepengurusan angkutan barang. Salah satunya adalah surat pengantar pendaftaran angkutan barang. Berikut data rekapitulasi surat pendaftaran angkutan barang : Tabel 3.7. Rekap Pengurusan Pendaftaran Angkutan Barang No. Jenis Pelayanan Jumlah Jumlah Proses Selesai 1 Uji Pertama Sertifikasi Uji Berkala Pertama Mutasi Uji Mutu Mutasi Masuk, Ubah Bentuk Dan Ubah Sifat Mutasi Ubah Bentuk Mutasi Ubah Sifat Ubah Bentuk Dan Ubah Sifat Uji Mutu Ubah Bentuk Uji Mutu Ubah Sifat Sumber : Hasil Analisa Maka dari data diatas diperoleh : Total Persentase Penyelesaian Surat Pengantar Pendaftaran Angkutan Barang = Jumlah Surat Proses x 100% Jumlah Surat Selesai = x 100% = 100% Sehingga dapat disimpulkan bahwa persentase penyelesaian surat pengantar pendaftaran angkutan barang tercapai sebesar 100%. 17

23 5. Indeks Kepuasan SKPD Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Perkantoran Berdasarkan hasil survey kepuasan pegawai tahun 2016 oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan diperoleh data berikut : Tabel 3.8. Hasil Survey Kepuasan Pegawai Dinas Jumlah Pegawai Minimal Sample Pegawai Sudah Menjawab Belum Menjawab Persentase % Sumber : Badan Perencanaan dan Pembangunan Tabel 3.9. Rekap Hasil Survey Kepuasan Pegawai Dinas Nama SKPD Tahun 2016 Nilai Kepuasan Indeks Kepuasan SKPD Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Perkantoran Dinas 75,54% Sumber : Badan Perencanaan dan Pembangunan Maka dapat disimpulkan Indeks Kepuasan SKPD Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Perkantoran Dinas Tahun 2016 dari target 60% tercapai 75,54%. 6. Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan Berdasarkan hasil survey kepuasan pegawai tahun 2016 oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan diperoleh data berikut : Tabel Hasil Survey Kepuasan Pelayanan Kedinasan Jumlah Pegawai Minimal Sample Pegawai Sudah Menjawab Belum Menjawab Persentase % Sumber : Badan Perencanaan dan Pembangunan Tabel Rekap Hasil Survey Pelayanan Kedinasan Dinas Nama SKPD Tahun 2016 Nilai Kepuasan Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan Dinas 80,22% Sumber : Badan Perencanaan dan Pembangunan 18

24 Maka dapat disimpulkan Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan Dinas Tahun 2016 dari target 75% tercapai 80,22%. 7. Tingkat Capaian Keberhasilan Pelaksanaan Program Dinas memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan di Bidang. Dalam melaksanakan tugas tersebut terdapat beberapa program yang mendorong dalam ketercapainya. Salah satu program inti Dinas adalah Program Pengembangan Sistem Transportasi. Berikut data tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program : Tabel Capaian Keberhasilan Pelaksanaan Program No. Kegiatan Target Capaian Program Pengembangan Sistem Transportasi 1 Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan Umum 100% 100% 2 Pemeliharaan Perlengkapan Jalan 100% 92,98% 3 Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi 100% 66,67% 4 Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan 100% 218,89% Angkutan 5 Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi 100% 100% 6 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi 100% 101,54% 7 Pengadaan Perlengkapan Jalan 100% 121,10% 8 Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas 100% 96,32% 9 Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor 100% 146,97% 10 Penertiban, Pengawasan Dan Pengendalian 100% 100% Parkir, Terminal Dan LLAJ 11 Pengelolaan Terminal Angkutan Umum 100% 100% 12 Pengembangan Angkutan Umum Massal 100% 76,19% Perkotaan 13 Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas 100% 94,45% 14 Operasional Bis Sekolah 100% 97,92% 15 Pengadaan Perlengkapan Jalan (DAK 100% 66,67% Transportasi) Rata-Rata Capaian 105,31% Sumber : Hasil Perhitungan Maka dapat disimpulkan Tingkat Capaian Keberhasilan Pelaksanaan Program Dinas Tahun 2016 dari target 90,55% tercapai 105,31%. 19

25 8. Persentase Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Dari hasil perhitungan indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran serta hasil perhitungan tingkat kepuasan pelayanan kedinasan maka dapat diperoleh formulasi perhitungan sebagaimana berikut : Persentase Kinerja Pengelolaan Sarana, = (Capaian Indikator indeks kepuasan SKPD Prasarana dan Administrasi Perkantoran terhadap pemenuhan kebutuhan sarana Perangkat Daerah dan prasarana perkantoran * 0,5) + (Capaian Indikator tingkat kepuasan pelayanan kedinasan * 0,5) = (75,54% * 0,5) + (80,22% * 0,5) = 37,77% + 40,11% = 77,88 % Dari hasil perhitungan tersebut maka Persentase Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Dinas Tahun 2016 dari target 100% tercapai 77,88%. 9. Persentase Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Terhadap Parameter Perencanaan Pada Operasional Plan Dalam pencapaian rencana kerja tahun 2016, Dinas melaksanakan beberapa program dan kegiatan yang telah dibuat sebelumnya pada operasional plan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Penjelasan kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter perencanaan pada operasional plan sebagaimana berikut : Tabel Capaian Pelaksanaan Kegiatan Dan Sub Kegiatan No. Kegiatan / Sub Kegiatan Target Realisasi Program Pengembangan Sistem Transportasi Capaian Kesesuaian Output Kesesuaian Jadwal Capaian Kesesuaian Jadwal 1 Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan Umum - Koordinasi Forum LLAJ % % - Pembinaan Awak Kendaraan % 0 0% Umum - Pembinaan Awak Kendaraan % 1 100% Umum Teladan - Penyelenggaraan Pelayanan % % 20

26 Perijinan Angkutan Umum - Survey Indikator Kinerja Angkutan Umum % 1 50% 2 Pemeliharaan Perlengkapan Jalan - Pemeliharaan APILL ,33% % - Pemeliharaan Marka Jalan % % - Pemeliharaan Rambu ,72% % - Penunjang Pemeliharaan Perlengkapan Jalan % 1 100% 3 Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi - Pembangunan Halte 0 0 0% 0 0% - Pembangunan Park And Ride % 1 100% Mayjend Sungkono-Tvri - Penyusunan Dokumen Penunjang Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi % 1 100% 4 Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan - Pemberian Rekomendasi ,67% % Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan - Pembinaan Keselamatan Bagi % 0 0% Nelayan - Penjagaan Perlintasan Kereta Api % % 5 Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi - Pemeliharaan UPTD Pengujian % 2 100% Kendaraan Bermotor - Penunjang Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi % 1 100% 6 Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Transportasi - Pemeliharaan Dan Operasional ,69% % Parkir Elektrik - Pemeliharaan Halte % 5 100% - Pemeliharaan Terminal Type A % 2 100% - Pemeliharaan Terminal Type C % % - Penunjang Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana 7 Pengadaan Perlengkapan Jalan % 1 100% - Pengadaan APILL % 6 120% - Pengadaan Rambu ,86% 6 43% - Penunjang Perlengkapan Jalan ,5% 4 50% - Usulan Musrenbang ,05% 7 33% 8 Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas - Lomba Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Tingkat SMA/SMK Negeri/Swasta se % 1 100% 21

27 - Pembinaan Instruktur Pendidikan % 41 82% dan Pelatihan Mengemudi Kendaraan Bermotor - Pembinaan Keselamatan Lalu % % Lintas bagi Masyarakat - Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas bagi Pelajar ,29% % 9 Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor - Pengujian Kendaraan Bermotor ,58% % Tandes - Pengujian Kendaraan Bermotor ,36% % Wiyung 10 Penertiban, Pengawasan Dan Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ - Penertiban Angkutan Umum dan % % Barang - Penertiban Hari Besar dan % % Insidentiil - Penertiban Parkir % % - Penertiban Terminal % % 11 Pengelolaan Terminal Angkutan Umum - Operasional Pengelolaan % % Terminal Joyoboyo - Operasional Pengelolaan % % Terminal Purabaya - Operasional Pengelolaan % % Terminal Tambak Oso Wilangun 12 Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan - Operasional Penunjang % % Pelaksanaan Pengembangan Angkutan Massal - Peningkatan Kualitas Layanan % 3 100% Angkutan Umum - Sosialisasi Angkutan Umum ,57% 2 29% 13 Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas - DED Prasarana Lalu Lintas Jalan % 0 0% - Kajian Pelaksanaan ATCS-ITS di % 0 0% - Lomba Tertib berlalu lintas % 0 0% - Penyelenggaraan Andalalin % 0 0% - Penyelenggaraan Manajemen ,67% 2 33% Lalu Lintas - Survey Kinerja Lalu Lintas % 0 0% 14 Operasional Bis Sekolah - Operasional Bis Sekolah ,92% 44 92% 15 Pengadaan Perlengkapan Jalan (DAK Transportasi) - Pengadaan dan Pemasangan Guard Rail ,67% 0 0% 22

28 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 1 Intensifikasi Dan Ektensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang - Cetak Blangko Perijinan di Bidang Angkutan % 0 0% - Cetak Karcis Parkir ,61% % 00 - Cetak Karcis Terminal % % - Cetak Plat Uji dan Buku Uji % % 2 Pengelolaan Parkir - Penunjang Pengelolaan Parkir % % - Penyelenggaraan Undian Karcis % 1 100% Parkir Berhadiah - UPTD Parkir Wilayah Selatan % % - UPTD Parkir Wilayah Timur % % - UPTD Parkir Wilayah Utara % % Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak - Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermoto - Pengujian Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Program Pelayanan Administrasi Perkantoran % % % % 1 Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran - penyediaan alat tulis kantor % 7 58,33% - Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan - Penyediaan Bahan Logistik Kantor - Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan - Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran - Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor - Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik - Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor - Penyediaan Makanan dan Minuman Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur % % % % % % % % ,33% 10 83% % % ,33% 10 83,33% % % 1 Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran - Pemeliharaan Peralatan Kantor ,33% 10 83,33% dan Rumah Tangga - Pemeliharaan Rutin/Berkala % % 23

29 Gedung Kantor - Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional - Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Kantor - Pengadaan Perlengkapan Perkantoran % % ,67% 11 92% ,33% 3 100% Rata-Rata Capaian 72,05% 33,67% Sumber : Hasil Perhitungan Dari data diatas untuk menghitung persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter perencanaan pada operasional plan adalah : Persentase kesesuaian = Capaian Kesesuaian Output + Capaian Kesesuaian Jadwal pelaksanaan kegiatan terhadap parameter = 72,05% + 33,67% perencanaan pada operasional plan = 105,72% Maka dapat disimpulkan persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter perencanaan pada operasional plan dari target 100% tercapai 105,72%. 10. Nilai Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan Dinas terus berupaya meningkatkan pelayanan perizinan maupun non perizinan kepada masyarakat terutama di bidang. Sebagai monitoring pelayanan, Dinas melakukan survey kepuasan kepada masyarakat. Survey kepuasan yang dimaksud sebagaimana dalam tabel berikut : Tabel Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Indikator Sangat Puas Cukup Puas Tidak Puas Sumber : Hasil Perhitungan 24

30 Maka dari data diatas diperoleh : Nilai Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan = Jumlah orang yang sangat puas x 100% Total orang yang disurvey = 2498 x 100 % 2866 = 87,16% Sehingga dapat disimpulkan bahwa Nilai Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan tercapai sebesar 87,16% dari target 76%. 11. Jam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Dari Sektor Perumusan jam pelayanan Dinas adalah berdasarkan tabel sebagai berikut : Tabel Data Dasar Perhitungan Jam Pelayanan No. Jumlah Koefisien 1. 8 Jam 2. 5 Hari 3. 4 Minggu Bulan Formulasi : Jam Pelayanan = Jam x Hari x Minggu x Bulan = 8 x 5 x 4 x 12 = Jam Maka dapat disimpulkan jam pelayanan perizinan dan non perizinan Dinas Tahun 2016 dari target jam tercapai jam. Sehingga tingkat capaiannya sebesar 100%. 25

31 12. Persentase Jalan Kewenangan Dengan V/C Ratio 0,95 Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor : KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan, Nisbah volume/kapasitas (V/C ratio) adalah perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan. Rumus untuk menghitung V/C ratio adalah : V/C ratio = Jumlah jalan kewenangan kota tertentu yang x 100 % memiliki V/C ratio 0,95 tahun (t) Jumlah jalan kewenangan kota tertentu tahun (t) Berikut data hasil survey rata-rata V/C ratio jalan kewenangan : Tabel Rata-rata V/C Ratio Jalan Kewenangan No. Nama Ruas Volume Kapasitas Derajat Kejenuhan (V/C Ratio) Kecepatan rata-rata 1. Jl. Urip Sumoharjo ,060 23,39 2. Jl. Basuki Rahmat ,930 23,25 3. Jl. Embong Malang ,567 28,88 4. Jl. Bubutan ,4 0,935 24,32 5. Jl. Indrapura ,498 39,46 6. Jl. Gemblongan , Jl. Panglima Sudirman , Jl. Pemuda ,919 24,19 9. Jl. Kedung Doro , Jl. Raya Rungkut , Jl. Prof. Dr. Moestopo ,553 46, Jl. Kertajaya ,939 23, Jl. Lakarsantri , Jl. Mayjend Sungkono ,994 20,38 Sumber : Hasil Analisa V/C ratio = Jumlah jalan kewenangan kota tertentu yang x 100 % memiliki V/C ratio 0,95 tahun (t) Jumlah jalan kewenangan kota tertentu tahun (t) = 7. x 100% 14 = 50% Maka dapat disimpulkan Persentase Jalan Kewenangan dengan V/C Ratio 0,95 Dinas Tahun

32 dari target 30% tercapai 50% melalui Program Pengembangan Sistem Transportasi. 13. Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal Menurut Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009, Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan olek kelalaian pengguna jalan, ketidaklaikan kendaraan, serta ketidaklaikan jalan dan/atau lingkungan. Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Di Negara maju perhatian dan upaya terhadap permasalahan ini terus dikembangkan demi meminimalkan kuantitas dan kualitas kecelakaan. Namun di Negara berkembang seperti Indonesia angka kecelakaan lalu lintas dimaklumi masih sangat tinggi, sehingga diperlukan upaya-upaya yang lebih serius lagi, baik yang bersifat preventif maupun represif. Berdasarkan tingkat kecelakaan maka kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu : 1. Kecelakaan sangat ringan (damage only), yaitu kecelakaan yang hanya mengakibatkan kerusakan/korban benda saja. 2. Kecelakaan ringan, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan korban luka ringan 3. Kecelakaan berat, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan korban luka berat. 4. Kecelakaan fatal, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah ada, faktor penyebab kecelakaan dapat dikomposisikan dalam tabel berikut : Tabel Faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas Faktor Penyebab Uraian % Pengemudi Lengah, mengantuk, tidak terampil, leleah, mabuk, kecepatan tinggi, tidak menjaga jarak, kesalahan pejalan, gangguan binatang 93,52 27

33 Kendaraan Ban pecah, kerusakan sistem rem, kerusakan sistem kemudi, as/kopel lepas, sistem lampu tidak berfungsi Jalan Persimpangan, jalan sempit, akses yang tidak dikontrol/dikendalikan, marka jalan kurang/tidak jelas, tidak ada rambu batas kecepatan, permukaan jalan licin. Lingkungan Lalu lintas campuran antara kendaraan cepat dengan kendaraan lambat, interaksi/campur antara kenddaraan dengan pejalan, pengawasan dan penegakan humum belum efektif, pelayanan gawat darurat yang kurang cepat, Cuaca : gelap, hujan, kabut, asap Sumber : Direktorat Jenderal Darat - Dept. 2,76 3,23 0,49 Berdasarkan data penelitian diatas Dinas telah melakukan identifikasi terhadap jumolah kecelakaan dan korban. Berikut tabel perbandingan kecelakaan lalu lintas : Tabel Rekapitulasi Perbandingan Laka Lantas Tahun No. Uraian Tahun 2015 Tahun 2016 Trend % 1. Jumlah Kecelaakaan N 28,1 2. Jenis Korban : Meninggal Dunia N 11,28 Luka Berat N 31,58 Luka Ringan N 30,66 3. Rugi Materiil (Rp.) N 55,53 Sumber : Sat Lantas Polrestabes Dari data diatas maka untuk menghitung indeks fatalitas adalah : Ratio Kecelakaan = Jumlah kecelakaan lalu lintas meninggal dunia Fatal Total Kecelakaan lalu lintas dalam satu tahun = = 0,19 Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal Dinas Tahun 2016 dari target 0,23 tercapai 0,19 melalui Program Pengembangan Sistem Transportasi. 28

34 14. Peningkatan Load Factor Kendaraan Umum (Angkot) Load Factor (Faktor Muat) yaitu rasio perbandingan antara jumlah penumpang yang diangkut dalam kendaraan terhadap jumlah kapasitas tempat duduk penumpang di dalam kendaraan pada periode waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam persen. Semakin besar nilai load factor melebihi angka 1 akan semakin buruk pula kinerjanya. Nilai load factor 1 adalah merupakan nilai maksimum yang ideal. Peningkatan load factor kendaraan umum (angkot) adalah peningkatan load factor yang di dapat dari kendaraan angkutan umum penumpang (mikrolet) di. Rumus untuk menghitung Faktor Muat / Load Factor adalah : LF = JP x 100% C Keterangan : LF : Load factor / Faktor Muat JP : Jumlah penumpang per kendaraan umum C : Kapasitas penumpang per kendaraan umum Berikut rekapitulasi data rata-rata Load Factor kendaraan angkutan umum (angkot) di : Tabel Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum (Load Factor) Untuk Angkot / Mikrolet No Kode Trayek Asal Tujuan Trayek Rata-rata Jumlah Penumpang Load Factor (%) 1 BJ Benowo-Kalimas Barat PP 2 14,68 2 BK Bangkingan-Karang Pilang PP 2 15,08 3 BM Bratang-Perumnas Menanggal PP 2 17,86 4 C Pasar Loak / Sedayu-Karang Menjangan PP 2 15,08 5 D Joyoboyo-Pasar Turi-Sidorame PP 2 15,83 6 DA Kalimas Barat-Citra Raya PP 3 26,59 7 DKM Dukuh Kupang-Menanggal PP 2 17,06 8 DP Kalimas Barat/ Petekan-Manukan Kulon PP 3 24,21 9 E Petojo-Sawahan/ Simo Rukun / Balongan PP 2 18,65 10 F Endrosono-Joyoboyo PP 2 17,46 11 G Joyoboyo-Karang Menjangan / Menjangan / Karang Pilang / Lakarsantri PP 2 18,65 29

35 12 GL Pasar Loak-Gadung PP 2 13,49 13 GS Gunung Anyar-Sidorame PP 2 14,29 14 H.2 Pasar Wonokromo-Pagesangan PP 2 17,50 15 H.2P Pasar Wonokromo-Terminal Menanggal PP 2 16,67 16 I Dukuh Kupang-Benowo PP 2 17,46 17 IM Benowo-Simokerto PP 2 19,84 18 J Joyoboyo-Kalianak PP 2 20,24 19 JBMN Joyoboyo-Gunung Anyar PP 2 20,24 20 JK Joyoboyo-Kalijudan-Kenjeran PP 3 22,22 21 JMK Kenjeran-Kalimas Barat PP 2 15,08 22 JTK Joyoboyo-Tambak Klangri PP 2 15,87 23 JTK.2 Joyoboyo-Medokan Ayu PP 2 17,50 24 K Ujung Baru-Kalimas Barat-Pasar Loak PP 2 14,29 25 L.2 Ujung Baru-Sasak-Petojo PP 2 16,25 26 LK Manukan Kulon-Pasar Loak-Kenjeran PP 2 16,27 27 LMJ Lakarsantri-Manukan Kulon-Kalimas Barat PP 2 18,65 28 M Terminal Joyoboyo-Dinoyo-Kayun-Kalimas Barat PP 3 25,40 29 N Kalimas Barat-Menur-Bratang PP 2 15,08 30 TWM Tambak Wedi-Petojo-Keputih PP 2 17,06 31 O Kalimas Barat-Keputih PP 2 17,46 32 O.2 (WK) Tambak Oso Wilangun-Petojo-Keputih PP 2 19,58 33 P Joyoboyo-Kenjeran/Petojo-Ketintang PP 2 17,06 34 Q Kalimas Barat-Bratang 2 18,25 35 R Kalimas Barat-Kapasan-Kenjeran PP 2 15,48 36 R.1 Kalimas Barat-Nambangan-Kenjeran PP 3 26,19 37 R.2 Kalimas Barat-Teluk Langsa-Kenjeran PP 2 15,48 38 RBK Rungkut Barata-Kenjeran PP 2 17,86 39 RDK Dukuh Kupang-Benowo PP 2 19,44 40 RT Rungkut-Pasar Turi PP 3 27,78 41 S Joyoboyo-Bratang-Kenjeran PP 2 18,65 42 T.1 Margorejo-Joyoboyo-Sawahan-Simorejo PP 2 17,86 43 T.2 Joyoboyo-Kenjeran/Wisma Permai PP 2 15,87 44 TV Joyoboyo-Citra Raya/Manukan Kulon/Banjar Sugihan PP 2 19,84 45 U Joyoboyo-Rungkut/Wonorejo/Joyobekti PP 2 16,27 46 UBB Ujung Baru-Bratang PP 2 20,63 47 UBK Ujung Baru-Kenjeran PP 2 15,87 48 V Joyoboyo-Tambak Rejo PP 2 17,06 49 W Dukuh Kupang-Kapas Krampung- 3 28,97 30

36 Kenjeran/Karang Menjangan PP 50 WB Wonosari-Bratang PP 2 14,29 51 WLD Wonoarum-Pasar Loak-Dukuh Kupang PP 2 17,86 52 WLD.2 Bulak Banteng-Dukuh Kupang PP 2 15,87 53 Y Joyoboyo-Demak PP 2 18,65 54 Z Kalimas Barat-Benowo PP 2 17,86 55 Z.1 Benowo-Ujung Baru PP 2 19,05 Rata-Rata 2,19 18,25 Sumber : Hasil Analisa Dari hasil survey kinerja load factor angkutan umum diperoleh load factor tertinggi adalah pada kode trayek W dengan load factor sebesar 28,97% dan load factor terendah adalah pada kode trayek GL dengan load factor sebesar 13,49%. Sedangkan presentase load factor kendaraan angkutan umum (angkot) adalah sebesar 18,25 %. 15. Peningkatan Load Factor Kendaraan Umum (Bis ) Peningkatan load factor kendaraan umum (bis kota) adalah peningkatan load factor yang di dapat dari kendaraan angkutan umum penumpang (bis kota) di. Berikut rekapitulasi data rata-rata Load Factor kendaraan angkutan umum (angkot) di : Tabel Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum (Load Factor) Untuk Bis No Kode Trayek Asal Tujuan Trayek Rata-rata Jumlah Penumpang Load Factor (%) 1 A.2 Purabaya Semut PP ,42 2 D Purabaya Bratang PP ,66 3 E.1 Purabaya Joyoboyo PP ,04 4 F Purabaya Diponegoro T.O.W. PP ,43 5 F.1 Purabaya Diponegoro Rajawali Diponegoro Purabaya PP ,89 6 P.1 Purabaya Darmo Perak (PATAS) PP ,39 7 P.2 Purabaya Darmo T.O.W PP ,60 8 P.4 Purabaya Tol Waru Perak (PATAS) PP ,19 9 P.5 Purabaya Tol Waru Demak Semut (PATAS) PP ,10 10 P.6 Purabaya Diponegoro T.O.W PP ,22 31

37 11 P.8 Purabaya Tol Waru Tol Tandes T.O.W PP ,69 12 PAC.1 Purabaya Darmo Perak (RMB) PP ,18 13 PAC.4 Purabaya Tol Waru Perak (RMB) PP ,48 14 PAC.8 Purabaya Tol Waru Tandes T.O.W (PATAS AC) PP ,22 Rata-Rata 16,72 30,96 Sumber : Hasil Analisa Dari hasil survey kinerja load factor angkutan umum diperoleh load factor tertinggi adalah pada kode trayek PAC.1 dengan load factor sebesar 44,18% dan load factor terendah adalah pada kode trayek P.6 dengan load factor sebesar 25,22%. Sedangkan presentase load factor kendaraan angkutan umum (bis kota) adalah sebesar 30,96 %. 16. Persentase Kendaraan Angkutan Umum yang Memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan Kendaraan Angkutan Umum yang memenuhi persayaratan teknis dan laik jalan adalah kendaraan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah melakukan uji dan dinyatakan lulus uji kelaikan jalan. Berikut jumlah kendaraan umum di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas : Tabel Data Kendaraan Angkutan Umum No. Jenis Kendaraan Kendaraan Umum yang Uji Kendaraan Umum yang Lulus 1. Mobil Penumpang Mobil Mini Bus Mobil Bus Sumber : Hasil Analisa TOTAL Formulasi perhitungan : Persentase kendaraan angkutan umum yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan = Jumlah angkutan umum yang lulus uji x 100 % Jumlah angkutan umum yang terdaftar = x 100 % = 83,94 % 32

38 Maka dapat disimpulkan Persentase Kendaraan Angkutan Umum Yang Memenuhi Persyaratan Teknis Dan Laik Jalan Dinas Tahun 2016 dari target 80% tercapai 83,94% melalui Program Pengembangan Sistem Transportasi dengan kegiatan Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor. 33

39 C. PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN Di bawah ini adalah pencapaian kinerja dan anggaran dari tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang berkaitan dengan Indikator Kinerja Dinas Tahun 2016 sebagai berikut : Tabel Pencapaian Kinerja Dan Anggaran Dinas Tujuan / Sasaran / Program Indikator Kinerja Anggaran Target Realisasi Capaian Alokasi Realisasi Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Tujuan 1. Meningkatkan Indeks Kualitas Udara Ambien 84,00 89,57 106% ,78% Kualitas Udara dan Air Sasaran 1.1. Optimalisasi Pengeloalaan Kualitas Udara Dari Sumber Bergerak Persentase kelulusan uji emisi kendaraan bermotor 78% 83,21% 106% Program Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara Dari sumber Bergerak Tujuan 2. Peningkatan Sistem Manajemen City Logistik Sasaran 2.1 Mengoptimalkan Sistem Amanajemen Angkutan Barang Program Kegiatan Tujuan 3 Meningkatkan Tata Kelola Administrasi Pemerintahan Yang Baik Sasaran 3.1 Mengelola Sarana dan Prasarana Serta Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Sasaran 3.2 Melaksanakan Kegiatan Sesuai Dengan Perencanaan Untuk Mendukung Keberhasilan Program Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Indeks kualitas udara emisi di kawasan industri SO2 - Indeks kualitas udara emisi di kawasan industri NO2 Persentase keberhasilan pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak Tingkat pertumbuhan ekonomi kategori transportasi dan pergudangan Persentase penyelesaian surat pengantar pendaftaran angkutan barang - Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran - Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan - Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter perencanaan pada operasional plan Indeks kepuasan karyawan terhadap program pelayanan administrasi perkantoran 86% 86% % 93.78% 93% - - 1,39% 1,19% 85% % 100% 100% % 75% 90,55% 75,54% 80,22% 125% 106% 100% 77,88% 77% 100% 105,72% 105% 70% 78,50% 112% ,22% 34

40 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan Penyediaan barang dan jasa perkantoran Kegiatan Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran Tujuan 4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik Sasaran 4.1. Mengoptimalkan Pelayanan Perizinan dan dan Non Perizinan Sektor Program Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Kegiatan Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber sumber pendapatan daerah bidang perhubungan Kegiatan Pengelolaan parkir Tujuan 5. Menyediakan sistem manajemen transportasii yang berkualitas Sasaran 5.1. Meningkatkan Keselamatan Berlalu Lintas Pengguna Jalan Tujuan 6 Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum massal yang berkualitas dan ramah lingkungan Sasaran 6.1 Mengendalikasn kelaikan jalan kendaraan angkutan umum Program Program Pengembangan Sistem Transportasi Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan - Indeks kepuasan karyawan terhadap program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Persentase keberhasilan penyediaan barang dan jasa perkantoran Persentase keberhasilan pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran Nilai kepuasan masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan Jam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari Sektor 70% 75,54% 108% 100% 64,58% 64% ,58% 100% 73,14% 73% ,14% 76% 87,16% 114% ,24% jam jam - Rata-rata Peningkatan PAD 10% - - Persentase keberhasilan Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber sumber pendapatan daerah bidang perhubungan Persentase keberhasilan Pengelolaan parkir Persentase jalan kewenangan kota dengan V/C ratio 0,95 100% 100% 99,80% 99% 100% 93,66% 93% 30% 50% 166% Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal 0,23 0,19 82% - Peningkatan load factor kendaraan umum (angkot) - Peningkatan load factor kendaraan umum (bis kota) Persentase kendaraan angkutan umum yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan - Penggunaan kendaraan umum (Load Factor) (%) - Kecepatan perjalanan rata-rata kendaran di Jalan Arteri Primer (km/jam) - Kecepatan perjalanan rata-rata kendaran di Jalan Arteri Sekunder (km/jam) - Rata-rata Headway Angkutan Umum (menit) Persentase Keberhasilan Penyelenggaraan Pelayanan 22% 34% 19,07% 32,51% 86% 95% 80% 83,94% 105% 35,54% 30 km/jam 30 km/jam 25,91 menit 30,96% 27,86 km/jam 27,46 km/jam 26,50 menit 87,1% 92% 91% 102% ,54% 100% 87,96% 87% ,96% 35

41 Umum Kegiatan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi Kegiatan Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan Kegiatan Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Jalan Kegiatan Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Kegiatan Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor Kegiatan Penertiban, Pengawasan dan Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ Kegiatan Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Kegiatan Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Kegiatan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas Kegiatan Operasional Bis Sekolah Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Jalan (DAK Transportasi) Angkutan Umum Persentase Keberhasilan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Persentase Keberhasilan Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi Persentase Keberhasilan Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan Persentase Keberhasilan Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi Persentase Keberhasilan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi Persentase Keberhasilan Pengadaan Perlengkapan Jalan Persentase Keberhasilan Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Persentase Keberhasilan Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor Persentase Keberhasilan Penertiban, Pengawasan Dan Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ Persentase Keberhasilan Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Persentase Keberhasilan Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Persentase Keberhasilan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas Persentase Keberhasilan Operasional Bis Sekolah Persentase Keberhasilan Pengadaan Perlengkapan Jalan (DAK Transportasi) 100% 96,22% 96% ,22% 100% 95,16% 95% ,16% 100% 72,23% 72% ,23% 100% 89,59% 89% ,59% 100% 93,05% 93% ,05% 100% 93,21% 93% ,21% 100% 91,77% 91% ,77% 100% 95,29% 95% ,29% 100% 95,79% 95% ,79% 100% 95,59% 95% ,59% 100% 71,96% 71% ,96% 100% 96,20% 96% ,20% 100% 75,91% 75% ,91% 100% 77,49% 77% ,49% 36

42 D. EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Di bawah ini adalah jumlah anggaran, realisasi, sisa anggaran dan prosentase Kegiatan Anggaran Belanja Langsung Dinas yang berkaitan dengan Indikator Kinerja Dinas Tahun 2016 sebagai berikut : NO Tabel Realisasi Anggaran Kegiatan Belanja Langsung yang berkaitan dengan Indikator Kinerja KODE KEGIATAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) SISA ANGGARAN (Rp.) Penyediaan barang dan ,58% jasa perkantoran Pengadaan dan ,14% pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran Penyelenggaraan ,96% angkutan umum Pemeliharaan ,22% perlengkapan jalan Pembangunan sarana ,16% prasarana transportasi Peningkatan pelayanan ,23% dan keselamatan angkutan Pengembangan sarana ,59% prasarana transportasi Pemeliharaan sarana ,05% prasarana transportasi Pengadaaan ,21% perlengkapan jalan Pembinaan keselamatan ,77% lalu lintas Pelaksanaan pengujian ,29% kendaraan bermotor Penertiban, pengawasan ,79% dan pengendalian parkir, terminal dan LLAJ Pengelolaan terminal ,59% angkutan umum Pembangunan angkutan ,96% umum massal perkotaan Penyelenggaraan ,20% manajemen lalu lintas Operasional bis sekolah ,91% Pengadaan perlengkapan jalan (DAK transportasi) ,49% Pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber ,78% ,80% % 37

43 sumber pendapatan daerah dibidang perhubungan Pengelolaan parkir ,66% Berikut jumlah anggaran Indikator Kinerja Dinas Tahun 2016 : Tabel Anggaran Indikator Kinerja No. Indikator Kinerja 1 Indeks Kualitas Udara Ambien 2 Persentase kelulusan uji emisi kendaraan bermotor 3 Tingkat pertumbuhan ekonomi kategori transportasi dan pergudangan 4 Persentase Penyelesaian Surat Pengantar Pendaftaran Angkutan Barang 5 Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran 6 Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan 7 Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program 8 Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah 9 Persentase kesesuaian pelaksanaan Kegiatan terhadap parameter perencanaan pada Operational Plan 10 Nilai Kepuasan Masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan 11 Jam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari Sektor 12 Persentase Jalan Kewenangan dengan V/C ratio Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal 14 Peningkatan Load factor kendaraan umum (Angkot 15 Peningkatan Load factor kendaraan umum (Bis ) 16 Persentase Kendaraan Angkutan Umum yang Memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) ,78% ,22% ,24% ,54% % 38

44 E. AKUNTABILITAS KEUANGAN Untuk mencapai indikator keberhasilan maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Tahun Belanja Tidak Langsung & Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Undang Undang. Penyerapan anggaran belanja tidak langsung pada tahun 2016 sebesar 94,32% dari total anggaran yang dialokasikan. Sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dana tersebut merupakan sebagai salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2016 sebesar 92,00% dari total anggaran yang dialokasikan. Tabel rekapitulasi realisasi belanja tidak langsung dan belanja langsung tahun anggaran 2016 Dinas sebagaimana dala tabel berikut : No Tabel Rekapitulasi Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2016 Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) % Sisa Anggaran (Rp.) 1. Belanja Tidak Langsung , Belanja Langsung , Jumlah ,

45 No 2. Pendapatan Retribusi Tabel Realisasi Pendapatan Retribusi Tahun Anggaran 2016 Uraian Target Pendapatan (Rp.) Realisasi (Rp.) 1 Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum ,41 2 Retribusi Tempat Parkir Khusus ,20 3 Retribusi Terminal ,88 4 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor ,66 5 Retribusi Ijin Trayek ,91 Jumlah ,27 % 40

46 BAB IV 41

47 PENUTUP BAB IV Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2016 sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya. Dari hasil evaluasi terhadap Kinerja Dinas nilai capaiannya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Indeks kualitas udara ambien nilai capaiannya sangat baik. 2. Persentase kelulusan uji emisi kendaraan bermotor nilai capaiannya sangat baik. 3. Tingkat pertumbuhan ekonomi kategori transportasi dan pergudangan nilai capaiannya baik. 4. Persentase penyelesaian surat pengantar pendaftaran angkutan barang nilai capaiannya sangat baik. 5. a. Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran nilai capaiannya sangat baik. b. Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan nilai capaiannya sangat baik. c. Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program nilai capaiannya sangat baik. 6. Kinerja pengelolaan sarana, prasarana, dan administrasi perkantoran perangkat daerah nilai capaiannya baik. 7. Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter perencanaan pada operational plan nilai capaiannya sangat baik. 8. Nilai kepuasan masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan nilai capaiannya sangat baik. 9. Jam pelayanan perizinan dan non perizinan dari sektor perhubungan nilai capaiannya sangat baik. 10. Persentase Jalan Kewenangan dengan V/C ratio 0.95 nilai capaiannya sangat baik. 11. Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal nilai capaiannya baik. 12. a. Peningkatan Load factor kendaraan umum (Angkot) nilai capaiannya baik. 42

48 b. Peningkatan Load factor kendaraan umum (Bis ) nilai capaiannya baik. 13. Persentase kendaraan angkutan umum yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan nilai capaiannya sangat baik. Permasalahan yang masih menjadi perhatian bagi Dinas terkait indikator peningkatan load factor kendaraan umum untuk bis kota dan mikrolet dikarenakan berkurangnya minat masyarakat menggunakan kendaraan angkutan umum dan beralih menggunakan kendaraan pribadi yang mudah dalam mempelorahnya. Hal ini menyebabkan load factor kendaraan angkutan umum semakin berkurang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tahun 2016 ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang diperbaiki dan masih terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain melakukan kebijakan pengembangan angkutan umum yang diarahkan untuk mengimplementasikan angkutan massal cepat yang terintegrasi. 43

49 LAMPIRAN 44

50 A. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 L A M P I R A N 45

51 46

52 B. MATRIKS RENSTRA DINAS PERHUBUNGAN TAHUN Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2016 Target Rp Unit Kerja SKPD Penanggung jawab (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (20) (21) 1.Meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik 2. Menyediakan Sistem Manajemen Transportasi yang Berkualitas Mengelola Sarana Dan Prasarana Serta Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Meningkatkan Keselamatan Berlalu Lintas Pengguna Jalan Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana Serta Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan Karyawan Terhadap Pelayanan 70% Dishub Administrasi Perkantoran Kegiatan : Penyediaan Barang Dan Jasa Persentase Keberhasilan Penyediaan Barang Dan Jasa 100% Dishub Perkantoran Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Indeks Kepuasan Karyawan Terhadap Program Peningkatan 70% Dishub Aparatur Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan : Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran Persentase Keberhasilan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran 100% Dishub Program Pengembangan Sistem Transportasi Rata-rata Headway Angkutan Umum 25, Dishub menit Persentase penggunaan kendaraan umum (Load Factor) 35,54 % Dishub Kecepatan perjalanan rata-rata kendaraan di Jalan Artei 30 Dishub Sekunder km/jam Kecepatan perjalanan rata-rata kendaraan di Jalan Arteri 30 Dishub Primer km/jam Kegiatan : Penyelenggaraan Pelayanan Jumlah Pelayanan Perijinan Angkutan Umum Yang 100% Dishub Angkutan Umum Dikeluarkan Kegiatan : Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Jumlah Perlengkapan Jalan Yang Dilakukan Pemeliharaan 100% Dishub Kegiatan : Pembangunan Sarana Prasarana Jumlah Bangunan Sarana Prasarana Transportasi yang 100% Dishub Transportasi Dibangun Kegiatan : Peningkatan Pelayanan Dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Pelayanan Dan 100% Dishub Keselamatan Angkutan Keselamatan Angkutan Kegiatan : Pengembangan Sarana Prasarana Jumlah Lokasi Sarana Prasarana Transportasi Yang 100% Dishub Transportasi Dilakukan Pengembangan Kegiatan : Pemeliharaan Sarana dan Jumlah Lokasi Sarana dan Prasarana Transportasi Yang 100% Dishub Prasarana Transportasi Dilakukan Pemeliharaan Kegiatan : Pengadaan Perlengkapan Jalan Jumlah Perlengkapan Jalan Yang Dilakukan Pemasangan 100% Dishub Kegiatan : Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Jumlah Masyarakat yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan 100% Dishub Keselamatan Lalu Lintas Kegiatan : Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Jumlah Kendaraan Bermotor yang melaksanakan Pengujian 100% Dishub Bermotor Kegiatan : Penertiban, Pengawasan Dan Waktu Pelaksanaan Penertiban, Pengawasan Dan 100% Dishub Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ Kegiatan : Pengelolaan Terminal Angkutan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Terminal Angkutan 100% Dishub Umum Umum Kegiatan : Pengembangan Angkutan Umum Jumlah Koridor Pengembangan Angkutan Umum Massal 100% Dishub Massal Perkotaan Perkotaan Kegiatan : Penyelenggaraan Manajemen Lalu DED Prasarana Lalu Lintas Jalan 100% Dishub Lintas Kegiatan : Operasional Bis Sekolah Persentase Keberhasilan Operasional Bis Sekolah 100% Dishub Lokasi 3. Meningkatkan Dan Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Penerimaan Daerah Secara Efektif Dan Efisien 4.Meningkatkan Kualitas Udara Dan Air Mengoptimalkan Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan Sektor Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan untuk menekan pencemaran udara dan air Jam Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan Dari Sekotr Tingkat pemenuhan aspek administrasi dan aspek teknis pelaku kegiatan usaha terhadap pengelolaan lingkungan Pengadaan Perlengkapan Jalan (DAK Transportasi) Persentase Keberhasilan Pengadaan Perlengkapan Jalan (DAK Transportasi) 100% Dishub Program Peningkatan dan Pengembangan Rata-rata Peningkatan PAD 10% Dishub Pengelolaan Keuangan Daerah Kegiatan : Intensifikasi dan Ekstensifikasi Persentase Keberhasilan Intensifikasi dan Ekstensifikasi 100% Dishub Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang Kegiatan : Pengelolaan Parkir Persentase Keberhasilan Pengelolaan Parkir 100% Dishub Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Kegiatan : Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak Tingkat kualitas udara emisi di kawasan industri NO2 86% Dishub Tingkat kualitas udara emisi di kawasan industri SO2 86% Dishub Persentase Keberhasilan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak 100% Dishub 47

53 Tujuan 1. Meningkatkan Tata Kelola Administrasi Perangkat Daerah yang Baik Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) 1.1 Mengelola Kinerja Program : Pembangunan dan Persentase Sarana Dan Prasarana 100% - 100% % % % % Dinas Sarana Dan Pengelolaan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Dalam Kondisi Baik Prasarana Serta Sarana, Kedinasan Persentase Ketepatan Pemenuhan Sarana 100% - 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Administrasi Prasarana, dan Dan Prasarana Perkantoran Perkantoran Administrasi Kegiatan : Pengadaan dan Jumlah Unit Sarana Dan Prasarana 0 unit unit unit unit unit unit Dinas Perangkat Perkantoran Pemeliharaan Sarana dan Perkantoran yang Dipelihara Daerah Perangkat Prasarana Perkantoran Daerah 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik 3. Menyediakan Sistem Manajemen Transportasi yang Berkualitas 1.2 Melaksanakan Kegiatan Sesuai Dengan Perencanaan Untuk Mendukung Keberhasilan Program 2.1 Mengoptimalkan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Sektor 3.1 Meningkatkan Keselamatan Berlalu Lintas Pengguna Jalan Persentase Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Terhadap Parameter Perencanaan Pada Operational Plan Jam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari Sektor Ratio Jumlah Kecelakaan Fatal Sub Kegiatan : Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Sub Kegiatan : Updating Data Sarana Prasarana Perkantoran di SIMBADA Jumlah Unit Sarana dan Prasarana Perkantoran yang Dipelihara Jumlah Data Sarana Dan Prasarana Perkantoran yang Terupdate Di SIMBADA Unit Kerja SKPD Penanggung jawab 0 unit unit unit unit unit unit Dinas 0 jenis - 1 jenis jenis jenis jenis jenis Dinas Penunjang Kinerja 0 poin poin poin poin poin poin Dinas Program Pelayanan Administrasi Tingkat Kepuasan Pegawai Terhadap N/A - 72% % % % % Dinas Perkantoran Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : Penyediaan Barang Dan Jumlah Jenis Barang Dan Jasa 0 jenis - 9 jenis jenis jenis jenis jenis Dinas Jasa Perkantoran Perangkat Perkantoran yang Disediakan Daerah Sub Kegiatan : Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah Jumlah Jenis Barang Dan Jasa Perkantoran yang Disediakan 0 jenis - 9 jenis jenis jenis jenis jenis Dinas Penunjang Kinerja 0 poin poin poin poin poin poin Dinas Program Perencanaan Pembangunan Persentase Ketepatan Waktu Penyusunan 60% - 100% % % % % Dinas Daerah Dan Pelaporan Dokumen Perencanaan Strategis dan/atau Sektoral Kegiatan : Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Stategis Sub Kegiatan : Penyusunan dan/atau Review Proses Bisnis Perangkat Daerah Sub Kegiatan : Penyusunan dan/atau Review Rencana Strategis dan Rencana Kerja Sub Kegiatan : Penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Perangkat Kinerja Persentase PD Lingkup Bidang Fisik dan Prasarana yang Dokumen Perencanaan Tahunannya Berkualitas Jumlah Dokumen Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Strategis 60% - 65% 70% 75% 80% 85% Dinas 0 dokumen - 9 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Jumlah dokumen SOP yang disusun 0 dokumen - 1 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Jumlah Dokumen Perencanaan Strategis yang disusun dan/atau direview 0 dokumen - 7 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Jumlah Dokumen LKJ yang disusun 0 dokumen - 7 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Program Pelayanan Perizinan dan Non Persentase Ketepatan Waktu Pelayanan 70% - 72% % % % % Dinas Perizinan Perizinan dan Non Perizinan Kegiatan : Intensifikasi dan Jumlah Lembar yang Tercetak untuk Dinas Ekstensifikasi Sumber Sumber Kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi lembar lembar lembar lembar lembar lembar Pendapatan Daerah Bidang Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang Sub Kegiatan : Cetak Blangko Jumlah Blangko Perijinan Bidang Dinas Perijinan di Bidang Angkutan Angkutan (Ijin Trayek) Yang Tercetak lembar lembar lembar lembar lembar lembar Sub Kegiatan : Cetak Buku Uji Jumlah Buku Uji Yang Tercetak buku buku buku buku buku buku Dinas Sub Kegiatan : Cetak Karcis Jumlah Karcis Parkir Yang Tercetak Dinas Parkir lembar lembar lembar lembar lembar lembar Sub Kegiatan : Cetak Karcis Jumlah Karcis Terminal Yang Tercetak Dinas Terminal bendel bendel bendel bendel bendel bendel Sub Kegiatan : Cetak Plat Uji Jumlah Plat Uji Yang Tercetak Dinas pasang pasang pasang pasang pasang pasang Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Program Peningkatan Sistem Kecepatan Rata-Rata Kendaraan di Jalan 28,90-29, , , , , Dinas Manajemen Transportasi Kewenangan km/jm km/jm km/jm km/jm km/jm km/jm Persentase Selisih Tingkat Kecelakaan 2% - 2% 2% 2% 2% 2% Dinas Lalu Lintas Kegiatan : Pelaksanaan Pengujian Jumlah Kendaraan Bermotor yang unit unit unit unit unit unit Dinas Kendaraan Bermotor melaksanakan Pengujian Sub Kegiatan : Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes Sub Kegiatan : Pengujian Kendaraan Bermotor Wiyung Jumlah Kendaraan Bermotor yang Melaksanakan Pengujian di UPTD PKB Tandes Jumlah Kendaraan Bermotor yang Melaksanakan Pengujian di UPTD PKB Wiyung unit unit unit unit unit unit Dinas unit unit unit unit unit unit Dinas Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Pembangunan Sarana Jumlah Bangunan Sarana Prasarana 1 bangunan - 1 bangunan bangunan bangunan bangunan bangunan Dinas Prasarana Transportasi Transportasi yang Dibangun Sub Kegiatan : Pembangunan Jumlah Pembangunan Gedung Parkir/Park 1 bangunan - 1 bangunan bangunan bangunan bangunan bangunan Dinas Gedung Parkir / Park and Ride and Ride Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Pembinaan Keselamatan Jumlah Masyarakat yang Mengikuti orang orang orang orang orang orang Dinas Lalu Lintas Kegiatan Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Sub Kegiatan : Lomba Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Tingkat SMA/SMK Negeri/Swasta se- Pelaksanaan Lomba Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Tingkat SMA/SMK Negeri/Swasta se- 1 kali - 1 kali kali kali kali kali Dinas Lokasi 48

54 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) Sub Kegiatan : Pembinaan Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Mengemudi Kendaraan Bermotor Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Mengemudi Kendaraan Bermotor 50 orang - 50 orang orang orang orang orang Dinas Sub Kegiatan : Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas bagi Masyarakat Sub Kegiatan : Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas bagi Pelajar Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas bagi Masyarakat Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas bagi Pelajar Unit Kerja SKPD Penanggung jawab 300 orang orang orang orang orang orang Dinas orang orang orang orang orang orang Dinas Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Pemeliharaan Perlengkapan Jumlah Perlengkapan Jalan Yang unit unit unit unit unit unit Dinas Jalan Dilakukan Pemeliharaan Sub Kegiatan : Pemeliharaan APILL Jumlah APILL Yang Dilakukan 285 unit unit unit unit unit unit Dinas Pemeliharaan Sub Kegiatan : Pemeliharaan CCTV Panjang Marka Jalan Yang Dilakukan 150 unit unit unit unit unit unit Dinas dan VMS Pemeliharaan Sub Kegiatan : Pemeliharaan Jumlah Rambu Lalu Lintas Yang Dilakukan Dinas Marka Jalan Pemeliharaan meter meter meter meter meter meter Sub Kegiatan : Pemeliharaan Jumlah CCTV dan VMS Yang Dilakukan unit unit unit unit unit unit Dinas Rambu Pemeliharaan Penunjang Kinerja poin poin Dinas poin poin poin poin Kegiatan : Pemeliharaan Sarana dan Jumlah Lokasi Sarana dan Prasarana 15 lokasi - 15 lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi Dinas Prasarana Transportasi Transportasi Yang Dilakukan Pemeliharaan Sub Kegiatan : Pemeliharaan dan Operasional Parkir Elektrik Kegiatan : Penertiban, Pengawasan Dan Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ Sub Kegiatan : Penertiban Angkutan Umum dan Barang Sub Kegiatan : Penertiban Hari Besar dan Insidentil Sub Kegiatan : Penertiban Parkir Jumlah Lokasi Prasana Parkir Elektrik Yang Dilakukan Pemeliharaan dan Operasional Jumlah Lokasi Halte Yang Dilakukan Pemeliharaan Jumlah Lokasi Terminal Type C Yang Dilakukan Pemeliharaan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penunjang Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 13 lokasi - 13 lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi Dinas Sub Kegiatan : Pemeliharaan Halte 5 lokasi - 5 lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi Dinas Sub Kegiatan : Pemeliharaan 10 lokasi - 10 lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi Dinas Terminal Type C Sub Kegiatan : Penunjang 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Penunjang Kinerja poin poin Dinas poin poin poin poin Waktu Pelaksanaan Penertiban, 760 kali kali kali kali kali kali Dinas Pengawasan Dan Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penertiban Angkutan Umum dan Barang 210 kali kali kali kali kali kali Dinas Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penertiban 150 kali kali kali kali kali kali Dinas Hari Besar dan Insidentil Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penertiban 250 kali kali kali kali kali kali Dinas Parkir Sub Kegiatan : Penertiban Terminal Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penertiban 150 kali kali kali kali kali kali Dinas Terminal Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Pengadaan Perlengkapan Jumlah Perlengkapan Jalan Yang unit unit unit unit unit unit Dinas Jalan Dilakukan Pemasangan Sub Kegiatan : Pengadaan APILL Jumlah APILL Yang Dilakukan 35 unit - 35 unit unit unit unit unit Dinas Pemasangan Sub Kegiatan : Pengadaan CCTV Jumlah Rambu Lalu Lintas Yang Dilakukan 20 unit - 20 unit unit unit unit unit Dinas dan VMS Pemasangan Sub Kegiatan : Pengadaan Rambu Jumlah CCTV dan VMS Yang Dilakukan unit unit unit unit unit unit Dinas Pemasangan Baru Sub Kegiatan : Usulan Musrenbang Jumlah Lokasi Pengadaan Perlengkapan 20 lokasi - 20 lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi Dinas Jalan Hasil Usulan Musrenbang Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Pengadaan Perlengkapan Jumlah Lokasi Pengadaan Perlengkapan 20 unit - 20 unit unit unit unit unit Dinas Jalan Yang Dibiayai dari DAK Jalan Yang Dibiayai dari DAK Transportasi Transportasi Sub Kegiatan : Pengadaan Perlengkapan Jalan Yang Dibiayai dari DAK Transportasi Jumlah Lokasi Pengadaan Perlengkapan Jalan Yang Dibiayai dari DAK Transportasi 20 unit - 20 unit unit unit unit unit Dinas Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Pengelolaan Parkir Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Parkir Sub Kegiatan : UPTD Parkir Tepi Waktu Pelaksanaan Kegiatan UPTD Parkir 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Jalan Umum Tepi Jalan Umum Sub Kegiatan : UPTD Parkir Waktu Pelaksanaan Kegiatan UPTD Parkir 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Tempat Khusus Tempat Khusus Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Pengembangan Sarana Jumlah Lokasi Sarana Prasarana 3 bangunan - 3 bangunan bangunan bangunan bangunan bangunan Dinas Prasarana Transportasi Transportasi Yang Dilakukan Pengembangan Sub Kegiatan : Pemeliharaan dan Pengembangan Gedung Parkir/Park and Ride Sub Kegiatan : Pemeliharaan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Sub Kegiatan : Penunjang Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi Jumlah Lokasi Gedung Parkir/Park and Ride Yang Dilaksanakan Kegiatan Pemeliharaan dan Pengembangan Jumlah Lokasi UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Yang Dilaksanakan Kegiatan Pemeliharaan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penunjang Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi 1 bangunan - 1 bangunan bangunan bangunan bangunan bangunan Dinas 2 bangunan - 2 bangunan bangunan bangunan bangunan bangunan Dinas 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Lokasi 49

55 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) Kegiatan : Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Sub Kegiatan : Pemberian Rekomendasi Kawasan Jumlah Lokasi Pemberian Rekomendasi Kawasan Keselamatan Operasional 100 bangunan bangunan bangunan bangunan bangunan bangunan Dinas Keselamatan Operasional Penerbangan Penerbangan Sub Kegiatan : Pembinaan Keselamatan bagi Nelayan Jumlah Nelayan yang Mengikuti Pembinaan Keselamatan 50 orang - 50 orang orang orang orang orang Dinas Sub Kegiatan : Penjagaan Perlintasan Kereta Api Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penjagaan Perlintasan Kereta Api 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas DED Prasarana Lalu Lintas Jalan 8 dokumen - 8 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Sub Kegiatan : DED Prasarana Lalu Lintas Jalan Jumlah Dokumen DED Prasarana Lalu Lintas Jalan Yang Tersusun 1 dokumen - 1 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas 4. Peningkatan Sistem Manajemen City Logistik 5. Meningkatkan Kualitas Udara dan Air 6. Penyediaan Dan Optimalisasi Sistem Angkutan Umum Massal Yang Nyaman, Aman, Cepat, yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan 4.1 Mengoptimalkan Sistem Manajemen Angkutan Barang 5.1 Mengoptimalkan Pengelolaan Lingkungan untuk Menekan Pencemaran Udara dan Air 6.1Mengendalikan Kelaikan Jalan Kendaraan Angkutan Umum. Persentase Penyelesaian Surat Pengantar Pendaftaran Angkutan Barang Tingkat pemenuhan aspek administrasi dan aspek teknis pelaku Kegiatan Usaha terhadap Pengelolaan Lingkungan Persentase Kendaraan Angkutan Umum yang Memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan Sub Kegiatan : Kajian Pengembangan ATCS-ITS di Sub Kegiatan : Lomba Tertib Berlalu Lintas Sub Kegiatan : Penyelenggaraan Andalalin Sub Kegiatan : Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas Sub Kegiatan : Survey Kinerja Lalu Lintas Jumlah Dokumen Kajian Pengembangan ATCS-ITS di Yang Tersusun Unit Kerja SKPD Penanggung jawab 1 dokumen - 1 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Waktu Pelaksanaan Kegiatan Lomba Tertib Berlalu Lintas 1 kali - 1 kali kali kali kali kali Dinas Jumlah Dokumen Penyelenggaraan 2 dokumen - 2 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Andalalin Yang Tersusun Jumlah Dokumen Penyelenggaraan 4 dokumen - 3 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Manajemen Lalu Lintas Yang Tersusun Jumlah Dokumen Kegiatan Survey Kinerja 2 kali - 2 kali kali kali kali kali Dinas Lalu Lintas Yang Tersusun Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Penyelenggaraan Waktu Pelaksanaan Penyelenggaraan 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Transportasi Bagi Pelajar Transportasi Bagi Pelajar Sub Kegiatan : Penyelenggaraan Waktu Pelaksanaan Penyelenggaraan 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Transportasi Bagi Pelajar Transportasi Bagi Pelajar Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Program Manajemen Lalu Lintas Rata-Rata Waktu Tempuh Kendaraan 120,4 menit - 112,875 menit ,235 menit ,333 menit ,0526 menit ,30 menit Dinas Angkutan Barang Barang dari dan Menuju Hub Kegiatan : Penyelenggaraan Jumlah Dokumen Kegiatan 2 dokumen - 2 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Pelayanan Aksesibilitas Angkutan Penyelenggaraan Pelayanan Aksesibilitas Barang Angkutan Barang Yang Tersusun Sub Kegiatan : Survey Kinerja Angkutan Barang Jumlah Dokumen Hasil Kegiatan Survey Kinerja Angkutan Barang Yang Tersusun 2 dokumen - 2 dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen Dinas Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Program Pengendalian dan Pengawasan Persentase Ketaatan/Kepatuhan Kegiatan 0% - 0% % % % % Dinas Dampak Lingkungan Usaha Terhadap Aspek Lingkungan Kegiatan : Pengendalian Pencemaran Waktu Pelaksanaan Kegiatan 51 kali - 51 kali kali kali kali kali Dinas Udara Dari Sumber Bergerak Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sub Kegiatan : Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor Sub Kegiatan : Pengujian Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Sumber Bergerak Jumlah Orang Yang Hadir Dalam Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor 50 orang - 50 orang orang orang orang orang Dinas Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengujian Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor 51 kali - 51 kali kali kali kali kali Dinas Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Program Pengembangan Sistem Rata-Rata Headway Angkutan Umum 26 menit - 26 menit menit menit menit menit Dinas Transportasi Berkelanjutan (Angkot/Feeder) Rata-Rata Headway Angkutan Umum (Bus 43,32 menit - 43,32 menit 42,57 menit 42,50 menit 41,83 menit 40,54 menit Dinas ) Persentase Penyediaan Sarana Prasarana 100% - 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Pendukung Transportasi Berkelanjutan Kegiatan : Pengelolaan Terminal Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Angkutan Umum Terminal Angkutan Umum Sub Kegiatan : Operasional Waktu Pelaksanaan Operasional 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Pengelolaan Terminal Pengelolaan Terminal Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Pengembangan Angkutan Jumlah Koridor Pengembangan Angkutan 2 layanan - 2 layanan layanan layanan layanan layanan Dinas Umum Massal Perkotaan Umum Massal Perkotaan Sub Kegiatan : Operasional Waktu Pelaksanaan Operasional 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas Penunjang Pelaksanaan Penunjang Pelaksanaan Pengembangan Pengembangan Angkutan Massal Angkutan Massal Sub Kegiatan : Peningkatan Jumlah Koridor Peningkatan Kualitas 2 layanan - 2 layanan layanan layanan layanan layanan Dinas Kualitas Layanan Angkutan Umum Layanan Angkutan Umum Sub Kegiatan : Sosialisasi Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi 350 orang orang orang orang orang orang Dinas Angkutan Umum Angkutan Umum Penunjang Kinerja poin poin poin poin poin poin Dinas Kegiatan : Penyelenggaraan Jumlah Pelayanan Perijinan Angkutan ijin ijin ijin ijin ijin ijin Dinas Pelayanan Angkutan Umum Umum Yang Dikeluarkan Sub Kegiatan : Koordinasi Forum Jumlah Pelaksanaan Koordinasi Forum 12 kali - 12 kali kali kali kali kali Dinas LLAJ LLAJ Sub Kegiatan : Pemilihan Abdi Jumlah Pelaksanaan Pemilihan Abdi Yasa 1 kali - 1 kali kali kali kali kali Dinas Yasa Teladan Teladan Sub Kegiatan : Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum Sub Kegiatan : Survey Indikator Kinerja Angkutan Umum Jumlah Perijinan Angkutan Umum Yang Dikeluarkan ijin ijin ijin ijin ijin ijin Dinas Jumlah Dokumen Survey Indikator Kinerja Angkutan Umum Yang Tersusun 2 kali - 2 kali kali kali kali kali Dinas Penunjang Kinerja Poin poin poin poin poin poin Dinas Lokasi 50

56 C. ANALISIS PROGRAM / KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAUPUN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Wujud penunjang program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun pencapaian kinerja Dinas Tahun 2016 dengan menerima berbagai Penghargaan diantaranya : 1. Wahana Tata Nugraha Berdasarkan Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor: KP. 588 Tahun 2016 tentang Penerima Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) untuk Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Tahun 2016, dinyatakan sebagai penerima Piala Wahana Tata Nugraha Tahun 2016 untuk Kategori Raya, yang merupakan penerimaan Piala WTN yang ke 21 sejak tahun Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) diserahterimakan langsung oleh Budi Karya Sumadi selaku Menteri Republik Indonesia dan diahadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla pada : Hari/Tanggal : Selasa / 31 Januari 2017 Pukul : WIB s.d. Selesai Tempat : Istana Negara Republik Indonesia Tahapan penilaian dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali, antara lain: a. Tahap I : Penilaian Administrasi berupa pengisian formulir Isian dengan metode KPI (Key Performance Indicators), Penilaian oleh Panitia Tingkat Propinsi; b. Tahap II : Penilaian Tekhnis dan Operasional Bidang Transportasi berupa survey Lapangan terkait kinerja penyelenggaraan sistem Lalu Lintas dan Angkutan dan Verifikasi kebenaran formulir KPI oleh Panitia Tingkat Propinsi dan Panitia Tingkat Pusat; c. Tahap III : Penilaian Komitmen Pemerintah (Political Will) terkait pembangunan dan pengembangan sistem transportasi perkotaan. Suatu tahap penilaian harus dilewati dan dinyatakan lulus sebelum bisa memasuki tahapan penilaian berikutnya. telah dinyatakan lulus 51

57 pada ketiga tahapan tersebut dan dinyatakan sebagai pemenang Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Raya Tahun Penghargaan Wahana Tata Nugraha ke 21 pada tahun 2016 ini bukan semata-mata formalitas kota surabaya mengikuti lomba, tapi penghargaan ini adalah cerminan bahwa warga Berperilaku tertib lalu lintas. Beberapa program unggulan dari Pemerintah yang di laksanakan oleh Dinas guna mendukung tercapainya Tertib Lalu Lintas sehingga Pemkot mendapatkan Piala Penghargaan Wahana Tata Nugraha Lalu Lintas Kategori Raya : a. Pemkot dipandang konsisten dalam melaksanakan perencanaan dibidang transportasi dan memberikan porsi anggaran transportasi yang meningkat cukup signifikan dari tahun ke tahun. b. Sistem ITS - ATCS yang sudah sangat baik dan terintegrasi dengan media sosial yang sangat banyak diminati warga, sehingga masyarakat dapat mengetahui titik titik kepadatan lalu lintas dengan sangat mudah. c. Command Centre sebagai pelayanan terpadu dalam merespons aduan darurat masyarakat. d. Pelayanan SIM Online di Satlantas Polrestabes. e. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Online. f. Pemenuhan sarana prasarana pejalan kaki seperti pedestrian, penyebrangan jalan dengan pelindung ( PCTL), pembangunan jalan (Frontage Road, Jalan Lingkar Luar) yang bertujuan memecah konsentrasi kepadatan lalu lintas di dalam kota, dan memudahkan akses dari pinggiran kota ke tengah kota. g. Indonesia Road Safety Award (IRSA) penghargaan terhadap Kabupaten / untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan praktek keselamatan di jalan raya. h. Lajur khusus sepeda yang sangat baik sudah hampir di seluruh jalan-jalan di surabaya. i. Pemantauan kota melalui CCTV. j. Kelengkapan perlengkapan jalan yang sudah sangat baik dan terawat seperti Rambu, Marka, APILL, JPO ( Jembatan Penyebrangan Orang ), dan PJU. 52

58 k. Partisipasi masyarakat terhadap kepedulian permasalahan lalu lintas sangat tinggi, masukan saran dari warga terkait kontrol dan pengawasan cukup tinggi. l. Perilaku pengguna jalan di sudah sangat disiplin dalam berlalu lintas. m.secara konsisten Pemkot berhasil membangun pendidikan berlalu lintas bagi anak - anak usia dini mulai tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. n. Mampu memberikan edukasi terhadap awak kendaraan angkutan umum. Dokumentasi Penghargaan WTN

59 2. Indonesia Road Safety Award Tahun 2016 Indonesia Road Safety Award (IRSA) adalah program penghargaan terhadap kota dan kabupaten terbaik dalam hal penerapan program-program keselamatan di jalan raya. Semangat dari program IRSA adalah untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Kab/ agar terus bekerja keras menerapkan pilar-pilar road safety di lingkungan pemerintahannya. IRSA merupakan rangkaian kegiatan dari I Wanna Get Home Safely! (IWGHS) yang diselenggarakan oleh Adira Insurance bekerja sama dengan Majalah SWA. Perhelatan Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2016 telah mengumumkan bahwa kembali meraih juara. Pengumuman dihelat pada Selasa (06/12/2016) di Hotel JW Marriott Jakarta. menang dalam 5 Pilar kategori dengan penduduk diatas 1 juta jiwa. IRSA digelar sebagai wujud untuk menjaga keselamatan dan mengurangi kecelakaan di jalan yang diselenggarakan oleh Adira Insurance. Semangat dari program IRSA adalah untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Kab/ agar terus bekerja keras menerapkan pilar-pilar road safety di lingkungan pemerintahannya. Keberhasilan dalam IRSA 2016 tidak terlepas dari program yang telah dijalankan oleh Pemerintah dalam rangka keselamatan transportasi di jalan. Program-program tersebut antara lain Peningkatan perilaku tertib lalu lintas, peningkatan dan pengawasan kendaraan yang berkeselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, pemenuhan jalan yang berkeselamatan, dan penanganan kecelakaan lalu lintas. Acara pengumuman dihadiri langsung oleh Menteri Ir. Budi Karya Sumadi, Plt Kepala Dinas, Ir. Irvan Wahyudrajad, M.MT dan Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub, Subagio Utomo, SH. MM. 54

60 Dokumentasi Indonesia Road Safety Awards (IRSA)

61 3. MARKPLUS WOW SERVICE EXCELLENCE AWARD 2016 Perhelatan Markplus Wow Service Excellence Award 2016 telah mengumumkan bahwa Dinas berhasil meraih peringkat teratas. Pengumuman dihelat pada Selasa, 23 Agustus 2016 di Hotel Santika Premiere. Dinas (Dishub) menang dalam kategori Public Services, piagam penghargaan diterima langsung oleh Ir. Irvan Wahyudrajad, M.MT selaku Plt Kepala Dinas. Adapun yang menjadi champion terbaik setelah Dishub adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Dinas Sosial. 3 champion terbaik ini berhasil mengungguli beberapa nominator-nominator lainnya yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan tata Ruang, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Satuan Polisi Pamong Praja. Acara dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Sarpras Dishub, Dra. Novelija, S.H., Kepala Pengendalian dan Operasional Dishub H. Subagio Utomo, S.H., M.M, Plt. Kepala Terminal Purabaya Soesandi Ismawan, S.SiT, M.MT, Bendahara Dishub, Hariyono, S.E. Markplus Wow Service Excellence Award 2016 digelar sebagai wujud semangat untuk selalu meningkatkan kualitas terhadap pelayanan publik. Dinas terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dokumentasi Penghargaan Markplus Wow Service Excellence Award

62 57

DATA JUMLAH MIKROLET DI KOTA SURABAYA 2017

DATA JUMLAH MIKROLET DI KOTA SURABAYA 2017 DATA JUMLAH MIKROLET DI KOTA SURABAYA 2017 NO. KODE TRAYEK JUMLAH 1 2 3 4 1 BJ Benowo-Kalimas Barat PP. 157 2 BK Bangkingan-Karang Pilang PP. 12 3 BM Bratang-Perumnas Menanggal PP. 40 4 C Pasar Loak/Sedayu-Karang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN 2014 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN 2014 Lampiran II : PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA No KEGIATAN PENETAPAN KINERJA Indikator Sasaran Uraian Kegiatan Satuan Anggaran Setelah PAK % Capaian Kinerja Total Realisasi

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 IKHTISAR EKSEKUTIF... 3 BAB I PENDAHULUAN... 6 A. Latar Belakang... 6 B.

Lebih terperinci

Kondisi Jalan Beraspal dan Kelas Jalan Road Length by Type of Road Surfaces, Condition of Asphalted Roads and Road Classifications

Kondisi Jalan Beraspal dan Kelas Jalan Road Length by Type of Road Surfaces, Condition of Asphalted Roads and Road Classifications Tabel : 08.01.01 Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan, Kondisi Jalan Beraspal dan Kelas Jalan Road Length by Type of Road Surfaces, Condition of Asphalted Roads and Road Classifications 2006 2010 U r

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

BAB III AKUNTABILITAS KERJA BAB III AKUNTABILITAS KERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan Kota Malang Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Semakin berkembang suatu wilayah maka kebutuhan transportasi akan semakin meningkat dan permasalahan di dalamnya pun akan bertambah. Masyarakat dituntut untuk memiliki mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan dan penganggaran daerah secara partisipatif sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Lampiran. Lampiran Data Kota Surabaya

Lampiran. Lampiran Data Kota Surabaya Lampiran Data Kota Surabaya 0 Lampiran 1. Rute/Trayek dan Jumlah Armada (Mikrolet) yang Terdaftar di Kota Surabaya NO KODE LYN RUTE PANJANG JUMLAH 1 BJ Benowo - Kalimas Barat PP 41 156 2 BK Bangkingan

Lebih terperinci

Profil SKPD Profil Kedudukan

Profil SKPD Profil Kedudukan Profil SKPD Profil Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah Kabupaten Bantul sebagai daerah otonom melaksanakan beberapa kewenangan sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2003. Sebagai implementasi

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4)

(1) (2) (3) (4) Tabel : 08.01.01 Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan, Kondisi Jalan Beraspal dan Kelas Jalan Road Length by Type of Road Surfaces, Condition of Asphalted Roads and Road Classifications 2007-2011 U r

Lebih terperinci

RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG Visi : Terwujudnya Pelayanan Perhubungan yang Handal, Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan Perumusan Penjelasan Visi Perubahan Renstra DISHUB

Lebih terperinci

jalan 2 Sosialisasi Kebijakan di Bidang 115,000,000 Seksi Bimbingan - 3.4

jalan 2 Sosialisasi Kebijakan di Bidang 115,000,000 Seksi Bimbingan - 3.4 A. UTAMA Meningkatnya infrastruktur - Jumlah Pelabuhan 1 Terminal 1 Program Pembangunan Prasarana 1,352,400,000 wilayah yang berkualitas dan Laut/Udara/Terminal dan Fasilitas Perhubungan terintegrasi untuk

Lebih terperinci

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.07. - PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA Dadang Supriyatno Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Gedung A4 Kampus Unesa Ketintang Surabaya dadang_supriyatno@yahoo.co.id Ari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalu lintas dan angkutan jalan memegang peranan penting dalam menunjang, memperlancar dan meningkatkan pembangunan perekonomian baik regional maupun nasional. Kendaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2011 URUSAN PEMERINTAHAN 1 0 Perhubungan 1 0 0100 Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 SURABAYA, SEPTEMBER 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

: PERHUBUNGAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING

: PERHUBUNGAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.07. - PERHUBUNGAN : 1.07.01. - DINAS PERHUBUNGAN KODE REKENING 1.07.1.07.01.00.00.4. PENDAPATAN DAERAH 3.992.616.500,00 1.07.1.07.01.00.00.4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 11 Tahun 2016 30 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perhubungan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 TAHUN 2017 29 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Transportasi 2. 1. 1 Pengertian Transportasi Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan (destination). Perjalanan adalah pergerakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada

Lebih terperinci

Persentase ruas jalan yang memenuhi standar keselamatan lalu lintas. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. Seksi Sarana Lalu Lintas

Persentase ruas jalan yang memenuhi standar keselamatan lalu lintas. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. Seksi Sarana Lalu Lintas Tujuan 1 : Terwujudnya sarana dan prasarana perhubungan yang bermanfaat keselamatan berlalu Sasaran 1 : Meningkatnya Sarana dan Prasarana dalam upaya keselamatan berlalu IKU 1: Persentase ruas jalan yang

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) PADA KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG KOMPONEN SAKIP 1. Perencanaan Kinerja 2. Pengukuran Kinerja 3. Pelaporan Kinerja 1. RENSTRA 2013-2018

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG . BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN

Lebih terperinci

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 DASAR: 1. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah 2. Peraturan Bupati Blitar Nomor 53 Tahun 2016 Tentang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 188/ / /KPTS/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 188/ / /KPTS/2017 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS PERHUBUNGAN JL. Raya Dandong Nomor 53 - Srengat Telepon/Faximile (0342) 555330 Email : dishub@blitarkab.go.id KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR NOMOR

Lebih terperinci

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 VISI DAN MISI BUPATI VISI MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING 6 MISI: MISI I MENINGKATKAN TARAF KEHIDUPAN MASYARAKAT TUJUAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : : Dr. HANDI

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1/2015 28 January 2015 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2016-2021 DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU Jalan Raya Belilas Km. 06 Pematang Reba

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN A. RENCANA STRATEGIK Renstra ini digunakan setiap tahun sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan acuan bagi penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran. Renstra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN Peran strategis kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Pelaksanaan Pekerjaan 02/02/ /11/ /01/ /12/ /01/ /12/2016

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Pelaksanaan Pekerjaan 02/02/ /11/ /01/ /12/ /01/ /12/2016 RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN BADNG : DINAS PERHBNGAN KOMNIKASI DAN INFORMATIKA TAHN ANGGARAN : 2016 1 Pengawasan dan Pengendalian Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga

Lebih terperinci

Program dan Kegiatan SKPD Kota Prabumulih Tahun Prakiraan Maju Tahun 2018 Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Kode

Program dan Kegiatan SKPD Kota Prabumulih Tahun Prakiraan Maju Tahun 2018 Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Kode Program dan Kegiatan SKPD Tahun 207 SKPD : Dinas Perhubungan Urusan : Perhubungan Rencana Tahun 207 Prakiraan Maju Tahun 208 Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Kode Indikator Kinerja Program/Sasaran

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA

PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERUBAHAN RENCANA KERJA Kota Tahun Anggaran 2017 i DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang... 1 I.1.1. Pengertian Renja... 1 I.1.2. Proses penyusunan Renja... 1 I.1.3.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 46 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Dinas Perhubungan 1. Sejarah Dinas Perhubungan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 No. 31/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 EKONOMI BALI TRIWULAN I-2017 TUMBUH SEBESAR 5,75% (Y-ON-Y) NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR 1,34% (Q-TO-Q) Total perekonomian Bali

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA KO T A P R A D J A JO J G A K TA R A LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor: 216 Tahun 2005 Seri: D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 186 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN FUNGSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA . PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI & INFORMATIKA KOTA PADANG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI & INFORMATIKA KOTA PADANG RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI & INFORMATIKA KOTA PADANG PROGRAM / KEGIATAN LAINNYA No. A URUSAN WAJIB Urusan Perhubungan I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR Drs. I S M U N I, MM Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar 2017 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), 2010-2016 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4 848 847.7 5 422 596.4 6 137 535.9 6 879 709.2 7 610 994.1 8 399 150.1

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

T E N T A N G WALIKOTA SURABAYA,

T E N T A N G WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 49 TAHUN 2013 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN TARIF PENUMPANG KELAS EKONOMI UNTUK ANGKUTAN ORANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN. Rencana Strategis

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN. Rencana Strategis PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN Rencana Strategis Tahun 2011-2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 IKHTISAR EKSEKUTIF... 3 - Visi Misi... 3 - Pengukuran Indikator Kinerja Program... 3 - Pengukuran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan :. 07 Urusan Wajib Organisasi :. 07. 0 DINAS PERHUBUNGAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

Lebih terperinci

TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa untuk mengurangi

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA URAIAN JUMLAH ,

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA URAIAN JUMLAH , LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2014 TANGGAL 30 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : : 1.07. - PERHUBUNGAN 1.07.01.

Lebih terperinci

T E N T A N G WALIKOTA SURABAYA,

T E N T A N G WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2013 T E N T A N G PENETAPAN TARIF PENUMPANG KELAS EKONOMI UNTUK ANGKUTAN ORANG DALAM TRAYEK DAN PEMBERIAN PERSETUJUAN TARIF PENUMPANG UNTUK ANGKUTAN

Lebih terperinci

DASAR HUKUM : Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo

DASAR HUKUM : Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PONOROGO DASAR HUKUM : Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo TUGAS : Dinas Perhubungan mempunyai

Lebih terperinci

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2012 LINGKUNGAN HIDUP. Bandar Udara. Pembangunan. Pelestarian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012 INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012 KABUPATEN : BANDUNG SKPD/ UNIT KERJA : DINAS PERHUBUNGAN URUSAN / BIDANG : PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TUGAS DAN FUNGSI : MERUMUSKAN KEBIJAKSANAAN TEKNIS

Lebih terperinci

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

31/12/ :07 URUSAN PEMERINTAHAN PERHUBUNGAN DINAS PERHUBUNGAN ORGANISASI : Nomor Tanggal. Lampiran I.

31/12/ :07 URUSAN PEMERINTAHAN PERHUBUNGAN DINAS PERHUBUNGAN ORGANISASI : Nomor Tanggal. Lampiran I. Lampiran I.2 : Nomor Tanggal : : 1/12/2014 10:07 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA RINCIAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASISI, PENDAPATAN, BELANJA DAERAH DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480] UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480] BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 54 Barangsiapa mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD. Drs. PUDJI HARTANTO, MM

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD. Drs. PUDJI HARTANTO, MM PERJANJIAN KINERJA Direktorat Jenderal Perhubungan Tahun 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatnya penyusunan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 JANUARI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH. Nomor : 800 / 5601 / Sekretariat Tanggal : 02 Desember 2013

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH. Nomor : 800 / 5601 / Sekretariat Tanggal : 02 Desember 2013 SWAKELOLA PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH Nomor : 800 / 5601 / Sekretariat Tanggal : 02 Desember 2013 PENGGUNA ANGGARAN (PA) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA

Lebih terperinci

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan. LAMPIRAN XII : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : 20 Oktober 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG DINAS PERHUBUNGAN I. TUGAS POKOK. Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DAFTAR ISI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM... 4 BAB II ASAS DAN TUJUAN... 6 BAB III RUANG LINGKUP KEBERLAKUAN UNDANG-UNDANG...

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.119,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

Dokumen RUP Tahun Anggaran 2018

Dokumen RUP Tahun Anggaran 2018 Dokumen RUP Tahun Anggaran 2018 SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 13 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 13 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 35 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 13 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN,

Lebih terperinci

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN NGANJUK I. TUGAS POKOK Dinas Perhubungan mempunyai tugas

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 76 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN TARIF

Lebih terperinci