RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KELAPA SAWIT BERBASIS WEB ANDI SETIAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KELAPA SAWIT BERBASIS WEB ANDI SETIAWAN"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KELAPA SAWIT BERBASIS WEB ANDI SETIAWAN P e PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

2 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit salah satu primadona sektor agribisnis Indonesia memang telah menggairahkan perekonomian Indonesia dan sangat bermanfaat di beberapa daerah pelosok Indonesia. Kelapa sawit dengan manfaatnya yang begitu banyak dimana komoditas ini dapat dibuat menjadi beberapa produk turunan yang bernilai ekonomis sangat diminati bagi para pelaku industri dewasa ini. Industri Pengolahan kelapa sawit pun terus bergairah dikarenakan hargan CPO yang cenderung stabil. Dalam dasawarsa terakhir banya perusahaan nasional maupun multinasional menginvestasikan modalnya untuk industri ini dikarenakan prospeknya yang cukup menjanjikan. Kelapa sawit sangat bermanfaat, mulai dari industri makanan sampai industri kimia. Data selengkapnya mengenai produk dan penggunaan minyak sawit dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Pemanfaatan Industri Makanan Produk obat-obatan dan kosmetik Industri berat dan ringan Industri Kimia Keterangan Mentega, shortening, coklat, additive, es cream, pakan ternak, minyak goreng. Krim, shampoo, lotion, pomade, vitamin and beta carotene. Industri kulit (untuk membuat kulit halus dan lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi atau temperatur tinggi), cold rolling and fluxing agent pada industri perak, dan juga sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga di industri logam. Bahan kimia yang digunakan untuk detergen, sabun, dan minyak. Sisa - sisa dari industri minyak sawit, dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler, bahan semir furniture, bahan anggur. Total produksi minyak sawit dunia diperkirakan lebih dari 45 juta ton, dengan Indonesia dan Malaysia sebagai produsen dan eksportir utama dunia. Importir utama di antaranya India, Cina, dan Uni Eropa. Industri minyak sawit

3 2 mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir, dan menjadi kontributor penting dalam pasar minyak nabati dunia. Permintaan akan minyak sawit terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan banyaknya negara maju yang beralih dari penggunaan lemak-trans ke alternatif yang lebih sehat. Minyak sawit sering digunakan sebagai pengganti lemak-trans karena merupakan salah satu lemak nabati sangat jenuh yang berbentuk semi-padat pada suhu kamar, dan relative murah. Perdagangan minyak sawit dunia meningkat secara signifikan karena kenaikan permintaan dunia. Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia dan industri ini merupakan sector ekspor pertanian yang paling tinggi nilainya selama dasawarsa terakhir. Industri minyak sawit merupakan kontributor penting dalam produksi di Indonesia. Pada 2011 diperkirakan Indonesia memproduksi lebih dari 23.5 juta ton minyak sawit, dengan volume ekspor mencapai juta ton CPO. Industri ini juga berkontribusi dalam pembangunan daerah, sebagai sumber daya penting untuk pengentasan kemiskinan melalui budidaya pertanian dan pemrosesan selanjutnya. Produksi minyak sawit menjadi jenis pendapatan yang dapat diandalkan oleh banyak penduduk miskin pedesaan di Indonesia. Menurut satu sumber, sektor produksi kelapa sawit di Indonesia dapat menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 6 juta orang dan mengentaskan mereka dari kemiskinan. Lebih dari 6,6 juta ton minyak sawit dihasilkan oleh petani kecil yang memiliki lebih dari 41 persen dari total perkebunan kelapa sawit. Pada 2006, didapati sekitar 1,7-2 juta orang bekerja di industri kelapa sawit. Keberlangsungan industri kelapasawit dari hulu hingga hilir harus terus dilakukan pengembangan baik dari sisi penanaman hinga produksi tanpa melupakan dampaknya terhadap lingkungan. Kebutuhan akan informasi yang terintegrasi dan mudah diakses oleh semua stake holder dalam industri kelapa sawit dari mulai informasi lahan, system budidaya, hingga harga Tandan buah segar dan harga CPO mutlak dibutuhkan guna terciptanya industri yang presisi. Semakin majunya dunia internet sangat mendukung untuk mengakses informasi kapanpun dan dimanapun, hal ini pun sangat bermanfaat guna membangun sistem informasi agribisnis kelapa sawit berbasis web.

4 3 1.2 Rumusan Masalah Informasi merupakan suatu hal yang penting untuk mengetahui fakta yang terjadi dan menggunakan fakta tersebut untuk melakukan langkah-langkah di masa yang akan datang. Minim dan tidak terintegrasinya sebuah sistem informasi agribisnis kelapa sawit menjadi sebuah permasalahan bagi petani dan stake holder lainnya guna melakukan kegiatan di industri ini. Dalam industri agribisnis kelapa sawit sistem informasi berbasis web yang terintegrasi dari kegiatan on farm hingga off farm dan mudah diakses dengan user (stake holder industri kelapa sawit) sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan industri guna tercapainya produksi yang optimal. 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan tugas paper ini adalah untuk mengkaji pembuatan sistem informasi berbasis web dari industri agribisnis kelapa sawit yang dapat memenuhi kebutuhan informasi para pelaku industri ini dimulai dari kegiatan on farm hingga off farm.

5 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal dari Amerika. Brazil dipercaya sebagai tempat di mana pertama kali kelapa sawit tumbuh. Dari tempat asalnya, tanaman ini menyebar ke Afrika, Amerika Equatorial, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan. Benih kelapa sawit pertama kali yang ditanam di Indonesia pada tahun 1984 berasal dari Mauritius, Afrika. Perkebunan kelapa sawit pertama dibangun di Tanahitam, Hulu Sumatera Utara oleh Schadt (Jerman) padatahun 1911 ( 2.2 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ}. Secara garis besar buah kelapa sawit terdiri dari serabut buah (pericarp) dan inti (kernel). Serabut buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan luar atau kulit buah yang diseb but pericarp, lapisan sebelah dalam disebut mesocarp atau pulp dan lapisan paling dalam disebut endocarp. Inti kelapa sawit terdiri dari lapisan kulit biji (testa), endosperm dan embrio. Mesocarp mengandung kadar minyak rata-rata sebanyak 56%, inti (kerne l) mengandung minyak sebesar 44%, dan endocarp tidak mengandung minyak. Minyak kelapa sawit seperti umumnya minyak nabati lainnya adalah merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, sedangkan komponen penyusunnya yang utama adalah trigliserida dan nontrigliserida (Pasaribu, 2004). 2.3 Sistem Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systeme yang mempunyai pengertian : 1. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian. 2. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponenkomponen secara teratur. Perkataan sistem dalam bahasa Indonesia adalah cara, metode atau teknik. Pengertian sistem yang lain adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unit-unit

6 5 kesatuan yang saling bekerjasama dan saling ketergantungan untuk mencapai tujuan usaha tertentu. Ciri-ciri atau sifat-sifat sistem adalah : 1. Terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi. 2. Mempunyai lingkungan luar. 3. Mempunyai interface (jalinan). 4. Terdiri dari masukan, pengolahan dan keluaran. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan dimaksudkan supaya sistem dapat beroperasi sedangkan sinyal untuk mendapatkan keluaran. Keluaran adalah hasil dari energi yang diperoleh dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisi pembuangan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran sari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. (Jogiyanto dalam Sebayang, 2010) 2.4 Informasi informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan dating. Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Relevan artinya Informasi yang diinginkan benar-benar ada relevansi dengan masalah yang dihadapi. 2. Kejelasan artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan.

7 6 3. Akurasi artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara teliti dan lengkap. 4. Tepat waktu artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir. (Gordon B. Davis dalam Sebayang 2010). 2.5 Sistem Informasi Sistem dalam lingkup informasi didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan atau sasaran (Wilkinson & Cerullo dalam Mudjiati, 2008). Komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan informasi untuk tujuan membantu perencanaan, pengendalian, koordinasi dan pengambilan keputusan organisasi. Menurut Wilkinson dalam Mudjiati (2008) sistem informasi merupakan suatu kerangka kerja di mana sumber daya (manusia dan komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Fungsi sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan, dan menghasilkan keluaran. Agar dapat menjalankan fungsi ini, sistem akan memiliki komponen-komponen input, proses, keluaran dan kontrol untuk menjamin bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga dapat untuk pembuatan keputusan. Data adalah representasi suatu obyek. Misalnya: mahasiswa diwakili oleh Nomor Induk Mahasiswa (NIM), maka nomor induk mahasiswa adalah data. Data yang belum diolah belum dapat dipergunakan untuk pengambilan suatu keputusan. DATA PENGOLAHAN DATA INFORMASI Apabila masing-masing pengertian di atas digabung, akan diperoleh pengertian sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat diperoleh suatu keputusan yang terbaik.

8 7 Menurut O Brien (1996) dalam Mudjiarti (2008) di dalam sistem informasi terdapat 4 komponen utama. Keempat komponen utama tersebut adalah: 1 Sumber daya manusia Yang termasuk dalam sumber daya manusia dalam sistem informasi adalah end user dan IT specialist. End user adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi, sedangkan IT specialist adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan. Yang termasuk dalam kalangan ini adalah system analyst, programer, operator komputer dan staf sistem informasi yang lainnya. Secara singkat, system analyst merancang sistem informasi berdasar permintaan informasi dari end user. Programer menyiapkan program komputer berdasarkan spesifikasi dari system analyst, sedangkan operator computer mengoperasikan sistem informasi. 2. Sumber daya perangkat keras Perangkat keras meliputi semua perangkat fisik dan material yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara khusus, perangkat keras tidak hanya meliputi mesin-mesin seperti komputer, tetapi juga semua media penyimpanan data. Contoh dari perangkat keras dalam sebuah sistem informasi yang berbasis komputer adalah: a. Sistem komputer Misalnya komputer personal, mainframe dan server. b. Periperal komputer Misalnya alat input seperti mouse dan keyboard serta perangkat output seperti monitor, printer dan media penyimpanan data seperti disket dan harddisk. c. Jaringan telekomunikasi Jaringan telekomunikasi meliputi komputer, kartu jaringan dan perangkat lain yang saling terhubung oleh berbagai media telekomunikasi dalam sebuah organisasi. 3. Sumber daya perangkat lunak Sumber daya perangkat lunak meliputi semua kumpulan perintahperintah pemrosesan informasi. Konsep ini tidak hanya meliputi suatu kumpulan perintah bernama program yang mengatur dan mengontrol perangkat keras komputer,

9 8 tetapi juga kumpulan perintah pemrosesan informasi untuk sumber daya manusianya. Hal tersebut disebut dengan prosedur. Contoh dari perangkat lunak antara lain: a. Perangkat lunak sistem Berfungsi untuk mengontrol dan mendukung operasi dari sebuah sistem komputer. Misalnya sistem operasi ( Linux, Windows dan lainlain). b. Perangkat lunak aplikasi Hal ini meliputi program-program yang secara langsung mengatur penggunaan komputer untuk keperluan tertentu oleh end users. Contohnya antara lain software pengolah data,,spreadsheet, dan pengolah gambar. c. Prosedur Adalah instruksi-instruksi kepada pengguna sistem informasi. Contohnya petunjuk penggunaan sebuah perangkat lunak. 4. Data Data lebih dari sekedar bahan mentah dari sebuah sistem informasi. Konsep dari data telah menjadi luas bagi manajer dan profesional sistem informasi. Mereka menyadari bahwa sumber daya berharga bagi organisasinya. Sumber daya data dari sebuah sistem informasi biasanya dibagi menjadi 2, yaitu: a. Database Memproses dan mengorganisasi data b. Knowledge bases Terdiri dari berbagai macam bentuk seperti fakta dan aturan tentang sebuah subyek tertentu. Komponen sistem informasi sangat tergantung kepada proses di masingmasing perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi, teknologi komputasi dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan untuk mengirim data dari satu tempat ke tempat yang lain atau alat ke alat yang lain. Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk mengolah data-data. Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan.

10 9 3 METODOLOGI Perancangan sistem agribisnis kelapa sawit ini dilakukan dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Berikut struktur metode SDLC dalam pengembangan sistem informasi berbasis web. Deskripsi dalam tahapan SDLC adalah : 1. Planning Planning (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara sertaobservasi,. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.

11 10 2. Analisa Analisa Teknologi. Pada tahap ini Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver. Memerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess. Analisa informasi. Informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah : 1. Informasi persediaan ( stock ) produk 2. Informasi Harga Produk dan diskon Analisa User. Mengkatogorikan user yang digunakan dalam sistem informasiweb. User yang sudah memahami dan yang belum memahami. Analisa Biaya dan Resiko Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP) atau biaya kirim ke user. Resiko yang terjadi adalah tidak sampainya produk ke user atau penipuan dari user. Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user. Prototype adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user,

12 11 prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC. 3. Desain Desain Informasi Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain.. Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic. Database Application Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database. 4. Implementasi Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain. Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server. Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web.

13 12 4 PEMBAHASAN 4.1 Planning Pada tahap ini dilakukan pengkajian apa yang menjadi root cause dari pembuatan sistem. Pada tahap perencanaan ini dilakukan pengumpulan segala informasi dari end user (stake hoder industri kelapa sawit) melalui wawancara atau kuesioner. Informasi dalam sistem yang dibutuhkan oleh petani dan stake holder industri kelapa sawit lainnya adalah informasi mengenai penyebaran lahan kelapa sawit di Indonesia, karakteristik tanah di kebun, penanganan tanah, teknik budidaya kelapa sawit, forecasting produksi TBS (Tandan Buah Segar), Harga TBS, dan Harga CPO. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan stake holder industri ini dapat menyelesaikan masalah kebutuhan informasi yang terintegrasi dari off farm hingga on farm. Pada tahap perencanaan ini pun dilakukan feasible study untuk kelayakan dari sistem informasi agribisnis kelapa sawit. Studi kelayakan yang dilakukan meliputi 4 (empat) aspek, yaitu : 1. Kelayakan Organisasi Harus dilakukan studi apakah sistem informasi kelapa sawit yang akan dibangun dapat mendukng kemajuan industri kelapa sawit nasional. Tentunya dengan adanya sistem informasi agribisnis kelapa sawit dapat bermanfaat bagi industri kelapa sawit baik di industri hulu maupun hilir, dimana tersedia informasi dari penyebaran lahan kelapa sawit, jenis tanah, tatacara budidaya, produksi, hingga informasi harga guna menjadi bahan informasi bagi sector pemasaran di industri hilir. 2. Kelayakan Teknis Kemajuan teknologi internet serta teknologi perangkat lunak dan penyimpanan memungkinkan pembuatan sistem informasi berbasis web dengan informasi mengenai kelapa sawit yang terintegrasi.serta sistem yang dinamis. 3. Kelayakan Ekonomis

14 13 Analisa cost and benefit dilakukan pada studi kelayakan ekonomis. Harus diperhitungkang biaya dari pembuatan sistem informasi kelapa sawit ini serta keuntungannnya jika sistem ini ada. 4. Kelayakan Operasional Dengan mudahnya akses internet, melalui studi kelayakan operasional dapat diyakini bahwa nantinya sistem ini dapat diterima oleh user (stake holder industri kelapa sawit) 4.2 Analisa Analisa Teknologi. Pada tahap ini dilakukan analisa teknologi apa yang digunakan seperti pengunaan desain grafis diperlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver. Penyimpanan data dan pengolahan database diperlukan teknologi seperti oracle, Mysql, MS access. Analisa informasi. Analisis informasi diperlukan untuk menggali lebih jauh lagi, informasi apa yang diperlukan bagi petani sawit dan stake holder lainnya dalam industri kelapa sawit. Data yang akan menjadi sumber informasi dalam sistem ini terdiri dari data tetap dan data dinamis, kategori data tetap adalah :Teknik budidaya kelapa sawit, master jenisjenis kelapa sawit yang tumbuh di Indonesia. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap jam, hari, bulan, dan tahun. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah : 1. Peta penyebaran lahan Kelapa sawit di Indonesia 2. Produksi TBS (tandan buah segar) dan CPO serta produk turunan lainnya per bulan dan per provinsi 3. Harga TBS dan CPO serta harga produk turunan lainnya. 4. Negara tujuan eksport CPO dari Indonesia berikut nilai eksportnya per bulan 5. Forum Diskusi untuk para pelaku industri kelapa sawit (user)

15 14 Analisa Biaya dan Resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP) 4.3 Desain Pada tahap ini dilakukan desain tampilan tatap muka dengan user dimana pada kasus ini tampilan pada web dan menu-menu apa saja yang dapat ditampilkan dalam sistem informasi web yang dibuat. Tahap ini juga memodelkan seluruh proses yang ada,seperti proses penyimpanan data dan menampilkan data dari database. Berikut contoh tampilan statistik kelapa sawit dari sistem yang akan dibuat : Gambar 1. Tampilan Penyebaran lahan kelapa sawit di Indonesia Gambar 2. Tampilan Trend Harga CPO

16 Implementasi Pada tahap ini dilakukan instalasi dan penulisan program yang telah dianalisis dan dilakukan pemrograman data base kelapa sawit untuk ditampilkan ke dalam web. Pengujian desain menu informasi kelapa sawit dilakukan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan para stake holder industri kelapa sawit serta adanya pengujian web dan memeriksa ketepatan hasil yang dikeluarkan oleh sistem informasi kelapa sawit ini. Pemilihan hardware dan software untuk web server pun harus dilakukan dengan baik pada tahap ini guna menghindari ketidak tepatan sumber daya yang digunakan. Setelah sistem ini sudah live dan terintegrasi dengan data base perlu adanya maintenance secara berkala dan updation terhadapa database yang digunakan

17 16 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari rancang bangun sistem informasi kelapa sawit ini adalah perlu adanya suatu pusat informasi kelapa sawit yang dapat dinikmati oleh semua stake holder industri kelapa sawit dimana informasi yang idsajikan terintegrasi dari industri hulu (on Farm) hingga industri hilir (off farm). Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan para petani dapat mengakses infomasi yang dibutuhkan guna menjadi bahan pertimbangan dalam proses budidaya kelapa sawit serta peningkatan produksi Tandan buah segar Saran Perlu adanya pengembangan secara terus menerus bagi sistem informasi ini menuju ke sistem yang lebih dinamis seperti pengembangan forum bagi para pelaku industri serta informasi industri kelapa sawit di luar negeri dan mengintergasikan dengan sistem informasi lembaga lain yang terkait dengan kelapa sawit. Keaktualan data pun harus menjadi perhatian guna menghasilkan informasi yang paling terbaru terkait dengan perkembangan agribisnis kelapa sawit

18 17 6 DAFTAR PUSTAKA Anonim elib.unikom.ac.id [31 Desember 2011] Anonim Peta Komoditi Utama Sektor Primer dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia. regionalinvestment.com [31 Desember 2011] Mudjiati, Johanna Studi Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.Semarang.[Tesis] Pasaribu, Nurhaida Minyak Buah Kelapa Sawit. library.usu.ac.id [31 Desember 2011] Sebayang, HS repository.usu.ac.id [31 Desember 2011] Suhendra Indonesia Industri Optimistis Ekspor Sawit RI Tetap Tumbuh di detikfinance.com [31 Desember 2011]

Planning Feasible System Investigation. Analisa. Desain. Implementasi

Planning Feasible System Investigation. Analisa. Desain. Implementasi Tugas Software Process Tentang SDLC pada Web dan Mobile Apps Nama Kelompok : 1. Budi Psalmen Sitorus 2011 81 129 2. Michael Kojansow 2011 81 144 3. Muhammad Alfian 2011 81 009 Metode SDLC pada Web Struktur

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA STMIK PRINGSEWU LAMPUNG

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA STMIK PRINGSEWU LAMPUNG ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA STMIK PRINGSEWU LAMPUNG Suyono Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pringsewu Lampung Jl. Wismarini

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 SDLC (Software Development Life Cycle) SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS KELAPA SAWIT DI DAERAH SUMATERA

PELUANG BISNIS KELAPA SAWIT DI DAERAH SUMATERA PELUANG BISNIS KELAPA SAWIT DI DAERAH SUMATERA Disusun oleh Nama : Muhdarto Kelas : S1 TI 2J NIM : 10.11.4258 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 A. Abstraksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang terkait dengan proses belajar mengajar yang berdasarkan kepada

I. PENDAHULUAN. yang terkait dengan proses belajar mengajar yang berdasarkan kepada I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) merupakan mata kuliah khusus di semester enam dan tugas akhir mahasiswa Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Kegiatan PKPM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa Sawit Merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa Sawit Merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Hal BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kelapa Sawit Merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Hal ini di sebabkan karna dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN MEBEL BERBASIS WEB PADA MEBEL ANGKASA PEKALONGAN

SISTEM INFORMASI PENJUALAN MEBEL BERBASIS WEB PADA MEBEL ANGKASA PEKALONGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MEBEL BERBASIS WEB PADA MEBEL ANGKASA PEKALONGAN Bimo Hapsoro Seto 1 1. Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, UDINUS, Semarang,(50148), Indonesia E-mail: bimo.hapsoro.seto@gmail.com

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri.

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri. PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional Indonesia dalam jangka panjang, tentunya harus mengoptimalkan semua sektor ekonomi yang dapat memberikan kontribusinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum sektor pertanian dapat memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah dan tetap memperhatikan kelestarian

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Investigasi Sistem. Analisis Sistem. Desain Sistem. Pemeliharaan Sistem. Implementasi Sistem

MATERI DAN METODE. Investigasi Sistem. Analisis Sistem. Desain Sistem. Pemeliharaan Sistem. Implementasi Sistem MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mulai Maret 2011 sampai Mei 2012. Materi Alat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

APLIKASI PENGAJUAN KREDIT BERBASIS WEB PADA PT ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE

APLIKASI PENGAJUAN KREDIT BERBASIS WEB PADA PT ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE APLIKASI PENGAJUAN KREDIT BERBASIS WEB PADA PT ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE Sity Aisyah 1 Nawang Kalbuana 2 Ipat Patmawati 3 e-mail : dryesha@gmail.com, nawang.kalbuana@gmail.com, caem.nanas@gmail.com. Diterima

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. yang dibawa oleh Mauritius dari Amsterdam dan ditanam di Kebun Raya

BAB IV GAMBARAN UMUM. yang dibawa oleh Mauritius dari Amsterdam dan ditanam di Kebun Raya 62 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Komoditas Kelapa Sawit Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada empat bibit kelapa sawit yang

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( ) Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Siklus hidup rilis perangkat lunak adalah lingkaran distribusi kode, dokumentasi,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak nabati merupakan salah satu komoditas penting dalam perdagangan minyak pangan dunia. Tahun 2008 minyak nabati menguasai pangsa 84.8% dari konsumsi minyak pangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan antar negara akan menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Kondisi sumber daya alam Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Menu Utama Menu utama program merupakan menu yang ditampilkan ketika program ini dijalankan. Menu terdiri dari Input Data, Proses, dan Output Data.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil minyak kelapa sawit terbesar. Kelapa sawit sangat bermanfaat, untuk

BAB I PENDAHULUAN. penghasil minyak kelapa sawit terbesar. Kelapa sawit sangat bermanfaat, untuk BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi alam yang baik, membuat Indonesia menjadi salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar. Kelapa sawit sangat bermanfaat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang berasal dari buah kelapa sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. Minyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun Oleh : HENNY SARASWATI P056110863.40E Dosen Pengajar : Dr.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan tanaman dengan banyak manfaat. Tanaman ini menjadi bahan baku dalam industri penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Perangkat Lunak Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) Berbasis Web. Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang didukung oleh sektor pertanian. Salah satu sektor pertanian tersebut adalah perkebunan. Perkebunan memiliki peranan yang besar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Luas lahan, produksi dan produktivitas TBS kelapa sawit tahun Tahun Luas lahan (Juta Ha)

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Luas lahan, produksi dan produktivitas TBS kelapa sawit tahun Tahun Luas lahan (Juta Ha) 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terbesar di dunia. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari peran sektor pertanian tersebut dalam perekonomian nasional sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 51 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan perancang sistem informasi data alumni berbasis WAP yang terdiri dari beberapa bagian berikut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Dan Informasi Data adalah sebuah kebenaran, atau kenyataan, contoh nama pegawai, order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membuat perekonomian di Indonesia semakin tumbuh pesat. Salah satu sektor agro industri yang cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan semakin ketat dalam suatu industri termasuk pada agroindustri. Salah satu produk komoditi yang saat ini sangat digemari oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick, dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap meletakan sistem supaya siap dioperasikan. Dalam menjalankan kegiatan implementasi sistem administrasi rawat inap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Aplikasi Web yang semakin berkembang pesat sejak munculnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Aplikasi Web yang semakin berkembang pesat sejak munculnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan Aplikasi Web yang semakin berkembang pesat sejak munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting sebagai suatu sumber minyak nabati. Kelapa sawit tumbuh sepanjang pantai barat Afrika dari Gambia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Negara Indonesia yang merupakan negara

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar di berbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang subur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk 114 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk perekonomian bagi masyarakat Indonesia. Salah satu sektor agroindustri yang cendrung berkembang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi service car pada Toyota Auto 2000 Medan Berbasis Client Server yang dibangun.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dan Uji Coba Hasil rancangan program sistem informasi pemesanan jasa penyewaan kendaraan pada CV. SS TRANSPORT terdiri dari beberapa tampilan halaman dan

Lebih terperinci

PT. BINA PRATAMA SAKATO JAYA UNIT KELAPA SAWIT SOLOK SELATAN II SEI. JUJUHAN ESTATE SUMATERA BARAT

PT. BINA PRATAMA SAKATO JAYA UNIT KELAPA SAWIT SOLOK SELATAN II SEI. JUJUHAN ESTATE SUMATERA BARAT BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN HASIL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. BINA PRATAMA SAKATO JAYA UNIT KELAPA SAWIT SOLOK SELATAN II SEI. JUJUHAN ESTATE SUMATERA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik bisa mendapatkan hasil yang sangat menguntungkan dari industri produk

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik bisa mendapatkan hasil yang sangat menguntungkan dari industri produk BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan salah satu produk perkebunan yang memiliki nilai tinggi dan industrinya termasuk padat karya. Negara-negara yang dapat mengolah

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN E-COMMERCE PADA WISA ELEKTRONIK KEMILING BANDAR LAMPUNG

ANALISIS PERANCANGAN E-COMMERCE PADA WISA ELEKTRONIK KEMILING BANDAR LAMPUNG ANALISIS PERANCANGAN E-COMMERCE PADA WISA ELEKTRONIK KEMILING BANDAR LAMPUNG Sri Hartati, M.T.I. Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pringsewu Lampung Jl. Wismarini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit (CPO) dan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Crude palm oil (CPO) merupakan produk olahan dari kelapa sawit dengan cara perebusan dan pemerasan daging buah dari kelapa sawit. Minyak kelapa sawit (CPO)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan penolong (aditif) pembuatan cokelat, es krim, pakan ternak, vanaspati,

BAB I PENDAHULUAN. bahan penolong (aditif) pembuatan cokelat, es krim, pakan ternak, vanaspati, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil dari aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Antar Provinsi di Kota Medan berbasis web ini akan dijelaskan pada sub

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI APOTIK AKSA MANDAILING NATAL. 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Apotek Aksa Mandailing Natal

BAB 3 DESKRIPSI APOTIK AKSA MANDAILING NATAL. 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Apotek Aksa Mandailing Natal BAB 3 DESKRIPSI APOTIK AKSA MANDAILING NATAL 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Apotek Aksa Mandailing Natal Menurut Surat Keterangan dari Dinas Kesehatan Mandailing Natal No. 440/04/Dinkes/2005, Apotek Aksa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya

Lebih terperinci

REVIEW JURNAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS

REVIEW JURNAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS REVIEW JURNAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS DISUSUN OLEH : Anis Munadhiroh Anisaul Ma munah K3513012 K3513014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun tampilan hasil dari program yang telah penulis rancang adalah sebagai berikut : IV.1.1. Menu Login Menu Login merupakan menu yang pertama kali ditampilkan

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil merupakan tahap lanjutan yang didapat setelah proses perencanaan selesai dan dihasilkan sebuah website yang cukup baik. Hasil perancangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perkebunan : Ekofisiologi Kelapa Sawit. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta, IPB (tidak dipublikasikan).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perkebunan : Ekofisiologi Kelapa Sawit. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta, IPB (tidak dipublikasikan). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Industri Minyak Sawit dan Turunannya Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman keras (tahunan) berasal dari Afrika yang bisa tumbuh dan berbuah hingga ketinggian

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN E-COMMERCE PADA WISA ELEKTRONIK KEMILING BANDAR LAMPUNG

ANALISIS PERANCANGAN E-COMMERCE PADA WISA ELEKTRONIK KEMILING BANDAR LAMPUNG ANALISIS PERANCANGAN E-COMMERCE PADA WISA ELEKTRONIK KEMILING BANDAR LAMPUNG Sri Hartati Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pringsewu Lampung Jl. Wismarini No. 09 Pringsewu 35373 Telp/Fax.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil merupakan tahap lanjutan yang didapat setelah proses perencanaan selesai dan dihasilkan sebuah Sistem informasi prestasi kerja karyawan yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai

PENDAHULUAN. pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan aplikasi ini adalah implementasi sistem. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user, dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang informasi berbasis teknologi internet. Website diharapkan dapat dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang informasi berbasis teknologi internet. Website diharapkan dapat dijadikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat telah memacu munculnya berbagai aplikasi baru termasuk di bidang teknologi informasi. Website adalah salah satu revolusi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Minyak goreng kelapa sawit berasal dari kelapa sawit yaitu sejenis tanaman keras yang digunakan sebagai salah satu sumber penghasil

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 29 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Konsumsi cabai rata-rata penduduk Indonesia adalah 5,21 kg/kapita/tahun. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan beberapa hal mengenai penelitian yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah dan asumsi, serta sistematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Rancangan company profile PT.Nandya Karya Perkasa ini dibutuhkan metode agar dapat menuangkan ide awal sesuai dengan yang diharapkan dalam implementasinya.

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT 27 5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT Perkembangan Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit yang menjadi salah satu tanaman unggulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil pada sistem penyediaan barang dan jasa DISHUTBUN Pemkab Aceh Tamiang akan dijelaskan pada gambar gambar di bawah ini. 1. Tampilan Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang BAB II PENDAHULUAN 2.1 Penilaian Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang berarti menilai sesuatu. Menurut Akhmat Sudrajat (2011), penilaian (assessment) adalah penerapan

Lebih terperinci

SPK KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN BATANG TORU

SPK KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN BATANG TORU PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 SPK KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN BATANG TORU Indah Kusuma Dewi, Staf Pengajar AMIK INTeL Com GLOBAL INDO ABSTRAKSI Sistim Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis sektor pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis PROGRAM APLIKASI PEMESANAN MENU PADA IM CAFÉ N COFFEE MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA BERBASIS ANDROID, PHP DAN MYSQL Hidayat Siddiq Kurniawan Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi memiliki Terminologi sebagai berikut : Analisa Sistem Informasi : Suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbaungan. Kebutuhan energi listrik pada rumah-rumah, gedung-gedung, industri. mempengaruhi kebutuhan energi listrik nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Perbaungan. Kebutuhan energi listrik pada rumah-rumah, gedung-gedung, industri. mempengaruhi kebutuhan energi listrik nasional. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan di Indonesia. Listrik merupakan kebutuhan masyarakat yang bisa dianggap kebutuhan

Lebih terperinci

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU Ubi kayu menjadi salah satu fokus kebijakan pembangunan pertanian 2015 2019, karena memiliki beragam produk turunan yang sangat prospektif dan berkelanjutan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer berasal dari bahasa latin computer yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun dibayangi penurunan harga sejak akhir 2012, Prospek minyak kelapa sawit mentah (CPO) diyakini masih tetap akan cerah dimasa akan datang. Menurut Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering digunakan oleh manusia adalah komputer. Komputer telah merambah. digunakan sebagai media menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. paling sering digunakan oleh manusia adalah komputer. Komputer telah merambah. digunakan sebagai media menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini teknologi telah berkembang pesat. Penggunaan teknologi dapat ditemukan pada hampir setiap aspek kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang paling sering

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Sistem aplikasi lelang proyek pengadaan barang atau jasa berbasis web pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara umum merupakan alat untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit (elaeis guineensis) menurut para ahli secara umum berasal dari Afrika. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat. Seiring dengan itu, banyak solusi yang diciptakan melalui teknologi informasi. Dalam dunia informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi faktor penting dalam perkembangan dunia usaha, pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi informasi mulai masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. untuk mendukung pembangunan dan implementasi sistem.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. untuk mendukung pembangunan dan implementasi sistem. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi website pada Mal Puri Indah membutuhkan beberapa sarana yang untuk mendukung pembangunan dan implementasi sistem. 4.1.1 Sarana yang Dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidang Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidang Teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat sehingga memberikan kemudahan bagi semua kalangan. Misalnya membantu dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan ke-efisienan dalam melakukan setiap pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Objek Penelitiam PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang berusaha di bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci