aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik 1. Frank Jefkins mengatakan bahwa Public Relations merupakan semua bentuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik 1. Frank Jefkins mengatakan bahwa Public Relations merupakan semua bentuk"

Transkripsi

1 20 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Public Relations Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang memiliki kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik 1. Frank Jefkins mengatakan bahwa Public Relations merupakan semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. 2 Dari definisi oleh Frank Jefkins tentang PR, dapat dilihat bahwa PR menjalankan berbagai bentuk komunikasi internal maupun eksternal. Bentuk komunikasi ini antara perusahaan dengan khalyaknya, untuk mencapi suatu tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan. L. Bernays dalam bukunya public relations menyebutkan bahwa public relations mempunyai tiga arti, yakni (1) Sebagai penerangan kepada publik ; (2) 1 Scott M., Cutlip, Center, Allen H., Broom, Glen M.Broom, Effective Public Relations Edisi Kesembilan, Kencana, Jakarta 2007, Halaman 5. 2 Jefkins, Frank, Public Relations, Erlangga, Jakarta 2004, Halaman

2 21 persuasi ditunjukkan kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik ; (3) sebagai upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga. Penerangan kepada publik adalah memberikan sebuah informasi yang jelas kepada publik tentang perusahaan, yang dimana dalam penelitian ini adalah PT Citilink Indonesia. Kemudian ada sebuah cara persuasi yang dilakukan kepada publik, misalnya melalui program-program yang telah disusun sebagai strategi penyampaian pesan dengan website. Persuasi ini dilakukan agar dapat mengubah sikap dan tingkah laku publik terhadap Citilink. Dan yang terakhir, PR juga merupakan upaya dalam menyatukan sikap dan perilaku seluruh stakeholder internal maupun eksternal di dalam perusahaan tersebut. Menurut Denny Grisworld (Wilcox, dkk : 2006) Ibu Public Relations, editor PR News, PR is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest and plans and executes a program of an action to earn public understanding and acceptance (PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik ). 3 Bryon Christian menyebutkan bahwa public relations merupakan suatu usaha yang secara sadar memotivasi agar orang-orang terpengaruh, terutama 3 Handbook of Public Relations. Pengantar Komperhensif. Elvinaro Ardianto. Halaman 9. Simbiosa Rekatama Media.

3 22 melalui komunikasi agar timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi, memberi rasa hormat, mendukung dan bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah. 4 Jadi berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa public relations merupakan bentuk komunikasi yang terencana baik di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, maupun ke luar organisasi sebagai suatu upaya untuk bersinergi secara bersama, agar dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang dimaksud atau terkait adalah PT.Citilink Indonesia Peran Public Relations Public relations memiliki bidang kajian yang begitu luas dan banyak pekerjaan dilakukan oleh seorang PR. Berikut ini akan dijelaskan secara terinci peran-peran seorang PR, diantaranya : 1. Sebagai Teknisi Komunikasi Sebagai teknisi komunikasi, seorang PR bertugas menulis dan mengedit media internal perusahaan, menulis news release dan feature, mengembangkan isi web perusahaan serta mengenai kontak media. PR tidak hadir saat manajemen mendefinisikan masalah dan memilih solusi. PR baru bergabung untuk melakukan komunikasi dan mengimplementasikan program, terkadang tanpa mengetahui secara 4 Soleh, Soemirat, Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung Halaman 13.

4 23 menyeluruh motivasi atau tujuan yang diharapkan. Namun PR diberi tugas untuk menjelaskan kepada karyawan dan pers tentang suatu kebijakan atau keputusan baru yang dibuat oleh manajemen dan PR adalah pihak terakhir yang tahu. 2. Sebagai Expert Prescriber Expert Prescriber atau pakar perumus memiliki tugas merumuskan masalah, mengembangkan program dan bertanggung jawab penuh atas implementasi dari program tersebut. Menjalankan peran ini akan membuat orang melihat bahwa seorang PR sebagai pihak yang mempunyai otoritas, ketika ada suatu hal yang harus dibereskan atau pihak yang mempunyai otoritas untuk menentukan bagaimana cara mengerjakan segala sesuatu. 3. Sebagai Fasilitator Komunikasi Seorang PR menempati peran di tengah-tengah sebagai penghubung (mediator) antara organisasi dan publik. PR merupakan seorang pendengar yang peka dan bertindak sebagai perantara komunikasi (liaison), penterjemah (Interpreter), mediator dan sumber informasi yang resmi serta agen kontak resmi antara organisasi dan publik. PR memiliki kewajiban menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan hambatan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Seorang fasilitator komunikasi harus mampu untuk memastikan bahwa informasi

5 24 yang disampaikannya itu, dibutuhkan oleh manajemen dan publik dalam rangka pembuatan keputusan demi kepentingan bersama. Selain itu, PR bertugas menengahi interaksi, menyusun agenda diskusi, meringkas dan menyatakan ulang suatu pandangan, meminta tanggapan dan membantu mediagnosis serta memperbaiki kondisi-kondisi yang mengganggu hubungan komunikasi di antara kedua belah pihak. 4. Sebagai Fasilitator Pemecah Masalah Seorang PR ketika menjalankan peran sebagai fasilitator pemecah masalah, PR bekerjasama dengan pimpinan atau manajemen untuk merumuskan dan memecahkan masalah. Ia menjadi bagian dari tim perencanaaan strategis. Kerjasama ini dimulai dari masalah pertama hingga pada evaluasi program akhir Strategi Public Relations J.L Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir : hasil akhir yang menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif. Bennett (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. 6 5 Scott M., Cutlip, Center, Allen H., Broom, Glen M.Broom, Effective Public Relations Edisi Kesembilan, Kencana, Jakarta 2007, Halaman Sandra, Oliver. Strategi Public Relations. Erlangga, Jakarta 2007, Halaman 2.

6 25 Menurut Cutlip dan Center Strategi adalah perencanaan (Planning) dan manjemen (Management) untuk mencapai suatu tujuan. 7 Perencanaan yang dibuat harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Hal ini memudahkan PR dalam mendistribusikan peran kepada pihak-pihak terkait dan mengelola kegiatannya. Terdapat proses public relations yang mengacu kepada pendekatan manajerial, proses ini terdiri dari : 8 1. Fact Finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum melakukan tindakan. public relations perlu mengetahui apa yang diperlukan oleh publik sebelum melakukan tindakan untuk memajukan perusahaannya. 2. Planning adalah berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah yang dalam perusahaan. 3. Communicating adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data yang kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. public relations berusaha mengkomunikasikan rencana-rencana yang mereka kedepannya dengan memperkenalkannya kepada publik. 4. Evaluasi adalah melakukan suatu evaluasi atau pemeriksaan terhadap suatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Ini adalah tahap 7 Onong Uchjana, Effendy. Ilmu dan Filsafat Komunikasi. PT.Citra Aditya Bakti. Bandung 2003, halaman Scott M Cutlip, Allen H.Center, Glen M.Broom. Effective Public Relations, nine edition, Jakarta : Prenada Media Group. 2006, hal 356

7 26 terakhir dari proses public relations. Hasil evaluasi menjadi unsur dasar untuk kegiatan public relations. Setelah kita mengetahui pengertian tentang strategi, maka dapat dikatakan bahwa strategi Public Relations adalah perencanaan (Planning) dan manajemen (Management) yang dilakukan oleh seorang PR untuk mencari solusi atas suatu permasalahan guna mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Apabila kita berbicara mengenai strategi, berarti kita membicarakan mengenai suatu permasalahan yang ada berdasarkan fakta-fakta yang berkembang di masyarakat, kemudian ada sebuah perencanaan yang dibuat sebagai langkah akhir ada evaluasi guna memonitor pelaksanaan program dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu program tersebut Arti Penting Hubungan Internal Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan disemua level. Itilah publik internal dan publik karyawan mengacu pada baik itu manajer maupun orang-orang yang menjadi bawahannya. Menurut Alvie Smith, mantan direktur komunikasi korporat General Motors, ada dua faktor yang mempengaruhi komunikasi internal dengan karyawan dan menambah rasa hormat manajemen terhadap salah satu dari fungsi PR ini : 1. Manfaat dari pemahaman, teamwork, dan komitmen karyawan dlam mencapai hasil yang diinginkan. Aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi interaktif yang efektif di seluruh organisasi.

8 27 2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi manajer yang kuat, yang membuat setiap supervisor di semua level dapat melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawannya. Kebutuhan ini lebih dari sekedar menciptakan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan, tetapi juga harus memuat informasi bisnis dan isu publik yang mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. 9 Sebagian dari fungsi PR yang lebih luas, tujuan hubungan internal adalah membangun dan mempertahankan hubungan yang sama-sama bermanfaat antara organisasi dan karyawan, dimana kesuksesan atau kegagalan organisasi akan tergantung kepada karyawan Media Baru (New Media) Definisi Media Baru Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dalam organisasi tertentu, tentu dilakukan melalui media sebagai alat yang berfungsi dalam pendistribusian pesan. Menurut Gibson, jalur atau medium adalah alat menyampaikan pesan. Sedangkan media adalah bentuk jamak dari medium artinya alat-alat menyampaikan pesan. Dalam ilmu komunikasi, media diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan alat-alat komunikasi. Organisasi memberi infromasi kepada para anggotanya dengan beraneka ragam cara termasuk tatap muka (face to face), telepon, pertemuan kelompok, komputer, 9 Scott M., Cutlip, Center, Allen H., Broom, Glen M.Broom, Effective Public Relations Edisi Kesembilan, Kencana, Jakarta 2007, Halaman Opcit Hal 257

9 28 memo, pernyataan kebijakan, sistem imbalan, jadwal produksi dan ramalan penjualan. 11 Melalui pemaparan tersebut, dapat dilihat bahwa media merupakan sebuah sarana penghubung atau perantara dalam menyampaikan pesan. Berbagai perusahaan memiliki cara masing-masing dalam memberikan sebuah informasi kepada para anggotanya. Cara yang dilakukan misalnya seperti face to face, telepon, meeting, dan lain sebagainya. Media baru merupakan istilah yang dipergunakan untuk semua bentuk media massa mutakhir berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi. Biasanya digunakan untuk media komunikasi elektronik atau digital, khususnya internet. Kehadiran media baru itu memang mengubah dunia komunikasi manusia. Kita sudah masuk ke dalam apa yang disebut hiper komunikasi, yang medianya memungkinkan terjadinya komunikasi bukan antara segelintir orang saat ini melainkan juga antara satu orang komunikator dengan satu orang komunikan, serta komunikator massa dengan komunikan massa. 12 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media menjadi begitu sangat penting keberadaannya pada waktu sekarang. Karena banyak orang kini menjadi bergantung dengan sebuah media untuk mendapatkan informasi dan juga berkomunikasi dengan sesama. 11 James L. Gibson Organisasi dan Manajemen Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta : Erlangga. Halaman Yosal Iriantara Managemen Strategi Public Relations. Jakarta : Ghalia Indonesia. Halaman 118.

10 29 Media baru merupakan perkembangan baru dari media-media yang telah digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentunya memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Namun dalam perkembangannya, media baru dapat memberikan efek negatif dan efek positif. Efek positif dari media baru adalah arus informasi yang dapat dengan mudah dan cepat diakses dimana saja dan kapan saja. Sebagai media komunikasi yang efisien dapat berkomunikasi dengan orang yang berada jauh sekalipun bahkan bertatap muka dengan video call, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk efek negatif dari media baru adalah rasa ketagihan yang berlebihan kepada masyarakat dalam menggunakan media baru. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, memiliki karakteristik utama yaitu intergrasi, interaktif, dan digital. Menurut Fledman, new media memiliki lima karakteristik, yaitu : Media baru mudah dimanipulasi. Hal ini seringkali mendapatkan tanggapan negatif dan menjadi perdebatan, dikarenakan media baru memungkinkan setiap orang untuk memanipulasi berbagai data serta informasi dengan bebas. 2. Media baru bersifat networkable. Artinya konten-konten yang terdapat dalam media baru dapat dengan mudah di share dan dipertukarkan antar pengguna lewat jaringan internet yang tersedia. 3. Media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam media baru dapat diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya dapat dikurangi. 13 Alison Theaker The Public Relations Handbook. London and Newyork : The Taylor & Francis Group. Halaman 260.

11 30 4. Media baru bersifat padat. Dimana kita hanya membutuhkan space kecil untuk menyimpan berbagai konten yang ada di dalam media baru. 5. Media baru bersifat imprasial. Konten-konten yang ada dalam media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Akan tetapi lahirnya media baru melahirkan berbagai konsekuensi, khususnya sosial dan kultural (lihat, Anna Nadhya Arbar, 2003.) Anna menyebut dua konsekuensi kultural yakni perubahan sistem nilai dan norma, serta penyerahan sebagian otoritas diri kepada teknologi komunikasi (2003 :87-88). Sedangkan untuk konsekuensi sosialnya, Anna menyebutnya terjadi perubahan sosial dan transformasi sosial (2003:79;81). 14 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsekuensi sosial media baru, menyebabkan terjadinya perubahan hubungan sosial dan transformasi sosial. Media komunikasi dengan menggunakan teknologi komputer membuat orang tidak berhubungan secara tatap muka melainkan bertatap muka secara maya melalui layar komputer. Sedangkan konsekuensi kultural yakni perubahan sistem nilai dan norma, serta penyerahan sebagian otorisasi diri kepada teknologi komunikasi. Adanya sebuah kemajuan yang pesat dengan munculnya media baru, memudahkan segala kepentingan seseorang dalam berkomunikasi dan mengakses informasi. Namun, setiap kemudahan tentunya tidaklah membawa kebaikan penuh di dalam sarana komunikasi yang kita gunakan. Dengan uraian akan dampak 14 Yosal Iriantara. Media Relations : Konsep, Pendekatan, dan Praktik Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Halaman : 119.

12 31 positif dan negatif tersebut, kita dapat menjadi lebih bijak dalam menggunakan media-media baru. Kita dalam hal ini dituntut untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menggunakannya, apalagi seorang PR. PR terlebih lagi harus secara benar menggunakan media baru tersebut. Selain itu, PR juga harus lebih aware dalam memonitor dan mengkontrol media baru yang terkait dengan perusahaan yang diwakilinya. Hal ini itu dilakukan karena menjadi sebuah cara dalam mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan, saat perbincangan banyak orang di media baru yang berwujud media website. Banyak yang mengatakan, sesungguhnya media baru tak banyak mengubah praktik PR. Karena praktik PR lebih bertumpu pada menjalin relasi dengan manusia, bukan dengan teknologi mutakhir. Bila hubungan baik sudah terjalin, baik dengan watawan media konvensional maupun wartawan media baru, maka kegiatan komunikasi yang dijalankan melaui media relations sudah bisa berjalan dengan sendirinya. Tidak terjadi perubahan mendasar praktik media relations lantaran hadirnya media baru. Computer Mediated Communications (CMC) membuat orang tidak berhubungan secara tatap muka, melainkan bertatap muka secara maya melalui layar komputer yang membentuk jaringan. Sehingga konstruksi sosialnya atas realitas tidak berdasarkan jaringan para pemakain CMC itu, melainkan dalam CMC nya sendiri (Anna Nadhya Abrar, 2003:78-79). Atau dalam ungkapan Sherry Turkle, Banyak institusi sosial yang biasa kita pakai untuk berkumpulberjalan, balai pertemuan- tidak lagi seperti dulu. Kebanyakan orang kini menghabiskan waktunya sendirian di depan layar televisi atau komputer.

13 32 Sementara sebagai makhluk sosial, kita berupaya untuk melakukan retribalsasi. Dan komputer memainkan peran dalam retrbalisasi itu. 15 Media baru yang dikembangkan saat ini merupakan produk dari konvergensi media komunikasi yang tadinya masing-masing berdiri sendiri. Kita bisa mencontohkan, tadinya saluran telepon sendiri terpisah dari komputer, komputer terpisah dari perpustakaan atau media massa. Kini semua itu dipadukan sehingga orang menghubungkan komputernya dengan saluran telepon untuk memasuki jaringan internet, lalu mengakses berbagai sumber informasi seperti perpustakaan dan media massa. Bahkan kini dikembangkan media komunikasi yang berbasiskan teknologi yang mengkonvergensikan media tadi. Selain itu karena sifat interaktifnya, maka interaktivitas menjadi ciri media baru tersebut. Orang bisa memilih sendiri menu informasi yang diinginkan atau diperlukannya. Semua itu akhirnya membawa pada perubahan perilaku komunikasi manusia. Bukan hanya semakin terbiasa dengan kegiatan komunikasi yang bermedia komputer (CMC) tapi juga aspirasi terhadap kecepatan informasi sampai pada khalayak, juga meningkat. Khalayak mulai mengaspirasikan informasi yang dalam sekejap bisa diperolehnya secara lengkap dan utuh. Ini akhirnya merubah praktik jurnalisme, sehingga berita dalam situs berita selalu berubah sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Bisa saja, informasi 15 menit yang lalu berbeda dengan informasi saat ini karena informasi yang makin lengkap yang disuguhkan jurnalisme online itu. 15 Ibid

14 33 Satu hal yang tidak bisa diabaikan, media baru itu melahirkan komunitasnya sendiri. itu merupakan akibat dari media baru yang mampu menyediakan berbagai informasi dalam jumlah yang sangat besar. Berbagai informasi tersedia, karena itu akhirnya terbentuk komunitas pengguna yang sesuai dengan minat atau kebutuhan informasinya. Namun, komunitas tersebut bukan komunitas kaku, melainkan komunitas yang begitu cair dan mudah berubah. Ini tentunya tantangan sendiri bagi praktisi PR dalam menyelenggarakan kegiatan komunikasi dengan khalayak seperti itu. Untuk lebih memahami bagaimana media baru ini bekerja di tengah masyarakat kita, bisa dilihat perbandingan antara media lama dan media baru berikut ini : Aspek Media Lama Media Baru Perilaku Pencari Informasi Geografis Mencari informasi yang spesifik, dengan prioritas informasi yang mudah dan cepat diakses dan akurat Terikatbatas-batas geografis dan bergantung pada tema tertentu Mencari informasi yang hanya untuk melihat ada apa, sekedar mencari kesenangan dan kejutan Ada tumpang-tindih antara kategori khalayak berdasarkan etnis dan geografis, tidak bergantung pada tema tertentu Sifat Publik Public human Public artifisial

15 34 Jenis Informasi Berita Berbagai jenis informasi Persaingan Media yang sama atau lintas media Bisa dating dari luar dunia penerbitan/media Sifat Media Hampir seragam Sangat beragam Setelah melihat perbandingan antara media lama dan media baru, kiranya kita akan merasa memang media baru berpengaruh pada praktik media relations. Kita bisa membandingkan perilaku pencari informasi dalam media lama dan media baru. Pada media baru, pencari informasi seringkali mencari informasi untuk sekedar melihat-lihat demi kesenangan atau mendapatkan informasi mengejutkan. Sedangkan media lama, sebutlah koran, orang tak hanya sekedar melihat, melainkan mengikuti informasinya dengan cermat. Dari aspek ini saja tentunya akan berbeda cara memperlakukan khalayak sebagai publik informasi yang disebarluaskan melalui praktik media relations. Kita bisa melihat apa yang dinyatakan Trench dan Quinn (2003), media baru itu kembali memunculkan pertanyaan klasik soal hubungan antara produsen dan konsumen media. media lama pada dasarnya dikelola berdasarkan prinsip komunikasi satu arah dengan kelompok sasaran yang dirumuskan secara longgar. Sedangkan media baru dengan interaktivitasnya memungkinkan komunikasi dua arah. Bahkan konsumen media pun bisa menjadi produsen media dengan menjadi newsblogger yang membuka situs berita pribadi di jagat raya.

16 Praktik PR Dan Media Baru Secara bercanda banyak orang yang menyatakan bahwa sekarang ini kita hidup dalam dunia e, sehingga orang berkirim surat melaui , belanja produk yang dipasarkan secara e-marketing dan dipromosikan melalui e- advertising di toko online yang dibayar melalui fasilitas e-banking. Rupanya dunia e itu sudah mengitari kita semua dalam segala bentuknya. Dunia e itu bukan hanya menjadi sarana baru untuk berkirim surat atau berbelanja melainkan juga merubah cara hidup. Dunia e bukan sekedar menggantikan apa yang tadinya dilakukan secara manual menjadi secara elektronik, melainkan memiliki aturan dan hukum-hukumnya sendiri. 16 Adanya kemunculan dunia e tersebut, membuat segala sesuatu menjadi mudah rasanya. Banyak orang kini secara cepat, praktis, dan murah dapat mendapatkan segala kebutuhan yang bisa di akses melalui internet yang telah membentuk berbagai aplikasi. Sebutlah dunia e itu jadi media baru bagi komunikasi manusia. Bila mengacu pada sejumlah pakar, media itu lebih dari sekedar sarana. Marshall McLuhan menyebut media adalah pesan, Postman menyebut media membentuk pesan dan Negroponte menyatakan media mewujud dalam pesan (lihat, Lamoureux). Artinya, media itu bukan hanya sarana distribusi pesan kepada khalayak, karena dalam kenyataannya media mentransformasikan pesan seperti 16 Yosal Iriantara. Media Relations : Konsep, Pendekatan, dan Praktik Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Halaman : 133.

17 36 yang dinyatakan Postman. Dalam pandangan banyak ahli komunikasi juga, media itu bukan sekedar merefleksikan pesan, melainkan merepresntasikan pesan. 17 Munculnya media baru membawa kemajuan yang cukup besar bagi dunia komunikasi manusia. Saat ini segala sesuatunya menjadi mudah dan cepat ketika seseorang ingin mengakses sebuah informasi. Melalui media baru juga dapat menjadi sarana dalam mendistribusikan segala pesan yang ada. Karena itu, media baru tentunya juga sedikit banyak turut mengubah praktik PR. Bukan hanya karena media baru kita jadi mengenal e-public relations (e-pr), namun e-pr itu menjadi bentuk baru praktik PR di era teknologi komunikasi dan informasi. Praktik e-pr itu menjadi membangun citra ditengah dunia yang disesaki dengan citra-citra, yang bahkan diyakini melebihi realitas yang dicitrakannya itu sendiri. Praktik e-pr bisa jadi akhirnya lebih banyak membangun citra untuk citra, bukan citra untuk realitas. 18 Melihat penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa munculnya media baru juga mengubah praktik PR. Karena munculnya media baru membuat seorang PR memiliki peran dan tugas baru terkait kemunculan media baru. Peran PR yang baru yakni sebagai e-pr, yang menjalankan fungsi dalam membangun citra perusahaan melalui media baru. Ini tentu saja merupakan tantangan yang berat dan besar bagi para praktisi PR dimana pun. Citra sebagai konstruksi sosial atas kenyataan yang difasilitasi, 17 Yosal Iriantara. Media Baru dan Praktik Media Relations. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Halaman Ibid Hal 134.

18 37 pembentukannya melalui program/ kegiatan PR sehingga tampil sesuatu dalam benak publik, akan berhadapan dengan citra-citra lain yang dikembangkan bukan hanya demi kepentingan PR, melainkan berada dalam tataran dunia citra, bukan dunia kenyataan. Antara rekaan dan yang nyata makin kabur. Dalam dunia yang seperti itu tentunya membutuhkan praktik PR yang berbeda dengan praktik yang berlaku sebelumnya. Ancaman terhadap reputasi organisasi bukan hanya karena ada sesuatu yang menyebabkan reputasi itu runtuh, misalnya tindakan tercela yang dilakukan organisasi, seperti mengabaikan kelestarian lingkungan dan sebagainya. Tapi bisa saja reputasi terancam lantaran tak banyak tampil di media massa, khususnya media baru itu sehingga terkesan ketinggalan zaman atau tak mau mengikuti perkembangan. Artinya, tidak berkomunikasi melalui media baru itu saja bisa mengganggu reputasi organisasi. 19 Oleh karena itu, sebuah perusahaan sangat perlu memperhatikan bagaimana dalam menjaga citra dan reputasi sebuah perusahaan. Banyak hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan tersebut dari berbagai aspek, yang dimana etika organisasi harus diterapkan di dalam perusahaan maupun kepada lingkungan sekitarnya. Karena hal-hal ini akan sangat mempengaruhi citra dan reputasi perusahaan kedepannya. Disamping itu, media baru seperti internet, peka terhadap gangguan dari luar, seperti yang dilakukan para hacker yang kerap merusak kandungan informasi yang termuat dalam satu situs. Situs yang dibuka sebagian dari kegiatan pencitraan organisasi justru hancur lantaran ulah hacker. Bila informasi yang 19 Ibid Hal 135.

19 38 sudah dirusak hacker itu dibaca oleh publik organisasi, bukan mustahil infromasinya dipercaya. Tentu akan diperlukan langkah-langkah PR untuk memperbaiki kepercayaan publik. 20 Penilaian orang luar terhadap satu organisasi kerap muncul dari kesan pertamanya. Kesan pertama itu, bila berkunjung ke kantor organisasi, terbentuk melalui tampilan dan penerimaan di front office. Bila hal tersebut terjadi bisa saja publik berasumsi bahwa organisasi tersebut buruk. Dengan demikian bila sebuah pers ingin mendapatkan informasi mutakhir tentang satu organisasi dari situsnya, namun situs tersebut jarang atau tidak pernah di update, maka pers hanya mendapatkan informasi lama yang dipandang tak bernilai berita sehingga tidak layak dipublikasikan. 21 Untuk itulah sebuah perusahaan perlu memperhatikan segala informasi atau berita korporat yang dimuat dalam situs websitenya, harus di maintain secara baik pengupdate-tan informasinya. Hal ini dilakukan agar ketika rekan media atau publik melihat, mereka akan memiliki opini positif terhadap perusahaan karena informasi yang dipublish adalah informasi terbaru. Cyber PR atau E-PR merupakan praktik yang banyak dilakukan berbagai organisasi saat ini. Tantangan dunia cyber jauh lebih berat. Karena informasi tampil di dunia ini jauh lebih sesak, bahkan saling berhimpitan satu sama lain. Informasi begitu mudah disebarkan, begitu mudah disimpan, dan begitu mudah 20 Ibid Hal Yosal Iriantara. Media Relations : Konsep, Pendekatan, dan Praktik Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Halaman : 137.

20 39 juga ditemubalikkan (retrieval). Namun, tantangan kreatifnya juga makin besar. Karena harus mampu menyuguhkan informasi secara menarik sehingga bisa menarik perhatian para pengunjung situs-situs internet untuk membacanya. 22 Jadi dengan demikian, cyber PR diperhadapkan pada kondisi yang cukup rumit di era media baru. Hal ini karena informasi yang dengan mudah dapat tersebar ke publik, mendorong perubahan persepsi publik menjadi mudah dipengaruhi oleh informasi yang beredar disekitar mereka. Untuk itulah diperlukan peran aktif dari e-pr, untuk mampu mengatasi perubahan ini. Selain itu e-pr juga harus kreatif dalam menyediakan informasi yang dikemas secara menarik, agar pengunjung situs online berminat untuk membaca berita tersebut Tantangan Media Baru Saat Bill Clinton menjadi presiden AS, ada satu peristiwa yang kemudian dikenal luas dengan sebutan Monicagate. Kasus ini merupakan kisah perselingkuhan presiden dengan salah seorang stafnya yakni Monica Lewinsky. Buku ini tentunya tidak bermaksud untuk menuturkan kisah cerita tingkat tinggi itu, melainkan hendak menuturkan potensi media baru dalam menyebarluaskan informasi pada publik. Monicagate pertama kali diketahui publik melalui berita yang dikirimkan Mark Drudge pada 19 Januari 1998 melalui Internet (Anna Arbar, 2003 : 47). Tanggal tersebut akhirnya dikenal sebagai tanda lahirnya jurnalisme online, satu bentuk kegiatan jurnalistik yang memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi 22 Opcit. Halaman 137.

21 40 dan informasi. Jurnalisme ini kemudian berkembang pesat, karena jaringan internet pada dasarnya memungkinkan semua orang memiliki penerbitannya sendiri dengan cara mudah dengan jumlah pembaca yang sangat besar, karena bisa diikuti siapa pun diberbagai belahan dunia sejauh komputernya tersambung dengan internet. Kegiatan ini dikenal dengan nama newsblog dan orangnya disebut newsblogger. 23 Adanya peristiwa yang telah dipaparkan diatas menunjukan bahwa, dengan adanya peristiwa itu membawa sebuah perubahan yang cukup signifikan akan perkembangan kegiatan jurnalistik yang berbaur dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi, yang tersambung melalui internet. Jurnalisme online sesuai dengan watak teks di dunia virtual yang bersifat hypertext, memungkinkan khayak untuk mengikuti alur pemberitaan secara non linear. Khalayak yang tertarik pada satu isu atau pada satu pemberitaan bisa mengklik teks tersebut, yang tersambung dengan teks lain. Teknologi komunikasi dan informasi mutakhir memungkinkan mengembangkan jaringan informasi yang tak terhingga jumlahnya dan memungkinkan terjadinya saling keterkaitan antara satu informasi dengan informasi lainnya. Sekarang ini bidang komunikasi massa dan dunia jurnalisme yang paling banyak memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Siaran langsung televisi, pengiriman berita melalui fasilitas atau saluran radio, memungkinkan khalayak memperoleh informasi dengan cepat. Tentu saja media 23 Yosal Iriantara. Media Relations : Konsep, Pendekatan, dan Praktik Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Halaman : 122.

22 41 baru yang sudah dimanfaatkan dalam aktivitas jurnalistik tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk kegiatan PR. Kita bisa melihat bagaimana manfaat internet sebagai salah satu media baru dalam pandangan responden 227 usaha kecil dan menengah di 12 kota di Indonesia dari sebuah laporan penelitian untuk Ford Foundation. 24 Laporan tersebut memperlihatkan bagaimana internet memberi manfaat untuk tiga bidang kegiatan utama yakni komunikasi, penelitian, dan promosi. Manfaat lain penting bagi PR karena terkait dengan citra, adalah untuk meningkatkan kredibilitas. Kita bisa melihat gambar berikut ini : komunikasi riset promosi belum banyak peningkatan lain-lain Series 1 Series 2 Series 3 Series 4 Series 5 Series 6 Perkembangan media baru ini menjadi perhatian Frank Demmler (2005), yang melihat bahwa sekarang ini kita tengah berada pada gerbang pertama perubahan fundamental dalam cara organisasi berkomunikasi. Bahkan dia melihat batas-batas partisipan (manusia dan mesin) dalam proses komunikasi, kini makin kabur. Salah satu perkembangan ini menuntut orang yang bertanggung jawab atas 24 Ibid Halaman 122

23 42 komunikasi dalam satu organisasi untuk terus menjadi orang yang terdepan. Bukan orang yang memberi reaksi atas inisiatif orang lain. 25 Hal tersebut merupakan akibat yang wajar dari makin derasnya arus informasi. Derasnya arus informasi, akan membuat orang bereaksi atas inisiatif orang lain hanya akan menghabiskan waktu, tanpa memiliki kesempatan untuk menunjukan inisiatifnya atau bertindak proaktif. Lingkungan komunikasi manusia sekarang memang sudah mengalami perubahan fundamental. Perubahan biasanya menghadirkan dua hal, yakni peluang sekaligus ancaman. Begitu juga halnya dengan perubahan lingkungan komunikasi manusia, yang memberi peluang dan ancaman bagi praktik PR dimana pun. Apalagi roh praktik PR itu adalah komunikasi dan relasi antara organisasi dengan publikpubliknya. Tentu perubahan lingkungan komunikasi dan perubahan mediascape ini melahirkan berbagai peluang dan ancaman baru. Kita bisa melihatnya dari sisi kecepatan distribusi informasi. Di berbagai negara kini berkembang layanan jasa yang diberikan oleh semacam kantor berita yang mengkhususkan diri dalam mengedarkan siaran pers organisasi. Peluang lain yang terbuka adalah membuka media sendiri dengan membuat situs internet. Berbagai organisasi di Indonesia sudah melakukan hal ini. 26 Dengan demikian, publisitas yang dilakukan organisasi tidak bergantung pada media massa yang berada di luar kontrolnya, melainkan dilakukan melalui media yang sepenuhnya berada dalam kontrol organisasi tersebut. Bahkan 25 Ibid Halaman Ibid Halaman 126.

24 43 beberapa organisasi bisnis di Indonesia, dalam situsnya itu juga menampilkan kliping pemberitaan media cetak atau elektronik tentang organisasi itu. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan sifat hypertext situs internet dengan mengkaitkan isi situs itu pada link lain yang isi situsnya mengandung informasi tentang organisasi tersebut. Pentingnya media baru, khususnya internet, sebagai sarana komunikasi bagi organisasi dengan publiknya, sangat terasa manakala melihat jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat. Bahkan tingkat pertumbuhan pengguna internet hampir mendekati 100% pertahun. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) bisa dilihat pada tahun 2002 ada pengguna internet, berlanjut ke tahun 2003 mencapai pengguna. Melihat ini menunjukan bahwa begitu pesatnya perkembangan internet. Namun, ancaman yang timbul akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tak kalah pula besarnya. 27 Salah satu contoh dampak negatif yang timbul adalah desas-desus atau gosip bahkan fitnah bisa dengan cepat menyebar luas melalui media baru. Gosip disebarluaskan melalui media lama akan mudah kita kontrol, misalnya dengan memberikan bantahan karena kita memiliki hak jawab. Begitu pula bila di fitnah disebarkan melalui media lama seperti koran atau radio, bisa diselesaikan di pengadilan. Namun bila disebarkan melalui media baru, langkah yang diperlukan adalah baru juga dalam mengatasinya. Misalnya dengan menempuh cara dengan 27 Ibid

25 44 prinsip PR, memberikan penjelasan sebaik-baiknya kepada publik melalui berbagai sarana komunikasi. Melalui contoh tadi menunjukan bagaimana citra yang dibangun bisa saja hancur lantaran informasi yang tidak benar yang disebarkan dengan memanfaatkan kecepatan penyebaran dan sifat personal yang dimiliki media baru. Kecepatan distribusi informasi itulah yang melahirkan tantangan baru bagi praktik PR, sehingga kelambanan menanggapi penyebaran kabar buruk, yang menghancurkan citra atau reputasi, justru akan membuat citra atau reputasi makin hancur. Itulah sebabnya kita harus selalu proaktif dan mengembangkan inisiatif untuk mengembangkan komunikasi. Bukan selalu reaktif terhadap inisiatif komunikasi pihak lain. Perkembangan media baru memang menyediakan banyak celah yang bisa dimasuki siapa pun untuk menyiarkan informasi yang seolah-olah faktual dan objektif, namun sesungguhnya disarati dengan kepentingan pembuatnya. Inilah tantangan lain yang bisa menjadi ancaman bagi para pegawai citra dan reputasi organisasi. Banyaknya desas-desus membuat sebuah citra organisasi akan terancam keberadaannya. Kondisi seperti ini disuburkan oleh ketidakcermatan khalayak dalam menilai informasi yang disebarkan melalui situs web. Di beberapa negara sudah dikembangkan information literacy yakni kemampuan untuk menilai informasi yang diterimanya melalui situs web. Dengan informasi literasi itu, khalayak menguji secara kritis sumber informasinya, ada tidaknya alamat penulisnya, alamat domain, dan

26 45 eksistensinya. Dengan demikian, maka khalayak bisa meminimalkan kesesatan informasi yang didapatnya. Diperlukan kejelian dalam menangkap masalah yang berkembang dalam lingkungan komunikasi. Penelitian sebagai langkah awal program PR menjadi hal yang penting. Penelitian dilakukan bukan hanya lantaran ada satu masalah, melainkan dilakukan secara berkesinambungan demi menjaga citra dan reputasi organisasi. Tantangan lain yang sejalan dengan perkembangan media baru ini bisa dialami oleh perusahaan-perusahaan yang sudah go public. Perusahaan ini akan dituntut transparan dan media baru menjadi sarana untuk menunjukan transparasi tersebut. Karena itu, berbagai data tentang perusahaan tersebut ditampilkan dalam situs yang dimilikinya di dunia maya. Akibatnya, siapa pun bisa mengakses informasi tersebut termasuk kompetitor perusahaan tersebut Public Relations Beradaptasi dengan Internet Internet juga membawa bahaya tersendiri. Pelanggan yang kecewa, prankster (orang yang suka mengolok-olok), dan pesaing dapat membuat situs sendiri untuk membuat tantangan dan bahkan merusak status klien. pada harihari pra- Internet kita sering mengatakan bahwa pelanggan yang puas akan memberi kita satu atau dua prospek, tetapi pelanggan yang tidak puas akan mengatakan kepada 10 orang atau lebih, tulis G.A Andy Marken, seorang penasihat PR dalam public relations Quartely. dengan internet dan web, para

27 46 pelanggan yang tidak puas dapat menyebarkan kepada jutaan orang dan mereka melakukan itu setiap hari di seluruh dunia. 28 Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang dapat dengan mudah menyebarkan sebuah pemberitaan melalui akun media sosial yang dimilikinya tentang kebaikan atau keburukan sebuah perusahaan atau organisasi yang ia temui. Jika seseorang mendapatkan pelayanan yang membuatnya merasa senang dan puas, ia kemungkinan dapat mengatakan kepada orang terdekatnya atau meng share kan ceritanya melalui media sosialnya. Hal ini tentunya akan membawa dampak positif bagi perusahaan yang bersangkutan karena dibicarakan secara baik. Namun jika justru yang sebaliknya terjadi yakni seseorang tersebut merasa tidak dilayani secara baik dan mempublikasikan keburukan perusahaan tersebut, melalui media sosialnya, maka akan banyak ratusan atau ribuan orang melihat akan buruknya perusahaan itu. Hal ini akan membuat citra perusahaan menjadi terancam reputasinya. Marken mengatakan bahwa serangan-serangan yang ia sebut cybermears, termasuk anti-disney, anti McDonalds, dan situs-situs anti peraturan senjata, serta ruang chat, kelompok diskusi, dan forum online, untuk menangkal pesan-pesan negatif tersebut, banyak perusahaan dan organisasi menyewa perusahaan PR untuk terus memantau internet dan memberi tahu klien mereka ketika informasi negatif muncul, sehingga klien dapat memutuskan cara terbaik untuk menangkal informasi tersebut. 28 Shirley Biagi. MEDIA / IMPACT Pengantar Media Massa : An Introduction to Mass Media. Salemba Humanika : Jakarta Halaman 297.

28 47 Ini tugas yang membosankan, tetapi organisasi yang tidak memantau lalu lintas internet dan web bisa mendapatkan dirinya dalam masalah serius, kata Marken. Perusahaan dan lembaga menghabiskan ratusan dan ribuan dolar pada audio, video, dan cetak kliping layanan untuk menganalisis bagaimana pesan mereka ditangkap, ditafsirkan dan digunakan oleh media konvensional. Mereka menghabiskan waktu sedikit atau tidak sama sekali untuk mencari tahu apa yang orang katakan tentang mereka secara aktual di dunia maya tentang mereka apa yang anda tidak dengar dapat melukaimu dan itu dapat berakibat fatal. Dengan memantau perkembangan di Internet, orang-orang PR dapat memainkan peran besar dalam melindungi klien mereka dari publikasi negatif Manfaat Media Internet bagi Para Pelaku PR PR melalui media internet memiliki peranan yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan PR dunia fisik. Jika, PR offline, anda akan bergantung pada seorang perantara yang disebut reporter atau wartawan atau editor dalam menyampaikan pesan-pesan korporat untuk ditayangkan di media cetak demi membangun citra perusahaan. Dalam hal ini mau tidak mau anda dihadapkan pada 2 kemungkinan yang sering terjadi, yaitu : 29 a) Anda harus mengirim bahan press release atau sejenis line kepada seorang wartawan, dengan harapan merek, berminat pada tulisan anda. b) Terkadang anda terpaksa mengeluarkan uang untuk itu. 29 Bob Julius Onggo. Cyber Public Relations : Strategi Membangun dan Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Halaman 4-6.

29 48 Dengan E-PR anda dapat melewati batas penghalang ini dan langsung menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada target publik anda serta memanfaatkan potensi-potensi besar lainnya, seperti : 1. Komunikasi konstan. Internet bagaikan satpam atau sekretaris yang tidak pernah tidur selama 24/7 (24 jam x 7 hari) dengan potensi target publik seluruh dunia. 2. Respon yang cepat. Internet memungkinkan anda merespon secara cepat dan serta-merta semua permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dan pelanggan. 3. Pasar Global. Internet telah menutup jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah anda terhubung ke dunia online. Anda dapat langsung berkomunikasi dengan pasar di Arab Saudi, investor di Swedia, dan mitra bisnis di California dengan biaya yang sangat minim. 4. Interaktif. interaktif digunakan sebagai sebuah sinonim untuk dua cara, tapi beberapa media interaktif adalah benar-benar dua cara dalam arti bahwa komunikasi interpersonal. Dalam sebuah percakapan, dua orang tidak hanya mengambil pertukaran. Disisi lainnya, istilah interaktif adalah diterapkan secara luas untuk setiap situasi dalam konten sebuah media adalah selektif atau disesuaikan oleh pengguna.

30 49 Sangat interaktifnya internet membuat anda dapat memperoleh feedback dari pelanggan atau pengunjung situs web anda. Dengan demikian, anda bisa tahu keinginan mereka sehingga tidak perlu lagi menebak-nebak. 5. Komunikasi Dua Arah. Komunikasi antara organisasi anda dan publik merupakan tujuan utama aktivitas e-pr karena aktivitas ini akan membantu anda dalam membangun hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan langsung oleh media offline. 6. Hemat PR dalam dunia fisik dianggap lebih dapat mempengaruhi tanggapan dan respon pasar. Pengeluarannya pun lebih hemat dibanding pengeluaran iklan. E-PR dapat membuat organisasi menjadi lebih hemat mengingat e-pr tidak membutuhkan stationery atau biaya cetak. Semakin murahnya biaya internet akan membuat biaya e-pr menjadi semakin terjangkau. 30 Hadirnya media internet mendatangkan banyak keuntungan dalam menunjang kegiatan-kegiatan PR. Hal ini dikarenakan internet memberikan banyak kemudahan khususnya kemudahan tersebut terkait erat dengan unsur komunikasi di dalamnya. Melalui internet, PR dapat dengan mudah menjalin komunikasi yang konstan dan berkelanjutan. Internet juga memberikan kemudahan bagi seorang PR dalam merespon secara cepat pertanyaan-pertanyaan publik. PR juga dapat menembus batas dengan menjangkau publik hingga dalam 30 Straubar, Joseph. Robert, LaRose Media Now : Understanding Media, Culture, and Technology. Thomson Wadsworth : Belmont, USA. Page 21.

31 50 lingkup antar negara dalam mengembangkan hubungan perusahaan. Komunikasi dua arah juga dapat terjaga secara baik serta biaya komunikasi menjadi lebih murah saat ini dengan adanya layanan internet E-PR Definisi E-PR E-PR adalah inisiatif PR atau public relations yang menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya. Di Indonesia inisiatif PR ini lebih dikenal dengan istilah Cyber Public Relations, namun untuk lebih mempersingkatnya akan banyak digunakan istilah e-pr dalam pemahasan ini. Berikut merupakan penjelasan dari e-pr antara lain : 31 A. E adalah electronic. e di dalam E-PR sama halnya dengan e sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat popularitas dan multifungsi media internet, media ini dimanfaatkan pula oleh para pelaku PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan (trust). B. P adalah public. publik disini bukan hanya mengacu pada publik saja, melainkan juga pasar konsumen. Pasar konsumen yang dimaksud bukan hanya satu jenis 31 Bob Julius Onggo. Cyber Public Relations : Strategi Membangun dan Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Halaman 1-2.

32 51 pasar, tetapi berbagai pasar atau publik audiens. Media internet bisa memudahkan kita untuk menjangkau mereka dengan lebih cepat atau sebaliknya, memudahkan mereka untuk menjangkau kita, mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga hipermarket. C. R adalah relations. Relations merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan bisnis anda. Itulah kunci kepercayaan pasar agar suatu bisnis berhasil. Menariknya, melalui media internet hubungan yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam waktu yang cepat karena sifat internet yang interaktif. Hal ini berbeda dengan publik konvensional. Dalam publik konvensional anda harus menjangkau mereka dengan sifat one-to-many. Itulah sebabnya internet merupakan media pembangun hubungan yang paling ampuh dan cepat serta luas hingga saat ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa Cyber PR atau E-PR adalah sebuah sikap public relations dalam memanfaatkan media sebagai sarananya dalam mempublikasikan suatu kegiatan perusahaan yang bertujuan dalam membangun merek (brand) dan kepercayaan (trust). Publikasi ini dilakukan kepada publik eksternal yang beraneka ragam. Publikasi ini juga mengandung unsur terbentuknya jalinan hubungan yang dibangun antara perusahaan dengan publiknya.

33 Fokus Utama E-PR Fokus utama E-PR adalah membidik media online, misalnya media berita tradisional yang juga memiliki status online tersohor dan publikasi berorientasi web (baik itu kalangan konsumen maupun bisnis). Akan tetapi, jika tidak digabungkan dengan agen PR offline untuk meningkatkan liputan berita aktivitas E-PR juga dapat dimaksimalkan untuk menggunakan penyampaian elektronik kepada organisasi media lokal, nasional, regional, dan internasional. Dalam hal ini juga bisa termasuk penyampaian Press Release dan dokumen-dokumen penunjang di web, baik distus web korporat maupun disitus web mitra atau untuk industri sejenis atau complimentary (pelengkap). Selain itu, fokus lain E-PR adalah agar produk atau bisnis anda disebutkan di bagian artikel editorial yang ada disitus web atau enzine lain yang terkenal. 32 Dengan melihat pemaparan diatas mengenai fokus e-pr ketika digabungkan dengan kegiatan PR offline, hal ini dapat memaksimalkan kinerja dari e-pr nya sendiri. Cara yang ditempuh dalam memaksimalkan e-pr adalah dengan memanfaatkan penyampaian berita seperti press release dan dokumen penunjang untuk dimuat pada website korporat, yang di distribusikan melalui berbagai media lokal, regional, nasional, maupun luar negeri. Jika anda ingin memanfaatkan aktivitas e-pr, anda harus memiliki daftar kontak media online lokal, regional dan global jika memang berminat untuk 32 Bob Julius Onggo. Cyber Public Relations : Strategi Membangun dan Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Halaman

34 53 membangun merek global, apalagi jika produk anda pantas menjadi produk universal. Sebagai E-PR, anda pun harus cakap dalam menulis Press Release melalui . Oleh karena itu, strategi e-pr juga termasuk membidik situs web atau enzine atau komunitas online yang yang disebut discussion group yang berorientasi khusus. Namun, di sini penulisan isi medianya harus disesuaikan. 33 Dengan demikian, kesimpulan fokus utama e-pr ialah membidik berbagai media online yang ada untuk terus memonitor bagaimana pemberitaan memuat berita perusahaan yang diwakilinya, apakah positif atau justru negatif. Selain itu, e-pr juga berperan aktif dalam membuat perbincangan tentang perusahaannya menjadi trending topic yang memiliki value, apalagi jika itu termuat dalam sebuah media online atau enzine yang terkenal. Dan yang terakhir adalah sebuah jalan bagi seorang PR dalam membangun perusahaannya hingga pada level merek global E-PR dan Komunitas Online Teknologi internet telah mempermudah dan mempercepat berkembangnya komunitas online, yang juga sering disebut online forum, newsgroup, web rings, atau discussion group. Mereka sering berkumpul-kumpul dan bergosip di suatu situs web tertentu atau di-forward melalui sehingga bisa berdiskusi tanpa perlu masuk ke suatu situs web, itulah yang discussion list/group. Diperkirakan lebih dari 12 juta orang bergabung dengan newsgroup, sehingga media ini merupakan sarana yang baik bagi aktivitas publisitas seorang e-pr. Jumlah 33 Ibid

35 54 newsgroup pun terus bertambah dan diperkirakan terdapat lebih dari topik yang berbeda-beda. Dalam dunia PR yang sempurna, anda ingin untuk memiliki interaksi yang konstan dengan kontak media anda. Tetap berkoneksi kepada mereka setiap waktu melalui dan telepon, dan untuk mengenal mereka, anda lebih baik menggunakan pesan singkat atau instant mesaging (IM). Ketika anda melakukannya, jurnalis mencari sebuah jalan keluar untuk anda tetap konstan kepada informasi tentang brand anda, penelitian industri, expeets quotes, wawancara eksekutif, dan pernyataan perusahaan. Media akan selalu mengandalkan pada kecerdasan manusia dan satu persatu interaksi. 34 Melalui penjelasan diatas dapat intinya bahwa dalam dunia PR, pasti membutuhkan interaksi yang konstan dengan rekan-rekan media melalui layanan , telepon, atau SMS. Hal ini dilakukan agar secara konstan, media memberitakan brand sebuah perusahaan. Jika pemberitaan ini diperkuat pemberitaanya oleh media, maka brand tersebut menjadi semakin kuat keberadaannya. Bagaimanapun, kita seharusnya juga menyediakan sebuah ruang berita yang interaktif akan membuktikan untuk menjadi sumber utama dari informasi yang kredibel, khususnya ketika jurnalis mencari ide cerita pada setiap waktu atau menggunakan pusat media kita untuk mendapatkan berita. Ruang berita adalah sebuah cara yang bagus untuk mempertahankan kontrol dari komunikasi brand 34 Deirdre Breakenridge. PR 2.0 : New Media, New Tools, New Audience. Halaman 87.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Januari 2009, pkl wib. Pengaruh Kualitas media..., Lanny, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Januari 2009, pkl wib. Pengaruh Kualitas media..., Lanny, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi menjadikan internet sebagai bagian dari kehidupan masyarakat modern saat ini. Betapa tidak, karena internet secara lengkap menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang mendahului Penelitian yang mendahului untuk penelitian ini adalah penelitian dengan Judul Pemetaan Model E-PR dalam pekerjaan Public Relations Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations HUMAS SEBAGAI PROFESI ETIS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Public Relations memiliki karakteristik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sarana dalam membangun suatu hubungan interpersonal dengan orang adalah dengan melakukan komunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya zaman dari hari ke hari, seiring pula dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala bentuk kegiatan manusia pun dapat dipermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Press release atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai siaran pers menurut Ronald D. Smith adalah a communication format commonly used by organization to

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Press Release Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Press

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Perkembangan Media Online dalam Mempengaruhi Efektifitas IMC dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan

Perkembangan Media Online dalam Mempengaruhi Efektifitas IMC dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan Perkembangan Media Online dalam Mempengaruhi Efektifitas IMC dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan Oleh (Wahyu Ening Handayani) Staff Pengajar Fakultas FISIP Universitas Surakarta ABSTRACT Creative act

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki peranan yang ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak. Membina hubungan baik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN 162 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam menghadapi era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan bisnis mendorong setiap perusahaan untuk lebih maju serta mampu mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat, membuat manusia semakin mudah untuk berkomunikasi. Saat ini, komunikasi bukan hanya dapat

Lebih terperinci

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Analisis Isi Perbandingan Press Release dan Pemberitaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Media Cetak Periode Januari 2012 Juni 2013) Agata Sri Krisdiyati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal,

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website, radio-online,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Agar eksistensinya dapat terjaga, organisasi harus mendapat dukungan dari publiknya, dimana dukungan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations adalah manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik mempengaruhi kesuksesan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN NAMA : JOKO NUGROHO P NIM : D0C005055 DIII PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk hidup sosial, artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi kerap dilukiskan sebagai suatu organisme hidup. Karena itu organisasi dipandang berdasarkan berdasarkan siklus hidup satu organisme. Ada saat kelahiran,

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS Modul ke: MARKETING PUBLIC RELATIONS Marketing Research vs Public Relations Research Fakultas ILMU KOMUNIKASI Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Program Studi HUMAS www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat yang membuat kemungkinan terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat mulai mengandalkan segala sesuatu yang serba instan dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) Sebastian Lintang Kusuma Sumirat/Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) 70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dunia informasi sekarang ini, peranan Humas dalam sebuah organisasi sangat penting, baik dengan publik internal maupun eksternal yang bertujuan

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin pesat berkembang mendorong bagi pelaku pasar untuk dapat menyasar konsumen menggunakan teknologi yang telah berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pariwisata berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih persaingan dunia perhotelan. Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan publik untuk berkomunikasi dengan mudah. Banyaknya berbagai tantangan dan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, media juga bertransformasi menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat fenomena tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

Media Relations 2.0. Mutia Dewi. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Media Relations 2.0. Mutia Dewi. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta Jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 7, Nomor 1, Oktober 2012 Media Relations 2.0 Mutia Dewi Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta Abstract Delivering media relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi massa. Wilbur Scramm menggunakan ide yang telah dikembangkan oleh seorang psikolog, yaitu Charles

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang, badan, dan organisasi berhak untuk memperoleh informasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Kesimpulan. a. Penggunaan e-pr di RS Bethesda sebagai sarana publikasi didasari pada

BAB IV PENUTUP. 1. Kesimpulan. a. Penggunaan e-pr di RS Bethesda sebagai sarana publikasi didasari pada 135 BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan a. Penggunaan e-pr di RS Bethesda sebagai sarana publikasi didasari pada kebutuhan RS Bethesda akan media yang dapat meng update berita secara cepat, dan mempunyai space

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, media baru (internet) berkembang dengan pesat setiap tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan ketersediaan infrastruktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Peristiwa komunikasi dapat terjadi tidak hanya antara manusia dengan manusia sebagai

Lebih terperinci

Berikut adalah 8 langkah perisai (proteksi) yang dapat dilakukan para orang tua untuk meminimalisasi peluang anak menjadi korban:

Berikut adalah 8 langkah perisai (proteksi) yang dapat dilakukan para orang tua untuk meminimalisasi peluang anak menjadi korban: BISNIS INFORMASI Salah satu ciri bisnis digital modern adalah kekaburan peran sebagai mitra dan kompetitor bisnis, artinya disuatu kesempatan batasan sebagai produsen konsumen distributor advokator dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa lepas dari informasi untuk menjalani kehidupan sosial mereka. Informasi yang dikonsumsi dapat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Umum Komunikasi Komunikasi sering kita praktekan dalam kehidupan kita sehari-hari. Komunikasi menjadi hal dominan yang sering dilakukan oleh manusia di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada pengelolaan komplain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya kepada pelanggan di media sosial. Pemilihan fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman di era ini sangat pesat. Interaksi masyarakat dan cara sosialisasi kini telah berbeda. Dahulu masyarakat mendapatkan informasi melalui berita koran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan zaman, medium komunikasi semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan zaman, medium komunikasi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, medium komunikasi semakin berkembang yang awalnya hanya menggunakan komunikasi lisan antarpribadi yang mempertemukan individu secara fisik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Babak baru teknologi informasi dan komunikasi modern diawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi membuat organisasi atau perusahaan masa kini berbeda jauh dengan yang sebelumnya, perkembangan tersebut juga mempengaruhi perusahaan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Internet disebut sebagai sebuah media baru yang sifatnya multimedia dan interaktif. Karakteristik unik dari media baru yang menggabungkan konvergensi, jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita untuk mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. Komunikasi menjembatani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara sederhananya media literasi atau yang juga dikenal dengan melek media adalah kemampuan untuk memilih, menggunakan, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB V INTERPRETASI DATA

BAB V INTERPRETASI DATA 57 BAB V INTERPRETASI DATA Seperti yang dibahas pada bab analisis data, terdapat temuan-temuan yang tidak sesuai dengan basis argumen awal (berdasarkan referensi-referensi ilmiah yang dikumpulkan peneliti).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media. Tidak hanya itu, teknologi juga memungkinkan industri media untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

PENULISAN PUBLIC RELATIONS Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Pengantar dan Siginifikansi Penulisan dalam Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Deskripsi Mata Kuliah Membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern ini humas atau public relation menjadi suatu hal yang sangat penting untuk perusahaan. Dimana posisi public relation sudah sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI

Standar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI Standar Kompetensi Profesi Humas Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI Di era globalisasi sekarang ini sebuah profesi harus memiliki muatan standar yang jelas Maka dari itu disusunlah Standar Kompetensi Public

Lebih terperinci