PENGEMBANGAN KOMIK PENDIDIKAN EKONOMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA/MA KELAS X SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN KOMIK PENDIDIKAN EKONOMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA/MA KELAS X SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN KOMIK PENDIDIKAN EKONOMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA/MA KELAS X SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Miswanto Mahasiswa Program Magister Pendidikan IPS, Program Pascasarjana, Universitas Lampung Abstract: comic of economic education development as first grade students learning resource for senior high school/islamic senior high school the odd semester in term of The purpose of this research is to produce products such as comic book of economic education. The research design used reseach and development (R&D) design. Learning model development procedure followed the steps of Dick and Carey. The populations in this research are all of the first grade students of The State Islamic High School 2 Metro of Metro City. The sampling technique used purposive sampling that the sample was taken six classes, namely Class X A, X B and XI. The taking of that sample is because on the basis that all of that classes have same relative learning achievement. So that the students that make some opinions about the product is representative. The conclusion of this research is assessment questionaire results subject matter expert, comic expert, instructional design expert and the students to the product quite well, so relevant, quite systematically, appropriately enough, consistent enough, and very interesting so that feasible to use. So that, the product named Comic of Economic Education can be used as learning resource alternative for Senior High School /Islamic Senior High School on the tenth grade in the odd semester. Keywords : comic of economic education development, learning resource, research and Development PENDAHULUAN Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media yang digunakan untuk menunjang proses belajar tidak terbatas hanya pada media-media konvensional yang sudah sangat populer dalam dunia pendidikan. Seorang praktisi pendidikan, khususnya guru, perlu mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran yang dapat mempercepat proses pencapaian tujuan pendidikan. Ada banyak cara yang dapat ditempuh guru untuk merealisasikan hal itu, antara lain dengan penggunaan sumber-sumber belajar dan media-media pembelajaran yang unik, yang menarik bagi peserta didik. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Metro merupakan satuan pendidikan yang setara dengan Sekokah Menengah Atas yang bernaung di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, setiap guru berkeinginan siswanya mendapatkan hasil yang memuaskan. Hasil tersebut dapat tercapai apabila peserta didik mempunyai minat yang tinggi dalam memanfaatkan sumber belajarnya. Dalam kaitannya dengan sumber belajar, salah satu mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) /Madrasah Aliyah adalah ekonomi, yang merupakan salah satu mata pelajaran pada Program Ilmu Pengetahuan Sosial pada SMA/MA. Ekonomi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Sosial yang membahas mengenai usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang muncul karena konsep kelangkaan. Oleh karena itu, isi materi ekonomi banyak berkaitan dengan keseharian kehidupan manusia. Hal ini berarti bahwa sumber belajar ekonomi begitu banyak, mulai dari kehidupan nyata sampai dengan hasil kreatifitas yang dapat didesain. Berbagai inovasi pendidikan barubaru ini banyak bermunculan. Terdapat banyak sekali kesempatan untuk melakukan inovasi-inovasi dalam penggunaan sumber dan media pembelajaran. Hal tersebut merupakan tantangan bagi guru 23

2 untuk menemukan sumber dan media pembelajaran Ekonomi yang menarik dan dekat dengan keseharian hidup peserta didik, seperti karakteristik bidang studi Ekonomi. Sumber belajar komik sangat menarik dalam kehidupan siswa, terutama siswa yang dalam masa transisi dari anakanak menuju remaja dan akhirnya dewasa yang sedang mencari jati diri dengan cara mencari inspirasi dari berbagai sumber belajar yang ada disekitarnya. Hal itu melatar belakangi penulis untuk mencoba melakukan penelitian Pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi Sebagai Sumber Belajar Siswa SMA/MA Kelas X Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012. Pengem-bangan produk berupa buku Komik Pendidikan Ekonomi ini berpijak pada teori tentang psikologi belajar. Adapun teori-teori dasar yang dipakai dalam pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi ini adalah: 1) dilihat dari segi pemanfaatan komik dalam menstimulus minat belajar siswa, maka pengembangan ini berpijak pada teori belajar behaviorisme dan kognitif; 2) dilihat dari kemandirian belajar siswa dengan sumber belajar komik, maka pengembangan ini berpijak pada pendekatan konstruktivisme. Sumber belajar adalah suatu sistem, yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual (Percival and Ellington, 1984: 125). Sumber belajar seperti inilah yang disebut sebagai media pembelajaran atau media instruksional. Untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sebagai sumber belajar yang cocok, sumber belajar harus memenuhi ketiga persyaratan seperti yang diungkapkan oleh Percival dan Ellington (1984: 125), persyaratan tersebut adalah: 1) harus dapat tersedia dengan cepat; 2) harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri; 3) harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri. Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (a) sumber belajar yang direncanakan (by design), yaitu semua sumber belajar yang secara khusus dikembangkan sebagai komponen instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal, (b) sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization), yaitu sumber-sumber belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran, namun dapat dimanfaatkan, diaplikasi dan digunakan untuk keperluan belajar. Sebenarnya amat sulit untuk menarik suatu garis tegas antara kedua jenis sumber belajar tersebut. Sumber belajar yang disusun terlebih dahulu dalam proses disain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, maka sumber belajar tersebut menjadi komponen sistem instruksional. Daryanto (2010:127) mendefinisikan komik sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Dilengkapi balon-balon ucapan (speak baloons) ada kalanya masih disertai narasi sebagai penjelasan. Balon ucapan dan ekspresi gambar dari komik tersebut merupakan media komunikasi pembaca dengan komik tersebut. Secara garis besar menurut Trimo(1997:37) media komik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu komik strip (comic strip) dan buku komik (comic book). Komik strip adalah suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai kolom yang dimuat dalam suatu harian atau majalah, biasanya disambung ceritanya, sedangkan yang dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk buku. Penelitian ini menggunakan bentuk komik strip karena lebih simpel, waktu yang digunakan lebih efektif dan akan lebih cepat dipahami siswa. Salah satu model umum untuk mengembangkan sumber belajar bidang studi tertentu adalah melaui pendekatan sistem (system approach model). Model umum dalam mengembangkan sumber belajar atau bahan ajar dengan menganut pendekatan sistem telah dianjurkan antara lain oleh Dick and Carey (Pargito, 20 10:43-45). Proses atau prosedur itu disebut sebagai pendekatan sistem, karena ia terdiri dari beberapa komponen-komponen yang saling berinteraksi, dan secara bersamasama membuahkan hasil yang ditetapkan 24

3 sebelumnya. Sistem ini mengumpulkan informasi tentang keampuhan produk akhir (end product) dapat direvisi sampai ia mencapai mutu yang diharapkan. Pada saat bahan sedang dikembangkan, data dikumpulkan dan materi direvisi sejalan dengan adanya data untuk menjadikan seefektif dan seefisien mungkin. Sebagai sebuah pendekatan sistem, model pengembangan ini terdiri dari sepuluh komponen, yaitu: 1) mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran; 2) melakukan analisi pembelajaran; 3) mengidentifikasi perilaku awal siswa dan karakteristik siswa; 4) menulis tujuan khusus pembelajaran; 5) mengembangkan tes acuan patokan; 6) mengembangkan strategi pembelajaran; 7) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran; 8) melakukan evaluasi formatif; 9) merevisi materi pembelajaran; dan 10) melaksanakan evaluasi sumatif (Pargito, 2010:45). Dick and Carey menyusun sistemnya secara linear, dan langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran, dalam penelitian ini berbentuk komik, harus dilaksanakan secara urut dari langkah pertama sampai langkah kesepuluh. Pengembangan bahan ajar dalam bentuk buku komik ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. 1) Menghasilkan produk berupa Komik Pendidikan Ekonomi yang dapat menjadi sumber belajar alternatif yang menarik minat belajar siswa dan akhirnya meningkatkan prestasi belajarnya; 2) Menjaring pendapat siswa dalam skala kecil, terbatas dan luas mengenai keberadaan komik sebagai sumber belajar. METODE HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan bahan ajar berupa buku komik ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D). Penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan Komik Pendidikan Ekonomi sebagai sumber belajar siswa SMA/MA kelas X (sepuluh) semester 1 dan mengetahui efektivitas penggunaan Komik Pendidikan Ekonomi untuk pembelajaran. Efektifitas penggunaan komik tersebut dilihat dari tanggapan pihak-pihak yang dijadikan sebagai narasumber yang berkaitan dengan pengembangan produk komik ini. Langkah pengembangan sebagian besar meliputi 1 sampai dengan 10 Borg and Gall dalam Pargito (2009 : 50) sebagai berikut: 1) Research and information collecting includes needs assesment, review literature, small-sclae research studies, and preparation of report on stateof the art; 2) Planning, Includes defining skills to be learned, stating and sequencing objectives, identifying learning activities, and small-scale feasibility testing; 3 Develop preliminary form of product, includes preparation of instructional materials, procedures, and evaluation instruments; 4) Prelimitary field testing, conducted in from 1 to 3 schools, using 6 to 12 subjects. Interviews, observational and questionnaire data collected and analyzed; 5) Main product revision, revision of product as suggested by the preliminary field-test results; 6) Main field testing, conducted in 5 to 15 schools with subject. 4GDH2 2a2 vi a2ayohl GbjI c2s pri cogvsi ahd pos2cogrsi pi rforu VHcI ari collected. Results are evaluated with respect to course ojectives and are compared with control group data, when appropriate; 7) Operational fieldtrevision. Revision of product as suggested by main field-test results; 8) Operational field-testing. Conducted in 10 to 30 schools involving 40 to 200 subjects. Interview, observational and questionnaire data collected and analyzed; 9) Final Product revision. Revision of product as suggested by operational field-test result; 10) Dissemination and implementation. Report on product at professional meetings and in journals. Work with publisher who assumes commercial distribution. Monitor distribution to product quality control. Pada langkah kedua merupakan kegiatan perancangan desain instruksional. Dalam desain instruksional yang digunakan sebagai basis pengembangan adalah desain instruksional Dick and Carey. Berbasis pada Bagan Alur Desain instruksional Dick & Carey maka akan dihasilkan suatu proto type (produk awal) berupa buku Komik Pendidikan Ekonomi. Laporan penelitian ini akan mengikuti langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut 25

4 Borg and Gall sampai tahap ke 9 tanpa eksperimentasi. Adapun tahap eksperimentasi penggunaan komik pendidikan ekonomi dalam pembelajaran akan disajikan pada laporan penelitian dalam kesempatan yang lain. Hasil asesmen kebutuhan (need assesment) menunjukkan bahwa siswa kelas X cenderung kurang menikmati kegitatan pembelajaran. Siswa kurang menguasai materi-materi mata pelajaran ekonomi. Berbekal informasi sekaligus antuasiasme siswa dan guru tentang komik, akhirnya peneliti memutuskan untuk segera membuat model pengembangan dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan model Dick and Carey. Pada tahap pengembangan model, perumusan tujuan umum pembelajaran (Standar Kompetensi) dilakukan untuk menentukan muatan materi yang akan dijadikan cerita dalam komik pendidikan ekonomi. Konsepkonsep mata pelajaran ekonomi yang harus dikuasai siswa kelas X MA/SMA dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Standar kompetensi mata pelajaran ekonomi kelas x Kompetensi Dasar 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi 2. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen 3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan dan pasar Analisis pembelajaran dilakukan dengan menjabarkan perilaku umum dan perilaku khusus yang dilakukan secara sistematis. Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan, pada tahap identifikasi kebutuhan instruksional, diketahui bahwa terdapat kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi sebenarnya. Pembelajaran Ekonomi yang dilaksanakan oleh guru cenderung masih berpusat pada siswa. Pembelajaran kurang bermakna, sehingga terlihat siswa kurang menikmati prosesnya. Kondisi perilaku dan karakteristik awal siswa dalam melaksanakan pembelajaran Ekonomi adalah siswa kurang mampu menguasai konsep-konsep ekonomi yang berkaitan dengan keseharian hidup manusia. Guru mata pelajaran ekonomi menyatakan bahwa rata-rata siswa memperoleh prestasi belajar yang rendah, sekitar nilai 60. Pencapaian kemampuan siswa pada mata pelajaran ekonomi kurang dari 50%. Kemampuan ideal klasikal yang diharapkan adalah 65%. Adapun kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran ekonomi semester 1 di MAN 2 Metro tahun pelajaran 2011/2012 adalah 69. Menurut guru mata pelajaran ekonomi kelas X, pada awal-awal pembelajaran yang dilakukan, siswa memperoleh prestasi belajar yang kurang memuaskan. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh intake siswa yang kurang terhadap mata pelajaran IPS di jenjang pendidikan sebelumnya. Mengingat pelajaran IPS di SMP tidak dimasukkan dalam Ujian Nasional SMP. Pada awalawal ulangan harian, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sekitar 30%, sedangkan 70% siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Muatan kompetensi yang banyak sedangkan alokasi jam tatap muka yang terbatas menuntut guru untuk merekayasa sumber belajar mandiri bagi siswa. Sumber belajar yang didesain supaya memudahkan siswa belajar secara mandiri menuntut guru untuk secara cermat menganalisis kebutuhan sesuai kondisi riil di lapangan. Sumber belajar tersebut tentu saja mempunyai tujuan yang bermuara pada penguasaan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan standar isi yang ditetapkan batasan minimalnya oleh pemerintah. Pada tahap penulisan tujuan khusus pembelajaran (kompetensi dasar) didasarkan pada Standar Isi Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X (Sepuluh) semester 1 dengan rincian yang dapat dilihat pada Tabel 2. 26

5 Tabel 2. Kompetensi dasar mata pelajaran ekonomi kelas x Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi kebutuhan manusia 1.2. Mendeskripsikan berbagai sumber pokok ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas 1.3. Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu tentang apa, mengapa dan untuk siapa barang diproduksi 1.4. Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain 2.1. Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomimendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi 2.2. Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram 2.3. Mendeskripsikann peran konsumen dan produsen 3.1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran 3.2. Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya 3.3. Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan 3.4. Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang Mendeskripsikan pasar input Pada tahap mengembangkan asesmen belajar ini dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut: 1) Konsep Penilaian Acuan Patokan (PAP), langkah ini dilakukan dengan mengukur prestasi belajar siswa ketika menggunakan produk yang dikembangkan. Penilaian yang telah dilakukan untuk menggunakan komik pendidikan ekonomi di dalam kelas adalah dengan menggunakan teknik penilaian tes berbentuk tes tertulis pilihan jamak, uraian objektif dan terbuka; 2)Menyusun kisi-kisi Penilaian Acuan Patokan, dilakukan dengan menurunkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan pembelajaran ke dalam kisi-kisi soal. Hal ini dilakukan agar dalam tahap penilaian, kompetensi yang diuji benar-benar mempunyai validitas isi; 3) Tes Formatif, dilakukan dengan melihat perkembangan penggunaan Komik Pendidikan Ekonomi dalam pembelajaran di kelas. Sebelum melaksanakan tes formatif ini, dilaksanakan dahulu treatment dengan melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan komik pendidikan ekonomi. Pada tahap mengembangkan strategi pembelajaran, dilakukan beberapa langkah berikut: 1) Menyusun strategi pembelajaran; 2) Menyusun Silabus; 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada tahap mengembangkan dan memilih materi pembelajaran ini, didasarkan pada perumumusan standar kompetensi dan kompetnsi dasar. Materi yang dipilih dalam pengembangan komik ini adalah materi mata pelajaran ekonomi kelas X (sepuluh) semester 1. Setelah membuat sinopsis komik, langkah berikutnya adalah proses pembuatan prototype buku komik pendidikan ekonomi. Prototype Komik Pendidikan Ekonomi sesuai dengan hasil wawancara dengan responden yaitu dalam bentuk buku dengan ukuran setengah folio. Pada tahap evaluasi formatif dilakukan dengan menjaring pendapat beberapa siswa tentang prototype Komik Pendidikan Ekonomi. Agar dapat mewakili, pendapat siswa diambil dari 3 siswa yang mempunyai kemampuan berbeda. Penilaian siswa berkemampuan tinggi (satu orang), sedang (satu orang), dan rendah (satu orang) terhadap buku komik hasil pengembangan sebagai berikut. Berdasarkan evaluasi satu-satu, maka dapat dikatakan bahwa komik pendidikan ekonomi dinilai cukup baik dan dialognya sangat menarik. Bentuk fisik komik dinilai sangat menarik, karakter tokoh-tokohnya sangat menarik, perwajahan dan ekspresi tokoh-tokohnya sangat menarik. Pada sisi ukuran ketikan, dinilai cukup tepat, sementara untuk jenis huruf (font style) dinilai cukup konsisten. Responden uji perorangan ini tidak memberi masukan dan saran, mereka merasa komik pendidikan ekonomi ini cukup baik. Ahli materi yang menilai komik pendidikan ekonomi ini adalah Dr. R. Gunawan Sudarmanto,S.Pd, S.E, M.M, beliau adalah seorang Doktor Pendidikan Ekonomi dari Universitas Negeri Malang (UM). Beliau adalah salah satu Dosen pada program studi Magister Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung. Ahli materi ekonomi menyatakan bahwa ketepatan merumuskan komik sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) adalah cukup tepat. Pada sisi relevansi Kompetensi Dasar (KD) yang 27

6 tergambar dalam komik terhadap Standar Kompetensi (SK) dinilai cukup relevan. Ketepatan perumusan komik sesuai dengan Kompetensi Dasar dinilai cukup tepat. Dari sisi relevansi penulisan komik dengan tujuan pembelajaran ekonomi dinilai cukup relevan. Kualitas teknis penulisan komik dinilai cukup baik. Variabel desain komik, ahli materi ekonomi menilainya cukup tepat dan relevan. Pada variabel isi komik, ahli materi menilai sistematika penulisan komik pendidikan ekonomi ini cukup sistematis. Relevansi isi dialog dengan materi ekonomi dinilai sangat relevan, dialog-dialog yang digambarkan dalam komik memuat pesanpesan konsep mata pelajaran ekonomi. Pada sisi isi inilah komik ini berbeda dengan komik-komik yang ada di pasaran, karena muatan cerita di dalamnya mengulas tentang materi ekonomi. Pada bagian balon percakapan (Speak Baloon), ahli materi menilainya cukup baik dan cukup menarik. Tingkat keterbacaan komik pendidikan ekonomi dinilai cukup baik, sementara dialog-dialog yang dilakukan oleh tokohtokoh komik dinilai cukup menarik. Pada bagian kemenarikan cerita komik, ahli materi ekonomi menilai cerita komik pendidikan ekonomi ini cukup menarik. Karakter tokoh-tokoh utama dalam komik pendidikan ekonomi ini dinilai cukup menarik. Ilustrasi perwajahan dan ekspresi yang tergambar dalam tokohtokoh komik dinilai cukup menarik. Ukuran ketikan pada speak baloon dan keterangan-keterangan komik dinilai cukup tepat. Jenis huruf yang dipakai yaitu Comic Sans MS pada komik ini dinilai cukup konsisten. Pada sisi fungsi komik dalam memudahkan belajar sebagai bentuk teknologi pembelajaran, pada bagian tingkat kemudahan komik untuk digunakan siswa dinilai cukup mudah. Ahli materi ekonomi menilai bahwa komik pendidikan ekonomi ini sangat baik dalam mengundang minat belajar siswa. Komik ini dinilai cukup baik dalam memudahkan siswa mempelajaran konsep-konsep materi ekonomi. Ahli komik yang menilai prototipe produk yang dikembangkan adalah seorang Master Pendidikan Matematika yang telah berpengalaman menggunakan dan menilai Komik untuk pembelajaran. Beliau bernama Dra. Siti Inganah, M.M, M.Pd, yang bekerja sebagai tenaga pengajar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan saat ini sedang mengambil S3 Program Studi Doktor Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Malang (UM). Ahli desain komik untuk pembelajaran menyatakan bahwa komik pendidikan ekonomi dari sisi desain dinilai cukup tepat dan cukup relevan. Ketepatan merumuskan komik ini sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dinilai cukup tepat, relevansi Kompetensi Dasar (KD) yang tergambar dalam komik terhadap Standar Kompetensi (SK) dinilai cukup relevan. Ketepatan perumusan komik sesuai dengan Kompetensi Dasar dinilai cukup tepat. Sementara, relevansi penulisan komik dengan tujuan pembelajaran ekonomi dinilai cukup relevan, dan kualitas teknis penulisan komik dinilai cukup baik. Secara garis besar, pada variabel desain komik, ahli desain komik untuk pembelajaran ekonomi menilainya cukup tepat dan relevan. Pada sisi isi komik, sistematika penulisan komik pendidikan ekonomi dinilai cukup sistematis. Terkait dengan relevansi isi dialog dengan materi ekonomi, dinilai sangat relevan. Muatan komik ini diharapkan sarat dengan pesan-pesan konsep ekonomi, penilaian ahli desain komik untuk pembelajaran pada sisi isi komik semakin menguatkan penilaian bahwa komik pendidikan ekonomi ini tidak hanya menghibur, akan tetapi juga mengandung konsep-konsep materi ekonomi yang perlu dikuasai oleh peserta didik. Komik merupakan cerita bergambar yang disertai dengan balon-balon percakapan (Speak Baloons). Ciri khas balon percakapan dalam komik merupakan bagian penting dari komik yang harus diperhatikan dalam pembuatannya. Pada bagian balon percakapan (Speak Baloon), dinilai cukup baik dan cukup menarik. Tingkat keterbacaan komik pendidikan ekonomi dinilai cukup baik, sementara dialog-dialog yang dilakukan oleh tokohtokoh komik dinilai cukup menarik. Pada bagian kemenarikan cerita komik, ahli desain komik untuk pembelajaran menilai bahwa cerita komik 28

7 pendidikan ekonomi ini cukup menarik. Karakter tokoh-tokoh utama dalam komik pendidikan ekonomi ini dinilai juga cukup menarik. Ilustrasi perwajahan dan ekspresi yang tergambar dalam tokoh-tokoh komik dinilai cukupmnarik. Ukuran ketikan pada speak baloon dan keteranganketerangan komik dinilai cukup tepat, akan tetapi jenis huruf (font style) pada komik ini dinilai kurang konsisten sehingga perlu diperbaiki. Pada bagian tingkat kemudahan komik untuk digunakan siswa dinilai cukup mudah. Ahli desain komik untuk pembelajaran menilai bahwa komik pendidikan ekonomi ini sangat baik dalam mengundang minat belajar siswa. Komik ini dinilai cukup baik dalam memudahkan siswa mempelajaran konsep-konsep materi ekonomi. Ahli pembelajaran yang menilai komik pendidikan ekonomi ini adalah Dr. H. Pargito,M.Pd. Beliau adalah seorang Doktor Pendidikan IPS dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Beliau adalah sekretaris program studi Magister Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung. Ahli pembelajaran berpendapat ketepatan merumuskan komik sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dinilai tepat. Relevansi Kompetensi Dasar (KD) yang tergambar dalam komik terhadap Standar Kompetensi (SK) dinilai relevan. Ketepatan perumusan komik sesuai dengan Kompetensi Dasar dinilai tepat. Relevansi penulisan komik dengan tujuan pembelajaran ekonomi dinilai sangat relevan. Kualitas teknis penulisan komik dinilai baik. Secara umum variabel desain komik, ahli pembelajaran menilainya tepat dan relevan. Ahli pembelajaran menilai sistematika penulisan komik pendidikan ekonomi ini sangat sistematis. Relevansi isi dialog dengan materi ekonomi dinilai relevan.. Pada komik pendidikan ekonomi ini, isinya selain untuk tujuan pendidikan, juga untuk menghibur para pembacanya. Oleh karena itu, selain edukatif, komik pendidikan ekonomi juga bersifat menghibur. Pada bagian balon percakapan (Speak Baloon), ahli pembelajaran menilai tingkat keterbacaan komik pendidikan ekonomi ini baik dan dialog-dialog yang dilakukan oleh tokoh-tokoh komik dinilai cukup menarik. Ciri khas komik terletak pada cerita bergambar dengan balon percakapan. Balon percakapan dalam komik merupakan bagian penting dari komik yang akan memberi petunjuk kepada pembacanya untuk menarik pelajaran dari ceritanya. Ahli pembelajaran menilai kemenarikan cerita komik pendidikan ekonomi ini cukup menarik. Sementara untuk karakter tokoh komik pendidikan ekonomi ini dinilai menarik. Ilustrasi perwajahan yang tergambar dari tokoh-tokoh komik dinilai menarik. Ilustrasi perwajahan ini menentukan suatu komik menarik, lucu dan mampu menyampaikan pesan kepada pembacanya. Ukuran ketikan pada speak baloon dan keterangan-keterangan komik dinilai tepat. Jenis huruf yang dipakai pada komik ini dinilai konsisten. Ahli pembelajaran menilai komik pendidikan ekonomi ini baik dalam mengundang minat belajar siswa. Komik ini juga dinilai baik dalam memudahkan siswa mempelajarai materi ekonomi. Berdasarkan penilaian oleh ahli materi, ahli komik dan ahli pembelajaran, maka dilakukan revisi berdasarkan masukan dan saran yang diberikan. Adapun revisi yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Revisi beberapa dialog yang menggunakan kata kasar dan kurang etis untuk pendidikan; 2) Revisi beberapa font style yang pada awalnya menggunakan jenis huruf Times New Roman ukuran 12, menjadi jenis huruf Comic Sans ukuran 10. Hal tersebut merupakan bagian dari indikator konsistensi Font Style; 3) Revisi Judul yang tadinya Komik Ekonomi menjadi Komik Pendidikan Ekonomi. Untuk lebih jelasnya, berikut gambar perubahan cover komik. Uji coba pendahuluan 9 orang siswa menghasilkan sebanyak 66,67% responden menilai tingkat keterbacaan komik pendidikan ekonomi cukup baik dan 33,33% responden menilainya sangat baik. Cukup baiknya tingkat keterbacaan komik pendidikan ekonomi diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menguasai konsep-konsep ekonomi dengan cara yang ringan. Pada aspek kemenarikan dialog, lebih dari setengah jumlah responden menilainya sangat menarik, yaitu 55,56% responden. Sisanya, sebanyak 44,44 % responden menilai dialog-dialog yang terdapat pada komik pendidikan ekonomi 29

8 cukup menarik. Aspek kemenarikan fisik juga tidak kalah pentingnya bagi sebuah sumber belajar.pada aspek ini, 55,56% responden menilainya sangat menarik. Sementara 44,44% responden menilai bentuk fisik komik pendidikan ekonomi ini cukup menarik. Bentuk fisik sumber belajar yang menarik diharapkan bisa memancing minat baca peserta didik, sehingga bisa menemukan pesan sumber belajar tersebut. Karakter tokoh komik yang menarik merupakan aspek yang cukup penting dalam pembelajaran ekonomi. Dalam hal karakter tokoh-tokoh komik pendidikan ekonomi ini, sebanyak 6 6,67% responden menilainya cukup menarik. Sebanyak 22,22% responden responden menilai karakter tokoh komik sangat menarik. Akan tetapi ada pula 11,11% responden yang menilainya kurang menarik. Mayoritas respnden menilai karater tokoh komik cukup menarik, hal itu diharapkan bisa menimbulkan antusiasme pembaca komik ini untuk mempelajarinya. Pada sisi perwajahan dan ekspresi tokoh-tokoh komik pendidikan ekonomi yang dikembangkan, sebanyak 66,67% responden menilainya cukup menarik. Sementara itu, 33,33% responden menilai perwajahan dan ekspresi tokoh-tokoh komik sangat menarik. Ekspresi-ekspresi komik biasanya berupa ekspresi yang lucu, khas komik, sangat menghibur dan menimbulkan kenyamanan dalam membacanya. Ciri khas komik berupa gambargambar disertai dengan balon-balon percakapan (speak balloons) dan keterangan lain berupa suku kata maupun kalimat. Suku kata maupun kalimat dalam komik harus tepat ukuran ketikan hurufnya. Pada aspek ini, sebanyak 88,89% responden menilainya cukup tepat, dan 11,11% responden menilainya sangat tepat. Pada aspek jenis huruf (font style), komik ini menggunakan jenis huruf comic sans MS ukuran 10. Penggunaan jenis huruf diupayakan sekonsisten mungkin. Tanggapan responden dengan font style komik pendidikan ekonomi ini, 66,67% responden menilai cukup konsisten dan 33,33% responden (tiga orang) menilainya sangat konsisten. Konsistensi penggunaan font style merupakan bagian dari ukuran kualitas fisik komik yang menentukan menarik tidaknya komik pendidikan ekonomi sebagai sumber belajar. Berdasarkan hasil uji coba pendahuluan pada kelompok kecil, tidak perlu dilakukan revisi, karena hasil uji coba menyatakan produk sudah cukup baik. Uji coba lapang atau produk operasional dilakukan kepada 114 responden, yaitu kepada siswa kelas X A berjumlah 38 orang, XB berjumlah 38 orang dan Kelas XI berjumlah 38 orang. Uji coba lapang di kelas pertama, hasilnya untuk variabel balon percakapan (font style), terdapat dua indikator yang dinilai, yaitu tingkat keterbacaan dan kemenarikan dialog. Pada kelas eksperimen pertama, yaitu kelas X A, diketahui sebanyak 65,79% responden menilai tingkat keterbacaan komik pendidikan ekonomi yang dikembangkan sangat baik, 31,58% responden menilai cukup baik, dan 2,63% responden menilainya kurang baik. Pada aspek kemenarikan dialog, 63,16% responden menilainya sangat menarik dan 36,84% responden menilainya cukup menarik. Kelas eskperimen pertama secara umum menilai keterbacaan komik pendidikan ekonomi sangat baik. Pada aspek kemenarikan dialog, kelas X A menilai kemenarikan dialog komik pendidikan ekonomi sangat menarik, karena lebih dari 50% dari siswa di kelas tersebut menilai demikian. Pada variabel yang kedua, yaitu kualitas fisik komik. Aspek kemenarikan fisik komik, 65,79% responden menilainya sangat menarik. Selain itu, 34,21% responden menilai komik pendidikan ekonomi cukup menarik secara fisik. Aspek karakter tokoh komik dinilai sangat menarik oleh 57,89% responden kelas X A. Sementara itu, 42,11% responden menilainya cukup menarik. Aspek ilustrasi dan perwajahan dinilai sangat menarik oleh 7 1,05% responden (dan cukup menarik oleh 28,95% responden. Aspek ukuran ketikan komik dinilai cukup tepat oleh 81,58% responden. Sementara 10,53% responden menilainya sangat tepat dan 7,89% responden menilainya kurang tepat. Aspek jenis huruf (font style) dinilai cukup konsisten oleh 63,16% responden. Masih pada aspek jenis huruf, 3 1,58% responden menilainya sangat konsisten. Akan tetapi ada juga responden yang menilainya 30

9 kurang konsisten, yaitu sebanyak 5,26% responden. Kelas X B merupakan kelas eksperimen kedua juga melakukan penilaian terhadap komik pendidikan ekonomi. Pada indikator Speak Baloon, tepatnya pada indikator tingkat keterbacaan, 65,79% responden menilainya sangat baik. Selebihnya, 28,95% responden menilainya cukup baik dan 5,26% responden menilainya kurang baik. Indikator kedua, yaitu kemenarikan dialog, dinilai cukup menarik oleh 52,63% responden. Selebihnya, sebanyak 47,37% responden menilainya cukup menarik. Variabel kedua yang dinilai oleh kelas eksperimen, termasuk kelas X B yaitu kualitas fisik komik. Indikator pertama yaitu kemenarikan komik pendidikan ekonomi, dinilai cukup menarik oleh 63,16% responden. Selebihnya, sebanyak 3 6,84% responden menilainya sangat menarik. Pada aspek karakter tokoh-tokoh komik, sebesar 52,63 % responden siswa kelas eksperimen kedua ini menilainya sangat menarik. Selebihnya, yaitu sebesar 44,74% responden menilainya cukup menarik dan 2,63% responden menilainya kurang menarik. Meskipun ada responden yang menilai kurang menarik, akan tetapi jumlahnya tidak signifikan. Aspek perwajahan dan ekspresi yang digambarkan oleh tokoh-tokoh komik, dinilai sangat menarik oleh 52,63% responden. Selebihnya, sebanyak 47,37% responden menilainya cukup menarik. Aspek ukuran ketikan pada komik pendidikan ekonomi dinilai cukup tepat oleh 65,79% responden kelas X B. Sementara itu, sebanyak 26,32% responden menilainya sangat tepat dan 7,89% responden menilainya kurang tepat. Pada aspek jenis huruf (font style), sebanyak 76,32% responden menilainya cukup konsisten dan 23,68% responden menilainya sangat konsisten. Kelas XI sebagai responden uji coba lapang ketiga, menilai variabel pertama, balon percakapan (speak balloon), pada indikator tingkat keterbacaan dinilai cukup baik sebanyak 52,63% responden dan sisanya sebanyak 47,37% responden menilainya sangat baik. Indikator kedua, yaitu kemenarikan dialog, dinilai cukup menarik oleh sebanyak 76,32% responden. Sebanyak 15,79% responden menilai dialog dalam komik kurang menarik, akan tetapi ada juga responden yang menilainya sangat menarik, yaitu sebanyak 7,89 %. Pada variabel kedua, yaitu kualitas komik, indikator kemenarikan komik, dinilai sangat menarik oleh 73,68% responden kelas XI. Sementara itu, sebanyak 26,32% responden menilainya cukup menarik. Selanjutnya pada indikator karakter tokoh-tokoh komik, sebanyak 50% responden menilainya cukup menarik, 42,11% responden menilainya sangat menarik, dan ada pula responden yang menilainya kurang menarik, yaitu sebanyak 7,89%. Pada indikator perwajahan dan ekspresi tokoh-tokoh komik, sebanyak 71,05% responden menilainya cukup menarik. Selebihnya, sebanyak 23,68% responden menilainya sangat menarik, dan sebanyak 5,26% reponden menilainya kurang menarik. Pada aspek ukuran ketikan komik pendidikan ekonomi sebanyak 65,79% responden kelas XI menilainya cukup tepat. Sementara itu, sebanyak 2 1,05% responden menilainya sangat tepat dan 13,16% responden menilainya kurang tepat. Pada aspek jenis huruf (font style), sebanyak 76,32% responden menilainya cukup konsisten dan 23,68% responden menilainya sangat konsisten. Pada akhir tahap uji coba lapang ini, tidak ada revisi produk, karena mayoritas responden berpendapat produk sudah cukup baik. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan deskripsi dan analisis data penelitian dan pengembangan komik pendidikan ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan komik pendidikan ekonomi diawali dengan need assesment yang menunjukkan bahwa perlu dikembangkan sumber belajar komik pendidikan ekonomi. Selanjutnya tahap pengembangan model komik pendidikan ekonomi yang mengikuti langkahlangkah Dick and Carey, yang terdiri dari 10 langkah. Pengembangan produk komik pendidikan ekonomi ini telah mengikuti langkah-langah tersebut, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Hasil validasi menunjukkan bahwa komik pendidikan 31

10 ekonomi yang dikembangkan cukup tepat, cukup releavan, cukup baik, cukup sistematis, cukup menarik, cukup konsisten, cukup mudah digunakan dan sangat baik dalam mengundang minat belajar siswa, sehingga layak digunakan. Rekomendasi Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian dan pengembangan komik pendidikan ekonomi adalah berikut: 1) Perlu dilakukan pelatihan membuat komik agar tercipta pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan; 2) Perlu mengembangkan unsur-unsur pembelajaran yang lain agar pembelajaran berkualitas, baik berupa pengembangan model, metode, strategi, media, maupun sumber belajar; 3) Produk hasil pengembangan ini masih memungkinkan untuk dapat dikembangkan kembali baik dari sisi isi ataupun sisi fisik. DAFTAR PUSTAKA Borg, Walter R and Meredith D Gall.1989.Educational Research. DMC and Company. San Francisco. Daryanto Media Pembelajaran. Gava Media. Jogjakarta. Pargito.2009.Peneitian dan Pengembangan Bidang Pendidikan. Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.Bandar Lampung. Pargito Dasar-dasar Pendidikan IPS. Pascasarjana IPS Unila.Bandar Lampung Percival, Fred and Henry Ellington.1984.A Handbook of Educational Technology. Erlangga.Jakarta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitalif Kuantitatif dan R & D.Alfabeta. Bandung. Trimo Media Pendidikan. Depdikbud. Jakarta. 32

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi III. METODE PENGEMBANGAN Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Dalam bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu

III. METODE PENGEMBANGAN. Dalam bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu III. METODE PENGEMBANGAN Dalam bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, metode pengembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut. I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah

METODE PENELITIAN. pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah III. METODE PENELITIAN Dalam metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, metode pengembangan tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research 42 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulam data, prosedur penelitian dan pengembangan serta analisis instrumen. 3.1

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan metode penelitian dalam penelitian pengembangan rruy7ini, akan

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan metode penelitian dalam penelitian pengembangan rruy7ini, akan 47 III. METODE PENELITIAN Berkaitan dengan metode penelitian dalam penelitian pengembangan rruy7ini, akan diuraiakan beberapa sub bab, yang meliputi pendekatan penelitian pengembangan, tempat dan waktu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran sejarah. Model pembelajaran yang dikembangkan adalah pendekatan inkuiri. Efektifitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA CHART BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS¹. Oleh

PENGEMBANGAN MEDIA CHART BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS¹. Oleh PENGEMBANGAN MEDIA CHART BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS¹ Oleh Waluyo 1, Sudjarwo 2, R Gunawan Sudarmanto 3 This research aimed to produce of media pictured chart of Social Studies and to know the extent

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan. 51 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. pendekatan Research and Development (R & D) dengan maksut untuk

III. METODE PENGEMBANGAN. pendekatan Research and Development (R & D) dengan maksut untuk 65 III. METODE PENGEMBANGAN 3.1 Pendekatan Pengembangan Pengembangan media film kartun pada mata pelajaran ekonomi ini menggunakan pendekatan Research and Development (R & D) dengan maksut untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII Pengembangan Komik Sebagai (Cahya Yanuar Hutama) 1 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII DEVELOPING A COMIC AS A SOCIAL STUDIES LEARNING RESOURCE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SCRABBLE EKONOMI SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SMA¹ ) Oleh

PENGEMBANGAN SCRABBLE EKONOMI SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SMA¹ ) Oleh PENGEMBANGAN SCRABBLE EKONOMI SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SMA¹ ) Oleh Cherleyrian Ningsih 2), R. Gunawan Sudarmanto 3), Darsono 4) The purposes of this research were developing the product (of research),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab ini akan dibahas mengenai metode pengembangan, diuraikan beberapa subbab,

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab ini akan dibahas mengenai metode pengembangan, diuraikan beberapa subbab, III. METODE PENGEMBANGAN Bab ini akan dibahas mengenai metode pengembangan, diuraikan beberapa subbab, yang meliputi pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan,

Lebih terperinci

Penelitian dan Pengembangan R&D

Penelitian dan Pengembangan R&D Penelitian dan Pengembangan R&D Content Definisi R & D Konsep Dasar R & D Tujuan R & D Karakteristik R & D R & D dalam penelitian Metode R & D Langkah-Langkah Penelitian R & D Contoh Penelitian R & D Sistematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and 28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dapat membantu siswa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research dan Develpoment/ R & D) dengan maksud untuk mengembangkan media kartu uno dalam pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development 21 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan Brog dan Gall (1983 : 772) yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN ISTIANA Istiana17@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut. I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI AKUN-AKUN PERUSAHAAN DAGANG DEVELOPING COMIC AS A LEARNING MEDIA OF THE MATERIAL OF TRADING COMPANIES ACCOUNTS Oleh: Fidya Rizka Anggraeni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) sumber data, (4) diagram alir penelitan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TUTORIAL MENGGUNAKAN KOMPUTER PELAJARAN AKUNTANSI 1) Oleh

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TUTORIAL MENGGUNAKAN KOMPUTER PELAJARAN AKUNTANSI 1) Oleh PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TUTORIAL MENGGUNAKAN KOMPUTER PELAJARAN AKUNTANSI 1) Oleh Maryani 2), R. Gunawan Sudarmanto 3), Darsono 4) This research aims to develop a tutorial learning using a computer accounting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOGRAFI SMA/MA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS POLA PERSEBARAN DAN INTERAKSI SPASIAL DESA DAN KOTA

PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOGRAFI SMA/MA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS POLA PERSEBARAN DAN INTERAKSI SPASIAL DESA DAN KOTA Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 6 Bulan Juni Tahun 2016 Halaman: 1110 1114 PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOGRAFI SMA/MA PADA KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. Abdurrahman 1) Gardjito 2) Retni S. Budiarti 2) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada bab III metode penelitian ini, akan dibahas tentang metode yang dikembangkan,

III. METODE PENELITIAN. Pada bab III metode penelitian ini, akan dibahas tentang metode yang dikembangkan, III. METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian ini, akan dibahas tentang metode yang dikembangkan, prosedur pengembangan, uji coba produk, subjek uji coba, jenis data dan instrumen, serta teknik

Lebih terperinci

Kata kunci: media picture in the box, pembelajaran ips, pengembangan

Kata kunci: media picture in the box, pembelajaran ips, pengembangan MEDIA PICTURE IN THE BOX UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS 1) Oleh Dian Afuarita 2), Sudjarwo 3), Trisnaningsih 4) This research aimed to produce visual media which was an image packaged

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI MELALUI MEDIA KARTU UNO 1)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI MELALUI MEDIA KARTU UNO 1) PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI MELALUI MEDIA KARTU UNO 1) Oleh Desy Mauliya 2), M. Thoha B.S. Jaya 3), Darsono 4) This research aimed to produce a product in the from of card media that can increase

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam 71 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam bidang studi matematika serta diarahkan pada peningkatan kemampuan berfikir siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR REALITA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD 1. Oleh. Apriliyani 2, Sudjarwo 3, Pargito 4

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR REALITA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD 1. Oleh. Apriliyani 2, Sudjarwo 3, Pargito 4 PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR REALITA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD 1 Oleh Apriliyani 2, Sudjarwo 3, Pargito 4 The aims of development research are to produce picture media product to social science learning

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT Diana Puspita Sari 1, Bagus Ardi Saputro FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu mulai persiapan hingga akhir penelitian serta instrumen

Lebih terperinci

ABSTRACT ARMAN. Key words: interactive multimedia, computer skills and information management.

ABSTRACT ARMAN. Key words: interactive multimedia, computer skills and information management. ABSTRACT DEVELOPING INTERACTIVE MULTIMEDIA ON OPERATING PRESENTATION SOFTWARE FOR COMPUTER SKILL AND INFORMATION MANAGEMENT STUDIES IN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KARYA BHAKTI PRINGSEWU ARMAN This research

Lebih terperinci

Ely Mariana Prodi PGSD, Universitas Quality

Ely Mariana Prodi PGSD, Universitas Quality Rekognisi: Jurnal Pendidikan dan Kependidikan p-issn 2527-5259 e-issn 2599-2260 Vol.2, No.2, Desember 2017 PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Ely

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGEMBANGAN & EVALUASI FORMATIF

PENELITIAN PENGEMBANGAN & EVALUASI FORMATIF Memahami Prinsip Dasar PENELITIAN PENGEMBANGAN & EVALUASI FORMATIF dalam bidang teknologi pendidikan Uwes A. Chaeruman AKTIFITAS ILMIAH dalam bidang Teknologi Pendidikan CORE BUSSINESS PUSTEKKOM dan contoh

Lebih terperinci

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Pengembangan Modul Powerpoint Pada Program Pendidikan D1 (Prodistik)... PENGEMBANGAN MODUL POWERPOINT PADA PROGRAM PENDIDIKAN D1 (PRODISTIK) UNTUK SEMESTER II DI MAN MOJOSARI Windha Silviana Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR JURNAL JPSD Vol. 4 No. 1 Tahun 2017 ISSN 2356-3869 (Print), 2614-0136 (Online) PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Erika Nuril Izza 1, Arfilia Wijayanti 2 1,2 Program Studi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan 32 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan multimedia interaktif

Lebih terperinci

Research and Development

Research and Development Research and Development Metode Penelitian dan pengembangan Edit your company slogan Contents Definisi Research and Development R & D dalam Penelitian R & D Sebagai Penghubung Metode dalam R & D Langkah-langkah

Lebih terperinci

APLIKASI KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

APLIKASI KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Oleh: Anip Dwi Saputro (Staf Pengajar Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo) email: anipdwisaputro@gmail.com ABSTRACT: This research aims to: (1) produce a scientific

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN Pengembangan Modul Pembelajaran Interaktif (Khoirul Madi) 39 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN ENGINEERING DRAWING INTERACTIVE LEARNING MODULE DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan model Borg and Gall melalui sepuluh tahapan yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sumber data, instrumen penelitian dan pengolahan data. Pembahasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Pengembangan Modul Elektronik... (Aditama C. Dewi) 1 PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ELECTRONIC MODULE DEVELOPMENT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU CERITA BERGAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN IPS SISWA SMP KELAS VIII JURNAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU CERITA BERGAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN IPS SISWA SMP KELAS VIII JURNAL SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU CERITA BERGAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN IPS SISWA SMP KELAS VIII JURNAL SKRIPSI Oleh: Rahimah Rabita Nor Prihatina 11416241043 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI BIMBINGAN TENTANG STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS JURNAL Oleh : RARAS PUTRI PRAMESWARI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Reasearch and Development (R&D)atau dengan kata lain penelitian ini akan berfokus pada penelitian terhadap analisa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta, Pengembangan Modul Pembelajaran... (Jodhi Pratama) 1 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK SEBAGAI BAHAN AJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIKKELAS X JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau 59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Produk yang dikembangkan berupa metode bermain dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneltian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Develompment), yaitu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ABSTRACT PENDAHULUAN PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF Rahmah 1*, Rayandra Asyhar 2, Muhammad Rusdi 2 1 SMK Negeri 2 Muara Jambi, 2 Universitas Jambi ABSTRACT This article is

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DRAMA BERBASIS AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU 1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DRAMA BERBASIS AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU 1) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DRAMA BERBASIS AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU 1) Oleh Desi Susanti 2), Darsono 3), R. Gunawan Sudarmanto 4) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

Lebih terperinci