Ina Nurindah. ejournal Ilmu Komunikasi Volume 3, Nomor 2, Universitas Mulawarman.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ina Nurindah. ejournal Ilmu Komunikasi Volume 3, Nomor 2, Universitas Mulawarman."

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Komunikasi, 2015, 3 (2) ISSN , ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PERAN HUMAS PEMERINTAH PROVINSI KALTIM DALAM PENYEBARLUASAN INFORMASI PEMBANGUNAN DALAM RANGKA MENDUKUNG SUKSESNYA VISI KALTIM MAJU 2018 DI KOTA SAMARINDA Ina Nurindah ejournal Ilmu Komunikasi Volume 3, Nomor 2, Mahasiswa Program S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. ina.nurindah@ymail.com

2 ejournal Ilmu Komunikasi, 2015, 3 (2) ISSN , ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PERAN HUMAS PEMERINTAH PROVINSI KALTIM DALAM PENYEBARLUASAN INFORMASI PEMBANGUNAN DALAM RANGKA MENDUKUNG SUKSESNYA VISI KALTIM MAJU 2018 DI KOTA SAMARINDA Ina Nurindah 1 Abstrak Ina Nurindah, 2015, Isi dari artikel ini menunjukan bahwa Humas Pemerintahan memiliki peran yang sangat penting terhadap keberlangsungan informasi pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah kepada masyarakat. Provinsi Kalimantan Timur dalam pembangunannya mengacu pada Visi Kaltim Maju 2018 yaitu Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang merata dan Berkeadilan berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan, untuk itu guna mendukung suksesnya informasi pembangunan visi tersebut kepada masyarakat, Humas Pemerintah Provinsi Kaltim sesuai tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab terhadap penyampaian serta kelancaran informasi kegiatan pemerintah kepada masyarakat. Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam penyebarluasan informasinya menggunakan Pendekatan Edukatif dan Persuasif serta Pendekatan Kerjasama. Pendekatan Edukatif dan Persuasif ini berperan secara positif mengelola dan menyajikan informasi secara timbal balik yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan agar tercipta saling pengertian, pemahaman dan sebagainya. Pendekatan kerjasama yang dilakukan Humas Pemerintah Provinsi Kaltim adalah sebagai upaya menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik kepada kinerja Pemerintahan sehingga dapat menimbulkan citra baik atas kinerja Pemerintah di mata masyarakat. Kata Kunci: Peran, Humas Pemerintah, Informasi Pembangunan, Kaltim Maju 2018 PENDAHULUAN Latar Belakang Era keterbukaan informasi yang disertai perkembangan teknologi informasi yang saat ini berjalan, berimplikasi besar terhadap penyebaran dan kemudahan memperoleh informasi. Terlebih dengan disahkannya Undang- Undang No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang di 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. ina.nurindah@ymail.com 350

3 Peran Humas Pemerintah Provinsi Kaltim (Ina Nurindah) antaranya melindungi hak atas informasi bagi warga negara Indonesia. Hal itu berdampak pada masyarakat yang semakin kritis terhadap isu-isu yang berkembang di sekitar mereka, termasuk isu atau informasi tentang pemerintahan dan pembangunan. Menyadari akan hal tersebut, dalam lembaga pemerintahan diperlukan suatu bidang atau biro yang bertugas mengelola informasi dengan baik, karena tidak mungkin Pemerintah dapat mengatur arus informasi secara keseluruhan tanpa adanya suatu bidang atau biro yang memiliki spesialisasi untuk mengelola sebuah informasi atau pesan-pesan. Bidang atau biro yang memiliki spesialisasi tersebut adalah Hubungan Masyarakat (Humas). Sehubungan dengan itu, maka merupakan momentum bagi Humas dalam pemerintahan untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dalam memberikan dan menyebarkan informasi. Khususnya informasi pembangunan kepada masyarakat menyangkut kebijakan, program, aktivitas, kegiatan dan langkah-langkah pemerintah yang disampaikan secara terbuka dan transparan serta mengatur arus informasi yang saat ini terus berkembang dengan menyediakan informasi yang jernih dan berimbang, sekaligus sebagai upaya menjaga reputasi dan citra positif di mata masyarakat mengenai kegiatan pemerintahan. Saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di awal pengabdian Dr. H. Awang Faroek Ishak selaku Gubernur Kaltim periode kedua Tahun telah menetapkan Visi untuk pembangunan Kaltim yaitu Kaltim Maju Visi Kaltim Maju 2018 merupakan suatu bentuk tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai Kaltim dalam Pembangunan Kaltim 5 (lima) tahun ke depan. Visi Kaltim Maju 2018 berbunyi Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang merata dan Berkeadilan berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan. Kondisi yang ingin dicapai melalui pokok-pokok visi tersebut adalah adanya keseimbangan antara kesejahteraan sosial dan ekonomi, keharmonisan antara pembangunan ekonomi, sosial serta aspek lingkungan hidup yang kesemuanya diketahui saling mempengaruhi. Elemen Visi Kaltim Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan pada intinya adalah pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat saat ini maupun masa datang melalui pemerataan pembangunan ekonomi yang bertumpu pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pada Tahun 2013 Provinsi Kaltim memiliki jumlah penduduk sebanyak jiwa. Sementara itu, Kota Samarinda sebagai Ibu Kota Provinsi Kaltim berpenduduk jiwa. (Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim.) Dengan banyaknya jumlah penduduk tersebut contohnya pada Kota Samarinda, tentunya terdiri dari orang-orang dengan macam perilaku, bahasa, tingkat pendidikan maupun pekerjaan dengan berbagai kesibukan dan kepentingan yang berbeda-beda menjadi suatu hal yang menjadi kendala bagi 351

4 ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 3, Nomor 2, 2015: Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menyampaikan informasi pembangunan, terlebih visi Kaltim Maju 2018 yang dicanangkan Pemerintah masih terbilang baru sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa saja program pembangunan yang ada di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut, Penulis tertarik melakukan penelitian mengenai sejauh mana Humas Pemerintah Provinsi Kaltim telah berperan dalam melakukan penyebarluasan informasi pembangunan, khususnya di Kota Samarinda dalam rangka mendukung suksesnya Visi Kaltim Maju Rumusan Masalah 1. Bagaimana Peran Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menyebarluaskan Informasi Pembangunan dalam rangka mendukung suksesnya Visi Kaltim Maju 2018 di Samarinda sebagai Ibukota Provinsi Kaltim. 2. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menyebarluaskan Informasi Pembangunan dalam rangka mendukung suksesnya Visi Kaltim Maju Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana Peran Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menyebarluaskan Informasi Pembangunan dalam rangka mendukung suksesnya Visi Kaltim Maju Menganalisa apa saja Faktor Pendukung dan Penghambat yang dihadapi oleh Humas Pemprov Kaltim dalam Penyebarluasan Informasi Pembangunan dalam rangka suksesnya Visi Kaltim Maju Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Melalui penelitian ini, diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang perbendaharan kepustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan Ilmu Komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan bidang Humas Pemerintah dan komunikasi pembangunan. 2. Manfaat Praktis Sebagai informasi dan acuan bagi organisasi maupun lembaga Pemerintah bidang kehumasan dalam merencanakan dan mengimplementasikan tugasnya dalam rangka menyebarkan informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan organisasi atau lembaga tersebut kepada masyarakat. KERANGKA DASAR TEORI Definisi Peran Soekanto (1982: 212) 352 mengatakan, Peran atau Peranan merupakan

5 Peran Humas Pemerintah Provinsi Kaltim (Ina Nurindah) aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang yang melakukan hak dan kewajibannya sesuai kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan. Dengan demikian jika seseorang melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, baik dalam organisasi maupun di masyarakat, maka orang tersebut sudah menjalankan perannya. Humas Pemerintah Humas dalam lembaga pemerintah (departemen, lembaga nondepartemen, lembaga negara, dan BUMN) merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat. (Rachmadi, 1992:77). Tugas dan Fungsi Humas Pemerintah Menurut Dimock dan Koening dalam Ruslan (2004:100), pada umumnya tugas dan kewajiban pihak humas lembaga pemerintahan adalah sebagai berikut: 1. Berupaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat (public services), kebijaksanaan, serta tujuan yang akan dicapai oleh pihak pemerintah dalam melaksanakan program kerja pembangunan tersebut. 2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya untuk melaksanakan program pembangunan di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, hukum, politik serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban nasional. 3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian dari aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan dlam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing secara konsisten serta professional. Peran Taktis Dan Strategi Kehumasan Pemerintah Menurut Rosady Ruslan, Humas dalam menjalankan perananannya melakukan berbagai strategi melalui (2006:142) beberapa aspek pendekatan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan Persuasif dan Edukatif Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan maupun dengan melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebagainya. 2. Pendekatan Kerjasama Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan 353

6 ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 3, Nomor 2, 2015: berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan ke luar (eksernal relations) untuk meningkatkan kerja sama. Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations) dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual understanding). Definisi Informasi Seiring perkembangan arus reformasi birokrasi dan era keterbukaan informasi publik, peran Humas semakin penting dan strategis. Sebagai komunikator publik, Humas harus mengamankan kebijakan lembaganya, memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program kerja lembaganya. Adapun pengertian tentang informasi menurut Gordon B. Davis dalam Rochaety (2005:4) yaitu data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang. Pembangunan Menurut Rogers, dalam Harun (2011:3), Pembangunan adalah perubahan yang berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak suatu bangsa. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan merupakan proses perubahan sosial yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material dalm arti bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka. Keterkaitan Humas Pemerintah dalam Pembangunan Selain itu, dalam Ruslan (2004 : ) tugas pokok dan kewajiban Humas dalam proses pembangunan adalah bertindak sebagai komunikator (narasumber) untuk membantu keberhasilan dalam melaksanakan program pembangunan pemerintah (back up government work program supporting), memiliki kemampuan membangun hubungan yang positif (good relationship), konsep kerja yang terencana baik (work program concept), hingga mampu menciptakan citra baik bagi lembaga yang diwakilinya, serta membangun opini publik yang positif (good image maker and positive of public opinion). Teori Difusi Inovasi Di dalam teori difusi-inovasi dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orangorang. Dengan demikian, adanya inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi)

7 Peran Humas Pemerintah Provinsi Kaltim (Ina Nurindah) melalui media massa akan kuat memengaruhi massa untuk mengikutinya. (Nurudin: 2007:187). Difusi mengacu pada penyebaran informasi baru, inovasi, atau proses baru ke seluruh masyarakat. Inovasi yang dimaksud dalam hal ini ada bermacam-macam, misalnya penemuan lensa kontak, komputer, pengajaran yang lebih baik, pendidikan terhadap masalah, pengolahan bercocok tanam yang baik, dan lain-lain. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya (J.W. Creswell, 2004). Penelitian ini sering disebut penelitian non-eksperimen karena peneliti tidak melakukan kontrol dan tidak memanipulasi variabel penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik (Sangadji dan Sopiah, 2010: 24 26). Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan. Penelitian ini akan difokuskan pada beberapa hal, yaitu: 1. Tugas, Pokok dan Fungsi Humas Pemerintah Provinsi Kaltim. 2. Peran Humas dalam Penyebarluasan Informasi melalui strategi atau aspek pendekatan dari Rosady Ruslan (2006:142) sebagai berikut : a. Pendekatan Persuasif dan Edukatif b. Pendekatan Kerjasama 3. Faktor pendukung dan penghambat Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menyebarluaskan Informasi Pembangunan dalam rangka mendukung suksesnya Visi Kaltim Maju 2018 di Kota Samarinda. Teknik Sampling Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua teknik, yaitu teknik Purposive Sampling dan teknik Sampling Aksidental. Purposive Sampling digunakan pada penelitian- penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian (Bungin, 2001:118). Sedangkan Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapapun yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sangadji dan Sopiah, 2010: ). Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menentukan key informan untuk memberikan informasi dan data dari 355

8 ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 3, Nomor 2, 2015: Humas Pemerintah Provinsi Kaltim karena mereka orang yang dianggap paling mengetahui mengenai proses Penyebarluasan Informasi di Humas, yaitu: 1. Kepala Bagian Kehumasan, Bapak Imanudin, SH,MM 2. Kasubag Internal dan Eksternal, Ibu Dra. Hj. Sri Elly Hasni, M.Si Dan Sampling Aksidental digunakan untuk mendapatkan keterangan kepada masyarakat Kota Samarinda yang menerima Informasi yang disampaikan sebagai informan. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian lapangan (field research) dengan cara Observasi, Wawancara mendalam, Penelitian kepustakaan langsung. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini peneliti menggunakan model analisis interaktif Mathew B. Miles dan Huberman 1992, sebagai berikut: 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Penarikan kesimpulan/verifikasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tugas dan Fungsi Humas Pemerintah Provinsi Kaltim. Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim merupakan Institusi supporting sebagai unsur staf dalam melaksanakan tugas dan fungsi di Pemerintah Provinsi Kaltim. Sebagai pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Provinsi Kaltim. Selain sebagai juru bicara Pemerintah Provinsi Kaltim, Biro Humas dan Protokol bertanggung jawab terhadap penyampaian serta kelancaran informasi yang diperlukan masyarakat seperti menyebarluaskan informasi pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kepada masyarakat. Selain itu, memberikan pertimbangan kepada pimpinan terkait informasi dan isu yang berkembang di masyarakat dalam rangka mendukung program dan kegiatan dalam upaya menunjang kelancaran tugas dan fungsinya. Kesemua tugas tersebut diharapkan dapat menumbuhkan citra dan kesan baik masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Dalam pelaksanaannya Biro Humas dan Protokol juga berkewajiban membangun dan menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan segenap unsur baik kelembagaan pemerintah maupun swasta, serta mengembangkan kemitraan dengan organisasi dan tokoh-tokoh masyarakat, khususnya dengan insan pers dan media massa Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kaltim dibentuk 356

9 Peran Humas Pemerintah Provinsi Kaltim (Ina Nurindah) berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kaltim Nomor 06 tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim yang diatur lebih lanjut melalui Peraturan Gubernur Kaltim nomor 43 tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kaltim. Selain tugas-tugas tersebut Biro Humas dan Protokol Setda Prov. Kaltim memberikan Kinerja Pelayanan yang dibagi menjadi dua bentuk yaitu : 1. Pelayanan Internal a. Bagian Kehumasan, meliputi: 1) Publikasi/pemberitaan media; 2) Dokumentasi; 3) Peliputan kegiatan; 4) Perpustakaan lingkup Setda Prov.Kaltim. b. Bagian Keprotokolan, meliputi: 1) Pelayanan kegiatan Acara/Upacara; 2) Perjalanan Pimpinan/Kunjungan Kerja dan Pendampingan; 3) Pelayanan Penerimaan Kunjungan/Tamu Pemerintah Daerah; 4) Penyiapan Naskah Sambutan/Pidato dll. c. Pelayanan Ketatausaha Biro, meliputi: 1) Pengelolaan Arsip: Kepegawaian, Dokumen Aktif dan Inaktif, Pengumpulan dan pendataan kegiatan Biro, Spj kegiatan/pengadaan barang dan jasa, Pengelolaan dan pengarsipan Surat Masuk-Surat Keluar, Administrasi perjalanan dinas, Pengadaan dan Pengelolaan ATK, Inventarisasi dan lain-lain. 2) Penyusunan dokumen/laporan : Lakip, Renja, Renstra Biro, Laporan Keuangan Biro dan dokumen lainnya. 2. Pelayanan Eksternal a. Koordinasi, pelayanan, penyiapan kegiatan bidang keprotokolan serta fasilitasi kunjungan dan pelayanan informasi kepada tamu-tamu Pemerintah Daerah Provinsi Kaltim. b. Pelayanan kepada masyarakat/institusi/organisasi, Biro Humas & Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim juga menjalin kerjasama dengan mitra media cetak, elektronik, online untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka penyebaran informasi/publikasi baik secara lokal maupun Nasional bahkan global, dalam bentuk kerjasama media. c. Pelayanan kepada wartawan/pers dalam rangka peliputan dan publikasi serta melakukan kunjungan jurnalistik. d. Melakukan pemantauan isi berita yang berkembang dan membuat hak jawab serta klarifikasi berita. e. Pengembangan penyampaian informasi dan pemberitaan diarahkan pada kemudahan publik mengakses dan memperoleh informasi yang akurat, cepat, tepat, dan bermanfaat tentang pelaksanaan kegiatan atau 357

10 ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 3, Nomor 2, 2015: pembangunan Pemerintah Provinsi Kaltim berbasis IT melalui internet/website kaltimprov.go.id sebagai wujud dari pelayanan publik dengan mengacu pada UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). f. Penyebarluasan informasi Pembangunan Kaltim melalui penerbitan secara berkala buletin/majalah Membangun Kaltim (Membangun Kaltim untuk Semua) dengan penerbitan 12 edisi dan di edisi khusus dalam 1 Tahun. Serta menjalin kerjasama kemitraan dengan RRI Samarinda, TVRI Kaltim maupun dengan radio dan televisi swasta yang ada di daerah maupun nasional. Sebagaimana diketahui Visi Kaltim Maju 2018 adalah Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang merata dan Berkeadilan berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan. Visi Kaltim Maju 2018 merupakan suatu bentuk tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai Kaltim dalam Pembangunan Kaltim 5 (lima) tahun kedepan. Guna mewujudkan Visi tersebut, terdapat Misi didalamnya yang akan dicapai dalam pembangunan daerah sebagai berikut : 1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia Kaltim yang mandiri dan berdaya saing tinggi. 2. Mewujudkan daya saing ekonomi yang berkerakyatan berbasis SDA dan energi terbaharukan. 3. Mewujudkan infrastruktur dasar yang berkualitas bagi masyarakat secara merata. 4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan dan berorientasi pada pelayanan publik. 5. Mewujudkan kualitas lingkungan yang baik dan sehat serta berprespektif perubahan iklim. Sehubungan dengan itu, keterkaitan informasi pembangunan Visi Kaltim Maju 2018 dengan Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam tupoksinya adalah menjadi jembatan informasi dengan memberi penerangan informasi kegiatan Pemerintah kepada Masyarakat secara tepat dan terbuka berdasarkan tujuan pembangunan yang ingin dicapai sebagai upaya penyebarluasan informasi melalui pemanfaatan media salah satunya. Selain itu, bertanggung jawab terhadap kelancaran informasi dan dokumentasi yang diperlukan masyarakat serta memberikan pertimbangan kepada pimpinan terkait informasi dan isu yang berkembang di masyarakat dengan melakukan pemantauan isi berita yang berkembang dan membuat hak jawab serta klarifikasi berita. Peran Humas dalam Penyebarluasan Informasi Pembangunan Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam perannya melakukan berbagai startegi sebagai upaya menciptakan iklim yang kondusif yaitu melalui

11 Peran Humas Pemerintah Provinsi Kaltim (Ina Nurindah) Pendekatan Edukatif dan Persuasif serta Pendekatan Kerjasama. Pendekatan yang dilakukan Humas juga sesuai dengan pernyataan Rosady Ruslan (2006:142) diantaranya terdapat Pendekatan Persuasif dan Edukatif dan Pendekatan Kerjasama dengan pembahasan sebagai berikut: 1. Pendekatan Edukatif dan Persuasif Pendekatan Edukatif dan Persuasif merupakan Upaya Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam Penyebarluasan Informasi Pembangunan ke masyarakat dengan menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan maupun dengan pendekatan persuasif (mengajak/membujuk khalayak) agar tercipta saling pengertian, pemahaman dan sebagainya. Dalam penelitian yang telah dilakukan, Humas Pemerintah Provinsi Kaltim melakukan Pendekatan Edukatif dan Persuasif ke masyarakat yaitu dengan cara melalui media komunikasi humas. Media Komunikasi Humas Pemerintah Provinsi Kaltim terdiri dari Surat Kabar dalam hal ini Advertorial, Buletin Organisasi, Baliho, Leaflet, dan Internet (Website dan Media Sosial), dengan penjelasan sebagai berikut : a. Surat Kabar (Advertorial) Humas Pemerintah Provinsi Kaltim memanfaatkan Surat Kabar dalam hal ini Advertorial (artikel atau tulisan yang bernilai berita) pada halaman khusus beberapa media massa daerah untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Selain itu, halaman advertorial pada surat kabar tersebut juga dimanfaatkan sebagai wadah klarifikasi berita Humas mengenai isu-isu mengenai pembangunan Pemerintah yang saat ini banyak berkembang. b. Bahan- Bahan Cetakan Selain menggunakan media surat kabar, Humas juga melakukan penyebarluasan informasi melalui berbagai bahan- bahan cetakan seperti Baliho, Buletin Organisasi maupun Leaflet. Untuk Baliho, Humas Pemerintah Provinsi Kalim menggunakan media tersebut sebagai upaya menyampaikan Visi maupun Misi Kaltim Maju 2018 didalamnya, ucapan-ucapan Hari Besar, ucapan Dukungan- Dukungan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Pembangunan Kaltim agar diketahui masyarakat. Baliho yang sering digunakan berukuran 4 x 6 m dengan 5 x 10 m. Baliho ini diletakan di tempat-tempat strategis dan pada jalan-jalan raya. Kemudian Buletin Organisasi, Humas melakukan penerbitan Buletin yang berjudul Membangun Kaltim. Isi Buletin adalah berbagai kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan oleh Kepala Daerah saat ini maupun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Instansi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim yang berkaitan dengan Pembangunan Visi Kaltim Maju Penerbitan buletin sebanyak

12 ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 3, Nomor 2, 2015: edisi dan di edisi khusus dalam 1 Tahun. Buletin Membangun Kaltim lebih ditujukan kepada karyawan lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim dan Badan/Dinas Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim dan Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi dan Bank-bank di Kaltim dan Kota Samarinda. Bahan-bahan cetakan lain yang digunakan Humas Pemerintah Provinsi Kaltim adalah Leaflet. Sama seperti Buletin, Leaflet ini disebarkan pada saat acara pameran-pameran terutama pameran pembangunan, selain itu diberikan kepada tamu-tamu Gubernur maupun tamu-tamu dalam maupun luar daerah dan luar negeri yang berkunjung ke Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim maupun Biro Humas dan Protokol. Leaflet tersebut berisi Profil terbentuknya Provinsi Kaltim, Profil terbentuknya Kabupaten dan Kota di Kaltim dan Perkembanganperkembangan terbaru mengenai Infrastruktur, Daerah Wisata dan Jumlah Penduduk di Kaltim per Kabupaten dan Kota. Selain itu Visi dan Misi Pembanguna di Kaltim serta Struktur Organisasi Kepemimpinan di Kaltim. c. Media Internet Humas Pemerintah Provinsi Kaltim melakukan penyebarluasan informasi yaitu dengan menggunakan media internet berupa Website. Website Pemerintah Provinsi Kaltim tersebut adalah website dikelola oleh Sub. Bagian Perpustakaan Biro Humas dan Protokol yang didalamnya terdapat induk pengelolaan website. Tugas penglelolaan website tersebut yaitu mengupdate isi website dengan berita baru setiap harinya oleh operator website. Isi website Pemerintah Provinsi Kaltim adalah kegiatankegiatan yang diliput oleh Tim Humas bagian Peliputan. Tim tersebut termasuk dalam sub. Bagian Internal dan Eksternal Biro Humas dan Protokol. Kegiatan kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sedang dan telah dilaksanakan Kepala Daerah saat ini maupun kegiatan Dinas, Badan, Organisasi Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim yang berkaitan dengan pembangunan. Kegiatan tersebut biasanya berupa seminar, sosialisasi, peresmian, dan perkembangan suatu pembangunan yang keseluruhannya itu dalam rangka mensukseskan visi Kaltim Maju Selain menggunakan Internet berupa Website, Humas Pemerintah Provinsi Kaltim juga memiliki fitur lain dalam internet yaitu Media Sosial. Media Sosial yang digunakan Humas Pemerintah Provinsi Kaltim yaitu Facebook. ID Facebook Humas Pemprov Kaltim adalah Biro Humas Protokol. Media Sosial Facebook dimanfaatkan untuk melakukan penyebarluasan informasi terkait pembangunan di Kaltim dan menjadi wadah komunikasi masyarakat untuk memberikan

13 Peran Humas Pemerintah Provinsi Kaltim (Ina Nurindah) masukan maupun pendapat mengenai suatu berita yang dipublikasikan. Dengan demikian, proses penyebarluasan informasi menggunakan Pendekatan Edukatif dan Persuasif melalui Media Komunikasi humas mempunyai peranan penting sebagai upaya mencapai perubahan sikap mental yang negatif dari masyarakat. Pendekatan Edukatif dan Persuasif ini berperan secara positif mengelola dan menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengan keinginan sehingga masyarakat mendukung dan menyetujui apa yang diharapkan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam pembangunannya. 2. Pendekatan Kerjasama Selain menggunakan Pendekatan Persuasif dan Edukatif, Humas Pemerintah Provinsi Kaltim juga melakukan Pendekatan Kerjasama. Pendekatan Kerjasama merupakan upaya Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai pihak luar dalam meningkatkan partisipasi dan dukungan untuk menunjang Pembangunan Pemerintah. Dalam Pendekatan Kerjasama, terdapat Forum Komunikasi yang dinamakan Badan Koordinasi Kehumasan (BAKOHUMAS), Forum tersebut merupakan unsur kehumasan yang tergabung Humas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKP D) dalam hal ini Instansi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim, Kabupaten/Kota dan Humas BUMN/BUMD di Kaltim. Bakohumas bertujuan untuk meningkatkan kerjasama layanan informasi dan mengembangkan profesi kehumasan. Prinsip kerja dalam pencapaian tujuan tersebut didasarkan pada prinsip kesetaraan sebagai realisasi koordinasi dan kerjasama dalam pelancaran arus informasi pemerintah. Selain melakukan kerjasama antar instansi, Humas Pemerintah Provinsi Kaltim juga menjalin kerjasama kemitraan dengan media massa dan pers. Contoh Kegiatan kerjasama yang sering dilakukan Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dengan media massa dan pers adalah Pelayanan kepada wartawan/pers baik cetak maupun elektronik dalam rangka peliputan dan publikasi serta melakukan kunjungan jurnalistik untuk mengexplore wilayahwilayah yang ada di Provinsi kaltim. Selain itu menjalin kerjasama kemitraan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim dalam hal ini menangani media elektronik seperti RRI Samarinda dan TVRI Kaltim maupun dengan radio dan televisi swasta yang ada di daerah maupun nasional. Dengan demikian, pendekatan kerjasama yang dilakukan tersebut diharapkan menjadi alat bantu Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam proses penyebarluasan informasi ke daerah-daerah di Kaltim agar bersama-sama membantu menyampaikan informasi ke daerahnya mengenai kegiatan pembangunan yang sedang atau telah 361

14 ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 3, Nomor 2, 2015: dilaksanakan Pemerintah Daerah (Gubernur) dalam rangka mensukseskan Visi Kaltim Maju KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran Humas Pemerintah Provinsi Kaltim dalam Penyebarluasan informasi pembangunan dalam rangka mendukung suksesnya visi Kaltim Maju 2018 di Kota Samarinda sudah dilakukan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang ada pada Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Prov. Kaltim khususnya membangun komunikasi kehumasan, mengelola informasi dan dokumentasi serta menyebarluaskan informasi kebijakan dan pembangunan daerah dalam rangka memberikan informasi, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Humas Pemerintah Provinsi Kaltim menjalankan melalui Pendekatan Edukatif dan Persuasif serta Pendekatan Kerjasama. Pendekatan Edukatif dan Persuasif Humas yaitu melalui Media Komunikasi humas yang mempunyai peranan penting sebagai upaya mencapai perubahan sikap mental yang negatif dari masyarakat. Pendekatan Edukatif dan Persuasif ini berperan secara positif mengelola dan menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengan keinginan sehingga masyarakat mendukung dan menyetujui apa yang diharapkan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam proses pembangunannya. Selanjutnya pendekatan kedua adalah pendekatan kerjasama dengan berbagai pihak luar berbagai pihak dalam rangka mendukung suksesnya Visi Kaltim Maju Pendekatan kerjasama dilaksanakan untuk upaya menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik kepada kinerja Pemerintahan, dengan harapan tercipta hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak sehingga dapat menimbulkan citra baik atas kinerja Pemerintah di mata masyarakat. 2. Humas dalam pelaksanaan kegiatannya, tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung yaitu; Komunikasi Internal yang baik antar Staf Humas, Kerjasama kemitraan yang terjalin baik dengan berbagai pihak (hubungan ke luar) serta dukungan masyarakat yang memiliki kesadaran sendiri untuk mengetahui informasi tentang Pembangunan di Kaltim dan bersama-sama membantu dengan melakukan berbagai kegiatan-kegiatan yang membangun. Sementara itu Faktor Penghambat yaitu, terdapat beragam kepentingan, perilaku, bahasa, tingkat pendidikan dan kesibukan pekerjaan sehingga tidak seluruh informasi mengenai pembangunan dapat tersampaikan ke masyarakat, belum maksimalnya penyampaian informasi ke wilayah pedalaman maupun perbatasan karena terhambatnya akses jaringan dan infrastruktur yang belum seluruhnya merata serta adanya pemberitaan yang 362

15 Peran Humas Pemerintah Provinsi Kaltim (Ina Nurindah) negatif dari media massa mengenai pembangunan yang tidak sesuai keakuratannya. Saran Agar pelaksanaan kegiatan penyebarluasan informasi pembangunan dalam rangka visi Kaltim Maju 2018 ini lebih meningkat, maka hal yang dapat menjadi saran adalah sebagai berikut : 1. Penyebarluasan Informasi melalui media cetak, agar tata bahasa dibuat lebih sederhana agar dapat dipahami masyarakat dengan mudah, karena masyarakat tidak seluruhnya paham mengenai bahasan yang terdapat dalam tulisan tersebut dikarenakan ragam pendidikan yang berbeda-beda. Selain itu untuk meningkatkan minat pembaca, gambar dan foto kegiatan lebih diperbanyak. Kemudian, Pemasangan Baliho dijalan-jalan ramai agar lebih diperbanyak mengenai sasaran atau tujuan pembangunan. 2. Perlunya penambahan media seperti televisi ataupun radio untuk memaksimalkan penyebarluasan informasi ke masyarakat karena tingkat keefektifan penyebaran informasinya lebih tinggi karena dapat dilihat dan dapat didengar ketika masyarakat sedang tidak mendapatkan informasi dari media cetak maupun internet. Daftar Pustaka Buku : Anggoro, Linggar Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara Biro Humas dan Protokol Laporan Kinerja Tahun Anggaran Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Bungin, Burhan Metode Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. Effendy, Onong Uchjana Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Miles, Mathew & Michael Huberman Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia Nurudin Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers Rachmadi, F., 1992, Public Relations-dalam Teori dan Praktek, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Rochaety, Eti Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Ruslan, Rosady Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Ruslan, Rosady Kiat dan Startegi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Ruslan, Rosady Manajemen Public Relations & Media Komunikasi 363

16 ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 3, Nomor 2, 2015: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah Metode Penelitian-Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi. Satori, Djam an dan Komariah, Aan Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sidharta, Lani Internet: informasi bebas hambatan. Jakarta : Media Elex Komputindo Soekoanto, Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif,, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sutabri, Tata Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Sumber Internet : (Diakses Pada Tanggal 24 Desember 2014) diakses tanggal 17 Februari www. Kaltim.bps.go.id (diakses tanggal 20 Maret 2015). 364

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG, SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 540 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014 PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan dan Tolok Ukur Anggaran (1) (2) (3) (5) (6) 1. Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pengembangan

Lebih terperinci

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2013

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2013 Point c Informasi Kinerja Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten Tahun Anggaran 2013 Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi memiliki beberapa peran yang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta 43 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta Humas Pemerintah Kota merupakan organisasi bagian Pemerintah Kota Yogyakarta yang bertugas mengurusi hubungan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2012

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2012 Point c Informasi Kinerja Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten Tahun Anggaran 2012 Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi memiliki beberapa peran yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2011

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2011 Point c Informasi Kinerja Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten Tahun Anggaran 2011 Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi memiliki beberapa peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DAFTAR INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR DAN DOKUMENTASI PUBLIK BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNIT ESELON II: KEPALA BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT I. YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT

BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT I. KEDUDUKAN Biro Humas merupakan salah satu dari 9 (sembilan) Biro pada Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) sangat berkembang dan di mana posisi humas bisa juga menentukan sukses dan di kenalnya sebuah perusahaan yang memiliki citra yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public 1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang digulirkan oleh pemerintah setelah runtuhnya rezim Orde Baru merupakan sebuah jawaban atas berbagai gejolak yang terjadi di dalam masyarakat akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berbagai perusahaan atau instansi, baik swasta maupun negeri yang bergerak pada berbagai bidang mulai memperhatikan arti penting peranan Humas seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan Masyarakat (humas) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalam kegiatan humas merupakan hal yang penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

-1- BAB I PENDAHULUAN

-1- BAB I PENDAHULUAN -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Biro Umum dan Hubungan Masyarakat merupakan bagian dari organisasi tingkat Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Program Sekretariat Jenderal Kementerian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR

PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR OLEH: SARTIKA MARHAN E 311 07 002 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Jurnalistik

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang :

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah hubungan masyarakat atau humas sebagai profesi telah dikenal di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat dengan makin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti berusaha menggambarkan, meringkas berbagai situasi dan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini sangat dipengaruhi oleh dampak perkembangan zaman yang sangat pesat, seperti majunya teknologi dan persaingan-persaingan di segala

Lebih terperinci

Kowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida.

Kowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida. DAFTAR RUJUKAN Alma, Buchari dan Ratih Hurriyati (ed). Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008. Ahmadi, Rulam. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Inilah Tugas dan Fungsi Humas

Inilah Tugas dan Fungsi Humas Inilah Tugas dan Fungsi Humas Menjawab Saudara Mario Sina Oleh: Even Edomeko Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Sikka Penanggungjawab www.humas.sikkakab.go.id Senang, saya membaca tulisan saudara saya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR: /15/ /2017 T E N T A N G

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR: /15/ /2017 T E N T A N G PEMERINTAH KABUPATEN MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jalan Panji No.158 Kepanjen Telp. (0341) 392024 Fax (0341) 392024 Email : sekda@malangkab.go.id - Website : http://www.malangkab.go.id KEPANJEN 65164 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL A. Struktur Organisasi Biro Humas Dan Protokol di bentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran humas dalam rangka membangun citra SMK Negeri 4 Yogyakarta

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI Bidang Humas Polda DIY mempunyai visi mampu menjadi penjuru untuk mendorong dan membangun kepercayaan masyarakat serta opini positif guna mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 PROSES PELAKSANAAN UMUM 3.1.1 KEDUDUKAN HUMAS DAN FUNGSI DALAM STRUKTUR ORGANISASI (FUNGSIONAL) Gambar 2.6 Struktur pusat informasi dan humas Sumber : www.kemenag.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyebaran informasi menjadi penting bagi suatu organisasi, perusahaan maupun lembaga dalam menginformasikan kebijakan serta acara acara yang dilakukan oleh organisasi,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas Dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Siti Zulaikha Eka Claudya Gambar 3.1 Struktur pusat informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) merupakan salah satu lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG A. Sejarah dan Perkembangan Bagian Kominfo Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Serang Denga adanya kesadaran akan sistem informasi, dan pemberlakuan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau 47 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau Biro Hubungan Masyarakat adalah salah satu Perangkat Daerah di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan kerja untuk periode 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut :

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut : Realisasi Kegiatan Tahun 0 sebagai berikut : NO. URAIAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan Kegiatan yaitu : Penyediaan jasa surat menyurat PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGRAN % SISA PAGU

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Diskominfo-pde) Provinsi Riau terbentuk berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA BADAN KOORDINASI KEHUMASAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA BADAN KOORDINASI KEHUMASAN DI PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA BADAN KOORDINASI KEHUMASAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui, saat ini masyarakat telah kritis dan pintar akan berbagai hal. Baik

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui, saat ini masyarakat telah kritis dan pintar akan berbagai hal. Baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin pesat, telah menuntut insaninsan didalamnya untuk dapat menjawab segala tantangan yang ada. Seperti yang kita ketahui, saat ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan dengan teori-teori yang menjadi acuan peneliti, dengan demikian dapat diperoleh beberapa

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 4.1.25 URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 4.1.25.1 KONDISI UMUM Informasi merupakan hal yang penting dan praktis bagi masyarakat sebagai alat untuk mengontrol setiap langkah dan kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, BAGIAN DAN SUB BAGIAN SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : Bahwa sebagai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Dewi Aryanti Gambar 3.1 Struktur pusat informasi dan humas Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 B. KEBIJAKAN UMUM PEMERINTAH DAERAH Berdasarkan Peraturan Walikota Salatiga Nomor

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU 31 IV. GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU 4.1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Humas Kedudukan lembaga Sekretariat Daerah, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 07 Tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan Pemerintah Kota Bogor sepanjang tahun 2015, masih memerlukan langkah-langkah penyempurnaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu peran pemerintah adalah menjaga ketertiban dalam kehidupan masyarakat sehingga setiap warga dapat menjalani kehidupan secara tenang,tenram dan damai

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KEHUMASAN PEMERINTAH

OPTIMALISASI KEHUMASAN PEMERINTAH OPTIMALISASI KEHUMASAN PEMERINTAH PADA RAPAT KOORDINASI INFORMASI DAN KEHUMASAN Oleh; Drs. H. A. Ridani, MM Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kaltim Tahun 2012 HUMAS Hubungan Masyarakat (Indonesia)

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA

PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA NASKAH PUBLIKASI PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Pembentukan Citra Taman Balekambang Surakarta Sebagai Taman Seni dan Budaya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan seorang Humas disuatu Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, seorang Humas bukan hanya sekedar satu arah arus informasi, ia juga memiliki fungsi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas Kominfomas yang berada dibawah Dinas Komunikasi dan Informatika. Humas Walikota Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian IV.1.1. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara Kementerian Sekretariat Negara (nama Sekretariat Negara berubah menjadi Kementerian

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) selama 2 bulan dalam menjalankan Kuliah Kerja Media, yaitu:

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) selama 2 bulan dalam menjalankan Kuliah Kerja Media, yaitu: BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) Pada saat pelaksanaan Kuliah Kerja Media di Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Surakarta, ada beberapa

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah adalah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

RINGKASAN RENSTRA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE

RINGKASAN RENSTRA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE RINGKASAN RENSTRA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Tangerang Tahun 2014-2018 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan acuan Sekretariat

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci