Keywords : Training, Goal Clarity, Support Superior and SAKD Usefulness.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords : Training, Goal Clarity, Support Superior and SAKD Usefulness."

Transkripsi

1 PENGARUH PELATIHAN, KEJELASAN TUJUAN, DAN DUKUNGAN ATASAN TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI) Zurriya Yuswanita 1, Ethika, SE, M.Si 2, Popi Fauziati, SE,M.Si 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta 1 : zurriya_yuswanita@yahoo.com 2 : ethika_ethika@yahoo.com 2 : pfauziati@yahoo.com Abstract Since the change of accountancy record from local financial manual (MAKUDA) in 1981 to computerization which make the civil servant in making financial report should be accurate, relevant, and valuable. The aim of this research is for determining the influence of training, goal clarity and support superior against the use of local government system which using multiple regression analysis. The object of this research is the civil servant of financial department in Bukittinggi. The methodology of aggregation data use purposive sampling. This research has four variables which three variable are dependent variable: training, goal clarity, and support superior and one independent variable is SAKD usefulness. Based on the result of data analysis and testing hypothetical, the conclusion can be got is goal clarity and support superior has significant effect to SAKD usefulness, then training variable doesn t has significant effect against SAKD usefulness. The value of determination coefficient show that training, goal clarity and support superior are together effect the independent (SAKD usefulness) is 35,10%, then 64,90% is effected by others variable which doesn t explain in this research. Keywords : Training, Goal Clarity, Support Superior and SAKD Usefulness. 1. PENDAHULUAN Pengertian otonomi daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemerintah daerah selaku badan yang memiliki kewenangan dalam melakukan pemanfaatan dana publik harus dapat menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan secara relevan, tepat waktu, akurat, dan dapat dipercaya. Untuk itu pemerintah daerah membutuhkan sebuah sistem dan prosedur pengelolaan keuangan yang baru guna menggantikan sistem yang selama ini digunakan yaitu Manual Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA) yang telah dipakai di daerah daerah semenjak tahun Sistem ini tidak

2 mendukung lagi kebutuhan pemerintah dalam menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkannya. Sistem akan berjalan baik jika ada dukungan dari beberapa pihak seperti dukungan direksi dan pimpinan. Melalui dukungan dari pihak-pihak tersebut diharapkan semua anggota pada organisasi dapat digerakan dalam penyatuan visi dan misi pemanfaatan sistem. Selain dari pemanfaatan sistem baru tentu akan timbul kepanikan dalam pengoperasiannya sehingga memunculkan rasa prustasi setelah masa pengimplementasikan sistem tersebut. Dalam sistem yang berbasis teknologi akan pemanfaatannya akan efektif apabila pengguna merasakan banyak manfaat dari sistem. Berhasilnya penggunaan sebuah sistem dan prosedur keuangan yang berdasarkan teknologi informasi jika pengguna yang menjadi objek tujuan dibuatnya sistem bisa menggunakan perangkat dengan maksimal tanpa terjadinya masalah pada organisasi setelah sistem baru tersebut digunakan. Dalam penelitian Nurlaela dan Rahmawati (2010) tentang pengaruh faktor keperilakuan organisasi terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) menyatakan bahwa tidak berhasil membuktikan adanya hubungan positif pelatihan dan kejelasan tujuan dengan kegunaan SAKD. Namun hasil yang berbeda dengan dukungan atasan, hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa adanya hubungan positif dukungan atasan dengan kegunaan SAKD. Sejalan dengan hasil penelitian oleh Latifah dan Sabeni (2007) yang memperoleh hasil bahwa tidak berhasil membuktikan adanya hubungan positif pelatihan dan kejelasan tujuan dengan kegunaan SAKD. Namun untuk dukungan atasan hasil yang diperoleh berbeda dengan pelatihan dan kejelasan tujuan. Hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa adanya hubungan positif dukungan atasan dengan kegunaan SAKD. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mranani dan Lestiorini (2011) menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh positif pelatihan dan kejelasan tujuan terhadap SAKD, tidak diterima. Sedangkan untuk dukungan atasan hasil penelitiannya menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dukungan atasan terhadap kegunaan SAKD, tidak diterima. Berdasarkan uraian ringkas latar belakang masalah peneliti merasa tertarik untuk meneliti kembali tentang bfaktorfaktor organisasional yang mempengaruhi kegunaan sistem keuangan daerah. Oleh sebab itu peneliti melakukan sebuah replikasi penelitian yang telah dilakukan oleh Nurlaela dan Rahmawati (2010). Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empris. Secara umum penelitian ini lebih sederhana dari penelitian sebelumnya yaitu model yang digunakan hanya melihat pengaruh langsung 2

3 antara variabel independen dengan variabel dependen. Selain itu, peneliti menggunakan tempat dan waktu observasi yang berbeda. Penelitian terdahulu telah dilakukan di pulau Jawa sedangkan pada penelitian ini dilakukan di kota Bukitinggi Sumatera Barat, diharapkan hasil yang diperoleh di dalam penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada penelitian yang senada terhadap topik ini. Tujuan penelitian ini yaitu ingin membuktikan secara empiris: pengaruh pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan atasan terhadap kegunaan SAKD di Pemerintah Kota Bukittinggi. 2. TELAAH TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) Sistem akuntansi keuangan daerah menurut peraturan yang lama (Kepmendagri Nomor 29 tahun 2002) dalam Halim (2008) adalah sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan, serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Pengertian lain tentang SAKD ini menurut Halim (2008) adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah atau Pemda (kabupaten, kota, atau provinsi) yang dijadikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi yang diperlukan oleh pihak-pihak eksternal entitas pemda. Pihak-pihak eksternal yang memerlukan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan daerah antara lain: dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), badan pengawas keuangan (BPK), investor, kreditur, donatur, analis ekonomi, pemerhati pemda, rakyat, pemda lain, dan pemerintah pusat. 2.2 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Secara garis besar SAKD menurut Halim (2008) terdiri dari : a. Akuntansi Penerimaan Kas Akuntansi penerimaan kas adalah serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan atau kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang berkaitan dengan penerimaan kas pada SKPD dan atau SKPKD. b. Akuntansi Pengeluaran Kas 3

4 Akuntansi pengeluaran kas adalah serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan atau kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada SKPD dan atau SKPKD. c. Akuntansi Aset Akuntansi aset pada SKPD meliputi serangkaian proses pencatatan dan pelaporan akuntansi atas perolehan, pemerliharaan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi, penghapusan, pemindahtanganan, dan penyusutan terhadap aset tetap yang dikuasai atau digunakan SKPD dan atau SKPKD. Transaksi transaksi tersebut secara garis besar digolongkan dalam 2 kelompok besar transaksi yaitu penambahan dan pengurangan nilai aset. d. Akuntansi Selain Kas Akuntansi selain kas adalah serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan atau kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan transaksi dan atau kejadian keuangan selain kas pada SKPD dan atau SKPKD. 2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Pengaruh Pelatihan Terhadap Kegunaan SAKD Menurut Shield (1995) dalam Mranani dan Lestiorini (2011) berpendapat bahwa pelatihan dalam desain implementasi dan penggunaan suatu inovasi seperti adanya sistem baru memberikan kesempatan bagi organisasi untuk dapat mengartikulasi. Dalam penelitian Nurlaela dan Rahmawati (2010) pengaruh faktor keperilakuan organisasi terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) menyatakan bahwa tidak berhasil membuktikan adanya hubungan positif pelatihan dengan kegunaan SAKD. Latifah dan Sabeni (2007) didalam penelitiannya tentang pengaruh faktor keprilakuan organisasi terhadap implementasi SAKD yang menyatakan bahwa tidak berhasil membuktikan adanya hubungan positif pelatihan dengan kegunaan SAKD. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mranani dan Lestiorini (2011) menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh positif pelatihan terhadap SAKD, tidak diterima. Hipotesis 1 : Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD 4

5 2.3.2 Pengaruh Kejelasan Tujuan Terhadap Kegunaan SAKD Chenhall (2004) dalam Nurlaela dan Rahmawati (2010) menjelaskan bahwa kejelasan tujuan didefinisikan sebagai kejelasan dari sasaran dan tujuan digunakannya Sistem Akuntansi Keuangan Daerah di semua level organisasi. Sedangkan menurut Latifah dan Sabeni (2007) menjelaskan bahwa kejelasan tujuan dapat menentukan suatu keberhasilan sistem karena individu dengan suatu kejelasan tujuan, target yang jelas dan paham bagaimana mencapai tujuan, mereka dapat melaksanakan tugas dengan ketrampilan dan kompetensi yang dimiliki. Dalam penelitian Nurlaela dan Rahmawati (2010) menyatakan bahwa tidak berhasil membuktikan adanya hubungan positif kejelasan tujuan dengan kegunaan SAKD. Sejalan dengan hasil penelitian oleh Latifah dan Sabeni (2007) yang memperoleh hasil bahwa tidak berhasil membuktikan adanya hubungan positif kejelasan tujuan dengan kegunaan SAKD. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mranani dan Lestiorini (2011) menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh positif kejelasan tujuan terhadap SAKD, tidak diterima. Hipotesis 2 : Kejelasan tujuan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD Pengaruh Dukungan Atasan Terhadap Kegunaan SAKD Chenhall (2004) dalam Nurlaela dan Rahmawati (2010) mengungkapkan bahwa dukungan atasan diartikan sebagai keterlibatan manajer dalam kemajuan proyek dan menyediakan sumber daya yang diperlukan. Dan menurut Shield (1995) dalam Latifah dan Sabeni (2007) berpendapat bahwa dukungan manajemen puncak (atasan) dalam suatu inovasi sangat penting dikarenakan adanya kekuasaan manajer terkait dengan sumber daya. Manajer (atasan) dapat fokus terhadap sumber daya yang diperlukan, tujuan dan inisiatif strategi yang direncanakan apabila manajer (atasan) mendukung sepenuhnya dalam implementasi. Penelitian yang dilakukan oleh Latifah dan Sabeni (2007) yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif dukungan atasan dengan kegunaan SAKD. Sejalan dengan Mranani dan Lestiorini (2011) menunjukkan hasil bahwa adanya pengaruh positif dukungan atasan terhadap kegunaan SAKD, tidak diterima. Hipotesis 3 : Dukungan atasan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD 5

6 3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Variabel yang Digunakan Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah PNS pada SKPD di kota Bukittinggi, yaitu yang bekerja di bagian keuangan baik dinas, badan, kantor dan kecamatan. Dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Sekaran (2011) mendefenisikan purposive sampling adalah metode mengumpulkan sampel yang berdasarkan tujuan penelitian. Penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi varibel bebasnya adalah SAKD (Sistem Akuntansi Keuangan Daerah). Kuesioner untuk variabel SAKD ini terdapat 9 item pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala Likert 5 poin yaitu dimulai dari angka 1 (Sangat Tidak Setuju), angka 2 (Tidak Setuju), angka 3 (Netral), angka 4 (Setuju) dan angka 5 (Sangat Setuju). Dan yang menjadi variabel independennya adalah pelatihan, kejelasan tujuan, dan dukungan atasan. Kuesioner pelatihan terdapat 8 item pertanyaan, dimana pengukuran variabel pelatihan dengan skala Likert 5 poin yaitu dimulai dari angka 1 (Sangat Tidak Setuju), angka 2 (Tidak Setuju), angka 3 (Netral), angka 4 (Setuju) dan angka 5 (Sangat Setuju). Kuesioner kejelasan tujuan terdapat 10 item pertanyaan, dengan skala yang digunakan untuk mengukur kejelasan tujuan adalah skala Likert 5 poin yaitu dimulai dari angka 1 (Sangat Tidak Setuju), angka 2 ( Tidak Setuju), angka 3 (Netral), angka 4 (Setuju) dan angka 5 (Sangat Setuju). Dan kuesioner dukungan atasan terdapat 6 item pertanyaan. Skala yang digunakan untuk mengukur dukungan atasan adalah skala Likert 5 poin yaitu dimulai dari angka 1 (Sangat Tidak Setuju), angka 2 (Tidak Setuju), angka 3 (Netral), angka 4 (Setuju) dan angka 5 (Sangat Setuju). 3.2 Metode Analisis Data Uji Validitas Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner menurut Ghozali (2011). Alat uji yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah Kaiser Meyer Olkin (KMO). Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai 1, dan nilai KMO yang dikehendaki adalah harus>0,50 untuk dapat dilakukan analisis faktor menurut Ghozali (2011) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula menurut Siregar (2013). Untuk mengukur apakah data realibel atau handal dengan menggunakan 6

7 koefisien alpha Cronbach. Apabila nilai Koefisien alpha cronbach>0,6 maka data tersebut dapat dinyatakan realibel atau handal Siregar (2013) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik parametrik (Siregar, 2013). Dengan menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov (K-S). Jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data terdistribusi secara normal. Sedangkan jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal (Ghozali, 2011) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) menurut Ghozali (2011). Ada atau tidaknya korelasi sebuah data dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF>10 menurut Ghozali (2011). 3.3 Pengujian Hipotesis Secara umum tahapan pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefesien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu, Ghozali (2011). 2. Uji F-Statistik Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap varibel dependen atau terikat menurut Ghozali (2011). Dengan kaidah pengujian menurut Ghozali (2011) adalah berdasarkan signifikan, kriterianya adalah signifikasi>0,05 maka Ho diterima dan jika signifikasi<0,05 maka Ho ditolak. 3. Uji t-statistik Merupakan suatu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen menurut Ghozali (2011). Dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konsisten, dengan kaidah pengujian untuk uji t adalah berdasarkan signifikan, dengan kriterianya adalah jika signifikasi>0,05 maka Ho diterima. Dan sebaliknya jika 7

8 signifikasi<0,05 maka Ho ditolak menurut Ghozali (2011). 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Pengembalian Data Responden Data untuk penelitian ini diperoleh dengan cara mengantar langsung kuesioner dan menjeput kembali. Proses pengambilan hampir 4 minggu,yaitu pada akhir bulan Mei 2013 sampai bulan Juni Sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagian keuangan di SKPD (Satuan Perangkat Kerja Daerah) Kota Bukittinggi. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 120 kuesioner dengan 9 kuesioner yang tidak kembali. Dari jumlah yang kembali tersebut tidak terdapat kuesioner yang tidak dapat dilakukan dalam analisis akhir, sehingga kuesioner yang kembali dan bisa dilakukan analisis adalah 111 kuesioner. 4.2 Teknik Pengujian Data Hasil Pengujian Validitas Dari hasil pengujian validitas terhadap instrumen variabel pelatihan dengan 8 item pertanyaan adalah item valid dengan factor loading terendah sebesar 0,585 sedangkan factor loading tertinggi sebesar 0,730, dengan nilai KMO sebesar 0,713. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh valid. Untuk variabel kejelasan tujuan yang diukur dengan 10 item pertanyaan adalah item valid dengan factor loading terendah sebesar 0,488 sedangkan factor loading tertinggi sebesar 0,824, dengan nilai KMO sebesar 0,872. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh valid. Untuk variabel dukungan atasan yang diukur dengan 6 item pertanyaan adalah item valid dengan factor loading terendah sebesar 0,791 sedangkan factor loading tertinggi sebesar 0,863, dengan nilai KMO sebesar 0,840. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh valid. Dan untuk variabel kegunaan SAKD yang diukur dengan 9 item pertanyaan, adalah item valid dengan factor loading terendah sebesar 0,653 sedangkan factor loading tertinggi sebesar 0,849, dengan KMO sebesar 0,874, berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan data yang diperoleh valid Hasil Pengujian Reliabilitas Berdasarkan hasil olah data diketahui bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian memiliki nilai cronbach s alpha>0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian yang terdiri dari pelatihan, kejelasan tujuan, dukungan atasan dan kegunaan SAKD memiliki tingkat kehandalan yang tinggi sehingga layak untuk terus digunakan dalam tahap pengujian hipotesis. 8

9 4.2.3 Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan proses pengeolahan data yang telah peneliti lakukan, diperoleh hasil bahwa ada beberapa variabel yang dihasilkan tidak berdistribusi normal dan untuk memenuhi syarat uji normalitas bahwa data yang dihasilkan harus berdistribusi normal, maka langkah yang dilakukan adalah dengan cara mengganti nilai outlier dengan nilai rata-rata, sehingga seluruh variabel penelitian yang digunakan telah berdistribusi secara normal karena masing-masing variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memiliki asymp sig (2-tailed) di atas 0, Hasil Pengujian Multikolinearitas Dari hasil pengolahan data maka didapat hasil nilai TOL untuk variabel pelatihan adalah 0,712 dengan nilai VIF sebesar 1,404, nilai TOL untuk variabel kejelasan tujuan adalah 0,511 dengan nilai VIF sebesar 1,959 dan untuk variabel dukungan atasan adalah dengan nilai TOL 0,580 dan nilai VIF sebesar 1,724. Dapat disimpukan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF<10 dan tolerance >0,10. sebesar 35,10% sedangkan sisanya 64,90% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam model penelitian ini Hasil Uji F-Statistik Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa nilai signifikan yang dihasilkan didalam pengujian adalah sebesar 0,000 didalam tahap pengujiaan data digunakan tingkat kesalahan atau alpha sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa signifikan sebesar 0,000<alpha 0,05. Maka keputusannya H o ditolak dan H a diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan atasan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD Hasil Uji t-statistik Untuk membuktikan pengaruh pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan atasan terhadap kegunaan SAKD, maka dilakukan pengujiaan t-statistik. Dari hasil pengujiaan yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada tabel 4.1 berikut ini: 4.3 Hasil Pengujian Hipotesis Hasil Pengujian Koefesien Determinasi (R 2 ) Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai R 2 = 0,351 atau 35,10% artinya pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan atasan mampu mempengaruhi kegunaan SAKD (Sistem Akuntansi Keuangan Daerah) 9

10 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Hipotesis 1,2 dan 3 Variabel B T Sig Keterangan (constant) 16,996 5,169 Pelatihan 0,212 1,901 0,60 H 1 Ditolak Kejelasan 0,243 2,946 0,004 H 2 Diterima Tujuan Dukungan Atasan 0,215 2,015 0,046 H 3 Diterima Sumber Data : Olahan Kuesioner Berdasarkan hasil dari penelitian dapat dibuat sebuah persamaan regresi yang akan melengkapi hasil yang dikemukan dalam penelitiaan ini yaitu: Y=16,996+0,212 X1+ 0,243 X2 + 0,215 X3 Dari persamaan yang terbentuk diketahui bahwa nilai koefesien regresi untuk variabel pelatihan sebesar 0,212 dengan nilai signifikan yang dihasilkan sebesar 0,60, dimana nilai signifikan ini berada diatas 0,05 (0,60>0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. Karena fenomena yang terdapat di lapangan: dimana pelatihan yang diadakan berkaitan dengan kegunaan SAKD masih kurang, selain itu latar belakang pendidikan pegawai atau staf di bagian keuangan bukan dari jurusan akuntansi mengakibatkan pencapaian hasil belum sesuai dengan apa yang diharapkan, pelatihan yang dilaksanakan belum mengikutsertakan seluruh pegawai pada bidang keuangan, perpindahan jabatan serta disebabkan bergantinya regulasi baru, pelatihan yang satu belum terampil sudah disusul dengan pelatihan baru ini akan mengakibatkan kebingungan para pengelola keuangan di SKPD. Untuk variabel kejelasan tujuan dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,243 dengan nilai signifikan ini berada dibawah 0,05 (0,004 < 0,05), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kejelasan tujuan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. Hasil penelitian ini berbeda pada hasil penelitian sebelumnya karena pada penelitian Latifah dan Sabeni (2007) dan Nurlaela dan Rahmawati (2010) menunjukkan kejelasan tujuan tidak berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. Untuk variabel dukungan atasan diketahui bahwa nilai koefesien regresi sebesar 0,215 dengan nilai signifikan yang dihasilkan sebesar 0,046, dimana nilai signifikan ini berada di bawah 0,05 (0,046<0,05), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dukungan atasan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Latifah dan Sabeni (2007) dan Nurlaela dan Rahmwati (2010) menunjukkan bahwa 10

11 dukungan atasan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : Hasil dari pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. Karena fenomena yang terdapat di lapangan: dimana pelatihan yang diadakan berkaitan dengan kegunaan SAKD masih kurang, selain itu latar belakang pendidikan pegawai atau staf di bagian keuangan bukan dari jurusan akuntansi mengakibatkan pencapaian hasil belum sesuai dengan apa yang diharapkan, pelatihan yang dilaksanakan belum mengikutsertakan seluruh pegawai pada bidang keuangan, perpindahan jabatan serta disebabkan bergantinya regulasi baru, pelatihan yang satu belum terampil sudah disusul dengan pelatihan baru ini akan mengakibatkan kebingungan para pengelola keuangan di SKPD. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Nurlaela dan Rahmawati (2010). Hasil dari pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa variabel kejelasan tujuan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. Hasil penelitian ini berbeda pada hasil penelitian sebelumnya karena pada penelitian Latifah dan Sabeni (2007) dan Nurlaela dan Rahmawati (2010) menunjukkan kejelasan tujuan tidak berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. Hasil dari pengujian hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa dukungan atasan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Latifah dan Sabeni (2007) dan Nurlaela dan Rahmwati (2010) menunjukkan bahwa dukungan atasan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan SAKD. 5.2 Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain: Penelitian ini berasal dari responden yang diberikan secara tertulis dengan kuesioner sehingga memungkinkan adanya bias perpectual yaitu perbedan seseorang dalam memandang sesuatu dan terjadi perbedaan pemahaman, hal ini berbeda apabila data diperoleh melalui wawancara. Penelitian ini memakai tiga variabel yaitu pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan atasan, sedangkan masih terdapat kemungkinan variabel lain yang mempengaruhi kegunaan SAKD. Sampel pada penelitian ini terbatas pada PNS yang bekerja pada SKPD yang terkait dengan keuangan di Pemerintah Kota Bukittinggi saja, sehingga hasil penelitian 11

12 masih kurang bisa digeneralisasi pada semua instansi pemerintah. 5.3 Implikasi Berdasarkan dari hasil penelitian dan keterbatasan yang ada diharapkan supaya: Memperluas sampel penelitiannya yaitu sampel tidak hanya di satu kota saja tetapi dengan sampel penelitian pada seluruh Pemko di Sumatera Barat, sehingga diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang lebih bisa digeneralisasi. Selain itu penelitian ini juga membahas tentang SIPKD (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah) karena hampir semua instansi pemerintah menggunakan SAKD (Sistem Akuntansi Keuangan Daerah). Adanya penambahan variabel-variabel lain yang mempunyai kemungkinan berpengaruh terhadap kegunaan SAKD dalam SIPKD seperti kesiapan teknis, dan kesiapan sarana dan prasarana di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 13. Semarang: Universitas Diponegoro Halim, Abdul. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Dalam Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Makasar: Simposium Nasional Akuntansi 10 Mranani, Muji dan Beti Lestiorini. (2011). Faktor Keprilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan Konflik Kognitif dan Konflik Afektif sebagai Intervening. Magelang: Fokus Ekonomi Nurlaela, Siti dan Rahmawati. (2010). Pengaruh Faktor Keprilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Purwokerto: Simposium Nasional Akuntansi 13 Sekaran, Uma. (2011). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara Republik Indonesia. Undang-Undang RI. Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Latifah, Lyna dan Arifin Sabeni. (2007). Faktor Keprilakuan Organisasi 12

TERHADAP. Karanganyar) Disusun sebagai. Disusun oleh: B

TERHADAP. Karanganyar) Disusun sebagai. Disusun oleh: B PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAANN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus pada Dinas di Kabupaten Karanganyar) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan sebuah sistem yang power share pada setiap level

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan sebuah sistem yang power share pada setiap level BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan bagian dari demokratisasi dalam menciptakan sebuah sistem yang power share pada setiap level pemerintahan, serta menuntut kemandirian

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat BAB III 3.1 Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah. Akuntansi Keuangan Daerah ini diperlukan sejalan dengan semangat

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah. Akuntansi Keuangan Daerah ini diperlukan sejalan dengan semangat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi Keuangan Daerah adalah akuntansi yang digunakan untuk mencatat peristiwa ekonomi pada entitas ekonomi di lingkungan pemerintahan daerah. Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ORGANISASIONAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH. Cecilia Engko

ANALISIS FAKTOR ORGANISASIONAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH. Cecilia Engko ! 30 Engko Cecilia: Sistem Akontansi Keuangan Daerah ANALISIS FAKTOR ORGANISASIONAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Cecilia Engko Abstrak: Penelitian ini menguji pengaruh faktor organisasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal. BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN NGAWI

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN NGAWI PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN NGAWI (Studi Kasus Pada Dinas Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Objek penelitian ini berlokasi di Pemerintahan Kabupaten Bantul. Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan tersebut diantaranya adalah: Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan tersebut diantaranya adalah: Undang-undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah menunjukkan reformasi pengelolaan keuangan negara. Paket peraturan perundang-undangan tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang. Obyek dan lokasi penelitian ini adalah bank syariah yang ada di kota 3.2. Populasi dan Sampel A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam Ferel Jurusan Akuntansi / Fakultas Ekonomi e-mail: keprijoe@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sub bagaian akuntansi/keuangan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan,

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah selaku pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sampel yang akan diteliti adalah sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Subyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN DAN PELATIHAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Pemerintah Kota

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas yang bertujuan menjelaskan fenomena dalam bentuk pengaruh antar

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR PENGARUH KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memeperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) merupakan satuan kerja yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna Kartu Provider 3 (tri) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Subjek pada penelitian ini adalah pihak-pihak yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH (ZIS) MELALUI LEMBAGA AMIL ZAKAT DI YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH (ZIS) MELALUI LEMBAGA AMIL ZAKAT DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH (ZIS) MELALUI LEMBAGA AMIL ZAKAT DI YOGYAKARTA Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Kantor Pelayanan Pajak yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Objek penelitian ini sebagai wilayah penyebaran

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBYEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris yang dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. B. JENIS DATA Umar (2005), menyatakan jenis data

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kausatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat. Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Peneltian Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3 bulan terhitung sejak proposal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas beberapa metode dalam penelitian, seperti objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan subyek penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA Fein Suwira A. Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Dinas Pendapatan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Belitung Timur. Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah beberapa restoran di Surakarta, sampel yang digunakan yaitu Restoran Goela Klapa, Restoran Boga Bogi, Restoran Adem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) objek adalah hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek adalah satu anggota dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat hubungan-hubungan tertentu atau menetapkan perbedaanperbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi Riau yang terdiri dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Objek penelitian yaitu sebuah sifat atau nilai dari orang, kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan peneliti dalam rangka untuk diteliti

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Administrasi Negara (LAN). LAN didirikan dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1957 tertanggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis pengaruh konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena

Lebih terperinci

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Penelitian ini dibatasi lokasinya hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Cara memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Pada proses ini waktu penelitian dimulai sejak April sampai dengan juni 2016. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan

Lebih terperinci